KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

13
KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN (Studi terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 59/PUU-XV/2017) SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Ruth Crista Vanesa Hariyanto NIM: 312015008 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Mei 2019

Transcript of KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

Page 1: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN

AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN

DAN WAKIL PRESIDEN

(Studi terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 59/PUU-XV/2017)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Kristen Satya Wacana

Ruth Crista Vanesa Hariyanto

NIM: 312015008

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

Mei 2019

Page 2: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …
Page 3: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …
Page 4: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …
Page 5: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …
Page 6: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas

kasih dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Skripsi dengan judul “Kebijakan Legislatif Terbuka dalam Ketentuan

Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden (Studi Terhadap Putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 59/PUU-XV/2017)” ini merupakan syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya

Wacana.

Latar belakang Penulisan skripsi ini berkaitan dengan pengujian

konstitusionalitas Pasal 222 UU Pemilu yang mengatut tentang syarat ambang

batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden atau Presidensial Threshold dan

lahir salah satunya yaitu dalam Putusan MKRI Nomor 59/PUU-XV/2017, yang

mana dalam permohonannya Pemohon mendalilkan bahwa syarat ambang batas

tersebut merupakan pelanggaran hak politik warga negara yang menjadi bagian

dari HAM. Akan tetapi dalam penelitian ini, Penulis akan membuktikan bahwa

ketentuan syarat ambang batas tersebut bukanlah tentang isue pelanggaran HAM,

akan tetapi merupakan perwujudan dari kebijakan legislatif terbuka yang

konstitusional. Sehingga untuk itu menutup kemungkinan lembaga kekuasaan lain

dapat mengintervensi keberlakuannya, termasuk MKRI yang memiliki batasan

akan kewenangannya yang disebut dengan judicial self restraint.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi mungkin terlihat oleh

Pembaca masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, Penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran yang bersifat

membangun kearah penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terima kasih.

Salatiga, 6 Mei 2019

Ruth Crista Vanesa Hariyanto

Page 7: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

iii

MOTTO

Ibrani 6 : 9 - 12

“Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian

tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik , yang

mengandung keselamatan. Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan

pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh

pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai

sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan

kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang

pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi

penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam

apa yang dijanjikan Allah.”

Dan

Najwa Shihab

“Terbentur, terbentur, terbentur, niscaya kita akan terbentuk”

Page 8: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama menyelesaikan penyusunan skripsi ini, Penulis telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langusng maupun tidak

langsung. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, Penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut mmbantu,

khususnya:

1. Bapak Arie Siswanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Kristen Satya Wacana serta Wali Studi Penulis.

2. Bapak R.E.S Fobia, S.H., MIDS., selaku Wakil Dekan Fakultas

Hukum Universitas Kristen Satya Wacana.

3. Bapak Dr. Marihot Janpiter Hutajulu, S.H., M.Hum., selaku Ketua

Program Studi Fakulotas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana.

4. Ibu Ninon Melatyugra, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing 1 dan

Bapak Dr. Titon Slamet Kurnia, S.H., M.H., selaku Pembimbing 2

yang telah banyak memberikan masukan ilmu, waktu, semangat serta

memberikan pengarahan kepada Penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Krishna Djaya Darumurti, S.H., M.H., selaku Penguji 1

yang telah memberikan waktu, saran dan masukan dalam penyusunan

skripsi Penulis.

6. Seluruh Staf Dosen serta Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas

Kristen Satya Wacana yang telah membantu kelancaran Penulis dalam

menyelesaikan studi.

7. Seluruh Staf Pegawai Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana

yang telah memberikan peminjaman buku sebagai kebutuhan dalam

Penulisan skripsi ini.

8. Kedua Orangtua Penulis, Papah Yusuf Hariyanto dan Mamah

Sumiatun, serta Mas Ardi Pria Sembodo, Mbak Elizabeth

Kristianingrum, Dek Satria Tegar Pinilih, Dek Holcim Bambang

Nugroho sebagai saudara/i tercinta, Dek Chantika Zeva Areta Corsane,

Dek Kevin Joe Nathanael sebagai keponakan tercinta, Bu Sri yang

Page 9: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

v

telah merawat Penulis sejak bayi hingga sekarang, dan semua keluarga

yang selalu memberikan kasih sayang, pengorbanan, doa serta

dorongan moril maupun materil tak terhingga.

9. Sahabat-sahabat Penulis, Dinda Dechyntia Asmarani, Nandhika

Nikasari, Indri Asra Ismanto, Pamerdia Thandy, Fatimah Nurul Aini,

Banu Ambarwati, Elysa Indriasari, Hanindya Dyah Prasti, Rei Resza,

Gracesella Ranindaya, Ketria Ranika, Fahdelika Mahendar, Ela

Saputri, Andriani Purwanto, Fajar Ristina, Giga Lazuardi, Eric Sanjaya

Darmawan, Christian Bonya, Reiner Silalahi, Miss Iful, yang selalu

memberikan semangat, menjadi penopang Penulis dikala susah,

menjadi bagian terpenting Penulis dikala senang, dan tak lelah

memberikan bantuan moril setiap harinya.

10. Sahabat-sahabat Kost Diponegoro Nomor. 35A Salatiga, Melda,

Anggi, Vina, Ce Amy, Ce Grace, Ce Pauline, dan masih banyak

lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh Penulis. Penulis

mengucapkan banyak terima kasih atas kebersamaan, dukungan,

motivasi, dan bantuannya selama ini.

11. Sistem Pendukung Penulis yang selalu memberikan motivasi tanpa

henti, Mbak Najwa Shihab dan rekan-rekan Komunitas Mata Kita,

Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala semangat, doa,

dan dukungan yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman angkatan 2015 Fakultas Hukum Universitas

Kristen Satya Wacana.

Dan semua pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, terima kasih atas

semua bantuan dan dukungannya.

Salatiga, 6 Mei 2019

Ruth Crista Vanesa Hariyanto

Page 10: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................

Lembar Persetujuan ...............................................................................................

Lembar Pengujian ...................................................................................................

Lembar Pernyataan Orisinalitas Skripsi ..............................................................

Kata Pengantar .......................................................................................................

Motto ..................................................................................................................... ...

Ucapan Terima Kasih .............................................................................................

Daftar Isi ..................................................................................................................

ABSTRAK ...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah .........................................................................

B. Rumusan Masalah ..................................................................................

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................

D. Keaslian ..................................................................................................

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................

F. Metode Penelitian ...................................................................................

G. Sistematika Penulisan .............................................................................

BAB II KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA SEBAGAI

KEWENANGAN LEGISLATIF UNTUK MEMBENTUK

MUATAN SUATU UNDANG-UNDANG ..........................................

A. Macam dan Karakteristik Kebijakan Legislatif dalam Perumusan

Undang-Undang .....................................................................................

1. Kebijakan Legislatif Terbuka ............................................................

2. Kebijakan Legislatif Tertutup ............................................................

B. Kebijakan Legislatif Terbuka sebagai Batas Kewenangan MKRI

dalam Melakukan Pengujian Undang-Undang ......................................

1. Wewenang Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ...................

2. Prinsip Judicial Self Restraint ..........................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xi

1

1

9

9

9

10

10

13

15

16

17

27

33

34

37

Page 11: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

vii

3. Batasan Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam Pengujian

Muatan Kebijakan Legislatif Terbuka dengan Prinsip Judicial Self

Restraint .............................................................................................

BAB III AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL

PRESIDEN ............................................................................................

A. Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden sebagai

Syarat Pengusungan Calon Presiden dan Wakil Presiden ......................

1. Pengertian Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil

Presiden ............................................................................................

2. Fugsi Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden ......

B. Sumber Hukum Ketentuan Ambang Batas Pencalonan Presiden dan

Wakil Presiden di Indonesia ...................................................................

1. Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden dalam

Konstitusi dan Pasal 222 UU RI Nomor 7 Tahun 2017 ...................

2. Putusan MKRI Terkait dengan Ambang Batas Pencalonan

Presiden dan Wakil Presiden ............................................................

C. Ketentuan Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden

merupakan Kebijakan Legislatif Terbuka ..............................................

1. Karakteristik Kebijakan Legislatif Terbuka dalam Ketentuan

Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden ................

2. Ketentuan Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Wakil

Presiden bukan merupakan Isue Pelanggaran HAM ........................

BAB IV PENUTUP .............................................................................................

A. Kesimpulan .............................................................................................

B. Saran .......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

47

54

55

56

60

56

57

63

64

69

78

80

88

95

95

97

Page 12: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM

KETENTUAN AMBANG BATAS PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL

PRESIDEN (Studi terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 59/PUU-

XV/2017)”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsep kebijakan

legislatif terbuka sebagai salah satu prosedur konstitusional dalam pembuatan

produk undang-undang di Indonesia. Hal tersebut sangat penting kaitannya untuk

mengetahui adanya pembatasan kewenangan yang lahir dari putusan MKRI untuk

dirinya sendiri agar tidak masuk pada kamar lembaga kekuasaan lain (legislator).

Sehingga hasil dari pengertian tersebut, kemudian digunakan sebagai sarana untuk

menganalisis dan membuktikan bahwa Pasal 222 UU Pemilu tentang syarat

ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden adalah bentuk perwujudan

dari kebijakan legislatif terbuka. Penelitian ini mengkaji Putusan MKRI Nomor

59/PUU-XV/2017 dalam pengujian Pasal 222 UU Pemilu dengan ditinjau dari

aspek yuridis. Pembahasan Penulisan dianalisis menggunakan metode yuridis

normatif dengan pendekatan perundang-undangan atau dalam Hukum Tata

Negara dan Hukum Hak Asasi Manusia. Hasil kajian menunjukkan bahwa

ketentuan syarat ambang batas pencalonan Presiden dan Wakil Presiden yang

terdapat dalam Pasal 222 UU Pemilu merupakan perwujudan dari Kebijakan

Legislatif Terbuka yang secara tegas dan eksplisit telah didelegasikan oleh UUD

NRI 1945.

Kata kunci : Kebijakan Legislatif Terbuka, Presidential Threshold, dan Hak

Asasi Manusia.

Page 13: KEBIJAKAN LEGISLATIF TERBUKA DALAM KETENTUAN …

ix

ABSTRACT

This thesis entitled "OPEN LEGAL POLICY IN THE CONDITIONS OF

PRESIDENTIAL THRESHOLD (STUDY ON THE DECISION OF

CONSTITUTIONAL COURT NUMBER 59 / PUU-XV / 2017)" The purpose of

this study is to reveal the concept of Open Legal Policy as one of the

constitutional procedures in constructing laws products in Indonesia. It is very

important to know the limitations of the authority created by the Constitusional

Court of Republic of Indonesia (MKRI) for itself so as not to join to the other

power institution rooms. So that the results of the understandings are then used to

analyze and prove that Article 222 of the Election Law about the terms of the

Presidential Threshold is a manifestation of the Open Legal Policy. This study

examines MKRI Decision Number 59 / PUU-XV / 2017 in testing the Article 222

of the Election Law in terms of juridical aspects. Writing Discussion is analyzed

by using normative juridical methods with a statutory approach or in

Constitutional Law and Human Rights Law. The result of the study indicates that

the provisions of the Presidential Threshold conditions realized in Article 222 is

an embodiment of the Open Legal Policy which has been firmly and explicitly

delegated by the Constitution of the Republic of Indonesia.

Keywords: Open Legal Policy, Presidential Threshold, and Human Rights.