KATA PENGANTAR - mitrakab.go.id · merupakan instrumen dan metode pertanggungjawaban pemerintah...
Transcript of KATA PENGANTAR - mitrakab.go.id · merupakan instrumen dan metode pertanggungjawaban pemerintah...
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayat-NYA, akhirnya Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2017 dapat diselesaikan. Dalam proses penyusunan
senantiasa berupaya mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi No 53 Tahun
2014 bahwa nomenklatur LAKIP mengalami perubahan menjadi LKIP
(Laporan Kinerja Instansi Pemerintah).
LKIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara
merupakan wahana untuk menyampaikan pelaporan kinerja dalam
meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja yang dapat diukur
dari misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang dilakukan pada
tahun 2017, sesuai dengan diamanatkan dalam Rencanan Strategis
(Renstra) Dinas Ketahanan Pangan Tahun 2013-2018. Pengukuran
kinerja dilakukan dengan merujuk kepada indikator kinerja dengan
orientasinya adalah outcome yang telah ditetapkan dan direalisasikan
setiap tahun.
Pada kesempatan ini kami sampaikan ucapkan terimakasih
kepada para penjabat dilingkungan Pemerintah Kab. Minahasa
Tenggara, Kepala Bidang dilingkungan Dinas Ketahanan Pangan,
rekan/teman sejawat dilingkungan Pemerintah Kab. Minahasa Tenggara
yang telah memberikan informasi, saran, kritik dan pendapat yang
bersifat membangun guna penyempurnaan dalam penyusunan LKIP
Tahun 2017.
Akhir Kata, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
pengelolaan dan penataan dalam peningkatan penyelenggarakan
pemerintahan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
lebih baik dan khususnya pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Minahasa Tenggara.
Ratahan, 2017
KEPALA DINAS
KETAHANAN PANGAN
MUCHTAR WANTASEN, S.E
NIP. 19680812 200012 1 007
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 tahun
1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Inpres Nomor 7
tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam undang-undang tersebut diatas disebutkan bahwa azas-
azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum,
azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum,
azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta
akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung
jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2017, merupakan
salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan sebagai salah satu
penyelenggara Pemerintahan Kabupaten Minahasa Tenggara
dalam kerangka integrasi perwujudan Visi Kabupaten Minahasa
Tenggara. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini
merupakan instrumen dan metode pertanggungjawaban
pemerintah yang pada intinya mengungkapkan target
perencanaan, pelaksanaan, dan pengukuran kinerja serta evaluasi
dan analisa atas capaian kinerja hasil pelaksanaan tahun
sebelumnya. LKIP menjelaskan faktor-faktor keberhasilan atau
kegagalan atas capaian realisasi target kinerja organisasi melalui
pengelolaan sumber daya yang berbasis kinerja sebagai bagian
dari pemenuhan kewajiban dalam persfektif transparansi dan
akuntabilitas.
Penyusunan LKIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten MInahasa
Tenggara Tahun 2017 ditetapkan dan mengacu pada ketentuan dan
peraturan perundangan, sebagai berikut :
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Kinerja
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012;
8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor 48 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Tipe B Kabupaten Minahasa
Tenggara.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara, dimaksudkan
untuk :
1. Sebagai salah satu pelaksanaan kewajiban setiap instansi
pemerintah sesuai amanat peraturan perundang-undangan,
tentang penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan
akuntabel, bersih, dan bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme;
2. Memberikan gambaran dan informasi tentang pelaksanaan
program dan kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Minahasa Tenggara selama Tahun 2017, dalam kerangka
mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang
baik dan mendorong “TERWUJUDNYA KETAHANAN
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
PANGAN TINGKAT RUMAH TANGGA MENUJU
KEMANDIRIAN PANGAN MASYARAKAT KABUPATEN
MINAHASA TENGGARA.”.
Tujuan penyusunan LKIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Minahasa Tenggara adalah untuk :
1. Dapat digunakan sebagai media akuntabilitas Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara yang
menjadi acuan baku dan analisis lanjutan, mengarah pada
sinergitas, sinkronisasi, dan integritas pelaksanaan program-
kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa
Tenggara sesuai dengan acuan Renstra Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara dengan arah
kebijakan mewujudkan good governancedi Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara.
2. LKIP Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa
Tenggara ini juga berorientasi sebagai sarana perbaikan dan
peningkatan kinerja secara berkesinambungan disertai analisis
lanjutan untuk mengidentifikasi peluang-peluang dan
masukan-masukan penting berdasarkan potensi dan sumber
daya yang dimiliki, sehingga Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Minahasa Tenggara dapat berperan dan berfungsi
maksimal memfasilitasi, merumuskan, mengkoordinasikan,
memantau dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan daerah
dalam proses penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara.
C. Data Organisasi
1. Susunan Organisasi
Luas Kabupaten Minahasa Tenggara adalah 699,1 km2 atau
69,910 Ha. Kabupaten Minahasa Tenggara terbentuk pada
tahun 2007 dan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara Nomor 48 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Dinas Ketahanan Pangan Tipe B Kabupaten MInahasa
Tenggara terdiri dari :
a.
Ke
pala
Dinas;
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
b. Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Umum ;
2) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan, terdiri dari :
1) Seksi Harga Pangan;
2) Seksi Distribusi Pangan;
3) Seksi Cadangan Pangan;
d. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, terdiri dari :
1) Seksi Konsumsi Pangan;
2) Seksi Keamanan Pangan;
3) Seksi Penganekaragaman;
e. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, terdiri dari :
1) Seksi Ketersediaan Pangan;
2) Seksi Kerawanan Pangan;
3) Seksi Sumber Daya Pangan;
2. Susunan Organisasi dan Tugas Pokok
Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor 48 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan Tipe B
Kabupaten Minahasa Tenggara mengamanatkan tugas pokok
dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan yaitu :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin,
mengkoordinasi, pengendalian dan pengawasan secara
teknis dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang
Ketahanan Pangan.
2. Sekretaris
Mempunyai tugas penyelengaraan pelayanan administrasi
umum, perencanaan dan evaluasi serta tugas lain yang
diberikan oleh kepala dinas, dan menyiapkan bahan
perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas,
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan
dan perlengkapan .
Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan bahan perumusankebijakan dan koordinasi;
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
b. Penyusunan rencana/program kerja dinas;
c. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;
d. Pengelolaan administrasi kepegawain;
e. Pengelolaan administrasi keuangan dinas;
f. Pengelolaan administrasi aset
g. Pengelolaan urusan rumah tangga dan keprotokolan;
h. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana/program
kerja dan pelaporan serta anggaran dinas;
i. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;
j. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas
bidang
k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan
tatalaksanan; dan
l. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan.
3. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan.
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi
dibidang distribusi dan cadangan pangan. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas
Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan
rumusan kebijakan bidang distribusi pangan;
b. Penyusun bahan kebijakan teknis dibidang distribusi
pangan;
c. Pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan
evaluasi bidang distribusi dan cadangan pangan; dan
d. Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang diberikan
oleh atasan.
4. Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi bidang konsumsi dan keamanan pangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud diatas
Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan
menyelenggarakan fungsi:
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
a. Pelaksanaan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan
rumusan kebijakan bidang konsumsi dan
Keamanan Pangan;
b. Penyusunan bahan kebijakan teknis di bidang Konsumsi
dan Keamanan
Pangan;
c. Pelaksanaan pembinaan, supervisi, monitoring dan evaluasi dibidang Konsumsi dan Keamanan Pangan; dan
d. Pelaksanaan tugas lain sesuai bidang tugas yang di berikan oleh atasan
5. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi dibidang ketersediaan dan Kerawanan pangan,
dengan rincian tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi kegiatan, data dan menyiapkan bahan-bahan
perumusan kebijakan dibidang ketersediaan pangan;
b. Menyusun bahan kebijakan teknis dibidang ketersediaan
pangan;
c. Melaksanakan pembinaan, supervisi, monitoring dan
evaluasi bidang ketersediaan dan kerawanan pangan;
d. Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas yang
diberikan oleh atasan
3. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
1). Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat pendidikan PNS Jumlah PNS
Ket Struktural Fungsional
1 SD Sederajat - -
2 SMP Sederajat - -
3 SLTA Sederajat 1 -
4 Diploma sederajat -
5 S1 Sederajat 17 4 -
6 S2 -
7 S3 -
Jumlah 17 5 -
Sumber Data : Sub Bagian Umum DKPTahun 2017
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
2). Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan
Tabel 2. Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan
Penjenjangan
No Nama Pelatihan Penjenjangan Jumlah
1 SPAMEN / PIM II -
2 SPAMA/PIM III/Spada 5
3 ADUM / PIM IV/Adumla 2
J u m l a h 7
Sumber Data : Sub Bagian Umum DKPTahun 2017
3). Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Tabel 3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
NNo Golongan PNS Jumlah PNS
Ket Struktural Fungsional
1 GolonganIa -
GolonganIb - -
GolonganIc - -
Golongan Id - -
2 GolonganIIa - 1
GolonganIIb - 1
GolonganIIc - -
GolonganIId - -
3 GolonganIIIa - 3
GolonganIIIb 5 -
GolonganIIIc 5 -
GolonganIIId 2 -
4 GolonganIVa 3 -
GolonganIVb 2 -
GolonganIVc - -
TOTAL 17 5
Sumber Data : Sub Bagian Umum DKPTahun 2017
4). Jumlah Pegawai yang Menduduki Eselon dan Staf
Tabel 4. Jumlah Pegawai Yang Menduduki Eselon dan Staf
No Jabatan Jumlah
1 ESELON II 1
2 ESELON III 4
4 ESELON IV 11
5 FUNGSIONAL 0
6 STAFT 6
J u m l a h 22
Sumber Data : Sub Bagian Umum DKPTahun 2017
D. Sistematika Penulisan
Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2017, LKIP Dinas
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2017
disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi pengantar LKIP Tahun 2017 berupa Pengantar;
Maksud dan Tujuan; Data Organisasi meliputi: struktur organisasi,
uraian tugas pokok, fungsi dan Kepegawaian dan Perlengkapan;
serta Sistematika Penyajian.
BAB II PERENCANAAN STRATEGIS
Bab ini berisi gambaran umum uraian Rencana Strategis yang
menjabarkan Visi, Misi, dan Tujuan serta Sasaran-sasaran yang akan
dicapai dalam konteks rencana jangka menengah;
Rencana Kerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2017; serta Rencana Kinerja Tahun 2017 sebagai
gambaran dan acuan dalam penyusunan LKIP Tahun 2017, yang
memuat program, kegiatan, dan target capaian dalam upaya
pencapaian Sasaran Strategis Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Minahasa Tenggara.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Bab ini berisi uraian evaluasi capaian kinerja per-sasaran dan
pertujuan, analisis capaian kinerja per-sasaran dan per-tujuan,
termasuk termasuk faktor pendorong keberhasilan, permasalahan,
kendala utama, dan langkah strategi penanganannya. Selain itu
disajikan pula akuntabilitas keuangan yang menggambarkan
realisasi anggaran dalam mendukungpelaksanaan kegiatan tahun
2017 terkait dengan tugas pokok dan tugas-tugas strategis lainnya.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi ringkasan dari tinjauan pelaksanaan kegiatan dan kinerja
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2017
yang dirangkum ke dalam kesimpulan terhadap
Akuntabilitas Kinerja serta Rencana Tindak Lanjutnya.
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA
TAHUN 2017
A. Rencana Strategis
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana
Strategis disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan Pemerintah
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah disebutkan bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja
Pernkat Daerah (Renstra-SKPD) adalah dokumen perencanaan
SKPD untuk periode lima tahunan dengan mempertimbangkan
potensi, peluang dan kendala yang ada, Renstra SKPD Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten MInahasa Tenggara merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi meliputi Keijakan dan Program
yang realistis untuk kurun waktu lima tahun 2013-2018.
Rencana strategis merupakan serangkaian rencana
tindakan dan kegiatan mendasar yang disusun untuk
diimplementasikan dengan suatu strategi yang mencakup
sejumlah langkah atau taktik yang digunakan dalam rangka
pencapaian tujuan. Dengan perencanaan strategis, Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara diharapkan
dapat membangun strategi sebagai bagian penting berorientasi
pada hasil yang diinginkan di masa mendatang.
Dengan penetapan visi, misi dan strategi yang jelas dan
tepat, maka Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa
Tenggara diharapkan akan dapat menyelaraskan dengan potensi,
peluang dan kendala yang dihadapi. Berkaitan dengan hal
tersebut berikut ini akan diuraikan tentang visi, misi dan faktor-
faktor kunci keberhasilan.
Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran,
cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan,
program, dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi
perkembangan masa depan. Oleh karena itu, visi Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
sebagai berikut :
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
B. Visi dan Misi
1. Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus
diwujudkan pada masa yang akan datang. Visi Dinas
Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara secara
prinsip adalah upaya mewujudkan pembangunan masyarakat
yang lebih baik, baik dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan
politik, dengan berdasar pada nilai-nilai hakiki yang menjadi
fondasi kehidupan dalam masyarakat seutuhnya. Substansi
upaya untuk merealisasikan sasaran-sasaran makro tersebut
setelah dilakukan pengkajian terhadap faktor-faktor strategis
yang ada dan berkembang dalam pelaksanaan tugas
pemerintahan, pembangunan, dan sosial kemasyarakatan, hal
tersebut diwujudkan dalam Visi Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA KETAHANAN PANGAN TINGKAT
RUMAH TANGGA MENUJU KEMANDIRIAN PANGAN
MASYARAKAT KABUPATEN MINAHASA TENGGARA.”.
Guna mewujudkan Visi tersebut terdapat Misi yang harus
dilaksanakan, yaitu:
a. Misi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Minahasa Tenggara :
1. Memantapkan disverifikasi konsumsi pangan sebagai pilar
utama dalam perwujudan ketahanan pangan;
2. Meningkatkan ketresediaan pangan dan aksesibilitas
masyarakat secara berkelanjutan;
3. Meningkatkan penanganan daerah rawan pangan melalui
pemberdayaan masyarakat;
4. Mendorong dan memfasilitasi peran serta masyarakat dalam
mewujudkan ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga dan
daerah berbasis sumberdaya dan budaya local;
b. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan
1. Meningkatkan ketahanan pangan secara berkelanjutan;
2. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam
mengantisipasi serta menanggulangi kerawanan pangan
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
Sasaran
1. Tersedianya ketersediaan pangan;
2. Tercapainya peningkatan sistem distribusi pangan yang mampu
menjaga stabilitas harga pangan yang terjangkau bagi
masyarakat;
3. Terciptanya penanganan keamanan pangan segar;
4. Terciptanya efektifitas koordinasi kebijakan ketahanan pangan ;
5. Terpantaunya daerah yang beresiko rawan pangan.
Sasaran Strategis
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
SATUAN KONDISI AWAL 2013
KONDISI AKHIR 2018
1 Tersedianya ketersediaan pangan
Ketersediaan pangan utama
% 75 100
Ketersediaan energi
(Kkal/Kap/Hari) 4995 4996
Ketersediaan protein perkapita
(Gr/Kap/hari) 98.02 104.39
Pencapaian skor Pola Pangan Harapan
skor 78.90 91
Tercapainya peningkatan sistem distribusi pangan yang mampu menjaga stabilitas harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat
Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah
% 100% 100%
Jumlah Kelompok Usaha yang memiliki Produk Unggulan dan Mandiri
Kelompok 5 17
Terciptanya penanganan keamanan pangan segar
Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
Kecamatan 12 12
Terciptanya efektifitas koordinasi kebijakan ketahanan pangan
Ketersediaan regulasi tentang ketahanan pangan
Dokumen - 1
Terpantaunya daerah yang beresiko rawan pangan
Penyediaan data informasi daerah rawan pangan
Kecamatan 12 12
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
Penanganan daerah rawan pangan
Desa 2 2
II.1.3 Strategi
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya
perlu ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai
tujuan dan sasaran merupakan strategi Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Minahasa Tenggara untuk merealisasikan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi, kebijakan,
program dan kegiatan
II.1.3.1 Misi Memantapkan diversifikasi konsumsi pangan sebagai pilar
utama dalam perwujudan ketahanan pangan
Strategi
Mengembangkan produksi pangan alternatif berbasis
sumber daya lokal
Kebijakan
Pengembangan pengawasan keamanan pangan
Program
Peningkatan Diversifikasi Masyarakat dan Peningkatan
Ketahanan Pangan
Kegiatan
1. Pembinaan dan pengawasan keamanan pangan
2. Penyuluhan keamanan pangan
II.1.3.2 Misi Meningkatkan ketersediaan pangan dan aksesibilitas
pangan masyarakat secara berkelanjutan
Strategi
1. Mendorong pengembangan cadangan pangan dan
sistem distribusi pangan
2. Menjaga stabilisasi harga pangan
Kebijakan
1. Pengembangan cadangan pangan pemerintah
2. Peningkatan peranan Lembaga pembeli gabah dan
Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
Program
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
Peningkatan Diversifikasi Masyarakat dan Peningkatan
Ketahanan Pangan
Kegiatan
1. Analisa NBM (Neraca Bahan Makanan)
2. Analisis harga Pangan pokok dan pasokan pangan,
serta daya beli masyarakat.
3. Penyusunan dan pembuatan peta ketersediaan pangan
daerah sentra produksi
4. Penyediaan Informasi Ketersediaan
5. Pembinaan, pengembangan penganekaragaman
produk pangan, monitoring dan evaluasi P2KP
6. Monitoring dan evaluasi ketersediaan energi dan protein
perkapita
7. Dewan Ketahanan Pangan
8. Pengadaan Alat Gilingan Jagung
II.1.3.3 Misi Meningkatkan Penanganan Daerah rawan Pangan Melalui
Pemberdayaan Masyarakat
Strategi
Meningkatkan penanganan daerah rawan pangan
Kebijakan
Pengembangan Sistem Kewaspaadan Pangan dan Gizi
Program
Peningkatan Diversifikasi Masyarakat dan Peningkatan
Ketahanan Pangan
Kegiatan
1. Penyediaan Informasi daerah Rawan Pangan (Analisis
Sistim Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dalam
penyusunan Peta Kerawanan Pangan)
2. Pengadaan cadangan pangan
II.1.3.4 Misi Mendorong dan memfasilitasi peran serta masyarakat
dalam mewujudkan ketahanan pangan pada tingkat rumah
tangga dan daerah berbasis sumberdaya dan budaya lokal
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara /LKIP-2017
Strategi
Mendorong dan memfasilitasi peran serta masyarakat
dalam mewujudkan ketahanan pangan pada tingkat rumah
tangga dan daerah berbasis sumberdaya dan budaya local
Kebijakan
Meningkatkan ketrampilan masyarakat dengan melakukan
penyuluhan, pembinaan dan pengembangan agroindustri
pedesaan
Program
Peningkatan Diversifikasi Masyarakat dan Peningkatan
Ketahanan Pangan
Kegiatan
1. Kegiatan Lomba Cipta Menu
2. Promosi hasil unggulan daerah (HPS,HUT Provinsi dan
pameran lainnya
II.2 RENCANA KINERJA TAHUN 2017
NO
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2017
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN
1. Tersedianya
ketersediaan
pangan
Persentase
Ketersediaan
pangan utama
95% Peningkatan kapasitas Toko
Tani Indonesia (TTI) dan
Lembaga Distribusi Pangan
Masyarakat (LDPM)
9.000.000
Pengembangan
Kelembagaan pangan
daerah
10.600.000
Pengadaan Alat Gilingan
Jagung
105.000.000
Jumlah energi
(Kkal/Kap/Hari)
4978
Penyusunan dan Analisa
NBM
10.887.500
Jumlah protein
perkapita
(Gr/Kap/hari)
104,36
Skor Pola pangan
harapan
88 Analisa pola pangan
harapan
11.000.000
2. Tercapainya
peningkatan
sistem distribusi
pangan yang
mampu
menjaga
stabilitas harga
pangan yang
terjangkau bagi
masyarakat
Persentase
informasi pasokan,
harga dan akses
pangan di daerah
80% Analisis harga Pangan
pokok dan pasokan pangan,
serta daya beli masyarakat
10.000.000
Jumlah Kelompok
Usaha yang
memiliki Produk
Unggulan dan
Mandiri
13 Kegiatan Lomba Cipta
Menu
22.300.000
Badan Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara / LKIP-2015
Promosi hasil unggulan
daerah (HPS,HUT Provinsi
dan pameran lainnya
284.050.000
3. Terciptanya
penanganan
keamanan
pangan segar
Jumlah kecamatan
yang diawasi dan
dilakukan
pembinaan
keamanan pangan
12
Kecamatan
Pembinaan dan
pengawasan keamanan
pangan
23.400.000
4. Terciptanya
efektifitas
koordinasi
kebijakan
ketahanan
pangan
Jumlah hasil
kesepakatan
tentang ketahanan
pangan
1 Laporan Dewan Ketahanan Pangan 8.000.000
5. Terpantaunya
daerah yang
beresiko rawan
pangan
Jumlah kecamatan
yang memperoleh
data informasi
daerah rawan
pangan
12
kecamatan
Penyediaan Informasi
daerah Rawan Pangan
(Analisis Sistim
Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG) dalam
penyusunan Peta
Kerawanan Pangan
20.250.000
Juamlah Desa
Penanganan
daerah rawan
pangan
2 desa Pengadaan cadangan
pangan
12.200.000
I.3 Rencana Anggaran
Pada Tahun Anggaran 2017 Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa
Tenggara melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp.
3.170.695.506.08,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung
Rp.3.142.695.506.08,- dan Belanja Langsung Rp. 946.166.750,-
Adapun realisasi anggaran sebesar Rp. 3.060.034.329.00,- (96,51%) dengan
rincian untuk Belanja Tidak Langsung Rp. 3.032.204.329.00,- (96.48%) dan
Belanja Langsung sebesar Rp. 935.349.500,- (98.86%).
II.3.1 Target Belanja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa
Tenggara
Target Belanja Tidak Langsung mendapat proporsi 76,86% sedangkan
Belanja Langsung 23,14% dari total anggaran yang tersedia. Uraian lebih
rinci dapat dilihat pada tabel II.4.
URAIAN TARGET PRESENTASI
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
3.142.695.506.08 76,86
BELANJA LANGSUNG 946.166.750 23,14
JUMLAH 4.088.862.256.08
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Badan Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara / LKIP-2015
Anggaran Belanja Langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk pencapaian
sasaran strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara
sebesar Rp. 946.166.750,- Rincian anggaran Belanja Langsung
per sasaran strategis yang akan dicapai Dinas Ketahanan Pangan
Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel II.5.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Minahasa Tenggara pada tahun 2017 ini melaksanakan 12 kegiatan utama
untuk mencapai 5 (lima) sasaran strategis yang sudah ditetapkan.
NO
SASARAN STRATEGIS
JUMLAH KEGIATAN
ANGGARAN
1. Tersedianya ketersediaan
pangan
5 kegiatan 146.487.500
2. Tercapainya peningkatan
sistem distribusi pangan yang
mampu menjaga stabilitas
harga pangan yang
terjangkau bagi masyarakat
3 kegiatan 316.350.000
3. Terciptanya penanganan
keamanan pangan segar
1 kegiatan 23.400.000
4. Terciptanya efektifitas
koordinasi kebijakan
ketahanan pangan
1 kegiatan 8.000.000
5. Terpantaunya daerah yang
beresiko rawan pangan
2 kegiatan 32.450.000
12 kegiatan 526.687.500,-
Badan Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara / LKIP-2015
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. Capaian Kinerja Tahun 2017
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara telah
melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada Penetapan
Kinerja Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara
tahun 2017 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim
pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka
pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran
keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.
Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi
kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:
NO Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria
Penilaian
Realisasi
Kinerja
Kode
91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
≤ 50 Sangat Rendah Merah
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara
dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan
realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari
tujuan dan sasaran strategis Badan Ketahanan Pangan Kabupaten
Minahasa Tenggara beserta target dan capaian realisasinya pada
tahun 2017 dapat dilihat pada rincian tabel III.2.
Dinas Ketahanan Pangan Kab. Minahasa Tenggara / LKIP-2017
TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN SATUAN Target REALISASI PROSENTASE KRITERIA
Meningkatkan ketahanan pangan
secara berkelanjutan
Tersedianya ketersediaan
pangan
Jumlah ketersediaan
pangan utama
% 95 100 SANGAT BAIK
Jumlah energi (beras) Kkal/Kap/Ha
ri
4978 8.184 SANGAT BAIK
Jumla protein perkapita Gr/Kap/Hari 104.36 189.65 SANGAT BAIK
skor Pola pangan
harapan
Skor 88 90,8 SANGAT BAIK
Tercapainya peningkatan
sistem distribusi pangan yang
mampu menjaga stabilitas
harga pangan yang terjangkau
bagi masyarakat
Jumlah informasi
pasokan, harga dan
akses pangan di daerah
% 80% 100% SANGAT BAIK
Jumlah Kelompok
Usaha yang memiliki
Produk Unggulan dan
Mandiri
Kelompok 13 13 100 SANGAT BAIK
Terciptanya penanganan
keamanan pangan segar
Jumlah Pengawasan
dan pembinaan
keamanan pangan
Kecamatan 12 12 100 SANGAT BAIK
Terciptanya efektifitas
koordinasi kebijakan
ketahanan pangan
Jumlah hasil
kesepakatan tentang
ketahanan pangan
Laporan 1 1 100 SANGAT BAIK
Meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapan dalam mengantisipasi
serta menanggulangi kerawanan
pangan
Terpantaunya daerah yang
beresiko rawan pangan
Jumlah data informasi
daerah rawan pangan
Kecamatan 12 12 100 SANGAT BAIK
Jumlah Penanganan
daerah rawan pangan
Desa 2 2 100 SANGAT BAIK
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 1
pencapaian indikator kinerja perlu terus dijaga dan ditingkatkan
III.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Badan Ketahanan
Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara yang dicerminkan dalam capaian
Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja
menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:
III.2.1. Sasaran Tersedianya ketersediaan pangan
a. Tolok ukur capaian sasaran Pemantapan Ketersediaan dan Cadangan Pangan
yaitu:
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI PERSENTASE
%
1 Tersedianya
ketersediaan
pangan
- Jumlah
ketersediaan
pangan
utama
95 100 111.11
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
Capaian kinerja pada indikator jumlah ketersediaan pangan utama sudah melebihi
target sebesar 100 % dari target dalam Penetapan Kinerja (PK) Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2017. Keberhasilan ini didukung
oleh peningkatan kinerja lintas sector dan didukung pula distribusi pangan yang
lancar.
Capaian kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2017 untuk indicator
cadangan pangan adalah 100 % telah melampaui target tahunan sebesar 90
%,bahkan telah melebihi target akhir SPM tahun 2016.
- Faktor penghambat tidak tercapainya target kinerja yaitu :
Dalam perhitungan indikator, dimana dalam SPM yang dihitung hanya cadangan
pangan pemerintah sedangkan dalam Restra yang dihitung adalah cadangan pangan
pemerintah dan cadangan pangan masyarakat.
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 2
- Solusi permasalah yaitu :
Cadangan pangan pemerintah diperlukan untuk menjaga jumlah ketersediaan
pangan saat terjadi kondisi kerawanan pangan transien (keadaan kekurangan
pangan yang disebabkan kondisi tidak terduga, seperti bencana alam, kerusuhan,
konflik, dan lainlain). Disamping cadangan pangan yang dikelola oleh pemerintah,
perlu dikembangkan pula cadangan pangan yang dikelola oleh masyarakat sehingga
akan saling mendukung dalam pemantapan ketahanan pangan.
b. Tolok ukur capaian sasaran Pemantapan Ketersediaan dan Cadangan Pangan yaitu:
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI PERSENTASE
%
1 Tersedianya
ketersediaan
pangan
- Jumlah
energy
(Beras)
4978 8.184 164,40
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
Capaian kinerja pada indikator ketersediaan energi sudah melebihi target.
Ketersediaan energi pada tahun 2017 sebesar 8.184 Kkal/kap/hari atau 164.40% dari
target dalam Penetapan Kinerja (PK) Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2017. Keberhasilan ini didukung oleh peningkatan kinerja lintas
sektor dan didukung pula distribusi pangan yang lancar.
c. Tolok ukur capaian sasaran Pemantapan Ketersediaan dan Cadangan Pangan yaitu:
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI PERSENTASE
%
1 Tersedianya
ketersediaan
pangan
- Jumlah
protein
perkapita
104.36 189,65 181.72
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
Pada indikator jumlah protein perkapita, target Renstra Tahun 2013-2018 sampai
akhir tahun adalah sebesar 104.39 gr/kap/hari. Tahun 2017 ini terealisasi sebesar
1189,65 gr/kap/hari berarti melebihi target dengan capaian 181,72% terhadap target
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 3
Renstra. Capaian kinerja yang melampaui target, ini menunjukkan keberhasilan
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara dalam kegiatannya
mendukung sasaran ini. Ketersediaan protein yang meningkat mengindikasikan
bahwa bahan pangan sumber protein yang tersedia di masyarakat jumlahnya
mencukupi. Dibandingkan dengan capaian tahun 2015 sebesar 137.56 gr/kap/hari,
capaian tahun 2017 ini juga mengalami peningkatan.
- Angka ketersediaan energi dan ketersediaan protein tahun 2017 ini merupakan hasil
perhitungan berdasarkan angka tetap Neraca Bahan Makanan (NBM) tahun 2017.
Angka tetap NBM ini setiap tahunnya dikeluarkan pada pertengahan tahun berikutnya
(n + 1) sehingga yang digunakan untuk mengukur ketersediaan energi dan protein
adalah angka tetap NBM tahun sebelumnya. NBM adalah suatu tabel yang terdiri atas
kolom-kolom yang memuat berbagai informasi berupa data tentang situasi dan
kondisi penyediaan bahan makanan bagi penduduk suatu negara/daerah dalam
suatu kurun waktu tertentu.
Angka NBM digunakan sebagai salah satu alat perencana di bidang pangan dan gizi,
dapat memberikan informasi berupa data tentang produksi, pengadaan, serta semua
perubahan-perubahan yang terjadi, hingga suatu komoditas tersedia untuk
dikonsumsi oleh penduduk suatu negara/daerah dalam satu kurun waktu tertentu.
Dengan demikian NBM dapat digunakan untuk memantapkan kebijakan pangan
secara menyeluruh, dan sangat berguna bagi perencanaan program-program yang
berkaitan dengan masalah pangan dan gizi secara umum.
d. Tolok ukur capaian sasaran Pemantapan Ketersediaan dan Cadangan Pangan yaitu:
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PERSENTASE
%
1 Tersedianya
ketersediaan
pangan
- Skor Pola Pangan
Harapan
88 90,8 102.72
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 4
Pada indikator skor pola pangan harapan, target Renstra Tahun 2013-2018 sampai
akhir tahun adalah sebesar 89. Tahun 2017 ini terealisasi sebesar 90.8 berarti telah
mencapai target dengan capaian 102,72% terhadap target Renstra dan sama
persentasenya yaitu 100% terhadap target PK 2017. Capaian kinerja yang telah
mencapai target ini menunjukkan keberhasilan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Minahasa Tenggara dalam kegiatannya mendukung sasaran ini.
Capaian sasaran strategis Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan tahun
2017 ini dapat dicapai menggunakan 98,86% dari pagu anggaran 946.166.750,-.
Sasaran ini didukung oleh beberapa kegiatan yaitu:
1. Pembinaan , Monitoring dan Evaluasi LDPM
2. Pembinaan , Monitoring dan Evaluasi Lumbung Pangan
3. Penyusunan dan Analisa NBM
4. Analisa Pola Pangan Harapan
5. Pembinaan, Pengembangan
6. Pembinaan, Pengembangan Penganekaragaman Produk Pangan
Sembilan kegiatan tersebut telah dilaksanakan secara efisien dengan terpenuhinya
manfaat bagi masyarakat berupa ketersediaan energi dan protein yang mencukupi
(sufficient) bahkan sudah melebihi standar ketersediaan energi 2.400 Kkal/kapita/hari
dan protein 63 gr/kapita/hari yang ditetapkan dalam Widya Karya Pangan Nasional
serta tersedianya cadangan pangan pokok (beras) yang mencukupi bagi masyarakat
Kabupaten Minahasa Tenggara
III.2.2. Sasaran Tersedianya peningkatan sistem distribusi pangan yang mampu menjaga
stabilitas harga pangan yang terjangkau bagi masyarakat.
INDIKATOR
SASARAN
SATUAN CAPAIAN
2016
TAHUN 2016 TARGET AKHIR
RENSTRA TAHUN
2018
TARGET REALISASI %
Keersediaan
Informasi pasokan
Harga Dan Akses
Pangan Daerah
% 100 80 100 125 90%
Persentase
Kelompok Usaha
Yang Memiliki
Produk 11 13 13 100 15
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 5
Produk Unggulan
dan Mandiri
Target dan realisasi kinerja untuk sasaran strategis Tercapainya peningkatan sistem
distribusi pangan yang mampu menjaga stabilitas harga pangan yang terjangkau bagi
masyarakat dengan indikator kinerjanya. Dalam tabel tersebut tampak bahwa capaian
rata-rata dari ketiga indikator sasarannnya yang merupakan nilai capaian sasaran
strategisnya adalah sebesar 108,67% Ini menunjukkan sasaran strategis Tercapainya
peningkatan sistem distribusi pangan yang mampu menjaga stabilitas harga pangan
yang terjangkau bagi masyarakat telah tercapai dengan sangat baik.
a. Tolok ukur capaian sasaran Jumlah informasi pasokan, harga dan akses pangan di
daerah yaitu:
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI PERSENTASES
%
1 Tersedianya
peningkatan
system
distribusi
pangan yang
mampu
menjaga
stabilitas harga
pangan yang
terjangkau bagi
masyarakat
- Jumlah
informasi
pasokan,
harga dan
akses
pangan di
daerah
80 100 100
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
Tolok ukur capaian sasaran Penguatan Distribusi, Harga, dan Akses Pangan pada
Gapoktan/Masyarakat terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu Distribusi, Harga, dan Akses
Pangan. Capaian indicator ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan
di daerah pada tahun 2017 adalah 100%. Target sasaran tercapai. Kegiatan yang
mendukung tercapainya indikator ini adalah Analisis harga Pangan pokok dan
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 6
pasokan pangan, serta daya beli masyarakat dengan 99,50% dari pagu anggaran
sebesar Rp. 10.000.000,-.
b. Tolok ukur capaian sasaran Jumlah informasi pasokan, harga dan akses pangan di
daerah yaitu:
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI PERSENTASE
%
1 Tersedianya
peningkatan
system distribusi
pangan yang
mampu menjaga
stabilitas harga
pangan yang
terjangkau bagi
masyarakat
- Jumlah
kelompok
usaha yang
memiliki
produk
unggulan dan
mandiri
13 13 100
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
Indicator kelompok usaha yang memiliki produk unggulan dan mandiri adalah 13
kelompok, dan capaian untuk indicator ini pada tahun 2017 adalah 13 kelompok atau
sebesar 100% dari target yang ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2016 yang
tercapai sebesar 11 kelompok. Tercapainya indicator ini didukung dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 316.350.000,- terdiri dari 3 kegiatan yaitu :
1. Kegiatan lomba cipta menu
2. Promosi produk unggulan daerah
Keberhasilan sasaran strategis ini perlu terus dikembangkan dengan terus
mengadakan pendampingan bagi kelompok-kelompok binaan maupun kelompok
penerima bantuan yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara
III.2.3. Sasaran Terciptanya penanganan keamanan pangan segar
a. Tolok ukur capaian sasaran Jumlah informasi pasokan, harga dan akses pangan di
daerah yaitu:
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 7
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISA
SI
PERSENTA
SE%
1 Tersedianya
penanganan
keamanan
pangan segar
- Jumlah
pengawasan dan
pembinaan
keamanan
pangan
12 kec 12 100
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
Tolok ukur capaian sasaran Penanganan Keamanan Pangan segar adalah
pembinaan dan pengawasan keamanan pangan. Capaian untuk indicator ini pada
tahun 2017 adalah 100% sesuai dengan target yang ditetapkan pada renstra,
begitupun dibandingkan dengan capaian pada akhir periode yaitu tahun 2018 adalah
sebesar 100%. Keberhasilan pencapaian indicator ini dapat tercapai dengan
dukungan dana sebesar Rp. 23.400.000,-. Pencapaian target indicator ini juga dapat
berhasil dikarenakan adanya pembinaan kepada masyarakat sebagai pelaku usaha.
Pembinaan yang dilakukan adalah dengan cara memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang keamanan pangan. Selain itu juga melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap produk-produk pangan yang dijual di pasar maupun
toko/warung yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara. Akan tetapi pembinaan
yang dilaksanakan pada tahun 2017 belum sepenuhnya terjangkau sampai ke kantin
sekolah dikarenakan masih kurangnya anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan
pembinaan dan pengawasan pangan. Kegiatan pembinaan dan pengawasan
keamanan pangan masih terbatas. Dan untuk tahun 2017 pembinaan dan
pengawasan keamanan pangan untuk produk pertanian belum dilaksanakan selain
masih kurangnya anggaran, peralatan untuk membantu dalam hal pengujian
keamanan produk pertanian belum ada. Untuk itu terus diupayakan agar supaya
dukungan anggaran untuk kegiatan pembinaan dan pengawasan pangan dapat
ditingkatkan.
Keberhasilan pencapaian indicator ini di dukung dengan kegiatan yaitu :
- Pembinaan dan pengawasan keamanan pangan
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 8
Target dan realisasi kinerja untuk sasaran strategis Terciptanya penanganan
keamanan pangan segar dengan 1 indikator kinerjanya dapat tampak bahwa capaian
rata-rata dari indikator sasarannnya yang merupakan nilai capaian sasaran
strategisnya adalah sebesar 100% Ini menunjukkan sasaran strategis
Terciptanya penanganan keamanan pangan segar telah tercapai dengan sangat baik.
III.2.4. Sasaran Terciptanya efektifitas koordinasi kebijakan ketahanan pangan
b. Tolok ukur capaian sasaran Jumlah informasi regulasi tentang ketahanan pangan
yaitu:
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISA
SI
PERSENT
ASE %
1 Terciptanyan efektifitas
koordinasi kebijakan
ketahanan pangan
- Jumlah
regulasi
tentang
ketahanan
pangan
1 1 100
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
Indikator pendukung tercapainya sasaran trategis ini adalah adanya regulasi tentang
ketahanan pangan. Pada tahun 2016 sasaran strategis dapat tercapainya dengan
adanya 1 regulasi tentang Cadangan Pangan dibandingkan dengan tahun 2014 yang
tidak tercapainya target indicator. Tercapainya regulasi tentang ketahanan pangan
mendukung pelaksanaan kegiatan Dewan Ketahanan Pangan yang ditujukan untuk
pencapaian kebijakan dalam ketahanan pangan.
- Target dan realisasi kinerja untuk sasaran strategis Terciptanya efektifitas koordinasi
kebijakan ketahanan pangan
- dengan 1 indikator kinerjanya dan capaian rata-rata dari indikator sasarannnya yang
merupakan nilai capaian sasaran strategisnya adalah sebesar 100% Ini menunjukkan
sasaran strategis
III.2.5. Sasaran Terpantaunya daerah yang beresiko rawan pangan
a. Tolok ukur capaian sasaran Jumlah data informasi daerah rawan pangan yaitu :
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 9
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI PERSENTA
SE %
1 Terpantaunya daerah
yang beresiko rawan
pangan
- Jumlah data
informasi
daerah rawan
pangan
12 12 100
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
Indikator pendukung untuk pencapaian sasaran ini adalah
Pemetaan daerah rawan pangan. Pada tahun 2017 indikator untuk penyediaan
informasi daerah rawan pangan dapat tercapai sebesar 100% sesuai dengan Renstra
yang ada. Hasil capaian ini juga sama dengan pada tahun 2016 yang boleh tercapai
sebesar 100%. Keberhasilan pencapaian indicator ini didukung dengan dana
sebesar Rp. 20.250.000 yaitu kegiatan penyediaan informasi darah rawan pangan.
Kegiatan ini dilakukan pendataan di 12 kecamatan setiap bulannya dan terus
diupayakan untuk mendapatkan peningkatan anggaran tahun berikutnya sampai
akhir tahun pencapaian Renstra. Meskipun capaian target indicator adalah 100%,
namun kegiatan ini perlu teru diupayakan melalui peningkatan aparatur/SDM dalam
hal menganalisa data.
b. Tolok ukur capaian sasaran Jumlah data informasi daerah rawan pangan yaitu:
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA
TARGET REALISASI PERSENTAS
ES %
1 Terpantaunya daerah
yang beresiko rawan
pangan
- Jumlah
desa
penangan
an daerah
data
rawan
pangan
2 2 100
Analisa Indikator kinerja yaitu :
- Faktor penunjang tercapainya target kinerja :
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 1
Indikator pendukung untuk pencapaian sasaran ini adalah
Penanganan daerah rawan pangan. Pada tahun 2017 indikator untuk penanganan
daerah rawan pangan dapat tercapai sebesar 100% sesuai dengan target yang ada
pada Renstra Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2013-
2018. Penanganan daerah rawan pangan pada tahun 2016 adalah penyaluran
bantuan beras di 2 desa yaitu desa Rasi Kel.Lowu Kec. Ratahan dan desa kali Kec.
Tombatu Keberhasilan pencapaian target indicator ini didukung oleh pagu anggaran
sebesar Rp. 12.200.000 dengan kegiatan yaitu Pengadaan Cadangan Pangan
sebanyak 1 ton.
Target dan realisasi kinerja untuk sasaran strategis Terpantaunya daerah yang
beresiko rawan pangan dengan 2 indikator kinerjanya. Bahwa capaian rata-rata dari
indikator sasarannnya yang merupakan nilai capaian sasaran strategisnya adalah
sebesar 100% Ini menunjukkan sasaran strategis Terpantaunya daerah yang
beresiko rawan pangan telah tercapai dengan sangat baik.
A. AKUNTABILITAS ANGGARAN
1. Belanja tidak langsung
Total anggaran belanja tidak langsung yang dikelola Dinas Ketahanan Pangan tahun 2017
adalah sebesar Rp. Anggaran belanja tidak langsung untuk Belanja Pegawai yang terdiri dari
1. Gaji dan Tunjangan sebesar Rp. 1.276.937.936,00 dan (2) Tambahan penghasilan PNS
sebesar Rp. 947.590.280,-
NO URAIAN PAGU ANGGARAN REALISASI %
1
.
Gaji dan tunjangan 1.276.937.936,00 1.268.719.176.00 99.36
2
.
Tambahan
Penghasilan
berdasarkan beban
kerja
947.590.280. 855.965.653 90,33
Jumlah 2.224.528.756,00 2.124.684.829.00 95.51
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 1
2. Belanja Langsung
Total anggaran belanja langsung yang dikelola Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten
Minahasa Tenggara sebesar Rp. 946.166.750,- Anggaran belanja langsung ini
dimanfaatkan untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan pada 7 program yang sudah
ditetapkan oleh Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara
NO PROGRAM/KEGIATAN PAGU ANGGARAN
REALISASI %
I Program Pelayanan Adminsitrasi Perkantoran
307.130.500.00 299.100.400.00 97.39
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
69.655.000.00 67.829.600.00 97.38
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
27.246.000.00 27.246.000.00 100
4 Program Peningkatan pengembangan Sistem pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan
5.000.000 5.000.000 100
6 Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat
220.785.250.00 219.862.500.00 99.58
7 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
316.350.000.00 316.311.000.00 99.99
Total 946.166.750.00 935.349.500.00 98.86
Dari total anggaran sebagaimana tersebut diatas tingkat penyerapan anggaran belanja
langsung Badan Ketahanan Pangan tahun 2016 adalah sebesar 93.39%. Realisasi
anggaran tidak mencapai 100% oleh karena adanya kegiatan fisik telah dilaksanakan
akan tetapi tidak direalisasikan keuangannya dikarenakan faktor administrasi.
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 1
BAB IV
PENUTUP
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan,
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi. Misi dan strategi
instansi pemerintah. Proses ini dimaksud untuk menilai pencapaian setiap indikator
kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian
tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang
menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi, misi sebagaima ditetapkan
dalam rencana strategis.
Hasil pengukuran kinerja Dinas Ketahanan Pangan kabupaten Minahasa Tenggara
tahun 2017 menunjukkan tingkat capaian yang baik, meskipun masih ada bebrepa
indikator kinerja yang belum memenuhi target yang telah ditetapkan. Beberapa
hambatan yang dirasakan masih menghambat pencapaian target kinerja tersebut
anatara lain disebabkan belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pemantapan
ketahanan pangan, masih lemahnya koordinasi lintas sektor/lintas program, kelemahan
dalam aspek perencanaan dan keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia
LKIP Dinas Ketahanan Pangan 1
Pencapaian yang diperoleh Dinas Ketahanan Pangan tahun 2017 merupakan hasil
pelaksanaan tupoksi yang optimal oleh seluruh jajaran didukung oleh komitmen daerah
yang menempatkan pembangunan ketahanan pangan sebagai kegiatan prioritas.
Diharapkan dukungan ini dapat terus dilanjutkan dalam upaya optimalisasi Ketahanan
Pangan di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Ketahanan Pangan
disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa yang telah dilaksanakan
sepanjang tahun 2017. Semoga apa yang terjadi dapat memberikan masukan untuk
peningkatan kinerja Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara di tahun
yang akan datang
Terima Kasih
Ratahan, Januari 2018
KEPALA DINAS
MUCHTAR WANTASEN,S.E
NIP. 19680812 200012 1 007