Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

25
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM RANGKA PEMBINAAN DAN PENGAWASAN MUTU PRAKTIK KEDOKTERAN DAN DOKTER GIGI Oleh : Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

description

Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Transcript of Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Page 1: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM RANGKA PEMBINAAN DAN

PENGAWASAN MUTU PRAKTIK KEDOKTERAN DAN DOKTER GIGI

Oleh :Direktorat Bina Upaya Kesehatan RujukanDirektorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI

Page 2: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

dr.Chairul Radjab Nasution, SpPD-KGEH, FINASIM, FACP, M.KesDirektur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan RI

PENDIDIKAN 1977-1982 :Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 1985 -1991 :Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam,

Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta. 1998-2002 :Master Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2001 : Health Services Management, Royal Melbourne Institute of Technology,

Australia.2008 :Konsultan Gastroenterohepatologi, Fakultas Kedokteran,

Universitas Indonesia, Jakarta.2009 :Fellow of The Indonesian Society of Internal Medicine,

Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta. 2010 :Fellow of The American College of Physician

PENGALAMAN ORGANISASISekretaris Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.Wakil Ketua Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia Jakarta Raya. Ketua Indonesian Association for The Study of the Liver (InaASL), Cabang Jakarta. Ketua Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia, Cabang Jakarta. Ketua Perkumpulan Digestive-Endoscopy Indonesia, Cabang Jakarta. Wakil Ketua PB PDMMI (Persatuan Dokter Managemen Medis Indonesia).Sekretaris Jenderal PB PAPDI

JABATAN SEBELUMNYA1992:Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP Fatmawati, Jakarta.

1996 :Kepala Bagian Sekretariat RSUP Fatmawati, Jakarta.2003 :Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Fatmawati, Jakarta.

2003 :Konsultan Pelayanan RSUP Fatmawati, Jakarta.2005 :Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati, Jakarta.2006 :Kepala Komite Etik dan Hukum RSUP Fatmawati, Jakarta.

2008 :Direktur Utama RS Djamil Padang.2008 :Direktur Utama RSUP Fatmawati, Jakarta

Page 3: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

outlineoutline

Dasar Hukum : UU, Permenkes dan Dasar Hukum : UU, Permenkes dan Peraturan lain terkaitPeraturan lain terkait

Penerapan Peraturan PerundanganPenerapan Peraturan Perundangan

Peran Faktor eksternal dalam Penerapan Peran Faktor eksternal dalam Penerapan Peraturan PerundanganPeraturan Perundangan

Pembinaan dan Pengawasan Pembinaan dan Pengawasan

Penerapan sangsi dalam pelanggaran Penerapan sangsi dalam pelanggaran Peraturan Peraturan

Upaya TL dalam Penerapan KebijakanUpaya TL dalam Penerapan Kebijakan3

Page 4: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

DASAR HUKUM1. UU No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

2. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3. UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

4. PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemda Provinsi Dan Pemda Kabupaten/Kota

5. Permenkes No 1231/Menkes/ Per/XI/2007 tentang Penugasan Khusus SDM Kes.

6. Permenkes No 299/Menkes/ Per/II/2010 tentang Penyelenggaraan Program Internsip Dan Penempatan Dokter Pasca Internsip;

7. Permenkes No.317/Menkes/ Per/III/2010 ttg Pendayagunaan Nakes WNA Di Ind.

8. Permenkes No1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);

9. PERMENKES No 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan dan Publikasi Masyarakat

10. PERMENKES No.2052/MENKES/PER/X/2011 Tentang Izin Praktik Dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran sebagai pengganti Permenkes no 512 tahun 2007

Page 5: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

PENDAHULUANPENDAHULUAN

5

Sejak UU no.29/2004 ttg Praktik Kedokteran Sejak UU no.29/2004 ttg Praktik Kedokteran s/d saat ini s/d saat ini telah diterbitkan Peraturan lain telah diterbitkan Peraturan lain yang mengacu UU tsb sbg Payung Hukumyang mengacu UU tsb sbg Payung Hukum

Dalam perjalanan waktu timbul segala Dalam perjalanan waktu timbul segala bentuk dinamika perkembangan bidang bentuk dinamika perkembangan bidang kesehatan / kedokteran kesehatan / kedokteran (Persiapan BPJS, (Persiapan BPJS, Program PDSBK, Dokter dg kewenangan Program PDSBK, Dokter dg kewenangan tambahan dll)tambahan dll)

Adanya tuntutan Globalisasi Adanya tuntutan Globalisasi berdampak berdampak pada Sistem yang berlaku (Dr. WNA, Promosi pada Sistem yang berlaku (Dr. WNA, Promosi / Iklan , Bhakti Sosial bantuan asing/ Iklan , Bhakti Sosial bantuan asing

Page 6: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

PENDAHULUANPENDAHULUAN (lanjutan)(lanjutan)

6

Sementara proses berjalan Sementara proses berjalan belum belum diimbangi Penerapan Sistem diimbangi Penerapan Sistem Pembinaan dan Pengawasan Pembinaan dan Pengawasan (persepsi yg sama dlm teknis Sistem (persepsi yg sama dlm teknis Sistem Binwas (Kemenkes, KKI, Pemda, OP) Binwas (Kemenkes, KKI, Pemda, OP) sesuai fungsi dan tugas masing-sesuai fungsi dan tugas masing-masingmasing

Kebijakan Pemda yg mempunyai otoritas di Kebijakan Pemda yg mempunyai otoritas di Daerah sebagai konsekuensi Otonomi Daerah sebagai konsekuensi Otonomi Daerah …..dlsbDaerah …..dlsb

Page 7: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Tujuan Pembinaan dan Pengawasan Tujuan Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Praktik Kedokteran/ Pelaksanaan Praktik Kedokteran/

Kedokteran GigiKedokteran GigiUU no 29/2004 dan Permenkes 2052/ 2011UU no 29/2004 dan Permenkes 2052/ 2011

UU no. 29/2004 (pasal 72)UU no. 29/2004 (pasal 72) Meningkatkan Meningkatkan mutu yankesmutu yankes yg diberikan Dr dan yg diberikan Dr dan

DrgDrg Melindunggi masyarakat atas tindakan yang Melindunggi masyarakat atas tindakan yang

dilakukan Dr dan Drgdilakukan Dr dan Drg Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat, Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat,

dokter dan dokter gigi.dokter dan dokter gigi.

Permenkes 2052/ 2011 (pasal 30 ayat 2)Permenkes 2052/ 2011 (pasal 30 ayat 2) Pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan yg Pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan yg

diberikan Dr/ Drgdiberikan Dr/ Drg

Binwas dilakukan oleh Pemerintah Pusat Binwas dilakukan oleh Pemerintah Pusat (Kemenkes), KKI, Pemda dan OP sesuai fungsi dan (Kemenkes), KKI, Pemda dan OP sesuai fungsi dan tugas serta wewenang masing-masingtugas serta wewenang masing-masing

7

Page 8: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

*Kementerian Kesehatan*Kementerian Kesehatan

Dr dan Drg menjalankan Praktik Dr dan Drg menjalankan Praktik Kedokteran/ Kedokteran Gigi:Kedokteran/ Kedokteran Gigi:Fasyankes : primer (PKM, Klinik), Fasyankes : primer (PKM, Klinik), sekunder dan tersier (RS)sekunder dan tersier (RS) Praktik MandiriPraktik Mandiri

Bagaimana pelaksanaan fungsi Bagaimana pelaksanaan fungsi pembinaan pengawasan oleh pembinaan pengawasan oleh Kementerian Kesehatan?Kementerian Kesehatan?

8

Page 9: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

UU no. 44 /2009 ttg RSUU no. 44 /2009 ttg RSBagian Kelima pasal 13 Bagian Kelima pasal 13 SDM SDM

Tenaga Medis yg melakukan Praktik Kedokteran di RSTenaga Medis yg melakukan Praktik Kedokteran di RS Wajib memiliki SIPWajib memiliki SIP Bekerja sesuai Standar Profesi, Standar Yan RS, SPO, Bekerja sesuai Standar Profesi, Standar Yan RS, SPO,

Etika Profesi, Menghormati Hak Pasien dan Etika Profesi, Menghormati Hak Pasien dan Mengutamakan Keselamatan PasienMengutamakan Keselamatan Pasien

Pasal 14 ttg Nakes WNAPasal 14 ttg Nakes WNA RS memperkerjakan Nakes asing RS memperkerjakan Nakes asing Sesuai Sesuai

kebutuhankebutuhan Hanya dilakukan pertimbangan: alih teknologi dan Hanya dilakukan pertimbangan: alih teknologi dan

ilmu pengetahuan serta ketersediaan nakes ilmu pengetahuan serta ketersediaan nakes setempatsetempat

Hanya dilakukan bagi Nakes asing yg telah memiliki Hanya dilakukan bagi Nakes asing yg telah memiliki STR dan SIPSTR dan SIP 9

Page 10: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Binwas Fasyankes oleh Binwas Fasyankes oleh KemenkesKemenkes

Binwas yang dilaksanakan oleh Binwas yang dilaksanakan oleh Kemenkes Kemenkes Mutu dan Keselamatan Mutu dan Keselamatan Pasien sesuai amanah UU 44/2009 ttg RSPasien sesuai amanah UU 44/2009 ttg RSUntuk Faskes : melalui Program dan Untuk Faskes : melalui Program dan Pelaksanaan KegiatanPelaksanaan Kegiatan

1.1.Perijinan (pemenuhan persyaratan Perijinan (pemenuhan persyaratan sarpras, SDM)sarpras, SDM)

2.2. Penetapan Kelas RSPenetapan Kelas RS

3.3. Penetapan RS PendidikanPenetapan RS Pendidikan

4.4.Bim Tek Program Mutu dan Kes. PasienBim Tek Program Mutu dan Kes. Pasien

Page 11: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Binwas Fasyankes oleh Binwas Fasyankes oleh KemenkesKemenkes

(lanjutan.)(lanjutan.)

5.5. Pemberdayaan Komite Medik: Permenkes Pemberdayaan Komite Medik: Permenkes 755/ 2010 (kredensial utk penetapan 755/ 2010 (kredensial utk penetapan kewenangan klinik, etik mutu dan disiplin kewenangan klinik, etik mutu dan disiplin Tenaga Medis)Tenaga Medis)

6.6. Proses Akreditasi RS (2012) 3 tahun sekali sesuai Proses Akreditasi RS (2012) 3 tahun sekali sesuai amanah UU 44/2008 tentang RSamanah UU 44/2008 tentang RS

7.7. Penyiapan Pelaksanaan BPJS : Kredensial PPKPenyiapan Pelaksanaan BPJS : Kredensial PPK

8.8. Pemantauan oleh Dinas Kesehatan SetempatPemantauan oleh Dinas Kesehatan Setempat

9.9. Pembentukan Badan Pengawas RS Pembentukan Badan Pengawas RS Monev Mutu Monev Mutu RSRS

10.10. Pembentukan Komite Nasional Keselamatan Pembentukan Komite Nasional Keselamatan Pasien (Permenkes 251/MENKES/SK/VII/2012)Pasien (Permenkes 251/MENKES/SK/VII/2012)

Page 12: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Binwas Binwas

Untuk Praktik Mandiri Untuk Praktik Mandiri sesuai Tupoksi dan sesuai Tupoksi dan kewenangan Dinkes yang mengeluarkan SIP kewenangan Dinkes yang mengeluarkan SIP bagi Dr/ Drgbagi Dr/ Drg

1.1.Perijinan (pemenuhan persyaratan sarpras, Perijinan (pemenuhan persyaratan sarpras, SDM)SDM)

2.2.Penyiapan Pelaksanaan BPJS : Kredensial PPKPenyiapan Pelaksanaan BPJS : Kredensial PPK

3.3.Perlu Monev berkala yang dilakukan secara Perlu Monev berkala yang dilakukan secara terpadu oleh OP, KKI, Pemda terpadu oleh OP, KKI, Pemda

4.4.Penerapan sangsi jika didapatkan Penerapan sangsi jika didapatkan pelanggaran dg melibatkan Institusi pelanggaran dg melibatkan Institusi berwenang.berwenang. 12

Page 13: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Isue Strategis yang mempengaruhi Isue Strategis yang mempengaruhi dalam Binwas Praktik Kedokteran dalam Binwas Praktik Kedokteran

dan Kedokteran Gigidan Kedokteran Gigi Mode 4: Masuknya Nakes Asing ke Indonesia Mode 4: Masuknya Nakes Asing ke Indonesia

yang telah terjadi secara tersamar dan yang telah terjadi secara tersamar dan berbagai cara berbagai cara saat ini dalam proses revisi saat ini dalam proses revisi PePermenkesrmenkes No No..317/Menkes/ Per/III/2010 t317/Menkes/ Per/III/2010 ttgtg Pendayagunaan Pendayagunaan Nakes WNA Nakes WNA Di Ind. Di Ind.

Upaya mengiklankan / publikasi tanpa Upaya mengiklankan / publikasi tanpa memperhatikan etika yg berlaku memperhatikan etika yg berlaku dinilai dinilai terlalu keras untuk negara / bangsa terlalu keras untuk negara / bangsa Indonesia tetapi sangat terbuka untuk Asing Indonesia tetapi sangat terbuka untuk Asing (Permenkes (Permenkes No 1787/MENKES/PER/XII/2010No 1787/MENKES/PER/XII/2010) )

13

Page 14: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Peraturan yang telah ada belum Peraturan yang telah ada belum diberdayakan dalam Binwas secara diberdayakan dalam Binwas secara optimaloptimal

Penerapan pemberian sangsi pada setiap Penerapan pemberian sangsi pada setiap

pelanggaran yang ditemukan pelanggaran yang ditemukan diperlukan partisipasi aktif dan terintgrasi diperlukan partisipasi aktif dan terintgrasi dari semua pihak yang berwenang dalam dari semua pihak yang berwenang dalam Pelaksanaan Binwas (Kemenkes, KKI, Pelaksanaan Binwas (Kemenkes, KKI, Pemda, OP)Pemda, OP) 14

(lanjutan …)(lanjutan …)

Page 15: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

PENCATATAN DAN PELAPORANPENCATATAN DAN PELAPORAN(Permenkes No. 2052/2011, Bab IV pasal 29)(Permenkes No. 2052/2011, Bab IV pasal 29)

Kepala Dinas Kesehatan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/KotaKabupaten/Kota wajib wajib melakukan pencatatan terhadap semua SIP Dokter dan melakukan pencatatan terhadap semua SIP Dokter dan Dokter Gigi yang telah dikeluarkannya.Dokter Gigi yang telah dikeluarkannya.

disampaikan secara berkala minimal 3 (tiga) bulan sekali disampaikan secara berkala minimal 3 (tiga) bulan sekali kepada Kepala BPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, kepada Kepala BPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, KKI, dan tembusan kepada Kepala Dinas KKI, dan tembusan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi serta organisasi profesi setempat.Provinsi serta organisasi profesi setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi wajib melakukan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi wajib melakukan pencatatan terhadap semua surat tugas dokter spesialis pencatatan terhadap semua surat tugas dokter spesialis dan dokter gigi spesialis tertentu yang telah dan dokter gigi spesialis tertentu yang telah dikeluarkannyadan disampaikan secara dikeluarkannyadan disampaikan secara berkala minimal 3 berkala minimal 3 (tiga) bulan sekali kepada Sekretaris Jenderal(tiga) bulan sekali kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kementerian Kesehatan.Kesehatan. 15

Page 16: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mencabut SIP Dokter dan Dokter Gigi dalam hal:mencabut SIP Dokter dan Dokter Gigi dalam hal:

a.a.AAtas dasar rekomendasi MKDKI;tas dasar rekomendasi MKDKI;

b.b.STR Dokter dan Dokter Gigi dicabut oleh KKI;STR Dokter dan Dokter Gigi dicabut oleh KKI;

c.c.TTempat praktik tidak sesuai lagi dengan empat praktik tidak sesuai lagi dengan SIPnya; dan/atauSIPnya; dan/atau

d.d.DDicabut rekomendasinya oleh organisasi icabut rekomendasinya oleh organisasi profesi melalui sidang yang dilakukan khusus profesi melalui sidang yang dilakukan khusus untuk itu.untuk itu.

16

PEMBINAAN DAN PENGAWASANPEMBINAAN DAN PENGAWASAN (Permenkes No. 2052/2011, Bab V pasal 30)(Permenkes No. 2052/2011, Bab V pasal 30)

Page 17: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

PENDAYAGUNAAN PENDAYAGUNAAN NAKES NAKES WNAWNA DI DI INDONESIAINDONESIA

PePermenkesrmenkes No No..317/Menkes/ Per/III/2010 317/Menkes/ Per/III/2010 TK-WNA Pemberi Pelayanan hanya dapat bekerja di RTK-WNA Pemberi Pelayanan hanya dapat bekerja di RSS Kelas A Kelas A

dan Kelas B yang telah terakreditasi serta dan Kelas B yang telah terakreditasi serta Fasyankes Fasyankes tertentu tertentu yang ditetapkan oleh Menteri. yang ditetapkan oleh Menteri.

Penyelenggara pelatihan yang dapat menggunakan TK-WNA Penyelenggara pelatihan yang dapat menggunakan TK-WNA Pemberi Pelatihan meliputi: Pemberi Pelatihan meliputi:

a. institusi pendidikan tenaga kesehatan yang terakreditasi; a. institusi pendidikan tenaga kesehatan yang terakreditasi;

b. rumah sakit pendidikan; b. rumah sakit pendidikan;

c. organisasi profesi; c. organisasi profesi;

d. rumah sakit non pendidikan. d. rumah sakit non pendidikan. Pemerintah, PemPemerintah, Pemdada Propinsi, dan Pem Propinsi, dan Pemda da kabupaten/kota kabupaten/kota

melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini. Peraturan ini.

(2) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri, Pem(2) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri, Pemdada Propinsi, PemPropinsi, Pemdada Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing dapat mengambil tindakan administratif. masing-masing dapat mengambil tindakan administratif.

17

Page 18: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Iklan dan Publikasi MasyarakatIklan dan Publikasi Masyarakat PERMENKES No 1787/MENKES/PER/XII/2010PERMENKES No 1787/MENKES/PER/XII/2010

Iklan dan/ atau publikasi Pelayanan Kesehatan tidak diperbolehkan Iklan dan/ atau publikasi Pelayanan Kesehatan tidak diperbolehkan apabila bersifat :apabila bersifat :

a.a.Menyerang/pamerMenyerang/pamer

b.b.Memberikan informasi atau pernyataan tidak benar,palsu bersifat Memberikan informasi atau pernyataan tidak benar,palsu bersifat menipu dan menyesatkanmenipu dan menyesatkan

c.c.Memuat informasi yang menyiratkan mendapatkan keuntunganMemuat informasi yang menyiratkan mendapatkan keuntungan

d.d.Membandingkan mutu pelayananMembandingkan mutu pelayanan

e.e.Memuji diri secara berlebihanMemuji diri secara berlebihan

f.f.Mempublikasikan metode, obat, alat dan/atau teknologi pelayanan Mempublikasikan metode, obat, alat dan/atau teknologi pelayanan kesehatan baru atau non-konvensional yang belum diterima kesehatan baru atau non-konvensional yang belum diterima masyarakat kedokteran masih, diragukan atau belum terbuktimasyarakat kedokteran masih, diragukan atau belum terbukti

g.g.Mengiklankan pelayanan yang tidak berlokasi di IndonesiaMengiklankan pelayanan yang tidak berlokasi di Indonesia

18

Page 19: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Iklan dan Publikasi MasyarakatIklan dan Publikasi Masyarakat

Iklan dan/ atau publikasi Iklan dan/ atau publikasi YankesYankes tidak diperbolehkantidak diperbolehkan apabila apabila bersifat :bersifat :

h.h.Mengiklankan pelayanan kesehatan yang tidak memiliki izinMengiklankan pelayanan kesehatan yang tidak memiliki izin

i.i.Mengiklankan obat, makanan suplemen atau alat kesehatan yang Mengiklankan obat, makanan suplemen atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edartidak memiliki izin edar

j.j.Mengiklankan susu formula dan zat adiktifMengiklankan susu formula dan zat adiktif

k.k.Mengiklankan obat keras, psikotropika dan narkotikaMengiklankan obat keras, psikotropika dan narkotika

l.l.Memberikan informasi kepada masyarakat dengan cara Memberikan informasi kepada masyarakat dengan cara mendorong penggunaan jasa tenaga pelayanan kesehatan di mendorong penggunaan jasa tenaga pelayanan kesehatan di tempat tersebuttempat tersebut

m.m.Mengiklankan promosi penjualan dalam bentuk apapun termasuk Mengiklankan promosi penjualan dalam bentuk apapun termasuk pembrian potongan (diskon) imbalan atas pelayanan , dan pembrian potongan (diskon) imbalan atas pelayanan , dan menggunakan metode penjualan multi-level-marketingmenggunakan metode penjualan multi-level-marketing

n.n.Memberi testimoni penjualan dalam bentuk apapunMemberi testimoni penjualan dalam bentuk apapun

o.o.Menggunakan gelar akademis dan atau sebutan profesi di bidang Menggunakan gelar akademis dan atau sebutan profesi di bidang kesehatankesehatan 19

Page 20: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

KESIMPULANKESIMPULANUpaya Upaya PPeningkatan eningkatan MMutuutu Praktik Praktik Kedokteran/ Kedokteran Gigi Kedokteran/ Kedokteran Gigi terintegrasi Mutu Fasyankesterintegrasi Mutu FasyankesPenataan organisasiPenataan organisasi (BPRS, KNKPRS) (BPRS, KNKPRS)Regulasi peraturan perundangan Regulasi peraturan perundangan (Penertiban SIP, Sertifikat (Penertiban SIP, Sertifikat KKompetensi, ompetensi, Registrasi dan Surat Tugas )Registrasi dan Surat Tugas )Pemantapan jejaring (penempatan Pemantapan jejaring (penempatan PPDS senior di bawah bimbingan PPDS senior di bawah bimbingan dokter pembimbingnya)dokter pembimbingnya)

20

Page 21: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Optimalisasi Peran Komite Medik : Optimalisasi Peran Komite Medik : kredensial dan rekredensialkredensial dan rekredensial penetapan kompetensi (kewenangan penetapan kompetensi (kewenangan klinik) oleh peer group, etik & mutu klinik) oleh peer group, etik & mutu melalui Audit Medik serta disiplin Dr/ melalui Audit Medik serta disiplin Dr/ DrgDrg

Standarisasi (melalui Registrasi yang Standarisasi (melalui Registrasi yang mewajibkan kompetensi dari profesi)mewajibkan kompetensi dari profesi)

Quality Assurance (bimtek dan monev Quality Assurance (bimtek dan monev secara rutin pelaksanaan dan secara rutin pelaksanaan dan penyelenggaraan praktik kedokteranpenyelenggaraan praktik kedokteran/ / kedokteran gigikedokteran gigi)) 21

Page 22: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Pengembangan Pengembangan IPTEKIPTEK (Penapisan Teknologi (Penapisan Teknologi kedokteran oleh kedokteran oleh TTim im AAhli)hli)

Peningkatan peran sertaPeningkatan peran serta/ / kepeduliankepedulian masyarakat dan masyarakat dan organisasi profesiorganisasi profesi (OP) (OP)

Peningkatan kontrol sosialPeningkatan kontrol sosial

22

Page 23: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Penerapan Iklan dan Promosi Penerapan Iklan dan Promosi beretika beretika diberlakukan hal yang diberlakukan hal yang sama utk Promosi dari pihak asing sama utk Promosi dari pihak asing penyusunan Buku Direktori RS penyusunan Buku Direktori RS dengan Produk Unggulan oleh BUKdengan Produk Unggulan oleh BUK

Keberanian untuk penerapan Keberanian untuk penerapan sangsi jika terbukti adanya sangsi jika terbukti adanya pelanggaran UU dan Peraturan yang pelanggaran UU dan Peraturan yang berlaku oleh pihak yg berwenang.berlaku oleh pihak yg berwenang.

23

Page 24: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

Rencana Tindak LanjutRencana Tindak Lanjut

Koordinasi Kemenkes, KKI, Pemda Koordinasi Kemenkes, KKI, Pemda dan OP dan OP membangun persepsi membangun persepsi yg sama dalam menjalankan yg sama dalam menjalankan fungsi Pembinaan dan fungsi Pembinaan dan PengawasanPengawasan

Membangun Komitmen Membangun Komitmen melaksanakan penegakan hukum melaksanakan penegakan hukum terhadap pelanggaran UU dan terhadap pelanggaran UU dan Peraturan yg berlaku Peraturan yg berlaku melibatkan aparat yg berwenangmelibatkan aparat yg berwenang 24

Page 25: Kebijakan Mutu Praktek Dr Dan Drg (BUK Rujukan Kemenkes)

TERIMA KASIHTERIMA KASIH