Juknis DAK Praspem

download Juknis DAK Praspem

of 19

Transcript of Juknis DAK Praspem

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

SURAT MENTERI DATAM NEGERI NOMOR : 905/1069/BAKD TANGGAL 15 DESEMBER 2OO8 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAK PRASARANA PEMERINTAHAN TAHUN 2OO9

DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH DEPARTEMEN DALAM NEGERI

2008

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 1! DeeernberNomor Sifat Lampiran Hal9o5/1069/BAKD Segera 1 (satu) berkas DAK Frasarana Pemerintahan Tahun Anggaran 200g

2OO8

Kepada Yth Sdr. Gubernur/BupatiA//alikota (sebagaimana terlampir)di

Petunjuk Teknis

Tempat

lampiran I surat ini.

Sesuai dengan undan_g-undang tentang Anggaran pendapatan Belanja Negara Tahun 2009, dan -meninoalktaniu"ti ketentuan pasaldan ayat (1)_dan ayat (2) peraturan pemerintah trtoroi 55 Tahun 5g 2005 tentang Dana perimbangan, Menteri Daram Nug"ri;"netapkan petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus prasarana pemeiintahan Tahun Anggaran 2008. Besaran alokasi Dana Arokasi Khusus bidang prasarana Pemerintahan TA. 200g untuk masing-masing daerah tercantum dalam

Berkenaan dengan har tersebut, daram peraksanaannya supaya daerah mempedomani hal-hal sebagai berikut :

I.

TUJUAN DAN ARAH PENGGUNAAN.

A. TUJUAN.daerah dalam penyelengqaraan pemerintahan, pJrb"ngrn"n dan pelayanan masyarakat di daerah khususnya 'nrji or"r"h otonom baru/pemekaran dan/atau dampak p"r"ft"r"n "drn daerahrain

Menunja.ng pencapaian kinerja aparatur pemerintah

yang belum tersedia prasarana pemeiintahannya.

B. ARAH PENGGUNAAN.

- Diprioritas.kanu,ntukpembangunan/perruasangedungkantor Gubernur/ BupatiA//alikota dan kantor Dewan perwlkilan Rakyat Daerah (DPRD) bagi Daerah otonom Baru dan dampak pemekaran. selain itu, diarahkan untuk memenuhi kewajiban daerah menyediakan prasarana pemerintahan daerah yang sejaran dengan Peraturan pemerintah Nomor 41 Tahun 2oor- tentang organisasi Perangkat Daerah dan peraturan Menteri Dalam ttege;i Nomor 7 Tahun 2006 tentang standarisasi sarana dan prasarana Kerja Pemerintahan Daerah.

-2C. LINGKUP KEGIATAN.Berdasarkan arah penggunaan, maka lingkup kegiatan DAK Bidang Prasarana pemerintahan sesuai urutan prioiitas,heliputi :

1. Pembangunan/perluasan gedung kantolGubernur/Bupati/

? 3 ! Pembangunan/perluasan 5.Daerah (LTD),

Walikota; Pembangunan/perluasan gedung kantor DpRD; Pembangunan/perluasan gedung kantor Badan; Pembangunan/perluasan gedung kantor Dinas; dan

gedung kantor Lembaga Teknis

DAK Prasarana pemerintahan tidak diperkenankan untuk pembangunan gedung kantor kecamatan, kecuali bagi kabupaten yang kecamatannya berada di daerah perbatasan darat antar negara.

II. INDIKATOR DAN CAPAIAN SASARAN PROGRAMKEGIATAN.

DAN

A. Penentuan indikator dan capaian sasaran program/kegiatan

:

Dalam menentukan indikator dan capaian sasaran, perlu memperhatikan hal-hal antara lain:

1.

2. Tolok ukur ditentukan untuk masing-masing programkegiatan.

Menerapkan pendekatan prestasi kerja dan mempertimbangkan prinsip efisiensi, efektivitas dan ekonomis.dan

prosentase dan sebagainya. 4. Disesuaikan dengan jumlah dan ukuran ruang kantor. 5. Memiliki .kaitan logis dengan capaian sasarin yang ditetapkan dalam dokumen perencanaan tahunan dan lima tahunan (RPJMD). 6. satu indikator capaian sasaran kegiatan memiliki satu target sasaran keluaran(output) dan satu hasil (outcome). 7. Besaran alokasi yang diterima. 8. Rasio luas kantor dan jumlah pegawai. 9. Indikator dan capaian sasaran kegiatan disusun hanya sampai dengan hasil (outcome) dan tidak diperkenankan menggunakan ukuran secara kualitatif. l0.lndikator dan capaian sasaran tersebut digunakan sebagai dasar mengevaluasi kinerja pelaksanaan. 11. Dituangkan dalam RKA-SKPD dan DpA-sKpD sebagai rencana penggunaan dan dasar pelaksanaan.

3. Target kinerja terukur dan rasional dengan satuan ukuran seperti jumlah orang, jumlah unit, meter persegi (m2),

contoh: penyusunan indikator, torok ukur dan target kinerja untukkegiatan pembangunan Gedung Kantor Bupati sebagai berikut Daerah.:

Program : Pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan Kegiatan : Pembangunan Gedung Kantor Bupati.

-3-

Capaian Program

gedung dan DPRD yang memenuhi prasarana pemerintahan daerah.

Tersedianya

kantor Bupati

standar

....% (diisi dengan prosentase sesuai capaian target kinerja dalam RPJMD)

Jumlah alokasi kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Bupati.Keluaran/output (kegiatan)

denganrupiah)

Rp......(diisijumlah

Terbangunnya gedungkantor Bupati.

unit (diisi dengan jumlah

unit

bangunan

gedung)

m2 (diisi dengan luas gedung kantor Bupati dalamHasil/outcome (kegiatan)

Berfungsinyakantor Bupati.

gedung

prosentase

,.,,% (diisi denganber-

fungsinya gedung

operasional

kantor bupati untuk kegiatandan

B. Perencanaan program dan kegiatan secara berkelanjutan

:

perencanaan strategis dan secara berkelanjutan atau menggunakan pendekatan Medium Term Expenditure ofFramework (MTEF). Hal tersebut dilakukan dengan menyusun capaian sasaran tahunan

Dalam rangka memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pemerintahan daerah, lebih efektif apabila dilakukan dengan

berikut rencana perkiraan maju (forward estimate) sekurangkurangnya dalam 3 (tiga) tahun anggaran yaitu: tahun n, tahun(n+1) dan (n+2).

Pencantuman indikator dan capaian sasaran untuk rencana tahun n sld n+2 yang bersifat indikatif secara teknis dituangkan dalam RKA-SKPD dan DPA-SKPD kegiatan DAK Bidang Prasarana Pemerintahan dimaksud.ilt. TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Perencanaan Pembangunan/Perluasan Gedung Kantor.Dalam rangka menyiapkan desain bangunan gedung kantor Gubernur/BupatiA/Ualikota dan kantor DPRD serta kantor SKPD sesuai kebutuhan, perlu mempedomani hal-hal sebagai berikut :

-4-

1.

Kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah/daerah. yang mempersyaratkan kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah/daerah diperlukan sebagai upaya mendorong daerah mengatasi ketimpangan pembangunan antar wilayah dan daerah, dan keseimbangan lingkungan, sehingga tercipta tata kelola pembangunan yang efisien, efektif, partisipatif dan berkelanjutan. Pembangunan/perluasan gedung

kantor

dan keserasian antar daerah, juga menghindari kondisi fisik wilayah yang rentan terhadap gangguan bencana alam,kerusakan potensi sumber daya alam dan dampak lainnya bagi lingkungan hidup guna mewujudkan ruang yang aman dan nyaman serta produktif.

Hal tersebut dimaksudkan selain untuk menjaga keseimbangan

2. Memiliki

nilai/manfaat untuk peningkatan kinerja.

Peningkatan kinerja aparatur sangat erat kaitannya dengan penyediaan sarana dan prasarana kerja yang secara langsung

dan memiliki nilai/manfaat guna mendukung pelaksanaan kegiatan operasional penyelenggaraanberfungsipemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat secara lebih optimal.

Pembangunan gedung kantor Gubernur/BupatiA/falikota dan kantor DPRD memiliki nilai yang strategis selain sebagai lambang kebanggaan daerah, juga merupakan eksistesi daridaerah.

berdirinya lembaga pemerintahan daerah yaitu GubernurlBupatiAffalikota dan lembaga penruakilan rakyatKhusus untuk gedung kantor dinas/badan/lembaga teknis daerah yang dibangun bermanfaat untuk mendukungkelancaran proses pelayanan, menjalin hubungan kerja intern dan ekstern antar pejabaUpegawai, memudahkan komunikasi, memacu motivasi dan semangat kerja yang lebih tinggi, meningkatkan pengendalian dan pengamanan baik yang sifatnya administratif maupun operasional tugas kantor.

pembangunan gedung kantor perlu memperhatikan aspek efisiensi, efektivitas, manfaat fungsional, keselamatan,kesejahteraan sesuai dengan prinsip kewajaran dan kepatutan, beban dan kemampuan keuangan daerah,

Oleh karena itu, untuk dapat mencapai nilai/manfaat

3. Kenyamanan

gedung kantor.bagi

pejabaVpegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi di masing-masing SKPD, perlu didukung dengan kondisi yang nyaman, memiliki keleluasaan bergerak secara sehat, teratur, kecukupan cahaya dan ventilasi yang sehat dan didukung

Untuk menciptakan kondisi kerja yang kondusif

-5dengan fasilitas ruang kerja dan fasilitas pendukung yangmemadai.4. Daya tahan konstruksi bangunan kantor"

Konstruksi bangunan dan ruangan perkantoran perlu didesain agar menghasilkan struktur konstruksi bangunan yang memiliki daya tahan dan kekuatan terhadap berbagai kondisi geografis dan geologis masing-masing daerah, seperti konstruksi tahan gempa, tahan api, tahan air, konstruksi daerah rawa, pesisir dan sebagainya.

Hal tersebut diprioritaskan bagi daerah-daerah yang memiliki karakteristik rawan bencana alam/gempa, rawan kebakaran, rawan banjir dan daerah yang berada di wilayah rawa danpesisir/kepulauan.t

Berbasis estetika dan artistik budaya lokal

Bentuk dan desain konstruksi bangunan kantor

agar

diupayakan berbasis estetika dan artistik budaya lokal. Hal tersebut dimaksudkan agar bangunan kantor memiliki ciri dan kekhususan dibandingkan dengan bangunan lainnya, mudahpelestarian/pengenalan budaya lokal di daerah setempat.6.

untuk diakses dan rnerupakan bagian dari

upaya

Tidak berkesan mewah, sesuai dengan kewajarankepatutan.

dan

Bentuk dan bangunan ruangan/kantor yang direncanakan harus menghindari kesan bergaya mewah, agar tidak menimbulkan dampak dan citra yang kurang baik di kalangan masyarakat sekitar dan menghindari adanya kesan pemborosan terhadap keuangan negara/daerah.

Oleh karena itu, perlu diupayakan agar pembangunan gedung kantor menerapkan prinsip kewajaran dan kepatutan baik dilihat dari aspek biaya maupun bentuk dan struktur konstruksi bangunan berkesan sederhana tanpa mengurangi nilai, kualitas dan manfaat yang dimiliki. Bentuk dan struktur bangunan kantor sedapat mungkin dihindari bangunan yang bertingkat tinggi, mengurangi hiasan atau ornamen yang terkesan mewah dan lebih memanfaatkan bahan material produksi buatan dalamnegeri.7. Dimungkinkan untuk dilakukan pengembangan/perluasan.

yang memungkinkan untuk dibangun secara bertahap

Bangunan prasarana kantor sebaiknya memiliki "master plan"dan

berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar prasarana kantor yang dibangun dimungkinkan untuk dilakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan dan/atau penambahan beban tugas dan fungsi organisasi.

-68. Memberikandampak ekonomis.

P. embangunan gedung kantor pemerintah daerah perru dilakukan secara terencana dengan mempertimbangkan dampak ekonomis bagi pemerintah daerah, dunia uiaha

pertumbuhan, baik di sektor informal, sektor barang dan jasa, sektor perumahan, dan sektor lainnya serta membuka peluang penyerapan tenaga kerja yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

dimaksud diutamakan untuk menciptakan puiat-pusat

maupun masyarakat di daerah. Dampak ekonomis bagi daerah

ekonomis bagi daerah.

oleh karena itu, rencana pembangunan gedung kantor harus memperhatikan letak dan lokasi wilayah yang benar-benar potensial dan layak, sehingga dapat membelikan dampakdampak terhadap pertumbuhan Ekonomi.

9. Memberikan

Pembangunan gedung kantor pemerintahan daerah selain berpengaruh terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan pubrik juga memiririi- dampak terhadap pendukung pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut dicapai melalui pemberian kemudahan untuk memperoleh akses peiayanan di bidang izin usaha yang berdampak rangsung ierhadap peningkatan investasi, terbukanya peluang penyerapan tenaga k9ri,r' meningkatnya pendapatan masyalakat,- meningkatnla nilai jual tanah, terbangunnya sarana dan prasarana infrastruktur yang dijadikan stimulus terhadap pertumbuhan ekonomidaerah.1

0.

Memberikan dampak peningkatan pAD.

masyarakat maupun dunia usaha untuk memenuhi kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi daerah yang pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan pAD.Rencana pembangunan gedung kantor prasarana pemerintahan

bertumbuhnya investasi, meningkatnya daya jual tanah dan terbukanya lapangan/kesempatan kerja -dibirengi dengan terbangunnya prasarana pemerintahan daerah yang layak Jan memadai akan mampu meningkatkan motivasi dan kesadaran

Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi

daerah,

dikonsultasikan dengan melampirkan data pendukung aitara lain: a. Rencana Penggunaan yang memuat : kegiatan, tujuan, hasil (output), luas kantor, lokasi, jumlah dan-a pendamping dan penjelasan lainnya yang diperlukan;

agar disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri untuk

b.c.

Rencana Anggaran Biaya (RAB); dan

Gambar desain pembangunan gedung kantor (denah lantai, tampak depan, tampak belakang, tampak samping kiri dantampak samping kanan),

-7B.

-

Teknis Pengerjaan Bangunan Gedung Kantor PemerintahDaerah.

Teknis Pengerjaan Bangunan Gedung Kantor Pemerintah Daerah, dimaksud meliputi :

2. Pekerjaan tanah dasar (galian tanah pondasi dan penimbunan); 3. Pekerjaan pemasangan dinding, lantai dan plesteran; 4. Pekerjaan beton bertulang; 5. Pekerjaan kusen, pintu/jendelalventilasi; 6. Pekerjaan Kap/Kuda-kuda/gording/atap/plafon; 7. Pekerjaan pemasangan kunci dan alat-alat lainnya;8" Pekerjaan

1.

Pekerjaan persiapan;

L

pengecatan dan finishing; Pekerjaan instalasi listrik; 1 0. Pekerjaan instalasi/jaringan air; 11. Pekerjaan lain-lain dalam rangka penyelesaian.

Pedoman operasional pernbangunan gedung kantor pemerintah daerah beserta proyeksi pendanaannya lebih lanjut agal mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku.

c. Standar Jumlah dan Luas Kantor Prasarana PemerintahanDaerah.

1.

Ruangan kantor prasarana pemerintahan adalah ruang kantor Gubernur/BupatiAffalikota dan kantor DPRD termasuk ruang rapat, ruang staf/adc dan ruang tunggu sesuai dengan kebutuhan.

2.

pelayanan administrasi perkantoran termasuk ruangan lainnya yang diperlukan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan minimum prasarana pemerintahan, jumlah gedung kantor SKPD (badan, dinas, dan lembaga teknis daerah) sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Organisasi Perangkat Daerah yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.3.

melekat dalam jabatan struktural atau fungsional

Untuk kantor SKPD yang dibangun adalah ruang kerja yangatau

Pembangunan gedung kantor Gubernur/BupatiA/r/alikota, kantor DPRD dan kantor SKPD tersebut di atas berpedoman pada standar minimal luas kantor berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006.

Standarisasi kebutuhan luas dan jenis ruangan/kantor sesuai dengan jabatan sebagaimana tercantum pada Lampiran 2.

Selanjutnya,

pembangunan gedung kantor Gubernur/BupatiA//alikota dan

untuk proyeksi penghitungan

alokasi

kantor DPRD serta kantor SKPD sesuai

kebutuhan

menggunakan standar satuan harga bangunan

per m2

'Bdisesuaikan dengan harga yang berlaku di daerah setempat yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

Mengingat terbatasnya kemampuan keuangan daerah, dan dalam rangka efektivitas pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan, maka perencanaan pembangunan gedung kantor dimaksud dapat dilakukan dengan pendekatan perkiraan maju (foruard estimate) dalam kerangka 3 (tiga) tahunan.7.

Alokasi DAK Bidang Prasarana Pemerintahan agar benar-benar diutamakan untuk penyelesaian pembangunan gedung kantor Gubernur/BupatiA/r/alikota dan kantor DPRD serta SKPD sesuai kebutuhan sampai siap untuk digunakan dan merupakan aseUkekayaan milik pemerintah daerah. Sehingga tidak diperkenankan alokasi dana tersebut hanya digunakan/dimanfaatkan untuk membangun bagian tertentu, seperti pembuatan fondasi, pagar, dan sebagainya.

IV. PELAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAI{"

1. Pelaporan pelaksanaan kegiatan DAK Bidang

prasarana Pemerintahan merupakan gambaran hasil pelaksanaan kegiatan yang memuat target dan realisasi pencapaia'n sasaran keluaran (output) dan hasil (outcome), realisasi fisik dan keuangan yang disertai dengan berbagai hambatan/kendala yang dihadapi di lapangan untuk dijadikan dasar menetapkan langkah-langkah dan kebijakan lebih lanjut.

2. Laporan disusun oleh Gubernur untuk kegiatan DAK bidangPrasarana Pemerintahan Provinsi dan oleh BupatiAffalikota untuk kegiatan DAK bidang Prasarana Pemerintahan Kabupaten/Kota.

3. Dalam rangka tertib administrasi a.

pelaporan, laporan Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri dan laporan BupatiAffalikota kepada Gubernur disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut:Laporan sesuai tahapan disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah kegiatan DAK Prasarana Pemerintahan untukmasing-masing tahapan diselesaikan.

b, Laporan akhir pelaksanaan kegiatan DAK

Prasarana Pemerintahan disampaikan paling lambat tanggal 31 Desember 2009.

c. Laporan

pelaksanaan kegiatan DAK Kabupaten/Kota yang disampaikan kepada Gubernur wajib disampaikan oleh Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri selambat-lambatnya 7(tujuh) hari sejak diterimanya laporan dimaksud.

4. Bagi daerah yang

menyampaikan laporan pelaksanaan DAK Prasarana Pemerintahan secara tertib dan tepat waktu baik laporan tahapan maupun laporan akhir dijadikan sebagai dasar dalam menentukan pengalokasian DAK Prasarana Pemerintahan tahun berikutnya.

-9Format pelaporan sebagaimana tersebut diatas dicantumkan pada Lampiran 3.1 dan Lampiran 3.2.V.

HAL-HAL TEKNIS LAINNYA.

L

pemerintahan daerah yang dapat memberikan implikasi terhadap penyelesaian pelaksanaan kegiatan, perlu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :

letak dan lokasi wilayah pembangunan gedung kantor

Dalam rangka mengantisipasi keterlambatan daram penentuan

a. Melakukan kesepakatan dengan pimpinan DpRD sebagaib.dasar persetujuan penetapan letak dan lokasi kantor prasarana pemerintahan yang dibangun. Mempersiapkan rencana pembangunan dan perluasan mempertimbangkan besaran alokasi, rencana tata ruang, dampak ekonomis, serta persyaratan teknis yang ditetapkan. Melakukan koordinasidan komunikasidengan dunia usaha, dan kelompok masyarakat di daerah setempat dalam rangka

c.

mendorong kesadaran

d.

bertanggungjawab mensukseskan program pembangunan dan perluasan kantor. Penyebarluasan informasi mengenai rencana pembangunan gedung kantor di wilayah/daerah setempat.Daerah

untuk berpartisipasi

dan

2. Sebagai acuan dalam menetapkan Peraturan Kepala

tentang standar Harga satuan pembangunan gedung kantor perru mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a.

standar satuan harga bangunan yang telah ditetapkan instansi pemerintah untuk pembangunan gedung negara/pemerintahdaerah;

b. lndeks kemahalan konstruksiyang berlaku didaerah setempat; c. Adanya kenaikan harga bahan bangunan sebagai akibat infrasi,kenaikan harga bahan bakar minyak, dan sebagainya;

3. Pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Prasarana

pemerintahan dilakukan oleh sKPD yang ditunjuk sesuaidengan tugas pokok dan fungsinya. untuk kegiatan DAK Bidang Prasarana pemerintahan yang dilaksanakan dengan mekanisme kontrak, agar berpedoman pada Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor B Tahun 2006.

4.

Dalam hal terjadi perubahan penggunaan alokasi DAK prasarana Pemerintahan dari yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebabkan alasan "force majeure" dan atau alasan yang signifikan dapat dikonsultasikan dengan Menteri Dalam Negeri c.q. Direktorat Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah.

5. Dengan ditetapkannya

Undang-Undang Pembentukan Daerah Otonom Baru, maka pengelolaan keuangan DAK Bidang Prasarana Pemerintahan dilakukan secara mandiri atau terpisah dari Daerah lnduknya.

_10_

6.

Untuk optimalisasi pengelolaan keuangan DAK Bidang Prasarana Pemerintahan di 12 (dua belas) Daerah Otonom Baru wajibmemenuhi kriteria:

a. Telah diresmikan dan dilantik Penjabat Kepala Daerah-nya; b. Telah dibentuk Struktur Organisasi dan Tata Kerja. c. Telah ditunjuk Sekretaris Daerah, Kepala SKPKD (Bagian

d.

e.f

.

Keuangan/BPKD/Dinas Pengelola Keuangan Daerah) selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran/Barang sesuai kebutuhan; Penyampaian nama dan nomor Rekening Kas Daerah yang dibuka pada Bank yang ditunjuk oleh Penjabat BupatiMalikota atas nama Bendahara Umum Daerah rnasing-masing Daerah Otonom Baru untuk disampaikan dalam rangka pefaksanaan penyaluran DAK sesuai tahapan yang ditetapkan; Telah disusun APBD sebagai dasar pelaksanaan anggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Telah tersedia lahan untuk pembangunan gedung kantor BupatiA//alikota atau DPRD dan kantor Badan/Dinas/LTD.

7.

Penyaluran DAK dari rekening kas negara ke rekening kas Daerah Otonom BarulPemekaran pada tahun pertama dilaksanakan oleh

Menteri Keuangan setelah terlebih dahulupertimbangan Menteri Dalam Negeri.

mendapatkan

8. Pertimbangan

tersebut didasarkan atas kewajiban sebagaimana

dimaksud pada angka 6 tersebut di atas.

9. Dalam rangka penyiapan data pengalokdsian DAK Bidangkepada Menteri Dalam Negeri c.q Direktorat Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah, paling lambat pada bulan April2009. Prasarana Pemerintahan, agar Daerah menyampaikan data kondisi prasarana pemerintahan daerah yang dimiliki sampai tahun 2008

Format laporan kondisi prasarana pemerintahansebagaimana tercantum dalam Lampiran 4.

daerah

l0.Gubernur selaku Wakil Pemerintah di Daerah agar melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan DAK Bidang PrasaranaPemerintahan di Kabupaten/Kota masing-masing.11.

Badan Pengawas Daerah Kabupaten/Kota agar melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan dan tertib administrasi penatausahaan keuangan untuk menjamin efisiensi dan efektivitaspelaksanaan

DAK Bidang Prasarana

Pemerintahan di

Kabupaten/Kota.

l2.Menteri Dalam Negeri c.q Direktur Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah melakukan monitoring dan evaluasi penggunaan DAK Bidang Prasarana Pemerintahan di Provinsisebagai penerima DAK Prasarana Pemerintahan TA 2009 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

-11 -

VI.

PENUTUP.

a. Petunjuk

b'c.

Tahun Anggaran 2009.

teknis. pefaksanaan DAK prasarana pemerintahan agar dipedomani daram pengeroraan DAK Frrrr,.,n" pemerintahan

Gubernur selaku wakil pemeriniah di Daerah agar mefakukan pembinaan j"r .pengawasan terhadap f"nggrn"an DAK Prasarana pemerintahindiwilayahnya. lanjut

difasilitasi oleh Menteri Dafam Negeri.

!e$-ao3t berbagai permasarahan terkait dengan pengelolaan DAK prasarana-pemerintatran oatam ApBD oit;i

Daram har

di tauupitelnda yang berada

d. F3!:tr1 yang lebih

belum diatur dafam petunjuk teknis ini akan diatur

o

tu

,6 s/ q*

a.n. MENTERf DALAM NEGERf JENDERAL KEUANGAN DAERAH,

rd l8

ffi:o\l$i';,

FDJ IANTO, MPM

Lampiran 1 Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : ga,/[email protected] Tqnpgal :15 Desnbsr ?@8

DAERAH PENERIITIA & JUMLAH ALOKASI DAK PRASARANA PEMERINTAHAN TAHUN ANGGARAN 2OO9

NO.

DAERAH 2 Provinsi $ulawesi Barat ProvinsiMaluku Utara Provinsi Papua Barat Kab. Fidie Kab. Fener Meriah Kab. Pidie Jaya Kab. $ubulussalam Kab. DeliSerdang Kab. Pakpak Bharat Kab. Nias $elatan Kab. Humbang Hasundutan Kab. Serdang Bedagai Kab. Batu Bara Kab. Fadang Lawas Kab. Padang Lawas Utara Kab. Labuhan Batu Selatan Kab. Labuhan Batu Utara Kab. Padang Pariaman Kab. $olok Selatan Kota Pariaman Kab. Ogan llir Kab. OKU Timur Kab. Empat Lawang Kota Pagar Alam Kab. Kepahiang Kab. Bengkulu Tengah Kota $ungai Penuh Kab. Larnpung Selatan Kab. Pesawaran Kota Metro Kab. Anambas Kab. Bandung Barat Kota $erang Kab. Eengkayang KAF. Fainibas Kab. Sanggau Kab. Melawi

JUMLAI'I ALOKASI3 13.546 19.096

I1

2

I4 5

6 7

12.318 3.00s 5.454 7.8366.456 1.9151.846

I I1011

12 13 14 15 16 17 18 19

2.856 2.784 2.520 8.7828.517

7.3493.689

2021

22 23 24 25 26 27 28 29 3031

3.689 3.160 2.549 2.279 2.234 4.061 6.587 1.893 4.116

4.202 3.720 2.0629.116 2.370 4.097 4.A22 7.718

32 33 34 35 36 37

2.46s3.176 2,374 2.54

NO.

DAERAH2

JUMLAH ALOKASI3

I38 39

4041

42 43 44 45 46 47 48 49 5051

52

53 54 55 56 57 58 59 6061

62 63 64 65 60 67 68 607A71

72 73 74 75 76 77 78 7g 8081

82 83

Kab. Kayong Utara Kab. Kubu Raya Kab. Pulang Pisau Kab. Gunung Mas Kab. Katingan Kab. Hulu Sungai Utara Kab. Banjar Baru Kab. Malinau Kab. Nunukan Kab. Tana Tidung Kota Eontang Kab. Minahasa Kab. Minahasa Utara Kab. Kepufauan Talaud Kab. Minahasa Selatan Kab. Minahasa Tenggara Kab. Bolaang Mongondow Kab. Bolaang Mongondow Utara Kab. Bolaang Mongondow Timur Kab. Eolaang Mongondow $elatan Kab. Kep. $iau Tagulandang Biaro Kota Kotamobagu Kab. Gorontalo Utara Kab. Toio Una-una Kab. Sigi Kab. Luwu Timur Kab. Toraja Utara Kab. PofewaliMandar Kab. Mamuju Utara Kab. Buton Kab. Konawe Selatan Kab. Bombana Kab. Konawe Utara Kab. Buton Utara Kab. Kupang Kab. Nagekeo Kab. $umba Barat Daya Kab. Sumba Tengah Kab. ManggaraiTimur Kab. Lombok Utara Kab. Maluku Tenggara Barat Kab. Maluku Tengah Kab. Pulau Buru Kab. Kepulauan Aru Kab. Maluku Barat Daya Kab. Buru Selatan

6.983 9.729 3.377 3.439 1.877 3.243 3.006 3.007 3.556 7.850 5.434 3.001 4.154 3.717 3.470 9.650

4.4188.046 3.763 3.763 10.062 7.092 6.936 3.418 3.603 3.208 3.526 2.379 3.531 3.415 3.061 2.183 6.356 9.102 2.462 9.395 7.927 6.316 8.997 3.300 3.248 4.700 4.099 4.922 4.695 a 247

NO.

DAERAH2

JUMLAH ALOKASI3 10.141

I84 85 86 87

88 8e 9091

Kota Tual Kab. Halmahera Tengah Kab. Halmahera Timur Kota Tidore Kepulauan Kab. Kepulauan Sula Kab. Jayawiiaya Kab. Paniai Kab. Mappi Kab. Waropen Kab. Memberamo Raya Kab. Memberamo Tengah Kab. Yalimo Kab. Lanny Jaya Kab. Nduga Kab. Funcak Kab. Dogiyai Kab. $orong Selatan Kab. Raja Ampat

2.7783.769

92 93 94 95 96 97 98 99 100101

2.818 2.519 7.655 2.928 5.389 3.602 6.487 14.764 14.764 14.764 14.764 17.934 9.520 4.9033.200

182 Kab. Teluk Bintuni 103 Kota SorongToIal

3.024 4.243562.000

a.n MENTERI DALAM NEGERI R JENDERAL KEUANGAN DAERAH,

'!,

\F

IANTO, MPM\

fstt.; trio0

@

.-o;^

&{H g.Gl o

R

5D =

-

ht trt ut tn d rt ot sf

ilS$PFmdoru!(ost

EE 8 gtE 9o ur 66-

gSr