Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

29
KEBIJAKAN DAN KRITERIA PENGALOKASIAN DAK BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TA 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN disampaikan pada: Sosialisasi DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2014 Ditjen Pendidikan Menengah, Kementerian Penddidikan dan Kebudayaan Jakarta, 11 Maret 2014

description

DAK

Transcript of Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

Page 1: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

KEBIJAKAN DAN KRITERIA PENGALOKASIAN DAK

BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH TA 2014

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

disampaikan pada:

Sosialisasi DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2014

Ditjen Pendidikan Menengah, Kementerian Penddidikan dan KebudayaanJakarta, 11 Maret 2014

Page 2: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

O U T L I N E

1.Pola Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah

2.Transfer ke Daerah

3.Transfer ke Daerah Dalam APBN 2014

4.Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK)

5.DAK Bidang Pendidikan

2

Page 3: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

Melalui

Angg.K/L

Belanja

Pemerintah

Pusat

Dana

Perimbangan

Transfer

ke

Daerah

Dana

Otsus

DAERAH

Dana

Penyesuaian

PEMERINTAH PUSAT

POLA HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH

Pajak

SDA

• DBH

• DAU

• DAK

Belanja

APBN

Mendanai kegiatan

6 Urusan (Absolut)

Mendanai kegiatan

di luar 6 Urusan

Absolut

Mendanai Program

Nasional

Melalui Anggaran

Pembiayaan

dan Perhitungan (APP)

Penyelenggaraan Desentralisasi

(Masuk APBD)

PNPM ; Jamkesmas

Subsidi ; BLT

•Sebagian dapat diselenggarakan

Sendiri oleh Pemerintah

•Sebagian dapat diselenggarakan

melalui asas Dekonsentrasi

•Sebagian dapat diselenggarakan

melalui asas Tugas Pembantuan

diselenggarakan Sendiri oleh

Pemerintah

3

Page 4: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

Dana Perimbangan

Dana Otsus &

Penyesuaian

Dana

Otsus

TRANSFER KE DAERAH

Dana yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai

kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi

fiskal, yang terdiri dari:

1. DBH, dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka

persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam

rangka pelaksanaan desentralisasi

2. DAU, dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan

keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah

dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.

3. DAK, Dialokasikan kepada daerah tertentu untuk membantu

mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah

dan sesuai prioritas nasional

Dana yang dialokasikan untuk membiayai

pelaksanaan otonomi khusus suatu daerah

sebagaimana ditetapkan dalam UU Otsus

Dana

Penyesuaian

Dana yang dialokasikan untuk membantu daerah

dalam rangka melaksanakan kebijakan tertentu

sesuai peraturan perundangan

TRANSFER KE DAERAH

4

Page 5: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

TRANSFER KE DAERAH DALAM APBN 2014

TRANSFER KE DAERAH

592,55

Dana

Perimbangan

Dana Otsus &

Penyesuaian

Dana Bagi Hasil (DBH)

Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Otsus Papua

Dana Otsus Aceh

Dana Infras Otsus Papua

Tamb Penghasilan Guru

Dana

Otsus

Dana

Penyesuaian

DBH PBB

DBH PPh

Kehutanan

Pertum

Perikanan

Migas

DBH CHT

DBH Pajak

DBH SDA

Dana Otsus Papua Barat

Panas Bumi

Dana Insentif Daerah (DID)

Tunjangan Profesi Guru

Bantuan Op Sek (BOS)

Dana Infras Otsus PaBarat

487,93

16,15

104,62

87,95

113,71

341,22

33,00

4,78

2,05

6,82

2,00

0,50

1,85

60,54

24,07

1,38

23,86

25,71

2,21

2,57

19,84

0.20

38,85

0,47

Dana P2D2 0,09

51,79

61,92

Dana Keistimewaan DIY 0,52

5

Page 6: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

DANA ALOKASI KHUSUS

Page 7: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

DASAR HUKUM

7

UNDANG-UNDANG:

o UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah

PERATURAN PEMERINTAH:

o PP Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN:

o PMK tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus (ditetapkan tiap tahun)

o PMK Nomor 145/PMK.07/2013 tentang Pengalokasian Anggaran Transfer ke Daerah

o PMK Nomor 183/PMK.07/2013 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran

Transfer ke Daerah

PERATURAN MENTERI TEKNIS

o Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Keuangan

DAK di Daerah

o Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan APBD

o Peraturan Menteri Teknis tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK

Page 8: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

PENGERTIAN DAN TUJUAN DAK (1)

8

PENGERTIAN:

Dana yang bersumber dari Pendapatan APBN yang dialokasikan

kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai

kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai

prioritas nasional.

TUJUAN:

Membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana dan

prasarana pelayanan dasar masyarakat, dan untuk mendorong

percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas

nasional.

Page 9: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

PENGERTIAN DAN TUJUAN DAK (2)

9

Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah yang dapat memperoleh

alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.

Membantu dalam arti “bukan penyediaan dana yang utama” dan/atau “bukan

menggantikan yang semua sudah ada”. Demikian juga hanya “diberikan kepada

daerah/bidang yang menurut kebijakannnya harus dibantu”

Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan

pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan

sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur ekonomis

yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang.

Urusan daerah, bukan kewenangan pusat/ Kementerian/lembaga.

Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dimuat dalam

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaran bersangkutan. RKP disetujui

DPR, selanjutnya dimuat dalam Nota Keuangan dan RAPBN.

Page 10: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

KEBIJAKAN UMUM DAK

10

1. Membantu daerah dalam penyediaan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat untuk mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).

2. Membantu daerah dalam membiayai kegiatan tertentu dalam rangka pencapaian sasaran prioritas nasional.

3. Menyempurnakan penyusunan kebijakan DAK yang berbasis output sesuai dengan RPJMN.

4. Meningkatkan koordinasi penyusunan Juknis agar lebih tepat sasaran dan tepat waktu.

5. Meningkatkan sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan DAK baik di pusat maupun di daerah.

6. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan DAK melalui koordinasi perencanaan dan pengelolaan DAK di berbagai tingkatan pemerintahan (mulai dari Musrenbangda);

7. Mendukung upaya percepatan pelaksanaan kegiatan di daerah dalam rangka mewujudkan output dan outcome yang diharapkan;

8. Menggunakan kinerja pelaporan pelaksanaan DAK dari daerah sebagai salah satu pertimbangan dalam pengalokasian DAK;

9. Meningkatkan koordinasi dan kualitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan DAK.

Page 11: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

Melanjutkan affirmative policy kepada 183 daerah tertinggal, melalui:

1. Pemberian alokasi DAK Tambahan bagi daerah tertinggal sebesar Rp2,8 Triliun untuk DAK Bidang Infrastruktur Dasar, yaitu:

Infrastruktur Jalan;

Infrastruktur Irigasi;

Infrastruktur Air Minum; dan

Infrastruktur Sanitasi.

2. Dana Pendamping untuk DAK Tambahan diatur berdasarkan kemampuan keuangan daerah, yaitu:

Kemampuan Keuangan Daerah Rendah Sekali, diwajibkan menyediakan dana pendampingpaling sedikit 0% (nol persen);

Kemampuan Keuangan Daerah Rendah, diwajibkan menyediakan dana pendamping paling sedikit 1% (satu persen);

Kemampuan Keuangan Daerah Sedang, diwajibkan menyediakan dana pendamping paling sedikit 2% (dua persen); dan

Kemampuan Keuangan Daerah Tinggi, diwajibkan menyediakan dana pendamping paling sedikit 3% (tiga persen).

11

KEBIJAKAN AFFIRMATIVE DAK KEPADA

DAERAH TERTINGGAL

Page 12: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

dalam miliar rupiah

No Bidang DAKPembagian Pagu DAK 2014

DAK DAK Tambahan Total

1 Pendidikan 10.041,30 - 10.041,30 2 Kesehatan 3.129,90 - 3.129,90 3 Infrastruktur Jalan 4.414,63 1.691,13 6.105,76

4 Infrastruktur Irigasi 1.654,98 633,98 2.288,96

5 Infrastruktur Air Minum 640,11 245,21 885,32 6 Infrastruktur Sanitasi 599,58 229,68 829,26 7 Prasarana Pemerintahan Daerah 499,74 - 499,74

8 Kelautan dan Perikanan 1.851,91 - 1.851,91 9 Pertanian 2.579,56 - 2.579,56

10 Lingkungan Hidup 548,10 - 548,10 11 Keluarga Berencana 462,91 - 462,91

12 Kehutanan 558,46 - 558,46

13 Sarana Perdagangan 730,99 - 730,99 14 Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal 754,74 - 754,74 15 Energi Perdesaan 467,94 - 467,94

16 Perumahan dan Permukiman 234,80 - 234,80 17 Keselamatan Transportasi Darat 235,94 - 235,94 18 Transportasi Perdesaan 301,34 - 301,34 19 Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan 493,07 - 493,07

Total 30.200,00 2.800,00 33.000,00

ALOKASI DAK TA 2014

12

Page 13: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

MEKANISME PENGALOKASIAN DAK

Penghitungan alokasi DAK dilakukan melalui 2 (dua) tahapan,

yaitu:

(1) Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK;

(2) Penentuan besaran alokasi DAK masing-masing Daerah.

Penentuan Daerah Tertentu harus memenuhi kriteria umum,

kriteria khusus, dan kriteria teknis.

Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan

perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria

khusus, dan kriteria teknis.

13

Page 14: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

14

KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSDDaerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK

Kriteria Umum (KU)

Kriteria Khusus (KK)

Berupa :a. Memperhatikan peraturan perundang-undangan yang

mengatur penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan Karakteristik daerah, yang meliputi: (1) Daerah Tertinggal; (2) Daerah perbatasan dengan negara lain; (3) Daerah rawan bencana; (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan; (5) Daerah ketahanan pangan; (6) Daerah pariwisata

b. Seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat DAK

Kriteria Teknis (KT)

ditetapkan oleh Kementerian/Lembaga teknis terkait yang memuat indikator-indikator yang mencerminkan kebutuhan teknis

KRITERIA PENGALOKASIAN DAK

Page 15: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

Kriteria

Umum

Kriteria

Khusus

Kriteria

Teknis

PAD

DBH

Daerah Tertinggal

Daerah Perbatasan

Daerah Rawan Bencana

Kondisi Infrastruktur

Per Bidang Per daerah

BNPP

BNPB

Kementan

K/L terkait

Da Ketahanan Pangan

Kemenparekraf

DAU

T- 2

T- 2

T-2

T-2

T-1

T-1

T-1

T-1

T-1

Belanja Gaji PNSD

Da Potensi Pariwisata

T-1

KPDT

Daerah & Kemenkeu

Kemenkeu

Kemenkeu

Daerah & Kemenkeu

Daerah Pesisir T-1 KKP

15

Jenis, Waktu dan Penyedia Data DAK

Page 16: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

PENGANGGARAN DAN PENGGUNAAN DAK

Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan segera setelah UU APBN diterbitkan.

Berdasarkan penetapan alokasi DAK, menteri teknis menyusunPetunjuk Teknis Penggunaan DAK , paling lambat 2 (dua) minggusetelah PMK ditetapkan.

Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.

Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.

Penggunaan DAK yang sudah dianggarkan dalam APBD menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah.

DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas

16

Page 17: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

DANA PENDAMPING

Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya.

Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.

Daerah dengan kemampuan keuangan tertentu tidak diwajibkan menganggarkan Dana Pendamping.

Yang dimaksud daerah dengan kemampuan keuangan tertentuadalah daerah yang selisih antara penerimaan umum APBD dan Belanja Pegawainya sama dengan 0 (nol) atau negatif.

17

Page 18: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

OPTIMALISASI PENGUNAAN DAK

Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasipenggunaan DAK dengan merencanakan dan menganggarkankembali kegiatan DAK dalam APBD tahun anggaran berjalanapabila akumulasi nilai kontrak pada suatu bidang DAK lebihkecil dari pagu DAK bidang tersebut.

Optimalisasi dilakukan untuk kegiatan-kegiatan pada bidangDAK yang sama dan sesuai dengan juknis yang ditetapkan.

18

Page 19: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

SISA DAK

Dalam hal pada akhir tahun anggaran terdapat sisa DAK dari bidang-bidang DAKyang output kegiatannya sudah tercapai, maka sisa DAK tersebut dapatdigunakan untuk mendanai kegiatan DAK dengan ketentuan:

a. sisa DAK dari bidang-bidang tersebut digunakan untuk mendanai kegiatan DAKdi bidang yang sama pada tahun anggaran berikutnya; dan/ atau

b. Akumulasi sisa DAK dari bidang-bidang tersebut dapat digunakan untukmendanai kegiatan DAK di bidang tertentu pada tahun anggaran berikutnya(poin b ini baru dapat dilaksanakan mulai TA 2015, dan berlaku untuk DAK TA2013 dan tahun-tahun anggaran berikutnya)

dengan memperhatikan prioritas nasional dan menggunakan juknis tahunanggaran berjalan.

Sisa DAK tidak dapat digunakan sebagai dana pendamping.

Pelaksanaan kegiatan yang didanai dari sisa DAK harus selesai dan dapatdimanfaatkan pada akhir tahun anggaran berkenaan.

Kepala Daerah menyampaikan laporan Penggunaan Sisa DAK kepada DirjenPerimbangan Keuangan c.q. Direktur Dana Perimbangan setelah kegiatan yangdidanai dari sisa DAK selesai.

19

Page 20: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

MEKANISME PENYALURAN DAK (1)

20

Tahap I Tahap II Tahap III Sebesar 30% (tiga puluh

persen) dari pagu alokasi;

Paling cepat pada bulanFebruari setelah daerah menyampaikan:a) Perda APBD;b) Laporan Penyerapan

Tahap III tahun anggaransebelumnya;

c) Laporan DAK tahunanggaran sebelumnya;

d) Surat Pernyataan Penyediaan Dana Pendamping;

e)Untuk tahun 2014 dilengkapi dengan laporanPenggunaan Sisa DAK TA 2010, TA 2011, & TA 2012.

Sebesar 45% (empat puluhlima persen) dari pagualokasi;

Paling 15 hari setelah Daerah menyampaikan Laporan penyerapan Penggunaan DAK Tahap I (penyerapan minimum 90%)

Sebesar 25% (dua puluhlima persen) dari pagualokasi;

Paling 15 hari setelah Daerah menyampaikan Laporan penyerapan Penggunaan DAK Tahap II(penyerapan minimum 90%)

Page 21: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

MEKANISME PENYALURAN DAK (2)

Penyaluran DAK tidak dapat dilaksanakan sekaligus dan melampaui tahunanggaran.

Laporan Realisasi Penyerapan DAK Tahap I atau Tahap II diterima DJPKpaling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tahun anggaran berakhir.

Dalam hal DAK Tahap II dan/atau Tahap III tidak dapat disalurkan sebagaiakibat terlampauinya batas waktu yang ditentukan, maka pendanaan danpenyelesaian kegiatan DAK dan/atau kewajiban kepada pihak ketiga ataspelaksanaan kegiatan DAK menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

21

Page 22: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

22

REALISASI PENYALURAN DAK

DARI RKUN KE RKUD TA 2008-2013

Tahun Alokasi DAK Realisasi Salur Selisih % Salur % Sisa

2008 21.202.141.000.000 20.787.346.700.000 414.794.300.000 98,04% 1,96%

2009 24.819.588.800.000 24.707.415.400.000 112.173.400.000 99,55% 0,45%

2010 21.138.385.200.000 20.957.561.843.000 180.823.357.000 99,14% 0,86%

2011 25.232.800.000.000 24.803.509.025.000 429.290.975.000 98,30% 1,70%

2012 26.115.948.000.000 25.941.483.856.000 174.464.144.000 99,33% 0,67%

2013 31.697.143.000.000 30.752.380.876.800 944.762.123.200 97,02% 2,98%

DANA ALOKASI KHUSUS 2013 per 31 Dec 2013

TAHAP PAGU REALISASI (Rp) % JML DAERAH

I (30%) 9.509.142.900.000 9.509.142.900.000 100,00% 518

II (45%) 14.263.714.350.000 14.053.164.227.000 98,52% 514

III (25%) 7.924.285.750.000 7.190.073.749.800 90,73% 476

31.697.143.000.000 30.752.380.876.800 97,02%

Page 23: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

23

DAFTAR PEMDA YANG PENYALURAN

DAK-NYA TIDAK MENCAPAI 100%

TAHAP I TAHAP II TAHAP III

(30%) (<75%) (75%) (<100%)

1. Kota Tangerang

2. Kota Tangerang

Selatan

3. Kota Semarang

4. Kab. Berau

5. Kab. Penajam Paser

Utara

1. Kab. Bekasi

2. Kota Surabaya

3. Kota Depok

4. Kota Bekasi

5. Kota Samarinda

6. Kota Salatiga

7. Kab. Nagekeo

8. Kab. Magelang

9. Kota Binjai

10. Kab. Bangka Barat

11. Kab. Mojokerto

12. Kab. Nias Barat

13. Kab. Kendal

14. Kab. Rembang

1. Kota Padang Panjang

2. Kab. Tanah Bumbu

3. Kab. Pasir

4. Kab. Samosir

5. Kab. Bengkalis

6. Kab. Kampar

7. Kab. Jombang

8. Kab. Lumajang

9. Kab. Tanah Laut

10. Kab. Bulungan

11. Kab. Klungkung

12. Kab. Sikka

13. Kab. Timor Tengah Utara

14. Kota Bukit Tinggi

15. Kab. Merauke

16. Kab. Tangerang

17. Kab. Mappi

18. Kab. Nganjuk

19. Kab. Maluku Barat Daya

20. Provinsi Sumatera Utara

21. Kab. Kutai Kartanegara

22. Kab. Kepulauan Mentawai

23. Kab. Bojonegoro

24. Kab. Rokan Hilir

25. Kab. Kepulauan Anambas

26. Kab. Mandailing Natal

27. Kota Pekanbaru

28. Kota Bogor

29. Kab. Kepulauan Meranti

30. Provinsi Banten

31. Kota Denpasar

1. Kota Medan

2. Kab. Jember

3. Kota Jambi

4. Kota Surakarta

5. Kab. Indragiri Hilir

6. Kota Sukabumi

7. Kab. Pemalang

8. Kab. Temanggung

9. Kota Gunungsitoli

10. Kota Tegal

11. Kota Pekalongan

12. Kota Magelang

13. Kab. Pesawaran

14. Kota Banjar

15. Kab. Barito Utara

16. Kota Mojokerto

17. Kab. Kapuas

18. Kab. Gunung Kidul

19. Kab. Ende

20. Kab. Barru

21. Kota Batu

22. Kab. Bangli

23. Kota Gorontalo

24. Kab. Bengkayang

25. Kab. Mukomuko

26. Kab. Nunukan

27. Kab. Sukamara

28. Provinsi Sumatera Barat

Page 24: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

DANA ALOKASI KHUSUS

BIDANG PENDIDIKAN

Page 25: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

25

TREN ALOKASI DAK

BIDANG PENDIDIKAN TA 2011- TA 2014

Page 26: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

PENDIDIKAN SD PENDIDIKAN SMP TOTAL PENDIDIKAN

JML PAGU 21.202.141.000.000 21.202.141.000.000 7.015.420.000.000

JML REALISASI 20.787.346.700.000 19.693.013.437.842 6.688.156.928.309

SISA 414.794.300.000 1.509.127.562.158 327.263.071.691

% 98,04% 92,88% 95,34%

JML PAGU 24.819.588.800.000 24.819.588.800.000 9.334.882.000.000

JML REALISASI 24.707.415.400.000 23.462.196.364.067 9.048.824.413.076

SISA 112.173.400.000 1.357.392.435.933 286.057.586.924

% 99,55% 94,53% 96,94%

JML PAGU 21.138.385.200.000 21.133.382.500.000 9.334.882.000.000

JML REALISASI 20.957.561.843.000 15.030.113.428.465 4.090.159.514.427

SISA 180.823.357.000 6.103.269.071.535 5.244.722.485.573

% 99,14% 71,12% 43,82%

JML PAGU 25.232.800.000.000 25.232.800.000.000 8.033.040.000.000 2.008.260.000.000 10.041.300.000.000

JML REALISASI 24.803.509.025.000 17.004.264.468.448 2.686.533.826.085 732.594.496.486 3.419.128.322.571

SISA 429.290.975.000 8.228.535.531.552 5.346.506.173.915 1.275.665.503.514 6.622.171.677.429

% 98,30% 67,39% 33,44% 36,48% 34,05%

JML PAGU 26.115.948.000.000 26.115.948.000.000 8.033.040.000.000 2.008.260.000.000 10.041.300.000.000

JML REALISASI 25.941.483.856.000 22.421.171.438.638 6.218.787.061.365 1.490.990.865.878 7.709.777.927.243

SISA 174.464.144.000 3.694.776.561.362 1.814.252.938.635 517.269.134.122 2.331.522.072.757

% 99,33% 85,85% 77,42% 74,24% 76,78%

JML PAGU 31.697.143.000.000 -

JML REALISASI 30.752.380.876.800 -

SISA 944.762.123.200 -

% 97,02%

2013

2011

2012

URAIANTA DAK (RKUD)DAK (RKUN)NAMA BIDANG DAK (RKUD)

2008

2009

2010

26

PENYERAPAN DAK PENDIDIKAN SD-SMP

DI DAERAH

Catatan : 1. Data realisasi penyerapan DAK s.d. akhir Desember tahun bersangkutan diperoleh dari laporan pemda sbg syarat

penyaluran tahap I DAK TA berikutnya

2. DAK Pendidikan Menengah baru dimulai di TA 2013

3. Laporan Penyerapan DAK di RKUD di TA 2013 belum terkumpul dari daerah

Page 27: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

27

Arah Kebijakan dan Sasaran

DAK Pendidikan TA 2014

Arah Kebijakan

• mendukung penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang bermutu dan merata;

• mendukung pelaksanaan pendidikan menengah universal;

• diprioritaskan untuk pembangunan ruang kelas baru besertaperabotnya bagi sekolah yang kekurangan ruang kelas, rehabilitasiruang kelas rusak beserta perabotnya, pembangunan ruangperpustakaan beserta perabotnya, pembangunan ruang belajarlainnya, penyediaan buku teks pejaran/perpustakaan/referensi, danpenyediaan sarana penunjang mutu pendidikan yang cukup, layak, dan merata.

Sasaran

• SD/SDLB, SMP/SMPLB dan SMA/SMK baik negeri maupun swasta, yang secara bertahap diarahkan dalam rangka pemenuhan standarpelayanan minimal (SPM) pendidikan dasar dan pendidikanmenengah.

Page 28: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

28

Ruang Lingkup Kegiatan DAK Pendidikan TA

2014

1• rehabilitasi ruang kelas/ruang belajar yang rusak beserta perabotnya. (dapat digunakan untuk

membangun rumah/asrama guru, apabila rehabilitasi ruang kelas/ruang belajar telah selesai)

2• pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya (termasuk sanitasi sekolah)

3• pembangunan ruang belajar lainnya beserta perabotnya

4• pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya

5• pembangunan laboratorium

6• pengadaan buku teks/buku referensi kurikulum 2013

7• pengadaan peralatan laboratorium

8• pengadaan peralatan pendidikan

9• pengadaan sarana peningkatan mutu pendidikan (termasuk olahraga dan kesenian)

10• pembangunan ruang penunjang dan prasarana pendukung

Page 29: Kebijakan Dana Alokasi Khusus - Sosialisasi Juknis DAK Dikmen 2014

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Gedung Radius Prawiro, Jalan Dr Wahidin No. 1Jakarta Pusat 10710

Telp./Fax. 021 3509445www.djpk.kemenkeu.go.id