Kebijakan Pengawasan Minerba 1

33
KEBIJAKAN KEBIJAKAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA MINERAL DAN BATUBARA Hasanuddin Daud Hasanuddin Daud Direktorat Teknik dan Lingkungan Miner Direktorat Teknik dan Lingkungan Miner Ditjen Mineral Ditjen Mineral dan dan Batubara Batubara

description

tons

Transcript of Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Page 1: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

KEBIJAKAN KEBIJAKAN PENGAWASAN PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN

BATUBARABATUBARA

Hasanuddin DaudHasanuddin DaudDirektorat Teknik dan Lingkungan Minerba Direktorat Teknik dan Lingkungan Minerba Ditjen MineralDitjen Mineral dan dan Batubara Batubara

Page 2: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Latar BelakangLatar Belakang• SuSummber Daya Alam - merupakan ber Daya Alam - merupakan Potensi Potensi yang dapat memberikan yang dapat memberikan

mamanfaat ekonomi, sosial dan lingkungannfaat ekonomi, sosial dan lingkungan• PaPassal 33, ayat 3, UUD45 - Merupakan al 33, ayat 3, UUD45 - Merupakan amanat dan acuanamanat dan acuan dalam dalam

mememanfaatkan Sumber Daya Alam manfaatkan Sumber Daya Alam untuk kesejahteraan rakyatuntuk kesejahteraan rakyat• PPeenngelolaan Sumber Daya Alam merupakan gelolaan Sumber Daya Alam merupakan pekerjaan yang pekerjaan yang

sangatsangat kompleks kompleks - sejak dari inventarisasi hingga ke - sejak dari inventarisasi hingga ke pengusahaannyapengusahaannya

• DDalalam pengusahaannya perlu am pengusahaannya perlu kebijakankebijakan yang dapat menjamin yang dapat menjamin kelekelestarian starian lingkunganlingkungan dan keseimbangan dan keseimbangan konservasikonservasi SDA SDA

• Pembinaan dan Pengawasan perlu dilakukan oleh Pemerintah Pembinaan dan Pengawasan perlu dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan dilakukan oleh dan Pemerintah Daerah dan dilakukan oleh orang yang kompetenorang yang kompeten

Manfaat dan Nilai Manfaat dan Nilai TambahTambah

Page 3: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Dasar HukumDasar Hukum• Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009• Peraturan Pemerintah Nmor 23 Peraturan Pemerintah Nmor 23

Tahun 2010Tahun 2010• Peraturan Pemerintah Nomor 55 Peraturan Pemerintah Nomor 55

Tahun 2010Tahun 2010• Peraturan Pemerintah Nomor 78 Peraturan Pemerintah Nomor 78

Tahun 2010Tahun 2010• Permen Nomor 28 Tahun 2009Permen Nomor 28 Tahun 2009

Page 4: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Industri Pertambangan Industri Pertambangan NasionalNasional

• Masih menarikMasih menarik dan prospektif, dan prospektif, sumberdaya sumberdaya mamasih menjanjikansih menjanjikan

• Tidak menarikTidak menarik dari segi kemudahan dari segi kemudahan investasi dan investasi dan kepkepastian hukumastian hukum

• SinSinkronisasi pengaturan dan wewenang kronisasi pengaturan dan wewenang masih masih belbelum selaras – sentralisasi, um selaras – sentralisasi, desentralisasi, lintas desentralisasi, lintas seksektoraltoral

• TutTututan global & universal – LH, CSR, utan global & universal – LH, CSR, CD, SD CD, SD

Page 5: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Peran SektorPeran Sektor

Salah satu sumber Salah satu sumber PenerimaanPenerimaan

NegaraNegara

SaranaSaranaPertumbuhanPertumbuhan

Sumber Energi danSumber Energi danBahan Baku IndustriBahan Baku Industri

MenciptakanMenciptakanEfek-gandaEfek-ganda

PEMBANGUNANPEMBANGUNANEKONOMIEKONOMI

PEMBANGUNANPEMBANGUNANBERKELANJUTANBERKELANJUTAN

PEN

GEL

OLA

AN S

UM

BER

DAY

APE

NG

ELO

LAAN

SU

MBE

R D

AYA

MIN

ERAL

& B

ATU

BARA

MIN

ERAL

& B

ATU

BARA

Page 6: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

KESEJAHTERAAN RAKYAT

Ekploitasi SDAEkploitasi SDA

DATAINFORMASI

• Kebijakan• Peraturan• Pengawasan

Sumber Sumber Daya AlamDaya Alam

Page 7: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

KegiatanKegiatanUsahaUsaha

**) Apabila Pengolahan/Pemurnian terpisah, harus kerjasama dengan pemegang IUP OP Penambangan

IUP Operasi Produksi (OP) *)

pengolahan/pemurnian

FS

pengolahan/pemurnian

*) Penambangan atau Pengolahan/Pemurnian dapat dilakukan terpisah

**)

Kontruksi

Page 8: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Tersedia teknologi Tersedia teknologi pertambangan; pertambangan; metoda danmetoda dan peralatan (peralatan (loosening, loosening, loading, haulingloading, hauling) )

Memadai; volume, Memadai; volume, kualitas, harga, kualitas, harga, pasar/dibutuhkanpasar/dibutuhkan

Tersedia Tersedia teknologi teknologi pengelolaan pengelolaan lingkungan lingkungan dan efluent dan efluent memenuhi memenuhi baku mutu baku mutu lingkunganlingkungan..

KELAYAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MINERBAKELAYAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MINERBA

EKONOMI

TEKNIS

LINGKUNGAN

Page 9: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

UU No. 4 Th 2009

tentang Pertambangan

Mineral dan Batubara

UU No.41 Th 1999tentang

Kehutanan,

UU No. 26 Th 2007;tentang

Penataan Ruang

UU 32 Th 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

UU No.7 Th 2004tentang

Sumber Daya Air,

Page 10: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Dokumen a; b; c; d; dan e harus disetujui bersama antara mining operator Dokumen a; b; c; d; dan e harus disetujui bersama antara mining operator (Perusahaan) dengan Pemerintah. (Perusahaan) dengan Pemerintah.

Pengawasan didasarkan kepada dokumenPengawasan didasarkan kepada dokumen22 ini. ini. Perubahan dari isi setiap dokumen harus berdasarkan persetujuan Perubahan dari isi setiap dokumen harus berdasarkan persetujuan

pemerintahpemerintah

FS Report + AMDAL

(Harus Dielaborasi lagi menjadi)

a

Rencana Produksi 10 Th

b

Rencana Produksi 5 Th

c

Rencana Produksi Tahunan

RKAB & RKTTLdJaminan

Reklamasi & Rencana

Penutupan Tambang

e

Page 11: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Mineral Prospecting

Stage

Exploration Stage

Feasibility Stage

Construction Stage

Exploitation Stage/Comissioni

ng

Mineral Benification & Processing

Land Rehabilitatio

n & Reclamation

Mining Closure &

Decomissioning

Mining Lisence & Aquntitasi

Good Mining

Practice

“Scope and Element of Good Mining Practice”

In 2 Terms:1.Legally Compulsary : By Government Regulation2.Voluntary Enggage : By Guidelines – Produced & Sugested by Goverment

Page 12: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Sustainable Development in

Mining

Environmental Control & Protection Local Economy

Development/Poverty Reduction

Local Public Infratructur

e Developmen

tLocal Health and

Education Improvemen

t

Implementation of Safety and

Health program for All Employ

Implementation EITI

Program

Properly Mining Closure

BbSs

Page 13: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

SISTEMATIKA PP NO. 55 TAHUN 2010SISTEMATIKA PP NO. 55 TAHUN 2010

Bagian Kesatu : UmumBagian Kedua : Pembinaan Terhadap Penyelenggaraan

Pengelolaan Usaha PertambanganBagian Ketiga : Pembinaan Atas Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Pertambangan

Bagian Kesatu : UmumBagian Kedua : Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan

Pengelolaan Usaha PertambanganBagian Ketiga : Pengawasan Atas Pelaksanaan Kegiatan

Usaha PertambanganBagian Keempat : Pelaksanaan Pengawasan

DASAR HUKUMPP No. 55/2010 Pasal 144 UU No. 4 Tahun 2009

13

BAB I KETENTUAN UMUMBAB II PEMBINAAN

BAB III PENGAWASAN

BAB IV KETENTUAN PENUTUP

Page 14: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

BUTIR-BUTIR PENGATURANBUTIR-BUTIR PENGATURAN

A.A.Pembinaan Pembinaan Menteri kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota;Menteri kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota; Menteri, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota Menteri, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota

kepada pemegang IUPkepada pemegang IUP, IPR, atau IUPK, IPR, atau IUPK;;

B.B.Pengawasan Pengawasan Menteri kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota;Menteri kepada pemerintah provinsi, kabupaten/kota; Menteri, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota Menteri, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota

kepada pemegang IUPkepada pemegang IUP, IPR, atau IUPK, IPR, atau IUPK..

Page 15: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

PEMBINAANPEMBINAAN

1. Pemberian pedoman dan standar pelaksanaan pedoman tata laksana pedoman pelaksanaan.

2. Bimbingan, supervisi, dan konsultasi:

MENTERI MELAKUKAN PEMBINAAN ATAS PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN YANG DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

Page 16: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

PEMBINAAN (PEMBINAAN (LanjutanLanjutan))3. Pendidikan dan pelatihan

Aspeka.teknis manajerialb.teknis pertambanganc.pengawasan di bidang mineral dan batubara.

Pelaksanaa.Lembaga diklat KESDM; dan dapat bekerja sama

dengan pemprov dan/atau PT serta lembaga lainnya b.Pemprov dan/atau PT serta lembaga lainnya yang

terakreditasi komite akreditasi yang dibentuk oleh Menteri

4. Perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan evaluasi:

Dilaksanakan oleh Menteri Pemberian bimbingan teknisbimbingan teknis Tata caranya diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 17: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

1. Administrasi pertambangan2. Teknis operasional3. Standar kompetensi profesi tenaga kerja

PEMBINAAN (PEMBINAAN (LanjutanLanjutan))

MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA MELAKUKAN PEMBINAAN ATAS PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN YANG DILAKUKAN OLEH PEMEGANG IUP, IPR, ATAU IUPK

Page 18: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Aspek :1. Penetapan WPR2. Penetapan dan pemberian WIUP mineral bukan logam

dan batuan3. Pemberian WIUP mineral logam dan batubara4. Penerbitan IPR5. Penerbitan IUP6. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan terhadap

pemegang IPR dan IUP

MENTERI MELAKUKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN YANG DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

Page 19: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Pelaksanaan- MESDM koordinasi dengan Mendagri- Hasil pengawasan disampaikan kepada gubernur atau

bupati/walikota dan tembusannya disampaikan ke Mendagri- Gubernur atau bupati/walikota wajib menindaklanjuti hasil

pengawasan- MESDM bersama Mendagri melakukan pemantauan atas

pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Page 20: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Pengawasan oleh Inspektur Tambang Pengawasan oleh Inspektur Tambang (IT) (IT) yang diangkat yang diangkat oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikotaoleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota Metoda pengawasan:

a.Evaluasi terhadap laporan berkala dan/atau sewaktu-waktu;

b.Pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu; danc.Penilaian atas keberhasilan pelaksanaan program dan

kegiatan IT melakukan kegiatan inspeksi, penyelidikan, dan

pengujian Wewenang Inspektur Tambang:

a. Memasuki tempat kegiatan usaha pertambangan setiap saatb. Menghentikan sementara waktu sebagian atau seluruh kegiatan

pertambangan apabila dinilai dapat membahayakan keselamatan atau pencemaran lingkungan

c. Mengusulkan penghentian sementara menjadi penghentian secara tetap kepada KAPIT

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA MELAKUKAN MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA MELAKUKAN PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN KEPADA PEMEGANG IUP, IPR, DAN IUPK PERTAMBANGAN KEPADA PEMEGANG IUP, IPR, DAN IUPK

Page 21: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Objek Pengawasan oleh Inspektur Tambang :a. Teknis pertambangan:

- IUP/IUPK Eksplorasi i. pelaksanaan teknik eksplorasiii. tata cara penghitungan sumber daya dan

cadangan, - IUP/IUPK Operasi Produksi

i. perencanaan dan pelaksanaan konstruksi, ii. perencanaan dan pelaksanaan penambangan,iii. perencanaan dan pelaksanaan pengolahan dan

pemurnian,iv. perencanaan dan pelaksanaan pengangkutan

dan penjualan

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Page 22: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

b. Konservasi sumber daya mineral dan batubara− recovery penambangan dan pengolahan;− pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan marginal,

batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah, mineral ikutan;

− pendataan yang tidak tertambang; − pendataan dan pengelolaan sisa hasil pengolahan dan

pemurnian

c. Keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan− keselamatan kerja, − kesehatan kerja, − Lingkungan kerja, dan − sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Page 23: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

d. Keselamatan operasi pertambangan:− sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana,

prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan; − pengamanan instalasi; kelayakan sarana, prasarana,

instalasi, dan peralatan pertambangan; − kompetensi tenaga teknik; − evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan

e. Pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang:

− pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dokumen pengelolaan lingkungan atau izin lingkungan;

− penataan, pemulihan, dan perbaikan lahan sesuai peruntukannya;

− penetapan dan pencairan jaminan reklamasi; − pengelolaan pascatambang; − penetapan dan pencairan jaminan pascatambang; − pemenuhan baku mutu lingkungan

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Page 24: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

e.e. Pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan Pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa serta rancang bangun dalam kemampuan rekayasa serta rancang bangun dalam negerinegeri: :

− dilaksanakan sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi dilaksanakan sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi pelaksana usaha jasa pertambangan mineral dan batubarapelaksana usaha jasa pertambangan mineral dan batubara

f.f. Penguasaan, pengembangan, dan penerapan Penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambanganteknologi pertambangan

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Page 25: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Metoda pengawasan:a.Pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu maupun

pemeriksaan terpadu;b.Verifikasi dan evaluasi terhadap laporan dari pemegang

IUP, IPR, atau IUPKc.Ketentuan penunjukkan pejabat dan pengangkatan IT

diatur dengan Peraturan Menteri

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Pengawasan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota

Page 26: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Objek PengawasanObjek Pengawasan::a. Pemasaran

Realisasi produksi dan realisasi penjualan, Kewajiban pemenuhan kebutuhan dalam negeri, Rencana dan realisasi kontrak penjualan mineral atau

batubara, Biaya penjualan, Perencanaan dan realisasi PNBP, Biaya pengolahan dan pemurnian mineral dan/atau

batubara

b. Keuangan perencanaan anggaran realisasi anggaran, realisasi investasi, dan pemenuhan kewajiban pembayaran (iuran tetap, iuran

produksi, 10% keuntungan pemegang IUPK Operasi Produksi mineral logam atau batubara)

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Page 27: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

c. Pengelolaan data mineral dan batubara pengawasan terhadap kegiatan perolehan, pengadministrasian, pengolahan, penataan, penyimpanan,

pemeliharaan, dan pemusnahan data dan/atau informasi

d. Pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan: pelaksanaan program pengembangan, pelaksanaan uji kompetensi, rencana biaya pengembangan

e. Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat: program , pelaksanaan, biaya pengembangan dan pemberdayaan masyarakat

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Page 28: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

f. Kegiatan lain di bidang kegiatan usaha pertambangan yang menyangkut kepentingan umum:

fasilitas umum untuk masyarakat sekitar tambang, pembiayaan untuk pembangunan penyediaan fasilitas umum

g. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP, IPR atau IUPK luas wilayah, lokasi penambangan, lokasi pengalahan dan pemurnian, jangka waktu tahap kegiatan, penyelesaian masalah pertanahan, penyelesaian perselisihan, penguasaan, pengembangan dan penerapan teknologi

pertambangan mineral atau batubarah. Jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan: jenis

komoditas tambang, kuantitas dan kualitas produksi, kuantitas dan kualitas pencucian dan/atau pengolahan dan pemurnian

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Page 29: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

i. Jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan• jenis komoditas tambang, • kuantitas dan kualitas produksi, • kuantitas dan kualitas pencucian dan/atau pengolahan dan

pemurnian

Page 30: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Pengawasan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun Hasil pengawasan yang dilakukan oleh:

a.bupati/walikota melalui Inspektur Tambang atau Pejabat yang ditunjuk disampaikan kepada gubernur dan Menteri. Gubernur melakukan evaluasi atas hasil pengawasan bupati/walikota dan menyampaikan hasil

evaluasinya kepada Menterib. Gubernur melalui Inspektur Tambang atau Pejabat yang

ditunjuk disampaikan kepada Menteric. MESDM melakukan evaluasi atas hasil pengawasan gubernur atau bupati/walikota dan diberitahukan

kepada gubernur atau bupati/walikota dengan tembusan kepada Mendagri

PENGAWASAN (PENGAWASAN (LanjutanLanjutan))

Page 31: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

Apa yang Dapat kita Lakukan? Apa yang Dapat kita Lakukan?

• Perencanaan pemanfaatan Perencanaan pemanfaatan sumber dayasumber daya

• Komunikasi yang efektif Komunikasi yang efektif lintas lintas stakeholdersstakeholders

• Monitoring yang efektif Monitoring yang efektif (EITI)(EITI)

• Sinkronisasi lintas sektorSinkronisasi lintas sektor• Menciptakan kemudahanMenciptakan kemudahan• Peningkatan KemampuanPeningkatan Kemampuan

REGULATORREGULATOR

MASYARAKATMASYARAKAT

PERUSAHAANPERUSAHAAN

TRANSPARANSITRANSPARANSI

!!

Manfaat vs Priotias !Manfaat vs Priotias !

Page 32: Kebijakan Pengawasan Minerba 1
Page 33: Kebijakan Pengawasan Minerba 1

KKONDISI ALAM DAN EKOSISTEMONDISI ALAM DAN EKOSISTEM INDONESIA INDONESIA17.500 pulau

Garis pantai 95.181 km, terpanjang ke empat di dunia

Perlindungan Lingkungan

Indonesia

2000–5000 mm

Brazil

1000 mm

Chili

0,77 mm

Australlia

600 mm