Kebijakan Pembangunan Rs

download Kebijakan Pembangunan Rs

of 21

Transcript of Kebijakan Pembangunan Rs

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    1/21

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    2/21

    &engingat sumber daya yang dapat diman4aatkan dalam pembangunan kesehatan sangat

    terbatas, perlu digali dan dikembangkan berbagai pola pemikiran serta kebijaksanaan)

    kebijaksanaan yang baru, yang akan mampu men*ari terobosan)terobosan baru untuk mengatasi

    keterbatasan tersebut dan sekaligus memper*epat laju pertumbuhan pembangunan kesehatan,

    selaras dengan meningkatnya kesejahteraan, derajat kesehatan, serta tuntutan masyarakat akan

     pelayanan kesehatan paripurna yang lebih bermutu dan terjangkau.

    0alaupun derajat kesehatan penduduk telah membaik se*ara bermakna dalam 25 tahun terakhir,

    tetapi keadaannya masih ketinggalan jika dibanding dengan negara)negara tetangga di +6N.

    al ini tampak dari masih tingginya tingkat kematian bayi yakni sebesar 5"71/// kelahiran

    hidup pada tahun 1/, tingkat kematian ibu hamil7bersalin pada tahun 1"! sebesar 8, 571///

    kelahiran hidup.

    endahnya anggaran sektor kesehatan serta prioritas untuk menurunkan angka kematian dan

    angka kesakitan di $ndonesia mempunyai dampak terhadap anggaran sektor perumahsakitan

    yang sangat terbatas.

    umah +akit sebagai sarana pelayanan kesehatan rujukan yang semula hanya melaksanakan

    upaya penyembuhan dan pemulihan, dengan perubahan orientasi, nilai dan pemikiran yang

     berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan sosial budaya juga

    melaksanakan upaya peningkatan dan pen*egahan se*ara terpadu. Upaya kesehatan di rumah

    sakit mempunyai si4at)si4at atau karakteristik tersendiri. Karakteristik ini diakibatkan oleh karena

    rumah sakit merupakan organisasi yang unik dan kompleks. Kompleksitas atau karakteristik 

     pelayanan rumah sakit perlu diketahui dan dipahami oleh setiap orang yang mempunyai tugas

    dan tanggung jawab dalam pembinaan dan penyelenggaraan rumah sakit.

    KECENDERUNGAN DETERMINAN KESEHATAN

    'eterminan kesehatan atau 4aktor)4aktor yang dapat berpengaruh terhadap tingkat derajat

    kesehatan penduduk adalah faktor-faktor sosial, ko!o"i, #"o$rafi, Ii!$k%!$a! #a! %&a'a

    ks(ata!.  'ari sekian banyak 4aktor yang dapat berpengaruh tadi, empat 4aktor pertama

    mempunyai peran yang lebih penting.

    Pada hakekatnya determinan kesehatan tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

    Keadaan sosial masyarakat $ndonesia terutama tingkat pendidikannya akan terus membaik. -ila

     pada tahun 1"/ hanya "59 anak umur)sekolah %3 : 12 tahun( dapat memasuki sekolah dasar,

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    3/21

    maka pada tahun 1/ ia telah meningkat menjadi lebih dari 59. 'iduga bahwa pada tahun

    2/15 rata)rata tingkat pendidikan masyarakat $ndonesia sudah men*apai +;, sedangkan buta

    huru4 di kalangan wanita dewasa dapat dikatakan tidak ada lagi. ingkat pendidikan yang

    meningkat ini menyebabkan masyarakat $ndonesia menjadi lebih berpengetahuan dan lebih

     pandai memilih alternati4 yang baik bagi dirinya serta lebih mudah menyerap in4ormasi.

    0alaupun tingkat pendidikan menjadi lebih baik, dikhawatirkan bahwa pada sebagian

    masyarakat akan timbul sikap hidup yang tak menguntungkan seperti misalnya kenakalan

    remaja, ke*anduan obat, alkoholisme, merokok, permissi$eness dan lain sebagainya. Keadaan ini

    dapat meluas dengan semakin tingginya tingkat urbanisasi yang tak seimbang dengan tingkat

     pertumbuhan ekonomi masyarakat tadi.

    Keadaan ekonomi $ndonesia dalam 2/ tahun terakhir telah semakin membaik. al ini tidak lepas

    dari tersedianya sumberdaya alam yang melimpah, penduduk yang semakin mampu mengolah

    dan mengelola sumberdaya alam tadi dan perkembangan teknologi serta kebijaksanaan

     pembangunan. &eskipun mengalami krisis pada tahun 1"2 dan 1"3, (.

    imbulnya konglomerasi akan tetap berlangsung karena keadaan pasar dan kebijaksanaan

    ekonomi yang memungkinkannya. Namun demikian gerakan koperasi yang timbul dari bawah

    akan dapat semakin memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat strata menengah ke bawah.

    arus diakui kantong)kantong kemiskinan masih akan dijumpai terutama di kota)kota dan

    daerah terpen*il.

    Perbaikan ekonomi yang menggembirakan tadi akan memungkinkan bangsa dan negara

    $ndonesia memobilisasi lebih banyak dana untuk upaya kesehatan. Penduduk akan semakin

    mampu membeli pelayanan yang tersedia terutama melalui sistim asuransi.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    4/21

    Jumlah penduduk dan struktur demogra4i sangat erat kaitannya dengan kesehatan karena ia akan

    mempengaruhi ?olume pelayanan dan pola pelayanan kesehatan. 'alam @/ tahun terakhir jumlah

     penduduk $ndonesia meningkat sangat *epat yakni dari 3 juta pada tahun 1!1, menjadi 11"

     juta pada tahun 131, 183,@@ juta pada tahun 1"/ dan 13,@2 juta pada tahun 1/.

    Aang *ukup menggembirakan adalah bahwa angka pertumbuhan menurun dengan pesat yakni

    dari 2,@19 pada dekade 3/)an turun menjadi 1,9 pada dekade "/)an. ngka kematian yang

    menurun lebih *epat dari angka kelahiran menyebabkan $ndonesia mengalami ledakan penduduk 

    antara tahun)tahun !/ : "/.

    'alam 25 tahun mendatang jumlah penduduk $ndonesia masih akan bertambah dengan tingkat

     pertumbuhan yang semakin menurun. Pada tahun 2//5 diduga jumlah penduduk $ndonesia

    sekitar 22@,1" juta dengan angka pertumbuhan yang akan mendekati /9. &enurunnya angka

    kelahiran dan angka kematian serta menge*ilnya jumlah anggota keluarga menyebabkan struktur 

    umur penduduk $ndonesia menjadi lebih tuaB mereka yang berumur lebih dari 1! tahun

     jumlahnya akan lebih banyak daripada yang berumur kurang dari 15 tahun. Persentase kelompok 

    lanjut usia %C!5 tahun( semakin lama semakin tinggi, sedangkan rata)rata harapan hidup waktu

    lahir pada tahun 2/15 akan lebih dari 3/ tahun. 'engan demikian beban dan pola pelayanan

    kesehatan akan sangat berubah.

    Urbanisasi akan meningkat. Pada tahun 2///, sekitar 8/9 penduduk $ndonesia tinggal di kota)

    kota dan pada tahun 2/15 meningkat sampai lebih dari 5/9. kan timbul kantong)kantong

    kumuh di banyak kota. &igrasi penduduk dari Jawa masih akan terjadi terutama menuju pulau)

     pulau Kalimantan, +ulawesi dan $rian. &igrasi keluar pulau Jawa masih lebih besar dari pada

    imigrasi, tetapi lebih dari 5/9 penduduk $ndonesia masih tinggal di pulau Jawa yang

    kepadatannya mungkin akan men*apai 1/// per km 2 . Kota metropolitan dengan penduduk 

    lebih dari l juta akan semakin banyak dan Jakarta akan menjadi mega metropolitan.

    ;ingkungan hidup khusus lingkungan 4isik mempunyai arti penting bagi kelangsungan keadaan

    kesehatan dan kesejahteraan manusia. Persediaan air minum bersih seinakin tinggi *akupannya

    dalam 25 tahun mendatang. +ebagian besar penduduk yang hidup di kota)kota akan menikmati

    air minum yang lebih layak, namun demikian di beberapa tempat air minum bersih masih

    menjadi masalah. Pulau Jawa dapat mengalami kesulitan air minum bila pengelolaan sumber)

    sumber yang ada tidak *ermat. Peman4aatan jamban keluarga akan lebih meningkat.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    5/21

    $ndustrialisasi yang akan berkembang *epat pada masa mendatang dapat menyebabkan

    timbulnya polusi udara, air, suara dan thermal. Polusi limbah rumah tangga terhadap air sungai

    akan tetap terjadi meskipun sudah diambil langkahlangkah program kali bersih. Pengelolaan

    sampah akan semakin baik tetapi pengotoran kimiawi yang berasal dari insektisida, pupuk dan

     bahan lain dapat lebih sering terjadi.

    Krisis energi yang terjadi menyebabkan $ndonesia harus men*ari sumber energi alternati4. Pada

    dekade pertama tahun 2/// $ndonesia akan memiliki sebuah Pembangkit enaga ;istrik Nuklir 

    %P;N(. 0alaupun P;N sebenarnya sangat aman namun kewaspadaan akan ben*ana tetap akan

    harus dipersiapkan.

    da kemungkinan P;N akan bertambah lagi menjelang tahun 2/15, begitu juga penggunaan

    Dat)Dat radioakti4 akan meningkat, baik untuk kebutuhan industri maupun kesehatan.

    -ertambah baiknya komunikasi dan transportasi akan mempunyai dampak positi4 maupun

    negati4 terhadap keadaan kesehatan.

    KECENDERUNGAN KEADAAN KESEHATAN

    Keadaan kesehatan yang dimaksud di sini adalah status kesehatan penduduk dan pelayanan

    kesehatan. inggi rendahnya status kesehatan penduduk merupakan hasil pengaruh multi4aktorial

    dari determinan kesehatan dan 4aktor)4aktor tersebut dapat berubah atau berkembang.

    Pelayanan kesehatan di $ndonesia dalam 2/ tahun terakhir berkembang sangat pesat sehingga

     pada tahun 1/ telah terdapat 15./// Puskesmas Pembantu, sekitar !/// Puskesmas dan 15//

    + swasta dan pemerintah. +arana tersebut telah tersebar lebih merata sampai ke kabupaten,

    ke*amatan dan desa)desa.

    'an umumnya sarana)sarana ini telah dilengkapi dengan tenaga dokter, dokter spesialis, dokter 

    gigi, apoteker, paramedis perawatan, paramedis non perawatan dan tenaga non medik.

    Kesemuanya tadi telah dijalin dalam sistem rujukan timbal balik dari bawah ke atas. 'alam 25

    tahun mendatang jumlah dan jenis pelayanan kesehatan akan sangat berkembang karena jumlah

     populasi yang meningkat, permintaan %demand& yang meninggi, transportasi dan komunikasi

    yang mudah, berubahnya pola penyakit dan lain sebagainya. Pelayanan kurati4 akan semakin

    menonjol karena permintaan akan pelayanan pre?enti4 sudah menyatu %terintegrasi( dalam

    kehidupan sehari)hari.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    6/21

    &ajunya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta derasnya arus in4ormasi

    menyebabkan timbulnya so4istikasi pada banyak rumah sakit dan sarana pelayanan. kan timbul

    4enomena seperti home'(are, day'(are, dia)nosti( (enter, dan lain)lain. umah sakit yang

    spesialistik akan lebih banyak jumlahnya. Perkembangan ini dapat mengubah 4ungsi Puskesmas

    menjadi (onsultati$e (enter, sedangkan Posyandu se*ara alamiah akan berkurang. Puskesmas

    yang berada pada tempat dengan lingkungan sosial ekonomi yang sangat berkembang, dapat

     berubah menjadi rumah sakit.

    Pelayanan kesehatan swasta akan $ebih banyak daripada pemerintah menjelang tahun 2/// nanti,

    dan rumah sakit pemerintah akan *enderung menjadi swadana. umah sakit pemerintah akan

    tampil bersaing terhadap swasta dalam artian penampilan 4isik, pelayanan %ser$i(e& dan kualitas.

    Perlunya pelayanan yang bermutu dan persaingan yang ketat mengakibatkan rumah sakit harus

    dikelola oleh direktur)direktur yang pro4esional yang didukung oleh sta4 middle'mana)ement 

    yang tangguh.

    ngkos)ongkos umum yang meningkat dan introduksi teknologi baru menyebabkan ongkos

     pelayanan kesehatan akan semakin mahal. Keadaan ini dapat memper*epat tumbuhnya asuransi

    kesehatan. Namun demikian perlu diperhatikan pula bahwa asuransi kesehatan yang tidak 

    dikelola dengan baik akan mendorong ongkos)ongkos pelayanan untuk meningkat pula.

    ingkat employment'rate  pada sektor 4ormal yang meninggi dan pendapatan per kapita yang

    semakin meningkat serta kesadaran akan perlunya jaminan yang pasti di masa mendatang akan

    menumbuhkan asuransi kesehatan yang dapat menjangkau lebih banyak penduduk. Pada saatnya,

    asuransi kesehatan harus ditetapkan menjadi suatu kewajiban.

    &asalah pelayanan kesehatan yang dapat lebih rumit pada 25 tahun mendatang adalah hal)hal

    yang berhubungan dengan pelanggaran etik, malpra(ti(e serta tuntutan di pengadilan terhadap

     para dokter.

    -erkembangnya pelayanan kesehatan akan diikuti oleh berkembangnya tenaga kesehatan yang

     jumlah dan jenisnya akan meningkat dalam 25 tahun mendatang. 'okter dan perawat yang

    spesialistik, sarjana elektromedik, hospital pharma(ist, (lini(al epidemiolo)ist, ahli industrial 

    health, o((upational health, dan spesialisasi lainnya akan lebih banyak dibutuhkan. enaga

    kesehatan wanita akan melebihi pria sedangkan penyebarannya akan *enderung mengelompok di

    kota)kota. Ketimpangan distribusi tenaga tetap akan terjadi sedangkan rasio tenaga terhadap

     populasi akan membaik.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    7/21

    -ila dilihat kuali4ikasi pendidikan, tenaga kesehatan lulusan '@, +1 dan +2 jumlahnya akan lebih

    dominan pada masa mendatang baik pada sarana pemerintah maupun swasta. enaga 4ungsional

     pada rumah sakit pemerintah akan semakin banyak jumlah dan ragamnya, sedangkan golongan $$

    dan $$$ akan merupakan kelompok yang paling besar jumlahnya. Kantor administrasi kesehatan

    %'epkes, dan lain)lain( akan lebih banyak diisi oleh tenaga 4ungsional yang pro4esional

    sedangkan tenaga pendukung akan minimal jumlahnya. 'esentralisasi kepada 'aerah ingkat $$

    akan lebih luas. Career plannin) tenaga kesehatan menjadi lebih terbuka antara swasta dan

     pemerintah serta antara sektor yang satu dengan yang lainnya. Keadaan tadi semuanya

    menyebabkan berubahnya sistem pendidikan dan latihan tenaga serta sistem rekrutmen.

    eknologi kedokteran akan tetap meningkat kemajuannya, tetapi kemajuan dalam teknologi

    diagnostik akan jauh melebihi kemajuan dalam teknologi terapeutik. -ioteknologi semakin

     berperan terutama dalam produksi ?aksin, obat dan prosedur diagnostik. Penggunaan obat juga

    *enderung meningkat baik jumlah maupun jenisnya. bat)obatan baru untuk penyakit)penyakit

    menahun akan semakin banyak jenisnya. Penggunaan analgetika, ?itamin dan obat adju?an

    %penguat( akan terus meningkat, sedangkan penggunaan antibiotika relati4 akan menurun atau

    menetap sesudah tahun 2///. Namun demikian antibiotika baru tetap akan bermun*ulan dan

    yang lama ditinggalkan.

    -ioteknologi akan meningkat peranannya dalam produksi obatobatan. Kapasitas produksi obat

     jadi dan bahan baku obat $ndonesia akan meningkat terus, sesuai dengan kemajuan ekonomi

    se*ara umum dan kenaikan permintaan akan obat)obatan. &utu produk akan bertambah baik dan

    kompeteti4 di dunia internasional.

    rus globalisasi ekonomi yang masuk $ndonesia akan menyebabkan harga obat)obatan akan

    tetap meningkat.

    'istribusi obat di $ndonesia akan tetap bertambah baik sehingga *akupannya lebih merata.

    Konsumsi obat per kapita juga akan meningkat karena pola penyakit yang berubah dan

    masyarakat yang lebih mampu membelinya. 'ikhawatirkan penjualan obat di pasar gelap akan

     bertambah begitu pula obat tentengan dan selundupan. 'engan demikian in(iden(e dan

    intoksikasi dan e4ek samping obat dapat meningkat, karenanya dibutuhkan pusat in4ormasi obat

    untuk mengatasi hal ini.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    8/21

    bat)obat tradisional masih tetap akan dikonsumsi oleh sebagian masyarakat $ndonesia tetapi

     jumlahnya tak akan meningkat dan relati4 mungkin menurun. Kedokteran alternati?e dapat

    timbul.

    RUMAH SAKIT DI IND)NESIA

    -idang perumahsakitan di $ndonesia diwarnai dengan pelayanan kesehatan yang sangat luas dan

    kompleks dengan berbagai jenis rumah sakit dan kepemilikannya. Kegiatan upaya kesehatan

    yang menyangkut rumah sakit termasuk di dalam upaya rujukan kesehatan dan rujukan medis.

    ujukan kesehatan terutama berkaitan dengan upaya promoti4 dan pre?enti4 yang men*akup

     bantuan teknologi, sarana dan operasional. +edangkan rujukan medik adalah rujukan pelayanan

    terutama meliputi upaya kurati4 dan rehabilitati4.

    a. Ka#aa! Pr%"a(sakita!

    Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari berbagai jenis pelayanan yaitu dari pelayanan

    yang sederhana sampai yang *anggih sesuai dengan kemampuan dan kelas rumah sakit.

    'i rumah sakit milik pemerintah ada pembagian klas yakni , -, >, ' yang men*erminkan

    4asilitas pelayanannya. +edangkan di rumah sakit swasta ada pembagian pratama, madya dan

    utama.

    etapi pembagian klas tersebut hanya bisa men*erminkan 4asilitas pelayanan se*ara kasar,

    karena walaupun sama)sama rumah sakit klas > 4asilitas pelayanannya bisa berbeda. 'ata

    yang menggambarkan 4asilitas pelayanan yang sesungguhnya di rumah sakit masih susah

    ditemui. Padahal dengan adanya data tersebut sangat membantu pengembangan konsep

    rujukan.

    Perkembangan rumah sakit di $ndonesia dari Pelita ke Pelita *ukup menggembirakan dalam

     berbagai segi. Pada akhir Pelita $ rumah sakit di $ndonesia berjumlah 1.11! buah dengan

    "1.35@ tempat tidur, sedangkan pada tahun $ Pelita # telah men*apai 1.5@2 rumah sakit

    dengan 11".5!5 tempat tidur. 'engan demikian dalam kurun waktu tersebut jumlah rumah

    sakit meningkat E @39 dan tempat tidur meningkat 859. 'ari 1.5@2 rumah sakit 35! di

    antaranya adalah rumah sakit umum dengan kepemilikan 1! rumah sakit umum ?ertikal, @1!

    rumah sakit umum daerah,

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    9/21

    112 rumah sakit umum -$, "1 rumah sakit umum milik 'epartemen lain dan 2@1 rumah

    sakit umum swasta. Jumlah rumah sakit umum meningkat @/9, dari 5"1 pada akhir Pelita $

    menjadi 35! pada awal Pelita # dengan tempat tidur meningkat 889, dari !@.!8@ pada akhir 

    Pelita $ menjadi 1.@@" pada awal Pelita #. Kenaikan jumlah rumah sakit umum terbanyak 

    adalah pada sektor swasta yaitu sebanyak 1/89, dari 11@ pada akhir Pelita $ menjadi 2@1

     pada awal Pelita #, sedang pada akhir tahun 1/ menjadi 288. al ini menyebabkan

     pergeseran yang *ukup tajam pada perbandingan rumah sakit umum pemerintah dan swasta.

    Prosentase rumah sakit umum swasta dari 1,89 pada awal Pelita $ menjadi @1,9 pada

    tahun 1/.

    Jumlah rumah sakit umum pemerintah pada tahun 1/ adalah 525 buah dengan !!.25

    tempat tidur, sehingga rata)rata tempat tidur perrumah sakit umum pemerintah adalah 12!

    tempat tidur. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk maka rasio tempat tidur terhadap

     jumlah penduduk membaik yaitu 1F 1.53 pada akhir Pelita $ menjadi 1 F 1.515 pada awal

    Pelita #. %-andingkan pada tahun 1"5F &alaysia 1 F @3/, +ingapura 1F 283, U+ 1 F 13/,

    Jepang 1F "!(.

    pabila kita melihat rasio tempat tidur terhadap penduduk berdasarkan wilayah terlihat

     perbaikan yang *ukup besar untuk wilayah Jawa)-ali yaitu 1 F 1.// pada Pelita $ menjadi 1 F

    1.5"! pada awal Pelita #. al ini berbeda dengan wilayah luar Jawa)-ali yang semula 1 F 2//

     pada akhir Pelita $ menurun menjadi 1 F 818 pada awal Pelita #.

    'alam bidang ketenagaan khususnya tenaga dokter rumah sakit umum 'epartemen

    Kesehatan dan Pemda terjadi peningkatan dari 5.51 pada akhir Pelita $$$ menjadi ".81 pada

    akhir Pelita $# %kenaikan 8@9(. 'engan demikian rasio dokter terhadap tempat tidur 

    membaik keadaannya dari /.18 menjadi /.1". 'emikian pula dengan tenaga paramedis

     perawatan yang meningkat dari 2@."2 pada akhir Pelita $$$ menjadi 2./1" pada akhir Pelita

    $#. asio paramedik perawatan terhadap tempat tidur membaik dari /.5! menjadi /.!@.

    -ila kita melihat rasio tenaga yang bekerja pada rumah sakit kelas , -, > dan ' terutama

    tenaga medis terdapat ketimpangan. Pada tahun 1"" rasio tenaga medis terhadap tempat

    tidur pada rumah sakit pemerintah adalah /.1@ dengan rasio tenaga medis terhadap tempat

    tidur pada rumah sakit kelas adalah /.3/, kelas - /.2", kelas > /./ dan kelas ' /.11.

    +edangkan rasio ini hanya /./! pada rumah sakit)rumah sakit swasta. erlihat di sini

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    10/21

    kekurangan tenaga medis terutama pada rumah sakit)rumah sakit swasta dan juga rumah

    sakit pemerintah kelas >.

    'istribusi tenaga medis pada rumah sakit pemerintah kurang merata, 3/9 dokter bertugas di

    rumah sakit di wilayah Jawa)-ali, dan sebaliknya 3/9 tenaga paramedis perawatan bertugas

    di luar Jawa)-ali.

    b. Ti!$kat &"a!faata! #a! "%t% &la'a!a!

    ingkat peman4aatan rumah sakit %-( se*ara nasional dari Pelita ke Pelita tidak 

    menunjukkan kenaikan yang berarti. al ini disebabkan peningkatan jumlah tempat tidur 

    rumah sakit sejajar dengan peningkatan jumlah penderita yang dirawat.

    - rumah sakit umum yang pada Pelita $ 58.19 justru turun menjadi 52.@9 pada awal

    Pelita #, yang selanjutnya naik menjadi 58.29 pada tahun 1/. al ini menunjukkan bahwa

     peman4aatan rumah sakit belum sebagaimana diharapkan, apalagi bila dikaitkan dengan

    e4isiensi dan e4ekti4itasnya. -erdasarkan kepemilikannya pada tahun 1/ - rumah sakit

    milik 'epartemen Kesehatan tertinggi, yaitu !5."9, diikuti dengan umah +akit +wasta

    55.89, rumah sakit Pemda 5@./9. 'epartemen lain 83.39 dan rumah sakit -$ 82.19.

    +edangkan pada tahun 1"" umah sakit 'ep.Kes dan Pemda -nya men*apai 53.!9

    dengan wilayah 'K$ mempunyai - tertinggi yaitu !2.!9. Jawa)-ali !1.39 dan luar 

    Jawa)-ali 8".!9B berdasarkan kelas rumah sakit pada tahun 1", ternyata rumah sakit kelas

    mempunyai - tertinggi, yaitu 32.59, selanjutnya kelas - !/.!9, kelas > 53.39 dan

    kelas ' masih rendah.

    ;+ rumah sakit 'epKes dan Pemda rata)rata ! hariB dengan ;+ rumah sakit di 'K$

    terpanjang yaitu 3 hari, sedangkan untuk daerah lain ! hari. ;+ rumah sakit swasta rata)rata

    ! hari dengan ;+ terendah 5 hari untuk wilayahJawa)-ali, sedangkan wilayah lain ! hari.

    ;+ rumah sakit kelas tertinggi, yaitu 1/ hari, selanjutnya rumah sakit kelas - 3 hari, dan

    rumah sakit kelas > serta ' sama yaitu 5 hari. Jika dikaitkan antara - dan ;+ wilayah

    'K$ yang tinggi hal ini dimungkinkan karena adanya rumah sakit top re*erral, yang pada

    umumnya merawat pasien rujukan.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    11/21

    c. P"*ia'aa!

    Pembiayaan kesehatan di $ndonesia, khususnya rumah sakit, berasal dari berbagai sumber 

    yaitu F

    1( Pemerintah Pusat dan 'aerah2( -adan +wasta

    @( -antuan ;uar Negeri

    8( suransi

    5( &asyarakat

    nggaran kesehatan yang bersumber dari pemerintah, dari tahun ke tahun relati4 tetap dan

    ke*il jika dihitung prosentasenya dari seluruh nggaran Pendapatan dan -elanja Negara.

    Prosentase anggaran kesehatan terhadap anggaran pemerintah pada tahun 1"271"@ hanya

    @.89 dan tahun 1"!71"3 @.@9. 'emikian pula prosentase pembiayaan kesehatan

     bersumber dari pemerintah terhadap Produk 'omestik -ruto %

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    12/21

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    13/21

    dilaksanakan pada sebagian rumah sakit swasta, dan juga akan diterapkan pada rumah sakit

    lembaga swadana.

    -ilamana biaya satuan diketahui, maka tarip rumah sakit yang sesuai dapat ditetapkan

    dengan tetap memperhatikan kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar.

    'engan makin berkembangnya asuransi kesehatan maka biaya satuan sangat diperlukan

    untuk negosiasi penetapan premi. +elain itu, untuk meningkatkan e4isiensi perlu diketahui

     pusat)pusat biaya agar dapat dilaksanakan inter?ensi yang diperlukan. Perhitungan biaya

    satuan saat ini sudah merupakan suatu keharusan, banyak rumah sakit swasta yang telah

    menetapkan tarip berdasarkan biaya satuan. leh karena itu diperlukan pengembangan

    manajemen keuangan rumah sakit yang baik.

    TANTANGAN MANA+EMEN RUMAH SAKIT DALAM P+PT II

    antangan)tantangan penting dalam manajemen pelayanan rumah sakit pada masa mendatang

    antara lain F

    1) P"*ia'aa!

    ngkos)ongkos pelayanan rumahsakit sudah pasti akan meningkat karena F ongkos)ongkos

    umum untuk  ser$i(es %missal listrik, air dan lain)lain( akan meningkat, teknologi modern

    untuk diagnostik dan terapetik lebih banyak digunakanB dokter *enderung menggunakan

     prosedur)prosedur yang semakin banyak untuk menangani penyakit)penyakit kronik, bayaran

    untuk dokter dan perawat harus dinaikkan.

    Keadaan tersebut mengharuskan manajemen rumah sakit dapat mengembangkan pelayanan

    yang e4ekti4 tetapi dengan ongkos yang realistik yakni ongkos yang sesuai dengan nilai dari

     jasa dan barang yang diberikan kepada pasien ditambah dengan pro*it yang layak.

    2) T!a$a

    Pada saat ini hampir semua rumah sakit pemerintah dan swasta sangat kekurangan tenaga

     perawat. +elain jumlahnya kurang, mutunyapun sering dikeluhkan masyarakat. Jumlah

    lulusan perawat diduga men*ukupi, tetapi 4ormasi di rumah sakit pemerintah sangat terbatas

    karena ada ke*enderungan membatasi pengangkatan pegawai negeri baru. +ebagian rumah

    sakit swasta tak mampu mengangkat perawat baru apabila dari lulusan sekolah)sekolah

     perawat yang dianggap bermutu. Keadaan dokter spesialis lebih kompleks lagi terutama pada

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    14/21

    rumah sakit swasta. ampir semua rumah sakit swasta, kira)kira "/9 dari tenaga spesialisasi

    direkrut dari rumah sakit pemerintah sebagai tenaga paruh waktu %part time& dalam bentuk 

    honorer atau $isitin)'do(tor atau on (ontra(t +asis. $ni berarti, se*ara tidak langsung rumah

    sakit swasta menikmati subsidi dari pemerintah.

    'engan ke*enderungan rumahsakit pemerintah akan diubah menjadi + unit swadana maka

     pada masa mendatang + swasta harus lebih mandiri dalam merekrut tenaga dokter spesialis

     purna waktu.

    3) Tk!olo$i k#oktra!

    +ebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi se*ara umum, maka teknologi

    kedokteran pun berkembang sangat *epat dalam duapuluh tahun terakhir ini. eknologi

    %termasuk alat( kedokteran untuk diagnosis maupun terapi berkembang sangat *epat dan

    ditawarkan se*ara sangat intensi4. umah sakit dihadapkan dengan suatu dilema apakah akan

    menggunakan teknologi baru yang ditawarkan dengan implikasi naiknya ongkos pelayanan

    ataukah tetap menggunakan *ara)*ara kon?ensional yang masih e4ekti4 dengan risiko akan

    kehilangan pangsa pasar. &anajemen rumah sakit dituntut untuk pandai memilih

    alternati4dalam meman4aatkan teknologi yang ditawarkan. +uatu koordinasi antar rumah

    sakit perlu dikembangkan untuk meman4aatkan se*ara bersama teknologi tertentu. 'engan

    *ara ini, in?estasi yang ditanam dapat diman4aatkan se*ara bersama dengan optimal.

    4) P!$"*a!$a! &la'a!a!

    Pola penyakit dalam PJP $$ se*ara berangsur)angsur akan berubah begitu pula permintaan

    %demand& akan pelayanan kesehatan. &asyarakat akan menuntut pelayanan yang lebih

     bermutu dan e4ekti4. Keadaan ini mengharuskan manajemen rumah sakit mulai memikirkan

     pola pelayanan yang perlu dikembangkan pada masa mendatang. da jenis)jenis pelayanan

    yang mungkin se*ara berangsur)angsur harus di*iutkan tetapi sebaliknya ada juga pelayanan)

     pelayanan yang perlu dikembangkan bahkan mungkin perlu ada pelayanan baru yang harus

    mulai ditampilkan.

    Pembagian tempat)tempat perawatan menurut penyakit atau disiplin ilmu kedokteran perlu

    ditinjau lagi dan mungkin perlu dilakukan penyesuaian)penyesuaian agar peman4aatan rumah

    sakit menjadi lebih e4isien. 'ibutuhkan kemampuan dari manajemen rumah sakit untuk 

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    15/21

    melihat masa depan guna membuat pembaharuan)pembaharuan dalam pelayanan kesehatan

    di rumah sakit.

    5) Pr"i!taa! "as'arakat

    Pada periode PJP $$ rumah sakit akan dihadapkan kepada masyarakat yang lebih terdidik 

    dan lebih mampu membeli pelayanan yang ditawarkan atau yang dibutuhkan. &asyarakat

    mengingini pelayanan yang mudah dan nyaman serta akhirnya memberikan kepuasan dalam

    arti penyakit sembuh dalam waktu yang *epat dengan ser$i(e yang baik. Untuk ini rumah

    sakit harus memberikan in4ormasi yang akurat dan tepat tentang  ser$i(e yang dapat diberikan

    kepada setiap pasien. Perlu dikembangkan suatu sistim pelayanan yang didasari pada G>

    %uality, (ost, time o* deli$ery& yakni pelayanan dengan kualitas yang baik %G( dan dengan

    ongkos yang dapat dipertanggung jawabkan %>( serta diberikan pada waktu yang *epat dan

    tepat %(.

    Keadaan tersebut perlu juga mendorong manajemen rumahsakit untuk memikirkan tentang

    kemungkinan perlu diperpanjangnya lama buka poliklinik rumah sakit %termasuk rumahsakit

     pemerintah( dan dikembangkannya sistem janji %appointment& menurut hari dan jam

     pelayanan, paling tidak untuk  ser$i(e'ser$i(e tertentu. +istem appointment akan mendidik 

    health pro?iderdan health (onsumer menj adi lebih disiplin dalam mematuhi waktu.

    6) H%k%" #a! Etik 

    'engan semakin majunya sebuah bangsa maka akan semakin tertib pula tata hukum di

    negara tersebut. Namun harus diakui bahwa pada masyarakat yang sedang berubah, tidak 

     jarang penerapan tata hukum yang baru dapat menimbulkan masalah.

    Pada bulan +eptember 12 $ndonesia telah memberlakukan undang)undang baru dalam

     bidang kesehatan yakni UU No. 2@ tahun 12. ujuan UU tersebut adalah memberikan

    kepastian hukum terhadap pembangunan dan pelayanan kesehatan, perlindungan terhadap

     penerima pelayanan kesehatan dan perlindungan terhadap pemberi pelayanan kesehatan.

    'engan diberlakukannya UU tersebut tuntut)menuntut %la-sues& antara pasien dengan

    rumah sakit atau dokter akan lebih sering terjadi pada waktu)waktu mendatang. Untuk 

    menghindari hal ini manajemen rumah sakit harus menyiapkan in4ormasi)in4ormasi umum

    tentang pelayanan rumah sakit. -egitu pula standar)standar dan prosedur)prosedur teknis dan

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    16/21

    administrasi harus dibuat se*ara tertulis mengikuti re4erensi resmi yang dikembangkan oleh

     pemerintah dan atau ikatan pro4esi. Perubahan)perubahan yang tengah terjadi akan dapat pula

    menimbulkan benturan)benturan norma yang dapat mengakibatkan timbulnya pelanggaran)

     pelanggaran etik terutama pada rumah sakit)rumah sakit swasta. +uatu sistem untuk 

    men*egah dan mengawasi pelanggaran etik ini perlu diperketat oleh manajemen rumah sakit.

    Persaingan yang semakin ketat antar rumah sakit)rumah sakit, terutama di kota)kota besar,

    mengharuskan manajemen rumah sakit untuk memperbaiki rumahsakitnya masing)masing

    disamping perlu ada koordinasi dan kerja sama antar rumah sakit.

    7) Sist" I!for"asi Ma!a"!

    'alam pelaksanaan sehari)hari, manajemen tidak lain suatu rangkaian pengambilan

    keputusan dengan mengikuti aturan main yang sudah ditetapkan menuju suatu tujuan

    tertentu. &aju mundurnya atau baik buruknya satu manajemen sangat dipengaruhi oleh mutu

     pengambilan keputusan dan hal terakhir ini sangat tergantung dari mutu in4ormasi yang

    diperoleh dan kepandaian dari manajer untuk menggunakan in4ormasi. 'engan demikian

    menjadi jelas bahwa bila rumah sakit menginginkan manajemen yang baik sehingga dapat

    memberikan pelayanan yang bermutu, ia harus mengembangkan *ara pengumpulan data dan

    in4ormasi yang akhirnya bisa memberi input kepada manajemen untuk mengambil keputusan

    guna pembaikan pelayanan. +istem tersebut disebut sebagai F sistem in4ormasi manajemen

    rumah sakit, semakin besar dan semakin kompleks sebuah rumah sakit semakin perlu ia suatu

    sistem in4ormasi manajemen yang komprehensi4.

    da empat in4ormasi yang dianggap prioritas untuk dikumpulkan dan dianalisis yakniF

    keuangan dan pembiayaan, tenaga, logistik %terutama obat( dan pelayanan %besarnya

    inpatient'outpatient&. +emuanya ini harus dikaitkan se*ara integrati4 sehingga mempunyai

    makna bagi pengambilan keputusan manajemen.

    KEBI+AKSANAAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT

    umah +akit merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang

    dikembangkan melalui ren*ana pembangunan kesehatan sehingga pengembangan umah +akit

     pada saat ini tidak lepas dari Kebijaksanaan Pembangunan Kesehatan yaitu harus sesuai dengan

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    17/21

     pembangunan telah ditetapkan dalam kebijaksanaan pokok pembangunan kesehatan seperti di

     bawah ini.

    KEBI+AKSANAAN P)K)K PEMBANGUNAN KESEHATAN

    1) Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta

    kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga dan

    masyarakat, serta untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat.

    Perhatian khusus diberikan pada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, daerah

    kumuh perkotaan, daerah pedesaan, daerah terpen*il dan kelompok masyarakat yang hidupnya

    terasing, daerah transmigrasi, serta daerah pemukiman baru.

    2) Pengelolaan kesehatan yang terpadu perlu lebih dikembangkan agar dapat lebih mendorong

     peran serta masyarakat, termasuk dunia usaha, dalam pembangunan kesehatan. Kualitas

     pelayanan kesehatan ditingkatkan dan jangkauan serta kemampuannya diperluas agar 

    masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, dapat menikmati pelayanan yang

     berkualitas dengan terus memperhatikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

    kedokteran se*ara serasi dan bertanggung jawab.

    3) Pengadaan dan peningkatan sarana kesehatan perlu terus dikembangkan. enaga kesehatan

    dan tenaga penunjang kesehatan lainnya ditingkatkan kualitas dan kemampuannya serta

     persebarannya terus diupayakan agar merata dan menjangkau masyarakat di daerah terpen*il.

    Penyediaan obat dan alat kesehatan yang makin merata dengan harga yang terjangkau olehrakyat banyak ditingkatkan melalui pengembangan industry peralatan kesehatan dan industri

    4armasi yang makin maju dan mandiri, yang didukung oleh industri bahan baku obat yang

    andal melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    4) Upaya perbaikan kesehatan masyarakat terus ditingkatkan antara lain melalui pen*egahan dan

     pemberantasan penyakit menular, penyediaan lingkungan pemukiman, perbaikan giDi,

     penyediaan air bersih, penyuluhan kesehatan, serta pelayanan kesehatan ibu dan anak.

    Perlindungan terhadap bahaya penyalahgunaan obat, Dat adikti4, dan narkotika, terutama bagi

    generasi muda, serta pen*emaran lingkungan perlu diberikan perhatian khususB juga pengawasan ketat terhadap obat, makanan dan minuman. Penelitian dan pengembangan

    kesehatan perlu terus dilanjutkan antara lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan

    kesehatan.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    18/21

    5) Pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun peran serta masyarakat harus

    mengindahkan prinsip kemanusiaan dan kepatutan dengan memberikan perhatian khusus

    kepada 4akir miskin, anak)anak dan penduduk usia lanjut yang terlantar.

    +emua usaha untuk mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat perlu

    dikembangkan dengan upaya memasyarakatkan pembiayaan kesehatan oleh masyarakat

     berdasarkan prinsip gotong royong.

    6) Pengobatan tradisional yang se*ara medis dapat dipertanggungjawabkan terus dibina dalam

    rangka perluasan dan pemerataan pengobatan tradisional sebagai warisan budaya bangsa terus

    ditingkatkan dan didorong usaha pengembangannya melalui penggalian, penelitian, pengujian,

    dan pengembangan serta penemuan obat)obatan, termasuk budidaya tanaman obat tradisional

    yang se*ara medis dapat dipertanggungjawabkan.

    Pengembangan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh 4a*tor)4aktor demogra4i, epidemiologi,

    sosial ekonomi, permintaan akan pelayanan, sistem pembiayaan dan kemajuan iptek. Karenanya,

    suatu kebijaksanaan dalam pengembangan rumah sakit harus memperhatikan ke*enderungan

    4aktor determinan di atas.

    +elain itu pengembangan rumah sakit juga tidak dapat lepas dari kebijaksanaan pokok 

     pembangunan kesehatan. 'engan melihat ke*enderungan determinan kesehatan, ke*enderungan

    keadaan kesehatan, keadaan rumah sakit dan hasil)hasil yang telah di*apai pada saat ini serta

    tantangan manajemen rumah sakit pada PJP $$ maka perlu ditetapkan kebijaksanaan

     pengembangan rumah sakit dalam PJP $$.

    KEBUAKSANAAN PENGEMBANGAN RUMAH-SAKIT DALAM PEMBANGUNAN

    +ANGKA PAN+ANG TAHAP II

    1) P"*a!$%!a! R%"a( Sakit *ar%

    • Pembangunan rumah sakit baru dan penambahan tempat tidur dari rumah sakit yang ada

    akan dijalankan terus sesuai dengan permintaan yang ada %mekanisme pasar(.

    Penambahan)penambahan rumah sakit baru terutama dijalankan dengan memperhatikan perkembangan sosial ekonomi masyarakat.

    • Pemerintah tetap bertanggung jawab terhadap pembangunan rumah sakit di daerah)

    daerah yang kurang mampu guna menjamin pemerataan untuk menikmati hasil)hasil

     pembangunan.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    19/21

    • +etiap pembangunan rumah akit baru harus didahului oleh studi kelayakan untuk 

    menjamin tetap berjalannya rumah sakit tadi pada masa)masa mendatang dan

    dipenuhinya kaidah serta standar rumah sakit.

    • Jumlah rumah sakit di suatu tempat akan dikendalikan dengan memperhatikan rasio

    tempat tidur terhadap penduduk dan sistem pembiayaan serta  pri(in) poli(y %misal

    asuransi(, pembangunan rumah sakit dilaksanakan dengan menyertakan peran serta

    masyarakat dan swasta yang semakin besar.

    2) Pla'a!a! R%"a( Sakit

    • Pelayanan rumah sakit harus mendukung pelayanan kesehatan dasar seperti Puskesmas,

    Puskesmas Pembantu dan Posyandu. 'ukungan ini dijalin dalam suatu sistem rujukan

    medik dan rujukan kesehatan yang selaras dengan pembangunan sistem pembiayaan

    melalui asuransi kesehatan7JPK&.

    • umah sakit dikelola se*ara e4isien untuk menjamin meningkatnya mutu dan *akupan

     pelayanan yang akhirnya mempunyai dampak nyata terhadap perbaikan derajat kesehatan

    masyarakat. Untuk itu perlu diterapkan dan dijalankan penggunaan standar pelayanan,

    dalam rangka peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit disamping penggunaan obat

    se*ara rasional dengan meman4aatkan obat generik.

    • &enjalankan 4ungsi sosial yang ter*ermin dalam pelayanan bagi mereka yang tak 

    mampu, kegiatan pelayanan di luar rumah sakit, penyuluhan kesehatan, turut serta dalam

    sistem asuransi kesehatan7JPK&, dan lain sebagainya.

    3) P"*ia'aa!

    • Pembiayaan rumah sakit mengutamakan sumber)sumber yang berasal dari masyarakat

    yang dimobilisasi melalui system asuransi7JK&. umah sakit pemerintah se*ara

     berangsurangsur dikembangkan menjadi unit swadana sedangkan sumber dana yang

     berasal dari pemerintah dan yang dimobilisasi dari swasta dan masyarakat harus

    digunakan se*ara e4isien dan dialokasikan se*ara *ermat menurut prioritas dan masalah

    yang dihadapi.

    • +etiap orang yang menikmati pelayanan kesehatan di rumah sakit akan dikenai kewajiban

    membayar sesuai dengan nilai jasa yang diterimanya. Untuk ini perlu dikembangkan

    sistem tari44 berjenjang yang mendasarkan kepada pengeluaran yang berimbang dengan

     pemasukan %(ost re(o$ery&, satuan biaya %unit (ost& dan kemampuan daya beli

    masyarakat. gar terjamin adanya pemerataan pelayanan, tari4 dikembangkan dengan

    asas subsidi bersilang %(ross su+sidy& sehingga mereka yang tak mampu tetap terlindungi

    dan dapat menikmati pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    20/21

    4) Pra! Srta Mas'arakat #a! Sasta

    • Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta perlu dikembangkan sistem yang

    insenti4 termasuk kemudahan dalam periDinan, rumah sakit boleh didirikan oleh badan

    hokum %termasuk P&'N dan P&( disamping oleh yayasan. Pemerintah akan tetap

    memberikan bantuan dan perlindungan terhadap rumah sakit.

    • &asyarakat dan swasta akan diberikan peran yang semakin besar dalam pelaksanaan

     pembangunan dan pengembangan rumah sakit. Pemerintah akan lebih banyak berperan

    dalam merumuskan kebijaksanaan %termasuk menetapkan standarstandar(, pembinaan

    dan pengawasan penyelenggaraan rumah sakit. $katan pro4esi akan membantu pemerintah

    dalam perumusan kebijaksanaan dan pengawasan serta peningkatan mutu pelayanan dan

    mutu tenaga kesehatan.

    5) Kt!a$aa!

    • Penempatan dan penyebaran tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit akan terus

    ditingkatkan sehingga jumlah dan susunan tenaga kesehatan di rumah sakit men*apai

    standar yang sudah ditetapkan. Penempatan dokter spesialis akan ditingkatkan dengan

     prioritas melengkapi rumah sakit kelas > di seluruh $ndonesia sesuai dengan pemerataan

     penempatan tenaga.

  • 8/18/2019 Kebijakan Pembangunan Rs

    21/21

    menyangkut in4ormasi sumber daya, pelayanan dan kegiatan rumah sakit. Untuk ini

    rumah sakit se*ara berangsur)angsur harus meningkatkan pengolahan data se*ara

    elektronik %ele(troni( data pro(essin)&.

    • +ta4 manajemen rumah sakit perlu memperoleh pendidikan dan latihan yang menunjang

     perubahan)perubahan system manajemen rumah sakit menuju pembentukan (areer'

     plannin) dalam manajemen atau administrasi rumah sakit.

    7) Tk!olo$i K#oktra!

    • Peman4aatan teknologi kedokteran akan digalakkan terus dalam rangka meningkatkan

    mutu pelayanan menuju perbaikan derajat kesehatan yang merupakan bagian dari

    kesejahteraan umum masyarakat. eknologi kedokteran yang digunakan harus

    disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan yang ada dan kemampuan pembiayaan

     pemerintah dan masyarakat.

    • Peman4aatan teknologi kesehatan harus dikaitkan dengan upaya menge4isiensikan

    kegiatan)kegiatan rumah sakit.