KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS DALAM...
Transcript of KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA TRANSFER KHUSUS DALAM...
Jakarta, 2 Juni 2020
“KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA
TRANSFER KHUSUS DALAM APBD”
@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
OUTLINE
1. REFOCUSING DAN REALOKASI APBD
2. PENYESUAIAN PAD
3. PENYESUAIAN TKDD
4. KEBIJAKAN PENGHENTIAN
PENGADAAN BARANG/JASA DAK
FISIK TA 2020
5. KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2021
6. PENGANGGARAN DAK FISIK DALAM
APBD
7. MONEV PELAKSANAAN DAK FISIK
1. REFOCUSING DAN REALOKASI
APBD
Kementerian Dalam NegeriDirektorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah
2020
REFOCUSING & REALOKASI APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020
34
378
87
-
50
100
150
200
250
300
350
400
PROVINSI KABUPATEN KOTA
Total = 499 Pemda
PEMDA YANG MENYAMPAIKANLAPORAN HASIL PENYESUAIAN APBD PENANGANAN
KESEHATAN27,55
39,26%
PENYEDIAAN JPS26,91
38,33%PENANGANAN
DAMPAK EKONOMI
15,73 22,41%
ALOKASI ANGGARAN PENANGANAN COVID-19
Triliun rupiah
Total = 70,19 T
URAIAN ALOKASI % Thdp Total APBD
Penanganan Kesehatan 27,55 T 2,12%
Penyediaan JPS 26,91 T 2,07%
Penanganan Dampak Ekonomi 15,73 T 1,21%
TOTAL 70,19 T 5,41%
4
Update data:
29 Mei 2020, 16.00 WIB.
Sumber Data : Diolah dari 499 (34 Prov, 378 Kab, 87 Kota) Surat Pemda terkait Penyesuaian APBD, Kementerian Dalam Negeri, 2020 (data bergerak)
-
200,00
400,00
600,00
800,00
1.000,00
PROVINSI
KABUPATEN/ KOTA
417,24
881,26
332,50
726,93
APBD SEBELUM PENYESUAIAN APBD SETELAH PENYESUAIAN
REFOCUSING & REALOKASI APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020
Total APBD Sebelum Penyesuaian = 1.298,50 T
Triliun rupiah
ALOKASI ANGGARAN DALAM APBD TA 2020SEBELUM DAN SESUDAH PENYESUAIAN APBD
Sumber Data :
1. APBD Sebelum Penyesuaian, diolah dari 529 APBD Provinsi dan Kab/Kota TA 2020;
2. APBD Setelah Penyesuaian, diolah dari 499 (34 Prov, 378 Kab, 87 Kota) Surat Pemda terkait Penyesuaian APBD, Kementerian Dalam Negeri, 2020
(data bergerak) 5
Total APBD Setelah Penyesuaian = 1.059,43 T
Update data: 29 Mei 2020, 16.00 WIB.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
6
5 DAERAH TERBESAR
PROSENTASE PENYESUAIAN APBD
NO PROVINSI
PROSENTASE
PENYESUAIAN
APBD
1. Prov. DKI Jakarta (49,22%)
2. Prov. Sulawesi Tenggara (33,11%)
3. Prov. Kalimantan Timur (29,11%)
4. Prov. Gorontalo (26,86%)
5. Prov. Nusa Tenggara Barat (26,84%)
NO KABUPATEN/KOTA
PROSENTASE
PENYESUAIAN
APBD
1. Kab. Teluk Wondama* (58,27%)
2. Kab. Tulang Bawang Barat (46,60%)
3. Kab. Ogan Komering Ulu (43,03%)
4. Kab. Musi Banyu Asin (39,97%)
5. Kab. Nunukan (39,19%)
Update data:
29 Mei 2020, 16.00 WIB.
Sumber Data : Diolah dari 499 (34 Prov, 378 Kab, 87 Kota) Surat Pemda terkait Penyesuaian APBD, Kementerian Dalam Negeri, 2020 (data bergerak)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
7
5 DAERAH TERKECIL
PROSENTASE PENYESUAIAN APBD
NO PROVINSI
PROSENTASE
PENYESUAIAN
APBD
1. Prov. Jawa Tengah 0,02%
2. Prov. Sumatera Selatan (1,08%)
3. Prov. Kalimantan Utara 1,78%
4. Prov. Papua (6,35%)
5. Prov. Maluku (8,52%)
NO KABUPATEN/KOTA
PROSENTASE
PENYESUAIAN
APBD
1. Kab. Kayong Utara 0,05%
2. Kab. Pulau Morotai 0,15%
3. Kab. Musi Rawas Utara (0,22%)
4. Kab. Kotawaringin Barat (0,44%)
5. Kab. Deli Serdang (0,45%)
Update data:
29 Mei 2020, 16.00 WIB.
Sumber Data : Diolah dari 499 (34 Prov, 378 Kab, 87 Kota) Surat Pemda terkait Penyesuaian APBD, Kementerian Dalam Negeri, 2020 (data bergerak)
2. PENYESUAIAN PAD
Kementerian Dalam NegeriDirektorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah
2020
-
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
PROVINSI & KAB/KOTA
322,21
236,91
PAD SEBELUM PENYESUAIAN PAD SETELAH PENYESUAIAN
-
50,00
100,00
150,00
200,00
PROVINSIKAB/KOTA
189,65
132,56 134,36
102,55
PAD SEBELUM PENYESUAIAN PAD SETELAH PENYESUAIAN
PENDAPATAN ASLI DAERAHAPBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020
ALOKASI PENDAPATAN ASLI DAERAH DALAM APBD TA 2020SEBELUM DAN SESUDAH PENYESUAIAN APBD
9
Triliun rupiah Triliun rupiah
85,30 T(26,47%)
turun55,29 T
(29,15%)
turun
30,01 T(22,64%)
turun
Update data:
29 Mei 2020, 16.00 WIB.
Sumber Data :
1. APBD Sebelum Penyesuaian, diolah dari 529 APBD Provinsi dan Kab/Kota TA 2020;
2. APBD Setelah Penyesuaian, diolah dari 499 (34 Prov, 378 Kab, 87 Kota) Surat Pemda terkait Penyesuaian APBD, Kementerian Dalam Negeri, 2020
(data bergerak)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
10
5 DAERAH TERBESAR
PROSENTASE PENYESUAIAN PAD
NO PROVINSI
PROSENTASE
PENYESUAIAN
PAD
1. Prov. DKI Jakarta (46,34%)
2. Prov. Papua Barat (21,32%)
3. Prov. Bali (26,58%)
4. Prov. Kalimantan Timur (26,00%)
5. Prov. Gorontalo (17,37%)
NO KABUPATEN/KOTAPROSENTASE
PENYESUAIAN PAD
1. Kab. Seram Bagian Timur (86,74%)
2. Kab. Pangandaran (79,96%)
3. Kab. Tambrauw (74,61%)
4. Kab. Pidie Jaya (74,60%)
5. Kab. Aceh Tamiang (74,31%)
Update data:
29 Mei 2020, 16.00 WIB.
Sumber Data : Diolah dari 499 (34 Prov, 378 Kab, 87 Kota) Surat Pemda terkait Penyesuaian APBD, Kementerian Dalam Negeri, 2020 (data bergerak)
3. PENYESUAIAN TKDD
Kementerian Dalam NegeriDirektorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah
2020
620,00
640,00
660,00
680,00
700,00
720,00
740,00
760,00
PROVINSI & KAB/KOTA
749,77
671,30
TKDD SEBELUM PENYESUAIAN TKDD SETELAH PENYESUAIAN
-
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
PROVINSIKAB/KOTA
185,17
564,60
169,07
502,23
TKDD SEBELUM PENYESUAIAN TKDD SETELAH PENYESUAIAN
PENDAPATAN DANA TRANSFER PEMERINTAH PUSAT KE DAERAHAPBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA SE-INDONESIA TA 2020
ALOKASI PENDAPATAN DANA TRANSFER DALAM APBD TA 2020SEBELUM DAN SESUDAH PENYESUAIAN APBD
12
Triliun rupiah Triliun rupiah
78,47 T(10,47%)
turun
16,10 T(8,69%)
turun
62,37 T(11,05%)
turun
Update data:
29 Mei 2020, 16.00 WIB.
Sumber Data :
1. APBD Sebelum Penyesuaian, diolah dari 529 APBD Provinsi dan Kab/Kota TA 2020;
2. APBD Setelah Penyesuaian, diolah dari 499 (34 Prov, 378 Kab, 87 Kota) Surat Pemda terkait Penyesuaian APBD, Kementerian Dalam Negeri, 2020
(data bergerak)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
13
5 DAERAH TERBESAR
PROSENTASE PENYESUAIAN TKDD
NO PROVINSI
PROSENTASE
PENYESUAIAN
TKDD
1. Prov. Papua Barat (32,67%)
2. Prov. DKI Jakarta (21,71%)
3. Prov. Maluku Utara (21,46%)
4. Prov. Kepulauan Riau (18,40%)
5. Prov. Riau (14,97%)
NO KABUPATEN/KOTA
PROSENTASE
PENYESUAIAN
TKDD
1. Kab. Penukal Abab Lematang Ilir (33,01%)
2. Kab. Kep. Anambas (30,57%)
3. Kab. Mimika (27,50%)
4. Kab. Bengkalis (27,27%)
5. Kab. Mahakam Ulu (26,04%)
Update data:
29 Mei 2020, 16.00 WIB.
Sumber Data : Diolah dari 499 (34 Prov, 378 Kab, 87 Kota) Surat Pemda terkait Penyesuaian APBD, Kementerian Dalam Negeri, 2020 (data bergerak)
4. KEBIJAKAN PENGHENTIAN PENGADAAN
BARANG/JASA DAK FISIK TA 2020
Kementerian Dalam NegeriDirektorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah
2020
KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEBIJAKAN PENGHENTIAN PROSES PENGADAAN
BARANG/JASA YANG BERSUMBER DARI DAK FISIK TA 2020
1. Surat Menteri Keuangan Nomor
247/MK.07/2020 tanggal 27 Maret
2020 tentang Penghentian Proses
Pengadaan Barang/Jasa Dana
Alokasi Khusus (DAK) Fisik TA 2020;
15
2. Surat Dirjen Perimbangan Keuangan
Nomor S-126/PK/2020 tanggal 27 Maret
2020 tentang Penghentian Proses
Pengadaan Barang/Jasa Dana Alokasi
Khusus (DAK) Fisik TA 2020
3. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor
905/2622/SJ tanggal 27 Maret 2020
tentang Penghentian Proses Pengadaan
Barang/Jasa Dana Alokasi Khusus
(DAK) Fisik TA 2020
4. Surat Dirjen Perimbangan Keuangan Nomor
S-128/PK/2020 tanggal 28 Maret 2020
tentang Penghentian Proses Pengadaan
Barang/Jasa Dana Alokasi Khusus (DAK)
Fisik TA 2020
5. Perppu No. 1 Tahun 2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilisasi Sistem Keuangan untuk Percepatan Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease COVID-19 dan/atau Dalam Rangka menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan
6. Perpres Nomor 54 Tahun
2020 tanggal 3 April 2020
tentang Perubahan
Postur dan Rincian
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara
Tahun 2020.
7. PMK Nomor 35/PMK.07/2020
tanggal 16 April 2020 tentang
Pengelolaan Transfer ke Daerah
dan Dana Desa TA 2020 dalam
Rangka Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan/atau Menghadapi
Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional
Alternatif Solusi
SE BERSAMA Mendagri dan Kepala LKPP Nomor:
119/3039/SJ dan Nomor 11 Tahun 2020 Tanggal
30 April 2020, tentang Tindak Lanjut Atas Kontrak
Pengadaan barang/Jasa Terhadap Penyesuaian
APBD Tahun 2020 sebagai Dampak Keadaan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat sebagai
Bencana Nasional COVID-19.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALTERNATIF SOLUSI ATAS
KEBIJAKAN PENGHENTIAN PROSES PENGADAAN
BARANG/JASA YANG BERSUMBER DARI DAK FISIK TA 2020
16
1. jika tidak ada kendala likuiditas, kontrak tetap berjalan seperti biasa dan dibayarkan
pada TA 2020 (setelah serah terima pekerjaan);
2. jika kesulitan likuiditas, pelaksanaan pekerjaan yang telah diserahterimakan akan
diakui sebagai utang dan dibayarkan pada tahun berikutnya;
3. untuk pekerjaan yang masuk program prioritas sesuai APBD dalam tahun 2020
terutama untuk menjamin kelangsungan pemenuhan pelayanan dasar masyarakat
yang tidak dapat ditunda penyelesaiannya, kontrak tetap dilanjutkan sampai seluruh
pekerjaan diselesaikan dan pembayaran dibebankan dianggaran tahun 2020 atau
tahun 2021 (multiyears);
4. melakukan optimalisasi kontrak dengan penyesuaian lingkup pekerjaan terhadap
anggaran yang tersedia pada tahun 2020.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
Pemerintah Daerah yang Melanjutkan Pengadaan Barang/Jasa DAK Fisik TA 2020 (28 Maret 2020)
Jenis Bidang Prov. Kab/Kota Nilai Kontrak RK
Reguler Pendidikan 33 504 14,844,835,319,764.50
kesehatan 33 506 13,692,040,789,484.20
air minum 29 167 1,282,577,922,506.45
Jalan 33 362 11,785,875,792,517.80
perumahan pemukiman 32 265 769,494,638,550.00
sanitasi 33 315 1,094,966,345,778.92
sosial 32 170 199,369,151,850.05
Jumlah 43,669,159,960,451.80
Jenis Bidang Prov. Kab/Kota Nilai Kontrak RK
Penugasan air minum 33 295 1,300,501,487,342.81
IKM 30 85 399,999,999,999.92
irigasi 33 383 2,038,119,698,217.07
jalan 33 302 4,054,821,141,017.13
KKP 33 451 1,004,798,935,679.95
kesehatan 34 505 3,826,243,354,482.25
LHK 33 236 596,527,729,800.00
Pariwisata 33 248 854,831,632,000.02
Pasar 33 262 767,497,968,050.00
Pendidikan 33 426 3,866,010,000,000.00
Pertanian 33 417 1,461,699,042,909.20
Sanitasi 33 329 1,088,150,394,182.77
Transportasi Laut 16 23 166,758,254,281.00
Jumlah 21,425,959,637,962.10
Jenis Bidang Prov. Kab/Kota Nilai Kontrak RK
Afirmasi Air Minum 28 143 640,348,756,896.50
Kesehatan 25 116 3,050,135,050,695.17
Pendidikan 29 175 519,394,743,408.54
Perumah & Permukiman 25 129 651,106,781,613.00
Sanitasi 29 153 546,921,611,213.88
Transportasi Laut 6 13 108,269,206,700.00
Transportasi Perdesaan 29 184 997,330,763,880.54
Jumlah 6,513,506,914,407.62
TOTAL 71,608,626,512,821.60
1
2
3
0 1E+13 2E+13
Pendidi…
kesehat…
air…
Jalan
peruma…
sanitasi
sosial
DAK Fisik Reguler
0 5E+12
Air Minum
Kesehatan
Pendidikan
Perumah &…
Sanitasi
Transportasi Laut
Transportasi…
DAK Fisik Afirmasi
0 1E+12 2E+12 3E+12 4E+12 5E+12
air minum
ikm
irigasi
jalan
KKP
kesehatan
LHK
Pariwisata
Pasar
Pendidikan
Pertanian
Sanitasi
Transportasi Laut
DAK Fisik Penugasan
5. KEBIJAKAN DAK FISIK TA 2021
Kementerian Dalam NegeriDirektorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah
2020
DEFENISI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
Dana yg bersumberdari APBN
Urusan PemerintahanKewenangan Daerah
Dialokasikan kepadadaerah tertentu
Membantu mendanai kegiatan khusus
Prioritas Nasional
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
REGULER
*Difokuskan untuk daerah berciri
afirmasi (daerah 3T dan daerah
berciri kepulauan)
PENUGASAN
KEBIJAKAN BIDANG DAK FISIK TA 2021
1. PROGRAM PENURUNAN KEMATIAN IBU DAN STUNTING(Lokus Major Project)
2. BIDANG KESEHATAN & KB
2. PERCEPATAN KONEKTIVITAS
Bidang Jalan
Bidang Tranportasi Peraiaran/Laut
Bidang Transportasi Perdesaaan
1. BIDANG PENDIDIKAN (termasuk subbid. Perpustakaan Daerah)
2. PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN & KETAHANAN PANGAN(Lokus Major Project, KPPN, dan Daerah Afirmasi)
3. PROGRAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR & EKONOMI BERKELANJUTAN(Lokus Major Project, KPPN, dan Daerah Afirmasi)
KESEHATANREPRODUKSI & KB
SANITASI AIR MINUM
LINGKUHAN HIDUP& KEHUTANAN(SUBBID LH)
IRIGASI
PERTANIAN
PERUMAHAN &PERMUKIMAN
KELAUTAN &PERIKANAN
PERIKANAN
SANITASI
AIR MINUMLINGKUHAN HIDUP &KEHUTANAN (SUBBIDKEHUTANAN)
PARIWISATA
JALAN
INDUSTRI KECIL &MENENGAHLINGKUHAN HIDUP &KEHUTANAN (SUBBID LH)
6. PENGANGGARAN DAK FISIK DALAM APBD
Kementerian Dalam NegeriDirektorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah
2020
22
RPJMD RKPD
KUA PPAS
Nota Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
RAPBD
Evaluasi Raperda
APBD oleh Gubernur/
Mendagri
Perda APBD
PEDUM APBD
o/ MDN
Penatausahaan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP, SPM-GU,
SPM-TU dan SPM-LS oleh Kepala
SKPD
• Penerbitan SP2D oleh PPKD
Penatausahaan
Pendapatan
Kekayaan dan
Kewajiban daerah• Kas Umum
• Piutang
• Investasi
• Barang
• Dana Cadangan
• Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
• Bendahara penerimaan wajib
menyetor penerimaannya ke
rekening kas umum daerah
selambat-lambatnya 1 hari kerja
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
Laporan Keuangan
diperiksa oleh BPK
Rancangan
DPA-SKPD
DPA-SKPD
Verifikasi
Laporan Realisasi
Semester Pertama
R P-APBD
Pelaksanaan APBD
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan
Evaluasi
R P-APBD
Oleh
Gbrnr/MDN
Perda P-APBD
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah• LRA
• Neraca
• Lap. Arus Kas
• CaLK
• LPE
• L
Raperda PJ Pel
APBD
Disusun dan disajikan Sesuai SAP
Persetujuan Bersama
(KDH + DPRD)
Evaluasi o/ Gubernur/MDN 15 hari
7 hari penyesuaian o/
Pemda
Perda PJ Pel APBD
setelah 3 hari
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
DPRDmelakukan
pengawasan
bukan
pemeriksaan
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI
DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
RPJMD
Renstra
SKPD
Renja
SKPDRKPD
KUA PPAS
PEDOMAN
PENYUSUNAN
RKA-SKPD
RAPERDA
APBD
TAPD
RKA-SKPD
Dibahasbersama
DPRD
5 tahun
5 tahun
1 tahun 1 tahun
RKP
RPJMN
NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN
DPRD DGN KDH
1 tahun 1 tahun
5 tahun
RPJPD RPJPN
20 tahun 20 tahun
Renstra
K/L
Renja
K/L
5 tahun
1 tahun
pedoman
dijabarkan
pedoman
diacu
pedoman
pedoman
pedoman
dijabarkan
diacu
pedomanDiserasikan dg
Musrenbang
Diacu
Diperhatikan
PERDA
APBDdievaluasi
Dibahas dan
disetujui oleh
DPRD
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGGARAN
23
menentukan skala prioritaspembangunan Daerah;
menentukan prioritas Programdan Kegiatan untuk masing-masing urusan yang
menyusun capaian Kinerja,Sasaran, dan plafon anggaransementara
kondisi ekonomi makroDaerah;
asumsi penyusunanAPBD;
kebijakan PendapatanDaerah;
kebijakan BelanjaDaerah;
kebijakan PembiayaanDaerah; dan
strategi pencapaiannya.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
Rencana kegiatan (RK) DAK disusun berdasarkan pagu
alokasi dalam Informasi atau alokasi Perpres dan
dokumen usulan DAK Fisik dalam KRISNA serta
dokumen sinkronisasi dan harmonisasi.01
RK menggambarkan urutan prioritas pemilihan menu (program
dan kegiatan) yang ada dalam KRISNA yang menjadi prioritas
nasional di daerah, dipilih oleh Pemda berdasarkan pembahasan
dengan K/L dan mendapat persetujuan dari Kementerian
PPN/Bappenas, paling lambat minggu pertama bulan januari (3
Januari) TA berjalan.
02
RK selanjutnya menjadi dasar penyusunan Rencana
Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA-SKPD) yang mengambarkan paket-paket
kegiatan dalam setiap menu bidang DAK Fisik
03
04
SINKRONISASI DAN KONSISTENSI RK DENGAN RKA-SKPD
RK wajib inline dengan RKA-SKPD
1. RK dapat dilakukan perubahan sebanyak 1 kali dibatasi paling lambat mi
nggu pertama bulan Maret, dengan ketentuan:
a. hanya dalam rangka optimalisasi sisa kontrak selain usulan aspirasiDPR
b. Pemenuhan kesiapan (readiness) kriteria usulan aspirasi DPR
c. Karena bencana alam, kerusuhan, kejadian luar biasa, dan/atau wabah p
enyakit menular.
05
Dalam hal DAK Fisik TA 2020 telah ditampung dalam APBD dan tidak
sesuai dengan RK, maka Pemda melakukan penyesuaian dengan
mendahului P APBD TA 2020
06
Penyesuaian dengan menerbitkan Perkada tentang Perubahan
Penjabaran APBD dan pemberitahuan kepada pimpinan DPRD untuk
selanjutnya ditampung dalam P-APBD TA 2020 kalau melakukan
perubahan, kalau tidak dilaporkan dalam LRA.07
Dengan dasar Perkada tentang perubahan penjabaran APBD,
maka SKPD pelaksana DAK menyusun DPPA dan
mengajukan kepada BPKAD untuk pengesahan
08
25
Rencana Kerja (RK) yang telah dibahas dan disetujui K/L dan
Bappenas
INLINE RK, RKA-SKPD & DPA-SKPD
1. rincian dan lokasi kegiatan;
2. target keluaran (output)
kegiatan;
3. rincian pendanaan kegiatan;
4. metode pelaksanaan kegiatan;
dan
5. kegiatan penunjang.
RKA-SKPDyang telah dibahas dan disetujui TAPD
1. Paket-paket kegiatan sesuai
RK;
2. Rincian dan lokasi kegiatan
sesuai RK;
3. Target keluaran Output sesuai
RK;
DPA-SKPD
1. Paket-paket kegiatan sesuai
RK;
2. Rincian dan lokasi kegiatan
sesuai RK;
3. Target keluaran Output sesuai
RK;
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
STRATEGI PERCEPATAN PENGELOLAAN DAK FISIK DI DAERAH
Pasal 15 ayat (2) huruf c UU No.20/2019
tentang APBN TA 2020 Penyaluran anggaran
TKDD Dilakukan berdasarkan kinerja
pelaksanaan.
PMK 130/PMK.07/2019 tentang Pengelolaan TKDD
Pengendalian pencapaian target output DAK Fisik melalui
penyaluran berdasarkan kinerja pelaksanaan: Kinerja
Penyerapan dan Kinerja Capaian Output serta di reviu
APIP Daerah
Daerah dituntut Kesiapan dan
Kedisiplinan Pengelolaan DAK
1. Penyempurnaan Proses Penyaluran DAK Fisik:
a. Penyaluran per bidang/subbidang, dengan
pembatasan waktu penyampaian laporan per tahap;
b.Penyaluran berbasis kinerja pelaksanaan (laporan
penyerapan dan capaian output); dan
c. Penyaluran melalui KPPN setempat sehingga lebih
memudahkan bagi pemerintah daerah.
2. Kebijakan Pengelolaan DAK Fisik sesuai Perpres
mengenai Petunjuk DAK Fisik:
a. Pengelolaan DAK berdasarkan Juknis/Jukops;
b. Penetapan Usulan Rencana Kegiatan
c. Kegiatan Penunjang (5%); dan
d. Pemilihan Barang/Jasa mendahului Penetapan APBD
Kenali Petunjuk Teknis Penggunaan DAK/Petunjuk
Operasional DAK
Percepatan Penganggaran DAK Dalam APBD
Penetapan Target Output Kegiatan dan Lokasi
Kegiatan DAK
Percepatan Pengadaan Barang/Jasa
Memperhatikan Jadwal dan Tahapan
Penyaluran DAK
1
2
3
4
5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
Pasal 5 Ayat 5 Perpres 88 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis DAK Fisik, “Pemerintah
Daerah dapat menggunakan paling banyak 5%
(lima persen) dari alokasi DAK Fisik untuk
mendanai kegiatan penunjang yang
berhubungan langsung dengan kegiatan DAK
Fisik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan. Kegiatan penunjang dimaksud,
meliputi”:
biaya tender.
honorarium fasilitator kegiatan DAK
Fisik yang dilakukan swakelola;
penunjukan konsultan pengawas
kegiatan kontraktual
penyelenggaraan rapat koordinasi di
pemerintah daerah;
desain perencanaan untuk
kegiatan kontraktual.
perjalanan dinas ke/dari lokasi kegiatan dalam rangka
perencanaan, pengendalian dan pengawasan; dan
pelaksanaan reviu oleh inspektorat
provinsi/kabupaten/kota, kecuali honorarium reviu
PENGANGGARAN DANA
PENUNJANG DAK FISIK
DAK Fisik lebih dari 1
(satu) TA sebelumnya,
digunakan untuk
mendanai kegiatan DAK
Fisik pada
bidang/subbidang
tertentu sesuai
kebutuhan daerah
dengan menggunakan
petunjuk teknis TA
berjalan;
dianggarkan dalam
APBD TA 2020.
sisa DAK Fisik 1 (satu) TA
sebelumnya, digunakan dalam
rangka pencapaian output
dengan menggunakan petunjuk
teknis pada saat output
kegiatannya belum tercapai;
dianggarkan dalam APBD TA
2020 dengan terlebih dahulu
melakukan perubahan atas
Perkada tentang penjabaran
APBD TA 2020 setelah
dilaksanakannya audit oleh
BPK-RI dan diberitahukan
kepada pimpinan DPRD
selanjutnya ditampung dalam
Perda tentang P-APBD TA 2020.
Angka Romawi V.14 Lampiran Permendagri No.33 Tahun 2019
PENGANGGARAN SISA DAK FISIK PADA BIDANG/SUBBIDANG
YANG OUTPUT KEGIATANNYA BELUM TERCAPAI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
sisa DAK Fisik lebih dari 1 (satu) TA
sebelumnya, digunakan dalam
rangka mendanai kegiatan DAK
Fisik pada bidang/subbidang yang
sama dan/atau tertentu sesuai
kebutuhan daerah dengan
menggunakan petunjuk teknis tahun
anggaran berjalan;
dengan cara terlebih dahulu
melakukan perubahan Perkada
tentang Penjabaran APBD TA 2020
dengan pemberitahuan kepada
pimpinan DPRD, untuk selanjutnya
dituangkan dalam Perda tentang P-
APBD TA 2020 atau ditampung
dalam LRA bagi Pemda yang tidak
melakukan P-APBD TA 2020
sisa DAK Fisik 1 (satu) TA
sebelumnya, digunakan dalam
rangka mendanai kegiatan DAK Fisik
pada bidang/subbidang yang sama
dan/atau tertentu sesuai kebutuhan
daerah dengan menggunakan
petunjuk teknis tahun anggaran
berjalan;
dengan cara terlebih dahulu
melakukan perubahan Perkada
tentang Penjabaran APBD TA 2020
setelah dilaksanakannya audit oleh
BPK-RI dengan pemberitahuan
kepada pimpinan DPRD, untuk
selanjutnya dituangkan dalam Perda
tentang P-APBD TA 2020 atau
ditampung dalam LRA bagi Pemda
yang tidak melakukan P-APBD TA
2020;
Angka Romawi V.14 Lampiran Permendagri No.33 Tahun 2019
PENGANGGARAN SISA DAK FISIK PADA BIDANG/SUBBIDANG
YANG OUTPUT KEGIATANNYA SUDAH TERCAPAI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
7. MONEV PELAKSANAAN DAK FISIK
Kementerian Dalam NegeriDirektorat Jenderal Bina Keuangan
Daerah
2020
31
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
Monev Pelaksanaan DAK Fisik
1. Kurangnya Komitmen Pemda terhadap alokasi yang diterima dengan kesiapanRK dan dokumen untuk penyaluran (Sekaligus, Bertahap dan Campuran);
2. SDM yg belum memahami Petunjuk Teknis dan Petunjuk Operasional dariaspek pengelolaan Keuda (Hibah, Bansos daerah, penganggaran dalam Koderekening Keuda);
3. Mutasi, rotasi, dan promosi ASN di lingkungan Pemerintah Daerah;4. Kurangnya koordinasi antara SKPD Penerima DAK penerima dengan TAPD
(BPKAD, BAPPEDA, dan Inspektorat);5. Koordinasi, komunikasi, integrasi Pemda penerima dgn K/L, misalnya
pemahaman Perpres Juknis DAK, antara lain kegiatan penunjang
Kendala Umum
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DITJEN BINA KEUANGAN DAERAH
KENDALA URAIAN
a. Penganggaran
Dalam APBD
1. Penganggaran kegiatan (RKA-SKPD) dalam APBD berbeda dengan RK yg telah disetujui oleh K/L;
2. Lambatnya penyesuaian RKA-SKPD Penerima DAK dan Perubahan DPA (Pengaturan hibah dikecualikan dari Permendagri
No 32/2011 sebgaimana telah diubah beberapa kali, terakhir Permendagri 90/2019).
b. Pelaksanaan
Pengadaan
Barang/Jasa
1. Semakin Cepat, semakin baik (Pengadaan Barang/Jasa setelah Perpres alokasi dan Persetujuan RK oleh K/L, lakukan
Pengadaan Barang/Jasa );
2. Pengadaan Barang/Jasa lebih dari 1 kali;
3. Perangkat organisasi /SDM Pengadaan barang/jasa belum terbentuk;
4. Pemahaman Perpres 16/2018 ttg Pengadaan barang/jasa di lingk. Pemerintah (pemberian kesempatan oleh pihak ketiga
kepada pihak ketiga selama 50 hari kalender)
5. Keterlambatan Proses Pengadaan Barang/Jasa dan/atau Pembelian Barang melalui E-Katalog, serta Permasalahan dalam
Proses Pengadaan Barang/Jasa seperti terjadinya Gagal Pengadaan Barang/Jasa sehingga harus diulang.
Kendala Pelaksanaan DAK Fisik
Kendala Khusus (Teknis)
c. Penyaluran DAK
Fisik
1. Perubahan Mekanisme Penyaluran Yang Jauh Lebih Ketat Membutuhkan Kesiapan dan Kedisiplinan Daerah yang
Mensyaratkan Kinerja Penyerapan.
2. Daerah Terlambat Menyampaikan Laporan Realisasi Penyaluran dan Pencapaian Target Output yang Mensyaratkan
Dokumen Penyaluran (Batas Waktu Tahap I, Tahap II & Tahap III atau TA sebelumnya)
KEMENTERIAN DALAM NEGERIDitjen Bina Pembangunan Daerah
33
TERIMAKASIH