KDM 2

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki Kebutuhan yang berbeda-beda. Tapi, untuk kebutuhan dasar, pastinya setiap kebutuhan manusia adalah sama. Kebutuhan dasar manusia seorang individu mungkin tidak terpenuhi, terpenuhi sebagian, atau terpenuhi seluruhnya. Menurut teori ini,seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat,dan seseorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia. Klien dan keluarganya mungkin memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi,atau mereka mungkin tidak mampu untuk terus memenuhi kebutuhan mereka. Seseorang yang dibawa keruang kedaruratan karena henti jantung memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi terhadap udara,kebutuhan fisiologis yang paling dasar. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian Kebutuhan Dasar Manusia ? 2. Apa sajakah hal-hal yang mendasari pemahaman tentang Kebutuhan Dasar Manusia? 3. Apa sajakah model-model dari Kebutuhan Dasar Manusia? 4. Bagaimanakah karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi ? 1

description

hfdrytv

Transcript of KDM 2

Page 1: KDM 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia memiliki Kebutuhan yang berbeda-beda. Tapi, untuk kebutuhan dasar, pastinya

setiap kebutuhan manusia adalah sama. Kebutuhan dasar manusia seorang individu mungkin

tidak terpenuhi, terpenuhi sebagian, atau terpenuhi seluruhnya. Menurut teori ini,seseorang

yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat,dan seseorang dengan satu

atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau

mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia.

Klien dan keluarganya mungkin memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi,atau mereka

mungkin tidak mampu untuk terus memenuhi kebutuhan mereka. Seseorang yang dibawa

keruang kedaruratan karena henti jantung memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi terhadap

udara,kebutuhan fisiologis yang paling dasar.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Kebutuhan Dasar Manusia ?

2. Apa sajakah hal-hal yang mendasari pemahaman tentang Kebutuhan Dasar Manusia?

3. Apa sajakah model-model dari Kebutuhan Dasar Manusia?

4. Bagaimanakah karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi ?

5. Bagaimanakah penerapan kebutuhan dasar manusia dalam praktik keperawatan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Kebutuhan Dasar Manusia

2. Untuk mengetahui hal-hal yang mendasari pemahaman tentang Kebutuhan Dasar Manusia

3. Untuk mengetahui model-model dari Kebutuhan Dasar Manusia

4. Untuk mengetahu karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi

5. Untuk mengetahui penerapan Kebutuhan Dasar Manusia dalam praktik keperawatan

1

Page 2: KDM 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian KDM

Kebutuhan Dasar Manusia (KDM) adalah hal-hal seperti makanan,air,keamanan,dan

cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.

Kebutuhan Dasar Manusia juga dapat diartikan sebagai unsur-unsur yang diperlukan

oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis dan psikologis.

Walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan,kebutuhan yang unik,setiap orang

mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang terpenuhi

menentukan tingkat kesehatan dan posisi rentang sehat sampai sakit.

Selama hidup yang dialami, kebutuhan dasar manusia seorang individu mungkin

tidak terpenuhi, terpenuhi sebagian atau terpenuhi seluruhnya.

Kebutuhan Dasar Manusia ini bertujuan mempertahankan kehidupan dan kesehatan

manusia.

B. Hal – hal yang mendasari pemahaman tentang KDM

Pehamanan tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan

dan koreksi dirasakan bukan hanya tepat,akan tetapi juga memang diperlukan karena

pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung

secara simultan. Artinya,sambil memuaskan kebutuhan fisik,seseorang pada waktu yang

bersamaan ingin menikmati rasa aman,merasa dihargai,memerlukan teman serta ingin

berkembang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan

manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan

ini,perlu ditekankan bahwa:

- Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di

waktu yang akan datang

- Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu,terutama kebutuhan fisik,bisa bergeser

dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.

- Berbagai pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat

teoritis,namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengemban teori-

2

Page 3: KDM 2

teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat

aplikatif.

C. Model-Model Kebutuhan Dasar Manusia

Pendapat beberapa ahli tentang model kebutuhan dasar manusia,yaitu :

1. Virginia Henderson

Henderson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa

jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan.m menurut pendapat

Henderson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar

individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar ( basic nursing

care). Virginia Henderson (1966) mengidentifikasi 14 komponen dalam asuhan

keperawatan dasar ( basic nursing care) pada tingkat asuhan individu, mengacu kepada

aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seorang dari seseorang, perawat

membantunya dengan fungsi-fungsi ini atau membuat kondisi sehingga memungkinkan

dia melakukan hal-hal berikut ini:

- Bernafas secara normal

- Makan dan minum yang cukup

- Eliminasi ( buang air besar dan kecil )

- Bergerak dan mempertahankan postur yang diinginkan

- Tidur dan istirahat

- Memilih pakaian yang tepat

- Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran yang normal dengan menyesuaikan

pakaian yang digunakan dan memodifikasi lingkungan

- Menjaga kebersihan diri dan penampilan

- Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari membahayakan orang lain

- Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan

emosi,kekhawatiran,dan opini

- Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan

- Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai kebutuhan hidup

- Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi

3

Page 4: KDM 2

- Belajar,menemukan,atau memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah pada

perkembangan yang normal,kesehatan,dan penggunaan fasilitas kesehatan yang

tersedia.

2. Jean Watson

Jean watson(dalam B.Talento,1995) membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam dua

peringkat utama kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah dan kebutuhan yang tingkatnya

lebih tinggi. Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu

upaya kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang

dalam konteksnya terhadap kebutuhan lain dan semuanya kebutuhan itu antara lain :

- Kebutuhan untuk bertahan hidup (biofisikal)

- Kebutuhan fungsional (psikofisikal)

- Kebutuhan integratif (psikososial)

- Kebutuhan untuk berkembang (intrapersonal-interpersonal)

3. Abraham Maslow

Hierarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat

digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada

saat memberikan perawatan. Menurut teori ini, beberapa kebutuhan manusia tertentu

lebih dasar daripada kebutuhan lainnya; oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus

dipenuhi sebelum kebutuhan yang lain.

Lima tingkatan prioritas hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow :

4

Kebutuhan Fisiologis

Keselamatan dan keamanan

Cinta dan rasa memiliki

Harga diri

Aktualisasi diri

Page 5: KDM 2

a. Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas tertinggi dalam hierarki maslow. Seorang

individu yang memiliki beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi secara umum lebih

dulu mencari pemenuhan kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan hal

yang perlu atau penting untuk bertahan hidup. Manusia memiliki delapan macam

kebutuhan : oksigen, cairan, nutrisi, temperatur, eliminasi, tempat tinggal, istirahat

dan seks.

1) Oksigen

Oksigen merupakan kebutuhan fisiologis yang paling penting. Tubuh bergantung

pada oksigen dari waktu ke waktu untuk bertahan hidup. Oksigen harus secara

adekuat diterima dari lingkungan ke dalam paru-paru, pembuluh darah dan jaringan.

2) Cairan

Tubuh manusia membutuhkan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran

cairan, dikarenakan 60% dari Berat Badan adalah cairan. Cairan dimasukkan

melalui mulut,atau secara parenteral, dan cairan meninggalkan tubuh dari saluran

pencernaan, paru-paru, kulit dan ginjal. Klien dari berbagai umur dapat mengalami

kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan cairan, tetapi manusia yang paling muda dan

paling tua memiliki risiko terbesar. Penyakit parah, trauma, atau klien yang cacat

juga lebih cenderung untuk mengalami kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan

cairan.

3) Nutrisi

Tubuh manusia memiliki kebutuhan esensial terhadap nutrisi, walaupun tubuh dapat

bertahan tanpa makanan lebih lama daripada tanpa cairan. Seperti kebutuhan

fisiologis lainnya, kebutuhan nutrisi mungkin tidak terpenuhi pada berbagai usia.

4) Temperatur

Tubuh dapat berfungsi secara normal hanya dalam rentang temperatur yang

sempit,370. Temperatur tubuh diluar rentang ini dapat menimbulkan kerusakan otak

atau kematian.

Terpajan pada panas yang berkepanjangan meningkatkan aktivitas metabolik tubuh

dan meningkatkan kebutuhan oksigen jaringan. Pemajanan pada panas yang lama

dan berlebihan juga mempunyai efek fisiologis khusus. Pemajanan lokal terhadap

5

Page 6: KDM 2

panas dapat menimbulkan luka bakar derajat pertama, derajat kedua, atau luka

bakar, derajat ketiga. Pemajanan yang berlebihan terhadap matahari dapat

menyebabkan sunstroke, yang ditandai dengan demam tinggi, konvulsi dan koma.

Orang tua yang tinggal dirumah dengan ventilasi yang buruk tanpa mesin

pendingin(AC) berisiko terkena heatstroke selama cuaca panas berkepanjangan.

5) Eliminasi

Eliminasi materi sampah merupakan salah satu dari proses metabolik tubuh. Produk

sampah dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan.

Paru-paru secara primer mengeluarkan karbondioksida, sebuah bentuk gas yang

dibentuk selama metabolisme pada jaringan. Kulit mengeluarkan air dan natrium,

yang paling dikenal dengan keringat. Hal ini juga membantu regulasi temperatur

karena evaporasi keringat menurunkan temperatur tubuh. Ginjal merupakan bagian

tubuh primer yang utama untuk mengekskresikan kelebihan cairan tubuh, elektrolit,

ion-ion hidrogen dan asam. Usus mengeluarkan prosuk sampah yang padat dan

beberapa cairan dari tubuh.

6) Tempat tinggal

Walaupun kebanyakan orang mempunyai beberapa jenis tempat tinggal, terkadang

tempat tinggal, terkadang tempat tinggal tersebut dibawah standar dan tidak

memberikan perlindungan yang penuh.

Lingkungan yang kotor bisa menarik perhatian serangga dan binatang seperti tikus,

yang dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit. Jika sebuah rumah dengan

kondisi penerangan yang buruk atau kacau, akan terjadi peningkatan resiko terjadi

kerusakan yang tidak sengaja. Selain itu, kondisi yang sangat berantakan dan

kurang bersih merupakan faktor predisposisi untuk penyakit menular.

7) Istirahat

Setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar fisiologis untuk istirahat teratur.

Jumlah kebutuhan istirahat bervariasi, bergantung pada kualitas tidur, status

kesehatan, pola aktivitas, gaya hidup dan umur seseorang.

8) Seks

Seks dianggap oleh Maslow(1970) sebagai kebutuhan dasar fisiologis yang secara

umum mengambil prioritas diatas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan

6

Page 7: KDM 2

seksual dan perilaku bagaimana untuk memenuhinya dipengaruhi oleh umur,

latarbelakang sosial budaya, etika, nilai, harga diri, dan tingkat kesejahteraan.

Profesi kesehatan memberikan perhatian yang lebih tinggi pada seksualitas

manusia. Seksualitas melibatkan lebih daripada seks fisik. Hal tersebut bisa

melibatkan kebutuhan emosi, sosial dan spiritual. Seksualitas dapat dipengaruhi

oleh penyakit, kondisi kronis, dan hospitalisasi.

b. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman

a. Keselamatan fisik

Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan dan mengurangi atau

mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan. Ancaman tersebut mungkin

penyakit, kecelakaan, bahaya, atau pemajanan pada lingkungan.

b. Keselamatan psikologis

Untuk selamat dan aman secara psikologis, seorang manusia harus memahami

apa yang diharapkan dari orang lain, termasuk anggota keluarga dan profesional

pemberi perawatan kesehatan. Seseorang harus juga mengetahui apa yang

diharapkan dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang dijumpai

dalam lingkungan.

Dalam beberapa kasus, orang secara umum tidak secara langsung menyatakan

bahwa keselamatan psikologis mereka terancam, tetapi dari pembicaraan mereka

baik secara tidak langsung memperlihatkan perasaan mereka.

c. Kebutuhan Cinta dan Rasa Memiliki

Manusia secara umum membutuhkan perasaan bahwa mereka dicintai oleh keluarga

mereka dan bahwa mereka diterima oleh teman sebayanya dan masyarakat.

Kebutuhan ini secara umum meningkat setelah kebutuhan fisiologis dan keselamatan

terpenuhi karena hanya pada saat individu merasa selamat dan aman, mereka

mempunyai waktu dan energi untuk mencari cinta dan rasa memiliki dan untuk

membagi cinta tersebut dengan orang lain.

Bahkan seseorang yang secara umum mampu memenuhi kebutuhan cinta dan rasa

memiliki, sering tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut pada saat

terjadi sakit atau terluka.

d. Kebutuhan Penghargaan dan Harga Diri

7

Page 8: KDM 2

Manusia memerlukan perasaan stabil terhadap harga diri, maupun perasaan bahwa

mereka dihargai oleh orang lain. Kebutuhan harga diri berhubungan dengan

keinginan terhadap kekuatan, pencapaian, rasa cukup, kompetensi, rasa percaya diri,

kemerdekaan. Manusia juga membutuhkan penghargaan atau apresiasi dari orang

lain. Pada saat kedua kebutuhan ini terpenuhi, seseorang merasa percaya diri dan

berguna. Jika kebutuhan harga diri dan penghargaan dari orang lain tidak terpenuhi,

orang tersebut mungkin merasa tidak berdaya dan merasa rendah diri (Maslow,

1970). Jika tingkat harga diri klien sangat rendah berarti mereka gagal untuk

merawat diri mereka sendiri.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri merupakan tingkat kebutuhan yang paling tinggi dalam hirarki

kebutuha manusia menurut Maslow. Menurut teori, pada saat manusia sudah

memenuhi seluruh kebutuhan pada tingkatan yang lebih rendah, hal tersebut melalui

aktualisasi diri dikatakan bahwa mereka mencapai potensi mereka yang paling

maksimal.

Manusia yang teraktualisasi dirinya memiliki kepribadian multidimensi yang

matang. Mereka sering mampu untuk mengansumsi dan menyelesaikan tugas yang

banyak, dan mereka mencapai pemenuhan kepuasan dari pekerjaan yang dikerjakan

dengan baik. Mereka tidak bergantung secara penuh pada opini orang lain mengenai

penampilan, kualitas kerja, atau metode penyelesaian. Walaupun mereka mungkin

mengalami kegagalan dan keraguan, mereka secara umum menghadapinya secara

realistis.

Kebutuhan saat ini, lingkungan dan tekanan bergantung pada seberapa baik manusia

memenuhi kebutuhan aktualisasi diri mereka.

4. Martha E. Rogers

Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas.

Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian

Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979

beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif

mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.

Keperawatan menurut Roger adalah ilmu humanisti/humanitarian yang

menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan

8

Page 9: KDM 2

dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip –

prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu

kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan

manusia.

Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip kreatifitas,

seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas

yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati

nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam

aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas

keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa

berdasar pada konsep pemahaman manusia / individu seutuhnya.

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti

antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori

Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan

adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara

langsung.

Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi

mengenai manusia, yaitu :

1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan

lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang

khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari

suatu subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem

kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.

2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan

material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai

faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari

semua hal.

3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling

bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya

9

Page 10: KDM 2

seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan

semula.

4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.

5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan,

bertutur bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di

dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan

luasnya dunia.

Dalam teorinya, Martha Rogers (1970), mempertimbangkan manusia ( kesatuan

manusia) sebagai sumber energi yang menyatu dengan alam semesta. Manusia

berada dalam interaksi yang terus menerus dengan lingkungan (lutjens,1995). Selain

itu, manusia merupakan satu kesatuan utuh memiliki integritas diri dan menunjukkan

karakteristik yang lebih dari sekedar gabungan dari beberapa bagian (Rogers 1970).

Manusia yang utuh merupakan ” Empat sumber dimensi energi yang diidentifikasi

oleh pola dan manisfestasi karakteristik spesifik yang menunjukkan kesatuan dan

yang tidak dapat di tinjau berdasarkan bagian pembentuknya” (Maminer –

Toey,1994).

Keempat dimensi yang di gunakan oleh Martha E. Rogers sumber energi,

keterbukaan, keteraturan dan pengorganisasian, dan empat dimensionalitas manusia

digunakan untuk menentukan prinsip mengenai bagaimana berkembang.

5. TEORI KING

Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King (1971,1981, 1987) berfokus pada

interaksi pada tiga system , yaitu:

1. System personal

2. System interpersonal

3. System social

Ketiga system tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan klien.

Hubungna perawat dengan klien merupakan sarana pemberian asuhan keperawatan,

dimana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dank lien

10

Page 11: KDM 2

dipengaruhi oleh prilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh system asuhan

keperawatan yang berlaku (King, 1971, 1981). Tujuan perawat adalah

memanfaatkan komunikasi yang membantu klien dalam menciptakan dan

mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.

6. Teori Abdelah

Teori keperawatan yang dikembangkan oleh Faye Abdelah et al. (1960) meliputi

pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan

fisik, emosi, intelektual, social dan spiritual baik klien maupun keluarga. Ketika

menggunakan pendekatan ini, perawat memerlukan pengetahuan dan keterampilan

dalam hubungan interpersonal, psikologi, pertumbuhan dan perkembangan manusia,

komunikasi dan sosiaologi, juga pengetahuan tentang ilmu-ilmu dasar dan

keterampilan keperawatan tertentu. Perawat adalah pemberi jalan dalam

menyelesaikan masalah dan juga sebagai pembuat keputusan. Perawat merumuskan

gambaran tentang kebutuhan klien secara individual, yang mungkin terjadi dalam

bidang-bidang berikut ini:

1. Kenyamanan, kebersihan dan keamanan

2. Keseimbangan fisiologis

3. Factor-faktor psikologi dan social

4. Factor-faktor sosiologi dan komonitas

Dalam keempat bidang di atas, Abdelah mengidentifikasi kebutuhan secara spesifik,

yang sering dikenal dengan sdebagai 21 masalah keperawatan Abdellah :

1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik

2. Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, istirahat dan tidur yang optimal

3. Mencegah terjadinya kecelakaan, cidera, atau trauma lain dan mencegah meluasnya

infeksi

4. Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memeperbaiki

deformitas

5. Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh

6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh tubuh

7. Mempertahankan eliminasi

11

Page 12: KDM 2

8. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

9. Mengenali respon-respon fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit-patologis,

fisiologis, dan kompensasi

10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi

11. Mempertahankan fungsi sensorik

12. Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan negative

13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan

penyakit organic

14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal

15. Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif

16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif

17. Menghasilkan atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik

18. Memfasilitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki kebutuhan

fisik, emosi dan perkembangan yang berbeda

19. Menerima tujuan yang optimal yang dapat dicapi sehubungan dengan keterbatasan-

fisik dan emosional

20. Menggunakan sumber-sumber di komonitas sebagai sumber bantuan dalam

mengatasi masalah yang muncul akibat penyakit

21. Memahami peran dari masalah social sebagai factor-faktor yang mempengaruhi

dalam munculnya suatu penyakit.

7. Teori Keperawatan Orem

Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care. Model Self Care

ini memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu

pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar

dengan tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan

keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini berkembang sejak tahun 1959-2001.

      Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam

keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas keampuan. Self

Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai

pedoman dalam tindakan.

12

Page 13: KDM 2

      Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai

pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri

dari:

1. Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.

2. Water (air): pemeliaraan pengambilan air

3. Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan

4. Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi

5. Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan

aktivitas.

6. Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial): pemeliharaan

dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.

7. Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada

kehidupan manusia dalam keadaan sehat .

8. Promotion of Normality

      Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada

kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur

dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperwatan Orem mengembangkan tiga

bentuk teori Self Care, di antaranya:

a. Perawatan Diri Sendiri (Self Care)

      Teori Self Care meliputi :

a. Self Care : merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan

oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta

kesejahteraan.

b. Self Care Agency : merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan

perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural,

kesehatan dan lain-lain.

c. Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri

sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk

perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.

13

Page 14: KDM 2

d. Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan

pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan

proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care

Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites (kebutuhan

universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care Requisites

(kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisites

(kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).

b. Self Care Defisit

            Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di

mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan.

Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk

melakukan self carenya secara terus menerus. Self care defisit dapat diterapkan pada

anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya

perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self

care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri

serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk

proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai

pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan

untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.

c. Teori Sistem Keperawatan

      Teori Sistem Keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas

bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri.

Dalam pandangan sistem ini, Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan

keperawatan diantaranya:

a. Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ). Merupakan suatu

tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien

dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri

yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan,  dan ambulansi serta adanya

manipulasi gerakan.

14

Page 15: KDM 2

b. Sistem Bntuan Sebagian (Partially Compensatory System). Merupakan siste dalam

pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang

memerlukan bantuan secara minimal. 

c. Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada

pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu

memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu

melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran.

8. Teori Gordon

Ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu

meminjam teori – teori dari disipin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk

mengintegrasikan teori- teori ini ke dalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik

keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan,

serta menumbuh-kembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.

Pola/konsep di definisikan seperti pembentukan tingkah laku yang terjadi secara berangkai.

(Gordon,1994,p.70). “Pola Fungsional Kesehatan (cara Hidup) klien, apakah pribadi,

keluarga atau masyarakat, berkembang dari interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola

adalah penjabaran dari gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola yang dapat dimengerti

tanpa mengetahui pola yang lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologi,

perkembangan, budaya, sosial dan spiritual” (Gordon.1994. p318). Pola Fungsional

Kesehatan dapat dikaji perkembangannya sejalan dengan perubahan waktu. 11 pola

fungsional kesehatan termasuk Persepsi kesehatan-managemen Kesehatan, Nutrisi-

metabolisme, eliminasi, aktivitas –latihan, istirahat-tidur. Persepsi kognitif, konsep diri-

persepsi diri, Hubungan-peran, seksual-reproduksi, Pola pertahanan diri-toleransi, keyakinan

dan nila. (Gordon,194, p.70).

11 MODEL KONSEP & TIPOLOGI POLA KESEHATAN FUNGSIONAL

MENURUT GORDON

 

1. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan

Menggambarkan Persepsi,pemeliharaan dan penanganan kesehatanPersepsi terhadap arti

kesehatan,dan penatalaksanaan kesehatan,kemampuan menyusuntujuan,pengetahuan tentang

praktek kesehatan,

2. Pola Nurtisi –Metabolik 

15

Page 16: KDM 2

Menggambarkan Masukan Nutrisi, balance cairan dan elektrolitNafsu makan,pola makan,

diet,fluktuasi BB dalam 6 bulan terakhir, kesulitan menelan, Mual/muntah, Kebutuhan

jumlah zat gizi, masalah /penyembuhan kulit, Makanan kesukaan.

3. Pola Eliminasi

Menjelaskan pola Fungsi eksresi,kandung kemih dan KulitKebiasaan defekasi,ada tidaknya

masalah defekasi,masalah miksi (oliguri,disuri dll), penggunaankateter, frekuensi defekasi

dan miksi, Karakteristik urin dan feses, pola input cairan, infeksisaluran kemih,masalah bau

badan, perspirasi berlebih, dll

4. Pola Latihan-Aktivitas

Menggambarkan pola latihan,aktivitas,fungsi pernafasan dan sirkulasi. Pentingnya

latihan/gerak dalam keadaan sehat dan sakit,gerak tubuh dan kesehatan berhubungan satu

sama lainKemampuan klien dalam menata diri apabila tingkat kemampuan 0: mandiri, 1:

dengan alatbantu, 2: dibantu orang lain, 3 : dibantu orang dan alat 4 : tergantung dalam

melakukanADL,kekuatan otot dan Range Of Motion, riwayat penyakit jantung,

frekuensi,irama dankedalam nafas,bunyi nafas riwayat penyakit paru,

5. Pola Kognitif Perseptual

Menjelaskan Persepsi sensori dan kognitif. Pola persepsi sensori meliputi pengkajian fungsi

penglihatan,pendengaran,perasaan,pembau dan kompensasinya terhadap tubuh. Sedangkan

polakognitif didalamnya mengandung kemampuan daya ingat klien terhadap persitiwa yang

telahlama terjadi dan atau baru terjadi dan kemampuan orientasi klien terhadap

waktu,tempat, dannama (orang,atau benda yang lain).Tingkat pendidikan,persepsi nyeri dan

penanganan nyeri,kemampuan untuk mengikuti, menilainyeri skala 0-10,pemakaian alat

bantu dengar,melihat,kehilangan bagian tubuh atau fungsinya,tingkat kesadaran, orientasi

pasien, adakah gangguan penglihatan,pendengaran, persepsi sensori(nyeri),penciuman dll.

6. Pola Istirahat-Tidur

Menggambarkan Pola Tidur,istirahat dan persepasi tentang energy.Jumlah jam tidur pada

siang dan malam, masalah selama tidur, insomnia atau mimpi buruk,penggunaan obat,

mengeluh letih

7. Pola Konsep Diri-persepsi Diri

Menggambarkan sikap tentang diri sendiri dan persepsi terhadap kemampuan.Kemampuan

konsep diri antara lain gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide dirisendiri.

Manusia sebagai system terbuka dimana keseluruhan bagian manusia akan

16

Page 17: KDM 2

berinteraksidengan lingkungannya. Disamping sebagai system terbuka, manuasia juga

sebagai mahkluk bio-psiko-sosio-kultural spriritual dan dalam pandangan secara

holisticAdanya kecemasan, ketakutan atau penilaian terhadap diri., dampak sakit terhadap

diri, kontak mata, asetif atau passive, isyarat non verbal,ekspresi wajah, merasa taj

berdaya,gugup/relaks

8. Pola Peran dan Hubungan.

Menggambarkan dan mengetahui hubungan dan peran klien terhadap anggota keluarga dan masyarakat, tempat tinggal klien, pekerjaan,tempat tinggal, tidak punya rumah,tingkah laku yang passive/agresif terhadap orang lain, masalah keuangan, dan lain-lain.

9. Pola Reproduksi/Seksual

Menggambarkan kepuasan atau masalah yang actual atau dirasakan dengan

seksualitasDampak sakit terhadap seksualitas, riwayat haid,pemeriksaan mamae sendiri,

riwayat penyakithub sex,pemeriksaan genital

10. Pola Pertahanan Diri (Coping-Toleransi Stres)

Menggambarkan kemampuan untuk menanngani stress dan penggunaan system

pendukungPenggunaan obat untuk menangani stress,interaksi dengan orang terdekat,

menangis, kontak mata,metode koping yang biasa digunakan,efek penyakit terhadap tingkat

stress

11. Pola Keyakinan Dan Nilai

Menggambarkan dan Menjelaskan pola nilai,keyakinan termasuk spiritual. Menerangkan

sikap dan keyakinan klien dalam melaksanakan agama yang dipeluk dan

konsekuensinya.Agama, kegiatan keagamaan dan buadaya,berbagi denga orang lain,bukti

melaksanakan nilai dankepercayaan, mencari bantuan spiritual dan pantangan dalam agama

selama sakit.

9. Teori Peplau

Teori Hildegard peplau (1952) berfokus pada individu, perawat dan proses interaktif.

Hasilnya adalah hubungan perawat klien. Klien sebagai individu dengan kebutuhannya,

sedangkan perawat sebagai interpersonal dengan proses terapis. Tujuan keperawatan adalah

untuk mendidik klien dan keluarganya serta membantu klien mencapai kematangan

perkembangan personal. Dengan hubungan perawat –klien, pearawat dapat berlaku sebagai

17

Page 18: KDM 2

sumber daya manusia, konsultan, dan wakil bagi klien. Sebagai contoh ketika klien mencari

pertolongan, langkah pertama perawat dan klien mencari pertolongan, langkah pertama

perawat dank lien membahas pokok masalah kemudian perawat menjelaskan fasilitas yang

tersedia. Untuk mengembangkan hubungan perawat – klien, perawat dan klien dapat

mengidentifikasi masalah dan saolusinya. Dari hubungan ini, klien mendapatkan

kebutuhannya dengan menggunakan fasilitas yang ada, sedangkan perawat membantu klien

mengurangi kecermasan yang berkaitan dengan masalah pelayanan kesehatan. Teori Peplau

adalah kolaborasi hubungan perawat – klien dalam menghasilkan sebuah dorongan

pertumbuhan melalui keefektivan hubungan interpersonal untuk mendapatkan kebutuhan

klien.

10. Teori Roy

Teori Adaptasi Sister Callista Roy melihat klie sebagai suatu system adaptasi. Menurut

model Roy, tujuan keperawatan adalah membantu individu beradaptasi terhadap perubahan

kebutuhan psikologis, konsep diri, aturan-aturan yang berlaku, dan hubungan bebas pada

waktu sehat dan sakit. Kebutuhan akan pelayanan keperawatan timbul saat klien tidak dapat

beradaptasi dengan tekanan lingkungan internal dan ekternal. Semua individu harus

beradaptasi dengan tekanan dalam hal berikut ini.

a. Memenuhi kebutuhan dasar psikologis.

b. Mengembangkan konsep diri yang positif.

c. Melaksanakan peraturan-peraturan social.

d. Mencapai keseimbangan antara kebebasan dan keterikatan.

Perawat menjelaskan tekanan apa yang menyebabkan masalah buat klien dan menilai

bagaimana sebaiknya klien beradaptasi dengan semua itu. Perawat membantu klien

beradaptasi . sebagai contoh, klien yang kehilangan banyak darah pascaoperasi dan saat ini

kadar hematokritnya rendah memerlukan intervensi kepearawatan untuk membantu dalam

mengatasi masalah tersebut. Perawat membuat intervensi selama masa intirahat.

11. Teori Leininger

Teori Leininger tentang keragaman pelayanan berdasarkan kultur dan universalitas

mengatakan bahwa kasih saying merupakan inti dari keperawatan, dominan karakteristik,

18

Page 19: KDM 2

dan cirri khas keperawatan. Ada beberapa jenis pelayanan manusia brdasarkan kultur dalam

penerapan, proses dan bentuknya. Factor social, seperti kepercayaan klien, politik, kultur,

dan tradisi merupakan factor signifikan yang mempengaruhi pelayanan, kesehatan klien, dan

bentuk penyakit. Tujuan teori leininger adalah menyediakan bagi klien pelayanan kesehatan

spesifik secara kultural. Untuk memberikan asuhan keperawatan bagi klien dengan kultur

tertentu, perawat perlu ,memperhitungkan tradisi kultur klien, nilai-nilai dan kepercayaan

kedalam rencana perawatan. Sebagai contoh, beberapa kultur percaya bahwa kepala dalam

suatu komunitas harus ada pada saat memutuskan jenis pelayanan kesehatan sehingga tim

pelayanan kesehatan perlu membuat jadwal ulang ketika lingkungan menginginkan kepala

komunitas. Selain itu, terdapat perbedaan cara expresi diantara kultur. Sebagai contoh,

individu keturunan iris tidak akan mengeluh kesakitan. Kontrasnya, individu dari kultur

timur tengah lebih mudah mengeluh sakit. Dari kedua contoh tersebut, perawat perlu lebih

mengerti kultur klien dalam praktik menilai tingkat rasa sakit klien.

12. Teori Banner dan Wrubel

Caring yang dominan merupakan model yang dibuat oleh Patricia Banner dan Juditha

Wrubel. Caring adalah sentral, central menghasilkan kemungkinan untuk beradaptasi,

kemampuan untuk berkomunikasi dengan sesame dan perhatian terhadap bersama, serta

mau memberi dan menerima bantuan. Cering berarti bahwa individu, kejadian, proyek, dan

sesuatu yang penting bagi manusia. Caring memberikan sebuah hubungan dan mewakili

sekelompok partisipasi (misalnya caring tentang hubungan keluarga, caring tentang

hubungan pertemanan, caring tentang hubungan klien). Banner dan Wrubel melihat tujuan

personal sebagai bentuk alami praktik keperawatan. Dalam caring terhadap klien, perawat

membantu klien menjadi sehat dengan peduli terhadap seluruh intervensi yang ada dan

membantu pemberi pelayanan selanjutnya.

13. Model Sistem Neuman

Betty Neuman, seorang perawat kesehatan komunitas dan ahli psikologi klinis, mulai mengembangkan modelnya ketika mengajar dikeperawatan kesehatan komunitas di Universitas California, Los Angeles. Model ini didasarkan pada teori Gestalt, teori stress Selye, dan teori system umum.

Model system Neuman dilandaskan pada hubungan individu terhadap stress, dan factor-faktor rekonstitusi (reconstitution) yang sifatnya dinamis. Rekosntitusi adalah konsep adaptasi terhadap stressor.

19

Page 20: KDM 2

Neuman memandang klien sebagai suatu system terbuka yang terdiri dari struktur dasar atau inti pusat sumber energy (fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual) yang dikelilingi oleh dua batasan atau cincin konsentris yang disebut garis resistensi.

Neuman menjelaskan stressor sebagai setiap kekuatan lingkungan yang mengubah stabilitas system. Stressor dikategorikan menjadi stressor intra personal, yang terjadi dalam individu (mis., infeksi); stressor interpersonal, yang terjadi antara individu (mis., harapan peran yang tidak realistis),; dan stressor ekstrapersonal, yang terjadi diluar individu (mis., kekhawatiran financial).

Intervensi keperawatan berfokus pada menahan atau memelihara stabilitas system. Intervensi ini dilaksanakan dengan menggunakan tiga tingkta preventif.

a. Pencegahan primer mengidentifikasi factor risiko, berupaya untuk menyingkirkan stressor, dan berfokus pada perlindungan garis pertahanan normal dan memperkuat garis pertahanan fleksibel. Suatu reaksi belum terjadi, tetapi tingkat resiko diketahui.

b. Pencegahan sekunder berhubungan dengan intervensi atau terapi aktif yang dimulai setelah gejala telah terjadi. Fokusnya adalah untuk memperkuat garis resistensi internal, mengurangi reaksi dan meningkatkan factor-faktor resistensi.

c. Pencegahan tersier mengacu pada intervensi lanjutan setelah intervensi tingkat sekunder. Pencegahan ini berfokus pada readaptasi dan stabilitas serta melindungi rekonstitusi atau kembali ke kondisi sejahtera setelah terapi. Perawat menekankan pendidikan kesehatan pada klien dalam menguatkan resistensi terhadap stressor dan cara untuk membantu mencegah berulangnya reaksi atau regresi.14. Teori Human Becoming Parse

Rosemarie Rizzo Parse memiliki pengalaman yang banyak dalam teori, penelitian,

administrasi, dan praktik keperawatan. Teori Parse menyatakan bahwa keperawatan harus

berfokus pada kualitas hidup dari perspektif pasien atau klien. Alat yang digunakan perawat

untuk mencapai hal itu disebut Parse sebagai “true presence”. Seseorang berada pada proses

becoming yang terus-menerus, dan Parse mengajukan tiga prinsip yang mencirikan human

becoming.

Prinsip 1. Human becoming adalah kebebasan memilih makna (meaning) personal dalam

situasi proses intersubjektif dari prioritas nilai terkait.

Prinsip 2. Human becoming yaitu penciptaan bersama-sama (cocreating) pola ritmik

(rhythmic patterns) atau keterkaitan dalam proses terbuka dengan alam semesta.

Prinsip 3. Human becoming adalah cotranscending secara multidimensi dengan

kemungkinan-kemungkinan yang muncul.

20

Page 21: KDM 2

Ketiga prinsip ini berfokus pada makna (meaningz), ritmisitas (rhytmicity), dan

contranscendence.

a. Meaning muncul dari hubungan tinbal-balik seseorang dengan dunia dan mengacu pada

kejadian yang menyebabkan seseorang terikat dengan derajat signifikansi yang bervariasi.

1) Imaging- menstrukturkan makna dari pengalaman

2) Valuing- memastikan keyakinanyang dihargai

3) Languaging- mengekspresikan citra yang dihargai

b. Ritmisitas adalah suatu pergerakan menuju keragaman yang lebih besar.

1) Revealing-concealing-membuka beberapa aspek diri dan menutup aspek diri dan

menutup aspek yang lain secara simultan

2) Enabling-limiting- hasil pemilihan,dalam memilih, seseorang dapat membolehkan

beberapa hal dan membatasi hal yang lain.

3) Connecting-separating- suatu proses simultan; menghubungkan dengan beberapa

fenomena mengakibatkan pemisahan dari fenomena yang lain

c. Contranscendence adalah suatu proses pencapaian melebihi diri.

1) Powering- bergerak kearah semua kemingkinan dimasa yang akan datang

2) Originating- membedakan diri dari orang lain

3) Transforming- proses berubah yang berkelanjutan; bergerak kearah keragaman yang

lebih besar dengan melewati kondisi ini

Teori Parse memungkinkan perawat untuk memahami bagaimana individu memilih dan

memegang tanggung jawab akan pola kesehatan personal. Menurut Parse, klien adalah

figure yang berkuasa dan pengambil keputusan.

15. Teori Lydia E. Hall

Lydia E. Hall menekankan 3 teori lingkaran keperawatan. Yaitu :

a. Care adalah kepedulian perawat terhadap klien.

b. Core adalah mengungkapkan perasaan klien untuk menggali kesembuhan pasien.

c. Cure adalah pengobatan penyakit klien (kolaborasi dengan dokter).

D. Karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi

Menurut teori Maslow , mengidentifikasikan 15 ciri karakteristik seseorang

yang kebutuhan dasarnya terpenuhi ,yaitu :

21

Page 22: KDM 2

1. Memiliki persepsi akurat tentang realitas

2. Menikmati pengalaman baru

3. Memiliki kecenderungan untuk mencapai pengalaman puncak

4. Memiliki standar moral yang jelas

5. Memiliki selera humor

6. Merasa bersaudara dengan semua manusia

7. Memiliki hubungan pertemanan yang erat

8. Demokratis dalam menerima orang lain

9. Membutuhkan privasi

10. Bebas dari budaya dan lingkungan

11. Kreatif

12. Spontan

13. Lebih berpusat pada permasalahan,bukan pada diri sendiri

14. Mengakui sifat dasar manusia

15. Tidak selalu ingin menyamankan diri dengan orang lain

E. Penerapan kebutuhan dasar manusia dalm praktik keperawatan

Teori maslow mengenai kebutuhan manusia dapat memberikan dasar untuk

pemberian perawatan pada klien dari semua umur dan dalam berbagai lingkungan pelayanan

kesehatan . Pada saat perawat menerapkan teori ini dalam praktik,bagaimanapun juga

fokusnya adalah pada kebutuhan individu lebih dari pada ketaatan yang kaku pada hirarki

Maslow. Hirarki Maslow secara umum mengenai prioritas kebutuhan pada kebanyakan

manusia tetapi tidak pada seluruh manusia.

Dalam semua kasus kedaruratan kebutuhan fisiologis mengambil tempat yang lebih

dulu diatas tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Pada satu klien kebutuhan harga diri

mungkin mempunyai prioritas lebih tinggi dari pada kebutuhan nutrisi jangka panjang,

sedangkan pada klien yang lain mungkin sebaliknya. Untuk memberikan perawatan yang

paling efektif, perawat perlu memahami hubungan antara kebutuhan yang berbeda pada

individu. Selanjutnya walaupun hirarki kebutuhan menyarankan bahwa satu kebutuhan

harus terpenuhi sebelum lainnya, pemberian perawatan sering melakukan dua atau lebih

tindakan pada waktu yang bersamaan.

22

Page 23: KDM 2

23

Page 24: KDM 2

BAB III

PENUTUP

A. simpulan

Kebutuhan dasar manusia (KDM) adalah hal-hal seperti makanan,air,keamanan,dan

cinta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Walaupun

setiap orang mempunyai sifat tambahan,kebutuhan yang unik,setiap orang mempunyai

kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarrnya kebutuhan dasar yang terpenuhi

menentukan tingkat kesehatan dan posisi rentang sampai sakit.

Karakteristik seseorang yang kebutuhan dasarnya terpenuhi ,meliputi : Memiliki

persepsi akurat tentang realitas,menikmati pengalaman baru,memiliki kecenderungan untuk

mencapai pengalaman puncak,memiliki standar moral yang jelas,memiliki selera

humor,merasa bersaudara dengan semua manusia,mem iliki hubungan pertemanan yang

erat,demokratis dalam menerima orang lain,membutuhkan privasi,bebas dari budaya dan

lingkungan,kreatif,spontan,dan lain lainyan.

24

Page 25: KDM 2

DAFTAR PUSTAKA

Potter&Perry.2006.Fundamental Keperawatan volume 2.Jakarta:EGC.

Kusnanto. 2004. Pengatar Profesi Dan Praktik Keperawatan Professional. Jakarta : EGC

25