KEBIJAKAN NASIONAL INTERNALISASI RENCANA …sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2019/Materi...
Transcript of KEBIJAKAN NASIONAL INTERNALISASI RENCANA …sinasinderaja.lapan.go.id/files/sinasja2019/Materi...
KEBIJAKAN NASIONAL INTERNALISASI RENCANA PENGELOLAAN DAS KE DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH
DIREKTORAT PERENCANAAN DAN EVALUASI PENGENDALIAN DASDIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANDepok, 17 Juli 2019
1GAMBARAN UMUM
PENGELOLAAN DAS DI INDONESIA
Pengelolaan DAS (PDAS) adalah upaya manusia dalam mengendalikan hubungan timbal balik antara
aktivitas manusia dengan sumberdaya alam (terutama lahan, vegetasi dan air) di dalam DAS untuk
mendapatkan manfaat sekaligus menjaga kelestarian DAS serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut
secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut
sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (PP
37/2012
DAS LAIN
DAS WILAYAH DARATAN DIBAGI HABISDALAM WILAYAH DAS/SUBDAS
DAERAH ALIRAN SUNGAI
DAS LAIN
LAUT
PETA DAS NASIONAL SKALA 1:250.000(Sesuai Kepmenhut No. SK.511/Menhut-V/2011)
UU 41/1999Jo
UU 19/2004Kehutanan
UU 37/2014KonservasiTanah & Air
UU 23/2014Pemerintahan
Daerah
UU 32/2009Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
PP 37/2012Pengelolaan
DAS
UU 26/2007Penataan
Ruang
UU 25/2004Sistem
Perencanaan Nasional
UU 5/1960tentang
Pokok2 Agraria
UU 30/2007tentangEnergi
BERAGAM REGULASI TERKAIT PENGELOLAAN DAS
UU 4/2009Pertambangan
Mineral dan Batubara
UU 12/1992Sistem Budi
daya Tanaman
UU 13/2010Hortikultura
UU 18/2009Peternakan dan
kesehatan hewanUU 5/1990Keanekaragaman
hayati
Air Hutan Pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan Tambang Industri Transportasi/Jalan Energi Pemukiman Kawasan Lindung Perencanaan
Wilayah/Nasional Lingkungan Hidup Penataan Ruang
INDONESIA MEMILIKI > 17.000 DAS (Skala 1:250.000)
SK. 511/Menhut-V/2011
108 DAS PRIORITAS RPJMN 2010-2014
SK. 328/Menhut-II/2009
15 DAS PRIORITAS RPJMN 2015-2019
9 DAS RAWAN BENCANA
JUMLAH DAS YANG DIPULIHKAN DAN DIPERTAHANKAN PER REGION
(Kompilasi Hasil Penyusunan BPDAS - Draft Keppres)NO REGION DIPULIHKAN (DAS) DIPERTAHANKAN
(DAS)TOTAL (DAS)
1 SUMATERA 288 3,171 3,459
2 JAWA 246 961 1,207
3 KALIMANTAN 195 785 980
4 BALI NUSRA 214 1,788 2,002
5 SULAWESI 721 3,041 3,762
6 MALUKU & MALUT 463 2,020 2,483
7PAPUA & PAPUA BARAT 22 3,161 3,183
T O T A L 2,149 14,927 17,076
DA
TA D
AS
DI
IND
ON
ESIA
1. Tamiang (Aceh) : Dipulihkan2. Kampar (Riau, Sumbar) : Dipulihkan3. Citarum (Jabar) : Dipulihkan4. Cimanuk (Jabar) : Dipulihkan5. Sari (NTB) :Dipulihkan6. Juwana (Jateng) : Dipulihkan7. Pemali (Jateng) : Dipertahankan8. Benain (NTT) : Dipertahankan9. Poso (Sulteng, Sulsel): Dipertahankan
1. Asahan Toba (Sumut)2. Brantas (Jatim)3. Ciliwung (Jabar, DKI)4. Cisadane (Jabar, Banten)5. Citarum (Jabar)6. Jeneberang (Sulsel)7. Kapuas (Kalbar)8. Limboto (Gorontalo, Sulut)9. Moyo (NTB)10. Musi (Sumsel, Jambi, Bengkulu)11. Saddang (Sulsel, Sulbar)12. Sekampung (Lampung)13. Serayu (Jateng)14. Siak (Riau)15. Solo (Jateng, DIY, Jatim)
± 40.000 (Skala 1: 50.000)SK. 304/MENLHK/PDASHL/DAS.0/7/2018
Penyusunan RPDAS Tahun 2010-2014
Internalisasi RPDAS Tahun 2015-2019
2INTERNALISASI RENCANA PENGELOLAAN DAS (RPDAS)KE DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
TARGET RPJMN BIDANG PDAS
1. MoU/ Status DAS Lintas Negara (19 DAS).
2. Internalisasi 108 RPDAST ke dalam RTRW.
3. DAS Prioritas yang memiliki data dan informasi penurunan
Qmax/Qmin, kadar BOD, serta peningkatan tutupan lahan di
15 DAS prioritas.
Internalisasi RPDAS ke dalam RTRW
• Proses I Kesesuaian Tata
Ruang dengan Fungsi
Kawasan
• Proses II Analisa
Perhitungan Kajian Dampak,
dalam hal ini menilai
kesesuaian pola ruang
dengan Kawasan, tutupan
lahan, limpasan, lahan kritis
dan morfologi DAS
• Proses III Kodifikasi
• Proses IV Rekomendasi
Dasar Sinergi RPDAS dengan RTRW
• Banyaknya kejadian bencana
lingkungan (banjir, longsor dan
kekeringan)
• Salah satu penyebabnya adalah
perubahan fungsi lahan tanpa
memperhatikan daya dukung
lingkungan.
• Ditemui beberapa kasus tata ruang
yang kurang sesuai dengan aspek
kebencanaan hidrometeorologis
• Perlu harmoni pengelolaan
lingkungan berbasis DAS dengan
pembangunan wilayah (tata ruang)
• Perlu adanya sinergi antara RPDAS
dengan RTRW, sehingga diperlukan
dasar untuk kerjasama
• Pintu masuk internalisasi di daerah
• Mewarnai penyusunan pola ruang Kabupaten/Kota
• Perlu diiimbangi kesiapan SDM Pusat dan UPT
EVALUASI DAMPAK (IMPACT ASSESSMENT)
KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
• Impact Assestment RHL, menilai dampak rhl terhadap penurunan Erosi sedimentasi dan debit puncak
• Dilakukan sebelum dan sesudah RHL
Sub Sub DAS Cimanuk Hulu
Koefisien Limpasan 0,35Debit Puncak saat kejadian
: 1.336,0 m3/det
Total Luas Sub Sub DAS (DTA) Cimanuk Hulu 59.969 Ha,
dengan Lahan Kritis Seluas 10.100 Ha (16,84%)
Kejadian Banjir Kota Garut, perlunya penataan ruang
berbasis DAS
Areal Terdampak, Kapasitas Pengaliran
1.163,3 m3/det
No Rencana Pola RuangRentan
Limpasan Normal Total (Ha)
1 Kaw. Cagar Alam 7.307,5 46,9 7.354,4
2 Kaw. Hutan Produksi Terbatas 47,4 47,4
3 Kaw. Rawan Bencana Banjir 0,8 62,0 62,8
4 Kaw. Rawan Bencana Gunung Api I 232,5 424,5 657,0
5 Kaw. Rawan Bencana Gunung Api II 119,9 400,9 520,8
6 Kaw. Rawan Bencana Gunung Api III 336,2 46,0 382,2
7 Kaw. Rawan Gerakan Tanah Menengah 1.017,7 703,6 1.721,3
8 Kaw. Rawan Gerakan Tanah Tinggi 2.154,0 306,3 2.460,3
9 Kaw. Resapan Air 2.668,9 82,8 2.751,7
10 Kaw. Taman Wisata Alam 461,9 1,2 463,1
11 Kawasan Hutan Lindung 10.241,8 51,0 10.292,8
12 Kawasan Hutan Rakyat 1.562,4 120,4 1.682,8
13 Kawasan Industri 108,6 108,6
14 Kawasan Pariwisata 55,1 206,9 262,0
15 Kawasan Perkebunan 2.759,9 11,9 2.771,8
16 Kawasan Permukiman Perdesaan 2.375,5 1.885,0 4.260,5
17 Kawasan Permukiman Perkotaan 1.679,7 2.006,8 3.686,5
18 Kawasan Pertanian Lahan Basah 2.821,4 4.254,9 7.076,3
19 Kawasan Pertanian Lahan Kering 8.915,7 4.006,0 12.921,7
20 Kawasan Sepadan Situ 7,8 66,3 74,1
21 Ruang Terbuka Hijau - 3,8 3,8
22 Sempadan Sungai 35,6 371,5 407,1
Total (Ha) 44.910,2 15.058,8 59.969,0
No Tutupan Lahan Luas (Ha) %
1 Semak Belukar 356.7 0.6%
2 Hutan LKS 5,969.5 10.0%
3 Hutan Tanaman 5,645.6 9.4%
4 Pemukiman 4,953.6 8.3%
5 Perkebunan 232.4 0.4%
6 Pertanian Lahan Kering 22,130.9 36.9%
7 Pertanian Lahan Kering Campuran 5,352.2 8.9%
8 Sawah 13,700.0 22.8%
9 Tanah Terbuka 1,356.1 2.3%
10 Hutan Lahan Kering Primer 272.0 0.5%
Total 59,969.0 100.0%
Debit Puncak pada curah hujan 145mm/hari = 1.490.7 M3/det
No Tutupan Lahan Luas (Ha) %
1 Semak Belukar 276.87 0.5%
2 Hutan LKS 3269.7 5.5%
3 Hutan Tanaman 8586.04 14.3%
4 Pemukiman 4941.93 8.2%
5 Perkebunan 232.47 0.4%
6 Pertanian Lahan Kering 22243.83 37.1%
7 Pertanian Lahan Kering Campuran 5352.34 8.9%
8 Sawah 13711.21 22.9%
9 Tanah Terbuka 1354.57 2.3%
Total 59,969.0 100.0%
Debit Puncak pada curah hujan 145mm/hari = 1.513,6 M3/det
No Tutupan Lahan Luas (Ha) %
1 Semak Belukar 319.8 1%
2 Hutan LKS 5,859.3 10%
3 Hutan Tanaman 5,612.7 9%
4 Pemukiman 4,852.1 8%
5 Perkebunan 570.9 1%
6 Pertanian Lahan Kering 19,386.6 32%
7 Pertanian Lahan Kering Campuran 2,079.4 3%
8 Sawah 20,025.7 33%
9 Tanah Terbuka 1,262.6 2%
Total 59,969.0 100%
Debit Puncak pada curah hujan 145mm/hari = 1.336 M3/det
No Pola Ruang Luas %1 Kaw. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut 7.354,4 12,3%2 Kaw. Hutan Produksi Terbatas 47,4 0,1%3 Kaw. Rawan Bencana Banjir 62,8 0,1%4 Kaw. Rawan Bencana Gunung Api I 657,0 1,1%5 Kaw. Rawan Bencana Gunung Api II 520,8 0,9%6 Kaw. Rawan Bencana Gunung Api III 382,2 0,6%7 Kaw. Rawan Gerakan Tanah Menengah 1.721,3 2,9%8 Kaw. Rawan Gerakan Tanah Tinggi 2.460,3 4,1%9 Kaw. Resapan Air 2.751,7 4,6%
10 Kaw. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Laut 463,1 0,8%11 Kawasan Hutan Lindung 10.292,8 17,2%12 Kawasan Hutan Rakyat 1.682,8 2,8%13 Kawasan Industri 108,6 0,2%14 Kawasan Pariwisata 262,4 0,4%15 Kawasan Perkebunan 2.771,8 4,6%16 Kawasan Permukiman Perdesaan 4.260,5 7,1%17 Kawasan Permukiman Perkotaan 3.686,5 6,1%18 Kawasan Pertanian Lahan Basah 7.076,3 11,8%19 Kawasan Pertanian Lahan Kering 12.921,7 21,5%20 Kawasan Sepadan Situ 74,1 0,1%21 Ruang Terbuka Hijau 3,7 0,0%22 Sempadan Sungai 407,1 0,7%
Total (Ha) 59.969,0 100,0%
Debit Puncak pada curah hujan 145mm/hari = 1.274,26 M3/det
No Pola Ruang RHL Vegetatif NoProgram Total (Ha) 1 Kaw. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut - 7.354,4 7.354,4 2 Kaw. Hutan Produksi Terbatas - 47,4 47,4 3 Kaw. Rawan Bencana Banjir - 62,8 62,8 4 Kaw. Rawan Bencana Gunung Api I 6,2 650,8 657,0 5 Kaw. Rawan Bencana Gunung Api II 0,5 520,3 520,8 6 Kaw. Rawan Bencana Gunung Api III 33,2 349,1 382,2 7 Kaw. Rawan Gerakan Tanah Menengah 120,4 1.600,9 1.721,3 8 Kaw. Rawan Gerakan Tanah Tinggi 166,3 2.294,0 2.460,3 9 Kaw. Resapan Air 173,4 2.578,3 2.751,7
10 Kaw. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Laut 21,1 441,9 463,1 11 Kawasan Hutan Lindung 6.499,4 3.793,3 10.292,8 12 Kawasan Hutan Rakyat 337,1 1.345,7 1.682,8 13 Kawasan Industri 7,1 101,4 108,6 14 Kawasan Pariwisata 13,8 248,7 262,4 15 Kawasan Perkebunan 423,3 2.348,5 2.771,8 16 Kawasan Permukiman Perdesaan 223,6 4.036,9 4.260,5 17 Kawasan Permukiman Perkotaan 61,9 3.624,5 3.686,5 18 Kawasan Pertanian Lahan Basah 345,4 6.730,9 7.076,3 19 Kawasan Pertanian Lahan Kering 1.567,3 11.354,4 12.921,7 20 Kawasan Sepadan Situ - 74,1 74,1 21 Ruang Terbuka Hijau - 3,7 3,7 22 Sempadan Sungai - 407,1 407,1
Total (Ha) 10.000,0 49.969,0 59.969,0
Debit Puncak pada curah hujan 145mm/hari = 1.217,3 M3/det
1490,71513,6
1336
1274,3
1217,31163,3
1000
1100
1200
1300
1400
1500
1600
1700
PL 2006 PL 2011 PL 2016 Pola Ruang RHL pd Pola Ruang
Debit Puncak Kapasitas Pengaliran
Pada tanggal 6 Maret 2019 di Hotel Ibis Jakarta, telah ditandatangani nota kesepahaman antara Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian LHK dengan Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR nomor PKS.1/PDASHL/SET/KUM.3/3/2019 dan 01/SKB-200/III/2019
3POTENSI PERAN INDERAJA
DALAM PENGELOLAAN DAS DI INDONESIA
HASIL DELINEASI BATAS DAS WILAYAH KERJA BPDASHL CITARUM CILIWUNG
Kecamatan Cililin dan Saguling sekitarnya Kabupaten Bandung Barat
Kecamatan Arjasari dan Cimaung sekitarnya Kabupaten Bandung