Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah PDF

download Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah PDF

of 11

description

Mencermati aspek kebahasaan, khususnya pada ragam bahasa ilmiah, seorang penulis akan dihadapkan pada masalah-masalah yang renik-renik. Misalnya masalah ketepatan ejaan; asas, kualitas, efektivitas, jadwal bukan azas, kwalitas, efektifitas, jadual, atau ketepatan tanda baca.

Transcript of Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah PDF

M a k a l a hKEBERADAAN BAHASA INDONESIA

ILMIAH

KLP IV

Fathu R Idham Cholid Lukman Hakim Mumtaz Nur.F H.Cecep M Hasrul

Dosen Pembimbing : Sunarto, S.pd, M.M

Institut PTIQ JakartaTahun Akademik 2010/2011

Institut PTIQ JakartaUshluddin I

Kata Pengantar Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sudah terbentuk dalam kurun waktu kurang lebih satu abad. Para pemuda dari bebagai suku bangsa dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 bersepakat menobatkan bahasa Melayu Tinggi menjadi bahasa Indonesia. Jadi, bangsa Indonesia telah memiliki bahasa Indonesia sejak sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, yang kemudian berkedudukan sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagi bahasa aglutinatif. Artinya, kosakata dalam bahasa Indonesia dapat ditempeli dengan bentuk lain, yaitu imbuhan. Sebagaimana keadaan bahasa Indonesia, kepribadian itu pun senantiasa bergerak secara dinamis. Meskipun demikian, dinamika itu hendaknya diarahkan jangan sampai mengikis jati diri bangsa. Dalam mencermati aspek kebahasaan, khususnya pada ragam bahasa ilmiah, seorang penulis akan dihadapkan pada masalah-masalah yang renik-renik. Misalnya masalah ketepatan ejaan; asas, kualitas, efektivitas, jadwal bukan azas, kwalitas, efektifitas, jadual, atau ketepatan tanda baca. Sebagaimana telah diketahui, karya ilmiah berhubungan terutama dengan bahasa tulis dan merupakan hasil olah pikir yang memerlukan kecerdasan dan kecermatan. Kecerdasan dan kecermatan berpikir itu hendaknya juga tercermin dalam pemakaian bahasanya. Bahasa merupakan kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Hanya dengan bahasalah kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Hal tersebut mengharuskan kita menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah dalam bahasa Indonesia tersebut, pasti akan ada kemajuan di bidang ilmu pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa indonesia sebagai bahasa ilmiah. Bahasa dipakai sebagai alat mengungkap gagasan dan pikiran. Dengan begitu bahasa adalah alat komunikasi sekaligus alat untuk memahami isi dari komunikasi itu sendiri. Komunikasi antar-orang, termasuk komunikasi ilmuwan terhadap fenomena alam dan fenomena kebudayaan.

Kelompok 4 PTIQ-Jakarta

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah

Institut PTIQ JakartaUshluddin I

Daftar Isi

Kata Pengantar Daftar Isi Isi (3-9) (2)

(1)

A. Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah B. Ciri Bahasa Indonesia Ilmiah (3)

(3)

C. Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah

(8) (8)

D. Peranan Bahasa Indonesia Dalam Konsep Ilmiah E. Kesimpulan (9)

Daftar Pustaka

(10)

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah

Institut PTIQ JakartaUshluddin I A. PENGERTIAN BAHASA INDONESIA ILMIAH

Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Sebagai kegiatan yang bersifat resmi, ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam bahasa Indonesia baku. Jadi, bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia baku yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. 1 Meski sama-sama baku, tetapi ada perbedaan dalam penggunaan bahasa Indonesia baku untuk kegiatan kenegaran dengan untuk kegiatan ilmiah. Dalam kegiatan ilmiah, penggunaan bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan sifat keilmuan yang meliputi: 2 o o o o Benar, Logis, Cermat, dan Sistematis.

Selain itu, menurut Nazar (2004: 8). Penggunaan bahasa Indonesia dalam kegiatan ilmiah, baik itu dalam bentuk tulis maupun lisan. Seharusnya juga memperhatikan unsur-unsur di bawah ini: 3 o kelengkapan, o kecermatan, dan o kejelasan pengungkapan ide. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam kegiatan ilmiah. Mengigat peranan bahasa ilmiah sangat penting dalam bidang ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia dalam tulisan ini mempunyai fungsi yang sangat penting, karena bahasa merupakan media pengungkap gagasan penulis. 4B. CIRI BAHASA INDONESIA ILMIAH

Setiap ragam bahasa memiliki ciri khas masing-masing. Menurut Nazar (2004: 9), ciri ragam Bahasa Indonesia Ilmiah sebagai berikut: 5 1) Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf). 2) Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat (logis). 3) Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif.1 2

IndraTjahyadi, S.S _ Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah Ibid 3 Ibid4 5

Tulisan oleh : R. Soedradjad/Bab III : Bahasa Indonesia dalam Tulisan Ilmiah Nazar (2004: 9)

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah

Institut PTIQ JakartaUshluddin I

4) Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya. 5) Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/ bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat. 6) Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran. 7) Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis. 8) Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir. Dalam tulisan oleh : R. Soedradjad/Bab II. Dituliskan juga beberapa ciri ragam Bahasa Indonesia Ilmiah, seperti dibawah ini:6 a) Cendekia Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca. Contoh-1: Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal. Contoh-2: Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar tanaman inang akan meningkatkan serapan hara fosfo rmelalui hifa eksternalnya. Kalimat pada contoh-2 secara jelas mampu menunjukkan hubungan sebab-akibat, tetapi tidak terungkap jelas pada contoh-1. Bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah, dapat menggunakan kedua bentuk kalimat pada contoh-1 dan contoh-2. b) Lugas Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari. Contoh-1: Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan ringan sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di awing-awang. Contoh-2: Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan berfikirnya menjadi menurun. c) Jelas Gagasan akan mudah dipahami apabila : (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan (2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidakjelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.

6

R. Soedradjad/Bab III : Bahasa Indonesia dalam Tulisan Ilmiah

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah

Institut PTIQ JakartaUshluddin I

d) Formal Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat. Bandingkan Contoh berikut: Kata Formal a. Wanita b. Daripada c. Hanya d. Membuat e. Dipikirkan f. Bagaimana g. Matahari 1) 2) 3) 4) 5) 6) Kata Non Formal a. Cewek b. Ketimbang c. Cuma d. Bikin e. Dipikirin f. Gimana g. Mentari

Lebih lanjut, tingkatan keformalan bahasa Indonesia ilmiah dapat dilihat dalam beberapa karakter dibawah ini: o Tulisan ilmiah termasuk katagori paparan yang bersifat teknis. Contoh: Kata IlmiahTeknis a. Modern b. Alibi c. Argumen d. Informasi e. Sinopsis f. Urine Air 7) 8) 9) Kata Ilmiah Populer a. Maju b. Alasan c. Bukti d. Keterangan e. Ringkasan f. Kencing

10) 12) 11)

o Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Contoh: Bentukan Kata Bernada Formal a. Menulis b. mendengarkan c. Mencuci d. Bagaimana e. Mendapat f. Tertabrak g. Pengesahan 13) 15) 14) 16) 18) 17) Bentukan Kata Bernada Non-Formal a. Nulis b. Dengarkan c. Nyuci d. Gimana e. Dapat f. Ketabrak g. Legalisir

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah

Institut PTIQ JakartaUshluddin I

o Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh; kelengkapan unsur wajib (subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata fungsi atau kata tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esai formal. Sebuah kalimat dalam tulisan ilmiah setidak-tidaknya memiliki subyek dan predikat. Contoh: Apabila tanaman kekurangan unsur nitrogen, maka tanaman tersebut akan mengalami khlorosis. Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen akan mengalami khlorosis. e) Obyektif Bahasa Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata. Contoh-1: Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen. Mahasiswa baru wajib mengikuti program pengenalan program studi di fakultasnya masing-masing. Contoh-2: Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan unsur nitrogen. Mahasiswa baru mengikuti program pengenalan program studi di fakultasnya masing-masing. Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan subyektif dan emosional. Kata seperti harus, wajib, tidak mungkin, tidak pasti, selalu perlu dihindari. Contoh-1bersifat subyektif dan emosional, berbeda dengan contoh-2. f) Konsisten Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten. Contoh-1: Untuk mengatasi bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, masyarakat dihimbau untuk menghemat penggunaan beras dengan sistem diversifikasi pangan dan menggalakan kembali lumbung desa. Contoh-2: Untuk bahaya kelaparan pada musim kemarau 2001, telah disiapkan program ketahanan pangan. Masyarakat dihimbau untuk melakukan diversifikasi pangan dan menggalakan lumbung desa.

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah

Institut PTIQ JakartaUshluddin I

g) Bertolak dari Gagasan Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari. Contoh-1: Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen. Contoh-2: Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen. Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi pada gagasan juga perlu dihindari. h) Ringkas dan Padat Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi. Contoh-1: Tri dharma perguruan tinggi menjadi ukuran kinerja setiap sivitas akademika. Contoh-2: Tri dharma perguruan tinggi sebagaimana yang tersebut pada Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Tinggi menjadi ukuran kinerja dan prosedur standar setiap sivitas akademika. Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam tulisan ilmiah. Contoh-1: Berdasarkan hasil analisis bij itanaman di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember bahwa biji kedelai tidak mengandung genetic modified organism (GMO). Dengan demikian, tidak menyalahi aturan tentang uji coba produk berbahan baku kedelai. Artinya, produk olahan berbahan baku kedelai aman bagi kesehata nmanusia. Isu negatif yang selama ini berkembang bahwa kedelai mengandung GMO adalah tidak benar. Contoh-2: Hasilan alisis biji tanaman di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember bahwa biji kedelai tidak mengandung genetic modified organism (GMO). Isu negatif yang selama ini berkembang bahwa kedelai mengandung GMO adalah tidak benar.

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah

Institut PTIQ JakartaUshluddin I C. KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA ILMIAH

Selain ciri, ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan tersebut juga memiliki karakteristik. Menurut Suwignyo (2008: 11), bahasa Indonesia untuk kegiatan keilmuan memiliki karakteristik sebagai berikut: 7 1) Objektif. Dalam artian kata-kata yang digunakan harus netral atau tidak memihak dan berorientasi pada gagasan dan objeknya. 2) Ringkas dan Jelas. Komunikasi keilmuan adalah komunikasi lugas dan langsung pada inti informasi. Oleh sebab itu unsur bahasa yang digunakan juga lugas dengan menghindari kata-kata metamorfosis atau kata-kata konotatif. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur bahasa. 3) Cendekia. Dalam artian, kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus mampu memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk dengan tepat, cemat, logis, dan abstrak. 4) Formal. Artinya, bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan haruslah bersifat formal. 5) Konsisten dan taat Asas. Penggunaan unsur bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata dan istilah, bentukan kata dan penggunaan singakatan. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah atau kata tersebut digunakan secara konsisten.D. PERANAN BAHASA INDONESIA DALAM KONSEP ILMIAH

Bahasa merupakan kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Hanya dengan bahasalah kita dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Hal tersebut mengharuskan kita menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah dalam bahasa Indonesia tersebut, pasti akan ada kemajuan di bidang ilmu pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa indonesia sebagai bahasa ilmiah. Bahasa dipakai sebagai alat mengungkap gagasan dan pikiran. Dengan begitu bahasa adalah alat komunikasi sekaligus alat untuk memahami isi dari komunikasi itu sendiri. Komunikasi antar-orang, termasuk komunikasi ilmuwan terhadap fenomena alam dan fenomena kebudayaan. Sebagaimana telah diketahui, karya ilmiah berhubungan terutama dengan bahasa tulis, dan merupakan hasil olah pikir yang memerlukan kecerdasan dan kecermatan. Kecerdasan dan kecermatan berpikir itu hendaknya juga tercermin dalam pemakaian bahasanya. Dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia, sikap dan perilaku cerdas, cermat, teliti diharapkan tertanam dalam diri para mahasiswa. Perilaku cerdas, cermat dan teliti merupakan salah satu cerminan pribadi manusia profesional yang sangat dibutuhkan dalam era globalisasi dewasa ini.87 8

Suwignyo (2008: 11) Diposkan oleh lilik sulistyo, Peranan Bahasa Indonesia Dalam Konsep Ilmiah.

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah

Institut PTIQ JakartaUshluddin I E. KESIMPULAN

Karya tulis ilmiah atau akademik menuntut kecermatan dalam penalaran dan bahasa. Dalam hal bahasa, karya tulis semacam itu (termasuk laporan penelitian) harus memenuhi ragam bahasa standar (formal) atau bukan bahasa informal atau pergaulan. Ragam bahasa karya tulis ilmiah atau akademik hendaknya mengikuti ragam bahasa yang penuturnya adalah terpelajar dalam bidang ilmu tertentu. Ragam bahasa ini mengikuti kaidah bahasa baku untuk menghindari ketaksaan atau ambiguitas makna karena karya tulis ilmiah tidak terikat oleh waktu. Dengan demikian, ragam bahasa karya ilmiah sedapat-dapatnya tidak mengandung bahasa yang sifatnya kontekstual seperti ragam bahasa jurnalistik. Tujuannya agar karya tersebut dapat tetap dipahami oleh pembaca yang tidak berada dalam situasi atau konteks saat karya tersebut diterbitkan. Masalah ilmiah biasanya menyangkut hal yang sifatnya abstrak atau konseptual yang sulit dicari alat peraga atau analoginya dengan keadaan nyata. Untuk mengungkapkan hal semacam itu, diperlukan struktur bahasa keilmuan adalah kemampuannya untuk membedakan gagasan atau pengertian yang memang berbeda dan strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini, suatu gagasan dapat terungkap dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya. Aspek komunikatif (keefektifan) hendaknya dicapai pada tingkat kecanggihan yang diharapkan dalam komunikasi ilmiah. Oleh karena itu, karya ilmiah tidak selayaknya membatasi diri untuk menggunakan bahasa (struktur kalimat dan istilah) populer khususnya untuk komunikasi antar ilmuan. Karena makna simbol bahasa harus diartikan atas dasar kaidah baku, karya ilmiah tidak harus mengikuti apa yang nyatanya digunakan atau popular dengan mengorbankan makna yang seharusnya. Pemenuhan kaidah kebahasaan merupakan ciri utama dari bahasa keilmuan. Oleh karena itu, aspek kebahasaan dalam karya ilmiah sebenarnya adalah memanfaatkan kaidah kebahasaan untuk mengungkapkan gagasan secara cermat. Kaidah ini menyangkut struktur kalimat, diksi, perangkat peristilahan, ejaan, dan tanda baca.

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah

Institut PTIQ JakartaUshluddin I

Daftar Pustaka

Indra Tjahyadi, S.S, Keberadaan Bahasa Indonesia Ilmiah. Diposkan oleh Ayo Kuliah. Tulisan oleh : R. Soedradjad/Bab III : Bahasa Indonesia dalam Tulisan Ilmiah Diposkan oleh lilik sulistyo, Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia. Nazar (2004: 9), Ciri Bahasa Indonesia Ilmiah. Suwignyo (2008: 11), Karakter Bahasa Indonesia Ilmiah.

| Keberadaaan Bahasa Indonesia Ilmiah