Kawasan Industri Siap Tampung Relokasi Pabrik · 2020. 7. 28. · an terkait rencana relokasi tujuh...

1
INDUSTRI 13 Kontan Selasa, 28 Juli 2020 nINFRASTRUKTUR nMANUFAKTUR Gerai Laba PYFA Terkerek Efisiensi dan Produk Margin Tinggi JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mencatatkan kinerja positif pada tahun ini. Selama semester I 2020, PYFA membukukan laba bersih senilai Rp 5,70 miliar. Jum- lah itu menanjak 222% year-on-year (yoy). Pyridam Farma mencatatkan lonjakan laba di tengah penjualan bersih mereka yang melandai. Penjualan bersih PYFA hanya naik tipis 0,16% (yoy) menjadi Rp 121,57 miliar di semester I 2020. Realisasi itu meliputi penjualan produk farmasi, produk alat kecantikan dan jasa maklun sebesar Rp 115,08 miliar, kemudian penjualan produk kesehatan Rp 6,48 miliar. Sekretaris Perusahaan PT Pyridam Farma Tbk, Ryan Arvin Sutikno menjelaskan, pencapaian laba bersih dipicu pertumbuhan penjualan yang positif pada produk dengan margin tinggi. Manajemen juga memacu efisiensi biaya, terutama biaya produksi. Sebelumnya PYFA sempat membeli bahan baku dalam jumlah besar. Dengan cara itu, mereka memperoleh harga beli bahan baku yang lebih rendah ketimbang biasanya. “Hal lainnya karena persediaan bahan baku cukup, se- hingga pada saat ada kenaikan harga tidak membeli lagi,” kata Ryan kepada KONTAN, Minggu (26/7). Di semester pertama tahun ini, beban pokok penjualan PYFA memang menurun 13% (yoy) menjadi Rp 44,43 miliar. Dengan demikian, Pyridam Farma mengantongi laba kotor Rp 77,13 miliar selama enam bulan pertama tahun ini. Jum- lah itu setara 63,45% terhadap penjualan bersih PYFA hing- ga akhir Juni tahun ini. M. Krishna Prana Julian, Sugeng Adji Soenarso Insentif Bagi Industri Media Massa ANTARA/FB Anggoro Seorang pegawai memeriksa kondisi mesin cetak dan kertas di sebuah perusahaan media massa di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (27/7). Pemerintah memastikan industri media mendapatkan insentif untuk mengatasi dampak Covid-19. Insentif tersebut antara lain berupa penghapusan pajak pertambahan nilai kertas, penangguhan beban listrik, penangguhan kontribusi BPJS Ketenagakerjaan, keringanan cicilan pajak korporasi, membebaskan pajak penghasil- an karyawan dan menginstruksikan kementerian untuk mengalihkan anggaran belanja iklan ke media lokal. KERAMIK n CAKK Menjalankan Mesin Baru JAKARTA. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) menderita rugi bersih senilai Rp 5,7 miliar di semester per- tama tahun ini. Padahal di pe- riode sama tahun sebelumnya, CAKK untung Rp 5,42 miliar. Rugi bersih CAKK seiring merosotnya pendapatan sebe- sar 36,9% year on year (yoy) menjadi Rp 92,45 miliar di se- mester I 2020. Lantaran pen- dapatan menyusut, laba kotor ikut merosot 71,4% menjadi Rp 4,13 miliar dibandingkan setahun lalu Rp 14,7 miliar. Hingga akhir Juni 2020, Ca- hayaputra membukukan aset senilai Rp 307,01 miliar, melo- rot 6,6% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun liabilitas CAKK me- nyusut menjadi Rp 90,92 mili- ar dari sebelumnya Rp 108,07 miliar di semester I 2019. Di sisi lain, nilai ekuitas emiten ini sebesar Rp 216,08 miliar di semester I 2020. Direktur PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk, Juli Berlia- na Posman menjelaskan, pe- nurunan penjualan pada se- mester I 2020 terpengaruh oleh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tak ayal, operasional pab- rik CAKK di Karawang, Jawa Barat, sempat terhenti sejak April 2020. Namun, Juli menyatakan, CAKK sudah menyiapkan se- jumlah strategi untuk mem- perbaiki kinerja. Salah satu- nya, mereka menjalankan mesin baru untuk menunjang produksi dengan kapasitas 7 juta meter persegi per tahun pada Agustus 2020 menda- tang. "CAKK juga akan mema- cu efisiensi di biaya energi yang diharapkan bisa mening- katkan laba pada semester II 2020," kata dia kepada KON- TAN, Senin (27/7). Juli mengungkapkan, pe- nambahan kapasitas pabrik karena melihat permintaan keramik CAKK di Jawa masih cukup baik ditambah distribu- si cukup lancar. Tahun ini, CAKK masih akan fokus pada penjualan ritel. Arfyana Citra Rahayu Ikhtiar Grand Indonesia Memacu Jumlah Kunjungan JAKARTA. Manajemen Grand Indonesia optimistis bisa tetap menjaga kenyamanan pengunjung saat mendatangi pusat perbelanjaan tersebut, meski dengan menerapkan protokol kesehatan demi mengantisipasi wabah korona (Covid-19). "Kami sudah menerapkan protokol kesehatan dari awal kami buka kembali," ujar Public Relation Manager Grand Indonesia, Dinia Wibisono kepada KONTAN, Senin (28/7). Menurut dia, protokol yang disiapkan antara lain penge- cekan suhu tubuh untuk semua orang yang memasuki area Grand Indonesia, mewajibkan menggunakan masker, serta menerapkan social distancing. Kemudian meningkatkan frekuensi pembersihan terha- dap semua area publik yang bersentuhan langsung dengan pengunjung seperti pegangan pintu, tombol lift, pegangan di dalam lift, pegangan eskalator, railing, toilet dan nurse- ry room. Manajemen Grand Indonesia juga menyediakan hand sanitizer mulai dari pintu masuk hingga area strategis di setiap lantai, melakukan sosialisasi melalui poster, LED, G card counter, media sosial dan website. Berbagai upaya itu terus dilakukan menyusul konfirmasi Dior Indonesia tentang kasus Covid-19 di gerai mereka yang berlokasi di Plaza Senayan. Dalam masa new normal, Dinia bilang, tingkat kunjung- an juga terus meningkat. "Rata-rata pengunjung kami da- lam sebulan ini berkisar 40% dibandingkan jumlah traffic performance tahun lalu," tutur dia. Sugeng Adji Soenarso Kawasan Industri Siap Tampung Relokasi Pabrik Sebanyak tujuh perusahaan multinasional bakal merelokasi pabrik ke Indonesia JAKARTA. Pengembang ka- wasan industri bersiap me- nyambut kedatangan sejum- lah investor asing yang beren- cana merelokasi pabriknya ke Indonesia. Belum lama ini, Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada potensi relokasi pabrik- pabrik dari Tiongkok, yakni sebanyak 119 perusahaan. Saat ini, Indonesia bakal men- jadi sasaran relokasi pabrik dari China, Jepang dan Korea. Tahun lalu, sebanyak 33 pab- rik global melakukan relokasi, namun tak satu pun masuk Indonesia. Pada tahun ini, pemerintah lebih optimistis bakal keda- tangan investasi dari perusa- haan asing. Salah satu perusa- haan telah berkomitmen yaitu LG Chemical dengan nilai in- vestasi US$ 9,8 miliar dan po- tensi penyerapan tenaga kerja mencapai 14.000 orang. Di sisi lain, Badan Koordi- nasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan dukung- an terkait rencana relokasi tujuh pabrik multinasional ke Indonesia. BKPM juga menyo- dorkan kawasan industri di Kecamatan Gringsing, Kabu- paten Batang, Jawa Tengah, untuk menampung rencana relokasi pabrik itu. "Kami menyarankan untuk menangkap peluang relokasi industri manufaktur dalam waktu cepat dan sebaiknya memanfaatkan sekitar 70-80 kawasan-kawasan industri yang telah beroperasi dan tersebar di seluruh wilayah tanah air," ungkap Ketua Him- punan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar kepada KONTAN, Senin (27/7). Sarana pendukung Terkait keberadaan kawas- an industri di Batang, HKI berharap pemerintah menyi- apkan sarana pendukungnya. "Tujuh perusahaan multina- sional yang direlokasi juga memiliki kriteria dan kebu- tuhan infrastruktur untuk mendukung produktivitas mereka," sebut dia. Mengacu data HKI, hingga Juni 2020 jumlah investor yang sudah masuk ke dalam 17 kawasan industri sebanyak 50 perusahaan dengan total lahan 139,31 hektare (lihat boks). Umumnya, para penye- wa berasal dari China, Jepang dan Korea. "Sektor industri yang masih dominan adalah otomotif, food, logistic, che- mical serta industri manufak- tur lainnya," papar Sanny. Sepanjang 2019, dari 96 ka- wasan industri yang dikelola HKI, ada 122 perusahaan yang masuk ke-23 kawasan industri atau seluas 506,3 ha. Jumlah itu meliputi 60 perusahaan PMA, yang menempati 387,96 ha. Kemudian 62 perusahaan PMDN dengan menempati la- han seluas 118,34 ha. n Amalia Nur Fitri Kita perlu menangkap peluang relokasi industri manufaktur dalam waktu cepat. Sanny Iskandar, Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia Peta Investor di Kawasan Industri (Per Juni 2020) 1. Jumlah investor di 17 kawasan industri sebanyak 50 perusahaan (luas lahan 139,31 ha): - Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 29 perusa- haan (94,44 ha). - Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 21 perusahaan (44.87 ha). 2. Investasi PMA yang masuk berasal dari negara: - Korea (10 perusahaan) - Jepang (tujuh perusahaan) - China (tiga perusahaan) - Amerika Serikat (satu perusa- haan) - Lain-lain (delapan perusahaan) 3. Sektor industri dominan: Otomotif dan penunjangnya, makanan, logistik, kimia Sumber: Himpunan Kawasan Industri Indonesia PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) engapresiasi langkah BKPM dalam mendukung relokasi industri dari Tiongkok. Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda memapar- kan, pihaknya memiliki dua kawasan industri yang sudah beroperasi, yakni di Cikarang dan Kendal, yang siap me- nyambut relokasi pabrik. Dia mengklaim, Kawasan Indus- tri Jababeka sudah sangat matang (matured) sesuai kebu- tuhan industri, seperti infrastruktur berkualitas internasio- nal. "Termasuk keandalan tenaga listrik dan pelayanan Cikarang Dry Port yang dapat mendukung layanan logistik lebih efisien dan kompetitif," jelas dia. Kemudian fasilitas kawasan yang lengkap serta dukung- an existing tenant lebih dari 30 perusahaan mancanegara hingga skala besar, seperti Unilever, Loreal, Nissin, Sams- ung, Komatsu dan lain-lain. KIJA bakal terus melakukan ekspansi di Kawasan Industri Jababeka, sehingga investor asing dari China, Taiwan, Jepang dan Korea tertarik mere- lokasi pabriknya ke kawasan tersebut. n KIJA Siap Menawarkan Dua Kawasan Industri

Transcript of Kawasan Industri Siap Tampung Relokasi Pabrik · 2020. 7. 28. · an terkait rencana relokasi tujuh...

Page 1: Kawasan Industri Siap Tampung Relokasi Pabrik · 2020. 7. 28. · an terkait rencana relokasi tujuh pabrik multinasional ke Indonesia. BKPM juga menyo-dorkan kawasan industri di Kecamatan

INDUSTRI 13Kontan Selasa, 28 Juli 2020

nINfRaSTRUkTUR nmaNUfakTUR

Gerai

Laba PYFA Terkerek Efisiensi dan Produk Margin Tinggi

JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mencatatkan kinerja positif pada tahun ini. Selama semester I 2020, PYFA membukukan laba bersih senilai Rp 5,70 miliar. Jum-lah itu menanjak 222% year-on-year (yoy).

Pyridam Farma mencatatkan lonjakan laba di tengah penjualan bersih mereka yang melandai. Penjualan bersih PYFA hanya naik tipis 0,16% (yoy) menjadi Rp 121,57 miliar di semester I 2020.

Realisasi itu meliputi penjualan produk farmasi, produk alat kecantikan dan jasa maklun sebesar Rp 115,08 miliar, kemudian penjualan produk kesehatan Rp 6,48 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Pyridam Farma Tbk, Ryan Arvin Sutikno menjelaskan, pencapaian laba bersih dipicu pertumbuhan penjualan yang positif pada produk dengan margin tinggi. Manajemen juga memacu efisiensi biaya, terutama biaya produksi.

Sebelumnya PYFA sempat membeli bahan baku dalam jumlah besar. Dengan cara itu, mereka memperoleh harga beli bahan baku yang lebih rendah ketimbang biasanya.

“Hal lainnya karena persediaan bahan baku cukup, se-hingga pada saat ada kenaikan harga tidak membeli lagi,” kata Ryan kepada KONTAN, Minggu (26/7).

Di semester pertama tahun ini, beban pokok penjualan PYFA memang menurun 13% (yoy) menjadi Rp 44,43 miliar. Dengan demikian, Pyridam Farma mengantongi laba kotor Rp 77,13 miliar selama enam bulan pertama tahun ini. Jum-lah itu setara 63,45% terhadap penjualan bersih PYFA hing-ga akhir Juni tahun ini.

M. Krishna Prana Julian, Sugeng Adji Soenarso

Insentif Bagi Industri Media Massa

aNTaRa/fB anggoro

Seorang pegawai memeriksa kondisi mesin cetak dan kertas di sebuah perusahaan media massa di Kota Pekanbaru, Riau, Senin (27/7). Pemerintah memastikan industri media mendapatkan insentif untuk mengatasi dampak Covid-19. Insentif tersebut antara lain berupa penghapusan pajak pertambahan nilai kertas, penangguhan beban listrik, penangguhan kontribusi BPJS Ketenagakerjaan, keringanan cicilan pajak korporasi, membebaskan pajak penghasil-an karyawan dan menginstruksikan kementerian untuk mengalihkan anggaran belanja iklan ke media lokal.

keramikn

CAKK Menjalankan Mesin BaruJAKARTA. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) menderita rugi bersih senilai Rp 5,7 miliar di semester per-tama tahun ini. Padahal di pe-riode sama tahun sebelumnya, CAKK untung Rp 5,42 miliar.

Rugi bersih CAKK seiring merosotnya pendapatan sebe-sar 36,9% year on year (yoy) menjadi Rp 92,45 miliar di se-mester I 2020. Lantaran pen-dapatan menyusut, laba kotor ikut merosot 71,4% menjadi Rp 4,13 miliar dibandingkan setahun lalu Rp 14,7 miliar.

Hingga akhir Juni 2020, Ca-hayaputra membukukan aset senilai Rp 307,01 miliar, melo-rot 6,6% ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun liabilitas CAKK me-nyusut menjadi Rp 90,92 mili-ar dari sebelumnya Rp 108,07 miliar di semester I 2019.

Di sisi lain, nilai ekuitas emiten ini sebesar Rp 216,08 miliar di semester I 2020.

Direktur PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk, Juli Berlia-na Posman menjelaskan, pe-nurunan penjualan pada se-mester I 2020 terpengaruh oleh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Tak ayal, operasional pab-rik CAKK di Karawang, Jawa Barat, sempat terhenti sejak April 2020.

Namun, Juli menyatakan, CAKK sudah menyiapkan se-jumlah strategi untuk mem-perbaiki kinerja. Salah satu-nya, mereka menjalankan mesin baru untuk menunjang produksi dengan kapasitas 7 juta meter persegi per tahun pada Agustus 2020 menda-tang. "CAKK juga akan mema-cu efisiensi di biaya energi yang diharapkan bisa mening-katkan laba pada semester II 2020," kata dia kepada KON-TAN, Senin (27/7).

Juli mengungkapkan, pe-

nambahan kapasitas pabrik karena melihat permintaan keramik CAKK di Jawa masih cukup baik ditambah distribu-si cukup lancar. Tahun ini, CAKK masih akan fokus pada penjualan ritel.

Arfyana Citra Rahayu

Ikhtiar Grand Indonesia Memacu Jumlah Kunjungan

JAKARTA. Manajemen Grand Indonesia optimistis bisa tetap menjaga kenyamanan pengunjung saat mendatangi pusat perbelanjaan tersebut, meski dengan menerapkan protokol kesehatan demi mengantisipasi wabah korona (Covid-19).

"Kami sudah menerapkan protokol kesehatan dari awal kami buka kembali," ujar Public Relation Manager Grand Indonesia, Dinia Wibisono kepada KONTAN, Senin (28/7).

Menurut dia, protokol yang disiapkan antara lain penge-cekan suhu tubuh untuk semua orang yang memasuki area Grand Indonesia, mewajibkan menggunakan masker, serta menerapkan social distancing.

Kemudian meningkatkan frekuensi pembersihan terha-dap semua area publik yang bersentuhan langsung dengan pengunjung seperti pegangan pintu, tombol lift, pegangan di dalam lift, pegangan eskalator, railing, toilet dan nurse-ry room.

Manajemen Grand Indonesia juga menyediakan hand sanitizer mulai dari pintu masuk hingga area strategis di setiap lantai, melakukan sosialisasi melalui poster, LED, G card counter, media sosial dan website.

Berbagai upaya itu terus dilakukan menyusul konfirmasi Dior Indonesia tentang kasus Covid-19 di gerai mereka yang berlokasi di Plaza Senayan.

Dalam masa new normal, Dinia bilang, tingkat kunjung-an juga terus meningkat. "Rata-rata pengunjung kami da-lam sebulan ini berkisar 40% dibandingkan jumlah traffic performance tahun lalu," tutur dia.

Sugeng Adji Soenarso

Kawasan Industri Siap Tampung Relokasi PabrikSebanyak tujuh perusahaan multinasional bakal merelokasi pabrik ke Indonesia

JAKARTA. Pengembang ka-wasan industri bersiap me-nyambut kedatangan sejum-lah investor asing yang beren-cana merelokasi pabriknya ke Indonesia.

Belum lama ini, Presiden Joko Widodo mengungkapkan ada potensi relokasi pabrik-pabrik dari Tiongkok, yakni sebanyak 119 perusahaan. Saat ini, Indonesia bakal men-jadi sasaran relokasi pabrik dari China, Jepang dan Korea. Tahun lalu, sebanyak 33 pab-rik global melakukan relokasi, namun tak satu pun masuk Indonesia.

Pada tahun ini, pemerintah lebih optimistis bakal keda-tangan investasi dari perusa-haan asing. Salah satu perusa-haan telah berkomitmen yaitu LG Chemical dengan nilai in-vestasi US$ 9,8 miliar dan po-tensi penyerapan tenaga kerja mencapai 14.000 orang.

Di sisi lain, Badan Koordi-nasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan dukung-an terkait rencana relokasi

tujuh pabrik multinasional ke Indonesia. BKPM juga menyo-dorkan kawasan industri di Kecamatan Gringsing, Kabu-paten Batang, Jawa Tengah, untuk menampung rencana relokasi pabrik itu.

"Kami menyarankan untuk menangkap peluang relokasi industri manufaktur dalam waktu cepat dan sebaiknya memanfaatkan sekitar 70-80 kawasan-kawasan industri yang telah beroperasi dan tersebar di seluruh wilayah tanah air," ungkap Ketua Him-punan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar kepada KONTAN, Senin (27/7).

Sarana pendukungTerkait keberadaan kawas-

an industri di Batang, HKI berharap pemerintah menyi-apkan sarana pendukungnya. "Tujuh perusahaan multina-sional yang direlokasi juga memiliki kriteria dan kebu-tuhan infrastruktur untuk mendukung produktivitas mereka," sebut dia.

Mengacu data HKI, hingga Juni 2020 jumlah investor

yang sudah masuk ke dalam 17 kawasan industri sebanyak 50 perusahaan dengan total lahan 139,31 hektare (lihat boks). Umumnya, para penye-wa berasal dari China, Jepang dan Korea. "Sektor industri

yang masih dominan adalah otomotif, food, logistic, che-mical serta industri manufak-tur lainnya," papar Sanny.

Sepanjang 2019, dari 96 ka-wasan industri yang dikelola HKI, ada 122 perusahaan yang

masuk ke-23 kawasan industri atau seluas 506,3 ha. Jumlah itu meliputi 60 perusahaan PMA, yang menempati 387,96 ha. Kemudian 62 perusahaan PMDN dengan menempati la-han seluas 118,34 ha. n

Amalia Nur Fitri

Kita perlu menangkap peluang relokasi industri manufaktur dalam waktu cepat.Sanny Iskandar, Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia

Peta Investor di Kawasan Industri

(Per Juni 2020)1. Jumlah investor di 17 kawasan

industri sebanyak 50 perusahaan (luas lahan 139,31 ha):- Penanaman Modal Asing

(PMA) sebanyak 29 perusa-haan (94,44 ha).

- Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 21 perusahaan (44.87 ha).

2. Investasi PMA yang masuk berasal dari negara: - Korea (10 perusahaan)- Jepang (tujuh perusahaan)- China (tiga perusahaan)- Amerika Serikat (satu perusa-

haan)- Lain-lain (delapan perusahaan)

3. Sektor industri dominan: Otomotif dan penunjangnya, makanan, logistik, kimiaSumber: Himpunan Kawasan Industri

Indonesia

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) engapresiasi langkah BKPM dalam mendukung relokasi industri dari Tiongkok.

Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda memapar-kan, pihaknya memiliki dua kawasan industri yang sudah beroperasi, yakni di Cikarang dan Kendal, yang siap me-nyambut relokasi pabrik. Dia mengklaim, Kawasan Indus-tri Jababeka sudah sangat matang (matured) sesuai kebu-tuhan industri, seperti infrastruktur berkualitas internasio-nal. "Termasuk keandalan tenaga listrik dan pelayanan Cikarang Dry Port yang dapat mendukung layanan logistik lebih efisien dan kompetitif," jelas dia.

Kemudian fasilitas kawasan yang lengkap serta dukung-an existing tenant lebih dari 30 perusahaan mancanegara hingga skala besar, seperti Unilever, Loreal, Nissin, Sams-ung, Komatsu dan lain-lain. KIJA bakal terus melakukan ekspansi di Kawasan Industri Jababeka, sehingga investor asing dari China, Taiwan, Jepang dan Korea tertarik mere-lokasi pabriknya ke kawasan tersebut. n

KIJA Siap Menawarkan Dua Kawasan Industri