KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak...

32
i Panduan Pascapanen Jeruk KATA PENGANTAR Indonesia memiliki beragam jenis buah-buahan yang menjadi andalan salah satunya adalah buah jeruk. Mutu buah jeruk dapat mengalami penurunan setelah panen, sehingga diperlukan penanganan pascapanen yang baik dan benar. Penanganan pascapanen yang baik dan benar (Good Handling Practices/GHP) pada buah jeruk merupakan salah satu mata rantai dalam pencapaian standar mutu yang ditetapkan oleh konsumen di pasar domestik atau internasional. Penanganan pascapanen tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya dan mencegah perubahan- perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan. Beragamnya jenis dan karakteristik buah yang ditangani membawa dampak terhadap variasi teknologi yang digunakan dalam pascapanen buah. Salah satu hambatan yang dihadapi dalam penerapan pascapanen buah khususnya jeruk antara lain masih minimnya panduan pascapanen buah jeruk yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu Buku Panduan Pascapanen Buah Perdu seri Buah Jeruk.

Transcript of KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak...

Page 1: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

i Panduan Pascapanen Jeruk

KATA PENGANTAR

Indonesia memiliki beragam jenis buah-buahan yang menjadi

andalan salah satunya adalah buah jeruk. Mutu buah jeruk dapat

mengalami penurunan setelah panen, sehingga diperlukan

penanganan pascapanen yang baik dan benar.

Penanganan pascapanen yang baik dan benar (Good Handling

Practices/GHP) pada buah jeruk merupakan salah satu mata rantai

dalam pencapaian standar mutu yang ditetapkan oleh konsumen di

pasar domestik atau internasional. Penanganan pascapanen

tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah

rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk,

mempertahankan kondisi segarnya dan mencegah perubahan-

perubahan yang tidak dikehendaki selama penyimpanan.

Beragamnya jenis dan karakteristik buah yang ditangani membawa

dampak terhadap variasi teknologi yang digunakan dalam

pascapanen buah. Salah satu hambatan yang dihadapi dalam

penerapan pascapanen buah khususnya jeruk antara lain masih

minimnya panduan pascapanen buah jeruk yang tersedia.

Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu Buku Panduan

Pascapanen Buah Perdu seri Buah Jeruk.

Page 2: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

ii Panduan Pascapanen Jeruk

Kami menyadari bahwa buku panduan pascapanen buah perdu

seri jeruk ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun untuk perbaikan substansi dan

penyajiannya akan sangat kami hargai. Akhirnya kepada semua

pihak yang telah membantu penyelesaian buku panduan ini, kami

menyampaikan terima kasih.

Jakarta, Juli 2013

Ir. Rahman Pinem, MM

Page 3: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

iii Panduan Pascapanen Jeruk

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI .................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................... iv

I. Pendahuluan ....................................................................... 1

II. Definisi dan Ruang Lingkup ................................................. 2

2. 1. Definisi ............................................................................ 2

2.2. Ruang Lingkup ................................................................ 3

2.3. Tujuan .............................................................................. 4

2.4. Karakteristik Spesifik Komoditas ..................................... 4

2.5. Potensi Penyebab Kerusakan Buah Jeruk ...................... 6

III. Penanganan Pascapanen Jeruk ....................................... 8

IV. Kegiatan Penanganan Pascapanen ................................. 9

4.1. Panen............................................................................ 9

4.2. Pascapanen ................................................................ 11

V. Penutup ............................................................................. 27

Page 4: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

iv Panduan Pascapanen Jeruk

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jeruk ............................................................................ 1

Gambar 2. Contoh kerusakan pada buah jeruk ............................. 8

Gambar 3. Alur Penanganan Pascapanen Buah Jeruk.................. 9

Gambar 4. Panen jeruk oleh petani ............................................. 11

Gambar 5. Buah jeruk yang harus disortasi ................................. 13

Gambar 6. Sortasi jeruk di tempat pengumpulan sementara. ...... 13

Gambar 7. Pembersihan Buah Jeruk ........................................... 14

Gambar 8. Penguningan jeruk ..................................................... 17

Gambar 9. Pelabelan pada buah jeruk ........................................ 18

Gambar 10. Grading buah jeruk .................................................. 19

Gambar 11. Beberapa Contoh Kemasan Jeruk. .......................... 25

Gambar 12. Pemasaran jeruk di pasar tradisional ....................... 26

Page 5: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

1 Panduan Pascapanen Jeruk

I. Pendahuluan

Jeruk merupakan salah satu komoditas buah andalan di

Indonesia. Varietas jeruk yang banyak dibudidayakan di

Indonesia adalah jeruk siam dan jeruk keprok. Berdasarkan

data statistik tahun 2011, jumlah tanaman jeruk menghasilkan

telah mencapai 18.870.119 pohon dengan total produksi

mencapai 1.721.252 ton.

Gambar 1. Jeruk

Salah satu permasalahan dalam agribisnis jeruk di Indonesia

adalah rendahnya mutu buah yang dihasilkan. Indikator

rendahnya mutu antara lain terlihat dari penampilan buahnya

yang kurang menarik, burik dan kusam pada kulit buah,

ukuran dan tingkat kematangan buah jeruk yang tidak

seragam sehingga menjadi kalah bersaing terhadap

penampilan jeruk impor yang umumnya memiliki penampilan

menarik, berkulit mengkilap, berwarna cerah dan ukuran

Page 6: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

2 Panduan Pascapanen Jeruk

seragam dengan cita rasa yang disenangi konsumen. Hal ini

disebabkan cara budidaya dan pascapanen yang diterapkan

petani masih belum sepenuhnya sesuai dengan cara

budidaya yang baik (Good Agricultural Practices) dan cara

penanganan pascapanen yang baik (Good Handling

Practices) .

Secara sederhana, konsumen menilai mutu buah jeruk

berdasarkan tiga aspek terutama yang mencakup harga,

penampilan dan rasa. Harga yang kompetitif dapat dicapai

melalui efisiensi produksi dan pengurangan kehilangan hasil.

Penampilan sendiri dinilai dari keseragaman terhadap warna

buah, kecerahan dan kebersihan kulit buah, dan bentuk serta

ukuran buah jeruk yang akan dibeli. Komponen penilai

berikutnya adalah rasa serta kandungan air dari buah jeruk itu

sendiri. Memperhatikan kondisi tersebut, maka diperlukan

upaya penerapan GAP dan GHP secara simultan agar

produsen jeruk dapat memenuhi persyaratan konsumen

sehingga memiliki daya saing jual yang lebih baik.

II. Definisi dan Ruang Lingkup

2. 1. Definisi Good Handling Practices (GHP) adalah norma penanganan

pascapanen produk pertanian yang baik untuk memberikan

jaminan mutu dan keamanan pangan terhadap produk yang

dihasilkan.

Page 7: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

3 Panduan Pascapanen Jeruk

Pascapanen buah jeruk merupakan rangkaian kegiatan

yang dilakukan untuk mempertahankan mutu buah jeruk

setelah panen dan meningkatkan daya saing dengan

mengacu pada Good Handling Practices (GHP).

Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pascapanen

adalah suatu dokumen pribadi petani/ pelaku usaha yang

berisi uraian tentang tahapan proses pekerjaan yang terdiri

dari serangkaian atau beberapa kegiatan yang dilaksanakan.

Cara Penanganan Pascapanen buah yang baik terdapat pada

Undang-undang Penanganan Hortikultura yaitu UU No. 12

/1992 pasal 31 didukung UU hortikultura no. 13 tahun 2010.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam penanganan pascapanen

meliputi pemanenan, pembersihan, penyortiran, pengkelasan,

pengemasan, pelabelan dan penyimpanan.

2.2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penanganan pascapanen terdiri dari

persyaratan manajemen, persyaratan teknis, dan persyaratan

sarana dan prasarana. Persyaratan – persyaratan tersebut

tercakup dalam unsur-unsur GHP meliputi lokasi, bangunan,

fasilitas sanitasi, alat produksi, bahan perlakuan, proses

penanganan, pengemasan dan pelabelan, produk akhir,

penyimpanan, pengendalian hama dan penyakit pascapanen,

tenaga pelaksana, pengangkutan dan distribusi, serta

pengawasan dan pembinaan.

Penanganan pascapanen buah jeruk pada umumnya meliputi

aspek ;

Page 8: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

4 Panduan Pascapanen Jeruk

• Panen

• Sortasi

• Pembersihan buah

• Perlakuan tambahan

• Pengkelasan/ Grading

• Pengemasan

• Penyimpanan sementara

• Pengangkutan

2.3. Tujuan

Tujuan dari penyusunan buku panduan pascapanen buah

jeruk adalah untuk memberikan panduan bagi petani/

kelompok tani atau pelaku usaha agribisnis jeruk untuk

meningkatkan daya jual buah yang dihasilkan melalui

penerapan pascapanen buah jeruk yang baik sehingga

mendapatkan produk yang memenuhi standar mutu, untuk

menjawab permintaan pasar yang terus meningkat.

2.4. Karakteristik Spesifik Komoditas

Buah jeruk merupakan buah non klimaterik yaitu buah yang

harus dipanen pada saat masak penuh atau siap konsumsi,

karena tidak ada peningkatan fase pematangan pada buah

setelah petik. Buah non-klimaterik tidak menunjukkan

peningkatan laju produksi etilen dan CO2 setelah dipanen.

Produksi etilen buah jeruk sangat rendah, yaitu kurang dari

0,1 µL/kg per jam pada suhu 20ºC.

Page 9: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

5 Panduan Pascapanen Jeruk

Jeruk tergolong buah yang laju respirasinya rendah, yaitu 5 –

10 mg CO2/kg per jam pada kisaran suhu 5ºC. Jeruk matang

memiliki kadar air 77 – 92 % dan kadar gula sekitar 12%,

serta mengandung 1 – 2 % asam sitrat dan mungkin

mengandung asam tartarat, malat dan oksalat dalam jumlah

kecil. Kadar gula buah jeruk matang berkisar 9 – 13 (º brix),

tergantung pada masing-masing varietas buah jeruk.

Jeruk yang banyak dibudidayakan dan diperdagangkan di

Indonesia ialah jeruk siam dan jeruk keprok. Perbedaan

utama dari kedua kelompok ini adalah kulit buah jeruk keprok

berwarna hijau cerah dan relatif tipis. Ciri lain adalah rasa

pahit getir bila buah segera dikonsumsi setelah petik.

Sementara jeruk siam umumnya dibudidayakan di dataran

rendah, walaupun juga dapat dibudidayakan di dataran tinggi.

Jeruk siam yang dibudidayakan di dataran tinggi umumnya

memiliki kulit tebal dan berwarna kuning. Sedangkan ciri khas

jeruk keprok atau mandarin adalah aroma yang kuat saat kulit

buah dikupas, mudah dikupas, warna kulit cerah, kulit buah

agak berpori, tahan untuk ditransportasi, dan tidak

meninggalkan rasa pahit walaupun dikonsumsi segera

setelah panen. Jeruk keprok umumnya sesuai untuk dataran

tinggi. Karakteristik beberapa jenis buah jeruk Indonesia

dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 10: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

6 Panduan Pascapanen Jeruk

Tabel 1. Karakteristik Beberapa Jenis Buah Jeruk Lokal

Karakteristik Jeruk Siem

Madu1

Jeruk Keprok

(Batu)2

Berat Perbuah (g) 79.19 120.68

Diameter 6.00 6.65

Kekerasan 1.03 2.42

Total Asam (%) 0.51 0.52

Total Padatan Terlarut

(ºBrix)

11.5 - 13 11.0

Vitamin C (mg/100 g) 70.10 38.21

Penampakan Warna Kuning-

oranye terdapat

bercak coklat

Hijau-

kekuningan

Rasa Didominasi rasa

manis dan

sedikit asam

Rasa manis

dengan sedikit

asam (Segar)

Sumber : 1Napitupulu et al. (1990), 2Wijadi dan Winarno (1987).

2.5. Potensi Penyebab Kerusakan Buah Jeruk

Buah jeruk sebagai salah satu komoditas hortikultura memiliki

sifat mudah rusak. Buah jeruk segar setelah dipetik masih

melangsungkan proses fisiologis yang dapat menurunkan

mutu kesegaran buah yang dapat dilihat dari penampakan,

susut bobot dan penurunan nilai gizinya.

Aktivitas panen dan penanganan yang kurang tepat, sortasi

yang tidak baik, pengemasan dan pengepakan,

pengangkutan dan penyimpanan yang kurang diperhatikan

serta adanya serangan hama dan penyakit dapat

Page 11: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

7 Panduan Pascapanen Jeruk

menyebabkan kerusakan buah jeruk. Kerusakan pada saat

panen dapat menjadi masalah yang serius, karena kerusakan

tersebut mempercepat pembusukan buah jeruk, susut bobot

dan meningkatnya laju respirasi serta produksi etilen yang

berakibat pada cepatnya kemunduran produk.

Penyebab kerusakan buah antara lain :

1. Mekanis

Kerusakan Mekanis disebabkan oleh benturan, gesekan,

dan kontak fisik yang terjadi pada saat panen dan

pascapanen.

2. Fisiologis

Kerusakan fisiologis disebabkan oleh pengaruh suhu

ekstrim, kelembaban dan keseimbangan antara gas O2

dan CO2.

3. Kimiawi

Kerusakan kimiawi disebabkan oleh pengaruh bahan

kimia (pestisida dan pupuk an-organik).

4. Biologis

Kerusakan biologis disebabkan oleh pengaruh bakteri,

jamur, virus, serangga dan organisme pengganggu

lainnya.

Page 12: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

8 Panduan Pascapanen Jeruk

Gambar 2. Contoh kerusakan pada buah jeruk

III. Penanganan Pascapanen Jeruk

Penanganan pascapanen dapat dilakukan oleh setiap bagian

dari rantai pasok, mulai petani, kelompok tani, gapoktan,

maupun pengumpul bahkan pemasok. Oleh karenanya,

perlakuan penanganan pascapanen pada setiap bagian

tersebut akan berbeda dan sangat dipengaruhi oleh tujuan

dan motivasi pelaku. Satu hal yang perlu diingat adalah,

semakin efisien dan efektif penanganan pascapanen yang

dilakukan, maka semakin rendah potensi kerusakan atau

kehilangan pascapanen buah. Di lain pihak penampilan buah

jeruk yang menarik tidak akan dapat diperoleh bila buah

dipetik bukan pada tingkat kematangan optimal.

Penanganan pacapanen pada buah jeruk umumnya meliputi;

pemanenan, sortasi, pencucian, pengeringan, pelabelan,

pengkelasan (grading), penyimpanan, pengemasan dan

pengangkutan (distribusi). Perlakuan tambahan yang dapat

Page 13: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

9 Panduan Pascapanen Jeruk

diterapkan untuk menambah nilai atau daya saing buah jeruk

adalah pelilinan dan penguningan. Hal ini sebagaimana dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Alur Penanganan Pascapanen Buah Jeruk.

IV. Kegiatan Penanganan Pascapanen Jeruk

4.1. Panen

Pemanenan buah sangat berpengaruh terhadap mutu buah

yang dihasilkan. Oleh karena itu, buah jeruk harus dipanen

pada saat kematangan yang tepat. Petunjuk atau tanda

kematangan pada jeruk dapat dilihat dari ciri-ciri fisik

Page 14: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

10 Panduan Pascapanen Jeruk

buahnya. Ciri – ciri buah jeruk matang antara lain ; warna kulit

buah sudah hijau kekuning-kuningan dan bagian bawah buah

bila ditekan terasa agak empuk dan berongga.

Proses kematangan buah jeruk ditandai oleh perubahan

warna kulit, rasa menjadi lebih manis, rasa asam/ hambar

berkurang, dan kadar jusnya meningkat maksimum kemudian

menurun lagi. Jeruk yang matang dapat ditandai oleh kadar

jus dan rasio total padatan terlarut/ TPT (dalam ºBrix) dengan

persentase asam sitrat bebas air dalam jus. Buah jeruk siap

dipanen bila kandungan jusnya 33 – 40% dan nilai TPT nya

10 - 12º Brix (Anonim, 2004).

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan panen

jeruk antara lain ;

▪ Melihat catatan umur buah dan penggunaan pestisida

terakhir

▪ Alat panen yang digunakan harus dalam keadaan bersih.

Pembersihan alat dapat menggunakan klorox.

▪ Usahakan tidak memanen pada saat hujan/ udara masih

berembun. Buah jeruk mudah menjadi rusak apabila

dipetik dalam keadaan basah. Kulit buah jeruk dapat

membengkak sewaktu basah dan mudah menjadi memar

atau tergores. Selain itu, pemanenan dalam keadaan

kering dapat menurunkan resiko kontaminasi.

▪ Sisakan tangkai buah sesedikit mungkin (rata dengan

permukaan buah) agar tidak melukai buah lainnya.

▪ Menggunakan keranjang panen sesuai kapasitas agar

buah jeruk terhindar dari kerusakan mekanis.

Page 15: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

11 Panduan Pascapanen Jeruk

Gambar 4. Panen jeruk oleh petani

4.2. Pascapanen

4.2.1. Pengangkutan dari kebun ke bangsal pascapanen

Pindahkan hasil panen ke bangsal pascapanen untuk

mendapat perlakuan pascapanen. Pengangkutan hasil

hendaknya dilakukan dengan memanfaatkan alat angkut

yang tepat baik secara manual maupun dengan bantuan

kendaraan bermotor. Titik kritis pada kegiatan ini adalah

kecepatan pemindahan, beban angkut, perubahan suhu,

paparan sinar matahari dan resiko benturan antar buah.

Oleh karena itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pengangkutan hasil panen adalah :

- Alat angkut dalam keadaan bersih dan dapat melindungi

produk.

- Keranjang/ wadah tidak diisi secara berlebihan

- Keranjang/ wadah yang berisi jeruk hasil panen tidak

ditumpuk.

Page 16: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

12 Panduan Pascapanen Jeruk

- Selama pengangkutan buah ternaungi dan terdapat aliran

udara yang lancar.

- Pemindahan dilakukan dengan prosedur yang tepat.

4.2.2. Sortasi

Sortasi bertujuan memisahkan buah yang layak dan tidak

layak untuk dipasarkan (busuk, terserang hama penyakit,

cacat, terlalu muda/tua dan lain-lain). Sortasi dapat

dilakukan di kebun saat pemetikan buah, sebelum

pengangkutan dari tempat pengumpulan sementara atau

saat di bangsal pascapanen.

Sortasi pertama kali dilakukan saat pemanenan buah, yaitu

memisahkan buah yang matang dengan yang terlalu muda/

tua atau yang terkena serangan hama penyakit.

Selanjutnya, sortasi juga dilakukan di bangsal pascapanen

saat awal perlakuan dan di tahap akhir sebagai bagian dari

quality control.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan

sortasi antara lain:

▪ Pisahkan buah yang muda dari buah yang matang atau

terlalu matang.

▪ Pisahkan buah yang baik dari yang rusak atau busuk,

bentuk abnormal, maupun luka.

▪ Pilih buah yang mulus, tidak luka, tidak terserang

penyakit pasca panen, tidak ada cacat fisik dan

mikrobiologis.

Page 17: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

13 Panduan Pascapanen Jeruk

Gambar 5. Buah jeruk yang harus disortasi

Gambar 6. Sortasi jeruk di tempat pengumpulan sementara.

4.2.3. Pembersihan buah

Pembersihan buah jeruk bertujuan untuk memperbaiki

penampilan buah menjadi lebih menarik, berkilat dan

terbebas dari cemaran/ kotoran lainnya yang ada pada kulit

buah atau yang terbawa dalam keranjang panen.

Pembersihan buah jeruk dapat dilakukan secara mekanik

atau dengan pencucian. Pembersihan secara mekanik

dapat menggunakan mesin pembersih jeruk atau secara

manual dengan kain bersih. Sementara pembersihan

Page 18: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

14 Panduan Pascapanen Jeruk

dengan menggunakan air perlu dilanjutkan dengan

pengeringan.

Air pencucian dapat ditambahkan klorin dan air sabun.

Klorin merupakan salah satu zat pembersih yang murah

tetapi efektif untuk membunuh organisme penyebab

penyakit dalam suspensi air tetapi tidak sampai menembus

jaringan buah atau bersifat mengontrol penyakit yang

disebabkan infeksi. Dosis penggunaan klorin untuk

pencucian adalah 100 – 150 ppm (Ritenour et. al, 2004).

Pencucian buah jeruk dengan air sabun dapat dilakukan

dengan merendam buah jeruk dalam air yang dicampur

deterjen atau cairan pembersih 0,5 - 1%, kemudian digosok

pelan-pelan menggunakan lap halus atau sikat lunak jangan

sampai merusak kulit. Selanjutnya buah dibilas dengan air

bersih. Buah yang telah dicuci kemudian dikeringkan secara

manual dengan kain yang halus dan bersih atau secara

otomatis dengan blower/ kipas untuk menghindari serangan

jamur.

Gambar 7. Pembersihan Buah Jeruk

Page 19: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

15 Panduan Pascapanen Jeruk

4.2.4. Perlakuan Tambahan

4.2.4.1. Pelapisan Lilin

Pelapisan lilin merupakan salah satu perlakuan tambahan

yang dapat dipilih untuk membuat kulit buah jeruk

nampak mengkilap. Pelapisan lilin pada buah jeruk

memiliki dua manfaat yaitu memperbaiki penampilan agar

lebih menarik serta memperpanjang daya simpan dari

buah jeruk. Buah jeruk memiliki lapisan lilin alami, tetapi

dapat terganggu ketika jeruk dibersihkan atau dicuci

untuk menghilangkan kontaminan pada permukaan buah.

Rusaknya lapisan lilin alami dapat mengakibatkan

peningkatan kehilangan air dalam buah.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelilinan

adalah buahnya masih segar (tidak lama setelah panen),

lilin yang digunakan tidak mempengaruhi organoleptik

buah jeruk, tidak beracun dan cepat kering (tidak lengket

dan tidak mudah pecah) serta mudah diperoleh. Lilin

yang digunakan harus termasuk dalam bahan tambahan

pangan yang aman dikonsumsi (food grade) dan

diharapkan mengkilap dan licin serta dapat membentuk

lapisan yang tipis.

Pelapisan lilin terhadap buah jeruk dapat memperlambat

proses fisiologis yang terjadi. Pelilinan berdasarkan SNI

01-3165-2009, diperkenankan sepanjang tidak

menyebabkan perubahan mutu dan karakteristik buah

dengan memperhatikan persyaratan keamanan pangan.

Lilin yang digunakan adalah lilin berbahan dasar air

(water based) yang diemulsikan dengan konsentrasi 4 –

Page 20: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

16 Panduan Pascapanen Jeruk

12%. Emulsi lilin yang dipakai terdiri dari lilin lebah,

parafin, lesitin, air biasa dan larutan fungisida benomyl

200 ppm (Tirtosoekotjo, 1990). Pelilinan dilakukan

dengan cara penyemprotan, pencelupan atau pengolesan

buah jeruk dengan lilin.

4.2.4.2. Penguningan (Degreening)

Penguningan adalah proses pemecahan klorofil (pigmen

hijau pada kulit buah) untuk memunculkan warna kuning

jingga. Penguningan merupakan perlakuan tambahan

yang dapat digunakan pelaku usaha untuk meningkatkan

daya tarik buah jeruk. Buah jeruk yang memiliki warna

buah tidak merata (hijau kekuningan) dapat

menggunakan teknologi ini untuk memperbaiki

penampilan kulit buah. Penguningan merupakan proses

perubahan pigmen hijau (klorofil) pada kulit jeruk secara

kimiawi dan pembentukan warna jingga (karotenoid) pada

kulit jeruk. Penguningan tidak berpengaruh terhadap

kandungan zat di dalam buah jeruk tetapi sedikit

mempengaruhi daya simpannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penguningan

(degreening) adalah tingkat kematangan buah, kondisi

pohon, kondisi iklim, praktik pascapanen yang biasa

diterapkan petani. Sebelum dilakukan proses

penguningan, perlu dilakukan inisiasi pemecahan warna

kulit (dapat dilakukan pada kondisi suhu malam hari 7ºC

– 13ºC.

Page 21: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

17 Panduan Pascapanen Jeruk

Penguningan umumnya menggunakan zat perangsang

metabolik seperti etilen, asetilen (karbid), dan ethrel.

Konsentrasi etilen yang digunakan dalam penguningan

adalah antara 1 – 6 ppm. Proses perlakuan dengan

menggunakan gas etilen pada dosis tertentu dilakukan

dalam suatu ruangan yang tertutup rapat/ bersirkulasi

dengan suhu dan kelembaban tertentu. Suhu ruangan

tempat penguningan adalah antara 24 – 28ºC dengan

kelembabab udara 90 – 98%. Perlu pengaturan suhu dan

kelembaban optimum pada tempat penyimpanan jeruk

yang akan dikuningkan agar proses penguningan berjalan

optimal. Lamanya proses penguningan yang diperlukan

tergantung pada tingkat kematangan dan kandungan

klorofil pada buah saat panen.

Gambar 8. Penguningan jeruk

4.2.5. Pelabelan

Pelabelan pada buah jeruk atau kemasan diperlukan untuk

mencantumkan informasi mengenai buah yang akan

dipasarkan kepada konsumen. Pelabelan dapat digunakan

Page 22: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

18 Panduan Pascapanen Jeruk

pada kemasan buah atau pada dokumen yang menyertai

buah apabila buah dijual curah.

Gambar 9. Pelabelan pada buah jeruk

Label pada kemasan yang diangkut menggunakan kontainer

harus menggunakan tulisan pada sisi yang sama, mudah

dibaca dan tidak dapat dihapus, serta tampak dari luar atau

ditunjukkan pada dokumen yang menyertai pengiriman

barang. Apabila isi kemasan tidak tampak dari luar, maka

kemasan harus diberi label yang berisi informasi mengenai

nama buah dan ditulis sebagai nama varietas.

Informasi yang tercantum pada label berdasarkan SNI Jeruk

Keprok sekurang-kurangnya mencantumkan ;

• Nama dan varietas buah

• Nama dan alamat perusahaan eksportir, pengemas dan

atau pengumpul

• Asal buah

• Kelas

Page 23: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

19 Panduan Pascapanen Jeruk

• Ukuran (kode ukuran atau kisaran bobot dalam gram)

• Bobot buah dalam setiap kemasan

4.2.6. Pengkelasan/ Grading

Setelah sortasi dilakukan pengkelasan/ grading yang

bertujuan untuk memisahkan buah berdasarkan ukuran,

besaran, diameter buah atau parameter pengelompokkan

lainnya yang ditentukan untuk memudahkan pengepakan,

pemasaran dan penentuan harga jual. Grading buah jeruk

dapat dilakukan secara manual dengan tangan berdasarkan

pengamatan secara visual atau menggunakan alat

sederhana.

\

Gambar 10. Grading buah jeruk

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat grading/

pengkelasan buah jeruk :

▪ Kebersihan bangsal pascapanen dimana grading/

pengkelasan dilakukan.

Page 24: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

20 Panduan Pascapanen Jeruk

▪ Buah dapat dipilah berdasarkan ukuran fisik atau tingkat

mutu penampilan buah ke dalam beberapa kelas

berbeda.

▪ Buah yang sudah dipilah berdasarkan kelas dikumpul-

kan pada wadah yang berbeda-beda.

Pengkelasan buah jeruk keprok berdasarkan SNI 01-3165-

2009 menggolongkan jeruk keprok ke dalam tiga kelas mutu

yaitu kelas super, kelas A, dan kelas B.

Kelas super

Jeruk keprok pada kelas ini bermutu paling baik dan

mencerminkan ciri varietas/ tipe komersial, bebas dari

kerusakan kecuali kerusakan sangat kecil.

Kelas A

Jeruk keprok pada kelas ini bermutu baik dan

mencerminkan ciri varietas/ tipe komersial dengan

kerusakan kecil yang diperbolehkan yaitu ; sedikit

penyimpangan pada bentuk, warna kulit, kulit terkait dengan

pembentukan buah, dan ada sedikit bekas luka/ cacat pada

kulit akibat mekanis. Dengan total area yang mengalami

penyimpangan dan cacat maksimum 10% total luas

permukaan buah dan penyimpangan tersebut tidak boleh

mempengaruhi mutu daging buah.

Kelas B

Jeruk keprok pada kelas ini memiliki kerusakan kecil yang

diperbolehkan. Total area yang mengalami penyimpangan

dan cacat maksimum 15% dari total luas permukaan buah

Page 25: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

21 Panduan Pascapanen Jeruk

dan penyimpangan tersebut tidak boleh mempengaruhi

mutu daging buah.

Penggolongan jeruk keprok pada SNI 01-3165-2009 juga

dikelompokkan dalam 4 (empat) kode ukuran berdasarkan

diameter, seperti dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kode ukuran berdasarkan diameter

Kode Ukuran Diameter (milimeter)

1 ≥ 71

2 61 - 70

3 51 - 60

4 40 - 50

Selain berdasarkan standar mutu SNI, pengkelasan buah

jeruk dapat pula mengikuti permintaan pasar. Pengkelasan

buah jeruk tersebut umumnya menurut banyaknya buah

jeruk per kg seperti yang dapat dilihat.

Tabel 3. Pengkelasan buah berdasarkan jumlah per kg

Grade Jumlah Buah Jeruk/ kg

A 5 - 6

B 7 - 8

C 9 - 11

D 12 - 20

Page 26: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

22 Panduan Pascapanen Jeruk

4.2.7. Penyimpanan

Penyimpanan diperlukan apabila buah jeruk tidak langsung

dijual. Tempat penyimpanan jeruk hendaknya bersih, sejuk

dengan sirkulasi udara yang baik serta perlu memiliki

sanitasi dan higienis yang baik. Selain itu penumpukan buah

dibatasi untuk mengurangi memar/ kerusakan buah.

Penyimpanan jeruk dapat dilaksanakan dengan beberapa

cara :

1. Penyimpanan pada suhu rendah dan sistem First In First

Out (FIFO).

Penyimpanan pada suhu rendah mempunyai

keuntungan :

a. Menurunkan laju respirasi karena semakin tinggi

suhu, laju respirasi semakin tinggi dan sebaliknya

b. Menurunkan produksi etilen

c. Menghambat pertumbuhan mikroba

Penyimpanan sistem FIFO (First In First Out) bertujuan

untuk menjaga sirkulasi buah. Setiap produk yang masuk

pertama kali ke ruang pendingin, produk tersebut yang

pertama kali juga dikeluarkan untuk dijual ke pasar.

2. Penyimpanan dengan ventilasi alami (Natural ventilation

storage) atau penyimpanan dengan sirkulasi udara

secara alami melalui ventilasi yang ada (jendela/

lubang).

Suhu penyimpanan yang baik untuk buah-buahan adalah 15

– 25ºC dengan kelembaban relatif 85 - 95%. Pada

penyimpanan buah segar kelembaban relatif tidak boleh

Page 27: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

23 Panduan Pascapanen Jeruk

lebih rendah dari 80%, karena akan menyebabkan kulit

buah mengkerut. Umumnya buah jeruk disimpan pada suhu

di atas 12ºC. Pada kondisi penyimpanan ini semua varietas

jeruk relatif bebas dari induksi cacat kulit.

Penyimpanan buah jeruk dapat pula menggunakan plastik.

Pembungkusan dengan plastik dapat memperpanjang umur

simpan jeruk sehingga mengurangi susut bobot akibat

proses metabolik. Buah yang dibungkus plastik perlu

diberikan fungisida agar jamur tidak berkembang. Plastik

high density polyethylen (HDPE) dan low density

polyethylen (LDPE) telah digunakan secara komersial di

beberapa negara untuk membungkus buah jeruk.

4.2.8. Pengemasan

Buah yang telah bersih dipilah berdasarkan ukurannya

kemudian dikemas dalam kemasan yang baik agar

memudahkan dalam proses distribusi sesuai dengan lokasi

tujuan pemasaran.

Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu

melindungi buah jeruk dari kerusakan selama pengangkutan

dan menjaga kesegaran buah. Bahan kemasan harus bersih

serta memiliki mutu yang cukup untuk mencegah kerusakan

eksternal maupun internal buah. Kemasan buah yang

digunakan dapat memberikan daya tarik/ nilai estetika untuk

konsumen.

Page 28: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

24 Panduan Pascapanen Jeruk

Kemasan harus memenuhi syarat mutu, higienis, ventilasi

dan harus bebas dari benda serta aroma asing. Kemasan

harus memiliki ketahanan agar dapat menjamin dan

mempertahankan mutu saat penanganan dan pengiriman

buah.

Beberapa jenis kemasan buah jeruk adalah sebagai berikut :

I. Keranjang Plastik

a. Sesuai untuk transportasi jarak pendek antar kota

b. Setiap Keranjang dapat menampung maksimum 40 kg

buah jeruk.

c. Ukuran keranjang 60 cm x 40 cm x 40 cm

II. Peti kayu

a. Sesuai untuk transportasi jarak jauh antar pulau antar

provinsi.

b. Setiap peti dapat menampung maksimum 40 kg buah.

c. Ukuran peti 60 x 40 x 50 cm, dengan ketebalan papan

kayu 1,5 - 2 cm.

d. Jarak antar papan 2-3 cm untuk ruang udara.

III. Kotak karton

a. Sesuai untuk transportasi jarak menengah dan jauh

(pasar modern)

b. Setiap kotak dapat memuat 5 – 10 kg buah, dengan

mutu yang seragam.

c. Ukuran kotak karton 40 x 40 x 20 cm, ketebalan karton

3 - 5 mm.

Page 29: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

25 Panduan Pascapanen Jeruk

d. Terdapat dua buah lubang ventilasi pada masing-

masing sisi samping kotak karton.

Gambar 11. Beberapa Contoh Kemasan Jeruk.

4..2.9. Pengangkutan (Distribusi)

Pengangkutan bertujuan untuk menyampaikan produk dari

produsen ke tangan konsumen dengan menjaga mutu

hasil. Pengangkutan buah jeruk di Indonesia umumnya

menggunakan angkutan darat.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

pengangkutan/ distribusi buah jeruk :

▪ Pencatatan jumlah dan waktu distribusi

▪ Kebersihan sarana transportasi yang digunakan

▪ Gunakan alat transportasi sesuai dengan tujuan pasar

dan jarak tempuh, untuk pasar modern dapat

menggunakan transportasi berpengatur udara/

berpendingin dengan suhu diatur 12-15 º C.

▪ Selama pengangkutan hindari sinar matahari, panas

berlebihan dan hujan atau dilakukan pada malam hari.

▪ Tumpukan kemasan dari karton maksimal 3 tumpuk,

dengan peti atau keranjang plastik maksimal 4 tumpuk.

Page 30: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

26 Panduan Pascapanen Jeruk

Gambar 12. Pemasaran jeruk di pasar tradisional

Page 31: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

27 Panduan Pascapanen Jeruk

5. Penutup

Pascapanen buah jeruk merupakan kegiatan untuk

mempertahankan mutu produk buah jeruk setelah panen,

dengan melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan Good

Handling Practices (GHP) serta menjamin adanya konsistensi

dalam pelaksanaan setiap kegiatan untuk mencapai tujuan

yang diharapkan.

Panduan pascapanen buah jeruk dapat digunakan sebagai

acuan atau bahan informasi bagi petugas/ petani/ kelompok

tani dalam penanganan pascapanen buah jeruk, agar buah

tetap mempunyai ketahanan dan mutu yang baik setelah

panen, sehingga dapat menekan kehilangan/kerusakan

setelah panen.

Page 32: KATA PENGANTAR - bimpapah.com · tanaman buah jeruk yang umumnya dikonsumsi segar dan mudah rusak bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada produk, mempertahankan kondisi segarnya

28 Panduan Pascapanen Jeruk

Tim Penyusun

1. Ir. A. Widodo Heru, M.Sc

2. Nurli Eriza, SP

3. Olivia Asian, SE, MM

4. Parjianto

5. Ermi Nurcahyani, S.TP

6. Didik Lisnanto

7. Maulita Novelianti, S.TP

8. Dr. Ir. Darda Effendi, M.Si (Pusat Kajian Hortikultura Tropika)

9. Ir. Hasanuddin Yasni, MM (Asosiasi Rantai Pendingin

Indonesia)

10. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur

11. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

12. Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi

13. Dinas Pertanian Kabupaten Jember

14. Dinas Pertanian Kabupaten Malang

15. Petani Jeruk Kabupaten Banyuwangi

16. Petani Jeruk Kabupaten Jember

17. Petani Jeruk Kabupaten Malang