Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

61
PENGALOKASIAN JENIS BELANJA DAN AKUN OLEH : ABDUL GOFAR KEPALA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULUT Kegiatan Sinkronisasi Program Kerja dan Anggaran Tahun 2013 Jajaran Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Utara Manado, 5 Juli 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

description

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun. Kegiatan Sinkronisasi Program Kerja dan Anggaran Tahun 2013 Jajaran Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Utara Manado, 5 Juli 2012. OLEH : ABDUL GOFAR - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

Page 1: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

PENGALOKASIAN JENIS BELANJA DAN AKUN

OLEH : ABDUL GOFARKEPALA KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI

SULUTKegiatan Sinkronisasi Program Kerja dan

Anggaran Tahun 2013 Jajaran Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi UtaraManado, 5 Juli 2012

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Page 2: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

TEMA RKP 2012 : PERCEPATAN DAN PERLUASAN PER- TUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

Prioritas Pembangunan Nasional:1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola ;2. Pendidikan;3. Kesehatan;4. Penanggulangan Kemiskinan;5. Ketahanan Pangan;6. Infrastruktur;7. Iklim Investasi dan Iklim usaha;8. Energi; 9. LH dan Pengelolaan Bencana;10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan Pasca Konflik;11. Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi;dan 3 prioritas lainnya di bidang : Polhukam, Perekonomian

dan Kesejahteraan.

Page 3: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

ARAH KEBIJAKAN APBN 2012:

Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif dan berkeadilan (pro growth)

Memperluas kesempatan kerja (pro-job) Menanggulangi kemiskinan (pro-poor) Mendukung (ramah terhadap) upaya pelestarian

lingkungan hidup (pro-environment)

Kebijakan fiskal tahun 2012 diarahkan untuk memberikan dorongan terhadap perekonomian (stimulus fiskal) seraya memelihara stabilitas ekonomi dengan tetap menjaga keberlanjutan fiskal

Page 4: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

ARAH KEBIJAKAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2012

1. Peningkatan belanja infrastruktur untuk mendukung upaya debottlenecking, domestic connectivity, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kesejahteraan masyarakat;

2. Pemberian dukungan pada pendanaan kegiatan multiyears;3. Peningkatan kemampuan pertahanan menuju minimum

essential forces (MEF);4. Peningkatan kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan

iklim (climate change);5. Penguatan Program Pro Rakyat (Klaster 4), yang terdiri dari:

a. 6 program Utama: Rumah Sangat murah, Kendaraan Angkutan Umum Murah, Air bersih untuk Rakyat, Listrik Murah dan hemat, Peningkatan Kehidupan Nelayan, peningkatan kehidupan Masyarakat Miskin Perkotaan;

b. 3 Program Prioritas: Surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014, Penciptaan lapangan kerja guna mengurangi pengangguran 1 juta jiwa / tahun, Pembangunan Transportasi Jakarta

Page 5: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KEBIJAKAN BELANJA PEGAWAI , APBN 2012

1. Kenaikan gaji pokok dan pensiun pokok (rata-rata 10%)

2. Pemberian Gaji dan pensiun bulan ke 133. Kenaikan uang makan PNS (Rp. 20.000 => Rp.

25.000)4. Kenaikan uang lauk pauk TNI / Polri (Rp. 40.000 =>

Rp. 45.000)5. Penyediaan anggaran tunjangan kinerja untuk

mendukung reformasi birokrasi 6. Pemberian jaminan kesehatan utama (Jamkestama)

untuk Ketua, Wakil Ketua, Anggota DPR, DPD, BPK, KY, Hakim MK, dan Hakim Agung MA

7. Pengelolaan jumlah PNS mengacu prinsi zero growth8. Penyediaan anggaran untuk pembayaran kurang

bayar tunjangan profesi guru 2009-2010

Page 6: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KEBIJAKAN BELANJA BARANG, APBN TAHUN 2012

1. Menjaga kelancaran penyelenggaraan kegiatan operasioanal Pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat, dan pemeliharaan aset;

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas alokasi dan penggunaan Belanja Barang K/L, khususnya biaya perjalanan dinas;

3. Meningkatkan capacity building pegawai serta persiapan/evaluasi dalam rangka reformasi birokrasi.

Page 7: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KEBIJAKAN BELANJA MODAL, APBN TAHUN 2012

Meningkatkan anggaran belanja modal dalam rangka:1. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar,

termasuk infrastruktur energi, ketahanan pangan, dan komunikasi;

2. Mendukung upaya debottlenecking, pengurangan backlog pembangunan infrastruktur, dan peningkatan domestic connectivity (keterhubungan antarwilayah);

3. Meningkatkan kemampuan pertahanan menuju minimum essential forces (MEF);

4. Mendukung pendanaan kegiatan multiyears;5. Meningkatkan kapasitas mitigasi dan adaptasi

terhadap dampak negatif akibat perubahan iklim (climate change), dan meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi bencana.

Page 8: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

8

KETENTUAN DALAM PENGALOKASIAN ANGGARAN

Page 9: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

9

a. Penghitungan Alokasi Belanja Pegawai pada Satker

1. Dalam rangka menjamin kebutuhan pembayaran gaji dan tunjangan pegawai yang lebih realistis, maka penghitungan alokasi gaji dan tunjangan pegawai dilakukan dengan berbasis data dan menggunakan aplikasi Gaji Pokok Pegawai pada Output Kegiatan Pelayanan Perkantoran. Perhitungan gaji dan tunjangan didasarkan atas hitungan dalam aplikasi Gaji Pokok Pegawai pada masing-masing Kantor/Satuan Kerja.

2. Apabila tidak menggunakan aplikasi GPP, K/L dapat langsung memasukkan data pegawai yang telah di-update dalam modul Belanja Pegawai pada aplikasi RKA-K/L.

3. Dalam hal terdapat sisa lebih dibandingkan dengan pagu anggaran yang dialokasikan untuk sebuah Satker, maka kelebihan tersebut dialihkan/dikelompokkan dalam Akun Belanja Pegawai Transito (akun 512412).

Page 10: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

10

4. Khusus untuk pengalokasain Gaji Dokter PTT dan Bidan PTT agar berpedoman pada : SE DJA tanggal 5 Januari 2001 No.SE-07/A/2001 perihal Pelaksanaan Pembayaran Penghasilan Dokter dan Bidan sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) selama masa bakti dan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Kesehatan dan Menteri Keuangan No.1537/Menkes-Kessos/SKB/X/2000 dan No.410/KMK.03/2000 tanggal 11 Oktober 2000 tentang Pelaksanaan Penggajian Dokter dan Bidan Sebagai Pegawai Tidak Tetap Selama Masa Bakti.

5. Akun belanja yang termasuk dalam Belanja Pegawai :a. Honorarium;b. Uang lembur merupakan batas tertinggi;c. Vakasi merupakan batas tertinggi;d. Belanja pegawai lain-lain;e. Uang lauk pauk TNI/POLRI;f. Uang makan PNS;g. Uang duka wafat/tewas.

Page 11: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

11

b. Pengalokasian Anggaran Pembangunan Bangunan Gedung Negara

1) Pengalokasian anggaran untuk pembangunan/renovasi bangunan gedung negara, berpedoman pada Permen PU nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

2) Dasar perhitungan alokasi adalah perhitungan kebutuhan biaya pembangunan/renovasi bangunan gedung negara atau yang sejenis dari Kementerian Pekerjaan Umum atau Dinas Pekerjaan Umum setempat.

3) Dalam rangka optimasi pembangunan bangunan gedung negara, K/L yang akan melaksanakan pembangunan baru bangunan gedung negara, harus melengkapinya dengan dokumen clearance (persetujuan prinsip) dari Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Page 12: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

12

Penerapan Bagan Akun Standar

1. Belanja Barang ruang lingkup meliputi : (i) belanja Barang Operasional, (ii) belanja Barang Non Operasional, (iii) belanja Barang Lainnya yang secara langsung menunjang kegiatan non –operasional, (iv) belanja Jasa, (v) belanja Pemeliharaan, dan (vi) belanja Perjalanan Dinas.

2. Penerapan konsep nilai perolehan (full costing), pada Belanja Barang dan Belanja Bantuan Sosial.

3. Penerapan konsep kapitalisasi: Karakteristik aset tetap, Syarat/Kategori belanja modal Contoh belanja barang dan modal

Page 13: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

DASAR HUKUM PENERAPAN BAS :

UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara; UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara; PP No. 90/2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja

dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga; PP No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan; PP No. 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah; PMK No. 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun

Standar. PMK NO.101/PMK.02/2011 tentang Klasifikasi Anggaran

Page 14: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

OPINI BPK ATAS LKPP 2009

Wajar Dengan Pengecualian (Qualified).

Yang dikecualikan ada 3 hal dan salah satunya adalah:

Ketidaksesuaian antara klasifikasi anggaran dan realisasi penggunaannya minimal sebesar 27,67 triliun sehingga dapat memberi informasi yang tidak tepat

Page 15: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

TEMUAN SPI BPK ATAS LKPP TA 2010(TEMUAN BERULANG)

Anggaran Belanja minimal sebesar Rp 4,70 triliun digunakan untuk kegiatan yang tidak sesuai dengan klasifikasinya (peruntukannya)

Page 16: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

Memastikan rencana keuangan (anggaran), realisasi dan pelaporan keuangan dinyatakan dalam istilah yang sama;

Meningkatkan kualitas informasi keuangan;

Memudahkan pengawasan keuangan.

TUJUAN BAGAN AKUN STANDAR

Page 17: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KLASIFIKASI AKUN 2012

Organisasi(BA, Es, Satker)

Fungsi

Sub Fungsi

Sub Fungsi

Program

Program

Kegiatan

Kegiatan

Keluaran/Output

Keluaran/Output

Kode Ekonomi/ Jenis belanja

Kode Ekonomi/ Jenis belanja

Kode Ekonomi/ Jenis belanja

Kegiatan

Program

Fungsi

Page 18: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

18

KLASIFIKASI BELANJA

MENURUT JENIS :1. Belanja Pegawai; 2. Belanja Barang dan jasa; 3. Belanja Modal; 4. Bunga; 5. Subsidi; 6. Hibah; 7. Bantuan Sosial; 8. Belanja Lain-Lain.

MENURUT FUNGSI :1. Pelayanan Umum

Pemerintahan; 2. Pertahanan; 3. Hukum, Ketertiban dan

Keamanan; 4. Ekonomi; 5. Lingkungan Hidup; 6. Perumahan dan

Pemukiman; 7. Kesehatan; 8. Pariwisata dan Budaya;9. Agama; 10. Pendidikan; 11. Perlindungan Sosial.

Page 19: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KLASIFIKASI EKONOMI KlaskkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkKl(J

ENIS BELANJA)

• Belanja K/L• PMK 91, 101

- Pembayaran bunga utang

- Belanja Hibah- Belanja Subsidi- Belanja Lain-

lain

• Belanja BUN• PMK 91, 171, 101

Page 20: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

DEFINISI JENIS BELANJA MENURUT KLASIFIKASI EKONOMI

Page 21: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

BELANJA PEGAWAI

Kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah (di dalam negeri dan di luar negeri) sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan selama periode akuntansi,

kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Pembayaran kepada pekerja yang dipekerjakan sendiri, dan pekerja lain yang bukan karyawan pemerintah tidak termasuk dalam kelompok belanja pegawai tetapi dalam kelompok belanja barang dan jasa.

Page 22: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

a. Belanja Pegawai difokuskan untuk membayar gaji dan tunjangan yang melekat dengan gaji, honor-honor pegawai non PNS serta tunjangan-tunjangan yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

b. Sementara itu, sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan maka pembayaran honor-honor untuk pelaksana kegiatan yang semula disediakan dari “Belanja Pegawai : Uang honor tidak tetap” diintegrasikan ke dalam kegiatan induknya dan kode akun yang digunakan mengikuti jenis belanja kegiatan yang bersangkutan.

Page 23: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

BELANJA BARANGPembelian barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan, Barang dan Jasa yang digunakan untuk riset dan pengembangan, pelatihan staf, riset pasar termasuk. ATK dan operasional kantor lainnya Biaya pemeliharaan Biaya perjalanan. Barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual

kepada masyarakat

Page 24: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

a. Belanja Barang difokuskan untuk membiayai kebutuhan operasional kantor (barang dan jasa), pemeliharaan kantor dan aset tetap lainnya serta biaya perjalanan.

b. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk pembayaran honor-honor bagi para pengelola anggaran (KPA, PPK, Bendahara dan Pejabat Penguji/Penandatangan SPM, termasuk Petugas SAI/ SIMAKBMN).

c. Selanjutnya sesuai dengan penerapan konsep nilai perolehan maka pembayaran honor untuk para pelaksana kegiatan menjadi satu kesatuan dengan kegiatan induknya.

Page 25: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

d. Selain itu, Belanja Barang juga meliputi hal-hal :• Pengadaan Aset Tetap yang nilai persatuannya di bawah nilai

minimum kapitalisasi (< Rp300.000,-/unit);• Belanja pemeliharaan aset tetap yang tidak menambah umur

ekonomis, manfaat atau kapasitas;• Belanja perjalanan dalam rangka perolehan barang pakai habis.

e. Disamping itu, belanja barang juga dialokasikan untuk kegiatan operasional Satker BLU (gaji dan operasional pelayanan Satker BLU).

Page 26: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KLASIFIKASI BELANJA BARANGKodefikasi akun baru (526): Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat yang dipisahkan dari akun 521219 (Belanja Barang Non Operasional Lainnya).Sehingga Jenis Belanja Barang dan jasa menjadi:

52

521 522 523 524 525 526

Belanja barang

Belanja Jasa

Belanja Pemeliharaan

Belanja Perjalanan

Belanja BLU

Belanja Barang untuk diserah-kan kpd masy./ Pemda

Page 27: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

BELANJA MODAL

Belanja Modal adalah Pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.Aset Lainnya diantaranya aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan, dan aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan).

(Lampiran II PP 71 dan PMK 91/PMK.06/2007)

Page 28: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

BELANJA MODAL

Belanja Modal Tanah Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Peralatan dan Mesin Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Belanja Modal Fisik Lainnya

Page 29: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KONSEP NILAI PEROLEHAN Komponen belanja modal untuk perolehan aset tetap

meliputi: Harga beli aset tetap Semua biaya yang dikeluarkan sampai AT siap digunakan,

termasuk:* biaya perjalanan dinas* ongkos angkut* biaya uji coba* biaya konsultan

Page 30: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

BELANJA BARANG ATAU BELANJA MODAL?

Pemilihan antara Belanja

Barang dan Belanja Modal

dalam pengadaan

awal

Memenuhi Kriteria

Pengakuan Aset

Tetap/Aset Lainnya?

Y

T

Memenuhi Nilai Min.

kapitalisasi:

P/M ≥ 300.000

G/B ≥ 10.000.000

Belanja Barang sesuai

peruntukannya

T

Belanja Modal sesuai

peruntukannya

Y

Page 31: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

DEFINISI ASET TETAP

1. Dimiliki dan Berwujud;2. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12

bulan;3. Digunakan dalam kegiatan operasional

pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum;

4. Memenuhi kriteria nilai satuan minimum kapitalisasi

Page 32: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KRITERIA PENGAKUAN ASET TETAP

1. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;

2. Biaya perolehan dapat diukur secara andal;

3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

4. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan

Page 33: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KRITERIA KAPITALISASI SETELAH PEROLEHAN

BELANJA MODAL BELANJA BARANG

TERPENUHINYA SALAH SATU KRITERIA KAPITALISASI

1. BERTAMBAHNYA MASA MANFAAT/ UMUR EKONOMIS;

2. BERTAMBAHNYA KAPASITAS, PENINGKATAN STANDAR KINERJA ATAU VOLUME ASET

TIDAK

NILAI MINIMUM KAPITALISASI:≥ 300.000 untuk Peralatan & Mesin≥10.000.000 untuk Gedung & Bangunan

YA

RKA-KL

dan

TIDAK

Page 34: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

BELANJA BANTUAN SOSIAL

Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial. Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat dan/atau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan

Page 35: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

BULTEK 10 SAP AKUNTANSI BELANJA BANTUAN SOSIAL

Risiko sosial menurut Buletin Teknis 10 adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan / atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.

Page 36: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

a. Belanja Bantuan Sosial secara prinsip dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial.

b. Bantuan Sosial yang diberikan kepada masyarakat dapat berupa uang atau barang.

c. Pengadaan barang atau bantuan peralatan yang akan diberikan kepada masyarakat dalam rangka bansos walaupun berupa barng fisik, pencatatannya tetap menggunakan akun belanja bantuan sosial. (57xxxx)

d. bantuan sosial diberikan oleh instansi pemerintah dan diberikan kepada institusi selain pemerintah atau masyarakat serta harus memenuhi kriteria risiko sosial;

Page 37: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KRITERIA BANTUAN SOSIAL MENURUT BULTEK 10 SAP (1)

1. Tujuan penggunaana) Rehabilitasi sosialb) Perlindungan sosial c) Pemberdayaan Sosial d) Jaminan Sosial e) Penanggulangan kemiskinan f) Penanggulangan bencana

Page 38: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KRITERIA BANTUAN SOSIAL MENURUT BULTEK 10 SAP (2)

2. Pemberi Bantuana) Pemberi bantuan sosial adalah Pemerintah Pusat dan/

atau Pemerintah Daerah. Institusi pemerintah baik pusat atau daerah yang dapat memberikan bantuan sosial adalah institusi yang melaksanakan perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasar serta penanggulangan bencana.

b) Bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat, lembaga sosial atau lembaga lain selain Pemerintah, selama tidak dimasukkan dalam anggaran pemerintah, adalah di luar ruang lingkup pengaturan buletin teknis ini

Page 39: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KRITERIA BANTUAN SOSIAL MENURUT BULTEK 10 SAP (3)

3. Persyaratan Penerima Bantuan Sosial Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah

selektif, yaitu hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu "melindungi dari kemungkinan risiko sosial". Oleh karena itu diperlukan persyaratan/kondisi yang harus dipenuhi oleh calon penerima, yaitu adanya perlindungan atas kemungkinan terjadinya "Risiko Sosial".

Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang, keluarga, kelompok, dan/atau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari situasi krisis sosial, ekonomi,politik, bencana, dan fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum, termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan, keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individu,kelompok dan/atau masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

Page 40: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KRITERIA BANTUAN SOSIAL MENURUT BULTEK 10 SAP (4)

4. Bersifat sementara atau berkelanjutan Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara

dan tidak terus menerus, namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan. Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian.

Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerus/tidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran, belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut. Bantuan sosial dapat terus menerus, misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali.

Page 41: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

Aset yg diserahkanKe masyarakat

Bel Barang Bantuan Sosial

* Risiko SosialBarang ( BAST )Uang ( LS-Kel Masyarakat)

Notes: Dana Bansos yg belum disalurkan Kas di Neraca ( Kas Lainnya) Barang -> di Neraca ( Persediaan)

Page 42: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

KLASIFIKASI BELANJA BANTUAN SOSIALRestrukturisasi kodefikasi belanja bantuan sosial (57): Belanja bantuan sosial dipisahkan berdasarkan jenis kegiatannya sesuai dengan Bultek 10 SAP tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial.Sehingga Jenis Belanja Bantuan Sosial menjadi:

57

571 572 573 574 575 576

Belanja Bansos utk Rehabilitasi Sosial

Belanja Bansos utk Jaminan Sosial

Belanja Bansos utk Pemberdayaan Sosial

Belanja Bansos utk Perlindungan Sosial

Belanja Bansos utk Penanggulangan kemiskinan

Belanja Bansos utk Penanggulangan Bencana

Page 43: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

PERMASALAHAN IMPLEMENTASI BAS

Akuntansi:Kesalahan penganggaran antar jenis belanja (level 2

digit kode akun);Pelaksanaan Anggaran:

Pengeluaran/belanja yang tidak/belum sesuai dengan uraian kode akun

43

Page 44: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

PERMASALAHAN DALAM PENGGUNAANBAGAN AKUN STANDAR

Pemahaman Klasifikasi Belanja Pemahaman Pemakaian Akun dalam BAS untuk

Kepentingan Perencanaan, Pelaksanaan dan Penyusunan Laporan Keuangan

BAS PERENCANAAN

(RKA-KL)

PELAKSANAAN

(DIPA)

Page 45: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

PERDIRJEN PERBENDAHARAAN TENTANG PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN BASPERDIRJEN PBN NO.PER.80/PB/2011

Perdirjen Perbendaharaan tentang BAS:1. Batang Tubuh: Pasal-pasal yang memberikan

penjelasan bahwa penambahan dan perubahan hanya mencakup akun pendapatan, belanja dan transfer yang berlaku mulai tahun 2012

2. Lampiran yang terdiri dari:a) Lampiran I: Seluruh kodefikasi akun pendapatan,

belanja dan transfer;b) Lampiran II: Penjelasan penggunaan kode akun;c) Lampiran III: Mapping perubahan kodefikasi dan uraian

akun;d) Lampiran IV: Restrukturisasi akun pendapatan dari

pengelolaan BMN;e) Lampiran V: Restrukturisasi akun Belanja Bansos;f) Lampiran VI: Penambahan dan perubahan uraian/

penjelasan akun;g) Lampiran VII: Akun yang tidak digunakan lagimulai tahun

anggaran 2012.

Page 46: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

LATAR BELAKANG

Terdapat akun-akun pada PMK 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar dan Per-08/PB/2009 tentang Perubahan BAS, yang tidak digunakan lagi/tidak sesuai/berubah.

Adanya restrukturisasi akun belanja, pendapatan, dan transfer.

Adanya penambahan dan perubahan uraian/ penjelasan akun.

Penajaman uraian pada beberapa akun belanja.

46

Page 47: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

POKOK-POKOK PERUBAHAN (1/9)

Kodefikasi akun baru (526): Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat yang dipisahkan dari akun 521219 (Belanja Barang Non Operasional Lainnya.Sehingga Jenis Belanja Barang dan jasa menjadi:52

521 522 523 524 525 526

Belanja barang

Belanja Jasa

Belanja Pemeliharaan

Belanja Perjalanan

Belanja BLU

Belanja Barang untuk diserah-kan kpd masy./ Pemda

Page 48: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT/PEMERINTAH DAERAH

526BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT/PEMDA5261Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda

52611Belanja Barang untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda526111Belanja Tanah untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda526112Belanja Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda526113Belanja Gedung dan Bangunan untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda526114Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda526115Belanja Barang Fisik Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda

5262Belanja Barang Penunjang Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan untuk diserahkan kepada pemerintah daerah

52621Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan untuk diserahkan kepada pemerintah daerah

526211Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi untuk diserahkan kepada pemerintah daerah

526212Belanja Barang Penunjang Tugas Pembantuan untuk diserahkan kepada pemerintah daerah

5263Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda52631Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda

526311Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/Pemda 48

Page 49: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

POKOK-POKOK PERUBAHAN (2/9)

Restrukturisasi kodefikasi belanja langganan daya dan jasa (52211): Belanja langganan daya dan jasa dipecah sehingga dapat menghasilkan informasi yang lebih detil, sehingga Belanja Langganan Daya dan Jasa menjadi:52211

522111 522112 522113 522119

Belanja Langganan Listrik

Belanja Langganan Telepon

Belanja Langganan Air

Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya

Page 50: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

POKOK-POKOK PERUBAHAN (3/9)

Restrukturisasi kodefikasi belanja bantuan sosial (57): Belanja bantuan sosial dipisahkan berdasarkan jenis kegiatannya sesuai dengan Bultek 10 SAP tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial.Sehingga Jenis Belanja Bantuan Sosial menjadi:

57

571 572 573 574 575 576

Belanja Bansos utk Rehabilitasi Sosial

Belanja Bansos utk Jaminan Sosial

Belanja Bansos utk Pemberdayaan Sosial

Belanja Bansos utk Perlindungan Sosial

Belanja Bansos utk Penanggulangan kemiskinan

Belanja Bansos utk Penanggulangan Bencana

Page 51: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

RESTRUKTURISASI AKUN BELANJA BANTUAN SOSIAL

51

TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN 201257 BELANJA BANTUAN SOSIAL 57 BELANJA BANTUAN SOSIAL

571 BELANJA BANTUAN KOMPENSASI SOSIAL 571 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK REHABILITASI SOSIAL

5711 Belanja Bantuan Kompensasi Sosial 5711 Belanja Rehabilitasi Sosial

57111 Belanja Bantuan Kompensasi Sosial 57111 Belanja Rehabilitasi Sosial

571111 Belanja Bantuan Kompensasi Kenaikan Harga BBM

571111 Belanja Rehabilitasi Sosial

572 BELANJA BANTUAN SOSIAL LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PERIBADATAN

572 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK JAMINAN SOSIAL

5721 Belanja Bantuan Sosial Lembaga Pendidikan 5721 Belanja Jaminan Sosial

57211 Belanja Bantuan Sosial Lembaga Pendidikan 57211 Belanja Jaminan Sosial

572111 Belanja Bantuan Langsung (Block Grant) Sekolah/Lembaga/Guru

572111 Belanja Jaminan Sosial

572112 Belanja Bantuan Imbal Swadaya Sekolah/Lembaga

572113 Belanja Bantuan Beasiswa

Page 52: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

RESTRUKTURISASI AKUNBELANJA BANTUAN SOSIAL

52

TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN 20125722 Belanja Bantuan Sosial Lembaga

Peribadatan

57221 Belanja Bantuan Sosial Lembaga Peribadatan

572211 Belanja Bantuan Sosial Lembaga Peribadatan

573 BELANJA LEMBAGA SOSIAL LAINNYA 573 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK PEMBERDAYAAN SOSIAL

5731 Belanja Lembaga Sosial Lainnya 5731 Belanja Pemberdayaan Sosial

57311 Belanja Lembaga Sosial Lainnya 57311 Belanja Pemberdayaan Sosial

573119 Belanja Lembaga Sosial Lainnya 573111 Belanja Pemberdayaan Sosial

Page 53: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

RESTRUKTURISASI AKUNBELANJA BANTUAN SOSIAL

53

TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN 2012 574 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK

PERLINDUNGAN SOSIAL 5741 Belanja Perlindungan Sosial

57411 Belanja Perlindungan Sosial

574111 Belanja Perlindungan Sosial

575 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN

5751 Belanja Penanggulangan Kemiskinan

57511 Belanja Penanggulangan Kemiskinan

575111 Belanja Penanggulangan Kemiskinan

576 BELANJA BANTUAN SOSIAL UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA

5761 Belanja Penanggulangan Bencana

57611 Belanja Penanggulangan Bencana

576111 Belanja Penanggulangan Bencana

Page 54: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

POKOK-POKOK PERUBAHAN (4/9)

Restrukturisasi kodefikasi belanja lain-lain (58) sehingga Jenis Belanja Lain-lain menjadi:58. Belanja Lain-lain

Belanja lain-Lain Dana Cadangan Belanja Lain-Lain Lembaga Non

Kementerian Belanja lain-Lain Jasa Pelayanan BUN Belanja Lain-Lain BUN Belanja Lain-Lain Tanggap Darurat Belanja Lain-Lain lainya

Page 55: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

MAPPING AKUN BELANJA LAIN-LAIN

55

TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN 201258 BELANJA LAIN-LAIN 58 BELANJA LAIN-LAIN581 BELANJA LAIN-LAIN 581 BELANJA LAIN-LAIN5811 Belanja Lain-lain 5811 Belanja Lain-lain Dana Cadangan58111 Belanja Rekonstruksi 58111 Belanja Lain-lain Dana Cadangan581111 Belanja untuk Rekonstruksi Aceh 581511 Belanja Tanggap Darurat

Penanggulangan Bencana58112 Belanja Lain-lain I 581121 Belanja Kerjasama Teknis Internasional 581411 Belanja Kerjasama Teknis Internasional581122 Belanja Pengeluaran Tak Tersangka 581412 Belanja Pengeluaran Tak Tersangka581123 Belanja Cadangan Umum 581111 Belanja Cadangan Umum581124 Belanja Pemilu tahunan 581911 Belanja Pemilu581125 Belanja Cadangan tunjangan beras

PNS/TNI/Polri581114 Belanja Cadangan tunjangan beras

PNS/TNI/Polri581126 Belanja Cadangan dana reboisasi 581113 Belanja Cadangan dana reboisasi581127 Belanja Tunggakan dan klaim pihak

ketiga581413 Belanja Tunggakan dan klaim pihak

ketiga581128 Belanja Dana Cadangan Tanggap

Darurat (Dana Kontijensi)581112 Belanja Dana Cadangan Tanggap Darurat

(Dana Kontijensi)

Page 56: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

56

TAHUN ANGGARAN 2011 TAHUN ANGGARAN 201258113 Belanja Lain-lain II

581131 Belanja Biaya/Upah Pungut PBB untuk DJP

581311 Belanja Biaya/Upah Pungut PBB untuk DJP

581132 Belanja KONI 581211 Belanja KONI581133 Belanja Dana Penunjang (PHLN) 581414 Belanja Dana Penunjang (PHLN)581135 Belanja karena rugi selisih kurs dalam

pengelolaan Rekening Milik BUN581415 Belanja karena rugi selisih kurs dalam

pengelolaan Rekening Milik BUN581136 Jasa Surveyor 581312 Jasa Surveyor

581137 Jasa Perbendaharaan 581313 Jasa Perbendaharaan581138 Jasa Pelayanan Bank Operasional 581314 Jasa Pelayanan Bank Operasional58114 Belanja Lain-lain III 581141 Belanja TVRI 581213 Belanja TVRI581142 Belanja RRI 581214 Belanja RRI581143 Belanja Pengembalian Penerimaan Hibah

Karena Pengeluaran Ineligible581416 Belanja Pengembalian Penerimaan Hibah

Karena Pengeluaran Ineligible581144 Belanja Kompensasi Kenaikan Harga BBM 581417 Belanja Kompensasi Kenaikan Harga BBM581145 Dana Cadangan Resiko Kenaikan Harga

Tanah581115 Dana Cadangan Resiko Kenaikan Harga

Tanah581149 Belanja lain-lain 581919 Belanja lain-lain

Mapping Akun Belanja Lain-lain

Page 57: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

PENAJAMAN/PERUBAHAN URAIAN DAN PENJELASAN AKUN (6/9)

Belanja Barang Operasional dan Non Operasional:

5211 (Belanja Barang Operasional): Merupakan pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar suatu satker dan umumnya pelayanan yang bersifat internal

5212 (Belanja Barang Non Operasional): Merupakan pembelian barang dan/atau jasa yang habis pakai dikaitkan dengan dengan strategi pencapaian target kinerja suatu satker dan umumnya pelayanan yg bersifat eksternal

Page 58: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

PERUBAHAN URAIAN/PENJELASANAKUN BELANJA (CONTOH) (7/9)

58

TA 2011 TA 2012536111 Belanja Modal Fisik Lainnya 536111 Belanja Modal Lainnya

PenjelasanPengeluaran untuk memperoleh modal fisik lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dalam belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan belanja modal non fisik sampai siap pakai. Termasuk dalam belanja modal ini : kontrak sewa beli (leasehold), pengadaan/pembelian barang-barang kesenian , barang-barang purbakala dan barang-barang untuk museum serta hewan ternak selain untuk dijual dan diserahkan kepada masyarakat, buku-buku dan jurnal ilmiah

Penjelasan Pengeluaran untuk memperoleh Aset Tetap Lainnya dan Aset Lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dalam belanja modal tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan.Pengeluaran untuk memperoleh Aset Tetap Lainnya dan Aset Lainnya sampai dengan siap digunakan. Belanja Modal Lainnya dapat digunakan untuk pengadaan software, pengembangan website, pengadaan lisensi yang memberikan manfaat lebih dari satu tahun baik secara swakelola maupun dikontrakkan kepada Pihak Ketiga.Belanja Modal Lainnya dapat digunakan untuk pembangunan aset tetap renovasi yang akan diserahkan kepada entitas lain dan masih di lingkungan pemerintah pusat.Termasuk dalam belanja modal lainnya : pengadaan/pembelian barang-barang kesenian, dan koleksi perpustakaan.

536121 Belanja Penambahan Nilai Fisik Lainnya 536121 Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya dan/atau Aset Lainnya

Penjelasan Belanja Modal setelah perolehan Aset tetap lainnya yang memperpanjang masa manfaat/umur ekonomis, atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, produksi atau peningkatan standar kinerja. Dan memenuhi batasan minimun kapitalisasi sesuai dengan peraturan menteri keuangan yang mengatur batasan minimun kapitalisasi

Penjelasan Belanja Modal setelah perolehan Aset Tetap Lainnya dan/atau Aset Lainnya yang memperpanjang masa manfaat/umur ekonomis, atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, produksi atau peningkatan standar kinerja.

Page 59: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

POKOK-POKOK PERUBAHAN (8/9)

Restrukturisasi kodefikasi Transfer ke Daerah (6), sehingga Akun Transfer ke Daerah menjadi:

6

61 62 63 64 65

Transfer Dana Bagi Hasil

Transfer Dana Alokasi Umum

Transfer Dana Alokasi Khusus

Transfer Dana Otonomi Khusus

Transfer Dana Penyesuaian

Page 60: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

AKUN YANG TIDAK DIGUNAKAN LAGI MULAI TAHUN ANGGARAN 2012 (CONTOH)423919 Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL

521311 Belanja Barang Penunjang Kegiatan Dekonsentrasi

521321 Belanja Barang Penunjang Kegiatan Tugas Pembantuan (TP)

521411 Belanja Barang Fisik Lain Tugas Pembantuan (TP)

522211 Belanja Jasa Untuk Transaksi Non Kas

581141 Belanja TVRI

581142 Belanja RRI 60

POKOK-POKOK PERUBAHAN (9/9)

Page 61: Pengalokasian Jenis Belanja dan Akun

TERIMA

KASIH

61