Kebijakan penjaminan sosial i

12

Click here to load reader

Transcript of Kebijakan penjaminan sosial i

Page 1: Kebijakan penjaminan sosial i

KEBIJAKAN PENJAMINAN SOSIAL

Referensi Reformasi Jaminan Sosial Di Indonesia:

Chazali H SitumorangUU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional;UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial;UU No 11 tahun 2009 ttg Kesejahteraan Sosial;

UU Nomor 13 Thn 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin

Page 2: Kebijakan penjaminan sosial i

Jaminan Sosial dalam perspektif Global• ILO (dalam ILO Convention 102, dalam Sulastomo) menyatakan bahwa:

social security is the protection which society provides for its members through a series of public measures: To offset the absence or substansial reduction of income from work resulting from various contingencies (notable sickness, maternity, employment injury,

unployment, invalidity, old age and death of breadwinner); To provide people with healthcare; To provide benefit for families with children.

• Guy Standing menyatakan bahwa: social security is a system for providing income to desal with the contingency risk of life, sickness and maternity, employment, invalidity,

old age and death, the propision of medicalcare and the pprovision subsidies for family with children (Guy Standing, 2000);

• Jaminan sosial adalah upaya mewujudkan kesejahteraan, memberikan rasa aman sepanjang hidup manusia melalui pendekatan sistem, yaitu harus beraturan,

sistematis, dan terukur. Peran negara dan masyarakat tergantung pada filosofi buat apa negara negara itu didirikan.

• Secara lebih plastis, jaminan sosial adalah serangkaian langkah wajib yang dilakukan negara dan atau masyarakat untuk melindungi mereka dan keluarga dari segala

akibat yang timbul karena gangguan yang tidak terhindarkan atau karena berkurangnya penghasilan yang mereka butuhkan untuk mempertahankan taraf hidup

yang layak.

Page 3: Kebijakan penjaminan sosial i

Jaminan Sosial dalam Berbagai Pemikiran• Dalam pendekatan asuransi sosial, jaminan sosial adalah teknik atau metode

penanganan resiko yg terkait dgn hubungan kerja yang berbasis pd hukum yang lebih luas;

• Dalam pendekatan bantuan sosial, jaminan sosial adalah dukungan pendapatan bagi komunitas yang kurang beruntung untuk keperluan konsumsi;

• Maka, jaminan sosial berarti:

1. Salah satu faktor ekonomi seperti konsumsi, tabungan dan subsidi/ untuk redistribusi risiko.

2. Instrumen negara untuk restribusi risiko sosial ekonomi melalui tes kebutuhan (means test application), yaitu tes apa yang telah dimiliki peserta baik berupa

rekening tabungan maupun kekayaan riil.

3. Program pengentasan kemiskinan yang ditindaklanjuti dengan pemberdayaan komunitas.

4. Sistem perlindungan dasar untuk penanggulangan hilanganya sebagian pendapatan pekerja sebagai konsekuensi risiko hubungan kerja;

• Bambang Purwoko (2011) menyatakan bahwa jaminan sosial secara spesifik adalah sebagai perlindungan dalam bentuk dukungan pendapatan (income support) bagi

setiap orang yang memerlukannnya melalui seperangkat uji kebutuhan (mens test) oleh lembaga yang berwenang, seperti institusi pajak dsb.

Page 4: Kebijakan penjaminan sosial i

Jaminan Sosial versi George REJDA

• Jaminan sosial sebagai bantuan sosial (social assistance) bagi penduduk miskin, orang-orang jompo dan anak terlantar (lihat UU ttg Kesejahteraan Sosial);

• Jaminan sosial sebagai skema universal (demogrant scheme), dalam bentuk pemberian santunan tunai (income support, semacam BLT atau BLSM, yang diberikan kepada setiap warga negara yang berhak, sebagai akibat kebijakan

ekonomi yang menimpa masyarakat menjadi kurang beruntung;

• Jaminan sosial sebagai asuransi sosial (social insurance), merupakan program jaminan sosial yang bersifat wajib menurut Undang-2 bagi setiap pemberi kerja

dan pekerja mandiri profesional untuk tujuan penanggulangan hilangnya sebagian pendapatan sebg kosekuensi adanya hubungan kerja yang mungkin terjadi

industrial hazards (kecelakaan kerja, sakit, meninggal dunia selelum usia pensiun, PHK dan pensiun);

• Skema Tabungan Hari Tua (Provident Fund), yaitu komponen jaminan sosial dalam bentuk tabungan wajib jangka panjang yang memberikan santunan sekaligus

kepada peserta saat mencapai usia pensiun. Skema ini bersikap pelengkap terhadap program pensiun yang memberikan santunan tunai secara berkala

sampai meninggal dunia, karena saat pensiun membutuhkan sejumlah uang tunai. Di Indonesia, ini dikenal dengan Program Jamsostek.

Page 5: Kebijakan penjaminan sosial i

Jaminan Sosial sebagai Sub Sistem Proteksi Sosial

• Bank Dunia menggaris bawahi pengertian Jaminan sosial sebagai sub sistem proteksi sosial, yang terdiri atas:

• (1). Jaminan sosial sebagai Labour market and employment, sebagai pusat layanan informasi kerja, dimana jika terjadi perpindahan atau mutasi kerja, maka mereka sudah on line system

dalam labour market;• (2). Sebagai social insurance, yang tujuannya adalah untuk mencegah kemiskinan dihari tua;• (3). Sebagai social assistance, yaitu jaminan sosial bagi penduduk miskin yang dimaksudkan

untuk pengenStasan kemiskinan, dikaitkan dengan program pemberdayan penduduk rentan miskin dalam bentuk pelatihan dan pengembangan usaha mikro. Ini merupakan alat

kelengkapan ekonomi makro untuk pengentasan kemiskinan yang diimbangi dengan program pemberdayaan komunitas dan pelatihan profesi;

• (4). Sebagai Family allowance or child protection, yaitu program pemberian santunan tunai yang diberikan kepada anak-anak dibawah usia dewasa, untuk membentuk keluarga yang

sehat dan kuat sebagai fondasi untuk proteksi sosial;• (5). Sebagai Safe Guard Policy, adalah program kompensasi finansial yang diberikan kepada

anggota masyarakat yang merasa dirugikan haknya atau hilang sama sekali haknya sebagai akibat kebijakan publik seprti penggusuran rumah, privatisasi pendidikan atau karena adanya

pembubaran usaha sehingga masyarakat kehilangan pekerjaan.

Page 6: Kebijakan penjaminan sosial i

Model sistem jaminan sosial di negara maju

• Ada tiga model yang digunakan dinegara maju (Espring – Andersen, 1990):

• 1. Model Sosial Demokrat, yang dianut negara Skandinavia;

• 2. Model Konservatif, yang dianut negara-negara Eropa Daratan (Kontinental);

• 3. Model Liberal, yang dianut negara-negara Anglo Saxon dan Amerika Serikat

Page 7: Kebijakan penjaminan sosial i

Model Sosial Demokrat

• Jaminan Sosial dinegara-negara Skandinavia dibiayai dengan pajak yang dipungut kepada

masyarakat dengan jumlah yang relatif tinggi, tetapi pemanfaatannya pasti, dengan paket yang sama untuk semua strata masyarakat atau warga negara, jenis tunjangan yang luas termasuk untuk

anak dan orangtua yang baru melahirkan anak. Model ini cocok untuk negara yang berpenduduk

relatif kecil/sedikit dan perekonomiannya membutuhkan proteksi cukup mendalam untuk

bersaing dalam pasar global.

Page 8: Kebijakan penjaminan sosial i

Model KonservatifPada model ini

sistem jaminan sosial didanai dengan iuran peserta dan pengusaha pemberi kerja

dengan sistem iuran pasti dn paket manfaat yang disesuaikan dengan sektor kerja (pegawai mendapat tunjangan yang jauh lebih baik)

dan kategori pendapatan. Sistem ini dikatakan konservatif karena menjaga nilai-2 konservatif

pembagian peran laki-laki dan wanita dalam rumah tangga, dimana perempuan bekerja akan kena pajak lebih tinggi daripada laki-laki, termasuk didalamnya komunitas agama, dengan harapan setiap

komunitas, memiliki peranan dalam mengurus kesejahteraan penduduk daerah sekitar.

Komunitas pekerja yang memiliki mobilitas tinggi dan solid akan memiliki daya tawar yang lebih tinggi.

Page 9: Kebijakan penjaminan sosial i

Model jaminan sosial liberal• Model ini jaminan sosial didanai iuran peserta dan pengusaha pemberi kerja dengan sistem manfaat pasti

dan paket mnfaat yang bertingkat, sesuai dengan kategori pendapatan.

• Sistem ini dikatakan liberal karena disesuaikan dengn mekanisme pasar dalam memberikan kesejahteraan pada

pekerja.• Artinya, mereka yang bependapatan besar otomatis akan

punya manfaat yang besar, sementara mereka yang menganggur akan mendapat bantuan yang secukupnya

saja dan disertai dengan stigma negatif agar mereka berusaha untuk segera kembali bekerja dan berupaya

keras akan ketersediaan jaminan sosial baginya.

Page 10: Kebijakan penjaminan sosial i

Model Jaminan Kesejahteraan: Kasus Australia• Perubahan drastis sejak 1992, Australia menggunakan skema demogrant berbasis

penyaringan (means test), yang ditiitikberatkan pada pembentukan program keluarga yang mandiri, sehat dan kuat (strong, healthy and independet familiy plan. Dengan program ini diarahkan untuk pengembangan sistem jaminan sosial menuju negara sejahtera (welfare

state);• Instansi yang terkait:

(1) Family and Community Service diselenggarakan oleh Commonwalth Dept of Family and Community Service, yang melakukan penyaringan bagi Warga Negara termasuk WNA atau

mahasiswa asing yang mendapat sponsor finansial dr pemerintah Australia;

(2) The comunity development plan, yang menyelenggarakan pelatihan dan praktek kerja bagi komunitas yang kurang beruntung, agar menjadi mandiri dan profesional;

(3) Concession based plan, yang merupakan bagian dari program portabilitas jaminan sosial yang khusus berlaku bagi WN, para pensiunan, para pelajar dan mahasiswa. Bentuknya diskon

tiket untuk transportasi darat laut dan udara yang menggunakanj jasa angkutan pemerintah;

(4). Superannuation plan, adalah program pensiun wajib bagi penduduk, yang besarnya 9%.

(5). Work injury plan adalah salah satu program asuransi yang berlaku wajib di Australia bagi para pekerja yang menerima upah tetap, dengan kesepakatan kerja bersama yang terkait

dengan hubungan kerja.

Page 11: Kebijakan penjaminan sosial i

Jaminan Sosial di Beberapa Negara

• Thailand: Perlindungan hari tua, cacat dan meninggal dunia dilaksanakan berdasarkan UU yang terbit tahun 1990: yaitu dilaksanakan secara bertahap, tunjangan cacat 50% dr upah, maksimum 250 Bath sehari, tunjangan kematian 10 bln pensiun pensiunan, penguburan 30.000 bath. Tunjangan pensiunan baru dimulai thn 1998, 15% rata upah 60 bulan terakhir;

• Philipina: haritua, cacat dan meninggal dunia dilaksanakan dengan mekanisme asuransi sosial berdasar UU thn 1954 yang diamandemen thn 1995. cakupan peserta meliputi hampir seluruh pekerja, termasuk pelaut yangbekerja d LN pd kapal asing, pekerja mandiri pertanian dan nelayan dengan pendapatan >1500 Peso, bagi pembantu RT dgn pendapatan 1000 Peso. PNS diatur tersendiri;

• Taiwan: haritua, cacat dan kematian dilaksanakan dgn UU 1988, 1994, 2000 dan 2001 dgn metode asuransi sosial. Cakupan peserta meliputi pekerja perusahan industri, pertambangan dan perkebunan yg mempekerjakan lbh dr 5 orang, disamping mencakup juga pekerja mandiri dibidang jasa dan nelayan;

• Malaysia: perlindungan haritua, cacat dan kematian, dalam bentuk tabungan wajib (provident fund), dilaksanakan berdasar UU nomor 1951 dan tahun 1969 untuk asuransi cacat, 1991 untuk provident fund yg diamandir 2001. cakupan kepesertaan Tabungan Hari Tua meliputi pekerja sektor swasta dan pekerja publik yg tdk emiliki program pensiun

Page 12: Kebijakan penjaminan sosial i

Fungsi Jaminan Sosial• Fungsi jamsos satu nafas dengan harapan atau asa dan prinsip jam sos;• Fungsi sosial dari aspek ekonomi, adalah insecurity dan security economic;

• Perbedaannya, ineconomic security jamsos adlh suatu kondisi ketenagakerjaan yang ditandai dgn ketidakpastian kesempatan kerja,tingkat pendapatan yang rendah, hilangnya pendapatan msyarakat krn musibah yg tdk diimbangi dgn jaminan sosial yg komprehensif menyusul mahalnya biaya untuk pelayanan kesehatan. Untuk pelayanankesehatan, masyarakat terpaksa mengeluarkan

biaya tambahan yang akhirnya mengurangi uang belanja---sakit sedikit menjadi miskin (Sadikin); economic security jamsos adlh kondisi ekonomi dimana

masyarakat memiliki daya beli untuk konsumsi, tabungan dan adanya kesanggupan membayar iuran jaminan sosial, sehingga bentuk perencanaan

darurat, karena pendapatan riil diterimanya mencukupi, sehingga dapat menopang keluarga sejahtera yang mandiri;

• Ciri-ciri economic security 1) adanya jaminan dan kelangsungan pendapatan 2) pendapatan riil dalam bentuk uang dan 3) keluarga sejahtera yang mendiri.

• Dengan pendapatan yang memadai tabungan domestik dapat digunakan sebagai salah satu sumber pembiayaan untk penciptaan lapangan kerja guna menyerap tenaga kerja baru yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan kepesertaan

jaminan sosial;