kebijakan pembangunan industri nasional
Transcript of kebijakan pembangunan industri nasional
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
INDUSTRI NASIONAL
Jakarta, 10 Maret 2016
Disampaikan pada Rapat Teknis
Pra Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2016
2
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL
2015 - 2019
PENYUSUNAN RKP 2017
DUKUNGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI DI
KALIMANTAN
OUTLINE
I
II
III
3
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL 2015 - 2019I
4
KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL 2015 - 2019 A
Arah kebijakan pemerintah dan tindakan untuk melaksanakan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) untuk periode 2015 –2019
Pedoman bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam penyusunan rencana pembangunan industri
Acuan bagi pelaku usaha / industri dalam membangun dan mengembangkan industri
Pedoman bagi pemangku kepentingan lain dan masyarakat luas dalam rangka menunjang pelaksanaan pengembangan industri sesuai dengan tugas dan peran masing – masing
Tolok ukur kemajuan dan keberhasilan pembangunan industri dalam 5 (lima) tahun
1
2
3
4
5
Kebijakan Industri Nasional 2015 – 2019 disusun untuk melaksanakan amanat UU No. 3 Tahun
2014 tentang Perindustrian Pasal 12 dan PP No. 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional 2015 – 2035 Pasal 3. KIN merupakan arah dan tindakan untuk
melaksanakan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional.
5
SASARAN PEMBANGUNAN INDUSTRIA.1
Meningkat
hingga 8.4%
pada tahun 2019
1. Laju Pertumbuhan
Industri Non MigasMencapai 19.4%
pada tahun 2019
2. Peran Industri
Pengolahan Non
Migas
3. Mengurangi
Ketergantungan terhadap
Impor
4. Meningkatkan Ekspor
Produk Industri
5. Meningkatkan Persebaran
dan Pemerataan Kegiatan
Industri
6. Meningkatkan peran
Industri Kecil dan
Menengah
7. Meningkatkan Inovasi
dan Pemanfaatan
Teknologi
8. Meningkatkan
Penyerapan Tenaga Kerja
9. Memperkuat Struktur
Industri
10. Meningkatkan Nilai
Tambah Sumber Daya
Alam
11. Memperkokoh
Konektivitas Ekonomi
Nasional
6
SASARAN KUANTITATIF PEMBANGUNAN INDUSTRI
TAHUN 2015-2019A.2
No. Indikator Pembangunan Industri Satuan 2016 2017 2018 2019
1. Pertumbuhan industri pengolahan non
migas
% 5,7 6,5 7,4 8,4
2. Kontribusi industri pengolahan non migas
terhadap PDB
% 18,5 18,7 19,1 19,4
3. Kontribusi ekspor produk industri
terhadap total ekspor
% 67,8 68,3 68,8 69,3
4. Jumlah tenaga kerja di sektor industri Juta
orang
16,0 16,6 17,2 17,8
5. Persentase tenaga kerja di sektor industri
terhadap total pekerja
% 14,4 14,7 15,0 15,4
6. Rasio impor bahan baku sektor industri
terhadap PDB sektor industri
% 39,4 36,1 32,8 29,8
7. Nilai Investasi sektor industri Rp
Trilyun
305 346 393 448
8. Persentase nilai tambah sektor industri
yang diciptakan di luar Pulau Jawa
% 28,1 28,4 28,8 29,4
Catatan: pertumbuhan dan kontribusi sektor industri mengacu kepada perhitungan PDB tahun dasar 2010
7
Peningkatan nilai tambah sumber daya
alam pada industri hulu berbasis agro, mineral, serta migas
dan batubara dalam rangka penguatan
struktur industri melalui pembangunan industri
hulu yang diintegrasikan dengan
industri antara dan industri hilirnya
Peningkatan kapabilitas
industri melalui peningkatan
kompetensi SDM dan penguasaan
teknologi
Pembangunan industri di seluruh wilayah indonesia melalui pembangunan wilayah pusat
pertumbuhan industri (WPPI), kawasan
peruntukan industri (KPI), kawasan
industri,dan sentra industri kecil dan
industri menengah (Sentra IKM)
FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI TAHUN 2015-2019B
Kebijakan pengembangan industri nasional merupakan bagian kebijakan
perindustrian yang diamanatkan dalam RIPIN 2015 – 2035 dan RPJMN 2015 -
2019. Prinsip kebijakan pengembangan industri harus mendorong
pertumbuhan industri serta peningkatan daya saing industri nasional.
Kebijakan pengembangan industri nasional difokuskan pada:
1 2 3
8
KEB
IJA
KA
N L
INTA
S
SEK
TO
RA
L 1. Pengembangan Sumber Daya Industri
2. Pengembangan Sarana & Prasarana Industri
3. Pemberdayaan Industri
4. Perwilayahan Industri
5. Kebijakan Affirmatif IKM
6. Penyediaan fasilitas Fiskal & Non-Fiskal bagi pelaku industri
PEN
GEM
BA
NG
AN
IN
DU
ST
RI
PR
IOR
ITA
S 10 Sektor Industri Prioritas:
• Industri Pangan
• Industri Farmasi, Kosmetik & AlatKesehatan
• Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka
• Industri Alat Transportasi
• Industri Elektronika dan Telematika (ICT)
• Industri Pembangkit Energi
• Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri
• Industri Hulu Agro
• Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam
• Industri Kimia Dasar Berbasis Migas dan Batubara
PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRIC
Program pembangunan industri dilakukan melalui 2 (dua) langkah:
a. Kebijakan yang bersifat lintas sektoral
b. Program pembangunan industri prioritas
PENUMBUHAN POPULASI
Menambah paling tidak sekitar 9 ribu usaha
industri berskala besar dan sedang dimana 50%
tumbuh di luar Jawa, serta tumbuhnya Industri
Kecil sekitar 20 ribu unit usaha.
a. Mendorong investasi untuk industri pengolah
sumber daya alam, baik hasil pertanian
maupun hasil pertambangan (hilirisasi),
b. Mendorong investasi untuk industri
penghasil barang konsumsi kebutuhan
dalam negeri yang utamanya industri padat
tenaga kerja,
c. Mendorong investasi untuk industri
penghasil bahan baku, bahan setengah jadi,
komponen, dan sub-assembly (pendalaman
struktur),
d. Memanfaatkan kesempatan dalam jaringan
produksi global, dan
e. Pembinaan industri kecil dan menengah
(IKM) agar dapat terintegrasi dengan rantai
nilai industri pemegang merek (Original
Equipment Manufacturer, OEM) di dalam
negeri dan dapat menjadi basis
penumbuhan populasi industri besar dan
sedang.
PENINGKATAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS
a. Peningkatan efisiensi teknis,
melalui pembaharuan/revitalisasi;
permesinan industri; peningkatan
dan pembaharuan keterampilan
tenaga kerja; optimalisasi ke-
ekonomian lingkup industri
(economic of scope)
b. Peningkatan penguasaan IPTEK/
inovasi,
c. Peningkatan penguasaan dan
pelaksanaan pengembangan
produk baru (new product
development) oleh industri
domestik, Pembangunan faktor
input (peningkatan kualitas SDM
industri dan akses ke sumber
pembiayaan yang terjangkau),
dan
d. Fasilitasi dan insentif dalam
rangka peningkatan daya saing
dan produktivitas diutamakan
industri: (1) strategis; (2) maritim;
dan (3) padat tenaga kerja.
PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
DI LUAR PULAU JAWA
a. Fasilitasi pembangunan 14
Kawasan Industri (KI),
b. Membangun 22 Sentra
Industri Kecil dan Menengah
(SIKIM) yang terdiri dari 11 di
Kawasan Timur Indonesia
dan 11 di Kawasan Barat
Indonesia, dan
c. Berkoordinasi dengan para
pemangku kepentingan dalam
membangun infrastruktur
utama (jalan, listrik, air bersih,
telekomunikasi, pengolah
limbah, dan logistik),
infrastruktur pendukung
tumbuhnya industri, dan
sarana pendukung kualitas
kehidupan (Quality Working
Life) bagi pekerja.
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL SESUAI
RPJMN 2015 - 2019D
10
PENYUSUNAN RKP 2017II
11
KemenTanKemenKP
KemenLHKKemenESDM
1. Peningkatan
Populasi 2. Daya Saing
danProduktivitas
Industri
Kemenperin11.
Ketersediaandan Kualitas Bahan Baku
KemenperinKemenko Perekonomian
KemenPUPRKemenHub
KemenKominfoKemenESDM
KemenBUMN
10.KetersediaanInfrastruktur dan Energi
3. Pengembangan
Kawasan Industri/KEK
PercepatanPertumbuhanIndustri dan
KawasanIndustri/KEK
9.
Peningkatan
Akses ke Pasar Global
(Ekspor)
KemenperinBKPMPEMDA
4.PeningkatanInvestasi di
BidangIndustri
Manufaktur
KemenperindKemendag
5.Pembiyaan
denganakses danbiaya yangkompetitif
8.Pemberian
InsentifFiskal yangHarmonis
KemenKeu Bank IndonesiaOtoritas Jasa Keuangan
6.SDM
Industriyang
Kompetendan Disiplin
7.HubunganIndustrial
yangBersahabat
PROGRAM PRIORITAS
PRIORITAS NASIONAL
PERENCANAAN TERINTEGRASI PRIORITAS NASIONALA
LEVEL 1 : PRIORITAS NASIONAL PERCEPATAN PERTUMBUHAN INDUSTRI DAN KAWASAN INDUSTRI / KEK
Kemenperin
Kemdikbud,KemenRistekDiktiKemenperin, Kemenaker, Pemda
Kemenaker, POLRI,Pemda
Program Prioritas ke-4, 6, dan 9, dibahasdalam Prioritas Nasional PenguatanPertumbuhan Ekonomi
12
Kem Perindustrian
FasilitasiTumbuhnyaIndustri Baru
BKPM/DKem Perindustrian
Kem PerindustrianKem K-UKM
PenumbuhanIKM
PromosiInvestasi
1.PENINGKATAN
POPULASIINDUSTRI
Kem Ristek DiktiKem Perindustrian
KemkominfoBPPT, LIPI, BATAN
Kementan, KemenKKP,Universitas
Tax Holiday/ Tax
AllowanceKem KeuanganKem Perindustrian
PembangunanScience DanTechnopark
KemudahanMemulai
Usaha
PROGRAMPRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS
LEVEL 2 : PENINGKATAN POPULASI INDUSTRI
PenumbuhanIndustriKreatif
Bekraf
BKPM/DKem PerindustrianPemda
PERENCANAAN TERINTEGRASI PRIORITAS NASIONALA
13
Fasilitasi danInsentif
Kem DikbudKemristek Dikti
Kem NakerKem Perind
Kem PerindKem LHKSDM yang
kompetitif PengembanganIndustri Hijau
2.Peningkatan
Daya Saing danProduktivitas
BSNKem PerindKem PerdagLIPI
Kem PerindBadan EkrafUniversitas
PeningkatanKemampuanDisain Produk
PengembanganInfrastruktur
Mutu
PembaruanPermesinan
IndustriKem Perind
Kem Perind
Kemenkeu
BKPM
LEVEL 2 : PENINGKATAN PRODUKTIFITAS DAN DAYA SAING INDUSTRI
PERENCANAAN TERINTEGRASI PRIORITAS NASIONALA
14
LEVEL 2 : KAWASAN INDUSTRI / KEK
Kemenperin,Kemen ATR,
Pemda Penyediaanlahan
kawasanindustriLuar : Kemen PUPR,
Kemen ESDM,Kemendag
Dalam : Kemenperind
Kemen PUPR,Kemenhub,Kemen ESDMKemen BUMNKemkoinfo
KetersediaanInfrastruktur
Dasar
Konektivitas/Aksesibilitas
3.Kawasan
Industri/KEK
Penyediaan Tenaga Terampil (BLK, SMK, AK,
Politeknik)
Mensosialisasikanmental
Kewirausahaan
Kemenkeu,Kemenperin,<Dewan KEK>Kemen ATRKemenakerKemenkumham
Insentif Fiskaldan Non
Fiskal
Kemendikbud,Kemenaker,Kemenristekdikti,Kemen KUKMKemenperin
BKPM/BKPD,Pemda,Kemendagri
IklimInvestasiPTSP
(PenghapusanPerda
bermasalah)
PROGRAMPRIORITAS
KEGIATAN PRIORITAS
PERENCANAAN TERINTEGRASI PRIORITAS NASIONALA
15
DUKUNGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI DI KALIMANTANIII
16
No Lokasi Provinsi
1
Banda Aceh, Aceh Besar dan
Pidie -Bireun- Lhokseumawe
(termasuk KAPET BANDAR
ACEH DARUSSALAM)
Aceh
2
Medan-Binjai-Deli Serdang-
Serdang Bedagai - Karo-
Simalungun-Batubara
Sumatera Utara
3 Dumai-Bengkalis-Siak Riau
4 Batam-Bintan Kep. Riau
5 Banyuasin -Muara Enim Sumatera
Selatan
6
Lampung Barat-Lampung
Timur-Lampung Tengah-
Tanggamus-Lampung Selatan
Lampung
7 Cilegon-Serang-Tangerang Banten
8 Bogor-Bekasi-Purwakarta-
Subang-KarawangJawa Barat
9Cirebon-Indramayu-
MajalengkaJawa Barat
10 Kendal-Semarang-Demak Jawa Tengah
11
Tuban-Lamongan-Gresik-
Surabaya-Sidoarjo-Mojokerto-
Bangkalan
Jawa Timur
No Lokasi Provinsi
12Pontianak-Landak-Sanggau-
Ketapang –Sambas-Bengkayang
(sebagian KAPET Khatulistiwa)
Kalimantan Barat
13Tanah Bumbu-Kotabaru (termasuk
KAPET BATULICIN)
Kalimantan
Selatan
14
Samarinda, Balikpapan, dan Kutai
Kertanegara -Bontang-Kutai Timur
(termasuk KAPET SASAMBA)
Kalimantan Timur
15 Tarakan -Nunukan Kalimantan Utara
16
Bitung-Manado-Tomohon-Minahasa-
Minahasa Utara (termasuk KAPET
MANADO BITUNG)
Sulawesi Utara
17
Kendari-Konawe-Konawe Utara-
Konawe Selatan-Kolaka-Morowali
(termasuk KAPET BANK
SEJAHTERA SULTRA)
Sulawesi
Tenggara
18 Palu-Donggala-Parigi Mountong-Sigi
(termasuk KAPET PALAPAS) Sulawesi Tengah
19 Makassar-Maros-Gowa - Takalar-
Jeneponto-BantaengSulawesi Selatan
20 Halmahera Timur-Halmahera
Tengah - Pulau MorotaiMaluku Utara
21 Mimika Papua
22 Teluk Bintuni Papua Barat
PENGEMBANGAN WPPI 2015-2019A
17
Sumber: RPJMN 2015-2019
Pembangunan 4 Kawasan Industri di Kalimantan (Landak, Ketapang, Jorong dan Batulicin) telah
diakomodir dalam Perpres No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
PEMBANGUNAN 14 KAWASAN INDUSTRI 2015-2019B
18
No.
Nama KILuas(Ha)
Investasi(Rp.
Triliun)
Tenaga Kerja(Jiwa)
Anchor Industry Fokus Industri
1 Teluk Bintuni, Papua Barat 2,112 31.4 51,500 PT. Pupuk Indonesia Industri Pupuk dan Petrokimia
2Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara
300 4.4 10,000 PT. Feni Haltim Industri Ferronikel
3 Bitung, Sulawesi Utara 534 2.5 90,000 PT. Pelindo Industri Agro dan Logistik
4 Konawe, Sulawesi Tenggara 5,500 28.7 18,200Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd
Industri Ferronikel
5 Morowali, Sulawesi Tengah 1,200 49.7 80,000 PT. Sulawesi Mining Investment Industri Ferronikel
6 Palu, Sulawesi Tengah 1,500 12.5 165,000 PT. Bangun Palu SultengIndustri Rotan, Agro, dan Industri Lainnya
7 Bantaeng, Sulawesi Selatan 3,000 24.4 163,200PT. Hwadi dan Bantaeng Sigma Energi
Industri Ferronikel
8 Ketapang, Kalimantan Barat 1,000 4 10,000PT. Well Harvest Winning Alumina Refinery
Industri Alumina
9Mandor, Landak, Kalimantan Barat
306 1.22 33,600 PT. Industri Pengolahan Karet
10Batulicin, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
530 2.12 10,000 PT. Meratus Jaya Iron and Steel Industri Besi Baja
11Jorong, Tanah Laut, Kalimantan Selatan
6,370 22.3 30,000PT. Semeru Surya, PT. Delta Prima
Industri Besi Baja dan Industri Agro
12 Tanggamus, Lampung 3,500 17.5 104,800 PT. Repindo Jagat Raya Industri Maritim
13Kuala Tanjung, Batu Bara, Sumatera Utara
1,000 4.5 113,200 PT. Inalum Industri Alumina
14Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara
2,002 9.5 83,300PT.Unilever OleochemicalIndonesia
Industri Pengolahan CPO
Total 28,854 214.74 962,800
PEMBANGUNAN 14 KAWASAN INDUSTRI 2015-2019B
19
Sasaran Pengembangan Sentra IKM berdasarkan Rencana Strategis Kemenperin 2015-2019 adalah terbangunnya 11 Sentra IKM di Kawasan Barat Indonesia (Jawa, Sumatera dan Kalimantan) dan 11 Sentra IKM di Kawasan Timur Indonesia (Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).
Mekanisme : kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, dengan syarat PemerintahKabupaten/Kota mempunyai komitmen yang tinggi antara lain:1. Menyediakan lahan untuk pembangunan sentra IKM (minimal 5 Ha) dengan status clear
and clean2. Menyiapkan rencana bisnis untuk pengelolaan sentra IKM3. Menyiapkan SDM dan anggaran yang memadai untuk pengelolaan sentra IKM setelah
diserahterimakan dari Ditjen PPI4. Melakukan pembinaan terhadap IKM yang berlokasi di sentra, yang difasilitasi oleh Ditjen
IKM
Kegiatan Fisik Pembangunan Sentra IKM:1. Pembangunan landscape dan jalan lingkungan di dalam sentra2. Pembangunan gedung standar tempat produksi3. Pembangunan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) sederhana4. Pembangunan ruang pamer produk-produk IKM5. Kantor pengelola sentra
PEMBANGUNAN SENTRA IKM (SIKIM)C
20
PROGRES KEGIATAN PERWILAYAHAND
No Provinsi
ProgressPenyusunan PERMENPERI
N
Forum Koordinas
iIdentifikasi
PotensiMasterplan
Kajian Rencana Kebutuhan Infrastruktur
Transportasi dan Logistik
Energi dan Air
Bahan Baku, SDM, danTeknologi
1 Kalimantan Barat 2016 2016 2016 2016
2 Kalimantan Selatan 2016 2016 2016 2016
3 Kalimantan Timur 2016
4 Kalimantan Utara 2016
D.1 Progres Pengembangan WPPI
D.2 Progres Pembangunan SIKIM
No SIKIM Provinsi
Progress
Pola Pengembangan(Masterplan, FS, Kelembagaan)
DED Pembangunan Pembinaan
14 Kab. Seruyan Kalimantan Tengah 2016
15 Kab. Murung Raya Kalimantan Tengah
16 Kota Tarakan Kalimantan Utara
: Telah dilaksanakan
2016 : Dilaksanakan pada tahun 2016
Ket.
21
KAWASAN INDUSTRI KETAPANG
(KALIMANTAN BARAT)
Profil 1. Kecamatan Matan Hilir Selatan,
Kabupaten Ketapang
2. Luas kawasan 1.000 Ha
3. Fokus industri Alumina
4. Nilai Investasi 4 T
5. Anchor Industry PT. Well Harest Winning
Alumina Refinery
Progres
2015
1. Koordinasi dalam penyiapan lahan,
infrastruktur logistik dan penunjang
kawasan industri
2. Penyusunan DED kawasan industri
3. Penyusunan RDTR sekitar kawasan
industri
Program
2016
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Ketapang
Rencana
2017
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Ketapang
Estimasi Penyerapan Tenaga Kerja
10.000 TK
JALAN PROPINSI
BATAS WILAYAH PERENCANAAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANDIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI KEINDUSTRIAN WILAYAH I
PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRIKORIDOR KALIMANTAN
(NUNUKAN, PANGKALANBUN DAN KETAPANG)
MASTER PLAN
KAWASAN INDUSTRI PAGAR MENTIMUN
KABUPATEN KETAPANG
GAMBAR
KETERANGAN
SUMBER PETA
0 1.000 3.000 m
SKALA 1 : 30.000
1. Keputusan Bupati Ketapang No: 248/PEM/2013
2. Keputusan Bupati Ketapang No: 249/PEM/2013
GARIS PANTAI
2.000
LUAS KAWASAN INDUSTRI = 1.000 Ha
(IZIN LOKASI PT. KETAPANG BANGUN SARANA)
UMKM
ANEKA INDUSTRI
PERUMAHAN
SARANA OLAH RAGA
SARANA PERIBADATAN
AREA KOMERSIAL
KANTOR MANAJEMEN
PERKANTORAN
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
TRADE CENTER
MEDICAL CENTER
PEMADAM KEBAKARAN
POWER STATION
FUEL STATION
IPAL
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
TAMAN, MEDIAN, JALUR
HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
INDUSTRI
PERGUDANGAN
LIQUID STORAGE CENTER
PENGELOLAAN AIR BERSIH
PUSAT PENGEPAKAN
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
MEDIA CENTER
CONVENTION CENTER
INFRASTRUKTUR KAWASAN
FASILITAS PENUNJANG
RUANG TERBUKA HIJAU
PENGGUNAAN LAHAN
LUAS KAWASAN INDUSTRI
JALAN DAN SALURAN
1.009,90
LUAS (Ha)
04
04
03
01
01
02
01
02
03
04
25,41
61,44
101,63
270,58
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
16
17
15
18
19
20
21
22
23
24
25
08
06
05
07
25
25
25
25
12
13
13
25
12
04
11
03
01
02
1009
07
08
22
23
2419
2021
18
18
14
25
25
15
17
16
14
(Keta
pang - K
endaw
angan)
Selat Karimata
Ke P
ela
bu
han
Jalan P
ropinsi
5,93
10,70
12,45
42,24
10,12
7,11
11,27
15,86
17,23
22,92
2,94
1,19
3,83
21,69
2,52
2,16
13,68
2,68
6,04
3,70
217,40
117,12
UMKM
ANEKA INDUSTRI
PERUMAHAN
SARANA OLAH RAGA
SARANA PERIBADATAN
AREA KOMERSIAL
KANTOR MANAJEMEN
PERKANTORAN
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
TRADE CENTER
MEDICAL CENTER
PEMADAM KEBAKARAN
POWER STATION
FUEL STATION
IPAL
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
TAMAN, MEDIAN, JALUR
HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
INDUSTRI
PERGUDANGAN
LIQUID STORAGE CENTER
PENGELOLAAN AIR BERSIH
PUSAT PENGEPAKAN
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
MEDIA CENTER
CONVENTION CENTER
INFRASTRUKTUR KAWASAN
FASILITAS PENUNJANG
RUANG TERBUKA HIJAU
PENGGUNAAN LAHAN
LUAS KAWASAN INDUSTRI
JALAN DAN SALURAN
1.009,90
LUAS (Ha)
01
02
03
04
25,41
61,44
101,63
270,58
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
16
17
15
18
19
20
21
22
23
24
25
5,93
10,70
12,45
42,24
10,12
7,11
11,27
15,86
17,23
22,92
2,94
1,19
3,83
21,69
2,52
2,16
13,68
2,68
6,04
3,70
217,40
117,12
UMKM
ANEKA INDUSTRI
PERUMAHAN
SARANA OLAH RAGA
SARANA PERIBADATAN
AREA KOMERSIAL
KANTOR MANAJEMEN
PERKANTORAN
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
TRADE CENTER
MEDICAL CENTER
PEMADAM KEBAKARAN
POWER STATION
FUEL STATION
IPAL
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
TAMAN, MEDIAN, JALUR
HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
INDUSTRI
PERGUDANGAN
LIQUID STORAGE CENTER
PENGELOLAAN AIR BERSIH
PUSAT PENGEPAKAN
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
MEDIA CENTER
CONVENTION CENTER
INFRASTRUKTUR KAWASAN
FASILITAS PENUNJANG
RUANG TERBUKA HIJAU
PENGGUNAAN LAHAN
LUAS KAWASAN INDUSTRI
JALAN DAN SALURAN
1.009,90
LUAS (Ha)
01
02
03
04
25,41
61,44
101,63
270,58
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
16
17
15
18
19
20
21
22
23
24
25
5,93
10,70
12,45
42,24
10,12
7,11
11,27
15,86
17,23
22,92
2,94
1,19
3,83
21,69
2,52
2,16
13,68
2,68
6,04
3,70
217,40
117,12
22
KAWASAN INDUSTRI MANDOR
(KALIMANTAN BARAT)
KIM II
Profil 1. Kecamatan Mandor
2. Luas kawasan 306 Ha
3. Fokus Industri Pengolahan Karet
4. Nilai Investasi 1,22 T
5. Anchor Industri PT. Cakrawala Energi
Nusantara
Progres
2015
1. Koordinasi dalam penyiapan lahan,
infrastruktur logistik dan penunjang
kawasan industri
2. Penyusunan DED kawasan industri
3. Penyusunan RDTR sekitar kawasan
industri
Program
2016
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Mandor
Rencana
2017
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Mandor
2. Pembangunan Jalan Poros 500 m
dan Gerbang Utama Kawasan
Industri Mandor
Estimasi Penyerapan Tenaga
Kerja 33.600 TK
07
PUSAT PENGEPAKAN
INDUSTRI KARET
INDUSTRI KECIL MENENGAH
ANEKA INDUSTRI
PERUMAHAN
SARANA OLAH RAGA
SARANA PERIBADATAN
COMMUNITY CENTER
KANTOR MANAJEMEN
PERKANTORAN
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
MEDIA CENTER
EXHIBITION CENTER
AREA KOMERSIAL
MEDICAL CENTER
PEMADAM KEBAKARAN
POWER STATION
FUEL STATION
IPAL
PENGELOLAAN AIR BERSIH
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
TAMAN
RTH/BUFFER
PEMAKAMAN
PERDAGANGAN
PUSAT INOVASI
PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
CONVENTION CENTER
INDUSTRI
KECIL
MENENGAH
KAWASAN INDUSTRI MANDOR II
KABUPATEN LANDAK
IPAL
PENGELOLAAN
LIMBAH
KERING
PEMADAM
KEBAKARAN
KANTOR
MANAJEMEN
PUSAT
PENGEPAKAN
CONVENTION
CENTER
MEDICAL
CENTER
POWER
STATION
INOVATION
CENTER
PEMAKAMAN
FUEL
STATION
MEDIA
CENTER
EXHIBITION
CENTER
PENGELOLAAN
AIR
BERSIH
PERKANTORAN
SARANA
PERIBADATAN
COMMUNITY
CENTER
PERKANTORAN
PARKIR
ANGKUTAN
KARYAWAN
PERDAGANGAN
AREA
KOMERSIAL
PERUMAHAN
INDUSTRI
KARET
INDUSTRI
SEDANG
INDUSTRI
BESARINDUSTRI
BESAR
INDUSTRI
SEDANG
INDUSTRI
SEDANG
ANEKA
INDUSTRI
ANEKA
INDUSTRI
ANEKA
INDUSTRI
ANEKA
INDUSTRI
INDUSTRI
KARET
INDUSTRI
KARET
INDUSTRI
KECIL
MENENGAH
KIM I
23
KAWASAN INDUSTRI BATULICIN
(KALIMANTAN SELATAN)
Estimasi Penyerapan Tenaga Kerja 10.000
TK
Profil 1. Kecamatan Simpang Empat dan Kecamatan
Karang Bintang
2. Luas lahan 530 Ha
3. Fokus Industri Besi Baja
4. Nilai Investasi 2,12 T
5. Anchor Industry PT Meratus Jaya Iron and
Steel
Progres
2015
1. Koordinasi dalam penyiapan lahan,
infrastruktur logistik dan penunjang
kawasan industri
2. Penyusunan DED kawasan industri
3. Penyusunan RDTR sekitar kawasan
industri
Program
2016
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Batulicin
Rencana
2017
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Batulicin
24
KAWASAN INDUSTRI JORONG
(KALIMANTAN SELATAN)
Profil 1. Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah
Laut2. Luas Lahan ± 6370 Ha
3. Basis Industri Agro dan Besi Baja
Progres 2015 1. Koordinasi dalam penyiapan lahan,
infrastruktur logistik dan penunjang
kawasan industri
2. Penyusunan Masterplan kawasan
industri
3. Penyusunan RDTR sekitar kawasan
industri
Program
2016
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Jorong
Rencana
2017
1. Koordinasi Percepatan Pembangunan
Kawasan Industri Jorong
Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian
Gedung Kementerian Perindustrian Lt. 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
Telp/Fax : (021) 5255509 ext 4020, 5253278
Website : http://rocana.kemenperin.go.id
Email : [email protected]
TERIMA KASIH