KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu,...

60
Badan Tenaga Nuklir Nasional Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BATAN 2011 i Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, LAKIP BATAN tahun 2011 telah kami selesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pada tahun 2011 ini BATAN memasuki tahun kedua dari periode Renstra BATAN 2010 2014, BATAN mempunyai tugas melakukan pengembangan iptek nuklir untuk kesejahteraan masyarakat. Tugas berat ini harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, kreatif, efektif, efisien, dan akuntabel. Sejalan dengan itu diperlukan komitmen dari seluruh pegawai BATAN untuk melaksanakan seluruh program dan kegiatan litbang iptek nuklir agar sasaran strategis dan target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan dapat tercapai secara optimal. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja BATAN selama tahun 2011, BATAN menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi PER/M.PAN/29/2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP BATAN ditujukan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat meningkatkan kinerja di tahun berikutnya lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di BATAN. Jakarta, Maret 2012 Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Hudi Hastowo KATA PENGANTAR

Transcript of KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu,...

Page 1: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 i

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, LAKIP BATAN tahun 2011 telah kami

selesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi.

Pada tahun 2011 ini BATAN memasuki tahun kedua dari periode Renstra BATAN 2010 – 2014,

BATAN mempunyai tugas melakukan pengembangan iptek nuklir untuk kesejahteraan masyarakat.

Tugas berat ini harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, kreatif, efektif, efisien, dan

akuntabel. Sejalan dengan itu diperlukan komitmen dari seluruh pegawai BATAN untuk

melaksanakan seluruh program dan kegiatan litbang iptek nuklir agar sasaran strategis dan target

kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan dapat tercapai secara optimal.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja BATAN selama tahun 2011, BATAN menyusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999

tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan berpedoman pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi PER/M.PAN/29/2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP BATAN ditujukan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun

agar dapat meningkatkan kinerja di tahun berikutnya lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari

aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya

tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di BATAN.

Jakarta, Maret 2012

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional

Hudi Hastowo

KATA PENGANTAR

Page 2: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 ii

Halaman

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Ikhtisar Eksekutif

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Dasar Hukum 1

1.2. Kedudukan 1

1.3. Tugas, Fungsi dan Kewenangan 1

1.4. Struktur Organisasi 3

1.5. Analisis Lingkungan Strategis 4

1.5.1. Lingkungan Internal 4

1.5.1.1. Aspek Sumber Daya Manusia 4

1.5.1.2. Aspek Fasilitas Nuklir Utama dan Fasilitas Penunjang 5

1.5.1.3. Aspek Sumber Daya Keuangan 8

1.5.2. Lingkungan Eksternal 8

1.5.2.1. Aspek Ekonomi 8

1.5.2.2. Aspek Kebijakan Pemerintah 9

1.5.2.3. Aspek Kemajuan Teknologi 9

1.6. Analisa Strategis dan Pilihan 9

1.6.1. Organisasi 10

1.6.2. Sumber Daya Manusia 10

1.6.3. Fasilitas Nuklir 10

1.6.4. Metodologi 11

1.6.5. Anggaran 11

1.6.6. Lingkungan Strategis 11

1.6.7. Program Strategis 12

1.7. Faktor Kunci Keberhasilan 12

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

2.1. Umum 13

2.2 Visi. Misi, Tujuan, Sasaran, dan Indikator Kinerja Utama 13

2.2.1. Visi 13

2.2.2. Misi 14

2.2.3. Tujuan 14

2.2.4. Sasaran strategis 15

2.2.5. Indikator kinerja Utama 15

2.3. Arah Kebijakan 16

2.3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional 16

2.3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BATAN 17

2.4. Program dan Kegiatan BATAN 19

D A F T A R I S I

Page 3: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 iii

2.4.1. Program Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Energi Nuklir,

Isotop dan Radiasi (enisora)

19

2.4.2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BATAN

20

2.5. Penetapan Kinerja BATAN 2010 21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Metode Pengukuran Capaian Kinerja 2010 24

3.2. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2010 24

3.3. Analisis Capaian Kinerja BATAN Tahun 2010 27

3.3.1. Pencapaian Sasaran 1 28

3.3.2. Perbandingan Realisasi Kinerja dari Sasaran 1 55

3.3.3. Capaian Indikator Kinerja s/d Tahun Berjalan dengan Target 5 Tahun

dari Sasaran 1

56

3.3.4. Capaian Kinerja Lainnya dari Sasaran 1 58

3.3.5. Kendala Umum dari Sasaran 1 60

3.3.6. Pencapaian Sasaran 2 60

3.3.7. Perbandingan Realisasi Kinerja dari Sasaran 2 66

3.3.8. Capaian Indikator Kinerja s/d Tahun Berjalan dengan Target 5 Tahun

dari Sasaran 2

67

3.3.9. Capaian Kinerja Lainnya dari Sasaran 2 68

3.3.10. Kendala Umum dari Sasaran 2 70

3.4. Evaluasi Program 70

3.5. Evaluasi Kinerja 72

3.6. Akuntabilitas Keuangan 72

BAB IV PENUTUP 75

LAMPIRAN:

Lampiran 1 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) BATAN Tahun 2011 L-1

Lampiran 2 Pengukuran Kinerja BATAN Tahun 2011 L-2

Lampiran 3 Penetapan Kinerja BATAN Tahun 2011 L-4

Lampiran 4 SK Pelepasan Varietas Unggul ”Inpari Sidenuk” L-6

Lampiran 5 Perbaikan Varietas Usulan Pelepasan Varietas Sorgum L-7

Lampiran 6 Perjanjian Kerjasama Antara PATIR-BATAN dengan PT Eracita Astamida L-8

Lampiran 7 Judul-judul Publikasi Ilmiah Nasional dan Internasional Tahun 2011 L-9

Lampiran 8 Data dan Status Paten BATAN pada Dirjen HKI Tahun 2011 L-26

Lampiran 9 Penghargaan Karya Inovasi 2011 daru Menristek L-28

Lampiran 10 Daftar Kerjasama BATAN dengan Instansi Pemerintah maupun Swasta L-30

Lampiran 11 Daftar Lulus STTN Yang Diserap Dunia Industri Tahun 2011 L-40

Page 4: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 iv

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BATAN tahun 2011 ini merupakan

tahun kedua dari periode Renstra BATAN 2010 - 2014 yang menyajikan pen capaian kinerja jangka

pendek dan menengah dan informasi akuntabilitas kinerja selama tahun 2011.

BATAN sebagai lembaga litbang, mendapat tugas melakukan pengembangan iptek nuklir untuk

kesejahteraan masyarakat. Di tahun 2011 BATAN telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan

yang menjadi komitmennya untuk melaksanakan kegiatan litbang iptek nuklir. LAKIP merupakan

sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada Presiden, Kementerian PAN dan

RB, serta Kemenristek. LAKIP juga berfungsi sebagai sumber informasi untuk perbaikan dan

peningkatan kinerja secara berkelanjutan serta dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

Sesuai dengan Renstra BATAN 2010 - 2014, bahwa BATAN mempunyai tujuan strategis :

1) Meningkatkan kemampuan litbang energi nuklir, isotop dan radiasi, serta

pemanfaatan/pendayagunaanya oleh masyarakat dalam mendukung program pembangunan

nasional.

2) Meningkatkan sistem manajemen kelembagaan litbang dan memacu inovasi iptek nuklir dalam

rangka mendukung penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi

dan mendukung sistem inovasi nasional.

Sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut dijabarkan ke dalam dua Sasaran Strategis, sebagai

berikut :

1) Sasaran Strategis 1 : Peningkatan hasil litbang enisora dan pemanfaatan/penerapan dibidang

pangan, energi, kesehatan dan obat, serta sumber daya alam dan lingkungan untuk

kesejahteraan masyarakat, dengan Indikator Kinerja Utama :

a. Jumlah varietas unggul tanaman pangan untuk menunjang ketahanan pangan nasional (padi,

kedelai, kacang hijau, gandum tropikal dan sorgum);

b. Jumlah dokumen te knis penyiapan infrastruktur, Tapak PLTN dan penyusunan spesifikasi

teknis;

c. Persentase penerimaanMasyarakat terhadap iptek nuklir di Indonesia;

d. Jumlah Paket Teknologi Hasil Litbangyasa Energi nuklir, isotop dan radiasi;

e. Jumlah Prototip Hasil Litbangyasa Litbangyasa Energi nuklir, isotop dan radiasi;

IKHTISAR EKSEKUTIF

Page 5: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 v

f. Jumlah Publikasi Nasional dan International Hasil Litbang Enisora;

g. Jumlah Mitra Komersial yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir;

h. Jumlah jenis hasil litbang iptek nuklir yang dikomersilkan;

2) Sasaran Strategis 2 : Peningkatan kapasitas, kapabilitas sumber daya iptek dan kinerja

manajemen kelembagaan litbang untuk mendukung penguatan sistem inovasi dan

pemanfaatan hasil penelitian, pengembangan dan penerapan energi nuklir, isotop dan radiasi

ke masyarakat, dengan Indikator Kinerja Utama :

a. Persentase serapan lulusan pendidikan teknik nuklir di industri;

b. Jumlah SDM yang diterima mengikuti pendidikan iptek nuklir jenjang S2/S3;

c. Jumlah peningkatan SDM yang berpendidikan S2 dan S3;

d. Jumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dihasilkan kerkaitan dengan ketenaganukliran;

e. Persentase Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan BMN dalam Opini WTP menuju Tata

Kelola Pemerintahan yang Baik (good governance), Transparan, Akuntabel dan Tepat Waktu.

Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2011 terhadap target yang telah diperjanjikan

dalam Penetapan Kinerja Tahun 2011 menunjukkan bahwa BATAN memenuhi sasaran strategis yang

ditargetkan. Realisasi pencapaian sasaran BATAN yang diukur dengan menggunakan Indikator

Kinerja Utama yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Page 6: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 vi

Capaian Indikator Kinerja Utama BATAN tahun 2011

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Program

Anggaran

Pagu

Realisasi %

1 2 3 6 7

Peningkatan hasil

litbang energi

nuklir, isotop dan

radiasi (enisora)

dan pemanfaatan

/penerapan di

bidang pangan

energi, kesehatan

dan obat serta

sumber daya alam

dan Lingkungan

untuk

kesejahteraan

masyarakat

Jumlah Varietas Unggul Tanaman Pangan

untuk Menunjang Ketahanan Pangan

Nasional (Padi, Kedelai, Kacang Hijau,

Gandum Tropikal dan Sorgum)

1 Varietas

Padi

1 Varietas

Sorghum

1 Varietas 50% Program

Penelitian

Pengembanga

n dan

Penerapan

Energi Nuklir

lsotop dan

Radiasi

506.722.475.000 485.061.176.000 94.81

Jumlah Dokumen Teknis Penyiapan

Infrastruktur PLTN, Tapak PLTN, dan

Penyusunan Spesifikasi Teknis

3 Dokumen 3 Dokumen 100%

Persentase Peningkatan Penerimaan

Masyarakat terhadap Iptek Nuklir

60% 49.50% 82.50%

Jumlah Paket Teknologi Hasil Litbangyasa

Energi nuklir, isotop dan radiasi

5 Paket

Teknologi

5 Paket

Teknologi

100%

Jumlah Prototip Hasil Litbangyasa

Litbangyasa Energi nuklir, isotop dan

radiasi

6 Prototipe 6 Prototip 100%

Jumlah Mitra Komersial yang

Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir

3 Mitra 7 Mitra 233.33%

Jumlah Jenis Hasil Litbang Iptek Nuklir

yang Dikomersilkan

2 Jenis 2 Jenis 100%

Jumlah Publikasi Nasional dan

International Hasil Litbang Enisora

55 Publikasi 167

Publikasi

Ilmiah

303,63%

Page 7: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 vii

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Program

Anggaran

Pagu

Realisasi %

Peningkatan

kapasitas,

Kapabilitas sumber

daya iptek, dan

kinerja manajemen

ke lembagaan

litbang untuk

mendukung

penguatan sistem

inovasi dan

pemanfaatan hasil

penelitian,

pengembangan,

dan

penerapan energi

nuklir dan radiasi

ke masyarakat

Persentase Serapan Lulusan Pendidikan

Teknik Nuklir di Industri

75% 84,2% 112,27% Program

Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya B

ATAN

94.845.294.000 87.583.462.000 92.02

Jumlah Pegawai yang Diterima Mengikuti

Pendidikan Iptek Nuklir Jenjang S2/S3

10 Orang 12 Pegawai 120%

Jumlah Peningkatan Pegawai yang

Berpendidikan S2 dan S3

8 Orang 8 Pegawai 100%

Jumlah Standar Nasional Indonesia (SNI)

yang ditetapkan Badan Standardisasi

Nasional

3 SNI 6 SNI 200%

Persentase Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan BMN dalam Opini WTP menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (good governance), Transparan, Akuntabel dan Tepat Waktu

40% 40% 100%

Page 8: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 viii

Capaian tersebut juga selaras dengan Rencana Kinerja Tahun 2011, BATAN menetapkan 2

sasaran strategis dengan 13 (tiga belas) Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan dengan hasil

sebagai berikut:

enam indikator yang berhasil direalisasikan 100%,

lima indikator melebihi yang ditargetkan (>100%). Capaian indikator yang melebihi target,

diantaranya disebabkan oleh (1) peningkatan publikasi yang diterbitkan dan keaktifan SDM

fungsional mengikuti forum ilmiah baik nasional maupun internasional, (2) bertambahnya mitra

komersial, khususnya dibidang pertanian yang menunjukan minat dan pengakuan masyarakat

terhadap hasil litbang iptek nuklir, (3) peningkatan serapan lulusan pendidikan teknik nuklir di

industri, yang memperlihatkan bahwa kebutuhan pasar kerja yang ada di Indonesia terhadap

lulusan STTN semakin meningkat, (4) peningkatan jumlah SNI yang ditetapkan oleh BSN, hal ini

karena adanya kebutuhan standar ketenaganukliran oleh pengguna yang diharapkan dapat

meningkatkan/mewujudkan keselamatan dan mutu teknologi nuklir di Indonesia.

dua indikator yang tidak mencapai target (<100%). Dua target yang tidak tercapai di tahun 2011

disebabkan oleh faktor eksternal, yaitu : (1) sertifikasi pelepasan varietas sorghum dari

Kementerian Pertanian belum diperoleh, sedangkan dari sisi penelitian di BATAN target telah

dicapai sesuai dengan tahapan yang direncanakan, (2) kejadian kecelakaan PLTN Fukushima di

Jepang ternyata mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap iptek nuklir khususnya

kelayakan pembangunan PLTN di Indonesia.

Dalam mewujudkan sasaran strategis dilaksanakan melalui 2 (dua) program dengan anggaran

sebesar Rp 606.768.545.000 dengan penyerapan/realisasi anggaran BATAN sampai dengan akhir

tahun 2011 (31 Desember 2011) sebesar Rp 572.644.639.000,- atau 94,38%.

Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa hasil capaian kinerja BATAN selama tahun

2011 telah memenuhi 2 (dua) sasaran strategis yang ditargetkan. Dengan demikian, tugas dan

fungsi, wewenang dan tanggung jawab (core competence) BATAN yaitu pengembangan iptek nuklir

dapat diwujudkan.

Komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh karyawan BATAN, untuk melaksanakan

program dan kegiatan yang ditetapkan dalam Renstra 2010-2014 dan Rencana Kinerja Tahun 2011

menjadi salah satu kunci utama penentu keberhasilan ini.

Sesuai dengan hasil analisis atas capaian kinerja 2011, BATAN merumuskan beberapa langkah

penting sebagai strategis pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan

pertimbangan untuk merumuskan Rencana Kinerja Tahun 2012, yaitu sebagai berikut:

Page 9: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 ix

1. Menyelaraskan program/kegiatan yang dimiliki dengan program/kegiatan kementerian teknis

dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat,

2. Meningkatkan sosialisasi Litbang iptek nuklir

3. Meningkatkan komitmen dan pengawasan secara berjenjang dalam “mengawal” pencapaian

target yang ditetapkan untuk mencapai sasaran, diantaranya melakukan pemantauan secara

berkala terhadap kinerja yang diperjanjikan (PK).

4. Meningkatkan efektivitas kerja sama dengan stake holders dan instansi terkait

5. Mengidentifikasi kebutuhan dan pengembangan SDM dalam rangka memenuhi pencapaian

tahap kepakaran teknologi nuklir - 2014.

6. Dalam rangka keterbukaan informasi, BATAN merilis hasil litbangrap iptek nuklir di

www.batan.go.id dan www.infonuklir.com

Page 10: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 24

3.1. Metode Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011

Metode yang digunakan dalam pengukuran pencapaian kinerja adalah dengan

membandingkan antara realisasi dengan target setiap indikator kinerja utama dari sasaran

strategis BATAN pada tahun 2011. Informasi capaian kinerja ini selain menjadi bahan tindak lanjut

dalam perencanaan berikutnya, juga untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal

dan eksternal tentang sejauh mana pencapaian sasaran yang telah ditetapkan untuk mewujudkan

tujuan, misi dan visi BATAN.

3.2. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang bersih dan akuntabel serta

berorientasi pada hasil, pada tahun 2011 BATAN berkomitmen mewujudkan target kinerja

tahunan seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja tahun 2011. Adapun

Penetapan Kinerja BATAN tahun 2011 disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Penetapan Kinerja BATAN tahun 2011

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Program Anggaran (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Peningkatan

Hasil Litbang

Energi, Isotop

dan Radiasi

(enisora) dan

Pemanfaatan/

Penerapan di

bidang Pangan,

Energi,

Kesehatan dan

Obat serta

Sumber Daya

Alam dan

Lingkungan

untuk

Kesejahteraan

Masyarakat.

1 Jumlah Varietas Unggul

Tanaman Pangan untuk

Menunjang Ketahanan

Pangan Nasional (Padi,

Kedelai, Kacang Hijau,

Gandum Tropikal dan

Sorgum)

2 Varietas 1. Penelitian

Pengembang

an dan

Penerapan

Energi Nuklir,

Isotop dan

Radiasi

511.593.383.000

2 Jumlah Dokumen Teknis

Penyiapan Infrastruktur

PLTN, Tapak PLTN, dan

Penyusunan Spesifikasi

Teknis

3

Dokumen

3 Persentase Peningkatan

Penerimaan Masyarakat

terhadap Iptek Nuklir

60%

4 Jumlah Paket Teknologi

Hasil Litbangyasa Energi

Nuklir, Isotop dan Radiasi

5 Paket

Teknologi

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 11: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 25

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Program Anggaran (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5)

5 Jumlah Prototip Hasil

Litbangyasa Litbangyasa

Energi Nuklir, Isotop dan

Radiasi

6 Prototip

6 Jumlah Mitra Komersial

yang Memanfaatkan Hasil

Litbang Iptek Nuklir

3 Mitra

7 Jumlah Jenis Hasil Litbang

Iptek Nuklir yang

Dikomersilkan

2 Jenis

8 Jumlah Publikasi Nasional

dan International Hasil

Litbang Enisora

55

Publikasi

Ilmiah

2. Peningkatan

Kapasitas,

Kapabilitas

Sumber Daya

Iptek dan Kinerja

Manajemen

Kelembagaan

Litbang untuk

Mendukung

Penguatan

Sistem Inovasi

dan

Pemanfaatan

Hasil Penelitian,

Pengembangan

dan Penerapan

Energi Nuklir,

Isotop dan

Radiasi ke

Masyarakat.

1 Persentase Serapan Lulusan

Pendidikan Teknik Nuklir di

Industri

75% 2. Dukungan

Manajemen

dan

Pelaksanaan

Tugas Teknis

Lainnya

BATAN

95.175.162.000

2 Jumlah Pegawai yang

Diterima Mengikuti

Pendidikan Iptek Nuklir

Jenjang S2/S3

10

Pegawai

3 Jumlah Peningkatan

Pegawai yang

Berpendidikan S2 dan S3

8 Pegawai

4 Jumlah Standar Nasional

Indonesia (SNI) yang

ditetapkan Badan

Standardisasi Nasional

3 SNI

5 Persentase Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan BMN dalam Opini WTP menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (good governance), Transparan, Akuntabel dan Tepat Waktu

40%

Pengukuran tingkat capaian kinerja tahun 2011 dilakukan dengan membandingkan antara

realisasi dengan target masing-masing indikator kinerja utama sasaran strategis, secara lengkap

Pengukuran Kinerja disajikan pada Lampiran 2.

Indikator kinerja utama merupakan ukuran capaian keberhasilan sasaran strategis organisasi.

Adapun target dan pencapaian indikator kinerja utama BATAN yang telah ditetapkan tahun 2011

disajikan pada Tabel 3.2.

Page 12: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 26

Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama BATAN tahun 2011

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Peningkatan Hasil

Litbang Energi, Isotop

dan Radiasi (enisora) dan

Pemanfaatan/

Penerapan di bidang

Pangan, Energi,

Kesehatan dan Obat

serta Sumber Daya Alam

dan Lingkungan untuk

Kesejahteraan

Masyarakat.

1 Jumlah Varietas Unggul

Tanaman Pangan untuk

Menunjang Ketahanan

Pangan Nasional (Padi,

Kedelai, Kacang Hijau,

Gandum Tropikal dan

Sorgum)

2 Varietas 1 Varietas 50%

2 Jumlah Dokumen Teknis

Penyiapan Infrastruktur PLTN,

Tapak PLTN, dan Penyusunan

Spesifikasi Teknis

3

Dokumen

3

Dokumen

100%

3 Persentase Peningkatan

Penerimaan Masyarakat

terhadap Iptek Nuklir

60% 49.50% 82.50%

4 Jumlah Paket Teknologi Hasil

Litbangyasa Energi nuklir,

isotop dan radiasi

5 Paket

Teknologi

5 Paket

Teknologi

100%

5 Jumlah Prototip Hasil

Litbangyasa Litbangyasa

Energi nuklir, isotop dan

radiasi

6 Prototip 6 Prototip 100%

6 Jumlah Mitra Komersial yang

Memanfaatkan Hasil Litbang

Iptek Nuklir

3 Mitra 7 Mitra 233.33

%

7 Jumlah Jenis Hasil Litbang

Iptek Nuklir yang

Dikomersilkan

2 Jenis 2 Jenis 100%

8 Jumlah Publikasi Nasional dan

International Hasil Litbang

Enisora

55

Publikasi

Ilmiah

167

Publikasi

Ilmiah

303,63

%

2. Peningkatan Kapasitas,

Kapabilitas Sumber Daya

Iptek dan Kinerja

Manajemen

Kelembagaan Litbang

untuk Mendukung

Penguatan Sistem Inovasi

dan Pemanfaatan Hasil

Penelitian,

Pengembangan dan

Penerapan Energi Nuklir,

Isotop dan Radiasi ke

1 Persentase Serapan Lulusan

Pendidikan Teknik Nuklir di

Industri

75% 84,2% 112,27

%

2 Jumlah Pegawai yang Diterima

Mengikuti Pendidikan Iptek

Nuklir Jenjang S2/S3

10

Pegawai

12

Pegawai

120%

3 Jumlah Peningkatan Pegawai

yang Berpendidikan S2 dan S3

8 Pegawai 8 Pegawai 100%

4 Jumlah Standar Nasional

Indonesia (SNI) yang

ditetapkan Badan

Standardisasi Nasional

3 SNI 6 SNI 200%

Page 13: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 27

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

Masyarakat. 5 Persentase Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan BMN dalam Opini WTP menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (good governance), Transparan, Akuntabel dan Tepat Waktu

40% 40% 100%

Tabel 3.2 di atas menunjukkan bahwa dari 13 indikator kinerja utama BATAN, 6 indikator

yang berhasil direalisasikan 100%, 5 indikator melebihi yang ditargetkan, dan 2 indikator yang

tidak mencapai target.

Terhadap hasil kinerja yang telah dicapai BATAN pada tahun 2011, baik yang tidak tercapai

maupun yang melebihi target, BATAN akan melakukan evaluasi untuk melakukan langkah

perbaikan yang konkrit melalui analisis secara komprehensif terhadap berbagai faktor yang

mempengaruhi hasil kinerja tersebut.

3.3. Analisis Capaian Kinerja BATAN Tahun 2011

BATAN sebagai lembaga litbang, mendapat tugas melakukan pengembangan iptek nuklir

untuk kesejahteraan masyarakat. Di tahun 2011 BATAN telah melaksanakan seluruh program dan

kegiatan yang menjadi komitmennya untuk melaksanakan kegiatan litbang iptek nuklir.

Keberhasilan capaian dari Sasaran Strategis BATAN diukur dengan membandingkan realisasi

dengan target yang tertera dalam Tabel 3.2. di atas. BATAN telah menetapkan 2 (dua) Sasaran

Strategis yang terdiri dari:

1. Peningkatan Hasil Litbang Energi, Isotop dan Radiasi (enisora) dan Pemanfaatan/ Penerapan

di bidang Pangan, Energi, Kesehatan dan Obat serta Sumber Daya Alam dan Lingkungan

untuk Kesejahteraan Masyarakat, dan

2. Peningkatan Kapasitas, Kapabilitas Sumber Daya Iptek dan Kinerja Manajemen Kelembagaan

Litbang untuk Mendukung Penguatan Sistem Inovasi dan Pemanfaatan Hasil Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi ke Masyarakat

Kedua Sasaran Strategis tersebut saling mendukung sehingga BATAN telah berupaya untuk

mencapai target dari setiap Indikator Kinerja Utama dari masing-masing Sasaran Strategis. Berikut

akan diuraikan analisis capaian kinerja untuk masing-masing Sasaran Strategis.

Page 14: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 28

3.3.1. Pencapaian Sasaran 1

Sasaran Strategis 1 pada prinsipnya adalah sasaran yang terkait dengan kegiatan

penelitian, pengembangan dan pemanfaatan energi nuklir, isotop dan radiasi sesuai

dengan tugas, fungsi dan kewenangan serta core competence BATAN. Sasaran strategis 1

yang terdiri dari 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU), melingkupi bidang yang menjadi

kepentingan masyarakat sesuai dengan program pemerintah, yaitu bidang

pangan/pertanian, energi, kesehatan, lingkungan dan sumber daya alam. Dengan

menetapkan IKU seperti tertera dalam Tabel 3.2, BATAN mengharapkan bahwa produk

penelitian, pengembangan dan pemanfaatan tersebut dapat berkontribusi dalam

pemecahan persoalan bangsa sekaligus mempercepat kesejahteraan masyarakat.

Delapan indikator kinerja utama (IKU) dan capaian sasaran 1 selama tahun 2011

diuraikan secara rinci sebagai berikut.

1. Jumlah Varietas Unggul Tanaman Pangan untuk Menunjang Ketahanan Pangan

Nasional (Padi, Kedelai, Kacang Hijau, Gandum Tropikal dan Sorgum).

Di bidang pertanian, BATAN berkontribusi terhadap pengkayaan jumlah varietas

nasional di Indonesia. Hal ini sangat penting karena diharapkan dengan meningkatnya

jumlah varietas unggul akan meningkatkan produktivitas, mempercepat waktu panen,

tahan terhadap hama, dan keunggulan lainnya. Untuk menunjang ketahanan pangan

nasional, BATAN telah menargetkan di dalam Renstra BATAN 2010-2014, pada tahun

2011 BATAN menargetkan menghasilkan 2 varietas, yaitu 1 varietas padi sawah dan 1

varietas sorgum yang dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja BATAN 2011.

Dalam realisasinya pada tahun 2011 diperoleh 1 varietas padi sawah yang telah

mendapat Surat Keputusan Pelepasan dari Menteri Pertanian sebagai varietas unggul

dan menjadi benih pilihan bagi masyarakat di seluruh Indonesia, sedangkan 1 varietas

sorgum yang telah dihasilkan BATAN, sejauh ini masih dalam proses sertifikasi dari

Kementerian Pertanian. Seperti diketahui bahwa setiap varietas baru harus mendapat

sertifikasi dari Kementerian Pertanian sebelum dilepas kemasyarakat. Dengan kata

S a s a r a n

Peningkatan Hasil Litbang Enisora dan Pemanfaatan/Penerapan Di

bidang Pangan, Energi, Kesehatan dan Obat serta Sumber Daya Alam

dan Lingkungan untuk Kesejahteraan Masyarakat 1 S a s a r a n

Peningkatan Hasil Litbang Enisora dan Pemanfaatan/Penerapan Di

bidang Pangan, Energi, Kesehatan dan Obat, serta Sumber Daya Alam

dan Lingkungan untuk Kesejahteraan Masyarakat 1

Page 15: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 29

lain, belum tercapainya target IKU ini karena masih menunggu proses sertifikasi,

sedang dari sisi penelitian di BATAN, target telah dicapai sesuai dengan tahapan yang

direncanakan.

1.1. Varietas Padi Sawah

Dalam rangka usaha meningkatkan produksi padi, varietas unggul mempunyai

peranan penting. Dengan pertimbangan bahwa galur mutan padi sawah OBS1703-PSJ

mempunyai keunggulan potensi hasil tinggi, persentase rendeman beras kepala tinggi,

relatif tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, 2 dan 3 dengan tekstur pulen,

telah diputuskan galur mutan padi sawah OBS1703-PSJ sebagai varietas unggul,

dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 2257/Kpts/SR.120/2011 tanggal 2

Mei 2011 tentang "Pelepasan Galur Mutan Padi Sawah OBS1703/PSJ Sebagai

Varietas Unggul Dengan Nama Inpari Sidenuk" (lampiran 4).

Varietas padi sawah Inpari Sidenuk merupakan salah satu hasil litbang iptek nuklir

di bidang pertanian. Inpari Sidenuk memiliki warna daun dan batang hijau, bentuk

gabah ramping berwarna kuning bersih dengan jumlah gabah per malai 175-200 butir,

memiliki potensi hasil 9,1 ton/ha GKG. Beberapa keunggulan Inpari Sidenuk ini adalah

relatif tahan wereng batang coklat biotipe 1, 2 dan 3. Selain itu juga relatif tahan

terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipe III. Padi ini cocok ditanam di ekosistem

sawah dataran rendah sampai ketinggian 600 m di atas permukaan laut (dpl) dan tidak

dianjurkan ditanam di daerah endemik tungro dan blas, karena padi ini rentan

terhadap hawar daun bakteri patotipe IV, relatif rentan terhadap hawar daun bakteri

patotipe VIII dan rentan terhadap penyakit tungro serta semua ras blas. Dengan

deskripsi tersebut, tekstur nasi pulen dengan kadar amilosa 20,6 %, padi sawah

varietas Inpari Sidenuk diharapkan mampu berkontribusi dalam peningkatan

pemenuhan kualitas pangan di Indonesia.

Gambar 3.1. Varietas Padi Sidenuk

Page 16: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 30

Pada tahun 2011 BATAN telah mengusulkan pula proposal pelepasan 3 (tiga)

varietas padi unggul baru yaitu masing-masing adalah proposal pelepasan varietas

padi unggul dengan nama Mugibat, Sulutan I, dan Sulutan 2 yang sudah lulus dari tim

penilai pelepasan varietas Kementerian Pertanian, dan saat ini sedang menunggu SK

pelepasan.

1.2. Varietas Sorgum

Sorgum (Sorghum bicolor L) adalah tanaman serealia yang potensial untuk

dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal dan

kering di Indonesia. Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang

luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, memerlukan input lebih sedikit, serta

lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibanding tanaman pangan lain. Selain itu,

tanaman sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik

digunakan sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif.

Gambar 3.2. Sorgum varietas Pahat

Sejak tahun 2010 BATAN telah mengusulkan 3 galur mutan sorgum yaitu B-76, B-

100 dan Zh-30 untuk dilepas menjadi varietas sorgum baru oleh Kementerian

Pertanian. Ketiga galur tersebut memiliki keunggulan berproduksi tinggi dan sangat

tahan terhadap kondisi kekeringan. Galur B-76 tergolong sebagai sorgum manis

dengan kadar gula relatif tinggi yaitu 17,6 % dan ideal untuk bahan baku pembuatan

bioetanol. Galur B-100 memiliki produksi biomassa yang relatif tinggi dan ideal untuk

pakan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dsb). Galur Zh-30 memiliki

produktivitas biji tertinggi dengan kualitas biji dan tepung yang baik dan ideal untuk

pangan. Galur Zh-30 telah disetujui untuk dilepas menjadi varietas sorgum baru

dengan nama Pahat (singkatan Pangan Sehat), namun masih diperlukan sedikit

perbaikan dalam proposal (lampiran 5). Keunggulan lain yang dimiliki varietas Pahat

Page 17: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 31

antara lain: hasil biji 5,78 ton/ha, kandungan karbohidrat 72,86 %, protein 12,80 %,

lemak 2,42 %, serat 2,21 % dan tanin yang rendah (0,012 %). Varietas sorgum Pahat

direkomendasikan untuk ditanam di daerah-daerah kering pada saat akhir musim

hujan.

Gambar 3.3. Galur Sorgum Zh-30 telah dilepas menjadi varietas Pahat

Gambar 3.4. Galur B-76 memiliki kadar gula 17,6 % yang ideal untuk pembuatan bioetanol.

Pada tahun 2012 BATAN akan mengajukan kembali ke Tim Pelepasan Varietas.

BATAN optimis bahwa pada tahun 2012 target pelepasan varietas sorgum unggul dan

varietas gandum tropis unggul baru dapat tercapai.

Berbagai varietas tanaman pangan yang dihasilkan BATAN tidak hanya sebatas

pelepasan varietas saja, secara faktual telah dimanfaatkan oleh masyarakat baik

kelompok tani, perguruan tinggi, lembaga litbang lainnya serta pihak-pihak

(stakeholder) terkait yang berkepentingan.

Dengan melihat perkembangan dan prospek varietas tanaman yang dihasilkan

BATAN, khususnya varietas padi dan kedelai, sampai dengan tahun 2011 sudah

terdapat sentra-sentra produsen benih BATAN antara lain:

1. CV. Fiona Benih Mandiri (Subang) sebagai sentra benih padi Mira 1 dan Bestari,

2. Koperasi Satria Jaya (Blitar) sebagai sentra benih padi Mira 1, Diah Suci dan

Kedelai Rajabasa,

3. PT. Wirakarya Sakti (Jambi) sebagai sentra benih Kedelai Rajabasa,

4. PT. Andall Hasa Prima (Lampung) sebagai sentra benih Padi Mira 1, Mayang dan

Yuwono,

5. CV. Padi Mas (Jepara) sebagai sentra benih Padi Mira 1, Diah Suci dan Bestari, dan

6. PD.Pembangunan Bireuen, Aceh tentang "Kemitraan Hasil Litbang BATAN Bidang

Pertanian".

Page 18: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 32

7. Produsen Benih PP Kerja Boyolali tentang "Kemitraan Hasil Litbang BATAN dengan

Pertanian"

8. CV. Berkah Alam Lestari, Medan tentang "Kemitraan Hasil Litbang BATAN Bidang

Pertanian"

9. PT. Sang Hyang Seri dalam produksi benih hasil litbang BATAN Varietas Mira-1,

Bestari dan Inpari Sidenuk untuk program Bantuan Langsung Benih Unggul

(BLBU).

Capaian sasaran 1 melalui indikator “Jumlah Varietas Unggul Tanaman Pangan

untuk Menunjang Ketahanan Pangan Nasional (padi, kedelai, kacang hijau, gandum

tropikal dan sorgum)” yaitu penambahan varietas padi mulai tahun 2010 merupakan

upaya pencapaian target jangka menengah sejumlah 19 varietas unggul tanaman

pangan (padi, kedelai, kacang hijau, gandum tropikal dan sorgum) di tahun 2014. Pada

tahun 2010 telah diperoleh 2 varietas, dan sampai dengan 2011 secara kumulatif telah

diperoleh 3 varietas unggul baru (1 varietas padi “Pandan Putri” , 1 varietas kedelai

“Mutiara 1” dan 1 varietas padi sawah “Inpari Sidenuk"), yaitu 15,79% dari target total

(19 varietas).

Pertambahan varietas unggul baru tanaman pangan yang dihasilkan BATAN akan

menambah ragam varietas unggul tanaman pangan nasional. Ragam benih dapat

menjadi pilihan bagi masyarakat dan mendorong peningkatan produksi tanaman

pangan dalam rangka menuju swasembada dan peningkatan ketahanan pangan

nasional.

2. Jumlah Dokumen Teknis Penyiapan Infrastruktur PLTN, Tapak PLTN, dan Penyusunan

Spesifikasi Teknis

Berkaitan dengan rencana pembangunan PLTN I di Indonesia, sebagai LPNK yang

bertanggungjawab terhadap pemanfaatan energi nuklir, BATAN telah mempersiapkan

hal-hal teknis berupa pelaksanaan litbang mencakup studi kelayakan, khususnya yang

terkait dengan litbang kelayakan tapak PLTN untuk mendukung penyusunan dokumen

Draft Site Evaluation Report (SER), melaksanakan penyusunan dokumen User

Requirement Document (URD), dokumen kajian teknologi dan keselamatan, dokumen

Draft Bid Invitation Spesification (BIS), dan Dokumen rencana tindak pengembangan

infrastruktur nuklir fase 2 lingkup BATAN.

Kegiatan penyusunan dokumen penyiapan infrastuktur PLTN dilakukan dalam

rangka melaksanakan amanah Undang-undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Peraturan Presiden No.5 Tahun 2010

Page 19: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 33

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Peraturan

Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.

Target yang direncanakan dalam Renstra BATAN 2010-2014, pada tahun 2011

adalah sebanyak 3 dokumen dan pada akhir pelaksanaan kegiatan telah direalisasikan

sesuai rencana (100%) dengan rincian sebagai berikut.

2.1. Dokumen pengembangan sistem kelistrikan opsi nuklir, yang terdiri dari:

Dokumen studi kelistrikan Bangka Belitung (Babel)

Penyusunan statistik energi nuklir tahun 2011

Gambar 3.5. Dokumen studi kelistrikan Babel

Gambar 3.6. Dokumen statistik energi nuklir

tahun 2011

2.2. Dokumen konsep infrastruktur calon tapak PLTN, yang terdiri dari:

Dokumen studi tapak PLTN tahap analisis regional dan near regional di pulau

Bangka provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Dokumen Pengembangan Sistem Informasi Tapak PLTN (Bangka Belitung,

Banten, Muria)

Dokumen Monitoring Kegempaan, Meteorologi dan Lingkungan di Tapak

Muria

Dokumen konsep AMDAL Rev. 0

Dokumen Pra Studi Kelayakan Small Medium Reactor (SMR) untuk Kogenerasi

di Bangka Belitung (pencairan/gasifikasi batubara di Bangka Belitung)

Dokumen Pemantauan ground deformation menggunakan GPS geodetik di

Tapak Muria dan kajian kegunungapian

2.3. Dokumen teknis infrastruktur partisipasi nasional dan SDM PLTN, yang terdiri

dari:

Page 20: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 34

Dokumen penyusunan draf cetak biru partisipasi industri nasional dan alih

teknologi PLTN Bab VI - X

Dokumen hasil evaluasi persiapan infrastruktur pembangunan PLTN fase II Rev

0

Dokumen penyusunan program analisis kebutuhan SDM PLTN dan konsep

fasilitas pelatihan bab IV - VI

Dokumen kegiatan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat di sekitar

tapak terpilih.

Dokumen hasil studi Corporate Social Responsibility (CSR) PLTN

Sebagian besar dokumen yang disusun pada tahun 2011 merupakan kelanjutan

atau hasil updating dokumen tahun 2010 khusus tapak Ujung Watu. Dokumen lainnya

adalah dokumen baru untuk calon tapak baru yaitu di Provinsi Banten dan Provinsi

Bangka Belitung. Pemilihan Provinsi Bangka Belitung sebagai calon tapak PLTN karena

kondisi geologi cukup stabil dan jauh dari ancaman gunung berapi serta adanya

permintaan dari Pemda setempat.

Gambar 3.7. Dokumen konsep infrastruktur calon

tapak PLTN

Gambar 3.8. Dokumen teknis infrastruktur partisipasi

nasional

Capaian sasaran 1 melalui indikator “Jumlah Dokumen Teknis Penyiapan

Infrastruktur PLTN, Tapak PLTN, dan Penyusunan Spesifikasi Teknis” sampai tahun

2014 dengan target 3 dokumen setiap tahun dengan rincian yang berbeda sesuai

dengan persyaratan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Dokumen tersebut akan

digunakan oleh penentu kebijakan (DPR, Pemerintah) dan pemangku kepentingan

lainnya.

Page 21: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 35

3. Persentase Peningkatan Penerimaan Masyarakat terhadap Iptek Nuklir

Pemanfaatan energi nuklir sebagai salah satu bagian bauran energi untuk

mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia, menjadi isu cukup hangat dan

mendapat tanggapan yang beragam dari masyarakat yang pro maupun yang kontra.

Gambar 3.9. Pembekalan jajak pendapat 2011

Jajak pendapat dilaksanakan oleh PT. Tridacom Andalan Semesta sebagai pihak

ketiga guna menjaga independensi hasil jajak pendapat. Jajak pendapat dilaksanakan

secara nasional dengan jumlah responden 4500 orang masyarakat umum, meliputi

pelajar/mahasiswa, dosen, pegawai swasta/BUMN, buruh, ibu rumah tangga, dan lain-

lain. Metodologi pengambilan sampel menggunakan multi-stage random sampling

dengan teknik home visit di area survei menggunakan kuesioner, dengan margin error

sampling sebesar ± 5% pada interval kepercayaan 95%. Jajak pendapat dilaksanakan

pada tanggal 22 Oktober – 4 November 2011, dengan hasil sebagai berikut.

Penerimaan Terhadap Pembangunan PLTN

Berdasarkan gambar 3.10. dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Penilaian masyarakat secara Nasional

tentang pembangunan PLTN adalah: 49.5%

Setuju, 35.5% Tidak Setuju, dan 15.0%

Tidak Tahu.

2. Alasan menerima keberadaan PLTN

sebagian besar adalah untuk kestabilan

pasokan energi dan menciptakan lapangan

kerja.

Gambar 3.10. Tingkat Penerimaan

Masyarakat terhadap PLTN

3. Sementara yang menolak keberadaan

PLTN paling besar adalah khawatir

terjadi kecelakaan/kebocoran reaktor

nuklir.

Page 22: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 36

Capaian sasaran 1 dengan indikator “Persentase Peningkatan Penerimaan

Masyarakat terhadap Iptek Nuklir” dari jajak pendapat secara nasional diperoleh hasil

sebesar 49,5%, dari target 60% yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja BATAN

tahun 2011. Tidak tercapainya target tersebut disebabkan oleh pengaruh peristiwa

gempa dan tsunami di Jepang pada bulan Maret 2011, yang mengakibatkan kebocoran

kejadian kecelakaan PLTN di Fukushima Jepang. Pada tahun 2010 jajak pendapat yang

dilakukan di Jawa, Bali, dan Madura diperoleh hasil 59,70%.

Pada tahun 2010 target Persentase Peningkatan Penerimaan Masyarakat

terhadap Iptek Nuklir sebesar 35% dari base line 34% (2009), pada tahun 2014

persentase Peningkatan Penerimaan Masyarakat terhadap Iptek Nuklir diharapkan

meningkat menjadi 55%. Pada tahun 2010 hasil jajak pendapat telah menunjukan hasil

sebesar 59,7%. Oleh sebab itu BATAN, sesuai Penetapan Kinerja tahun 2011

menetapkan target persentase penerimaan masyarakat terhadap iptek nuklir menjadi

60%.

4. Jumlah Paket Teknologi Hasil Litbangyasa Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi

BATAN sebagai lembaga litbang menghasilkan produk berupa teknologi proses

maupun barang (prototip) sebagai kelengkapan hasil litbang yang siap di scale up

untuk diproduksi yang dilengkapi dengan dokumen teknis terhadap produk tersebut,

dan disebut dengan paket teknologi. Dalam Renstra BATAN 2011-2014, target yang

direncanakan pada tahun 2011 sebanyak 5 paket teknologi tercapai 100% dengan

rincian sebagai berikut.

4.1. Paket Teknologi Pengembangan Teknologi Produksi Radioisotop

Kapasitas teknologi produksi seed 125I di tahun 2011 telah berhasil

ditingkatkan dari 30 buah menjadi 100 buah, serta telah dilakukan pemantapan

dan pembakuan QA/QC sistem produksi. Seed 125I sebagai sumber radiasi

tertutup berupa kapsul mikro yang terbuat dari bahan titanium dengan diameter

luar 0.80 mm dan panjang 4.50 mm yang diisi dengan batang perak disalut

Iodium-125 dan ditutup menggunakan pengelasan laser. Untuk mendukung

pemantapan dan pembakuan QA/QC sistem produksi telah dilakukan

pengukuran laju dosis seed 125I, pengamatan pengaruh konsentrasi 125I terhadap

penandaan kawat perak, uji stabilitas pengelasan setelah 3 bulan, perhitungan air

Page 23: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 37

kerma (paparan udara) dan kalibrasi alat ukur aktivitas (kalibratordosis, Atomlab-

400) dengan faktor kalibrasi 1.3E-3 mGy/jam cm2.

Pemantapan spesifikasi produk dalam rangka penyiapan dokumen untuk

perizinan telah dibuat gambar teknis, diagram alir, prosedur seed 125I , spesifikasi

bahan dan alat, kalibrasi alat dan rekaman kerja serta formulir hasil uji untuk

sumber tertutup seed 125I. Produk seed 125I mempunyai kisaran 2-4 mCi dan bebas

kebocoran bahan radioaktif dengan waktu paruh 60 hari, energi gamma 35 keV (

7%) dan sinar-X (112%) sehingga dapat memberikan dosis sampai 145 Gy dalam

implantasi permanen.

Persiapan untuk uji klinis produk seed 125I terkait dengan Treatment Planning

System (TPS) telah selesai dibuat, sehingga diharapkan uji klinis di tahun 2012

sudah bisa dilaksanakan. Uji klinis terhadap produk seed 125I dapat dilakukan

untuk terapi penyakit kanker prostat, payudara dan kanker lainnya. Proses

mendapatkan sertifikat alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan

membutuhkan banyak dokumen dan dilakukan secara bertahap. Dokumen yang

telah dibuat untuk registrasi seed 125I sebagai alat kesehatan merupakan bagian

yang disertifikasi oleh Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan

Pengembangan (KNAPPP) dan dapat dipakai sebagai panduan sistem manajemen

mutu untuk alat kesehatan.

Program peningkatan kapasitas produksi seed 125I brakiterapi merupakan

kelanjutan dari tahun 2010, dan diharapkan pada tahun 2012 masuk ke tahap

Gambar 3.13. Seed

125I brakiterapi Gambar 3.14. Pengelasan mikrokapsul

menggunakan Laser

Page 24: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 38

pengembangan difusi teknologi yang melibatkan mitra industri terkait dengan

sertifikasi dan registrasi distribusi komersial.

Gambar 3.15.

Posisi Lateral (koordinat X-Y) :Kanker (kiri), diimplantasi dengan 4 buah seed 125I (tengah), konturisodosis 4 seed

125I yang

diimplantasi (kanan)

Gambar 3.16.

Posisi Anrerior (koordinat X-Z) : Kanker (kiri), diimplantasi dengan 4 buah seed 125I (tengah), kontur isodosis 4 seed

125I yang

diimplantasi (kanan)

Dalam upaya mendayagunakan dan mengembangkan teknologi produksi

radioisotop dan radiofarmaka untuk menghasilkan seed brachytherapy,

radiofarmaka, dan Kit RIA/IRMA yang dibutuhkan rumah sakit dan kalangan medis

lainnya, maka pada tanggal 28 April 2011 telah dilakukan perjanjian kerjasama

antara BATAN dan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk tentang produksi seed

brachytherapy, radiofarmaka, dan Kit RIA/IRMA. Produk ini dapat meningkatkan

kemampuan deteksi dini dan terapi pada penderita penyakit kanker.

Beberapa merk dagang hasil kerjasama antara BATAN dan PT. Kimia Farma

(Persero) Tbk diantaranya:

MIBI untuk jenis Cardioscan-kaef,

MDP untuk jenis obat Bonescan-kaef,

Page 25: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 39

DTPA untuk jenis obat Glomescan-kaef,

153Sm-EDTMP untuk jenis obat Bonecare-kaef,

131I-MIBG untuk jenis obat Neurocare-kaef untuk diagnosis dan terapi

4.2. Paket Teknologi Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi di Bidang

Pangan

Paket teknologi Bio-cyclofarming (BCF) adalah pola manajemen pertanian

dan peternakan terpadu yang efisien, yang mengkombinasikan berbagai aplikasi

teknologi yang telah dihasilkan dan inovasi teknologi BATAN di bidang

peternakan, pertanian, lingkungan dan perikanan dengan target memperoleh

produk seperti pangan, pakan, energi dan pupuk melalui penggunaan model

siklus bio-usaha tani terpadu (BCF) yang ramah lingkungan. Hasil yang diperoleh

untuk peternakan berupa tersedianya lumbung pakan dan isinya. Aplikasi pupuk

hayati isolat mikroba rizhosper (IMR) pada tanaman jagung dan kacang tanah

yang telah menggunakan kompos sebagai pupuk organik. Perbandingan

produktivitas tanaman jagung yang diberi isolat mikroba rizhosper dibanding

dengan kontrol adalah 4,99 ton/ha berbanding 3,62 ton/ha, dan tanaman kacang

tanah 3,15 ton/ha berbanding 2,27 ton/ha. Teknologi tersebut ditujukan untuk

meningkatkan produktivitas ternak dan pendapatan peternak serta dengan

memanfaatkan hubungan antara pertanian dalam bentuk BCF.

Page 26: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 40

Gambar 3.17. Salah satu aplikasi siklus Bio-cyclofarming (BCF)

Demplot BCF telah dilakukan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan Momongor,

Banten.

Pada tahun 2011 telah ditandatangani nota kesepahaman antara BATAN

dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal tentang pemanfaatan iptek

nuklir untuk teknologi pertanian terpadu (BCF).

4.3. Paket Teknologi Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi di Bidang

Kesehatan

Paket teknologi irradiated hydrogel menghasilkan produk hidrogel pembalut

luka. Pembalut luka hidrogel adalah suatu material polimer yang mempunyai

struktur ikatan silang tiga dimensi (crosslinking), biasanya dalam bentuk membran

atau lembaran, dan dapat menyerap air dalam jumlah tertentu. Hidrogel

dihasilkan melalui proses pembentukan ikatan silang polimer polivinil pirolidon

atau polivinil alkohol menggunakan teknik radiasi gamma atau berkas elektron.

Hidrogel yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pembalut luka atau penurun

demam. Kegunaan hidrogel tersebut antara lain: (1) sebagai pembalut luka pada

luka bakar, luka terbuka, luka lepra, luka sayatan, luka paska operasi, dan (2)

sebagai membran penurun demam.

Beberapa keunggulan sintesis hidrogel dengan teknik radiasi dibanding cara

konvensional, yaitu: (1) bebas bahan aditif (inisiator, katalis) yang biasanya

bersifat toksik , (2) secara simultan mensintesis dan sterilisasi, (3) radiasi dapat

dilakukan pada range temperatur yang luas, (4) mudah mengontrol derajat

crosslinking atau grafting, dan (5) dapat digunakan pada berbagai monomer dan

polimer termasuk monomer yang tidak dapat dipolimerisasi secara konvensional.

Keunggulan pembalut luka hidrogel hasil iradiasi, yaitu: (1) tidak dapat

ditembus oleh mikroorganisme atau dapat mencegah masuknya mikroorganisme

Page 27: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 41

ke tempat luka, (2) dapat mengabsorbsi eksudat dan bahan toksik yang ada pada

permukaan luka, (3) permeabel terhadap gas, (4) mempunyai porositas yang

cukup sehingga dapat ditembus oleh uap air, water vapor permeability sekitar

1400 g/m2/24 jam pada suhu 370C, (5) menjaga humiditas yang cukup pada

daerah luka sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka, (6) tidak bersifat

toksik, non alergenik dan hipersensitif, (7) dapat melekat dengan baik pada luka,

mudah dilepas dari luka dan tidak menyebabkan trauma, (8) dapat menyesuaikan

dengan bentuk permukaan tubuh terutama pada daerah persendian, (9) dapat

mengurangi rasa sakit, memberikan rasa nyaman, dan (10) steril.

Gambar 3.18.

Hydogel wound Dressing Gambar 3.19.

Application in Burn wound

Pada tanggal 21 Maret 2011, BATAN dengan PT Eracita Astamida telah

menandatangani perjanjian kerjasama tentang Pengembangan dan Produksi

Hidrogel untuk Bahan Biomaterial yang menghasilkan Prototipe Produk Plester

Anti Demam (lampiran 6).

Gambar 3.20. Prototipe Produk Plester Anti Demam

Page 28: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 42

4.4. Paket Teknologi Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi di Bidang

Industri

Paket teknologi produk pangan steril iradiasi layak untuk keperluan khusus

yang akan dikonsumsi oleh pasien imunitas rendah dan kelompok masyarakat

yang membutuhkan pasokan pangan olahan tanpa menggunakan fasilitas

pendingin selama transportasi, distribusi dan penyimpanan. Telah dilakukan

kegiatan penelitian terkait aspek sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat luas

tentang arti penting keamanan, mutu, nutrisi, dan daya simpan berbagai jenis

pangan olahan siap saji berbasis resep tradisional dengan bahan baku yang

berasal dari nabati (bumbu) dan hewani yaitu daging sapi, unggas (ayam) dan

ikan.

Produk tersebut adalah pepes ikan mas, pepes ikan teri, rendang daging sapi,

semur daging sapi, dan ayam olahan (ayam bumbu kuning, ayam kecap manis,

dan ayam bumbu bakar). Masing-masing produk dikemas secara vakum di dalam

kantung laminasi Poliester/Aluminium foil/LLDPE), kemudian dibekukan pada

suhu -20oC dan diiradiasi pada suhu -79oC (CO2 padat) dengan dosis sterilisasi

yaitu 45 kGy. Pasca iradiasi masing-masing produk diuji mutunya berdasarkan

parameter keamanan, mutu, nutrisi dan daya simpan pada suhu normal.

Pengujian dilakukan secara obyektif (mikrobiologi: mikroba/bakteri aerob dan

anaerob termasuk pathogen; fisiko-kimia; dan toksisitas: uji in vitro dan in vivo)

dan uji subyektif (uji organoleptik menggunakan skala hedonik secara numerik

dari 1-5 panelis terdiri dari panelis teruji dan panelis relawan).

Page 29: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 43

Gb. 3.21. Pangan steril iradiasi untuk keperluan khusus

Pangan olahan siap saji steril iradiasi dapat disimpan pada suhu normal (28-

30oC) selama 2 tahun. Tujuan pembuatan pangan olahan siap saji steril iradiasi

adalah untuk : persiapan pembuatan SNI terhadap produk pangan olahan siap saji

berbasis resep tradisional Indonesia; membuat pangan khusus yang akan

dikonsumsi oleh pasien imunitas rendah; konsumsi bagi kelompok masyarakat

yang membutuhkan pasokan pangan olahan tanpa menggunakan fasilitas

pendingin selama transportasi, distribusi dan penyimpanan.

Adapun target akhir/impact dari pembuatan pangan olahan tersebut adalah

meningkatkan status nutrisi pasien sehingga dapat membantu mempercepat

proses penyembuhan melalui asupan pangan yang berkualitas, dapat menjangkau

masyarakat yang tinggal di daerah terisolir akibat bencana alam, rawan pangan,

ketersediaan variasi menu pangan olahan bagi jamaah haji dan lain-lain.

Telah dibuat pangan olahan siap saji steril iradiasi lebih dari 3500 bungkus

yang digunakan untuk penelitian, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas.

Hal tersebut ternyata memberikan hasil yang positif, dan pada tahun 2011

dibuktikan adanya kerjasama pemanfaatan aplikasi teknologi radiasi pada pangan

olahan siap saji dalam kemasan dengan beberapa industri pangan olahan dalam

bentuk MoU dengan BATAN yaitu : PT. Jalita Kamil Brother, PT. Mahkota Dewa,

Perusahaan tahu Yun Yi, Perusahaan Bandeng Juwana, serta Dinas Koperasi dan

UMKM Provinsi Jawa Timur. Selain itu teknologi produk pangan steril iradiasi

layak untuk keperluan khusus yang telah dimanfaatkan oleh rumah sakit

Dharmais dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Page 30: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 44

4.5. Paket Teknologi Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi di bidang

Sumber Daya Alam dan Lingkungan.

Paket teknologi perunut untuk

menentukan kecepatan aliran multiphase

pipa transmisi lapangan panas bumi untuk

pengembangan Computed Flow Dynamic.

Pada tahun 2011 telah diperoleh teknologi

perunut untuk menentukan kecepatan

aliran pipa transmisi lapangan panas bumi

secara in-situ di Kamojang (vapor

dominated) untuk pengembangan

computed flow dynamic.

Gambar 3.23. Particel tracking dalam Computed Flow Dynamic

Teknologi ini telah digunakan dalam penelitian lanjut untuk menentukan

residual oil saturated (ROS) yaitu untuk mengetahui kandungan atau jumlah

tersisa dari minyak yang tersimpan dalam bearing formation, yang sampai saat ini

baru dimulai dalam skala laboratorium dengan artificial formation. Saat ini baru

diperoleh koefisien partisi tracer aktif pada kolom statis.

Teknologi ini diharapkan dapat diaplikasikan pada industri/perusahaan

swasta/BUMN yang bergerak di bidang panas bumi yang memanfaatkan jasa

teknologi perunut

Capaian sasaran 1 dengan indikator “Jumlah Paket Teknologi Hasil Litbang

Enisora” dalam rangka upaya pencapaian target jangka menengah sejumlah 35 paket

teknologi pada tahun 2014. Pada tahun 2010 dihasilkan 7 paket teknologi, dan pada

tahun 2011 secara kumulatif telah diperoleh 12 paket teknologi, yaitu sebesar 34,29%

dari target total.

Gambar 3.22. Sampling gas di Kamojang

Page 31: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 45

Penambahan paket teknologi ini diharapkan akan:

1. Meningkatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak

2. Mengurangi ketergantungan produk impor

3. Meningkatkan kemampuan SDM

4. Meningkatkan kesehatan masyarakat

5. Memenuhi kebutuhan dalam negeri

Beberapa paket teknologi di atas telah dimanfaatkan oleh mitra BATAN, misalnya

teknologi perunut untuk menentukan kecepatan aliran multiphase pipa transmisi

lapangan panas bumi untuk pengembangan Computed Flow Dynamic di Kamojang dan

Lahendong oleh Pertamina Gas.

Untuk meningkatkan upaya pemanfaatan paket-paket teknologi hasil litbangyasa

BATAN oleh masyarakat, maka BATAN berupaya meningkatkan jejaring dengan mitra

komersial.

5. Jumlah Prototip Hasil Litbangyasa Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi

Kegiatan perekayasaan perangkat nuklir berfokus pada beberapa bidang seperti

instalasi nuklir, kesehatan, dan industri. Dalam bidang kesehatan, saat ini penggunaan

perangkat kesehatan nuklir untuk terapi dan diagnostik telah banyak digunakan dan

tersebar di seluruh Indonesia. Namun hampir seluruh perangkat tersebut merupakan

produk luar negeri, sehingga berakibat ketergantungan terhadap produsen luar, yang

berujung pada mahalnya biaya perawatan dan perbaikan. BATAN melakukan upaya

pengembangan dan inovasi serta penguasaan perekayasaan perangkat nuklir yang

lebih mengutamakan muatan lokal, sehingga memungkinkan biaya investasi dan

perawatan yang lebih murah.

Pada tahun 2011 BATAN menargetkan 6 prototip dan dapat direalisasikan

sejumlah 6 prototip (100%), yaitu:

5.1. Prototip Sistem Instrumentasi Kendali Reaktor Riset dan Reaktor Daya (local

controller DCS level operator)

Untuk menguji performansi perangkat maupun instalasi secara langsung,

terutama instalasi yang memiliki teknologi dan resiko tinggi; misalnya instalasi

industri oil and gas, penerbangan, luar angkasa, dan nuklir diperlukan investasi

Page 32: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 46

yang tinggi dan harus mempertimbangkan resiko. Pada pengembangan desain

dan optimasi diperlukan sumber daya, waktu, biaya, tenaga ahli dan resiko yang

besar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dipergunakan simulasi. Simulasi

reaktor nuklir secara real-time mampu menampilkan performansi instalasi

sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam desain maupun

optimasi. Selain itu, simulasi real-time reaktor nuklir juga berperan penting untuk

tujuan pendidikan, pelatihan tenaga ahli dan diseminasi. Untuk tujuan tersebut

diperlukan perangkat yang mampu menunjukkan performansi reaktor nuklir

secara tepat, namun tidak mengandung resiko dalam penggunaannya.

Prototip perangkat simulasi reaktor nuklir secara real-time dibangun

berbasiskan multifunction RIO module dan NI PXI 8102 yang dirangkai dalam NI

PXI-1031 chassis serta dilengkapi dengan perangkat lunak LabVIEW dan Veristand.

Gambar 3.23. Prototipe Sistem Instrumentasi Kendali Reaktor Riset dan Reaktor Daya

(local controller DCS level operator)

Performansi simulasi real-time reaktor nuklir ditunjukkan oleh pengendalian

berbasis sistem instrumentasi dan kendali safety maupun non-safety related.

Perangkat direpresentasikan dalam model reaktor nuklir numerik yang dapat

menerima masukan dari luar dengan menggunakan data logging. Graphical user

interface (GUI) simulasi real-time dapat secara interaktif dinavigasi dengan

masukan dan keluaran sinyal analog/digital. Model matematika reaktor nuklir

berbasis LabVIEW dan Real Time NI Veristand yang dibangun dalam komputer PC

dipindahkan ke modul NI PXI 8102 untuk merepresentasikan simulasi real time.

Contoh tampilan pada gambar menunjukkan model pengendalian daya pada

rektor riset berdasarkan pendekatan persamaan kinetika titik dengan data

prekursor Iodine dan Xenon.

Page 33: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 47

5.2. Prototipe Pencacah RIA untuk diagnosa kelenjar gondok

Pencacah RIA adalah alat

untuk menganalisis zat-zat yang

ada di dalam cairan tubuh,

diantaranya urin, hormon, dan

lain-lain atau kultur media yang

berkadar rendah dan matriksnya

komplek. Teknik pengukuran RIA

berdasarkan pada reaksi

immunologi dengan menggunakan

radioisotop sebagai perunutnya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui

kandungan zat biologik tertentu dalam tubuh yang jumlahnya sangat kecil,

misalnya hormon insulin, tiroksin, dan enzim. Prinsip pemeriksaan RIA adalah

kompetisi antara antigen (bahan biologi yang diperiksa) dengan antigen radioaktif

dalam memperebutkan antibodi yang jumlahnya sangat terbatas.

Aplikasi teknik nuklir dengan teknik Radioimmuno Assay (RIA) di bidang

kesehatan digunakan dalam diagnosis beberapa penyakit seperti hepatitis B,

kelenjar gondok, dan kanker payudara.

Pada tahun 2011 diperoleh Prototipe Pencacah RIA untuk diagnosa kelenjar

gondok. Prinsip kerja sederhananya adalah Senyawa T-4 yang ditandai dengan 125I

berkompetisi dengan T-4 dalam cuplikan darah pasien memperebutkan sejumlah

antibodi yang tertentu jumlahnya. Setelah mengalami inkubasi beberapa lama, T-

4 bertanda yang terikat dan yang bebas dipisahkan dengan menggunakan Poly

Ethylene Glycol. Selanjutnya endapan yang mengandung fraksi yang terikat pada

antibodi dicacah dengan sistem spektrometer, konsentrasi T-4 dalam darah

pasien dapat dibaca dari kurva baku.

Pengoperasian sistem cacah ini dilakukan inovasi dan otomatisasi. Pada

sistem manual, penempatan sampel dilakukan satu persatu, kemudian baru

dilakukan pencacahan serta tidak ada fasilitas memori sebagai penyimpan data.

Pencacah RIA hasil Libangyasa BATAN telah menggunakan sistem otomatis untuk

penempatan sampel dan dilengkapi dengan fasilitas penyimpan data.

Gambar 3.24. Prototipe Pencacah RIA untuk diagnosa

kelenjar gondok

Page 34: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 48

5.3. Prototip Brachyterapy Medium Doserate untuk Kanker Servik

Brachytherapy dikenal juga sebagai radioterapi internal, radioterapi sumber

tertutup, curietherapy atau endocurietherapy adalah bentuk radioterapi dimana

sumber radiasi ditempatkan di dalam atau di samping daerah yang memerlukan

pengobatan. Brachytherapy umumnya digunakan sebagai pengobatan yang

efektif untuk leher rahim/servik, prostat, payudara, kanker kulit dan juga dapat

digunakan untuk mengobati tumor.

Prinsip radioterapi adalah mematikan sel kanker dengan memberikan dosis

yang tepat pada volume tumor/target yang dituju dan menjaga agar efek radiasi

pada jaringan sehat disekitarnya tetap minimum. Radiasi akan merusak sel-sel

kanker sehingga proses multiplikasi atau pembelahan sel-sel kanker akan

terhambat.

Pada tahun 2011, BATAN melakukan

pengembangan perangkat Brachyterapy,

dengan mengembangkan perangkat remote

afterloading atau dikenal juga dengan

sebutan Treatment Delivery System (TDS).

Perangkat ini memerlukan tegangan listrik

AC 220 Volt/50 Hz.

Perangkat ini terdiri dari beberapa

bagian yaitu distributor channel, kontainer

sumber, dan penggerak sumber. Distributor

channel berfungsi untuk memilih jalur yang

akan dilewati sumber. Terdapat 12 lubang

yang bisa digunakan sesuai dengan obyek yang akan diterapi.

5.4. Prototipe Pesawat Sinar-X Fluoroscopy

Perangkat pesawat sinar-x fluoroscopy merupakan sebuah perangkat

penghasil sinar-x yang dapat digunakan untuk diagnosa medis. Perangkat sinar-x

fluoroscopy yang ada sekarang ini akan menghasilkan sebuah gambar yang

divisualisasikan pada layar pendar (fluorosecent screen). Dari layar pendar ini

dokter akan langsung melakukan pengamatan untuk menentukan tindakan

diagnosis namun beresiko terkena pancaran radiasi dari tabung sinar-x.

Gambar 3.25. Prototipe Brachyterapy Medium

Doserate Untuk Kanker Cervic

Page 35: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 49

Pada tahun 2011, BATAN menghasilkan pesawat sinar-x fluoroscopy dengan

keunggulan mengurangi resiko radiasi pada dokter/operator saat penggunaan,

dan telah dilakukan uji fungsi. Perekayasaan dilakukan dengan cara mentransfer

data hasil pencitraan ke dalam sistem komputer dengan kamera. Dengan

demikian dokter cukup melihat hasil gambar melalui monitor yang ditempatkan di

ruang kontrol dan dapat mengurangi bahaya paparan radiasi. Sinar-x yang

dipancarkan hasil dari pencitraan akan ditangkap oleh layar pendar (Fluoroscent

screen) dan diterima oleh kamera untuk diteruskan ke monitor komputer. Data

citra disimpan di komputer dan dapat pula dilakukan pengolahan lebih lanjut

untuk meningkatkan kualitas gambar sebelum ditampilkan atau dicetak. Dari

komputer, gambar hasil pencitraan dapat langsung dibaca oleh dokter

pemeriksa, di dalam ruang kontrol yang aman terhadap radiasi. Keuntungan

pesawat sinar-x Fluoroscopy ini adalah: tidak memerlukan film, pemeriksaan

cepat dan langsung didapatkan hasilnya, aman bagi operator/dokter, sistem

kendali dan penangkap citra menggunakan komponen yang mudah didapat di

pasaran.

Gambar 3.26. Perangkat Pesawat sinar X fluoroscopy

5.5. Prototip Perangkat Scintigraphy

Pada tahun 2011 BATAN menghasilkan prototip perangkat scintigraphy, yang

merupakan alat diagnostik suatu penyakit menggunakan teknik kedokteran nuklir.

Perangkat ini akan menghasilkan citra dua dimensi dari proses metabolisme suatu

organ tubuh.

Page 36: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 50

Diagnosis menggunakan perangkat

scintigraphy dilakukan dengan

menempatkan sistem deteksi perangkat

scintigraphy pada lokasi organ tubuh yang

akan didiagnosis. Kemudian radionuklida

disuntikkan ke dalam tubuh pasien.

Radionuklida akan mengikuti peredaran

darah dan turut dalam proses

metabolisme organ tubuh. Radiasi yang dipancarkan oleh radionuklida akan

dideteksi oleh sistem deteksi perangkat scintigraphy. Kristal scintilasi pada sistem

deteksi akan mengubah radiasi menjadi foton. Foton kemudian digandakan oleh

tabung pengganda foton (Photo Multiplier Tube - PMT) dan diubah menjadi sinyal

listrik. Sinyal keluaran sistem deteksi akan diolah oleh sistem elektronik dan

diubah menjadi bentuk digital. Data digital ini diteruskan ke sistem pengolah data

untuk ditampilkan.

Perangkat scintigraphy menggunakan PSPMT dapat mendeteksi posisi radiasi

yang datang. Dengan menggunakan PSPMT jumlah PMT yang digunakan dapat

dikurangi sehingga dapat memperkecil dimensi dari sistem deteksi perangkat

scintigraphy. Selain itu daya listrik yang digunakan juga dapat dikurangi.

Perangkat ini cocok digunakan untuk mendiagnosis organ tubuh berukuran kecil,

seperti: jantung, ginjal, kelenjar gondok, dan lain-lain.

5.6. Prototip Sistem Pencitraan Peti Kemas

Paket teknologi sistem pencitraan peti kemas dengan teknik serapan sinar

gamma. Dengan menggunakan sistem ini, verifikasi dan validasi isi peti kemas

dapat dilakukan secara otomatis. Peti kemas dipindai menggunakan sinar gamma

yang tak tampak dan memiliki daya tembus besar, kemudian sinar yang

menembus peti kemas akan ditangkap oleh detektor dan diolah menjadi citra.

Citra ini kemudian diverifikasi dengan data yang tercatat pada faktur ekspor

impor. Pada tahun 2011 telah diperoleh sistem pencitraan peti kemas skala

laboratorium yang tujuannya sebagai dasar perhitungan untuk merancang bentuk

yang nyata atau lebih besar sesuai dengan kebutuhan yang akan digunakan di

pelabuhan-pelabuhan laut. Sistem pencitraan terdiri dari sebuah dummy peti

kemas skala lab dengan ukuran luas permukaan target 120 cm x 80 cm, 4 buah

detektor NaI(Tl) diameter 6 mm, 1 buah sumber 60Co 10 mCi, sebuah kolimator

Gambar 3.27.

Perangkat Scintigraphy Menggunakan Position

Multiplier Photomultiplier Tube (PSPMT)

Page 37: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 51

diameter 6 mm, pemegang detektor dan sumber penggerak detektor dan sumber

kearah vertikal dan horisontal dengan jarak pergerakan 6 mm, mikrokontroller

pengaktuasi, dan akuisisi, perangkat lunak penyimpan dan kompresi data hasil

akuisi perangkat lunak pengolah data, perangkat lunak penampil menjadi citra

dimensi dua.

Beberapa keuntungan pengunaan sistem pencitraan peti kemas dengan

teknik serapan sinar gamma: tidak diperlukan daya listrik, khususnya untuk

sumber, karena sumber sudah memancarkan radiasi dengan sendirinya, sehingga

efisiensi dapat lebih ditingkatkan; tidak diperlukan maintenance untuk sumber

radiasi gamma, karena mempunyai waktu paruh yang sangat lama.

Gambar 3.28. Sistem pencitraan peti kemas dengan teknik serapan sinar gamma

Capaian sasaran 1 dengan indikator “ Jumlah Prototip Hasil Litbang Enisora”

dalam rangka upaya pencapaian target jangka menengah sejumlah 19 prototip di

tahun 2014. Pada tahun 2010 telah diperoleh 7 prototip, sampai dengan 2011 secara

kumulatif telah diperoleh 12 prototip, yaitu 63,16% dari target total. Prototip hasil

litbang BATAN ini akan dikembangkan menjadi paket teknologi dengan memfasilitasi

kebutuhan mitra komersial dan diharapkan nantinya akan di scale up menjadi skala

industri.

6. Jumlah Publikasi Nasional dan International Hasil Litbang Enisora

Publikasi ilmiah baik di tingkat nasional dan internasional bagi suatu lembaga

litbang merupakan pengakuan serta daya saing tersendiri bagi karya ilmiah yang

dihasilkan oleh para peneliti.

Dari target yang direncanakan sejumlah 55 Publikasi Ilmiah (nasional dan

internasional), dapat direalisasikan sejumlah 167 publikasi ilmiah (303,63%), yang

terdiri dari publikasi nasional berjumlah 132 judul dan internasional berjumlah 35

judul (Lampiran 7).

Page 38: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 52

Publikasi ilmiah ini juga ditunjang oleh sejumlah usulan paten/HKI yang terdaftar

di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual - Kementerian Hukum dan HAM.

Sampai dengan tahun 2011 Jumlah usulan Paten BATAN berjumlah 98 judul paten,

data dan status usulan Paten dalam proses 63 judul, dan Paten Granted berjumlah 24

judul (lampiran 8)

Disamping itu, 8 penelitian BATAN memperoleh penghargaan Menteri Negara

Riset dan Teknologi, serta masuk dalam 103 inovasi yang paling prospektif tahun 2011

pada Business Innovation Center (BIC) dibawah pembinaan Kementerian Ristek

(lampiran 9), penghargaan tersebut ditunjukan dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Penerima Penghargaan Karya Inovasi 2011

KARYA INOVASI INOVATOR

1 Reno, Sahabat Si Ginjal

(Cegah Gagal Ginjal tanpa Gagal )

Joko Sumanto, Wiranto Budi Santoso, Rukmono

Pribadi, Cukarya, Hari Nurcahyadi, Ahmad

Khaerudin, Rill Isaris, Atang, Susila.

2 Kenali Baik Musuhmu Agar Menang

(Pembuatan Nukleotida Bertanda

Fosfor-32 (g -32

P) ATP sebagai Pelacak

Mutasi)

Wira Y. Rahman, Endang Sarmini, Herlina,

Triyanto, Hambali, Santi Nubaiti, Abdul Mutalib

3 Jurus 3-In-1 Melawan Kanker

(Radiofarmaka Spesifik Target untuk

Menangani Kanker Payudara )

Martalena Ramli, Rien Ritawidya, Cecep Taufik,

Rustendi, Muchamad Subur, Sri Aguswarini,

Karyadi, Cahya Nova Ardiyatno, Titis Sekar

Humani

4 Plastik Hijau dari Tapioka Nuklir

(Produk Cetak Plastik Ramah

Lingkungan dari Komposit Limbah

Tapioka Menggunakan Teknologi

Radiasi )

Sudradjat Iskandar

5 Murnikan Si Iodium Supaya Berharga

(Modifikasi Alur Produksi Iodium-125

untuk Peningkatan Kualitas Produk )

Maiyesni, Triani W. , Mujinah, Witarti, Dede K.

Triyanto, Abdul Mutalib

6 Dari Sapi untuk Ikan

(Produksi Pelet (Pakan Ikan, Udang dan

Unggas) dari Kotoran Sapi

Soelaiman Budi Sunarto, Puji Untoro, Suryadi

7 Si Padat yang Mudah Dibawa

(Bioetanol Padat sebagai Pengganti

Minyak Tanah

Soelaiman Budi Sunarto, Puji Untoro, Suryadi

8 Asap Cair Sekam Pengawet Makanan

Bio

(Produksi Bio Formalin/Bio Insektisida

Berbahan Baku Sekam Untung Besar)

Soelaiman Budi Sunarto, Puji Untoro, Suryadi

Capaian sasaran 1 melalui indikator “Jumlah Publikasi Nasional dan International

Hasil Litbang Enisora” yaitu publikasi ilmiah mulai tahun 2010 merupakan upaya

Page 39: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 53

pencapaian target jangka menengah BATAN sebanyak 278 publikasi ilmiah di tahun

2014. Pada tahun 2010 telah diperoleh 73 publikasi ilmiah, dan sampai dengan tahun

2011 secara kumulatif telah diperoleh 195 publikasi ilmiah, yaitu sejumlah 70,14% dari

target total.

7. Mitra Komersial yang Menerapkan Hasil Litbang Iptek Nuklir

Dengan melihat perkembangan dan prospek hasil litbang iptek nuklir pada tahun

2011 BATAN menargetkan memperoleh mitra komersial yang memanfaatkan produk

litbangyasa iptek nuklir sebanyak 3 mitra, namun terealisasi sebanyak 7 mitra dengan

capaian 233,33%.

Telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama kemitraan dengan:

1. PT. Jatim Graha Utama tentang "Kemitraan Dalam Bidang Pemanfaatan Iradiator

dan Mesin Berkas Elektron (MBE)”.

2. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim tentang "Sinergi Program Pemberdayaan

Koperasi dan UMKM Dalam Pemanfaatan Aplikasi Teknologi Radiasi dan Pangan

Olahan Siap Saji Dalam Kemasan", pada tanggal 2 Nopember 2011

3. Rumah Sakit Ulin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tentang "Kerjasama Uji Klinis

Renograf", pada tanggal 17 Nopember 2011

4. PD. Pembangunan Bireuen, Aceh, tentang "Kemitraan Hasil Litbang BATAN Bidang

Pertanian", pada tanggal 9 Oktober 2011

5. Produsen Benih PP Kerja Boyolali, tentang "Kemitraan Hasil Litbang BATAN dengan

Pertanian", pada tanggal 9 Oktober 2011

6. CV. Berkah Alam Lestari, Medan, tentang "Kemitraan Hasil Litbang BATAN Bidang

Pertanian", pada tanggal 20 Juni 2011

7. PT. Sang Hyang Seri dalam produksi benih hasil litbang BATAN Varietas Mira-1 dan

Bestari untuk program Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dengan target

sebanyak kurang lebih 3.000 ton pada musim tanam 2011/2012

Gambar 3.29. Penandatanganan Kerma

Pemanfaatan Mesin Iradiator & MBE dengan PT. Jatim Graha Utama

Gambar 3.30. Penandatanganan Kerma Pemanfaatan

Mesin Iradiator dengan UMKM Prop. Jatim

Page 40: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 54

Gambar 3.31. Penandatanganan kerma dengan PP

Kerja Boyolali

Gambar 3.32. Penjelasan Penggunaan alat Renograf

dalam Kerma dengan RS. Ulin Banjarmasin

Selain 7 mitra komersil tersebut di atas masih ada 30 mitra non komersil yang

telah melakukan kesepakatan kerjasama dengan BATAN yang disajikan pada lampiran

10.

Capaian sasaran 1 dengan indikator ”Mitra Komersial yang Menerapkan Hasil

Litbang Iptek Nuklir” sampai dengan 2014 menargetkan 15 mitra komersial. Pada

tahun 2010 diperoleh 3 mitra komersial, sedangkan pada tahun 2011 diperoleh 7 mitra

komersial, sehingga sampai dengan 2011 diperoleh 10 mitra komersial (66,67%) dari

target total.

Dengan bertambahnya mitra komersial diharapkan hasil litbangyasa iptek nuklir

semakin banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

8. Jenis Hasil Litbang Iptek Nuklir yang Dikomersilkan

Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah, antara lain banyaknya

pengangguran intelektual, belum dimanfaatkannya produk litbang secara optimal,

minimnya jumlah wirausaha di Indonesia dan lemahnya daya saing Usaha Kecil dan

Menengah (UKM).

BATAN mendiseminasikan hasil litbang melalui kemitraan dalam rangka

memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2011, BATAN menargetkan 2 produk

unggulan hasil litbang BATAN untuk dikomersilkan, dan terealisasi 100% yaitu:

1. Bidang kesehatan, BOSIR (Bone Ocular Spherical Implant Radiation) bekerjasama

dengan PERDAMI (Persatuan Dokter Ahli Mata Indonesia) Cabang Bali

2. Bidang pertanian, Varietas Kapas “Karisma”, dilakukan kegiatan penangkaran benih

bekerja sama dengan BPTP (Balai Pembenihan Tanaman Perkebunan) Provinsi NTB

di Kec. Gerung, Lombok Barat pada lahan seluas 2.000 m2 pada bulan April 2011.

Page 41: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 55

Gambar 3.33. Seminar Pemanfaatan Bosir Kerma dengan

PERDAMI Bali

Gambar 3.34. Penangkaran Kapas Karisma Kerma

dengan BPTP NTB

Capaian sasaran 1 dengan indikator “Jenis Hasil Litbang Iptek Nuklir yang

Dikomersilkan” sampai dengan tahun 2014 menargetkan 10 jenis, pada tahun 2010

telah komersilkan 2 jenis hasil litbang iptek nuklir (varietas kedelai biji besar”Mutiara-1

dan varietas padi Bestari), sampai dengan 2011 secara kumulatif telah diperoleh 4

jenis hasil litbang iptek nuklir, yaitu 40% dari target total.

3.3.2. Perbandingan Realisasi Kinerja dari Sasaran 1

Tabel 3.4. Perbandingan Realisasi Tahun 2011 dengan Realisasi Tahun 2010

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Realisasi

Tahun 2010 Realisasi

Tahun 2011

(1) (2) (3) (4)

Peningkatan Hasil

Litbang Energi,

Isotop dan Radiasi

(enisora) dan

Pemanfaatan/

Penerapan di bidang

Pangan, Energi,

Kesehatan dan Obat

serta Sumber Daya

Alam dan

Lingkungan untuk

Kesejahteraan

Masyarakat.

1 Jumlah Varietas Unggul Tanaman

Pangan untuk Menunjang Ketahanan

Pangan Nasional (Padi, Kedelai, Kacang

Hijau, Gandum Tropikal dan Sorgum)

2 Varietas (66,67%)

1 Varietas

(50%)

2 Jumlah Dokumen Program Infrastruktur

Penyiapan PLTN dan Dokumen

Pendukungnya

3 Dokumen (100%)

3 Dokumen

(100%)

3 Persentase Peningkatan Penerimaan

Masyarakat terhadap Iptek Nuklir

59,70% (170,57%)

49,5%

(82,5%)

4 Jumlah Paket Teknologi Hasil Litbang

Enisora

7 Paket Teknologi

(100%)

5 Paket

Teknologi

(100%)

5 Jumlah Prototip Hasil Litbangyasa

Enisora

7 Prototip (100%)

5 Prototip

(100%)

6 Jumlah Mitra Komersial yang

Menerapkan Hasil Litbang Iptek Nuklir

3 Mitra (100%)

7 Mitra

(233,33%)

7 Jumlah Jenis Hasil Litbang Iptek Nuklir

yang Dikomersilkan

2 Jenis (100%)

2 Jenis

(100%)

8 Jumlah Publikasi Nasional dan

Internasional Hasil Litbang Enisora

73 Publikasi

Ilmiah

(128,07%)

167

Publikasi

Ilmiah

(303,63%)

Page 42: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 56

Dari tabel 3.4 di atas dapat dilihat :

a. Capaian kinerja yang mengalami penurunan :

(1) Jumlah Varietas Unggul Tanaman Pangan untuk Menunjang Ketahanan Pangan

Nasional (padi, kedelai, kacang hijau, gandum tropikal, dan sorgum)” hal ini

disebabkan faktor eksternal dari Tim Pelepasan Varietas Kementerian Pertanian

untuk proses pelepasan varietas sorgum 2011 diperlukan sedikit perbaikan dalam

proposal dengan melengkapi sejumlah data yang diperlukan.

(2) Persentase Peningkatan Pemahaman Masyarakat terhadap Iptek Nuklir,

disebabkan dampak kejadian kecelakaan PLTN di Fukushima Jepang akibat

gempa dan tsunami.

b. Capaian kinerja yang mengalami peningkatan:

(1) Jumlah Mitra Komersial yang Menerapkan Hasil Litbang Iptek Nuklir, disebabkan :

Meningkatnya jenis hasil litbang BATAN yang dikomersialkan dan Sosialisasi

dilakukan lebih intensif.

(2) Jumlah Publikasi Nasional dan Internasional Hasil Litbang Enisora, disebabkan :

Meningkatnya kualitas dan kuantitas makalah serta meningkatnya pertemuan

ilmiah.

3.3.3. Capaian Indikator Kinerja s/d Tahun Berjalan dengan Target 5 Tahun dari Sasaran 1

Tabel 3.5. Perbandingan tahun berjalan dengan target 5 tahun (s/d 2014)

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama Target s/d

2014

Target s/d 2011

(2010+2011)

Realisasi s/d 2011

(2010+2011)

(1) (2) (3) (4) (5)

Peningkatan

Hasil Litbang

Energi, Isotop

dan Radiasi

(enisora) dan

Pemanfaatan/

Penerapan di

bidang Pangan,

Energi,

Kesehatan dan

Obat serta

Sumber Daya

Alam dan

Lingkungan

1 Jumlah Varietas Unggul

Tanaman Pangan untuk

Menunjang Ketahanan Pangan

Nasional (Padi, Kedelai,

Kacang Hijau, Gandum

Tropikal dan Sorgum)

19 Varietas

(100%)

5 Varietas

(26,31%)

3 Varietas

(15,79%)

2 Jumlah Dokumen Teknis

Penyiapan Infrastruktur PLTN,

Tapak PLTN, dan Penyusunan

Spesifikasi Teknis

15 Dokumen

(100%)

6 Dokumen

(40%)

6 Dokumen

(40%)

3 Persentase Peningkatan

Penerimaan Masyarakat

terhadap Iptek Nuklir

66%

60%

49,5%

Page 43: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 57

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Utama Target s/d

2014

Target s/d 2011

(2010+2011)

Realisasi s/d 2011

(2010+2011)

(1) (2) (3) (4) (5)

untuk

Kesejahteraan

Masyarakat.

4 Jumlah Paket Teknologi Hasil

Litbang Enisora

35 Paket

Teknologi

(100%)

12 Paket

Teknologi

(34,29%)

12 Paket

Teknologi

(34,29%)

5 Jumlah Prototip Hasil

Litbangyasa Enisora

19 Prototip

(100%)

12 Prototip

(63,16%)

12 Prototip

(63,16%)

6 Jumlah Mitra Komersial yang

Menerapkan Hasil Litbang

Iptek Nuklir

15 Mitra

(100%)

6 Mitra

(40%)

10 Mitra

(66,7%)

7 Jumlah Jenis Hasil Litbang

Iptek Nuklir yang

Dikomersilkan

10 Jenis

(100%)

4 Jenis

(40%)

4 Jenis

(40%)

8 Jumlah Publikasi Nasional dan

International Hasil Litbang

Enisora

278

Publikasi

Ilmiah

(100%)

112

Publikasi

Ilmiah

(40,29%)

240

Publikasi

Ilmiah

(86,33%)

Dari tabel 3.5 di atas dapat dilihat bahwa capaian kinerja per indikator untuk sasaran 1

sampai dengan tahun 2011 terhadap target tahun 2014 yang telah ditentukan dalam

Renstra BATAN 2010-2014 adalah sebagai berikut.

a. Indikator kinerja : Jumlah Varietas Unggul Tanaman Pangan untuk Menunjang

Ketahanan Pangan Nasional (padi, kedelai, kacang hijau, gandum tropikal dan sorgum)

dari 19 varietas baru yang ditargetkan pada tahun 2014, sampai dengan tahun 2011

baru tercapai 3 varietas (15,79 %) dari target kumulatif di tahun 2011 sejumlah 5

varietas (26,31%). Dengan demikian, target sampai dengan tahun kedua (2011) masih

belum tercapai. Upaya yang harus dilakukan untuk mencapai target yang telah

ditentukan adalah peningkatan koordinasi dengan pihak Kementerian Pertanian,

khususnya dalam pemenuhan persyaratan pelepasan varietas unggul baru.

b. Indikator Kinerja : Jumlah Dokumen Teknis Penyiapan Infrastruktur PLTN, Tapak PLTN,

dan Penyusunan Spesifikasi Teknis, dari 15 dokumen yang ditargetkan pada tahun

2014, sampai dengan tahun 2011 sudah tercapai 6 dokumen (40 %). Dengan demikian,

capaian sampai dengan tahun kedua telah sesuai target.

c. Indikator Kinerja : Persentase Peningkatan Penerimaan Masyarakat terhadap Iptek

Nuklir, dari 55% yang ditargetkan pada tahun 2014, sampai dengan tahun 2011 sudah

tercapai 49,5% masyarakat yang menerima iptek nuklir, khususnya pembangunan PLTN.

Upaya untuk mencapai target tahun 2014 dilaksanakan melalui kegiatan diseminasi dan

sosialisasi iptek nuklir secara intensif.

Page 44: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 58

d. Indikator Kinerja : Jumlah Paket Teknologi Hasil Litbang Enisora, dari 35 Paket

Teknologi yang ditargetkan pada tahun 2014, sampai dengan tahun 2011 sudah tercapai

12 Paket teknologi (34,29%), yang berati bahwa sampai tahun kedua masih sesuai

target.

e. Indikator kinerja : Jumlah Prototip Hasil Litbangyasa Enisora, dari 19 prototip yang

ditargetkan tahun 2014, sampai dengan tahun 2011 sudah tercapai 12 prototip

(63,16%). Dengan demikian, capaian sampai dengan tahun 2011 telah sesuai target.

f. Indikator Kinerja : Jumlah Mitra Komersial yang Menerapkan Hasil Litbang Iptek

Nuklir. Pada tahun 2011 sudah tercapai 10 mitra (66,67%) dari 15 mitra yang

ditargetkan sampai tahun 2014. Dengan demikian, capaian ini melebihi target yang

ditentukan pada tahun kedua yaitu 6 mitra (40%).

g. Indikator Kinerja : Jumlah Jenis Hasil Litbang Iptek Nuklir yang Dikomersilkan. Pada

tahun 2011 telah tercapai 4 jenis (40 %) dari 10 jenis yang ditargetkan sampai tahun

2014. Dengan demikian, capaian sampai dengan tahun 2011 telah sesuai target.

h. Indikator kinerja : Jumlah Publikasi Nasional dan International Hasil Litbang Enisora.

Pada tahun 2011 sudah tercapai 240 (86,33 %) dari 278 publikasi yang ditargetkan

sampai tahun 2014. Dengan demikian, capaian sampai dengan tahun 2011 telah

melebihi target yang ditentukan yaitu 112 (40,29%).

3.3.4. Capaian Kinerja Lainnya dari Sasaran 1

1. Jasa Kegiatan Layanan Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi

BATAN memberikan pelayanan pengujian mengenai keselamatan daerah kerja,

keselamatan pekerja radiasi, bungkusan zat radioaktif, fungsi pesawat sinar-X

diagnostik. kesehatan pekerja dan keselamatan lingkungan yang memuaskan pelanggan

secara aman, akurat dan tepat waktu. Laboratorium BATAN telah terakreditasi KAN ISO

17025 LP-206-IDN sebagai laboratorium penguji.

Pada tahun 2011 layanan teknologi keselamatan dan metrologi radiasi yang telah

dilaksanakan disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Jenis layanan teknologi keselamatan dan metrologi radiasi

No Jenis Layanan Target Realisasi %

1 Sertifikat bebas radiasi 1.205 1.653 113,9

2 Sertifikat kalibrasi Alat Ukur Radiasi 2.989 3.404 123,6

3 Sertifikat standardisasi 55 68 137,2

Page 45: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 59

No Jenis Layanan Target Realisasi %

4 Sertifikat analisis pemantauan radiasi 40 39 97,5

5 Sertifikat analisis pemantauan daerah kerja 21.500 32.989 153

6 Hasil pemeriksaan analisis klinik 4.015 3595 89,6

7 Sertifikat uji kepatuhan pesawat sinar-x

diagnostik

40 11 27,5

2. Jasa Layanan Teknologi dalam Pengelolaan Limbah Radioaktif

BATAN memberikan pelayanan pengelolaan limbah radioaktif yang berasal dari

kegiatan industri dan rumah sakit serta pemanfaatan sumberdaya BATAN dalam bentuk

yang lain untuk masyarakat luas. BATAN menyediakan pelayanan kepada instansi diluar

BATAN atau swasta, meliputi: (1) Pengelolaan Limbah Radioaktif, (2) Transportasi

Limbah Radioaktif, (3) Dekontaminasi, (4) Pemantauan Lingkungan, (5) Pemantauan

Dosis Radiasi Pekerja, (6) Litbang Pengelolaan Limbah Industri, dan (7) Analisis Data

Limbah atau Sample

Pada tahun 2011 BATAN telah memberikan pelayanan teknologi dalam pengelolaan

limbah radioaktif kepada 20 industri, 1 rumah sakit, dan 5 unit internal BATAN seperti

yang disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Pengguna layanan pengelolaan limbah radioaktif

No. Nama Perusahaan/Unit Kerja No. Nama Perusahaan/Unit Kerja

1 RS. Muwardi Surakarta 13 PT. Oci Kaltim Melamine

2 PT. Tri Rempoa Solo 14 PT. Pratita Prama Nugraha

3 PT. Bukit Muria Jaya 15 PT. Aneka Tambang Tbk

4 PT. Pertamina RU III Plaju 16 PT. Indocement

5 PT. Sarana Agra Gemilang KSO 17 PT. Indika Group Limited

6 PT. Semen Kupang (Persero) 18 PT. Pupuk Iskandar Muda

7 PT. Krakatau Steel 19 PT. NDT Instrument Indonesia (4 kali)

8 PT. Susila Indah Synthetic Fibers

Industries

20 PRR

9 PT. Djarum 21 PTNBR

10 PT. Pindo Deli Pulpand Paper Mills 22 PPGN

11 PT. Sinar Sosro 23 PATIR

12 PT. Ekamas Fortuna Malang

3. Jasa Layanan Iradiasi

Jasa layanan iradiasi neutron pada Reaktor RSG-GAS berasal dari kegiatan

penelitian atau pemanfaatan sumberdaya dalam bentuk yang lain untuk masyarakat

luas maka PRSG menyediakan pelayanan kepada instansi di dalam atau di luar BATAN

Page 46: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 60

(swasta). Layanan tersebut yaitu: (1) Jasa Iradiasi Neutron, (2) Jasa Iradiasi Batu Topaz,

dan (3) Air Bebas Mineral.

Pada tahun 2011, dari rencana sejumlah 350, telah terelisasi sebanyak 490 target

iradiasi. Selain itu, jumlah Topaz teriradiasi dari rencana 500 kg telah terealisasi

sejumlah 694,718 kg.

3.3.5. Kendala Umum

Kendala umum yang dihadapi dalam proses pencapaian target kinerja sasaran 1

adalah :

BATAN harus berhubungan dengan instansi lain (eksternal), seperti SK pelepasan varietas

yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian, Sertifikasi peralatan kesehatan yang

dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Ethical clearance dari rumah sakit, Paten yang

dikeluarkan oleh Kementerian Hukum & HAM, dan registrasi produk dengan mitra

produsen. Langkah-langkah yang diambil oleh BATAN dalam pemecahan masalah tersebut

adalah mengintesifkan komunikasi dengan kementerian teknis terkait, seperti Kementerian

Pertanian, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

Rumah Sakit juga mitra produsen potensial, sehingga hasil litbang dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat.

3.3.6. Pencapaian Sasaran 2

Dalam rangka melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan rekayasa BATAN

diarahkan seluas-luasnya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan untuk

menunjang peningkatan kapasitas sistem produksi. BATAN mendukung penguatan Sistem

Inovasi Nasional (SIN) melalui pembangunan kelembagaan iptek, pengembangan sumber

daya dan peningkatan jejaring iptek. Selain melakukan kegiatan penelitian dan

pengembangan serta perumusan kebijakan di bidang nuklir, BATAN berkomitmen untuk

S a s a r a n Peningkatan Kapasitas, Kapabilitas Sumber Daya Iptek dan Kinerja

Manajemen Kelembagaan Litbang untuk Mendukung Penguatan Sistem

Inovasi dan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengembangan dan Penerapan

Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi ke Masyarakat. 2

Page 47: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 61

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil litbangyasa yang telah dicapai,

melalui penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Sejalan dengan RPJMN 2010-2014 bidang iptek, BATAN melaksanakan kegiatan

prioritas bidang pembangunan iptek yang terdiri dari prioritas bidang penguatan Sistem

Inovasi Nasional (SIN) dan peningkatan Penguasaan, Pengembangan dan Pemanfaatan

Iptek (P3IPTEK). Untuk mendukung prioritas bidang penguatan SINAS, BATAN telah

menetapkan sasaran strategis 2, yaitu Peningkatan Kapasitas, Kapabilitas Sumber Daya

Iptek dan Kinerja Manajemen Kelembagaan Litbang untuk Mendukung Penguatan Sistem

Inovasi dan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir,

Isotop dan Radiasi ke Masyarakat. IKU yang ditetapkan untuk sasaran strategis ini meliputi

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, khususnya melalui jenjang pendidikan formal,

penyusunan Standar Nasional Indonesia yang berkaitan dengan energi nuklir, isotop dan

radiasi dengan maksud untuk menjaga keselamatan dan mutu semua produk yang terkait

dengan iptek nuklir dan juga pengelolaan sistem keuangan yang baik sesuai aturan

perundangan yang berlaku.

Dalam paragraf berikut akan diuraikan Indikator keberhasilan sasaran 2 berikut target

dan realisasinya.

Dari tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa secara umum capaian dan indikator kinerja

untuk sasaran 2 yang terdiri dari 5 indikator, 2 indikator mencapai target, 3 indikator

melebihi target. Dengan demikian sasaran 2 dinyatakan berhasil.

Lima indikator kinerja utama (IKU) sebagai ukuran capaian sasaran 2 diuraikan secara

rinci sebagai berikut.

1. Persentase Serapan Lulusan Pendidikan Teknik Nuklir di Industri

Data dari Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I)

diperoleh daya serap lulusan sekolah dan perguruan tinggi hanya sekitar 25% dari pasar

kerja yang ada baik di daerah-daerah maupun di pusat. Serapan pasar kerja yang hanya

seperempatnya itu akibat kompetensi lulusan perguruan tinggi yang tidak memenuhi

syarat. Lemahnya daya serap ini akan membuat bertambahnya pengangguran bagaikan

deret ukur, karena setiap tahun selalu ada lulusan sekolah dan perguruan tinggi yang

mencari pekerjaan. ''Mereka tidak terserap, karena lemahnya kompetensi pekerjaan

yang dibutuhkan''. Oleh karena itu, sistem pendidikan seharusnya lebih memfokuskan

kepada kebutuhan kerja. Berdasarkan fenomena jumlah pengangguran terpelajar yang

makin banyak, BATAN membuat terobosan-terobosan dengan menggulirkan kurikulum

Page 48: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 62

pendidikan yang menyelaraskan dengan kebutuhan dunia kerja. BATAN melalui Sekolah

Tinggi Teknologi Nuklir (STTN), berusaha untuk mengurangi pengangguran sekaligus

lulusan STTN bisa langsung diterima oleh pasar kerja di Indonesia. Harapan BATAN

adalah setiap tahunnya penyerapan lulusan STTN bisa mencapai 75% yang sekaligus

berperan besar menurunkan tingkat pengangguran di Indonesia.

Pada tahun 2011 serapan lulusan

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) di

industri yang ditargetkan sebesar 75% dapat

direalisasikan sebesar 84,2% yaitu dari 114

lulusan STTN tahun 2010 yang diterima

bekerja sebanyak 96 orang seperti disajikan

pada Lampiran 11. Hal ini memperlihatkan

bahwa kebutuhan pasar kerja yang ada di

Indonesia terhadap lulusan STTN semakin meningkat. Keberhasilan dalam metode dan

proses pendidikan yang merupakan interaksi yang terpadu antara peserta didik, dosen,

fasilitas pendidikan dan lingkungan akademik yang kondusif telah menumbuhkan

kemandirian penyelenggaraan program sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan studi

tepat waktu dengan hasil terbaik. Hal ini dibuktikan dengan keluarnya surat keputusan

akreditasi No. 006/BAN-PT/Ak-IV/XI tanggal 9 Nopember 2007 oleh BAN-PT dengan

predikat “B” untuk penyelenggaraan program Studi Diploma IV Teknokimia Nuklir,

Elektronika Instrumentasi, dan Elektromekanika STTN yang berlaku sampai dengan 9

Nopember 2012. Pada tahun 2011 salah satu upaya yang telah dilakukan untuk

meningkatkan serapan lulusan, STTN telah bekerjasama dengan Rumah Sakit Kanker

Dharmais.

2. Jumlah SDM yang Diterima Mengikuti Pendidikan Iptek Nuklir Jenjang S2/S3

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi selain sumber daya

alat dan modal untuk menghasilkan output. Semakin tinggi kualitas sumber daya

manusia, maka semakin meningkat pula efisiensi dan produktivitas.

Tujuan utama pegawai BATAN mengikuti pendidikan S2/S3 adalah untuk

menghasilkan sumber daya manusia yang handal di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi nuklir, dan mampu melakukan penelitian mandiri, serta menerapkan keahlian

sesuai dengan bidangnya.

Gambar 3.35. Wisuda Program DIV STTN – BATAN, 14 September 2011

Page 49: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 63

Pada tahun 2011 pegawai BATAN yang diterima di perguruan tinggi untuk

mengikuti pendidikan jenjang S2 dan S3 sebagai pegawai tugas belajar dari target

sebanyak 10 pegawai, dapat direalisasikan sebanyak 12 pegawai (120%).

3. Jumlah Peningkatan SDM yang Berpendidikan S2 dan S3

Dalam upaya meningkatkan SDM yang handal di bidang iptek nuklir, BATAN

berupaya untuk menugaskan pegawainya mengikuti pendidikan S2 atau S3. Tujuan

utamanya adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan konseptual yang

mendalam dan daya analisa yang kuat, sehingga menjadi SDM yang mampu

memberikan kontribusi dalam pengembangan iptek nuklir, menyebarluaskan hasil-hasil

penelitian yang kreatif inovatif, pengembangan kepada forum akademik/litbang, pelaku

bisnis, serta masyarakat yang lebih luas.

Pada tahun 2011 pegawai BATAN yang lulus mengikuti pendidikan jenjang S2 atau

S3 dari target sebanyak 8 pegawai, dapat direalisasikan sebanyak 8 pegawai (100%).

Dengan kelulusan 8 pegawai tersebut diperoleh peningkatan kapasitas dan kapabilitas

sumber daya manusia iptek nuklir.

4. Jumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang Dihasilkan Berkaitan dengan

Ketenaganukliran

Standardisasi bidang ketenaganukliran meliputi perumusan dan penetapan standar,

penerapan standar, akreditasi, sertifikasi, pembinaan dan pengawasan standardisasi

bidang ketenaganukliran, yang berlaku di lingkungan BATAN. Pelaksanaan standardisasi

ketenaganukliran diatur dalam Peraturan Kepala BATAN Nomor 158/KA/XI/2008.

Standardisasi ketenaganukliran bertujuan mendukung peningkatan produktifitas,

daya guna produksi, mutu barang, jasa, proses, sistem dan/atau personel, yang

dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing, perlindungan terhadap pelaksana

kegiatan dan para pemangku kepentingan khususnya dalam keselamatan, kesehatan,

keamanan dan lingkungan hidup.

Penetapan RSNI3 menjadi SNI merupakan kewenangan BSN, setelah memenuhi

persyaratan. Pada tahun 2011 BATAN menargetkan 3 SNI ketenaganukliran dan

sebanyak 6 RSNI3 bidang nuklir yang dirumuskan BATAN telah ditetapkan menjadi SNI.

Capaian sebesar 200% dari target disajikan dalam Tabel 3.8.

Page 50: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 64

Tabel 3.8. Judul SNI Ketenaganukliran

No No. Identifikasi Judul SNI

1. SNI ISO/ASTM 51956:2011 Standar praktik untuk penggunaan sistem dosminetri

termoluminisensi (TLD) pada pemrosesan dengan

radiasi

2. SNI ISO/TR 25107:2011 Uji tak rusak – Pedoman untuk silabus pelatihan uji tak

rusak

3. SNI ISO 4993: 2011 Coran besi dan baja – Inspeksi radiografi

4. SNI ISO/TS 22809: 2011 Uji tak rusak – Diskontinuitas pada spesimen untuk

penggunaan pada ujian kualifikasi

5. SNI ISO 10675.1: 2011 Uji tak rusak pada lasan – Level keberterimaan untuk uji

radiografi – Bagian 1: Baja, nikel, titanium dan

paduannya

6. SNI ISO 10675.2: 2011 Uji tak rusak lasan – Level keberterimaan untuk uji

radiografi – Bagian 2 : Aluminium dan paduannya

Dengan ditetapkannya SNI tersebut di atas, selanjutnya dapat diterapkan oleh

pengguna dalam lingkup nasional/internasional. Diharapkan akan dapat memberikan

kontribusi signifikan dalam meningkatkan/mewujudkan keselamatan dan mutu iptek

nuklir di Indonesia.

Gambar. 3.36. Rancangan Standar Nasional Indonesia untuk Inspeksi Radiografi dan Uji Tak Rusak

Pada tanggal 16 November 2011, Badan Standardisasi Nasional (BSN)

menyelenggarakan Forum Temu Ketua Panitia Teknis/Sub Panitia Teknis (PT/SPT) di

Balai Kartini - Jakarta sebagai bagian dari rangkaian peringatan Bulan Mutu Nasional

2011 serta mengumumkan 5 Panitia Teknis yang memiliki kinerja terbaik selama periode

2 tahun terakhir, yaitu: (1) PT 59-01 Tekstil dan Produk

Page 51: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 65

Tekstil (Kemenperin), (2) PT 17-01

Pengukuran radiasi (BATAN), (3) PT 91-01

Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa

Sipil (Kemen PU), (4) PT 17-03 Meter Listrik

(BATAN), (5) PT 19-01 Uji Tak Rusak (BATAN).

BATAN terpilih dalam Pantek (Panitia

Teknis) 17-01 Pengukuran Radiasi sebagai

Peraih Penghargaan Tertinggi dan Pantek 19-

01 Uji Tak Rusak sebagai nominator di ajang Herudi Technical Commitee Award 2010.

5. Persentase Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan BMN dalam Opini WTP Menuju

Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good Governance), Transparan, Akuntabel dan

Tepat Waktu

Suatu lembaga harus mengurangi berbagai penyimpangan dalam pengelolaan

keuangan untuk memperoleh opini WTP. Opini terbaik bagi laporan keuangan ini

merupakan salah satu potret pertanggungjawaban keuanganan baik negara maupun

daerah. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dengan opini WTP, yaitu opini tertinggi atas

kewajaran laporan keuangan, hanya bisa diraih oleh lembaga yang sudah melaksanakan

dan mengelola keuangan sesuai standar akuntasi pemerintah.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2011 tentang

Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

Anggaran 2010. Berdasarkan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LK-K/L)

dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LK-BUN) Tahun 2010 yang telah

diaudit dan diberikan opini oleh BPK. Terdapat 83 LK-K/L dan 1 (satu) LK-BUN, dari

jumlah LK-K/L tersebut, 53 LK-K/L mendapat opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”,

28 LK-K/L mendapat opini “Wajar Dengan Pengecualian (WDP)”, 2 (dua) LK-K/L

mendapat opini “Tidak Menyatakan Pendapat (TMP)”, dan LK-BUN mendapat opini

WDP. BATAN salah satu dari 53 LK-K/L yang mendapat WTP. LK-K/L Tahun 2009 BATAN

juga mendapat opini WTP.

Gambar 3.37. 5 Panitia Teknis yang memiliki kinerja terbaik selama

periode 2 tahun terakhir

Page 52: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 66

Untuk meningkatkan kualitas laporan

keuangan, BATAN menargetkan peningkatan

Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik

Negara (BMN) dalam Opini WTP Tata Kelola

Pemerintahan yang Baik (good governance),

Transparan, Akuntabel dan Tepat Waktu.

Penilaian kinerja dilakukan dengan

mengukur peningkatan aspek pengelolaan keuangan dan aspek pengelolaan BMN,

melalui pengukuran kriteria kinerja: ketepatan akun anggaran, penggunaan Sistem

Informasi Realisasi Anggaran (SIRA), ketepatan waktu pelaporan keuangan dan

kehandalan data, ketaatan pada peraturan yang berlaku, serta pengelolaan BMN yang

baik. Pada tahun 2011 diperoleh capaian kinerja sebesar 40% sesuai target yang

direncanakan.

3.3.7. Perbandingan Realisasi Kinerja dari Sasaran 2

Tabel 3.9. Perbandingan Realisasi Tahun 2011 dengan Realisasi Tahun 2010

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Realisasi

Tahun 2010

Realisasi

Tahun 2011

(1) (2) (3) (3)

Peningkatan

Kapasitas,

Kapabilitas Sumber

Daya Iptek dan

Kinerja Manajemen

Kelembagaan

Litbang untuk

Mendukung

Penguatan Sistem

Inovasi dan

Pemanfaatan Hasil

Penelitian,

Pengembangan dan

Penerapan Energi

Nuklir, Isotop dan

Radiasi ke

Masyarakat.

1 Persentase Serapan Lulusan

Pendidikan Teknik Nuklir di Industri

95,7%

(127,6%)

84,2%

(112,27%)

2 Jumlah Pegawai yang Diterima

Mengikuti Pendidikan Iptek Nuklir

Jenjang S2/S3

8 Pegawai

(80%)

12 Pegawai

(120%)

3 Jumlah Peningkatan Pegawai yang

Berpendidikan S2 dan S3

8 Pegawai

(100%)

8 Pegawai

(100%)

4 Jumlah Standar Nasional Indonesia

(SNI) yang ditetapkan Badan

Standardisasi Nasional

2 SNI

(66,67%)

6 SNI

(200%)

5 Persentase Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan BMN dalam Opini WTP menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (good governance), Transparan, Akuntabel dan Tepat Waktu

20% 40%

Dari tabel 3.9 di atas dapat dilihat :

a. Capaian kinerja yang mengalami penurunan :

Persentase Serapan Lulusan Pendidikan Teknik Nuklir di Industri, dibanding tahun

2010 mengalami penurunan dari capaian 95,7% menjadi 84,2%. Akan tetapi apabila

Gambar 3.38. Penghargaan dari Menteri Keuangan

Page 53: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 67

dibandingkan dengan target yang direncanakan pertahun yaitu 75%, capaian tahun

2011 ini telah melampaui target.

b. Capaian kinerja yang mengalami kenaikan :

(1) Jumlah SDM yang Diterima Mengikuti Pendidikan Iptek Nuklir Jenjang S2/S3,

dibanding tahun 2010 mengalami kenaikan dari capaian 8 pegawai menjadi 12

pegawai, dari target sejumlah 10 pegawai pertahun.

(2) Jumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang Dihasilkan Berkaitan dengan

Ketenaganukliran, dibanding tahun 2010 mengalami kenaikan dari capaian 2 SNI

menjadi 6 SNI dari target sejumlah 3 SNI pertahun.

3.3.8. Capaian Indikator Kinerja s/d Tahun Berjalan dengan Target 5 Tahun dari Sasaran 2

Tabel 3.10. Perbandingan Tahun berjalan dengan target 5 tahun (s/d 2014)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

s/d 2014

Target s/d

2011

(2010+2011)

Realisasi s/d

2011

(2010+ 2011)

(1) (2) (3) (4) (5)

Peningkatan

Kapasitas,

Kapabilitas

Sumber Daya

Iptek dan Kinerja

Manajemen

Kelembagaan

Litbang untuk

Mendukung

Penguatan

Sistem Inovasi

dan

Pemanfaatan

Hasil Penelitian,

Pengembangan

dan Penerapan

Energi Nuklir,

Isotop dan

Radiasi ke

Masyarakat.

1 Persentase Serapan Lulusan

Pendidikan Teknik Nuklir di

Industri

75% 75% 88,59%

2 Jumlah Pegawai yang Diterima

Mengikuti Pendidikan Iptek

Nuklir Jenjang S2/S3

50

Pegawai

(100%)

20 Pegawai

(40%)

20 Pegawai

(40%)

3 Jumlah Peningkatan Pegawai

yang Berpendidikan S2 dan S3

40

Pegawai

(100%)

16 Pegawai

(40%)

16 Pegawai

(40%)

4 Jumlah Standar Nasional

Indonesia (SNI) yang

ditetapkan Badan

Standardisasi Nasional

15 SNI

(100%)

6 SNI

(40%)

8 SNI

(53,3)

5 Persentase Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan BMN dalam Opini WTP menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (good governance), Transparan, Akuntabel dan Tepat Waktu

100% 40% 40%

Dari tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa capaian kinerja per indikator untuk sasaran

2 sampai dengan tahun 2011 terhadap target tahun 2014 yang telah ditentukan dalam

Renstra BATAN 2010-2014 adalah sebagai berikut.

Page 54: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 68

a. Indikator kinerja : Persentase Serapan Lulusan Pendidikan Teknik Nuklir di Industri.

Sampai dengan tahun 2011, lulusan STTN yang terserap sejumlah 163 orang (88,59%)

dari total lulusan (2010+2011) sebanyak 184 orang, dengan target serapan tahunan

sebesar 75% hingga tahun 2014. Dengan demikian, realisasi capaian sampai dengan

tahun kedua telah melebihi target.

b. Indikator kinerja : Jumlah SDM yang Diterima Mengikuti Pendidikan Iptek Nuklir

Jenjang S2/S3. Sampai dengan tahun 2011, telah diperoleh realisasi sejumlah 20

pegawai (40%) dari target sejumlah 50 pegawai yang diterima mengikuti pendidikan

iptek nuklir pada tahun 2014. Dengan demikian, realisasi capaian sampai dengan tahun

kedua telah memenuhi target.

c. Indikator kinerja : Jumlah Peningkatan SDM yang Berpendidikan S2 dan S3. Sampai

dengan tahun 2011, telah didapatkan 16 orang (40%) SDM berpendidikan S2 dan S3 dari

yang ditargetkan sejumlah 40 orang pada tahun 2014. Dengan demikian, realisasi

capaian target telah dapat dipenuhi.

d. Indikator kinerja : Jumlah Standar Nasional Indonesia (SNI) yang Dihasilkan Berkaitan

dengan Ketenaganukliran. Sampai dengan tahun 2011, telah dihasilkan 8 SNI (53,3%)

dari 15 SNI yang ditargetkan pada tahun 2014. Dengan demikian, realisasi capaian

sampai dengan tahun kedua sudah dapat dipenuhi.

e. Indikator kinerja : Persentase Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan BMN dalam

Opini WTP Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (good governance),

Transparan, Akuntabel dan Tepat Waktu. Sampai dengan tahun 2011, telah dicapai

persentase peningkatan hingga 40% dari 100% yang ditargetkan pada tahun 2014.

Dengan demikian, realisasi capaian telah sesuai.

3.3.9. Capaian Kinerja Lainnya dari Sasaran 2

Jumlah Dokumen Reformasi Birokrasi

Reformasi Birokrasi dicanangkan oleh Kementerian PAN melalui Peraturan Menpan

Nomor PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi Birokrasi. Keberhasilan

Reformasi Birokrasi adalah meningkatnya profesionalisme SDM, nilai-nilai etika dan budaya

kerja, kualitas pelayanan publik, kapasitas dan akuntabilitas kinerja BATAN dalam rangka

mewujudkan organisasi BATAN yang berorientasi pada hasil yang efektif dan efisien,

sehingga keberadaanya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Page 55: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 69

Pada proses Reformasi Birokrasi, telah dilakukan evaluasi kinerja organisasi BATAN

dengan cara kaji diri (self assesment) untuk menilai kondisi birokrasi di BATAN saat itu. Dari

hasil evaluasi kinerja organisasi BATAN pada bulan Januari 2011, profil manajemen

menunjukkan bahwa kondisi manajemen BATAN relatif membaik, namun masih perlu

dilakukan penyempurnaan pada setiap aspek untuk mencapai kondisi yang diinginkan.

Kondisi ini sebagai hasil dari upaya perbaikan yang dilakukan selama ini, sebagai bagian dari

Reformasi Birokrasi BATAN yang secara parsial mulai dilakukan sejak tahun 2009.

Perencanaan Reformasi Birokrasi di BATAN dimulai dengan membentuk Tim Reformasi

Birokrasi BATAN, dalam melaksanakan tugasnya secara teknis bersama kelompok kerja

(Pokja) telah menyelesaikan ”Dokumen Usulan dan Roadmap Reformasi Birokrasi BATAN

Tahun 2010-2014”.

Gambar 3.40. Ketua Tim Verifikasi Lapangan Kementerian

PAN dan RB Norman Jafar bersama Deputi PTDBR Dr. Djarot

Sulistio saat persiapan verifikasi lapangan

Gambar 3.41. Tim Verifikasi Lapangan Kementerian PAN dan

RB bersama Tim Refomasi Birokrasi BATAN saat pelaksanaan

verifikasi lapangan

Pada tanggal 9 September 2011 BATAN telah mengajukan usulan Reformasi Birokrasi

kepada Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional (UPRBN) dan kepada Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pada tanggal 26 Oktober 2011

Tim Pusat Kementerian PAN & RB telah melakukan penilaian meliputi tahapan verifikasi

lapangan dan validasi terhadap pelaksanaan program Reformasi Birokrasi di BATAN. Dari

hasil penilaian tersebut, BATAN dinyatakan sudah melakukan program reformasi birokrasi,

dan pada tahun 2012 BATAN termasuk diantara 20 Kementerian dan Lembaga yang

diusulkan untuk menerima tunjangan kinerja. Status proses remunerasi hingga saat ini

masih pada tahap penilaian oleh Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional yang

diketuai oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.

Tahun 2012 merupakan tahun pertama pelaksanaan Reformasi Birokrasi BATAN yang

dimulai dengan sosialisasi dan internalisasi untuk membangun kesamaan persepsi,

komitmen, konsistensi, serta keterlibatan pada seluruh tingkatan pegawai BATAN dalam

pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Selanjutnya akan dilakukan monitoring dan evaluasi

Page 56: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 70

untuk memantau pelaksanaan setiap program dan tahapan kegiatan yang telah ditetapkan

dalam dokumen roadmap Reformasi Birokrasi BATAN.

3.3.10. Kendala Umum

Permasalahan umum yang dihadapi dalam proses pencapaian target kinerja sasaran 2

adalah, ketergantungan BATAN kepada Instansi luar, seperti pengesahan Standar Nasional

Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional, Akreditasi Sekolah Tinggi

Teknologi Nuklir oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan sertifikasi dosen, yang

waktu penyelesaiannya diluar kendali BATAN. Langkah-langkah yang diambil oleh BATAN

dalam pemecahan masalah tersebut adalah mengintesifkan komunikasi dengan

kementerian/instansi tersebut.

3.4. Evaluasi Program

Tabel.3.11. Program dan Kegiatan BATAN 2011

Sasaran Program Kegiatan

1. Peningkatan Hasil Litbang Energi, Isotop dan Radiasi (enisora) dan Pemanfaatan/ Penerapan di bidang Pangan, Energi, Kesehatan dan Obat serta Sumber Daya Alam dan Lingkungan untuk Kesejahteraan Masyarakat.

1. Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi

1 Pengembangan Teknologi Bahan Industri Nuklir

2 Pengembangan Teknologi Akselerator

3 Pengembangan Teknologi Biomedika Nuklir, Keselamatan dan Metrologi Radiasi

4 Pengembangan Teknologi Analisis Nuklir

5 Penyusunan Pedoman Infrastruktur Dasar Pendukung Program Energi Nuklir Nasional

6 Pengembangan Informatika Nuklir

7 Pengoperasian dan Pemanfaatan Reaktor Serba Guna

8 Pengembangan Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir

9 Pengembangan Eksplorasi dan Teknologi Pengelolaan Bahan Galian Nuklir

10 Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir

11 Pengembangan Teknologi Pengelolaan Limbah Radioaktif dan Lingkungan

12 Pengembangan Perekayasaan Perangkat Nuklir

13 Pengembangan Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi

14 Pengembangan Teknologi Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka

15 Diseminasi Hasil Litbang Iptek Nuklir

16 Peningkatan Kemitraan Teknologi Nuklir

Page 57: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 71

Sasaran Program Kegiatan

2. Peningkatan Kapasitas, Kapabilitas Sumber Daya Iptek dan Kinerja Manajemen Kelembagaan Litbang untuk Mendukung Penguatan Sistem Inovasi dan Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi ke Masyarakat.

2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BATAN

17 Pelaksanaan Standardisasi Iptek Nuklir

18 Penyelenggaraan Pendidikan Teknologi Nuklir

19 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Negara

20 Penyelenggaraan Pengawasan dan Pemeriksaan Aparatur Negara

21 Perencanaan Program, Penyusunan Anggaran dan Evaluasi Program

22 Pengembangan SDM dan Administrasi Kepegawaian

23 Pembinaan dan Pengelolaan Keuangan, Sarana dan Prasarana

24 Peningkatan Jaringan Kelembagaan Iptek

Berdasarkan tabel 3.11 di atas terlihat bahwa untuk mencapai sasaran strategis, BATAN

melaksanakan 2 Program dengan 24 Kegiatan, yaitu:

1) Untuk pencapaian Sasaran 1, BATAN melaksanakan program teknis “Penelitian Pengembangan

dan Penerapan Energi Nuklir, Isotop dan Radiasi” terdiri dari 16 Kegiatan yang dilaksanakan

oleh unit kerja teknis setingkat eselon II di lingkungan BATAN

2) Untuk pencapaian Sasaran 2, BATAN melaksanakan program generik “Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BATAN” terdiri dari 8 Kegiatan yang dilaksanakan oleh

unit kerja setingkat eselon II di lingkungan BATAN

Penjabaran program BATAN dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja eselon II, juga

disesuaikan dengan tugas fungsi masing-masing, serta diselaraskan/konsisten dengan sasaran dan

target yang telah dicantumkan pada RPJMN 2010-2014.

Dari hasil evaluasi LAKIP internal pada tahun 2011, diketahui bahwa program/kegiatan

BATAN, secara umum dapat dilaksanakan dan direalisasikan targetnya sesuai rencana, serta

selaras dalam pencapaian target Renstra BATAN dan RPJMN tahun 2010-2014.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, dinilai bahwa kedua program tersebut

beserta kegiatan di bawahnya masih relevan dan perlu terus dilaksanakan untuk memenuhi

target yang telah diperjanjikan dalam dokumen Renstra BATAN dan RPJMN 2010-2014.

3.5. Evaluasi Kinerja

Dalam rangka melaksanakan evaluasi kinerja sesuai dengan Permenpan dan RB No. 13 tahun

2010, tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BATAN

Page 58: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 72

sejak tahun 2011 sudah melakukan pemantauan per triwulan terhadap kemajuan capaian kinerja

setiap Unit Kerja dilingkungan BATAN. Pemantauan dilakukan dengan menggunakan aplikasi

Sistim Informasi Perencanaan dan Litbangyasa (SIPL). Contoh formulir pemantauan Penetapan

Kinerja terlampir (lampiran 12).

3.6. Akuntabilitas Keuangan

Sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2011, BATAN menetapkan 2 sasaran strategis

dengan 13 (tiga belas) Indikator Kinerja Utama. Selanjutnya sasaran strategis tersebut diwujudkan

dalam 2 (dua) program dengan pagu anggaran Rp 606.768.545.000.- dengan penyerapan/realisasi

anggaran BATAN sampai dengan akhir tahun 2011 (31 Desember 2011) sebesar Rp

572.644.639.000,- atau 94,38%. Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa, hasil capaian

kinerja BATAN selama tahun 2011 telah memenuhi 2 (dua) sasaran strategis yang ditargetkan.

Rincian pagu anggaran dan realisasi per program disajikan pada tabel 3.12.

Tabel 3.12. Realisasi Anggaran BATAN tahun 2011

Sasaran Program Anggaran

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Peningkatan Hasil

Litbang Energi, Isotop

dan Radiasi (enisora)

dan Pemanfaatan/

Penerapan di bidang

Pangan, Energi,

Kesehatan dan Obat

serta Sumber Daya

Alam dan Lingkungan

untuk Kesejahteraan

Masyarakat.

Penelitian

Pengembangan dan

Penerapan Energi

Nuklir, Isotop dan

Radiasi

511.593.383.000 485.061.176.000 94.81

2 Peningkatan

Kapasitas, Kapabilitas

Sumber Daya Iptek

dan Kinerja

Manajemen

Kelembagaan Litbang

untuk Mendukung

Penguatan Sistem

Inovasi dan

Pemanfaatan Hasil

Penelitian,

Pengembangan dan

Penerapan Energi

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya

BATAN

95.175.162.000 87.583.462.000 92.02

Page 59: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 73

Sasaran Program Anggaran

Pagu Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

Nuklir, Isotop dan

Radiasi ke

Masyarakat.

JUMLAH 606.768.545.000 572.644.639.000 94.38

Dari tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa:

1. Sasaran 1 dengan Pagu Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi Nuklir,

Isotop dan Radiasi sebesar Rp 511.593.383.000,- dapat direalisasikan sebesar Rp

485.061.176.000,- atau dengan serapan sebesar 94.81%. Serapan tersebut kurang dari yang

ditargetkan BATAN sebesar minimal 95%, hal tersebut terjadi karena ada beberapa kegiatan

di Unit Kerja yang tidak bisa dilaksanakan tekait dengan faktor eksternal BATAN, seperti

airborne survey, belum diperolehnya ethical clearance dari rumah sakit tempat penelitian

sebagai ketentuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan penelitian,

asistensi/pendampingan oleh expert ANSTO untuk pelaksanaan eksperimen lanjutan

(pemodelan dispersi atmosferik), target penerimaan PNBP tahun ini tidak tercapai yang

disebabkan oleh menurunnya jumlah permintaan pengelolaan limbah dari penimbul limbah

serta optimalisasi dan efisiensi anggaran.

2. Sasaran 2 dengan Pagu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BATAN sebesar Rp 95.175.162.000,- dapat direalisasikan sebesar 87.583.462.000,-

atau dengan serapan sebesar 92.02%, serapan tersebut kurang dari yang ditargetkan BATAN

sebesar minimal 95%, hal tersebut terjadi karena adanya kelebihan pada anggaran Belanja

Pegawai (Akun Belanja Transito), adanya sisa alokasi anggaran dalam pekerjaan lelang,

optimalisasi dan efisiensi anggaran.

3. Nilai serapan anggaran BATAN dari 2 sasaran diatas masih melampaui target serapan

nasional sebesar 92%.

Pada grafik 3.1 memperlihatkan realisasi serapan anggaran per triwulan sejak tahun 2010

sampai dengan tahun 2011 yang secara nyata masih belum mengalami perubahan berarti, yang

menunjukkan kecendrungan mengalami peningkatan tajam pada triwulan IV.

Page 60: KATA PENGANTAR - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/LAKIP_2011.pdf · karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dalam mendukung terwujudnya tata

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah – BATAN 2011 74

Grafik 3.1. Realisasi Anggaran DIPA BATAN tahun 2010 dan 2011

Untuk mengatasi kendala penyerapan anggaran tersebut, beberapa langkah yang dilakukan

BATAN antara lain:

1. Melakukan perbaikan pengelolaan anggaran BATAN

2. Melakukan proses pengadaan barang dan jasa sesuai rencana penarikan

3. Memantau pelaksanaan barang dan jasa agar dapat terlaksana sesuai jadwal

4. Menunjuk unit koordinator untuk kelancaran pengadaan barang dan jasa

5. Meningkatkan kemampuan SDM terkait pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan yang

berlaku

6. Memanfaatkan e-procurement secara proporsional