Kebebasan Pers

10

Click here to load reader

Transcript of Kebebasan Pers

Page 1: Kebebasan Pers

KEBEBASAN PERSKebebasan Pers didefinisikan sebagai hak untuk menyampaikan ide, pendapat, informasi melalui kata-kata tercetak tanpa pengendalian pemerintah.Kebebasan Pers bertujuan untuk mendorong adanya kesadaran akan mendidik dan menginformasikan kepada orang yang berhak melakukan pilihan yang dapat membuat keputusan tentang urusan publik.Ada pendapat mengatakan bahwa Kebebasan Pers bermakna sederhana yaitu ketiadaan izin pemerintah yang tercetak dan dipublikasikan. Yang kemudian disebut no prior restraint (tidak ada pengendalian lebih dulu) yang dipublikasikan. Artinya, pre-publikasi sensor adalah diluar batas

Page 2: Kebebasan Pers

Kebebasan Pers menjamin kepuasan kebutuhan masyarakat untuk sebuah aliran informasi dan opini yang maksimal dan untuk pemenuhan hak individu. Kebebasan Pers sebagai promotor dan protektor hak-hak yang lain.

Dennis : Pers Amerika tidak Bebas Kebebasan Pers adalah salah satu ekspresi

mulia yang mudah dilepaskan oleh lidah kita tetapi tidak selalu terhubung dengan otak kita.

Pers Amerika tidak bebas dalam keakuratan makna kata-kata. Kebebasan Pers jauh dari skala pencapaian penuh

Page 3: Kebebasan Pers

Thomas Cooley berpendapat bahwa kebebasan pers adalah hak untuk mempublikasikan apapun yang mungkin menyenangkan dan untuk dilindungi melawan tanggung jawab.

Kebebasan dapat dimaknai ketiadaan total pengendalian

Liberty didefinisikan sebagai kebebasan dari semua pengendalian kecuali ketentuan yang dijatuhkan hukum.

Page 4: Kebebasan Pers

Pers tidak seharusnya bebas untuk merusak reputasi, mengurangi kepercayaan masyarakat, menyebarkan pelanggaran, pembunuhan, dan aniaya atau mendorong aktivitas lain yang dianggap berbahaya.

Filsuf Sydney Hook berpendapat bahwa Kebebasan Pers tidak absolut dan harus menghasilkan kesempatan untuk kebutuhan keamanan nasional negara atau hak individu bertabrakan dengan kebebasan pers.

Di amerika Serikat, Kebebasan Pers adalah doktrin no prior restraint of publication. Doktrin ini mengatakan bahwa pers harus bebas mempublikasikan apa yang diharapkan tanpa campur tangan dari pemerintah.

Alasan tindakan campur tangan pemerintah adalah menyumbangkan makna kebebasan dari prior restraint.

Page 5: Kebebasan Pers

Kebebasan Pers menyatakan secara tidak langsung kebebasan aliran informasi dan hak untuk mempublikasikan informasi.

Tujuan mulia kebebasan pers yang dimpikan oleh filsuf pencerahan dan yang lain adalah mengangkat masyarakat secara jelas, tetapi dalam banyak hal ini masih jauh dari tujuan, bukan situasi realitas hari ini atau mungkin yang pernah terjadi.

Ada yang mengatakan bahwa ‘struktur adalah pesan’ dalam pertimbangan organisasi media

dan sikapnya.

Page 6: Kebebasan Pers

Profesionalisme itu sendiri memaksa kehendak dan membatasi pilihan individu.

Pribadi (privat) juga disebut tanggung jawab atau etika yang biasanya membatasi kebebasan pers.

Ada banyak kekuatan dan faktor yang mempunyai akibat dalam pembentukan penampakan media. Mereka mengkondisikan dan mengkontrol. Mereka melambatkan dan membungkam kebebasan.

Pers AS tidak sungguh bebas. Penetrasi terlihat di banyaknya pengaruh sosial dan psikologi yang mempunyai efek yang mengerikan bagi kebebasan adalah tuduhan yang sering timbul dalam klaim kebebasan pers.

Jurnalis mengatakan bahwa tidak ada tempat dalam konstitusi untuk tanggung jawab, pers tidak mempunyai tanggung jawab untuk melakukan apapun.

Page 7: Kebebasan Pers

Hak mempunyai kesesuaian dengan kewajiban. Sistem kebebasan berekspresi mensyaratkan bahwa hak juga dianggap sebagai kewajiban.

MERRIS : PERS AS BEBAS AS mempunyai kebebasan pers, tetapi tidak dimaknai

bahwa pers adalah lengkap, menyeluruh, absolut bebas dari pengendalian.

Kebebasan pers menghendaki beberapa pemaksaan dan tanggung jawab.

Profesor Dennis mengatakan bahwa kebebasan adalah sebuah ‘romantic notion’ dan bahwa dia bukan ‘flourish’ (tulisan hiasan)

Pers bebas bermakna kata yang biasa, tidak absolut, pragmatis, makna yang sesuai dan dapat disebut kebebasan

Page 8: Kebebasan Pers

Merril tidak hanya berbicara tentang kebebasan pers yang anarkhi dan nihil. Kebebasan pers dalam artian bebas dari pengendalian pemerintah.

Orang tidak menghendaki kebebasan yang keras dalam sebuah negara yang berdasarkan hukum kerja sama sosial.

Faktor yang mempengaruhi kebebasan pers

- Eksternal, pertimbangan keamanan nasional, aturan pengadilan, tindakan fitnah, penekanan dan pengiklan, dll.

- Internal, kode etik profesi, strutur editorial, dewan pers

Inti kebebasan pers di AS adalah otonomi editorial.

AS tidak ada ‘no prior restraint’ di pers oleh pemerintah.

Page 9: Kebebasan Pers

Kebebasan tidak dibatasi atau tidak dipaksakan adalah tidak mungkin. Kebenarannya bahwa kebebasan adalah mungkin dan dikehendaki dan mempunyai pembatasan.

Contoh : etika Konfuse yang menyatakan bahwa pembatasan kebebasan adalah kebaikan. Konfuse menegaskan prinsip kehidupan yang berhubungan dengan kebebasan berbicara.

Pembatasan self-determined dalam sebuah lingkungan kebebasan dan selama kita punya kebebasan berbicara atau pers.Pendukungnya adalah Profesor Walter Berns.

Berns percaya bahwa pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas moral masyarakat dan harus menilai dan membatasi diskusi publik menurut kualitas moral penulis atau pembicara.

Page 10: Kebebasan Pers

Walter Lippman, istilah kebebasan dipaksakan dengan sukarela oleh individu. Lippman percaya bahwa kriteria loyalitas adalah sebuah komitmen yang sudah pasti untuk menjaga dan melindungi politik dan hak sipil.

Lipmman menyatakan bahwa tidak ada hak (kebebasan) untuk merusak sebuah negara demokrasi liberal.

Bahaya otoritarianisme mempengaruhi secara tidak langsung gagasan seseorang.

John Stuart Mill ( Locke, Milton, Burke, Jefferson, dll) mendasarkan kepercayaannya pada ekspresi kebebasan pada prinsip utilitarian. Kebebasan pers adalah relatif dan tidak lengkap.