KEBIJAKAN ADMISI PASIEN

5
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MARTHA FRISKA MULTATULI NOMOR : 005/SK/APK/MFM/IV/2015 TENTANG ADMISI PASIEN RAWAT JALAN DAN ADMISI PASIEN RAWAT INAP DI RS MARTHA FRISKA MULTATULI --------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------- DIREKTUR UTAMA RS MARTHA FRISKA MULTATULI Menimbang : a. bahwa RS Martha Friska Multatuli Medan merupakan Rumah Sakit yang diwajibkan untuk melaksanakan Akreditasi Nasional dan Internasional; b. bahwa RS Martha Friska Multatuli Medan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang komprehensif berfokus kepada kebutuhan dan keselamatan pasien; c. bahwa peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit merupakan gerakan universal maka diperlukan upaya standarisasi pelayanan melalui penetapan kebijakan, prosedur, dan risiko manajemen; d. bahwa seluruh satuan kerja di RS Martha Friska Multatuli Medan memerlukan kebijakan sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan, sehingga tercipta budaya pelayanan yang berfokus pada pasien di rumah sakit; e. bahwa sehubungan hal tersebut di atas maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama RS Martha Friska Multatuli Medan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072) 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, tambahan Lembaran Negara nomor 4431)

description

KEBIJAKAN ADMISI PASIEN

Transcript of KEBIJAKAN ADMISI PASIEN

Page 1: KEBIJAKAN ADMISI PASIEN

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MARTHA FRISKA MULTATULI

NOMOR : 005/SK/APK/MFM/IV/2015

TENTANG

ADMISI PASIEN RAWAT JALAN DAN ADMISI PASIEN RAWAT INAP

DI RS MARTHA FRISKA MULTATULI

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

DIREKTUR UTAMA RS MARTHA FRISKA MULTATULI

Menimbang : a. bahwa RS Martha Friska Multatuli Medan merupakan Rumah Sakit yang

diwajibkan untuk melaksanakan Akreditasi Nasional dan Internasional;

b. bahwa RS Martha Friska Multatuli Medan menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang komprehensif berfokus kepada kebutuhan dan keselamatan

pasien;

c. bahwa peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien rumah sakit

merupakan gerakan universal maka diperlukan upaya standarisasi pelayanan

melalui penetapan kebijakan, prosedur, dan risiko manajemen;

d. bahwa seluruh satuan kerja di RS Martha Friska Multatuli Medan memerlukan

kebijakan sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan, sehingga tercipta budaya

pelayanan yang berfokus pada pasien di rumah sakit;

e. bahwa sehubungan hal tersebut di atas maka perlu ditetapkan dengan Keputusan

Direktur Utama RS Martha Friska Multatuli Medan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5072)

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 116, tambahan Lembaran Negara nomor 4431)

3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1173/MENKES.PER/X/2004 tentang

Standar Akreditasi RS.

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 Tentang

Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/MENKES/PER /IV/2011 tentang

Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.

6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan

Pasien.

7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1195/Menkes/SK/VII/2010 tanggal 23

Agustus 2010 tentang Lembaga/Badan akreditasi rumah sakit yang telah

diakreditasi oleh International Quality in Health Care (ISQUA) dan Joint

Commission International (JCI)

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 244/menkes/PER/III/2008 Tentang

Struktur Organisasi Rumah Sakit

Page 2: KEBIJAKAN ADMISI PASIEN

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG ADMISI PASIEN

RAWAT JALAN DAN ADMISI PASIEN RAWAT INAP DI RS

MARTHA FRISKA MULTATULI MEDAN

KESATU : Proses admisi pasien di rawat jalan, admisi pasien rawat inap, dan penerimaan

pasien emergensi ke unit rawat inap melalui petugas admisi yang berada di unit

kerja Pengaduan Masyarakat dan Kepuasan Pelanggan.

KEDUA : Kebijakan admisi pasien rawat jalan dan rawat inap dilaksanakan sebagai acuan

pelaksanaan kegiatan

KETIGA : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan

apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, maka

akan ditinjau kembali untuk diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : MedanPada tanggal : 10 April 2015Direktur Utama,

( dr. Harmoko )

Page 3: KEBIJAKAN ADMISI PASIEN

Lampiran Surat Keputusan Direktur Utama RS Martha Friska Multatuli

Nomor : 005/SK/APK/MFM/IV/2015

Tanggal : 10 April 2015

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ADMISI PASIEN RAWAT JALAN DAN ADMISI PASIEN RAWAT INAP

DI RS MARTHA FRISKA MULTATULI

I. Pengertian

Admisi pasien rawat jalan dan admisi pasien rawat inap adalah suatu proses administrasi dan

informasi yang harus diberikan kepada pasien oleh petugas sesuai dengan prosedur dan alur

yang telah di tetapkan oleh Rumah Sakit .

II. Tujuan

Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan admisi pasien rawat jalan dan admisi

pasien rawat inap di RS Martha Friska Multatuli

III. Kebijakan

a. Pasien rawat jalan

1. Pasien rawat jalan di layani sesuai dengan prosedur dan alur yang telah ditetapkan.

2. Pasien rawat jalan yang berobat harus di lakukan skrining sesuai dengan rujukan dan

keadaan penyakit yang dialami oleh pasien

3. Pasien rawat jalan baru harus melalui petugas admisi/informasi dalam proses pelayanan

rawat jalan

b. Pasien Rawat Inap

1. Pasien rawat inap diterima sesuai ketersediaan tempat tidur di unit rawat inap sesuai

kasus penyakit yang di alami oleh pasien.

2. Pasien yang akan rawat inap harus memiliki surat pengantar dari dokter sebagai

pengantar untuk rawat inap dan dilaporkan ke petugas bad manajer.

3. Pasien yang akan di rawat inap harus melalui petugas admisi untuk di berikan informasi

dan edukasi

4. Apabila tempat tidur penuh di unit rawat inap sesuai kasus penuh, maka pasien dirawat

di ruang perawatan sementara di Instalasi yang sama dan pasien dipindahkan ruang

perawatan sesuai kasus tersedia.

5. Pasien rawat inap yang tidak di rawat sesuai dengan hak kelas rawatannya maka pasien

mengisi surat pernyataan bersedia untuk dirawat yang tidak sesuai hak kelas

rawatannya.

Direktur Utama

( dr. Harmoko )