kebijakan b3

29
KEBIJAKAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN OLEH : OLEH : TAUFIK ANWAR TAUFIK ANWAR

description

masalah b3

Transcript of kebijakan b3

Page 1: kebijakan b3

KEBIJAKAN NASIONALKEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNANPEMBANGUNAN LINGKUNGANLINGKUNGAN

OLEH :OLEH :

TAUFIK ANWARTAUFIK ANWAR

Page 2: kebijakan b3

Potensi SDA-LH di IndonesiaPotensi SDA-LH di Indonesia Indonesia merupakan Indonesia merupakan the highest the highest

biodiversity in the worldbiodiversity in the world Sebagai negara tropis mempunyai potensi Sebagai negara tropis mempunyai potensi

SDA yang tidak dimiliki oleh negara sub-SDA yang tidak dimiliki oleh negara sub-tropistropis

Permasalahan potensi SDA banyak yang Permasalahan potensi SDA banyak yang rusakrusak

Penyebab Permasalahan Penyebab Permasalahan LLingkungan ingkungan Ledakan jumlah pendudukLedakan jumlah penduduk Kekurangan panganKekurangan pangan PemukimanPemukiman IndustrialisasiIndustrialisasi PencemaranPencemaran Kekurangan sumber energiKekurangan sumber energi

Page 3: kebijakan b3

Permasalahan Pemanfaatan SDAPermasalahan Pemanfaatan SDA Perusakan sumberdaya alam, seperti banjir, Perusakan sumberdaya alam, seperti banjir,

tanah longsor, erosi, abrasi, intrusi air laut, bukan tanah longsor, erosi, abrasi, intrusi air laut, bukan saja disebabkan karena faktor alam, tetapi saja disebabkan karena faktor alam, tetapi karena ulah manusia (karena ulah manusia (faktor kebijakanfaktor kebijakan) )

Kebijakan publik di Indonesia, masa lampau, Kebijakan publik di Indonesia, masa lampau, dalam proses pengambilan keputusan dalam proses pengambilan keputusan pembangunan lebih mengedepankan filosofi pembangunan lebih mengedepankan filosofi pendekatan kepentingan kekuasaan (pendekatan kepentingan kekuasaan (power power based approachbased approach) yang sentralistis, daripada ) yang sentralistis, daripada kepentingan umum (kepentingan umum (public interestpublic interest), serta lemah ), serta lemah dalam penegakkan hukum (dalam penegakkan hukum (law enforcementlaw enforcement))

Bukan pembanganan berwawasan lingkungan Bukan pembanganan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, tetapi berwawasan kekuasaan dan berkelanjutan, tetapi berwawasan kekuasaan dan permasalahan berkelanjutandan permasalahan berkelanjutan

Page 4: kebijakan b3

Issue-issue kebijakan PLH:Issue-issue kebijakan PLH: Pengaruh globalisasi.Pengaruh globalisasi. Globalisasi, membawa Globalisasi, membawa

dampak, seperti kekurangan bahan makanan, dampak, seperti kekurangan bahan makanan, kelangkaan energi, pencemaran, dan berbagai kelangkaan energi, pencemaran, dan berbagai kerusakan lingkungan. kerusakan lingkungan.

Keterkaitan pemanfaatan sumberdaya antara Keterkaitan pemanfaatan sumberdaya antara fungsi ekologi dan ekonomisfungsi ekologi dan ekonomis. Pembangunan . Pembangunan yang berkelanjutan menjaga lingkungan demi yang berkelanjutan menjaga lingkungan demi kepentingan ekologis, walaupun juga bersifat kepentingan ekologis, walaupun juga bersifat ekonomis. Karenanya kebijakan pembangunan ekonomis. Karenanya kebijakan pembangunan ekonomi nasional dan daerah dapat ekonomi nasional dan daerah dapat dilaksanakan dengan tetap menjaga kondisi dilaksanakan dengan tetap menjaga kondisi ekologis jangka panjang?ekologis jangka panjang?

Page 5: kebijakan b3

Kaitan antara sentralisasi dan desentralisasi.Kaitan antara sentralisasi dan desentralisasi. UU No UU No 332/2/20042004 urusan kepemerintahan urusan kepemerintahan didelegasikan kepada Kabupaten dan Kota. didelegasikan kepada Kabupaten dan Kota. Banyak permasalahan serius dengan Banyak permasalahan serius dengan timbulnya spirit dan aksentuasi kedaerahan timbulnya spirit dan aksentuasi kedaerahan ((etnocentrismeetnocentrisme). Pimpinan daerah diharapkan ). Pimpinan daerah diharapkan tetap melakukan kebijakan pembangunan atas tetap melakukan kebijakan pembangunan atas dasar pendekatan ekologis. dasar pendekatan ekologis.

Keterkaitan pembangunan antar daerah.Keterkaitan pembangunan antar daerah. Otonomi daerah, Kabupaten dan Kota Otonomi daerah, Kabupaten dan Kota mempunyai wewenang yang lebih besar untuk mempunyai wewenang yang lebih besar untuk mengurus pemerintahan daerahnya. Dampak mengurus pemerintahan daerahnya. Dampak negatif dari hal ini adalah potensi munculnya negatif dari hal ini adalah potensi munculnya ketidak harmonisan, kurang koordinasi dan ketidak harmonisan, kurang koordinasi dan tidak sinergisnya pembangunan antar wilayah.tidak sinergisnya pembangunan antar wilayah.

Page 6: kebijakan b3

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPLINGKUNGAN HIDUP

Menurut UU No.23/1997 pengelolaan lingkungan Menurut UU No.23/1997 pengelolaan lingkungan hidup adalah hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan (S(Sustainable Developmentustainable Development))

PPemanfaatan sumberdaya alam dalam rangka emanfaatan sumberdaya alam dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diharapkan sangat bijaksana, tidak melakukan diharapkan sangat bijaksana, tidak melakukan pemborosan dan atau perusakanpemborosan dan atau perusakan

Page 7: kebijakan b3

Program Pembangunan Di Bidang Program Pembangunan Di Bidang Lingkungan HidupLingkungan Hidup

Kebjakan pebangunan lingkungan hidup menurut Kebjakan pebangunan lingkungan hidup menurut PROPENAS:PROPENAS: Pengembangan dan peningkatan akses informasi sumber Pengembangan dan peningkatan akses informasi sumber

daya alam dan lingkungan hidup;daya alam dan lingkungan hidup; Peningkatan efektivitas pengelolaan, konservasi, dan Peningkatan efektivitas pengelolaan, konservasi, dan

rehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan;rehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan; Pencegahan dan pengendalian kerusakan dan Pencegahan dan pengendalian kerusakan dan

pencemaran lingkungan hidup;pencemaran lingkungan hidup; Penataan kelembagaan dan penegakan hukum Penataan kelembagaan dan penegakan hukum

pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup; danlingkungan hidup; dan

Peningkatan peranan masyarakat dalam pengelolaan Peningkatan peranan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

Page 8: kebijakan b3

Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Bidang AirAlam dan Lingkungan Hidup Bidang Air

Kebijakan UmumKebijakan Umum● Rencana Tata Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah harusharus memper memper--

timbangkan aspek daya dukung dan tampung timbangkan aspek daya dukung dan tampung lingkunganlingkungan,, serta pelaksanaa serta pelaksanaannnya secara nya secara konsistenkonsisten

● Kelembagaan yang efektif dan efisien yang Kelembagaan yang efektif dan efisien yang mampu mewujudkan sinergi, keterpaduan dan mampu mewujudkan sinergi, keterpaduan dan harmonisasi pelestarian airharmonisasi pelestarian air

Page 9: kebijakan b3

Kebijakan Sub-sistem Produksi AirKebijakan Sub-sistem Produksi Air● Konservasi ekosistem DAS dan sumber-sumber Konservasi ekosistem DAS dan sumber-sumber

air untuk menjamin pasokan air;air untuk menjamin pasokan air;● Mencegah dan memulihkan kerusakan Mencegah dan memulihkan kerusakan

lingkungan terutama pada ekosistem DASlingkungan terutama pada ekosistem DAS● Mengendalikan pencemaran Mengendalikan pencemaran kualitaskualitas air air ● Optimalisasi pemOptimalisasi pemaanfaatan air hujannfaatan air hujan

Kebijakan Sub Sistem Distribusi AirKebijakan Sub Sistem Distribusi Air● Merencanakan peruntukan air permukaan dan Merencanakan peruntukan air permukaan dan

air tanah secara jelasair tanah secara jelas● Meningkatkan infrastruktur yang memadaiMeningkatkan infrastruktur yang memadai

Page 10: kebijakan b3

Kebijakan Penataan RuangKebijakan Penataan Ruang

● Rencana penataan ruang Rencana penataan ruang harusharus memper memper--timbangkan daya dukung dan daya tampung timbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungalingkungann

● Pemanfaatan ruang harus secara konsisten Pemanfaatan ruang harus secara konsisten sesuai dengan perencanaasesuai dengan perencanaannnyanya

● Pengawasan penataan ruang Pengawasan penataan ruang ● Meningkatkan akses informasi dan peran Meningkatkan akses informasi dan peran

serta publik terhadap penataan ruangserta publik terhadap penataan ruang

Page 11: kebijakan b3

Kebijakan Bidang EnergiKebijakan Bidang Energi

Kebijakan UmumKebijakan Umum Kebijakan Produksi dan Penyediaan EnergiKebijakan Produksi dan Penyediaan Energi Kebijakan Penguatan Kebijakan Penguatan Security of SupplySecurity of Supply Kebijakan Penghapusan Subsidi BBMKebijakan Penghapusan Subsidi BBM Kebijakan Pemanfaatan Energi Kebijakan Pemanfaatan Energi RRamah amah LLingkunganingkungan

- Kebijakan Pemanfaatan Energi Tak Terbaharukan - Kebijakan Pemanfaatan Energi Tak Terbaharukan (BBM, Batubara dan BBG)(BBM, Batubara dan BBG) - Kebijakan Pemanfaatan Energi Terbarukan (Panas - Kebijakan Pemanfaatan Energi Terbarukan (Panas Bumi, Energi Alternatif, Energi Nuklir)Bumi, Energi Alternatif, Energi Nuklir) Kebijakan Pencegahan KonflikKebijakan Pencegahan Konflik Kebijakan Penguatan Pemerintah DaerahKebijakan Penguatan Pemerintah Daerah Kebijakan Penelitian dan PengembanganKebijakan Penelitian dan Pengembangan

Page 12: kebijakan b3

Kebijakan Umum Bidang EnergiKebijakan Umum Bidang Energi

Kebijakan Umum tersebut harus memperhatikan Kebijakan Umum tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelajutan :prinsip-prinsip pembangunan berkelajutan :

Dalam pengelolaan energi, fungsi lingkungan Dalam pengelolaan energi, fungsi lingkungan hidup perlu dilestarikan dan daya dukung hidup perlu dilestarikan dan daya dukung lingkungan perlu menjadi pertimbangan penting lingkungan perlu menjadi pertimbangan penting dalam proses pengambilan keputusandalam proses pengambilan keputusan

Energi yang berasal dari sumberdaya alam yang Energi yang berasal dari sumberdaya alam yang tak terpulihkantak terpulihkan,, pemanfaatannya dilaksanakan pemanfaatannya dilaksanakan searif mungkin dengan memperhatikan searif mungkin dengan memperhatikan kebutuhan inter dan antar generasikebutuhan inter dan antar generasi

Page 13: kebijakan b3

Kebijakan Produksi dan Penyediaan EnergiKebijakan Produksi dan Penyediaan Energi

Mendorong dikembangkannya energi yang Mendorong dikembangkannya energi yang terbaharukan maupun energi alternatiterbaharukan maupun energi alternatiff

Menghemat Menghemat stockstock energi yang tidak terbarukan energi yang tidak terbarukan dalam mendorong dimanfaatkannydalam mendorong dimanfaatkannyaa energi energi terbarukanterbarukan,, sehingga kebutuhan masyarakat sehingga kebutuhan masyarakat terhadap energi tetap dapat terpenuhiterhadap energi tetap dapat terpenuhi

InvestasiInvestasi tahap produksi tahap produksi harusharus menginternali menginternali--sasikan biaya lingkungansasikan biaya lingkungan

Page 14: kebijakan b3

Kebijakan Bidang KesehatanKebijakan Bidang Kesehatan

Kebijakan yang berkaitan denganKebijakan yang berkaitan denganPencemaran Udara dan AtmosfirPencemaran Udara dan Atmosfir::• Kebijakan energi dengan menggunakan Kebijakan energi dengan menggunakan

bahan bakar yang ramah lingkunganbahan bakar yang ramah lingkungan• Menetapkan standar baku mutu emisi gas Menetapkan standar baku mutu emisi gas

buangbuang, dan harus, dan harus disesuaikan dengan disesuaikan dengan teknologi yang berkembang, serta peraturan teknologi yang berkembang, serta peraturan lain yang terkaitlain yang terkait

• Manajemen transportasi yang berwawasan Manajemen transportasi yang berwawasan lingkunganlingkungan

• Penyediaan bahan bakar bersih dan alternatif Penyediaan bahan bakar bersih dan alternatif BPO dan pengawasan terhadap import BPOBPO dan pengawasan terhadap import BPO

• Pengurangan konsentrasi gas rumah kacaPengurangan konsentrasi gas rumah kaca

Page 15: kebijakan b3

Kebijakan Kesehatan yang berkaitan Kebijakan Kesehatan yang berkaitan dengan Pengelolaan Sampah:dengan Pengelolaan Sampah:

Pengendalian pembuangan sampah pada tingkat yang Pengendalian pembuangan sampah pada tingkat yang tidak melebihi daya dukung lingkungan yang dapat tidak melebihi daya dukung lingkungan yang dapat menyerap dampak negatif sampahmenyerap dampak negatif sampah

Mendorong Pemda untuk menciptakan lingkMendorong Pemda untuk menciptakan lingkunganungan bersih bersih dan sehatdan sehat

Pelibatan masyarakat dan dunia dalam proses Pelibatan masyarakat dan dunia dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan sampahsampah

Mengimplementasikan dan mengembangkan teknnologi Mengimplementasikan dan mengembangkan teknnologi pengelolaan sampah yang ramah lingkunganpengelolaan sampah yang ramah lingkungan

Penerapan dan pengembangan sistem Penerapan dan pengembangan sistem insentiveinsentive dan dan dissentivedissentive pada produsen dan pengguna kemasan yang pada produsen dan pengguna kemasan yang berpotensi menghasilkan sampahberpotensi menghasilkan sampah

Page 16: kebijakan b3

Kebijakan Kesehatan yang berkaitan Kebijakan Kesehatan yang berkaitan

dengan Pencemaran Airdengan Pencemaran Air

Konservasi DAS dan sumber airKonservasi DAS dan sumber air Pencegahan dan pemulihan kerusakan Pencegahan dan pemulihan kerusakan

lingkungan pada ekosistem DASlingkungan pada ekosistem DAS Pola konsumsi air yang hemat dan efisien untuk Pola konsumsi air yang hemat dan efisien untuk

mendukung pelestarian airmendukung pelestarian air Pengendalian pencemaran air dan Pengendalian pencemaran air dan ppembatasan embatasan

pembuangan limbah cair yang tidak melibihi pembuangan limbah cair yang tidak melibihi daya tampungdaya tampung

Mencegah terakumulasinya limbah cair dan tinja Mencegah terakumulasinya limbah cair dan tinja

Page 17: kebijakan b3

Kebijakan kesehatan yang berkaitan dengan Kebijakan kesehatan yang berkaitan dengan Bahan dan Limbah B3Bahan dan Limbah B3

Setiap usaha atau kegiatan yang terkait dengan B3 dan Setiap usaha atau kegiatan yang terkait dengan B3 dan menghasilkan limbah B3 serta melakukan kegiatan menghasilkan limbah B3 serta melakukan kegiatan penyimpanan, pengumpulan dan pengangkutan, wajib penyimpanan, pengumpulan dan pengangkutan, wajib memiliki ijin menteri untuk mengelola limbah B3.memiliki ijin menteri untuk mengelola limbah B3.

Pengawasan pengelolaan limbah B3 dilakukan oleh Pengawasan pengelolaan limbah B3 dilakukan oleh menteri yang bertanggung jawab dalam bidang menteri yang bertanggung jawab dalam bidang lingkungan hidup.lingkungan hidup.

Pelaksanaan pengawasan pengelolaan limbah B3 Pelaksanaan pengawasan pengelolaan limbah B3 dilakukan oleh pemerintah pusat, propinsi dan dilakukan oleh pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten / kota.kabupaten / kota.

Setiap orang dilarang mengimpor limbah B3.Setiap orang dilarang mengimpor limbah B3. Ekspor limbah B3 ke luar negeri dapat dilakukan setelah Ekspor limbah B3 ke luar negeri dapat dilakukan setelah

mendapat persetujuan tertulis dari pemerintah negara mendapat persetujuan tertulis dari pemerintah negara penerima dan instansi yang bertanggung jawab.penerima dan instansi yang bertanggung jawab.

Registrasi dan ratifikasi limbah B3.Registrasi dan ratifikasi limbah B3. Penerapan sistem tanggap darurat limbah B3Penerapan sistem tanggap darurat limbah B3

Page 18: kebijakan b3

Kebijakan Di Bidang PertanianKebijakan Di Bidang Pertanian

● Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku pertanianpelaku pertanian

● Menyediakan akses pada sumber daya Menyediakan akses pada sumber daya pertanian bagi masyarakat lain dengan pertanian bagi masyarakat lain dengan penguasaan sistem penguasaan dan penguasaan sistem penguasaan dan kepemilikan lahan serta daerah tangkapan kepemilikan lahan serta daerah tangkapan ikanikan

● Meningkatkan produktifitas lahan dan media Meningkatkan produktifitas lahan dan media lingkungan serta merehabilitasi tanah-tanah lingkungan serta merehabilitasi tanah-tanah rusakrusak

Page 19: kebijakan b3

Membangun dan merehabilitasi prasarana dasar Membangun dan merehabilitasi prasarana dasar pedesaan, mengembangkan diversifikasi usaha pedesaan, mengembangkan diversifikasi usaha dan perbaikan sarana transportasi dan teknologi dan perbaikan sarana transportasi dan teknologi pertanian, serta menjamin akses pada informasi pertanian, serta menjamin akses pada informasi pasar dan bantuan permodalan pasar dan bantuan permodalan

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang ramah lingkunganteknologi tepat guna yang ramah lingkungan

Melaksanakan alih pengetahuan dan Melaksanakan alih pengetahuan dan keterampilan pertanian berkelanjutan untuk keterampilan pertanian berkelanjutan untuk petani dan nelayan skala kecil dan menengah petani dan nelayan skala kecil dan menengah dengan melibatkan para pemangku kepentingandengan melibatkan para pemangku kepentingan

Page 20: kebijakan b3

Kebijakan Dalam Keanekaragaman HayatiKebijakan Dalam Keanekaragaman Hayati

● Menurunkan laju kerusakan keanekaragam-an Menurunkan laju kerusakan keanekaragam-an hayati secara nyatahayati secara nyata

● Meningkatkan efisiensi serta mengurangi Meningkatkan efisiensi serta mengurangi degradasi sumber daya keanekaragaman degradasi sumber daya keanekaragaman hayati.hayati.

● Mengefektifkan upaya konservasi, pengawasan Mengefektifkan upaya konservasi, pengawasan peredaran keanekaragaman hayati secara peredaran keanekaragaman hayati secara terus menerus serta pemberian sanksi yang terus menerus serta pemberian sanksi yang tegas pada setiap pelanggarantegas pada setiap pelanggaran

Page 21: kebijakan b3

• Mengefektifkan keterlibatan masyarakat dan Mengefektifkan keterlibatan masyarakat dan komunitas lokal dalam pengelolaan komunitas lokal dalam pengelolaan keanekaragamankeanekaragaman

• Memetakan potensi dan ketersediaan keaneka-Memetakan potensi dan ketersediaan keaneka-ragaman hayati dalam rangka penatagunaan dan ragaman hayati dalam rangka penatagunaan dan pemanfaatan yang berkelanjutan mulai tpemanfaatan yang berkelanjutan mulai taahhuun n 2004.2004.

• Menyediakan pembiayaan bagi investasi dan Menyediakan pembiayaan bagi investasi dan pengelolaan bank genetik mulai tpengelolaan bank genetik mulai taahhuun 2004.n 2004.

• Mengembangkan teknologi rekayasa dengan Mengembangkan teknologi rekayasa dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dini dan menerapkan prinsip kehati-hatian dini dan perlindungan hak atas kekayaan intelektual.perlindungan hak atas kekayaan intelektual.

Page 22: kebijakan b3

PERMASALAHAN GLOBALPERMASALAHAN GLOBAL

Transboundary Movement of Hazardous Transboundary Movement of Hazardous wastewaste

WWorld orld TTrade rade OOrderrder vs Enviroment Barrier vs Enviroment Barrier POPsPOPs (Persistant Organic Pollutants) (Persistant Organic Pollutants), PIC, PIC Sunset TechnologySunset Technology EURO II StandarEURO II Standar E-WasteE-Waste

Page 23: kebijakan b3

Transboundary of Hazardous of WasteTransboundary of Hazardous of Waste

Temuan Lapangan tanggal 14 Maret 2005:Temuan Lapangan tanggal 14 Maret 2005:

A. Limbah yang diimpor : 19 Kontainer (488,420 MT) A. Limbah yang diimpor : 19 Kontainer (488,420 MT) dengan rincian :dengan rincian :

14 Kontainer (359,84 MT) disegel dipelabuhan Tj 14 Kontainer (359,84 MT) disegel dipelabuhan Tj Priok berisi sampah domestik (plastik bekas, Priok berisi sampah domestik (plastik bekas, kertas bekas, kaleng dll) serta sebagian berupa kertas bekas, kaleng dll) serta sebagian berupa keemasan kimia berkarakteristik Limbah B3 keemasan kimia berkarakteristik Limbah B3

5 Kontainer (128, 58 MT) disimpan di lokasi 5 Kontainer (128, 58 MT) disimpan di lokasi industri kawasan berikat merunda berisi limbah industri kawasan berikat merunda berisi limbah kertas yang tercampur dengan plastik bekaskertas yang tercampur dengan plastik bekas

B. PT Kertas Internasional hanya melakukan B. PT Kertas Internasional hanya melakukan kegiatan kegiatan Penyortiran kertas bekas, selanjutnya Penyortiran kertas bekas, selanjutnya dijual ke beberapa industri kertas di Indonesia dijual ke beberapa industri kertas di Indonesia antara lain : PT Indah Kiat, PT Tjiwi Kimia dan PT antara lain : PT Indah Kiat, PT Tjiwi Kimia dan PT NooreNoore

Page 24: kebijakan b3

1.1. GAMBARKAN DAN JELASKAN SIKLUS EKOLOGI GAMBARKAN DAN JELASKAN SIKLUS EKOLOGI

2.2. JELASKAN MENGENAHI KONSEP EKOSISTEM ?JELASKAN MENGENAHI KONSEP EKOSISTEM ?

3.3. JELASKAN MENGENAI KONSEP EKOLOGI KESEHATAN ?JELASKAN MENGENAI KONSEP EKOLOGI KESEHATAN ?

4.4. BAGAIMANA SUATU SPECIES BERADAPTASI DALAM HABITATNYA?BAGAIMANA SUATU SPECIES BERADAPTASI DALAM HABITATNYA?

5.5. SEBUTKAN DAN JELASKAN PERUSAKAN EKOSISTEM DAN SEBUTKAN DAN JELASKAN PERUSAKAN EKOSISTEM DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN ?DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN ?

6.6. JELASKAN MENGENAI HUUNGAN EKOLOGI DENGAN KESEHATAN JELASKAN MENGENAI HUUNGAN EKOLOGI DENGAN KESEHATAN LINGKUNGAN?LINGKUNGAN?

7.7. JELASKAN PENYEBAB KERUSAKAN LINGKUNGAN ?JELASKAN PENYEBAB KERUSAKAN LINGKUNGAN ?

8.8. APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEHGAH TERJADINYA APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCEHGAH TERJADINYA KERUSAKAN LINGKUNGAN?KERUSAKAN LINGKUNGAN?

9.9. PERHITUNGAN TSP (KADAR TIMBAL)PERHITUNGAN TSP (KADAR TIMBAL)

Page 25: kebijakan b3

TEMUAN LIMBAH PLASTIK BEKASTEMUAN LIMBAH PLASTIK BEKASTANGGAL 14 MARET 2005 DI PELABUHAN TANGGAL 14 MARET 2005 DI PELABUHAN

TANJUNG PRIOKTANJUNG PRIOK

Page 26: kebijakan b3

ELECTRONIC WASTE ELECTRONIC WASTE (E-Waste)(E-Waste)

Page 27: kebijakan b3

Recycling ProcessRecycling Process

Used MonitorsUsed Monitors Recovered CRTsRecovered CRTs

CasingsCasingsPlastic ScrapPlastic Scrap

Page 28: kebijakan b3

Worker w/o protectionWorker w/o protectionRelease of toxic substanceRelease of toxic substance

Primitive recycling methods Primitive recycling methods

No personal protectionNo personal protection

Health ConcernHealth Concern

Page 29: kebijakan b3

Terima Kasih Terima Kasih

Selamat BelajarSelamat Belajar