kebijakan pembangunan pertanian

48
LOGO KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam PEMBANGUNAN PERTANIAN

description

kebijakan pertanian

Transcript of kebijakan pembangunan pertanian

Page 1: kebijakan pembangunan pertanian

LOGOKEBIJAKAN PEMERINTAH

dalamPEMBANGUNAN PERTANIAN

Page 2: kebijakan pembangunan pertanian

LOGOJumlah Penduduk di

Indonesia

3 Juta/Th

Page 3: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

PERTANIAN DI INDONESIA

Penghasil biji-bijian nomor 6 di duniaPenghasil beras nomor 3 setelahChina dan

IndiaPenghasil kopi nomor 4Penghasil coklat nomor 2 setelah Pantai Gading

dan GhanaPenghasil lada putih nomor 3Penghasil karet alam nomor 4, Penghasil cengkehnomor 1 Penghasil sawit nomor 2

Page 4: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Dari sisi impor

tahun 2010 Indonesia masih impor; Beras, gula, kedelai, gandum Jagung, ternak sapi, tepung telur, susu bubuk, Makanan olahan, singkong dan kacang tanah

Page 5: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Tujuan Kebijakan Pertanian

Memajukan pertanian Mengusahakan agar pertanian mjd lbh produktif Meningkatnya produksi & efisiensi produksi Tingkat pendapatan petani meningkat Tingkat kesejahteraan petani & masyarakat meningkat

Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, dll

Page 6: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

kebijakan pemerintah pada sektor pertanian diperlukan karena beberapa hal:

untuk stabilisasi harga input dan output

kegagalan pasar timbul karena eksternalitas.

Beberapa bentuk intervensi pemerintah seperti pajak, subsidi, pengawasan regulasi perlu ditetapkan sehingga biaya penerimaan akan sepenuhnya menggambarkan biaya eksternalitas.

Page 7: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Kebijakan pemerintah Indonesia di bidang pertanian mencakup beberapa hal:

kebijakan harga kebijakan perdagangan Kebijakan subsidiKebijakan strukturalKebijakan pengaturan Kebijakan fasilitasKebijakan intervensi

Page 8: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

www.themegallery.com

Tujuan kebijakan harga:

Mengurangi ketidakstabilan harga dan pendapatan

Memberikan manfaat kepada konsumen karena terjaminnya penawaran dan mencukupi kebutuhan bahan baku industri

Meningkatkan swasembada pangan sehingga mengurangi ketergantungan impor, menghemat devisa, dan memperbaiki neraca pembayaran

Menjaga stabilitas politik

Page 9: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Kebijakan Harga

Ex; Kebijakan pd komoditas beras

o Kebijakan harga minimum (melindungi petani)o Kebijakan harga maksimum (melindungi

konsumen)

Page 10: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Kebijakan perdagangan

Tujuan: Memperlancar atau menghambat pemasaran komoditi dari suatu wilayah ke wilayah yang lain.

Kebijakan perdagangan merupakan suatu pembatasan yang diberlakukan pada impor dan ekspor suatu komoditas

Untuk impor, dg pemberlakuan tarif impor dan kuota impor untuk membatasi jumlah yang diimpor dan meningkatkan harga domestik di atas harga dunia

Untuk ekspor, dg pajak ekspor dan kuota ekspor untuk membatasi barang yang di ekspor dan mengkonsdisikan harga domestik yang lebih rendah dari harga dunia.

Page 11: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Kebijakan Subsidi

Subsidi bagi petani, misalnya subsidi pupukSubsidi bagi agroindustri, misal subsidi minyak

tanah, BBM

Berpengaruh;

Menurunkan biaya produksi & meningkatkan penawaran.

Page 12: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Kebijakan Struktural

Perbaikan prasarana pertanian Pengenalan teknologi pertanian Penyuluhan pertanian Pengusahaan alat-alat pertanian

Page 13: kebijakan pembangunan pertanian

LOGOKebijakan pengaturan

Pelaksanaan kekuatan kebijaksanaan pemerintah dgn menggunakan UU, peraturan, ketetapan yg berkenaan dgn perekonomian & niaga

Maksud : Menjaga keselamatan industri dlm negeri/dlm

persaingan Perlindungan kepentingan & kesehatan kons Menciptakan kondisi perdagangan efektif &

lancar Meningkatkan pendptn pemerintah

Page 14: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

www.themegallery.com

Pencegahan praktek persaingan tdk wajar & monopoli yg tdk wajar

Pengaturan kelancaran perdag & jasa yg diperlukan

Perlindungan konsumen Pengaturan barang Bantuan kemajuan perekonomian & sosial

Maksud :

Page 15: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Program Fasilitas

Investasi & kreditPengadaan fasilitas penyimpananLayanan informasi & berita pasarPenelitian tataniagaPendidikan & penyuluhan tataniaga

Page 16: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

www.themegallery.com

Guna Informasi Pasar

Produsen : Merencanakan investasi & keputusan struktur usaha Mengarahkan produksi & penjualan hasil Merencanakan pembelian sarana produksi

Lembaga pemasaran Menentukan tempat & waktu pembelian & penjualan Kebijaksanaan pembiayaan & kredit pemasaran Memperlancar proses pemasaran

Konsumen Bisa memilih brg yg akan dibeli sesuai jenis, kualitas,

tempat, harga & waktu yg diinginkan

Page 17: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Program Intervensi

Pemerintah ikut secara langsung dlm mslh2 pemasaran brg-brg yg dianggap penting bagi kesejahteraan penduduk

Tujuan : meliindungi produsen & konsBULOGPN Garam

pemasaran migas, dsb

Page 18: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Program Pemerintah lain

Monopoli & manipulasi oleh pemerintah Penelitian & pembangunan station percobaan Pembentukan pusat-pusat penelitian Penetapan pajak, bea cukai Marketing agreement Pengawasan produk Penjatahan barang

Page 19: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Strategi Kebijakan Pertanian

Usaha pengembangan ekonomi lebih difokuskan pada sektor yang menghidupi mayoritas penduduk yaitu penduduk di pedesaan yang berprofesi sebagai petani

Program industrialisasi mestinya difokuskan pada aktivitas yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan mayoritas

Pendidikan menjadi pra-syarat utama pembangunan dan ini harus dapat dijangkau olehgolongan mayoritas

Dalam pembangunan Pertanian, prioritas bukan sekedar memproduksi komoditi, tapi penciptaan nilai tambah (value added)

Page 20: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Industrialisasi harus terkait dengan kepentingan petani sebagian besar hasil pertanian terutama perkebunan masih diolah di luar Indonesia,misalnya karet, crude plam oil/CPO, kakao, dll. Hal ini sebenarnya sangat mendukung industrialiasi, oleh karena itu sebaiknya produk bukan dijual sebagai barang mentah.

Terkait dengan efisiensi, program swastanisasi/privatisasi perlu persiapan, karena liberalisasi yang terburu-buru akan sangat berbahaya

Peran dan intervensi pemerintah untuk memberi prioritas pada ”mayoritas” tetap diperlukan, bukan sepenuhnya diserahkan pada “market mechanism” (invisible hand)

Perlu keseimbangan antara kepentingan pasar dan capur tangan dan atau peran pemerintah

Page 21: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

PERAN AGRIBISNIS DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

21

Page 22: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Konsep Agribisnis

Paradigma baru dalam melihat pertanian sebagai suatu sistem :

(a) Pengadaan dan distribusi input pertanian

(b) Kegiatan usahatani (on farm)

(c) Kegiatan pengolahan hasil pertanian

(d) Kegiatan distribusi hasil pertanian atau pemasaran hasil pertanian, dan

(e) Lembaga layanan penunjang atau pemandu sistem.

Page 23: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Tantangan Agribisnis

• Sektor pertanian dihadapkan pada persoalan-persoalan kemiskinan, tekanan penduduk, tenaga kerja yang tidak terampil, dan penyempitan lahan usahatani, dan penurunan kualitas lahan.

• Resultan dari persoalan-persoalan tersebut menyebabkan keragaan sektor pertanian selalu tertinggal dibanding sektor non-pertanian.

• Kemiskinan penduduk menyebabkan kualitas sumberdaya manusia rendah dan kurang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru.

• Di sisi lain, tekanan jumlah penduduk dengan keterampilan rendah menyebabkan sektor pertanian menjadi terbebani dengan tenaga kerja.

• Produktivitas tenaga kerja cenderung rendah, sehingga menimbulkan pengangguran tidak kentara (disguised unemployment).

Page 24: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Blue Print Agribisnis

Beberapa hal yang perlu menjadi pegangan dalam pengembangan agribisnis adalah sebagai berikut:

(1)Pengembangan Industri Hulu Agribisnis

(2)Pengembangan Produk Primer

(3)Pengembangan Industri Pengolahan Hasil

(4)Pengembangan Pemasaran

(5)Pengembangan Lembaga Pendukung Agribisnis

(6)Sistem Nilai

Page 25: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

SUBSISTEM AGRIBISNIS HULU SUBSISTEM ONFARM

SUBSISTEM PENGOLAHAN

SUBSISTEM PEMASARAN

• Pengembangan Industri Bibit/Benih Unggul Lokal

• Pengembangan pupuk dan obat-obatan ramah lingkungan

• Pengembangan peraltan dan mesin pertanian tepat guna

• Pemanfaatan lahan tidur, konservasi lahan kritis

• Pengembangan Best Practice Farming tanaman, ternak, dan ikan

• Pengembangan dan penataan dan penguatan organisasi produksi petani

• Peningkatan nilai tukar petani

• Pengembangan industri pengolahan hasil untuk merebut nilai tambah produk pertanian bidang makanan minuman, serat, kayu, biofarmaka

• Pengembangan, penguatan, dan penataan organisasi industri pengolahan hasil, termasuk home industry.

• Pengembangan lembaga pemasaran yang dapat diakses petani lokal/kecil

• Peningkatan daya saing produk pertanian lokal di pasar global

• Pengembangan terminal dan subterminal agribisnis di sentra-sentra produksi pertanian

• Menciptakan kondisi ekonomi yang kondusif untuk pengembangan investasi usaha sekala besar, menengah dan kecil.

• Menjaga stabilitas politik yang konsisten dan persisten mengembangkan sektor pertanian.

• Mengembangkan lembaga-lembaga penelitian untuk teknologi praktis di setiap subsistem agribisnis.

• Mengembangkan lembaga pendidikan dan pelatihan bidang bisnis dan kewirausahaan di lembaga pendidikan formal dan informal.

• Mengembangkan lembaga keuangan yang dapat diakses oleh bisnis bidang pertanian hulu, onfarm, dan hilir

• Pengembangan infrastruktur agribisnis: jalan, pelabuhan, listrik, komunikasi, dan lain-lain

• Mengembangkan lembaga pengatur dan pemandu sistem agribisnis di tingkat nasional dan daerah

SISTEM NILAI HARMONISASI, SINERGI, KONSERVASI, MODERN, KOMPETITIF, BERLANJUT, KWIRAUSAHAAN

Blue Print Pengembangan Agribisnis IndonesiaBlue Print Pengembangan Agribisnis Indonesia

Page 26: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

TERINTEGRASITERINTEGRASI

Mengintegrasikan aktivitas hulu sampai hilir melalui pendekatan sistem yang berorientasi pada pencapaian tujuan (cybernetic), holistik dan efektif.

STRATEGI PENGEMBANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNISAGRIBISNIS

Page 27: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

27

Kelompok Tani Peternak sapi

Kelompok Tani Peternak sapi

Kelompok Tani Peternak sapi

Kelompok Tani Peternak sapi

Koperasi pengolahan Susu : pasteurisasi, yoghurt, packaging, dll

Konsumsi siswa-siswa SD/SMP

Program Peningkatan Gizi Program Peningkatan Gizi Siswa-siswi TK/SD Siswa-siswi TK/SD terintegrasiterintegrasi dengan program dengan program pengembangan peternakan pengembangan peternakan Sapi rakyat (dapat Sapi rakyat (dapat didanai/dibiayai dari APBD)didanai/dibiayai dari APBD)

Page 28: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

28

Petani Hortikultura

(organik)

Koperasi Petani : Sortasi, Grading, Packaging, dll

Produk hortikultur berkualitas tinggi

Pengembangan pertanian Pengembangan pertanian hortikultura organik hortikultura organik (Organic (Organic Farming)Farming) berkualitas tinggi dan berkualitas tinggi dan berbasis pada pemberdayaan berbasis pada pemberdayaan petani/kelompok tani dan petani/kelompok tani dan kemitraan dengan kemitraan dengan retailerretailer

Page 29: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

FOKUSFOKUS

Pembangunan pertanian perlu difokuskan pada komoditas unggulan, berdaya saing tinggi dan berbasis pada sumberdaya/keunggulan lokal.

STRATEGI PENGEMBANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNISAGRIBISNIS

Page 30: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

AffirmativeAffirmative

Pembangunan pertanian Indonesia juga harus berpihak kepada petani, nelayan, peternak dan masyarakat sekitar hutan.

STRATEGI PENGEMBANGAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNISAGRIBISNIS

Page 31: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Page 32: kebijakan pembangunan pertanian

LOGOKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Pendahuluan 1

Paradigma Pembangunan Pertanian2

Definisi Kebijakan Pembangunan PertanianDefinisi Kebijakan Pembangunan Pertanian3

Rumusan Kebijakan Pembangunan PertanianRumusan Kebijakan Pembangunan Pertanian4

5555 Perumusan Kebijakan PembangunanPerumusan Kebijakan Pembangunan

Pertanian

Page 33: kebijakan pembangunan pertanian

LOGOPENDAHULUAN

”Kebijakan pembangunan ekonomi di Indonesia mestinya difokuskan pada sektor yang menghidupi mayoritas penduduk yaitu penduduk yang ada di pedesaan dengan profesi sebagai petani. Pengembangan industri mestinya juga difokuskan pada aktivitas yang memiliki keterkaitan dengankepentingan mayoritas”

(Joseph E. Stighlitz (Nobel Lauret in Economics), 2004)

Page 34: kebijakan pembangunan pertanian

LOGOPARADIGMA PEMBANGUNAN PERTANIAN

Meletakan PETANI sebagai SUBYEK BUKAN Semata-mata PESERTA dalam mencapai tujuan Nasional

Page 35: kebijakan pembangunan pertanian

LOGOINTI UPAYA PEMBANGUNAN PERTANIAN/PEDESAAN

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN

KAPASITAS MASYARAKATKAPASITAS MASYARAKAT

MEMPERCEPATMEMPERCEPAT

PEMBERDAYAAN EKONOMI PETANIPEMBERDAYAAN EKONOMI PETANI

INTI DARI

Page 36: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Menurut Samsul Bahari, persoalan pangan tidak hanya berkait dengan konsumsi dan produksi tetapi juga soal daya dukung sektor pertanian yang komprehensif.

Ada 4 aspek yang menjadi pra-syarat melaksanakan pembangunan pertanian:

(1) akses terhadap kepemilikan tanah,

(2) akses input dan proses produksi, (3) akses terhadap informasi dan pasar

(4) akses terhadap kebebasan.

PEMBANGUNAN PERTANIAN

Page 37: kebijakan pembangunan pertanian

LOGOVISI & MISI PERTANIAN

DAPAT DICAPAI MELALUI

PEMBANGUNAN STRATEGIS

Page 38: kebijakan pembangunan pertanian

LOGORevitalisasi Pertanian

Revitalisasi Revitalisasi Pertanian Pertanian

(Arifin (Arifin 20052005))

Peningkatan Kesejahteraan

petani

Peningkatan Ketahanan

Pangan

Pengembangan Agribisnis

Pengembangan SD Perikanan

Pemantapan usaha potensiSD Perikanan

Page 39: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO DEFINISI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Menurut Kamus Webster :

Kebijakan sebagai prinsip atau cara bertindak yang dipilih untuk mengarahkan pengambilan keputusan.

Kebijakan Pembangunan Pertanian adalah usaha terencana yang berkaitan dengan pemberian penjelasan (explanation) dan preskripsi atau rekomendasi (prescription or recommendation) terhadap konsekuensi-konsekuensi kebijakan pembangunan pertanian yang telah diterapkan (Sutejo,2006)

i

Page 40: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO DIMENSI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Dalam konteks sejarah ekonomi dan pembangunan pertanian diIndonesia, telahterjadi pasang surut kehidupan petani yang menerima dampak kebijakan pada masanya.

Secara umum, petani nampaknya selalu berada pada posisi yang lemah dan termarjinalkan oleh berbagai kebijakan yang sering tidak berpihak dan tidak memberikan dampak yangnyata pada perbaikan kualitas hidupnya.

Page 41: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Kebijakan Kebijakan Pembangunan Pembangunan Pertanian yang Pertanian yang baik memiliki baik memiliki

tiga unsur tiga unsur (Subejo, 2006) (Subejo, 2006)

yaitu yaitu

Page 42: kebijakan pembangunan pertanian

LOGOHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

PERTANIAN (Stighlitz (2004))

1

Usaha pengembangan Usaha pengembangan ekonomi lebih fokus ekonomi lebih fokus ke sektor yg ke sektor yg menghidupi mayoritas menghidupi mayoritas penduduk yaitu penduduk yaitu penduduk di pedesaan penduduk di pedesaan yg bekerja sebagai yg bekerja sebagai petanipetani

2

Program Program industrialisasindustrialisasi untuk i untuk kepentingan kepentingan MayoritasMayoritas

3

Pendidikan Pendidikan sebagai syarat sebagai syarat utama harus utama harus dapat dijangkau dapat dijangkau oleholehGolongan Golongan mayoritasmayoritas.

Page 43: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

(Stighlitz (2004))

4

Dalam Dalam pembangunapembangunan pertanian n pertanian prioritas prioritas bukanlah bukanlah menghasilkan menghasilkan komoditi komoditi tetapi tetapi menciptakan menciptakan nilai tambah nilai tambah ((value added)value added)

5

Indutrialisasi Indutrialisasi harus terkait harus terkait dengan dengan kepentingan kepentingan petanipetani

6

Perlu Perlu keseimbangan keseimbangan antara antara kepentingan kepentingan pasar dan pasar dan campur campur tangan serta tangan serta peran peran pemerintahpemerintah

Page 44: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO RUMUSAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Beberapa rumusan kebijakan pembangunan sektor pertanian yang penting selama empat tahun terakhir yang disusun berdasarkan hasil kajian sebagai berikut:

(1) Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian;

(2) Kebijakan Reservasi Lahan Sawah di Jawa; (3) Kebijakan Kemandirian Pangan Nasional; (4) Kebijakan Penentuan Harga Dasar Pembelian Gabah; (5) Kebijakan Peningkatan Tarif Gula untuk Meningkatkan

Pendapatan Petani Tebu; (6) Kebijakan Harga Air Irigasi; (7) Kebijakan Tarif Impor Paha Ayam dalam Melindungi

Industri Perunggasan Nasional; (8) Kebijakan Tata Niaga dan Distribusi Pupuk Bersubsidi di

Indonesia;

(9) Kebijakan Percengkehan Nasional.

Page 45: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

Yudohusodo (2004), menyarankan bahwa dalam perumusan kebijakan pembangunan pertanian ke depan perlu dirumuskan kebijakan ”modernisai pertanian”, dimana kebijakan tersebut secara operasional perlu didukung beberapa prasyarat mendasar yaitu:

(1) Pemberian kepada setiap keluarga petani luasan lahan yang memenuhi skala ekonomi (mikro) untuk menjadi sejahtera (note: bandingkan dengan kasus Jepang, untuk hidup layak petani minimal perlu mengelola lahan 3 ha),

(2) Mekanisasi dalam rangka optimalisasi tenaga kerja,

PERUMUSAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Page 46: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

(3)Pembangunan pertanian dilakukan secara agribisnis untuk menjadikan para petani berpikir dan bekerja secara ekonomis agar dapat meningkatkan kesejahteraannya,

(4) Meningkatkan antara kesempatan kerja pertanian dan kesempatan kerja di luar pertanian didesa-desa melalui pembangunan agro-industri agar ketahanan ekonomi rakyat meningkat, dan

(5) Membangun desa-desa menjadi pusat-pusat kegiatan ekonomi

Lanjutan

Page 47: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO

www.themegallery.com

Usaha-usaha Meningkatkan Hasil Pertanian

Page 48: kebijakan pembangunan pertanian

LOGO