Kata Pengantar - komkatkaj.org · bersama Bapak/Ibu Guru dan di rumah bersama keluarga. ... Yesus...

37
1 Kata Pengantar Pada tanggal 16 Oktober 2017 diperingati sebagai hari Pangan sedunia. Dalam hari Pangan sedunia ditekankan pentingnya ketersediaan pangan dan distribusi pangan. Gereja Keuskupan Agung Jakarta pun ikut peduli pada pangan karena melalui pangan ingin melaksanakan ajaran Yesus, “... ketika kamu lapar, kamu memberi Aku makan” (Mat 25: 35). Kita semua dipanggilNya untuk terlibat dalam keprihatinan dunia untuk memperhatikan sesama yang menderita karena kekurangan pangan. Tema yang diangkat dalam hari Pangan Sedunia tahun ini ialah “Makin Bergizi, Hidup Makin Berkualitas”. Dalam hari Pangan sedunia ini menjadi saat yang tepat untuk mensosialisasikan - menyampaikan kebiasaan mengkonsumsi pangan yang sehat, menghargai pangan lokal kepada anak-anak di sekolah. Alangkah baik bila tema itu dijalankan bersama di sekolah bersama Bapak/Ibu Guru dan di rumah bersama keluarga. Dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ini, Komisi Kateketik menyusun renungan harian untuk anak-anak sekolah berdasarkan bacaan harian. Renungan ini dibacakan dan direnungkan oleh anak anak setiap hari di bulan Oktober. Harapannya ialah anak-anak makin mendalam imannya dan makin mengaktualisasikannya dalam hidup sehari-hari. Komisi Kateketik berterima kasih kepada para penyusun renungan harian ini yakni para guru agama disekolah yang mau setia dan bergembira menyusun bahan ini: Bapak Markus Masan, Bapak Antonius Sinaga, Ibu Katrin, Ibu Septa, Ibu Deslita, Pak Pankrasius Niksan, Ibu Henny, Bapak Albertus Peding, Ibu Christina Theresia. Semoga anak-anak dalam Hari Pangan Sedunia dapat merenungkan sabda Tuhan setiap hari, melaksanakannya dalam hidup hariannya dan mengamalkan tema Hari Pangan Sedunia bersama keluarga, Bapak Ibu guru dan teman teman sekolah dengan penuh semangat dan sukacita. Tuhan memberkati Rm. V. Rudy Hartono, Pr Ketua Komisi Kateketik KAJ

Transcript of Kata Pengantar - komkatkaj.org · bersama Bapak/Ibu Guru dan di rumah bersama keluarga. ... Yesus...

1

Kata Pengantar

Pada tanggal 16 Oktober 2017 diperingati sebagai hari Pangan sedunia. Dalam hari

Pangan sedunia ditekankan pentingnya ketersediaan pangan dan distribusi pangan. Gereja

Keuskupan Agung Jakarta pun ikut peduli pada pangan karena melalui pangan ingin

melaksanakan ajaran Yesus, “... ketika kamu lapar, kamu memberi Aku makan” (Mat 25: 35).

Kita semua dipanggilNya untuk terlibat dalam keprihatinan dunia untuk memperhatikan

sesama yang menderita karena kekurangan pangan. Tema yang diangkat dalam hari Pangan

Sedunia tahun ini ialah “Makin Bergizi, Hidup Makin Berkualitas”.

Dalam hari Pangan sedunia ini menjadi saat yang tepat untuk mensosialisasikan -

menyampaikan kebiasaan mengkonsumsi pangan yang sehat, menghargai pangan lokal

kepada anak-anak di sekolah. Alangkah baik bila tema itu dijalankan bersama di sekolah

bersama Bapak/Ibu Guru dan di rumah bersama keluarga.

Dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia ini, Komisi Kateketik menyusun

renungan harian untuk anak-anak sekolah berdasarkan bacaan harian. Renungan ini dibacakan

dan direnungkan oleh anak anak setiap hari di bulan Oktober. Harapannya ialah anak-anak

makin mendalam imannya dan makin mengaktualisasikannya dalam hidup sehari-hari.

Komisi Kateketik berterima kasih kepada para penyusun renungan harian ini yakni

para guru agama disekolah yang mau setia dan bergembira menyusun bahan ini: Bapak

Markus Masan, Bapak Antonius Sinaga, Ibu Katrin, Ibu Septa, Ibu Deslita, Pak Pankrasius

Niksan, Ibu Henny, Bapak Albertus Peding, Ibu Christina Theresia.

Semoga anak-anak dalam Hari Pangan Sedunia dapat merenungkan sabda Tuhan

setiap hari, melaksanakannya dalam hidup hariannya dan mengamalkan tema Hari Pangan

Sedunia bersama keluarga, Bapak Ibu guru dan teman teman sekolah dengan penuh semangat

dan sukacita.

Tuhan memberkati

Rm. V. Rudy Hartono, Pr

Ketua Komisi Kateketik KAJ

2

RENUNGAN HARI PANGAN SEDUNIA TAHUN 2017

KOMISI KATEKETIK KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

UNTUK JENJANG SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK (TK)

Minggu, 1 Oktober 2017 Hari Minggu Biasa XXVI Bacaan : Yeh. 18:25-28; Mzm. 25:4bc-5,6-7,8-9; Flp. 2:1-11 (Flp. 2:1-5); Mat. 21:28-32 21:28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 21:29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 21:30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 21:32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

3

JANGAN TUNGGU MENYESAL

Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian

ia menyesal lalu pergi juga. (Mat. 21:30)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang dikasihi Yesus

Suatu hari, Mama memasak sayur bayam dan tempe. Mama lalu mengajak Lala dan Lili untuk makan siang. “Lala, ayo kita makan!” Kata Lala, “Ya, Mama”. Tapi Lala terus asyik menonton kartun di TV dan tidak segera datang ke meja makan. Kemudian Mama juga memanggil Lili, “Lili, ayo kita makan!” Jawab Lili, “Malas ah, Ma, sayur lagi, tempe lagi!”. Mama sedih mendengar jawaban Lili. Beberapa saat kemudian, Lili tiba-tiba ingat apa yang pernah dikatakan oleh ibu guru bahwa kita harus menghargai makanan, apalagi yang sudah disediakan dengan penuh kasih oleh orang yang kita sayangi. Akhirnya Lili mendekati mama dan minta maaf atas perbuatannya, lalu makan masakan mama dengan lahap.

Anak-anak yang terkasih, kadang kita tidak sadar bahwa apa yang kita katakan membuat orang lain sedih. Kita baru menyesal setelah menyadarinya. Apabila kita salah, menyesal saja tidaklah cukup. Kita juga harus berani mengakui

kesalahan dengan meminta maaf. Lewat bacaan Kitab Suci hari ini, Yesus tidak ingin kita berkata “Ya, Tuhan”, tetapi tidak pernah dilakukan. Misalnya, “Ya Tuhan, saya mau ke gereja”, tetapi tidak pernah ke gereja. Jangan pula tunggu sampai menyesal dulu baru melakukan. Yesus ingin kita menjadi anak yang mau melakukan sesuatu dengan tulus hati.

REFLEKSI : Sudahkah aku melakukan perintah Tuhan dengan tulus hati?

DOA : Ya Tuhan Yesus, bimbing kami supaya kami menjadi anak-anak yang mau melakukan segala sesuatu dengan tulus hati. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. AKSI : Aku mau melakukan perbuatan baik dengan tulus ************************************************************************************************* Senin, 2 Oktober 2017 Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung Bacaan : Kel. 23:20-23a; Mzm. 91:1-2,3-4,5-6,10-11; Mat. 18:1-5,10 18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" 18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka 18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini,

4

dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. 18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku." 18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.

AKU DISAYANG TUHAN

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. (Mat. 18:4)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang dikasihi Yesus Suatu hari, Pak Banu sedang dalam masalah. Tokonya hampir bangkrut. Dia mondar mandir mencari akal supaya tokonya tidak bangkrut. Sony, anak Pak Banu yang masih TK, diam-diam memperhatikan ayahnya yang sedang kesusahan. Lalu Sony ingat pesan dari kakak pendamping sekolah minggu bahwa kalau ada masalah bilang saja kepada Tuhan Yesus, berdoalah minta supaya Tuhan Yesus menolong. Saat itu juga Sony masuk ke kamar. Dia menyalakan lilin lalu berdoa di depan patung Yesus dan Maria. Tanpa sengaja ayahnya mendengar Sony berdoa kepada

Yesus agar Yesus membantu ayahnya. Saat itu juga ayah Sony menangis karena dia sadar bahwa selama ini dia hanya sibuk memikirkan pekerjaannya dan seringkali lupa berdoa. Dia lalu mendekati Sony dan mulai ikut berdoa bersama Sony. Sony sangat senang ayahnya mau ikut berdoa bersamanya.

Anak-anak yang terkasih, dalam bacaan Kitab Suci hari ini Yesus berkata kepada orang-orang bahwa yang paling besar di Kerajaan Sorga adalah dia yang mau bertobat dan merendahkan diri seperti anak kecil. Ternyata walaupun masih kecil kalian dapat menjadi

contoh yang baik untuk orang dewasa, seperti yang dilakukan oleh Sony. Itu bukti bahwa Yesus sangat sayang kepada anak-anak, sehingga Yesus menyiapkan Kerajaan Sorga bagi orang-orang yang penuh keceriaan, jujur dan apa adanya seperti layaknya anak-anak. REFLEKSI : Sudahkah aku membuat keluargaku gembira? DOA : Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih sayang-Mu kepada kami. Jadikan kami selalu anak-anak-Mu yang penuh dengan keceriaan, jujur dan mau dekat dengan-Mu sepanjang waktu. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. AKSI : Aku mau mengajak papa dan mama untuk berdoa bersama *************************************************************************************************

5

Selasa, 3 Oktober 2017 Bacaan : Za. 8:20-23; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Luk. 9:51-56 9:51 Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, 9:52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. 9:53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. 9:54 Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" 9:55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. 9:56 Lalu mereka pergi ke desa yang lain.

HILANGKAN RASA DENDAM

Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk

membinasakan mereka?" (Luk. 9:54)

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang terkasih. Menyimpan rasa dendam itu tidak baik lho. Selain berdosa, juga dapat membuat hati menjadi tidak tenang. Gara-gara dendam, hubungan kita dengan orang lain bisa semakin jauh. Kita jadi selalu berpikiran jelek terhadap orang itu. Lewat bacaan Kitab Suci hari ini, Yesus ingin kita menjadi orang yang tidak cepat marah dan dendam. Perkataan dua murid Yesus tadi tidak patut ditiru. Mereka cepat marah dan merasa orang Samaria itu musuh mereka. Padahal Tuhan Yesus tidak pernah mengajari mereka untuk berbuat demikian. Kalaupun ada orang yang tidak mau menerima kita, kita tidak perlu marah dan memusuhi, apalagi membalas dengan perbuatan yang lebih jahat. Yesus tidak pernah menyuruh kita membalas perbuatan jahat orang lain kepada kita. Yesus menyuruh kita untuk mendoakan mereka. Itu perintah Yesus. REFLEKSI : Apakah aku masih sering cepat marah? DOA : Tuhan Yesus, ampunilah kami yang sering tidak mendengarkan perintah-Mu sehingga kami gampang marah dan dendam terhadap orang lain. Bantu kami Tuhan supaya kami dapat memperbaiki diri kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. AKSI : Aku ingin menahan diri untuk tidak cepat marah

6

Rabu, 4 Oktober 2017 Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Assisi Bacaan : Neh. 2:1-8; Mzm. 137:1-2,3,4-5; Luk. 9:57-62 9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." 9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." 9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." 9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." 9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

BUANG KEKAWATIRANMU

Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi Menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." (Luk. 9:62)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang dikasihi Yesus. Setiap minggu Michelle bersemangat untuk pergi ke gereja. Dia tidak sabar untuk mendengarkan Romo membacakan Kitab Suci. Ya, Michelle sangat suka mendengarkan cerita Kitab Suci apalagi tentang Tuhan Yesus. Pagi itu, Romo membacakan Kitab Suci tentang “Hal mengikut Yesus”. Michelle mendengarkan dengan cermat setiap kalimat yang dibacakan oleh Romo. Sampai akhirnya dia kaget

saat mendengar ada orang yang mau ikut Yesus tetapi tidak diijinkan untuk menguburkan ayahnya yang meninggal dan tidak diperbolehkan pamitan dengan keluarganya. Michelle menjadi kawatir. Selama ini dia sangat sayang kepada Tuhan Yesus, tetapi kalau mau ikut Yesus, masa harus meninggalkan papa dan mama? Setelah pulang gereja, dia

menyampaikan kekawatirannya kepada papa dan mama. Papa dan mama tersenyum dan menjelaskan bahwa ikut Tuhan Yesus itu memang tidak mudah. Harus berani meninggalkan kebiasaan dan godaan-godaan. Tetapi tidak perlu kawatir karena Yesus akan selalu menyertainya dan keluarganya.

Anak-anak yang terkasih, melalui bacaan Kitab Suci hari ini, Yesus mau mengajak kita untuk mengikuti Dia. Mengikuti Yesus itu memang tidak mudah. Harus berani melawan godaan-godaan. Contohnya menahan marah, mau mengalah, melawan godaan untuk mencuri, tidak gampang menangis, dan lainnya. Kita tidak perlu kawatir. Kalau kita bersama dengan Yesus kita pasti bisa melawan godaan-godaan itu. Serahkan saja kecemasan, ketakutan dan kekawatiranmu kepada Yesus maka hatimu akan menjadi tenang.

7

REFLEKSI : Apakah aku masih sering merasa kawatir? DOA : Tuhan Yesus, bimbing kami selalu agar kami dapat mengikuti-Mu dengan sepenuh hati dan tidak merasa kawatir dalam menghadapi godaan. Amin. AKSI : Aku mau melawan godaan-godaan ************************************************************************************************* Kamis, 5 Oktober 2017 Bacaan : Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12; Mzm. 19:8,9,10,11; Luk. 10:1-12

10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun

selama dalam perjalanan. 10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. 10:10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: 10:11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. 10:12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

MENJADI ANAK TANGGUH

Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. (Luk. 10:3)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang dikasihi Yesus. Andrew adalah anak yang sangat pemalu. Setiap kali disuruh memimpin doa di depan kelas dia selalu menggelengkan kepala. Saat makan bersama di kelas dia selalu habis paling terakhir. Setiap bermain dengan teman dia sering menangis. Teman-temannya jadi malas berteman dengannya, bahkan mulai berani untuk

8

menakut-nakuti Andrew. Tetapi ada satu teman yang selalu membantu dan membela Andrew. Dia adalah Timothy. Dia merasa teman-temannya kurang baik kepada Andrew. Suatu hari Timothy mengajak Andrew untuk pergi ke sekolah minggu. Di sana kakak pendamping menceritakan tentang Yesus yang mengutus murid-murid-Nya. Ada yang tadinya pemalu, penakut, tidak bisa apa-apa. Tetapi karena Yesus selalu memberkati dan mendampingi mereka, Yesus percaya bahwa mereka akan bisa menghadapi segala macam tantangan yang ada. Mulai dari situ Andrew tertarik untuk menjadi seperti murid-murid Yesus. Dia minta diajari oleh Timothy untuk berdoa dengan baik dan percaya diri di kelas. Dia belajar untuk makan dengan cepat. Dan juga berani menentang ketika ada teman yang dengan sengaja mau berbuat nakal kepadanya. Dia sekarang menjadi anak yang tangguh dan pemberani. Anak-anak yang terkasih, kadang lingkungan sekitar kita tidak mendukung kita untuk berkembang. Ada banyak godaan-godaan yang membuat kita menjadi anak yang pemalu, penakut, dan tidak percaya diri. Padahal setiap godaan yang kita temui, Yesus ingin kita menjadi anak yang makin kuat, berani dan tangguh. Dalam bacaan Kitab Suci hari ini, Yesus ingin kita percaya bahwa Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia selalu ada untuk kita dan membimbing kita saat kita berada di lingkungan yang mungkin membuat kita kurang percaya diri. Dia mengutus kita untuk menjadi anak yang tangguh. REFLEKSI : Apakah aku masih malu ketika diminta untuk memimpin doa di depan kelas? DOA : Tuhan Yesus, seringkali kami malu, takut dan tidak percaya diri bila berada di tengah-tengah lingkungan kami. Bimbinglah kami Tuhan supaya kami siap diutus untuk menjadi anak yang kuat dan tangguh. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. AKSI : Aku mau menadi anak yang berani memimpin doa di depan kelas

Jumat, 6 Oktober 2017 Bacaan : Bar. 1:15-22; Mzm. 79:1-2,3-5,8-9; Luk. 10:13-16 10:13 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. 10:14 Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. 10:15 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! 10:16 Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."

MENERIMA YESUS DENGAN HATI BERSIH

Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak

Dia yang mengutus Aku." (Luk. 10:16)

9

Bapak/Ibu dan anak-anak yang dikasihi Yesus. Yesus selalu mengajarkan kita untuk berbuat baik. Akan tetapi, masih banyak orang yang tidak mau mendengarkan Yesus. Mereka memilih untuk terus melakukan dosa. Sampai-sampai Yesus harus mengecam beberapa kota yang tidak mau bertobat dan terus berbuat dosa. Padahal di kota-kota itu Yesus sudah melakukan banyak mujizat penyembuhan. Yesus juga sudah melakukan banyak mujizat dalam hidup kita lho. Yesus sudah memberi kehidupan yang layak untuk kita, menyembuhkan ketika kita sakit, mengampuni dosa kita. Tetapi kadang sebagai anak Tuhan kita juga sering menolak Tuhan Yesus datang, tidak mendengarkan perintah-Nya. Tentu itu akan membuat Tuhan Yesus sedih. Apa kalian senang kalau Tuhan Yesus sedih? Tentu tidak kan? Nah, supaya Tuhan Yesus tidak sedih, kita harus mendengarkan perintah-Nya dan menerima Yesus dengan hati yang bersih. Yuk, jauhi dosa! REFLEKSI : Apakah aku sudah berbuat baik untuk menerima Yesus dengan hati yang bersih? DOA : Tuhan Yesus, seringkali kami tidak menghargai kasih-Mu. Bimbing kami Tuhan supaya kami dapat menerima-Mu dengan hati yang bersih. Sebab Engkaulah Tuhn kami. Amin. AKSI : Aku mau berbuat baik setiap hari

Sabtu, 7 Oktober 2017 Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu Rosario Bacaan : Bar. 4:5-12,27-29; Mzm. 69:33-35,36-37; Luk. 10:17-24 10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." 10:18 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. 10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. 10:20 Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. 10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." 10:23 Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. 10:24 Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."

10

TIDAK BOLEH SOMBONG

Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi

bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga." (Luk. 10:20) Bapak/Ibu dan anak-anak yang dikasihi Yesus. Pada peringatan Hari Pangan Sedunia, di sekolah tempat Sani belajar diadakan lomba menggambar. Karena dia ikut les menggambar, dia yakin bahwa dia akan mendapatkan juara. Dan ternyata benar. Sani mendapat juara satu menggambar mengalahkan 60 anak di sekolahnya. Dia menunjukkan piala yang dia dapat kepada semua teman dengan bangga. Dia bilang bahwa dia sangat berbakat dalam menggambar, jadi setiap ada lomba menggambar pasti dia akan menang. Sani mulai menyombongkan diri. Saat ibu guru mendengar itu, ibu guru lalu memanggil Sani ke ruangannya. Ibu guru menasehati bahwa walaupun dia sudah juara satu dan gambarnya sangat bagus, tetapi dia tidak boleh sombong. Ibu guru berkata bahwa dia harus ingat, kepandaiannya menggambar itu adalah talenta yang diberikan oleh Tuhan. Talenta itu memang harus dikembangkan tetapi tidak boleh disombongkan. Karena Yesus tidak mau anak-anak menjadi sombong dengan kemampuannya. Sani mulai mengerti apa yang dinasehatkan ibu guru. Dia mengangguk dan berjanji untuk tidak sombong dan selalu bersyukur atas talenta yang dimiliki. Melalui bacaan Kitab Suci hari ini, Yesus mengajak kita untuk bersyukur atas segala anugerah yang diberikan Allah Bapa kepada kita dan tidak boleh sombong. Karena bagi mereka yang selalu bersyukur dan tidak sombong, Kerajaan Sorga akan tersedia baginya. REFLEKSI : Apakah aku menjadi sombong ketika aku berhasil melakukan sesuatu? DOA : Tuhan Yesus, terima kasih atas semua anugerah-Mu. Maafkanlah kami yang seringkali sombong dengan apa yang kami miliki dan atas apa yang telah kami laukan. Ingatkanlah kami selalu untuk bersyukur dan tidak sombong dengan apa yang kami bisa. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. AKSI : Aku mau berdoa untuk anugerah yang Tuhan berikan untukku

Minggu, 8 Oktober 2017 Hari Minggu biasa XXVII Bacaan : Yes. 5:1-7; Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20; Flp. 4:6-9; Mat. 21:33-43 21:33 "Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 21:34 Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. 21:35 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu.

11

21:36 Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. 21:37 Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 21:38 Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. 21:39 Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. 21:40 Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?" 21:41 Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya." 21:42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.

JANGAN LUPAKAN YESUS

Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan

menghasilkan buah Kerajaan itu. (Mat. 21:43)

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang terkasih Dalam bacaan Kitab Suci hari ini kita bisa mendengar cerita tentang penggarap kebun anggur yang melakukan perbuatan jahat. Hasil panen yang bukan menjadi haknya mereka ambil. Dari sini kita lihat bahwa mereka menjadi orang yang tidak tahu diri. Tahu tidak, yang dimaksud sebagai tuan tanah itu adalah Tuhan Allah. Dan saat si tuan tanah mengutus anaknya datang kepada para penggarap, mereka menyingkirkan anak si tuan tanah. Siapakah anaknya itu? Ya, anak tuan tanah yang dimaksud itu ialah Yesus. Penggarap-penggarap anggur itu ternyata adalah kita. Seperti para penggarap kebun anggur, seringkali kita menyingkirkan Tuhan Yesus saat kita berbohong, saat kita mencuri, saat kita lupa berdoa dan melakukan perbuatan dosa. Tetapi Yesus selalu mengampuni dosa kita dan mengajak kita untuk bersatu lagi dengan Yesus. Maka sebagai anak Tuhan, jangan sampai perbuatan yang kita lakukan membuat kita semakin jauh dari Tuhan Yesus ya! REFLEKSI : Apakah aku sering menyingkirkan Yesus dengan perbuatanku yang kurang baik?

12

DOA : Tuhan Yesus, kami mohon ampun apabila perbuatan kami membuat Engkau merasa disingkirkan. Rangkullah kami kembali Tuhan untuk kembali berjalan bersama-Mu. Sebab Engkaulah Tuha kami Amin. AKSI : Aku mau menghindari perbuatan dosa ************************************************************************************************* Senin, 9 Oktober 2017 Bacaan : Yun. 1:1-17;2:10; MT Yun. 2:2,3,4,5,8; Luk. 10:25-37 10:25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 10:26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" 10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." 10:28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." 10:29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" 10:30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 10:31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 10:32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 10:34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 10:35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 10:36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" 10:37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

TIDAK PILIH KASIH

Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" (Luk. 10:37)

Bapak Ibu dan anak-anak yang dikasihi Yesus. Di sekolah, Aldo merasa bahwa Dharma temannya adalah musuhnya. Itu karena mereka berdua seingkali mendapat nilai yang hampir sama. Aldo mengajak teman-temannya untuk tidak berteman dengan Dharma. Tetapi Dharma merasa biasa saja. Dia tidak pernah menganggap Aldo sebagai musuh. Sampai suatu hari, saat mereka

13

sedang bermain di playground, Aldo terjatuh dari perosotan. Tangan dan kakinya lecet. Karena saat itu kebetulan bersamaan dengan bunyi bel, semua teman dekat Aldo mulai berlarian menuju kelas karena takut dimarahi oleh guru apabila masuk kelas terlambat. Saat Aldo mulai menangis dan meminta tolong, ternyata disitu ada Dharma. Dengan sigap Dharma menolong Aldo untuk bangun dan kemudian membawa Aldo ke UKS. Dharma membantu Aldo untuk membersihkan dan mengobati lukanya. Setelah itu Dharma melapor kepada guru bahwa Aldo terjatuh. Saat itu ibu guru tidak marah kepada Dharma yang terlambat masuk kelas. Ibu guru justru salut kepada Dharma yang dengan sigap mau membantu Aldo. Saat itu teman-teman dekat Aldo merasa malu karena saat temannya dalam kesusahan mereka malah meninggalkan Aldo sendirian. Mulai saat itu Aldo menganggap Dharma adalah penolong dan mereka berdua menjadi teman baik. Anak-anak yang terkasih, kita seringkali pilih kasih. Maka melalui bacaan Kitab Suci hari ini, Yesus ingin mengajarkan kepada kita untuk menyadari bahwa kasih Allah begitu besar kepada kita. Oleh karena itu, kita juga harus mengasihi sesama kita dengan tulus hati dan tidak pilih kasih. Kita pun diminta oleh Tuhan supaya tidak pilih kasih. REFLEKSI : Sudahkah aku mengasihi teman dengan tulus dan tidak pilih-pilih? DOA : Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang besar kepada kami. Kami mohon berkatMu kepada kami agar kami juga dapat mengasihi orang lain dengan tulus tanpa pilih kasih. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. AKSI : Aku mau berteman dengan siapa saja

Selasa, 10 Oktober 2017 Bacaan : Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

PILIHLAH BAGIAN YANG TERBAIK

“Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Luk. 10:42)

Bapak Ibu dan anak-anak yang dikasihi Yesus. Bianca adalah anak yang sangat aktif mengikuti kegiatan gereja. Dia selalu datang ke sekolah minggu, setiap hari minggu dan tidak pernah absen misa di gereja

14

dan dia sering ikut mama dan papanya ibadat di lingkungan. Di sekolah Bianca juga menjadi anak yang aktif menjawab pertanyaan dari guru agamanya, sering memimpin doa di depan kelas, membantu teman yang kesusahan dan melakukan semua pekerjaan dengan baik. Suatu hari saat sedang bermain, dia terjatuh dan kakinya patah. Mau tidak mau dia harus beristirahat di rumah selama beberapa minggu hingga sembuh. Satu dua hari dia lalui dengan biasa. Lama kelamaan dia merasa bosan dan sedih karena dia merasa tidak mempunyai kesibukan. Dia mulai protes kepada Tuhan, kenapa Tuhan membiarkan kakinya patah padahal selama ini dia sudah aktif di kegiatan gereja dan membantu teman yang kesusahan. Dalam kesedihannya itu, papa dan mama memberinya buku doa dan Kitab Suci. Dia mulai berdoa dan membaca Kitab Suci. Setelah membaca sabda-sabda Tuhan Yesus, dia mulai mengerti bahwa Tuhan Yesus menginginkan kita dekat dengan Yesus. Bianca mulai menyadari kalau selama ini dia hanya sibuk dengan kegiatan-kegiatan sampai lupa berdoa. Yesus ingin setiap kegiatan yang dilakukannya seimbang dengan waktu untuk bertemu dengan Tuhan Yesus lewat doa pribadi dan pergi ke Gereja. REFLEKSI : Apakah aku sudah meluangkan waktu untuk berdoa kepada Yesus? DOA : Ya Yesus yang baik, maafkan kami bila kami sering sibuk dan lupa meluangkan waktu bersama-Mu. Ingatkan kami Tuhan, panggillah kami Tuhan untuk mau selalu dekat dengan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. AKSI : Aku mau jadi anak yang rajin berdoa ************************************************************************************************* Rabu, 11 Oktober 2017 Bacaan: Yun. 4:1-11; Luk. 11:1-4 11:1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." 11:2 Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. 1:3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya 11:4 dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

DOA BAPA KAMI

Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu (Lukas 11:2).

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus. Setiap hari kita semua pasti berdoa. Ada doa yang kita buat sendiri dan juga doa yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Salah satu doa yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu adalah Doa Bapa Kami. Doa ini diajarkan oleh Tuhan Yesus. Wah, kalau begitu doa Bapa kami keren sekali ya. Iya, memang doa Bapa Kami sangat keren dan luar biasa. Karena itu Doa Bapa Kami menjadi doa utama yang harus diketahui, dimengerti, dihafal dan didoakan serta dihayati oleh semua umat Katolik di seluruh

15

dunia termasuk anak-anak. Dalam doa Bapa Kami, Allah kita panggil dengan sebutan Bapa. Sebab Yesus ingin kita anak-anaknya dekat dan mencintai Allah. Dengan memanggil Allah sebagai Bapa, kita juga mau menghormati Allah. Seperti kita memanggil pak Jokowi dengan sebutan Bapak Presiden karena kita menghormati beliau. Dan dalam doa, tidak hanya mulut kita yang berbicara tetapi juga hati kita yang terarah kepada Allah dan sikap yang sopan. Refleksi Apakah kita sudah berusaha untuk selalu dekat Allah yang kita panggil dengan sebutan Bapa dengan berdoa setiap hari? Doa Tuhan Yesus, terima kasih Engkau telah mengajarkan doa Bapa Kami. Bantulah kami untuk semakin dekat dan mencintai Allah. Bantu kami juga untuk bersikap hormat dan sopan kepada Allah. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin. Aksi Aku ingin berdoa Bapa Kami setiap hari. ************************************************************************************************* Kamis, 12 Oktober 2017 Bacaan : Mal. 3:13-4:2a; Luk. 11:5-13 11:5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, 11:6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; 11:7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. 11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. 11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? 11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya..

JANGAN MALU

Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya

yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. (Lukas 11:8)

16

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus. Ada seorang anak bernama Melly. Melly adalah anak pertama dari dua bersaudara. Melly tidak mempunyai tangan karena Melly terlahir tanpa tangan. Orang tuanya sangat sedih melihat Melly hidup tanpa tangan. Sejak kecil Melly dirawat oleh papa mamanya dengan penuh kasih sayang. Karena tidak mempunyai tangan, Melly setiap hari dibantu oleh orang tuanya untuk makan, mandi dan lain-lain. Saat Melly sudah mulai besar dan mulai bermain dengan teman-temannya, Melly merasa malu karena Melly tidak mempunyai tangan. Tetapi ayah dan ibunya mendorong Melly supaya tidak malu. Melly memang tidak mempunyai tangan, namun Melly mempunyai kaki. Dan berkat dorongan orang tuanya, Melly secara perlahan-lahan mulai belajar mempergunakan kakinya untuk menulis, menggambar dan kegiatan lain. Orang tua Melly juga memberikan foto-foto dari anak-anak lain yang tidak mempunyai tangan tetapi bisa sekolah, sukses dan hidup bahagia. Nah, anak-anak yang terkasih dari Melly kita belajar supaya tidak malu. Sikap malu dapat membuat kita gagal. Misalnya malu bertanya atau malu belajar hal-hal baru. Refleksi Apakah aku sudah bersikap seperti Melly yang tidak malu untuk belajar menjadi anak yang sukses dan bahagia? Doa Tuhan Yesus, Engkau ingin agar kami menjadi anak-nak yang berani dan tidak malu. Karena sifat malu dapat membuat kami gagal. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin. Aksi Aku ingin belajar menjadi anak yang berani.

Jumat, 13 Oktober 2017 Honoratus Kosminski, Aleksandrina Maria da Costa Bacaan: Yl. 1:13-15;2:1-2; Luk. 11:15-26 11:15 Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." 11:16 Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. 11:17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. 11:18 Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. 11:19 Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. 11:20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. 11:21 Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. 11:22 Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. 11:23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku

17

dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan." 11:24 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. 11:25 Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur. 11:26 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.

JANGAN MAU TERPECAH BELAH

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang

terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. (Lukas 11:17)

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Di sebuah padang gurun terdapat seokor kerbau yang masih muda. Kerbau adalah binatang besar mirip sapi yang memiliki tanduk. Walaupun memiliki tanduk, kerbau sering kalah bisa berhadapan atau bertengkar dengan harimau atau singa yang badannya lebih kecil. Karena sering menjadi makanan untuk binatang buas seperti singa dan harimau, kerbau biasanya hidup berkelompok atau bergerombolan. Tujuannya jelas, kalau ada binatang buas, mereka bisa melawannya bersama-sama.Binatang buas pun akan kalah jika menghdapai kerbau yang jumlahnya banyak. Dan hari itu, kerbau muda tersebut terpisah dengan induknya, yakni ibu dari kerbau muda tersebut beserta kawanan kerbau lain yang jumlahnya mencapai puluhan ekor. Kerbau muda itu berusaha mencari induknya dan kawan kerbau lain tetapi tidak bisa bertemu dengan mereka. Kerbau muda itu justru bertemu seorang harimau buas yang mau menerkamnya. Kerbau muda itupun berlari menyelamatkan diri sampai akhirnya dia bertemu dengan kawanan kerbau lain sehingga kerbau muda itu selamat. Dari kisah kerbau muda itu, kita belajar untuk hidup bersama dengan teman-teman dan anggota keluarga kita. Teman-teman dan keluarga akan melindungi dan menjaga kita. Tuhan Yesus pun tidak ingin kita anak-anaknya bertengkar, terpisah atau bercerai satu sama lain. Refleksi Apakah kita sudah berusaha hidup rukun dan damai bersama teman-teman, guru dan anggota keluarga kita? Doa Tuhan Yesus, Engkau ingin kami hidup bersama dengan teman-teman dan anggota keluarga kami. Sebab dengan hidup bersama kami terhindar dari bahaya. Lndungilah kami dan anak-anak di seluruh dunia. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin. Aksi Aku mau selalu hidup bersama teman-teman dan anggota keluarga sehingga terhindar dari bahaya. *************************************************************************************************

18

Sabtu, 14 Oktober 2017 Kamis Bacaan: Yl. 3:12-21; Luk. 11:27-28 11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." 11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."

MENJADI ANAK YANG BERBAHAGIA

Tetapi Yesus berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya. (Lukas 11:28)

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Hari itu Adit sangat kesal dengan adiknya. Sebab adiknya telah merusak mainan kesayangan Adit, kakaknya. Adit pun tidak bisa bermain dan bersenang-senang. Saat sore hari tiba, mamanya Adit tiba di rumah. Mamanya memanggil Adit. Namun Adit hanya diam dengan muka muram dan jengkel. “Kamu kenapa kak,” tanya mamanya. Adit pun menjawab dengan nada marah : “itu ma, gara-gara adik”, jawab Adit. Lho, memang adikmu kenapa,” tanya mamanya. “Mainan Adit dirusak adik,” jawab Adit. Mamanya Adit lalu menasehati anaknya supaya tidak bersedih dan marah lagi. Mamanya menasehati pula bahwa mainan yang rusak itu bisa diperbaiki atau dibelikan yang baru. Jangan hanya gara-gara maianan, Adit sedih dan marah dengan adik. Mendengar nasehat ibunya, wajah Adit berubah menjadi ceria dan senang. Adit benar-benar mendengar dan melaksanakan nasehat ibunya bahwa kita bahagia bukan hanya karena mainan. Kita bisa bahagia saat bertemu teman. Kita juga bisa bahagia saat bermain bersama kakak atau adik kita. Kita bahagia saat mendengarkan dan melaksanakan nasehat orang tua, guru dan sabda Allah. Refleksi Apakah anak-anak sudah berusaha bahagia bukan hanya karena mainan tetapi karena kita memiliki teman, guru, orang tua, adik, kakak dan Tuhan? Doa Tuhan Yesus, kami berterima kasih karena mempunyai teman, guru, orang tua dan anggota keluarga kami yang bisa membuat kami bahagia. Kami juga bahagia karena alam dan budaya Indonesia yang sangat indah. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku ingin menjadi anak yang bahagai. *************************************************************************************************

19

Minggu, 15 Oktober 2017 Hari Minggu Biasa XXVIII Bacaan: Yes. 25:6-10a; Flp. 4:12-14,19-20; Mat. 22:1-14 22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. 22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.

UNDANGAN YESUS

Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk

anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang

itu tidak mau datang. (Matius 22:1-3). Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Kalau ada teman atau anggota keluarga yang berulang tahun, kita biasanya diundang untuk hadir. Kehadiran teman atau anggota keluarga saat kita berulang tahun tentu membuat kita bahagia. Coba kita bayangkan ketika kita ulang tahun, kita sedang sakit atau tidak ada teman yang datang pasti rasanya tidak enak, tidak menyenangkan. Oleh karena itu, kalau ada teman yang mengundang kita, kita hendaknya datang sehingga teman yang mengundang kita jadi bahagia dan senang. Nah,Tuhan Yesus pun sebenarnya juga mengundang kita. Kapan Tuhan Yesus mengundang kita? Tuhan Yesus mengundang kita saat hari Minggu atau hari besar seperti Natal dan Paskah. Tuhan Yesus sangat mengharapkan kita datang ke Gereja

20

pada hari Minggu bersama anggota keluarga. Dan Tuhan Yesus akan sangat sedih kalau kita tidak datang ke Gereja pada hari Minggu atau malaas berdoa. Refleksi Apakah anak-anak sudah datang ke Gereja pada hari Minggu bersama anggota keluarga kita? Doa Tuhan Yesus, terima kasih Engkau yang telah mengundang kami untuk datang ke Gereja setiap hari Minggu. Bantu kami supaya rajin ke Gereja bersama papa dan mama. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku ingin menjadi anak yang rajin ke Gereja setiap hari Minggu. ************************************************************************************************ Senin, 16 Oktober 20 Hedwig, Margarita Maria Alacoque, Gereardus Mayella, Willem Bacaan: Rm. 1:1-7; Luk. 11:29-32 11:29 Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: "Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. 11:30 Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. 11:31 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo! 11:32 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"

MENERIMA HUKUMAN

Kata Yesus : “Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya

yang ada di sini lebih dari pada Yunus!" (Lukas 11:32)

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Pada suatu hari, ada seorang ibu guru yang sedang mengajar anak-anak TK tentang cara hidup yang bersih dan sehat. Tiba-tiba ada seorang anak bernama Mario yang berbicara kotor. Teman-temannya yang lain melaporkan Mario kepada ibu guru. Dan ibu guru pun menghukum Mario dengan menyuruh Mario membersihkan mulutnya dengan air keran selama satu menit. Ibu guru ingin mulutnya Mario menjadi bersih sehingga tidak lagi berbicara kotor. Mario pun pergi keluar kelas dan membersihkan mulutnya dengan air keran. Setelah selesai membersihkan mulutnya, Mario masuk kelas dan melaporkan kepada ibu guru bahwa mulutnya sudah bersih. Ibu guru menyuruh Mario duduk kembali ke kursinya. Setelah Mario duduk, ibu guru berpesan

21

kepada Mario dan teman-temannya yang lain supaya menjadi mulut agar tidak bicara kotor. Jika tidak, maka mereka pun akan dihukum seperti Mario. Anak-anak yan terkasih, hari ini tanggal enam belas Oktober diperingti sebagai Hari Pangan Sedunia. Kita diajak untuk mencintai petani dengan menghargai setiap makanan yang kita makan dengan tidak membuang-buang makan. Sebab masih banyak anak-anak yang kelaparan bahkan mati karena tidak mendapatkan makanan. Refleksi Apakah kita sudah menjadi anak-anak yang baik menghargai makanan dengan tidak membuang makan kita? Doa Tuhan Yesus, Engkau senang dengan anak-anak yang berbuat dan berbicara yang baik dan sopan. Engkau juga senang jika kami anak-anak menghargai makanan dan tidak membuangnya. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Hari aku berusaha menjadi anak yang baik dengan berkata dan berbicara yang baik kepada semua orang.

Selasa, 17 Oktober 2017 Peringatan Wajib St. Ignatius dr Antiokhia Bacaan: Rm. 1:16-25; Luk. 11:37-41 11:37 Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. 11:38 Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. 11:39 Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. 11:40 Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? 11:41 Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.

BERSIH LUAR DALAM

Tetapi Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu

penuh rampasan dan kejahatan (Lukas 11:39). Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Pada suatu kali, Agnes dibelikan baju baru oleh mamanya. Agnes sangat senang dengan baju yang dibeli oleh mamanya. Selain ukurannya yang pas dengan badan Agnes, warna bajunya pun sangat disukai oleh Agnes. Agnes berjanji kepada ibunya bahwa baju baru itu akan dia pakai saat pergi gereja hari Minggu nanti. Ibunya pun sangat senang melihat sikap Agnes. Namun ibunya berpesan agar Agnes menjaga baju baru itu dengan baik. Baju baru itu pasti akan kotor kalau dipakai terus-

22

menerus. Karena itu, baju baru itu harus selalu dicuci setelah dipakai. Sehingga baju baru itu tetap bersih dan enak dipakai. Lewat injil hari ini, Tuhan Yesus berpesan kepada kita bahwa yang perlu dijaga dan dibersihkan bukan hanya baju tetapi juga hati. Agnes boleh pakai baju baru, namun jika hatinya Agnes jahat, maka baju baru yang Agnes pakai terasa kurang. Dan kita pun demikian juga. Kita setiap hari tidak hanya memakai baju yang bersih, tetapi juga kita harus memiliki hati yang bersih sehingga yang bersih bukan hanya bagian luar tetapi juga bagian dalam. Refleksi Apakah kita sudah berusaha hidup bersih dengan tidak hanya memakai baju bersih tetapi juga dengan hati yang bersih? Doa Tuhan Yesus, Engkau menghendaki kami menjadi anak yang baik tidak hanya dengan memakai baju yang bersih tetapi juga dengan hati yang bersih. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin. Aksi Aku akan berusaha untuk bersih luar dan dalam. ************************************************************************************************* Rabu, 18 Oktober 2017 Pesta St. Lukas Bacaan: 2Tim. 4:10-17b; Luk. 10:1-9 10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. 10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan. 10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. 10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. 10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. 10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, 10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

23

PESTA SANTO LUKAS PENULIS INJIL

Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan

tempat yang hendak dikunjungi-Nya. (Lukas 10:1) Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Hari ini adalah pesta Santo Lukas. Santo Lukas adalah seorang penulis injil. Santo adalah sebutan untuk orang kudus berjenis kelamin pria. Sementara untuk perempuan disebut Santa. Santo Lukas menulis tentang Yesus. Santo Lukas ingin agar orang termasuk anak-anak mengenal Yesus. Santo Lukas juga mau supaya kita tidak hanya mengenal Yesus tetapi juga mencintai Yesus dengan melakukan apa yang Yesus perintahkan. Sebab dengan melakukan perintah Yesus, hidup kita akan bahagia dan selamat. Salah satu perintah Yesus yang ditulis oleh santo Lukas adalah supaya kita rajin berdoa. Dan kita pun bisa belajar dari santo Lukas dengan menulis tentang Yesus. Yang kita tulis adalah kebaikan-kebaikan Yesus dalam hidup kita. Misalnya, kita diberikan orang tua yang baik oleh Yesus. Kita juga diberikan kesempatan untuk sekolah oleh Tuhan Yesus. Refleksi Apakah kita sudah menulis kebaikan Yesus dalam hidup kita seperti santo Lukas? Doa Tuhan Yesus, terima kasih untuk santo Lukas yang telah menulis tentang Engkau. Berkat jasa santo Lukas, kami pun dapat mengenal Engkau. Semoga kami berusaha hidup sebagai anak yang baik. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin. Aksi Hari ini aku mau menulis kebaikan Yesus dalam hidupku.

Kamis, 19 Oktober 2017 Yohanes de Brebeuf dan Isaac Jogues, Paulus dari Salib Bacaan: Rm. 3:21-30; Luk. 11:47-54 11:47 Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. 11:48 Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. 11:49 Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, 11:50 supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, 11:51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. 11:52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu

24

halang-halangi." 11:53 Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. 11:54 Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.

MENGALAMI KECELAKAAN

Yesus berkata : “Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka (Lukas 11:47)

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Hari itu Jessica sedang bermain di halaman sekolah bersama teman-temannya. Seorang guru yang pagi itu lewat di depan halaman sekolah memberitahukan kepada Jesisica dan teman-temannya agar hati-hati. Sebab halaman sekolah masih basah akibat hujan deras yang turun beberapa jam sebelumnya. Kondisi lapangan yang basah tentu saja membuat lapangan sedikit licin dan menjadi kurang aman untuk anak-anak yang sedang bermain. Namun ternyata entah karena keasyikan bermain, Jessica terjatuh dan lututnya memar sehingga harus dibawa ke ruang UKS. Setelah ditangani oleh beberapa guru, Jessica pun disuruh pulang dan istirahat di rumah. Anak-anak yang terkasih, ada banyak bahaya yang mengintai kita. Maka kita harus hati-hati dan waspada. Dan lewat injil hari ini Yeus bahkan dengan keras menegur orang-orang yang bandel yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan. Mereka yang tidak mendengarkan suara Tuhan akan mngalami kecelakaan, yakni kehilangan keselamatan. Refleksi Apakah kita sudah bersikap hati-hati dengan mendengarkan nasehat sesama dan Tuhan sehingga kita terhindar dari kecelakaan? Doa Tuhan Yesus, Engkau menegur orang-orang yang nakal dan tidak mau mendengarkan perintah-Mu. Bantulah kami menjadi anak-anak yang baik dan setia. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku ingin menjadi anak yang baik dan setia. Jumat, 20 Oktober 2017 Kaprasius, Magdalena dari Nagasaki, Yohanes Paulus II Bacaan: Rm. 4:1-8; Luk. 12:1-7 12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. 12:2 Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 12:3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. 12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang

25

dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. 12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 12:6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, 12:7 bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit"

JANGAN TAKUT

Kata Yesus : Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu

takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. (Lukas 12:4)

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Hampir semua manusia pernah mengalami ketakutan. Ada yang takut gelap. Ada yang takut tinggal sendirian. Ada yang takut denga binatang seperti kecoa, cicak, tikus, cacing atau kucing. Ada yang takut ditinggalkan oleh orang tuanya dan ada yang takut gagal, mendapat malu dan ejekan dari teman-temannya. Lewat injil hari ini, Tuhan Yesus meminta kita supaya jangan takut. Sebab Yesus ada bersama kita. Tuhan sangat hebat dan luar biasa. Yesus bisa mengubah air menjadi anggur, Yesus bisa menyembuhkan orang sakit bahkan Yesus bisa membangkitkan orang yang sudah mati. Maka kita tidak perlu takut. Yesus sangat hebat dan luar biasa. Yesus lebih kuat dan lebih hebat dari superman, spiderman atau tokoh lain dalam sejarah hidup manusia. Jadi kita bersyukur anak-anak karena kita mempunyai Yesus. Refleksi Apakah kita sadar bahwa Yesus sangat hebat dan luar biasa sehingga kita tidak perlu takut lagi? Doa Tuhan Yesus, Engkau menghendaki kami menjadi anak yang berani dan tidak takut karena Engkau selalu selalu berserta kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku ingin menjadi anak yang berani dan tidak takut.

Sabtu, 21 Oktober 2017 Bacaan I: Rm. 3:14,16-18– Mazmur– 105:6-7, 8-9, 42-43- Luk. 12:8-12 12:8 Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. 12:9 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. 12:10 Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. 12:11 Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis

26

atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. 12:12 Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan."

JANGAN KUATIR

Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu

kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. (Lukas 12:11)

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Kita semua pasti pernah merasa kuatir. Misalnya pagi-pagi mau ke sekolah tiba-tiba turun hujan yang sangat lebat. Hujan yang sangat lebat itu membuat banjir dimana-mana. Hujan yang menyembabkan banjir itu membuat kita kwatir terkena banjir di jalan sehingga kita terlambat sampai sekolah. Dalam injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita supaya tidak kuatir. Rasa kuatir tidak dapat menyelesaikan suatu masalah. Sebaliknya rasa kuatir dapat membuat suatu masalah bertambah besar atau membuat masalah baru. Misalnya, gara-gara kuatir memikirkan banjir saat mau ke sekolah, kita malah lupa membawa tas sekolah sehingga kita harus pulang lagi ke rumah. Padahal waktu sudah mepet. Dan salah satu cara membuang rasa kuatir adalah percaya kepada Yesus dan berdoa kepada-Nya dengan penuh iman. Refleksi Apakah kita masih mudah kuatir padahal Yesus selalu ada bersama kita? Doa Tuhan Yesus, Engkau menghendaki kami tidak mudah kuatir. Ampunilah kami anak-anak-Mu yang mudah kuatir dan kurang percaya kepada-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Hari ini aku mau menjadi anak yang tidak kuatir lagi. ************************************************************************************************* Minggu, 22 Oktober 2017 Bac. I: Yes.45:1,4-6; Mzm 96:1,3, 4-5,7-8,9-10ac; 1 Tes.1.1-5b; Mat.22:15-21 22:15 Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. 22:16 Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. 22:17 Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" 22:18 Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: "Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? 22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu

27

dinar kepada-Nya. 22:20 Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" 22:21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.

TAAT KEPADA ALLAH DAN KAISAR

Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka:

"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah (Matius 22:21)

Bapak/Ibu dan Anak-anak yang Dikasihi Yesus Kalau kita makan dan minum di restoran, cafe atau mall, kita tidak hanya membayar sesuai harga makanan dan minuman yang kita beli, tetapi juga ditambah dengan pajak. Semakain banyak pesanan kita, maka pajak yang dibayar pun semkakin besar. Hal lain yang terkena pajak adalah gaji, mobil dan motor. Kenapa sih kita harus bayar pajak? Kita harus pajak pajak karena pembangunan suatu negara ditentukan oleh pajak. Jalan-jalan yang bagus, tol, bandara, pelabuhan dan waduk untuk mengairi sawah diamabil dari uang pajak. Bahkan kalau uang pajaknya kurang, pemerintah harus pinjam ke luar negeri. Sementara kalau kita ke Gereja, kita juga memberikan persembahan lewat kotak kolekte. Namun jumlahnya tidak seperti pajak. Kolekte yang kita berikan bersifat sukarela. Kolekte yang kita berikan dipakai untuk membangun, merenovasi dan merawat gereja serta membantu semua kegiatan di gereja sehingga lancar termasuk sekolah minggu. Dan Tuhan Yesus mengajak kita untuk melakukan kedua-duanya, yakni membayar pajak dan memberikan uang kolekte. Sebab semua yang kita terima berasal dari kebaikan Allah. Refleksi Apakah kita sudah menjadi anak yang baik yang tidak hanya mencintai Allah tetapi juga negara kita? Doa Tuhan Yesus, bantulah kami supaya dapat menjadi anak yang baik yang tidak hanya mencintai Engkau tetapi juga mencintai bangsa dan negara kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku ingin mencintai Allah dan negara Indonesia. ************************************************************************************************* Senin, 23 Oktober 2017 Bacaan I: Rm. 4:20-25; Mzm 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 12:13-21 12:13 Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." 12:14 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" 12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-

28

limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." 12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. 12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. 12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. 12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

BERTENGKAR GARA-GARA MAINAN

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya

tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (Lukas 12:15) Bapak/Ibu dan anak-anak yang terkasih Anak-anak semua pasti mempunyai mainan. Ada boneka, pesawat, mobil-mobilan, kelereng, layang-layang dan mainan lain. Anak-anak juga pasti ingat bahwa kita pernah marah atau bertengkar dengan teman, adik atau kakak kita gara-gara mainan. Kita tidak mau mainan kita diambil atau dirusak oleh orang lain. Namun satu hal yang perlu anak-anak ketahui bahwa sebenarnya seorang teman, sahabat atau anggota keluarga lebih berharga dari mainan yang kita miliki. Mengapa? Karena kalau mainan kita rusak bisa diperbaiki atau hilang bisa kita beli kembali. Tetapi teman, sahabat atau anggota keluarga tidak bisa kita beli. Kalau kita kehilangan teman, sahabat atau anggota keluarga akan sulit untuk mendapatkan penggantinya. Oleh sebab itu, anak-anak perlu menjaga agar kita lebih mengutamakan teman, sahabat atau anggota keluarga daripada mainan. Tentu akan lebih seru dan lebih asyik kalau kita bisa bermain dengan teman, sahabat atau anggota keluarga kita. Dan Tuhan Yesus sangat senang dengan anak-anak yang mau berteman dan anak-anak yang suka bermain bersama orang lain. Refleksi Apakah anak-anak lebih memilih teman, sahabat, anggota keluarga atau mainan? Doa Tuhan Yesus, kami kadang marah dengan teman gara-gara mainan. Bantulah kami supaya bisa menjadi anak yang baik dan suka berbagi mainan, sehingga bisa merasakan kebahagiaan bersama teman-teman. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku mau memilih teman daripada mainan. *************************************************************************************************

29

Selasa, 24 Oktober 2017 Bacaan I: Rm. 5:12, 15b, 17-19, 20b-21; Mzm 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38 12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. 12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. 12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. 12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.

RAJIN DAN BERSEMANGAT

Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya

dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. (Lukas 12:37)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang terkasih Papa mama pasti senang jikalau anak-anaknya rajin dan bersemangat. Rajin dan semangat untuk pergi ke sekolah. Rajin dan semangat untuk bangun pagi. Rajin dan bersemangat untuk saat melakukan tugas. Demikian pula dengan Bapak dan Ibu guru. Bapak dan Ibu guru akan senang dan bangga jika semua anak-anak rajin dan semangat dalam belajar. Anak-anak yang rajin dan bersemangat pasti akan sukses. Tetapi anak-anak yang malas dan loyo sulit berhasil atau sukses. Bapak dan ibu guru pun sedih dan tidak bahagia jika ada anak yang malas dan loyo. Mau disuruh selalu menunda atau menolak. Dan Tuhan Yesus pun bersikap demikian. Tuhan Yesus akan sangat senang dengan anak-anak yang rajin dan bersemangat dalam hidup. Anak-anak yang rajin dan bersemangat biasanya tidak mudah mengeluh, suka tantangan dan pantang menyerah. Sebaliknya, Tuhan Yesus tidak suka kalau ada anak yang malas dan loyo. Anak-anak yang malas dan loyo biasanya mudah mengeluh, pekerjaan yang mudah bisa menjadi sulit dan gampang menyerah. Semoga anak-anak semua menjadi anak-anak yang rajin dan bersemangat, sehingga dicintai oleh papa mama, guru dan Tuhan. Refleksi Apakah aku sudah menjadi anak yang rajin dan semangat? Atau aku menjadi anak yang malas dan loyo? Doa Tuhan Yesus, Engkau senang dan bangga dengan anak-anak yang rajin dan semangat. Berilah kami rahmat-Mu supaya kami menjadi anak yang rajin dan semangat, sehingga kami bisa sukses. Sebab Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin. Aksi Hari ini dan seterusnya aku mau menjadi anak yang rajin dan semangat.

30

Rabu, 25 Oktober 2017 Bacaan I: Rm. 6:12-18,; Mzm 124:1-3,4-6,7-8; Luk.12:39-48 12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." 12:41 Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" 12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? 12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, 12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. 12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. 12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."

SIAP SEDIA

Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." (Lukas 12:40)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang terkasih Kalau kita pergi makan ke sebuah restoran atau rumah makan, selalu ada pelayan yang siap melayani kita. Salah satu tanda tempat makan itu baik dan memuaskan adalah pelayanannnya. Tentu kita tidak mau pergi ke rumah makan dan harus menunggu tiga puluh menit sampai satu jam. Semua pengunjung ingin mendapatkan pelayanan yang cepat, enak dan memuaskan. Kita tidak ingin melihat pelayan yang lelet, lambat dan kerja asal-asalan. Nah, ternyata dalam injil hari ini Tuhan Yesus mengingkan hal yang sama. Tuhan Yesus ingin kita menjadi anak yang siap sedia. Tanda anak yang siap sedia adalah kalau diapnggil langsung menjawab dan melakukan apa yang diperintahkan. Misalanya, papa minta ambilkan sendok di dapur dan dalam hitungan detik kita sudah bergerak ke dapur ambi sendok. Papa tidak senang bahkan bisa marah kalau kita sudah disuruh tetapi kita menunda padahal papa sudah menungg kita. Refleksi Apakah kita sudah jadi anak yang siap sedia dan tidak suka menunda-nunda? Doa Tuhan Yesus, bantulah kami supaya jadi anak yang siap sedia dan tidak menunda-nunda apa yang harus dan perlu kami lakukan. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku mau menjadi anak yang siap sedia. *************************************************************************************************

31

Kamis, 26 Oktober 2017 Bacaan I: Rm. 6:19-23; Mzm 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53 12:49 "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 12:50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! 12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

SALING BERTENTANGAN

Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan

melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya. (Lukas 12:53)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang terkasih Mungkin kita pernah melihat film, video atau kejadian di sekitar kita dimana satu keluarga saling bertengkar satu sama lain. Papa memarahi mama, mama memarahi anak dan anak memarahi papa. Keluarga atau orang-orang yang saling bertengkar atau saling memarahi satu sama lain terjadi karena kekurangan atau tidak memiliki kasih. Yang ada adalah semua mau menang sendiri dan tidak ada yang mau mengalah. Coba kalau anak-anak dengan temannya tidak mau mengalah pasti ujung-ujungnya bertengkar atau saling memusuhi. Lewat injil hari ini, Tuhan Yesus mengakui bahwa akan ada pertentangan atau permusuhan dalam keluarga. satu-satu cara supata pertentangan atau permusuhan itu berhenti adalah semua anggota keluarga berdoa kepada Yesus supaya semua anggota keluarga dipenuhi kasih Yesus. Kalau sudah dipenuhi kasih Yesus, maka semua anggota keluarga akan saling mengasihi dan memaafkan. Refleksi Apakah kita sudah menjadi anak yang baik yang tidak membuat papa mama bertengkar satu sama lain? Doa Tuhan Yesus, jadikanlah keluarga kami menjadi keluarga yang damai. Dan bantulah aku menjadi anak yang baik supaya aku tidak membuat papa mama bertengkar. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku tidak mau jadi penyebab pertengkarana atau pertentangan. *************************************************************************************************

32

Jumat, 27 Oktober 2017 Bacaan I. Rm, 7:18-25a; Mzm. 119:66,68, 76, 77, 93,94; Luk 12:54-59 12:54 Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. 12:55 Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. 12:56 Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? 12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? 12:58 Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. 12:59 Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

JANGAN MUNAFIK

Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? (Lukas 12:56)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang terkasih Kita pasti pernah melihat orang yang bersikap munafik. Orang yang munafik adalah orang yang pura-pura baik tetapi aslinya tidak baik atau biasa-biasa saja. Misalnya, ada anak yang pura-pura belajar saat guru masuk kelas. Namun saat guru keluar kelas, anak yang munafik itu kembali bermain atau ngobrol dengan temannya. Bgitu gurunya masuk kelas lagi, anak itu kembali membuka buku seakan-akan dia belajar padahal cuma bohong-bohongan atau bersandiwara. Ada juga orang yang pura tahu padahal tidak tahu dan apa yang pura-pura tidak tahu padahal dia tahu. Dalam injil hari ini, Tuhan mengecam orang-orang yang suka munafik, yang pura-pura tidak tahu padahal dia tahu. Misalnya, di dalam kelas ada air yang tumpah. Saat ditanya guru, siapa yang menumpahkan air, semua menjawab tidak tahu. Padahal satu atau beberapa orang bahkan semua anak di kelas itu tahu siapa yang menumpahkan air tersebut. Tetapi mereka semua munafik, pura-pura tidak tahu padahal mereka tahu. Dan Tuhan Yesus tidak suka dengan anak-anak yang munafik. Karena sikap munafik merugikan diri sendiri dan orang lain. Refleksi Apakah aku termasuk anak yang munafik, yang pura-pura baik? Doa Tuhan Yesus, Engkau tidak suka dengan orang-orng yang munafik. Jadikan kami anak-anak yang jujur dan setia. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku tidak mau menjadi anak yang munafik. *************************************************************************************************

33

Sabtu, 28 Oktober 2017 Pesta St. Simon dan Yudas, Rasul Bacaan I: Ef. 2:19-22; Mzm 19:2-3,4,5; Luk 6:12-19 6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: 6:14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, 6:15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, 6:16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. 6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. 6:18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. 6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

PESTA SANTO SIMON DAN YUDAS, RASUL

Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang

kemudian menjadi pengkhianat. " (Lukas 6:15-16) Bapak/Ibu dan anak-anak yang terkasih Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta Santo Simon dan santo Yudas. Santo Simon dan Yudas termasuk kedua belas rasul. Namun santo Yudas yang dimaksudkan disini bukan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Demikian pula santo Simon bukan Simon Petrus tetapi Simon orang Zelot yang berani melawan penjajah. Memang mereka berdua tidak terkenal seperti rasul Petrus, Yakobus atau Yohanes. Tetapi bagi Yesus, yang penting bukan menjadi terkenal atau tidak. Yang paling penting bagi Yesus adalah hasil kerja para rasul dalam mewartakan injil. Santo Simon dan santo Yudas sama-sama berjuang mewartakan injil. Tujuannya supaya orang-orang percaya kepada Yesus dan memperoleh keselamatan. Karena kecintaan mereka kepada Yesus yang sangat besar, santo Simon dan santo Yudas rela mati. Dan banyak orang-orang di dunia ini yang rela mati demi orang lain yang mereka cintai termasuk papa mama. Papa mama kita rela menderita bahkan rela mati agar kita menjadi baik dan hidup bahagia. Refleksi Apakah aku sudah jadi anak baik seperti teladan Santo Simon dan santo Yudas? Doa Tuhan Yesus, bantulah kami supaya menjadi anak yang baik seperti teladan santo Simon dan santo Yudas. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku mau meneladani santo Simon dan Yudas dengan mencintai Yesus.

34

Minggu, 29 Oktober 2017 Bacaan I: Kel. 22:21-27; mzm. 18:2-31, 3bc-4,47,51 ab; 1 Tes. 1:5c-10; Mat. 22:34-40 22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka 22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: 22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."

MENCINTAI TUHAN DAN SESAMA

Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. (Matius 22:37)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang terkasih Orang tua pasti mencintai anaknya. Karena cinta kepada anaknya, orang tua rela bekerja keras siang dan malam demi kebaikan anak-anak mereka. Saat anak sakit, maka yang paling kuatir dan cemas adalah papa dan mama. Papa dan mama tidak ingin melihat anaknya sakit. Demikian pula dengan anak. Setiap anak pasti mencintai orang tuanya. Walaupun ada satu dua kejadian dimana anak dan orang tua bertengkar atau bermusuhan. Cinta orang tua terhadapa anak dan cinta anak terhadap orang tua sesungguhnya berasal dari Allah. Allah adalah sumber cinta. Karena Allah sebagai sumber cinta, Yesus mengajak kita agar pertama-tama kita mencintai Allah. Setelah mencintai Allah, kita diajak untuk mencintai sesama tidak hanya anggota keluara tetapi juga orang di luar anggota keluarga kita. Refleksi Apakah kita sudah mencintai Allah dan sesama? Doa Tuhan Yesus, Engkau mengajarkan kami untuk mencintai Allah dan sesama. Bantulah kami untuk semakin mencintai Allah dan sesama. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku ingin lebih mencintai Allah dan sesama. *************************************************************************************************

35

Senin, 30 Oktober 2017 Bacaan I: Rm. 8:12-17; Mzm. 68:2,6-7ab, 20-21; Luk. 13:10-17 13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. 13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. 13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." 13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. 13:14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." 13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" 13:17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.

YESUS MENYEMBUHKAN ORANG SAKIT

Ketika Yesus melihat perempuan itu, Yesus memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." (Lukas 13:12)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang terkasih Kita semua pasti pernah merasakan sakit. Ada yang sakitnya ringan dan ada yang sakitnya berat. Satu yang pasti bahwa ketika seseorang sakit akan sangat mengharapkan kesembuhan. Kesembuhan bisa diperoleh dengan minum obat tertentu atau pergi ke dokter. Namun bagi kita orang Kristiani, kesembuhan juga bisa diperoleh dengan cara berdoa. Seperti dalam injil hari ini kita mendengar bagaimana Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sudah delapan belas tahun sakit. Yesus bisa menyembuhkan kita karena Yesus memiliki kuasa yang berasal dari Allah. Dan orang yang ingin sembh harus memiliki iman. Tanpa iman maka kesembuhan tidak bisa terjadi. Sama seperti ketika kita sakit dan pergi ke dokter lalu dokter memberi obat. Kita percaya bahwa obat yang dokter berikan bisa menyembuhkan kita. Sehingga walaupun terasa pahit, kita tetap minum obat yang dokter berikan. Demikian juga kalau kita mau disembuhkan oleh Yesus. Kita harus percaya dan pasrah. Refleksi Apakah kita percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan kita? Doa Tuhan Yesus, Engkau mempunyai kuasa untuk menyembuhkan kami. Berilah kesembuhan kepada mereka yang sakit. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku ingin mendoakan orang yang sakit.

36

Selasa, 31 Oktober 2017 Selasa, Luk 13:18-21 Bacaan I: Rm. 8:18-25; Mzm. 126:1-2ab, 2cd-3, 4-5,6; Luk. 13:18-21 13:18 Maka kata Yesus: "Seumpama apakah hal Kerajaan Allah dan dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? 13:19 Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang pada cabang-cabangnya." 13:20 Dan Ia berkata lagi: "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? 13:21 Ia seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."

YANG KECIL MENJADI BESAR

Ia seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya; biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara

bersarang pada cabang-cabangnya." (Lukas 13:19)

Bapak/Ibu dan anak-anak yang terkasih Mungkin kita pernah menonton acara Little VIP yang ditayangkan oleh Metro TV setiap hari Sabtu malam. Acara ini menampilkan anak-anak Indonesia yang memiliki kemampuan luar biasa. Ada yang bisa menghitung angka-angka dengan sangat cepat melebihi kalkulator. Sampai mereka dengan mudah mengalahkan Cak Lontong pembawa acara yang usianya hampir sama dengan usia orang tua dari anak-anak yang hadir dalam acara tersebut. Namun satu hal yang pasti bahwa anak-anak itu menjadi hebat bukan karena latihan dalam waktu singkat satu hari atau satu bulan tetapi dalam hitungan tahun. Dan anak-anak semua bisa menjadi hebat seperti mereka. Lewat injil hari ini kita bisa belajar bahwa Allah itu maha kuasa. Karena Allah maha kuasa, maka manusia bisa menjadi hebat seperti anak-anak dalam acara Little VIP tersebut. Maka selain belajar dengan rajin kita juga harus berdoa agar kemampuan kita menjadi lebih hebat lagi.

37

Refleksi Apakah kita sudah rajin belajar dan disertai dengan doa yang tekun? Doa Tuhan Yesus, tambahkanlah iman kami agar kami percaya bahwa kami bisa menjadi hebat karena kuasa dan kasih-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin. Aksi Aku ingin semakin percaya kepada Allah. ********************************HARI PANGAN SEDUNIA 2017***************************