KATA PENGANTAR - e-sakip.kaltaraprov.go.id · mencapai tujuan dan sasaran strategis yang dituangkan...
Transcript of KATA PENGANTAR - e-sakip.kaltaraprov.go.id · mencapai tujuan dan sasaran strategis yang dituangkan...
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kami panjatkan puji dan syukur kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
hidayah-Nya lah RSUD Tarakan dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2018.
Secara garis besar LKjIP tahun 2018 ini berisi informasi tentang
perencanaan dan capaian kinerja baik keberhasilan maupun kegagalan dalam
mencapai tujuan dan sasaran strategis yang dituangkan didalam Rencana
Strategis RSUD Tarakan, serta memuat aspek keuangan yang secara lansung
berkaitan antara dana yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang
diterima masyarakat pengguna pelayanan di RSUD Tarakan.
Besar harapan kami bahwa penyajian LKjIP RSUD Tarakan ini dapat
menjadi salah satu pemacu dalam memperbaiki kinerja kedepan secara lebih
produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian,
maupun koordinasi pelaksanaannya.
Masukan dan saran membangun dari semua pihak sangat diharapkan
sebagai bahan penyempurnaan penyusunan laporan pada waktu yang akan
datang. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
LKjIP ini.
Tarakan, 1 Agustus 2019
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Direktur,
dr. Muhammad Hasbi Hasyim, Sp.PD
Pembina TK.I NIP. 19600629 198803 1 005
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) RSUD Tarakan tahun 2018
ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang
Pelaporan keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden
Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi, dan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga
merupakan bagian dari siklus Sistem AKIP.
Saat ini tuntutan terhadap Rumah Sakit bukan hanya mampu
menyelenggarakan pelayanan yang prima dalam upaya kesehatan masyarakat,
namun Rumah Sakit juga dituntut harus terbuka, sehingga dapat diakses oleh
masyarakat maupun pihak-pihak lain yang terkait dan berkompeten dengan
Rumah Sakit tersebut. Kondisi ini menimbulkan kebutuhan yang tinggi akan
adanya suatu pengukuran kinerja terhadap para penyelenggara negara yang
telah menerima amanat dari rakyat. Pengukuran tersebut akan melihat
seberapa jauh kinerja yang telah dihasilkan dalam suatu periode tertentu
dibandingkan dengan rencana yang telah dibuat.
Dalam LKJIP Tahun 2018 RSUD Tarakan, secara keseluruhan dapat
disimpulkan bahwa kinerja yang dicapai dari seluruh kegiatan yang
dilaksanakan, kinerja keuangan, kinerja pelayanan dan kinerja lainnya
menunjukkan interpretasi yang sangat baik.
Perbedaan yang utama antara LKJIP dengan laporan tahunan lainnya
adalah objektivitasnya lebih diutamakan dibandingkan dengan laporan lainnya.
Hal ini dimungkinkan karena tingkat keberhasilan LKJIP diukur dari beberapa
indikator, yaitu indikator input, output, outcome maupun benefit atau impact.
iii
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan .......................................................................................... 1
C. Tugas Pokok Dan Fungsi . ............................................................................... 2
D. Struktur Organisasi ......................................................................................... 3
E. Isu Strategis/Permasalahan ............................................................................ 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategi .......................................................................................... 14
1. Strategi ..................................................................................................... 14
2. Kebijakan ................................................................................................ 15
B. Perjanjian Kinerja .......................................................................................... 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2018 ........................................................................ 18
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ............................................................ 22
C. Akuntabilitas Anggaran .................................................................................... 38
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 42
B. Saran ............................................................................................................ 43
iv
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
RSUD Tarakan .................................................................................. 9
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2018
RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara ...................................... 16
Tabel 2.2 Program Kerja dan Anggaran Biaya Tahun ...................................... 17
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ............................................................. 18
Tabel 3.2 Capaian Kinerja RSUD Tarakan Tahun 2018 .................................. 20
Tabel 3.3 Capaian Kinerja Indikator Rasio Dokter Terhadap Jumlah
Penduduk ........................................................................................ 23
Tabel 3.4 Capaian Kinerja Indikator Pemenuhan SDM yang
Berkompeten ................................................................................... 27
Tabel 3.5 Capaian Kinerja Indikator Pemenuhan Jumlah Peralatan yang
Sesuai Standar ......................................................... ………………….31
Tabel 3.6 Capaian Kinerja Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat
(Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan) .................................. 33
Tabel 3.7 Capaian Kinerja Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat
(Program Promosi kesehatan dan Pemberdayaan
kesehatan Masyarakat) .................................................................... 33
Tabel 3.8 Capaian Kinerja Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat
(Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur) ................. 34
Tabel 3.9 Capaian Kinerja Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat
(Program Pelayanan Administrasi Perkantoran) ............................... 35
Tabel 3.10 Capaian Kinerja Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat
(Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa
RS Paru-Paru/RS Mata) ................................................................... 36
Tabel 3.11 Skala Nilai Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan ................... 37
Tabel 3.12 Hasil Nilai Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
RSUD Tarakan .................................................................................. 38
Tabel 3.13 Target dan Realisasi Keuangan RSUD Tarakan
Tahun 2018 (APBD) .......................................................................... 38
Tabel 3.14 Target dan Realisasi Keuangan RSUD Tarakan
Tahun 2018 (BLUD) .......................................................................... 40
Tabel 3.15 Alokasi dan Realisasi Anggaran
Gabungan APBD dan BLUD Tahun 2018 .......................................... 40
v
DAFTAR GAMBAR
halaman
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Tarakan ................................................ 6
Gambar 3.1 Jumlah Dokter Spesialis RSUD Tarakan ........................................... 23
Gambar 3.2 Peluncuran Inovasi Perubahan Proyek ............................................. 26
Gambar 3.3 Sosialisasi Penguatan Sakip dan Perjanjian Kinerja ......................... 26
Gambar 3.4 Alat Phototherapy ............................................................................ 29
Gambar 3.4 Alat Kalibrasi ................................................................................... 29
Gambar 3.5 Alat Kesehatan Mata ........................................................................ 30
Gambar 3.6 Mesin Ventilator ............................................................................... 30
vi
LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
2. Rencana Aksi Tahun 2018
vii
LAMPIRAN
1
LKJip 2018 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Tarakan Tahun 2018 ini merupakan bentuk dari pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah untuk
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, serta peranannya
dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepada
Perangkat Daerah tersebut berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan
untuk disampaikan kepada Gubernur.
RSUD Tarakan berkedudukan sebagai RSUD Pemerintah Provinsi yang
merupakan unsur pelaksana tertentu di bidang pelayanan kesehatan yang
berbentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang dipimpin oleh seorang
Kepala dengan sebutan Direktur yang dalam melaksanakan tugasnya berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Utara. RSUD Tarakan melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah bidang pelayanan kesehatan paripurna,
pendidikan dan penelitian di bawah Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) RSUD Tarakan didasarkan pada Permenpan No. 53 tahun 2014 sebagai
pelaporan kinerja dan bentuk pertanggungjawaban untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan RSUD Tarakan dalam mencapai sasaran program yang wajib
dipenuhi, sebagaimana yang terdapat dalam Rencana Strategis RSUD Tarakan
2016 - 2021 dan dokumen Penetapan Kinerja.
2
Tujuan :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi RSUD Tarakan untuk
meningkatkan kinerjanya.
C. Tugas Pokok Dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 69 Tahun
2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2014
tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah
Provinsi Kalimantan Utara adalah sebagai berikut:
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang
pelayanan kesehatan paripurna, pendidikan dan pelatihan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas
maka Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan paripurna,
pendidikan dan penelitian sesuai dengan Rencana Strategis yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.
b. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian
kebijakan bidang pelayanan kesehatan paripurna, pendidikan dan penelitian.
c. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian urusan
umum dan keuangan.
d. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian
pelayanan bidang medik dan keperawatan.
e. Perumusan, perencanaan, pembinaan, koordinasi dan pengendalian
pengembangan sumber daya manusia dan serta peningkatan mutu.
f. Pembinaan kelompok jabatan fungsional.
g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
3
D. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Utara Nomor 69 Tahun
2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2014
tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah
Provinsi Kalimantan Utara, maka diberlakukan struktur organisasi RSUD yang
terdiri atas Esselon II, Esselon III dan Esselon IV, dengan susunan sebagai
berikut:
1. Direktur
2. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi:
a. Bagian Perencanaan Program, membawahi:
1) Sub Bagian Penyusunan Program
2) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
b. Bagian Keuangan, membawahi:
1) Sub Bagian Perbendaharaan
2) Sub Bagian Akuntansi
3) Sub.Bagian Verifikasi
c. Bagian Administrasi Umum, membawahi:
1) Sub Bagian Umum
2) Sub Bagian Kepegawaian
3. Wakil Direktur Pelayanan, membawahi:
a. Bidang Pelayanan Medik, membawahi:
1) Seksi Pelayanan Medik Rawat Jalan
2) Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap
b. Bidang Keperawatan, membawahi:
1) Seksi Keperawatan Rawat Jalan
2) Seksi Keperawatan Rawat Inap
c. Bidang Rekam Medik dan Kemitraan, membawahi:
1) Seksi Rekam Medik
2) Seksi Kemitraan
d. Instalasi Pelayanan, terdiri dari:
1) Instalasi Rawat Jalan
4
2) Instalasi Rawat Inap
3) Instalasi Rawat Darurat
4) Instalasi Perawatan Intensif
5) Instalasi Bedah Sentral
6) Instalasi Anestesi
7) Instalasi Sterilisasi dan Laundry
4. Wakil Direktur Penunjang dan Pengembangan, membawahi:
a. Bidang Penunjang, membawahi:
1) Seksi Penunjang Medik
2) Seksi Penunjang Non Medik
b. Bidang SDM dan Pendidikan, membawahi:
1) Seksi Pengembangan SDM
2) Seksi Peningkatan Mutu
c. Instalasi Penunjang, terdiri dari:
1) Instalasi Radiologi
2) Instalasi Farmasi
3) Instalasi Patologi Klinik
4) Instalasi Patologi Anatomi
5) Instalasi Gizi
6) Instalasi Rehabilitasi Medik
7) Instalasi Kedokteran Kehakiman
8) Instalasi Pengolahan Data Elektronik (PDE)
9) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
10) Instalasi Kesehatan Lingkungan dan Limbah
11) Instalasi Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
(K3)
12) Instalasi Bank Darah
5. Komite, terdiri dari :
1) Komite Hukum dan Etik
2) Komite Medik
3) Komite Farmasi dan Terapi
5
4) Komite Keperawatan
5) Komite Pengendaliandan Pencegahan Infeksi
6) Komite Mutu dan Keselamatan Pasien
7) Komite Tenaga Profesional Kesehatan Lainnya
8) Komite Program Pengendalian Resistensi Anti Mikroba (PPRA)
6. Satuan Pemeriksaan Internal (SPI)
7. Dewan Pengawas
8. Kelompok Jabatan Fungsional
7
Gambar 1.1 2.1 Struktur Organisasi RSUD Tarakan
8
9
8
D. Isu Strategis dan Permasalahan yang dihadapi
Isu-isu strategis dalam setiap tahapan pembangunan daerah merupakan
dinamika kehidupan lingkungan yang strategis baik regional, nasional, maupun
global. Isu-isu strategis menjadi suatu pokok bahasan yang akan selalu
diperhatikan dalam menyusun setiap perencanaan pembangunan daerah karena
dengan berpedoman pada isu-isu strategis maka segala permasalahan dimasa
yang akan datang dapat diantisipasi sedini mungkin. Seperti halnya arus besar
globalisasi yang membawa keleluasaan informasi yang menyebabkan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan berujung pada munculnya isu-isu yang
berkembang di berbagai bidang. Berdasarkan latar belakang yang ada, isu
strategis utama yang dihadapi oleh RSUD Tarakan adalah belum maksimalnya
kualitas pelayanan kesehatan sebagai Rumah Sakit rujukan di Provinsi
Kalimantan Utara.
Dalam pelaksanaannya RSUD Tarakan berperan sebagai pemberi
pelayanan pada bidang kesehatan yang perlu ditingkatkan secara solid dan
terintegrasi agar dapat meningkatkan kualitas hasil analisa, telaahan, dan kajian
kebijakan pembangunan untuk membantu perumusan kebijakan pembangunan
daerah yang tepat, terarah dan dapat dilaksanakan. Disamping itu terus
dilakukan upaya perbaikan untuk mencapai keselarasan antara perencanaan
dan penganggaran yang ditunjukkan dengan peningkatan sinkronisasi antara
sasaran dalam dokumen perencanaan dengan penganggaran setiap program
dan kegiatannya.
Beberapa permasalahan yang masih dihadapi dari isu-isu strategis, kami
tuangkan kedalam tabel identifikasi permasalahan sebagai berikut
9
Tabel 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi RSUD Tarakan
SPEK KAJIAN
CAPAIAN /KONDISI STANDAR
YANG DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMASALAHAN INTERNAL EKSTERNAL
Mutu Pelayanan
Efesiensi Pelayanan :
Bed Occupancy Rate (BOR) Persentase Pemakaian Tempat Tidur
65,01 % IS 2010 :
75-85
BOR antar kelas tidak merata, BOR Kelas III mencapai 90%
Pasien jaminan pemerintah seperti BPJS di jamin di kelas III
Jumlah tempat tidur yang ada di RS saat ini masih sesuai dengan kebutuhan
Leng Of Stay (LOS) Rata-rata lama rawat seorang pasien
4 Hari IS 2010: 4-6 Hari
Sebagai rumah sakit rujukan, RSUD Tarakan mampu menanganii pasien lebih maksimal dan memiliki sarana dan prasarana yang memadai
Meningkatnya kesadaran pasien untuk mengikuti anjuran dokter selama perawatan dan setelah perawatan sehingga kemungkinan untuk cepat sembuh sangat tinggi.
Masih adanya pasien yang memerlukan pengananan lebih lanjut dikarenakan penyakit yang diderita lebih dari satu/kompleks sehingga memerlukan waktu rawat inap yang lebih lama.
Adanya penambahan jumlah dokter spesialis yang semakin bervariatif, akan tetapi belum mencapai target kebutuhan (Berdasarkan Permenkes 56 tahun 2014 standarisasi RS type B minimal: -3 dokter spesialis untuk jenis pelayanan medis dasar. -2 spesialis jenis pelayanan medis penunjang -1 jenis spesialis medic lain -1 subspesialis pelayanan medic subspesialis dan -1 dokter gigi spesialis jenis pelayanan medic spesialis gigi mulut
Masih kurangnya minat dokter spesialis untuk menjadi PNS di Kalimantan Utara
Pemberian Insentif dan fasilitas yang kurang memadai
10
SPEK KAJIAN
CAPAIAN /KONDISI STANDAR
YANG DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMASALAHAN INTERNAL EKSTERNAL
Rasio perawat/bidan di rumah sakit mulai bertambah dikarenakan adanya penambahan tenaga perawat/bidan dari penerimaan CPNS tahun 2017, akan tetapi belum mencapai target kebutuhan (setiap 1 TT satu perawat/ bidan)
Kurangnya kuota penerimaan CPNS untuk perawat/bidan yang belum tentu diadakan setiap tahunnya
- Masih kurangnya kuota penerimaan CPNS untuk perawat/bidan yang belum tentu diadakan setiap tahunnya - Antara usulan dan realisasi tidak pernah terpenuhi
Bed Turn Over (BTO) Frekuensi pemakaian tempat tidur
57,89 kali/
tahun
IS 2010 : 40 - 50 kali
tahun
Perhitungan data TT yang ada tidak konsisten karena perubahan yang terjadi dalam seiap bulannya
Tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama satu tahun pemakaian TT
Tidak konsistennya data karena perbaikan ruangan
Turn Over Interval (TOI) Rata -rata hari tempat tidur tidak ditempati
2,21 Hari IS 2010 : 1-3 Hari
Masih sesuai standar karna jumlah pasien yang dirawat masih dapat dilayani dengan tempat tidur yang ada
GDR 28,9 % < 45 ‰
RSUD Tarakan merupakan pusat rujukan dan banyaknya pasien terminal (pasien yang membutuhkan perawatan lebih intensif)
NDR 18,7 % < 25 ‰
Jumlah kasus bayi yang meninggal sebagian besar adalah rujukan dari luar
Persentase kematian ibu dalam persalinan
a. Pendarahan 0 % SPM : 0,00
b. Eklampsia 0 % SPM : ≤ 9%
c. Sepsis 6,13 % SPM : ≤ 0 %
Sebagai Rumah sakit rujukan, RSUD TARAKAN menerima pasien dengan kasus yang kompleks
Sistem rujukan yang diterapkan belum efektif dalam menangani kasus kegawatdaruratan
Keterlambatan merujuk ke Rumah Sakit
Persentase pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama <72 jam
0,25 % SPM : ≤ 2,5% Telah memenuhi standar
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di IGD
80,45 % SPM : 76,61% Telah memenuhi standar
Indeks Kepuasan masyarakat (IKM) di IRJA
75,68 % SPM : 76,61
Belum optimalnya SIMRS dalam membantu proses pelayanan
Kurangnya Pengetahuan pasien tentang prosedur rujukan
Kurangnya jumlah dokter spesialis
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di IRNA
77,98 % SPM : 76,61 Telah memenuhi standar
11
SPEK KAJIAN
CAPAIAN /KONDISI STANDAR
YANG DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMASALAHAN INTERNAL EKSTERNAL
Persentase Penanganan life saving anak dan dewasa
100 % SPM : 100 Telah memenuhi standar
Respons time di IGD 3 Menit SPM : ≤ 4
Telah memenuhi standar
Respons time di poliklinik spesialis
54,4 Menit SPM : ≤60 Telah memenuhi standar
Jumlah kejadian Medical Error
0,15 % 0 Kurang teliti menulis resep
Human Error
Waktu Penyediaan Rekam Medik IRJA
10 Menit 17 Penyediaan rekam medik yang masih manual.
Masyarakat belum mengerti pentingnya rekam medik
Penyediaan rekam medik yang masih manual.
Persentase kesalahan hasil laboratorium
0 % 0
Alat laboratorium masih ada yang manual
Ketidak disiplinan masyarakat dalam memenuhi SOP pemeriksaan lab (misal: tidak puasa tapi mengaku puasa)
Masih kurang dan belum maksimal Sarana dan Prasarana Laboratorium yang ada
Kualitas mutu limbah padat dan cair sesuai dengan standart yang telah di tetapkan
Baku mutu limbah cair 100 %
Standar sesuai PermenLHK No.P.68/Menlhk-Setjen Tahun 2106 Tentang Baku Mutu Air Limbah
Kurangnya sarana pengolahan sistem Aerasi
Pengolahan limbah RS dekat dengan pemukiman penduduk
Fasilitas pengolahan air limbah yang belum representative
Baku mutu limbah padat berbahaya sesuai aturan
100 %
Standar sesuai PermenLHK No.P.68/Menlhk-Setjen Tahun 2106 Tentang Baku Mutu Air Limbah
Belum tersedianya TPS (Tempat Penyimpanan Sementara) limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Pengolahan limbah RS dekat dengan pemukiman penduduk
Waktu pengiriman Limbah yang belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Jumlah tenaga yang mengikuti pelatihan teknis dan fungsional
801 Orang 562 orang
Tenaga honorer BLUD jika dilatih ada kemungkinan untuk pindah, karena status mereka yang bukan PNS Tetap.
Sulitnya mencari penyelenggara diklat yang memenuhi kriteria pelatihan yang diinginkan RSUD Tarakan
Belum terpenuhinya jumlah PNS untuk tenaga medis maupun penunjang non medis.
Kajian terhadap renstra Kementerian Kesehatan RI 2015-2019
Persentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100 % SPM : 100%
Kebijakan yang menyatakan pasien miskin tetap dilayani
Adanya instruksi dari gubernur
- Kurangnya kesadaran masyarakat pentingnya jaminan kesehatan
- Kurangnya anggaran pemerintah untuk dialokasikan ke jaminan kesehatan masyarakat miskin
- Mobilisasi penduduk daru luar kota/provinsi yang tidak mempunyai jaminan kesehatan
12
SPEK KAJIAN
CAPAIAN /KONDISI STANDAR
YANG DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMASALAHAN INTERNAL EKSTERNAL
Persentase ibu hamil, bersalin dan nifas yang mendapatkan penanganan komplikasi kebidanan
43 Orang Sasaran Kementerian: 58,5
Persentase Rumah Sakit yang mampu PONEK
Sasaran Kementerian : 67
Sudah ada TIM dan sarana Ponek
Belum semua tim mendapat kesempatan pelatihan
PONEK sudah berjalan tetapi belum semua tim dilatih
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita
3255 Orang Sasaran Kementerian : 78
Cakupan penanganan neonatal komplikasi
14 Orang Sasaran Kementerian : 60
Prevalensi kasus HIV pada populasi dewasa
26 Orang Sasaran Kementerian : 0,2
Jumlah kasus TB paru 1886 Orang Sasaran Kementerian :235
Persentase kasus baru TB Paru BTA + yang ditemukan
328 Orang Sasaran Kementerian : 73
Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin
84,13 % Sasaran Kementerian : 80
- Kekosongan perbekalan farmasi di distributor - Waktu pengiriman
Angka kesakitan malaria
12 Orang IS 2010 : 5 / 1000 penduduk
Meningkatnya kasus pasien yang terjangkit malaria
Pola hidup masyarakat yang kurang sehat
Kurangnya sosialisasi tentang kebersihan lingkungan dan penyebaran penyakit
Prevalensi HIV 1,79 % IS 2010 : 0,9
Peran aktif tenaga medis yang menangani pasien ODHA (Jumlah pasien ODHA Tahun 2018 adalah 27 orang, jumlah ini turun dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 37 orang, total keseluruhan mulai tahun 2008 adalah 362 orang)
Mobilisasi dan gaya hidup masyarakat beresiko tinggi HIV yang tidak terkendali
Masih kurangnya Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat memerikasakan diri sedini mungkin untuk mengetahui kesehatan mereka
-
-
Masih terbilang tinggi hasil capaian karena sering lolos follow up ODHA terbaru terutama pada factor resiko tinggi
Sering terjadinya perubahan alur pengambilan obat ARV yang tidak diketahui pasien.
RTRW
Kawasan PKW, PKL, dan PKLp terdapat Sarana dan Prasarana kesehatan belum optimal
Akses pelayanan kesehatan
Akses pelayanan kesehatan
Jauhnya letak RSUD TARAKAN dari kota sehingga jika malam jarang angkutan umum
Akses pelayanan kesehatan
Kurangnya sarana dan prasarana
Akses listirik dan air bersih yang belum optimal
13
SPEK KAJIAN
CAPAIAN /KONDISI STANDAR
YANG DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMASALAHAN INTERNAL EKSTERNAL
Struktur Geografis lingkungan Rumah Sakit berbukit-bukit yang menjadi pemukiman masyarakat
Rumah Sakit tidak mempunyai kewenangan untuk melarang masyarakat membangun perumahan di kawasan sekitar Rumah Sakit
Kurang tegasnya Pemerintah Daerah thd masyarakat yang membangun perumahan di sekitar lingkungan Rumah Sakit
KLHS
Pemusnahan/ pengolahan limbah medis di Rumah sakit masih terbatas.
Kurangnya sarana pengolahan sistem Aerasi
Pemukiman penduduk berkembang mendekati rumah sakit
Mahalnya biaya pengiriman abu B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Tenaga transporter terbatas yang memiliki surat iizin lengkap
E. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan LKjIP RSUD Tarakan adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Tugas Pokok dan Fungsi
D. Struktur Organisasi
E. Sistematika Laporan
Bab II Perencanaan Kinerja
A. Rencana Strategis
B. Perjanjian Kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Tahun 2018
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
C. Akuntabilitas Anggaran
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Lampiran
14
LKJiP 2018 BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Rencana Strategis RSUD Tarakan adalah merupakan pernyataan
komitmen bersama jangka menengah mengenai upaya terencana dan sistematis
untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pengelolaan
manajemen internal yang terpadu serta sarana dan prasarana kerja yang
memadai, yang bertujuan untuk dapat meningkatkan produktivitas dan
akuntabilitas kinerja seluruh pejabat dan pelaksana/staf dilingkungan RSUD
Tarakan melalui perencanaan yang efektif dan terarah dengan pelaksanaan
kegiatan yang berorientasi pada hasil, penyusunan laporan, pengendalian serta
evaluasi kegiatan pada tahun berikutnya.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam Rencana Strategis (Renstra)
2016-2021 diperlukan strategi dan kebijakan yang membangun daerah sehingga
tetap berjalan sesuai koridor perencanaan pembangunan. Penyusunan strategi
dan kebijakan dalam Renstra melibatkan keseluruhan bidang/bagian, karena
dalam pelaksanaan program/kegiatan perlu adanya koordinasi dan sinkronisasi
antar bidang/bagian maupun unit dan instalasi.
1. Strategi
Strategi adalah rangkaian cara atau langkah-langkah yang berisikan
program indikatif dalam rangka meningkatkan persentase keberhasilan
pencapaian pembangunan daerah. Sedangkan rumusan strategi merupakan
pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai dengan tindak
lanjut berupa penyusunan serangkaian kebijakan yang tepat. Adapun strategi
jangka menengah pelayanan RSUD Tarakan, yaitu:
1. Pengembangan pelayanan medik spesialistik.
2. Standarisasi pelayanan kesehatan melalui akreditasi Rumah Sakit.
3. Pengembangan peralatan yang modern sesuai perkembangan teknologi.
4. Pengembangan gedung RS sesuai standar.
15
5. Pengembangan manajemen mutu Rumah Sakit.
6. Peningkatan kompetensi SDM Rumah Sakit
7. Pengembangan manajemen pemeliharaan gedung, peralatan medis, dan
penunjang medis
2. Kebijakan
Setelah tujuan dan sasaran ditetapkan, maka tahap selanjutnya adalah
menetapkan cara pencapaian, adapun cara untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut dijabarkan melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan.
Kebijakan adalah suatu ketentuan yang telah disepakati oleh unsur-unsur
penyelenggara dan telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang untuk dijadikan
petunjuk dan pedoman bagi kegiatan penyelenggara pelayanan kesehatan
rumah sakit dan masyarakat, agar tercapai kelancaran, keterpaduan dan
keselarasan dalam upaya mewujudkan capaian sasaran, tujuan, misi dan visi.
Untuk itu RSUD Tarakan pada tahun 2018 menetapkan sebanyak 8
(delapan) kebijakan resmi sebagai berikut:
1. Melakukan rekrutmen dan membuka peluang yang seluas-luasnya bagi
tenaga dokter spesialis untuk mengisi formasi minimal sesuai klasifikasi
tenaga medis Rumah Sakit tipe B.
2. Memantapkan dan meningkatkan kemampuan semua jenis pelayanan
spesialistik yang mengarah pada terwujudnya pelayanan unggulan rumah
sakit untuk IGD, IRJA, IRNA, dan Penunjang Medik.
3. Mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana rumah sakit dengan
melaksanakan penyempurnaan fisik gedung dan lingkungannya.
4. Meningkatkan kemampuan pengelolaan rumah sakit yang efektif dan efisien
melalui pengembangan system informasi manajemen rumah sakit.
5. Menyusun dan merencanakan diklat fungsional maupun teknis sesuai standar
kompetensi ketenagaan Rumah Sakit.
6. Mengoptimalkan Tim mutu serta melakukan kerjasama dengan instansi
terkait dalam melakukan penyusunan standar pelayanan publik dan survey
kepuasan pelanggan.
16
7. Mengoptimalkan Komite Medis dan Keperawatan serta tim APIP untuk
melakukan audit medis dan keperawatan sebagai upaya peningkatan
efektifitas pelayanan dan administrasi.
8. Meningkatkan sarana prasarana pengelolaaan limbah rumah sakit sesuai
standar tata kelola limbah.
B. Perjanjian kinerja
Perjanjian Kinerja dimulai dari Perencanaan kinerja guna menggambarkan
capaian yang akan diwujudkan oleh suatu Perangkat Daerah dalam satu tahun
tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian
Kinerja ini berisi penugasan dari Gubernur Kalimantan Utara untuk
melaksanakan program dan kegiatan yang disertai dengan Indikator Kinerja dan
Targetnya. Melalui Perjajian Kinerja inilah kinerja RSUD Tarakan menjadi terukur
sesuai tugas dan fungsinya.
Perjanjian Kinerja 2018 ini disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja RSUD Tarakan Tahun 2018
NO Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Renstra
(1) (2) (3) (4)
1. Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
Rasio dokter terhadap jumlah penduduk
70 %
Pemenuhan SDM yang berkompeten 70 %
Persentase Pemenuhan Jumlah Peralatan yang sesuai Standar
70 %
Indeks Kepuasaan Masyarakat 85 %
17
Tabel 2.2 Program Kerja Dan Anggaran Biaya Tahun 2018
No Program Anggaran Keterangan
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran Rp 14.878.816.844,00 APBD
2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Rp 15.677.000.000,00 APBD
3. Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur Rp 4.770.000.000,00 APBD
4. Program Upaya Kesehatan
Masyarakat Rp 2.680.000.000,00 APBD
5. Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan Rp 680.000.000,00 APBD
6.
Program Pengadaan,Peningkatan
Sarana dan Prasarana RS/RS
Jiwa/RS Paru-paru/RS Mata
Rp 27.589.000.000,00 APBD
7.
Program Pemeliharaan Sarana
dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS
Paru-paru/RS Mata
Rp 4.700.000.000,00 APBD
8. Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat Rp 93.600.000,00 APBD
J U M L A H Rp 71.068.416.844,00 APBD
18
LKJiP 2018 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntablitas Kinerja RSUD Tarakan yang dibuat dalam format Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan bentuk pertanggung jawaban
kinerja yang memuat realisasi dan tingkat capaian yang telah diperjanjikan pada
tahun 2018. Pengukuran dilakukan dengan cara membandingkan antara target
sasaran yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja dengan realisasinya.
Adapun tujuan dilakukannya pengukukan kinerja adalah dalam rangka
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis
perangkat daerah juga mengevaluasi seberapa baik kinerja organisasi. Capaian
Kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah diperjanjikan.
A. Capaian Kinerja Tahun 2018
Dari semua hasil pengumpulan data kinerja dilakukan kategorisasi kinerja
(penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu:
Tabel 3.1 Tabel Skala Nilai Peringkat Kinerja
Interval Nilai
Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja Kode
91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
≤ 50 Sangat Rendah Merah
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 tahun 2010
19
Penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan.
Penghitungan prosentase pencapaian dan rencana tingkat capaian perlu
memperhatikan karakteristik komponen realisasi. Dalam kondisi semakin Tinggi
realisasi semakin menunjukkan pencapaian kinerja semakin baik. Pengukuran
capaian kinerja atas sasaran dan progam dilakukan dengan membandingkan
antara rencana/target dengan realisasi dari setiap indikator kinerja yang
ditetapkan, atau dengan menggunakan rumus:
Capaian (%) = Realisasi
x 100 Target
Untuk melakukan pengukuran capaian kinerja, digunakan indikator kinerja
sebagai berikut :
1. Indikator Kinerja pada tingkat sasaran yang merupakan tolak ukur
keberhasilan suatu sasaran tersebut agar bisa dicapai.
2. Indikator Kinerja pada tingkat sasaran strategis yang terdiri dari :
Input (masukan) yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan agar dapat menghasilkan output (keluaran)
Output (keluaran) yaitu sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari
sesuatu kegiatan baik berupa fisik maupun non fisik
Outcome (hasil) yaitu sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran
pada waktu tertentu secara langsung
Benefit (manfaat) yaitu sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari suatu
kegiatan
Impact (dampak) yaitu pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun
negative pada setiap tingkapan indikator yang berdasarkan asumsi yang
telah ditetapkan.
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh
RSUD Tarakan Provinsi Kalimantan Utara dilakukan dengan melakukan
perbandingan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai
ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis RSUD Tarakan beserta
target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:
20
Tabel 3.2 Capaian Kinerja RSUD Tarakan Tahun 2018
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Program Kegiatan Satuan Target kinerja 2018
Realisasi kinerja 2018
Capaian (%)
Kriteria
1 Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
Rasio dokter terhadap jumlah penduduk (Dokter Spesialis)
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah-masalah Kesehatan
Orang 20 16 80% Tinggi
Pemenuhan SDM yang Berkompeten
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Orang 500 497 99,4% Sangat
Baik
Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan
Orang 500 427 85,4% Tinggi
Persentase Pemenuhan Jumlah Peralatan yang sesuai Standar
Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru-Paru/RS Mata
Pengadaan Alat-alat Kesehatan
Unit 36 36 100% Sangat
Baik
Indeks Kepuasan Masyarakat
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Kali 70 54 77% Tinggi
Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan di Dalam Daerah
Kali 150 130 87% Tinggi
21
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Negeri
Orang 5 2 40% Sangat Rendah
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Unit 9 9 100% Sangat
Baik
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Paket 2 2 100% Sangat
baik
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Paket 8 7 86% Tinggi
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Unit 10 10 100% Sangat
Baik
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Media 1 1 100% Sangat
Baik
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
Dokumen 16 16 100% Sangat
Baik
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru-Paru/RS Mata
Pemeliharaan Rutin/Berkala RS Unit 2 2 100%
Sangat Baik
Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Kesehatan RS
Unit 70 57 81% Tinggi
22
Berdasarkan tabel diatas terdapat 8 kegiatan yang mencapai kriteria sangat baik
dengan kode hijau tua, 6 kegiatan yang mencapai kriteria tinggi dengan kode
hijau muda dan ada 1 kegiatan yang kriterianya sangat rendah dengan kode
merah, serta didapat rata-rata capaian kinerja dari masing-masing indikator,
yaitu:
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut adalah gambaran pencapaian per indikator dengan informasi
program/kegiatan, realisasi tahun 2017, target akhir renstra dan persentase
capaian renstra sampai dengan tahun 2018. Dalam pelaksanaannya tentu tidak
lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi baik faktor pendukung/penghambat
atau keberhasilan/kegagalan dan permasalahan yang dihadapi serta upaya yang
akan dilakukan sebagai pemecahan masalah.
Indikator 1: Rasio Dokter Terhadap Jumlah Penduduk (Dokter Spesialis)
Pada indikator ini yang menjadi program adalah “Program Upaya
Kesehatan Masyarakat” dan yang menjadi kegiatan adalah “Peningkatan
Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan”, dimana dalam kegiatan
tersebut berisi belanja barang/jasa bahan obat-obatan, belanja perawatan pasien
KDRT, belanja perjalanan dinas mengantar pasien miskin dan terlantar serta
belanja kantor berupa honorarium tenaga dokter spesialis.
Analisa Capaian Kinerja
RSUD Tarakan berusaha meningkatkan mutu pelayanan dan
memaksimalkan kinerja sebagai wujud kesungguhan dalam melayani
masyarakat dengan setulus hati sesuai dengan mottonya, ini terwujud dalam
indikator rasio dokter terhadap jumlah penduduk (Dokter Spesialis) dengan
capaian kinerja tahun 2018 sebesar 80% dari perbandingan antara realisasi dan
target, seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:
23
Tabel 3.3 Capaian Kinerja
Indikator Rasio Dokter Terhadap Jumlah Penduduk
Indikator Program Kegiatan
Rea
lis
as
i 2
01
7
Ta
rge
t 2
01
8
Rea
lis
as
i 2
01
8
Cap
aia
n (
%)
Ta
rge
t A
kh
ir
Ren
str
a (
20
21
)
Cap
aia
n
Ren
str
a
s/d
Ta
hu
n 2
01
8 (
%)
Rasio Dokter Terhadap Jumlah Penduduk (Dokter Spesialis)
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah-masalah Kesehatan
9 Orang
20 Orang
16 Orang
80% 20
Orang 80%
Jumlah dokter umum dan spesialis diprediksi akan bertambah pada Tahun
2019 nanti, dikarenakan pada tahun 2018 pemerintah daerah Provinsi
Kalimantan Utara membuka peluang bagi masyarakat luas baik dalam Provinsi
maupun dari luar Provinsi yang ingin bergabung di dunia birokrasi pemerintahan
atau rekruitmen CPNS dengan formasi yang diutamakan adalah di bidang
kesehatan dan pendidikan, dan CPNS yang diyatakan lulus akan mulai bekerja
di tahun 2019, dimana untuk formasi dokter seluruhnya akan ditempatkan di
Rumah Sakit Provinsi Kalimantan Utara yaitu RSUD Tarakan. Sebagai tambahan
informasi, adapun perkembangan jumlah dokter spesialis yang ada di RSUD
Tarakan pada tahun 2017 dan 2018 seperti yang terlihat pada gambar dibawah
berikut ini:
Gambar 3.1 Jumlah Dokter Spesialis RSUD Tarakan
36
38
40
42
DokterSpesialis
Jumlah Dokter Spesialis PNS dan BLUD
Tahun 2017 Tahun 2018
Tahun 2017:
Dokter Spesialis 38 Orang
Tahun 2018:
Dokter Spesialis 40 Orang
24
Faktor Pendukung
Sebagai rumah sakit Provinsi Kalimantan Utara, rasio dokter yang ada
tentunya akan berpengaruh pada pelayanan dan penanggulangan masalah
kesehatan pada masyarakat yang memiliki keluhan dan penyakit yang berbeda-
beda dan tentunya diperlukan juga penanganan oleh dokter yang berbeda
keahlian sebagai upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya penduduk Provinsi Kalimantan Utara yang berpatokan
pada Permenkes Nomor 56 Tahun 2014. Dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan, RSUD Tarakan didukung oleh beberapa faktor dalam indikator ini
antara lain:
1. Bertambahnya jumlah dokter umum pada RSUD melalui rekruitmen CPNS
pada tahun 2017 yang mana akan meningkatkan pelayanan ke
masyarakat lebih luas.
2. Pada tahun 2018 sebanyak 3 orang dokter umum menyelesaikan
pendidikan sebagai dokter spesialis dan akan menambah jumlah dokter
spesialis di RSUD Tarakan.
3. Bertambahnya jumlah dokter spesialis yang berstatus Tenaga Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai bentuk peningkatan mutu
pelayanan RSUD yang mampu melayani pasien dengan berbagai
penyakit.
Faktor Penghambat
Secara persentase pelayanan yang ada di RSUD Tarakan belum terlaksana
secara optimal, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam indikator
ini, antara lain:
1. Terbatasnya jumlah dokter spesialis tertentu, dari target 20 orang dokter
spesialis yang terealisasi hanya sebanyak 16 orang sampai dengan
triwulan keempat, hal ini dikarenakan kurangnya minat dari dokter
spesialis mengabdikan diri di Provinsi Kalimantan Utara yang terbilang
provinsi baru dimana dari segi sektor perekonomian, sektor pendidikan,
sektor pariwisata dan sektor lainnya masih belum stabil untuk mendukung
kehidupan mereka layaknya seperti kehidupan di kota besar lainnya.
25
Indikator 2: Pemenuhan SDM yang Berkompeten
Pada indikator ini yang menjadi program adalah “Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur” dan yang menjadi kegiatan adalah
“Pendidikan dan Pelatihan Formal” dan “Sosialisasi Peraturan Perundang-
Undangan”. Dalam indikator ini peningkatan kompetensi SDM yang dimiliki baik
tenaga medis maupun non medis dilakukan dengan pelaksanaan pendidikan,
pelatihan, bimtek, workshop, seminar, sosialisasi dan lainnya. Berikut ini
beberapa pelatihan yang telah dilaksanakan dan diikuti pada Tahun 2018 baik
inhouse training maupun exhouse training, antara lain:
1. Pelatihan Fungsional
Pendidikan USG Muskuloskeletal
Pelatihan Resertifikasi Keterampilan Dasar Bagi Perawat Kamar
Bedah
Pelatihan ATLS 2018
Pelatihan Sertifikasi Perawat Kamar Bedah Melalui Basic Skill
Course Fir The Operating Room Nurse (BSCORN)
Pelatihan Advance Cardio Life Support (ACLS) Perawat
Pelatihan Continuing Orthopedic Nursing Education (CONE)
Osteosynthesis
Pelatihan Hemodialisis
Pelatihan Keperawatan Intensif Anak (PICU) di RSUP
Pelatihan Penatalaksanaan Kegawat Daruratan Medik
Job Training CT Scan 128 Slices
2. Pelatihan Teknis
Latihan Drill Borgol, Tongkat dan Beladiri Polri
Sosialisasi SPI RS dan Peran Serta Coding Dalam Upaya Upaya
Pencegahan Fraund
Sosialisasi dan Implementasi Peraturan Presiden No. 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pelatihan CSSD Advanced Courses 2018 'Peningkatan Mutu
Layanan CSSD Menunjang Rumah Sakit Terakreditasi SNARS
Edisi I 2018"
26
Pelatihan Food Service & HACCP
Sosialisasi Peraturan Perundang - undangan Bidang Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Tahun 2018
Sosialisasi Pengisian Manifest Elektronik Limbah B3 dan Pelaporan
Online
Profesi Manajer Keuangan dan Akuntansi Rumah Sakit Angkatan
Ke – 9
Workshop Pengelolaan Spesimen Klinis dan Lingkungan untuk
Pemeriksaan Mikrobiologi
Pelatihan Penyusunan RESTRA – RENJA Organisasi Perangkat
Daerah (OPD)
Gambar 3.2 Sosialisasi Penguatan Sakip dan Perjanjian Kinerja
Gambar 3.3 Peluncuran Inovasi Perubahan Proyek
27
Analisa Capaian Kinerja
Dari dua kegiatan yang ada dalam indikator ini baik yang telah dilaksanakan
secara inhouse training maupun exhouse training, RSUD Tarakan mampu
memperoleh capaian kinerja hingga 92% dengan melaksanakan kegiatan
pemenuhan SDM yang berkompeten dan mengikutsertakan 497 orang peserta
pendidikan dan pelatihan serta 427 orang peserta sosialisasi peraturan
perundang-undangan, seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.4 Capaian Kinerja
Indikator Pemenuhan SDM yang Berkompeten
Indikator Program Kegiatan
Rea
lis
as
i 2
01
7
Ta
rge
t 2
01
8
Rea
lis
as
i 2
01
8
Cap
aia
n (
%)
Ta
rge
t A
kh
ir
Ren
str
a (
20
21
)
Cap
aia
n
Ren
str
a
s/d
Ta
hu
n 2
01
8 (
%)
Pemenuhan SDM yang Berkompeten
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan Pelatihan Formal
- 500
Orang 497
Orang 99%
500 Orang
99%
Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan
- 500
Orang 427
Orang 85%
500 Orang
85%
Faktor Pendukung
Dalam rangka mencapai sasaran terwujudnya pelayanan kesehatan yang
bermutu, salah satu indikator yang harus dipenuhi adalah pemenuhan SDM yang
berkompeten, dimana kegiatan ini merupakan kegiatan pengembangan
kompetensi SDM yang dimiliki RSUD Tarakan sebagai upaya meningkatkan
kualitas sumber daya aparatur agar dapat bekerja lebih professional serta
mampu melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan RSUD Tarakan
dan memenuhi kriteria standar nasional pelayanan kesehatan. Ada beberapa
faktor yang mendukung indikator ini, antara lain:
1. Tersedianya tempat atau ruangan pelatihan yang memadai dan
representative di lantai 6 gedung RSUD Tarakan yang mampu
menampung hingga 800 orang serta ruangan-ruangan diklit lainnya.
28
2. Dengan memiliki tempat atau ruangan pelatihan yang memadai, mampu
menghemat penggunaan anggaran perjalanan dinas.
Faktor Penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam indikator pemenuhan
SDM yang berkompeten ini, antara lain:
1. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi, maka
perlu dilakukan upgrade atau pembaharuan baik sumber daya aparatur
maupun peralatan yang dimiliki, oleh karena itu untuk meningkatkan
sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi perlu kegiatan yang
mewadahi hal tersebut, seperti pelatihan-pelatihan baik teknis maupun
fungsional. Hal tersebut tentu saja berkaitan dengan anggaran yang
dimiliki setiap OPD, berkaitan dengan anggaran yaitu adanya
keterbatasan anggaran untuk melaksanakan kegiatan tersebut sehingga
kegiatan ini belum optimal tersentuh sumber daya aparatur secara merata
dan menyeluruh.
2. Berkaitan dengan hal diatas, dikarenakan jumlah pegawai baik PNS
maupun pegawai BLUD mencapai 1000 orang.
3. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan klasifikasi jenis dari kegiatan yang
dilaksanakan, yang mana masuk kategori pendidikan dan pelatihan,
kategori sosialisasi perundang-undangan, dan kategori bimbingan teknis,
karena masing-masing kategori memiliki perbedaan baik dari segi waktu
pertemuan (JP), narasumber, maupun materi yang diberikan sebagai
upaya tepat sasaran terhadap peserta yang akan mengikuti kegiatan
tersebut dan memiliki sumber daya manusia yang memenuhi kriteria
standar nasional pelayanan kesehatan guna meningkatkan mutu
pelayanan terhadap masyarakat.
Indikator 3: Persentase Pemenuhan Jumlah Peralatan yang Sesuai Standar
Pada indikator ini capaian kinerja sangat baik mencapai hal ini
menggambarkan salah satu misi RSUD Tarakan yaitu “Mewujudkan Pengelolaan
Rumah Sakit yang Profesional” dimana pemenuhan sarana dan prasarana yang
29
diadakan sesuai standar Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 Pasal 35 yang
berbunyi (1) Peralatan Rumah Sakit Umum Kelas B harus memenuhi standar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah paling sedikit terdiri
dari peralatan medis untuk instalasi gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, rawat
intensif, rawat operasi, persalinan, radiologi, laboratorium klinik, pelayanan
darah, rehabilitasi medik, farmasi, instalasi gizi dan kamar jenazah. Berikut
beberapa pengadaan alat-alat kesehatan, antara lain:
Gambar 3.4 Alat Phototherapy
Gambar 3.5 Alat Kalibrasi
30
Gambar 3.6 Alat Kesehatan Mata
Gambar 3.7 Mesin Ventilator
Analisa Capaian Kinerja
Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu sebagaimana
sasaran jangka menengah RSUD Tarakan selain harus memiliki sumber daya
aparatur yang berkompeten dan profesional, RSUD Tarakan juga harus memiliki
sarana dana prasarana yang memenuhi standar pelayananan. Dengan sarana
dan prasarana yang memadai tentunya berdampak pada kualitas pelayanan
31
kesehatan yang akan diberikan kepada masyarakat sebagai rumah sakit umum
daerah dan rujukan dari berbagai kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan
Utara.
Sebagai upaya meningkatkan pemenuhan jumlah peralatan yang sesuai
standar adalah melalui kegiatan pengadaan alat-alat kesehatan yang dilakukan
seiring bertambahnya pola penyakit yang ada di masyarakat serta semakin
berkembangnya teknologi terutama di bidang kesehatan. Pada target renstra
satuan yang digunakan adalah item sedangkan pada target renja tahun 2018
berubah menjadi paket, agar dapat menghitung nilai capaian renstra sampai
dengan 2018 maka satuan paket yang ada di renja dilihat lagi uraiannya
berdasarkan dari Laporan Realisasi Anggaran, maka didapatkan hasil capaian
renstra sampai dengan tahun 2018 adalah 52%, seperti yang terlihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.5 Capaian Kinerja
Indikator Persentase Pemenuhan Jumlah Peralatan yang Sesuai Standar
Indikator Program Kegiatan
Rea
lis
as
i 2
01
7
Ta
rge
t 2
01
8
Rea
lis
as
i 2
01
8
Cap
aia
n (
%)
Ta
rge
t A
kh
ir
Ren
str
a (
20
21
)
Cap
aia
n
Ren
str
a
s/d
Ta
hu
n 2
01
8 (
%)
Persentase Pemenuhan Jumlah Peralatan yang Sesuai Standar
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru-paru/RS Mata
Pengadaan Alat-alat Kesehatan RS
54 Item
1 Paket
(36 Item)
1 Paket
(36 Item)
100% 174 Item
52%
Faktor Pendukung
Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaannya adalah
dalam indikator pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit ini pembelian alat
kesehatan telah dilakukan melalui Aplikasi E-Catalogue yang mana pembelian
melalui aplikasi ini RSUD Tarakan bisa menentukan sendiri produk sesuai
32
dengan kebutuhan, serta informasi mengenai produk baik berupa spesifikasi,
merek, dan harga. Melalui aplikasi E-Catalogue perbandingan harga juga bisa
dilihat dari beberapa penyedia jasa sehingga menjamin akuntabilitas dan harga
yang ditawarkan pun lebih murah.
Faktor Penghambat
Adapun yang menjadi faktor kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah masih terbatasnya anggaran yang ada untuk menunjang kegiatan
pengadaan alat-alat kesehatan yang mana sarana dan prasarana yang memadai
sangat berperan dalam mendukung peningkatan pelayanan rumah sakit serta
mengimbangi sumber daya aparatur yang berkompeten dan professional.
Indikator 4: Index Kepuasan Masyarakat
Setiap masyarakat yang datang ke rumah sakit memiliki harapan yang
sama yaitu mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya dari pihak rumah sakit dan
sebagai wujud atau bentuk dari pelayanan tersebut adalah pihak rumah sakit
harus mampu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai dan ditunjang
dengan sumber daya aparatur yang professional serta program kerja yang dapat
meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang ada di rumah
sakit.
Dalam indikator indeks kepuasan masyarakat terdapat 5 program
pendukung, antara lain:
1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
RSUD Tarakan sebagai rumah sakit tipe B memiliki standar yang telah
ditentukan dalam Permenkes No. 56 Tahun 2014. Dalam program ini berisi
kegiatan honorarium panitia tim penyusun standar akreditasi, honorarium tenaga
ahli/instruktur/narasumber, serta belanja transportasi dan akomodasi tenaga
ahli/instruktur/narasumber pendampingan akreditasi.
33
Tabel 3.6 Capaian Kinerja
Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan)
Indikator Program Kegiatan
Rea
lis
as
i 2
01
7
Ta
rge
t 2
01
8
Rea
lis
as
i 2
01
8
Cap
aia
n (
%)
Ta
rge
t A
kh
ir
Ren
str
a (
20
21
)
Cap
aia
n
Ren
str
a
s/d
Ta
hu
n 2
01
8 (
%)
Indeks Kepuasan Masyarakat
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
16 Dok
16 Dok
16 Dok
100% 16
Dok 100%
2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaaan Kesehatan Masyarakat
Program ini berisi kegiatan pengembangan media promosi dan informasi
sadar hidup sehat berupa belanja cetak dan penggandaan, belanja makan
minum dan belanja perjalanan dinas dengan target 1 (satu) media dalam
anggaran tahun 2018 dan RSUD Tarakan mampu merealisasi kinerja dari
program ini sama dengan target yang ada.
Tabel 3.7 Capaian Kinerja
Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat)
Indikator Program Kegiatan
Rea
lis
as
i 2
01
7
Ta
rge
t 2
01
8
Rea
lis
as
i 2
01
8
Cap
aia
n (
%)
Ta
rge
t A
kh
ir
Ren
str
a (
20
21
)
Ca
pa
ian
Ren
str
a
s/d
Ta
hu
n 2
01
8 (
%)
Indeks Kepuasan Masyarakat
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaaan Kesehatan Masyarakat
Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
- 1
Media 1
Media 100%
45 Media
2,22%
34
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Dalam program ini berisi kegiatan yang menunjang peningkatan sarana dan
prasarana aparatur seperti pengadaan mobil dinas yang diperuntukkan kepada
dokter spesialis, sebelumnya ditargetkan 5 unit dan pada anggaran perubahan
bertambah 4 unit, sehingga totalnya menjadi 9 unit. Peningkatan sarana dan
prasarana pun dilakukan pada kegiatan lain seperti pengadaan alat penghancur
limbah, pengadaan Uninterupted Power Supply (UPS), pengadaan Trolley
Makanan, pengadaan meubelair, pengadaan peralatan instalasi laundry,
pengadaan laptop, pengadaan lemari arsip, pengadaan peralatan sound system,
proyektor, dan layar, pemeliharaan kendaraan dinas/operasional dan
pemeliharaan gedung/bangunan.
Tabel 3.8 Capaian Kinerja
Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur)
Indikator Program Kegiatan
Rea
lis
as
i 2
01
7
Ta
rge
t 2
01
8
Rea
lis
as
i 2
01
8
Cap
aia
n (
%)
Ta
rge
t A
kh
ir
Ren
str
a (
20
21
)
Cap
aia
n
Ren
str
a
s/d
Ta
hu
n 2
01
8 (
%)
Indeks Kepuasan Masyarakat
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan kendaraan dinas / operasional
2 Unit
9 Unit
9 Unit
100% 8
Unit 138%
Pengadaan Perlengkapan Gedung kantor
2 Paket
2 Paket
2 Paket
100% 8
Unit 50%
Pengadaan Peralatan Gedung kantor
- 8
Paket 7
Paket 86%
21 Unit
33%
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
- 10
Unit 10
Unit 100%
10 Unit
100%
35
4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini berisi kegiatan tunjangan pengelola keuangan, tunjangan
pengurus barang, operator sistem informasi manajemen, honorarium tim
pengadaan barang dan jasa, belanja jada pengamanan, belanja jasa cleaning
service, biaya perjalanan dinas luar daerah, biaya perjalanan dinas dalam
daerah, dan biaya perjalanan dinas luar negeri.
Tabel 3.9 Capaian Kinerja
Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (Program Pelayanan Administrasi Perkantoran)
Indikator Program Kegiatan
Rea
lis
as
i 2
01
7
Ta
rge
t 2
01
8
Rea
lis
as
i 2
01
8
Cap
aia
n (
%)
Ta
rge
t A
kh
ir
Ren
str
a (
20
21
)
Cap
aia
n R
en
str
a
s/d
Ta
hu
n 2
01
8
(%)
Indeks Kepuasan Masyarakat
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rapat-rapat Koordinasi, dan Konsultasi ke Luar Daerah
35 Kali
70 Kali
54 Kali
77% 535 kali
17%
Rapat-rapat Koordinasi, Pembinaan, dan Pengawasan di Dalam Daerah
150 Kali
150 Kali
130 kali
87% 1430 Kali
20%
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Negeri
- 5
Orang 2
Orang 40%
4 Kali
18%
5. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
Dalam program ini sarana dan prasarana yang telah ada perlu dilakukan
pemeliharaan untuk menghindari kerusakan dan pengeluaran tak terduga.
Program ini berisi kegiatan belanja pemeliharaan dan kalibrasi alat kesehatan
dan belanja bahan dan jasa pengiriman limbah. Kegiatan ini terkendala dengan
36
kegiatan berupa lelang, volume alat kesehatan yang diusulkan tidak dapat semua
dilakukan kalibrasi dikarenakan ketidakmampuan tim Badan Pengelola Fasilitas
Kesehatan (BPFK) dalam mengkalibrasi keseluruhan alat yang diusulkan, serta
permasalahan lainnya adalah penyedia jasa yang jauh menyulitkan dalam hal
negosiasi dan komunikasi.
Tabel 3.10 Capaian Kinerja
Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
RS/RS Jiwa/RS Paru-paru/RS Mata)
Indikator Program Kegiatan R
ea
lis
as
i 2
01
7
Ta
rge
t 2
01
8
Rea
lis
as
i 2
01
8
Cap
aia
n (
%)
Ta
rge
t A
kh
ir
Ren
str
a (
20
21
)
Cap
aia
n
Ren
str
a
s/d
Ta
hu
n 2
01
8 (
%)
Indeks Kepuasan Masyarakat
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru-paru/RS Mata
Pemeliharaan Rutin/Berkala RS
2 Unit
2 Unit
2 Unit
100% 2
Unit 100%
Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit
70 Unit
70 Unit
57 Unit
81% 350 Unit
36,3%
Analisa Capaian Kinerja
Dalam indikator indeks kepuasan masyarakat berisi evaluasi dan
pengembangan standar pelayanan kesehatan, kegiatan ini pendampingan dan
evaluasi survey akreditasi yang harus dilalui sebuah rumah sakit dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan sehingga terakeditasi oleh lembaga survey
pemerintah dalam hal ini KARS.
Laporan Survey ini penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja unit
pelayanan yang bermanfaat dalam penyusunan kebijakan peningkatan kualitas
pelayanan bagi RSUD Tarakan dan dapat dipergunakan oleh masyarakat
pengguna pelayanan sebagai gambaran kinerja pelayanan. Adapun metode
pengumpulan data dilakukan sesuai dengan Kemenpan RB Nomor 14 Tahun
37
2017 yaitu pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada responden
yang dilakukan oleh tim penyusunan survey dan melalui pengisian langsung oleh
responden. Dalam survey ini terdapat 9 unsur pelayanan publik yang disurvey
dan nilainya akan disusun sebagai Survey Kepuasan Masyarakat, ada 9
unsur/ruang lingkup Survey Kepuasan Masyarakat yaitu:
1. Persyaratan
2. Sistem, mekanisme dan prosedur
3. Waktu Penyelesaian
4. Biaya/Tarif
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
6. Kompetensi Pelaksana
7. Perilaku pelaksana
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
9. Sarana dan Prasarana
Berikut tabel metode pengolahan data dan hasil:
Tabel 3.11 Skala Nilai Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Persepsi
Nilai Interval (NI) Nilai Interval
Konversi (NIK) Mutu
Pelayanan (x) Kinerja Unit
Pelayanan (y)
1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak Baik
2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik
3 3, 0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik
4 3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik
Berdasarkan Kepmenpan No. 14 Tahun 2017
Berikut hasil survey yang dilakukan pada 6 instalasi pelayanan yang ada di
RSUD Tarakan sebagai lokasi yang dapat mewakili penilaian terhadap
keseluruhan instalasi pelayanan, seperti yang terlihat pada atbel berikut ini:
38
Tabel 3.12 Hasil Nilai Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan RSUD Tarakan
No Unit Nilai Mutu
Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan
1. Instalasi Farmasi 76,29 C Kurang Baik
2. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 80,45 B Baik
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA) 77,98 B Baik
4. Instalasi Rawat jalan (IRJA) 75,68 C Kurang Baik
5. Instalasi Laboratorium 75,55 C Kurang Baik
6. Instalasi Radiologi 82,83 B Baik
Apabila dilihat secara keseluruhan dari nilai rata-rata yang diperoleh dari 6
instalasi, maka diperoleh hasil 78,13 atau dengan kata lain dapat kita simpulkan
bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan RSUD Tarakan yang
diwakili oleh 6 unit pelayanan masuk dalam kategori BAIK (B).
C. Akuntabilitas Anggaran
Untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan tentulah setiap OPD harus
memiliki indikator dari sasaran tersebut yang kemudian dari indikator yang ada
dituangkan dalam program kerja OPD dan diturunkan kedalam kegiatan-kegiatan
dari masing-masing program yang ada. Berdasarkan hal itu maka anggaran pun
diperlukan guna menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut, anggaran RSUD
Tarakan Provinsi Kalimantan Utara dapat terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.13 Target dan Realisasi Keuangan RSUD Tarakan Tahun 2018 (APBD)
NO Program/Kegiatan
Pagu Anggaran (APBD) Realisasi Keuangan
Murni (Rp)
Perubahan (Rp)
(Rp) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
14.158.816.844,00 14.878.816.844,00 13.640.832.973,00 91,68
Penyediaan Jasa komunikasi, Sumber daya air dan listrik
4.883.776.844,00 5.603.776.844,00 5.319.341.580,00 94,92
Penyediaan Jasa administrasi keuangan
4.291.000.000,00 4.291.000.000,00 3.672.903.827,00 85,60
Penyediaan Jasa kebersihan kantor
4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 3.676.330.580,00 91,91
39
Penyediaan Makanan dan minuman
198.000.000,00 198.000.000,00 190.926.500,00 96,43
Rapat-rapat koordinasi, pembinaan dan pengawasan keluar daerah
332.440.000,00 332.440.000,00 328.779.781,00 98,90
Rapat-rapat koordinasi, Pembinaan dan pengawasan di dalam daerah
353.600.000,00 353.600.000,00 353.493.743,00 99,96
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke Luar negeri
100.000.000,00 100.000.000,00 99.056.962,00 99,06
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
14.877.000.000,00 15.677.000.000,00 14.553.870.379,00 92,84
Pengadaan Kendaraan dinas/ operasional
1.000.000.000,00 1.800.000.000,00 1.768.842.000,00 98,27
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
382.000.000,00 382.000.000,00 379.214.330,00 99.27
Pengadaan peralatan gedung kantor
8.695.000.000,00 8.695.000.000,00 7.613.515.862,00 87,56
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
500.000.000,00 500.000.000,00 492.299.025,00 98,46
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 4.300.000.000,00 4.300.000.000,00 4.299.999.162,00 100
3
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.770.000.000,00 4.770.000.000,00 4.767.149.392,00 99,94
Pendidikan dan Pelatihan Formal
3.950.000.000,00 3.950.000.000,00 3.948.000.908,00 99,95
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
820.000.000,00 820.000.000,00 819.148.484,00 99,90
4
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3.400.000.000,00 2.680.000.000,00 2.534.080.473,00 94,56
Peningkatan pelayanan dan penanggulanagan masalah kesehatan
3.400.000.000,00 2.680.000.000,00 2.534.080.473,00 94,56
5
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
680.000.000,00 680.000.000,00 569.443.015,00 83,74
Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
680.000.000,00 680.000.000,00 569.443.015,00 83,74
6
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah sakit Mata
27.589.000.000,00 27.589.000.000,00 27.510.055.998,00 99,71
Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
27.589.000.000,00 27.589.000.000,00 27.510.055.999,00 99,71
7
Program Pemeliharaan Sarana dan Parasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah sakit Paru-paru/ Rumah sakit Mata
5.500.000.000,00 4.700.000.000,00 4.634.418.359,00 98,60
Pemeliharaan rutin/ berkala rumah sakit Pemeliharaan rutin/ berkala instalasi pengolahan limbah rumah sakit
1.500.000.000,00
500.000.000,00
700.000.000,00
500.000.000,00
639.816.206,77
498.960.000,00
91,40
99,79
Pemeliharaan rutin/ berkala alat-alat kesehatan rumah sakit
3.500.000.000,00 3.500.000.000,00 3.495.642.152,00 99,88
8
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
93.600.000,00 93.600.000,00 54.450.000,00 58,17
Pengembangan media promosi dan informasi hidup sehat
93.600.000,00 93.600.000,00 54.450.000,00 58,17
40
Tabel 3.14 Target dan Realisasi Keuangan RSUD Tarakan Tahun 2018 (BLUD)
No Program/ Kegiatan Pagu Anggaran
Realisasi
Keuangan
(Rp) (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Belanja Pegawai 15.000.000.000,00 13.414.800.000,00 89,43
Belanja Pegawai BLUD 15.000.000.000,00 13.414.800.000,00 89,43
2 Belanja Barang Dan Jasa 95.038.458.871,00 129.602.479.180,71 136,37
Belanja Barang Dan Jasa BLUD 95.038.458.871,00 129.602.479.180,71 136,37
3 Belanja Modal 6.000.000.000,00 3.578.051.575,00 59,63
Belanja Modal BLUD 6.000.000.000,00 3.578.051.575,00 59,63
Tabel 3.15 Alokasi dan realisasi Anggaran Gabungan APBD & BLUD Tahun 2018
NAMA
ANGGARAN
BELANJA TAK
LANGSUNG (Rp)
BELANJA LANGSUNG TOTAL BELANJA
(Rp)
REALISASI
(Rp)
CAPAIAN
KINERJA
(%)
BELANJA
PEGAWAI (Rp)
BELANJA BARANG
/ JASA (Rp)
BELANJA
MODAL (Rp)
APBD 55.191.041.169,00 1.970.000.000,00 30.824.416.844,00 38.274.000.000,00 126.259.458.013,00 121.739.723.428,65 96,42
BLUD - 15.000.000.000,00 95.038.458.871,00 6.000.000.000,00 116.038.458.871,89 146.595.330.755,71 126,33
TOTAL 55.191.041.169,00 16.871.000.000,89 126.761.875.715,00 43.474.000.000,00 242.297.916.884,89 268.335.054,184,36 110,75
41
LKJIP 2018 BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini merupakan laporan
capaian kinerja selama tahun 2018. Dengan kata lain laporan ini menyajikan
satu informasi yang utuh atas upaya pelaksanaan perjanjian kinerja yang telah
dilakukan dan dapat dilihat dari capaian dan target sasaran strategis serta
mengungkapkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program.
Keberhasilan capaian kinerja tahun 2018 ini tidak terlepas dari adanya
solusi untuk mengatasi hambatan dan kendala yang bersifat internal maupun
external terhadap berbagai target capaian maupun yang tidak tercapai. RSUD
Tarakan dalam hal ini akan melakukan analisis dan evaluasi agar dapat
dilakukan perbaikan dan penanganan dimasa yang akan datang. Kekurangan
yang terjadi selama tahun 2018 menjadi catatan yang tentunya akan menjadi
evaluasi penyusunan kebijakan guna memperbaiki kinerja di tahun 2019,
sasaran program yang belum tercapai seratus persen akan dievaluasi,
sehingga sasaran program tahun mendatang nantinya dapat dicapai lebih baik
dari tahun sebelumnya. Evaluasi juga akan dilakukan terhadap Rencana
strategis dan Rencana Kerja Tahunan dari rencana jangka menengah agar
kendala yang dihadapi dan resiko kegagalan dapat ditekan dan diperbaiki
sedini mungkin dan dicarikan solusi untuk mengatasinya.
42
A. KESIMPULAN
Dari hasil Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) RSUD Tarakan
Tahun 2018, dapat disimpulkan bahwa:
1. Laporan Kinerja tahun 2018 ini menyajikan berbagai keberhasilan dan
kegagalan hasil capaian strategis yang ditunjukkan pada laporan capaian
kinerja yang tercermin dalam Perjanjian Kinerja maupun analisa kinerja
berdasarkan tujuan dan sasaran.
2. Hasil capaian kinerja yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target
dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, meskipun demikian
berbagai pencapaian indikator kinerja memberikan gambaran bahwa
keberhasilan yang dicapai ditentukan dari perencanaan yang berkualitas.
3. Secara umum RSUD Tarakan telah memperlihatkan capaian kinerja yang
baik, ini menunjukkan bahwa RSUD Tarakan berkomitmen untuk
mewujudkan pelayanan yang prima dan mandiri sebagai rujukan Provinsi
Kalimantan bagian utara dan lebih mendorong pengembangan kebijakan
yang berfokus pada perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
4. Mekanisme pengumpulan data kinerja akan diperbaiki secara bertahap dan
akurat, dan tetap konsisten untuk melakukan koordinasi dengan unit-unit
instalasi yang berada dalam lingkungan RSUD Tarakan dalam kaitannya
untuk merumuskan kebijakan dan pelaksanaan pelayanan di RSUD
Tarakan.
5. Laporan Kinerja diharapkan menjadi acuan pelaksanaan dibidang
kesehatan yang melibatkan stakeholders lainnya sehingga nantinya akan
tercipta sasaran dan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
43
B. SARAN
1. Perlu dilakukan upaya-upaya lebih serius, baik internal maupun eksternal
dalam mengatasi seluruh hambatan program kegiatan yang belum
mencapai sasaran.
2. Diperlukannya terobosan baru agar pelaksanaan program kerja dan
anggaran menjadi lebih efektif efisian agar penyusunan anggaran kerja
lebih mencerminkan kebutuhan organisasi.
3. Perbaikan dalam pelaporan kinerja yang utama adalah dengan
menyusun laporan triwulan Perjanjian Kinerja yang dijabarkan dalan
Rencana Aksi tepat waktu sebagai dasar untuk penyusunan Laporan
Kinerja Tahunan.
4. Dalam upaya perbaikan evaluasi kinerja berupa pemantapan mengenai
kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal
maupun external dan melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi.
5. Perbaikan capaian kinerja dilakukan melalui penuntasan tindak lanjut
audit tahun sebelumnya agar tidak terjadi lagi ditahun 2019.
Akhirnya dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
RSUD Tarakan tahun 2018 ini, diharapkan dapat menjadi media evaluasi
sekaligus menjadi instrumen untuk melakukan perbaikan yang
berkesinambungan.