Kebijakan akademik

41
BUKU KEBIJAKAN AKADEMIK SPMI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA

Transcript of Kebijakan akademik

Page 1: Kebijakan akademik

BUKU KEBIJAKAN AKADEMIK SPMI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA

Page 2: Kebijakan akademik

BAB IKETENTUAN UMUM

Dalam kebijakan akademik ini, yang dimaksud dengan :1. STIKes merupakan institusi pendidikan yang menjalankan pendidikan

tinggi miliki masyarakat dibawah undang-undang yayasan.2. Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program diploma, proram sarjana, program magister, program doctoral dan program profesi serta program spesialis yang diselenggarakan oleh PT berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

3. Sub bagian/unit adalah unsur penunjang akademik di tingkat STIKes 4. Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran

yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi dan atau profesi

5. Dosen adlah pendidikan professional dana ilmuwan dengan tugas utama mentransformaasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

6. Pembelajaran adalah proses interaksi antara mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

7. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri dari 14 minggu efektif ditambah dengan 2-3 minggu kegiatan penilaian

8. Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan keilmuan dan pelayanan kepada masyarakat yang dapat mengikutsertakan mahasiswa dalam kaitannya dengan pembelajaran

9. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar pada STIKes 10. Alumni adalah peserta didik yang telah menyelesaikan

pendidikan di STIKes 11. Pelanggaran disiplin adalah tindakan yang dikenakan kepadaa

mahasiswaa yang melakuka pelanggaran disiplin12. Panduan penyelenggaraan pendidikan adalah ketentuan yang

mengatur tentang proses penyelenggaran kegiatan pendidikan yang berlaku di lingkungan STIKes

Page 3: Kebijakan akademik

BAB IIPENGELOLAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

A. Pendidikan1.Sistem kredit semester

a. Sistem kredit semester adalah penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan penyelenggaraan program.

b. Semester aadalah satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 minggu

c. Satuan kredit semester selanjutnya disingkat SKS adalag takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal perminggu

d. Satu SKS setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu per semester

e. Satu SKS kegiatan pembelajaran kuliahan ditetapkan setara dengan beban studi tiap minggu selama satu semester, yang terdiri atas kegiatan berikut:1)Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit2)Kegiatan belajar penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit,

yang direncanakan oleh dosen pengampu ata kuliah yang bersangkutan seperti menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas dan sebagainya

3)Kegiatan belajar mandiri 60 ( enam puluh) menit, isalnya membaca buku rujukan, memperdalam materi, meyiapkan tugas dan sebagainya

f. Satu SKS pembelajaran seminar ditetapkan setara dengan beban studi tiap minggu selama satu semester, yang terdiri atas:1)Kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu2)Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluhan) menit per minggu

g. Satu SKS kegiatan pembelajaran praktikum di laboratorium, ditetapkan setara dengan beban studi tiap minggu selama satu ssemester, 160 (seratus enam puluh) menit

h. Satu SKS kegiatan pembelajaran praktik klinik, praktik lapangan, penelitian, dan pengabdian masyarakat ditetapkan setara dengan beban studi tiap minggu selama satu semester, 160 (seratus enam puluh) menit setara dengan 6 hari selama satu semester

2.Beban belajar

Page 4: Kebijakan akademik

a. Beban belajar semester adalah jumlah SKS yang harus ditempuh mahasiswa selama satu semester

b. Beban belajar kumulatif ialah jumlah SKS minimal yang harus ditempuh mahasiswa agar dapat dinyatakan telah menyelesaikan suatu program tertentu

c. Besarnya beban belajar kumulatif program diploma III paling sedikit 108

d. Besarnya beban studi kumulatif program sarjana paling sedikit 144e. Besarnya beban studi kumulatif program profesi adalahf. Beban belajar semester bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan

kurang dapat diberikan kesempatan untuk mengambil beban dibawah paket beban belajar semester yang disediakan

3.Waktu studia. Waktu studi adalah lamanya waktu tempuh belajar yang diberikan

pada mahasiswa untuk menyelesaikan suatu programb. Lama studi untuk program diploma III adalah 6-8 semeter, termasuk

masa cuti akademik dan mengulang bagi mahasiswa bermasalahc. Lama studi program sarjana adalah 8-10 semeter, dengan 2

semeter tambahan termasuk masa cuti akademik dan masa menglang bagi mahasiswa bermasalah.

4.Mata kuliahKurikulum inti Program Diploma terdiri atas kelompok:a. Mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK)

Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbukti pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan

b. Mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK)Merupakan bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu

c. Mata kuliah keahlian berkarya (MKB)Merupakan bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekayaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai

d. Mata kuliah prilaku berkarya (MPB)Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan prilaku yang diperlukan seseorang

Page 5: Kebijakan akademik

dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai

e. Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya

5.Kalender akademika. Kalender akademik merupaka program kegiatan pembelajaran

secara garis besar untuk kurun waktu satu tahun akademikb. Kalender akademik berfungsi sebagai pedoman dalam kegiatan

pembelajaran untuk kurun waktu satu tahun akademik yang bersangkutan, yang harus diketahui dosen dan mahasiswa paling lambat 2 minggu sebelum proses pembelajaran dimulai

c. Susunan kalender akademik meliputi kegiatan penerimaan mahasiswa baru, registrasi mahasiswa, pengenalan program studi mahasiswa, perkuliahan/praktik semester pendek/semester antara, UTS, UAS penilaian kompetensi, UAP, uji kompetensi (exit exam), yudisium, wisuda dan libur.

6.Semester pendekSemester pendek dilakukan setiap akhir semester seteah penilaian pada akhir semester tersebut, guna memberi kesempatan kepada mahasiswa memperbaiki nillai. Ssemester pendek tidak diperkenankan untuk mengambil kredit mata kuliah. Waktu kegiatan pembelajaran semester pendek 16 kali pertemuan termasuk kegiatan ujian. Pembayaan kegiatan smester pendek mengacu pada ketentuan pembiayaan, pendidikan yang berlaku

7.Jadwal perkuliahanJadwal perkuliahan masing-masing prodi diatur oleh ketua prodi, disesuaikan dengan kurikulum dan kalender akademik STIKes.

8.Registrasia. Pada setiap awal semester, mahasiswa diwajibkan melakukan dua

macam registrasi, yaitu registrasi administrative dan registrasi akademik

b. Registrasi administrative dilakukan untuk memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan untuk memperoleh atau memperpanjang status mahasiswa

c. Bagi mahasiswa baru, berlaku peryaratan registrasi sebagai berikut:1) Lulus ujian/seleksi yang ditetapkan

Page 6: Kebijakan akademik

2) Membawa kartu tanda ujian/seleksi3) Menunjukan ijazah asli yang diissyaratkan dan menyerahkan

salinan yang telah disahkan4) Mengisi dan meyerahkan kembali formulir pendaftaran5) Membayar biaya pendidikan yang ditetapkan oleh STIKes, pada

waktu melunasi uang tersebut, mahasiswa akan mendapatkan tanda bukti pembayaran asli. Bukti pembayaran tersebut digunakan untuk mendapatkan kartu rencana studi (KRS), kartu tanda mahasiswa (KTM) dan kelengkapan lainnya.

d. Bagi mahasiswaa lama, berlaku persyaratan registrasi sebagai berikut:1) Membayar biaya pendidikan untuk semester yang akan berjalan

sesuai ketentuan yang berlaku pada STIKes2) Menunjukan kartu mahasiswa3) Bagi mahasiswa yang menghentikan studi untuk sementara (cuti

akademik), harus menunjukan surat tentang aktif kembali kuliah bagi mahasiswa yang bersangkutan

e. Registrasi akademik dilakukan untuk memperoleh izin mengikuti kegiatan akademik. Registrasi akademik dilakukan sebagai berikut:1) Mahasiswa diwajibkan mengambil kartu rencana studi (KRS),

mengisi bersama dosen/pembimbing akademik (PA) dan menandatanganinya lalu menyerahkan kembali ke sekretaris jurusan untuk diferivikasi dan disyahkan oleh ketua jurusan kemudian didokumentasikan di bagian akademik

f. Semua mahasisswa yang terdaftar pada setiap tahun akademik dibuatkan surat keputusan sebagai peserta didik oleh ketua STIKes

g. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi administrasi akademik pada waktu yang ditetapkan, dinyatakan tidak terdaftar sebagai mahasiswa dan dianggap cuti. Selanjutnya mahasiswa tersebut harus mengurus proses cuti akademik

h. Mahasiswa yang tidak melaksanakan registrasi selama 2 (dua) semester berturut-turut, akan dicabut haknya sebagai mahasiswa STIKes

i. Mahasiswa yang terlambat melaksanakan registrasi administrasi dari waktu yang telah ditentukan karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan diwajibkan membuat surat permohonan registrasi administrasi kepada ka.Prodi

j. Mahasiswa yang mendapatkan cuti akademik tetap mempunyai kewajiban melaksanakan registrasi administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9.Pengenalan program studi (PPS)

Page 7: Kebijakan akademik

a. Pengenalan program studi (PPS) adalah kegiatan terencana yang diselenggarakan pada awal tahun akademik dan merupakan bagian yang tidak terpiahkan dari penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan, khusunya bagi para mahasiswa baru dalam rangka mempersiapkan diri terlibat dalam kehidupan dan lingkungan pembelajaran baru

b. PPS dilaksanakan pada awal kalender akademik yang dilaksanakan oleh STIKes bersama prodi dibawah koordinasi Puket I dan III

c. PPS merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru guna memberikan ruang kepada mahasiswa baru mengenali institusi sekaligus mempersiapkan mahasiswa baru dalam menempuh pendidikan yang akan diikuti di masing-masing prodi

d. PPS bertujuan terciptanya suasana yang sesuai dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pendidikan tenaga kesehatan dapat tercapai secara berhasil guna dan berdaya guna

e. PPS dilaksanakan di tingkat STIKes selama 3 hariuntuk seluruh jurusan

f. Panitia pelaksana wajib mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan PPS yang meliputi prestasi peserta PPS yang meliputi kehadiran, kedisiplinan, kreatifitas, pelanggaran dan sanksi

g. Mahasiswa yang mengikuti PPS tetapi melanggar ketentuan PPS dikenakan saksi sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh panitia

h. Mahasiswa yang tidak menghadirkan kegiatan PPS 100% dinyatakan lulus PPS dan harus mengikuti kegiatan PPS tahun akademik berikutnya.

10. Perkuliahana. Perkuliahan di dalam kelas dan atau laboratorium dilaksanakan

pada jam kerjab. Sebelum awal perkuliahan, dosen harus menyusun perencanaan

kegiatan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pembelajaran semester (RPS), RPP, rencana anggaran kegiatan perkuliahan mata kuliah

c. Bentuk perkuliahan dalam kegiatan pembelajaran terdiri atas teori, praktikum di laboratorium, praktik klinik dan PKMD terpadu, dan penulisan karya ilmiah/tugas akhir

d. Mahasiswa wajib menempuh perkuliahan untuk seluruh mata kuliah yag ditetapkan pada setiap semester

e. Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan perkuliahan yang meliputi teori, praktikum di laboratorium, klinik/lapangan dan PKMD dan penulisan karya ilmiah

Page 8: Kebijakan akademik

f. Kegiatan belajar mengajar dilakukan berdasarkan pada kalender akademik STIKes yang dijabarkan daaalam bentuk jadwal kegiatan pembelajaran pada setiap prodi

g. Peyusunan tim dosen dan dosen penanggungjwab mata kuliah, serta dosen pembimbing akademik (PA) dilakukan pada setiap Prodi. Surat penetapan dosen, instruksi dan pembimbing akademik ditetapkan oleh Ketua STIkes berdsarkan usulan ketua Prodi.

h. Penyususnan tim dosen pengajar setiap mata kuliah disesuaikan dengan kebutuhan, memperhatikan latar belakang pendidikan/keilmuan, pengalaman, pelatihan yang diikuti, maupun kegiatan penelitian dosen yang bersangkutan

i. Dosen penangungjawab mata kuliah bersama tim dosen pengajarnya, harus membuat rencana pembelajaran semester (RPS) yang disyahkan oleh kaprodi. RPS harus diserahkan ke bagian akademik STIKes pada minggu pertama perkuliahan

j. Dosen yang tidak dapat melakukan perkuliahan pada waktu yang dijadwalkan, harus mengganti pada waktu lain yang tidak menggangu kegiatan akademik mahasiswa

k. Pada akhir semester, dosen penanggungjawab mata kuliah, harus membuat laporan pelaksanaan belajar mengajar mata kuliah yang diampu

11. Kuliah tamua. Kuliah tamu bertujuan memperluas wawasan terhadap bidang

studi tertentu melalui ceramah yang diberikan oleh para praktisi, atau dosen dengan keahlian tertentu (pakar)

b. Kuliah tamu diatur oleh masing-masing prodi sesuai kebutuhanc. Kuliah dosen tamu/pakar baik dalam bentuk kuliah umum maupun

seminar minimal 2 kali dalam satu tahun akademik

12. Praktik lapangana. Peraktik lapangan merupakan wadah yang tepat untuk

mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada saat proses belajar mengajar

b. Praktik lapangan bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa agar memperoleh hasil yang efisien, efektf dan optimal dalam mancari, mengolah, menganalisis data/informasi serta menginterpretasikan hasilnya pada saat intervensi kepada masyarakat

c. Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan praktik lapangan yang dilaksanakan sesuai dengan kurikulum setiap prodi dengan syarat:

Page 9: Kebijakan akademik

1) Sedang mengikuti mata kuliah tersebut2) Telah lulus mata kuliah prasyarat untuk mengikuti kuliah

praktik lapangan (PKK dan PKMD)3) Memenuhi persyaratan administrasi sesuai ketentuan yang

berlakud. Praktik kerja lapangan dapat dilakukan secara terpadu pada saatu

lokasi yang melibatkan mahasiswa pada semua jurusan di STIKes.

13. Laporan tugas akhir (LTA)a. Pada akhir pendidikan mahasiswa STIKes wajib menyusun laporan

tugas akhirb. Laporan tugas akhir mahasiswa dapat berupa studi kasus atau

bentuk lain yang disusun menggunakan kaidah-kaidah keilmuanc. Pembimbing tugas akhir ialah dosen tetap STIKes yang berasal

dari prodi sendiri atau lingkungan diluar STIKesd. Penetapan pembimbing LTA dilakukan dengan surat keputusan

direktur atas usulan ketua prodie. Prodi yang memiliki mata kuliah LTA, pada kurikulumnya, maka

apabila LTA tidak diselesaikan pada semester berjalan, mahasiswa diperkennakan untuk menyelesaikannya pada semester berikutnya dengan mencantumkan kembali KRS pada semester yang bersangkutan diberi nilai K (kosong) sehingga tidak digunakan untuk perhitungan IPS dan IPK.

f. Apabila LTA tidak diselesaikan dalam dua semester berturut-turut maka diberi nilai E, mahasiswa diharuskan menempuh kembali kegiatan dan penyusunan KTI dengan topik berbeda

g. Huruf mutu KTI sekurang-kurangnya ialah B (3.00)h. Penyusunan tugas akhir harus diawali dengan penyusunan

proposal tugas akhir. Proposal tugas akhir dapat disajikan dalam bentuk seminar proposal. Pelaksanaannya sesuai dengan kalender akademik masing-masing prodi.

i. Setelah melaksanakan kegiatan penelitian dan menyusun laporan hasil penelitian, mahasiswa mengikuti ujian tugas akhir/KTI yang dihadiri oleh 2 (dua) orang penguji.

j. Penyerahan laporan tugas akhir yang telah ditanda tangani oleh para penguji dan disyahkan oleh ketua STIKes menjadi persyaratan mahasiswa untuk mengikuti yudisium kelulusan

k. Ketentuan lebih rinci tentang penyusunan laporan tugas akhir mahasiswa diatur dalam buku pedoman penyusunan laporan tugas akhir yang ditetapkan oleh masing-masing prodi

14. Evaluasi pembelajaran

Page 10: Kebijakan akademik

a. Evaluasi keberhasilan usaha belajar mahasiswa dilaksanakan pada akhir semester. Penilaian keberhasilan mahasiswa didasarkan atas hasil:1) ujian tengah semester (UTS)2) ujian akhir semester (UAS)3) ujian praktikum (UP), laboratorium, klinik dan lapangan4) tugas-tugas lain yang ditetapkan (misalnya formatif, kehadiran

mahasiswa dll)5) bentuk evaluasi lain yang ditetapkan (misalnya formatif,

kehadiran mahasiswa)b. mahasiswa harus mengikuti ujian yang terdiri dari UTS dan UAS

serta bentuk ujian kuis, praktikum, ujian penilaian pencapaian kompetensi,ujian akhir program dan lain-lain

c. untuk ujian tengah/akhir semester diperkenankan mengikuti ujian apabila memenuhi persyaratan di bawah ini:1) terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang

bersangkutan2) Memenuhi persyaratan administrasi yang ditetapkan (misalnya

mengganti peralatan yang rusak/hilang atas tanggungjawbnya dsb)

3) Memenuhi syarat kehadiran sekurang-kurangnya 80% untuk kegiatan kuliah yang secara rill sdiselenggarakan pada semester berjalan. Alas an ketidakhadiran hanya dibenarkan jika memenuhi ketentuan berlaku.

4) Mengikuti seluruh kegiatan (100%) praktikum laboratorium, kerja lapangan, kerja klinik, seminar atau kegiatan sejenis

d. Ujian ulang adalah yang dilakukan bagi mahasiswa yang dinyaakan belum lulus mata kuliah dan dilaksanakan satu kali setiap semester

e. Bobot masing-masing penilaian yang digunakan dapat ditetapkan tergantung pada bobot SKS mata kuliah. Ketentuan bobot penilaian sebagai berikut:1) Mata kuliah teoriUTS (30-50%), UAS (30-50%), tugas dan

lainnya (0-20%)2) Mata kuliah teori dan praktikum dengan jumlah SKS sama (1-1),

penilaian meliputi:a) Bobot teori 50% terbagi UTS (20-25%),UAS (20-25%),

tugas lain (0-10%)b) Bobot praktikum 50%, terbagi UAS (20-25%), formatif (20-

25%) dan tugas lain (0-10%)3) Mata kuliah teori dan praktikum saja dengan jumlah SKS

berbeda (T=2, P=1P, penilaian meliputi:

Page 11: Kebijakan akademik

a) Bobot teori 65% terbagi UTS (20-25%),UAS (30-35%), tugas lain (5-10%)

b) Bobot praktikum 35% terbagi UTS (15%),UAS (10-15%), tugas lain (5-10%)

4) Mata kuliah teori dan praktikum saja dengan jumlah SKS berbeda (T=1, P=2), penilaian meliputi:a) Bobot teori 35% terbagi UTS (15%),UAS (10-15%), tugas

lain (5-10%)b) Bobot praktikum 65% terbagi UTS (20-25%),UAS (30-35%),

tugas lain (5-10%)5) Perhitungan proporsi bobot penilaian praktikum, dilakukan

apabila dalam proses penilaian hasil belajar mata kuliah tersebut, dilaksanakan melalui ujian praktikum/unjuk kerja di laboratorium/lapangan, bukan melalui “paper tes” apabila penilaian hasil belajar, tidak dilaksanakan melalui ujian praktikum unjuk kerja. Maka proporsi bobot penilaiannya:a) Ujian tengah semester 30%b) Ujian akhir semester 50 %c) Tugas lain 20%

6) Praktik klinik saja (100%)a) Ujian praktik (80%)b) Laporan/dokumentasi (20%)bagi prodi yang melaksanakan

penilaian PBM yang berpusat pada kegiatan ,ahasiswa (student center learning) T=1 P=1, dengan bobot teori 50% menjadi UTS (30%), UAS (30%), tugas (40%)

c) Bobot praktikum 50% UAS praktikum (80%), tugas (20%)Nilai akhir suatu mata kuliah yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah daalam bentuk nilai absolut, angka mutu dan lambang atau huruf mutu, nilai batas lulus 64 (2.27). Prodi menetapkan nilai batas lulus mata kuliah lebih tinggi dari 64 (2.27). apabila mahasiswa tidak dapat mencapai nilai batas lulus yang ditetapkan oleh jurusan setelah mengikuti perbaikan nilai melalui uji ulang, maka nilai yang dikeluarkan adalah nilai batas lulus.

f. Nilai akhir ( huruf mutu) yang sah:1) Nilai akhir (huruf mutu) mata kuliah atau hasil evauasi akhir

suatu mata kuliah hanya dianggap syah apabila mahasiswa dam jenis mata kuliah terdaftar dalam KRS pada semester yang bersangkutan

Page 12: Kebijakan akademik

2) Semua nilai akhir (huruf mutu) mata kuliah atau hasil evaluasi akhir suatu mata kuliah yang tidak menempuh persyaratan butir I di atas, dinyatakan tidak berlaku (gugur)

g. Nilai absolut adalah nilai murni yang dikelompokkan dalam bentuk angka pecahan dengan rentang skor antara 0-100 yang berasal dari dosen pengajar mata kuliah tunggal atau nilai dari UTS, penugasan, kuis, laporan hasil praktikum/jerja lapangan, ujian praktik/praktek dan UAS

h. Angka mutu ialah nilai yang berasal dari nilai absolut yang dikelompokkan dalam bentuk angka desima 0.00-4.00

i. Lambing atau huruf mutu ialah nilai yang berasal dari angka nilai mutu yang dikelompokkan dalam bentuk huruf A, B, C, D dan E

j. Cara penilaian yang digunakan ialah PAP (panilaian acuan patokan) dengan kriteria sebagai berikut:

No

Nilai absolut Angka mutu

Huruf mutu Sebutan

1 79-100 4 A Sangat baik

2 68-78 3 B Baik3 56-67 2 C Cukup4 41-55 1 D Kurang5 0-40 0 E Gagal

k. Selain huruf A-E masih terdapat huruf TL dan Kl. Ketentuan pembetian huruf TL (tidak lengkap) ialah sebagai

berikut1) Diberikankepada mahasiswa yang belum memenuhi sebagaian

evaluasi yang ditetapkan, misalnya tidak/belum mengikuti ujian tengah semester atau akhir semester, atau belum melengkapi tugas-tugas yang diberikan

2) Setelah butir 11 dipenuhi, dalam waktu 2 minggu, huruf TL harus diganti dengan A-E

3) Apabila sebagian evaluasi pada butir I tidak dipenuhi (tidak mengikuti UTS/UAS atau tidak menyerahkan tugas dalam 2 minggu), maka huruf mutu menjadi E atau dosen pengasuh mata kuliah dapat mengolah sesuai dengan bobot masing-masing bagian evaluasi yang ditetapkan, sehingga menghasilkan huruf mutu lain

4) Huruf TL tidak dapat diubah menjadi K (kosong) kecuali bila mahasiswa tidak dapat menepuh ujian akhir semsetr susulan atas dasar alas an yang dibenarkan (sakit, kecelakaan, atau musibah yang memerlukan perawatan lama)

Page 13: Kebijakan akademik

m. Ketentuan pemberian huruf k (kosong) ialah sebagai berikut:1) Huruf k diberikan bagi seluruh mata kuliah semester

bersangkutan dalam hal mahasiswa mengundurkan diri atas dasar alas an yang dibenarkan (lihat butir 3 di bawah) dari semester yang sedang berjalan, setelah waktu perubahan KRS (2 minggu terhitung sejak kegiatan akademik berjalan).

2) Alasan yang dapat dibenarkan untuk memberikan huruf K adalah sakit, atau kecelakaan yang memerlukan perawatan atau proses penyembuhan lama, yang dinyatakan dengan surat keterangan dari dokter spesialis atau rumah sakit yang merawat.Musibah keluarga yang mengharuskan mahasiswa meninggalkan kegiatan belajar dalam waktu lama, dengan dikuatkan surat keterangan yang diperlukan.Catatan: cuti melahirkan secara normal tidak digunakan untuk pemberian huruf K

3) Alasan lain yang dapat dibenarkan untuk memberikan huruf K ialah kondisi melahirkan yang tidak normal atau alas an lain yang dapat dibenarkan oleh Ketua Prodi, diluar kedua alas an pada butir 3 di atas, tetapi mahasiswa dianggap menghentikan studinya untuk sementara selama satu semester atas izin ketua STIKes.

4) Tidak digunakan untuk penghitungan IP dan IPK5) Bagi mahasiswa yang memperoleh huruf K bagi seluruh beban

studi semseteran, seesteran yang bersangkutan diperhitungan dalam batas waktu studi tapi tidak dianggap sebagai penghentian studi sementara

6) Jika mata kuliah yang memperoleh huruf K ini telah ditempuh kembali pada kesempatan lain, maka huruf mutunya dapat menjadi A-E

n. Perbaikan huruf mutu dapat dilaksanakan pada semester pendeko. Huruf mutu E harus diperbaiki dengan menempuh kembali mata

kuliah yang bersangkutan pada semester/tahun beriktnya yang ada mata kuliah tersebut. Huruf E harus diperbaiki terus menerus apabila hasil perbaikannya tetap E; apabila hasil perbaikan huruf mutu E tersebut menjadi D, maka huruf mutu tersebut dapat diperbaiki lagi sesuai dengan ketentuan perbaikan huruf mutu D

p. Huruf mutu B-D dapat diperbaiki dengan menempuh kembali mata kuliah yang bersangkutan secara lengkap

q. Melalui perbaikan seperti tersebut di atas, mata kuliah tersebut dimungkunkan memperoleh huruf mutu A-E, huruf mutu yang

Page 14: Kebijakan akademik

digunakan untuk perhitungan IPK ialah huruf mutu yang lebih tinggi

15. Indeks prestasi mahasiswaa. Indeks prestasi semester (IPS) mahasiswa ialah angka yang

menunjukan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa dalam satu semester

b. IPS dihitung pada tiap akhir semesterc. Rumusan perhitungan sebagai berikut:

IPS= jumlah (Am x SKS)jumlah SKS

Contoh:Hasil prestasi belajar mahasiswa x pada semester Y seperti di bawah ini:

Mata kuliah Bobot SKS Huruf mutu (HM)

Angka mutu (AM)

AM X SKS

L 3 A 4 12M 3 B 3 9N 2 B 3 6O 3 C 2 6P 3 C 2 6Q 2 E 0 0R 2 A 4 8

Jumlah 18 47

IPS= jumlah ( Am x SKS )jumlahSKS

= 4718

= 2.61

Catatan:Mata kuliah Q harus segera ditempuh (pada semester berikutnya/di tahun mata kuliah tersebut tersedia)

d. Indeks prestasi kumulatif merupakan angka yang menunjukan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa scara kumulatif mulai pada semester pertama sampai dengan semester paling akhir yang ditempuh.IPK dihitung pada setiap akhir semester. Rumusan perhitungan sebagai berikut:IPK= jumlah ( Am x SKS ) seluruh semester yangditempuh

jumlahSKS seluruh semester yangditempuh

16. Penilaian pencapaian kompetensia. Pencapaian kompetensi akhir peserta didik dilaksanakan pada

jurusan yang telah menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK)

Page 15: Kebijakan akademik

b. Pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan mahasiswa dari satuan pendidikan mengacu pada standar kompetensi lulusan

c. Pencapaian kompetensi akhir mahasiswa dinyatakan dalam dokumen sertifikat kompetensi

d. Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh satuan pendidikan tenaga kesehatan yang terakreditasi atau oleh lembaga sertifikasi yang dibentuk oleh organisasi profesi

e. Penilaian pencapaian kompetensi berdasarkan sistem PAP, dikenakan terhadap setiap kompetensi dasar yang ditentukan dapat berupa tes atau non tes. Tes adalah tes tulis, tes unjuk kerja/praktik, tes kinerja atau penilaian jenis lain misalnya portofolio.

f. Ketentuan pelaksanaan uji penilaian pencapaian kompetensi, diatur tersendiri oleh masing-masing program studi

17. Yudisiuma. Yudisium adalah penetapan kelulusan hasil studi mahasiswa

pada akhir program studi D.III, S1 dan profesi pada masing-masing jurusan di STIKes, yang telah memenuhi persyaratan tertentu yang telah ditetapkan masing-masing prodi.

b. Yudisium dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan seluruh kegiatan akademik pada setiap prodi dengan dihadiri oleh Ketua STIKes atau Pembantu ketua bidang akademik, ketua prodi, para dosen dan penguji laporan tugas akhir.

c. Pernyataan kelulusan dituangkan dalam berita acara yudisium yang ditandatangani ketua prodi dan diketahui oleh Puket I selanjutnya oleh ketua STIkes untuk diterbitkan SK kelulusan mahasiswa.

d. Hasil yudisium diumumkan oleh ketua prodi, dalam sidang resmi yudisium dengan ketentuan predikat kelulusan sebagai berikut:

Mutu Predikat 2.00-2.75 Memuaskan2.76-3.50 Sangat memuaskan3.51-4.00 Dengan pujian

e. Pengumuman kelulusan hasil yudisium, dilakukan oleh prodi kepada peserta yudisium

18. Pembimbing akademika. Dosen pembimbing akademik adalah dosen tetap prodi di

lingkungan STIkes dengan kualifikasi pendidikan minimal magister

Page 16: Kebijakan akademik

b. Setiap mahasiswa memiliki satu orang dosen pembimbing akademik

c. Bimbingan akademik adalah bimbingan yang diberikan oleh dosen (PA) kepada mahasiswa dalam hal enyesuaian diri, dan pemecahan masalah dibidang akademik, penyusunan prodi dan memberikan pengawasan secara terus menerus pada kemajuan studi mahasiswa dengan tujuan yang lebih luhur akni agar mahasiswa terbantu dalam mengembangkan kemampuan dan kapasitasnya secara optimal, terbantu dalam perkembangannya untuk mandiri dan bertanggungjawab bagi dirinya sendiri dan dapat menyusun beban studi secara optimal

d. Satu dosen pembimbing akademik maksimal membimbing 20 mahasiswa

e. Jumlah peremuan bimbingan setiap mahasiswa dalam satu semester minimal 4 kali pertemuan

f. Pada awal semester pembimbing akademik menyusun program kegiatan bimbingan akademik dan akhir semester, pembimbing akademik membuat laporan kegiatan bimbingan

19. Wisudaa. Wisuda merupakan pengakuan akademik terhadap lulusan yang

telah menyelesaikan pendidikan di STIKes. Pelaksanaan wisud mencakup kegiatan pengambilan sumpah/janji dan penyerahan ijazah

b. Mahasiswa yang telah lulus (diwisuda) berhak menyandang g;ar/ sebutan professional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Lulusan berhak mendapatkan ijazah dan transkip. Ijazah merupakan surat berharga bagi seseorang lulusan STIKes, dikeluarkan oleh STIKes. Transkrip adalah salinan nilai mahasiswa yang diperoleh selama mengikuti pendidikan dikeluarkan oleh STIkes dengan ditandatangani oleh ka.Prodi dan Puket I.

B. Penelitian1. Kegiatan penelitian secara teknis dikelola oleh unit penelitian dan

pengabdian masyarakat STIKes dan sub unit penelitian dan pengabdian masyarakat di prodi masing-masing.

2. Pengelolaan kegiatan penelitian mengacu pada Rencana Induk Pemngembangan penelitan dan rencana strategis penelitian STIKes

3. Prodi setiap akhir tahun anggaran berjalan harus menyusun rencana program kegiatan penelitian (Rencana Operasional penelelitian) yang akan dilakukan dosen pada tahun berikutnya,

Page 17: Kebijakan akademik

baik yang akan menggunakan anggaran biaya STIKes maupun dana hibah.

4. Dosen tetap prodi di lingkungan STIKes, setiap awal semester menyusun perencanaan kegiatan penelitian, selanjutnya melaksanakan kegiatan penelitian sesuai kaidah-kaidah ilmiah

5. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh dosen dapat dikembangkan dengan melibatkan mahasiswa

6. Hasil penelitian dosen, wajib dipublikasikan di jurnal ilmiah7. Unit penelitian dan pengabdian masyarakat memfasilitasi publikasi

hasil penelitian di jurnal ilmiah8. Ketentuan kegiatan peneitian dsen diatur tersendiri mengacu pada

pedoman kegiatan penelitan dosen yang ditetapkan STIKes dan masing-masing prodi.

C. Pengabdian masyarakat1. Kegiatan pengabdian masyarakat secara teknis dikelola oleh LPPM 2. Pengelolaan kegiatan pengabdian masyarakat mengacu pada

rencana induk pengembangan pengabdian masyarakat dan rencana strategis pengabdian pada masyarakat

3. Prodi setiap akhir tahun anggaran berjalan menyusun rencana program kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilakukan dosen pada tahun berikutnya, baik yang akan menggunakan anggaran mandiri maupun hibah

4. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat dilakukan secara mandiri oleh dosen atau bersama-sama secara berkelompok

5. Kegiatanpengabdian masyarakat dilaksanaan oleh dosen dengan melibatkan mahasiswa

6. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasisw diarahkan sebagai proses pembelajaran untuk mengembangkan kepribadiaan, kepedulian social, keterampilan hidup (life skill) dan penerapan kompetensi keilmuan dalam pemecahan masalah kesehatan secara interdisipliner.

7. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat berbentuk: pelayanan jasa dan konsultasi kesehatan yang saling menguntungkan pada masyarakat, narasumber pada kegiatan pelatihan/workshop, atau konsultan ahli pada industry kesehatan, lembaga pendidikan, lembaga pemerintah, swasata serta lembaga swadaya masyarakat.

8. Ketentuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen diatur tersendiri pada panduan kegiatan kepada masyarakat yang ditetapkan oleh STIKes.

Page 18: Kebijakan akademik
Page 19: Kebijakan akademik

BAB IIIPEMBINAAN MAHASISWA

A. Seleksi mahasiswa baru1. Setiap tahun akademik baru dilaksanakan seleksi penerimaan

mahasiswa baru dengan tujuan untuk mendapatkan calon peserta didik yang berkualiatas. Penerimaaan mahasiswa didasarkan pada hassil seleksi masuk STIKes yang dilaksanakan berdasarkan petunjuk seleksi penerimaan mahasiswa baru yang ditetapkan berasarkan SK ketua STIKes

2. Calon mahasiswa yang telah mengikuti seluruh tahapan seleksi dan memenuhi syarat kelulusan sebagai mahasiswa, ditetapkan sebagai mahasiswa STIKes melalui surat keputusan ketua STIKes

3. Mahasiswa STIKes terdiri dari mahasiswa reguler yaitu mahasiswa yang berasal dari lulusan sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat dengan masa studi tiga tahun untuk program diploma III dan empat tahun untuk program S1.

B. Kewajiban mahasiswa1. Memenuhi semua aperaturan yang berlaku di lingkungan2. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban

dan keamanan sesuai ketentuan yang berlaku3. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan

peraturan yang berlaku4. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni5. Menjaga kewibawaan dan nama baik STIKes6. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional

C. Hak mahasiswa1. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab

untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik

2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan

3. Mendapatkan bimbingan dari dosen yang bertanggungjawab atas program studi yang diikuti daalam penyelesaian studi

4. Memperoleh pelayanan informasi terkait dengan prodi yang diikuti5. Memanfaatkan sumber daya STIKes dalam rangka kelancaran

proses belajar sesuai ketentuan yang berlaku6. Ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan

D. Bimbingan studi

Page 20: Kebijakan akademik

1. Bimbingan studi yang dimaksud untuk membantu kelancaran belajar mahasiswa di prodi dengan menetapkan dosen pembimbing akademik

2. Tugas dari pembimbing akademik antara lain:a. Menyusun program kegiatan aademik pada awal semesterb. Membeimbing mahasiswa secara periodic pada awal,

pertengahan dan akhir semester untuk memantau perkembangan studi, minimal 4 kali kegiatan dalam satu semester

c. Memiliki, mengisi dan menyimpan buku, berkas informasi mahasiswa baik untuk membimbing akademik maupun bimbingan pribadi jika diperlukan

d. Membantu mahasiswa menyusun rencana studie. Memberikan pertimbangan/bimbingan sesuai IPK yang diperoleh

sebelumnya.f. Memantau kemajuan studi mahasiswa (akademik-non akademik)g. Membuat laporan hasil kegiatan bimbingan akademik pada akhir

semester3. Kewajiban mahasiswa yang melaksanakan cuti akademik

a. Melakukan registrasi akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku (mahasiswa tetap membayar biaya registrasi dan biaya cuti akademik)

b. Apabila mahasiswa akan aktif kembali mengikuti perkuliahan seblulan sebelum masa cuti akademik berakhir, mahasiswa harus menyampaikan usulan aktif kembali mengikuti perkuliahan kepada prodi.

c. Ketua prodi mengajukan usulan aktif kembali perkuliahan mahasiswa ke ketua STIKes

d. Ketua STIkes surat keputusan aktif kembali telah selesai menempuh cuti akademik

Page 21: Kebijakan akademik

BAB VPAKAIAN SERAGAM

Ketentuan pakaian seragama1. Pakaian seragam adalah pakaian yang digunakan oleh mahasiswa

pada setiap Prodi di lingkungan STIKes yang mencakup keseragaman dalam warna dan rencana pola (desain). Sedangkan penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan jurusan masing-masing dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan nilai kesopanan, estetika dan kepraktisan.

2. Pakaian seragam yang digunakan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Pakaian seragam yang digunakan di jurusan tersebut disesuaikan

menurut keperluan pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari pembelajaran di kelas, praktik di laboratorium serta praktik lapangan baik di rumah sakit atau klinik, puskesmas maupun di masyarakat

b. Pakaian seragam dilengkapi dengan atribut (nama, NIM, badge/lencana)

c. Penggunaan cadar atau tutup muka serta hal-hal lain diluar ketetntuan yang ditetapkan, tidak diperkenankan selama mengikuti proses pembelajaran

d. Pakaian seragam perempuan untuk mahasiswa baik yang berjilbab maupun tidak berjilbab, pada waktu pembelajaran di kela seragam dengan warna putih dengan list tangan sesuai prodi dan celana panjang sesuai warna prodi, kerudung dengan list sesuai list prodi

e. Pakaian seragam laki-laki pada waktu pembelajaran di kelas adalah seragam dengan kemeja tangan pendek dan warna celana sesuai dengan prodi

f. Pakaian seragam untuk praktik sesuai keperluan pelaksanaan (putih-putih atau sesuai ketentuan Prodi)

g. Pakaian jas almamater adalah biru dengan badge STIKes di dada kiri digunakan sesuai kebutuhan pembelajaran.

Page 22: Kebijakan akademik

BAB VIPELANGGARAN dan SANKSI AKADEMIK

Proses pendidikan sebagai salah satu upaya pembentukan karakter masiswa, membutuhkan kepastian dan ketentuan dalam mengatur perilaku mahasiswanya. Pemberian sanksi sebagai bagian dari uapaya pembinaan dan pembelajaran bagi mahasiswa, disarkan paada hakekat proses pendidikan yang diarahkan untuk mendidik dan membangun karakter mahasiswa yang baik sesuai norma, agama daan budaya bangsa Indonesia. Jenis sanksi yang diberikan sesuai dengan [elanggaran yang dilakukan diatur sebagaai berikut:A. Jenis sanksi

1. Jenis sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa yang melanggar peraturan pelaksanaan data berupa:a. Tidak diperkenankan mengikuti kuliah (teori/praktek)b. Peringatan akademik berupa teguran lisan daaan tertulisc. Pemberhentian sementara untuk jangka waktu tertentud. Pemberhentian tetap/pemutusan studi

2. Mahasiswa dikenakan sanksi tidak diperkenankan mengikuti kegiatan pembelajaran, apabila melakukan pelanggaran sebagai berikut:a. Tidak menyelesaikan dan atau memiliki kartu register dan KRS pada

waktu yang ditetapkanb. Pada waktu perkuliahan tidak memakai pakaian seragam lengkap

dengan atribut yang sudah ditentukan jurusanc. Tidk membawa perlngkapan yang ditentukan saaat mengikuti

kegiatan pembelajaran dan lain-laind. Terlambat masuk kuliah lebih dari 15 menit tanpa alasan yang jelas

3. Mahasiswa dikarenakan sanksi berupa teguran lisan, apabila melakukan pelanggaran sbagai berikut:a. Tidak menjaga/memelihara kebersihan dan kerapihan lingkunganb. Berlaku tidak sopan terhadap tenaga pendidik, pegawai, sesama

mahasiswa, orang lain/tamu institusic. Menggangu kelancaran dan ketertiban dan kelancaran proses belajar

mengajard. Melanggar peraturan dan tata tertib pendidikane. Jumlah jam ketidakhadiran tanpa keterangan mencapai maksimal

20% jam kuliah4. Mahasiswa dikarenakan sanksi tertulis, apabila melakukan pelanggaran

sebagai berikut:

Page 23: Kebijakan akademik

a. Melalaikan kewajiban aadministratif (registrasi, uang kuliah) pada semester berjalan

b. Melanggar tata tertib setelah mendapatkan 3 (tiga) kali teguran lisanc. Teguran tertulis maksimal 3 (tiga) kali untuk jenis pelanggaran yang

berbeda.5. Mahasiswa dikarenakan sanksi skorsing, apabila melakukan

pelanggaran sebagai berikut:a. Setelah mendapatkan ujian ulang masih tetap memiliki nilai IP

kurang dari nilai batas lulus (2.00) pada akhir semester endaapat teguran tertulis III

b. Jumlah jam ketidakhadiran tanpa keterangan mencapai maksimum 50% jam kuliah

c. Melalaikan kewajiban administrative pada semester berjalan setelah diberikan sanksi tertulis I hingga III

d. Melanggar tata tertib setelah mendapatkan teguran tertulis IIIe. Membawa, menyimpan, mengedarkan barang cetakan, video kaset,

disket, CD-ROOM dn lain-lain yang dinyatakan terlarang oleh negaraa

f. Melakukan pelanggaran etika akademik misalnya; terbukti mengerjakan soal ujian mahasiswa yang tidak hadir, memalsukan tanda tangan pejabat di lingkungan STIKes.

6. Mahasiswa dikarenakan sanksi dikeluarkan dari pendidikan, apabila melakukan pelanggaran sebagai berikuta. Melakukan pelanggaran hokum dan atau tindak pidana seperti

terbuktinya penyalahgunaan narkotika, mencuri dan sejenisnyab. Melakukan pelanggaran etika moral dan profesi seperti pelecehan

seksual, hamil atau menghamili diluar nikah dan sejenisnya

B.Masa berlaku sanksi1. Sanksi peringatan tertulis bersifat kumulatif, berlaku untuk kurun waktu

1 (satu) semester2. Sanksi penundaan kuliah berlaku untuk kurun waktu satu atau dua

semester sesuai dengan kasus pelanggaran yang dilakukan.C.Kewenangan pemberi sanksi

1. Yang berwenang memberikan sanksi peringata tertulis pertama, kedua dan ketiga adalah ketua jurusan

2. Yang berwenang memberikan skorsing sampai pemberhentian/pemutusan stdi adalah Ketua STIKes

D.Pemutusan studi1. Pemutusan studi mahasiswa adalah mahasiswa dikeluarkan dari STIkes

karena prestasi tidak memenuhi persyaratan akademik, kelalaian

Page 24: Kebijakan akademik

administrative dan atau kelalaian mengikuti kegiatan belajar mengajar, pelangggaran peraturan akademik

2. Pemutusan studi dikenakan pada mahasiswa sebagai berikut:a. Tingkat kelulusan semester I dan II kurang dari 60% mata kuliah

semester tersebut sebelumnya diberi surat peringatan oleh ka. Prodib. Telah melampaui batas masa studi yang telah ditentukanc. Melalaikkan kewajiban administrasi selama 2 semester berturut-

turut atau semester berlainand. Tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar tanpa alas an yang dapat

dibenarkan padaa semester I dan atau 2 atau semester 2 berturur-turut

e. Melakuan pelanggaran hokum, tindak pidana dan melakukan pencurian baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus dan tindakan yang mencemarkan dan atau merusak citra institusi

f. Melakukan pelanggaran etika moral dan profesi termasuk melakukan perkelahian baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus dan tindakan yang mencemarkan dan atau merusak citra institusi

g. Melakukan pelanggaran etika akademik dan melakukan plagiat makalah/laporan/tugas akhir dan sebagainya

h. Memiliki penyakit yang dapat mengganggu/membahayakan tugas-tugas profesinya dan dinyatakan oleh dokter

3. Pemutusan studi mahasiswa ditetapkan oleh Ketua STIKes atas usulaan ketua Prodi.

Page 25: Kebijakan akademik

BAB VIISISTEM PENJAMINAN MUTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

1. Mutu pendidikan STIKes adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan STIKes dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri dari standar pendidikan tinggi dan standar pendidikan yang ditetapkan STIKes

2. Standar Nasional Pendidikan tinggi adalah satuan standar yang meliputi standar Nasional pendidikan ditambah standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat

3. Sistem penjaminan mutu STIKes adaalah kegiatan sistematik untuk meningkatkan mutu pendidikan STIKes secara berencana dan berkelanjutan

4. Sistem penjaminan mutu bertujuan menjamin pemenuhan standar pendidikan tinggi secara sistemik dan berkelanjutan sehingga tumbuh budaya mutu

5. Sistem penajminan mutu internal adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan STIKes untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan

6. Sistem penjaminan mutu dikembangkan di STIKes terdiri dari sistem penjaminan mutu internaldan sistem penjaminan mutu eksternal

7. Sistem penjaminan mutu internal STIKes memiliki siklus:a. Penetapan standar pendidikan STIKesb. Pelaksanaan standar pendidikan STIKesc. Evaluasi standar pendidikan STIKes merupakan kegiatan perbandingan

antara kegiatan luaran pemenuhan staandar dengan standar yang ditetapkan

d. Pengendalian standar pendidikan STIKes merupakan kegiatan analisis penyebab stndar yang tidak tercapai untuk dilakukan tindakan koreksi

e. Peningkatakan standar pendidikan STIKes merupakan kegiatan perbaikan standar agar lebih tinggi dari standar yang telah ditetapkan

8. Data, informasi pelaksanaan serta luaran sistem penjaminan mutu STIKes di pangkalan data pendidikan tinggi

9. Pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan, pembaharuan dan pengelolaan data informasi pangkalan data pendidikan tinggi STIKes dilakukan pada setiap semester

10. Dokumen mutu yang harus disusun pada STIKes minimal meliputi:a. Kebijakan mutub. Manual mutuc. Standar mutud. Formulir-formulir yang digunakan dalam sistem penjaminan mutu

Page 26: Kebijakan akademik

11. Pengelolaan sistem penjaminan mutu di lingkungan STIKes dilakukan oleh unit penjaminan mutu di tingkat direktorat dan sub unit penjaminan mutu di tingkat jurusan

Page 27: Kebijakan akademik

BAB VIIIMONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

A. Monitoring penyelenggaran pendidikanPenyelenggarana pendidikan yang baik membutuhkan dukungan

sumber daya manusia. Sarana prasaarana dan tata kelola yang baik. Salah satu tataa kelola dalam penyelenggaraan pendidikan adalah melakukan pemantauan terhadap perssiapan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan. Monitoring penyelenggaraan pendidikan pada dasarnya merupakan tanggungjawab pimpinan jurusan/prodi maupun pimpinan STIKes. Monitoring penyelenggaraan pendidikan dimaksudkan untuk memantau persiapan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, sehingga dapat dipastikan kegiatan pembelajaran di masing-masing prodi berjalan dengan baik, sekaligus merupakan upaya pembinaan terhadap prodi dalam pengelolaan penyelenggaran pendidikan. Onitoring penyelenggaraan pendidikan dilakukan oleh STIKes minimal satu kali pada setiap semester ke masing-masing jurusan/prodi. Hasil kegiatan monitoring penyelenggaraan pendidikan, dianalisis dan dilaporkan di Ketua STIKes dilakukan sosialisasi dan tindaklanjut hasil kegiatan monitoring tersebut.

B. Evaluasi penyelenggaraan pendidikanEvaluasi penyelenggaraan pendidikan dilakukan guna menilai

proses pelaksanaan kegiatan pendidikan yang telah dilakukan serta menilai capaian hasil penyelenggaraan pendidikan dalam waktu tertentu. Evaluasi penyelenggaraan pendidikan di tingkat STIKes maupun prodi. Salah satu bentuk evaluasi penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan oleh STIKes terhadap masing-masing prodi adalah dilakukannya audit internal dan pengawasan internal melalu SPMI. Audit internal penyelenggaraan pendidikan, dilakukan setiap semester guna memastikan penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan telah memenuhi standar. Audit internal juga dilakukan sebagai bagian dari implementasi sistem penjaminan mutu intenal yang dilakukan di lingkungan STIKes

C. Pelaporan pelaksanan pembelajaran mata kuliahSetiap akhir semester dosen coordinator/penangungjawab mata

kuliah membuat laporan pelaksanaan pembelajaran mata kuliah yang diampunya. Laporan diuraikan secara naratif, hal yang dilaporkan sekurang-kurangnya memuat: identitas mata kuliah, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pemantauan dan

Page 28: Kebijakan akademik

pengendalian proses pembelajaran, hasil evaluasi belajar mahaasiswa, hasil penilaian mahasiswa terhadap dosen pengajar reomendasi perbaikan pembelajaran, penutupserta lampiran SK dosen, silabus/rencana pembelajaran semester, satuan acara perkuliahan, materi perkuliahan, naskah soal ujian tengah semester dan akhir semester. Nilai mahasiswa hasil evaluasi dosen dan mahasiswa. Laporan diuraikan secara deskripsi atau masing-masing bagian yang menggambarkan tentang proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, analisi proses pembelajaran serta rekomendasi guna perbaikan proses pembelajaran mata kuliah pada semester yang akan dating.

D. Laporan penyelenggaraan pendidikanLaporan penyelenggaraan pendidikan disusun setiap akhir

semester dan akhir tahun akademik oleh maasing-masing prodi dan dikirim ke STIKes. STIKes membuat laporan penyelenggaran pendidikan untuk tingkat STIKes selanjutnya diberikan pada ketua Yayasan. Sistem laporan penyelenggaraan pendidikan disusun sebagai berikutBab I : pendahuluan menguraikan sejarah singkat STIKes, prodi,

lehalitas kelembagaan, visi-misi, strategi, tujuan dan sasaran serta penentapan kinerja prodi

Bab II : pengorganisasian STIKes, prodi diuraikan struktur organisasi dan uraian tugasnya

Bab III : sumber daya menguraikan tentang keadaaan dosen dan tenaga kependidikan dengan berbagai karakteristiknya, keadaaan mahasiswa, lulusan, penyerapan lulusan, ratio dosen dengan mahasiswa, ratio tenaga kependidikan dengan mahasiswa, sarana dan prasarana serta keuangan

Bab IV : pelaksanaan tridharma PT menguraikan:a. Pendidikan menguraikan proses belajar mengajar

sekurang-krangnya memuat kalender akademik, workshop persiapan PBM, keberadaan silabus, SAP, panduan praktikum, bahan ajar, realisasi pelaksanaan pengajaran oleh dosen (kehadiran dosen), kehadiran mahasaiswa, nilai mahasiswa, indeks prestasi ,mahasiswa, ty out uji kompetensi, yudissium, lulusan, wisudaa, uji kompetensi penyerapan lulusan, kepuasan mahasiswa, keluhan mahasiswa serta hasil evaluasi mahasiswa terhadap proses belajar mengajar oleh dosen, evaluasi dosen dan tenaga kependidikan terhadap pengembangan SDM dan

Page 29: Kebijakan akademik

evaluasi dosen terhadap pimpinan, serta hambatan dan masalah dalam proses belajar mengajar

b. Penelitian diuraikan perencanaan program penelitian, pelaksanaan kegiatan penelitian meliputi peningkatan kompetensi dibidang penelitian, seperti pelatihan, workshop dan pelaksanaan penelitian yang menguraikan nama dosen yang meneliti, jududl penelitian, hambatan dan masalah dalam penelitian

c. Pengabdian masyarakat diuraikan perencanaan program pengabdian masyarakat, pelaksanaan pengabdian masyarakat meliputi bentuk kegiatan, waktu, tempat sasaran, biaya yang digunakan, sumber biaya dan dosen yang melaksanaannya output kegiatan, hambatan dan maslah daalam pengabdian masyarakat

d. Penjaminan mutu diuraikan perencanaan program dan pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu baik internal (supervise akademik dan audit internal) maupun ekternal hasil kegiatan, hambatan dan masalah dalam pengelolaan dan pengembangan penjaminan mutu.

Bab V : pengelolaan keuangan menguraikan perencanaan anggaran, realisasi anggaran, prosentase pencapaian anggaran, serta masalah dan hambatan dalam pengelolaan keuangan

Bab VI : penutup menguraikan simpulan dan rekomendasi

E. Monitoring daan evaluasi kinerja dosenDosen sebagai salah satu unsur penting dalam mendukung

pproses pembelajaran, memiliki kewajiban untuk melaksanaakan tugas tridharma PT dengan kerja minimal 12 SKS dan maksimal 16 SKS setiap semester meliputi pengajaran, pengabdian dan penelitian. Dalam mempersiapkan tugasnya diawal semester (paling lambat minggu pertama perkuliahan), masing-masing dosen membuat perencanaan beban kerja dosen. Beban kerja dosen tersebut diketahui oleh kaprodi, diserahkan pada bagian akademik STIKes untuk dilaporkan kepada ketua STIKes dan dimasukan pada pelaporan PDPT-Dikti. Evaluasi pelaksaanaan seluruh kegiatan tiap dosen dilakukan monitoring, pengajaran oleh kaprodi dan pembantu ketua I bidang akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat dilaporkan pada unit Penelitian dan pengabdian masasyarakat STIKes. Pada akhir semester masing-masing dosen menyusun laporan kinerja dosen yang diserhkan ke bagian administrasi akademik untuk dilaporkan ke porlap DIKTI.

Page 30: Kebijakan akademik
Page 31: Kebijakan akademik

BAB IXPENGHARGAAN

Penghargaan merupakan bentuk perhatian dan dukungan institusi STIKes terhadap civitas akademik yang telah berhasil menunjukan prestasi dan reputasinya pada kegiatan yang diselenggarakan oleh STIKes maupun lembaga lain, baik dosen tenaga kependidikan maupun mahasiswa. Bentuk pengharaanyang diberikan kepada civitas akademik yang berhasil menunjukan prestasi dan reputasi tersebut, dapat berupa sertifikat/piagam penghargaan kesempatan mengikuti pendidikan, kesempatan mengikuti seminar/workshop maupun bentuk penghargaan lainnya.

Prestasi dan reputasi mahasiswa yang memungkinkan memperoleh penghargaan antara lain: IPK tertinggi pada setiap semester, lulusan terbaik, menunjukan prestasi lain yang layak diakui baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.

Prestasi dan reputasi dosen yang memungkinkan memperoleh penghargaan antara lain: dosen berprestasi baik tingkat pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, seperti dosen yang produktif menyusun dan menerbitkan buku sumber, mengembangkan kreativitas metode dan media belajar, aktip menjadi narasumber dan lain-lain.

Page 32: Kebijakan akademik

BAB XPENUTUPAN

Pedoman penyelenggaraan pendidikan STIkes diharapkan dapat memberikan acuan atau kejelasan daalam penyelenggaraan program pendidikan diploma kesehatan di lingkungan STIKes baik secra teknis maupun administrative.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan STIkes sangat bergantung kepada partisipasi aktif semua pihak. Krikit yang membangun untuk penyempurnaan pedoman ini sangat kami harapkan.

Mudah-mudahan pedoman ini dapat lebih membantu bagi prodi di lingkungan STIKes daan dapat digunakan sebaik-baiknya sehingga pproses penyelenggaraannya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Page 33: Kebijakan akademik

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

2. Undanag-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang guru ddan dosen3. Undang-undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi4. Oeraturan pemerintah RI nomor 60 tahun 2009 tentang pendidikan tinggi5. Peraturan pemerintah RI nomor 66 tahun 2010 tentang perubahan atas

peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan PT6. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan RI nomor 49/2014

tentang standar nasional pendidikan tinggi7. Peraturan pemerintah nomor 4 tahun 2015 tentang penyelenggaraan

pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi8. Peraturan menteri pendidikan tinggi dan kebudayaan RI, nomor 50 tahun

2014 tentang sistem penjaminan mutu perguruan tinggi