KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan

rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan

skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Trisakti.

Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi

ini,sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena

itu,saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. I. Komang Suka’arsana, SH., MH. selaku Dekan

Fakultas Hukum Universitas Trisakti;

2. Ibu Hj. Wahyuni Retnowulandari, SH., MH., selaku Ketua Bagian

Hukum Keperdataan Universitas Trisakti Jakarta;

3. Bapak Arif Wicaksana, SH., MH., selaku Koordinator Program

Kekhususan yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan

dan pengarahannya selama ini kepada penulis;

4. Ibu Hj. Dra. H. Siti Nurbaiti, SH., MH., selaku Pembimbing Akademik

yang memeberikan bimbingan dalam menyelesaikan perkuliahan;

5. Ibu Hj. Listyowati Sumanto, SH., MH., selaku Dosen Pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu, perhatian dan masukannya kepada

penulis;

6. Seluruh Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti yang dengan

sabar telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.

7. Keluarga besar yang selalu mendukung untuk Papa, Mama, Aba, Umi,

Hababa tercinta dan kakak tersayang Adlina Sharfi,S.Ked.

8. Sahabat-sahabat yang selalu menjadi penyemangat bagi penulis:

Shery, April, Primastika Sandi, Raguan, Raabiah, Iman, Cika, Fairuz,

Amaliatiara, Avisa, Wirda, Widya, Vika, Rizki Nurhawa, Yetti, Amelia,

Mitha, Yolanda, Julmita dan teman-teman Thayeb Family.

i

9. Salim Faisal Abdat, ST., atas semangat,doa dan dukungannya kepada

penulis.

10.Teman-teman Fakultas Hukum yang tidak bisa disebutkan satu

persatu.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan,karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun.Smoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 15 Januari 2013

Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI.......................................................................................... iii

ABSTRAK............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................ 1

B. Permasalahan................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian............................................................ 4

D. Metode Penelitian........................................................... 5

E. Kerangka Konsepsional.................................................. 9

F. Sistematika Penulisan..................................................... 11

BAB II TINJAUAN YURIDIS ATAS HAK TANGGUNGAN

A. Kredit............................................................................... 13

1. Pengertian Kredit....................................................... 13

2. Dasar-Dasar Pemberian Kredit Bank......................... 15

3. Perjanjian Kredit........................................................ 18

4. Jaminan Kredit........................................................... 21

B. Hak Tanggungan............................................................. 24

1. Pengertian Hak Tanggungan..................................... 24

2. Hukum yang Mengatur Hak Tanggungan.................. 26

3. Asas-asas Hak Tanggungan..................................... 27

4. Objek Hak Tanggungan............................................. 36

5. Pemberi dan Pemegang Hak Tanggungan................ 37

iii

6. Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan

(SKMHT).................................................................... 39

7. Proses Pembebanan Hak Tanggungan..................... 41

8. Lahirnya Hak Tanggungan........................................ 43

9. Hapusnya Hak Tanggungan...................................... 44

BAB III TINJAUAN UMUM KEPAILITAN

A. Tinjauan Umum Kepailitan.............................................. 45

1. Pengertian Kepailitan................................................. 45

2. Dasar Hukum Kepailitan............................................ 45

3. Hubungan Hukum antara Pasal 1131 dan Pasal

1132 KUHPerdata dengan Undang-Undang No. 37

tentang Kepailitan dan PKPU.................................... 46

4. Syarat-Syarat Kepailitan............................................ 47

5. Pihak-pihak Yang Dapat Mengajukan Permohonan

Pailit........................................................................... 50

6. Pihak-pihak Yang Dapat Dinyatakan Pailit................ 54

7. Pihak-pihak yang Terlibat Dalam Proses Kepailitan. . 54

8. Harta Pailit................................................................. 58

9. Verifikasi (Pencocokan) dan Rapat Verifikasi

Piutang....................................................................... 61

10.Akibat Pernyataan Kepailitan Terhadap Kreditur

Pemegang Hak Jaminan........................................... 62

11.Kreditor Pemegang Hak Tanggungan dalam

Kepailitan................................................................... 63

B. Gambaran Umum Penetapan Tanah Yang Dibebani

Hak Tanggungan Ke Dalam Boedel Pailit....................... 67

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

A. Objek Hak Tanggungan Dalam Kepailitan...................... 73

B. Penyelesaian Obyek Hak Tanggungan ditetapkan

Sebagai Boedel Pailit ..................................................... 91

iv

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 97

B. Saran.............................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

v

ABSTRAK(A) Samiah Rasyiqah (01009431)

(B) Analisis Yuridis Mengenai Objek Hak Tanggungan Sebagai Harta Pailit Dalam Kasus Kepailitan PT. BORD (Studi Putusan Nomor: 10/Gugatan Lain-Lain/2011/PN.Jkt.Pst.Jo. Nomor : 60/Pailit/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst).

(C)99 Halaman, 2013, 2 Lampiran

(D)Kata Kunci : Hak Tanggungan, Boedel Pailit

(E) Objek Hak Tanggungan merupakan harta separatis yang tidak dapat dimasukkan dalam harta pailit. Namun, di dalam suatu kepailitan, proses eksekusi tidak dapat langsung dilaksanakan setelah putusan pernyataan pailit diucapkan oleh Pengadilan Niaga karena diperlukan adanya masa penangguhan eksekusi. Setelah masa penangguhan eksekusi diangkat maka proses eksekusi dapat dilaksanakan. Terdapat jangka waktu yang diberikan untuk melaksanakan eksekusi selama 2 (dua) bulan. Dalam hal jangka waktu tersebut dilewati, maka kewenangan untuk mengeksekusi jaminan dengan sendirinya beralih kepada kurator demi hukum. Hal tersebut didasarkan pada ketentuan Pasal 55 ayat (1) jo. Pasal 59 ayat (2) jo. Pasal 149 Undang-Undang Kepailitan jo. Pasal 21 Undang-Undang Hak Tanggungan serta Pasal 56 ayat (1) jo. Pasal 57 ayat (1) jo. Pasal 59 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Kepailitan tentang proses eksekusi. Dalam kasus ini, kurator mengeluarkan penetapan objek hak tanggungan sebagai boedel pailit dikarenakan tanah tersebut tidak dieksekusi sampai melewati batas waktu 2 bulan setelah berakhinya masa penangguhan, maka permasalahannya adalah Apakah objek Hak Tanggungan sebagai harta pailit dalam kasus kepailitan PT. BORD Nomor Putusan: 10/Gugatan Lain-Lain/2011/PN.Jkt.Pst.Jo. Nomor : 60/Pailit/2010/ PN.Niaga.Jkt.Pst sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan Apakah permintaan objek Hak Tanggungan yang sudah ditetapkan sebagai boedel pailit untuk dikeluarkan dari boedel pailit dalam kasus kepailitan PT. BORD Nomor Putusan: 10/Gugatan Lain-Lain/2011/PN.Jkt.Pst.Jo. Nomor : 60/Pailit/2010/PN.Niaga.Jkt.Pst diperbolehkan menurut ketentuan yang berlaku. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukan penelitian hukum normatif, bersifat deskriptif. Data dianalisa secara kualitatif dan pengambilan kesimpulan dilakukan menggunakan logika deduksi. Berdasarkan analisa diketahui bahwa 1) Objek Hak Tanggungan sebagai boedel pailit adalah tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2) permintaan agar tanah SHM 7020/Cilandak Barat yang sudah ditetapkan sebagai boedel pailit dikeluarkan dari boedel pailit seharusnya dapat diterima, karena pada hakikatnya tanah tersebut memang bukan termasuk boedel pailit

(F) 15 buku (1979-2010) dan 4 Peraturan Perundang-Undangan (1996-2007)

(G)Hj. Listyowati Sumanto, SH., MH. ( )

(H)Samiah Rasyiqah ( )

vi