Kebijakan penjaminan sosial (ii)

13
KEBIJAKAN PENJAMINAN SOSIAL Social Insurance Policy(II) Fungsi Jaminan Sosial Dari aspek ekonomi, ada 2 (dua fungsi jaminan sosial, yaitu: (1)Economic security dan (2) economic insecurity Jaminan sosial secara hakiki merupakan sistem proteksi sosial dasar untuk masyarakat yang bekerja dan masyarakat luas,yang mengalami musibah atau kemalangan, baik yang disebabkan oleh peristiwa hubungan industrial atau diluar hubungan industrial, seperti kemiskinan; Manfaat jaminan sosial mencakup santunan tunai untuk mendukung pendapatan pencari nafkah utama (cash benefit for the incoma support of the breadwinner), kompensasi finansial untuk kasus kecelakaan kerja dan kematian dini serta pelayanan kesehatan dan pemberian alat bantu (benefits in kind);

Transcript of Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Page 1: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

KEBIJAKAN PENJAMINAN SOSIAL Social Insurance Policy(II)

Fungsi Jaminan SosialDari aspek ekonomi, ada 2 (dua fungsi jaminan sosial, yaitu:(1)Economic security dan (2) economic insecurityJaminan sosial secara hakiki merupakan sistem proteksi sosial dasar untuk masyarakat yang bekerja dan masyarakat luas,yang mengalami musibah atau kemalangan, baik yang disebabkan oleh peristiwa hubungan industrial atau diluar hubungan industrial, seperti kemiskinan;Manfaat jaminan sosial mencakup santunan tunai untuk mendukung pendapatan pencari nafkah utama (cash benefit for the incoma support of the breadwinner), kompensasi finansial untuk kasus kecelakaan kerja dan kematian dini serta pelayanan kesehatan dan pemberian alat bantu (benefits in kind);

Page 2: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

• Fungsi jaminan secara ekonomi pada mulanya ditujukan untuk meminimalisasi ketidak nyamanan ekonomi, baru kemudian ditujukan untuk keamanan ekonomi.

• Keamanan ekonomi tidak akan tercapai 100%. • Solusinya diperlukan penyelenggaraan sistem jaminan sosial secara komprehensi,

yaitu dengan program yang lengkap dan perluasan kepesertaan secara universal.• Economic insecurity selalu terjadi yang dapat menimpa seseorang setiap saat dan

dimanapun seseorang berada. Karena itu hanya bisa diminimalisasi.• Jika economic insecurity dapat dihilangkan, maka tidak ada lagi fungsi jaminan

sosial. Economic insecurity selalu muncul sebagai akibat dari akselerasi pembangunan ekonomi yang berorientasi ke pertumbuhan dan peristiwa bencana

yang menyumbang ke kemiskinan secara signifikan.• Akselerasi pembangunan ekonomi di negara2 berkembang tidak diimbangi dengan

pembangunan sistem jaminan sosial, sehingga timbul masalah baru setelah pembangunan ekonomi berakhir, yaitu penyakit masyarakat atau kemiskinan. Sementara pembangunan ekonomi dinegara maju diimbangi dengan sistem

jaminan sosial yang berbasis pada pendekatan pendapatan dan ini berbeda dengan di negara-negara berkembang, yang berorientasi pada pekerjaan. Pekerjaan

seseorang banyak di Indonesia, akan tetapi pendapatannya kecil-kecil, sehingga tidak terjadi keamanan ekonomi (Purwoko, 2000)

Page 3: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

• Secara konseptual, perbedaan economic insecurity dan economic security adalah:

• Economic insecurity adalah suatu kondisi ketenagakerjaan yang ditandai dengan adanya ketidakpastian kesempatan disertai dengan tingkat

pendapatan yang rendah, kemudian hilangnya pendapatan masyarakat karena adanya musibah yang tidak diimbangi dengan sistem jaminan sosial yang komprehensif menyusul mahalnya biayauntuk pelayanan kesehatan.

Utk pelayanan kesehatan, masyarakat terpaksa mengeluarkan biaya tambahan yang akhirnya mengurangi uang belanja (dari sakit menjadi

miskin, sadikin);• Sebab terjadinya economic insecurity disingkat 8M: 1. Meninggalnya

pencari nafkah, 2. Menjalani masa pensiun, 3. Mengalami gangguan kesehatan, 4. Menganggur karena PHK, 5. Masalah upah minimum, 6.

Meningkatnya harga sembako, 7. Menghadapi bencana alam dan sosial, 8. Masalah pribadi.

• Economic security adalah suatu keadaan ekonomi dimana masyarakat memiliki daya beli untuk konsumsi, tabungan dan adanya kesanggupan membayar iuran jaminan sosial sehingga bentuk perencanaan darurat

dapat dilaksanakan karena pendapatan riil diterimanya mencukupi sehingga dapat menopang kesejahteraan keluarga.

• Ciri economic security adalah (1) adanya jaminan kelangsungan pendapatan,(2) pendapatan riil dalam bentuk uang, (3) keluarga sejahtera

yang mandiri;

Page 4: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Program Jaminan Sosial• Program Jaminan Sosial adalah cabang, manfaat dan skema jaminan sosial

yang diperuntukkan bagi peserta dan keluarganya, bilamana peserta dan atau anggota keluarga mengalami sakit, persalinan, kecelakaan kerja, terkena PHK, menghadapi hari tua dan meninggal dunia sebelum usia

pensiun, terutama untuk pencari nafkah utama.• Lingkup program jaminan sosial mencakup: usia 0-14 tahun (pre

employment coverage); usia 15-64 tahun (active contributor) dan penduduk usia senja, diatas 65 tahun (post employment);

• Ada 4 koneksitas dalam penyelenggaraan sistem jamian sosial yang komprehensif, yaitu (1) program yang terkait dengan pemberian kompensasi

finansial; (2) program yang terkait dengan rehabilitasi dan pemberian alat bantu; (3) program yang terkait dgn penangguhan konsumsi atau

penghasilan; (4) program yang terkait dengan pelayanan kesehatan dan perawatan medis serta imunisasi.

• 5 program jaminan sosisl yang mengalami pasang-surut dibeberapa negara, yaitu (1) program haritua, santunan cacat dan ahliwaris (2) asuransi sakit

dan persalinan, (3) asuransi kecelakaan kerja, (4) asuransi santunan penganguran, serta tunjangan keluarga.

Page 5: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Dinamika Jaminan Sosial

• Menurut ILO (dari berbagai penerbitan), hanya 20-30% dari total penduduk dunia, yang memiliki akses kepada tunjangan tunai jaminan sosial yang menguntungkan.

Sementara 80% hidup dengan kondisi sosial yang tak terjamin;• Termasuk didalamnya, kondisi Indonesia hanya baru bisa menjangkau 20% jaminan

sosial yang menguntungkan;• Rendahnya cakupan Jaminan Sosial yang umumnya terdiri dari jaminan kesehatan,

jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan haritua dan jaminan pensiun tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, kemiskinan,

pendidikan, yang semuanya masuk dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM);• Kondisi yang dihadapi masyarakat Barat juga cukup berat antara lain karena makin

meningkatnya penduduk usia tua (aging population), rata 2 bertambah 15 % (diatas 50 tahun);

• Di Inggris jaminan sosial berarti jaminan pendapatan (income security), untuk semua usia. Jangan heran bahwa dari anak lahir sampai tumbuh besar, mendapat jaminan

dari pemerintah;• Di Jepang, jaminan sosial adalah ‘kebijakan sosial atau pelayanan sosial’ yang merujuk

kepada berbagai pelayanan sosial yang mencakup berbagai bentuk, jaminanpendapatan, perawatan medis, pelayanan sosial personal, perumahan,

pendidikan dan pekerjaan;• Di AS dimaknai sebagai jaminan pendapatan.

Page 6: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Implementasi Jaminan Sosial• Pada negara2 maju, implementasi jaminan sosial mengarah pada bantuan sosial (social

assistant) dan program dukungan pendapatan (demogrant program);• Purwoko meredefinisi program jaminan sosial sbb:

(1) Sickness (gangguan kesehatan): yang dapat menimbulkan hilangnya sebagian pendapatan;(2) Medical Care: program perawatan medis termasuk konsultasi dokter yang diberikan kepada

peserta dan keluarga peserta karena sakit;(3) Invalidity : ketidak sempurnaan fisik seseorang, baik sejak lahir ataupun karena kecelakaan

kerja, yang menyebabkan ybs tidak dapat bekerja maksimal; (4) Employment injury: kecelakaan kerja ditempat atau diluar tempat kerja termasuk penyakit

akibat hubungan kerja; (5) Maternity : program pembiayaan proses dan pasca persalinan yang diberikan kepada pekerja

wanita atau istri pekerja termasuk imunisasi, dgn maksud meringankan beban setelah persalinan;

(6) Premature death: kematian pekerja sebelum usia pensiun, baik karena sakit atau karena kecelakaan kerja.

(7) Unemployment benefit: program santunan tunai bersifat sementara sampai dengan 6-9 bulan;

(8) Family allowance : program bantuan keluarga berupa bantuan uang tunai, terutama kepada anak2;

(9) Old age programs : progam hari tua atau program pesnsiun dasar dalam bentuk pembayaran uang tunai secara berkala;

• Kesimpulan, bahwa implementasi Jaminan Sosial adalah 3 program, yaitu : (1) Sistem Asuransi Sosial, (2) Bantuan Sosial dan (3) Skema Demogrant.

Page 7: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Pelaksanaan Jaminan Sosial di Indonesia • Tahun 1992, Indonesia mempunyai UU tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) yaitu UU

Nomor 3 Tahun 1992;• UU ini difokuskan untuk perlindungan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan, baik dalam

hubungan kerja maupun diluar hubungan kerja;• Tujuannya untuk memberi ketenangan kerja kepada

tenaga kerja dengan memberikan jaminan sosial, sehingga disiplin dan produktifitasnya meningkat;

• Ada 4 program jamsos yang diatur dalam UU tsb, (1) Jaminan Pelayanan Kesehatan, (2) Jaminan

Kecelakaan Kerja, (3) Jaminan Asuransi Kerja, (4) Jaminan Hari Tua

Page 8: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Transformasi Jaminan Sosial Nasional

• Untuk Pegawai Negeri Sipil telah dikembangkan program Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) yang dibentuk

dengan PP 26/1981 dan Program Asuransi Kesehatan, yang berdasarkan PP 69/1991, yang bersifat wajib bagi PNS, penerima

pensiun, perintis kemerdekaan/veteran dan anggota keluarganya;• Untuk Tentara, Polisi dan PNS Dephan, dilaksanakan program ASABRI sesusi dgn PP 67 Tahun 1991 yang merupakan perubahan dr

PP 44/1971;• Melalui UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional yang diharapkan mampu mensinkronisasikan penyelenggaraan berbagai bentuk sosial nasional yang

dilaksanakan oleh beberapa penyelenggara, agar dapat menjangkau kepesertaan yang lebih luas serta memberikan manfaat yang lebih

besar bagi setiap peserta

Page 9: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Prinsip Sistem Jaminan Sosial Nasional

• Kegotong-royongan, bersama-sama, saling membantu, yang resikonya kesil membantu yang resikonya besar, yang

sehat membantu yang sakit;• Nirlaba, dimaksudkan tidak mencari keuntungan,

melainkan memenuhi sebesar-besar kepentingan bersama;• Keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi, dan

efektifitas;• Portabilitas, mengisyaratkan jaminan yang berkelanjutan,

meskipun pekerjaan dan alamat berpindah;• Kepesertaan bersifat wajib;

• Dana Amanat, bahwa jaminan bersifat titipan yang harus disampaikan kepada yang berhak;

Page 10: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Dasar Hukum Penyelenggaraan Jaminan Sosial Nasional

• UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional;

• UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);

• Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12

Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;• PP nomor 14 Tahun 1993 tentang Program

Jaminan Sosial Tenaga Kerja;

Page 11: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Eksistensi Dewan Jaminan Sosial Nasional

• DJSN dibentuk tahun 2006, namun mulai beroperasi tahun 2009;• DJSN, sama dgn LSM, Pemerintah atau apa??• DJSN dibentuk atas dasar dan semangat memenuhi harapan pasal 28 H

ayat (3) UUD 1945, bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial; Ia dibentuk sebagai lembaga negara penunjang yg dibentuk dgn UU, untuk membrikan jaminan terpenuhinya kebutuhan hidup yang layak bagi setiap peserta dan atau anggota kluarganya; ia harus memberikan laporan berkala setiap 6 bulan atau sewaktu-waktu sesusi kebutuhan kepada Presiden;

• Ketua DJSN berasal dari unsur pemerintah;• Keanggotaan sebanyak 15 orang, terdiri dari unsur trupartit (Pemerintah,

oragnisasi pemeri kerja dan organisasi pekerja) ditambah dgn tokoh2 atau ahli yang memahami bidang jaminan sosial dengan komposisi sbb: (1) unsur pemerintah, 5 orang, masing 1 orang yang berasal dari Kementerian yang bertanggungjawab dibidang keuangan, ketenagakerjaan, kesehatan, sosial dan kesejahteraan rakyat dan atau dibidang pertahanan dan keamanan;

Page 12: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

• (2) unsur organisasi pemberi kerja 2 orang; (3) unsur pekerja 2 orang; (4) tokoh atau ahli 6 (orang);

• Untuk pertama kali, Ketua dan anggota DJSN diusulkan oleh Menko Bidang Kesejahteraan Rakyat;

• Susunan organisasi dan tata-kerja DJSN diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2008, terdiri atas Ketua, dan Ketua Komisi;

• Pemerintah menetapkan 3 komisi, yaitu (1) Komisi Pengkajian dan Penelitian, (2) Komisi Investasi dan Keuangan dan (3) Komisi Monitoring dan Evaluasi

Page 13: Kebijakan penjaminan sosial (ii)

Ketimpangan Makin Cepat68 juta Penduduk Rentan Jatuh Miskin• Indonesia rentan terhadap pengaruh krisis

regional dan global. Pengalaman krisis 1998 membuktikan bahwa kemiskinan meningkat drastis dalam waktu singkat dan memporak-

porandakan tatanan kehidupan bangsa (Budiono, 24 September 2014 dalam

Konperensi Bank Dunia: Big Ideas, Bersama Mengatasi Kemiskinan dan Ketimpangan,

Jakarta)