Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

11
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk hidup. Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayatimenjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dankeanekaragaman ekosistem. 1. Keanekaragaman gen Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom yang membawa sifat menurun (gen) dan terdapat di dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen. Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) bisa memiliki bentuk, sifat, atau ukuran yang berbeda. Bahkan pada anak kembar sekalipun terdapat perbedaan. Semuaperbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini disebabkan karena perbedaan gen. Perbedaan sesama ayam (satu spesies) termasuk keanekaragaman gen Jadi, keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini misalnya, tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari

Transcript of Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

Page 1: Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk hidup.

Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayatimenjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dankeanekaragaman ekosistem.

1. Keanekaragaman gen

Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom yang membawa sifat menurun (gen) dan terdapat di dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen.

Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) bisa memiliki bentuk, sifat, atau ukuran yang berbeda. Bahkan pada anak kembar sekalipun terdapat perbedaan. Semuaperbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini disebabkan karena perbedaan gen.

Perbedaan sesama ayam (satu spesies) termasuk keanekaragaman gen

Jadi, keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini misalnya, tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna. Atau perbedaan apa pun yang ditemui pada sesama ayam petelor dalam satu kandang.

Page 2: Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

2. Keanekaragaman jenis

Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Kumpulan makhluk hidup satu spesies atau satu jenis inilah yang disebut dengan populasi.

Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup antar jenis atau antar spesies. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies (keanekaragaman gen).

Keanekaragaman jenis adalah perbedaan makhluk hidup antar spesies. Contohnya sangat banyak.

Contohnya, dalam keluarga kacang-kacangan dikenal kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya karena di antara mereka ditemukan ciri khas yang sama. Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta rasanya berbeda.

Contoh lainnya terlihat keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon pinang, dan juga pada pohon palem.

3. Keanekaragaman ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan.

Perbedaan komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah tersebut juga bervariasi baik mengenai

Page 3: Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

kualitas maupun kuantitasnya. Variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi ini akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Contoh ekosistem adalah: hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain.

Jadi keanekaragaman ekosistem adalah segala perbedaan yang terdapat antar ekosistem. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies).

Keanekaragaman ekosistem terbentuk karena keanekaragaman gen dan keanekaragaman spesies

Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem misalnya: pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.

Simpulannya adalah, keanekaragaman gen menyebabkan munculnya keanekaragaman species, dan akhirnya menyebabkan munculnya keanekaragaman ekosistem. Itu semua disebut keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman ekosistem di sawah

Peran Dari Masing-Masing Komponen Ekosistem SawahA. Padi Padi merupakan sumber energi utama dalam ekosistem sawah, sehingga berperan sebagai produsen. Habitat dari padi adalah rawa (ladang berair). Relungnya adalah di tanah yang berair atau lumpur.

B. Belalang

Page 4: Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

Belalang menduduki posisi konsumen tingkat satu pada ekosistem sawah karena belalang memakan tanaman padi. Habitatnya adalah di sawah dan relungnya adalah di tanaman padi dan rumput. Selain sebagai konsumen tingkat satu belalang juga menjadi sumber energi bagi predatornya, misalnya katak. Olehkarena itu belalang juga membantu dalam menjaga keseimbangan antarorganisme yang ada di sawah sehingga tidak terjadi ledakan populasi.

C. Katak Katak berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen tingkat kedua. Habitatnya adalah di tempat yang lembab. Relungnya adalah di atas tanah, rerumputan atau celah di pematang sawah atau tebing saluran air.

D. Ular Ular merupakan konsumen tingkat 3 di sawah. Habitat dari ular adalah sawah sedangkan relungnya adalah di dalam tanah. Bila masih banyak ular di sawah dan ladang, kita tidak usah berburu tikus karena mereka akan bisa membunuh sekitar 10.000 ekor tikus setahun. Peran ular ini sangat membantu, karena dapat menekan jumlah populasi tikus yang menyerang padi.

E. Gulama Sama seperti tanaman padi, gulma juga berperan sebagai produsen. Habitat dari gulma adalah ladang atau persawahan. Sedangkan relungnya adalah di tanah yang berair atau lumpur. Keberadaan gulma dapat menurunkan produksi tanaman, karena mereka mengganggu proses pertumbuhan tanaman padi dengan kompetisi.

E. Dekomposer Dekomposer disebut juga perombak (pengurai ), yaitu organisme yang bertugas merombak sisa-sisa organisme lain untuk memperoleh makanannya. Habitat dari organisme pengurai ini adalah sawah, sedangkan relungnya adalah di dalam tanah.

F. Tanah Meskipun tanah merupakan komponen abiotik, namun peranannya sangat penting bagi ekosistem sawah karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar . Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme .

G. Air Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan . Dalam ekosistem sawah, air berperan dalam memberikan nutrisi terlarut dalam bentuk cairan yang diserap oleh makhluk hidup. Semua komponen biotik yang ada di sawah tidak akan dapat hidup tanpa mengkonsumsi air, karena sebagian besar penyusun tubuh makhluk hidup adalah air. Oleh karenanya air memiliki fungsi yang sangat penting.

H. Cahaya Matahari Cahaya matahari adalah sumber utama kehidupan. Tanpa adanya cahaya matahari tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis, sehingga rantai makanan akan terputus karena konsumen tidak bisa mendapatkan sumber makanan utama.

Page 5: Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

Komponen-komponen sawah meliputi komponen biotik (misalnya padi, belalang, katak, ular) dan komponen abiotik (misalnya tanah, air, cahaya matahari). Pada intinya peran dari masing-masing komponen ekosistem sawah merupakan suatu sistem yang cukup kompleks dengan membentuk rantai makanan yang dapat membantu menjaga keseimbangan lingkungan. Semakin banyak keanekaragaman hayati yang berada pada suatu ekosistem, maka semakin seimbang pula ekosistem tersebut.

Ekosistem sawah merupakan ekosistem yang mencirikan ekosistem pertanian sederhana dan monokultur berdasarkan atas komunitas tanaman dan pemilihan vegetasinya. Selain itu ekosistem yang berada di sawah bukanlah ekosistem alami, akan tetapi sudah berubah sehingga akan sangat rentan terjadi ledakan suatu populasi di daerah tersebut. Hal inilah yang menjadikan daerah pertanian dan perkebunan sering terjadi serangan hama. Oleh karena itu ledakan hama merupakan ciri setiap pertanian monokultur (Untung, 1993).

Keanekaragaman ekosistem di hutan

Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Secara garis besar yang termasuk di dalam ekosistem hutan dibagi menjadi 3 yaitu ekosistem hutan jarum, ekositem hutan gugur daun dan ekosistem hutan hujan tropis.

Ekosistem Pohon Jarum

Hutan ini disebut hutan pohon jarum karena biji-bijinya diproduksi di dalam cone atau kerucut. Kita bisa menemukan hutan cemara, cedar, larch dan pinus yang luas diwilayah yang bersuhu dingin dan keras dengan musim panas yang singkat dan curah hujan yang rendah.

Contoh : Dibagian utara amerika, eropa, asia dan wilayah-wilayah pegunungan.Kebanyakan hutan pohon jarum berdaun jarum ( permukaannya yang lebih kecil berarti

sedikit air yang hilang karena evaporasi ) dan sebagian besar berupa pohon yang selalu berdaun hijau ( tidak pernah menggugurkan daunnya ) sehingga bisa menghasilkan makanan sepanjang tahun. Pohon-pohon ini tidak menyediakan banyak makanan untuk kehidupan binatang karena jarumnya keras dan dahan-dahannya jarang. Hanya ada sedikit tumbuhan yang tumbuh dipermukaan tanah karena tanahnya tidak subur dan kekurangan sinar matahari ( terhalang oleh pepohonan ).

Inilah yang membatasi kehidupan binatang dihutan ini. Suhu udara terlalu dingin bagi bakteri dan cacing tanah, sehingga dekomposisi sisa-sisa tumbuhan menjadi lamban, tanahnya berada disisa-sisa tumbuhan yang tidak terdekomposisi sehingga mengandung sedikit humus, ini menyebabkan daur nitrogen dan mineral yang dikandungnya juga menjadi kurang efektif. Sebagian binatang telah berinteraksi untuk hidup didalam hutan sepanjang tahun, misalnya rusa besar yang berkelana jauh mencari makanan sedangkan beruang dan tupai tidur ( berhibernasi ) dimusim dingin dan hidup dari lemak yang dikumpulkan dari makanan musim panas. Musim panas yang hangat dan singkat memperlihatkan aktivitas. Serangga berkembang biak dengan

Page 6: Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

cepat dan menjadi persediaan makanan bagi burung-burung yang bersama-sama bermigrasi keutara untuk membuat sarang. Pohon cemara berkembang cepat untuk memanfaatkan sinar matahari.

Hutan gugur daun

Kata gugur daun menggambarkan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya setahun sekali. Pohon-pohon ini merupakan tumbuhan berbunga yang biasanya berbunga setahun sekali pada musim semi. Hutan gugur daun bisa ditemukan diwilayah-wilayah dengan suhu sedang dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Kebanyakan wilayah eropa, asia bagian timur dan amerika bagian timur pernah mempunyai hutan pohon gugur daun seperti : ekosistem beech ( pohon berkulit halus berwarna abu-abu), mapel dan pohon ash. Hutan gugur daun mempunyai daun yang lebar dan besar untuk menyerap banyak sinar matahari untuk berfotositesis. Daun-daunnya berguguran sebelum musim dingin, sebelum angin kencang dan hawa dingin merusaknya. Setiap pohon menyediakan ruamah dan makanan bagi komunitas satwa liar besar. Tanah subur dengan banyak sinar matahari memungkinkan beragam jenis tumbuhan untuk tumbuh.

Tumbuh-tumbuhan ini menyediakan makanan untuk kehidupan binatang. Daun-daun yang berguguran setiap tahu dan sekumpulan pengurai membuat tanah kaya akan humus, nitrat dan mineral. Kegiatan binatang dimusim dingin lebih banyak dibandingkan di hutan pohon jarum tetapi kehidupan masih jauh lebih banyak pada musim semi dan musim panas yang hangat dan cerah. Dikedua musim ini terdapat banyak kehidupan tumbuhan, serangga, burung dan mamalia.

Hutan hujan tropis

Hutan hujan tropis yang besar membentang mengelilingi ekuator dan menutupi sebagian besar wilayah amerika tengah , amerika selatan , afrika tengah , asia tenggara, dan australia utara. Hutan ini merupakan ekosistem dunia yang paling kompleks yang mengandung sumber kekayaan.hutan hujan ini berkembang di wilayah-wilayah yang selalu bercurah hujan dan bersuhu tinggi. Selama ratusan tahun hutan ini telah mengembangkan habitat satwa liar terkaya di dunia wilayah permukaan bumi yang tertutup oleh hutan ini hanyalah kurang dari 10%, tetapi spesies binatang dan tumbuhan yang ada di dalamnya mencapai hingga 50% sampai 70%. Hutan hujan terbesar di dunia adalah hutan amazon di Brasil.

Semua hutan hujan mempunyai susunan yang sama yaitu lima lapisan utama, setiap lapisan mempunyai kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri.

1. Lapisan atas kanopiLapisan ini terdiri atas beberapa pohon tertinggi yang ketinggiannya mencapai 9,144 m

sampai 15,24 m diatas rata-rata tinggi pepohonan di bawahnya.

Dari tempat ini, terdapat eleng jambul dan burung pemangsa lainnya mengawasi binatang-binatang yang akan dimangsa.

2. Lapisan kanopiKetinggian pohon mencapai 30,48 m sampai 39,69 m dari tanah dan beberapa di atasnya

mempunyai ketebalan 9,144 m. Lapisan ini merupakan atap yang selalu hijau yang terbentuk

Page 7: Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

oleh gabungan dedaunan dan cabang-cabang puncak pohon. Sebagian besar tumbuhan dan binatang hutan terdapat di lapisan ini untuk mendapatkan matahari yang berlimpah.

3. Lapisan bawah kanopiTerdiri atas puncak-puncak pohon lebih kecil yang hanya mendapatkan sedikit sinar

matahari seperti : Palma dan pohon-pohon muda yang berjuang tumbuh. Lapisan ini lebih tipis dibandingkan dengan lapisan kanopi dan mempunyai komunitas kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri.

4. Lapisan semakTerdiri dari belukar dan pohon-pohon kecil. Lapisan ini bergantung pada sinar matahari

yang menembus lapisan atas jika tidak ada sinar matahari yang mencapai lapisan ini, maka lapisan ini akan tipis atau jarang.

5. Lapisan bawahPakis dan rerumputan membentuk lapisan di permukaan tanah. Binatang yang tinggal di

lapisan ini adalah tapir dan beragam serangga.

Ketergantungan Dalam Ekosistem Hutan

Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia.

Pelestarian Ekosistem Hutan

Peranan keanekaragaman mahluk hidup dalam ekosistem adalah sebagai penyeimbang dalam ekosistem. Tindakan-tindakan yang dapat merusak keanekaragaman mahluk hidup: perusakan hutan misalnya Penebangan hutan secara liar dapat merusak struktur tanah, merusak tumbuhan kecil akibat tertimpa oleh pohon besar yang ditebang dan satwa liar kehilangan tempat hidupnya. Penggunaan pestisisa misalnya penggunaan pestisida secara berlebihan tidak hanya membunuh hama saja tetapi juga membunuh organisme lainnya. Perburuan liar misalnya seperti peburuan harimau dan ular untuk diambil kulitnya, gajah untu diambil gadingnya dan badak untuk diambil culanya akan membuat hewan-hewan tersebut terancam punah.

Memelihara pelestarian hutan, dengan cara :1. Reboisasi yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul. Contohnya reboisasi di gunung kidul, reboisasi dilampung, reboisasi di lebak, dll2. Melakukan tebang pilih yaitu menebang pohon dengan kriteria-kriteria tertentu. Contohnya: menebang pohon jati yang diameternya sudah 75 cm.3. Menghindari kebakaran hutan contoh untuk menghindari kebakaran hutan dapat dilakukan dengan memberi pengarahan pada masyarakat agar tidak membakar lahan disekitar hutan. Memberi pelatihan pada masyarakat cara-cara pemadaman kebakaran hutan jika ada kebakaran hutan.4. Menetapkan Daerah Perlindungan Alam

Page 8: Keanekaragaman Sawah Dan Hutan
Page 9: Keanekaragaman Sawah Dan Hutan

DAFTAR PUSTAKA

Sudarmaji.2004.Ekologi Ekosistem.Jember: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.

Heddy, Suwono.1994.Prinsi-Prinsip Dasar Ekologi.Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.

Hamdani. 2007. Bagan Rantai Makanan dalam Ekosistem Hutan Hujan. Avaiable at : http://en.forkus.com/l/contoh-bagan-rantai-makanan-dalam-ekosistem-hutan-hujan.htm . Accesed march 2010.

Kirana Candra, Pramudyanti IR. 2006. Kreatif : Biologi untuk Kelas XI. Klaten : CV Viva Pakarindo.

Praweda. 2006. Biologi : Rantai Makanan. Aviable at : http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/bebas/v12/sponsor/Sponsor-pendamping/Praweda/Biologi/0030%20Bio%201-7a.htm . Accesed march 2010.

Sartifa Ulfa. 2009. Lingkungan : Ekosistem. Aviable at : http://hend-learning.blogspot.com/2009/05/ekosistem.html . Accesed march 2010

Surata SPK. 2009. Ekologi Umum : Sebuah Pendekatan Lokal.Pelawa Sari.