Kebijakan CSSD RS SOEKANDARA

9
Kebijakan-kebijakan CSSD: 1. Pofesionalisme di dalam pelayanan sterilisasi: Kecepatan pelayanan pemprosesan, penyediaan barang- barang steril dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan dan dikerjakan sesuai dengan standar operasional prosedur 2. Mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial Instalasi CSSD di BRSD Prof. Dr. Soekandar bersama Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi memberikan arahan dan masukan kepada pemakai produk sterilisasi di lapangan 3. Pendidikan dan pengembangan staf Selalu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi SDM staff CSSD melalui pelatihan dan seminar 4. Evaluasi mutu dan hasil Instalansi CSSD selalu melakukan evaluasi mutu hasil sterilisasi, sehingga terjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan

description

SOEKANDAR

Transcript of Kebijakan CSSD RS SOEKANDARA

Page 1: Kebijakan CSSD  RS SOEKANDARA

Kebijakan-kebijakan CSSD:

1. Pofesionalisme di dalam pelayanan sterilisasi:

Kecepatan pelayanan pemprosesan, penyediaan barang-barang steril dengan mutu

yang dapat dipertanggungjawabkan dan dikerjakan sesuai dengan standar

operasional prosedur

2. Mendukung program pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial

Instalasi CSSD di BRSD Prof. Dr. Soekandar bersama Komite Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi memberikan arahan dan masukan kepada pemakai produk

sterilisasi di lapangan

3. Pendidikan dan pengembangan staf

Selalu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi SDM staff CSSD melalui

pelatihan dan seminar

4. Evaluasi mutu dan hasil

Instalansi CSSD selalu melakukan evaluasi mutu hasil sterilisasi, sehingga terjamin

kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan

Page 2: Kebijakan CSSD  RS SOEKANDARA

PROGRAM KERJA INSTALASI CSSD/LAUNDRY

BRSD PROF DR SOEKANDAR MOJOKERTO

A. PENDAHULUAN

Pelayanan pusat sterilisasi dan laundry pada dasarnya adalah salah satu

unsur pendukung dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.

Mengingat hal tersebut diatas, diperlukan adanya program kerja yang

terstruktur dengan baik sehingga proses pelayanan yang diberikan oleh instalasi

CSSD dapat sesuai dengan mutu standar yang diharapkan.

B. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk

mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu

indicator keberhasilan dan pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka Infeksi

Nosokomial di Rumah Sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka

dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.

Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk

pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Untuk

melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, Pusat Sterilisasi angat bergantung pada

unit penunjang lain eperti unsure pelayanan medik, unsure penunjang maupun

instalasi, antara lain Perlengkapan, Rumah Tangga, Pemeliaraan Sarana Rumah

Sakit, Sanitasi an lain-lain. Apabila terjadi hambatan pada salah satu sub unit diatas

maka pada akhirnya akan mengganggu proses dan hasil sterlisasi.

Bila ditinjau dari perkembangan BRSD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten

Mojokerto type C menjadi type B, jumlah tindakan operasi pasien meningkat maka

volume alat dan bahan yang harus disterilkan di Rumah Sakit semakin besar maka

BRSD Prof. Dr. Soekandar Kabupaten Mojokerto harus mempunyai instalasi CSSD

tersendiri yang merupakan salah satu instalasi penunjang medis yang berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Ka. Sub. Bid. Penunjang Non

Medik. Instalasi Pusat Sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap

semua kebutuhan dengan kondisi steril atau bebas dari semua mikroorganisme

(termasuk endospora) secara tepat dan cepat. Untuk melaksanakan tugas sterilisasi

alat dan bahan secara professional, diperlukan pengetahuan dan keterampilan

tertentu oleh perawat, apoteker atupun tenaga non medik yang merupakan mitra

kerja. Azas kemitraan didasari rasa saling menghormati peran dan fungsi masing-

masing dengan tujuan utama mencegah resiko terjadinya infeksi nosokomial bagi

pasien dan pegawai rumah sakit.

Page 3: Kebijakan CSSD  RS SOEKANDARA

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS

TUJUAN UMUM:

Sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan di lapangan

TUJUAN KHUSUS:

1. Agar terdapat kejelasan langkah-langkah dalam melaksanakan kegiatan

CSSD dan laundry

2. Agar terdapat kejelasan rencana pelaksanaan kegiatan CSSD dan laundry

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

KEGIATAN POKOK:

Memenuhi standar CSSD dan Laundry yang tertuang dalam instrumen

akreditasi RS

RINCIAN KEGIATAN:

1. Menyusun kebijakan tentang CSSD dan Laundry

2. Menyusun SOP tentang kegiatan-kegiatan di CSSD dan Laundry

3. Melakukan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan-kegiatan di CSSD

dan Laundry

4. Menyelenggrakan pendidikan dan pelatihan bagi petugas CSSD

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Membuat kebijakan tentang CSSD dan Laundry

2. Rapat tim CSSD dan Laudry

3. Pelatihan bagi petugas CSSD dan Laundry

4. Menyusun SOP tentang kegiatan-kegiatan di CSSD dan Laundry

5. Melakukan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan-kegiatan di CSSD

dan Laundry

F. SASARAN

1. Terselenggaranya rapat staf CSSD dan Laundry 1 bulan sekali

2. Tersusunnya 75% kebijakan dan SOP CSSD dan Laundry

3. Tercapainya 50 % pencatatan dan pelaporan kegiatan-kegiatan di CSSD dan

Laundry di tahun 2009

4. Terselenggaranya pelatihan petugas CSSD dan Laundry tiap 6 bulan sekali

5. Tersusunnya 70% koordinasi pelayanan dan transfer informasi SOP CSSD

dan LAUNDRY

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Page 4: Kebijakan CSSD  RS SOEKANDARA

1. Terselenggaranya rapat staf CSSD dan Laundry 1 bulan sekali

Evaluasi : - Terlaksana rapat CSSD tiap bulan

- Daftar presensi dan notulensi terlampir

2. Tersusunnya 75% kebijakan dan SOP CSSD dan Laundry

Evaluasi : - Target Tercapai

3. Tercapainya 50% pencatatan dan pelaporan kegiatan-kegiatan di CSSD dan

Laundry di tahun 2009

Evaluasi : - Terlaksananya pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan

di CSSD dan Laundry.

- Daftar dokumentasi dan notulensi terlampir.

4. Terselenggaranya 50% pelatihan petugas CSSD dan Laundry tiap 6 bulan sekali

Evaluasi : - Daftar pelaksanaan pelatihan (surat tugas) petugas CSSD

dan Laundry.

- Daftar sertifikat pelatihan.

5. Tersusunnya 70% koordinasi pelayanan dan transfer informasi SOP CSSD dan

LAUNDRY

Evaluasi : - Tersosialisasinya SOP CSSD dan Laundry di tiap ruangan

Rawat Jalan dan Rawat Inap.

- Buku SOP CSSD dan Laundry.

SOP yang telah dibuat:

1. PENGELOLAAN LINEN

2. ALUR PENCUCIAN

3. PEMBERSIHAN RUANGAN

4. CUCI TANGAN

5. ALAT PELINDUNG DIRI

6. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PETUGAS CSSD

7. PROSES PENCUCIAN

8. PENGIRIMAN DAN PENGAMBILAN BAHAN LINEN KE LAUNDRY

9. PENCUCIAN LINEN KOTOR DI RUMAH SAKIT

10. PENCUCIAN BAHAN-BAHAN INFEKIUS, LINEN DN PERLAK

11. PETUGAS URUSAN BINATU

12. URUSAN PENDISTRIBUSIAN

13. PROSEDUR STERILISASI

14. PROSES STERILISASI LINEN, INTRUMEN, KASSA15. ALUR PROSES STERILISASI

16. ALUR LALU LINTAS BARANG / ALAT KESEHATAN

17. PELAYANAN P ENGEMASAN / SETTING

Page 5: Kebijakan CSSD  RS SOEKANDARA

18. PROSES STERILISASI LINEN, LATEX, INTRUMEN, KASSA

19. PEMERIKSAAN FISIK SEDIAAN FISIK

20. PEMELIHARAAN AUTOCLAVE / MESIN

21. TATA KERJA DI LUAR JAM KERJA / LEMBUR PETUGAS CSSD DAN

LAUNDRY

SOP terlampir

6. Terlaksananya Pelaporan dan transfer informasi SOP CSSD dan LAUNDRY

kesetiap ruangan

7. Perencanaan Pelatihan bagi petugas petugas CSSD dan LAUNDRY yang

dijadwalkan minimal setiap 6 bulan sekali

8. Perencanaan pencatatan pelaporan dan evaluasi CSSD dan LAUNDRY

minimal setiap 1 bulan sekali.

SOP Penerimaan dan pendistribusian barang/bahan kotor yang disterilkan

No Kegiatan Tempat Perlengkapan Keterangan

1 Pencatatan/pelaporanPenerimaan linen dan barang (instrumen) infeksius/non infeksius

a. Cuci tangan(Sebelum dan sesudah kegiatan)

b. Memakai alat pelindung diri

- SOP- Buku ekpedisi- Presensi petugas

- SOP cuci tangan- desinfektan- tissue

- Sarung tangan- Masker- Apron

2 Transportasi Dari Laundary-CSSD ke ruanganDari ruangan ke Laundry-CSSD

- Troli/kereta dengan 2 wadah penampung yang dilengkapi:1. penutup2. 2 kantong warna sesuai

standar berbeda untuk bahan infeksius dan non infeksius

- Presensi petugas- Buku ekspedisi

Linen siap pakai

NO Kegiatan Tempat Perlengkapan Keterangan

1 Pencatatan/inventarisasi(linen siap pakai)

Laundry - SOP pencatatan linen siap pakai

- Buku inventaris linen siap pakai

2 Penyimpanan Laundry - SOP penyimpanan

Page 6: Kebijakan CSSD  RS SOEKANDARA

(linen siap pakai) linen siap pakai- Almari

penyimpanan Obat anti ngengat

- Buku catatan linen yang disimpan

- Presensi petugas

Pengelolaan linen

No kegiatan Tempat Perlengkapan Keterangan

1. Pencatatan/pelaporan (dokumentasi) linen manajemen

a. Perencanaan kebutuhan linen

b. Permintaan kebutuhan linen

c. Penyimpanan kebutuhan linen

d. Distribusi kebutuhan linen

Laundry - Poin a,b,d1. buku ekspedisi

untuk dokumentasi (formulir khusus binatu/laundry)

- Poin c1. Almari dengan

standar suhu dan kelembapan

2. Kapur barus/obat anti ngengat

3. Plastik transparan

- Logo identitas di tiap linen sesuai standar depkes

Ditetapkan di : MojokertoPada tanggal : 20 Nopember 2009

DIREKTURRSUD Prof. Dr. SOEKANDAR KABUPATEN MOJOKERTO

Dr. TATID M. ALI, M SiPembina Utama Muda

NIP. 19550512. 198612. 1. 003