Ke Simp Ulan

3
Kesimpulan: 1. Konsep tentang belajar yang telah didefinisikan oleh pakar psikolog adalah sebagai berikut: (a). Gage dan Berliner (1983:252) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. (b). Morgan et.al. (1986:140) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. (c). Slavin (1994:152) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. (d). Gagne (1977:3) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. 2. Unsur-unsur dari belajar yaitu peserta didik, rangsangan (stimulus), memori, respon. 3. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Dalam peserta didikan, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan. Tujuan peserta didikan merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi (Gerlach dan Ely,1980). Perumusan tujuan peserta didikan itu, yakni hasil belajar yang diinginkan pada diri peserta didik, lebih rumit karena tidak dapat diukur secara langsung. Benyamin S. Bloom menyamapaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain). (a). Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation). (b). Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap,

description

bb

Transcript of Ke Simp Ulan

Kesimpulan :

Kesimpulan:

Konsep tentang belajar yang telah didefinisikan oleh pakar psikolog adalah sebagai berikut:

. Gage dan Berliner (1983:252) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.

. Morgan et.al. (1986:140) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman.

. Slavin (1994:152) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.

. Gagne (1977:3) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.

2. Unsur-unsur dari belajar yaitu peserta didik, rangsangan (stimulus), memori, respon.

3. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Dalam peserta didikan, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan peserta didikan. Tujuan peserta didikan merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi (Gerlach dan Ely,1980). Perumusan tujuan peserta didikan itu, yakni hasil belajar yang diinginkan pada diri peserta didik, lebih rumit karena tidak dapat diukur secara langsung.

Benyamin S. Bloom menyamapaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah psikomotorik (psychomotoric domain).

. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation).

. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan peserta didikan afektif adalah penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), pembentukan pola hidup (organization by a value complex).

(c) . Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided response), gerakan terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian (adaptation), dan kreativitas (originality).

Gagne dan Briggs mengklasifikasikan tujuan peserta didikan kedalam lima kategori, yaitu: (1) kemahiran intelektual (intelectual skills); (2) strategi kognitif (cognitive strategies); (3) informasi verbal (verbal invormation); (4) kemahiran motorik (motor skills); dan (5) sikap (attitudes).

Gegne menyusun delapan hirarkhi tugas belajar meliputi: (1) belajar tanda (signal learning); (2) belajar stimulus-response (stimulus-response learning); (3) jalinan (chaining); (4) jalinan verbal (verbal chaining); (5) belajar membedakan (discrimination lerning); (6) belajar konsep (concept learning); (7) belajar kaidah (rule learning); dan (8) pemecahan masalah (problem solving) (Gagne, 1977; Gagne dan Brigss, 1979; Romizoswki, 1981).

Prinsip-prinsip belajar yang dikembangkan oleh Gagne yaitu keterdekatan (contiguity), pengulangan (repetition), dan penguatan (reinforcement).

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap proses dan hasil belajar yaitu kondisi internal (kondisi fisik meliputi: kesehatan organ tubuh; kondisi psikis: kemampuan intelekual, emosional; dan kondisi sosial: kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan), dan kondisi eksternal (variasi dan tingkat kesulitan materi belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat).

Gagne (1979; 1981) mengklasifikasikan apa yang dipelajari oleh pembelajar kedalam lima macam, yaitu: (1) informasi verbal (verbal information); (2) kemahiran intelektual (intelectual skill); (3) strategi kognitif (cognitive strategy); (4) keterampilan motorik (motor skil); (5) sikap (attitude).