Kata Pengantar · Web viewManajemen merupakan proses pendayagunaan semua sumber daya dalam rangka...
Transcript of Kata Pengantar · Web viewManajemen merupakan proses pendayagunaan semua sumber daya dalam rangka...
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan izin-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga dapat
menyelesaikan makalah dari mata kuliah Profesi Pendidikan yang berjudul
“Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan”.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman, terutama kepada
dosen Profesi Pendidikan yaitu bapak Cecep Kustandi, M. Pd yang telah memberikan
pengarahan kepada kami dalam membuat makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada teman-teman yang
membacanya. Namun demikian, kami sangat menyadari bahwa dalam penyajian
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima setiap kritik
dan saran dari pembaca dengan tangan terbuka.
Terima kasih
Kelompok 1
1
Daftar Isi
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab 1 Pendahuluan 3
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
Bab 2 Kajian Pustaka 5
A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 5
B. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 7
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 7
Bab 3 Pembahasan 9
A. Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 9
B. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 11
C. Peran Guru dalam Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan 20
Bab 4 Kesimpulan 21
Daftar Pustaka 22
2
Bab 1Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki tujuan. Berkaitan dengan
upaya mewujudkan tujuan tersebut, seringkalian masalah dapat muncul.
Masalah-masalah itu dapat di kelompokan sesuai dengan tugas-tugas
administratif yang menjadi tanggung jawab administrator sekolah, sehingga
merupakan substansi tugas-tugas administratif kepala sekolah selaku
administrator. Di antaranya adalah tugas yang di kelompokan menjadi substansi
perlengkapan sekolah.
Upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan
manajerial Kepala Sekolah. Kepala Sekolah hendaknya berupaya untuk
mendayagunakan sumber-sumber, baik personal maupun material, secara
efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah
secara optimal.
Manajemen sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber
daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang
sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan
commitment (tanggung jawab terhadap tugas) tenaga kependidikan yang
handal, dan kesemuanya itu di dukung sarana-prasarana yang memadai untuk
mendukung kegiatan belajar-mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf
sesuai dengan fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Bila salah satu
hal diatas tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, maka efektivitas dan efisiensi pengelolaan sekolah
kurang optimal. Dengan demikian harus ada keseimbangan antara komponen-
3
komponen di atas. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, di perlukan
pengelola yang mengerti dan memahami prinsip-prinsip dalam pegelolaan
sarana prasarana sekolah untuk tercapainya tujuan pendidikan tertentu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1) Apa yang di maksud dengan manajemen sarana prasarana pendidikan?
2) Apa tujuan dari manajemen sarana prasarana?
3) Apa saja prinsip-prinsip dalam manajemen sarana prasarana?
4) Apa saja ruang lingkup dalam pelaksanaan pemenuhan sarana prasarana
pendidikan tersebut?
5) Bagaimana prosedur pengadaan dan pendistribusian sarana prasarana
sekolah?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan manajemen sarana dan
prasarana pendidikan.
2) Untuk mengetahui apa tujuan dari manajemen dengan manajemen
sarana dan prasarana pendidikan.
3) Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip dalam dengan manajemen
sarana dan prasarana pendidikan.
4) Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dalam pelaksanaan
pemenuhan dengan manajemen sarana dan prasarana pendidikan
tersebut.
5) Untuk mengetahui bagaimana prosedur pengadaan dan pendistribusian
sarana dan prasarana sekolah.
4
Bab 2Kajian Pustaka
A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dalam rangka melaksanakan tugas-tugas yang di kelompokkan sebagai
substansi perlengkapan sekolah itu, digunakan suatu pendekatan administratif
tertentu yang disebut juga manajemen, yang merupakan istilah yang cukup
populer. Manajemen merupakan proses pendayagunaan semua sumber daya
dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendayagunaan melalui
tahapan proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan disebut manajemen (Sergiovanni, 1987).
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi
manajemen itu. G.R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah satu proses
yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Jadi manajemen itu merupakan
suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan Ada kaitan yang erat
antara organisasi, administrasi dan manajemen. Administrasi dan manajemen
tidak dapat dipisahkan dan harus merupakan suatu kesatuan, hanya saja
kegiatannya yang dapat dibedakan sesuai dengan perbedaan kedua wawasan.
Administrasi lebih sempit dari manajemen, dalam administrasi tercakup dalam
manajemen. Secara spesifik administrasi merupakan satu bidang dari
manajemen sebab manajemen terdiri dari enam bidang, yakni production,
marketing, financial, personal, human relation dan administrative management.
5
Berdasarkan uraian singkat di atas dapat dikatakan bahwa manajemen
perlengkapan sekolah merupakan salah satu bagian kajian dalam administrasi
sekolah (school administration), atau administrasi pendidikan (educational
administration).
Manajemen sarana prasarana sekolah dapat didefinisikan sebagai proses
kerja pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien.
Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat
dapat di kelompokan menjadi sarana pendidikan dan prasarana pendidikan.
Selain itu, manajemen sarana prasarana sekolah juga dapat diartikan sebagai
kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh sekolah dalam
upaya menunjang seluruh kegiatan baik kegiatan pembelajaran maupun
kegiatan lain sehingga seluruh kegiatan berjalan dengan lancar.
Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang
secara tidak langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam
pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga,
ruang dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan adalah semua perangkat
peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan di sekolah, seperti: ruang, buku, perpustakaan, laboratarium dan
sebagainya.
Sedangkan menurut keputusan menteri P dan K No. 079/1975, sarana
pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
Bangunan dan perabot sekolah,
Alat pelajaran yang terdiri dari pembukauan dan alat-alat peraga dan
laboratarium,
Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual yang
mengunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat
penampil.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar
mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat dan media
pengajaran. Adapun yang di maksud prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran,
6
seperti halaman, kebun, jalan menuju sekolah tetapi jika dimanfaatkan secara
langsung untuk proses belajar mengajar seperti taman sekolah untuk pengajaran
biologis, halaman sekolah sebagai lapangan olah raga, komponen tersebut
merupakan sarana pendidikan.
B. Tujuan Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Secara umum, tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah
memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana
pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan
efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:
Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui
sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Melalui
manajemen sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua
perlengkapan yang didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana
yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan
dana yang efisien.
Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan
efisien.
Mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga
keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan
oleh semua personel sekolah.
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Agar tujuan-tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan bisa
tercapai, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana
dan prasarana pendidikan di sekolah. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah:
Prinsip Pencapaian Tujuan
Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu dalam
kondisi siap pakai bilamana akan didayagunakan oleh personel sekolah
dalam rangka pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
Prinsip Efisiensi
7
Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus dilakukan melalui
perencanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan
prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Dan
pemakaiannya pun harus dengan hati-hati sehingga mengurangi
pemborosan.
Prinsip Administratif
Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu
memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan petunjuk
teknis yang diberlakukan oleh yang berwenang.
Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab
Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus di delegasikan
kepada personel sekolah yang mampu bertanggungjawab.
Prinsip Kekohesifan
Sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu harus direalisasikan
dalam bentuk proses kerja yang sangat kompak.
8
Bab 3Pembahasan
A. Ruang Lingkup Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana pendidikan dilihat dari segi
prasarana dibedakan menjadi dua yakni bangunan dan prasarana umum.
Sedangkan dari segi sarana pembelajaran dan sarana sumber belajar lebih jauh
macam-macam sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut:
Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
Apabila dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana
pendidikan, yaitu:
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai
Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan
atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang
relatif singkat. Sebagai contohnya adalah kapur tulis yang
biasanya digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran, besi,
kayu, dan kertas karton yang seringkali digunakan oleh guru
dalam mengajar materi pelajaran keterampilan. Semua contoh
tersebut merupakan sarana pendidikan yang apabila dipakai satu
kali pakai atau beberapa kali bisa habis dipakai atau berubah
sifatnya.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama
Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan
atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus dalam
waktu yang relatif lama. Beberapa contohnya adalah bangku
sekolah, mesin tulis, atlas, globe dan beberapa peralatan olah
raga.
9
Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
a. Sarana pendidikan yang bergerak
Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan
yang bisa digerakkan atau dipindahkan sesuai dengan kebutuhan
pemakaiannya. Lemari arsip sekolah misalnya, merupakan sarana
pendidikan yang bisa dipindahkan kemana-mana bila diinginkan.
Demikian pula bangku sekolah termasuk sarana pendidikan yang
bisa digunakan atau dipindahkan kemana saja.
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak
Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua
sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk
dipindahkan. Misalnya saja suatu sekolah yang sudah memiliki
saluran dari PDAM. Semua peralatan yang berkaitan dengan itu,
seperti pipanya, relatif tidak mudah untuk dipindahkan ke
tempat-tempat tertentu.
Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar
Sarana pendidikan dibedakan menjadi 3 macam bila ditinjau dari
hubungannya dengan proses belajar mengajar, yaitu: alat pelajaran, alat
peraga, dan media pengajaran.
a. Alat Pelajaran
Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung
dalam proses belajar mengajar, misalnya buku, alat tulis, dan alat
praktik.
b. Alat Peraga
Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran,
dapat berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang
mudah memberi pengertian kepada anak didik berturut-turut dari
yang abstrak sampai dengan yang konkret.
c. Media Pengajaran
10
Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan
sebagai perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih
mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pendidikan. Ada tiga jenis media, yaitu media audio, media visual,
dan media audio visual.
Sedangkan prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua
macam :
Prasarana yang secara langsung digunakan untuk proses belajar
mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik
keterampilan dan ruang laboratorium.
Prasarana yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar
mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses
belajar mengajar. Contohnya adalah ruang kantor, kantin sekolah, tanah
dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah,
ruang guru, ruang kepala sekolah dan tempat parkir kendaraan.
B. Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Jenis peralatan dan perlengkapan yang di sediakan di sekolah dan cara-cara
pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap proses belajar
mengajar. Persediaan yang kurang dan tidak memadai akan menghambat proses
belajar mengajar, demikian pula administrasinya yang jelek akan mengurangi
kegunaan alat-alat dan perlengkapan tersebut, sekalipun peralatan dan
perlengkapan pengajaran itu keadaannya istimewa. Namun yang lebih penting
dari itu semua adalah penyediaan sarana di sekolah di sesuaikan dengan
kebutuhan anak didik serta kegunaan hasilnya di masa mendatang.
Pada garis besarnya, manajemen sarana dan prasarana meliputi
perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penggunaan, pemeliharaan/perawatan,
penghapusan, dan pelaporan.
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), kata perencanaan
berasal dari kata rencana yang mempunyai arti rancangan atau rangka
dari sesuatu yang akan dilakukan atau dikerjakan pada masa yang akan
11
datang. Menurut Terry (2005), perencanaan adalah menetapkan
pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang
digariskan. Hal senada juga dikemukakan oleh Nana Sudjana (2002)
bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan
keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang. Selanjutnya, oleh Dwiantara dan Sumarto (2004) dikemukakan
bahwa perencanaan adalah merupakan kegiatan pemikiran, penelitian,
perhitungan, dan perumusan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di
masa yang akan datang, baik berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
operasional dalam pengadaan, pengelolaan, penggunaan,
pengorganisasian, maupun pengendalian sarana dan prasarana.
Berdasarkan pengertian di atas, pada dasarnya perencanaan merupakan
suatu proses kegiatan untuk menggambarkan sebelumnya hal-hal yang
akan dikerjakan kemudian dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam hal ini perencanaan yang dimaksud adalah merinci
rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau
pembuatan peralatan dan perlengkapan sesuai dengan kebutuhan.
Dengan demikian perencanaan sarana dan prasarana persekolahan
dapat didefinisikan sebagai keseluruhanproses perkiraan secara matang
rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi atau
pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan
sekolah.
Pada dasarnya tujuan diadakannya perencanaan sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan adalah: (1) Untuk menghindari
terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan, (2) Untuk
meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam pelaksanaannya.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan dilakukannya
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan, yaitu:
a. Dapat membantu dalam menentukan tujuan,
b. Meletakkan dasar-dasar dan menentukan langkah-langkah yang
akan dilakukan,
c. Menghilangkan ketidakpastian, dan
12
d. Dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar untuk
melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian
agar nantinya kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dibawah ini merupakan prosedur perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan.
a. Identifikasi dan Menganalisis Kebutuhan Sekolah
Identifikasi adalah pencatatan dan pendaftaran secara tertib
dan teratur terhadap seluruh kebutuhan sarana dan prasarana
sekolah yang dapat menunjang kelancaran proses belajarar
mengajar, baik untuk kebutuhan sekarang maupun yang akan
datang.
b. Mengadakan Seleksi
Dalam tahapan mengadakan seleksi, perencanaan sarana dan
prasarana meliputi (1) menyusun konsep program, dengan
prinsipnya ada penanggung jawab yang memimpin pelaksanaan
program, ada kegiatan kongkrit yang dilakukan, ada sasaran
(target) terukur yang ingin dicapai, ada batas waktu, ada alokasi
anggaran yang pasti untuk melaksanakan program; (2)
pendataan, hal-hal yang diperhatikan adalah jenis barang, jumlah
barang, dan kondisi (kualitas) barang.
c. Sumber Anggaran/Dana
Fungsi perencanaan penganggaran adalah untuk memutuskan
rincian menurut standar yang berlaku terhadap jumlah dana yang
telah ditetapkan sehingga dapat menghindari pemborosan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan
Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan
semua jenis sarana dan prasarana pendidikan persekolahan yang sesuai
dengan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan segala kegiatan
yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau
jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang
kegiatan pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai
13
dengan tujuan yang diinginkan. Pengadaan sarana dan prasarana
merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada hakikatnya
merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik
berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat,
dengan harga dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Beberapa alternatif cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pembelian
Pembelian adalah merupakan cara pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana pendidikan persekolahan dengan jalan
sekolah membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau
supplier untuk mendapatkan sejumlah sarana dan prasarana
sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Pengadaan sarana
dan prasarana dengan cara pembelian ini merupakan salah satu
cara yang dominan dilakukan sekolah dewasa ini.
b. Pembuatan Sendiri
Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan
sarana dan prasarana pendidikan persekolahan dengan jalan
membuat sendiri yang biasanya dilakukan oleh guru, siswa, atau
pegawai. Pemilihan cara ini harus mempertimbangkan tingkat
efektifitas dan efesiensinya apabila dibandingkan dengan cara
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang lain.
c. Penerimaan Hibah atau Bantuan
Penerimaan hibah atau bantuan yaitu merupakan cara
pemenuhan sarana dan prasaran pendidikan persekolahan
dengan jalan pemberian secara cuma-cuma dari pihak lain.
Penerimaan hibah atau bantuan harus dilakukan dengan
membuat berita acara.
d. Penyewaan
14
Yang dimaksud dengan penyewaan adalah cara pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan
dengan jalan pemanfaatan sementara barang milik pihak lain
untuk kepentingan sekolah dengan cara membayar berdasarkan
perjanjian sewa-menyewa. Pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan
apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara dan
temporer.
e. Pinjaman
Yaitu penggunaan barang secara cuma-cuma untuk sementara
waktu dari pihak lain untuk kepentingan sekolah berdasarkan
perjanjian pinjam meminjam. Pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan dengan cara ini hendaknya dilakukan
apabila kebutuhan sarana dan prasarana bersifat sementara dan
temporer dan harus mempertimbangkan citra baik sekolah yang
bersangkutan.
f. Pendaurulangan
Yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan
cara memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi
barang yang berguna untuk kepentingan sekolah.
g. Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan dengan jalan menukarkan sarana dan
prasarana yang dimiliki dengan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan organisasi atau instansi lain.
h. Perbaikan atau Rekondisi
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasarana
pendidikan dengan jalan memperbaiki sarana dan prasarana yang
telah mengalami kerusakan, baik dengan perbaikan satu unit
sarana dan prasarana maupun dengan jalan penukaran instrumen
yang baik di antara instrumen sarana dan prasarana yang rusak
sehingga instrumen-instrumen yang baik tersebut dapat
15
disatukan dalam satu unit atau beberapa unit, dan pada akhirnya
satu atau beberapa unit sarana dan prasarana tersebut dapat
dioperasikan atau difungsikan
Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu kepada Kepres
No. 80 tahun 2003 yang telah disempurnakan dengan Permen No. 24
tahun 2007. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
umumnya melalui prosedur sebagai berikut.
1) Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana,
2) Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
3) Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang
ditujukan kepada pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak
yayasan bagi sekolah swasta,
4) Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk
mendapat persetujuan dari pihak yang dituju.
Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan
dikirim ke sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan
prasarana tersebut.
Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin = inventarium) yang
berarti daftar barang-barang, bahan dan sebagainya. Inventarisasi sarana
dan prasarana pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-
barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara
tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku.
Tujuan inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan persekolahan
secara umum, inventarisasi dilakukan dalam rangka usaha
penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap
sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah. Secara khusus,
inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut.
a. Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah.
16
b. Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan
maupun untuk pemeliharaan dan penghapusan sarana dan
prasarana sekolah.
c. Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu
sekolah dalam bentuk materil yang dapat dinilai dengan uang.
d. Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah.
Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan
Penggunaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan segala jenis
barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien. Dalam
hal pemanfaatan sarana, harus mempertimbangkan hal berikut.
a. Tujuan yang akan dicapai,
b. Kesesuaian antara media yang digunakan dengan materi yang
akan dibahas,
c. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang,
d. Karakteristik siswa.
Pemeliharan Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan
a. Hakikat Pemeliharan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah
kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar
semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap
untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam
mencapai tujuan pendidikan. Pemeliharaan merupakan kegiatan
penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang,
sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan.
Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus
untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam
keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu
dengan cara hati-hati dalam menggunakannya. Pemeliharaan
yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
17
b. Tujuan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Persekolahan
1) Untuk mengoptimalkan usia pakai perlatan. Hal ini sangat
penting terutama jika dilihat dari aspek biaya, karena
untuk membeli suatu peralatan akan jauh lebih mahal jika
dibandingkan dengan merawat bagian dari peralatan
tersebut.
2) Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk
mendukung kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil
yang optimal.
3) Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan
melalui pencekkan secara rutin dan teratur.
4) Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang
menggunakan alat tersebut.
c. Macam-Macam Pekerjaaan Pemeliharaan
1) Perawatan terus menerus (teratur, rutin),
2) Perawatan berkala,
3) Perawatan darurat,
4) Perawatan preventif.
Cara perawatan sarana dan prasarana yang dilakukan sebelum
sarana dan prasarana tersebut mengalami kerusakan Tujuannya
adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana
dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan membantu agar
sarana dan prasarana dapat aktif sesuai dengan fungsinya.
d. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sehubungan dengan
Pemeliharaan/Perawatan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Persekolahan
1) Tenaga kerja/tenaga sukarela,
2) Alat dan bahan,
3) Jenis atau spesifikasi barang, ada yang perlu perawatan
secara rutin ada juga yang hanya dilakukan secara berkala.
18
e. Penghapusan Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan
pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggungjawaban
yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Secara lebih operasional penghapusan sarana dan prasarana
adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk
mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar
inventaris, kerena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap
tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk
kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan berdasarkan
peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Penghapusan
sebagai salah satu fungsi manajemen sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan harus mempertimbangkan alasan-
alasan normatif tertentu dalam pelaksanaannya. Oleh karena
muara berbagai pertimbangan tersebut tidak lain adalah demi
efektivitas dan efisiensi kegiatan persekolahan.
Penghapusan sarana dan prasarana pada dasarnya bertujuan
untuk :
1) Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi
kerugian/pemborosan biaya pemeliharaan sarana dan
prasarana yang kondisinya semakin buruk, berlebihan
atau rusak dan sudah tidak dapat digunakan lagi.
2) Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.
3) Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang
yang tidak dipergunakan lagi.
4) Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan
kerja.
Syarat-syarat sarana dan prasarana yang dapat dihapuskan
antara lain :
19
1) Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak
dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.
2) Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga
merupakan pemborosan.
3) Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang
dengan besarnya biaya pemeliharaan.
4) Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
5) Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang (misalnya
barang kimia).
6) Barang yang berlebih jika disimpang lebih lama akan
bertambah rusak dan tak terpakai lagi.
7) Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.
f. Pelaporan
Penggunaan sarana prasarana inventaris sekolah harus
dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat laporan
penggunaan barang-barang tersebut yang ditujukan kepada
instansi terkait. Laporan tersebut sering disebut dengan mutasi
barang. Pelaporan dilakukan sekali dalam setiap triwulan,
terkecuali bila di sekolah itu ada barang rutin dan barang proyek
maka pelaporan pun seharusnya dibedakan.
C. Peran Guru dalam Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Peran guru dalam manajemen sarana dan prasarana dimulai dari
perencanaan, pemanfaatan dan pemeliharaan, serta pengawasan penggunaan
prasarana-sarana.
Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru juga mempunyai andil dalam
administrasi sarana dan prasarana pendidikan. Dalam hal ini, guru lebih banyak
berhubungan dengan sarana pengajaran, yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan
media pengajaran lainnya dibandingkan dengan keterlibatannya dengan
prasarana pendidikan yang tidak langsung berhubungan.
20
Bab 4Kesimpulan
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah segenap proses
penataan yang bersangkutan dengan pengadaan, pendayagunaan dan pengelolaan
sarana pendidikan agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan secar efektif.
Tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah memberikan
pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana pendidikan dalam
rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelola sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah yaitu prinsip pencapaian tujuan, prinsip efisiensi, prinsip
administratif, prinsip kejelasan tanggung jawab, prinsip kekohesifan.
21
Daftar Pustaka
Dr. Hj. Rugaiyah, M. Pd, Dra. Atiek Sismiati. 2013. Profesi Kependidikan. Bogor :
Ghalia Indonesia.
http://antoniusmakas.blogspot.com/2009/09/manajemen-sarana-prasarana.html
http://iginatuskorebimalautloly.blogspot.com/2012/11/manajemen-sarana-
prasarana-dalam-sistem.html
http://yasinta-adilah.blogspot.com/2012/04/sarana-dan-prasarana-pendidikan.html
22