BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf ·...

35
44 BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian Dana Desa Dana Desa bersumber dari APBN yang diberikan khusus untuk desa dalam meningkatkan pembangunan yang ada di desa, tentunya telah diatur oleh pemerintah dalam badan hukum. Dana Desa sendiri diatur oleh empat Kementerian/Lembaga yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Dalam hal pengalokasian Dana Desa ini diatur oleh Kementerian Keuangan, dasar hukum yang digunakan dalam pengalokasian Dana Desa yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 193/PMK.07/2018 tanggal 31 Desember 2018 Tentang Pengelolaan Dana Desa.Peraturan tersebut berisi tentang cara-cara pengalokasian Dana Desa oleh Pemerintah Pusat kepada daerah.Di dalam PMK tersebut menerangkan semua hal terkait pengalokasian Dana Desa yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan. 3.2 Pengalokasian Dana Desa TA 2015 - 2018 Dana desa mulai diberikan sejak tahun 2015, tentunya Dana Desa tersebut telah mengalami banyak perkembangan hingga saat ini.Anggaran Dana Desa selalu meningkat setiap tahunnya dengan tetap memperhatikan kemampuan keuangan negara dan kapasitas pelaksanaan di desa.Dalam 5 tahun sejak tahun 2015, pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp 258 Triliun. RPJMN 2015-2019 merupakan visi, misi, dan agenda (Nawa cita) yang berfungsi untuk menjadi pedoman Kementerian/Lembaga dalam menyusun rencana strategis dan acuan dasar dalam pemantauan dan evaluasi RPJMN. RPJMN juga

Transcript of BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf ·...

Page 1: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

44

BAB III

PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019

3.1 Dasar Hukum Pengalokasian Dana Desa

Dana Desa bersumber dari APBN yang diberikan khusus untuk desa dalam

meningkatkan pembangunan yang ada di desa, tentunya telah diatur oleh

pemerintah dalam badan hukum. Dana Desa sendiri diatur oleh empat

Kementerian/Lembaga yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri,

Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, dan Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional/ Bappenas. Dalam hal pengalokasian Dana Desa ini diatur oleh

Kementerian Keuangan, dasar hukum yang digunakan dalam pengalokasian Dana

Desa yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 193/PMK.07/2018 tanggal 31

Desember 2018 Tentang Pengelolaan Dana Desa.Peraturan tersebut berisi tentang

cara-cara pengalokasian Dana Desa oleh Pemerintah Pusat kepada daerah.Di

dalam PMK tersebut menerangkan semua hal terkait pengalokasian Dana Desa

yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan.

3.2 Pengalokasian Dana Desa TA 2015 - 2018

Dana desa mulai diberikan sejak tahun 2015, tentunya Dana Desa tersebut

telah mengalami banyak perkembangan hingga saat ini.Anggaran Dana Desa

selalu meningkat setiap tahunnya dengan tetap memperhatikan kemampuan

keuangan negara dan kapasitas pelaksanaan di desa.Dalam 5 tahun sejak tahun

2015, pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp 258 Triliun.

RPJMN 2015-2019 merupakan visi, misi, dan agenda (Nawa cita) yang berfungsi

untuk menjadi pedoman Kementerian/Lembaga dalam menyusun rencana

strategis dan acuan dasar dalam pemantauan dan evaluasi RPJMN. RPJMN juga

Page 2: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

45

dapat menjadi acuan bagi masyarakat berpartisipasi dalam pelaksanaan

pembangunan nasional.Pembangunan desa perlu ditingkatkan dengan melakukan

pemberdayaan ekonomi lokal, penciptaan akses transportasi lokal ke wilayah

pertumbuhan, danpercepatan pemenuhan infrastruktur dasar. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan pada tanggal 22 Juli 2019 pukul 13.00 bersama Mifta

Chalamsa selaku Kepala Seksi Perencanaan Dana Desa dan Daerah Tertinggal,

mengatakan bahwa tujuan pembangunan kawasan perdesaan yaitu untuk

mewujudkan kemandirian masyarakat, menciptakan desa-desa mandiri dan

berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi, serta

penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi kota-desa. Mengurangi jumlah desa

tertinggal dari 26% (2011) menjadi 20% (2019). Mengurangi jumlah desa

tertinggal sampai 5.000 desa atau meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya

2.000 desa.Dana Desa dialokasikan berdasarkan jumlah penduduk desa, angka

kemiskinan desa, luas wilayah desa dan tingkat kesulitan letak geografis desa.

Pada tahun 2015-2017, formula pengalokasian Dana Desa hanya terdiri dari:

Tabel 3.1

Formula Pengalokasian Dana Desa Tahun Anggaran 2015-2017

Alokasi Dasar

90%

Alokasi Formula

10%

Jumlah Penduduk Desa 25%

Jumlah Penduduk Miskin 35%

Luas Wilayah 10%

Indeks Kemampuan Geografis 30%

Sumber : Direktorat Jenderal Perimbangan, 2018

Page 3: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

46

Berdasarkan hasil evaluasi dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan tahun

2018, implikasi dari pengalokasian Dana Desa dengan menggunakan formula

pembagian Alokasi Dasar (AD) : Alokasi Formula (AF) = 90%:10%, yaitu belum

sepenuhnya mencerminkan keadilan, belum mencerminkan keberpihakan kepada

desa tertinggal dan desa sangat tertinggal, belum sepenuhnya fokus pada upaya

pengentasan kemiskinan. Oleh sebab itu, maka formula perhitungan Dana Desa

2018 dilakukan perubahan dengan melaluiporsi yang dibagi rata diturunkan, dari

90% menjadi 77% dari pagu Dana Desa,3% dari pagu Dana Desa diberikan

khusus untuk afirmasi bagi desa tertinggal dan desa sangat tertinggal dengan

jumlah penduduk miskin tinggi, porsi yang yang dibagi berdasarkan formula naik

dari 10% menjadi 20%, dan bobot kemiskinan pada alokasi formula diperbesar

dari 35% menjadi 50%.Data tersebut bersumber dari Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan yang diambil pada bulan Desember 2018. Dana Desa

terbukti telah menghasilkan sarana/prasarana dasar publik yang bermanfaat bagi

masyarakat desa. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Direktorat

Jenderal Perimbangan Keuangan pada akhir tahun 2018 lalu, Dana Desa telah

berhasil membangun sarana dan prasarana sebagai berikut.

Tabel 3.2

Capaian Output Dana Desa Tahun Anggaran 2018

No. Sarana/Prasarana Capaian

1 2 3

1. Jalan Desa 191.600 km

2. Jembatan 1.140.378 m

3. Pasar Desa 8.983 Unit

Page 4: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

47

1 2 3

4. Bantuan ke BUMDesa 37.830 Kegiatan

5 Embung Desa 4.175 Unit

6. Sumur Bor 45.169 Unit

7. Drainase 29.557.992 Unit

8. PAUD 50.854 Unit

9. POLINDES 9.692 Unit

10. Air Bersih 959.569 Unit

11. Posyandu 24.820 Unit

12 MCK 240.587 Unit

Sumber : Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2018

Pencapaian output atas pemanfaatan Dana Desa dapat ditingkatkan secara lebih

signifikan melalui sinergi dan kerjasama pengelolaan Dana Desa antara

pemerintah dan masyarakat yang berorientasi pada pengentasan kemiskinan,

penyediaan lapangan kerja, pengurangan pengangguran, serta mendorong

pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

3.3 Pengalokasian Dana Desa Tahun Anggaran 2019

Dalam rangka peningkatan kualitas pengalokasian Dana Desa dengan

lebih mempertimbangkan kondisi daerah, maka Pemerintah Pusat melakukan

berbagai upaya agar pengalokasian Dana Desa pada Tahun Anggaran 2019 dapat

lebih mengentaskan kesenjangan dan kemiskinan dengan terjadinya pemerataan

dan keadilan dalam pengalokasiannya. Berbagai upaya yang dilakukan

diantaranya yaitu dengan meningkatkan pagu anggaran Dana Desa yang

sebelumnya pada tahun 2018 sebesar Rp 60 Triliun, kini pada tahun anggaran

Page 5: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

48

2019 pagu anggaran Dana Desa meningkat menjadi Rp 70 Triliun. Hal ini dapat

dilakukan sesuai dengan kemampuan keuangan negara yang diperoleh. Dengan

pagu anggaran yang meningkat, maka besaran Dana Desa yang diperoleh juga

jumlahnya akan semakin meningkat sehingga pembangunan yang ada di daerah

juga akan semakin meningkat. Selain itu, Pemerintah Pusat juga

menyempurnakan formula pengalokasian Dana Desa dengan tetap memperhatikan

aspek pemerataan.Formula yang digunakan mencakup perubahan persentase yang

diberikan agar besaran Dana Desa yang diperoleh sesuai dengan kondisi masing-

masing daerah.Pemerintah Pusat juga mengoptimalkan pemanfaatan Dana Desa

pada beberapa kegiatan prioritas desa melalui kebijakan yang dibuat.

Berdasarkan hasil wawancara bersama Purwandi selaku Kepala Subdit

Harmonisasi Kebijakan dan Peraturan yang dilakukan pada tanggal 8 Februari

2019 pukul 13.00 WIB, mengatakan bahwa dalam bidang pembangunan

infrastruktur/sarana dan prasarana fisik, dana desa juga akan digunakan untuk

melanjutkan skema padat karya tunai. Program padat karya tunai

desa merupakan program yang mengutamakan sumber daya lokal,tenaga kerja

lokal,dan teknologi lokal desa. Hal ini terjadi karena masih banyaknya angka

kemiskinan, pengangguran, gizi buruk, tingginya jumlah desa tertinggal, dan

terjadinya migrasi serta urbanisasi yang tinggi.Maka dengan melanjutkan skema

padat karya tunai, permasalahan tersebut dapat dikurangi. Selain untuk

pembangunan, Dana Desa juga akan meningkatkan porsi pemanfaatan untuk

pemberdayaan masyarakat desa karena kualitas sumberdaya manusia juga sangat

berpengaruh dalam peningkatan pembangunan desa. Dalam rangka peningkatan

Page 6: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

49

perekonomian desa, maka peran Badan Usaha Milik Desa juga akan

dioptimalisasi dengan menciptakan Produk Unggulan Desa, dan memberikan

kemudahan akses permodalan. Sinergi pengembangan desa dilakukan melalui

pola kemitraan dengan dunia usaha. Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah

Pusat yaitu dengan melakukan penguatan atas monev pelaksanaan kebijakan Dana

Desa, Kapasitas SDM Perangkat Desa, serta koordinasi, konsolidasi, dan sinergi

dari tingkat Pemerintahan Pusat, pemda, kecamatan, hingga desa.

Berdasarkan data yang diperoleh dari bahan paparan Dirjen Perimbangan

Keuangan kepada daerah Kab.Sikka pada bulan bulan Januari 2018, Pagu

Anggaran Dana Desa 2019 sebesar Rp 70 Triliun atau naik sebesar 16,7%

dibandingkan outlook APBN TA 2018 sebesar Rp 60 Triliun, namun turun

sebesar 4,3% (Rp 3 Miliar) dari pagu RAPBN TA 2019 karena dialihkan menjadi

DAU tambahan yang ditujukan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah

daerah dalam penganggaran bagi kelurahan. Ketentuan penganggaran Dana Desa

sesuai dengan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 yaitu dianggarkan sebesar

10 persen dari dan di luar Dana Transfer ke Daerah secara bertahap. Pemenuhan

10% dilakukan secara bertahap yang diikuti dengan perbaikan pengelolaan Dana

Desa dan peningkatan kapasitas aparatur desa secara masif. Pagu anggaran Dana

Desa setiap tahunnya selalu mengalami peaningkatan.

Bagan di bawah ini merupakan grafik peningkatan pagu anggaran Dana Desa

yang terjadi mulai Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019.

Page 7: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

50

Gambar 3.1

Grafik Peningkatan Pagu Anggaran Dana Desa

Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2019

Pada bagan di atas menunjukan bahwa hampir setiap tahun, pagu anggaran Dana

Desa selalu mengalami peningkatan.Akan tetapi pada tahun anggaran 2017 dan

2018, besaran pagu anggaran Dana Desa mengalami persamaan yaitu sebesar Rp

60 Triliun.Hal tersebut terjadi seiring dengan kemampuan keuangan negara yang

terjadi pada saat itu.Selebihnya pagu anggaran terus meningkat agar peningkatan

pembangunan juga semakin meningkat.

Pengalokasian Dana Desa per Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2019

ditetapkan melalui Peraturan Presiden tentang rincian APBN, sedangkan

pengalokasian Dana Desa per desa ditetapkan melalui peraturan Bupati tentang

rincian Dana Desa per desa. Data pengalokasian Dana Desa terdiri atas jumlah

desa dan jumlah penduduk desa yang diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri,

jumlah penduduk miskin desa diperoleh dari Kementerian Sosial, luas wilayah

desa serta IKG dan IKK diperoleh dari Badan Pusat Statistik, dan status desa

diperoleh dari Kementerian Desa. Jika dalam data dasar tidak tersedia, maka data

Page 8: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

51

yang digunakan yaitu data tahun sebelumnya atau menggunakan rata-rata data

desa dalam satu kecamatan atau menggunakan data hasil pembahasan dengan

Kementerian/Lembaga yang berwenang. Dana Desa Tahun Anggaran 2019

dialokasikan kepada 434 kabupaten/kota dan 74.953 Desa dengan ketentuan

reformulasi pengalokasian Dana Desa sebagai berikut

a. Mengurangi proporsi Alokasi Dasar (AD) yang merupakan alokasi yang

dibagi sama rata kepada setiap Desa, yang semula 77% (2018) menjadi

72% (2019).

b. Menambah proporsi Alokasi Formula (AF) dari yang semula 20% (2018)

menjadi 25% (2019) agar lebih mencerminkan kondisi desa yang

sebenarnya, dan

c. Tetap memberikan Alokasi Afirmasi (AA) pada Desa Tertinggal dan Desa

Sangat Tertinggal dan yang mempunyai jumlah penduduk miskin yang

tinggi sebesar 3% dari total pagu Dana Desa sesuai APBN 2019.

Bobot Alokasi Dasar akan dikurangi dan bobot Alokasi Formula akan

ditingkatkan secara bertahap untuk tahun anggaran selanjutnya agar

pengalokasian Dana Desa bisa semakin membaik. Pada Alokasi Afirmasi, dibagi

menjadi dua bagian yaitu Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal dengan

jumlah penduduk miskin tinggi yang akan diperhitungkan.

Menurut DJPK, dengan adanya ketentuan tersebut tentunya mempunyai

dampak dari kebijakan reformulasi pengalokasian Dana Desa yaitu sebagai

berikut:

Page 9: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

52

a. Dana Desa seluruh Kabupaten/Kota akan mengalami peningkatan.

b. Rasio ketimpangan distribusi Dana Desa (0.479%) lebih rendah dari

tahun 2018 (0.486%).

c. Rata – rata Dana Desa per desa 2019 Rp 933 juta, lebih tinggi dari

tahun 2018 yaitu sebesar Rp 800 juta.

d. Dana Desa di Desa dengan Jumlah Penduduk Miskin Tinggi (JPM) Rp

26,7 Triliun atau 38,2%, lebih tinggi dari tahun 2018 Rp 22,1 Triliun

atau 36,8% dari pagu anggaran.

e. Rata – rata Dana Desa di Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal

dengan JPM Tinggi Rp 1,335 M, lebih tinggi dari tahun 2018 Rp

1,075 M.

3.4 Alur Perhitungan Dana Desa Tahun Anggaran 2019

Proses perhitungan Dana Desa dilakukan dengan menggunakan formula

yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek terkait kondisi

daerahnya. Formula tersebut telah diatur dalam Kebijakan Pengalokasian Dana

Desa untuk tahun anggaran 2019, yang mana porsi dari formula tersebut adalah

72% Alokasi Dasar, 3% Alokasi Afirmasi, dan 25% Alokasi Formula. Porsi

Alokasi Dasar diturunkan sebanyak 5% dan diberikan kepada Alokasi Formula,

sehingga porsi Alokasi Formula bertambah menjadi 25%. Hal ini dilakukan sesuai

dengan fokus pemerintah pusat dalam menciptakan pemerataan dan keadilan bagi

semua daerah yang mendapatkan Dana Desa khususnya dengan melalui

perhitungan dari Alokasi Formulanya. Yang mana Alokasi Formula dihitung

berdasarkan kondisi daerah seperti 10% dari jumlah penduduk desa, 50% jumlah

Page 10: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

53

penduduk miskin desa, 15% dari luas wilayah desa, dan 25% dari indeks

kemampuan konstruksi desa. Alasan lain dengan ditentukannya penurunan

Alokasi Dasar sebanyak 5% dan dipindah dengan penaikan Alokasi Formula

sebanyak 5% yaitu karena porsi 5% tersebut dinilai cukup pantas dalam

perubahan kebijakan yang dilakukan. Kedepannya, perlahan porsi Alokasi Dasar

akan semakin diturunkan dan Alokasi Formula akan semakin dinaikan guna

mencapai sasaran daerah yang lebih membutuhkan pembangunan.

Berikut merupakan alur perhitungan Dana Desa sesuai dengan kebijakan tahun

anggaran 2019:

Page 11: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

54

Rp Triliun

Pagu Dana Desa 2019 70,00

Alokasi Dasar 72% 50,40

Alokasi Afirmasi 3% 2,10

Alokasi Formula 25% 17,50

Gambar 3.2

Alur Perhitungan Dana Desa Tahun Anggaran 2019

Dana Desa Rp70 T

AD : AA : AF (72 : 3 : 25)

Rasio JP = JP Kab/Kota : JP Nasional

Rasio JPM = JPM Kab/Kota : JPM Nasional

Rasio LW = LW Kab/Kota :

Total LW Nasional

AF Kab/Kota = Pagu AF x [(10% x Rasio JP) + (50% x Rasio JPM) + (15% x

Rasio LW) + (25% x Rasio IKK)

DD Kab/Kota = AD Kab/Kota + AA Kab/Kota + AF Kab/kota

AD per desa = 672,421 juta

AA per desa = AA untuk DT dengan JPM Tinggi = 211,289

juta AA untuk DST dengan JPM Tinggi = 422,578

juta

Selainnya = 0

AF per desa =

AF Kab/Kota x [(10% x Rasio JP) + (50% x Rasio JPM) +

(15% x Rasio LW) + (25% x Rasio IKG)]

Proses Penghitungan DD per Desa

Rasio JP = JP Desa : JP Kab/Kota

Rasio JPM = JPM Desa: JPM Kab/Kota

Rasio LW = LW Desa: Total LW Kab/Kota

Rasio IKG = IKG

DD per Desa = AD Desa + AA Desa + AF Desa

Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2019

Page 12: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

55

Dari bagan di atas dapat kita ketahui terkait perhitungan Dana Desa tahun

anggaran 2019.Pada tahun anggaran 2019, pemerintah menganggarkan Dana Desa

sebesar Rp 70 Triliun, pagu anggaran tersebut mengalami kenaikan dari pagu

anggaran Dana Desa sebelumnya pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp 60 Triliun.

Formula perhitungan yang digunakan dalam pengalokasian Dana Desa tersebut

yaitu Alokasi Dasar 72%, Alokasi Afirmasi 3%, dan Alokasi Formula 25%. Jika

di lihat dari pagu Dana Desa sebesar Rp 70 Triliun, Alokasi Dasar digunakan

sebagai berikut.

Tabel 3.3

Pagu Dana Desa Tahun Anggaran 2019

Pagu Dana Desa TA 2019 70 Triliun

Alokasi Dasar 72% 50,40 Triliun

Alokasi Afirmasi 3% 2,10 Triliun

Alokasi Formula 25% 17,50 Triliun

Sumber : Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2019

Alokasi Dasar per desa dihitung berdasarkan pagu Alokasi Dasar dibagi dengan

jumlah desa atau sama dengan Rp 50,4 T/74.953 desa hasilnya yaitu sebanyak Rp

672,421 juta. Jadi perhitungan pertama yaitu setiap desa mendapat anggaran

sebesar Rp 672,421 juta.Selanjutnya yaitu pada perhitungan Alokasi Afirmasi,

pada perhitungan ini menggunakan pertimbangan jumlah desa tertinggal dan

sangat tertinggal yang dimiliki oleh daerah tersebut. Alokasi Afirmasi untuk desa

sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi adalah sebesar Rp 422,58

juta, dan Alokasi Afirmasi untuk desa tertinggal dengan jumlah penduduk miskin

tingi yaitu sebesar Rp 211,29 juta. Perhitungan Alokasi Afirmasi Kabupaten/Kota

Page 13: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

56

yaitu jumlah desa sangat tertinggal dikali Alokasi Afirmasi desa sangat tertinggal

dengan jumlah penduduk miskin tinggi ditambah dengan jumlah desa tertinggal

dikali Alokasi Afirmasi desa tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi.

Kemudian untuk perhitungan Alokasi Afirmasi per desa nya yaitu Alokasi

Afirmasi untuk desa tertinggal dengan jumlah penduduk miskin tinggi sebesar Rp

211,289 juta dan Alokasi Afirmasi untuk desa sangat tertinggal dengan jumlah

penduduk miskin tinggi sebesar Rp 422,578 juta. Selanjutnya yaitu pada

perhitungan Alokasi Formula dengan porsi 25% dengan cara rasio jumlah

penduduk sama dengan jumlah penduduk kabupaten/kota dibagi jumlah penduduk

Nasional, untuk perhitungan rasio jumlah penduduk miskin sama dengan cara

jumlah penduduk miskin kabupaten/kota dibagi dengan jumlah penduduk miskin

nasional, dan untuk rasio wilayah yaitu luas wilayah kabupaten/kota dibagi total

wilayah nasional. Sedangkan untuk perhitungan Alokasi Formula Kabupaten/Kota

yaitu pagu Alokasi Formula dikali 10% dari rasio jumlah penduduk ditambah

50% dari rasio jumlah penduduk miskin ditambah 15% dari rasio wilayah

ditambah 25% dari rasio Indeks Kemahalan Kontstruksi. Kemudian dari hasil

perhitungan masing-masing formula tersebut, semua dijumlahkan sesuai hasil

perhitungannya.Maka dari perhitungan tersebut jadilah besaran alokasi Dana Desa

yang didapat oleh masing-masing daerah khususnya desa di seluruh Indonesia.

Pengalokasian Dana Desa berpihak pada pengentasan kemiskinan dan

kesenjangan masyarakat. Oleh karena itu, pada bagan diatas menunjukan bahwa

kebijakan Dana Desa telah dilakukan penyempurnaan formulasi pengalokasian

Dana Desa yaitu dengan:

Page 14: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

57

a. Memperbaiki pola distribusi yang lebih berkeadilan dengan mengurangi

bobot Alokasi Dasar (AD) dan meningkatkan bobot Alokasi Formula

(AF);

b. Memberikan afirmasi pada Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal

dan yang mempunyai jumlah penduduk miskin yang tinggi;

c. Melakukan updating dan meningkatkan validitas data.

3.4.1 Rincian Dana Desa Yang Diperoleh Tiap Provinsi beserta Presentase

dari Total Keseluruhan Pagu Anggaran Dana Desa

Dari penjabaran alur pengalokasian Dana Desa diatas, dapat

diketahui besaran perolehan Dana Desa yang didapat oleh seluruh Provinsi di

Indonesia. Besaran ini diperoleh dengan menggunakan kebijakan formula

perhitungan tahun anggaran 2019 yaitu AD:AA:AF 72%:3%:25%. Berikut

merupakan rincian Dana Desa yang diperoleh seluruh Provinsi di Indonesia.

Tabel 3.4

Rincian Dana Desa Yang Diperoleh Tiap Provinsi beserta Presentase dari

Total Keseluruhan Pagu Anggaran Dana Desa Tahun 2019

Provinsi Alokasi Perpres Persentase

2019 %

1

2 3

Prov. Aceh 4.955.500.482.000 7,08%

Prov. Bali 630.189.586.000 0,90%

Prov. Bangka Belitung 309.831.614.000 0,44%

Prov. Banten 1.092.073.316.000 1,56%

Prov. Bengkulu 1.079.418.707.000 1,54%

Page 15: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

58

1

2 3

Prov. DI Yogyakarta

423.785.125.000 0,61%

Prov. DKI Jakarta - 0,00%

Prov. Gorontalo 636.614.465.000 0,91%

Prov. Jambi 1.184.558.060.000 1,69%

Prov. Jawa Barat 5.710.074.611.000 8,16%

Prov. Jawa Tengah 7.889.431.604.000 11,27%

Prov. Jawa Timur 7.441.561.392.000 10,63%

Prov. Kalimantan Barat 1.992.571.733.000 2,85%

Prov. Kalimantan Selatan 1.506.337.021.000 2,15%

Prov. Kalimantan Tengah 1.347.142.545.000 1,92%

Prov. Kalimantan Timur 870.119.582.000 1,24%

Prov. Kalimantan Utara 463.268.514.000 0,66%

Prov. Kepulauan Riau 261.333.056.000 0,37%

Prov. Lampung 2.427.111.117.000 3,47%

Prov. Maluku 1.122.509.201.000 1,60%

Prov. Maluku Utara 891.604.070.000 1,27%

Prov. Nusa Tenggara Barat 1.181.329.455.000 1,69%

Prov. Nusa Tenggara Timur 3.020.504.603.000 4,32%

Prov. Papua 5.237.503.009.000 7,48%

Prov. Papua Barat 1.516.915.258.000 2,17%

Prov. Riau 1.436.685.874.000 2,05%

Prov. Sulawesi Barat 560.226.664.000 0,80%

Page 16: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

59

1

2 3

Prov. Sulawesi Selatan

2.351.148.984.000 3,36%

Prov. Sulawesi Tengah 1.567.950.719.000 2,24%

Prov. Sulawesi Tenggara 1.613.817.589.000 2,31%

Prov. Sulawesi Utara 1.210.560.814.000 1,73%

Prov. Sumatera Barat 932.325.519.000 1,33%

Prov. Sumatera Selatan 2.683.946.345.000 3,83%

Prov. Sumatera Utara 4.452.049.366.000 6,36%

Grand Total 70.000.000.000.000 100,00%

Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2019

Data diatasmerupakan rincian Dana Desa yang diperoleh seluruh Provinsi

di Indonesia. Diantara 34 Provinsi tersebut, Provinsi yang mendapatkan Dana

Desa tertinggi adalah daerah Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah perolehan

dana sebesar Rp 7.889.431.604.000 . Perhitungan dana tersebut sesuai

dengan formula Dana Desa yang telah diatur dalam PMK 193/2018 tentang

Pengelolaan Dana Desa. Perbedaan besaran dana yang diterima tentunya

berbeda-beda karena perbedaan jumlah desa, jumlah penduduk, jumlah desa

tertinggal dan sangat tertinggal, luas wilayah, serta perbedaan kondisi

geografis yang dimiliki oleh masing-masing daerah tersebut. Faktor utama

yang menyebabkan perbedaan perolehan dana pada daerah-daerah

Kabupaten/Kota tersebut yaitu karena perbedaan jumlah penduduk miskin

yang ada di wilayah tersebut. Dalam alur perhitungan Dana Desa, pada

Alokasi Formula porsi perhitungan dari jumlah penduduk miskin yaitu

sebanyak 50%. Jumlah penduduk miskin yang terdapat di Provinsi Jawa

Page 17: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

60

Tengah adalah sebanyak 3897,20 ribu jiwa. Data tersebut diperoleh dari

Badan Pusat Statistik Jawa Tengah pada tahun 2017 yang diakses pada

website resmi Badan Pusat Statistik Jawa Tengah pada bulan Juli 2019. Selain

itu, indikator lain dari perhitungan Alokasi Formula pada Provinsi Jawa

Tengah yaitu terkait luas wilayah yang dimiliki. Berikut merupakan data luas

wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Tabel 3.5

Luas Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017

Kabupaten/Kota Regency/Municipality 2017

Kabupaten Luas(km2) / Total

Area (square.km)

1 2

3

1. Cilacap 2 138,51

2. Banyumas 1 327,59

3. Purbalingga 777,65

4. Banjarnegara 1 069,74

5. Kebumen 1 282,74

6. Purworejo 1 034,82

7. Wonosobo 984,68

8. Magelang 1 085,73

9. Boyolali 1 015,07

10. Klaten 655,56

11. Sukoharjo 466,66

12. Wonogiri 1 822,37

13. Karanganyar 772,20

14. Sragen 946,49

15. Grobogan 1 975,85

16. Blora 1 794,40

17. Rembang 1 014,10

18. Pati 1 491,20

19. Kudus 425,17

20. Jepara 1 004,16

21. Demak 897,43

Page 18: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

61

22. Semarang 946,86

23. Temanggung 870,23

24. Kendal 1 002,27

25. Batang 788,95

26. Pekalongan 836,13

27. Pemalang 1 011,90

28. Tegal 879,70

29. Brebes 1 657,73

Kota/Municipality

1. Magelang 18,12

2. Surakarta 44,03

3. Salatiga 52,96

4. Semarang 373,67

5. Pekalongan 44,96

6. Tegal 34,49

Jawa Tengah 32 544,12 Sumber :BPS Jawa Tengah, 2017

Dari tabel luas wilayah tersebut, dapat diketahuui bahwa luas wilayah Provinsi

Jawa Tengah adalah seluas 32.544,12 Km2. Porsi perhitungan Alokasi

Formula diambil sebanyak 15% dari luas wilayah tersebut. Indikator

selanjutnya yang mempengaruhi perhitungan tersebut ialah Indeks Kemahalan

Konstruksi (IKK) pada daerah yang bersangkutan.Dalam hal ini, Provinsi

Jawa Tengah memiliki IKK yang cukup tinggi.Porsi dalam perhitungannya

adalah sebanyak 25% dari Indeks Kemahalan Konstruksi daerah.

Page 19: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

62

Berikut merupakan data IKK Provinsi Jawa Tengah.

Tabel 3.6

Data Indeks Kemahalan Konstruksi Provinsi Jawa Tengah Tahun

2017-2018

Wilayah Jateng Tahun

2017 2018

1 2 3

PROVINSI JAWA TENGAH 98.96 93.05

Kabupaten Cilacap 94.13 89.20

Kabupaten Banyumas 89.64 86.43

Kabupaten Purbalingga 95.82 86.70

Kabupaten Banjarnegara 97.89 90.32

Kabupaten Kebumen 89.29 84.78

Kabupaten Purworejo 95.54 89.34

Kabupaten Wonosobo 95.26 90.74

Kabupaten Magelang 91.96 90.19

Kabupaten Boyolali 97.14 93.43

Kabupaten Klaten 94.69 92.96

Kabupaten Sukoharjo 100.19 92.51

Kabupaten Wonogiri 97.81 92.80

Kabupaten Karanganyar 99.63 94.30

Kabupaten Sragen 99.94 90.29

Kabupaten Grobogan 98.91 97.61

Kabupaten Blora 94.13 97.04

Kabupaten Rembang 101.02 97.62

Kabupaten Pati 100.73 96.32

Kabupaten Kudus 92.86 93.79

Kabupaten Jepara 93.47 100.18

Kabupaten Demak 98.86 96.47

Kabupaten Semarang 99.42 101.72

Kabupaten Temanggung 99.05 92.37

Kabupaten Kendal 98.90 93.72

Page 20: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

63

1 2 3

Kabupaten Batang

94.14

92.01

Kabupaten Pekalongan 93.52 92.36

Kabupaten Pemalang 98.04 101.07

Kabupaten Tegal 95.65 88.85

Kabupaten Brebes 96.39 94.33

Kota Magelang 94.58 93.25

Kota Surakarta 99.20 98.91

Kota Salatiga 95.44 90.33

Kota Semarang 97.93 92.42

Kota Pekalongan 98.23 93.82

Kota Tegal 99.80 91.47

Sumber :BPS Jawa Tengah, 2018

Dari rincian data diatas, dapat diketahui bahwa Indeks Kemahalan Konstruksi pada

Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar 93,05. Hal tersebut yang menjadi bahan

pertimbangan dalam pengalokasian Dana Desa melalui Alokasi Formula,

karena pada Alokasi tersebut dapat menghitung besaran yang tepat sesuai

dengan kondisi daerah masing-masing. Data – data tersebut telah menunjukan

bahwa Provinsi Jawa Tengah memang layak untuk mendapatkan Anggaran

Dana Desa tertinggi dibanding Provinsi lainnya. Pada tahun Anggaran 2019,

Dana Desa yang diperoleh oleh Provinsi Jawa Tengah adalah sebesar

Rp 7.889.431.604.000.

Page 21: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

64

Berikut merupakan rincian Dana Desa yang diperoleh Kabupaten/Kota di

Provinsi Jawa Tengah:

Tabel 3.7

Rincian Dana Desa di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun

Anggaran 2019

Provinsi Jawa Tengah

1 2

Kab. Banjarnegara 262.654.461.000

Kab. Banyumas 360.743.521.000

Kab. Batang 192.327.469.000

Kab. Blora 268.253.846.000

Kab. Boyolali 219.802.085.000

Kab. Brebes 441.009.459.000

Kab. Cilacap 287.722.232.000

Kab. Demak 276.950.857.000

Kab. Grobogan 289.687.819.000

Kab. Jepara 234.090.663.000

Kab. Karanganyar 160.000.995.000

Kab. Kebumen 396.569.628.000

Kab. Kendal 240.437.047.000

Kab. Klaten 374.660.994.000

Kab. Kudus 139.077.753.000

Kab. Magelang 383.071.777.000

Kab. Pati 417.038.558.000

Kab. Pekalongan 259.749.216.000

Page 22: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

65

1 2

Kab. Pemalang 301.814.036.000

Kab. Purbalingga 237.221.605.000

Kab. Purworejo 369.061.708.000

Kab. Rembang 258.436.412.000

Kab. Semarang 181.931.854.000

Kab. Sragen 168.044.095.000

Kab. Sukoharjo 146.662.487.000

Kab. Tegal 340.958.369.000

Kab. Temanggung 241.944.648.000

Kab. Wonogiri 227.393.914.000

Kab. Wonosobo 212.114.096.000

Kota Magelang -

Kota Pekalongan -

Kota Salatiga -

Kota Semarang -

Kota Surakarta -

Kota Tegal -

Sumber: Subdit. Dana Desa dan Otonomi Khusus DJPK, 2019

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat pula data daerah

Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah yang mendapat dana Desa terbesar dan

terkecil. Untuk daerah yang mendapatkan Dana Desa terbesar yaitu Kabupaten

Brebes sebesar Rp 441.009.459.000.Seperti sebelumnya, bahwa hal tersebut

disebabkan oleh perhitungan sesuai dengan kondisi daerah yang

dimilikinya.Jumlah penduduk miskin, luas wilayah dan Indeks Kemahalan

Page 23: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

66

Konstruksi (IKK) yang mempengaruhinya. Berikut merupakan data jumlah

penduduk miskin yang ada di Kabupaten Brebes:

Tabel 3.8

Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Brebes Tahun 2016-2018

Indikator Kemiskinan

2016

2017

2018

Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) 347.98 343.46 309.17

Tingkat Kemiskinan (%) 19.47 19.14 17.17

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 3.96 3.06 3.51

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 1.16 0.78 1.04

Garis Kemiskinan (Rp/Kapita) 364059 382125 405932

Sumber: BPS Kabupaten Brebes, 2018

Data diatas menunjukan bahwa penduduk miskin di Kabupaten Brebes

dari tahun 2016 hingga tahun 2018 mengalami penurunan. Dalam tiga tahun

terakhir jumlah penduduk miskin di Kabupaten Brebes yaitu sebanyak 347,98 ribu

jiwa, 343,46 ribu jiwa, dan di tahun 2018 jumlahnya menjadi 309,17 ribu jiwa.

Jumlah tersebut menggambarkan bahwa dengan adanya Dana Desa, jumlah

penduduk miskin dapat dikatakan berkurang setiap tahunnya di daerah

tersebut.Perhitungan Alokasi Formula dengan indikator jumlah penduduk miskin

yang dimiliki daerah yaitu sebesar 50%, karena itu salah satu penyebab

Kabupaten Brebes mendapat Dana Desa terbanyak di Provinsi Jawa

Tengah.Selain itu, indikator lainnya adalah luas wilayah.

Page 24: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

67

Berikut merupakan data wilayah Kabupaten Brebes:

Tabel 3.9

Data Luas Wilayah Kabupaten Brebes Tahun 2017

Kecamatan Subdistrict

Luas (km

2)

Total Area (square.km)

Persentase Percentage

(1) (2) (3)

1 Salem 152,09 9,15

2 Bantarkawung 205,00 12,33

3 Bumiayu 73,69 4,43

4 Paguyangan 104,94 6,31

5 Sirampog 67,03 4,03

6 Tonjong 81,26 4,89

7 Larangan 164,68 9,9

8 Ketanggungan 149,07 8,96

9 Banjarharjo 140,26 8,43

10 Losari 89,43 5,38

11 Tanjung 67,74 4,07

12 Kersana 25,23 1,52

13 Bulakamba 102,93 6,19

14 Wanasari 74,44 4,48

15 Songgom 49,03 2,95

16 Jatibarang 35,18 2,12

17 Brebes 80,96 4,87

Kabupaten Brebes 1 662.96 100

Sumber: BPS Kabupaten Brebes, 2017

Kabupaten Brebes memiliki wilayah seluas 1162,96 Km2.Porsi luas wilayah

yang digunakan dalam perhitungan alokasi formula adalah 15%. Dengan

mempertimbangkan kondisi ini tentunya Dana Desa yang diberikan telah

Page 25: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

68

menuju pada kebutuhan masing-masing daerahnya. Untuk daerah yang

mendapat Dana Desa terkecil di Provinsi Jawa Tengah yaitu daerah

Kabupaten Kudus. Daerah kudus merupakan daerah yang sempit dengan

jumlah penduduk yang sedikit. Berikut merupakan data penduduk miskin yang

ada di Kabupaten Kudus:

Tabel 3.10

Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Kudus Tahun 2009 - 2017

Batas Kemiskinan (Rp/Kap/bl)

Juml Pnddk Miskin (000 org)

Persentase Penduduk Miskin

2009

164 758

91,60

12,05

2010 172 683 82,40 10,73

2011 217 005 97,81 12,58

2012 218 411 84,86 10,80

2013 237 643 70,20 9,02

2014 256 745 73,60 9,45

2015 276 317 68,10 8,63

2016 299 097 70,08 8,62

2017 314 211 65,80 7,99

Sumber: BPS Kabupaten Kudus, 2017

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kudus yaitu 65,80 ribu jiwa.

Data tersebut terakhir diperbaharui pada tahun 2017.Pemerintah daerah yang

kurang memperbaharui data ini menyebabkan data yang digunakan bukan data

tahun anggaran sebelumnya.Akan tetapi, pada pengalokasian Dana Desa saat

ini masih menggunakan data yang disediakan tersebut. Sedangkan menurut

data Badan Pusat Statistik 2018, luas wilayah Kabupaten Kudus hanya seluas

Page 26: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

69

425,2 Km2. Hal tersebut menyebabkan daerah Kabupaten Kudus menjadi

daerah yang mendapat Dana Desa terkecil di Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu, tentunya juga ada daerah Provinsi yang mendapatkan Dana

Desa terkecil diantara daerah lain. Provinsi yang mendapatkan Dana Desa

terkecil yaitu Provinsi Kepulauan Riau.Seperti halnya Jawa Tengah yang

mendapatkan Dana Desa tertinggi salah satunya karena jumlah penduduk

miskin yang dimiliki.Pada Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki jumlah

penduduk miskin sebanyak 131.68ribu jiwa. Hal ini yang menjadi faktor

pendukung penyebab Provinsi Riau mendapat perolehan dana paling kecil

diantara yang lain. Berikut merupakan data penduduk miskin di wilayah

Provinsi Kepulauan Riau.

Tabel 3.11

Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018

Wilayah

1

Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)

2018

2

Kepulauan Riau 131.68

Karimun 15.93

Bintan 10.42

Natuna 3.60

Lingga 12.13

Kepulauan Anambas 2.90

Batam 67.41

Tanjungpinang 19.30

Sumber: BPS Kepulauan Riau, 2018

Page 27: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

70

Jumlah penduduk miskin yang ada di Provinsi Kepulauan Riau menjadi

bagian dari faktor penentu besaran Dana Desa yang diberikan.Selain dari

jumlah penduduk miskin, Indeks Kemahalan Konstruksi pada daerah tersebut

juga mempengaruhi besaran perhitungan yang diberikan. Menurut data dari

Badan Pusat Statistik tahun 2017 yang diunduh melalui situs websitenya,

menerangkan bahwa IKK di Kepulauan Riau adalah sebesar 122,72. Porsi

dalam perhitunnya yaitu 25% dari IKK Provinsi Kepulauan Riau. Indikasi lain

yang menyebabkan hasi perhitungan tersebut yaitu mengenai luas wilayah

yang dimiliki Provinsi Kepulauan Riau hanya seluas 8201,72 Km2. Berikut

merupakan data luas wilayah Provinsi Kepulauan Riau tahun 2018.

Tabel 3.12

Luas Wilayah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018

Wilayah Luas Daratan Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota

(Km)

2018

1 2

Kepulauan Riau 8201.72

1 2

Karimun 912.75

Bintan 1318.21

Natuna 2009.04

Lingga 2266.77

Kepulauan 590.14

Anambas

Batam 960.25

Tanjungpinang 144.56

Sumber: BPS Kepulauan, 2018

Page 28: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

71

Luas daerah yang lebih sempit ditambah jumlah penduduk yang dikategorikan

lebih sedikit serta Indeks Kemahalan Konstruksi yang dimiliki tentunya sangat

mempengaruhi besaran perhitungan yang digunakan.Provinsi Kepulauan Riau

memperoleh Dana Desa terkecil yaitu Rp 261.333.056.000. Dana tersebut

dibagikan kepada lima daerah Kabupaten yang ada di Provinsi tersebut. Berikut

merupakan rincian Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau yang mendapat

anggaran Dana Desa:

Tabel 3.13

Rincian Daerah Yang Mendapat Dana Desa di Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2019

Prov. Kepulauan Riau

1 2

Kab. Bintan 36.845.062.000

Kab. Karimun 41.812.032.000

Kab. Kepulauan Anambas 51.179.675.000

Kab. Lingga 67.863.809.000

Kab. Natuna 63.632.478.000

Kota Batam -

Kota Tanjung Pinang -

Sumber: Subdit. Dana Desa dan Otonomi Khusus DJPK, 2019

Data diatas menunjukan bahwa daerah Kabupaten/Kota yang memperoleh

Dana Desa terbesar dan terkecil di Provinsi Kepulauan Riau yaitu daerah

Kabupaten Lingga sebesar Rp 36.845.062.000 sebagai yang terbesar dan daerah

Kabupaten Bintan sebesar Rp 36.845.062.000. Jumlah penduduk miskin di

Page 29: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

72

Kabupaten Lingga yaitu sebanyak 12,13 ribu jiwa, sedangkan jumlah penduduk

miskin di Kabupaten Bintan yaitu 10,42 ribu jiwa.

Dari hasil perhitungan semua aspek tersebut, maka akan dapat dihasilkan

total perhitungan untuk Alokasi Formula nya. Akan tetapi perhitungan Dana Desa

dilakukan dengan menggunakan Alokasi Dasar, Alokasi Afirmasi, dan Alokasi

Formula.Hasil akhir dari besaran Dana Desa yang didapat merupakan

penjumlahan dari ketiga rumus tersebut sehingga Dana Desa diberikan dengan

mempertimbangkan kondisi dari masing-masing daerahnya.

3.5 Penyaluran Dana Desa

Setelah dilakukan ditentukan perhitungan besaran Dana Desa yang

dialokasikan kepada daerah-daerah, maka tahap selanjutnya dalam pengalokasian

yaitu tahap penyaluran Dana Desa. Penyaluraan Dana Desa dilakukan sesuai

dengan kebijakan yang telah dibuat pemerintah. Berikut merupakan Kebijakan

penyaluran Dana Desa Tahun Anggaran 2019.

a. Insentif bagi daerah dengan kinerja baik.

Penyaluran Dana Desa ke RKUD Tahap I dan II dapat dilakukan sekaligus

apabila daerah dapat memenuhi kewajiban penyaluran Dana Desa dari

RKUD ke RKD dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa

diterima di RKUD, serta menyalurkan Dana Desa Tahap III paling lambat

bulan November.

Page 30: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

73

b. Insentif bagi desa dengan kinerja baik.

Penyaluran Dana Desa ke RKDes Tahap III dapat dilakukan dalam dua

kali penyaluran, dengan terlebih dahulu diprioritaskan desa-desa yang

telah memenuhi penyerapan 75% dan capaian output 50%.

c. Mendukung Kebijakan nasional konvergensi pencegahan stunting.

Laporan pelaksanaan penanganan stunting di desa.Dimulai dari tahun

2019 dilakukan untuk daerah prioritas, walaupun belum bersifat wajib dan

efektif berlaku sebagai persyaratan penyaluran Tahap III, mulai pada

Januari 2021.

3.5.1 Pokok-pokok PMK 193 Tahun 2018 tentang Penyaluran Dana Desa

Pada pokok-pokok penyaluran yang terdapat di PMK 193 Tahun

2018, pemerintah akan melakukan pemberian penghargaan kepada Daerah

yang memiliki kinerja baik dengan memberikan kemudahan penyaluran

menjadi 2 Tahap.

Page 31: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

74

NO

RM

AL

REW

AR

D

Berikut merupakan tabel tahap penyaluran Dana Desa.

Tabel 3.14

Perubahan Penyaluran Dana Desa

Perubahan Penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD

Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2019

I. Penyaluran dari RKUN-RKUD

Tahap I = 20 % (Paling cepat bulan Januari paling lambat minggu ketiga bulan

Juni)

Persyaratan Penyaluran:Perda APBD;

Perkada tatacara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa

Tahap II = 40% (Paling cepat bulan Maret paling lambat minggu keempat bulan

Juni)

Persyaratan Penyaluran:

Page 32: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

75

Laporan realisasi penyaluran TA sebelumnya;

Laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian output TA sebelumnya.

Tahap III = 40% (Bulan Juli)

Persyaratan Penyaluran:

Laporan realisasi penyaluran DD s.d Tahap II rata-rata telah disalurkan 75%;

Laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian output TA sebelumnya s.d

Tahap II rata-rata 75% dan 50%.

Page 33: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

76

NO

RM

AL

REW

AR

D

Tabel 3.15

Perubahan Penyaluran Dana Desa

Perubahan Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD

Sumber: Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, 2019

II. Penyaluran dari RKUD-RKDesa

Tahap I = 20 % (Paling cepat bulan Januari paling lambat minggu ketiga bulan

Juni)

Persyaratan Penyaluran:Perdes APBDes;

Tahap II = 40% (Paling cepat bulan Maret paling lambat minggu keempat bulan

Juni)

Persyaratan Penyaluran:

Laporan realisasi penyerapan dan capaian output TA sebelumnya.

Tahap III = 40% (Bulan Juli)

Page 34: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

77

Persyaratan Penyaluran:

Laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian output TA sebelumnya s.d

Tahap II rata-rata 75% dan 50%.

Pada dasarnya penyaluran dilakukan secara bertahap, dan dibagi dalam tiga tahap,

baik dari RKUN ke RKUD maupun dari RKUD ke RKDesa.Berdasarkan tabel

diatas, tahap penyaluran yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah yaitu ada 3

Tahap.Pada penyaluran normal, Tahap pertama porsi yang disalurkan sebesar

20%, tahap kedua 40%, dan tahap ketiga sebesar 40%. Sedangkan pada

penyaluran untuk daerah yang mendapat reward, tahap pertama dapat

digabungkan dengan tahap dua yaitu dengan porsi 20% ditambah 40%, serta tahap

ketiga sebesar 40%.

Realisasi dana desa hingga akhir Juni 2019 mencapai Rp 41,83 triliun atau

59,76 persen dari pagu alokasi APBN yang sebesar Rp 70 triliun. Seperti dikutip

dari laporan APBN KiTa, realisasi APBN tersebut tumbuh 16,65 persen jika

dibandingkan dengan realisasi pada tahun anggaran sebelumnya. pada periode

Juni 2018, realisasi penyaluran dana desa mencapai Rp 35,86 triliun atau setara

dengan 59,7 persen dari pagu APBN. Persentase realisasi penyaluran dana desa

yang turun tipis pada periode tahun ini disebabkan alokasi dana desa tahun ini

yang lebih tinggi jika dibanding tahun lalu yaitu sebesar Rp 60 Triliun.

Berdasarkan pengalokasian Dana Desa tahun anggaran 2019 yang telah

diuraikan diatas, maka perubahan formula Dana Desa dilakukan secara bertahap

dengan memilih porsi 5% untuk penurunan Alokasi dasar dan penaikan Alokasi

Page 35: BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 ...eprints.undip.ac.id/75876/4/BAB_3.pdf · BAB III PENGALOKASIAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 3.1 Dasar Hukum Pengalokasian

78

Formula. Cara tersebut dilakukan agar tidak terjadi ketimpangan yang berlebih.

Sasaran pemerataan dan berkeadilan direalisasikan dengan adanya perubahan

formula yang digunakan sehingga pada pengalokasian Dana Desa tahun ini telah

dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi suatu daerah.