KATA PENGANTAR - badanpendapatan.riau.go.id · minyak dan gas bumi), telah mendorong pemerintah...
Transcript of KATA PENGANTAR - badanpendapatan.riau.go.id · minyak dan gas bumi), telah mendorong pemerintah...
i
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat dari Allah SWT, Penyusunan Dokumen Revisi Rencana Strategis (Renstra) Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau Tahun 2014-2018 tahun Anggaran 2017 ini telah disusun sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Dokumen Renstra merupakan Kewajiban dari setiap SKPD sebagai
mana dinyatakan dalam peraturan pemerintah No. 8 Tahun 2008 bahwasannya setiap SKPD diwajibkan menyusun
Rencana Strategis yang Substansi di dalamnya berisikan Dokumen Perencanaan dalam 5 (Lima) tahun kedepan.
Penyusunan Revisi Dokumen Rencana Strategis (Renstra ) Badan Pendapatan Provinsi Riau 2014-2018
merupakan dokumen perencanaan yang menjabarkan lebih rinci substansi yang dimuat dalam RPJMD Provinsi Riau
yang dapat disebut juga sebagai Dokumen taktis strategis yang dalam penyusunannya juga menganalisa Isu isu
Strategis yang sedang berkembang dan menganalisa pencapaian dan kendala yang dihadapi kinerja Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau dalam kurun waktu 2009-2013 lalu.
Substansi dari Revisi Rencana Strategis (Renstra) Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau ini adalah
memuat Visi, Misi, Tujuan dan Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
sesuai dengan tugas dan fungsinya yang diatur dalam Peraturan Daerah.
Dokumen Revisi Rencana Strategis Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau ini bertujuan sebagai penuntun
Pimpinan dan Staf Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau dalam pencapaian Kinerja Strategis dalam mencapai
tujuan Jangka Panjang dengan harapan agar Dokumen ini juga berfungsi untuk meningkatkan kinerja dan memperkuat
peranan dan fungsi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau sebagai instansi pengelola Pendapatan Daerah yang
berguna untuk membiayai pembangunan daerah Provinsi Riau kedepannya.
KEPALA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI RIAU
Drs.H.INDRA PUTRAYANA, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19620217 198503 1 017
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................ ii
Daftar Tabel ....................................................................................................................... iv
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Landasan Hukum ............................................................................................................5
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................................................... 7
1.4 Sistimatika Penulisan ............................................................................................................8
BAB. II GAMBARAN UMUM BADAN PENDAPATAN PROVINSI RIAU
2.1 Tugas Pokok dan Fusngsi dan Struktur Organisasi...................................................................... 16
2.2 Sumber Daya ............................................................................................................ 15
2.3 Kinerja Pelayanan ............................................................................................................ 17
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan .................................................................. 20
BAB. III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD................................ 24
3.2 Telaahan Visi,Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ................. 26
III.2.1 Visi ................................................................................................................................... 27
III.2.2 Misi ..................................................................................................................................28
3.3 Telaahan Renstra K/L ................................................................................................................. 29
3.4 Penentuan Isu-Isu Strategis ....................................................................................................... 33
3.4.1 Masih Lemahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan kurangnya pengawasan untuk menindak lanjuti pajak yang masih terhutang ............................. 33
3.4.2 Optimalisasi dan Perluasan Sumber-Sumber Pendapatan Daerah .............................. 33 3.4.3 Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat ............................................................. 34 3.4.4 Ketidak pastian kebijakan Pemerintah Pusat ............................................................ 35 3.4.5 Penataan Kelembagaan dan Profesionalisme .......................................................... 36 3.4.6
BAB. IV . Visi,Misi,Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi ................................................................................................................... 37
4.2 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau.................. 39
4.3 Strategi dan Kebijakan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau ......................................... I
BAB V. Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
5.1 Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif ....................................................................................................... 3
iii
BAB VI. Indikator dan Sasaran RPJMD 6.1 Indikator Kinerja Badan Pendapatan Daerah Provinsi RiauYang Mengacu
Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD ................................................................................. 1-1
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kondisi SDM Badan Pendapatan Daerah Prov Riau.................................................... 16
Tabel 2.2 Jumlah Kendaraan Bermotor di Prov Riau ................................................................. 17
Tabel 2.3 Penerimaan Realisasi PAD dari Pajak Daerah Tahun 2008-2012................................ 17
Tabel 2.4 Matriks Sasaran Renstra Periode 2009-2013 ............................................................ 18
Tabel 2.5 Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2009-
2013.......................................................................................................................... 19
Tabel 3.1 Faktor pendorong dan penghambat secara internal kelembagaan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau ................................................................. 25 Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Pendapatan
Daerah Provinsi Riau Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Tahun 2014-2019 ...................................... 28
Tabel 3.3 Tujuan Dan sasaran yang akan di Capai Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra ...................................... 32
Tabel 4.2 Proyeksi Penerimaan Daerah Provinsi Riau Tahun 2017-2019................................. I
Tabel 4.1 Target dan Realisasi Dinas Pendapatan Prov Riau Th.Anggaran 2016 ................... 50
Tabel 5.1 Tabel Program dan Kegiatan Tahun 2017-2019 ....................................................... 11
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 1
I.1. Latar Belakang
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa perencanaan pembangunan daerah
disusun secara berjangka meliputi rencana pembangunan jangka panjang (RPJP)
Daerah untuk jangka waktu 20 tahun, rencana pembangunan jangka menengah
(RPJM) Daerah dan Rencana Strategis (Renstra) SKPD untuk jangka waktu 5
tahun, dan rencana pembangunan tahunan yang selanjutnya disebut Rencana
Kerja Pembangunan (RKP) Daerah dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja SKPD)
Berdasarkan hal tersebut diatas Rencana Startegis Badan Pendapatan
Provinsi Riau merupakan Dokumen Perencanaan untuk periode 5 (lima)
tahun,dari 2014 sampai dengan tahun 2018 Dokumen ini disusun berdasarkan :
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan , Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, Terkait Dengan Perubahan Sistematika RPJMD dan Pencapaian Target
Tahunan.
2. RPJMD Provinsi Riau tahun 2014-2019.
3. Rencana Strategis Dinas Pendapatan Provinsi Riau tahun 2009-2013 (Nomor
10 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2009-2013).
4. Mengoptimalkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana ketentuan
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang pedoman penyusunan
dan penerapan standar pelayanan minimal serta pencapaian Millenium
Development Goal’s (MDG’s) sesuai dengan ketentuan pasal 282 ayat (2) dan
Pendahuluan
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 2
ayat (3) peraturan Menteri Dalam Negeri 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan
peraturan pemerintah nomor 8 tahun 2008.
5. Terjadinya Perubahan cukup signifikan dari target pendapatan dan belanja
pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Riau tahun
2014 untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Riau.
Salah satu dampak reformasi dalam bidang politik adalah mendorong
terbangunnya otonomi daerah yang mengkristal dalam sistem demokratis dan
berkeadilan, memberikan kewenangan yang lebih luas bagi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya yang
berkeadilan, dengan dukungan harmonisasi sistem pendanaan melalui
perimbangan keuangan Pusat dan Daerah, dengan mempertimbangkan peran
daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dinamika penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan daerah yang
semakin kuat dan tinggi sesuai dengan semangat otonomi daerah, menuntut
kemampuan Pemerintah Daerah untuk dapat mengelola pemerintahan dan
pembangunan termasuk dalam hal menyediakan dan mengelola pembiayaan
dalam jumlah memadai baik yang berasal dari pendapatan asli daerah maupun
dari pendapatan lainnya sebagaimana yang telah diatur dan ditetapkan oleh
undang-undang. Hal tersebut lebih diperkuat lagi dengan semakin tidak
menentunya kebijakan Pemerintah Pusat dalam mengalokasikan dana-dana yang
diperuntukkan bagi pengelolaan pemerintahan dan pembangunan di Provinsi
Riau.
Stigma yang terlanjurkan diberikan terhadap Provinsi Riau sebagai
“Provinsi Kaya” telah berdampak yang kurang menguntungkan bagi daerah
sendiri karena sikap pemerintah pusat yang selalu mengurangi dan berupaya
mengeliminasikan berbagai bentuk “kucuran” dana yang berasal dari APBN
misalnya dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU) yang semakin berkurang
bahkan cenderung hilang, dan Dana Perimbangan khususnya yang berasal dari
Dana Bagi Hasil (DBH) yang tidak ada kepastian besarannya karena kurang
transparannya dalam penghitungan potensi sumber daya alam yang dieksplorasi
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 3
dan eksploitasi oleh pusat, maupun dalam bentuk alokasi pembiayaan
pembangunan melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang cendrung
semakin menurun. Pada hal jika dihitung secara totalitas antara jumlah APBD
Provinsi Riau yang sumber dananya berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana
Perimbangan (DAU dan DBH) dan jumlah besarnya jumlah DIPA, jauh lebih kecil
jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan biaya pembangunan dan
pengelolaan pemerintahan (APBN + ABPD) provinsi lainnya dengan problematika
pembangunan tidak sebesar yang dihadapi oleh Provinsi Riau, seperti masalah
kemiskinan, rendahnya kualitas sumber daya manusia dan keterbatasan
infrastruktur jauh sehingga potensi daerah sulit dikembangkan karena masih
cukup banyak daerah yang sulit dan terpencil.
Sikap yang kurang berpihak dalam pengalokasian anggaran pembangunan,
kurang proporsionalnya dalam pembagian Dana Alokasi Umum (DAU) dan tidak
transparannya dalam pembagian Dana Alokasi Khusus (DAK) akibat tertutupnya
akses informasi untuk memperoleh kondisi yang objektif dan nyata terhadap
tingkat produksi sumber daya alam yang dikelola oleh Pemerintah Pusat (lifting
minyak dan gas bumi), telah mendorong pemerintah bersama-sama dengan
seluruh komponen masyarakat berjuang untuk menuntut agar pengalokasian
dana-dana yang telah ditarik ke pusat agar dapat dikembalikan secara
proprosional oleh Pemerintah Pusat kepada Provinsi Riau sebagai “penyumbang
devisa terbesar” bagi keuangan Negara dengan pertimbangan-pertimbangan yang
obyektif sesuai dengan besaran sumber daya alam yang telah diserahkan oleh
Pemerintah Pusat.
Berdasarkan kondisi obyektif yang pada saat sekarang sedang dialami oleh
pemerintah dan masyarakat Provinsi Riau guna menjawab tuntutan terhadap
pembiayaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan yang semakin
meningkat sejalan dengan semakin tingginya tuntutan terhadap upaya mengatasi
problematika pembangunan, maka hal tersebut harus dapat disikapi secara arif,
bijaksana, taktis dan strategis melalui penyusunan konsep dokumen Rencana
Strategis yang bersifat komprehensif. Sehingga upaya masyarakat bersama
dengan jajaran pemerintahan Provinsi Riau yang telah dibangun dan disepakati
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 4
dalam bentuk gambaran keadaan masa depan yang diinginkan, yang selanjutnya
dikenal dengan ” Visi Riau 2020”, yaitu mewujudkan Propinsi Riau sebagai pusat
perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan yang agamis, sejahtera
lahir dan bathin, di Asia Tenggara Tahun 2020, akan dapat diwujudkan.
Provinsi Riau yang bersifat taktis strategis yang wajib disusun oleh Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagaimana yang ditegaskan dalam Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 pada Pasal 151 Ayat 1 bahwa "Satuan Kerja
Perangkat Daerah menyusun rencana strategis yang selanjutnya disebut Renstra
SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada RPJM
Daerah dan bersifat indikatif". Dalam uraian lain, Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 pada Pasal 1 Ayat 7 menetapkan ketentuan umum mengenai "
Renstra SKPD sebagai dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah
untuk periode 5 (lima) tahun".
Sedangan penyusunan Renstra yang merupakan penjabaran dari dokumen
RPJMD Provinsi Riau Tahun 2014 – 2018 adalah berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 pasal 12 ayat (1) bahwa Kepala SKPD menyusun
Rancangan Renstra-SKPD sesuai dengan Kepala SKPD menyusun Rancangan
Renstra-SKPD sesuai dengan rancangan awal RPJMD. Rencana Strategis
(RENSTRA) Dinas Pendapatan Provinsi Riau tahun 2014 – 2018 ini adalah dokumen
perencanaan bagi Dinas Pendapatan Daerah, namun dengan beralihnya Dinas
Pendapatan menjadi Badan Pendapatan Daerah serta keluarnya Peraturan
Daerah Provinsi Riau Nomor 04 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Riau dan Peraturan Gubernur Riau nomor 93 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau, maka perlu perbaikan kembali Restra ini
dengan mengikuti dari revisi RPJMD Provinsi Riau.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 5
Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan RENSTRA ini adalah;
Pertama, fokus pada upaya mengidentifikasi dan menangani isu-isu strategis
yang berkembang dengan sasaran yang dinamis dan berkelanjutan dalam hal
yang berkaitan dengan penerimaan keuangan daerah Riau; Kedua, lebih
berorientasi pada langkah-langkah program yang bersifat teknis, sistematik dan
akuntabel untuk merespon isu-isu strategis yang berkembang terhadap upaya
penyediaan dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan guna
mewujudkan Visi Riau 2020.
I.2. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah
Swatantra Tk.I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1646);
2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 6
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82)
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
10. Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2005-2010.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2008 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 1994 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi
Tingkat I Riau Tahun 1994 Nomor 7);
13. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Provinsi
Riau Tahun 2003 Nomor 4);
14. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
daerah Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2009-2013.
15. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 07 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Riau Tahun 2014-2019.
16. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 04 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Riau.
17. Peraturan Gubernur Riau nomor 93 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi,Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Pendapatan
Daerah Provinsi Riau,
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 7
I.3. Maksud dan Tujuan
Dalam suatu organisasi konsep dasar manajemen sangat diperlukan dalam
pengelolaan Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),Pengarahan
dan Pengimplementasian (Directing/Leading), Pengawasan dan Pengendalian
(Controlling). Kegiatan yang dilakukan dalam fungsi perencanaan guna mencapai
tujuan dalam suatu Organisasi adalah Menetapkan tujuan,Melakukan perumusan
strategi untuk mencapai tujuan, Menentukan sumber - sumber daya yang
diperlukan, Menetapkan standar indikator keberhasilan dalam mencapai tujuan
dalam suatu organisasi.
Untuk itu Rencana Strategis (Renstra) Badan Pendapatan Daerah Provinsi
Riau digunakan sebagai acuan untuk menilai kinerja Badan Pendapatan Daerah
Provinsi Riau selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yakni tahun 2014 – 2018 yang
setiap tahunnya akan dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja (RENJA) Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau yang dijadikan dasar bagi pembuatan Rencana
Kerja Anggaran (RKA) Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau.
Dalam Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah asas umum pelaksanaan
APBD adalah sebagai berikut:
Tidak diperkenankan melakukan pengeluaran atas beban anggaran daerah
untuk tujuan yang tidak tersedia anggarannya dan /atau yang tidak
cukup/tersedia anggarannya dalam APBD.
Belanja harus didasarkan pada prinsip hemat,tidak mewah, efektif, efisien
dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Untuk mewujudkan Rencana Strategis 2014-2018 , Selama kurun waktu
periode Renstra 2009-2013 Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau telah
melakukan tindakan tindakan kegiatan dalam fungsi pengawasan dan
pengendalian yaitu :
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 8
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan.
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target.
Hal ini dilakukan agar fungsi Perencanaan dapat berjalan sebagaimana
mestinya, proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang
tepat untuk mewujudkan target dan tujuan yang akan dicapai oleh Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau.
I.4. Sistematika Penulisan
Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau Tahun
2014 – 2018 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Gambaran Pelayanan SKPD
Bab III : Isu Isu Startegis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Bab IV : Visi,Misi,Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Bab V : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Bab VI : Indikator Kinerja Badan Pendapatan Daerah Yang Mengacu
Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD Provinsi Riau
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 9
2.1. Tugas Pokok dan Fungsi dan Struktur Organisasi
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau di bentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 04 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Riau , sedangkan tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Tugas
Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau,diatur
dalam Peraturan Gubernur Riau Nomor : 93 Tahun 2016, adapun tugas pokok
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau adalah tugas membantu Gubernur
melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah pada bidang Pendapatan Daerah, dan fungsi penyusunan kebijakan
teknis, pelaksanaan tugas dukungan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis, pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi
penunjang urusan Pemerintahan Daerah, dan pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsi pada Badan Pendapatan
Daerah.
Sebagaimana tercantum pada Peraturan Daerah Peraturan Daerah Nomor
04 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi
Riau , sedangkan tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Tugas Dan Fungsi,
Serta Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah provinsi Riau terdiri dari Kepala
Dinas, Sekretaris yang membawahi 3 (tiga) Kepala Sub.Bagian, 4 (empat ) Kepala
Bidang yang masing-masing membawahi 3 (tiga ) Kepala Sub.bidang, dengan
susunan sebagai berikut :
1. Kepala Badan
2. Sekretaris
a. Subbagian Kepegawaian dan Umum
b. Subbagian Perencanaan Program
c. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah
Gambaran Umum
Bapenda Provinsi Riau
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 10
3. Bidang Pengolahan Data dan Pengembangan pendapatan
a. Subbid pengembangan Sistem Informasi
b. Subbid Pengolahan Data Pendapatan
c. Subbid Pengembangan Pendapatan
4. Bidang Pajak Daerah
a. Subbid Penerimaan PKB dan BBN KB
b. Subbid Penerimaan Pajak Daerah Lainnya
c. Subbid Verifikasi dan Pelaporan Pajak Daerah
5. Bidang Retribusi, PADL dan Dana Bagi Hasil
a. Subbid Penerimaan Retribusi dan PADL
b. Subbid Penerimaan Dana Bagi Hasil pajak
c. Subbid Penerimaan Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
6. Bidang Pembukuan, Pengawasan dan Pembinaan
a. Subbid Pembukuan dan Pelaporan
b. Subbid Tindak Lanjut Pengawasan dan Pembinaan
c. Subbid Pengawasan dan Penerimaan Daerah
Struktur Organisasi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau, dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 11
KEPALA BADAN
SEKRETARIS
KASUBAG PERENCANA
PROGRAM
KASUBAG KEUANGAN,PERLENGKAPAN&
PENGELOLAAN BARANG
MILIK DAERAH
KASUBAG KEPEGAWAIAN DAN
UMUM
KABID PAJAK DAERAH KABID RETRIBUSI,PADL DAN
DBH KABID PEMBUKUAN, PENGAWASAN DAN
PEMBINAAN
KABID PENGOLAHAN DATA DAN PENGEMBANGAN
PENDAPATAN
KASUBID PENERIMAAN
PKB DAN BBNKB
KASUBBID PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI
KASUBID PENERIMAAN
PAJAK DAERAH LAINNYA
KASUBBID PENGOLAHAN DATA
PENDAPATAN
KASUBID VERIFIKASI DAN PELAPORAN PAJAK
DAERAH
KASUBBID PENGEMBANGAN
PENDAPATAN
KASUBID PENERIMAAN RETRIBUSI DAN PAD
LAINNYA
KASUBID PENERIMAAN DANA
BAGI HASIL PAJAK
KASUBID PENERIMAAN DANA
BAGI HASIL BUKAN PAJAK
KASUBBID PEMBUKUAN DAN
PELAPORAN
KASUBBID TINDAK LANJUT PENGAWASAN DAN
PEMBINAAN
KASUBBID PENGAWASAN DAN
PENERIMAAN DAERAH
Unit Pelayanan Teknis ( UPT )
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 12
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau sebagai Badan Teknis pengelola
pendapatan daerah, dalam upaya meningkatkan pelayanan langsung kepada
masyarakat baik dalam pelaksanaan teknis maupun mendukung pelaksanaan
tugas Badan Pendapatan Provinsi Riau mempunyai 33 unit pelaksana teknis dinas
yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota se Riau dengan nomenklatur Cabang
Pelayanan Badan Pendapatan Daerah Daerah Provinsi, sesuai dengan Peraturan
Gubernur Nomor : 61 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelayanan Teknis Dinas Pada Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau dan
Peraturan Gubernur Riau Nomor 30 Tahun 2010 tentang pembentukan organisasi
dan tata kerja unit pelaksanaan teknis Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau.
Adapun Cabang Pelayanan Badan Pendapatan Daerah Daerah Provinsi Riau
tersebut terdiri dari :
1. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pekanbaru Kota
2. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pekanbaru Selatan
3. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Siak
4. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bengkalis
5. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Duri
6. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dumai
7. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kampar
8. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pelalawan
9. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kuansing
10. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Rokan Hulu
11. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Rokan Hilir
12. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Bagan Batu
13. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Indragiri Hulu
14. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Indragiri Hilir
15. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Meranti
16. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kubang
17. Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perawang
18. Unit Pelayanan (UP) Pekanbaru Utara
19. Unit Pelayanan (UP) Ujung Tanjung
20. Unit Pelayanan (UP) Air Molek
21. Unit Pelayanan (UP) Kota Baru
22. Unit Pelayanan (UP) Ujung Batu
23. Unit Pelayanan (UP) Pangkalan Kuras
24. Unit Pelayanan (UP) Kandis
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 13
25. Unit Pelayanan (UP) Singingi Hilir
26. Unit Pelayanan (UP) Kuantan Mudik
27. Unit Pelayanan (UP) Tapung
28. Unit Pelayanan (UP) Tambusai
29. Unit Pelayanan (UP) Kepenuhan
30. Unit Pelayanan (UP) Kateman
31. Unit Pelayanan (UP) Kampar Kiri
32. Unit Pelayanan (UP) Pekanbaru Utara
33. Unit Pelayanan (UP) Samsat Keliling
Unit Pelayanan Teknis (UPT) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Badan Pendapatan Daerah yang bersifat teknis operasional di bidang
pendapatan. UPT menyelenggarakan fungsi :
a. Melaksanakan pemungutan pajak Daerah di wilayah kerja masing-masing UPT.
b. Melaksanakan pelayanan samsat.
c. Melaksanakan pemungutan Pendapatan Asli Daerah.
d. Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintahan Kabupaten / Kota dan pihak
terkait lainnya yang berhubungan dengan pendapatan.
e. Melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan.
f. Menyampaikan laporan kegiatan UPT kepada Kepala Dinas setiap bulan
selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikut.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 14
Struktur Organisasi Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPT) Pendapatan Provinsi Riau :
Peraturan Gubernur Riau
Nomor : 61
Tanggal : 12 Desember 2012
Unit Pelayanan (UP) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang dibidang
pemungutan pendapatan daerah yang mempunyai wilayah kerja di kecamatan
dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pendapatan Daerah. UP
menyelenggarakan fungsi :
a. Melaksanakan pemungutan di Bidang Perpajakan, Retribusi dan Pendapatan
Asli Daerah Lainnya, serta pelayanan samsat dalam pengurusan Pajak Daerah
(PKB,BBNKB II, ABT/AP) di wilayah kerja yang telah ditetapkan.
b. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di kantor pembantu samsat yaitu
Kepolisian Daerah dan PT. Jasa Raharja (Persero).
c. Membuat laporan penerimaan kepada Kepala Badan Pendapatan Daerah dan
tembusan disampaikan kepada kepala UPT.Pendapatan serta Kas Daerah
Provinsi Riau.
d. Melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan.
e. Membantu segala kegiatan UPT. Pendapatan.
KEPALA
SUBBAG TATA USAHA
SEKSI PENGAWASAN DAN
PEMBUKUAN
SEKSI PENERIMAAN PENDAPATAN
DAERAH
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 15
f. Menyampaikan laporan segala kegiatan setiap bulan selambat-lambatnya
tanggal 10 bulan berikutnya kepada Kepala Badan Pendapatan Daerah dan
Kas Daerah Provinsi Riau dan tembusannya disampaikan kepada Kepla UPT
Pendapatan.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Struktur Organisasi Unit Pelayanan (UP) Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau :
Peraturan Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Riau
Nomor : 27.1 Tahun 2010
Tanggal : 19 Juli 2010
2.2. Sumber Daya
Sumber daya yang dimiliki oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya mencakup :
1. Sumber Daya Aparatur
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sampai saat ini Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau memiliki sumber daya aparatur sebanyak 439
orang yang tersebar di Kantor Pusat dan 33 UPT / UP Badan Pendapatan Daerah
Provinsi Riau.
Sumber Daya Aparatur yang dimiliki tersebut dapat digambarkan pada tabel
dibawah ini :
KEPALA
KEPALA URUSAN TATA USAHA
KEPALA URUSAN PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 16
Tabel 2.1
Kondisi SDM Badan Pendapatan Daerah Tahun 2016
No. Berdasarkan Golongan Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Berdasarkan Jenis
Kelamin
1. Eselon II = 1 orang S2 : 46 orang Pria : 254 orang
2. Eselon III = 22 orang Sarjana : 311 orang Wanita: 176 orang
3. Eselon IV = 65 orang Sarjana : 32 orang
Muda
4. Staf = 342 orang SLTA : 38 orang
5. SLTP : -
6. SD : 3 orang
Jumlah = 430 orang Jumlah = 430 orang Jumlah = 430 orang
2. Aset / Modal
Aset yang dimiliki Badan Pendapatan Provinsi Riau di Tahun 2016 antara lain berupa : a. Tanah dan gedung bangunan beserta kelengkapan dan peralatan kantor lainnya
yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya yang tersebar di satu
Kantor Pusat dan 33 UPT / UP Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau.
b. Kendaraan, terdiri dari :
1. Kendaraan Operasional Roda 4 sebanyak 20 unit
2. Kendaraan Operasional Roda 2 sebanyak 32 unit
3. Kendaraan Khusus Samsat Keliling sebanyak 1 unit
3. Unit Pelayanan yang masih operasional
Sampai saat ini Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau dibantu oleh unit
pelayanan yang terdiri dari 16 kantor cabang pelayanan Badan Pendapatan
Provinsi Riau yang tersebar di 12 kabupaten / kota se Riau, dan 1 pelayanan
samsat keliling.
Seiring dengan tuntutan terhadap peningkatan pelayanan publik yang
merata di setiap Kantor Cabang Pelayanan Badan Pendapatan Daerah Provinsi
Riau, Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau berkeinginan untuk mewujudkan
pemenuhan fasilitas publik secara bertahap dan memperbanyak jenis-jenis
pelayanan tertentu yang dirasakan dapat memberikan kemudahan, kecepatan
dan kenyaman publik.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 17
2.3. Kinerja Pelayanan
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau terus mengoptimalkan pendapatan daerah dari sektor pajak, ini dapat terlihat dari penerimaan pajak daerah yang terus meningkat melampaui target yang telah ditentukan setiap tahunnya. Terdapat tiga jenis pajak yang terus dioptimalkan demi peningkatan Pendapatan Asli Daerah yaitu pajak kendaraan bermotor (PKB), Bea Balik Nama kendaraan bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB). Peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena seiring dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di Provinsi Riau setiap tahunnya tabel Sebagai berikut :
Tabel 2.2 jumlah kendaraan bermotor di Provinsi Riau
TAHUN JUMLAH KENDARAAN
2008 1.047.796
2009 1.052.019
2010 1.209.296
2011 1.314.476
2012 1.565.053
Dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dalam setiap tahunnya
tentunnya Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau juga harus meningkatkan
kualitas layanan sehingga dapat meningkatkan penerimaan dapat dilihat dari
tabel Penerimaan Realisasi PAD dari Pajak Daerah Tahun 2008 -2012 Sebagai
berikut :
Tabel 2.3 Penerimaan Realisasi PAD dari Pajak Daerah Tahun 2008 -2012
TAHUN PKB (Rp) PA3 (Rp) BBN-KB (Rp) PBB-KB (Rp) PAJAK AIR
PERMUKAAN (Rp)
TOTAL PAJAK
DAERAH (Rp)
2008 358,784,688,198.00 152,855,650.00 528,200,039,981.00 358,472,886,994.00 28,806,522,654.00 1,274,416,993,477.00
2009 388,754,958,134.00 187,514,486.00 358,090,557,412.00 298,920,768,704.00 26,238,725,546.33 1,072,192,524,291.35
2010 453.968.499.435.00 14,020,650.00 578,097,462,751.00 323,654,556,974.00 58.456.441.783,00 1.414.190.981.593.00
2011 547,180,491,055.00 135,685,100.00 807,819,817,824.00 375,947,396,685.00 42,538,498,482.47 1,773,621,889,146.47
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 18
2012 627.232.169.524,00 43.045.050,00 815.227.913.932,00 585,265,853,837.00 30.826.768.620,00 2.058.595.750.963,00
Berdasarkan Kinerja Sumber Daya yang dimiliki Badan Pendapatan Daerah
Provinsi Riau dapat dilihat dari matriks sasaran renstra periode 2009 -2013
sebagai berikut :
Tabel 2.4 matriks sasaran renstra periode 2009 -2013
MATRIKS SASARAN RENSTRA PERIODE 2009-2013
TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN 5
2009 2010 2011 2012 2013
1. Tercapainya Target PAD 1.459.507.249.145 1.339.265.321.301 1.502.360.878.450 2.181.221.661.379 2.481.635.421.737
1. Angka Penerimaan 1.072.192.542.282 1.100.000.000.000 1.205.296.557.180 1.839.779.659.309 2.025.217.116.337
Pajak Daerah
2. Angka Penerimaan 35.404.216.363 6.897.102.135 7.296.102.101 10.651.305.400 16.818.305.400
Retribusi Daerah
3. Angka Penerimaan 101.704.377.002 108.478.459.716 131.478.459.720 139.301.339.383 139.600.000.000
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah
yang dipisahkan
4. Angka La in-la in 250.206.131.497 123.889.759.449 158.289.759.449 191.489.357.287 300.000.000.000
Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
2. Tercapainya Target 1.879.148.793.902 2.986.535.691.846 2.683.189.627.900 3.793.934763.121.64 3.797.458.032.900
Penerimaan Dana 1. Angka Dana Bagi 407.314.201.959 449.302.504.257 464.320.615.850 559.669.578.850 559.669.578.600
Perimbangan sesuai hasil pajak
dengan potensi yang 2.Angka Dana Bagi 1.299.983.635.943 2.455.995.530.689 1.744.849.388.550 2.682.593.900.521 3.032.088.796.900
dimiliki daerah hasil bukan pajak /
secara proposional SDA
3. Angka Dana Alokasi 171.850.956.000 58.869.157.000 380.051.123.500 489.179.914.000 726.630.916.000
Umum (DAU)
4. Angka Dana Alokasi 22.368.500.000 93.968.500.000 62.491.370.000 38.738.320.000
Khusus (DAK)
3. Tercapainya Target 21.044.175.000 90.350.000.000 664.273.709.000 656.627.308.000
Pendapatan daerah 1. Angka Dana Insentif
yang sah Daerah
2. Angka Dana bagi 21.044.175.000
hasil pajak dari
provinsi dan
pemerintah daerah
lainnya
3.Angka Dana 90.350.000.000 664.273.709.000 658.628.308.000
Penyesuaian Otonomi
Khusus
4. Angka Tambahan
Penyesuaian Otonomi
Khusus
5. Angka Dana
Percepatan
Pembangunan
Insfrastruktur Daerah
TARGETINDIKATOR KINERJASASARANNo.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 19
Tabel 2.5 Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Tahun anggaran 2009-2013
Tabel
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Riau Tahun Anggaran 2009-2013
No. URAIAN 2009 % 2010 % 2011 % 2012 % 2013 %
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 PENDAPATAN 3.000.521.135.728,53 -3% 3.000.521.135.728,53 -30% 5.347.487.940.223,63 -31% 5.912.665.054.500,64 24% 3.898.424.235.659,15 -38%
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.195.864.648.973,53 -6% 1.195.864.648.973,53 -11% 2.177.474.959.799,63 45% 2.181.221.661.379,00 20% 2.021.891.004.560,15 -19%
1.1 Pajak Daerah 1.070.677.644.170,75 1% 1.070.677.644.170,75 -3% 1.773.621.889.146,47 47% 1.839.779.659.309,00 22% 1.628.037.955.591,26 -20%
1.2 Retribusi Daerah 35.349.905.948,00 -9% 35.349.905.948,00. 413% 8.490.985.544,09 16% 10.651.305.400,00 62% 15.214.941.521,03 -10%
1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan 1.025.302.339,00 -99% 1.025.302.339,00 99% 131.607.412.154,54 0% 139.301.339.383,00 -11% 139.301.339.383,00 0%
Daerah yang Dipisahkan
1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 88.811.796.515,78 24% 88.811.796.515,78 -28% 263.754.672.954,53 67% 191.489.357.287,00 21% 239.336.768.064,86 -20%
yang Sah
2. DANA PERIMBANGAN 1.804.656.486.755.,00 -2% 1.804.656.486.755,00 -39% 3.170.012.980.424,00 22% 3.731.443.393.121,64 27% 1.876.533.231.099,00 -50%
2.1 Bagi Hasil Pajak 332.821.894.881,00 -23% 332.821.894.800,00 -26% 465.189.185.959,00 0% 559.669.578.600,00 22% 536.785.687.292,00 -4%
2.2 Bagi Hasil Bukan Pajak / 1.299.983.635.944,00 6% 1.299.983.635.944,00 -47% 2.324.772.670.965,00 33% 2.682.593.900.521,64 35% 976.432.099.807,00 -61%
Sumber Daya Alam
2.3 Dana Alokasi Umum 171.850.956.000,00 0% 171.850.956.000,00 192% 380.051.123.500,00 0% 489.179.914.000,00 0% 976.432.099.807,00 -50%
2.4 Dana Alokasi Khusus - - 56.823.400.000,00 -40% 62.491.370.000,00 363.315.444.000,00 -100%
3. PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - - - -
3.1 Hibah - - - -
3.2 Dana Insentif Daerah (DID) - - - 664.273.709.000,00 100%
3.3 Dana Darurat - - -
3.4 Dana Bagi Hasil Pajak dari - - - -
Pemerintahan Daerah Lainnya
3.5 Dana Penyesuaian dan Otonomi - - - 305.728.981.338,00 -54%
Khusus -100%
Dana Penyesuaian - - 369.750.000,00 0% -38%
3.6 Bantuan Keuangan dari - - - -
3.7 Provinsi atau Pemerintah Daerah
lainnya
Dana Percepatan Pembangunan - - 3.103.572.000,00 0%
Insfrastruktur Daerah
J U M L A H 3.000.521.135.728,53 -3% 3.000.521.135.728,53 -30% 5.347.487.940.223,63 31% 5.912.665.054.500,00 24% 3.898.424.235.659,15 -38%
Berdasarkan pencapaian kinerja dari Tahun 2009 hingga 2013,
mencerminkan bahwa kinerja Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau telah
mencapai target yang di tetapkan, dan diharapkan tahun-tahun berikutnya dapat
mencapai target yang diharap.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 20
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Badan Pendapatan Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur
melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah pada bidang Pendapatan Daerah, dan fungsi penyusunan kebijakan
teknis, pelaksanaan tugas dukungan teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dukungan teknis, pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi
penunjang urusan Pemerintahan Daerah, dan pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsi pada Badan Pendapatan
Daerah.
Untuk meningkatkan pengembangan pelayanan pada Badan Pendapatan Daerah
Provinsi Riau, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, yaitu :
1. Peningkatan penerimaan pajak daerah.
Data Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2009-2013
TAHUN
ANGGARAN
ANGGARAN
(Rp)
REALISASI
(Rp)
REALISASI
(%)
PERTUMBUHAN
(%)
2009 1,065,150,000,000.00 1,072,192,524,291.35 100.66 -
2010 1,100,000,000,000.00 1,414,190,981,593.00 128.56 31.90
2011 1,403,231,683,052.00 1,773,621,889,146.47 126.40 25.42
2012 1,839,779,659,309.00 2,058,595,750,963.00 111.89 16.07
2013 2,025,217,116,337.46 2,110,997,529,618.00 104.24 2.55
RATA-
RATA 1.486.675.691.739.69 1.685.919.735.122.36 113.40 18.98
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 21
2. Peningkatan pelayanan pajak daerah.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau Untuk lebih mengintensifikasikan
dan Mengekstensifikasian sumber sumber penerimaan PAD dan telah
membentuk 17 Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pendapatan dan 15 Unit
Pelayanan (UP) yang berkedudukan di masing masing kecamatan
Kabupaten/Kota Provinsi Riau. Dengan Motto 3 S (Sapa, Senyum, santun)
dan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Badan Pendapatan
Daerah Provinsi Riau Telah melakukan beberapa pengembangan dan dan
perubahan baik dengan memberikan pelatihan secara internal maupun
eksternal, hal ini dilakuakan sebagai upaya untuk peningkatan kinerja dan
motivasi dengan selalu memperhatikan efektifitas dan efisisensi sumber
daya manusia agar memperoleh hasil yang maksimal.
3. Optimalisasi sumber pendapatan pajak daerah.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau terus brupaya meningkatkan
Pendapatan daerah, Selain merupakan Ujung Tombak Badan Pendapatan
Daerah Riau juga bertanggung jawab dalam mengatur Pendapatan Asli
Daerah, Pemberlakuan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai
pengganti Undang Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah, telah memberikan ruang untuk perluasan basis pajak
bagi daerah, dalam rangka untuk meningkatkan Pendapatan asli daerah
berdasarkan undang undang tersebut diatas bahwa provinsi diberi
wewenang untuk memungut dan mengelola berbagai pajak diantaranya
pajak kendaraan bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok.
3. Pemantapan kelembagaan.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau Terus Mengoptimalkan
Pendapatan daerah dari Sektor Pajak. Ini dapat terlihat dari penerimaan
Pajak Daerah yang terus meningkat melampaui target yang telah
ditentukan setiap tahunnya, terdapat tiga jenis pajak yang terus
dioptimalkan demi peningkatan Pendapatan Asli Daerah yaitu Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, (PBBKB). Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah Yang diperoleh ini diharapkan dapat
meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 22
5. Sistem operasional pemungutan pajak daerah.
Disamping tantangan yang dihadapi, terdapat pula beberapa peluang yang dapat
mengembangkan pelayanan pada Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau, yaitu :
1. Manajemen pemerintahan yang terus berkembang seiring dengan
berkembangnya tuntutan tugas, tanggungjawab dan fungsi lembaga
otonom dalam lingkup Pemerintah Daerah, merupakan sesuatu yang harus
disikapi oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau guna meningkatkan
profesionalisme, kualitas pelayanan dan kinerjanya.
2. Revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan Retribusi
Daerah dan penetapan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 serta
Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
memberikan kesempatan bagi daerah untuk memperluas sumber-sumber
pendapatan daerah yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi;
3. Undang Undang Nomor : 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
4. Pergub Riau No. 57 Tahun 2010 Tentang Tarif Mess Pemda Riau
5. Perda No. 1 Tahun 2011 Retribusi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Jiwa
Tampan
6. Perda No.2 Tahun 2011 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
7. Perda No. 6 Tahun 2011 Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada UPT/UP
Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan
8. Perda No. 7 Tahun 2013 Tentang Retribusi Perizinan Tertentu
9. Perda No. 8 Tahun 2013 Tentang Retribusi Penjualan Produksi Usaha
Penjualan.
10. Perda No. 9 Tahun 2013 Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan daerah
11. Perda No. 13 Tahun 2013 Tentang Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Dan
Penyeberangan di Air.
12. Pergub No. 9 Tahun 2014 Tentang Sumbangan Fihak Ketiga Kepada
Pemerintah Provinsi Riau
13. Perekonomian Provinsi Riau yang terus mengalami pertumbuhan yang
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 23
positif menjadikan seluruh potensi sumberdaya yang potensial dapat
dimanfaatkan dan dikelola secara efektif, sehingga hal dapat dijadikan
sumber-sumber baru pendapatan daerah provinsi, seperti penggunaan air
permukaan dan air bawah tanah, penggunaan lahan, pengelolaan
sumberdaya kehutanan, sumberdaya perairan, pengunaan alat berat, dan
sebagainya.
14. Kesejahteraan masyarakat yang semakin meningkat berupa peningkatan
pendapatan sehingga meningkatkan jumlah penerimaan pajak yang
berasal dari pajak penghasilan (PPh), berkembangnya sarana dan
prasarana infrastruktur di berbagai bidang sehingga semakin banyak
alternative pilihan bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhannya, telah
pula meningkatkan daya beli masyarakat terhadap berbagai barang dan
jasa yang merupakan objek pajak/retribusi, seperti pajak penghasilan,
penjualan kendaraan bermotor yang terus meningkat.
15. Kondisi geografis Provinsi Riau yang juga terdapat wilayah perairan,
sehingga terdapat sekitar 35 pelabuhan umum dan pelabuhan khusus
dimana hal tersebut merupakan basis kegiatan transportasi air/laut
sehingga hal tersebut merupakan potensi sumber pendapatan untuk jenis
penerimaan yang berasal dari kendaraan angkutan air dalam bentuk Pajak
Kendaraan Angkutan Air dan dan Bea Balik Nama Kendaraan Angkutan Air.
16. Perkembangan dunia usaha yang semakin positif di Provinsi Riau, baik
milik Negara/Daerah (BUMN/D) maupun milik swasta, telah memberikan
peluang untuk mengembangkan kerjasama timbal balik dalam rangka
pengembangan usaha yang dikelola oleh dunia usaha yang bersangkutan
maupun dalam rangka peningkatkan penerimaan daerah.
17. Investasi pemerintah Provinsi Riau di berbagai bidang, terutama yang
terkait dengan penyediaan fasilitas pelayanan publik yang semakin
berkualitas baik secara fisik maupun kinerjanya, seperti pelabuhan,
terminal, jalan, rumah sakit, dan fasilitas lainnya, dapat merupakan
potensi penerimaan daerah tanpa harus mempengaruhi/membebani sektor
investasi lainnya.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 24
o
III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan SKPD
Didalam Menjalankan tugas pokok dan fungsinya Badan Pendapatan
Daerah Provinsi Riau membantu Gubernur melaksanakan fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah pada bidang Pendapatan
Daerah, dan fungsi penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan tugas dukungan
teknis, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan teknis,
pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi penunjang urusan pemerintahan
Daerah, dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan
tugas dan fungsi pada Badan Pendapatan Daerah. Hal ini tentu tidak terlepas
dari permasalahan permasalahan yang dihadapi, baik dalam peningkatan kinerja
pendapatan maupun kinerja pelayanan.
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat diindentifikasi permasalahan yang
diperoleh dari peningkatan kinerja pendapatan maupun kinerja pelayanan,
sebagai berikut:
1.Terbatasnya kualitas sumber daya manusia serta penempatannya yang belum
sesuai dengan bidang keahlian;
2. Belum optimalnya penyediaan sarana dan prasarana pendukung bagi upaya
peningkatan kualitas dan kuantitas kinerja; yang mengakibatkan ketika
petugas penagihan pajak turun ke lapangan/ Daerah ( Penagihan Pajak Alat
Berat dan Pajak Alat Berat) lokasi sulit dijangkau dengan sarana dan
prasarana.
3. Kurangnya koordinasi dan melaksanakan hasil-hasilnya antar Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) penghasil, pemerintah kabupaten/kota, maupun
dengan pemerintah pusat guna mengintensifkan penerimaan daerah, terutama
Isu Isu Strategis Berdasarkan
Tugas Pokok dan Fungsi
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 25
yang menyangkut data potensi penerimaan daerah;
4. Masih lemahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan kurangnya
pengawasan untuk menindak lanjuti pajak yang masih terhutang.
Berdasarkan kondisi obyektif yang dipaparkan di atas, kapasitas Badan
Pendapatan Daerah sebagai lembaga Pendapatan Daerah di Provinsi Riau perlu
diperkuat agar dapat memastikan berjalannya proses pendapatan daerah secara
baik. Faktor pendorong dan penghambat secara internal kelembagaan Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
Tabel 3.1 Faktor pendorong dan penghambat secara internal kelembagaan Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau
PERMASALAHAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGHAMBAT PENDORONG
1. Terbatasnya kualitas
sumber daya manusia, dan
penempatan yang belum
sesuai dengan bidang
keahlian, serta rendahnya
kreatifitas, inovasi, dan
motivasi dalam
melaksanakan Menggali
Sumber-Sumber
pendapatan daerah,
Penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan
a.Tingginya motivasi pegawai dalam melaksanakan tugas b. Pemberian reward dan punishment berdasarkan kinerja.
2. Belum optimalnya
penyediaan sarana dan
prasarana pendukung bagi
upaya peningkatan
kualitas dan kuantitas
kinerja; yang
mengakibatkan ketika
petugas penagihan pajak
turun ke lapangan/
Daerah ( Penagihan Pajak
Alat Berat dan Pajak Alat
Berat) lokasi sulit
dijangkau dengan sarana
dan prasarana.
a. Masih adanya tempat pelayanan yang tidak memadai
b. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang.
Diperlukan anggaran yang cukup dalam menunjang kegiatan.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 26
3. Kurangnya koordinasi
dalam melaksanakan
hasil-hasilnya antar
Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) penghasil,
pemerintah
kabupaten/kota, maupun
dengan pemerintah pusat
guna mengintensifkan
penerimaan daerah,
terutama yang
menyangkut data potensi
penerimaan daerah;
a. Kurangnya tekhnologi
yang memadai untuk
pelaksanaan E-Goverment
a. Adanya sitem informasi yang baik
dibidang penerimaan dan
pengelolaan data di masing-masing
OPD
4. Masih lemahnya kesadaran
masyarakat dalam
membayar pajak dan
kurangnya pengawasan
untuk menindak lanjuti
pajak yang masih
terhutang.
a. Tidak berjalan dengan
baik aturan aturan yang
telah ditetapkan oleh
pihak terkait.
a. Melakukan sosialisasi kepada
masyarakat khususnya daerah
terpencil untuk adanya kesdaran
dalam membayar pajak.
b. Pihak terkait melaksanakan tugas
sebagaimana mestinya dalam
menertibkan kendaraan bermotor
c. Melakukan pengawasan plat non BM
III. 2. Telaahan Visi, Misi Dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 36 Tahun 2001 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025 ,
RPJMD Provinsi Riau Merupakan tahap ketiga pembangunan secara menyeluruh di
segala bidang dengan menekankan pertumbuhan perekonomian yang berdaya
saing berdasarkan sumber daya manusia yang berkualitas didukung oleh system
informasi yang handal.
Dengan mempertimbangkan tahapan pembangunan jangka panjang
daerah, potensi,permasalahan, dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta
isu isu strategis, maka dirumuskan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur
terpilih Provinsi Riau periode 2014-2018 sbb :
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 27
III.2.1. VISI
“ Terwujudnya Provinsi Riau Yang Maju, Masyarakat Sejahtera
Dan Berdaya Saing Tinggi, Menurunnya Kemiskinan,
Tersediannya Lapangan Kerja Serta Pemantapan Aparatur”
Makna yang terkandung dalam Visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :
Maju : Tersedianya Sarana dan Prasarana
Pelayanan Publik yang baik dan Berkualitas
serta berteknologi tinggi yang dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat
Sejahtera : Terciptanya kondisi masyarakat yang
makmur, aman dan nyaman serta merata
dari segala aspek ekonomi, social, politik,
hukum dan keamanan
Berdaya Saing : Suatu kondisi Pemerintahan dan
Masyarakat yang tangguh, unggul dan
memiliki kemampuan untuk tumbuh dan
berkembang terhadap dinamika perubahan
dengan tetap berpegang pada nilai nilai
budaya, tatanan social yang agamis
Menurunnya Kemiskinan : Suatu kondisi masyarakat yang mampu
memenuhi kebutuhan hak hak dasarnya
untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang layak dan
bermartabat
Lapangan Kerja : Tersedianya peluang dan kesempatan bagi
angkatan kerja melalui kemitraan antara
pemerintah, swata dan masyarakat
Pemantapan Aparatur : Meningkatkan Profesionalisme dan etos
kerja dalam memberikan pelayanan prima
menjalankan fungsi pemerintahan
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 28
III.2.2. MISI
Dalam Rangka pencapaian Visi yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan, kedepan, serta
memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 10 (Sepuluh) misi
Pembangunan jangka menengah Daerah Provinsi Riau 2014-2018, sbb :
1. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur
2. Meningkatkan Pelayanan Pendidikan
3. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
4. Menurunkan Kemiskinan
5. Mewujudkan Pemerintah yang terpercaya (Handal)
6. Pembangunan Masyarakat Yang Berbudaya, Beriman dan Bertaqwa Serta
Pemantapan Stabilitas Politik
7. Memperkuat Pembangunan Pertanian dan Perkebunan
8. Meningkatkan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta
Pariwisata
9. Meningkatkan Penyediaan Listrik dan Air Bersih
10. Meningkatkan Peran Swasta dalam Pembangunan
Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Pendapatan Daerah
Daerah Provinsi Riau Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Tahun 2014-2019:
Misi dan Program
Gubernur Riau
Pemasalahan Badan Pendapatan Daerah
Terhadap Misi dan Program Gubernur
Riau
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGHAMBAT PENDORONG
(1) (2) (3) (4)
Mewujudkan
Pemerintah yang
terpercaya (Handal)
a. Terbatasnya kualitas sumber daya
manusia, dan penempatan yang
belum sesuai dengan bidang
keahlian, serta rendahnya
kreatifitas, inovasi, dan motivasi
dalam melaksanakan Menggali
Sumber-Sumber pendapatan
daerah,
Penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan
a. Memberikan motivasi pegawai dalam melaksanakan tugas
b. Pemberian penghargaan dan hukuman berdasarkan kinerja
b. Masih lemahnya kesadaran Tidak berjalan a. Melakukan sosialisasi
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 29
masyarakat dalam membayar pajak
dan kurangnya pengawasan untuk
menindak lanjuti pajak yang masih
terhutang.
dengan baik aturan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak terkait.
kepada masyarakat
khususnya daerah
terpencil untuk adanya
kesdaran dalam
membayar pajak.
b. Pihak terkait
melaksanakan tugas
sebagaimana mestinya
dalam menertibkan
kendaraan bermotor
c. Melakukan pengawasan plat non BM
c. Kurangnya koordinasi dalam
melaksanakan hasil-hasilnya antar
Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) penghasil, pemerintah
kabupaten/kota, maupun dengan
pemerintah pusat guna
mengintensifkan penerimaan
daerah, terutama yang menyangkut
data potensi penerimaan daerah
Kurangnya tekhnologi yang memadai untuk pelaksanaan E-Goverment
Adanya sitem informasi
yang baik dibidang
penerimaan dan
pengelolaan data di
masing-masing OPD
d. Belum optimalnya penyediaan
sarana dan prasarana pendukung
bagi upaya peningkatan kualitas
dan kuantitas kinerja; yang
mengakibatkan ketika petugas
penagihan pajak turun ke
lapangan/ Daerah (Penagihan Pajak
Alat Berat dan Pajak Alat Berat)
lokasi sulit dijangkau dengan
sarana dan prasarana.
a. Masih adanya tempat pelayanan yang tidak memadai
b. Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang.
Diperlukan anggaran
yang cukup dalam
menunjang kegiatan.
III. 3. Telaahan Renstra K/L
Sebagaimana Telah diidentifikasi Renstra Badan Pendapatan Daerah yang
dulunya Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau terhadap Renstra Kementrian
Dalam Negeri 2010-2014 yang mempunyai visi sbb :
“ Terwujudnya system politik yang demokratis, pemerintahan yang
desentralistik, Pembangunan Daerah yang berkelanjutan,serta keberdayaan
masyarakat yang partisipatif dan didukung Sumber daya aparatur yang
professional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 30
Visi tersebut mencerminkan suatu keinginan atau cita cita untuk menjadi
terdepan dalam melanjutkan perjalanan organisasi sebagai motor penggerak
perubahan dalam pemerintahan kea rah yang lebih baik.
Adapun Misi Kementrian Dalam Negeri yang didasari oleh isu isu strategis yg di
hadapi Kementrian Dalam Negeri untuk mencapai Visi diatas yaitu Menetapkan
kebijaksanaan nasional dan memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dalam
upaya sbb :
1. Memperkuat keutuhan NKRI serta memantapkan system politik dalam
negeri yang demokratis
2. Memantapkan penyelenggaraan tugas pemerintahan umum
3. Memantapkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan
yang desentralistik
4. Mengembangkan keserasian hubungan pusat- daerah antar daerah dan
antar kawasan serta kemandirian daerah dalam kemandirian
pembangunan secara berkelanjutan.
5. Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat
dalam aspek ekonomi, social dan budaya.
6. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau yang merupakan bagian dari
Pemerintahan Provinsi Riau, dalam penyusunan Dokumen Renstra ini
berpedoman kepada RPJMD Provinsi Riau 2014-2019, sehingga dalam
menentukan Visi dan Misi, tujuan, sasaran,kebijakan strategi, dan program
pembangunan dapat selaras dengan apa yang akan di capai dalam roda
pemerintahan Provinsi Riau ke depannya.
Dengan menelaah penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi
Kementrian dalam negeri dengan kaitannya terhadap Renstra Badan Pendapatan
Daerah Provinsi Riau tujuan yang ingin dicapai bersama dalam periode waktu
2014-2018 adalah salah satunya sbb :
Meningkatkan Sinergitas hubungan pusat , daerah dalam penyelenggaran
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 31
pemerintahan umum
Meningkatkan Akuntabilitas, transparasi dan tertib administrasi
pengelolaan keuangan daerah serta meningkatnya investasi dan
kemampuan fiscal daerah.
Dengan penjabarannya sebagai berikut :
Meningkatnya Dukungan reformasi di bidang pelayanan umum
Terwujudnya tertib administrasi Pengelolaan keuangan yang akuntabel
dan transparan, serta efisiensi pemanfaatan APBD
Selain menelaah kaitan Renstra Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
dengan Renstra Kementrian Dalam Negeri Renstra, Badan Pendapatan Daerah
Provinsi Riau juga dirasa perlu menelaah Renstra Kementrian Departemen Dalam
Negeri keterkaitannya dengan pencapaian Rencana Kerja yang akan dicapai.
Visi Kementrian Departemen Keuangan adalah :
“Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan Negara Yang dipercaya dan
akuntabel untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera, Demokratis dan
Berkeadilan”
Misi Kementrian Departemen Dalam Negeri Adalah Sbb :
Misi Fiskal Adalah mengembangan kebijakan fiscal yang sehat,
berkelanjuta, hati hati, dan bertanggung jawab
Misi Kekayaan Negara adalah mewujudkan pengelolaan kekayaan Negara
yang optimal sesuai dengan asas fungsional, kepatian hukum,transparan,
efisien dan bertanggung jawab
Misi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan adalah mewujudkan industry pasar
modal dan lembaga keuangan non bank sebagai penggerak dan penguat
perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global
Misi Penguatan Kelembagaan
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 32
Membangun dan Mengembangkan Organisasi Berlandaskan Administrasi
Publik Sesuai dengan tuntutan masyarakat
Membangun dan Mengembangkan SDM yang amanah, Profesional,
Berintegritas Tingga dan Bertanggung Jawab
Membangun dan mengembangkan Teknologi Infomasi Keuangan Yang
Modern dan Terintegrasi serta sarana dan prasarana strategis lainnya.
Tabel 3.3 Tujuan Dan sasaran yang akan di Capai Badan Pendapatan Daerah
Provinsi Riau dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra
NO. SASARAN YG
AKAN DICAPAI PERMASALAHAN
FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
1. Meningkatnya
Penerimaan
Pendapatan
Daerah
Masih rendahnya
kreatifitas,
inovasi, dan
motivasi dalam
melaksanakan
Menggali Sumber
Sumber
pendapatan
daerah, sehingga
cenderung kurang
seimbangnya
antara
pertumbahan
ekonomi dan
pertumbuhan
pendapatan
daerah;
Keterbatasan
Kewenangan
Masyarakat
Yang Tidak
Taat Pajak
Keterbatasan
Anggaran
Minimnya
sarana dan
Prasarana
Pendukung
Pemberian
Tugas Pokok dan
Fungsi yg
mendukung
Adanya Upaya
melaksanankan
pelayanan prima
dalam melayani
masyarakat
Menggunakan
anggaran
dengan skala
prioritas
Adanya
Bimtek/pelatiha
n yg mendukung
2. Pengembangan
Sistem
Manajemen
Penerimaan
daerah dengan
Belum optimalnya
penyediaan
prasarana dan
sarana
pendukung bagi
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 33
Berbasis
Teknologi
upaya
peningkatan
kualitas dan
kuantitas kinerja;
III.4. Penentuan Isu-Isu Strategis
Berdasarkan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang dihadapi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau, terdapat
sejumlah Isu Strategis sebagai 'entry point' atas kebutuhan antisipasi,
penanggulangan, maupun tindaklanjut yang perlu diupayakan selama periode
Tahun sebelumnya 2009 - 2013 sebagai berikut:
III.4.1. Masih Lemahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan
kurangnya pengawasan untuk menindak lanjuti pajak yang masih
terhutang.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat, Bapenda Provinsi Riau juga menghadapai
permasalahan terhadap masyarakat yang tidak taat pada kewajiban dalam
membayar pajak karena masih ditemukan tunggakan yang cukup besar
terutama pada perusahaan-perusahan yang beroperasi di Provinsi Riau. Selain
itu kendaraan operasional atau peralatan berat/ besar juga tidak transparan
melaporkan kewajibannya sebagai wajib pajak kepada pemerintah hal ini
dirasa harus mendapat penanganan serius.
III.4.2. Optimalisasi dan Perluasan Sumber-Sumber Pendapatan Daerah
Optimalisasi sumber-sumber pendapatan daerah, berorientasi pada
upaya mempertahankan atau meningkatkan kinerja sumber-sumber
pendapatan daerah yang telah diusahakan melalui berbagai upaya dan
langkah kebijakan berupa penataan dan penyusunan regulasi yang efektif dan
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 34
efisien, serta memanfaatkan potensi objek pendapatan yang telah dikelola
Lebih optimal agar lebih didata secara akurat . Sedangkan untuk perluasan
sumber-sumber pendapatan daerah, dilakukan dengan mengembangkan
sumber-sumber pendapatan daerah baru dalam rangka ekstensifikasi dan
diversifikasi sumber-sumber pendapatan dengan merealisasikan berbagai
jenis pendapatan yang selama ini belum direalisasikan sebagai bentuk
pendapatan daerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah
provinsi. Sehingga dengan demikian upaya penyusunan regulasi bukan hanya
dalam rangka intensifikasi, tetapi juga diupayakan dalam rangka menggali
sumber pendapatan daerah, dengan tetap memperhatikan azas manfaat,
efektifitas, dan efisiensi yang tidak akan mengganggu kebijakan pemerintah
lainnya.
III.4.3. Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
Efektifitas kebijakan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan
daerah, tidak terlepas dari keterlibatan seluruh unsur dan komponen baik
yang berada di pemerintahan maupun di masyarakat. Dari sisi pemerintah
selaku penyelenggara pemungutan objek pendapatan daerah, maka kebijakan
akan efektif apabila adanya dasar aturan yang jelas dan kuat, tersedianya
aparatur yang mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara
profesional, serta tersedianya prasarana dan sarana penunjang untuk
melaksanakan segala tugas dan tanggungjawab yang diterimanya.
Sedangkan dari sisi masyarakat selaku subjek pendapatan daerah,
efektiftas kebijakan untuk meningkatkan pendapatan apabila adanya
peningkatan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak/retribusi secara
baik, benar dan tepat waktu, adanya persepsi yang tepat tentang pentingnya
peranan pajak/ retribusi bagi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan, dan adanya pelayanan serta kemudahan yang diperoleh
masyarakat dari pemerintah.
Untuk Mendukung kegiatan Kerja di jajaran Badan Pendapatan Daerah
Provinsi Riau dan untuk mengintensifikasikan sumber-sumber penerimaan
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 35
PAD, telah dibentuk 17 UPT Pendapatan dan 15 UP Pendapatan yang
berkedudukan pada masing masing kecamatan Kabupaten/Kota.
Pelayanan publik dalam rangka peningkatan pendapatan daerah,
dilaksanakan berbasis cost out come dan cost efectivness, ekonomis dan
equity (berkeadilan). Kualitas pelayanan pendapatan daerah memiliki 2 (dua)
fokus penanganan yang meliputi kualitas unit pelayanan dan kualitas
manajemen pelayanan. Upaya untuk meningkatkan kualitas Unit pelayanan
diharapkan tidak hanya terkonsentrasi pada fungsi pelayanan yang
diselenggarakan UPT di setiap kabupaten/kota, namun perhatiannya perlu
diseimbangkan terhadap peningkatan fungsi pelayanan pada SKPD yang
memiliki potensi Pendapatan Daerah. Sedangkan peningkatan kualitas
manajemen pelayanan diupayakan pada peningkatan kualitas perencanaan
deengan mengadakan pelatihan pelayanan prima guna menunjang 3 S
(senyum, sapa, Santun) dan mengadakan pelaksanaan (penyuluhan dan
pemungutan), pengendalian dan evaluasi secara terintegrasi dan
berkelanjutan. Kualitas pengelolaan keuangan daerah akan diarahkan
fokusnya terhadap administrasi penganggaran, verifikasi dan pengeluaran
keuangan daerah secara efektif, efisien dan akuntabel.
III.4.4. Ketidak pastian kebijakan Pemerintah Pusat
Penyelenggaraan otonomi daerah yang luas, nyata, dan
bertanggungjawab sampai setakat ini masih terbatas pada retorika politik
yang implementasi masih belum sesuai dengan amanah undang-undang dan
semangat perubahan yang lebih baik yang disebabkan oleh karena masih
terjadinya ”mis persepsi” dan belum menjadikan sebagai suatu komitmen
yang utuh dan kuat untuk dilaksanakan oleh pemerintah pusat, sehingga
menjadikan penyelenggaraan otonomi daerah yang ”setengah hati”.
Hal ini tercermin dari sikap, pandangan dan kebijakan dari pemerintah
pusat yang tidak konsisten, kurang transparan, tidak demokratis, kurang
aspiratif dan cenderung membuat berbagai aturan dan kebijakan dengan
standard ganda dan sumir (tidak jelas), serta dengan pola trial by error yang
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 36
tampak dengan jelas dari berubah-ubahnya kebijakan yang terkait dengan
keuangan daerah secara umum, sehingga mempersulit dan terkurasnya energi
pemerintah daerah untuk melakukan penyesuaian terhadap kebijakan yang
”selalu baru”.
III.4.5. Penataan Kelembagaan dan Profesionalisme
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah perlu dikaji dan ditata kembali
dalam rangka menciptakan organisasi yang lebih efektif, proporsional,
berkinerja, dan terpadu dengan tetap berbasis pelayanan publik. Sedangkan
profesionalisme berorientasi pada perlunya upaya pengembangan kemampuan
institusi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan sesuai dengan perkembangan regulasi saat
ini, keberadaan maupun SOTK Dinas evaluasi program dan kegiatan yang
berkelanjutan dan berbasis kinerja; peningkatan keahlian, disiplin dan etos
kerja aparat; peningkatan dukungan prasarana dan sarana kerja yang
memadai dan berkualitas; serta peningkatan dukungan data dan informasi
pendapatan daerah secara lengkap, benar, dan mutakhir.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 37
4.1. Visi dan Misi
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau sebagai salah satu perangkat
pemerintah daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mengelola
pendapatan daerah yang sangat diperlukan bagi penyediaan pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, maka visi Badan Pendapatan
Daerah Provinsi Riau harus merupakan bagian yang strategis dan tidak
terpisahkan dalam upayanya mewujudkan visi Provinsi Riau yang terdiri atas visi
jangka panjang dan visi jangka menengah, yang merupakan kristalisasi dari
komitmen seluruh lapisan masyarakat Provinsi Riau baik untuk pembangunan
jangka panjang maupun pembangunan jangka menengah telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau.
Arah kebijakan Rencana Strategis Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Tahun 2014-2018 ditujukan untuk peningkatan aksesibilitas dan kualitas
pelayanan, baik yang konvensional maupun pelayanan yang berbasis teknologi
juga peningkatan kuantitas dan kompetensi aparatur dengan mempertimbangkan
potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau.
Atas dasar kedua visi yang hendak diwujudkan oleh Provinsi Riau yang
telah dibangun tersebut, maka sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan
mempertimbangkan atas kinerja yang telah dicapai selama kurun waktu yang
lalu, visi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau yang hendak dicapai hingga
akhir tahun 2018 adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Optimalisasi Pendapatan Daerah didukung oleh Sumber Daya Aparatur Pemerintah
yang Handal demi Provinsi Riau yang Maju”
Visi,Misi,Tujuan dan Sasaran, Strategi dan
Kebijakan
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 38
Visi tersebut di atas, memiliki makna yang substansial sebagai berikut :
1. Pendapatan daerah ; adalah seluruh penerimaan yang diperolah daerah
berdasarkan peraturan perundang-undangan, Peraturan Daerah dan ketentuan
lainnya yang sah, dari hasil pengelolaan sumberdaya alam, potensi sosial dan
ekonomi yang ada di masyarakat, yang dipergunakan untuk penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Sehingga pendapatan daerah adalah
merupakan cerminan dari kapasitas yang dimiliki oleh daerah dalam
menyelenggarakan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab.
2. Penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Riau ; adalah sebagai keseluruhan dari
sistem yang telah dibangun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sejak awal berdirinya Provinsi Riau hingga saat sekarang sebagaimana
yang terakhir diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor: 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah. Sebagai daerah otonom, maka penyelenggaraan
roda pemerintahan harus didasarkan pada kemampuan dan kapasitas keuangan
daerah, khususnya yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah.
3. Handal ; memiliki makna adanya kemampuan yang optimal sesuai dengan
keterampilan dan keahlian yang dimiliki dalam mewujudkan kinerja yang
prima, sehingga kapasitas yang dimiliki oleh institusi yang memayunginya akan
dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana yang
diamanatkan dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
khususnya Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Riau.
Misi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Misi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau Tahun 2014-2018 sebagai berikut:
1. Peningkatan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah untuk mengurangi ketergantungan Dana Perimbangan.
2. Menggali sumber-sumber Pendapatan Daerah.
3. Mewujudkan kinerja pemerintah yang baik (Good Government).
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 39
Untuk mencapai Misi Dipenda Provinsi Riau diperlukan upaya-upaya pencapaian
sbb :
1. Menggali, meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber-sumber
pendapatan asli daerah sehingga dapat mengurangi ketergantungan Dana
Perimbangan guna penyediaan pembiayaan yang cukup bagi Pemerintah
Provinsi Riau dalam menjalankan roda pemerintahan dan melaksanakan
pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat;
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia secara berkelanjutan agar
menjadi Aparatur Pemerintah yang Handal dan memiliki moralitas yang tinggi
guna peningkatkan kinerja dan memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat;
3. Memperkuat, meningkatkan dan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas
organisasi sesuai dengan perkembangan tuntutan dan kebutuhan agar dapat
melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diemban secara optimal dan
berkualitas;
4. Mewujudkan kondisi yang kondusif melalui kebijakan fiskal daerah yang
efektif guna mendorong pertumbuhan dan perkembangan perekonomian
daerah;
5. Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
daerah melalui peningkatan kesadaran membayar pajak dan retribusi.
4.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pendapatan Daerah Provinsi
Riau
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun sampai dengan lima tahun. Tujuan ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu isu dan
analisis stratejik. Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan
tetapi harus dapat menunjukan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam masa
mendatang. Tujuan akan mengarahakan perumusan sasaran, kebijakan, program
dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 40
Sementara itu, sasaran adala hasil yang akan dicapai secara nyata oleh
instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun
waktu yang lebih pendek dari pada tujuan. Dalam sasaran dirancang pula
indikator, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan
dalam tahun bersangkutan. Setiap indikator sasaran disertai dengan rencana
tingkat capaiannya (targetnya) masing masing. Sasaran diupayakan untuk dicapai
dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan
tujuan yang ditetapkan dalam rencana stratejik.
Atas dasar kriteria tujuan dan sasaran diatas, serta berdasarkan visi dan
misi Badan Pendapatan Daerah provinsi Riau sebagaimana telah diuraikan terlebih
dahulu dengan memperhatikan strategi yang berhasil dirumuskan, maka tujuan
dan sasaran Badan Pendapatan Daerah provinsi Riau untuk 5 Tahun kedepan
adalah sbb:
Misi Pertama
: Peningkatan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah
untuk mengurangi ketergantungan Dana
Perimbangan
Meningkatkan pengelolaan dari Pendapatan Asli Daerah dari berbagai
sumber dengan kemampuan koordinasi dan melaksakan hasil hasilnya antar
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) penghasil dan pemerintah
kabupaten/kota maupun dengan pemerintah pusat guna mengintensifikasikan
penerimaan daerah, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada dana
perimbangan.
Misi Kedua : Menggali sumber-sumber Pendapatan Daerah
Eksistensi kedudukan, peran dan fungsi Badan Pendapatan Daerah Provinsi
Riau dalam pengelolaan keuangan daerah khususnya berupa pendapatan daerah
yang sudah cukup lama dapat menumbuh kembangkan sikap profesionalisme
dalam melaksanakan pengelolaan, penggalian dan penggalangan sumber sumber
pendapatan daerah.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 41
Misi Ketiga : Mewujudkan kinerja pemerintah yang baik (Good
Government)
Keberadaan organisasi Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau yang
didukung oleh struktur organisasi yang berkembang dan didukung oleh
kemampuan SDM yang handal akan menambah dengan meningkatnya kualitas
kinerja yang Profesional sehingga menghasilkan pelayanan prima kepada
masyarakat.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 1
Tabel IV.2 Proyeksi Penerimaan Daerah Provinsi Riau Tahun 2017-2019
NO Tujuan SASARAN INDIKATOR KINERJA
TAHUN 4 TAHUN 5 TAHUN 6
2017 2018 2019
1 Terwujudnya Pendapatan Asli Daerah sebagai pendukung utama kelancaran roda penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Riau
Peningkatan Penerimaan Daerah
1. Angka Penerimaan Daerah
8.859.017.595.981,00 8,798,005,924,902.00 8,898,504,093,302.00
2. Presentase Kontribusi PAD Terhadap Pendapatan Daerah
42.77% 42.74% 43.39%
3. Angka Realisasi PAD Terhadap Target PAD
3,735,800,000,000 3,760,356,535,921 3,860,854,704,321
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 1
4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah sebagai sumber penerimaan daerah
kedepan, diusahakan untuk dapat terus ditingkatkan. Dalam rangka mencapai hal
tersebut, Pemerintah Provinsi Riau perlu menggali sumber-sumber pendapatan
asli di daerah, antara lain mengintensifkan pemungutan pajak daerah, retribusi
daerah dan meningkatkan hasil kekayaan daerah serta sumber-sumber
penghasilan lainnya yang tidak memberatkan masyarakat dan mengganggu
jalannya proses produksi di Provinsi Riau. Jika usaha ini berhasil, maka
penerimaan Pendapatan Daerah pada tahun 2018 diperkirakan sebesar Rp Rp.
8.798.005.924.902,00 yang bersumber dari penerimaan Penerimaan Pajak
sebesar Rp. Rp. 3.000.000.000.000,00., Penerimaan Retribusi Sebesar
Rp.15.731.231.600,00 Penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan Rp.218.000.000.000,00., Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
sebesar Rp.526.625.304.321,00 dan Dana Perimbangan sebesar Rp.
5.027.174.388.981,00 serta lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp.
10.475.000.000,00
Pada tahun 2019 diperkirakan Pendapatan Daerah Provinsi Riau sebesar
Rp. 8.898.504.093.302,00 yang diharapkan bersumber dari dari Penerimaan
Pajak sebesar Rp. 3.100.000.000.000,00., Penerimaan Retribusi Sebesar
Rp.16.229.400.000,00, Penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan Rp.218.000.000.000,00., Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
sebesar Rp.526.625.304.321,00 dan Dana Perimbangan sebesar Rp.
5.027.174.388.981,00 serta lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp.
10.475.000.000,00. Perkiraan kenaikan pendapatan daerah tersebut
diselaraskan dengan tingkat perkembangan dan kemajuan daerah baik karena
faktor ekonomi, sosial maupun kebijakan dari pemerintah pusat yang diharapkan
akan semakin adil, transparan dan dasar pembagian yang semakin objektif,
akuntabilitas dan proprosional sesuai dengan potensi sumber daya yang
dieksplorasi dan dieksploitasi.
Kebijakan pada Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau secara garis
besarnya adalah bagaimana dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dengan
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 2
sangat maksimal sehingga dapat mengurangi ketergantungan dengan dana
perimbangan yang mana pada tahun yang akan datang dana perimbangan
tersebut akan dapat pengurangan.
Upaya-upaya yang harus dilakukan dalam peningkatan Pendapatan Asli
Daerah oleh Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau adalah :
1. Peningkatan sarana dan prasarana
Dengan mempersiapkan Standar Operational Prosedur (SOP) yang lebih
efektif dan efisien, mempersiapkan tempat pelayanan yang lebih nyaman,
memberikan insentif pada wajib pajak, upaya hukum terhdap wajib pajak,
menambahkan mobil Samsat keliling agar pelayanan dapat terjangkau
dengan sistem jemput bola dan mempersiapkan Drive thru.
2. Peningkatan Mutu Aparatur yang Handal dalam Pelayanan
Memberikan pelatihan kepada aparatur yang berhadapan langsung dengan
wajib pajak sehingga dapat memberikan pelayanan prima (excelent
service).
3. Penguatan Kesadaran Masyarakat
Meningkatkan sosialisasi dan informasi regulasi pajak dan retribusi sebagai
upaya meningkatkan kesadran masyarakat dalam membayar pajak dan
retribusi daerah.
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 3
5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau, maka Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau Menetapkan Program - Program Strategisn sebanyak 6 Program yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu selama 5 (lima) tahun dari tahun 2014 s/d 2018. Adapun Program- program dalam rangka pelaksanaan misi Renstra Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau Tahun 2014 s/d 2018 sebagai berikut :
1. Misi Pertama : Peningkatan Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah untuk
mengurangi ketergantungan dana perimbangan. a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Misi Kedua : Menggali Sumber-sumber Pendapatan Daerah a. Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
3. Misi Ketiga : Mewujudkan kinerja pemerintah yang baik ( Good Goverment )
a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur b. Program Peningkatan Disiplin Aparatur c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur d. Program Peningkatan Pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 4
Rencana Tahun Pertama (2016) s.d TahunTerakhir (2019)
Tahun 2016 terdiri dari 82 kegiatan dengan jumlah DPA-SKPD
sebesar Rp.60.615.740.073,96. Tahun 2017 terdiri dari 64 kegiatan dengan
jumlah DPA-SKPD Rp.33.294.150.093,05. Serta 2018 terdiri dari 53 kegiatan
dengan DPA-SKPD sebesar 31.476.424.232,00. Tahun 2019 terdiri dari 82
kegiatan dengan jumlah DPA-SKPD sebesar Rp.60.615.740.073,96.
Berikut masing-masing kegiatan dari tahun 2016 s/d 2019:
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 1
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kod
e Program dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Progra
m (outco
me) dan
Kegiatan
(output)
Data Capaian Pada Tahun Awal
Perencanaan
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
Lokasi
Tahun-4 (2016) Tahun-5 (2017) Tahun-6 (2018) Tahun-7 (2019)
target Rp target Rp target Rp target
Rp target Rp
1 2 3 4 5 6 7 14 15 16 17 18 19 20 21 18 19 20 21
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rp.34.121.841.165
Rp.29.469.969.950
Rp.23.793.763.232
Rp.34.052.131.165
Terwujudnya Pendapatan Asli Daerah sebagai pendukung utama kelancaran roda penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Riau
Peningkatan Penerimaan Daerah
1. Angka Penerimaan Daerah 2. Presentase Kontribusi PAD Terhadap Pendapatan Daerah
3. Angka Realisasi PAD Terhadap Target PAD
1. 8.859.017.595.981
2. 42.77%
3. 3,735,800,000,000
1. 8,798,005,924,902
2. 42.74%
3. 3,760,356,535,921
1. 8,898,504,093,302
2. 43.39 %
3. 3,860,854,704,321
1
Penyediaan jasa surat menyurat
1
Tahun Rp
3.600.000,00 2 materai
Rp 1.350.000,00
1 Tahun
Rp 3.600.000,00
BAPENDA
2
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
1 Ktr induk dan 31
UPT/UP
Rp 1.419.710.000,00
5 jenis Rp
1.340.000.000,00 5 jenis
Rp 1.350.000.000,00
1 Ktr induk dan 31 UPT/UP
Rp 1.350.000.000,00
BAPENDA
3
Penyediaan jasa kebersihan kantor
1
Tahun Rp
779.989.000,00
25 jasa kebersihan,31 jenis
Rp 715.760.000,00
25 jasa kebersihan,31 jenis
Rp 614.989.000,00
1 Tahun
Rp 779.989.000,00
BAPENDA
4
Penyediaan alat tulis kantor
1
Tahun Rp
1.076.515.300,00 35 jenis
Rp 370.753.000,00
35 jenis
Rp 277.998.325,00
1 Tahun
Rp 1.076.515.300,00
BAPENDA
5
Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
1
Tahun Rp
3.963.984.266,00 26 jenis cetakan
Rp 3.807.112.000,00
26 jenis
cetakan
Rp 750.000.000,00
1 Tahun
Rp 3.963.984.266,00
BAPENDA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 2
6
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
1 Tahun
Rp 80.315.000,00
7 jenis barang
Rp 38.435.000,00
7 jenis barang
Rp 20.000.000,00
1 Tahun
Rp 80.315.000,00
BAPENDA
7
Penyediaan
Bahan Bacaan Dan Peraturan Perundang-Undangan
3 media
cetak Rp
120.000.000,00
BAPENDA
8
Penyediaan makanan dan minuman
1
Tahun
Rp 269.476.514,00
3000 makanan, 4000 snak
Rp 190.000.000,00
3000 makan
an, 4000 snak
Rp 30.000.000,00
1 Tah
un
Rp 269.476.514,00
BAPENDA
9
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
1 Tahun
Rp 1.774.028.800,00
125 daerah
Rp 800.000.000,00
125 daerah
Rp 650.000.000,00
1 Tahun
Rp 1.774.028.800,00
BAPENDA
10
Penyediaan jasa keamanan kantor
25
Orang Rp
781.056.820,00
25 jasa keamana
n
Rp 720.000.000,00
25 jasa keama
nan
Rp 720.000.000,00
25 Orang
Rp 781.056.820,00
BAPENDA
11
Pengelola Administrasi Penerimaan Pendapatan Pajak Daerah
263 orang
Rp 5.804.367.090,00
262 PAP3D
Rp 5.661.600.000,00
262 PAP3D
Rp 5.884.800.000,00
263 orang
Rp 5.804.367.090,00
BAPENDA
12
Peningkatan pelayanan pajak UPT Pekanbaru Kota
1 Upt Rp
1.228.151.643,00 12 Jenis
Rp 700.000.000,00
12 Jenis
Rp 677.505.700,00
1 Upt
Rp 1.228.151.643,00
BAPENDA
13
Peningkatan pelayanan pajak UPT Pekanbaru Selatan
1 Upt Rp
462.091.502,00 12 Jenis
Rp 239.140.000,00
12 Jenis
Rp 167.390.700,00
1 Upt
Rp 462.091.502,00
BAPENDA
14
Peningkatan
pelayanan pajak UPT Siak Sri Indrapura
1 Upt Rp
525.612.658,00 14 Jenis
Rp 685.875.000,00
14 Jenis
Rp 525.814.000,00
1 Upt
Rp
525.612.658,00 BAPEN
DA
15
Peningkatan pelayanan pajak UPT Bengkalis
1 Upt Rp
683.831.401,00 18 Jenis
Rp 639.091.000,00
18 Jenis
Rp 531.484.324,00
1 Upt
Rp 683.831.401,00
BAPENDA
16
Peningkatan pelayanan pajak UPT Duri
1 Upt Rp
927.691.418,00 16 Jenis
Rp 646.203.450,00
16 Jenis
Rp 594.335.060,00
1 Upt
Rp 927.691.418,00
BAPENDA
17
Peningkatan pelayanan pajak UPT Dumai
1 Upt Rp
831.347.608,00 18 Jenis
Rp 669.661.000,00
18 Jenis
Rp 669.075.642,00
1 Upt
Rp 831.347.608,00
BAPENDA
18
Peningkatan pelayanan
1 Upt
Rp 699.340.011,00
19 Jenis Rp
648.656.000,00 19
Jenis Rp
582.399.389,00 1
Upt
Rp 699.340.011,00
BAPENDA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 3
pajak UPT Kampar (Bangkinang)
19
Peningkatan pelayanan pajak UPT Pelalawan (Pangkalan
Kerinci)
1 Upt Rp
788.317.773,00 16 Jenis
Rp 687.169.000,00
16 Jenis
Rp 507.258.887,00
1 Upt
Rp 788.317.773,00
BAPENDA
20
Peningkatan pelayanan pajak UPT Kuansing (Teluk Kuantan)
1 Upt Rp
881.750.336,00 17 Jenis
Rp 697.189.000,00
17 Jenis
Rp 652.154.311,00
1 Upt
Rp 881.750.336,00
BAPENDA
21
Peningkatan pelayanan pajak UPT Rokan Hulu (Pasir
Pengaraian)
1 Upt Rp
677.391.825,00 15 Jenis
Rp 607.969.000,00
15 Jenis
Rp 505.086.454,00
1 Upt
Rp 677.391.825,00
BAPENDA
22
Peningkatan pelayanan pajak UPT Rokan Hilir (Bagan Siapi-api)
1 Upt Rp
496.206.386,00 21 Jenis
Rp 422.227.000,00
21 Jenis
Rp 404.808.400,00
1 Upt
Rp 496.206.386,00
BAPENDA
23
Peningkatan pelayanan pajak UPT Bagan Batu
1 Upt Rp
762.235.334,00 19 Jenis
Rp 687.794.600,00
19 Jenis
Rp 585.230.088,00
1 Upt
Rp 762.235.334,00
BAPENDA
24
Peningkatan pelayanan pajak UPT Indragiri Hulu (Rengat)
1 Upt Rp
737.565.814,00 20 Jenis
Rp 666.230.000,00
20 Jenis
Rp 650.836.300,00
1 Upt
Rp 737.565.814,00
BAPENDA
25
Peningkatan pelayanan pajak UPT Indragiri Hilir (Tembilahan)
1 Upt Rp
697.378.368,00 15 Jenis
Rp 637.071.500,00
15 Jenis
Rp 540.758.816,00
1 Upt
Rp 697.378.368,00
BAPENDA
26
Peningkatan pelayanan pajak UPT Meranti (Selat Panjang)
1 Upt Rp
682.632.364,00 15 Jenis
Rp 618.902.500,00
15 Jenis
Rp 559.509.621,00
1 Upt
Rp 682.632.364,00
BAPENDA
27
Peningkatan pelayanan pajak UPT Kubang
1 Upt Rp
602.808.116,00 15 Jenis
Rp 543.534.300,00
15 Jenis
Rp 463.177.842,00
1 Upt
Rp 602.808.116,00
BAPENDA
28
Peningkatan pelayanan
pajak UPT Perawang
1 Upt Rp
654.865.665,00 16 Jenis
Rp 593.103.000,00
16 Jenis
Rp 513.556.398,00
1
Upt
Rp 654.865.665,00
BAPENDA
29
Peningkatan pelayanan pajak UP Pekanbaru Utara (Rumbai)
1 Up Rp
372.586.580,00 13 Jenis
Rp 364.586.500,00
13 Jenis
Rp 305.189.742,00
1 Up
Rp 372.586.580,00
BAPENDA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 4
30
Peningkatan pelayanan pajak UP Ujung Tanjung
1 Up Rp
290.648.449,00 11 Jenis
Rp 277.238.400,00
11 Jenis
Rp 216.979.700,00
1 Up
Rp 290.648.449,00
BAPENDA
31
Peningkatan pelayanan pajak UP Air
Molek
1 Up Rp
608.891.425,00 13 Jenis
Rp 369.417.500,00
13 Jenis
Rp 334.838.900,00
1 Up
Rp 608.891.425,00
BAPENDA
32
Peningkatan pelayanan pajak UP Kota Baru
1 Up Rp
321.838.303,00 13 Jenis
Rp 308.445.500,00
13 Jenis
Rp 285.219.000,00
1 Up
Rp 321.838.303,00
BAPENDA
33
Peningkatan pelayanan pajak UP Ujung Batu
1 Up Rp
340.802.451,00 13 Jenis
Rp 329.886.500,00
13 Jenis
Rp 283.074.318,00
1 Up
Rp 340.802.451,00
BAPENDA
34
Peningkatan pelayanan pajak UP Pangkalan Kuras
1 Up Rp
548.209.910,00 15 Jenis
Rp 440.002.450,00
15 Jenis
Rp 326.217.296,00
1 Up
Rp 548.209.910,00
BAPENDA
35
Peningkatan pelayanan pajak UP Kandis
1 Up Rp
321.486.567,00 13 Jenis
Rp 309.128.500,00
13 Jenis
Rp 252.508.329,00
1 Up
Rp 321.486.567,00
BAPENDA
36
Peningkatan pelayanan pajak UP
Singingi Hilir
1 Up Rp
273.143.148,00 13 Jenis
Rp 259.350.000,00
13 Jenis
Rp 247.958.025,00
1 Up
Rp 273.143.148,00
BAPENDA
37
Peningkatan pelayanan pajak UP Kuantan Mudik
1 Up Rp
266.969.148,00 11 Jenis
Rp 253.050.000,00
11 Jenis
Rp 247.851.209,00
1 Up
Rp 266.969.148,00
BAPENDA
38
Peningkatan pelayanan pajak UP Tapung
1 Up Rp
327.155.102,00 12 Jenis
Rp 314.588.400,00
12 Jenis
Rp 242.822.622,00
1 Up
Rp 327.155.102,00
BAPENDA
39
Peningkatan pelayanan pajak UP Tambusai
1 Up Rp
373.396.632,00 11 Jenis
Rp 346.000.000,00
11 Jenis
Rp 258.508.600,00
1 Up
Rp 373.396.632,00
BAPENDA
40
Peningkatan pelayanan pajak UP Kepenuhan
1 Up Rp
358.062.120,00 14 Jenis
Rp 350.614.000,00
14 Jenis
Rp 269.476.600,00
1 Up
Rp 358.062.120,00
BAPENDA
41
Peningkatan pelayanan
pajak UP Kateman (Guntung)
1 Up Rp
460.995.681,00 19 Jenis
Rp 453.366.000,00
19 Jenis
Rp 315.540.185,00
1
Up
Rp 460.995.681,00
BAPENDA
42
Peningkatan pelayanan pajak UP Kampar Kiri (Lipat Kain)
1 Up Rp
253.140.926,00 11 Jenis
Rp 250.000.000,00
11 Jenis
Rp 193.824.100,00
1 Up
Rp 253.140.926,00
BAPENDA
43
Peningkatan pelayanan pajak UP
1 Up
Rp 437.948.073,00
16 Jenis Rp
434.552.350,00 16
Jenis Rp
350.734.249,00 1
Up
Rp 437.948.073,00
BAPENDA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 5
Pekanbaru Barat (Panam)
44
Peningkatan pelayanan pajak UP Samsat Keliling
1 Up Rp
274.305.638,00 12 Jenis
Rp 254.917.500,00
12 Jenis
Rp 234.851.100,00
1 Up
Rp 274.305.638,00
BAPENDA
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp
10.871.029.639,00 Rp
4.004.412.000,00 Rp
4.440.636.000,00
Rp 4.706.812.000,00
44
Pengadaan peralatan gedung kantor
32 upt/ up dan
kantor
pusat
Rp 3.100.101.838,00
47 item barang
Rp 897.600.000,00
32 upt/ up dan kantor
pusat
Rp 1.000.000.000,00
BAPENDA
45
Pengadaan mebeleur
1
Tahun Rp
1.545.031.823,00 78 item barang
Rp 500.000.000,00
1 Tahun
Rp 500.000.000,00
BAPENDA
46
Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
9 Gedung/kantor, 2 pagar dan
landsc
ape
Rp 3.980.640.600,00
495.16 M2
Rp 700.000.000,00
1 thn
Rp 1.000.000.000,00
BAPENDA
47
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
1 Tahun
Rp 857.800.320,00
70 kendaraa
n
Rp 506.812.000,00
70 kendar
aan
Rp 375.636.000,00
70 kendaraan
Rp 506.812.000,00
BAPENDA
48
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
1 Tahun
Rp 658.258.558,00
5 jenis barang
Rp 500.000.000,00
5 jenis barang
Rp 365.000.000,00
5 jeni
s barang
Rp 500.000.000,00
BAPENDA
49
Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor
1
Tahun Rp
729.196.500,00 95.33 m2
Rp 900.000.000,00
95.33 m2
Rp 3.500.000.000,00
1 Tahun
Rp 1.000.000.000,00
BAPENDA
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mesin Genset
1 genset
Rp 200.000.000,00
1 genset
Rp 200.000.000,00
BAPENDA
BAPENDA
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Rp
1.041.038.943,00 Rp
838.500.000,00 Rp
178.786.000,00
Rp 838.500.000,00
50
Pengadaan pakaian
1 Tahun
Rp 589.026.000,00
448 stell Rp
498.600.000,00 1
Tah
Rp 498.600.000,00
BAPENDA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 6
khusus hari-hari tertentu
un
51
Pembinaan fisik dan mental aparatur
1
Tahun Rp
452.012.943,00 33 item
Rp 339.900.000,00
33 item
Rp 178.786.000,00
1 Tahun
Rp 339.900.000,00
BAPENDA
BAPENDA
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rp
586.367.092,00 Rp
595.039.000,00 Rp -
Rp 586.367.092,00
52
Pendidikan dan pelatihan formal
55
orang Rp
586.367.092,00 46 org
Rp 595.039.000,00
55 orang
Rp 586.367.092,00
BAPENDA
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp
238.909.260,00 Rp
205.995.000,00 Rp -
Rp 205.995.000,00
53
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
1
Tahun Rp
133.408.668,00 1
dokumen Rp
35.877.500,00
1 Tahun
Rp 35.877.500,00
BAPENDA
54
Penyusunan penetapan kinerja (PENJA), rencana kinerja tahunan (RKT), laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP)
3 dokumen
Rp 105.500.592,00
3 dokumen
Rp 170.117.500,00
3 dokumen
Rp 170.117.500,00
BAPENDA
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Rp
13.756.553.974,96 Rp
9.748.307.307,00 Rp
4.063.239.000,00
Rp 13.756.553.974,96
55
Optimalisasi Penerimaan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan
365
Rp 337.060.897,00
BAPENDA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 7
Air Permukaan (AP) di Provinsi riau
55
Koordinasi, rekonsiliasi dan optimalisasi pajak penerimaan bahan bakar kendaraan
bermotor (PBB-KB) di Prov. Riau
1 Tahun
Rp 239.673.874,00
25 Rp
318.200.730,00 25
Rp 88.746.000,00
1 Tahun
Rp 239.673.874,00
BAPENDA
56
Orientasi peningkatan teknis kesamsatan
1
Tahun Rp
140.350.634,00
1 Tahun
Rp 140.350.634,00
BAPENDA
57
Rapat forum komunikasi pendapatan daerah dengan dinas
pendapatan daerah kab/kota se Prov. Riau
1
Tahun
Rp
145.748.933,00 1
Rp
387.237.680,00
1 Tah
un
Rp 145.748.933,00
BAPENDA
58
Penyusunan dasar perhitungan nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) se Provinsi Riau
230 set
Rp 174.388.539,00
10 Rp
321.820.000,00 230 set
Rp 174.388.539,00
BAPENDA
59
Operasi penertiban pajak kendaraan bermotor Dinas Pendapatan Provinsi Riau
12
Rp 424.900.000,00
BAPENDA
59
Rekonsiliasi Dana Bagi Hasil pajak daerah
1
Tahun Rp
100.570.759,00
1 Tahun
Rp 100.570.759,00
BAPENDA
60
Pengembangan dan pemeliharaan
aplikasi penerimaan pajak daerah
1
Tahun
Rp
31.883.510,00
1
Tahun
Rp 31.883.510,00
BAPENDA
61
Pengembangan manajemen sistem informasi
1
Tahun Rp
3.685.519.605,00 4
Rp 4.125.692.000,00
4 Rp
2.566.935.000,00
1 Tahun
Rp 3.685.519.605,00
BAPENDA
62
Perencanaan, penyusunan dan
1
Tahun Rp
259.187.640,00
1 Tahun
Rp 259.187.640,00
BAPENDA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 8
penetapan anggaran
63
Rapat rekonsiliasi nasional DBH migas/ pertambangan, umum/ kehutanan
1 Tahun
Rp 116.040.016,00
1 Tahun
Rp 116.040.016,00
BAPENDA
64
Peningkatan penerimaan DBH pajak
12
Kab/Kota
Rp 3.213.647.200,00
12 Kab/Kota
Rp 3.213.647.200,00
BAPENDA
65
Verifikasi data objek PBB sektor perkebunan
12
Kabupaten/Kota
Rp 447.588.895,00
12 Kabupaten/Kota
Rp 447.588.895,00
BAPENDA
66
Rapat koordinasi DBH pajak
12
Kabupaten/Kota
Rp 188.504.953,85
12 Kabupaten/Kota
Rp 188.504.953,85
BAPENDA
67
Peningkatan penerimaan retribusi daerah, PADL dan pengelolaan kekayaan daerah
12 Kab/K
ota
Rp 154.986.679,00
12 Kab/Kota
Rp 154.986.679,00
BAPENDA
68
Monitoring dan rekonsiliasi data penerimaan retribusi daerah PADL dan pengelolaan kekayaan daerah
30 SKPD
Rp 204.305.213,00
30 SKPD
Rp 204.305.213,00
BAPENDA
69
Sosialisasi
pelayanan Dipenda melalui Website
1 Tahun
Rp 132.165.262,00
1 Tahun
Rp
132.165.262,00 BAPEN
DA
70
Penyusunan laporan capaian target penerimaan APBD Provinsi Riau
1 Tahun
Rp 81.529.766,00
1 Tahun
Rp 81.529.766,00
BAPENDA
71
Penatausahaa
n pengelolaan penerimaan keuangan
33
UPT/UP
Rp 172.444.001,00
33
UPT/UP
Rp
172.444.001,00 BAPEN
DA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 9
daerah
72
Rapat evaluasi UPT/UP Dinas Pendapatan Provinsi Riau
1 Tahun
Rp 282.173.232,20
1 Tahun
Rp 282.173.232,20
BAPENDA
73
Pemutahiran dan tindak lanjut hasil temuan pengawasan
1 Tahun
Rp 119.733.477,00
1 Tahun
Rp 119.733.477,00
BAPENDA
74
Pembinaan
dan pengawasan internal secara berkala di UPT/UP pada Provinsi Riau
1 Tahun
Rp 244.572.076,00
1 Tahun
Rp
244.572.076,00 BAPEN
DA
75
Pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan internal Dipenda Provinsi Riau
32UPT/UP
Rp 163.156.747,91
32UPT/UP
Rp 163.156.747,91
BAPENDA
76
Rekonsiliasi, koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dana bagi hasil
1 Tahun
Rp 282.611.314,00
1 Tahun
Rp 282.611.314,00
BAPENDA
77
Sosialisasi dan publikasi penerimaan PBB, pajak penghasilan
dan pajak daerah
33
UPT/UP dan
12 Kab/K
ota
Rp 1.354.330.980,00
6 item, 2 server,
150
Rp 1.000.000.000,00
6 item, 2
server, 150
Rp 1.000.000.000,00
33 UPT/UP dan
12 Kab/Kota
Rp 1.354.330.980,00
BAPENDA
78
Monitoring pelaksanaan operasi penertiban pajak kendaraan bermotor UPT/UP
10 Lokasi
Rp 174.767.104,00
10 Lokasi
Rp 174.767.104,00
BAPENDA
79
Pendataan harga pasaran umum (HPU) kendaraan bermotor di Kab/kota di Provinsi Riau
6
Daerah
Kab/Kota
Rp 61.976.292,00
6 Daerah Kab/Kota
Rp 61.976.292,00
BAPENDA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 10
80
Koordinasi, rekonsiliasi dan optimalisasi pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan (AP) di
Provinsi Riau
1 Tahun
Rp 220.105.192,00
1 Tahun
Rp 220.105.192,00
BAPENDA
81
Rekonsiliasi data DBH PBB bagian Daerah Provinsi Riau
12
kab/kota
Rp 188.226.408,00
12 kab/kota
Rp 188.226.408,00
BAPENDA
82
Informasi pelayanan dan pelaksanaan Expo
1 Tahun
Rp 1.176.365.672,00
1 Tahun
Rp 1.176.365.672,00
BAPENDA
Peningkatan penerimaan DBH pajak
12
Rp 669.200.000,00
12 Rp
58.750.000,00
BAPENDA
Pemutahiran dan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
2
Rp 350.000.000,00
2 Rp
82.700.000,00
BAPENDA
Pembinaan dan pengawasan internal secara berkala di UPT / UP pada Provinsi Riau
2
Rp 462.331.000,00
2 Rp
145.000.000,00
BAPENDA
Rekonsiliasi, koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dana bagi hasil
12
Rp 485.666.000,00
12 Rp
121.108.000,00
BAPENDA
Informasi Pelayanan dan Pelaksanaan Expo
1
Rp 250.000.000,00
BAPENDA
Uji Petik Objek PBB Sektor Perkebunan
32
Rp 413.000.000,00
BAPENDA
Penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pajak Daerah dan Peraturan Daerah Retribusi Daerah
2
Rp 203.199.000,00
BAPENDA
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 11
Jumlah Rp
60.615.740.073,96 Rp
44.862.223.257,00 Rp
32.476.424.232,00
Rp 54.146.359.231,96
Tabel 5.1
Tabel Program dan Kegiatan Tahun 2017-2019
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 12
RPJMD Provinsi Riau bidang Badan Pendapatan Daerah
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas
Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (Setelah
Perubahan) SKPD
Penanggung Jawab
2016 2017 2018 2019
Target Rp.
(juta) Target Rp. (juta) Target
Rp. (juta)
Target Rp. (juta) Target Rp.
(juta)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Persentase layanan administrasi perkantoran yang baik
107.692,29
90 32.209,73
100 33.601,
19
100 35.052,77
100 100.863,6
9
BADAN PENDAPATAN DAERAH
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Persentase kecukupan sarana dan prasarana kerja aparatur yang sesuai dengan standar kerja
66.100,22
88 5.509,60
100 5.747,6
1
100 5.995,91
100 17.253,12
BADAN PENDAPATAN DAERAH
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Persentase meningkatnya kualitas dan disiplin aparatur
49.575,17
96,26 850,00
100 886,72
100 925,03
100 2.661,75
BADAN PENDAPATAN DAERAH
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase meningkatnya kualitas sumberdaya aparatur sipil negara
23.135,08
93 800,00
100 834,56
100 870,61
100 2.505,17
BADAN PENDAPATAN DAERAH
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Persentase ketepatan penyampaian laporan
33.050,11
93,5 465,72
100 485,83
100 506,82
100 1.458,37
BADAN PENDAPATAN DAERAH
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun Tahun 2014 - 2018 13
Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Peningkatan penerimaan pajak daerah 2. Peningkatan penerimaan retribusi daerah 3. Peningkatan penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 4. Peningkatan penerimaan lain-lain PAD yang Sah
1. Pajak Daerah Rp.3.000.000.000.000,00, 2. Retribusi Rp. 7.000.000.000, 3. Penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan Rp. 155.300.000.000, 4. penerimaan lain-lain PAD yang Sah Rp. 503.800.000.000
13.073,77
1. Pajak Daerah Rp.3.157.635.318.456,78, 2. Retribusi Rp. 11.000.000.000, 3. Penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan Rp. 148.335.861.010,74 4. Penerimaan lain-lain PAD yang Sah Rp. 450.362.948.828,23
13.270,00
1. Pajak Daerah Rp.3.323.553.601.455,27 2. Retribusi Rp. 11.000.000.000 3. Penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan Rp. 141.684.015.851,89 4. Penerimaan lain-lain PAD yang Sah Rp. 402.593.858.033,47
14.630,00
1. Pajak Daerah Rp.3.323.553.601.455,27, 2. Retribusi Rp. 11.000.000.000, 3. Penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan Rp. 141.684.015.851,89 4. Penerimaan lain-lain PAD yang Sah Rp. 402.593.858.033,47
40.973,77
BADAN PENDAPATAN DAERAH
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun 2014 – 2018
1 - 1
6.1 INDIKATOR KINERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH PROVINSI RIAU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau merupakan bagian dari
Pemerintah Provinsi Riau mempunyai posisi dan peran yang strategis dalam
mengkoordinasikan dan mengelola pendapatan daerah sehingga kebijakan,
program dan kegiatan yang dilaksanakan sebagai upaya dalam pencapaian visi
dan misi Pemerintah Provinsi Riau untuk mewujudkan Riau yang maju, sejahtera
dan berdaya saing. Berkaitan dengan hal tersebut, posisi dan peran Badan
Pendapatan Daerah Provinsi Riau terkait dengan misi kelima Pemerintah Provinsi
Riau yaitu mewujudkan pemerintah yang terpecaya (handal).
Dalam pelaksanaannya, keterkaitan Rencana Strategis Badan Pendapatan
Daerah Provinsi Riau, indikator kinerja Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat pada misi pertama,
yaitu Peningkatan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah untuk mengurangi
ketergantungan Dana Perimbangan. Terkait dengan kebijakan Pemerintah
Provinsi dalam peningkatan pengelolaan pendatan asli daerah dapat terwujud
dengan peningkatan sarana dan prasarana yang baik sehingga dapat menarik
minat wajib pajak dalam membayar pajak dan retribusi daerah. Dengan
menigkatnya pendapatan asli daerah diharapkan ketergantungan pada dana
perimbangan dapat berkurang sehingga tercipta kemandirian penguatan
keuangan Pemerintah Provinsi Riau.
INDIKATOR DAN SASARAN RPJMD
Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau
Revisi RENSTRA Tahun 2014 – 2018
1 - 2
Indikator kinerja Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau selanjutnya yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat pada pelaksanaan misi
kedua yaitu Menggali sumber-sumber Pendapatan Daerah. Terkait dengan
kebijakan Pemerintah Provinsi Riau dalam menggali sumber-sumber pendapatan
daerah dan potensi pendapatan daerah dengan mewujudkan kelembagaan dan
ketatalaksanaan pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan yang akuntabel
dengan berbasis teknologi informasi serta peningkatan pengawasan dan
pengedalian pendaptan daerah.
Indikator kinerja Badan Pendapatan Daerah Provinsi Riau selanjutnya yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat pada pelaksanaan misi
ketiga yaitu Mewujudkan kinerja pemerintah yang baik (Good Government).
Terkait dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Riau dalam meningkatkan dan
mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam pelayanan public untuk
mewujudkan clean government dan good governance, hal ini untuk
meningkatkan pelayanan publik yang dapat di akses dengan mudah dan cepat
oleh seluruh lapisan masyarakat.