(KBHL) Senyawa Metabolit Sekunder Rumput Laut

4
Senyawa Metabolit Sekunder pada Rumput Laut Sargassum crassifolium 1. Flavonoid Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas nutrisi makanan. Bagi tumbuhan, senyawa flavonoid berperan dalam pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori, kompetisi, interaksi dengan mikrobia, dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar UV, molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan. Flavonoid tersusun dari dua cincin aromatis yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propana (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6. Struktur Flavonoid : 2. Saponin Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau triterpena. Saponin mempunyai aktifitas farmakologi yang cukup luas diantaranya meliputi: immunomodulator, anti tumor, anti inflamasi, dan antivirus.

description

..

Transcript of (KBHL) Senyawa Metabolit Sekunder Rumput Laut

Senyawa Metabolit Sekunder pada Rumput Laut Sargassum crassifolium

Senyawa Metabolit Sekunder pada Rumput Laut Sargassum crassifolium1. Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Senyawa ini berperan penting dalam menentukan warna, rasa, bau, serta kualitas nutrisi makanan. Bagi tumbuhan, senyawa flavonoid berperan dalam pertahanan diri terhadap hama, penyakit, herbivori, kompetisi, interaksi dengan mikrobia, dormansi biji, pelindung terhadap radiasi sinar UV, molekul sinyal pada berbagai jalur transduksi, serta molekul sinyal pada polinasi dan fertilitas jantan.

Flavonoid tersusun dari dua cincin aromatis yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana dua cincin benzene (C6) terikat pada suatu rantai propana (C3) sehingga membentuk suatu susunan C6-C3-C6.

Struktur Flavonoid :

2. Saponin

Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau triterpena. Saponin mempunyai aktifitas farmakologi yang cukup luas diantaranya meliputi: immunomodulator, anti tumor, anti inflamasi, dan antivirus. Saponin diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia menjadi dua yaitu saponin steroid (memiliki efek anti jamur) dan saponin triterpenoid. Senyawa saponin dapat pula diidentifikasi dari warna yang dihasilkannya dengan pereaksi Liebermann-Burchard. Warna biru-hijau menunjukkan saponin steroida, dan warna merah, merah muda, atau ungu menunjukkan saponin triterpenoida (Farnsworth, 1966).

Hanya sedikit yang diketahui fungsi saponin untuk tumbuhan itu sendiri. Banyak saponin diketahui antimikroba untuk menghambat jamur dan untuk melindungi tanaman dari serangga. Saponin dianggap sebagai bagian dari sistem pertahanan tanaman dan dengan demikian dimasukan dalam kelompok besar mol pelindung pada sel tumbuhan (Morrisey & Osboun,1999).

3. Tanin

Tanin merupakan salah satu jenis senyawa yang termasuk ke dalam golongan polifenol. Senyawa tanin ini banyak di jumpai pada tumbuhan. Tanin secara umum didefinisikan sebagai senyawa polifenol yang memiliki berat molekul cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat membentuk kompleks dengan protein.

Tanin merupakan metabolit sekunder tanaman yang bersifat astrigen yaitu mempunyai kemampuan mengerutkan jaringan sehingga dapat mengurangi sekresi. Selain itu Tanin berfungsi sebagai pelindung tanaman ketika masa pertumbuhan dari bagian tertentu tanaman, untuk proses metabolisme dari beberapa bagian tanaman, dapat mengendapkan protein sehingga digunakan sebagai antiseptik, sebagai antidotum (keracunan alkaloid), dan sebagai reagen pendeteksi gelatin, alkaloid, dan protein

Struktur Tanin :

4. Steroid

Steroid adalah suatu golongan senyawa triterpenoid yang mengandung inti siklopentana perhidrofenantren yaitu dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah cincin siklopentana. Tiga senyawa yang biasa disebut fitosterol terdapat pada hampir setiap tumbuhan tinggi yaitu: sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol (Harborne, 1987; Robinson, 1995).

Menurut asalnya senyawa steroid dibagi atas: 1. Zoosterol, yaitu steroid yang berasal dari hewan misalnya kolesterol. 2. Fitosterol, yaitu steroid yang berasal dari tumbuhan misalnya sitosterol dan stigmasterol 3. Mycosterol, yaitu steroid yang berasal dari fungi misalnya ergosterol 4. Marinesterol, yaitu steroid yang berasal dari organisme laut misalnya spongesterol. Steroid pada tumbuhan diantara lain berguna untuk menghambat penuaan daun, mengakibatkan lengkuk pada daun rumput-rumputan, dan meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan.