BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL -...

79
www.batan.go.id LAPORAN KINERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Transcript of BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL -...

Page 1: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

www.batan.go.id

LAPORAN KINERJA

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Page 2: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Tahun 2016

dapat tersusun, sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dipercayakan kepada BATAN atas target kinerja dan penggunaan anggaran tahun 2016.

Penyusunan Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016 merupakan tindak lanjut Peraturan

Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan peraturan pelaksanaan dari Perpres tersebut berupa Peraturan Menteri

(Permen) Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Kepala (Perka) Badan Tenaga Nuklir

Nasional Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan

Pelaporan Kinerja.

Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016 menggambarkan sejumlah capaian kinerja yang

telah dicapai dan dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan untuk tahun

2016 dan dilengkapi dengan analisis atas capaian kinerja. Berbagai kebijakan dan upaya

yang telah ditempuh merupakan langkah untuk mewujudkan pemanfaatan tenaga nuklir baik

bidang non energi maupun bidang energi yang dapat menyejahterakan rakyat Indonesia.

Permasalahan dan kendala yang dihadapi akan menjadi rencana tindak lanjut untuk

perbaikan kinerja ke depan.

Kami berharap dengan telah disusunnya Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016, akan

diperoleh manfaat umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit

kerja di lingkungan BATAN. Masukan dan saran perbaikan yang bersifat membangun sangat

kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.

Jakarta, Februari 2017

Page 3: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

ii Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Page 4: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 iii

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

Page 5: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

iv Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Page 6: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

PERNYATAAN TELAH DIREVIU ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... v

IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) ........................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

B. Kedudukan Badan Tenaga Nuklir Nasional ........................................................................... 2

C. Tugas dan Fungsi ................................................................................................................... 2

D. Struktur Organisasi ................................................................................................................. 3

E. Isu Strategis ............................................................................................................................ 4

F. Bisnis Proses .......................................................................................................................... 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA ...................................................................................... 7

A. Rencana Strategis .................................................................................................................. 7

B. Perjanjian Kinerja .................................................................................................................... 8

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................. 11

A. Capaian Kinerja BATAN ....................................................................................................... 11

B. Realisasi Anggaran............................................................................................................... 23

C. Indikator Kinerja Lainnya Terkait Prioritas BATAN ............................................................... 25

BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 41

LAMPIRAN ........................................................................................................................ L-1

Lampiran I Perjanjian Kinerja BATAN Tahun 2016 ..................................................................... L-1

Lampiran II Pengukuran Capaian Kinerja BATAN Tahun 2016 ................................................... L-2

Lampiran III Data Publikasi Ilmiah yang Mengutip Hasil Publikasi Ilmiah BATAN Tahun 2016 ... L-3

Lampiran IV Daftar Daerah yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir Tahun 2016 ......... L-19

Lampiran V Keputusan Kepala BAPETEN Tentang Izin Tapak RDE ........................................ L-23

Page 7: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

iv Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Page 8: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 vii

IKHTISAR EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)

Laporan Kinerja BATAN menggambarkan kinerja atas pencapaian visi dan misi BATAN

yang dijabarkan dalam tujuan dan sasaran strategis, mengacu pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016 merupakan perwujudan dari akuntabilitas terhadap

pelaksanaan tugas dan fungsi BATAN atas penggunaan anggaran yang telah dialokasikan.

Dalam rangka menghadapi perubahan kondisi global dan nasional yang cepat dan

dinamis, BATAN telah menetapkan visi yaitu “BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan

dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa”. Untuk mewujudkan visi

tersebut, BATAN mempunyai lima misi yaitu (1) merumuskan kebijakan dan strategi nasional

iptek nuklir; (2) mengembangkan iptek nuklir yang handal, berkelanjutan dan bermanfaat

bagi masyarakat; (3) memperkuat peran BATAN sebagai pemimpin di tingkat regional, dan

berperan aktif secara internasional; (4) melaksanakan layanan prima pemanfaatan iptek

nuklir demi kepuasan pemangku kepentingan; serta (5) melaksanakan diseminasi iptek nuklir

dengan menekankan pada asas kemanfaatan, keselamatan dan keamanan.

Dalam mencapai visi dan misi, BATAN menetapkan 2 tujuan yang akan dicapai dalam

periode 2015-2019 yaitu: (i) terwujudnya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek nuklir di

tingkat regional; dan (ii) peningkatan peran iptek nuklir dalam mendukung pembangunan

nasional menuju kemandirian bangsa.

Secara keseluruhan capaian kinerja BATAN tahun 2016 dinyatakan baik. Dari 4

sasaran, sebanyak 3 sasaran dengan 6 indikator berhasil memenuhi target dengan rincian 1

indikator tercapai 100% dan 5 indikator pencapaiannya melebihi target, serta 1 sasaran

strategis dengan 1 indikator belum mencapai target yang telah ditentukan.

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, adalah:

1. Promosi produk unggulan PUI BATAN dikalangan akademisi, lembaga litbang,

dan pemerintah daerah perlu ditingkatkan termasuk didalamnya peningkatan

program kerja sama nasional dan internasional (bilateral, regional, dan

multilateral), sehingga meningkatkan pengguna PUI BATAN.

2. Peningkatan jumlah target IK 1.2 perlu dilakukan. Dalam upaya tersebut perlu

mendorong penulis KTI untuk mempublikasikan karyanya pada jurnal berskala

internasional, serta berperan aktif dalam pengumpulan data kinerja.

3. Dalam meningkatkan serapan lulusan STTN di dunia kerja, BATAN perlu

menyelenggarakan Job fair dan temu pelanggan, serta kerja sama dengan

instansi dalam maupun luar negeri.

4. Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM nuklir perlu menerapkan sistem

informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna menunjang analisis

kebutuhan pendidikan dan pelatihan, menerapkan sistem pembelajaran berbasis

internet dengan menggunakan Moodle sebagai Learning Management System

(LMS), dan meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.

5. Terkait penerapan SNI nuklir di industri, BATAN perlu melakukan pendataan

terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan SNI Bidang

nuklir, melakukan kerja sama dengan regulator dalam penerapan SNI nuklir di

Industri, dan mengaktifkan kembali lembaga sertifikasi SNI nuklir.

Page 9: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

viii Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

6. Untuk meningkatkan penggunaan benih BATAN, BATAN perlu melakukan invensi

varietas unggul baru yang adaptif terhadap iklim. Disamping itu diperlukan

penyusunan petunjuk teknis penanaman varietas padi dan kedelai BATAN sesuai

kondisi daerah untuk mencapai produktivitas yang sesuai spesifikasi, sehingga

berdampak pada peningkatan pendapatan petani.

7. Diperlukan penyeragaman metode penilaian IKM berdasarkan Permen PAN-RB

Nomor 16 Tahun 2014

Untuk mendukung pencapaian kinerja tahun 2016, BATAN ditunjang oleh pendanaan

yang berasal dari APBN sebesar Rp761.791.148.000,00 dengan realisasi sebesar

Rp729.121.633.110,00 atau terserap 95,71%.

Page 10: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025

dijelaskan bahwa semakin tingginya persaingan global di masa yang akan datang, menuntut

peningkatan kemampuan dalam penguasaan dan penerapan iptek seiring dengan

perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan. Ada beberapa tantangan yang harus

dihadapi dalam upaya meningkatkan kemampuan iptek nasional, antara lain: (1)

meningkatkan kontribusi iptek dalam memenuhi hajat hidup bangsa, terutama untuk

memenuhi kesehatan dasar, energi, dan pangan; (2) mengatasi degradasi fungsi lingkungan;

(3) meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya iptek, baik Sumber Daya Manusia

(SDM), sarana dan prasarana, maupun pembiayaan iptek. Sementara itu, program

pembangunan global yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yaitu

Millenium Development Goals (MDGs), yang berakhir pada tahun 2015 dan diteruskan

dengan program Sustainable Development Goals (SDGs) yang menekankan pada

pentingnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah penghapusan kemiskinan, melawan

ketidaksetaraan dan ketidakadilan, disamping melaksanakan upaya antisipasi terhadap

perubahan iklim sebelum tahun 2030.

Penelitian, pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi

(iptek) nuklir yang dilaksanakan oleh BATAN diarahkan untuk dapat berkontribusi dalam

menjawab tantangan tersebut. Beberapa produk hasil penelitian, pengembangan, dan

perekayasaan (litbangyasa) BATAN telah berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan

bangsa, baik itu secara langsung maupun tidak langsung, terutama bidang pangan,

kesehatan dan industri. Di bidang pangan, BATAN telah menghasilkan beberapa varietas

unggul tanaman pangan yaitu padi, kedelai, gandum, sorgum, dan kacang hijau. Tanaman

pangan tersebut memiliki waktu tanam yang lebih pendek, tahan hama dan memiliki

produktivitas yang tinggi. Di bidang kesehatan, BATAN telah menghasilkan produk

radioisotop, radiofarmaka dan alat kesehatan untuk deteksi dini, diagnosa dan terapi. Di

bidang industri, teknik nuklir telah dimanfaatkan untuk pengawetan bahan pangan olahan

siap saji, hasil pertanian dan aplikasi Non-Destructive Inspection (NDI).

Program dan kegiatan BATAN pada tahun 2015-2019 menekankan pada keunggulan

iptek nuklir dalam rangka mempercepat kesejahteraan bangsa, sehingga prioritas kegiatan

litbangyasa iptek nuklir yang dilaksanakan antara lain: (1) penguatan kompetensi pemuliaan

tanaman dan pengawetan bahan makanan; (2) pembangunan pilot plant iradiator untuk

meningkatkan kemampuan aplikasi radiasi nuklir; (3) pengembangan alat kesehatan dan

obat yang tersertifikasi. Selain itu, dalam rangka menuju kemandirian bangsa, prioritas

kegiatan litbangyasa iptek nuklir diarahkan untuk pembangunan Reaktor Daya

Eksperimental (RDE), penyediaan dukungan teknis penyiapan PLTN, litbang material maju

yang berorientasi pada sumber daya alam (SDA) lokal, dan litbang pemantauan lingkungan.

Sebagai acuan untuk mengarahkan pembangunan iptek nuklir, telah ditetapkan

Peraturan Kepala BATAN Nomor 5 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Badan Tenaga

Nuklir Nasional Tahun 2015–2019. Dalam dokumen perencanaan strategis tersebut telah

memuat indikator kinerja dan target yang dirinci per tahun serta rencana indikasi

pendanaannya, yang selanjutnya diturunkan dalam dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU)

Page 11: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

2 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

BATAN 2015-2019 ditetapkan melalui Peraturan Kepala BATAN Nomor 7 Tahun 2016

tentang Indikator Kinerja Utama.

Dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan nasional, BATAN sebagai

lembaga pemerintah semakin dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan

sistem manajemen pemerintahan yang menuntut asas akuntabilitas, di mana setiap

penyelenggaraan negara harus dapat mempertangungjawabkan kinerja atau hasil-hasil dari

seluruh program dan kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan sumber daya dan

kewenangan yang diberikan.

Renstra BATAN 2015-2019 memuat penetapan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan

strategi yang dirumuskan dalam kebijakan dan program, serta ukuran keberhasilannya.

Dokumen tersebut disusun dan diselaraskan dengan visi misi Presiden, seperti tertuang

dalam RPJMN 2015-2019. Atas dasar hal tersebut, maka semua unsur organisasi BATAN

harus melaksanakan rencana tersebut secara transparan, akuntabel dan berorientasi pada

peningkatan kinerja. Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan

pencapaian visi BATAN yaitu “BATAN Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam

Percepatan Kesejahteraan Menuju Kemandirian Bangsa”, maka dilakukan evaluasi setiap

tahun. Apabila diperlukan, dan dengan memperhatikan kebutuhan dan perubahan

lingkungan strategis, dapat dilakukan revisi muatan Renstra tanpa mengubah tujuan BATAN

2015-2019 yang telah ditetapkan.

B. Kedudukan Badan Tenaga Nuklir Nasional

BATAN adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang berada di bawah

dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden, yang dibentuk berdasarkan Pasal 3

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran. Selanjutnya, kedudukan

BATAN sebagai Badan Pelaksana di bidang ketenaganukliran dipertegas di dalam Peraturan

Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasional.

C. Tugas dan Fungsi

Tugas pokok BATAN sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 adalah

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan

pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Penelitian, pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan

dan teknologi nuklir di Indonesia hanya diarahkan untuk tujuan damai dan sebesar-besarnya

untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Komitmen ini secara tegas dilaksanakan oleh

Pemerintah Indonesia dengan meratifikasi Traktat Pencegahan Penyebaran Senjata Nuklir

dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1978, dan meratifikasi Traktat mengenai Kawasan

Asia Tenggara Bebas dari Senjata Nuklir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1997.

Sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013, dalam

melaksanakan tugasnya BATAN menyelenggarakan fungsi:

1. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian,

pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir;

2. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BATAN;

3. pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan

dan teknologi nuklir;

4. fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan lembaga lain

di bidang penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan

Page 12: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 3

teknologi nuklir;

5. pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh

unit organisasi di lingkungan BATAN;

6. pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan jaminan mutu nuklir;

7. pembinaan pendidikan dan pelatihan;

8. pengawasan atas pelaksanaan tugas BATAN; dan

9. penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian,

pengembangan, dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi BATAN dibentuk dan disahkan berdasarkan Peraturan Kepala

Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja

BATAN, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BATAN Nomor 16 Tahun

2014. Struktur Organisasi BATAN dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi BATAN

STTN dibentuk berdasarkan Keppres No.71 Th.2001 dan Perka BATAN nO. 14 Th. 2013

Page 13: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

4 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

E. Isu Strategis

Beberapa isu yang berkembang saat ini secara lebih detail sebagai berikut:

1. Celah Pengetahuan dan Keahlian Antara Staf Senior dan Junior

SDM merupakan faktor kekuatan (strengthness) di BATAN yang memiliki keahlian

unik, terampil dan terlatih dalam masing-masing bidang, namun juga menjadi

tantangan tersendiri karena rata-rata usia pegawai yang sudah tua (senior) dan juga

celah usia yang besar. Celah usia ini juga berkorelasi dengan celah kemampuan dan

pengetahuan. Kesempatan untuk mengikuti peningkatan profesionalisme melalui

pendidikan dan pelatihan bagi sebagian besar pegawai muda masih terbatas dan

terkendala. Sebaliknya, para senior tidak berkesempatan mentransfer ilmu

pengetahuan (tacit knowledge) kepada para penerusnya. Media transfer pengetahuan

berupa knowledge portal saat ini masih dalam tahap pengembangan, sehingga masih

belum optimal pemanfaatannya. Hal-hal tersebut menjadi tantangan utama yang

dihadapi BATAN dalam aspek SDM.

2. Penuaan Fasilitas

Sebagian besar fasilitas utama yang dimiliki BATAN saat ini rata-rata telah

berumur 30 tahunan, sehingga sulit untuk memperoleh suku cadangnya. Tantangan ke

depan adalah tetap memelihara kinerja fasilitas dan peralatan tersebut, serta mulai

meremajakan semua fasilitas untuk menyesuaikan dengan teknologi terkini. Hal ini

semakin terasa berat ketika ketersediaan anggaran yang jauh dari nilai kebutuhan

minimal sebagai dampak atas kebijakan penghematan anggaran yang sering terjadi

dalam beberapa tahun terakhir.

3. Prosedur Dalam Pemanfaatan Produk Nuklir Bidang Kesehatan

Proses menghasilkan dan memanfaatkan produk iptek nuklir bidang kesehatan

memerlukan koordinasi, validasi, verifikasi, dan persetujuan dari pihak eksternal

seperti: Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan

(BPOM), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan instansi terkait lainnya.

Rumitnya proses yang harus dilalui, dan terkadang tidak terkoordinasinya kebijakan

atas perizinan sebuah produk, menjadikan proses menghasilkan dan hilirisasi produk

menjadi lama dan terkendala. Dampaknya adalah banyak produk impor yang masuk ke

dalam pasar industri kesehatan dalam negeri, serta akses masyarakat kelas menengah

kebawah yang terbatas dalam memperoleh layanan diagnosis, pengobatan, dan

penyembuhan.

4. Hilirisasi Produk Litbangyasa Iptek Nuklir

Hilirisasi produk litbangyasa iptek nuklir agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna

akhir atau penerima manfaat merupakan sebuah tantangan tersendiri. Untuk itu,

pemahaman masyarakat terhadap iptek nuklir terlebih dahulu harus ditingkatkan.

Upaya promosi dan diseminasi teknologi dan produk hasil litbangyasa iptek nuklir harus

dapat menarik minat dan kepercayaan masyarakat. Disisi lain, upaya dalam menjalin

mitra kerja sama perlu ditingkatkan demi menjamin ketersediaan dan kemudahan

akses bagi masyarakat pengguna dalam pemanfaatan produk.

Page 14: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 5

SUPERVISION OF

NUCLEAR ENERGY

(IAEA, BAPETEN)

STAKEHOLDERS

(KEMENKEU,

BAPPENAS, BKN,

KEMENPAN-RB,

KEMENRISTEKDIK

TI, DLL)

5. Krisis Energi

Kekurangan pasokan energi terutama energi listrik, menjadi permasalahan

nasional. Pertumbuhan sektor industri tidak memungkinkan terjadi dalam waktu dekat

ketika pasokan listrik terpasang masih jauh dari mencukupi. Saat ini Indonesia harus

mengejar kekurangan pasokan energi listrik. Teknologi nuklir menjadi isu alternatif

yang dapat ditawarkan, melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

(PLTN). BATAN berperan dalam mendukung pencapaian kedaulatan energi di

Indonesia, melalui penyiapan pembangunan PLTN sebagai sumber energi.

6. Peningkatan Nilai Tambah terhadap Bahan Galian

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan

Batubara, telah ditetapkan bahwa sumberdaya alam harus mengalami peningkatan

nilai tambah sebelum dilakukan penjualan. Salah satu mineral potensial yang dimiliki

Indonesia adalah Logam Tanah Jarang (LTJ). LTJ memegang peranan penting dalam

kebutuhan material produksi modern seperti dalam dunia super konduktor, laser, optik

elektronik, aplikasi LED dan iPAD, kaca dan keramik. LTJ terdapat dalam jumlah besar

di kerak bumi, namun tidak ditemukan sebagai unsur bebas. LTJ umumnya berbentuk

paduan senyawa kompleks, sehingga LTJ harus dipisahkan terlebih dahulu dari

senyawa kompleksnya. LTJ dapat diperoleh dari hasil samping industri penambangan

timah dalam bentuk mineral Monasit dan Senotim. Mineral-mineral tersebut akan

memiliki nilai tambah yang lebih besar apabila diolah untuk menghasilkan LTJ, dan

saat ini BATAN telah menguasai teknologi pemisahan LTJ.

F. Bisnis Proses

Gambar 1.2 Bisnis Proses BATAN

Page 15: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

6 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

BATAN merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan pada semua

tahap pelaksanaan kegiatan yang konsisten dengan proses-proses lain dalam Sistem

Manajemen (SM) BATAN. Perencanaan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan mengacu

kepada Renstra BATAN. Proses Bisnis di BATAN dibagi 3 bagian, yaitu proses utama,

proses manajemen, dan proses pendukung. Dalam melaksanakan proses tersebut

diperlukan komunikasi secara berkala, asesmen oleh pihak independen yang hasilnya

ditindaklanjuti dan sebagai masukan bagi perbaikan yang berkelanjutan.

Proses utama dilaksanakan oleh 23 unit kerja sesuai tugas masing-masing, dengan

masukan dan keluaran yang telah ditentukan. BATAN mengawali kegiatannya melalui

perencanaan kegiatan sesuai SM BATAN, yang dalam pelaksanaannya bekerja sama dan

berkoordinasi dengan Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir (SATN), Deputi

Bidang Teknologi Energi Nuklir (TEN), Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir

(PTN), Sekretaris Utama (Sestama) dan berkomunikasi dengan semua pemangku

kepentingan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, BATAN mengoordinasikan kegiatan

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan dan pen-

dayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Semua kegiatan yang dilaksanakan harus sesuai dengan arah

kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala BATAN bekerja sama dengan para

Deputi/Sestama untuk membangun kinerja dan mitra yang kuat, dengan didukung oleh SDM

profesional dan ahli dalam bidang iptek nuklir, tersedianya sarana dan prasarana litbangyasa

yang handal, dikendalikan dengan SM yang efektif, produktif dan efisien, mengutamakan

budaya keamanan, budaya keselamatan serta kepuasan layanan bagi pemangku

kepentingan.

Page 16: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Renstra BATAN 2015-2019 memuat penetapan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan

strategi yang dijabarkan ke dalam kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dalam

pelaksanaannya. Penetapan tersebut disusun dan diselaraskan dengan sasaran, agenda

dan misi pembangunan serta visi Presiden, sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015-

2019. Oleh karena itu, semua unsur organisasi BATAN harus melaksanakannya secara

transparan, akuntabel dan berorientasi pada peningkatan kinerja. Untuk menjamin

keberhasilan pelaksanaannya dan mewujudkan pencapaian visi BATAN yaitu “BATAN

Unggul di Tingkat Regional, Berperan dalam Percepatan Kesejahteraan Menuju

Kemandirian Bangsa”, maka akan dilakukan evaluasi setiap tahun.

Gambar 2.1 Visi dan Misi BATAN

Untuk mendukung tercapainya tujuan BATAN maka disusun sasaran strategis dengan

menetapkan Indikator Kinerja Utama.

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis

Misi Tujuan Sasaran Strategis

Ungg

ul

Terwujudnya BATAN

sebagai lembaga unggulan

iptek nuklir di tingkat

regional

1. Diakuinya BATAN sebagai lembaga unggulan iptek

nuklir di tingkat nasional maupun regional

2. Meningkatnya kualitas dan daya saing hasil penelitian,

pengembangan dan perekayasaan iptek nuklir

Mand

iri

Seja

hte

ra Peningkatan peran iptek

nuklir dalam mendukung

pembangunan nasional

menuju kemandirian bangsa

1. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui

pendayagunaan hasil penelitian, pengembangan dan

perekayasaan iptek nuklir

2. Meningkatnya kepuasan pemangku kepentingan

Page 17: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

8 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

B. Perjanjian Kinerja

Perumusan target kinerja merupakan langkah awal dalam tahapan perencanaan

kinerja di BATAN. Target kinerja tersebut selaras dengan arah dan tujuan BATAN yang telah

ditetapkan. Target kinerja BATAN tahun 2016 mengacu kepada target yang ditetapkan

dalam Renstra BATAN 2015-2019, serta memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dan Jakstranas Iptek 2015-2019. Visi RPJPN

2005-2025 mengarah pada terwujudnya Indonesia sebagai negara yang mandiri, maju, adil

dan makmur. Sementara itu, RPJMN 2015-2019 menekankan pada pembangunan

keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA lokal, SDM yang berkualitas, dan

kemampuan iptek. Perjanjian Kinerja (PK) BATAN Tahun 2016 disajikan pada Tabel 2.2,

sedangkan salinan dokumen PK terdapat pada Lampiran 1.

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 SS1. Diakuinya BATAN sebagai

lembaga unggulan litbang iptek

nuklir di tingkat nasional

maupun regional

IK 1.1. Jumlah pengguna yang

memanfaatkan pusat

unggulan iptek BATAN

12 Pengguna

IK 1.2. Jumlah publikasi ilmiah yang

mengutip hasil publikasi

ilmiah BATAN

100 Publikasi

IK 1.3. Persentase serapan lulusan

Sekolah Tinggi Teknologi

Nuklir di dunia kerja

80%

IK 1.4. Jumlah SDM nasional dan

regional yang meningkat

kompetensinya di bidang

nuklir

1400 orang

2 SS2. Meningkatnya kualitas dan

daya saing hasil penelitian,

pengembangan dan

perekayasaan iptek nuklir

IK 2.1. Jumlah produk yang

mengacu pada Standar

Nasional Indonesia (SNI)

nuklir

3 Produk

3 SS3. Meningkatnya kesejahteraan

masyarakat melalui

pendayagunaan hasil

penelitian, pengembangan dan

perekayasaan iptek nuklir

IK 3.1. Persentase peningkatan

pendapatan petani melalui

pemanfaatan produk

litbangyasa iptek nuklir

20%

4 SS4. Meningkatnya kepuasan

pemangku kepentingan

IK 4.1. Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Layanan

BATAN

3,10

Program Anggaran

1. Program Penelitian Pengembangan dan Penerapan Energi

Nuklir Isotop dan Radiasi

Rp696.026.093.000,00

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya BATAN

Rp118.854.156.000,00

Page 18: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 9

Target IK 1.2. pada tahun 2016 yang tercantum dalam Renstra BATAN 2015-2019

sebanyak 50 publikasi berbeda dengan target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja

BATAN tahun 2016 sebanyak 100 publikasi. Perubahan ini terjadi penyesuaian atas capaian

kinerja tahun 2015 yang telah melampaui target, sehingga dengan melakukan peningkatan

target, BATAN optimis mampu mencapai target tersebut. Hal tersebut akan dituangkan

dalam Renstra BATAN revisi 1.

Kalimat SS1 dan SS2 yang tertulis dalam PK 2016 berbeda dengan yang tertulis dalam

Renstra 2015-2019, hal ini disebabkan terjadinya perubahan kebijakan.

Page 19: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

10 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Page 20: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 11

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja BATAN

Sesuai dengan PK tahun 2016 yang telah ditetapkan, BATAN berusaha semaksimal

mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan tersebut. Pada bagian ini akan

dibahas mengenai capaian, hambatan/kendala, upaya yang telah dilakukan serta langkah

kedepan yang perlu dilaksanakan sebagai wujud komitmen atas perencanaan kinerja 2016.

Dari 4 sasaran strategis BATAN, sebanyak 3 sasaran berhasil memenuhi target, dan 1

sasaran strategis kurang berhasil mencapai target yang telah ditentukan. Rincian

pengukuran capaian kinerja BATAN terdapat pada Lampiran II.

Evaluasi dan analisis capaian kinerja BATAN sebagaimana yang telah ditetapkan,

diuraikan berdasarkan indikator sasaran strategis sebagai berikut:

Diakuinya BATAN sebagai lembaga unggulan litbang iptek nuklir di tingkat nasional

maupun regional (SS1)

BATAN merupakan salah satu lembaga iptek nuklir di kawasan Asia Tenggara, tidak

hanya unggul dalam hal produk/hasil litbangyasa, tetapi juga memiliki SDM yang unggul dan

profesional, serta menjadi pusat rujukan bagi keahlian di bidang nuklir, sehingga memiliki

peluang menjadi lembaga unggulan di tingkat regional. SS1 dicapai melalui 4 Indikator

Kinerja (IK) yaitu IK 1.1. Jumlan pengguna yang memanfaatkan pusat unggulan iptek

BATAN, IK 1.2. Jumlah publikasi ilmiah yang mengutip hasil publikasi ilmiah BATAN, IK 1.3.

Persentase serapan lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir di dunia kerja, dan IK 1.4.

Jumlah SDM nasional dan regional yang meningkat kompetensinya di bidang nuklir. Uraian

atas capaian masing-masing IK yang mendukung sasaran strategis ini sebagai berikut:

Jumlah pengguna yang memanfaatkan pusat unggulan iptek BATAN (IK 1.1.)

IK 1.1. yang dimaksud merupakan ukuran kuantitas pengguna dalam dan luar negeri

yang memanfaatkan IAEA Collaborating Centre dan Pusat Unggulan Iptek (PUI) BATAN

dalam rangka transfer teknologi. IK 1.1 merupakan indikator baru yang diukur pada tahun

2016.

Pada tahun 2015, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) BATAN telah diresmikan

sebagai PUI dengan tema isotop dan radiasi berdasarkan Keputusan Menteri Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 553/M/Kp/XII/2015 tanggal 15 Desember 2015. Di

samping itu PAIR-BATAN ditetapkan sebagai IAEA Collaborating Centre atau sebagai

laboratorium acuan untuk negara-negara yang berada di kawasan ASEAN dalam bidang

NDI. Penetapan ini sebagai bentuk apresiasi bagi Indonesia terhadap penguasaan teknologi

nuklir khususnya di bidang industri.

Pada tahun 2016 IK 1.1 memiliki target 12 pengguna dan terealisasi 34 negara/institusi

pengguna atau 283,33%. Capaian tersebut didapat dari:

1. IAEA/RAS Regional Training Course on the Applications of In-vitro Techniques in

Mutation Breeding of Bioenergy Crops (RAS5070), tanggal 23-27 Mei 2016

dengan peserta berasal dari 14 negara terdiri dari 24 delegasi.

2. IAEA/RAS Regional Training Course on Data Management and Data Evaluation

(RAS6080), tanggal 10-14 Oktober 2016 dengan peserta berasal dari 7 negara

terdiri dari 17 delegasi.

Page 21: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

12 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

3. IAEA/RAS/1/020 Expert Group Meeting on Computed Tomography and Digital

Radiography sebanyak 7 negara, tanggal 7-11 November 2016 dengan peserta

berasal dari 7 negara terdiri dari 14 delegasi.

4. IAEA/BATAN Group Fellowship Training Course on Plant Mutation Breeding

(RAS0073) As Part of the Regional Capacity Building Initiative (RCBI) Pilot

Project, tanggal 14 November – 9 Desember 2016 dengan peserta berasal dari 6

negara terdiri dari 11 delegasi.

Gambar 3.1 Grafik Target dan Capaian IK 1.1 sampai dengan Tahun 2019

Berdasarkan Gambar 3.1 perbandingan antara realisasi 2016 sebanyak 34 pengguna

terhadap target jangka menengah hingga tahun 2019 sebanyak 102 pengguna dengan

capaian kinerja sebesar 33,33%.

Gambar 3.2. Pengguna PUI BATAN yang mengikuti Fellowship Training

BATAN berupaya meningkatkan jumlah pengguna PUI BATAN melalui:

1. Promosi produk unggulan PUI BATAN dikalangan akademisi, lembaga litbang,

dan pemerintah daerah.

2. Peningkatan program kerja sama nasional dan internasional (bilateral, regional,

dan multilateral).

Page 22: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 13

Pada tahun 2016 BATAN mendapatkan PUI baru yaitu Pusat Teknologi Radioisotop

dan Radiofarmaka dengan tema Radiobiomolekul berdasarkan Keputusan Menteri Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 365/M/KPT/2016 tanggal 22 Desember 2016.

Jumlah publikasi ilmiah yang mengutip hasil publikasi ilmiah BATAN (IK 1.2.)

Publikasi ilmiah merupakan ukuran keunggulan litbangyasa BATAN, melalui perolehan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berkualitas oleh pelaku litbangyasa di BATAN dan

dipublikasikan pada jurnal internasional dan atau jurnal nasional terakreditasi, dimana KTI

tersebut menjadi dasar/bahan kutipan atas KTI baru lainnya yang dihasilkan pada satu kurun

waktu tertentu.

Ukuran kualitas sebuah KTI dapat dilihat dari indeks sitasi atas KTI tersebut pada KTI

lain (banyaknya KTI lain yang mengutip). Informasi indeks sitasi di antaranya dapat diperoleh

melalui mesin pengindeks jurnal internasional seperti Google Scholar, CiteSeer, Scopus,

Thomson Reuters (WoS), dan Index Copernicus. IK 1.2 merupakan indikator yang telah ada

sejak tahun 2015.

Jumlah publikasi atas KTI yang dihasilkan akan menjadi ukuran atas kapabilitas

sebuah institusi litbangyasa, serta dapat menjadi rujukan bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kedepannya. Salah satu ukuran keberhasilan pelaksanaan

penelitian, pengembangan, dan perekayasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah

jumlah keluaran publikasi ilmiah. Pelaku litbangyasa yang baik dan berkualitas dapat

mempublikasikan hasil litbangyasa mereka di jurnal yang bertaraf nasional terakreditasi

maupun internasional, karena hal ini akan menambah peluang untuk mendapatkan

pendanaan bagi kelangsungan kegiatan litbangyasa mereka, baik pendanaan dari dalam

negeri maupun dari luar negeri. Peningkatan indeks sitasi atas publikasi ilmiah yang

dihasilkan juga menjadi indikator atas kapabilitas keahlian yang dimiliki baik oleh pelaku

litbangyasa, maupun oleh institusi tempat pelaku litbangyasa tersebut berada.

Pada tahun 2016, berdasarkan data dari Google Scholar dan Scopus terdapat 119

publikasi ilmiah yang mengutip 128 publikasi ilmiah BATAN. Sebanyak 104 publikasi

(87,39%) yang mengutip merupakan publikasi ilmiah internasional (non swasitiran), dan 15

publikasi (12,61%) lainnya merujuk secara swasitiran dan diterbitkan dalam publikasi

internasional. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan, dari target sebesar 100 publikasi

telah tercapai sebanyak 119 publikasi yang mengutip publikasi ilmiah BATAN, sehingga

capaian kinerja IK 1.2 sebesar 119%. Hasil disajikan pada Gambar 3.3. dan data

selengkapnya pada lampiran III.

Page 23: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

14 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Gambar 3.4. Realisasi publikasi ilmiah yang mengutip hasil publikasi BATAN Tahun 2016

dan target sampai dengan tahun 2019

Dari Gambar 3.4. di atas, terlihat bahwa realisasi IK 1.2. pada 2016 sebanyak 119

publikasi dan tercapai melebihi target (100 publikasi), dengan capaian kinerja 119,00%.

Capaian kinerja IK 1.2 ini terlihat lebih rendah jika dibandingkan 2015 (252,5%), dikarenakan

target tahun 2015 lebih rendah tetapi secara kuantitas realisasinya lebih tinggi. Jika

dibandingkan dengan target jangka menengah hingga tahun 2019, BATAN menargetkan IK

1.2 mencapai 400 publikasi, maka sampai dengan tahun 2016 sudah terealisasi sebanyak

220 publikasi, dengan capaian sebesar 55,00%.

Agar KTI litbang BATAN dapat dikutip oleh KTI yang lain, maka publikasi atas KTI

tersebut harus masuk di dalam jurnal berskala internasional yang telah terindeks. Adapun

KTI yang telah dihasilkan pada tahun 2016 dapat dilihat pada Gambar 3.5. BATAN

menghasilkan 629 publikasi ilmiah dengan 63 publikasi diantaranya adalah jurnal

internasional (10,02%).

Page 24: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 15

Upaya yang akan dilakukan

untuk meningkatkan kinerja IK

1.2 sebagai berikut:

1. Meningkatkan jumlah

target IK 1.2

2. Peningkatan kuantitas

dan kualitas penulisan

karya ilmiah;

3. Mendorong penulis KTI

untuk mempublikasikan

karyanya pada jurnal

berskala internasional;

4. Melibatkan penulis KTI

dalam mengumpulkan

data kinerja

Persentase serapan lulusan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir di dunia kerja (IK 1.3.)

IK 1.3. diperuntukkan bagi pengukuran kuantitas lulusan Sekolah Tinggi Teknologi

Nuklir (STTN) yang terserap di dunia kerja. Melalui pengukuran ini, dapat diketahui kualitas

lulusan STTN yang diterima di dunia kerja. Indikator ini diukur melalui jumlah lulusan pada

satu tahun sebelum tahun pelaporan (N-1) yang terserap di dunia kerja pada tahun

pelaporan (N). Untuk itu, jumlah lulusan STTN tahun 2015 yang terserap di dunia kerja

dihitung pada tahun 2016, dan dipergunakan dalam Laporan Kinerja ini.

Lulusan STTN tahun 2015 sebanyak 77 orang, dan berdasarkan pendataan alumni

diketahui sebanyak 67 orang atau 87,01% sudah terserap ke dunia kerja dari target sebesar

80%. Capaian kinerja atas IK 2 adalah sebesar 108,76%. Dari 67 orang yang sudah diterima

bekerja telah terdistribusi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 5 orang, Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) sebanyak 2 orang, sektor industri sebanyak 56 orang, dan

berwirausaha sebanyak 4 orang. Selain itu, ada 4 orang yang melanjutkan studi, dan masih

ada 6 lulusan yang belum bekerja.

Gambar 3.6. Grafik Target dan Capaian Kinerja IK 1.3 sampai dengan Tahun 2019

Gambar 3.5. Grafik publikasi ilmiah BATAN Tahun 2016

Page 25: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

16 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Dari Gambar 3.6 di atas, terlihat bahwa realisasi IK 1.3 pada 2016 sebesar 87,01%)

tercapai melebihi target 80%, dengan capaian kinerja sebesar 108,76%. Capaian IK 1.3 ini

lebih rendah jika dibandingkan 2015 sebesar 115,8%. Namun demikian penurunan tersebut

tidak signifikan mengingat jumlah lulusan 2016 (77 orang) lebih banyak dibanding dengan

lulusan 2015 (68 orang). Disamping itu terdapat 4 orang lulusan yang melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah hingga tahun 2019, BATAN

menargetkan IK 1.3 sebesar 85%, maka sampai dengan tahun 2016 target tersebut telah

terealisasi, dengan capaian sebesar 102,36%. Hal ini memperlihatkan bahwa lulusan STTN

memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, dimana lulusan dibekali penguasaan

keterampilan yang qualified dengan didukung Sertifikat Izin Bekerja (SIB) Petugas Proteksi

Radiasi dan/atau Operator Radiografi yang dikeluarkan BAPETEN, dimana sertifikat profesi

ini berguna pada saat mereka bekerja di industri/rumah sakit.

Berdasarkan hasil tersebut, BATAN tetap melakukan upaya perbaikan, antara lain:

1. menyelenggarakan Job fair dan temu pelanggan;

2. meningkatkan keunggulan komparatif lulusan dengan menambah sertifkat

kompetensi Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI);

3. meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris; dan

4. kerja sama dengan instansi dalam maupun luar negeri; dan

5. mengintensifkan pemasyarakatan produk ke instansi pemerintah dan industri.

Bekerja di industri Minyak Bekerja Sebagai Analis Uji Tak Rusak

Dengan Radiografi

Bekerja sebagai Geofisika Logging di

Perusahaan Swasta

Studi S2 di Korsel

Gambar 3.7. Alumni STTN

Page 26: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 17

Jumlah SDM nasional dan regional yang meningkat kompetensinya di bidang nuklir

(IK 1.4.)

IK 1.4. diperuntukan bagi pengukuran kuantitas SDM BATAN yang meningkat

kompetensinya di bidang nuklir karena peningkatan pendidikan dan/atau pelatihan, dan SDM

luar BATAN yang mengikuti pelatihan bidang nuklir di BATAN. SDM nasional dan regional

yang mengikuti pelatihan di bidang nuklir adalah SDM yang memenuhi kompetensi di bidang

nuklir melalui pelatihan pemagangan, pelatihan teknis berbasis kenukliran dan penunjang

serta pelatihan kerja sama di tingkat regional. Peningkatan kompetensi ini terutama dilandasi

atas kebutuhan dari unit kerja teknis dalam pemenuhan persyaratan BAPETEN, yaitu

pelatihan berlisensi. Selain itu terkait dengan pelaksananaan program dan kegiatan di

BATAN serta kebutuhan stakeholder, peningkatan kompetensi keahlian yang spesifik di

bidang nuklir harus dipenuhi melalui pendidikan dan pelatihan baik ditingkat nasional,

regional, maupun internasional. Pada tahun 2016 sebanyak 1.400 orang dari target sebesar

1.400 orang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Jenis Pendidikan dan Pelatihan

No Jenis Pelatihan SDM Nasional

(orang)

SDM Regional

(orang)

1. Pelatihan Teknis Berbasis Kompetensi 547

2. Pelatihan Pemagangan (Coaching) 84

3. Pelatihan PLTN/RDE 92

4. Pelatihan Kerjasama Regional

Accelerator School

7 28

5. Pelatihan Kerja sama Regional HPC 21 1

6. Pelatihan Layanan Publik PNBP 620

Total 1371 29

Gambar 3.7. Grafik Target dan Capaian IK 1.4 sampai dengan Tahun 2019

Dari Gambar 3.7 di atas, terlihat bahwa realisasi IK 1.4. pada 2016 sebanyak 1.400

orang tercapai sesuai target (1.400 orang) dengan capaian kinerja 100%. Capaian kinerja IK

1.4 ini lebih rendah jika dibandingkan 2015 (107,74%). Hal tersebut karena adanya

pemotongan anggaran dan self blocking, sehingga alokasi dana pendidikan dan pelatihan

Page 27: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

18 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

menurun. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target dan untuk memenuhi permintaan

stakeholder adalah dengan mengadakan pelatihan selingkung dan pelatihan menggunakan

metode e-learning. Jika dibandingkan dengan target jangka menengah hingga tahun 2019,

BATAN menargetkan IK 1.4 sebanyak 6.982 orang, maka sampai dengan tahun 2016 sudah

terealisasi sebanyak 2.889 orang, dengan capaian sebesar 41,38%.

Berdasarkan hasil ini, BATAN akan melakukan upaya peningkatan kinerja di periode

mendatang, antara lain:

1. Meningkatkan penerapan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen K3;

2. Menerapkan sistem informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna

menunjang analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan, serta meningkatkan

koordinasi dengan satker lain dalam penyelenggaraan pelatihan;

3. Menerapkan sistem pembelajaran berbasis internet dengan menggunakan

Moodle sebagai Learning Management System (LMS);

4. Mengembangkan sistem pelatihan dengan menggunakan kombinasi model tatap

muka dengan pembelajaran e-learning, dan mengusulkan program pelatihan

berbentuk penugasan yang disebut penugasan pengembangan (developmental

assignment);

5. Meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan baik di

tingkat nasional, regional maupun internasional; dan

6. Meningkatkan kemampuan para staf teknis dan administratif, baik sebagai tenaga

pengajar, instruktur pelatihan, maupun tenaga pengelola kegiatan pendidikan dan

pelatihan.

Meningkatnya kualitas dan daya saing hasil penelitian, pengembangan dan

perekayasaan iptek nuklir (SS2)

SS2 yang dimaksudkan adalah terwujudnya teknologi berbasis demand driven dalam

rangka mendukung peningkatan daya saing pengguna teknologi melalui pengelolaan sumber

daya yang dimiliki secara efektif dan efisien. SS2 ini dicapai melalui satu indikator kinerja

yaitu jumlah produk yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) nuklir. Uraian

atas capaian IK yang mendukung sasaran strategis ini sebagai berikut.

Jumlah produk yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) nuklir (IK 2.1)

IK 2.1. ditujukan untuk pengukuran kuantitas produk berupa barang atau jasa yang

dihasilkan oleh industri/institusi, dimana dalam proses produksinya menerapkan SNI nuklir.

SNI adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan berlaku secara

nasional. Sertifikat yang diberikan atas penerapan SNI ini dapat berupa sertifikat hasil uji,

sertifikat kalibrasi, sertifikat sistem mutu, sertifikat sistem manajemen lingkungan, sertifikat

produk, sertifikat personel, sertifikat pengelolaan hutan produksi lestari, sertifikat inspeksi,

sertifikat keselamatan (Penjelasan Pasal 14 ayat (1) PP 102/2000).

SNI bersifat sukarela untuk diterapkan oleh pelaku usaha. Akan tetapi, SNI berkaitan

dengan kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi

lingkungan hidup dan/atau pertimbangan ekonomis, institusi teknis dapat memberlakukan

secara wajib sebagian atau seluruh spesifikasi teknis dan atau parameter dalam SNI (Pasal

12 ayat (2) PP 102/2000).

Page 28: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 19

Realisasi IK 2.1. sebanyak 2 produk dari target sebanyak 3 produk, sehingga capaian

IK 2.1. adalah sebesar 66,67%. Adapun produk yang sudah mengacu pada SNI nuklir

adalah sebagai berikut:

1. Jasa validasi dan pengendalian dosis dalam perlakuan pangan yang

menggunakan SNI ISO 14470:2014 Iradiasi Pangan - Persyaratan untuk

pengembangan, validasi dan pengendalian rutin proses radisi menggunakan

radiasi pengion untuk perlakuan pangan.

Pengguna SNI: PTKMR-BATAN, PAIR-BATAN, Balai Pengamanan Fasilitas

Kesehatan (BPFK)-Kemenkes, dan PT. Rel-ion Sterilization Services.

2. Jasa sterilisasi produk kesehatan menggunakan SNI ISO 11137-1:2015

Strerilisasi produk kesehatan - Radiasi - Bagian 1: Persyaratan untuk

pengembangan, validasi dan kendali rutin proses sterilisasi alat medis.

Pengguna SNI: PT. Rel-ion Sterilization Services.

Gambar 3.8 Grafik Target dan Capaian IK 2.1 sampai dengan Tahun 2019

Dari Gambar 3.8 di atas, terlihat bahwa realisasi IK 2.1. pada 2016 sebanyak 2 produk

lebih rendah dari target sebanyak 3 produk, dengan capaian kinerja 66,67%. Capaian kinerja

IK 2.1. ini lebih rendah jika dibandingkan 2015 (100%). Jika dibandingkan dengan target

jangka menengah hingga tahun 2019, BATAN menargetkan IK 2.1. sebanyak 20 produk,

maka sampai dengan tahun 2016 sudah terealisasi sebanyak 4 produk dari target 5 produk,

dengan capaian kinerja sebesar 20% dari target 25%. Hal tersebut karena SNI bidang nuklir

belum banyak dikenal oleh kalangan industri di Indonesia. Selain itu diperlukan pendataan

atas produk hasil litbangyasa BATAN yang membutuhkan SNI bagi proses hilirisasinya.

Berdasarkan hasil ini, BATAN akan melakukan upaya perbaikan di periode mendatang

dengan cara:

1. melakukan pendataan terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir,

2. mensosialisasikan SNI Bidang nuklir,

3. melakukan kerjasama dengan regulator dalam penerapan SNI nuklir di Industri,

dan

4. mengaktifkan kembali lembaga sertifikasi SNI nuklir

Page 29: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

20 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pendayagunaan hasil penelitian,

pengembangan dan perekayasaan iptek nuklir (SS3)

SS3 ditujukan bagi perwujudan perbaikan kondisi perekonomian masyarakat melalui

pemanfaatan produk-produk hasil litbangyasa BATAN. Upaya untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat, khususnya para petani, melalui pemanfaatan produk litbang iptek

nuklir berupa varietas unggul yang dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian mereka. SS3

dicapai melalui satu indikator yaitu persentase peningkatan pendapatan petani melalui

pemanfaatan produk litbangyasa iptek nuklir. Uraian atas capaian IK tersebut sebagai

berikut.

Persentase peningkatan pendapatan petani melalui pemanfaatan produk litbangyasa

iptek nuklir (IK 3.1.)

IK 3.1. merupakan pengukuran terhadap impact pendayagunaan hasil litbangyasa

BATAN dalam bidang pertanian, khususnya penggunaan varietas unggul mutasi radiasi padi

dan kedelai. Sasarannya adalah terukurnya dampak penerapan program kerja sama

pemanfaatan hasil litbangyasa iptek nuklir terhadap ekonomi masyarakat pengguna produk

litbang BATAN. Untuk mengukur dampak tersebut, BATAN melakukan kegiatan berupa

survei yang hasilnya diharapkan dapat merepresentasikan dampak pemanfaatan hasil

litbangyasa iptek nuklir terhadap perekonomian masyarakat pengguna produk BATAN.

Gambar 3.9 Grafik Target dan Capaian IK 3.1 sampai dengan Tahun 2019

Dari Gambar 3.9 di atas, terlihat bahwa realisasi IK 3.1. pada 2016 (22,80%) melebihi

target (20%) dengan capaian kinerja 114%. Capaian kinerja IK 2.1. ini lebih tinggi jika

dibandingkan 2015 (28%). Jika dibandingkan dengan target jangka menengah hingga tahun

2019, BATAN menargetkan IK 2.1. sebesar 30%, maka sampai dengan tahun 2016 sudah

terealisasi sebesar 22,80% dengan capaian kinerja sebesar 76%.

Kegiatan survei dilakukan oleh pihak ketiga, PT. Pro Ultima Citra Madani, di 8 provinsi

yang telah memanfaatkan varietas padi dan kedelai hasil litbangyasa BATAN melalui

program Promosi Hasil Litbang Iptek Nuklir (PHLIN). Survei ini menggunakan metode

multistage random sampling untuk pemilihan responden, dengan harapan dapat menjamin

tingkat keterwakilan publik di suatu daerah. Metode pengambilan data berupa wawancara

Page 30: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 21

tatap muka secara langsung terhadap responden. Pelaksanaan wawancara tatap muka

dilakukan terhadap 500 responden pengguna produk BATAN. Adapun hasil survei dapat

dilihat pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10. Rekapitulasi Survei Peningkatan Pendapatan Petani

Dari Gambar 3.10, dapat disimpulkan bahwa kabupaten yang mendapat kesempatan

menikmati program PHLIN pada tahun 2016 memiliki produktivitas lebih tinggi dari pada rata-

rata produktivitas kabupaten lain di provinsinya. Artinya, keberadaan program ini dapat

meningkatkan produktivitas kabupaten lebih tinggi dari pada rata-rata kabupaten lain di

provinsi yang sama. Peningkatan produktivitas tertinggi terlihat di provinsi Bali yang

mencapai 1,91 ton lebih tinggi dari pada rata-rata provinsinya. Banten menjadi provinsi

dengan kabupaten yang mempunyai distingsi paling rendah, kedua kabupaten di provinsi ini

mempunyai selisih 0,1 ton lebih tinggi dari pada rata-rata provinsinya.

Hasil survei menunjukkan bahwa kabupaten penerima program PHLIN dapat

meningkatkan pendapatan rata-rata petani pengguna produk litbang BATAN sebesar 22,8%,

pada tingkat kepercayaan 95%.

Harapan petani terfokus pada pengembangan kualitas fisik dari varietas BATAN,

seperti:

1. Produk yang lebih tahan hama dan adaptif terhadap perubahan iklim,

2. Produktivitas yang lebih banyak, dan

3. Jumlah ketersediaan benih yang mencukupi.

Berdasarkan hasil ini, BATAN akan melakukan upaya perbaikan dan peningkatan di

periode mendatang, yaitu:

1. Melakukan invensi varietas unggul baru yang adaptif terhadap iklim

2. Pendampingan sesuai kebutuhan untuk penanaman di lapangan, agar

menghasilkan produktivitas sesuai dengan atau mendekati spesifikasi benih

3. Menyusun petunjuk teknis penanaman varietas padi dan kedelai BATAN sesuai

kondisi daerah

4. Meningkatkan promosi penggunaan benih padi dan kedelai BATAN

Page 31: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

22 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Meningkatnya kepuasan pemangku kepentingan (SS4)

SS4 dimaksudkan untuk mewujudkan peningkatan kualitas layanan BATAN dalam

memenuhi kebutuhan pengguna, berupa layanan jasa dan produk teknologi nuklir, yang

diukur melalui tingkat kepuasan pengguna.

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik, utamanya melalui pelayanan

jasa iptek nuklir, BATAN secara rutin melakukan survei terhadap kepuasan masyarakat atas

kualitas layanan yang diberikan oleh unit kerja di lingkungan BATAN. Hal ini sejalan dengan

amanat UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tertanggal 24 Februari

2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan

Instansi Pemerintah, dimana pelayanan masyarakat harus memenuhi standardisasi yang

diatur dalam ketentuan tersebut.

SS4 dicapai melalui satu indikator kinerja, yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

layanan BATAN. Uraian atas capaian IK tersebut adalah sebagai berikut.

Indeks Kepuasan Masyarakat Layanan BATAN (IK 4.1)

IK 4.1 ditujukan bagi pengukuran tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan publik

yang diberikan oleh BATAN melalui unit kerja di lingkungan BATAN, dengan nilai IKM

diperoleh melalui survei atas pendapat masyarakat dalam memperoleh layanan tersebut.

Hasil perhitungan nilai IKM unit-unit kerja yang melakukan pelayanan jasa iptek nuklir dalam

survei kepuasan pelanggan tahun 2016 menghasilkan nilai IKM 3,21 dalam skala 4.

Gambar 3.11. di bawah, terlihat bahwa realisasi IK 4.1. pada 2016 sebesar 3,21 dan

tercapai melebihi target (3,10), dengan capaian kinerja 103,55%. Capaian kinerja IK 4.1 ini

terlihat lebih rendah jika dibandingkan 2015 (103,93%), dikarenakan target tahun 2015 lebih

kecil tetapi secara kuantitas realisasinya lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan target jangka

menengah hingga tahun 2019, BATAN menargetkan IK 4.1 mencapai sebesar 3,20, maka

sampai dengan tahun 2016 sudah terealisasi sebesar 3,21, dengan capaian sebesar

100,31%.

Gambar 3.11. Grafik Target dan Capaian IK 4.1 sampai dengan Tahun 2019

Page 32: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 23

Penilaian IKM didasarkan pada Perka BATAN Nomor 186/KA/IX/2012 tentang

Pedoman Penyusunan IKM Unit Pelayanan BATAN. Terdapat 14 unsur penilaian dalam

perka tersebut, yaitu: (1) prosedur pelayanan, (2) persyaratan pelayanan, (3) kejelasan

petugas pelayanan, (4) kedisiplinan petugas pelayanan, (5) tanggung jawab petugas

pelayanan, (6) kemampuan petugas pelayanan, (7) kecepatan pelayanan, (8) keadilan

dalam mendapatkan pelayanan , (9) kesopanan dan keramahan petugas, (10) kewajaran

biaya pelayanan, (11) kepastian biaya pelayanan, (12) kepastian jadwal pelayanan, (13)

kenyamanan lingkungan, dan (14) keamanan pelayanan. Dari hasil survei diperoleh nilai

tertinggi (3,26) yakni unsur kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan,

dan kenyamanan lingkungan dianggap pelanggan sudah cukup baik. Sedangkan nilai unsur

yang rendah adalah kecepatan pelayanan (3,14), unsur ini untuk mendapat perhatian dalam

perbaikan layanan. Pada tahun 2016 baru unit pelayanan pengelolaan limbah radiaoktif telah

menggunakan software e-Lira, tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan

layanan dari 15 hari menjadi 2 hari.

Gambar 3.12. Grafik Nilai 14 Unsur Pengukuran IKM BATAN

Saat ini terdapat Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman

Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Namun BATAN

belum sepenuhnya menggunakan Permen PAN-RB tersebut, dikarenakan masih terdapat

Perka BATAN Nomor 186 Tahun 2012.

Tindakan konkrit untuk meningkatkan kinerja IK 4.1 diantaranya:

1. Menyesuaikan metode penilaian IKM berdasarkan Permen PAN-RB Nomor 16

Tahun 2014

2. Melakukan revisi terhadap Perka BATAN Nomor 186/KA/IX/2012

3. Menunjuk unit kerja penanggung jawab pengumpul data kinerja IK 4.1

B. Realisasi Anggaran

Tahun 2016 BATAN mendapat pagu anggaran sebesar Rp814.880.249.000,00. Pada

bulan Mei, kebijakan pemotongan anggaran secara nasional yang dikeluarkan melalui

Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 berdampak pada pengurangan angggaran BATAN

Page 33: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

24 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

sebesar Rp54.599.514.000,00. Pada bulan Agustus, melalui Instruksi Presiden Nomor 8

Tahun 2016 kembali dikeluarkan kebijakan selfblocking anggaran. BATAN diharuskan untuk

menunda penggunaan anggaran sebesar Rp11.449.341.000,00 hingga akhir tahun 2016

berakhir. Selanjutnya, terdapat revisi anggaran berupa penambahan target PNBP sebesar

Rp976.764.000,00 dan hibah luar negeri sebesar Rp533.649.000,00, sehingga pagu

anggaran BATAN 2016 menjadi Rp761.791.148.000,00.

Gambar 3.13. Grafik realisasi anggaran BATAN tahun 2016

Dari Gambar 3.13 di atas, terlihat total pagu anggaran BATAN tahun 2016 sebesar

Rp761.791.148.000,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar

Rp729.121.633.110,00 atau 95,71%. Jika pagu anggaran BATAN dikurangi pagu blokir

sebesar Rp11.449.341.000,00, maka realisasi anggaran BATAN menjadi 97,17%. Hal

tersebut menunjukan bahwa serapan anggaran BATAN sudah sangat baik, yaitu di atas

95%.

Kebijakan penghematan anggaran yang terjadi pada tahun 2016 tidak berdampak

secara signifikan terhadap capaian indikator kinerja BATAN, namun akan berdampak pada

capaian indikator kinerja program pada eselon I dan capaian indikator kinerja kegiatan pada

eselon II. Dampak atas pemotongan dan selfblocking anggaran tahun 2016 antara lain:

1. Pengurangan kuantitas dan penurunan kualitas pada beberapa output litbang;

2. Tidak terlaksana pembelian peralatan dan bahan litbang;

3. Tertundanya kegiatan revitalisasi fasilitas nuklir; dan

4. Beberapa diklat untuk meningkatkan kompetensi/kemampuan SDM tidak

terlaksana.

Pagu anggaran BATAN di tahun 2015 adalah Rp856.986.904.000,00. Jika

dibandingkan pagu anggaran 2015 dengan pagu anggaran BATAN 2016, terjadi penurunan

sebesar Rp106.645.097.000,00 (termasuk selfblocking).

Page 34: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 25

C. Indikator Kinerja Lainnya Terkait Prioritas BATAN

Pembangunan Irraditor Gamma

Fasilitas iradiasi sinar gamma (iradiator gamma) merupakan salah satu hasil iptek

nuklir untuk mengatasi masalah ketersediaan teknologi pengawetan dan sterilisasi yang

handal, aman, efisien dan ekonomis. Saat ini Indonesia memiliki 2 fasilitas iradiator gamma

yaitu 1 fasilitas berskala industri yang dimiliki pihak swasta dan 1 fasilitas iradiator gamma

BATAN untuk keperluan penelitian dan pengembangan. Untuk meningkatkan pemanfaatan

hasil litbangyasa agar lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, maka BATAN saat

ini sedang membangun sebuah prototipe Iradiator Gamma Serbaguna dengan kapasitas

awal 300 kCi dan kapasitas maksimum 2 MCi. Iradiator gamma ini mempunyai karakter

kinerja yang sama dengan iradiator acuan (yang sudah dibangun di beberapa negara lain)

sehingga aman, handal dan efisien untuk dioperasikan di Kawasan Puspiptek Serpong.

Iradiator ini dibangun dengan tujuan mendemonstrasikan teknologi proses pengawetan dan

sterilisasi radiasi gamma untuk makanan, obat-obatan, jamu herbal, kosmetika dan alat-alat

kesehatan dalam skala industri (bukan skala penelitian).

Sejak tahun 2010, BATAN telah membuat desain konsep dan desain dasar iradiator

untuk pengawetan bahan pangan. Adapun Kegiatan pada tahun 2015 BATAN telah

membuat (1) desain rinci (detail design) iradiator agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan

pemangku kepentingan (stakeholder) calon pengguna. dengan kandungan tingkat komponen

dalam negeri mencapai 85%, (2) dokumen untuk pelelangan Kontraktor Iradiator, dan (3)

dokumen perizinan pembangunan iradiator di BAPETEN. Sedangkan tahun 2016 dimulai

pembangunan fisik irradiator gamma di kawasan PUSPIPTEK serpong. Selain gedung

iradiator juga dibangun Gedung Hall tempat loading-unloading barang yang akan diiradiasi,

Gedung Utilitas (Mechanical and Electrical Support Building) yang akan berisi fasilitas

Sistem pengolahan dan purifikasi air, panel listrik dan generator listrik. Gedung Kantor dan

Pemasaran juga telah diselesaikan dimana gedung ini akan menyediakan ruang-ruang

Direksi dan Staf, ruang administrasi, ruang pertemuan dan ruang server komputer.

Pembangunan Irradiator Gamma akan diselesaikan pada tahun 2017, berupa pemasangan

komponen mekanik, instrumentasi dan kendali, sistem keselamatan, pemuatan sumber Co-

60 sebesar 300 kCi, serta uji fungsi Iradiator Gamma.

Page 35: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

26 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Gambar 3.14. Kompleks Irradiator Gamma di kawasan PUSPIPTEK yang sedang dibangun.

Kiri depan ke belakang berturut-turut: Gedung Hall untuk loading-unloading barang, Gedung

Irradiator, dan Gedung Utilitas (MES). Kanan depan adalah gedung kantor dan pemasaran

Varietas Unggul Tanaman Pangan

Pada tahun 2016 BATAN menghasilkan 2 calon varietas unggul baru yaitu:

1. Padi yang diberi nama Mustaban (Mutasi Radiasi Varietas Banten) adalah hasil

pengembangan rekayasa genetik padi lokal Banten, memiliki keunggulan: umur

panen hanya 103 hari, produksi rata-rata 6,59 ton/ha, potensi hasil 10,86 ton/ha,

beras kepala utuh 92,48%, kadar amilosa 13,13 sehingga nasinya empuk dan

pulen, tahan terhadap penyakit blast dan agak tahan wereng, anakan tanaman

produktif 18 bh/rumpun.

2. Kacang tanah yang diberi nama Katantan 1 (Kacang Tanah BATAN), dengan

keunggulan: potensi hasil 2,73 ton/ha, berpolong 3, tahan penyakit karat, dan

tidak mengandung aflatoxin (carsinogenic) yaitu zat penyebab penyakit kanker.

Padi Mustaban dan kacang tanah Katantan tersebut sudah dinyatakan lulus pada

sidang pelepasan tanggal 24 Agustus 2016, saat ini tinggal menunggu surat keputusan (SK)

pelepasan oleh Kementerian Pertanian.

Jumlah Daerah Yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir

Kegiatan promosi dan diseminasi produk hasil litbangyasa BATAN dilaksanakan agar

produk-produk tersebut dikenal, diterima, dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Melalui

kegiatan promosi dan diseminasi, BATAN menjaring sejumlah mitra pengguna berbasis

daerah untuk dapat mengaplikasikan produk litbang BATAN agar dikenal secara luas. Di

tahun 2016, capaian ini diperoleh dari pelaksanaan kegiatan promosi dan diseminasi bidang

pertanian, khususnya kegiatan Promosi Hasil Litbang Iptek Nuklir (PHLIN), demonstration

plot (demplot) dan penyebaran benih.

Page 36: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 27

Adapun data jumlah daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) yang memanfaatkan hasil

litbang iptek nuklir bidang pertanian disajikan dalam Gambar 3.15.

Gambar 3.15. Grafik Jumlah Kabupaten/Kota Yang Memanfaatkan Hasil Litbang BATAN

Tahun 2016

Kabupaten/Kota yang memanfaatkan produk pertanian hasil litbang BATAN diperoleh

melalui:

1. Kegiatan PHLIN, dilaksanakan di 34 Kabupaten/Kota oleh 20 mitra kontraktual

Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) terkait di tingkat

Kabupaten/Kota/Provinsi dan Perguruan Tinggi. Mekanisme pemilihan mitra

didasarkan pada 4 kriteria yaitu: pertama merupakan daerah penyangga pangan

bagi provinsi dan sebagai penghasil padi atau penyangga pangan nasional,

kedua merupakan daerah dimana terdapat penelitian bidang pangan, ketiga

merupakan mitra litbang daerah, dan keempat didasarkan atas hasil evaluasi

melalui lokakarya setiap tahunnya.

2. Kegiatan Demplot dilaksanakan di 33 daerah Kabupaten/Kota yang merupakan

mitra non kontraktual, diperoleh dari kegiatan demplot pertanian padi hasil litbang

BATAN, dengan kegiatan berbentuk penyebaran benih unggul varietas BATAN.

Adapun 7 dari 33 daerah Kabupaten/Kota tersebut merupakan daerah yang sama

dengan daerah mitra PHLIN, namun pelaksanaan kegiatan dilakukan di

Kecamatan yang berbeda.

Capaian ini menunjukkan antusiasme petani di daerah untuk mengenal dan mencoba

produk varietas unggul BATAN setelah mengetahui keunggulan produk yang telah

dimanfaatkan di daerah tetangganya. Dengan inisiatif sendiri, para petani tersebut meminta

untuk dijadikan tempat demplot/demfarm atau penyebaran varietas BATAN, karena melihat

potensi hasil panen yang lebih tinggi dibanding varietas yang pernah digunakan. Daftar

daerah yang memanfaatkan hasil litbang iptek nuklir tahun 2016 melalui kegiatan PHLIN dan

demplot tersedia di Lampiran IV.

Sebagai tambahan, BATAN mendapat tugas dalam melaksanakan pembentukan dan

pengembangan kawasan Agro Techno Park (ATP) dalam periode 2015-2019. Pembentukan

Page 37: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

28 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

dan pengembangan kawasan ATP dilakukan di 3 Kabupaten, yaitu Kabupaten Musi Rawas,

Klaten, dan Polewali Mandar. Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang berfokus pada bidang

pertanian unggul ini sepenuhnya menggunakan produk litbang BATAN berupa benih unggul

dan metode pertanian terpadu. Dengan demikian, kegiatan ini akan berkontribusi dalam

menyumbangkan 3 daerah yang memanfaatkan hasil litbang iptek nuklir, sehingga hasil

aktual capaian indikator ini mencapai 63 Kabupaten/Kota.

Luas Lahan Pertanian Yang Menggunakan Varietas Unggul Batan

BATAN telah berkontribusi terhadap pengkayaan jumlah varietas unggul nasional

Indonesia dengan menghasilkan 21 varietas padi, 10 varietas kedelai, 2 varietas kacang

hijau, 3 varietas sorgum, dan 1 varietas gandum tropis. Benih unggul bermutu yang

dihasilkan BATAN memiliki sifat seperti: berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama penyakit

tanaman, umur tanamnya pendek, dan rasa yang enak. Peningkatan pendapatan para

petani merupakan impact yang ingin dicapai oleh BATAN, disamping mendukung capaian

indikator nasional bidang pangan berupa ketahanan pangan nasional. Hingga saat ini,

BATAN terus berupaya untuk mendukung ketersediaan benih unggul bermutu yang dapat

diakses oleh masyarakat petani. Tingkat produktivitas padi varietas BATAN rata-rata

mencapai 7 ton/ha, dimana nilai tersebut lebih tinggi dibanding nilai produktivitas rata-rata

nasional (5,01 ton/ha).

Gambar 3.16. Luas Lahan Yang Menggunakan Varietas Unggul BATAN

Luas lahan pertanian percontohan (bukan yang ditanami oleh petani secara mandiri)

yang menggunakan varietas unggul BATAN melalui kegiatan PHLIN adalah sebesar 972,25

ha dan demplot sebesar 348,25 ha. Dengan inisiatif sendiri, beberapa petani meminta untuk

dapat dilibatkan dalam kegiatan demplot/demfarm atau penyebaran varietas BATAN, karena

melihat potensi hasil panen yang lebih tinggi dibanding varietas yang pernah mereka

gunakan. Penyebaran benih unggul BATAN secara mandiri yang dilakukan oleh masyarakat

untuk tahun 2016 seluas 93.315 ha dan pada tahun 2015 luasan mandiri seluas 47.092 ha.

Disamping kegiatan PHLIN, luasan lahan diperoleh juga melalui program Agro Techno

Park (ATP) di 3 kawasan dengan luasan lahan persawahan yang ditanami varietas unggul

Page 38: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 29

BATAN sebesar 189 ha, sehingga total luasan lahan pertanian yang menggunakan varietas

unggul BATAN mencapai 1.509,5 ha.

National Science Techno Park dan Agro Techno Park

National Science Techno Park (N-STP) adalah kawasan yang dikembangkan secara

profesional untuk dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar

kawasan tersebut. N-STP mempunyai kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi di

bidang pertanian dan juga berfungsi sebagai center of excellent serta tempat rujukan

teknologi di bidang pertanian. N-STP menjadi sarana inisiasi dan transfer teknologi di antara

lembaga litbang, universitas dan industri, juga mengedukasi masyarakat, dan diharapkan

menjadi pusat penumbuhan wirausaha baru di bidang teknologi pertanian maju dan Pusat

layanan teknologi maju ke masyarakat. N-STP BATAN dikembangkan di Kawasan Nuklir

Pasar Jumat, Jakarta.

Agro Techno Park (ATP) adalah tempat untuk pengembangan dan penerapan inovasi

yang diarahkan berfungsi sebagai :

1. Pengembangan inovasi bidang pertanian dan peternakan yang telah dikaji, untuk

diterapkan dalam skala ekonomi,

2. Tempat pelatihan, pemagangan, pusat diseminasi, dan pusat advokasi bisnis ke

masyarakat luas

ATP BATAN dibangun dan dikembangkan di 3 lokasi yaitu: kabupaten Musi Rawas-

Sumatera Selatan, kabupaten Klaten-Jawa Tengah, dan kabupaten Polewali Mandar-

Sulawesi Barat.

Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan N-STP dan ATP BATAN. Kegiatan

telah dilaksanakan sesuai tahapan dalam Blue Print Kegiatan N-STP dan ATP 2015-2019.

Kegiatan N-STP yang telah dilaksanakan tahun 2016 adalah revitalisasi gedung dan

bangunan (Green House, Cold Storage, Laboratorium kultur jaringan dan rumah kawat),

serta pengadaan peralatan (elisa reader, waterbath shaker, laminaar flow, dan alat untuk

analisa protein kasar). Telah diperoleh produk inovasi berupa 2 calon varietas unggul

tanaman pangan baru yang telah lulus sidang pelepasan varietas di Kementan (padi

Mustaban dan kacang tanah Katantan 1), satu formula pakan ternak ruminansia

(Superblock), dan 1 metode pemupukan. N-STP telah menyediakan 6.056 ton benih padi

kelas Breader Seed (BS) dan 1.058 ton benih kedelai kelas BS hasil litbang BATAN, dan

melayani 172 jasa permintaan benih. Di samping itu N-STP juga telah bermitra dengan 9

penangkar yang tersebar di 3 daerah ATP. Telah dilaksanakan diklat/magang yang dihadiri

oleh 40 peserta, serta penyediaan fasilitas litbang di N-STP yang telah dapat

dimanfaatkan/dikunjungi oleh 4.700 orang.

Page 39: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

30 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Kegiatan ATP yang dilaksanakan pada tahun 2016 adalah pelatihan

teknis/pemagangan pertanian terpadu/wirausaha sebanyak 145 peserta, penangkaran padi

seluas 30 ha, penangkaran kedelai seluas 10 ha, penyebaran padi seluas 250 ha,

penyebaran kedelai seluas 24 ha, dan pemeliharaan 92 ekor sapi secara komunal.

Disamping itu kegiatan ATP bekerjasama dengan perguruan tinggi daerah yaitu: Universitas

Musi Rawas – Kab. Musi Rawas, Universitas Pembangunan Nasional – Yogyakarta, dan

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian – Kab. Polman.

ATP di Kabupaten Musi Rawas-Sumatera Selatan

ATP di Kabupaten Polewali Mandar-Sulawesi Barat

Gambar 3.17 Green House N-STP BATAN

Page 40: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 31

ATP di Kabupaten Klaten-Jawa Tengah

Gambar 3.18. Gedung Ruang Informasi dan Gapura ATP

Pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE)

Dalam rangka mempersiapkan pembangunan PLTN di Indonesia, BATAN telah

melakukan penelitian tentang inventarisasi sumberdaya mineral radioaktif, penelitian

penambangan, pengolahan mineral radioaktif hingga menjadi bahan baku bahan bakar

nuklir, penelitian tentang bahan bakar nuklir, penelitian tentang limbah radioaktif, bahan

bakar nuklir bekas, keselamatan reaktor dan kajian sistem energi nuklir. Hasil kegiatan yang

telah direalisasikan terkait dengan isu strategis ini adaIah data sumberdaya Uranium dan

Thorium di Indonesia, pembuatan bahan bakar nuklir, pengelolaan limbah zat radioaktif dan

bahan bakar nuklir, penyiapan infrastruktur, tapak dan kesiapan PLTN, serta evaluasi

spesifikasi teknis PLTN dan evaluasi keselamatan reaktor nuklir.

Selain hasil inventarisasi unsur radioaktif saat ini juga telah dilakukan proses

pembangunan Reaktor Daya Eksperimental (RDE) untuk pengembangan sistem PLTN dan

sebagai wahana peningkatan kompetensi sumberdaya manusia di bidang PLTN.

RDE adalah reaktor nuklir yang digunakan untuk eksperimen dalam penguasaan

teknologi PLTN. BATAN telah me-launching rencana pembangunan RDE di kawasan

Puspitek Serpong, Tangerang Selatan sejak tahun 2014. Adapun progres program

pembangunan RDE adalah (1) Izin tapak RDE dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir

(Bapeten) berdasarkan Keputusan Kepala BAPETEN Nomor 001/IT/Ka-BAPETEN/23-I/2017

tentang izin tapak reaktor daya non komersial, tanggal 23 Januari 2017 (Lampiran V), (2)

Dokumen izin konstruksi yang terdiri dari: Dokumen Laporan Analisis Keselamatan (LAK)

RDE, Dokumen Daftar Informasi Desain (DID), Dokumen Daftar Utama Reaktor (DUR),

Dokumen Program Proteksi dan Keselamatan Radiasi, Dokumen Program Manajemen

Penuaan RDE, Dokumen Kajian Teknis Keselamatan RDE, Dokumen Program

Dekomisioning RDE, Dokumen Sistem Seifgard RDE, Kesiapsiagaan Nuklir, dan Program

Konstruksi. (3) Dokumen Teknis Fabrikasi Kernel UO2, (4) Dokumen Teknis Pengelolaan

Limbah RDE, (5) Rancang Bangun Simulator RDE, (6) Dokumen Pangkalan Data RDE, (7)

Dokumen Peningkatan SDM, dan Perizinan RDE lainnya.

Page 41: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

32 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Gambar 3.17. Lokasi Tapak RDE di Kawasan PUSPIPTEK Serpong

Logam Tanah Jarang

Logam Tanah Jarang (LTJ) adalah kumpulan 17 unsur kimia (15 unsur deret Lantanida

ditambah Skandium dan Ytrium). LTJ memegang peranan penting dalam kebutuhan material

produksi modern seperti dalam dunia super konduktor, laser, optik elektronik, aplikasi LED

dan iPAD, kaca dan keramik. LTJ dapat diperoleh dari hasil samping industri penambangan

timah dalam bentuk mineral Monasit dan Senotim, seperti yang terdapat di penambangan

timah Bangka Belitung (slag II). Slag II merupakan sisa peleburan timah yang masih

mengandung Uranium, Thorium dan LTJ dalam bentuk Monasit, Senotim maupun Zirkonium.

Untuk menghasilkan LTJ perlu penguasaan teknologi pemisahan dari sisa peleburan timah.

Berdasarkan potensi pemanfaatan LTJ tersebut, dibentuklah konsorsium LTJ yang

terdiri dari lembaga litbang pemerintah, universitas, dan industri. Konsorsium ini mengusung

misi untuk mewujudkan terciptanya industri LTJ di Indonesia, mulai dari hulu hingga hilir.

Untuk mencapai misi tersebut, anggota konsorsium dibagi dalam 4 kelompok kerja (Pokja).

Keempat Pokja tersebut adalah Pokja Inventarisasi dan Eksplorasi LTJ, Pokja Pengolahan

dan Pemurnian LTJ, Pokja Pengembangan Aplikasi LTJ, dan Pokja Perumusan Kebijakan

dan Industrialisasi LTJ. Pembagian tugas diantara anggota konsorsium merupakan bentuk

sinergi yang diharapkan dapat menghasilkan suatu teknologi proses pengolahan LTJ dan

juga kebijakan industrialisasi LTJ di Indonesia.

Tahun 2015 BATAN telah menguasai teknologi pengolahan bijih thorium dengan

dibangun dan diterapkanya pada pilot plant pemisahan thorium, uranium dan LTJ yang

terdapat pada pasir monasit hasil sisa pertambangan timah, bekerja sama dengan PT.

Timah di Muntok - Bangka Barat. Pada tahun 2016 BATAN membuat dan mengembangkan:

1. Prototipe pilot plant pemisahan Uranium, Thorium dan LTJ dari Monasit dengan

skala yang lebih besar di Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, Ps. Jumat -

Jakarta. Dua dari delapan modul telah diselesaikan yaitu miling system

Page 42: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 33

(penggerusan) dan ekstraksi, serta ditargetkan akan mampu beroperasi pada

tahun 2017.

Gambar 3.20. Prototipe pilot plant pemisahan Uranium, Thorium dan LTJ dari

Monasit

2. Prototipe pilot plant pengolahan LTJ di Pusat Sains dan Teknologi Akselerator,

Yogyakarta. Pilot plant ini akan mengolah LTJ hasil pemisahan dari monasit dan

merupakan satu-satunya di Indonesia yang akan dimanfaatkan untuk melakukan

pemisahan LTJ menjadi unsur lain seperti Cerium, Neobidium dan Lantanum

yang sangat dibutuhkan dalam industri elektronik, otomotif, dan pertahanan, serta

bernilai ekonomi tinggi.

Gambar 3.21. Prototipe pilot plant pengolahan LTJ

Page 43: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

34 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Hak Kekayaan Intelektual (HKI)

Kekayaan Intelektual (KI) adalah hak memperoleh perlindungan hukum atas kekayaan

intelektual, yang dapat berupa Paten, Perlindungan Varietas Tanaman (PVT), Hak Cipta,

dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. KI yang dimiliki oleh BATAN berupa Paten dan PVT.

Undang-Undang paten Nomor 14 Tahun 2001 dirumusakan, Paten adalah hak ekslusif yang

diberikan Negara kepada inventor atas “hasil invensinya” dibidang teknologi, yang untuk

selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan

persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Sampai akhir tahun 2016

invensi yang telah mendapat hak paten (granted) dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM sebanyak 39 paten dan 25 paten sederhana.

Pada tahun 2016, BATAN memperoleh paten baru sebanyak 6 paten, dengan rincian seperti

Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Paten BATAN Tahun 2016

No. Judul Paten, Inventor,

dan Unit Kerja Nama Inventor Nomor Paten Tanggal Sertifikat

1. Alat Pembuat Chitosan

Mujiono, S.T (PAIR) ID S000001447 20 Maret 2016

2. Wadah Detektor Zat

Padat Sawar Muka

Untuk Mendeteksi

Radiasi Alfa

Drs. Setyadi WS, dkk

(PSTA)

ID P000040286 17 Desember 2016

3. Metode Untuk Membuat

Produk Sinter Silikon

Karbida Yang

Mempunyai Tahanan

Jenis Listrik Kecil

Drs. Dani Gustaman

Syarif, M.Eng

(PSTNT)

ID P000040562

6 April 2016

4. Pipa Plastik Transparan

Berbasis Polimer

Poliolefin

Drs. Sudirman, M.Sc,

APU, dkk (PTBIN)

ID P000042634 31 Agustus 2016

5. Proses Produksi Re2O3

Dari Monasit Bebas Zat

Radioaktif

Budi Sarono (PPGN) ID P000040535 30 Maret 2016

6. Proses Pembuatan

Vaksin Fasciolosis

Dengan Teknik Radiasi

Boky Jeanne Tuasikal

(PAIR)

ID P000040417

15 Februari 2016

Disamping itu sampai dengan tahun 2016 juga diperoleh 2 PVT, dan 2 Hak Cipta serta

pengajuan 1 PVT atas kedelai hitam varietas Mutiara 3.

Layanan Jasa Iptek Nuklir untuk Masyarakat

Layanan BATAN adalah layanan yang diberikan oleh BATAN kepada masyarakat, baik

perorangan maupun lembaga/instansi dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki

oleh BATAN yang berada di Jakarta (Kuningan Barat dan Pasar Jumat), Serpong-Tangerang

Page 44: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 35

Selatan, Bandung, dan Yogyakarta. Adapun jenis layanan jasa iptek nuklir untuk masyarakat

(PNBP) di BATAN ada 17 jenis layanan. Pada tahun 2016 target penerimaan PNBP sebesar

Rp26.030.980.300,00 dan realisasi penerimaan PNBP tahun 2016 sebesar

Rp23.723.660.334,00 (91,14%). Sedangkan target penggunaan PNBP tahun 2016 sebesar

Rp24.382.263.000,00 dengan realisasi sebesar Rp20.965.828.736,00 (86,00%).

Gambar 3.22. Grafik Penerimaan dan Penggunaan PNBP BATAN

Gambar 3.23. Grafik Penerimaan PNBP BATAN Per Layanan

Dalam rangka peningkatan PNBP, upaya yang dilakukan oleh BATAN antara lain:

1. menggali potensi pelayanan PNBP;

2. mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan kerja sama antar lembaga;

3. meningkatkan informasi layanan PNBP ke masyarakat;

4. meningkatkan peran serta diseminasi dan kemitraan;

5. melakukan revisi terhadap PP tarif.

Page 45: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

36 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Layanan Jasa Iptek Nuklir BATAN

1. Jasa Kalibrasi

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang kalibrasi meliputi: survey meter, dosimeter, keluaran

radiasi, sumber standar, curiemeter, besaran suhu, besaran tekanan, besaran volume,

dimensi, dan flow meter.

2. Jasa Sertifikasi

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang sertifikasi meliputi: bebas radiasi komoditi

ekspor/impor, kandungan radionuklida, personal, dan sistem manajemen mutu nuklir.

3. Jasa Analisis Pemantauan Radiasi Perorangan dan Daerah Kerja

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang analisis meliputi: film monitor, TLD monitor, tingkat

radiasi daerah kerja, tingkat kontaminasi benda uji, kontaminasi zat radioaktif, tingkat

radiasi dan uji visual X-ray bagasi, uji kamera gamma, uji bungkusan tipe A, dan uji

bungkusan tipe B.

4. Jasa Iradiasi

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang iradiasi dengan menggunakan: berkas elektron,

gamma irradiator, gamma reaktor, neutron reaktor, dan gamma chamber.

Jasa iradiasi yang dapat dilakukan antara lain: meningkatkan nilai batu mulia,

pengawetan bahan pangan, pelapisan permukaan kayu, sterilisasi peralatan medis, dll.

5. Jasa Pengelolaan Limbah Radioaktif

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang pengelolaan limbah radioaktif meliputi: cair, semi

cair, padat, sumber radioaktif bekas, bahan bakar nuklir bekas, dan bahan nuklir.

6. Jasa Eksplorasi Bahan Galian dengan Teknologi Nuklir

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang eksplorasi bahan galian/prospeksi, penyelidikan

geofisika mineral, pemetaan topografi, pemboran inti, pengukuran diagrafi nuklir, dan

penyelidikan geohidrologi.

7. Jasa Pengerjaan dan Uji Mekanik

Pelayanan jasa bidang uji mekanik meliputi: uji tarik pelat, uji tarik bulat, uji kekerasan,

uji impak, uji lelah, uji mulur, uji ketahanan permukaan, uji kekerasan permukaan,

nitridasi ion/plasma, dan pelapisan logam.

8. Jasa Penyiapan Sampel dan Analisis

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang analisis struktur mikro, uji ketahanan sifat kimia

larutan, analisis korosi, analisis termal, analisis komposisi, analisis mikro biologi,

analisis klinik, analisis pemodelan, analisis partikulat udara, analisis kimia, dan analisis

sampel untuk industri.

9. Jasa Konsultasi Teknik

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang konsultasi dan verifikasi meliputi: konsultasi teknik

penelusuran dan penyelesaian masalah di dalam industri.

10. Jasa Pelayanan Teknis Uji Tidak Merusak

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang uji tidak merusak meliputi: hidrostatik, termografi

inframerah, ultrasonic, analisis paduan, eddy current, uji penetran, radiografi sinar X

dan gamma, interpretasi film radiografi, dan uji kesesuaian pesawat sinar X radiologi

diagnostik dan intervensional.

11. Jasa Keahlian Ketenaganukliran

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang jasa perbantuan tenaga ahli bidang geologi,

konsultasi ahli, konsultasi pelaksana, dll.

12. Penjualan Produk Teknologi Nuklir

Page 46: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 37

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang penjualan air bebas mineral, Khitin dan

Oligokhitosan, standar U3O8, standar Thorium Oksida, standar UO2, freeze dried

amniotic membrane, bone ocular spherical implant, benih padi BS, benih kedelai BS,

dry ice, rendang daging iradiasi, semur daging iradiasi, pepes ikan mas iradiasi,

Nitrogen cair dll.

13. Jasa Pendidikan dan Pelatihan

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang diklat radiografi, keselamatan radiasi pengion,

proteksi radiasi, termohidraulik reaktor, neutronik reaktor, dan basic NDT.

14. Jasa Sewa Peralatan Teknologi Nuklir

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang jasa sewa pemanfaatan kanal hubung, freeze dryer,

otoklaf, oven, laminar air flow, tungku pemanas, tungku oksidasi, dan storage zat

radioaktif.

15. Jasa Pendidikan pada Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang pendidikan sekolah tinggi.

16. Jasa Pelaksanaan Uji Profisiensi

Pelayanan jasa iptek nuklir bidang uji komoditi sampel pangan, komoditi sampel

lingkungan, komoditi sampel biologi, komoditi sampel obat dan suplemen.

17. Jasa Pelayanan Penelitian dan Pengembangan di Bidang Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi Nuklir yang Berasal dari Kerja sama dengan Pihak Lain, yaitu kerja sama

dengan perseorangan/perusahaan/instansi pemerintah lainnya dengan memberikan

layanan pengujian sampel yang telah disepakati karena tidak tercantum dalam PP

Nomor 29 tahun 2011 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP Yang Berlaku Pada

BATAN.

Daftar Penghargaan Terhadap BATAN

1. Opini WTP atas Laporan Keuangan dari

Kemenkeu.

BATAN sudah tujuh kali berturut-turut sejak tahun

2010 menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) atas pengelolaan keuangan dan Barang Milik

Negara (BMN) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),

hal ini menjadikan BATAN sebagai satu-satunya

lembaga pemerintah di bawah koordiasi

Kemenristekdikti yang meraih prestasi ini. Penghargaan

diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia,

Sri Mulyani di gedung Dhanapala Kementerian

Keuangan, Jakarta Pusat tanggal 20 September 2016.

Page 47: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

38 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

2. Penghargaan Juara Harapan III, Lomba

Unit Kearsipan tingkat kementerian

lembaga

BATAN meraih penghargaan juara harapan 3

sebagai unit kearsipan terbaik 2016 tingkat

Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK).

Lomba kearsipan ini digelar dalam rangka

menjamin terwujudnya penyelenggaraan kearsipan

yang andal di lingkungan Lembaga Negara, Badan

Usaha Milik Negara (BUMN), dan Lembaga

Kearsipan Perguruan Tinggi (LKPT) serta

menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah. Arsip

Nasional RI (ANRI) menyelenggarakan penilaian Unit Kearsipan dan LKPT terbaik Tahun

2016. Lomba yang digelar ANRI ini bertujuan untuk mendorong penguatan peran Unit

Kearsipan instansi Pemerintah Pusat dan LKPT dalam pembinaan kearsipan internal instansi

masing-masing guna mendukung pencapaian kinerja penyelenggaraan kearsipan instansi

dan layanan publik. Penghargaan diberikan oleh Kepala ANRI kepada Kepala Biro Umum

pada acara malam penganugerahan ANRI Award 2016 di Hotel Redtop, tanggal 17 Agustus

2016.

3. Penganugerahan Pemeringkatan Informasi

Publik Tahun 2016

BATAN mendapatkan peringkat ke VI dalam

Pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik yang

diberikan oleh Komisi Informasi Pusat Republik

Indonesia, dengan nilai keterbukaan informasi

sebesar 89,09 dan mendapatkan predikat Menuju

Informatif (MI).

4. Predikat Kepatuhan Tinggi Terhadap

Standard Pelayanan Publik

BATAN mendapatkan Predikat Kepatuhan

Tinggi Terhadap Standar Pelayanan Publik Sesuai

dengan UU Nomor 25 Tahun 2009 Tentang

Pelayanan Publik yang diberikan oleh Ombudsman

RI. BATAN Menempati peringkat 5 dari 10 lembaga

Negara yang dinilai pada zona hijau dengan

perolehan nilai sebesar 102,00. Zona ini hanya

ditempati oleh lembaga yang memiliki predikat

kepatuhan tinggi.

Page 48: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 39

5. Penetapan PTRR sebagai Pusat Unggulan

Iptek

Pada tahun 2016 salah satu pusat di BATAN

ditetapkan sebagai pusat unggulan iptek baru

yaitu Pusat Teknologi Radioisotop dan

Radiofarmaka (PTRR) dengan tema

Radiobiomolekul berdasarkan Keputusan Menteri

Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor

365/M/KPT/2016 tanggal 22 Desember 2016. PUI

merupakan ukuran keunggulan penguatan

kelembagaan suatu lembaga litbang iptek. Tujuan dan pendirian PUI adalah meningkatkan

kapasitas dan kapabilitas lembaga litbang menjadi lembaga litbang unggul bertaraf

internasional dalam bidang prioritas spesifik, agar terjadi peningkatan relevansi dan

produktivitas, serta pendayagunaan iptek dalam sektor produksi untuk menumbuhkan

perekonomian nasional dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

6. Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan kepada

Peneliti BATAN

Pada tahun 2016, dua orang peneliti BATAN memperoleh penghargaan tanda

kehormatan satyalancana pembangunan dari Presiden RI, kedua peneliti tersebut adalah

Prof. Dr. Soeranto Human, M.Sc yang merupakan ahli pemulia tanaman serealia, dan Ir.

Basril yang merupakan ahli di bidang bank jaringan.

Page 49: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

40 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Page 50: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 41

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja BATAN Tahun 2016 merupakan laporan pertanggungjawaban tahun

kedua dari periode Renstra BATAN 2015-2019 atas pencapaian pelaksanaan visi dan misi

BATAN menuju good governance.

Secara keseluruhan capaian kinerja BATAN Tahun 2016 baik. Dari 4 sasaran,

sebanyak 3 sasaran dengan 6 indikator berhasil memenuhi target dengan rincian 1 indikator

tercapai 100% dan 5 indikator tercapai melebihi target, serta 1 sasaran strategis dengan 1

indikator belum mencapai target yang telah ditentukan.

Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, adalah:

1. Promosi produk unggulan PUI BATAN dikalangan akademisi, lembaga litbang,

dan pemerintah daerah perlu ditingkatkan termasuk didalamnya peningkatan

program kerja sama nasional dan internasional (bilateral, regional, dan

multilateral), sehingga meningkatkan pengguna PUI BATAN.

2. Peningkatan jumlah target IK 1.2 perlu dilakukan. Dalam upaya tersebut perlu

mendorong penulis KTI untuk mempublikasikan karyanya pada jurnal berskala

internasional, serta berperan aktif dalam pengumpulan data kinerja.

3. Dalam meningkatkan serapan lulusan STTN di dunia kerja, BATAN perlu

menyelenggarakan Job fair dan temu pelanggan, serta kerja sama dengan

instansi dalam maupun luar negeri.

4. Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM nuklir perlu menerapkan sistem

informasi pendidikan dan pelatihan yang terintegrasi guna menunjang analisis

kebutuhan pendidikan dan pelatihan, menerapkan sistem pembelajaran berbasis

internet dengan menggunakan Moodle sebagai Learning Management System

(LMS), dan meningkatkan kerja sama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

baik di tingkat nasional, regional maupun internasional.

5. Terkait penerapan SNI nuklir di industri, BATAN perlu melakukan pendataan

terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan SNI Bidang

nuklir, melakukan kerja sama dengan regulator dalam penerapan SNI nuklir di

Industri, dan mengaktifkan kembali lembaga sertifikasi SNI nuklir.

6. Untuk meningkatkan penggunaan benih BATAN, BATAN perlu melakukan invensi

varietas unggul baru yang adaptif terhadap iklim. Disamping itu diperlukan

penyusunan petunjuk teknis penanaman varietas padi dan kedelai BATAN sesuai

kondisi daerah untuk mencapai produktivitas yang sesuai spesifikasi, sehingga

berdampak pada peningkatan pendapatan petani.

7. Diperlukan penyeragaman metode penilaian IKM berdasarkan Permen PAN-RB

Nomor 16 Tahun 2014

Akhirnya dengan disusunnya Laporan Kinerja ini, diharapkan dapat memberikan

informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Badan

Tenaga Nuklir Nasional, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja

pada periode berikutnya. Secara internal Laporan Kinerja tersebut harus dijadikan motivator

untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi dengan jalan selalu menyesuaikan indikator-

indikator kinerja yang telah ada dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga

BATAN dapat semakin dirasakan keberadaannya oleh masyarakat.

Page 51: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

42 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Page 52: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

LAMPIRAN

Page 53: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Page 54: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 1

Lampiran I

Page 55: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 2 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Lampiran II

Pengukuran Capaian Kinerja BATAN Tahun 2016

No Sasaran

Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 SS1. Diakuinya BATAN

sebagai lembaga

unggulan litbang

iptek nuklir di

tingkat nasional

maupun regional

K 1.1. Jumlah pengguna yang

memanfaatkan pusat

unggulan iptek BATAN

12

pengguna

34

pengguna

283,33

IK 1.2. Jumlah publikasi ilmiah

yang mengutip hasil

publikasi ilmiah BATAN

100

publikasi

119

publikasi

119

IK 1.3. Persentase serapan

lulusan Sekolah Tinggi

Teknologi Nuklir di dunia

kerja

80 % 87,01% 108,76

IK 1.4. Jumlah SDM nasional

dan regional yang

meningkat

kompetensinya di

bidang nuklir

1400

orang

1400 orang 100

2 SS2. Meningkatnya

kualitas dan daya

saing hasil

penelitian,

pengembangan

dan perekayasaan

iptek nuklir

IK 2.1. Jumlah produk yang

mengacu pada Standar

Nasional Indonesia

(SNI) nuklir

3 Produk 2 produk 66,67

3 SS3. Meningkatnya

kesejahteraan

masyarakat melalui

pendayagunaan

hasil penelitian,

pengembangan

dan perekayasaan

iptek nuklir

IK 3.1. Persentase peningkatan

pendapatan petani

melalui pemanfaatan

produk litbangyasa iptek

nuklir

20% 22,8% 114

4 SS4. Meningkatnya

kepuasan

pemangku

kepentingan

IK 4.1. Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

Layanan BATAN

3,10 3,21 103,55

Program Pagu Realisasi %

1. Program Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan

Energi Nuklir Isotop dan Radiasi

648.574.158.000 621.094.228.025 95,76

2. Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BATAN

113.216.990.000 108.027.405.085 95,42

Page 56: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 3

Lampiran III

Data Publikasi Ilmiah yang Mengutip Hasil Publikasi Ilmiah BATAN Tahun 2016

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

1 3D microstructure-based simulations of strength and ductility of bimodal nanostructured metals

QD Ouyang, X Guo, XQ Feng

Effects of SiO2 Particles on Deformation of Mechanically Milled Water-Atomized SUS304L Powder Compacts

Z Zhang, M Rifai, H Kobayakawa, OP Ciuca, H Fujiwara, A Ueno

PSTBM

2 A review of exposure and toxicological aspects of carbon nanotubes, and as additives to fire retardants in polymers

A Christou, AA Stec, W Ahmed

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

3 A ZnO–CNT nanocomposite based electrochemical DNA biosensor for meningitis detection

M Tak, V Gupta, M Tomar - RSC Advances

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

PSTBM

4 ALCHEMI studies of site occupancies in Cr-, Ni-, and Fe-substituted manganese cobaltite spinels

Louis V. Gambino Alex B. Freeman Neal J. Magdefrau Mark Aindow

Cation distribution in spinel (Mn, Co, Cr) 3O4 at room temperature

A Purwanto, A Fajar, H Mugirahardjo, JW Fergus, K Wang

PSTBM

5 An ATR-FTIR and ESEM study on magnetic tapes for the assessment of the degradation of historical audio recordings

Federica Bressan, Roberta Bertani, Claudio Furlan, Fabio Simionato, Sergio Canazza

Lifetime expectancy of polyurethane binder as magnetic recording media

K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto

PSTBM

6 Analysis of the association of cobalt (III) chelates with fluorine-containing phenols in supercritical carbon dioxide

A Ohashi, K Shiratori, HB Kim

Extraction of Xanthones from the Pericarps of Garcinia mangostana Linn. with Supercritical Carbon Dioxide and Ethanol

K Mishima, R Kawakami, H Yokota, T Harada, K MISHIMA, M FUJIWARA

PSTBM

7 Aqueous solution behavior of cationic surfactant modulated by glycol additives: Investigating aggregation and microstructure of tetradecyltrimethylammonium bromide micelles in the presence of propylene glycol, its ethers and esters

SA Pillai, S Chavda, P Bahadur

Microstructural study of cetyltrimethylammonium bromide/1-butanol/salt/water system—SANS and 2D-NOESY analysis

K Kuperkar, A Patriati, EGR Putra, K Singh, DG Marangoni, P Bahadur

PSTBM

Page 57: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 4 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

8 Atomistic mechanisms of morphological evolution and segregation in U-Zr alloys

AP Moore, C Deo, MI Baskes, MA Okuniewski

The Study of Manufacturing and Ingot Characterization of U-Zr Alloys

Masrukan PTBBN

9 Attenuation of road dust emissions caused by industrial vehicle traffic

F Gérardin, N Midoux Sources identification of the atmospheric aerosol at urban and suburban sites in Indonesia by positive matrix factorization

Muhayatun Santoso, Philip K. Hopke, Achmad Hidayat, Diah Dwiana L.

PSTNT

10 Biomedical segmented polyurethanes based on polyethylene glycol, poly(ε-caprolactone-co-D,L-lactide), and diurethane diisocyanates with uniform hard segment: Synthesis and properties

Zhaosheng Hou, Hao Zhang, Wenqiang Qu, Zhen Xu & Zheng Han

Microphase separation and surface properties of segmented polyurethane—Effect of hard segment content

K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto

PSTBM

11 Characterisation of commercially CVD grown multi-walled carbon nanotubes for paint applications

CM White, R Banks, I Hamerton, JF Watts

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

12 Comparative studies of the structural and magnetic properties in Cu, Co codoped ZnO multilayer films sputtered on different substrates

H Liu, W Li, J Yang, M Gao, X Liu, M Wei

The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM

13 Corrosion behaviour of welds and Ta in liquid lead

A Heinzel, G Müller, A Weisenburger

HCM12A oxide layer investigation using scanning probe microscope

K Kikuchi, Abu Khalid Rivai, S Saito, AM Bolind, A Kogure,

PSTBM

14 Critical analysis of radioiodination techniques for micro and macro organic molecules

Sajid Mushtaq, Jongho Jeon, Aqeela Shaheen, Beom Su Jang, Sang Hyun Park

Labeling of the Recombinant Streptokinase Using Iodine-131 as a New Thrombolytic Agent

I. Daruwati1, A. Hanafiah, D.S. Retnoningrum, H. Rachmawati

PSTNT

15 Crystal structure analysis of Li3PO4 powder prepared by wet chemical reaction and solid-state reaction by using X-ray diffraction (XRD)

NIP Ayu, E Kartini, LD Prayogi, M Faisal

Structure and dynamics of solid electrolyte (LiI) 0.3 (LiPO 3) 0.7

E Kartini, M Nakamura, M Arai, Y Inamura, K Nakajima, T Maksum

PSTBM

Page 58: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 5

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

16

Crystal structure analysis of Li3PO4 powder prepared by wet chemical reaction and solid-state reaction by using X-ray diffraction (XRD)

Nur I. P. Ayu, Evvy Kartini Lugas D. Prayogi Muhamad Faisal Supardi

Structure and dynamics of solid electrolyte (LiI) 0.3 (LiPO 3) 0.7

PSTBM

Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5

Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;

PSTBM

Anion effect on the structure of Ag 2 S–AgPO 3 superionic glasses

Evvy Kartini, SJ Kennedy, K Itoh, T Kamiyama, MF Collins, S Suminta,

PSTBM

Structure and dynamics of solid electrolyte (LiI) 0.3 (LiPO 3) 0.7

E. Kartini, M. Nakamura, M. Arai, Y. Inamura, K. Nakajima, T. Maksum, W. Honggowiranto, T.Y.S.P. Put

PSTBM

17 Cutaneous EBV-related lymphoproliferative disorders

AA Gru, ES Jaffe et al. Specific c-kit Mutations in Sinonasal Natural Killer/T-Cell Lymphoma in China and Japan

Tadashi Hongyo, Ting Li, Mukh Syaifudin, Rajamanickam Baskar, Hirokazu Ikeda, Yuzuru Kanakura,

PTKMR

18 Determination of the Natural Radioactivity Levels in Selected Areas of Zarqa, Jordan

Emad Ahmed Mustafa Farrag

Activity Concentration of^ sup 238^ U,^ sup 232^ Th and^ sup 40^ K Based on Soil Types in Perak State, Malaysia

Apriantoro, Nursama Heru; Ramli, Ahmad Termizi; Sutisna

PSTBM

19 Development and Characterization of the Paclitaxel loaded Riboflavin and Thiamine Conjugated Carbon Nanotubes for Cancer Treatment

S Singh, NK Mehra, NK Jain Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

20 Development and evaluation of targeting ligand-anchored CNTs as prospective targeted drug delivery system

S Kaur, NK Mehra, K Jain, NK Jain

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

PSTBM

21

Development of CNC prototype for the characterization of the nanoparticle release during physical manipulation of nanocomposites

L Gendre, V Marchante, HA Abhyankar

Syntesis and Characterization Of Polyester-Based Nanocomposite

IG Sudirman, M. Anggaravidya, Emil Budianto

PSTBM

Synthesis and characterization of polyester-based nanocomposite

Sudirman, M Anggaravidya, E Budianto, I Gunawan

PSTBM

Page 59: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 6 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

22 Direct writing of stable Cu–Ag-based conductive patterns for flexible electronics

Wei Li,ab Wenjiang Li,a Mengmeng Wang,a Guoxu Liua and Minfang Chen*ab

Theoretical consideration of the effect of porosity on thermal conductivity of porous materials

I Sumirat, Y Ando, S Shimamura

PSTBM

23 Effect of cold rolling on the oxidation resistance of T91 steel in oxygen-saturated stagnant liquid lead-bismuth eutectic at 450 C and 550 C

H Dong, Z Ye, P Wang, D Li, Y Zhang, Y Li

Effect of cold working on the corrosion resistance of JPCA stainless steel in flowing Pb–Bi at 450° C

Abu Khalid Rivai, S Saito, M Tezuka, C Kato, K Kikuchi

PSTBM

24 Effect of Temperature, Solvent and Precursor Concentration on Anti-Aggregation of ZnO Nanoparticles Prepared by Polyol Method

S Shanmugam, K Muthu The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM

25 Electrical, dielectric and photocatalytic properties of Fe-doped ZnO nanomaterials synthesized by sol gel method

Y Cherifi, A Chaouchi, Y Lorgoilloux

The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

PSTBM

26 Electrochemical synthesis and characterization of nanocomposites based on poly (3, 4-ethylenedioxythiophene) and functionalized carbon nanotubes

A Dettlaff, M Wilamowska Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

27 Elucidation of the highest valence band and lowest conduction band shifts using XPS for ZnO and Zn 0.99 Cu 0.01 O band gap changes

N Kamarulzaman, MF Kasim, NF Chayed

The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM

28 Epigenetic regulation of active Chinese herbal components for cancer prevention and treatment: A follow-up review

Z Huang, Q Huang, L Ji, Y Wang, X Qi, L Liu

Ultrasonically enhanced extraction of luteolin and apigenin from the leaves of Perilla frutescens (L.) Britt. using liquid carbon dioxide and ethanol

H Kawamura, K Mishima, T Sharmin, S Ito, R Kawakami, T Kato, M Misumi

PSTBM

29 Evaluation of annealing and double ion beam irradiation by a laser-induced and laser-detected surface acoustic wave diagnostic system

Sin-iti Kitazawa, Eiichi Wakai, Kazumi Aoto

Laser detection of surface acoustic waves as a method of measuring an Ar ion beam modification of carbon thin film

Sin-iti Kitazawa, Teguh Yulius Surya Panca Putra, Seiji Sakai, Kazumasa Narumi, Hiroshi Naramoto, Sh

PSTBM

Page 60: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 7

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

30 Exclusive Endothermic Oxidation of Fe3C-Filled Multi-Walled Carbon Nanotubes

Krishnia, Lucky; Kumar, Vinay; Kumari, Reetu; Garg, Preeti; Yadav, Brajesh S.; Rath, Ashutosh; Ghosh, Arnab; Sinha, Ravindra K.; Singh, Manoj Kumar; Tyagi, Pawan K.

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

31 Fabrication of gradient C/C-SiC-MoSi2 composites with enhanced ablation performance

Liyun Cao, Zhe Bai, Jianfeng Huang, Haibo OuYang, Cuiyan Li, Baoyu Wang, Chunyan Yao

Theoretical consideration of the effect of porosity on thermal conductivity of porous materials

I Sumirat, Y Ando, S Shimamura

PSTBM

32 Fabrication, tribological and corrosion behaviors of ultra-fine grained Co–28Cr–6Mo alloy for biomedical applications

F Ren, W Zhu, K Chu Effects of strain energy and grain size on corrosion resistance of ultrafine grained Fe-20% Cr steels with extremely low C and N fabricated by ECAP

M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara

PSTBM

33 Facile synthesis of methyl propylaminopropanoate functionalized magnetic nanoparticles for removal of acid red 114 from aqueous solution

Mohsen Mohammadi Galangash, Zahra Niyazi Kolkasaraei, Atefeh Ghavidast, and Mehdi Shirzad-Siboni

Preparation and Characterization of Magnetite-Silica Nano-Composite as Adsorbents for Removal of Methylene Blue Dyes from Environmental Water Samples

A Fisli, S Yusuf, YK Krisnandi, J Gunlazuardi

PSTBM

34 Facile synthesis of methyl propylaminopropanoate functionalized magnetic nanoparticles for removal of acid red 114 from aqueous solution

Mohsen Mohammadi Galangash, Zahra Niyazi Kolkasaraei, Atefeh Ghavidastab and Mehdi Shirzad-Sibonic

Preparation and Characterization of Magnetite-Silica Nano composite as adsobents for Removal of Methylenen Blue Dyes from Environmental Water Sample

A Fisli, S Yusuf, Ridwan, Y K, J Gunlazuardi

PSTBM

35 Fine particulate matter in the tropical environment: monsoonal effects, source apportionment, and health risk assessment

M. F. Khan, M. T. Latif, W. H. Saw1, N. Amil, M. S. M. Nadzir, M. Sahani, N. M. Tahir, and J. X. Chung

Sources identification of the atmospheric aerosol at urban and suburban sites in Indonesia by positive matrix factorization

Muhayatun Santoso, Philip K. Hopke, Achmad Hidayat, Diah Dwiana L.

PSTNT

36 Fine particulate matter in the tropical environment: monsoonal effects, source apportionment, and health risk assessment

M. F. Khan, M. T. Latif, W. H. Saw, N. Amil, M. S. M. Nadzir, M. Sahani, N. M. Tahir, and J. X. Chung

Characterization of airborne particulate matter collected at Jakarta roadside of an arterial road

M. Santoso , D. D. Lestiani, Andreas Markwitz

PSTNT

Page 61: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 8 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

37 Formation of carbon nano-balls and carbon nano-tubes from northeast Indian Tertiary coal: Value added products from low grade coal

Tonkeswar Das, Binoy K. Saikia

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

38 FTIR Spectroscopy for Carbon Family Study

V Ţucureanu, A Matei, AM Avram

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

PSTBM

39 Fuel element burnup measurements for the equilibrium LEU silicide RSG GAS (MPR-30) core under a new fuel management strategy

Surian Pinem, Peng Hong Liem, Tagor Malem Sembiring, Tukiran Surbakti

Absolute burnup measurement of LEU silicide fuel plate irradiated in the RSG GAS multipurpose reactor by destructive radiochemical technique

Aslina Br. Ginting, Peng Hong Liem

PTBBN

40

Functional Ingredients Extraction from Garcinia mangostana Pericarp by Liquefied Dimethyl Ether

H Nerome, R Hoshino, S Ito, R Esaki, Y Eto

Liquid Carbon Dioxide Extraction of Xanthones from the Pericarps of Garcinia Mangostana Linn. Enhanced by Ultrasonic Irradiation

K Mishima, H Kawamura, ITO Shota, Y Inoue, T Hirota, T SHARMIN

PSTBM

Extraction of Luteolin and Apigenin from Leaves of Perilla frutescens (L.) Britt. with Liquid Carbon Dioxide

K Mishima, R Kawakami, H Yokota, T Harada, H KAWAMURA

PSTBM

41 Gelatin and amylopectin-based phase-separated hydrogels: An in-depth analysis of the swelling, mechanical, electrical and drug release properties

I Yadav, GS Shaw, SK Nayak, I Banerjee

Fast Swelling Superabsorbent Hydrogels Starch Based Prepared By Gamma Radiation Techniques

Sudirman, Sulistioso GS Erizal, Dian Pribadi Perkasa, Basril Abbas

PSTBM

42 Generation of superparamagnetism in metallic α-iron by swift heavy ion irradiation

E Kuzmann, S Stichleutner, Z Homonnay

Structural and magnetic properties of Fe-Al2O3 films prepared by helicon plasma sputtering

I Sakamoto, S Purwanto, M Koike, S Honda, N Hayashi, Y Miyamoto

PSTBM

43 Green robust pH–temperature-sensitive maleated poly (vinyl alcohol)-g

W Sukhlaaied, SA Riyajan Synthesis of electrolyte polymer based on natural polymer chitosan by ion implantation technique

E Yulianti, AK Karo, L Susita PSTBM

44 Green robust pH–temperature-sensitive maleated poly(vinyl alcohol)-g-gelatin for encapsulated capsaicin

Wattana Sukhlaaie. Sa-Ad Riyajan

Synthesis of Electrolyte Polymer Based on Natural Polymer Chitosan by Ion Implantation Technique

Procedia Chemistry 4, 202-207

PSTBM

Page 62: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 9

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

45 High corrosion resistant – redox active – moisture curable – conducting polyurethanes

Ravi Arukula, Ramanuj Narayan, B. Sreedhar, Chepuri R.K. Rao

Microphase separation and surface properties of segmented polyurethane—Effect of hard segment content

K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto

PSTBM

46 High-Temperature Neutron and X-ray Diffraction Study of Fast Sodium Transport in Alluaudite-type Sodium Iron Sulfate

Shin-ichi Nishimura, Yuya Suzuki, Jiechen Lu, Shuki Torii, Takashi Kamiyama, and Atsuo Yamada

Super High Resolution Powder Diffractometer at J-PARC

Shuki Torii, Masao Yonemura, Teguh Yulius Surya Panca Putra, Junrong Zhang, Ping Miao, Takashi Muroy

PSTBM

47 Hybrid poly(lactic acid)/nanocellulose/nanoclay composites with synergistically enhanced barrier properties and improved thermomechanical resistance

J Trifol, D Plackett, C Sillard, P Szabo

Effect of Plasticizer on Oxygen Permeability of Cast Polylactic acid (PLA) Films Determined using Dynamic Accumulation Method

K Yuniarto, BA Welt, A PURWANTO, HK Purwadaria, A Abdellatief

PSTBM

48 Identification and Angular Distribution of Residual Radionuclides Detected on the Wall of BATAN's Cyclotron Cave

I. Kambali Calculated radioactivity yields of Cu-64 from proton-bombarded Ni-64 targets using SRIM codes

Dr. Imam Kambali PTRR

49 Implication of Enzyme Immobilization in Therapeutics as Well as Diagnostics of Various Diseases

A Dwevedi Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

50 Influence of Fe-Doping on the Structural and Magnetic Properties of ZnO Nanopowders, Produced by the Method of Pulsed Electron Beam Evaporation

VG Il'ves, SY Sokovnin, AM Murzakaev

The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM

51 Influence of Fe-Doping on the Structural, Morphological, Optical, Magnetic and Antibacterial Effect of ZnO Nanostructures

Mohamed Basith, N.; Judith Vijaya, J.; John Kennedy, L.; Bououdina, M.; Shenbhagaraman, R.; Jayavel, R.

The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

PSTBM

52 Influence of grain refinement on the electrochemical behavior of AISI 430 ferritic stainless steel in an alkaline solution

A Fattah-Alhosseini, S Vafaeian

Effect of deformation route on the development of low CN Fe-20% Cr alloy by Equal Channel Angular Pressing

M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara

PSTBM

Page 63: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 10 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

53 Influence of intermetallic Fe and Co on crystal structure disorder and magnetic property of Ni50Mn32Al18 Heusler alloy

H. A. Notonegoro, B. Kurniawan, J. Setiawan, D. Nanto and A. Manaf

Magnetic hysterysis evolution of Ni-Al alloy with Fe and Mn substitution by vacuum arc melting to produce the room temperature magnetocaloric effect material

Hamdan Akbar Notonegoro, Budhy Kurniawan, Jan Setiawan, Azwar Manaf

PTBBN

54 Influence of Well-Defined Hard Segment Length on the Properties of Medical Segmented Polyesterurethanes Based on poly(ε-caprolactone-co-L-lactide) and Aliphatic Urethane Diisocyanates

Qi Jia, Yiran Xia, Shengnan Yin, Zhaosheng Hou & Ruxia Wu

Microphase separation and surface properties of segmented polyurethane—Effect of hard segment content

K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto

PSTBM

55 Information security risk analysis model using fuzzy decision theory

Ana Paula Henriques de Gusmão, Lúcio Camara e Silva, Maisa Mendonça Silva, Thiago Poleto, Ana Paula Cabral Seixas Costa

A Fuzzy-based reliability approach to evaluate basic events of fault tree analysis for nuclear power plant probabilistic safety assessment

Julwan Hendry Purba PTKRN

56 Interactions between carbon nanotubes and bioactives: a drug delivery perspective

Neelesh Kumar Mehra, Srinath Palakurthi

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

57 Investigation and in situ removal of spatter generated during laser ablation of aluminium composites

AC Popescu, C Delval, S Shadman, M Leparoux

Reduction of droplet of tantalum oxide using double slit in pulsed laser deposition

T Hino, S Mustofa, M Nishida, T Araki

PSTBM

58 Long-term corrosion tests of Ti 3 SiC 2 and Ti 2 AlC in oxygen containing LBE at temperatures up to 700° C

A Heinzel, A Weisenburger, G Müller

Compatibility of surface-coated steels, refractory metals and ceramics to high temperature lead–bismuth eutectic

Abu Khalid Rivai, M Takahashi,

PSTBM

59 Magnetically recoverable TiO2-WO3 photocatalyst to oxidize bisphenol A from model wastewater under simulated solar light

S. Dominguez, M. Huebra, C. Han, P. Campo, M.N. Nadagouda, M.J. Rivero, I. Ortiz, D. D. Dionysiou

Preparation and characterization of Fe3O4/TiO2 composites by heteroagglomeration

A Fisli, R Saridewi, SH Dewi, J Gunlazuardi

PSTBM

60 Magnetoelastic coupling forbidden by time-reversal symmetry: Spin-direction-dependent magnetoelastic coupling on MnO, CoO, and NiO

Sanghyun Lee, Yoshihisa Ishikawa, Ping Miao, Shuki Torii, Toru Ishigaki, and Takashi Kamiyama

Super High Resolution Powder Diffractometer at J-PARC

Shuki Torii, Masao Yonemura, Teguh Yulius Surya Panca Putra, Junrong Zhang, Ping Miao, Takashi Muroy

PSTBM

Page 64: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 11

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

61 Measurement of Seawater Flow-Induced Erosion Rates for Iron Surfaces using Thin Layer Activation Technique

I. Kambali, H. Suryanto Radioactive By-Products of A Self-Shielded Cyclotron and the Liquid Target System for F-18 Routine Production

Dr. Imam Kambali PTRR

62 Metallic Interconnects for Solid Oxide Fuel Cells: High Temperature Corrosion and Protective Spinel Coatings

B Talic Cation distribution in spinel (Mn, Co, Cr) 3O4 at room temperature

A Purwanto, A Fajar, H Mugirahardjo, JW Fergus, K Wang

PSTBM

63 Microstructural morphologies of CTAB micelles modulated by aromatic acids

Shailesh Padsala, Nilesh Dharaiya, Nandhibatla V. Sastry, Vinod K. Aswal and Pratap Bahadur

Spectral and scattering microstructural investigation in cationic gemini surfactants (12-s-12) induced by p-toluidine

N Dharaiya, A Patriati, K Kuperkar, EGR Putra, P Bahadur

PSTBM

64 Microstructure and Mechanical Properties of Harmonic-Structured Al-Cu Alloy

H FUJIWARA, T TAKATA Fractographical analysis on fracture mechanism of stainless steel having harmonic microstructure

Muhammad Rifai,A Ueno, H Fujiwara, M Rifai, Z Zhang, K Ameyama

PSTBM

65 Molecularly imprinted polymer for the selective extraction of luteolin from Chrysanthemum morifolium Ramat

D Gao, F Yang, Z Xia, Q Zhang

Ultrasonically enhanced extraction of luteolin and apigenin from the leaves of Perilla frutescens (L.) Britt. using liquid carbon dioxide and ethanol

H Kawamura, K Mishima, T Sharmin, S Ito, R Kawakami, T Kato, M Misumi

PSTBM

66 Monitoring exposure to polycyclic aromatic hydrocarbons in an Australian population using pooled urine samples

Phong K. Thai , Amy L. Heffernan, Leisa-Maree L. Toms, Zheng Li et al

Urban air quality in the Asian region Philip K. Hopke, David D. Cohen, Bilkis A. Begum, Gauri Girish Pandit, Muhayatun santoso et al

PSTNT

67 Morphology and structural studies of WO 3 films deposited on SrTiO 3 by pulsed laser deposition

H Kalhori, SB Porter, AS Esmaeily, M Coey

Preparation of anatase and rutile thin films by controlling oxygen partial pressure

DG Syarif, A Miyashita, T Yamaki, T Sumita, Y Choi, H Itoh

PSTNT

68 Novel composites from green unsaturated polyesters and fly ashes: Preparation and characterization

ASM Trino, C Costa, AC Fonseca, I Barata

Syntesis and Characterization Of Polyester-Based Nanocomposite

IG Sudirman, M. Anggaravidya, Emil Budianto

PSTBM

69 On the study of tensile and strain hardening behavior of a thermomechanically treated ferritic stainless steel

S Vafaeian, A Fattah-alhosseini, Y Mazaher

Effect of deformation route on the development of low CN Fe-20% Cr alloy by Equal Channel Angular Pressing

M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara

PSTBM

Page 65: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 12 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

70 One step paired electrochemical synthesis of iron and iron oxide nanoparticles

Juliet Ordoukhanian, Hassan Karami, Azizollah Nezhadali

Synthesis and Characterization of Zero-Valent Iron Nanoparticles

Eka Sri Yusmartini, Dedi Setiabudidaya, Ridwan, Marsi, Faizal

PTBBN

71 Opportunities for the LWR ATF materials development program to contribute to the LBE-cooled ADS materials qualification program

Xing Gong, , Rui Li, , Maozhou Sun, Qisen Ren, Tong Liu , Michael P. Shortb,

Compatibility of surface-coated steels, refractory metals and ceramics to high temperature lead–bismuth eutectic

Abu Khalid Rivai, M Takahashi,

PSTBM

72 Optimization and characterization of covalent immobilization of glucose oxidase for bioelectronic devices

X Wang, SB Kim, D Khang, HH Kim, CJ Kim

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

73 Phase relation, structure and ionic conductivity of Li7−x−3yAlyLa3Zr2−xTaxO12

Yasuaki Matsuda, Yuya Itami, Kikuko Hayamizu, Toru Ishigaki, Masaki Matsui, Yasuo Takeda, Osamu Yamamoto and Nobuyuki Imanishi

Super High Resolution Powder Diffractometer at J-PARC

Shuki Torii, Masao Yonemura, Teguh Yulius Surya Panca Putra, Junrong Zhang, Ping Miao, Takashi Muroy

PSTBM

74 Photocatalytic Activity of Nanocarbon‐TiO2 Composites with

Gold Nanoparticles for the Degradation of Water Pollutants

LM Pastrana‐Martínez Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

75 Polarization losses under dynamic load cycle using multiwall carbon nanotube supported Pt catalyst in PEM fuel cell

Yuyun Irmawati1, Indriyati2, Elsy Rahimi Chaldun2, and Hary Devianto

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

PSTBM

76 Polypropylene nanocomposites with polymer coated multiwall carbon nanotubes

PH Wang, S Ghoshal, P Gulgunje, N Verghese

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

77 Polyurethane/polyhydroxyurethane hybrid polymers and their applications as adhesive bonding agents

Emily K. Leitsch, William H. Heath, John M. Torkelson

Microphase separation and surface properties of segmented polyurethane—Effect of hard segment content

K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto

PSTBM

Page 66: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 13

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

78 Potential of Indonesian Herbal Medicine, Phaleria macrocarpa (Scheff.)Boerl, for Targeting Multiple Malignancy Signaling Pathways: An Introductory Overview

hmad Faried, Hendrikus Masang Ban Bolly, Leri Septiani, Dikdik Kurnia, Muhammad Zafrullah Arifin and Firman Fuad Wirakusumah

Benzophenone glucoside isolated from the ethyl acetate extract of the bark of mahkota dewa [Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.] and its inhibitory activity on leukemia L1210 cell line

Hendig Winarno, Ermin Katrin W

PAIR

79 Pre-ceramic polymer-derived open/closed cell silicon carbide foam: microstructure, phase evaluation, and thermal properties

SS Hossain, S Sarkar, NK Oraon, A Ranjan

Study on polycarbosilane fibers cured by thermal process and electron beam irradiation

Jan Setiawan, Pranjono, R Saptaaji, S Poertadji, Sigit

PTBBN

80 Preparation and characterization of novel porous Fe-Si alloys

Y He, H Gao, J Yang, L Gao Structural and magnetic properties of Fe/Si and Fe/FeSi multilayers

I Sakamoto, S Honda, H Tanoue, M Koike, S Purwanto

PSTBM

81

Preparation and properties of aromatic polyester/TiO2 nanocomposites from polyethylene terephthalate

LM Santos, CLP Carone, SMO Einloft

Synthesis and characterization of polyester-based nanocomposite

Sudirman, M Anggaravidya, E Budianto, I Gunawan

PSTBM

Syntesis and Characterization Of Polyester-Based Nanocomposite

IG Sudirman, M. Anggaravidya, Emil Budianto

PSTBM

82 Preparation and properties of emulsifier-/NMP-free crosslinkable waterborne polyurethane-acrylic hybrid emulsions for footwear adhesives (II) – effect of dimethylol propionic acid (DMPA)/pentaerylthritol triacrylate (PETA) content

Jung-Mi Cheon , Seul-Gi Lee,Jae-Hwan Chun, Dong-Jin Lee,Young-Hee Lee, Han-Do Kim

Relationships between interfacial properties and structure of segmented polyurethane having functional groups

K Nakamae, T Nishino, S Asaoka, Sudaryanto

PSTBM

83 Preparation and properties of emulsifier/N-methylpyrrolidone-free crosslinkable waterborne polyurethane–acrylate emulsions for footwear adhesives. I. Effect of the acrylic monomer content

Seul-Gi Lee, Jung-Mi Cheon, Jae-Hwan Chun,Young-Hee Lee, Mohammad-Mizanur ahman, Han-Do Kim

Relationships between interfacial properties and structure of segmented polyurethane having functional groups

PSTBM

Page 67: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 14 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

84 Preparation, Crystal Structure, Thermal Properties and Vibrational Modes of Tl2CdI4 Nanocomposite Material

Noorus Saba, Afaq Ahmad Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5

Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;

PSTBM

85 Processing and Properties of Fire Resistant EPDM Rubber-Based Ceramifiable Composites

R Anyszka, DM Bieliński, Z Pędzich

The Carbon Black Sonofication Effects on Vulcanisate Properties of Natural Rubber EBMD

Mahendra Anggaravidya, Sudirman, Bambang Soegijono

PSTBM

86 Radiation Copolymerization of Hydrogels Based in Polyacrylic Acid/Polyvinyl Alcohol Applied in Water Treatment Processes

NA Maziad, M Mohsen, E Gomaa, R Mohammed

Radiation Synthesis of Superabsorbent Poly(Acrylamide-co-Acrylic Acid)-Sodium Alginate Hydrogel

AMRY Erizal, Sudirman, Emil Budianto

PSTBM

87 Radioactive by-products of a self-shielded cyclotron and the liquid target system for F-18 routine production

I. Kambali Calculated radioactivity yields of Cu-64 from proton-bombarded Ni-64 targets using SRIM codes

Dr. Imam Kambali PTRR

88 Reactor neutrons irradiation effect on the photocatalytic activity of SnO2

R Hazem, M Izerrouken, M Trari, S Kermadi

Preparation of anatase and rutile thin films by controlling oxygen partial pressure

DG Syarif, A Miyashita, T Yamaki, T Sumita, Y Choi, H Itoh

PSTNT

89 Risk-based safety analysis of well integrity operations

Majeed Abimbola, Faisal Khan, Nima Khakzad

A Fuzzy-based reliability approach to evaluate basic events of fault tree analysis for nuclear power plant probabilistic safety assessment

Julwan Hendry Purba PTKRN

90 Safety analysis of MTR type research reactor during postulated beam tube break inducing positive reactivity

Azizul Khakim Fuel management strategy for the new equilibrium silicide core design of RSG GAS (MPR-30

Peng Hong Liem,Bakri Arbie, T.M. Sembiring, Prayoto,R.Nabbi

PTKRN

91 Selective H 2 S sensor based on CuO nanoparticles embedded in organic membranes

Ahmad I.Ayesh,Ayah F.S., Abu-Hani,Saleh T.Mahmoud,Yousef Haik

Synthesis and characterization of CuFe2O4 thickfilmceramics for NTC thermistor using yarosite mineral as raw material

Wiendartun, DG Syarif PSTNT

92 Selective hydrogen gas sensor using CuFe 2 O 4 nanoparticle based thin film

MA Haija, AI Ayesh, S Ahmed, MS Katsiotis

Synthesis and characterization of CuFe2O4 thickfilmceramics for NTC thermistor using yarosite mineral as raw material

PSTNT

Page 68: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 15

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

93 Simple route for the recovery of silver in silver phosphate based glasses

Rioux, Maxime; Ledemi, Yannick; Messaddeq, Younès

Small angle neutron scattering experiments on solid electrolyte (AgI) x (AgPO3) 1− x (M

Gunawan, Evvy Kartini, EGR Putra

PSTBM

94 Solid Synthesis and Improved Structural Study of [0.7(Cu2HgI4):0.3(AgIx:CuI(1-x))] of Fast-Ion Conductor (x = 0.2, 0.4, 0.6 and 0.8 Mol. Wt. %)

Noorussaba, Afaq Ahmad Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5

Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;

PSTBM

95 Sonochemical Synthesis and Characterization of Iron (Fe) Doped Zinc Oxide (ZnO) Nanoparticles

A Roy, S Ghosh, S Maitra The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM

96 Stability domain of alumina thermally grown on Fe–Cr–Al-based model alloys and modified surface layers exposed to oxygen-containing molten Pb

A. Jianu, R. Fetzer, A. Weisenburger, S. Doyle,M. Bruns, A. Heinzel, P. Hosemann, G. Mueller

Corrosion characteristics of materials in Pb–Bi under transient temperature conditions

Abu Khalid Rivai, M Takahashi

PSTBM

97 Statistical modelling of eugenol benzoate synthesis using Rhizomucor miehei lipase reinforced nanobioconjugates

FMA Manan, INA Rahman, NHC Marzuki, NA Mahat

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

98 Structural and Ion Transport Properties of [(AgI) x (AgBr) 0.4‐x](LiPO3) 0.6 and (AgBr) x (LiPO3)(1‐x) Solid Electrolytes

Asheesh Kumar, Raghunandan Sharma, Chhatrasal Gayner, Siddanathi Nageswara Rao, Devendra P. Singh, Malay K. Das, Kamal K. Kar

Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5

Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;

PSTBM

99 Structural, magnetic and microwave absorption properties of Ni-doped ZnO nanofibers

H Xu, W Sun, X Qiu, L Wang, M Yu, Q Zhang

The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM

100 Structural, Optical, Electronic and Magnetic Properties of Fe-Doped ZnO Nanoparticles Synthesized by Combustion Method and First-Principle Calculation

P Sikam, P Moontragoon, J Jumpatam

The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

PSTBM

Page 69: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 16 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

101 Study synthesis of (Lai1-xGdx)Ba2Cu3O7-δ superconductors at low temperature

M Sumadiyasa, I G Putra Adnyana, I G A Widagda

X-Ray and High-Resolution Neutron Diffraction Studies on NdxY1− xBa2Cu3O7− δ Superconductors

WG Suharta, H Mugirahardjo, S Pratapa, D Darminto, S Suasmoro

PSTBM

102 Surface modification of multiwall carbon nanotubes by sulfonitric treatment

S Gómez, NM Rendtorff, EF Aglietti, Y Sakka

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

103 Synchrotron X-ray microbeam diffraction measurements of full elastic long range internal strain and stress tensors in commercial-purity aluminum processed by multiple passes of equal-channel angular pressing

Phan, Thien Q., et al The Effect of ECAP Deformation Route on Microstructure, Mechanical and Electrochemical Properties of Low CN Fe-20% Cr Alloy

M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara

PSTBM

104

Synthesis and characterization of spinel LiMn2O4 nanoparticles prepared by high-energy milling and hydrothermal method

Aziz K. Jahja1 & Mardiyanto Panitra1 & Wagiyo Honggowiranto1 & Salim Mustofa1 & Yunasfi Yunasfi1

A Powder Diffraction Study of LiMnO4 Using X-Ray and Neutron Diffraction Method

Jahja AK, Nugraha T, Fajar A, Kartini E (2009) Ind J Mat Sci. Special Edition: December 2009 123–1

PSTBM

A POWDER DIFFRACTION STUDY OF LiMnO4 USING X-RAY AND NEUTRON METHODS

A.K.Jahja,T.Nugraha,A.Fajar and E.Kartini

PSTBM

105 Synthesis and characterization of the iron titanate nanoparticles via a green method and its photocatalyst application

R Talebi, S Khademolhoseini, A Abedini -

Effect of MnO2 Addition on Characteristics of Fe2TiO5 Ceramics for NTC Thermistor Utilizing Commercial and Local Iron Oxide

W Waslaluddin, DG Syarif PSTNT

106 Synthesis and Structural Transformation of [0.7(Ag2CdI4):0.3(AgIx:CuI(1-x))] of Fast-Ion Conductor (x = 0.2, 0.4, 0.6 and 0.8 Mol. Wt. %)

Noorussaba, Ishaat M. Khan, A. Ahmad

Mixed cation effect on silver–lithium solid electrolyte (AgI) 0.5 (LiPO 3) 0.5

Evvy Kartini, T Sakuma, K Basar, M Ihsan;

PSTBM

107 Synthesis, Characterization and Surface Properties of Amidosulfobetaine Surfactants Bearing Odd-Number Hydrophobic Tail

S. M. S Hussain M. A. Animashaun M. S. Kamal Nisar Ullah I. A. Hussein Abdullah S. Sultan

Spectral and scattering microstructural investigation in cationic gemini surfactants (12-s-12) induced by p-toluidine

N Dharaiya, A Patriati, K Kuperkar, EGR Putra, P Bahadur

PSTBM

Page 70: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L- 17

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

108 The Effect of Freeze-Thaw Treatment to the Properties of Gelatin-Carbonated Hydroxy Apatite Membrane for Nerve Regeneration Scaffold

Patriati, Arum; Ardhani, Retno; Pranowo, Harno Dwi; Putra, Edy Giri R.; Ana, Ika Dewi

Effect of A Long Chain Carboxylate Acid on Sodium Dodecyl Sulfate Micelle Structure: A SANS Study

Arum Patriati, Edy Giri Rachman Putra, Baek Seok Seong

PSTBM

109 The fabrication and characterization of nanocomposites containing new poly(amide–imide) based on 4,4-methylenebis(3-chloro-2,6-diethyl trimellitimidobenzene) and carboxylic acid-functionalized multiwalled carbon nanotubes

Amir Abdolmaleki, Shadpour Mallakpour, Maryam Rostami Maryam Rostami

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

110 The impact of the extensive use of phosphate fertilizers on radioactivity levels in farm soil and vegetables in Tanzania

Najat Mohammed, Emanuel Chanai, M. Alkhorayef

Activity Concentration of^ sup 238^ U,^ sup 232^ Th and^ sup 40^ K Based on Soil Types in Perak State, Malaysia

Apriantoro, Nursama Heru; Ramli, Ahmad Termizi; Sutisna

PSTBM

111 The influence of cyclic voltammetry passivation on the electrochemical behavior of fine and coarse-grained AISI 430 ferritic stainless steel in an alkaline solution

S Vafaeian, A Fattah-alhosseini, MK Keshavarz

Effect of deformation route on the development of low CN Fe-20% Cr alloy by Equal Channel Angular Pressing

M Rifai, H Miyamoto, H Fujiwara

PSTBM

112 The influence of narrow optical gap silver oxide on zinc oxide nanoparticles produced by microwave-assisted colloidal synthesis: photocatalytic studies

S. P. Prakoso1, V. Paramarta1,2, H. Tju1,2, A. Taufik1,2 and R. Saleh

The influence of Fe doping on the structural, magnetic and optical properties of nanocrystalline ZnO Particles

R Saleh, SP Prakoso, A Fisli PSTBM

113 The properties and composition of the SDS – 1-butanol mixed micelles as determined via acid-base indicators

Anastasiia Yu. Kharchenko, Nika N. Kamneva, Nikolay O. Mchedlov-Petrossyan

Structural and phase transition changes of sodium dodecyl sulfate micellar solution in alcohols probed by small-angle neutron scattering (SANS)

EGR Putra, A Patriati PSTBM

114 Thermal and corrosion resistance properties of unsaturated polyester/clay nanocomposites and the effect of electron beam irradiation

E Salehoon, SJ Ahmadi, SM Razavi, N Parvin

Syntesis and Characterization Of Polyester-Based Nanocomposite

IG Sudirman, M. Anggaravidya, Emil Budianto

PSTBM

Page 71: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 18 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Publikasi Ilmiah yang Menyitir Publikasi Ilmiah BATAN

No Judul Penulis Judul Penulis Unit Kerja

Synthesis and characterization of polyester-based nanocomposite

Sudirman, M Anggaravidya, E Budianto, I Gunawan

PSTBM

115 Thermal Properties, Crystallinity, and Oxygen Permeability of Na-montmorillonite Reinforced Plasticized Poly(lactic acid) Film

Kurniawan Yuniarto1*, YohanesAris Purwanto2, Setyo Purwanto3, Bruce A. Welt4, Hadi Karia Purwadaria2, and Titi Candra Sunarti5

Effect of Plasticizer on Oxygen Permeability of Cast Polylactic acid (PLA) Films Determined using Dynamic Accumulation Method

K Yuniarto, BA Welt, A PURWANTO, HK Purwadaria, A Abdellatief

PSTBM

116 Thermal Properties, Crystallinity, and Oxygen Permeability of Na-montmorillonite Reinforced Plasticized Poly(lactic acid) Film

Kurniawan Yuniarto 1 , Yohanes Aris Purwanto 2 , Setyo Purwanto 3 , Bruce A. Welt 4 , Hadi Karia Purwadaria 2 , Titi Candra Sunarti 5

Effect of Plasticizer on Oxygen Permeability of Cast Polylactic acid (PLA) Films Determined using Dynamic Accumulation Method

PSTBM

117 Thermal rectifier efficiency of various bulk–nanoporous silicon devices

H. Machrafi, G. Lebon, , D. Jou,

Theoretical consideration of the effect of porosity on thermal conductivity of porous materials

I Sumirat, Y Ando, S Shimamura

PSTBM

118

Ultrasonically enhanced extraction of luteolin and apigenin from the leaves of Perilla frutescens (L.) Britt. using liquid carbon dioxide and ethanol

H Kawamura, K Mishima, T Sharmin, S Ito

Extraction of Xanthones from the Pericarps of Garcinia mangostana Linn. with Supercritical Carbon Dioxide and Ethanol

K Mishima, R Kawakami, H Yokota, T Harada, K MISHIMA, M FUJIWARA

PSTBM

Extraction of Resveratrol from Melinjo (Gnetum gnemon L.) Seeds Using Mixtures of Liquid Carbon Dioxide and

Ethanol (K Mishima, YDI Siregar, H Kawamura, R Kawakami, ITO Shota, Y Inoue,

PSTBM

119 UV-irradiated carbon nanotubes synthesized from fly ash for adsorption of congo red dyes in aqueous solution

N Salah, SS Habib, ZH Khan, R Kumar

Analysis of functional group sited on multi-wall carbon nanotube surface

R Yudianti, H Onggo, YS Sudirman, T Iwata, J Azuma

PSTBM

Page 72: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L-19

Lampiran IV

Daftar Daerah Yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir Tahun 2016

Melalui Kegiatan PHLIN

NO KABUPATEN VARIETAS LUASAN (ha) TOTAL (ha)

UNSYIAH ACEH

61.5

1 Pidie

Mira 1 0.25

Mugibat 20

2 Aceh Besar Mugibat 0.25

3 Bener Meriah Unsrat 1 1

4 Bireun Mugibat 20

5 Nagan Raya Mugibat 20

UNAND PADANG 25.5

6 Solok Kahayan 25.5

DIY

34.75

7

Yogyakarta

Mugibat 24

Mutiara 1 10.25

8 Kulon progo Mugibat 0.25

9 Gunung Kidul Mutiara 1 0.25

UNBRAW MALANG

53

10 Malang

Sidenuk 40

Mutiara 1 1

Mugibat 1

11 Madiun Sidenuk 1

12 Jombang Sidenuk 10

PROVINSI NTB

20.5

12 Lombok barat Cilosari 0.25

13 Lombok Tengah Cilosari 0.25

14 Sumbawa Sidenuk 5

Cilosari 5

15

Lombok Utara

Cilosari 5

Sidenuk 5

UNTIRTA BANTEN

62.75

16 Serang Sidenuk 41

17 Lebak

Mira 1 0.25

Sidenuk 0.25

Mugibat 0.25

18 Tangerang Selatan Sidenuk 21

PROVINSI BALI

15.5 19 Klungkung Mutiara 1 15.4

20 Bangli Mutiara 1 0.1

21 Kebumen Mugibat 56.75 57.75

Gamasugen 1

Page 73: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 20 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

NO KABUPATEN VARIETAS LUASAN (ha) TOTAL (ha)

22

Jember

Rajabasa 0.25

61 Mutiara 1 10.75

Sidenuk 50

23 Bogor

Mira 0.5

74.5 Mutiara 1 1

Sidenuk 73

24 Sumedang Bestari 1.25

47.75 Mugibat 0.25

Rajabasa 21.25

Sidenuk 25

25 Jepara

Mira 0.25

53.75

Bestari 0.25

Sidenuk 50.25

Mugibat 2

Mutiara 1 1

26 Ogan Ilir

Mugibat 0.5

56.5 Mutiara 1

Sidenuk 55

27 Ogan Komering Ilir

Unsrat 32.5 42.5

Bestari 10

28 Maros

Mugibat 1.5

52.5 Rajabasa 1

Sidenuk 50

29 Palembang

Mugibat 32.25

65 Sidenuk 15.75

Unsrat 2 17

30 Tabanan

Sidenuk 25.25

51.5 Unsrat 2 25.25

Mutiara 1 1

31 Mandailing Natal

Bestari 50.5 51.5

Mitani 1

PROVINSI KALTIM

42 32 Kutai Kartanegara Mira 41

Sidenuk 1

PROVINSI KALBAR

42.5 33 Sambas Cilosari 22.25

34 Singkawang

Cilosari 20

Diah suci 0.25

Total 972.25

Page 74: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L-21

Daftar Daerah Yang Memanfaatkan Hasil Litbang Iptek Nuklir Tahun 2016

Melalui Kegiatan Demplot

NO KOTA VARIETAS LUASAN (ha)

1 Banyumas Sidenuk 54,6

Mugibat 7,8

2 Cianjur Sidenuk 10

Mugibat 2

Pandan putri 1

3 Cilacap Sidenuk 32,6

Mugibat 4,4

4 Demak Kajangijo 4

5 Karanganyar Sidenuk 2

Bestari 1

6 Kebumen Mugibat 3,6

7 Kudus Sidenuk 20

Mugibat 3

8 Lebak Sidenuk 20

Mugibat 3

9 Ngawi Sidenuk 1

Mugibat 5

10 Purbalingga Sidenuk 27

Mugibat 11

11 Gunungkidul Sidenuk 12

Mugibat 3

12 Purwerejo Sidenuk 18

13 Semarang Sidenuk 3

14 Tangerang Kab Sidenuk 20

Mugibat 3

15 Tangsel Sidenuk 18

16 Tegal Sidenuk 6

17 Wonogiri Sidenuk 20

Mugibat 3

18 Ciamis Sidenuk 0,4

19 NTT Sidenuk 0,2

20 Lamongan Sidenuk 3

21 Sragen Sidenuk 3

22 Pasaman barat Sidenuk 1

23 Tulungagung Sidenuk 4

24 Surakarta Sidenuk 6

25 Muntilan Sidenuk 0,2

26 Bumiayu Sidenuk 0,2

27 Maros Sidenuk 1

28 Klungkung Sidenuk 1

29 Salatiga Sidenuk 4

30 Magelang Sidenuk 4

31 Langkat Unsrat2, sidenuk 0,5

32 Palembang Sidenuk 0,25

33 Purbalingga Mutiara1 0,25

Mugibat FS 0,25

Total 348,25

Page 75: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 22 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Page 76: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L-23

Lampiran V

Keputusan Kepala BAPETEN Tentang Izin Tapak RDE

Page 77: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

L- 24 Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016

Badan Tenaga Nuklir Nasional

Jl. Kuningan Barat - Mampang Prapatan

Jakarta Selatan, 12710

T. +62 52 525 1109 | F. +62 21 525 1110

www.batan.go.id

Tim Penyusun:

Abdul Haris

Medio V.

Chatarina Yuniada

Wahyu Widyastuti

Harini Wahyuningrum

Darmawan

Sri Agustini

Teddy Mahyudin

Hanifa

Paido Siahaan

Haditya Syafei

Rakhmat H.

Akmalsyah

Editor:

Efrizon Umar

Hendig Winarno

Suryantoro

Falconi Margono

Budi Santoso

Page 78: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

Laporan Kinerja Badan Tenaga Nuklir Nasional Tahun 2016 L-25

Page 79: BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL - drive.batan.go.iddrive.batan.go.id/kip/documents/2017-04-11_lakinbatan2016.pdf · terhadap industri potensial pengguna SNI nuklir, mensosialisasikan

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONALJl. Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 12710

+62 21 529 1109/10

WWW.BATAN.GO.ID

[email protected]