Overview Ppi Dalam Standar Akreditasi Nasional Rs Versi 2012 Sutoto
Kebijakan Ppi Rs Anisa
Transcript of Kebijakan Ppi Rs Anisa
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
1/35
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU AN NISAA’ BLITAR
NOMOR :
Tentang
KEBIJAKAN PELAYANAN
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RSU AN NISAA’ BLITAR
DIREKTUR RSU AN NISAA’ BLITAR
Menimbang : a bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSU An Nisaa’ Blitar ,
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi dari setiap
gugus tugas/ unit pelayanan yang ada;
b bahwa pelayanan penegahan dan pengendalian in!eksi merupakan salah satugugus tugas/ unit pelayanan di RSU An Nisaa’ Blitar yang harus mendukung
pelayanan rumah sakit seara keseluruhan maka diperlukan penyelenggaraan
pelayanan penegahan dan pengendalian in!eksi yang bermutu tinggi"
bahwa agar pelayanan penegahan dan pengendalian in!eksi dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya Surat #eputusan $irektur tentang #ebi%akan
pelayanan penegahan dan pengendalian in!eksi RSU An Nisaa’ Blitar sebagai
landasan bagi penyelenggaraan pelayanan"
d bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, b dan ,
perlu ditetapkan dengan Surat #eputusan $irektur RSU An Nisaa’ Blitar"
Mengingat : &" Undang ' Undang R( N)m)r *+ tahun --. tentang #esehatan;
" Undang ' Undang N)m)r tahun --. tentang Rumah Sakit;
*" Undang'undang N)m)r 0 tahun &... tentang 1erlindungan #)nsumen
23embaran Negara n)m)r tahun &...4;
" 1eraturan Menteri #esehatan Republik (nd)nesia N)m)r
&*0/M5N#5S/15R/(6/-&- tentang Standar 1elayanan #esehatan;
7" 1eraturan Menteri #esehatan Republik (nd)nesia N)m)r
&+.&/M5N#5S/15R/8(((/-&& tentang #eselamatan 1asien Rumah Sakit;
+" 1eraturan Menteri #esehatan R( N)m)r .0+ / Menkes / 1er / 6( / &..
tentang 1ersyaratan #esehatan 3ingkungan RS;
9" Surat #eputusan Menteri #esehatan R( N)m)r &./M5N#5S/S#/((/--0
tentang Standar 1elayanan Minimal Rumah Sakit;
0" Surat #eputusan Menteri #esehatan R( N)m)r *0/Menkes/S#/(((/--9
tentang 1ed)man 1enegahan dan 1engendalian (n!eksi di Rumah Sakit dan
asilitas #esehatan 3ainnya;
." Surat #eputusan Menteri #esehatan R( N)m)r 9-/Menkes/S#/(((/--9
tentang 1ed)man Mana%erial 1enegahan dan 1engendalian (n!eksi di
Rumah Sakit dan asilitas #esehatan 3ainnya;
M 5 M U U S # A N :
Menetapkan :1
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
2/35
#esatu : #51UUSAN $(R5#UR RSU AN N(SAA’ B3(AR entang
#5B(5?A@AN $AN
15N?5N$A3(AN (N5#S(" RSU AN N(SAA’ B3(AR"
#edua : #ebi%akan pelayanan penegahan dan pengendalian in!eksi RSU An
Nisaa’ Blitar sebagaimana terantum dalam 3ampiran #eputusan ini"
#etiga : 1embinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan penegahandan pengendalian in!eksi RSU An Nisaa’ Blitar dilaksanakan )leh
$irektur RSU An Nisaa’ Blitar"
#eempat : #epala pelayanan penegahan dan pengendalian in!eksi wa%ib
mens)sialisasikan keputusan ini ke seluruh karyawan di 1elayanan
penegahan dan pengendalian in!eksi"
#elima : #eputusan ini berlaku se%ak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya"
$itetapkan di Blitar, tanggal
RSU An Nisaa’ Blitar
$r" $ey Megawati
$irektur
3ampiran
#eputusan $irektur RSU An Nisaa’ Blitar
N)m)r : 00/1R'#ep"$ir/((/-&
anggal : &- ebruari -&
#5B(5?A@AN $AN 15N?5N$A3(AN (N5#S("
RSU AN N(SAA’ B3(AR
#5B(
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
3/35
1elayanan rumah sakit dilaksanakan selama %am setiap hari, keuali beberapa unit pelayanan tertentu
7 Setiap unit pelayanan harus men%alankan upaya peningkatan mutu melalui kegiatan Plan-Do-Check-
Action (PDCA).
+ Setiap unit pelayanan harus men%alankan kewaspadaan uniersal melalui kegiatan penegahan dan
pengendalian in!eksi yang men%angkau setiap pelayanan di rumah sakit dan melibatkan berbagai indiidu"
9 Rumah sakit memberikan pelayanan terlebih dahulu tanpa memungut uang muka"
0 Setiap pimpinan unit pelayanan harus mampu memberikan arahan, mengendalikan, mengel)la, dan
memimpin unit pelayanan masing'masing untuk menapai isi'misi unit pelayanan maupun isi'misi
rumah sakit"
. $alam melaksanakan tugasnya setiap petugas rumah sakit wa%ib mematuhi ketentuan #eselamatan dan
#esehatan #er%a 2#*4 dengan melakukan upaya untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya, resik),
menegah keelakaan dan edera, dan memelihara k)ndisi lingkungan dan keamanan, termasuk dalam
penggunaan alat pelindung diri 2A1$4"
&- Semua indiidu yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit wa%ib melakukan + 2enam4 sasaran
#eselamatan 1asien"
&& 1eralatan di unit pelayanan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi seara teratur sesuai
ketentuan yang berlaku dan selalu dalam k)ndisi siap pakai"
& 1enyediaan tenaga harus mengau pada p)la ketenagaan rumah sakit"
&* Semua petugas rumah sakit wa%ib memiliki i%in/ lisensi/ serti!ikasi sesuai dengan pr)!esi dan ketentuanyang berlaku"
& Setiap petugas rumah sakit harus beker%a sesuai standar pr)!esi, standar k)mpetensi, standar pr)sedur
)perasi)nal, etika pr)!esi, k)de etik rumah sakit dan semua peraturan rumah sakit yang berlaku"
&7 Setiap unit pelayanan harus mampu mengel)la data yang dapat di%adikan sebagai sumber in!)rmasi dan
pengambilan keputusan bagi kepentingan mana%emen dan pelayanan kepada masyarakat"
&+ Setiap unit pelayanan harus berupaya memper)leh, meng)lah dan menggunakan in!)rmasi seara
terintegrasi yang dik)munikasikan seara benar untuk meningkatkan kesehatan pasien serta kiner%a rumah
sakit baik seara keseluruhan maupun indiidu"
&9 #))rdinasi dan ealuasi pelayanan disetiap unit pelayanan wa%ib dilaksanakan melalui rapat rutin
minimal & kali dalam satu bulan"
&0 Semua unit pelayanan wa%ib membuat lap)ran harian, bulanan, semester dan tahunan kepada mana%emen
rumah sakit"
&. Rumah sakit men%alankan pr)gram keselamatan pasien melalui 9 2tu%uh4 standar keselamatan pasien, dan
9 2tu%uh4 langkah menu%u keselamatan pasien rumah sakit"
- RSU An Nisaa’ Blitar bukan Sumah Sakit yang ditun%uk untuk melaksanakan 1N5#" RSU An Nisaa’
Blitar saat ini sedang mempersiapkan untuk melengkapi S$M dan !asilitas 1N5#" erkait 1N5#
RSU An Nisaa’ Blitar mengupayakan pelayanan meliputi : penanganan awal / emergeny ibu dan bayi dan
pelayanan ru%ukan kerumah sakit lain yang mampu memberikan pelayanan lebih lan%ut"
& RSU An Nisaa’ Blitar bukan Rumah Sakit yang ditun%uk untuk melakukan pelayanan pasien dengan
@(8/A($S, sehingga pelayanan yang diselenggarakan RSU An Nisaa’ Blitar meliputi ; palayanan
3
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
4/35
8)luntary >)neling and esting 28>4, pelayanan ru%ukan @(8 ke rumah sakit lain yang di tun%uk
melayanai @(8/A($S, dan penerapan Uniersal 1reauti)n"
Rumah sakit melakukan penanggulangan uberkul)sa 2 B 4 sesuia dengan ped)man stategi $S
* N dibantu )leh (1>3N 2(n!eti)n 1reenti)n and >)ntr)l 3ink
Nurse4 dan (1>3S 2(n!eti)n 1reenti)n and >)ntr)l 3ink Sta! 4 sebagai pelaksana
harian/penghubung di unit masing'masing"
!. KE"ASPADAAN STANDAR
Meliputi kebersihan tangan, pemakaian alat pelindung diri, disin!eksi dan sterilisasi, tatalaksana linen,
penatalaksanaan limbah dan benda ta%am,pengendalian lingkungan, praktik menyuntik yang
aman,kebersihan perna!asan/etika batuk,praktek lumbal punksi,perawatan peralatan
pasien,penatalaksanaan linen,pr)gram kesehatan karyawan,penempatan pasien"#ewaspadaan
4
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
5/35
standar diterapkan seara menyeluruh di semua area RS dengan mengukur risik) yang dihadapi
pada setiap situasi dan aktiitas pelayanan sesuai 1anduan 11( RS 1anti Rahayu"
#. KEBERSIHAN TANGAN
a" #ebersihan tangan dilakukan )leh seluruh petugas klinis maupun n)n klinis di
Seluruh lingkungan RSU An Nisaa’ Blitar 1urw)dadi"
b" (ndikasi kebersihan tangan seara umum :
• Segera : setelah tiba di tempat ker%a
• Sebelum :
#)ntak langsung dengan pasien
Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan
inasi!
Menyediakan / mempersiapkan )bat')batan
Mempersiapkan makanan
Memberi makan pasien
Meninggalkan rumah sakit
• $iantara : pr)sedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan
terk)ntaminasi untuk menghindari k)ntaminasi silang
• Setelah :
#)ntak dengan pasien
Melepas sarung tangan
Melepas alat pelindung diri
#)ntak dengan darah, airan tubuh, sekresi, ludah, dahak, muntahan,
urine, keringat dan peralatan yang diketahui atau kemungkinan
terk)ntaminasi dengan darah, airan tubuh, pisp)t, urinal baik
menggunakan atau tidak menggunakan sarung tangan"
Menggunakan t)ilet, menyentuh / melap hidung dengan tangan 2batuk
/ bersin4"
Menyentuh lingkungan di sekitar pasien
"
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
6/35
• #ebersihan tangan S)sial
d" #ebersihan tangan dilakukan menurut 7 M)men #ebersihan angan 2D@4:
• M)men & : sebelum k)ntak dengan pasien
• M)men : sebelum tindakan asepsis
• M)men * : setelah terkena airan tubuh pasien
• M)men : setelah k)ntak dengan pasien
• M)men 7: setelah k)ntak dengan lingkungan sekitar pasien
e" + langkah kebersihan tangan"
!"
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
7/35
h" Sediakan di setiap ruangan / bagian :
• Area klinis 2area perawatan / pelayanan langsung terhadap pasien4 :
Dasta!el dengan air yang mengalir"
3arutan chlorhexidine F 2indikasi kebersihan tangan $%$en ! an #4 : p)li rawat
%alan, (>U, kamar bayi, hem)dialisa, U?$ 2area n)n tindakan4, ruang keperawatan,
unit penun%ang medik 2radi)l)gi,
lab)rat)rium klinik, rehabilitasi medik4
3arutan chlorhexidine F : U?$ 2area tindakan4, kamar bedah, 8#
Sabun biasa 2hands)ap4 : kamar pasien, p)s perawat 2indikasi
kebersihan tangan $%$en 1&'&(4, t)ilet, dapur"
3arutan berbahan dasar alk)h)l 2handrub4 : setiap tempat tidur pasien di area kritis
2U?$, kamar bayi, ruang )bserasi 8#, (>U, kamar bedah4, setiap pintu masuk kamar
pasien,me%a tr)lly tindakan"
• Area n)n'klinis 2area pelayanan tidak langsung terhadap pasien4 :
Dasta!el dengan air yang mengalir"
Sabun biasa 2hands)ap4 : t)ilet, dapur, perkant)ran, kantin, aula"
3arutan chlorhexidine F 2indikasi kebersihan tangan $%$en #4:
sanitasi, kamar ui, kamar %enaCah, >SS$" 3arutan berbahan dasar alk)h)l 2handrub4 : pintu keluar'masuk
petugas / pengun%ung, ruang tunggu rawat %alan, !armasi, kamar
%enaCah, area dimana !asilitas kebersihan tangan dengan sabun dan air mengalir tidak tersedia
/ %auh letaknya"
i" Melakukan m)nit)ring )mpliane kebersihan tangan dengan ara :
• Mengukur / meng)bserasi kepatuhan kebersihan tangan :
1etugas )*+n+, ,et+a- ! $+ngg ,e)a*+ 2ruang keperawatan, U?$, (>U, #,rawat
%alan, kamar bayi, 8#, rehabilitasi medik,
?isi4 "
• $engan memperhatikan ,7,+ kebersihan tangan"
sebelum k)ntak dengan pasien 2M)men & menurut D@4"
7
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
8/35
1etugas n%n/)*+n+, ,et+a- ,e0*an ,e)a*+ 2kamar ui, !armasi, dapur,(1SRS,
sanitasi, kamar %enaCah4 : sesuai indikasi kebersihan tangan seara umum"
#epatuhan kebersihan tangan melibatkan petugas klinis maupun n)nklinis dengan
sasaran *- F dari %umlah masing'masing pr)!esi 2$)kter,1erawat,isi)terapi dan
?iCi4"
%" Melakukan pr)gram edukasi kebersihan tangan pada petugas, pasien, keluarga dan pengun%ung
yang merupakan salah satu bagian dari pr)ses penerimaan pasien baru"
k" Setiap petugas di RSU An Nisaa’ Blitar wa%ib mengikuti pelatihan kebersihan tangan yang
diadakan )leh rumah sakit seara berkesinambungan mengenai pr)sedur kebersihan tangan
melalui )rientasi dan pendidikan berkelan%utan"
l" $ilakukan m)nit)ring kepatuhan kebersihan tangan petugas 2d)kter,perawat,!isi)terapi,giCi4
setiap minggu sekali pada hari selasa pada setiap minggu ke "
m" Setiap minggu ke hari selasa seluruh karyawan bebas asses)ris tangan"
'. KE"ASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI
Merupakan tambahan kewaspadaan standar diterapkan pada pasien rawat inap yang suspek atau telah
ditentukan %enis in!eksinya, berdasarkan ara transmisi k)ntak, dr)plet atau airbone" atalaksana
administrati! meliputi perepatan akses diagn)sis, pemisahan penempatan pasien, mempersingkatwaktu pelayanan di rumah sakit, penyediaan paket perlindungan petugas ; tatalaksana lingkungan
meliputi penataan alur pasien, penataan sistem entilasi 2natural maupun mekanikal4 tatalaksana
penyediaan dan penggunaan alat pelindung diri"
a4 Rumah Sakit menyediakan penghalang untuk penegahan dan pr)sedur is)lasi yang melindungi
pasien, pengun%ung, sta! terhadap penyakit menular dan pasien yang rentan terhadap in!eksi
n)s)k)mial 2 imun) supressed 4
b4 1asien dengan imun) supressed hanya di lakukan stabilisasi keadaan untuk selan%utnya diru%uk
ke!asilitas kesehatan yang lebih lengkap"
4 Rumah Sakit berenana untuk saat ini menyiapkan ruang tekanan negati! , namun saat ini kita
menyiapkan ruang )%%2t untuk perawatan pasien airb)ne disease, dengan sistem HEPA !illter
dan pertukaran udara & kali per %am, yang terpisah dari pasien n)n in!eksi dan khususnya
terpisah dari pasien dengan k)ndisi imunocompromise.
d4 atalaksana perawatan pasien in!eksi diterapkan berdasarkan prinsip
kewaspadaan is)lasi sesuai ara transmisi spesi!iknya" 1etugas menerapkan
prinsip kewaspadaan k)ntak atau dr)plet atau airb)ne atau k)mbinasinya"
e4 ransp)rtasi pasien in!eksi dari satu unit ke unit lain harus dibatasi seminimal
mungkin dan bila terpaksa harus memperhatikan prinsip kewaspadaan is)lasi"
!4 1embersihan ruang k)h)rt dilakukan setelah pembersihan ruang perawatan umum dengan
menggunakan bahan desin!ektan"
8
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
9/35
g4 1r)sedur penun%ang medik 2pengambilan darah, pemberian giCi4 dilakukan setelah pasien yang
tidak menular"
h4 Setiap pengun%ung atau pasien ruang k)h)rt harus dilakukan edukasi penggunaan A1$,
kebersihan tangan, etika batuk"
i4 Adanya pengaturan alur penyakit menular"
7" PENCEGAHAN an PENGENDALIAN INFEKSI TUBERKOLOSIS 3PPI TB4
Merupakan bagian tidak terpisahkan dari 11(RS, khususnya kewaspadaan in!eksi airbone,
dimaksudkan untuk lebih mempri)ritaskan kewaspadaan terhadap risik) transmisi penyakit B,
M$R dan 6$R'B (Multiple Extend Drug esistance !").
a4 Semua pasien yang ber)bat ke U?$ dengan keluhan batuk akan diberikan edukasi )leh petugas
RS terlatih mengenai etika batuk serta higiene respirasi dan diharuskan memakai masker bedah,
%ika keluhan pasien mengarah ke B 2 batuk G minggu atau batuk darah 4
b4 Semua pasien yang datang ber)bat ke p)li rawat %alan dengan keluhan batuk akan diberikan
edukasi )leh petugas RS terlatih mengenai etika batuk serta higiene respirasi dan diharuskan
memakai masker bedah
4 1etugas rumah sakit memberikan pelayanan baik administrasi maupun medis
segera 2maksimal *- menit4 bagi pasien suspek B dan pasien B sehinggamengurangi waktu pasien tersebut berada di !asilitas pelayanan kesehatan"
d4 1asien B yang perlu dirawat inap ditempatkan di ruang terpisah dari pasien lain 2ruang is)lasi4,
%ika tidak memungkinkan bisa menggunakan sistem k)h)rting dengan lama perawatan maksimal
minggu"
e4 Rumah sakit menggunakan sistem entilasi alamiah dan ampuran 2menggunakan ekshaust4 di
ruang perawatan in!eksi 21)li $S dan ruang is)lasi rawat inap serta U?$4 untuk mengurangi
penyebaran dan menurunkan kadar penularan perik renik sehingga tidak menularkan )rang lain"
!4 1asien rawat inap M$R B ditempatkan di ruang is)lasi airbone dengan entilasi tekanan negati!
dan petugas medis menggunakan masker N'.7 dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap
pasien tersebut"
g) 1enampungan sputum )leh pasien harus dilakukan dalam ruangan dengan k)nsep A(( (Airbone
#nfection #solation) atau b)H khusus dengan pengaturan sistem entilasi ($ell %entilated &putum
#nduction "ooth).
h4 1asien disarankan untuk membersihkan tangan setelah menampung sputum
dengan air mengalir dan sabun atau dengan larutan handrubs.
i4 Saat mempr)ses spesimen, petugas lab)rat)rium tetap mengau pada
kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan transmisi melalui udara
(airbone) dan transmisi melalui k)ntak"
%4 Semua petugas kesehatan yang menangani pasien B akan dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin
seara berkala beker%asama dengan Sub Sumber $aya Manusia dan#* RS"
9
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
10/35
k4 Apabila pasien akan ditransp)rtasikan keluar dari ruang is)lasi, pasien harus
mengenakan masker bedah untuk melindungi lingkungan sekitar"
l4 Rumah sakit men%amin dilaksanakannya upaya perlindungan diri yang adekuat bagi petugas
kesehatan dan mereka yang bertugas di tempat pelayanan"
5. ALAT PELINDUNG DIRI 3APD4
$itata perenanaan, penyediaan, penggunaan dan ealuasinya )leh #)mite 11( RS bersama #* RS,
instalasi !armasi dan bagian l)gistik RS"
a4 A1$ digunakan berdasarkan prinsip kewaspadaan standar dan is)lasi dengan selalu mengukur
p)tensi risik) spesi!ik pada setiap aktiitas pelayanan/tindakan medik sehingga tepat, e!ekti! dan
e!isien"
b4 A1$ sekali pakai disediakan melalui instalasi !armasi"
4 Adanya eklist tindakan yang menggunakan A1$ dan kebersihan tangan"
d4 A1$ yang lain disediakan melalui unit #* RS"
e4 Masker untuk ruang k)h)rt air b)rne desease dengan masker bedah
rangkap "
!4 im #* RS melakukan m)nit)ring dan audit ketepatan penggunaan A1$ sebagai bahan dalam
ealuasi dan rek)mendasi peningkatan e!ektiitasnya"
6. SUR7EILANS INFEKSI RS 3IRS4
$ilakukan seara sistematik akti! )leh (1>N 2(n!eti)n 1reenti)n >)ntr)l Nurse I
perawat pengendali in!eksi purna waktu4 dan (1>3N 2link nurse I perawat penghubung pengendali
in!eksi4 untuk menggambarkan tingkat ke%adian berbagai penyakit in!eksi target sesuai 1ed)man
Sureilans (n!eksi Rumah Sakit, #emenkes dan penyakit endemis di rumah sakit" arget sureilans
yaitu : (n!eksi Saluran #emih 2(S#4 terkait kateterisasi, (n!eksi $aerah perasi 2($4, (n!eksi 3uka
(n!us 2(3(4 pada pasien berisik), 1neum)nia terkait entilat)r 28A14
a4 Melakukan sureilens 11(RS
b4 Melakukan Analisis, ealuasi dan rek)mendasi tindak lan%ut data in!eksi dilakukan #)mite 11(
RS di bawah k))rdinat)r" $)kter 1enanggung %awab 11( 2(1>4 untuk tu%uan pengendalian,
mana%emen risik) dan kewaspadaan terhadap ke%adian luar biasa2#3B4
4 1engendalian angka (RS menggunakan target sasaran seuai pr)gram 11(" Sasaran angka (RS
diealuasi setiap * tahun"
d4 #e%adian luar biasa (RS ditetapkan )leh direktur RS berdasarkan pertimbangan #)mite 11( RS
pada hasil ealuasi epidemi)l)gik keenderungan angka (RS melalui sureilans" #eenderungan
ke%adian (RS yang terus menerus meningkat signi!ikan selama * bulan berturut'turut atau
peningkatan signi!ikan angka ke%adian pada suatu waktu pengamatan tertentu diwaspadai sebagai
#3B" 1enegahan dan pengendalian risik) penyebaran ke%adian yang berp)tensi men%adi #3B
dilakukan segera seara sinergi melalui ker%asama lintas unit/satuan ker%a )leh #)mite 11( RS"
10
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
11/35
e4 3ap)ran (n!eksi RS disampaikan #)mite 11( RS kepada $irektur Medik dan #eperawatan setiap
bulan"
!4 1emantauan penerapan bundles 1enegahan dan 1engendalian (n!eksi 2(3(, (S#, 8A1/@A1, ($4
adalah sebagai salah satu t)lak ukur keberhasilan sureilans in!eksi RS" #ultur mikr)bi)l)gi
dilakukan pada setiap kasus yang diduga in!eksi rumah sakit 2@A(s4"
8. PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIBIOTIKA
a4 1emilihan terapi antibi)tik seara rasi)nal kepada pasien didasarkan tu%uan dan indikasi
2pr)!ilaksis atau terapi4 sesuai hasil pemeriksaan kultur dan resistensi mikr)ba, sehingga untuk
penderita penyakit in!eksi perlu dilakukan pemeriksaan mikr)bi)l)gi tersebut beker%a sama
dengan #"
b4 #etepatan pemberian antibi)tika agar aman bagi pasien meliputi :
epat indikasi, )bat benar'benar dibutuhkan;
epat pemilihan )bat dengan perbandingan biaya e!ektiitas yang baik
epat pasien, tidak ada k)ntra indikasi, e!ek sampingi minimal;
epat d)sis, tepat ara pemberian, tepat durasi pemakaian;
epat in!)rmasi, kepada pasien dan keluarganya"
4 1asien wa%ib diberi in!)rmasi tentang peng)batan yang diberikan dan e!ek yang ditimbulkan
9. STERILISASI ALATINSTRUMEN KESEHATAN PASKA PAKAI
$i RS dilakukan dengan ara yaitu seara !isika atau kimia, melalui tahapan penuian
2termasuk perendaman dan pembilasan4, pengeringan, pengemasan, labeling,indikat)risasi,
sterilisasi, penyimpanan, distribusi diikuti dengan pemantauan dan ealuai pr)ses serta
kualitas/mutu hasil sterilisasi seara terpusat melalui (nstalasi 1usat 1elayanan Sterilisasi 2>SS$4
yang saat ini berada di (#
&" 1emr)sesan alat/instrumen paska pakai dipilih berdasarkan kriteria alat" Sterilisasi dilakukan
untuk alat kritikal, sterilisasi atau disin!eksi tingkat tinggi 2$4 dilakukan untuk alat semi
kritikal, disin!eksi tingkat rendah untuk alat n)n kritikal"
" #riteria pemilihan desin!ektan didasari telaah seara ermat terkait kriteria
memiliki spektrum luas dengan daya bunuh kuman yang tinggi dengan t)ksisitas rendah, waktu
disin!eksi singkat, stabil dalam penyimpanan, tidak merusak bahan dan e!isien" Unit ker%a yang
bertanggung %awab terhadap penyediaan desin!ektan dan antiseptik di RS sesuai rek)mendasi
#)mite 11( RSU An Nisaa’ Blitar 1urw)dadi melalui instalasi !armasi"
*" (nstalasi 1usat 1elayanan Sterilisasi 2>SS$4 bertanggung %awab menyusun panduan dan pr)sedur
tetap, mengk))rdinasikan serta melakukan m)nit)ring dan ealuasi pr)ses serta kualitas/mutu
hasil sterilisasi dengan persetu%uan #)mite 11( RS"
" Unit >SS$ mem)nit)r pelaksanaan pr)ses dek)ntaminasi di setiap unit menggunakan !)rm"
11
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
12/35
1;. PEMAKAIAN ULANG PERALATAN < MATERIAL SEKALI PAKAI 3,+ng*e ,e =ang
+2e/,e4.
$apat digunakan kembali sesuai dengan rek)mendasi manufactur 'nya" Alat Medis Sekali 1akai dapat
digunakan ulang 2reuse )! single use deies4 sesuai kebi%akan RS"
a4 AMS1 dapat dipr)ses seara benar/tepat 2rasi)nal4 dan hasil sterilisasi masih e!ekti! dan
e!isien baik seara !isik /!ungsi, kualitas serta aman digunakan bagi pasien"
b4 AMS1 sangat dibutuhkan penggunaannya, tetapi sulit diper)leh atau sangat mahal harganya
4 1emr)sesan AMS1 yang disterilkan dan digunakan kembali harus melalui pr)ses
penatatan dan pengawasan mutu di bagian >SS$
d4 AMS1 yang n)n steril dilakukan pengawasan mutu dengan melihat seara isual dan
!ungsi dari alat / bahan"
e4 $a!tar AMS1 yang akan digunakan kembali ditentukan )leh RS"
!4 Adanya !)rm da!tar peralatan alat single use yang di re'use"
g4 Adanya !)rm da!tar m)nit)ring alar single use yang dire'use"
11. PENGENDALIAN LINGKUNGAN RS
Meliputi penyehatan air, pengendalian serangga dan binatang pengganggu, penyehatan ruang dan
bangunan, pemantauan higiene sanitasi makanan, pemantauan penyehatan linen, disin!eksi
permukaan/udara/lantai, pengel)laan limbah air/limbah B*/limbah
padat medis/n)n medis dikel)la )leh (nstalasi Sanitasi 3ingkungan RS 2(S3RS4 dan Sub Bagian
Rumah angga beker%asama dengan pihak ketiga, berk))rdinasi dengan #)mite 11( RS,
sehingga aman bagi lingkungan"
a4 1engel)laan limbah harus memperhatikan prinsip sebagai berikut :
Semua limbah beresik) tinggi harus diberi label/ tanda yang %elas"
Dadah /)ntainer diberi alas kant)ng plasti dengan warna : kuning untuk limbah
in!eksius E B*, merah untuk limbah radi)akti!, hitam untuk limbah n)n medis / d)mestika"
3imbah tidak b)leh dibiarkan atau disimpan J %am
#ant)ng plasti tempat limbah tidak diisi terlalu penuh 2 ukup */4
Dadah / )ntainer harus tertutup, tahan b))r, tidak berkarat, mudah
dik)s)ngkan atau diangkat, mudah dibersihkan dan berada ditempat yang terlindungi binatang
atau serangga"
b4 3imbah benda ta%am harus dikumpulkan dalam satu wadah anti b))r dan tahan tusukan
2 sa!ety b)H4, tanpa memperhatikan terk)ntaminasi atau tidak"
12
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
13/35
4
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
14/35
1'. PENDIDIKAN an PELATIHAN PENCEGAHAN an PENGENDALIAN INFEKSI RS
$irenanakan dan dilaksanakan seara peri)dik dan berkesinambungan )leh bagian 1endidikan
dan 1elatihan 2$(#3A4 beker%asama dengan #)mite 11( RS untuk men%amin setiap petugas
yang berada dan beker%a di RS 2termasuk peserta didik dan karyawan k)ntrak4 memahami
dan mampu melaksanakan pr)gram 11( RS , khususnya kewaspadaan standar dan
kewaspadaan berbasis transmisi"
a4 Seluruh S$M baru di RS wa%ib mengikuti pr)gram )rientasi, termasuk materi 11(RS
b4 Setiap ada mahasiswa yang akan praktek harus diberiakan materi )rientasi 11(RS"
4 M)nit)ring dan ealuasi hasil pendidikan dan pelatihan dilakukan )leh bagian S$M
bersama #)mite 11( RS sesuai ketentuan yang berlaku sebagai dasar perenanaan
pr)gram selan%utnya"
d4 Seluruh sta!! dididik tentang pengel)laan in!eksius"
1(. PENDIDIKAN PENCEGAHAN an PENGENDALIAN INFEKSI DIBERIKAN
UNTUK SETIAP PASIEN.a4 Untuk pasien rawat inap disampaikan )leh perawat saat )rientasi pasien baru masuk,
meliputi kebersihan tangan, etika batuk dan ketertiban membuang sampah"
15. PENGKAJIAN RISIKO INFEKSI PADA KONSTRUKSI < RENO7ASI + RS
a4 Sebelum melakukan k)ntruksi atau ren)asi bangunan dilakukan analisis terhadap kualitas
udara, persyaratan utilisasi, kebisingan, getaran dan pr)sedur emergensi"
b4 Setiap k)nstruksi maupun ren)asi bangunan yang dilakukan di RS harus mengutamakan
keselamatan pasien, pengun%ung dan petugas berdasarkan prinsip'prinsip penegahan dan
pengendalian in!eksi "
4 1engka%ian risik) in!eksi dibuat berdasarkan dari panduan (n!eti)n >)ntr)l Risk Assesment
2(>RA4"
d4 #)mite 1enegahan dan 1engendalian (n!eksi Rumah Sakit 2#11( RS4 melakukan
pengka%ian risik) in!eksi dan tindak lan%ut berk)lab)rasi dengan bagian pemeliharaan dan
#* RS"
16. PENGGUNAAN CAIRAN DESINFEKTAN
a4 1r)ses desin!eksi alat dapat dikateg)rikan men%adi:
14
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
15/35
1eralatan #ritis/risik) tinggi: adalah peralatan medis yang masuk kedalam %aringan
tubuh steril atau sirkulasi darah" >)nt)h isntrumen bedah, kateter intraena, kateter
%antung" 1engel)laannya dengan ara sterilisasi"
1eralatan semikritis/risik) sedang: adalah peralatan yang k)ntak dengan membrana
muk)sa tubuh" 1ada peralatan semikritis, pr)ses sterilisasi disarankan namun tidak
mutlak, %adi bisa dilakukan disin!eksi tingkat tinggi"
1eralatan N)nkritis/resik) rendah: adalah peralatan yang k)ntak dengan permukaan
kulit utuh )nt)h: tensimeter, stet)sk)p, linen, alat makan, lantai, perab)t, tempat tidur"
Untuk %enis peralatan ini dapat digunakan disin!eksi tingkat sedang sampai tingkat
rendah"
b4 $isin!eksi lingkungan rumah sakit
1ermukaan lingkungan : lantai, dinding, dan permukaan me%a, tr)lly
didisen!eksi dengan detergen netral"
3ingkungan yang teremar darah atau airan tubuh lainnya dibersihkan dengan
desin!ektan tingkat menengah"
4 1enggunaan disin!ektan di ruang in!eksi 2menular4 dan Area kritis
Untuk mengepel/membersihkan lantai dan w menggunakan : re)lin
Untuk area yang sering disentuh 2@igh t)uh area4 menggunakan disin!ektan: 3ys)l
&:&-- 2permukaan l)gam4, >hl)rine -"-7 F 2permukaan bukan l)gam4" Untuk area yang %arang disentuh 2N)n @igh t)uh area4 menggunakan sabun 1@ netral
d4 1enggunaan disin!ektan di area banyak tumpahan darah/airan tubuh:
menggunakan disin!ektan >hl)rine -"7F
Ca+2an e,+n>e)tan =ang +gna)an + RSU An N+,aa’ B*+ta2
N (S( M5R# 15N??UNAAN
& (s)pr)pyl, ethil
alk)h)l
Alk)h)l 9- F, S)!ta'
man
Antiseptik kulit
>hl)rheHidine F Aetr)n Antiseptik kebersihan
tangan ruang perawatan,
antiseptik kulit pre
)perasi
* >hl)rheHidine F >utis)!t Antiseptik kulit
kebersihan
tangan daerah kritis
1)id)ne ()dine
9"7F
Bethadine S)l)ti)n Antiseptik kulit dan luka
)perasi
7 >hl)rin Byline $isin!ektan tumpahan
darah dan airan tubuh
lainnya"
penggunaan di kamar
bersalin
untuk wabah 2mis ; C
difficile4
Multi $rug Resisten
15
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
16/35
rganisem 2Mis MRSA4
+ ?luteraldehyde
*"F
Sterani)s F,
Stabimed
@igh leel desin!ektan
9 1r)pan)l,
biphenyl)l "-g
1rimasept Antiseptik kulit kamar
bedah
0 5than)l 3ys)l 3)w leel $isin!eksi
. >hl)rheHidin
diglu)nate
s)luti)n
$esman)l handrub Antiseptik kulit
&- BenCalk)nium
hl)ride,
phen)Hyethan
)l
erralin pr)tet @igh leel desin!ektan
alat semi kritikal
18. PRAKTEK MENYUNTIK YANG AMAN
a4 1akai %arum yang steril, sekali pakai, pada tiap suntikan untuk menegah k)ntaminasi pada
peralatan in%eksi dan terapi"
b4 8ial/ampul/b)t)l in!us untuk single use harus dapat digunakan dengan ara yang dapat
men%aga syarat aseptik"
4 Multi d)se ial digunakan
@anya digunakan untuk satu )rang pasien
Setiap mengakses ia multi d)se harus menggunakan %arum dan spuit yang steril
idak disimpan atau dibawa ke kamar pasien atau ruang tindakan keuali ial
tersebut hanya diperuntukkan untuk satu )rang pasien tertentu"
Setelah digunakan untuk pertama kali, harus diantumkan tanggal pertama kali ial
dibuka dan tanggal bey)nd use date pada etiket )bat"
d4 >airan in!us dalam b)t)l 2plastik atau kaa4 tidak dapat digunakan bersama sama untuk
beberapa pasien"
e4 (nsulin !leHpen hanya dapat digunakan untuk satu )rang pasien dan tidak dapat digunakan
untuk bersama'sama untuk beberapa pasien"
!4 Setiap kali penyuntikan insulin dengan menggunakan !leHpen harus menggunakan %arum
baru"
19. PENCEGAHAN an PENGENDALIAN INFEKSI UNTUK PASIEN& KELUARGA
an PENGUNJUNG"
a4 Salah satu 1enegahan dan 1engendalian (n!eksi di rumah sakit adalah kepedulian
terhadap pasien, keluarga dan pengun%ung rumah sakit"
b4 1asien ,keluarga dan pengun%ung harus diberikan edukasi tentang 11(RS"
16
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
17/35
4 1enegahan dan pengendalian in!eksi rumah sakit di RS 1anti Rahayu
dik))rdinasi )leh im 11(RS yang tergabung dalam unit rawat %alan dan rawat inap"
d4 Masing Imasing dari tenaga kesehatan 2 $)kter, perawat, !isi)terapi, ?iCi ,armasi dll 4
maupun n)n kesehatan 2 1ekarya, petugas kebersihan , dll 4 pasien ,keluarga dan
pengun%ung turut ambil bagian dalam penegahan dan pengendalian in!eksi"
e4 1asien, keluarga, dan pengun%ung yang dirawat di RSU An Nisaa’ Blitar harus mentaati
peraturan yang ada di RSU An Nisaa’ Blitar sesuai dengan peraturan tata tertib pasien"
!4 Buku 1ed)man penegahan dan pengendalian in!eksi di rumah sakit dan !asilitas lainya
tahun -&& : tentang kebersihan tangan dan penggunaan Alat 1elindung $iri 2 A1$ 4 di
!asilitas kesehatan
g4 1asien dapat mengingatkan petugas kesehatan 2 $)kter, 1erawat, isi)terapi, 1ekarya,
?iCi dll 4 bila tidak melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien
dan lingkungan pasien"
h4 1enegahan dan pengendalian in!eksi di rumah sakit adalah tanggung %awab pasien,
keluarga dan pengun%ung"
i4 Anak'anak di bawah & tahun di larang mengun%ungi pasien
%4 1asien, keluarga dan pengun%ung berperan penting di dalam penegahan dan pengendalian
in!eksi di rumah sakit" Setiap ruangan / unit harus menyediakan !asilitas wasta!el,tempat
sampah n)n in!eksius 2kant)ng hitam4, sabun biasa 2hands)ap4, masker bagi pasien,keluarga dan pengun%ung"
!;. PENANGANAN KEJADIAN LUAR BIASA 3KLB4
a4 Agar ke%adian #3B dapat dikendalikan dan segera ditangani, Rumah Sakit 1anti
Rahayu perlu mempunyai sistem pengendalian dan penanganan #3B"
b4 Untuk mendeteksi seara dini adanya #3B, dilakukan sureilans in!eksi di rumah
sakit" Selain untuk deteksi dini, sureilans seara akti! %uga bertu%uan untuk menegah
supaya #3B tidak terulang lagi"
4 Sureilans dilakukan )leh (1>N beker%asama dengan (1>3N" $ata yang didapat dari
sureilans di)lah )leh k)mite 11(RS, disertai analisis, rek)mendasi dan tindak lan%ut,
dan digunakan sebagai bahan lap)ran kepada $irektur rumah sakit, dan bahan
k)munikasi dengan bagian yang terkait"
d4 #e%adian 3uar Biasa (n!eksi Rumah Sakit ditetapkan )leh $irektur berdasarkan
pertimbangan #)mite 11(RSU An Nisaa’ Blitar 1urw)dadi pada hasil ealuasi
epidemi)l)gik keenderungan peningkatan angka (RS seara signi!ikan selama *
bulan berturut'turut" 1eningkatan signi!ikan angka ke%adian (RS pada suatu waktu
pengamatan tertentu diwaspadai sebagai #3B"
e4 1enanganan #3B (RS harus dilakukan dengan segera dan seara terpadu )leh seluruh
unsur yang terkait, dik))rdinasikan )leh #)mite 11(RS" Selama ter%adi #3B, 1etugas
17
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
18/35
Ruangan/Bagian terkait, #epala Bagian, dan (1>3N, harus berk))rdinasi seara
intensi! dengan im dan #)mite 11( Rumah Sakit untuk menangani #3B tersebut"
!4 Setelah menerima lap)ran dugaan adanya #3B, #)mite 11(RS bersama (1>N/(1>
melakukan inestigasi bersama di tempat ter%adinya #3B, meliputi:
• Menatat setiap ke%adian in!eksi di ruangan sesuai pr)sedur Sureilans
(n!eksiRumah Sakit
• Menatat setiap ke%adian in!eksi di ruangan sesuai pr)sedur Sureilans
(n!eksi Rumah Sakit"
• Berk))rdinasi dengan (1>3N dan #epala ruangan serta d)kter yang
bertanggung %awab menangani pasien, untuk melakukan eri!ikasi
diagn)sis in!eksi rumah sakit, penegakan diagn)sis (RS dan
mengk)n!irmasi sebagai kasus #3B" Selain itu %uga dilakukan inestigasi
terhadap kemungkinan sumber penularan, ara penularan dan kemungkinan
penyebarannya, serta aspek lain yang diperlukan untuk penanggulangan
atau memutuskan rantai penularan"
• Berk))rdinasi dengan Bagian 3ab)rat)rium untuk melakukan:
o Swab ruang/alat yang diduga terk)ntaminasi bakteri"
o 1engambilan bahan dari berbagai l)kasi tersangka sumber in!eksi
untuk dibiakkan dan antibi)gram"
o 1emasangan label di tempat penampungan bahan pemeriksaan
lab)rat)rium pasien penyakit menular" 3abel bertuliskan LAwas
Bahan MenularL
• Berk))rdinasi dengan seluruh pers)nil di bagian terkait untuk memberikan
klari!ikasi'klari!ikasi perihal yang terkait dengan #3B, misalnya
pelaksanaan 1r)sedur etap seara benar"
g4 Apabila hasil inestigasi menyimpulkan telah ter%adi #3B, maka #)mite 11(RS
menetapkan status siaga benana #3B dan melap)rkan kepada pimpinan RS"
h4 Untuk menanggulangi #3B #)mite 11(RS berk))rdinasi dengan $irekt)rat
1elayanan Medik, 1anitia #* RS, 3ab)rat)rium, armasi, Sanitasi, >SS$, ?iCi,
#amar >ui dan Bagian terkait lainnya sesuai kebutuhan"
i4 Apabila diperlukan pasien kasus #3B diru%uk ke rumah sakit ru%ukan in!eksi yang
telah ditetapkan )leh dinas kesehatan"
%4 Agar #3B (RS tidak meluas, #)mite 11( bersama (1>3N dan perawat ruangan
melakukan langkah'langkah penegahan dan pembatasan dengan ara:
• Melaksanakan dan mengawasi seara ketat pelaksanaan ui tangan yang
benar dan tepat"
• Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan A1$ lain
sesuai indikasi"
18
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
19/35
• Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar
• Melakukan pemisahan pasien yang terin!eksi, disatukan dengan pasien yang
sama'sama terin!eksi/k)h)rting dan menentukan sta! yang akan
memberikan penanganan 2dipisahkan dengan sta! lainnya4
• Apabila diperlukan mengusulkan kepada $irektur Utama untuk mengis)lasi
ruangan atau mengis)lasi pasien bersangkutan yang dianggap teremar )leh
in!eksi"
• Mengawasi ketat penerapan #ewaspadaan Standar"
• Ruangan yang ter%adi #3B harus didisin!eksi"
k4 #)mite 11(RS melakukan d)kumentasi tentang ke%adian dan tindakan yang telah
diambil terhadap data atau in!)rmasi #3B"
l4 #)mite 11(RS terus melakukan m)nit)ring dan ealuasi sampai #3B berhasil diatasi"
m4 Status #3B wa%ib dilap)rkan ke dinas kesehatan setempat"
n4 #)mite 11( menyatakan #3B selesai %ika dua kali masa inkubasi terpan%ang tidak
ditemukan kasus baru"
!1. PEMERIKSAAN KULTUR an S"AB MIKROBIOLOGI DI LINGKUNGAN RUMAH
SAKIT
a4 Swab dilakukan kali setahun untuk area kritis 2C)na risik) tinggi dan sangat tinggi4
b4 Area lain bila diperlukan sewaktu'waktu atau bila ter%adi wabah/#3B"
4 1ersiapan pemakaian ruangan baru paska ren)asi atau k)nstruksi rumah sakit"
d4 $ilakukan pemeriksaan pada pasien yang menderita in!eksi yang ter%adi ili ,il)"
e4 #ultur dilakukan %ika ada uriga kasus (3( dan (3"
!#. PENANGANAN PASIEN IMMUNOSUPPRESED
a" 1enanganan pasien immun))pr)mised hanya melakukan kestabilisasi keadaan umum, bila
sudah stabil rumah sakit meru%uk ke !asilitas kesehatan yang lain"
b" RSU An Nisaa’ Blitar tidak melakukan perawatan pasien imun)mpr)mised" Apabila
terdapat pasien imun))mpr)mised, maka diru%uk ke !asilitas kesehatan yang lainnya"
!#. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 3PPI4 DI PEMULASARAN
JENA?AH
a4 1emindahan %enaCah dari ruang perawatan:
• 1r)ses pemindahan harus sesuai dengan prinsip'prinsip #ewaspadaan Standar"
19
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
20/35
• Aspek budaya dan agama harus diperhatikan" #eluarga pasien yang ingin melihat
%enaCah setelah dipindahkan dari ruang perawatan %uga harus menerapkan
#ewaspadaan Standar"
• 1enanganan semua %enaCah petugas harus menggunakan A1$ yang sesuai"
b4 1erawatan %enaCah di kamar %enaCah:
• 1etugas kamar %enaCah harus melakukan #ewaspadaan Standar ; melakukan
kebersihan tangan yang benar dan menggunakan A1$ yang sesuai dengan risik)
pa%anan sekret / airan tubuh pasien"
• 1engawetan %enaCah dengan menggunakan airan !)rmaldehide dilakukan sesuai
pr)sedur dan prinsip'prinsip #ewaspadaan Standar"
• 1engawetan %enaCah tidak b)leh dilakukan pada pasien yang meninggal akibat
penyakit menular"
• 1emulasaraan %enaCah seara higienis 2membersihkan badan, merapikan rambut,
mendandani, mem)t)ng kuku dan menukur4 harus dilakukan dengan menerapkan
#ewaspadaan Standar"
• Setelah selesai perawatan %enaCah tempat dan ruangan wa%ib dilakukan
dek)ntaminasi"
4 1emeriksaan p)st'm)rtem:
• 1emeriksaan p)st'm)rtem dilakukan dengan menerapkan #ewaspadaan Standar "
•
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
21/35
d4 Makukan swab ruangan dan u%i kualitas udara, khususnya di area berisik) tinggi sebelum
ruangan digunakan"
!(. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 3PPI4 DI KAMAR BAYI
a4 Ruangan / 3ingkungan
• 3antai dipel dua kali sehari dengan menggunakan airan sabun netral
• Ruangan di b)ngkar satu kali dalam seminggu
• A> dibersihkan setiap satu bulan sekali
• 1emeriksaan air bersih dilakukan setiap * bulan sekali
• Ruang bayi sehat harus terpisah dengan ruangan bayi sakit
• Suhu dan kelembaban kamar bayi sehat : & I > E 7 '+-F, sedangkan
• untuk kamar bayi sakit : I > E *7 I +- F
• #ulkas )bat di hek temperaturnya
b4 1eralatan
•empat tidur, gantungan, timbangan, peralatan ph)t) terapi, dibersihkan setiap
hari dengan kain lembab memakai detergen dan air bersih
• Bak mandi : dibersihkan dengan detergen dan air bersih setiap hari
4 1ersyaratan beker%a di kamar bayi
• 1etugas
Menui tangan harus dilakukan sebelum dan sesudah tindakan / memberi
susu bayi, dari t)ilet, dll
1erawat kamar bayi harus mengikuti pr)gram ainasi hepatitis E 8ariella"
idak b)leh memelihara kuku atau memakai perhiasan saat beker%a"
1erawat yang merawat bayi sehat tidak b)leh merawat bayi sakit "
Rambut harus diikat / dip)t)ng pendek sehingga tidak mengenai muka bayi
saat memberi susu bayi"
Mengganti p)p)k harus mengunakan sarung tangan"
•(bu yang menyusui di kamar bayi
Menui tangan sebelum dan sesudah menyusui bayi"
Membersihkan puting susu sebelum menyusui bayi
1etugas yang menerima AS( yang dip)mpa dari ibu / keluarga, maka pada
b)t)l harus ditutup, beri label, tanggal dan waktu pengambilan AS("
• Bayi
21
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
22/35
Bayi yang sehat harus dipisahkan dari bayi yang sakit"
1emberian ain @epatitis B diberikan %am setelah lahir sedangkan bayi
dengan riwayat ibu dengan @epatitis diberikan immunisasi pasi!"
Bayi dengan berat badan n)rmal dimandikan &H sehari sebelum putus tali
pusat"
1erawatan tali pusat dengan menggunakan air bersih, dikeringkan dan tidak
ditutup dengan kassa"
Bayi yang dirawat dengan blue light, matanya harus ditutup dan dibuka saat
diberi susu"
Setiap bayi mempunyai perlengkapan masing'masing dan disimpan ditempat
yang sudah disediakan"
!5. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 3PPI4 DI KAMAR BERSALIN
a4 1enegahan standar
Ba%u / gaun pan%ang dan sarung tangan harus digunakan pada semua pr)sedur yang
bersentuhan dengan darah atau airan tubuh pasien, termasuk %uga kebersihan peralatan
dan lingkungan, pemeriksaan plasenta"
1elindung mata 2g)ggles4 dipakai pada setiap pr)sedur persalinan"
Semua benda ta%am yang terk)ntaminasi )leh darah harus langsung dibuang kedalam
sharp )ntainer yang telah tersedia"
Semua linen yang terkena n)da darah dimasukkan kedalam kant)ng berwarna kuning"
Sta!! yang mempunyai lesi/luka terbuka atau g)resan pada tangan mereka harus menutup
luka tersebut dengan plester kedap air dan selalu menggunakan sarung tangan saat
menangani persalinan"
Sta!! yang beker%a dikamar bersalin harus ikut dalam pr)gram ainasi @epatitis B"
Semua tissue dan sampah yang terk)ntaminasi dengan darah harus dibuang ke dalam
kant)ng plastik kuning"
b4 1ersyaratan beker%a di kamar bersalin
• 1etugas kamar bersalin
$)kter ganti ba%u sebelum men)l)ng persalinan"
Menggunakan A1$ lengkap 2sarung tangan, masker, g)ggle, apr)n, t)pi4 sebelum
men)l)ng persalinan"
Memakai alas kaki yang telah disediakan khusus untuk kamar bersalin"
Melaksanakan kebi%akan kebersihan tangan yang e!ekti!"
• 1asien
1asien ganti ba%u sebelum dit)l)ng persalinan
#eluarga yang masuk ke kamar bersalin dibatasi"
22
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
23/35
1asien dengan in!eksi harus ditempatkan diruang tersendiri 2is)lasi4
• Bayi
1erawat/bidan yang menerima bayi baru lahir harus menggunakan A1$ lengkap"
1enghisap lendir bayi harus menggunakan yang sekali pakai"
Bayi lahir, tali pusat diikat dengan klem tali pusat steril dan diberi alk)h)l 9-F /
p)idine i)dine9"7F pada u%ung tali pusat"
Bayi baru lahir dibersihkan, kemudian bayi dimandikan dengan air hangat"
4 3ingkungan
• Ruang Bersalin
1embersihan ruang bersalin dilakukan H sehari dan setiap selesai tindakan"
1embersihan umum dilakukan seminggu sekali pada hari tidak ada
tindakan/persalinan"
Semua tumpahan darah dan airan tubuh harus dibersihkan dengan menggunakan
desin!ektan hl)rine"
empat tidur, me%a pasien, lemari harus dibersihkan dengan menggunakan deter%en
netral setiap selesai digunakan"
• Alat dan linen
(nstrumen yang telah dipakai diui dengan air mengalir hanya untuk
menghilangkan n)da darah 2pr)ses dek)ntaminasi4 dan langsung dikirim ke >SS$"
#emasan steril tidak b)leh r)bek, tidak b)leh terbuka dan tidak k)t)r, dan lihat
tanggal kadaluarsa"
Semua peralatan medik steril yang akan dipakai dibatasi seukupnya sesuai dengan
keperluaan saat itu"
#ain g)rden harus diganti setiap & bulan sekali atau kalau perlu bila terkena darah"
3inen pasien harus diganti segera setelah pasien selesai tindakan"
3inen yang telah terk)ntaminasi dengan darah harus dimasukkan ke dalam kant)ng
plastik warna kuning"
d4 1enanganan terhadap ibu yang p)siti! terpapar irus yang ditularkan melalui darah I @epatitis B,
> dan @(8"
Untuk meminimalkan resik) kelahiran bayi dengan kelainan darah karena ibunya p)siti! terkena irus
yang ditularkan melalui darah, beberapa langkah yang harus dilakukan : 1ertahankan selaput ketuban tetap utuh selama mungkin"
ali pusat diklem/ditutup sesegera mungkin untuk menghindari tran!usi %anin
maupun ibu yang tidak perlu"
Suntikan dan )nt)h darah bayi ditunda sampai darah yang berasal dari ibu
dibersihkan"
23
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
24/35
$alam keadaan ibu p)siti! menderita @epatitis B, maka d)r)ngan untuk imnunisasi
terhadap bayi sebaiknya akti! dilakukan"
1ada saat bayi dimandikan, harus dilakukan seara hari'hari sehingga semua darah
menempel bisa dibersihkan, semua peralatan yang digunakan dibuang diplastik
warna kuning atau dibersihkan sehingga semua yang mengandung pr)tein terangkat"
Segera setelah pr)sedur ini selesai dilakukan, bayi bisa ditangani dengan n)rmal,
tidak perlu diambil tindakan pengis)lasian"
3akukan imunisasi bayi baru lahir dengan ibu yang p)siti! hepatitis B"
!6. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 3PPI4 DI KAMAR BEDAH
a4 1enegahan dan pengendalian (n!eksi di #amar Bedah ber!)kus pada pasien,
petugas, teknik pembedahan, lingkungan, dan peralatan"
b4 11( di #amar Bedah meliputi :• #ebersihan angan
#ebersihan tangan dilaksanakan melalui praktek menui tangan
menggunakan sabun antiseptik 2hl)rheHidin F4 dan air mengalir, atau handrub" #ebersihan
tangan wa%ib diimplementasikan di kamar bedah )leh setiap petugas kamar bedah sesuai
dengan kebi%akan kebersihan tangan di RS 1anti Rahayu
1enerapan praktik kebersihan tangan )leh seluruh petugas kamar
bedah berped)man pada lima saat kebersihan tangan wa%ibdilaksanakan 2standar D@4 dan enam langkah pr)sedur"
#ebersihan tangan surgial, menggunakan hl)rheHidin F, dengan enam langkah
pr)sedur dan menui sampai siku tangan"
• Alat 1elindung $iri 2A1$4
1akai sarung tangan sesuai ukuran tangan dan %enis tindakan
>ui tangan segera setelah melepas sarung tangan
1akai sarung tangan bila ada kemungkinan akan terk)ntaminasi
darah, airan tubuh, sekret, ekskret, bahan/benda terk)ntaminasi,
muk)sa, kulit yang tidak utuh, atau kulit utuh yang p)tensial
terk)ntaminasi"
?antilah sarung tangan bila akan merawat pasien yang berbeda"
Masker bedah dipakai selama tindakan )perasi dan diganti dengan masker baru
pada saat akan )perasi berikutnya"
24
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
25/35
#enakan apr)n sebelum akan memakai gaun steril
#enakan ?aun steril untuk tindakan )perasi
#enakan ?aun bersih tidak steril untuk melindungni kulit dari
k)ntaminasi dan menegah ba%u men%adi k)t)r, selama tindakan /merawat pasien yang
memungkinkan ter%adinya perikan airan tubuh pasien"
utup kepala digunakan mulai pintu masuk kamar bedah, dan diganti setiap kali
selesai )perasi"
?unakan alas kaki yang tertutup bagian depan, dan tidak b)l)ng b)l)ng"
4 1enanganan peralatan perawatan pasien
• 1embersihan dan desin!eksi dilakukan segera setelah alat'alat dipergunakandan
dilakukan )leh petugas terlatih"
• 1eralatan untuk entilasi dan pernapasan yang digunakan pada penderita B yang
di)perasi digunakan alat yang sekali pakai"
d4 1embersihan lingkungan
• Menggunakan airan desin!ektan untuk RS sesuai dengan ped)man RS
• empat tidur/ kursi, me%a, permukaan me%a )perasi, permukaan me%a
instrument dibersihkan setiap selesai dipakai pasien dengan
menggunakan l)rin -,-7 F atau desin!ektan yang lain sesuai kebi%akan Rumah Sakit
• 1enanganan limbah, sampah medis 2in!eksius4 dalam kant)ng kuning
kemudian dibakar di inenerat)r, benda ta%am masuk ke dalam b)H sa!ety, sampah
umum/rumah tangga 2n)n in!eksi4 dibuang di 1A"
• 1enanganan tumpahan darah atau bahan in!eksi harus dibersihkan sesuai S1"
e4 1asien
• 1asien berhenti mer)k)k & bulan sebelum )perasi"
• Mandi pasien dengan antiseptik malam dan pagi hari sebelum )perasi"
• >ukur rambut, dilakukan bila benar'benar diperlukan segera sebelum )perasi dengan
menggunakan lipper bukan raC)r"
• 1)st )perasi, meliputi penegahan dan rawatan pasien sebelum, selama pasien dan sesudah
pasien )perasi"
• 1enderita B sewaktu dibawa masuk kamar )perasi segera langsung masuk kamar )perasi
tidak diperb)lehkan menunggu di lingkungan kamar )perasi" Masker bedah harus dipakai
pasien selama pasien dipindah ke kamar )perasi
• 1asien B harus dipulihkan kesadarannya diruang kamar )perasi / ruang anastesi, tidak
b)leh diruangan pemulihan"
!4 1etugas
• Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas kamar bedah
• Memberikan m)tiasi kepada petugas"
25
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
26/35
• 1etugas tidak memakai %am tangan, gelang, inin"
• idak berkuku pan%ang dan memakai kutek
• 1etugas yang sakit menular dilarang untuk beker%a di kamar bedah"
!8. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 3PPI4 DI INTENSI7E CARE UNIT
3ICU4
a4 1etun%uk Umum :
• @and @ygiene 2#ebersihan angan4
#ebersihan tangan yang sering merupakan salah satu ara yang paling penting sebagai
ukuran pengendalian in!eksi di Rumah sakit" angan harus diui sebelum dan
sesudah merawat pasien atau menangani peralatan medis yang digunakan )leh
pasien" angan %uga harus diui %ika terk)ntaminasi dengan airan tubuh pasien,
sebelum melakukan tindakan inasie, sebelum dan setelah melepas sarung tangan,
sebelum memulai ker%a dan setelah tugas ker%a selesai, setelah k)ntak dengan
lingkungan sekitar pasien"
• Sarung tangan
Untuk melindungi sta!! (>U, sarung tangan harus digunakan %ika akan k)ntak dengan
airan tubuh lainnya dan sarung tangan harus dilepas setelah selesai melakukan
perasat untuk meminimalkan ter%adinya k)ntaminasi silang, kemudian segera
lakukan kebersihan tangan"
• #)nsultasi
im penegahan dan pengendalian in!eksi harus dapat di%adikan sebagai
narasumber dalam melakukan sureilans dan pengka%ian pengendalian in!eksi di
(>U" $isamping itu tim 11( %uga harus menetapkan dan melakukan m)nit)ring
terhadap pr)sedur sterilisasi dan desin!eksi terhadap peralatan yang digunakan
di (>U , %uga terhadap penanganan bila ter%adi luka tertusuk %arum"
b4 1r)sedur (nasie
•
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
27/35
Bagian yang dipasang kanulasi merupakan tempat masuknya mikr))rganisme ke dalam
%aringan subkutan dan sirkulasi darah yang sangat p)tensial" leh karena itu sta!! yang
akan melakukan pemasangan kanulasi harus terlebih dahulu melakukan kebersihan tangan
dan memakai sarung tangan serta tindakan mendisin!eksi kulit sebelum pemasangan
kanulasi"
• #anulasi ena sentral
1emasangan kanulasi ena sentral harus dilakukan dengan menerapkan teknik aseptik
termasuk memakai sarung tangan steril, melakukan persiapan kulit yang akan ditusuk
dengan antiseptik dan memasang d)ek steril pada area yang telah disiapkan" >ari bagian
yang mempunyai risik) yang rendah sepertisublaiula, internal %ugularis"
• 1enggantian kanulasi
#anulasi intraena harus diganti seara reguler 2 9 %am4"
#husus bayi, kanulasi umbilial kateter dipasang dengan teknik steril
menggunakan %as )perasi, sarung tangan steril, masker dan d)ek steril"
1enggantian p)sisi kanulasi umbilial kateter dilakukan tidak melebihi 7 I 9 hari"
4 1eralatan
ingkat sterilitas yang benar, desin!ektan dan dek)ntaminasi harus dilakukan pada semua perlatan
yang akan digunakan" Setiap pasien harus mempunyai peralatan sendiri'sendiri dan bisa dipakai
ulang atau menggunakan alat yang sekali pakai"
• (tem sekali pakai
(tem yang sekali pakai seperti peralatan airway yang k)ntak langsung dengan saluran
perna!asan seperti 5 dan airway, anule suti)n dimana dari manu!akturnya telah diberi
label sekali pakai, maka tidak b)leh dipakai ulang atau didaur ulang"
• (tem yang dapat dipakai ulang
(tem yang dapat dipakai ulang harus dilakukan dek)ntaminasi dan disin!eksi yang benar
sebelum digunakan kembali dan apabila pr)sedur yang akan dilakukan melibatkan bagian
tubuh yang steril, maka peralatan tersebut harus dalam keadaan steril"
• >iruit 8entilat)r
Untuk setiap pasien, breathing iruit, humidi!ier harus diganti setiap 7'9 hari atau dapat
diganti %ika k)t)r, iruit dapat dilindungi dengan p)sisi !ilter yang benar, sedangkan
baterial !ilter dipakai satu pasien satu baterial !ilter"
d4 Suplai
• Area penyimpanan
(tem yang bersih dan steril tidak b)leh disimpan dalam area yang sama"3)kasi atau ruangan
terpisah harus digunakan untuk area bersih dan k)t)r"
• (tem steril
27
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
28/35
Semua item yang telah steril harus disimpan di area yang bersih dan kering" airan
intraena dan airan irigasi steril harus diberi label tanggal, waktu dibuka dan dibuang
setelah %am 2%ika setelah dibuka dan tidak digunakan lagi4"
• Antibi)tika
1emberian antibi)tika pada pasien (>U yang tidak memperhatikan p)la
sensitiitas kuman akan memberikan andil ter%adinya #3B in!eksi serius
dengan k)nsekuensi yang !atal" Adanya kebi%akan penggunaan antibi)tika di rumah sakit akan
lebih rasi)nal dalam pemberiannya dan merupakan keputusan yang dapat diterima seara
hukum dibandingkan mereka yang tidak mempunyai kebi%akan tentang pemberiaan
antibi)tika yang benar"
• 1emberian multi d)se
#arena adanya p)tensi ter%adi in!eksi silang, maka penggunaan ial untuk multi d)se dan
ampul untuk pasien lebih dari satu sangat tidak dian%urkan diterapkan di RS 1anti Rahayu,
)leh karena itu isi ial atau ampul hanya digunakan )leh satu pasien sa%a dengan alternati!
lainnya yaitu dengan memisahkan isi ial ke dalam beberapa spuit steril, beri tanggal dan
%am buka ial pada spuit dan disimpan dalam lemari pendingin )bat untuk selama %am"
g4 akt)r 1asien dan 1etugas
• (s)lasi
28
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
29/35
Setiap pasien yang diurigai atau dinyatakan mempunyai penyakit menular, maka harus
ditempatkan terpisah dari pasien lain 2kamar is)lasi4"
• @ygiene
1asien yang dirawat di (>U seara rutin harus dilakukan pers)nal hygiene dengan baik"
$engan melakukan pers)nal hygiene yang baik akan menegah ter%adinya in!eksi silang
dan memberikan kesegaran dan mengurangi stres bagi pasien"
• 1etugas
Semua sta!! yang bertugas di (>U harus memakai seragam yang bersih" Sta! (>U tidak
diperb)lehkan memakai perhiasan termasuk inin kawin saat mereka tugas, hal ini karena
p)tensial menyebarkan kuman atau mengakibatkan k)l)nisasi kuman" Sta! yang diketahui
mengidap penyakit menular baik melalui pembuluh darah maupun melalui udara harus
ber)bat dan melap)rkan ke superis)r"
h4 1engendalian lalu lintas di (>U
• $alam kasus tertentu pengun%ung harus dibatasi sesuai dengan keperluannya, hal ini untuk
memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pasien" U, maka pengun%ung harus diberi pen%elasan untuk menerapkan kewaspadaan standar
termasuk pengunaan A1$, dan anak'anak di bawah umur tidak b)leh masuk ke dalam
(>U, khusus untuk bayi pengun%ung yang diperb)lehkan hanya )rang tua"
• 1engun%ung wa%ib melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah
mengun%ungi pasien (>U"
• 1engun%ung tidak perlu memakai ba%u ganti pada saat mengun%ungi pasien di (>U"
i4 1engendalian 3ingkungan
• 1enanganan sampah
Semua pembuangan sampah harus mengikuti tataara penanganan dan pembuangan
sampah harus sesuai dengan kateg)ri sampah 2klinis dan n)n klinis4
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
30/35
!9. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI 3PPI4 DI POLI KLINIK GIGI
a4
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
31/35
d4 Menutupi pegangan lampu, t)mb)l't)mb)l pada unit gigi, baki instrumen, u%ung alat three way
syringe, salia e%et)r, u%ung alat tambalan sinar, sandaran kepala dengan plastik, alumunium !)il
sekali pakai untuk tiap pasien"
e4 1embuangan barang'barang bekas pakai seperti sarung tangan, masker, penutup permukaan yang
terk)ntaminasi darah atau airan tubuh ke dalam tempat sampah in!eksius sedangkan benda ta%am
seperti %arum atau pisau salpel dimasukkan ke dalam tempat sampah benda ta%am"
!4 Berkumur antisepti sebelum tindakan ked)kteran gigi, e!ekti! mereduksi %umlah )ral
mikr))rganisme r)ngga mulut
#;. PENERAPAN ISOLASI PRECAUTION DI RUMAH SAKIT
(s)lati)n preauti)n merupakan bagian integral dari pr)gram pengendalian in!eksi n)s)k)mial
T@an
(s)lati)n 1reauti)n bertu%uan untuk menegah transmisi mikr))rganisme path)gen dari satu
pasien ke pasien lain dan dari pasien ke petugas kesehatan atau sebaliknya" #arena agen dan h)st
lebih sulit dik)ntr)l maka pemutusan mata rantai in!eksi dengan ara (s)lati)n 1reauti)n sangat
diperlukan"
1. A+20%2ne P2eat+%n
a" 1enempatan pasien
empatkan pasien di kamar tersendiri yang mempunyai persyaratan sebagai berikut: ekanan udara kamar negatie dibandingkan dengan area skitarnya"
1ertukaran udara + I & kali/%am"
1engeluaran udara keluar yang tepat mempunyai penyaringan udara yang e!isien sebelum
udara dialirkan ke area lain di rumah sakit"
Selalu tutup pintu dan pasien berada di dalam kamar
Bila kamar tersendiri tidak ada, tempatkan pasien dalam satu kamar dengan pasien lain
dengan in!eksi mikr))rganisme yang sama atau ditempatkan seara k)h)rt"
idak b)leh menempatkan pasien satu kamar dengan in!eksi berbeda"
b" espirator' Protection
?unakan perlindungan pernapasan 2N .7 respirat)r4 ketika memasuki rungan pasien yang
diketahui in!eksi pulm)nary tuberul)sis
rang yang rentan tidak diberarkan memasuki ruang pasien yang diketahui atau diduga
mempunyai measles 2rube)la4 atau ariella, mereka harus memakai respirat)ry pr)teti)n 2N
.74 respirat)r"
rang yang immune terhadap measles 2rube)la4, atau ariella tidak perlu memakai
perlindungan perna!asan"
" 1atient ransp)rt
Batasi area gerak pasien dan transp)rtasi pasien dari kamar, hanya tu%uan yang penting sa%a"
31
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
32/35
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
33/35
penegahan dipelihara untuk menegah dan meminimalkan resik) transmisi mikr))rganisme
ke pasien lain atau permukaan lingkungan dan peralatan"
Pe2a*atan Pe2aatan Pa,+en
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
34/35
Dengan mengelompokan satu jenis penyakit berdasarkan cara penularannya :
&" Setiap pasien yang menular harus dirawat di ruang is)lasi tersendiri"
" Saat ini rumah sakit 1anti Rahayu belum memiliki ruang is)lasi tersendiri,kedepannya
akan direnakan untuk pengadaan ruang is)lasi pasien menular yang sesuai
ketentuan ,untuk merawat pasien ,RSU An Nisaa’ Blitar menggunakan ara
1engel)mp)kan 2#)h)rting 4 pasien menular B>,diare berat,ariella perdarahan tak
terk)ntr)l,luka lebar dengan airan keluar"
*" Setiap pasien harus memakai masker bedah 2surgial mask rangkap 4 atau masker N
.72bila mungkin4 pada saat petugas berada diruangan tersebut" ?anti masker setiap '
+ %am dan buang di tempat sampah in!eksius" 1asien tidak b)leh membuang ludah
atau dahak di lantai I gunakan penampung dahak/ludah tertutup sekali pakai
2disp)sable4
" Setelah selesai melakukan tindakan %as tersebut harus dilepaskan dengan hati'hati dan
masukkan kedalam tempat tertutup dilengkapi dengan laundry bag yang berlabel
(S3AS(" empat tersebut diletakkan di dekat pintu keluar ruang is)lasi" Setelah itu
petugas harus kebersihan tangan di dalam ruang is)lasi"
7" Setiap ruang is)lasi harus dilengkapi dengan peralatan:
•
erm)meter
• Stet)sk)p
• ensimeter
• Dadah/bed pan 2%ika tidak ada kamar mandi sendiri4
• empat pembuangan limbah in!eksius:
o
-
8/16/2019 Kebijakan Ppi Rs Anisa
35/35
4 Rumah sakit yang men%adi mitra dalam benhmarking eksternal adalah rumah sakit l)kal /
nasi)nal yang setara maupun )rganisasi kesehatan internasi)nal yang terbukti memiliki praktik
terbaik seara ilmiah"
d4 @asil perbandingan dianalisa, ditindaklan%uti dan dilap)rkan kepada $ireksi seara tertulis dalam
bentuk lap)ran bulanan 11( 2benhmarking internal4 dan lap)ran sureilans tahunan
2benhmarking eksternal4"
e4 @asil perbandingan data dasar in!eksi internal maupun eksternal dik))rdinasikan dalam rapat tim
p)k%a 11( setiap * bulan sekali"
*&" Risk Management 11(a4 Setiap gugus tugas melakukan pengka%ian risk 11( di masing'masing ruangan"
b4 1engka%ian didasarkan pada management risk"
4 $ilakukan analisis risk management 11( )leh (1>N bersama k)mite 11("
d4 #)mite 11( menetapkan hasil analis untuk di%adikan pr)gram ker%a 11(RS panti rahayu"
e4 Risk 11( %uga terkait ke%adian #3B
1urw)dadi, &- ebruari -&
#etua #)mite 11(
RS1R
2dr" Suhart)n), SpAN"Ms>4