Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang ...
Transcript of Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang ...
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Disampaikan oleh:
Ir. Rina Agustin Indriani, MURPSekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Hotel Ambhara, 1 Oktober 2016
Outline1. Latar Belakang Program Gerakan 100-0-100
2. Kebijakan dan Strategi Bidang Cipta Karya
3. Sasaran Pembangunan Bidang Cipta Karya
4. Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
5. Skenario Pembiayaan
6. Strategi Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
7. Strategi Pelaksanaan Gerakan Nasional 100-0-100
8. Kebijakan dan Strategi Sektor
9. Peran Profesi Ahli Penyehatan Lingkungan
10. Penutup
3
NAWACITA PEMERINTAH
2015–2019
3 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuatdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
5Meningkatkan kualitas hidup
manusia.
RPJMN TAHAP III 2015 – 2019
BIDANG INFRASTRUKTUR
Ketersediaan infrastruktur sesuai tata
ruang;
Berkembangnya jaringan transportasi;
Terwujudnya konservasi sumber daya
air dan terpenuhinya penyediaan air
minum untuk kebutuhan dasar
pengembangan infrastruktur perdesaan
mendukung pertanian;
Pemenuhan kebutuhan hunian
didukung sistem pembiayaan jangka
panjang;
Terwujudnya kota tanpa permukiman
kumuh.
1. Latar Belakang Program Gerakan 100-0-100
4
SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALSGoal 6Menjamin ketersediaan dan pengelolaan
berkelanjutan air dan sanitasi bagi semua
Goal 11Mewujudkan perkotaan dan kawasan
permukiman yang inklusif, aman,
berketahanan, dan berkelanjutan
TARGET
2030
• Akses Perumahan Layak Bagi
Semua, Aman Dan Terjangkau;
• Akses layanan infrastruktur dasar;
• Pengelolaan urbanisasi sebagai
bagian dari perencanaan
permukiman perkotaan.
• Penanganan kawasan kumuh yang
berkelanjutan;
• Layanan ruang publik yang memadai;
• Meningkatnya
kebutuhan akan
permukiman layak
dengan akses
pelayanan dasar yang
memadai;
• Masih terbatasnya
penyediaan ruang
publik yang dapat
diakses oleh semua
warga kota;
• Belum meratanya
kepedulian
stakeholders pada
pembangunan
permukiman yang
layak bagi semua,
aman dan
berkelanjutan;
1. Latar Belakang Program Gerakan 100-0-100
5
• Pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0%
• Penciptaan dokumen perencanaan infrastruktur permukiman
yang mendukung
• 100% pelayanan air minum
• Optimalisasi penyediaan layanan air minum
• Peningkatan efisiensi layanan air minum melalui prinsip jaga air,
hemat air dan simpan air secara nasional
• 100% akses sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan
drainase lingkungan)
• Meningkatkan keamanan dan keselamatan bangunan gedung
termasuk keserasiannya terhadap lingkungan
2. Kebijakan dan Strategi Bidang
Cipta Karya
SASARAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN
6
2. Kebijakan dan Strategi Bidang
Cipta Karya
7
3. Sasaran Pembangunan Bidang
Cipta Karya
“Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat yang Handal dalam Mendukung Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
“Meningkatnya Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur
Permukiman di Perkotaan dan Perdesaan”
1. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air
minum bagi masyarakat
2. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan
hunian dan permukiman yang layak
3. Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi
bagi masyarakat
VISI KEMENTERIAN PU-PR
SASARAN STRATEGIS DITJEN CIPTA KARYA
INDIKATOR KINERJA OUTCOME DITJEN CIPTA KARYA
8
3. Sasaran Pembangunan Bidang
Cipta Karya
1. Pembangunan perkotaan di 5 kawasan metropolitan baru di luar P. Jawa-Bali, 7 kawasan
perkotaan metropolitan, pengembangan 20 kota otonom di luar P. Jawa-Bali, pembangunan
10 kota kota baru publik, 39 pusat pertumbuhan baru perkotaan (RPJMN Tahun 2015-2019)
2. Keterpaduan Infrastruktur bidang Cipta Karya di Kawasan Perbatasan yang terdiri dari 7
Kawasan Pos Lintas Batas Negara, dan 9 Kawasan Non-PLBN (Inpres No. 6 Tahun 2015)
3. Keterpaduan Infrastruktur bidang Cipta Karya di 35 Wilayah Pengembangan Strategis, 24
Pelabuhan Strategis, 16 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, dan 22 Kawasan Industri
Prioritas (BPIW, 2015)
4. Prioritas Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan di 30 Kota (Ditjen Cipta Karya, 2016)
9
4. Keterpaduan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Perda
RTRW
RKP(Rencana Kawasan
Permukiman)
Perda BG
WPS
RPIJM Kab/Kota
Perda
Lainnya
STRATEGI SANITASI
KOTASPAL Setempat, SPAL Terpusat,
Kampanye, Advokasi Pemda,
Peningkatan Kapasitas SDM, Bantuan
Teknis Kelembagaan, Sinkronisasi
Lintas Sektor
MASTERPLAN SAMPAHPengelolaan di Sumber
(TPS3R/TPST), Pengelolaan Akhir
(TPA), Kampanye, Advokasi Pemda,
Peningkatan Kapasitas SDM,
Kelembagaan Pengelola Sampah,
Sinkronisasi Lintas Sektor
KE
TE
RP
AD
UA
NRI-SPAM
SPAM Regional/Perkotaan/Berbasis
Masyarakat/Kawasan Khusus/PDAM
Terfasilitasi/PDAM Non Terfasilitasi,
Penyehatan PDAM, Peningkatan Kap.
SDM
PERATURAN
BANGUNAN GEDUNG RTBL, Perda BG, IMB, Sertifikasi
Layak Fungsi, Pendataan BG,
Bangunan Gedung Hijau, Tim Ahli BG,
RTH, Kawasan Pusaka
KE
TE
RP
AD
UA
N
10
4. Keterpaduan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
RTRW/
Perda
RPJMD
Perda BG
RISPK
RISPAMRTBL
Integrated
Development
Plan
Bina
Marga
SDA
Perda
Lainnya
RKP
RPIJM Kab/Kota
RP3SSK
RKP= Rencana Kawasan PermukimanRP3= Rencana Pembangunan dan
Pengembangan PerumahanRISPK= Rencana Induk Sistem Proteksi
Kebakaran
WPS
11
Kebutuhan Dana Target100-0-100
Air Minum Bangkim Sanitasi PenataanBangunan
245 174 34,8254 78,8254T T T T
751,8
33,8 T 46,4 T 8,4 Tdana
APBN
(Renstra
PUPR)
Kemampuan APBN(Renstra PUPR 2015-2019) 128,3 T
Kebutuhandana
untuk mencapai
target2019
35,6 T 3,9 T
Dukungan Manajemen
5. Skenario Pembiayaan
12
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000
10,000
5,000
-2015 2016 2017 2018 2019
APBN (Rp. Miliar) 15,811 24,197 27,027 29,720 31,622
KERANGKA PENDANAAN ABPN
BIDANG CIPTA KARYAPROPORSI SUMBER PENDANAAN
BIDANG CIPTA KARYA
APBN (Rp. Miliar)
TOTAL ALOKASI APBN
RP. 128 T
2010-2014 2015-2019
5. Skenario Pembiayaan
13
KOORDINASI
SINERGI
KONSOLIDASI
Pemerintah
Pemerintah
Daerah
Dunia
Usaha/
Swasta
Kerangka Regulasi
Kerangka Kelembagaan
Kerangka Pendanaan
Peningkatan
Ketersediaan danKualitas Pelayanan
Infrastruktur yang Lebih
Merata dan
Berkelanjutan
6. Strategi Pelaksanaan Pembangunan
Bidang Cipta Karya
13
14
1. Pembangun Sistem, melalui :
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Regional
Penyusunan Masterplan/FS
2. Memfasilitasi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota:
Pendampingan penyusunan NSPK daerah
Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan/Induk Sektoral
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Kawasan
3. Pemberdayaan Masyarakat untuk skala lingkungan/kawasan:
Pembangunan Infrastruktur Permukiman berbasis Masyarakat
Bantuan Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat
7. Strategi Pelaksanaan
Gerakan Nasional 100-0-100
14
7. Strategi Pelaksanaan
Gerakan Nasional 100-0-100
15
16
Pengelolaan sistem informasi nasional
yang terintegrasi dengan sistem
informasi daerah
Pembangunan dan pengembangan
kawasan permukiman yang berkualitas
yang mendukung peningkatan
produktivitas kawasan perdesaan
• Penanganan komprehensif terhadap
30 kabupaten/kota prioritas
kementerian
• Penanganan permukiman kumuh terhadap
kabupaten/kota lainnya dengan tujuan
pemenuhan standar pelayanan perkotaan
Menyediakan sarana dan prasarana permukiman
sesuai dengan SPM dan karakteristik permukiman
(daratan dan pesisir).
Menyediakan sarana dan prasarana permukiman
sesuai dengan SPM Perdesaan.
• Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas
umum permukiman yang memenuhi SPM
• Menyediakan sarana dan prasarana pendukung
kegiatan produksi di kawasan perdesaan sesuai
dengan komoditas unggulannya.
• Menyediakan sarana dan prasarana pendukung
peningkatan konektivitas kegiatan antar desa
maupun antar desa-kota.
Penanganan permukiman kumuh
perkotaan terkait dengan upaya
penurunan kumuh perkotaan
menjadi 0%
Pengembangan permukiman baru dan
perkotaan layak huni terkait dengan upaya
pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan
(SPP) dan Inkubasi Kota Baru.
KEBIJAKAN PENANGANAN
PERMUKIMAN PERDESAANKEBIJAKAN PENANGANAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN
8. Kebijakan dan Strategi
Dit. Pengembangan Kawasan Permukiman
16
17
Memberikan dukungan pembangunan
sistem penataan bangunan dan
lingkungan
Melakukan fasilitasi kepada daerah
dalam penguatan kelembagaan,
keuangan, dan kemitraan termasuk
pembinaan teknis
Dukungan penataan bangunan dan
lingkungan melalui kegiatan
pemberdayaan masyarakat
Penyusunan
RTBLRevitalisasi Kws. Tematik Perkotaan
Peningkatan
kualitas
perencanaan PBL
Penataan Bangunan dan Lingkungan
yang tertib, andal dan ramah
lingkungan
Pendampingan
• Perda BG
• RTBL
• Perwal/Perbup
IMB dan SLF
• Implementasi
Perda BG
Penguatan Kelembagaan
• Mendorong kapasitas dan kompetensi Pemda
• Memperkuat peran dan fungsi instansi daerah
• Pembentukan dan peningkatan kelembagaan
• Memberdayakan aparatur pemerintah terkait hak,
kewajiban dan peran dalam penataan bangunan
• Meningkatkan pembardayaan pengelolaan
rumah negara
Partisipasi
masyarakat dan
dunia usaha
Kerjasama
masyarakat dan
pelaku peduli
lingkungan
Jejaring dan
wadah
komunikasi
pemerintah -
masyarakat –
swasta – ahli
profesi
Penyebarluasan
informasi dan
sosialisasi
program
Layanan atas
informasi/produk
8. Kebijakan dan Strategi
Dit. Bina Penataan Bangunan
17
18
Peningkatan kapasitas kelembagaan
penyelenggaraan pengembangan SPAM
• Pemenuhan kebutuhan minimal terutama untuk MBR
• Mengembangkan SPAM dalam rangka pertumbuhan ekonomi
• Meningkatkan akses melalui SPAM non perpipaan
• Meningkatkan kualitas air minum
• Menurunkan tingkat kehilanganair
• Mengembangkan sistem informasi dan pendataan dalam
rangka pemantauan dan evaluasi kinerja
• Meningkatkan kemampuan finansial internal
• Meningkatkan komitmen pemerintah & pemerintah daerah
• Mengembangkan CSR
• Meningkatkan pendanaan melalui dana non-
pemerintah
• Meningkatkan sinergitas BUMN - BUMD
• Memperkuat dan mengembangkan kapasitas SDM
• Memperkuat peran dan fungsi instansi tk. Provinsi dan
Kab/Kota
• Mendorong komitmen Pemda
• Menerapkan prinsip Good Corporate Governanceuntuk
operator SPAM
• Mengembangkan manajemen aset SPAM
• Mengembangkan kapasitas Pemda dalam
pelaksanaan SPAM Regional
• Melengkapi produk peraturanperundangan
• Menerapkan NSPK yang telah tersedia
• Menyelenggarakan pengembangan SPAM sesuai kaidah
teknis
Peningkatan kemampuan pendanaan operator
dan pengembangan alternatif sumber
pembiayaan
Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh
masyarakat di perkotaan dan perdesaan melalui
jaringan perpipaan dan non perpipaan
terlindungi
Peningkatan kapasitas kelembagaan
penyelenggaraan pengembangan SPAM
8. Kebijakan dan Strategi
Dit. Pengembangan SPAM
18
19
• Pembangunan
infrastruktur air limbah
sistem setempat melalui
hibah dan DAK sanitasi
• Penerapan kriteria
infrastruktur air limbah layak
dalam pengajuan IMB
• Pembangunan dan
rehabilitasi IPLT terintergrasi
dengan LLTT (Layanan
Lumpur Tinja Terjadwal)
• Pembangunan
infrastruktur air limbah
sistem terpusat komunal,
kawasan dan kota melalui
APBN
• Peningkatan kapasitas dan
skala penanganan sistem
komunal dan kawasan
• Peningkatan teknologi pada
sistem terpusat
• Penyusunan, penyebarluasan
informasi dan penerapan
peraturan perundangan
• Fasilitasi pembentukan dan
perkuatan kelembagaan
pengelola air limbah di
tingkat masyarakat dan
institusi di daerah
• Peningkatan kapasitas SDM
pengelola air limbah
permukiman
• Peningkatan
koordinasidan
kerjasama antar
lembaga
• Peningkatan kesadaran
pemangku kepentingan
• Peningkatan pemahaman
masyarakat terhadap
pentingnya pengelolaan air
limbah permukiman
• Pembangunan berbasis
masyarakat
• Peningkatan kerjasama
dunia usaha
Pengembangan SPAL
terpusat dan setempat
Peningkatan peran
masyarakat dan
dunia usaha
• Mendorong alternatif
sumber pembiayaan
• Pembiayaan bersama
pemerintah
pusat dan daerah
• Peningkatan kemitraan
Alternatif
sumber pembiayaan
Pengembangan peraturan
perundangan
Penguatan
kelembagaan
KEBIJAKAN PENANGANAN AIR LIMBAH
8. Kebijakan dan Strategi
Dit. Pengembangan PLP
19
20
• Meningkatkan pemahaman
masyarakat terhadap 3R
• Menerapkan insentif dan disinsentif
dalam 3R
• Mendorong koordinasi lintas sektor
(terutama perindustrian dan
perdagangan)
• Meningkatkan pemahaman
pengelolaan sampah sejak dini
• Menyebarluaskan pemahaman
pengelolaan sampah kepada
masyarakat
• Meningkatkan pembinaan
masyarakat (khususnya kaum
perempuan)
• Mendorong pelaksanaan
pengelolaan sampah berbasis
masyarakat
• Meningkatkan pemanfaatan dan
kapasitas sarpas persampahan
• Meningkatkan kualitas
pengelolaan TPA menuju sanitary
landfill
• Mengembangkan pengelolaan TPA
Regional
• Menerapkan teknologi tepat guna
dan berwawasan lingkungan
• Meningkatkan status kapasitas dan
kinerja institusi pengelola
• Memisahkan fungsi/unit regulator dan
operator
• Meningkatkan kerjasama dan
koordinasi antar pelaku
kepentingan
• Meningkatkan kualitas SDM
• Mendorong pengelolaan kolektid
atas penyelenggaraan
persampahan regional
• Mengembangkan sistem
insentif dan iklim kondusif
bagi dunia usaha
• Mendorong peningkatan pemulihan
biaya persampahan
Pengurangan sampah dari
sumbernya
Peningkatan peran aktif
masyarakatPeningkatan cakupan layanan
dan kualitas pengelolaan
Alternatif sumber pembiayaan
Pengembangan kelembagaan,
peraturan dan perundangan
KEBIJAKAN PENANGANAN PERSAMPAHAN
8. Kebijakan dan Strategi
Dit. Pengembangan PLP
20
21
Keterpaduan penanganan
genangan
• Mendorong rencana induk
sistem drainase terpadu
(drainase lingkungan,
utama dan pengelolaan
sungai)
• Mengembangkan sistem
drainase berwawasan
lingkungan yang mendukung
konservasi air
• Meningkatkan koordinasi
antar
instansi
• Pengembangan kapasitas
operasi dan pemeliharan
sarpras sistem drainase
terbangun
• Penyiapan prioritas
optimalisasi drainase
lingkungan
• Pembangunan baru di
kawasan strategis
(metropolitan dan kota
besar)
• Mendorong pembentukan
institusi pengelola drainase
• Meningkatkan kinerja
dan kapasitas institusi
pengelola
• Peningkatan kapasitas SDM
Pemda
• Menyiapkan,
menyebarluaskan produk
hukum terkait drainase
(NSPK)
• Mendorong penerapan
sanksi hukum dalam
pengelolaan drainase
lingkungan
Penguatan peraturan
perundangan
Pemanfaatan sistem yang
adaPeningkatan kapasitas
kelembagaan
KEBIJAKAN PENANGANAN DRAINASE LINGKUNGAN
8. Kebijakan dan Strategi
Dit. Pengembangan PLP
21
22
9. Peran Profesi Ahli Penyehatan Teknik Lingkungan
1. Penguatan Ahli Penyehatan Teknik Lingkungan dalam
penyiapan dokumen perencanaan, antara lain dalam
penyusunan:• Masterplan Sektor
• Masterplan Kota
• Studi Kelayakan (Pendanaan) Sektor
• Desain Perencanaan Teknik (DED)
2. Penguatan Kelembagaan dan Capacity Building SDM Bidang
Penyehatan Teknik Lingkungan:• Pembagian peran Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
pembangunan infrastruktur bidang permukiman, khususnya air
minum dan penyehatan lingkungan permukiman
• Penguatan kapasitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan
3. Perlu dilakukan penguatan dalam supervisi pelaksanaan
konstruksi:• Menjamin mutu dan kualitas pekerjaan konstruksi
• Penguatan supervisi dalam pelaksanaan konstuksi
4. Pengawasan dan Monitoring pembangunan fisik
5. Pemanfaatan hasil infrastruktur bidang permukiman, khususnya
air minum dan penyehatan lingkungan permukiman
23
1. Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sebagai bagian dari Pelayanan Dasar sesuai
UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah dilaksanakan secara bersama (concurrent)
antara pemerintah daerah dan pusat.
2. Dalam untuk mewujudkan amanat RPJMN tahap III yaitu mendorong Universal akses air
minum dan sanitasi yang layak serta perwujudan permukiman yang layak huni (gerakan
nasional nasional 100-0-100) maka sinergitas program Cipta Karya dengan program unit
kerja terkait dan RPJMD (Provinsi dan Kabupaten/Kota) perlu dilakukan secara
berkelanjutan.
10. Penutup
23
Terimakasih Atas Perhatiannya