Keberpihakan wonosobo arupa

12
WONOSOBO Keberpihakan yang Tersendat

Transcript of Keberpihakan wonosobo arupa

Page 1: Keberpihakan wonosobo   arupa

WONOSOBO

Keberpihakan yang Tersendat

Page 2: Keberpihakan wonosobo   arupa

WonosoboWonosobo

WonosoboWonosobo SSatu dari 35 kabupaten di Jawa Tengah, dengan wilayah seluas atu dari 35 kabupaten di Jawa Tengah, dengan wilayah seluas

98.476 98.476 ha, terdiri atas 15 Kecamatan, 263 desa, dan ha, terdiri atas 15 Kecamatan, 263 desa, dan 154154 (70 %) (70 %) diantaranya adalah desa hutandiantaranya adalah desa hutan dengan dengan jumlah penduduk 495.052 jumlah penduduk 495.052 Jiwa (Jiwa (70%70%) )

Luas Hutan Negara 18.896,42 Ha atau Luas Hutan Negara 18.896,42 Ha atau 19,20%19,20%

Page 3: Keberpihakan wonosobo   arupa

Fakta Fakta Ekologis:Ekologis:

Tahun 1999 luas tanah kosong telah mencapai Tahun 1999 luas tanah kosong telah mencapai 9.025 Ha (44,56%) akibat gagalnya rehabilitasi 9.025 Ha (44,56%) akibat gagalnya rehabilitasi lahan dan maraknya aksi “penjarahan”lahan dan maraknya aksi “penjarahan”

Sering terjadi banjir, tanah longsor dan Sering terjadi banjir, tanah longsor dan pendangkalan wadukpendangkalan waduk. . Lebih dari 30% wilayah Lebih dari 30% wilayah memiliki kemiringan 40 derajat, dengan memiliki kemiringan 40 derajat, dengan ketinggian antara 270-2,250 mdpl dan curah ketinggian antara 270-2,250 mdpl dan curah hujan relatif tinggi (2,000-3,000 mm/th).hujan relatif tinggi (2,000-3,000 mm/th).

Akibat erosi dari sepanjang sungai Serayu, sisa umur teknis Waduk Sudirman diperkirakan hanya tinggal 12 – 15 tahun. Pengerukan sedimentasi waduk secara ekonomis akan menelan biaya sebesar Rp 200 milyar / tahun. Waduk Panglima Sudirman di Banjarnegara mengaliri 6.400 hektar sawah, juga menghasilkan energi listrik sebesar 184,5 MW.

Terletak Terletak pada hulu pada hulu DAS Serayu, posisi DAS Serayu, posisi Wonosobo sangat penting bagi wilayahWonosobo sangat penting bagi wilayah lain lain:: Purworejo, Banjarnegara, Purworejo, Banjarnegara, Purbalingga, Purbalingga, Kebumen, BanyumasKebumen, Banyumas,, dan Cilacap. dan Cilacap.

Terdapat sekitar 20,000 ha lahan kering yang Terdapat sekitar 20,000 ha lahan kering yang dikelola sebagai hutan rakyat. dikelola sebagai hutan rakyat.

Page 4: Keberpihakan wonosobo   arupa

Fakta Fakta EkoEkonomi dan Sosialnomi dan Sosial:: Pengelolaan hutan negara hanya Pengelolaan hutan negara hanya

menyumbang sekitar Rp 450 juta menyumbang sekitar Rp 450 juta (3,4% PAD) dari bagi hasil PBB dan (3,4% PAD) dari bagi hasil PBB dan IHH, jumlah yang tidak sebanding IHH, jumlah yang tidak sebanding dengan nilai kerusakan lingkungan dengan nilai kerusakan lingkungan yang ditimbulkanyang ditimbulkan

Fakta kemiskinan Fakta kemiskinan papaddaa hampir hampir seluruh wilayah desa hutanseluruh wilayah desa hutan.. Peringkat kePeringkat kemiskinan urutan miskinan urutan 30 dari 35 30 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. kabupaten/kota di Jawa Tengah. Jumlah penduduk miskin mencapai Jumlah penduduk miskin mencapai 60% dari total penduduk60% dari total penduduk. . PDRB per PDRB per kapita hanya Rp 1,6 juta kapita hanya Rp 1,6 juta ((jauh dari rata-jauh dari rata-rata nasional sebesar Rp 4,8 jutarata nasional sebesar Rp 4,8 juta))..

Jumlah penduduk751.416 jiwa dan Jumlah penduduk751.416 jiwa dan hampir 60% hidup dari pertanian hampir 60% hidup dari pertanian dan kehutanan.dan kehutanan. Kepemilikan lahan Kepemilikan lahan rata-rata per KK hanya 0,4 rata-rata per KK hanya 0,4 hha, sawah a, sawah 0,12 0,12 hhaa,, dan lahan di hutan rakyat 0,29 dan lahan di hutan rakyat 0,29 ha.ha.

Tingkat pendidikan rendahTingkat pendidikan rendah Tingkat pengangguran tinggiTingkat pengangguran tinggi

Page 5: Keberpihakan wonosobo   arupa

Basic argument

Perda PSDHBM Wonosobo No. 22/2001

Page 6: Keberpihakan wonosobo   arupa

Poin PerubahanNo Poin Semula Detil perubahan

1 Pengelola hutan Pengelolaan hutan dilakukan oleh Perhutani

Pengelolaan hutan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo bersama kelompok masyarakat yang diberi ijin kelola.

2 Peran serta Masyarakat

Masyarakat adalah salah satu pihak dalam kerjasama pengelolaan hutan. Masyarakat tidak berhak menentukan pola dan jenis tanaman pokok.

Masyarakat adalah pelaku utama pengelolaan hutan. Masyarakat dapat menentukan pola dan jenis tanaman pokok.

3 Rencana pengelolaan

Berdasarkan rencana perusahaan Perhutani yang disusun oleh seksi perencanaan hutan (SPH)

Berdasarkan perencanaan secara partisipatif oleh masyarakat

4 Jenis dan pola tananaman

Pada suatu kawasan umumya seragam (monokultur) sesuai dengan kelas perusahaan: pinus, mahoni, damar, jati

Jenis dan pola tanaman dapat bermacam-macam (muti layer dan multicrop)sesuai hasil perencanaan masyarakat

5 Jangka waktu pengelolaan oleh masyarakat

Masyarakat dapat terlibat kegiatan di kawasan hutan selama 2 tahun dan dapat diperpanjang

Ijin pengelolaan diberikan selama-lamanya 30 tahun dengan masa evaluasi 6 tahun

Page 7: Keberpihakan wonosobo   arupa

milestone

Page 8: Keberpihakan wonosobo   arupa

Conflict

Page 9: Keberpihakan wonosobo   arupa

Ringkasan Peristiwa• Reformasi : 1998 – • Otonomi Daerah : 1999• Perhutani – PHBM : 2000• Tap MPR no. IX/2001 mengenai Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya

Alam • Forum Koordinasi Penanganan Penjarahan dan Penataan Hutan (FKPPPH) : 2001• Jeda Lingkungan : Maret – September 2001, Perhutani keluar• PERDA PSDHBM disyahkan : September 2001• Departemen Dalam Negeri dan Komisi III DPRD RI tidak keberatan : Maret 2002• Departemen Kehutanan mempersoalkan Perda PSDHBM : Juli 2002• Perhutani mengajukan judicial review ke MA• Departemen Dalam Negeri mengirimkan surat kepada Bupati Wonosobo untuk

menghentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya mengusulkan proses pencabutan kepada DPRD : 24 Oktober 2002

• NEGOSIASI : Tim Multipihak Wonosobo, Perhutani, dan Dephut• Kepmendagri No. 9 tahun 2005 yang Membatalkan Perda Kabupaten Wonosobo

Nomor 22 Tahun 2001 tentang Pengolaan Sumberdaya Hutan Berbasis Masyarakat• PSDHLT : Pengelolaan Sumber Daya Hutan Lestari Terintegrasi

Page 10: Keberpihakan wonosobo   arupa

PSDHLT• merupakan suatu model pengelolaan kawasan

hutan yang didasarkan pada karakteristik dan permasalahan yang dihadapi

• Zona Atas (1500 up) : Dieng, Sindoro, Sumbing konversi lahan (kentang, tembakau, sayur), pertanian tidak ramah lingkungan (teras memotong, pestisida)

• Zona Bawah : Hutan Produksi tanah kosong meningkat; Hutan Rakyat rendah dan labilnya harga kayu – kelestarian hutan rakyat

Page 11: Keberpihakan wonosobo   arupa

FHW• Forum Hutan Wonosobo (FHW) : kelompok kerja lintas sektoral di

tingkat kabupaten dengan misi menempatkan sektor kehutanan sebagai core pembangunan dalam rangka menyelamatkan lingkungan, pengembangan ekonomi, dan kehidupan sosial Masyarakat Desa Hutan (MDH)

• Tugas : (1) Pengembangan konsep Pengelolaan Sumberdaya Hutan Lestari Secara Partisipatif dan Terintegrasi di Kabupaten Wonosobo, (2) Komunikasi dan koordinasi yang mendorong sinergis antar sektor dan antar stakeholder, (3) Monitoring dan evaluasi, dan (4) Arbitrase permasalahan-permasalahan kehutanan.

• ANGGOTA : (1) Pemda (Dinas Kehutanan, BAPPEDA, Tata Pemerintahan, Bagian Hukum, Dinas Pertanian, Disperindag, Kantor LH, Dinas Pariwisata, unsur TNI/Polri, unsur Kajari), (2) Perhutani (KPH Kedu Utara, KPH Kedu Selatan, SPH I Pekalongan dan SPH II Jogjakarta), (3) DPRD, (4) Tokoh masyarakat, Tokoh agama, dan (5) Lembaga Swadaya Masyarakat

Page 12: Keberpihakan wonosobo   arupa

selesai