KATA PENGANTAR...2020/11/16 · Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016...

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN BADUNG 2019

Laporan Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung Tahun 2019 | i

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Waca / Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan Laporan Penyelenggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Badung Tahun 2019 sebagaimana amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang Penyelenggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah.

Penyelenggaraan PTSP dimaksud adalah kegiatan penyelenggaraan Perizinan dan Non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat. PTSP Daerah yang menyelenggarakan pelayanan Perizinan dan Non perizinan di Kabupaten Badung dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Melalui Laporan ini kami memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan PTSP Tahun 2019 termasuk kendala-kendala yang dihadapi serta solusi yang telah dilaksanakan. Demikian Laporan ini disusun, semoga bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat terhadap penyelenggara PTSP Kabupaten Badung.

Om, Shanti, Shanti, Shanti, Om.

Mangupura, 31 Januari 2020


Laporan Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung Tahun 2019 | ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………. ii

DAFTAR TABEL..…………………………………………………………………………………………………. iv

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………………………………. vi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..…………………………. 1

1.1. Latar Belakang…………………......………………………………………………….. 1

1.2. Maksud dan Tujuan…………………………………………………………………... 2

1.3. Ruang Lingkup........…………………………………………………………………... 3

1.4. Dasar Hukum........…………………………………………………………………..... 3

BAB II PROFIL PTSP KABUPATEN BADUNG…………………………..…………………………. 5

2.1. Kelembagaan dan Struktur Organisasi……………………………………….. 5

2.2. Tugas dan Fungsi……………………………………………………………............. 7

2.3. Pendelegasian Kewenangan.………………………………………………….….. 9

2.4. Sumber Daya Manusia..…………………………………………………………….. 14

2.5. Sarana dan Prasarana..……………………………………………………….……... 17

BAB III PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2019..……………………………………….……... 21

3.1. Rencana Strategis ………………………………………......………………….……. 21

3.2. Rencana Kinerja ............................................…………………………….. 26

3.3. Penetapan Kinerja..................................................................…….. 28

BAB IV PENYELENGGARAAN PTSP KABUPATEN BADUNG......................…………. 31

4.1. Manajemen PTSP............................. ...........…......……………………… 31

4.2. Maklumat Pelayanan.....................................................……………… 32

4.3. Standar Pelayanan dan Standar Operasional Prosedur ……………… 33

4.4. Survei Kepuasan Masyarakat..................................................……. 36

4.5. Pengelolaan Pengaduan........................................................……… 38


Laporan Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung Tahun 2019 | iii

4.6. Inovasi Layanan.......................................................................……. 40

4.7. Mal Pelayanan Publik...............................................................…... 42

4.8. Penyelenggaraan Penyuluhan...............................................……… 46

4.9. Penyederhanaan Jenis dan Prosedur.....................................……… 48

4.10. Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal...........…. 49

4.11. Jumlah Izin dan Non izin Terbit.............................................…...…. 50

4.12. Rencana dan Realisasi Investasi..................................................…. 51

4.13. Kendala dan Solusi.......................................................................... 52

BAB V AKUNTABILITAS KINERJA ....…………………………………………………………………. 56

5.1. Capaian Kinerja Organisasi ……………………………………....……………….. 56

5.2. Analisis Pencapaian Kinerja………………………………………………………….....….. 58

5.3. Realisasi Anggaran…..……………………………………………….....…………….. 69

5.4. Realisasi Retribusi Izin.…………………………………………….....……………... 76

5.5. Capaian Prestasi dan Penghargaan ………………………………………....…. 77

BAB VI PENUTUP…………………………………………………………………………………………..... 81

6.2 Simpulan…………………………………………………………………………………..... 81

6.2 Rekomendasi…………………………………………………………………………....… 83


Laporan Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung Tahun 2019 | iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Profil Sumberdaya Manusia DPMPTSP Kabupaten Badung……..... 16

Tabel 2.1. Sarana dan Prasarana DPMPTSP Kabupaten Badung……............. 17

Tabel 3.1. Tujuan Misi Kedua RPJMD Kab. Badung Tahun 2016-2021........... 23

Tabel 3.2. Indikator Kinerja Utama DPMPTSP Kabupaten Badung….......…..... 24

Tabel 3.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPMPTSP……................... 25

Tabel 3.4. Rencana Kinerja DPMPTSP Kabupaten Badung……....................... 26

Tabel 3.5. Alokasi Anggaran Belanja Tahun Anggaran 2019……...................... 27

Tabel 4.1. Laporan Pengaduan DPMPTSP Kabupaten Badung……................. 39

Tabel 4.2. Jumlah Pengguna Layanan pada MPP Kabupaten Badung............ 44

Tabel 4.3. Jumlah Petugas Layanan pada MPP Kabupaten Badung…............. 45

Tabel 4.4. Jumlah Izin dan Non Izin Terbit Tahun 2019…................................ 50

Tabel 4.5. Rencana dan Realisasi Investasi di Kab.Badung Tahun 2019......... 51

Tabel 5.1. Pengukuran Kinerja DPMPTSP Kab. Badung Tahun 2019.............. 57

Tabel 5.2. Capaian Strategis 1 DPMPTSP Kab. Badung.................................... 58


Tabel 5.4. Persentase Izin Terbit Tepat Waktu per Bidang................................. 62


Tabel 5.6. Daftar Jumlah Peserta Diklat DPMPTSP Kab. Badung..................... 67

Tabel 5.7. Jumlah dan Persentase Pengaduan yang Ditindaklanjuti................. 68

Tabel 5.8. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2019................................... 70

Tabel 5.9. Distribusi Anggaran dan Realisasi Program..................................... 71

Tabel 5.10. Anggaran Kegiatan Penunjang Indikator Kinerja Utama ................. 72


Laporan Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung Tahun 2019 | v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi DPMPTSP Kabupaten Badung...................... 6 Gambar 2.2. Sarana dan Prasarana DPMPTSP Kabupaten Badung……........... 20 Gambar 3.1. Visi dan Misi Kabupaten Badung…….............................................. 22 Gambar 4.1. Maklumat Pelayanan DPMPTSP Kabupaten Badung…….............. 32 Gambar 4.2. Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat............................................. 37 Gambar 4.3. Pengelolaan Pengaduan pada DPMPTSP Kab. Badung.......……. 40

Gambar 4.4. Inovasi Layanan pada DPMPTSP Kab. Badung....................…….. 42

Gambar 4.5. Instansi yang bergabung pada MPP Kab. Badung........................ 43 Gambar 4.6. Penyuluhan Perizinan Melalui OSS di Kab. Badung..................... 47 Gambar 4.7. Penyederhanaan Jenis dan Prosedur Perizinan & Nonperizinan.. 48 Gambar 4.8. Penyederhanaan Jenis dan Prosedur Melalui OSS...................... 49 Gambar 5.1. Tujuan, Sasaran dan IKU DPMPTSP Kabupaten Badung.......... 56 Gambar 5.2. Capaian Prestasi dan Penghargaan.............................................. 77


Laporan Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 25 Ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 97

Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui investasi, meningkatkan kualitas

pelayanan perizinan dan nonperizinan kepada masyarakat, serta meningkatkan

kualitas penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu, telah ditetapkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah.

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah dilaksanakan oleh Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) yang bertugas

menyelenggarakan urusan Pemerintahan bidang Penanaman Modal serta

pelayanan perizinan dan nonperizinan.

Sesuai amanat Pasal 56 Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138

Tahun 2017, disebutkan bahwa Bupati/Walikota menyampaikan Laporan

Penyelenggaraan PTSP Kabupaten/Kota kepada Gubernur secara periodik setiap

triwulan. Selanjutnya pada Ayat (2) disebutkan Gubernur menyampaikan laporan

Penyelenggaraan PTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota kepada Menteri melalui

Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan secara periodik setiap triwulan.

Penyelenggaraan PTSP Daerah dimaksud adalah kegiatan p enyelenggaraan

perizinan dan nonperizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap

permohonan sampai tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam

satu pintu dan satu tempat.



Adapun sasaran dari penyelenggaraan PTSP Daerah yaitu terwujudnya PTSP

yang cepat, mudah, transparan, pasti, sederhana, terjangkau, profesional,

berintegritas, dan meningkatkan hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

perizinan dan nonperizinan.

Untuk memenuhi kewajiban tersebut diatas, maka Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung menyusun Laporan

Penyelenggaraan PTSP Daerah Tahun 2019, sebagai wujud tertib administrasi

umum penyelenggaraan pemerintahan, keterbukaan informasi publik serta bahan

evaluasi penilaian kinerja atas penyelenggaraan PTSP di Kabupaten Badung.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya Laporan Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung Tahun

2019 adalah untuk memberikan informasi kinerja penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan di Bidang Penanaman Modal serta pelayanan perizinan dan

nonperizinan di Kabupaten Badung.

Adapun tujuan disusunnya Laporan Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung

Tahun 2019 sebagai berikut :

1. Tersedianya informasi penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung secara

komprehensif yang mudah diakses oleh masyarakat dan/atau pelaku usaha;

2. Terpenuhinya sasaran penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung menuju

pelayanan prima, profesional dan berintegritas;

3. Keterbukaan informasi publik terkait data perizinan dan nonperizinan yang

diterbitkan periode Tahun 2019; dan

4. Identifikasi permasalahan penyelenggaran PTSP Kabupaten Badung

sebagai bahan evaluasi dalam perumusan kebijakan selanjutnya dalam

mewujudkan kemudahan berusaha serta peningkatan kualitas pelayanan

perizinan dan nonperizinan.



1.3 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup materi Laporan Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung Tahun

2019 memuat :

a. Profil PTSP Kabupaten Badung;

b. Perencanaan Kinerja;

c. Penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung Tahun 2019; dan

d. Akuntabilitas Kinerja.

1.4 DASAR HUKUM

Dasar hukum yang dipergunakan sebagai pedoman dalam Penyelenggaraan

PTSP Kabupaten Badung meliputi :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 207 tentang Penanaman Modal;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan

Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

7. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

8. Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan

Berusaha;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah;



10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 4 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

13. Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 tentang Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja

Perangkat Daerah;

14. Peraturan Bupati Badung Nomor 84 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas

Dinas Daerah;

15. Peraturan Bupati Badung Nomor 11 Tahun 2018 tentang Mal Pelayanan

Publik Kabupaten Badung; dan

16. Peraturan Bupati Badung 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan

Bupati Badung Nomor 70 Tahun 2018 tentang Pelimpahan Penerbitan dan

Penandatanganan Perizinan dari Bupati kepada Kepala Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung.



BAB II PROFIL PTSP KABUPATEN BADUNG

2.1. KELEMBAGAAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah serta ketentuan Pasal 3 Ayat (1) Peraturan Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka Pemerintah Kabupaten

Badung telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Salah satu

Perangkat Daerah yang dibentuk untuk menyelenggarakan urusan bidang

penanaman modal yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu dengan tipe A.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja

Perangkat Daerah, menyatakan bahwa Dinas merupakan unsur pelaksana Urusan

Pemerintahan Daerah. Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas, yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Penanaman Modal serta

tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Badung, ditetapkan struktur organisasi sebagaimana Gambar 2.1.



GAMBAR 2.1. STRUKTUR ORGANISASI DPMPTSP KABUPATEN BADUNG



2.2. TUGAS DAN FUNGSI

Uraian tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Badung sesuai Peraturan Bupati Badung Nomor 84 Tahun 2016

tentang Uraian Tugas Dinas, sebagai berikut :

1. Adapun tugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

meliputi :

a. Menetapkan program/rencana kerja Dinas berdasarkan kebutuhan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Mengkoordinasikan antar Instansi / Lembaga terkait sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan;

c. Memimpin penyusunan dan perumusan langkah-langkah strategis dan

operasional Dinas bersama Sekretaris dan para Kepala Bidang di

lingkungan Dinas untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai peraturan

dan perundang-undangan;

d. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang tugasnya berdasarkan


e. Merumuskan kebijakan teknis bidang penanaman modal, perizinan dan

non perizinan serta menyelenggarakan administrasi berdasarkan

kewenangan;

f. Menyelenggarakan pelayanan perizinan dan nonperizinan;

g. Menyelenggarakan pengendalian terhadap pelaksanaan penanaman

modal, perizinan dan nonperizinan;

h. Menyusun peta potensi investasi Kabupaten;

i. Mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada bawahan

sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing;

j. Memberikan bimbingan dan petunjuk kepada bawahan dibidang tugasnya

agar tercapai kesesuaian dan kebenaran pelaksanaan tugas sesuai




k. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

tugas bawahan agar sesuai dengan rencana kerja dan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

Mmelakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas bawahan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bahan pertimbangan

dalam peningkatan karier bawahan;

l. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan di bidang

tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

m. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dibidang tugasnya dan laporan lainnya

sesuai kebutuhan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban

kepada atasan; dan

n. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu menyelenggarakan

fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

2. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

3. Pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas

dan fungsinya.



2.3. PENDELEGASIAN KEWENANGAN

Dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan telah ditetapkan

Peraturan Bupati Badung Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas

Peraturan Bupati Badung Nomor 70 Tahun 2017 tentang Pendelegasian

Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan dari Bupati kepada Kepala Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung.

Adapun jenis perizinan dan nonperizinan yang didelegasikan tersebut sebagai

berikut : A. Jenis Perizinan

1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

2. Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK)

3. Izin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3).

4. Izin Pembuangan Air Limbah Ke Sumber Air dan / atau Izin

Pemanfaatan Air Limbah ke Tanah. 5. Izin Penempatan Base Transceiver Station (BTS).

6. Izin Pengelolaan Rumah Kos.

7. Izin Penyelenggaraan Angkutan Umum dalam Trayek.

8. Izin Penyelenggaraan angkutan Umum tidak dalam Trayek .

9. Izin Usaha Warnet, Warsel, Perfilman, Telekomunikasi Perdesaan dan

Wartel.

10. Izin Pelayanan Medik Dasar :

a. Klinik Pratama.

b. Klinik Utama.

11. Izin Pelayanan Medik Spesialis (Rujukan) :

a. Rumah Sakit Type C.

b. Rumah Sakit Type D.

12. Izin Pelayanan Medik Penunjang :

a. Laboratorium Klinik.

b. Laboratorium Kesehatan Masyarakat.



13. Izin Klinik Kecantikan.

14. Izin Penempatan Jaringan Utilitas.

15. Izin Reklame :

a. Reklame Insidentil.

b. Reklame Non Insidentil .

16. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

17. Izin Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT).

18. Izin Toko Obat.

19. Izin Optikal.

20. Surat Izin Apotik.

21. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB).

22. Izin Usaha Industri (IUI).

23. Izin Usaha Pengelolaan Pasar Rakyat (IUP2R).

24. Izin Usaha Toko Swalayan (IUTS).

25. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP).

26. Izin Pemotongan Ternak, Penanganan dan Hasil Ikutannya.

a. Izin Pemotongan Ternak.

b. Izin Pengusaha Daging.

c. Izin Penampungan, Penggaraman dan Pengeringan.

d. Izin Angkutan Daging.

27. Izin Usaha Pembudidayaan Ikan.

28. Izin Usaha Simpan Pinjam Untuk Koperasi.

29. Izin Pembukaan Kantor Cabang, Cabang Pembantu dan Kantor Kas

Koperasi Simpan Pinjam.

30. Izin Tempat Penyelenggaraan Parkir Kendaraan Bermotor.

31. Izin Lingkungan.

32. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).

33. Izin Lokasi.



B. Jenis Non Perizinan 1. Informasi Tata Ruang (ITR).

2. Persetujuan Prinsip Pengkaplingan Tanah untuk Pembangunan,

Perumahan dan Pemukiman.

3. Rekomendasi mengontrakan, tukar-menukar dan Menjual tanah Laba

Pura.

4. Rekomendasi Pendaftaran Penanaman Modal Asing (PPMA).

5. Berita Acara penelitian Lapangan untuk mendapatkan Rekomendasi

SIUP-MB untuk Distributor.

6. Surat Keterangan Tanda Pendaftaran Kegiatan Usaha Perikanan :

a. Pengangkapan.

b. Budidaya

c. Pengumpulan/Pengolahan.

7. Tanda Pendaftaran Peternakan Rakyat.

8. Sertifikat Laik Sehat.

9. Sertifikat Industri Pangan Rumah Tangga (SPP-IRT). 10. Surat Persetujuan Prinsip Landasan Helikopter (Heliport).

11. Persetujuan Penggunaan Bangunan (PPB).

12. Tanda Daftar Gudang (TDG).

13. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) :

13.1. Bidang Usaha Daya Tarik Wisata meliputi jenis usaha:

a. Pengelolaan Pemandian Air Panas Alami;

b. Pengelolaan Goa;

c. Pengelolaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala;

d. Pengelolaan Museum;

e. Pengelolaan Permukiman dan/atau Lingkungan Adat;

f. Pengelolaan Objek Ziarah;

g. Pengelolaan Wisata Agro/Wisata Alam (Eko Wisata); dan

h. Pengelolaan Daya Tarik Wisata sejenis lainnya.



13.2. Bidang Usaha Kawasan Pariwisata;

13.3. Bidang Usaha Jasa Transportasi Wisata meliputi jenis usaha:

a. Angkutan Jalan Wisata;

b. Angkutan Wisata dengan Kereta Api;

c. Angkutan Wisata di Sungai;

d. Angkutan Laut Wisata Dalam Negeri; dan

e. Angkutan Laut Internasional Wisata.

13.4. Bidang Usaha Jasa Perjalanan Wisata meliputi jenis usaha:

a. Biro Perjalanan Wisata; dan

b. Agen Perjalanan Wisata.

13.5. Bidang Usaha Jasa Makanan dan Minuman meliputi jenis usaha:

a. Restoran;

b. Rumah Makan;

c. Bar/Rumah Minum;

d. Kafe;

e. Jasa Boga; dan

f. Pusat Penjualan Makanan.

13.6. Bidang Usaha Penyediaan Akomodasi meliputi jenis usaha:

a. Hotel;

b. Kondominium Hotel;

c. Villa;

d. Pondok Wisata;

e. Bumi Perkemahan;

f. Persinggahan Karavan;

g. Jasa Manajemen Hotel; dan

h.Hunian Wisata Senior/Lanjut Usia.

13.7. Bidang Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

meliputi jenis usaha:



a. Gelanggang Rekreasi Olahraga meliputi subjenis usaha:

1) Lapangan Golf;

2) Lapangan Tenis;

3) Lapangan Futsal;

4) Gelanggang Renang;

5) Gelanggang Bowling;

6) Gelanggang Ice Skyting;

7) Gelanggang Skateboard;

8) Pusat Kebugaran/Fitness/Yoga;

9) Rumah Billiard; dan

10) Gelanggang Rekreasi Olahraga sejenis lainnya.

b. Gelanggang Permainan Ketangkasan

1) Arena Permainan;

2) Paint Ball;

3) Dunia Fantasi;

4) Panjat Tebing;

5) Lapangan Tembak; 6) Bunggy Jumping;

7) Slingshot;

8) Menunggang Gajah dan Satwa Lainnya;

9) ATV Ride;

10) Wisata Sepeda; dan

11) Gelanggang Permainan Ketangkasan sejenis lainnya.

c. Gelanggang Seni meliputi subjenis usaha :

1) Sanggar Seni;

2) Galeri Seni;

3) Gedung Pertunjukan Seni;

4) Gedung Bioskop/Cinema; dan

5) Gedung Pameran.



d. Hiburan Malam meliputi subjenis usaha:

1) Kelab Malam;

2) Diskotek;

3) Pub;

4) Karaoke;

5) Panggung Terbuka; dan

6) Panggung Tertutup.

e. Taman Rekreasi meliputi subjenis usaha:

1) Taman Rekreasi;

2) Taman Bertema;

3) Taman Pentas Pertunjukan Satwa; dan

4) Taman Rekreasi Buatan Lainnya.

f. Jasa Impresariat/Promotor.

g. Rekomendasi Penyelenggaraan Kegiatan/Pertunjukan/ Lomba.

13.8. Bidang Usaha Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif,

Konferensi dan Pameran.

13.9. Bidang Usaha Informasi Pariwisata.

13.10. Bidang Usaha Jasa Konsultasi Pariwisata

13.11. Bidang Usaha Jasa Pramuwisata

13.12. Bidang Usaha Wisata Tirta meliputi jenis usaha:

a. Wisata Arung Jeram;

b. Wisata Dayung;

c. Wisata Selam;

d. Wisata Memancing;

e. Wisata Selancar; f. Wisata Olahraga Tirta (Water Sport);

g. Dermaga Wisata;

h. Wisata Perahu Layar; dan

i. Wisata Tirta sejenis lainnya.



2.4. SUMBERDAYA MANUSIA

Penyelenggaraan PTSP pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Badung didukung oleh Sumberdaya Manusia (SDM)

Aparatur sebanyak 164 orang yang terdiri dari 126 orang ASN (Aparatur Sipil

Negara) dan 2 orang THL (Tenaga Harian Lepas) dan 36 orang tenaga Non

PNS.

SDM Aparatur tersebut terdiri dari 1 (satu) orang pejabat eselon II, 9 (sembilan)

orang pejabat eselon III, 26 (dua puluh enam) pejabat eselon IV dan 92

(sembilan puluh dua) staf yang terdistribusi pada Sekretariat dan 8 (delapan)

Bidang dengan jabatan, golongan dan tingkat pendidikan sebagai berikut :

1. Jabatan :

a. Kepala Dinas sebanyak : 1 orang

b. Sekretaris sebanyak : 1 orang

c. Kepala Bidang sebanyak : 8 orang

d. Kepala Sub Bagian sebanyak : 3 orang

e. Kepala Seksi sebanyak : 23 orang

f. Staf : 92 orang

2. Golongan :

a. Golongan IV sebanyak : 12 orang

b. Golongan III sebanyak : 96 orang

c. Golongan II sebanyak : 20 orang

3. Tingkat Pendidikan :

a. Pasca Sarjana (S2) sebanyak : 20 orang

b. Sarjana (S1) sebanyak : 85 orang

c. Diploma sebanyak : 2 orang

d. SMA/sederjat sebanyak : 21 orang

Secara rinci profil sumberdaya aparatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung ditunjukan pada Table 2.1.



Tabel 2.1

Profil Sumberdaya Manusia DPMPTSP Kabupaten Badung

I II III IV IV III II I S2 S1SARM

UDDIPLO

MASMA SMP SD

1 Kepala DPMPTSP 1 1 1 1

2 Sekretaris DPMPTSP 1 1 1 1a Kasubag. Umum dan Kepegawaian 1 1 1 1b Kasubag. Keuangan 1 1 1 1c Kasubag. Perencanaan dan Pelaporan 1 1 1 1d Staff 15 7 2 13 7 22

3 Kabid Program dan Informasi 1 1 1 1a Kasi. Pendataan dan Perencanaan 1 1 1 1b Kasi. Pelaporan dan Evaluasi 1 1 1 1c Kasi. Sistem Informasi dan Manajemen 1 1 1 1d Staff 1 1 1 1 2

4 Kabid Pengembangan Penanaman Modal 1 1 1 1a Kasi. Analisa Potensi 1 1 1 1b Kasi. Deregulasi 1 1 1 1c Kasi. Pemberdayaan Usaha Daerah 1 1 1 1d Staff 3 2 1 3

5 Kabid Promosi Kerjasama Penanaman Modal 1 1 1 1a Kasi. Promosi - - - -b Kasi. Analisa Dampak Promosi 1 1 1 1c Kasi. Pengembangan Kerjasama 1 1 1 1d Staff 1 1 1 1 2

6 Kabid Pengendalian Pelaksanaan Penanaman 1 1 1 1Modala Kasi. Pemantauan dan Pengawasan 1 1 1 1b Kasi. Pembinaan 1 1 1 1c Kasi. Analisa Dampak Penanaman Modal 1 1 1 1d Staff 4 1 4 1 5

7 Kabid Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan 1 1 1 1Pembangunana Kasi. Verifikasi Perizinan Pemerintahan dan 1 1 1 1

Pembangunanb Kasi. Penerbitan Perizinan Pemerintahan dan 1 1 1 1

Pembangunanc Kasi. Evaluasi dan Pelaporan Perizinan 1 1 1 1

Pemerintahan dan Pembangunand Staff 13 7 13 7 20

8 Kabid Pelayanan Perizinan Ekonomi 1 1 1 1a Kasi. Verifikasi Perizinan Ekonomi 1 1 1 1b Kasi. Penerbitan Perizinan Ekonomi 1 1 1 1c Kasi. Evaluasi dan Pelaporan Perizinan 1 1 1 1

Ekonomid Staff 15 1 12 2 15

9 Kabid Pelayanan Perizinan Kesejahteraan 1 1 1 1Rakyat dan Non Perizinana Kasi. Verifikasi Perizinan Kesejahteraan 1 1 1 1

Rakyat dan Non Perizinanb Kasi. Penerbitan Perizinan Kesejahteraan 1 1 1 1

Rakyat dan Non Perizinanc Kasi. Evaluasi dan Pelaporan Perizinan 1 1 1 1

Kesejahteraan Rakyat dan Non Perizinand Staff 19 1 18 2 20

10 Kabid Pengaduan dan Pelaporan 1 1 1 1a Kasi. Pengaduan dan Informasi Layanan 1 1 1 1b Kasi. Kebijakan Advokasi Layanan 1 1 1 1c Kasi. Peningkatan dan Peloparan Layanan 1 1 1 1d Staff 1 2 1 2 3

1 9 26 12 96 20 20 85 2 21 128Jumlah

Jumlah

Eselon

Jabatan No

Golongan Tingkat Pendidikan



2.5. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana merupakan perlengkapan yang digunakan dalam

melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung. Adapun sarana dan prasarana yang

terdapat pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Badung sebagaimana dimuat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2

Sarana dan Prasarana DPMPTSP Kabupaten Badung

NO NAMA BARANG JUMLAH BARANG

KEADAAN BARANG

BAIK KURANG

BAIK BURUK

1 Mobil Dinas Station Wagon 20 X

2 Sepeda Motor Dinas 28 X

3 Multi Meter 8 X

4 Global Positioning System 4 X

5 Scanner 11 X

6 Air Conditioning Unit 10 X

7 Mesin Ketik Manual Standar (14-16) 1 X

8 Mesin Absen (Time Recorder) 1 X

9 Mesin Fotocopy dengan Kertas

Biasa Double Folio 1 X

10 Rak Besi/ Metal 16 X

11 Filling Kayu 5 X

12 Band Kas 2 X

13 Lemari Kayu 20 X

14 Papan Visuil 10 X

15 Alat Penghancur Kertas 1 X

16 Papan Nama Instansi 1 X

17 Papan Pengumuman 3 X

18 Mesin Absensi 1 X

19 Alat Pemotong Kertas 1 X

20 Overhead Projector 5 X

21 Hand Metal Detector 1 X

22 Display 6 X



23 Alat Kantor Lainnya 55 X

24 Lemari Kayu 36 X

25 Rak Kayu 24 X

26 Meja Kayu Rotan 46 X

27 Kursi Besi/Metal 6 X

28 Kursi Kayu Rotan/Bambu 36 X

29 Tempat Tidur Kayu (Lengkap) 1 X

30 Meja Rapat 39 X

31 Meja Reseption 3 X

32 Meja Tambahan 5 X

33 Meja Bundar 3 X

34 Kursi Rapat 137 X

35 Kursi Tamu 6 X

36 Kursi Putar 21 X

37 Meja Komputer 19 X

38 Sofa 16 X

39 Lemari Pakaian 1 X

40 Moubiler Lainnya 7 X

41 Jam Elektronik 20 X

42 Mesin Penghisap Debu 1 X

43 Lemari Es 1 X

44 Ac Unit 13 X

45 AC Split 7 X

46 Kompor Gas 1 X

47 Alat Dapur Lainnya 7 X

48 Tabung Gas 1 X

49 Televisi 17 X

50 Amplifiler 1 X

51 Loudspeaker 3 X

52 Sound System 1 X

53 Microphone 1 X

54 Unit Power Supply 29 X

55 Camera Video 8 X

56 Camera Film 3 X

57 Dispenser 15 X

58 Coofie Maker 1 X

59 Alat Rumah Tangga Lainnya 13 X

60 Kabel Coak 2 X

61 Layar Proyektor 6 X



62 Mainframe 1 X

63 Mini Komputer 22 X

64 Komputer 62 X

65 Local Area Network (LAN) 1 X

66 Personal Komputer Lain-lain 17 X

67 P.C Unit 63 X

68 Laptop 87 X

69 Hard Disk 5 X

70 Card Reader 2 X

71 Printer 123 X

72 External 2 X

73 Peralatan Personal Komputer Lain-Lain 6 X

74 Server 3 X

75 Peralatan Jaringan Lain-lain 2 X

76 Meja Kerja Pejabat Eselon II 1 X

77 Meja Kerja Pejabat Eselon III 9 X

78 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 27 X

79 Meja Kerja Pegawai Non Struktural 69 X

80 Meja Rapat Pejabat Eselon II 1 X

81 Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 X

82 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 9 X

83 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 32 X

84 Kursi Kerja Pegawai Non Struktural 79 X

85 Kursi Rapat Pejabat Eselon III 3 X

86 Kursi Hadap Depan Meja Kerja Pejabat

Eselon II 2 X


Eselon III 8 X


Eselon IV 6 X


Lain-lain 28 X

90 Lemari Arsip untuk Arsip Dinamis 7 X

91 Meja Kerja 95 X

92 Kursi Kerja 120 X

93 Lemari Arsip 4 X

94 Telepon Mobile 16 X

95 Facsimile 2 X

96 Papan Bergerak 3 X



Gambar 2.2

Sarana dan Prasarana DPMPTSP Kabupaten Badung



BAB III

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2019

3.1. RENCANA STRATEGIS

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk

menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.

Pada hakekatnya penyusunan Rencana Strategis merupakan upaya untuk

menyelaraskan visi dan misi pemerintah daerah dengan potensi, peluang dan

kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja melalui

tahapan implementasi untuk menuju tujuan akhir yang hendak dicapai.

Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2017 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung terbentuk berdasarkan Perda Kabupaten

Badung Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah yang mempunyai tugas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Bidang

Penanaman Modal dan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan

Nonperizinan.

Rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Badung merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka

menengah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Daerah Semesta Berencana Kabupaten Badung

guna mendukung pencapaian Visi pembangunan Kabupaten Badung Tahun

2016-2021 yaitu “Memantapkan Arah Pembangunan Badung Berlandaskan Tri Hita Karana Menuju Masyarakat yang Maju, Damai dan Sejahtera.”



Gambar 3.1.

Visi dan Misi Kabupaten Badung Tahun 2016-2021

Untuk mewujudkan visi tersebut disusun 9 (Sembilan) misi yang merupakan janji

politik Bupati dan Wakil Bupati kepada masyarakat. Sesuai dengan tujuan

RPJMD Kabupaten Badung, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Badung bersama-sama Perangkat Daerah Penyelenggara

Pelayanan Publik lain mengampu misi kedua yaitu:

“Memantapkan kualitas pelayanan publik melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi.”

Dalam upaya mencapai tujuan dari misi kedua RPJMD tersebut, maka

ditetapkan sasaran dan indikator kinerja sebagaimana dimuat pada Tabel 3.1.



Tabel 3.1

Tujuan Misi Kedua RPJMD Kabupaten Badung Tahun 2016-2021

Tujuan Sasaran

Indikator Kinerja

Sasaran/ Utama

Target Kinerja Sasaran/Utama

2016

2017

2018

2019

2020

2021

Terwujudnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik

Meningkatnya hasil survey kepuasan masyarakat

Interpretasi hasil survey kepuasan masyarakat

Baik baik Baik baik Baik sangat baik

Meningkatnya pelayanan publik yang transparan, cepat dan mudah

Persentase penyelenggara pelayanan publik berkategori baik

44 % 50 % 59 % 68 % 77 % 86 %

Sumber : Renstra DPMTSP Kab. Badung Tahun 2016-2021

Berdasarkan Tabel 3.1 diatas diuraikan salah satu tujuan dari Misi kedua RPJMD

Kabupaten Badung 2016-2021 yang diampu oleh Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung yang dijadikan pedoman

dalam menyusun Rencana Strategis pelaksanaan program dan kegiatan melalui

proses yang sistematis dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan Misi sebagaimana diuraikan diatas, maka disusun 3 (tiga)

sasaran strategis dan 7 (tujuh) Indikator Kinerja Utama Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung, yang ditunjukan pada

Tabel 3.2.



Tabel 3.2

Indikator Kinerja Utama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

I Meningkatnya Pertumbuhan

Investasi

1. Persentase Realisasi Investasi

2. Persentase permasalahan

PMA/PMDN yang difasilitasi

II Meningkatnya kepuasan

masyarakat terhadap pelayanan

publik di bidang perizinan dan

non perizinan

3. Persentase izin dan non izin yang

terbit tepat waktu

4. Persentase layanan perizinan dan

non perizinan yang berbasis

teknologi informasi komunikasi

III Meningkatkan kapasitas dan

integritas aparatur dalam

penyelenggaran pelayanan prima

5. Persentase penerapan sistem

manajemen mutu pelayanan prima

6. Persentase aparatur yang

berkompeten

7. Persentase pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti


Hubungan antara Tujuan, Sasaran Jangka Menengah dan Target Pencapaian

Daerah secara rinci diuraikan pada Tabel 3.3.



Tabel 3.3

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung

No. TUJUAN SASARAN INDIKATOR

SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN TAHUN

2017 2018 2019 2020 2021

1 Terwujudnya pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat dalam bidang penanaman modal, perizinan dan non perizinan

1. Meningkatnya pertumbuhan investasi

1. Persentase realisasi investasi

82% 85% 87% 90% 95%

2. Persentase permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi

100% 100% 100% 100% 100%

2. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang perizinan dan non perizinan

3. Persentase izin dan non izin yang terbit tepat waktu

91% 92% 94% 96% 98%

4. Persentase layanan perizinan dan non perizinan yang berbasis teknologi informasi komunikasi

33% 55% 66% 77% 88%

3. Meningkatkan kapasitas dan integritas aparatur dalam penyelenggaraan pelayanan prima

5. Persentase penerapan sistem manajemen mutu pelayanan prima

20% 47% 55% 65% 77%

6. Persentase aparatur yang berkompeten

45% 60% 75% 80% 95%

7. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100% 100% 100% 100% 100%




Sesuai dengan perubahan nomenklatur kelembagaan, Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung tidak hanya fokus pada

sasaran peningkatan kualitas pelayanan perizinan dan nonperizinan melainkan

lebih luas pada bidang urusan penanaman modal. Ketiga sasaran yang

diupayakan terwujud pada dasarnya adalah saling terkait, bersinergi dalam

mewujudkan tujuan. Ketiga sasaran tersebut merupakan aspek perencanaan,

aspek proses, dan aspek sumberdaya manusia.

Pemetaan target kinerja sasaran per tahun secara bertahap dan berkelanjutan

diyakini mempu meningkatkan kualitas pelayanan publik secara signifikan dan

berpengaruh langsung terhadap pencapaian indikator kinerja misi kedua RPJMD

Kabupaten Badung.

3.2. RENCANA KINERJA

Tabel 3.4

Rencana Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2019

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET

TAHUN 2019

1 Meningkatnya pertumbuhan investasi

1. Persentase realisasi investasi 87%

2. Persentase permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi 100%

Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang perizinan dan non perizinan

3. Persentase izin dan non izin yang terbit tepat waktu 94%

4. Persentase layanan perizinan dan non perizinan yang berbasis teknologi informasi komunikasi

66%

Meningkatkan kapasitas dan integritas aparatur dalam penyelenggaraan pelayanan prima

5. Persentase penerapan sistem manajemen mutu pelayanan prima 55%

6. Persentase aparatur yang berkompeten 75%

7. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100%



Pada Tahun Anggaran 2019 sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis

dan Indikator Kinerja Utama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2016-2021, melaksanakan 11 Program

yang terdiri dari 51 Kegiatan. Yang merupakan Program Utama dan Prioritas

meliputi 7 Program dengan 31 Kegiatan. Keseluruhan program dan kegiatan

dialokasikan anggaran sebesar Rp. 29.147.921.782,00 yang terdiri atas Belanja

Tidak Langsung sebesar Rp. 23.263.308.672,00 dan Belanja Langsung sebesar

Rp. 5.884.613.110,00 seperti diuraikan pada Tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.5

Alokasi Anggaran Belanja Tahun Anggaran 2019 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Badung

No Uraian Anggaran

I PENDAPATAN Rp. 36.190.936.473,00

Pendapatan Asli Daerah

1. Hasil Retribusi Daerah

2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

Rp. 36.190.936.473,00

Rp. 36.165.936.473,00

Rp. 25.000.000,00

II BELANJA Rp. 29.147.921.782,00

Belanja Tidak Langsung

Belanja Langsung

a. Belanja Pegawai

b. Belanja Barang dan Jasa

c. Belanja Modal

Rp. 23.263.308.672,00

Rp. 5.884.613.110,00

Rp. 23.852.350.672,00

Rp. 5.095.571.110,00

Rp. 200.000.000,00

Sumber : Perda APBD Kabupaten Badung Tahun 2019



3.3. PENETAPAN KINERJA

Penetapan Kinerja merupakan amanat Inpres Nomor 5 Tahun 2004 dan Surat

Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

SE/31/M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja. Penetapan Kinerja

merupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk

mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu

dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dikelolanya.

Tujuan khusus Penetapan Kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,

transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen antara Kepala

Perangkat Daerah dengan Bupati, sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan

tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung

telah membuat Penetapan Kinerja Tahun 2019 sesuai dengan kedudukan, tugas

dan fungsi yang telah ditetapkan. Penetapan Kinerja tersebut merupakan tolok

ukur evaluasi akuntabilitas kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung pada akhir Tahun 2019, yang disusun

berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2019 yang telah ditetapkan.

Dalam mewujudkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019, maka telah

direncanakan kinerja program dan kegiatan untuk pencapaian target dan

sasaran sebagai berikut :

a. Untuk pencapaian Sasaran Strategis 1 :

Mewujudkan Pertumbuhan Investasi, dilaksanakan dengan kegiatan meliputi:

1. Pembinaan dan Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Penanaman

Modal di Kabupaten Badung;



2. Pemantauan dan Pengawasan Penanaman Modal di Kabupaten

Badung;

3. Analisa Dampak Atas Pemantauan Penanaman Modal di Kabupaten

Badung;

4. Pemberdayaan Usaha Daerah di Bidang Penanaman Modal;

5. Penyusunan Analisa Dampak Promosi Penanaman Modal terhadap

Realisasi Investasi;

6. Penyusunan Rencana Usulan Potensi Penanaman Modal;

7. Informasi Investasi Untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah; 8. Penyusunan Master Plan Ranperda dan Rancangan Peraturan Bupati

tentang Penyelenggaraan Reklame di Kabupaten Badung;

9. Pembinaan Perizinan bagi Pengusaha UMKM; dan

10. Pemberdayaan UMKM Melalui Kemitraan Usaha Bagi Pelaku UMKM.

b. Untuk pencapaian Sasaran Stategis 2 :

Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di Bidang

Perizinan dan Nonperizinan, dilaksanakan dengan kegiatan meliputi :

1. Verifikasi Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan

Pembangunan;

2. Penerbitan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan

Pembangunan;

3. Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan

Pemerintah dan Pembangunan;

4. Penyelenggaraan Pelayanan Prima Perizinan dan Non Perizinan Pada

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

5. Verifikasi Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi;

6. Penerbitan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi;

7. Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan

Ekonomi;



8. Verifikasi Perizinan Kesra dan Nonperizinan Bidang Pelayanan

Perizinan Kesra dan Nonperizinan;

9. Penerbitan Perizinan Kesra dan Nonperizinan Bidang Pelayanan

Perizinan Kesra dan Nonperizinan;

10. Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Kesra dan Nonperizinan Bidang

Pelayanan Perizinan Kesra dan Nonperizinan;

11. Bantuan Teknis Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

12. Pelayanan Pengaduan Perizinan di Kabupaten badung;

13. Monitoring dan Evaluasi Pengaduan Pelayanan Perizinan di Kabupaten

Badung;

14. Pengembangan dan Pengintegrasian Sistem informasi pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

15. Publikasi Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan di Kabupaten Badung;

16. Pemutakhiran Data Website Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu;

17. Pameran Festival Budaya Pertanian; 18. Pemutakhiran Data Base Perizinan Kabupaten Badung; dan

19. Pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Perizinan Kabupaten

Badung.

c. Untuk pencapaian Sasaran Stategis 3 :

Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Aparatur Dalam Penyelenggaraan

Pelayanan Prima , dilaksanakan dengan kegiatan meliputi :

1. Bimtek Mal Pelayanan Publik pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu; dan

2. Pendampingan dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu, ISO

9001:2015.



BAB IV

PENYELENGGARAAN PTSP KABUPATEN BADUNG 4.1 MANAJEMEN PTSP

Sesuai ketentuan Pasal 15, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun

2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah,

disebutkan bahwa DPMPTSP wajib menerapkan manajemen PTSP dalam

menyelenggarakan pelayanan perizinan dan nonperizinan. Manajemen PTSP

dimaksud meliputi : a) pelaksanaan pelayanan; b) pengelolaan pengaduan

masyarakat; c) pengelolaan informasi; d) pengawasan internal; e) penyuluhan

kepada masyarakat; dan f) pelayanan konsultasi.

Disamping manejemen PTSP tersebut diatas, Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung juga telah menerapkan

Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001;2015 berupa kegiatan terkoordinasi

untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu. Strategi

penerapan dan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001;2015 adalah

pelibatan total seluruh personil dari manajemen puncak sampai pegawai

paling bawah dalam proses pelayanan. Titik berat Sistem Manajemen Mutu

adalah kesadaran akan kualitas serta perbaikan yang berkesinambungan.

Dengan diterapkannya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001;2015 pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung

maka terbangun komitmen kolektif dan konsistensi dalam menyelenggarakan

pelayanan publik yang lebih lebih berkualitas, terstandar serta transparan

khususnya dalam layanan perizinan dan nonperizinan.



4.2 MAKLUMAT PELAYANAN

Penyelenggara pelayanan publik wajib menyusun dan menetapkan Maklumat

Pelayanan yang merupakan pernyataan kesanggupan penyelenggara dalam

melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan serta wajib

dipublikasikan secara jelas dan luas kepada masyarakat.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Badung dalam menyelenggarakan pelayanan Perizinan dan Nonperizinan telah

menetapkan Maklumat Pelayanan, sesuai Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Maklumat Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung



4.3 STANDAR PELAYANAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

A. Standar Pelayanan

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik, baik yang

memberikan pelayanan kepada masyarakat secara langsung maupun tidak

langsung wajib menyusun, menetapkan, dan menerapkan Standar Pelayanan

untuk setiap jenis pelayanan sebagai tolok ukur dalam penyelenggaraan

pelayanan di lingkungan masing-masing.

Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan

dinyatakan bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik wajib menyusun,

menetapkan dan menerapkan Standar Pelayanan dengan memperhatikan

kemampuan penyelenggara, kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan.


telah menetapkan Standar Pelayanan mengacu pada ketentuan tersebut diatas.

B. Standar Operasional Prosedur

Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar

Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota,

maka setiap OPD di masing-masing Kabupaten / Wajib menyusun Standar

Operasional Prosedur (SOP) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.


dalam melaksanakan tugas dan fungsinya baik di bidang Penanaman Modal

maupun Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan telah memiliki Standar

Operasional Prosedur (SOP) sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan sesuai

Surat Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu



Pintu Kabupaten Badung Nomor 44 Tahun 2018 tentang Standar Operasional

Prosedur Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Badung, yang ditetapkan Tanggal 27 Juli 2018.

Adapun jenis-jenis SOP yang ada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung sebagai berikut :

1. SOP Surat Masuk

2. SOP Pembuatan Laporan Absensi Pegawai

3. SOP Pembuatan Usulan Cuti

4. SOP Pembuatan Usulan Kartu Kepegawaian dan Rekomendasi Ijin Belajar

5. SOP Pembuatan Usulan Kenaikan Pangkat, Pensiun, Gaji Berkala, dan

Pemberian Tanda Jasa

6. SOP Penyusunan Daftar Nominatif Pegawai

7. SOP Penyusunan Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

8. SOP Laporang Penggunaan Barang

9. SOP Penerimaan Retribusi Harian

10. SOP Penyampian Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerima

11. SOP Pembuatan Anggaran Kas

12. SOP Pencatatan Transaksi Non Tunai

13. SOP Pengajuan SPP GU

14. SOP Pengajuan SPP UP

15. SOP Register SP2D

16. SOP Penyampian SPJ Bendahara Pengeluaran

17. SOP Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

18. SOP Laporan Keuangan

19. SOP Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA)

20. SOP Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RENJA)

21. SOP Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

22. SOP Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)

23. SOP Penyusunan Penetapan Kinerja (PK)

24. SOP Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU)



25. SOP Penyusunan LAKIP

26. SOP Pengelolaan Informasi Publikasi Pelayanan Perizinan

27. SOP Perbaikan SIM Perizinan

28. SOP Pemrosesan Izin – Dengan Survey Dengan Retribusi

29. SOP Pemrosesan Izin – Dengan Survey Tanpa Retribusi

30. SOP Perizinan – Tanpa Survey Tanpa Retribusi

31. SOP Evaluasi dan Pelaporan Izin

32. SOP Pemrosesan Izin Online – SIUP dan TDP

33. SOP Pemrosesan Izin Online – SPIPISE

34. SOP Penyusunan Rencana Informasi Penananman Modal

35. SOP Penyusunan Rencana Usulan Potensi Penanaman Modal

36. SOP Pembuatan Deregulasi/Kebijakan Penanaman Modal

37. SOP Penyusunan Kajian Kebijakan Penanaman Modal Lingkup Daerah

Berdasarkan Sektor Usaha dan Wilayah

38. SOP Penyusunan Database dan Peta Potensi Investasi Penanaman Modal

39. SOP Penyusunan Potensi Investasi Unggulan

40. SOP Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal

41. SOP Analisa Dampak Promosi Penanaman Modal

42. SOP Pemberdayaan Usaha Dearah di Bidang Penanaman Modal

43. SOP Pemantauan Pengawasan Penanaman Modal

44. SOP Pembinaan Penanaman Modal

45. SOP Analisa Dampak Penanaman Modal

46. SOP Layanan Pengaduan

47. SOP Layanan Mediasi

48. SOP Penyusunan Laporan Pengaduan

49. SOP Monitoring Pengaduan



4.4 SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

Pelayanan Publik merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk

memenuhi kebutuhan dasar sesuai hak-hak dasar setiap warga negara dan

penduduk atas suatu barang, jasa dan /atau pelayanan administrasi yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan

publik. Perangkat Daerah dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan

publik/masyarakat agar dapat memperoleh pelayanan yang diinginkan dan

memuaskan.

Pelayanan prima merupakan suatu layanan yang diberikan kepada

publik/masyarakat yang mampu memuaskan pihak yang dilayani, hal tersebut

sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman

Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Demikian pentingnya pelayanan publik yang diberikan Perangkat Daerah

Kabupaten Badung kepada masyarakat dengan program reformasi nasional

sehingga tidak akan ada artinya jika pelayanan publik ternyata masih buruk.

Survei kepuasan masyarakat merupakan salah satu alat yang dapat digunakan

oleh unit pelayanan publik untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja pelayanan

yang dilaksanakan oleh unit tersebut. Survei kepuasan masyarakat wajib

dilaksanakan oleh seluruh unit pelayanan publik sebagaimana telah diamanatkan

oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Hasil

Survei kepuasan masyarakat Tahun 2019 pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung mencapai nilai Indek

Kepuasan Masyarakat (IKM) yaitu : 90,85 dengan kualitas pelayanan Sangat

Baik.



Gambar 4.2.

Grafik Indeks Kepuasan Masyarakat Dinas Penanaman dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

SSuurrvveeii KKeeppuuaassaann MMaassyyaarraakkaatt

((SSKKMM)) EElleekkttrroonniikk



4.5 PENGELOLAAN PENGADUAN

Pengelolaan pengaduan merupakan proses penanganan pengaduan mulai dari

tahap penyeleksian, penelaahan, dan pengklasifikasian sampai dengan

kepastian penyelesaian pengaduan.

Penyelenggara pelayanan publik berkewajiban menyediakan sarana pengaduan

dan menugaskan pelaksana yang kompeten dalam pengelolaan pengaduan,

mengelola pengaduan yang berasal dari penerima pelayanan, rekomendasi

ombudsman, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam batas waktu tertentu.

Penyelenggara pelayanan publik juga berkewajiban menindaklanjuti hasil

pengelolaan pengaduan serta mengumumkan nama dan alamat penanggung

jawab pengelola pengaduan dan sarana pengaduan yang disediakan.

Pengelolaan Pengaduan pada Dinas Penanaman Modal dan pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Badung menggunakan dua sistem, yaitu dengan sistem

Manual dan sistem Online.

1. Sistem Manual

Dalam sistem manual ada beberapa jenis/cara pengaduan yang dapat

dilakukan oleh masyarakat atau pemohon yaitu melalui surat pengaduan

atau datang langsung dengan mengisi blanko pengaduan ke ruang

Apresiasi, Kritik, dan Saran atau melalui kotak pengaduan.

2. Sistem Online

Pengaduan dengan sistem Online, masyarakat/pemohon dapat

menyampaikan keluhan, saran, dan kritikan melalui beberapa

Aplikasi/media Online sebagai berikut :

- LAPOR SP4N

- SIDUMAS (Sistem Pengaduan Masyarakat)

- Siap Lapor (Sistem Informasi Advokasi, Pengaduan dan Pelaporan)

- Call Centre : 1500-273



- SMS Gateway

- Email : [email protected]

- Website : [email protected] - Infinity Omini Channel

- Facebook

- Instagram

- Twitter

Pengelolaan pengaduan di DPMPTSP Kabupaten Badung juga dilengkapi

Standar Opersional Prosedur (SOP) Pengaduan, Standar Pelayanan, dan Alur

Pengaduan. Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam pengelolaan

pengaduan di DPMPTSP Kabupaten Badung meliputi : komputer dan printer,

Head Set Call Center, Layar Monitor (LED) yang berfungsi untuk memonitor

pengaduan online, kotak surat pengaduan, meubelair, ATK, serta kendaraan

dinas. Adapun laporan pengaduan yang masuk ke DPMPSP Kabupaten Badung

pada Tahun 2019 dimuat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.

Laporan Pengaduan DPMPTSP Kabupaten Badung Tahun 2019

No Bulan Sarana Pengaduan Total Tindak Lanjut Prosentase Online Manual Sudah Belum 1 Januari 0 1 1 1 0 100 % 2 Februari 4 2 6 6 0 100 % 3 Maret 1 1 2 2 0 100 % 4 April 3 0 3 3 0 100 % 5 Mei 2 1 3 3 0 100 % 6 Juni 0 1 1 1 0 100 % 7 Juli 3 0 3 3 0 100 % 8 Agustus 3 1 4 4 0 100 % 9 September 3 0 3 3 0 100 %

10 Oktober 2 0 2 2 0 100 % 11 Nopember 2 0 2 2 0 100 % 12 Desember 2 0 2 2 0 100 %

Total 25 7 32 32 0 100%



Gambar 4.3.

Pengelolaan Pengaduan pada DPMPTSP Kabupaten Badung

4.6 INOVASI LAYANAN Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2014 tentang Pedoman Inovasi

Pelayanan Publik, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Badung terus menerus mengembangkan inovasi dalam

mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat. Beberapa inovasi pelayanan

yang telah dikembangkan meliputi :

1. Bigoss (Badung Investment Gateway Online Service System), merupakan

website yang memuat informasi peluang dan potensi investasi di Kabupaten

Badung;



2. LAPERON (Layanan Perizinan Online), merupakan aplikasi berbasis website

dan android (www.laperon.badungkab.go.id) untuk pelayanan 122 jenis

perizinan dan non perizinan secara online. Aplikasi LAPERON dilengkapi

Tanda Tangan Elektronik (TTE), QR Code dan telah terdaftar di Badan

Sertipikasi Elektronik (BSrE);

3. RIBON (Regu Izin Bermotor Online), merupakan aplikasi berbasis Android

untuk pelayanan antar-jemput permohonan izin khsusunya bagi masyarakat

yang belum paham layanan perizinan secara online.

4. UNDAGI (Unit Desain Arsitektur Gratis), merupakan inovasi jasa layanan

arsitektur gratis untuk pembuatan gambar IMB rumah tinggal satu lantai

khususnya bagi masyarakat yang memiliki lahan maksimal 200 m2;

5. Antrian Online, merupakan aplikasi berbasis website dan android untuk

pendaftaran antrian secara online sehingga pelaku usaha/masyarakat dapat

mengatur jadwal kedatangan ke DPMTSP Kabupaten Badung;

6. Siap Lapor (Sistem Informasi Advokasi, Pengaduan dan Pelaporan),

merupakan aplikasi berbasis website pada portal DPMTSP Kabupaten

Badung (www.dpmtpsp.badungkab.go.id);

7. Estimator IMB, merupakan aplikasi berbasis website yang dapat membantu

masyarakat menghitung perkiraan biaya retribusi Izin Mendirikan Bangunan

(IMB) secara mandiri;

8. Retribusi Online, merupakan aplikasi host to host antara DPMPTSP

Kabupaten Badung dengan PT. Bank BPD Bali untuk layanan pembayaran

retribusi perizinan secara elektronik melaui ATM, Mobile Banking maupun

Virtual Account 5044-No-Tagihan;

9. Survei Kepuasan Masyarkat (SKM) Elektronik, merupakan aplikasi berbasis

website untuk menilai kinerja DPMTSP Kabupaten Badung dalam

penyelenggaraan layanan perizinan dan nonperizinan sehingga dapat diketahui Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) secara real time; dan

http://www.laperon.badungkab.go.id/

http://www.dpmtpsp.badungkab.go.id/



10. Omni Channel, merupakan gabungan aplikasi call center 1500-273,

comment instagram, comment facebook maupun facebook massanger dalam

satu aplikasi omni channel yang berfungsi sebagai media informasi,

komunikasi dan pengaduan.

Gambar 4.4.

Inovasi Layanan pada DPMPTSP Kabupaten Badung

4.7 MAL PELAYANAN PUBLIK KABUPATEN BADUNG

Selain inovasi tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Badung telah membentuk

Mal Pelayanan Publik sesuai amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2017 tentang

Penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik, yang diresmikian oleh Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Bapak Drs.

Syafruddin, M.Si pada tanggal 17 September 2018.



Adapun tujuan dibentuknya Mal Pelayanan Publik (MPP) adalah memberikan

kemudahan, percepatan, keterjangkauan, keamanan masyarakat dalam

mendapatkan pelayanan dan meningkatkan daya saing global dalam

memberikan kemudahan berusaha di Kabupaten Badung.

A. Jumlah Instansi dan Jenis Layanan

Terdapat 27 Instansi yang bergabung pada Mal Pelayanan Publik Kabupaten

Badung dengan 145 jenis layanan dari Kementerian/Lembaga, BUMN,

BUMD, Badan Layanan Publik, Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Badung dan Swasta.

Gambar 4.5.

Instansi yang bergabung pada Mal Pelayanan Publik Kabupaten Badung



B. Jumlah Pengguna Layanan

Jumlah pengguna layanan untuk mengurus perizinan dan nonperizinan serta

dokumen administrasi lainnya yang dilayani oleh 27 Instansi yang bergabung

pada Mal Pelayanan Publik dalam periode Tahun 2019 mencapai 107.317

orang, dengan rincian dimuat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2.

Jumlah Pengguna Layanan pada Mal Pelayanan Publik Kabupaten Badung



C. Jumlah Petugas Layanan

Jumlah petugas layanan pada Mal Pelayanan Publik Kabupaten Badung

sebanyak 76 Orang, dengan rincian dimuat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3.

Jumlah Petugas Layanan pada Mal Pelayanan Publik Kabupaten Badung



4.8 PENYELENGGARAAN PENYULUHAN

Penyelenggaraan penyuluhan terkait layanan perizinan dan non perizinan

kepada masyarakat dilaksanakan melalui berbagai media sebagai berikut :

a. Media elektronik, meliputi : website, instagram, facebook, twitter, youtube,

omnichannel, televisi, media online serta aplikasi call center.

b. Media massa, meliputi : berita media massa, artikel dan liputan khusus; c. Media cetak, meliputi : brosur, buku profil, poster, neon box dan papan

informasi; dan

d. Pertemuan, meliputi : sosialisasi, pembinaan, bimbingan teknis, pelatihan,

workshop dan focus group discussion.

Beberapa kegiatan penyuluhan melalui pertemuan yang dilaksanakan pada

Tahun 2019 sebagai berikut :

a. Pembinaan dan fasilitasi penanaman modal di Kabupaten Badung berupa

pelatihan, workshop dan bimtek yang dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali

diikuti oleh perwakilan pelaku usaha sebanyak 150 orang, dengan materi

penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM); b. Sosialisasi dan bimbingan teknis Online Single Submission (OSS) yang diikuti

sekitar 300 orang dari perwakilan pelaku usaha serta Perangkat Daerah

terkait dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika; dan

c. Pembinaan terkait perizinan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Badung;

d. Forum Macthmaking antara pelaku usaha Menengah dan Besar dengan

pelaku UMKM di Kabupaten Badung yang diikuti sekitar 50 orang peserta;

e. Sosialisasi Peraturan Bupati Badung tentang Pengelolaan Rumah Kos yang

diikuti sekitar 250 orang dari perwakilan pelaku usaha dan asosiasi profesi

terkait.



Gambar 4.6.

Penyuluhan Perizinan Melalui Online Single Submission di Kabupaten Badung



4.9 PENYEDERHANAAN JENIS DAN PROSEDUR

Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan daya saing Daerah, maka penyelenggaraan PTSP di Kabupaten Badung menggunakan aplikasi online

serta pelayanan sistem paket perizinan dan nonperizinan paralel melalui

penyederhanaan jenis dan prosedurnya.

Pola penyederhanaan dimaksud dilaksanakan melalui sistem paket 1 (satu)

berkas permohonan untuk 5 (lima) jenis produk perizinan dan nonperizinan.

Melalui sistem paket ini, terdapat penyederhanaan persyaratan yang

sebelumnya dilengkapi berulang-ulang sehingga tidak efisien dan menyebabkan

masyarakat/pelaku usaha harus bolak-balik ke Kantor PTSP. Demikian pula

peninjauan lapangan dilaksanakan sekaligus sehingga masyarakat/pelaku usaha

dimudahkan.

Penyederhanaan jenis dan prosedur perizinan dan nonperizinan yang menjadi

kewenangan DPMTPSP Kabupaten Badung ditunjukan pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7.

Penyederhanaan Jenis dan Prosedur Perizinan dan Nonperizinan Pada PTSP Kabupaten Badung



Pemerintah juga telah menerbitkan kebijakan dalam penyederhanaan jenis dan

prosedur perizinan berusaha di Indonesia yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara

Elektronik atau Online Single Submission, sebagaimana Gambar 4.8.

Gambar 4.8.

Penyederhanaan Jenis dan Prosedur Perizinan Melalui Online Single Submission

4.10 PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN PENANAMAN MODAL

Untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Berusaha, maka Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung tidak

memberikan insentif berupa finansial, namun bagi penanam modal dengan nilai

investasi mulai Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) keatasdiberikan

pelayanan prioritas, fasilitas prioritas serta layanan berbantuan dari tahap awal

sampai akhir (end to end). Demikian pula bagi para penanam modal yang tidak

menggunakan pihak ketiga/kuasa dalam permohonan perizinan dan

nonperizinan diberikan kemudahan layanan dan percepatan penyelesaian

perizinan dan nonperizinan yang diperlukan.



4.11 JUMLAH IZIN DAN NON IZIN TERBIT

Jumlah izin dan non izin yang terbit Tahun 2019 pada Dinas Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebanyak 8.144, dengan rincian dimuat pada

Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Jumlah Izin dan Non Izin Terbit Tahun 2019

1 INFORMASI TATA RUANG 4248

2 REKLAME NON INSIDENTIL 252

3 REKLAME INSIDENTIL 2

4 IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) 1666

5 TDUP (TANDA DAFTAR USAHA PARIWISATA) 296

6 SIUP-MB (SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL) 207

7 IUTS (IZIN USAHA TOKO SWALAYAN) 32

8 IUTS (IZIN USAHA TOKO SWALAYAN) 24 JAM 4

9 IUPP (IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN) 2

10 TDG (TANDA DAFTAR GUDANG) 6

11 IUI (IZIN USAHA INDUSTRI) 8

12 PERSETUJUAN PENGGUNAAN BANGUNAN (PPB) 8

13 IZIN PENYELENGGARAAN MEDIK DASAR (KLINIK PRATAMA) 10

14 IZIN PENYELENGGARAAN MEDIK DASAR (KLINIK UTAMA) 4

15 IZIN PELAYANAN MEDIK SPESIALIS (RS TIPE C) 2

16 SURAT IZIN APOTIK (SIA) 54

17 IZIN TOKO OBAT 7

18 IZIN PENYELENGGARAAN OPTIKAL 7

19 SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (SPPIRT) 48

20 SERTIFIKAT LAIK SEHAT HOTEL/PENGINAPAN, RESTORAN/ RUMAH MAKAN 91

21 IZIN PEMBUANGAN/ PEMANFAATAN AIR LIMBAH TANAH 24

22 IZIN PENYIMPANAN/ PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) 53

23 IZIN PERFILMAN, TELEKOMUNIKASI PERDESAAN, WARTEL, WARSEL, WARNET 1

7032

JENIS IZIN DAN NON IZIN TOTAL

TOTAL

NO



4.12 RENCANA DAN REALISASI INVESTASI

Adapun rencana dan realisasi investasi yang menjadi target dan realisasi PMA

dan PMDN di Kabupaten Badung sesuai Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Rencana dan Realisasi Investasi di Kabupaten Badung Tahun 2019

No Indikator

Kinerja Triwulan I

(Rp) Triwulan II

(Rp) Triwulan III

(Rp) Triwulan IV

(Rp) Total

1 Realisasi Investasi PMDN

601.975.840.205 2.515.087.892.376 556.277.480.525 434.756.077.622

Realisasi Investasi PMA

769.916.389.266 1.096.246.349.905 855.561.353.501 1.647.593.935.608

Total 1.371.892.229.471 3.611.334.242.281 1.411.838.834.026 2.082.350.013.230 8.477.415.319.008

2 Rencana/Target PMDN

9.149.422.518.291 1.819.874.988.173 8.640.329.087.077 5.944.788.512.753

Rencana/Target PMA

7.607.882.466.316 12.472.207.919.403 40.097.580.823.189 1.355.253.391.950

Total 16.757.304.984.607 14.292.082.907.576 48.737.909.910.266 7.300.041.904.703 87.087.339.707.152

3 Permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi

32 0 35 46

113 Perusahaan

yang dibina

150

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa persentase realisasi investasi

pada triwulan IV dari target Rp. 6.000.000.000.000,00 (enam triliyun rupiah)

mencapai 141,29% yang dihitung dengan formula = realisasi / target x 100%,

sebagai berikut :

8.477.415.319.008,00 N = x 100%

6.000.000.000.000,00

= 141,29 %



4.13 KENDALA DAN SOLUSI

a. Kendala :

1. Ketentuan Pasal 9 dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138

Tahun 2017 khususnya pada Ayat (1) Dalam penyelenggaraan

pelayanan Perizinan dan Nonperizinan, PTSP bertanggung jawab secara administratif, sedangkan tanggung jawab teknis berada pada

perangkat daerah terkait. Hal ini kontradiktif dengan kebijakan

percepatan kemudahan berusaha serta difinisi dari penyelenggaraan

PTSP yaitu kegiatan penyelenggaraan Perizinan dan Nonperizinan yang

proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai tahap

terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu

tempat. Jika semua tanggungjawab teknis melalui perangkat daerah

terkait, maka membuat proses pelayanan dan birokrasi menjadi panjang

serta berbelit-belit.

2. Ketentuan Pasal 9 dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138

Tahun 2017 khususnya pada Ayat (2) Pengawasan dan evaluasi setelah

terbitnya Perizinan dan Nonperizinan dilakukan dan menjadi tanggung

jawab perangkat daerah terkait, sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Ketentuan pada Ayat (2) ini perlu diselaraskan

dengan pembentukan Perangkat Daerah terutama terkait Tugas dan

Fungsi Perangkat Daerah teknis sebagaimana ketentuan Peraturan

Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah, agar fungsi pengawasan dan evaluasi berjalan

efektif.

3. Terbitnya kebijakan dan regulasi dari Pemerintah Pusat terkait

percepatan kemudahan berusaha sebagaimana amanat Peraturan

Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan

Berusaha serta Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang

Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, belum



seluruhnya ditindaklanjuti dengan penerbitan Norma, Pedoman, Standar

dan Kriteria (NSPK) dari Kementerian/Lembaga terkait, sehingga

penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan masih

menggunakan regulasi lama yang tidak sesuai dengan semangat dari

penyelenggaraan kemudahan berusaha dan peningkatan daya saing

daerah.

4. Perlindungan hukum dalam penyelenggaraan PTSP Daerah perlu

dipertegas dan ditungkan dalam Regulasi.

5. Beberapa Kementerian/Lembaga membuat aplikasi sektoral antara lain

SIM-BG, SiCantik Clode, SiInas, dan aplikasi lainnya untuk pemenuhan

komitmen atas perizinan berusaha yang diterbitkan melalui Online Single

Submission, membuat DPMPTSP Kabupaten Badung kesulitan karena

jika menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut maka harus migrasi dari

aplikasi yang selama ini telah dipergunakan secara efektif dan mudah

dikembangkan sesuai kebutuhan daerah yaitu : LAPERON (Layanan

Perizinan Online).

6. Produk hukum daerah baik Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati

sebagai pedoman penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan di

Kabupaten Badung belum disesuaikan dengan kebijakan dan

perkembangan peraturan perundang-undangan terkini oleh Perangkat

Daerah teknis yang memiliki urusan dan kewenangan, sehingga untuk

penyederhanaan jenis dan prosedur perizinan dan nonperizinan sesuai

semangat penyelenggaraan PTSP Daerah belum berjalan optimal.

7. Terbatasnya penyelenggaraan Pelatihan atau Bimbingan Teknis terkait

penyelenggaraan PTSP Daerah dan Pelayanan Prima oleh

Kementerian/Lembaga kepada DPMTSP Kabupaten Badung.

8. Kebutuhan anggaran dalam penyelenggaran PTSP Daerah, pengembangan inovasi layanan serta pemberian reward dan insentif

bagi Penyelenggara PTSP Daerah yang berprestasi perlu diberikan DAK

(Dana Alokasi Khusus) dan/atau alokasi melalui APBD.



b. Solusi :

1. Terhadap ketentuan Pasal 9 Ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 138 Tahun 2017, tidak seluruhnya melalui perangkat daerah

teknis terkait. Lebih efektif dan efisien jika beberapa jenis layanan

perizinan dan non perizinan yang sudah didelegasikan oleh Bupati kepada

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Badung dapat dilaksanakan secara mandiri oleh DPMTSP

sepanjang memiliki sumberdaya Aparatur yang kompeten.

2. Mengevaluasi Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 20 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta

Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat

Daerah, agar fungsi pengawasan dan evaluasi terhadap perizinan yang

diterbitkan dituangkan dalam uraian tugas dan fungsi perangkat daerah

teknis terkait.

3. Melakukan penyesuaian Standar Pelayanan dan Standar Operasional

Prosedur (SOP) DPMPTSP Kabupaten Badung mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha

Terintegrasi Secara Elektronik dan NSPK yang telah terbit. Sedangkan

terhadap bidang usaha yang belum terbit NSPK pelayanan tetap

menggunakan regulasi yang berlaku. Untuk memastikan beberap kasus

yang belum memiliki NSPK dilakukan koordinasi secara intensif dan

dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik

Indonesia dan/atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

4. Mengusulkan agar diadakan Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 138 Tahun 2017 terkait perlindungan hukum terhadap

penyelenggara PTSP Daerah.



5. Pemerintah Kabupaten Badung telah mengirim surat permohonan kepada

Kementerian Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan

Informatika serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada

bulan Maret 2019 agar dapat difasilitasi dalam mengintegrasikan Aplikasi

LAPERON dengan OSS sehingga pemenuhan komitemen bagi pelaku

usaha cukup menggunakan LAPERON. Namun sampai saat ini

permohonan dari Pemerintah Kabupaten Badung belum direspon oleh

Kementerian/Lembaga yang membidangi.

6. Berkoordinasi dengan Perangkat Daerah pengampu urusan pemerintahan

daerah yang terkait dengan produk-produk hukum pelayanan perizinan

dan nonperizinan untuk merevisi dan/atau menyusun produk hukum baru

agar selaras dengan kebijakan dan regulasi terkini.

7. Mengadakan pelatihan atau bimbingan teknis penyelenggaraan

Pelayanan Prima melalui kegiatan APBD Kabupaten Badung dengan

mengundang narasumber yang ada di daerah.

8. Menyarankan agar Kementerian Keuangan menyiapkan DAK (Dana

Alokasi Khusus) dalam rangka Penyelenggaraan PTSP Daeerah.

Demikian menyarankan agar Kementerian Dalam Negeri menyusun Pedomon Pemberian reward atau insetif bagi Penyelenggara PTSP dalam

penyusunan APBD sebagai motivasi untuk meningkatkan mutu pelayanan

dan mewujudkan integritas aparatur.



BAB V

AKUNTABILITAS KINERJA

5.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI


telah melaksanakan tugas dan fungsi dalam rangka mencapai tujuan dan

sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Badung

Tahun 2016 – 2021. Upaya dimaksud dilaksanakan melalui tiga sasaran

strategis dan tujuh indikator kinerja, yang ditetapkan dalam Indikator Kinerja

Utama (IKU).

Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan melalui perbandingan antara target

kinerja yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja dengan realisasi capaian.

Pencapaian sasaran-sasaran strategis DPMPTSP Kabupaten Badung dapat

dilihat pada Gambar 5.1 dan Tabel 5.1.

Gambar 5.1. Tujuan, Sasaran dan IKU DPMPTSP Kabupaten Badung



Tabel 5.1. Pengukuran Kinerja Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2019

Sasaran Strategis I Meningkatnya Pertumbuhan Investasi

No Indikator Target Realisasi Capaian

1

2

Persentase Realisasi Investasi Persentase permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi

87 %

100 %

141,29 %

100 %

162,40 %

100 %

Sasaran Strategis II Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di Bidang

Perizinan dan Non Perizinan No Indikator Target Realisasi Capaian

1

2

Persentase izin dan non izin yang terbit tepat waktu Persentase layanan perizinan dan non perizinan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi

94 %

66 %

96,20 %

66, %

102,34 %

100 %

Sasaran Strategis III

Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Aparatur Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Prima

No Indikator Target Realisasi Capaian

1

2

3

Persentase penerapan sistem manajemen mutu pelayanan prima Persentase aparatur yang berkompeten Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

55 %

75 %

100 %

60 %

76,92 %

100 %

109 %

102,56 %

100



5.2 ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan selama

Tahun 2019, sesuai dengan Dokumen Penetapan Kinerja Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung dan Indikator

Kinerja Utama (IKU) diuraikan sebagai berikut :

Pencapaian target kinerja atas sasaran 1 dengan 2 indikator capaian dimuat

pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Capaian Sasaran Strategis I

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

No Indikator Target Realisasi Capaian 1

2

Persentase Realisasi Investasi Persentase Permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi

87 %

100 %

141,29 %

100 %

162,40 %

100 %

Analisa Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1:

1. Persentase Realisasi Investasi • Pengertian dari Realisasi Investasi adalah jumlah nilai investasi yang

terealisasi, dibagi nilai rencana investasi yang direncanakan pada tahun

bersangkutan untuk mendapatkan persentase dikalikan 100%.

• Nilai investasi yang terealisasi diperoleh dari laporan Tanda Daftar

Usaha Pariwisata (TDUP), Izin Operasional (IO) dan Laporan Kegiatan

Penanaman Modal (LKPM) yang menggambarkan terealisasinya

investasi. Sedangkan nilai rencana investasi diperoleh dari total nilai

Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Pertumbuhan Investasi



investasi PMA/PMDN dipresentasikan dari total nilai investasi

berdasarkan Nomor Induk Berusaha (NIB).

• Pada tahun 2019 target capaian adalah 87%. Maksudnya, nilai realisasi

investasi (dari nilai izin operasional) dibagi nilai rencana investasi dari

Nomor Induk Berusaha (NIB) dikalikan 100% adalah sebesar 87 %.

• Realisasi dari indikator Persentase Realisasi Investasi pada tahun 2019 adalah sebesar 141,29 % diuraikan sebagai berikut:

Nilai Rencana Investasi yang masuk pada Tahun 2019 sebagai berikut :

Nilai rencana PMDN tahun 2019 : Rp. 3.349.871.900.000,00

Nilai rencana PMA tahun 2019 : Rp. 2.650.128.100.000,00

Total nilai rencana investasi : Rp. 6.000.000.000.000,00

Sedangkan nilai realisasi investasi Tahun 2019 sebagai berikut :

Nilai realisasi Investasi PMDN : Rp. 4.108.097.290.728,00

Nilai realisasi Investasi PMA : Rp. 4.369.318.028.280,00 Total nilai realisasi investasi : Rp. 8.477.415.319.008,00

8.477.415.319.008,00 N = x 100% 6.000.000.000.000,00 N = 141,29 %

• Realisasi investasi pada Tahun 2019 sebesar Rp.8.477.415.319.008,00

menunjukkan peningkatan cukup signifikan yang mencapai Rp.

3.900.025.265.960,00 atau 85% dibandingkan dengan realisasi investasi

Tahun 2018 sebesar Rp.4.577.390.053.048,00.

• Berdasarkan target investasi yang telah ditetapkan dalam RPJMD Tahun

2016-2021, pada Tahun 2019 ditetapkan target sebesar 87% maka

realisasinya sebesar 141,29% atau tingkat capaian sebesar 162,40%.



• Peningkatan realisasi Investasi di Kabupaten Badung pada Tahun 2019

dipengaruhi oleh bertumbuhnya ekonomi Provinsi Bali dan kepercayaan

investor baik PMDN maupun PMA dalam menanamkan modalnya di

Kabupaten Badung sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam

mendorong percepatan kemudahan berusaha. Terbitnya Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan

Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik sangat berpengaruh dalam

kemudahan masyarakat / pelaku usaha untuk memperoleh perizinan

berusaha.

2. Persentase Permasalahan PMA/PMDN yang Difasilitasi

• Permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi adalah permasalahan yang

dihadapi oleh penanam modal yang ditemukan di lapangan khususnya di

bidang perizinan pada saat pemantauan dan selanjutnya difasilitasi

penyelesaian masalahnya oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

• Persentase permasalahan PMA/PMDN diuraikan dengan formula, permasalahan PMA/PMDN yang difasilitasi dibagi jumlah keseluruhan

PMA/PMDN yang bermasalah dari hasil pemantauan dikalikan 100 %.

• Pada Tahun 2019 target capaian dari Indikator ini sebesar 100 %, artinya

keseluruhan permasalahan PMA/PMDN hasil pemantauan Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dapat difasilitasi.

• Hasil capaian dari Indikator ini telah tercapai 100% atau sebanyak 150 PMA/PMDN yang permasalahannya telah mendapat fasilitas. Pencapian

ini sama dengan pencapaian Tahun 2018.

• Realisasi dari Indikator Persentase permasalahan PMA/PMDN yang

difasilitasi pada Tahun 2019 diuraikan sebagai berikut :

a. Telah dilaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap 150

penanam modal dari 150 penanam modal yang ditargetkan pada

Tahun 2019. Tahun sebelumnya juga dilakukan pemantauan dan



pengawasan terhadap 150 penanam modal dari 170 penanam

modal yang ditargetkan.

b. Dari hasil pemantauan diketahui 150 perusahaan yang memiliki

permasalahan telah ditindaklanjuti seluruhnya. Hal ini menunjukkan

bahwa ketaatan pelaku usaha terhadap perizinan dan penanaman

modal sudah semakin baik.

c. Terhadap 150 perusahaan tersebut juga diberikan workshop tentang

penanaman modal dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman mengenai prosedur dan mekanisme pengurusan tenaga

kerja asing, kewajiban melakukan Pelaporan Kegiatan Penanaman

Modal (LKPM).

Pencapaian target kinerja atas sasaran 2 yaitu Meningkatnya Kepuasan

Masyarakat terhadap Pelayanan Publik di Bidang Perizinan dan Non Perizinan

diukur dengan 2 (dua) indikator, diuraikan pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3.

Capaian Sasaran Strategis 2 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

No Indikator Target Realisasi Capaian 1 2

Persentase Izin dan Non Izin yang terbit tepat waktu Persentase Layanan Perizinan dan Non Perizinan yang berbasis teknologi informasi komunikasi

94 %

66 %

96,20 %

66 %

102,34%

100 %

Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di

Bidang Perizinan dan Non Perizinan



Analisa Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2 : 1. Persentase Izin dan Non Izin yangn Terbit Tepat Waktu

• Pengertian dari izin dan non izin yang terbit tepat waktu adalah jumlah izin yang terbit tepat waktu sesuai Standar Pelayanan yaitu maksimal 7 hari

kerja.

• Persentase ini didapat dari jumlah izin dan non izin yang terbit tepat waktu

dibagi jumlah izin dan non izin yang terbit dikalikan 100 %.

• Pada Tahun 2019 target dari indikator ini sebesar 94 %. Maksudnya 94 %

dari jumlah perizinan dan nonperizinan yang diterbitkan dalam jangka

waktu tidak melampaui 7 hari kerja.

• Capaian dari Indikator Persentase perizinan dan nonperizinan yang terbit tepat waktu pada Tahun 2019 adalah sebesar 102,34 %.

Tabel 5.4.

Persentase Izin Terbit Tepat Waktu per Bidang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

No Bidang Izin Terbit Tepat Waktu Izin Terbit Persentase

1

Bidang Pelayanan Perizinan Kesra dan Non Perizinan

4.401

4.502

91,23 %

2

Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan Pembangunan

1.567

1.736

90,26 %

3

Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi

864

864

100 %

Total

6.832

7.102

96,20 %



2. Persentase Layanan Perizinan dan Nonperizinan yang Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi

• Layanan Perizinan dan Nonperizinan yang Berbasis Teknologi Informasi

Komunikasi adalah aplikasi yang dibangun berkaitan dengan

penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan, secara

sistematis dan terukur mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi

dalam pelayanan. Dalam rancangan awal akan dibangun 9 aplikasi yang

terintegrasi dalam 1 portal dan Sistem Informasi Manajemen.

• Persentase Layanan Perizinan dan Nonperizinan yang Berbasis Teknologi

Informasi Komunikasi didapat dari Jumlah Layanan Perizinan dan

Nonperizinan (aplikasi) berbasis teknologi Informasi yang telah terbangun,

dibagi jumlah rencana keseluruhan layanan perizinan dan nonperizinan

(9 aplikasi) berbasis teknologi informasi dikalikan 100 %.

• Pada Tahun 2019 target indikator ini sebesar 66 %. Artinya 66% dari keseluruhan jumlah layanan perizinan dan nonperizinan (aplikasi) berbasis

teknologi informasi terbangun pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung.

• Pada Indikator ini pencapaian sudah memenuhi target yang ditetapkan yaitu sebesar 66% atau telah terbangun dan diterapkan sebanyak 6

aplikasi dari 9 aplikasi yang direncanakan. Apabila dibandingkan dengan

Tahun 2018 telah terbangun dan diterapkan 5 dari 9 aplikasi yang

direncanakan. Sehingga pada Tahun 2019 mengalami peningkatan

sebesar 11 %.

• Adapun aplikasi yang dibangun dan diterapkan meliputi: a. LAPERON adalah Layanan Perizinan Online yang dikembangkan

mulai Tahun 2018 untuk layanan perizinan dan nonperizinan

sebanyak 122 jenis.

b. Antrean Online, merupakan aplikasi yang dikembangkan dengan

tujuan untuk memberikan kemudahan pada pemohon perizinan dan



nonperizinan dalam menjadwalkan kedatangan dan mengefektifkan

waktu saat antre mengurus perizinan dan nonperizinan.

c. SIAP Lapor (Sistem Informasi Advokasi Pengaduan dan Pelaporan)

merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan pengaduan dan pelaporan secara online berbasis

Web.

d. Aplikasi Pengendalian Internal Berbasis Web, dibangun untuk

mengirimkan tembusan SK Penerbitan/Penolakan/Pencabutan

perizinan dan nonperizinan kepada Perangkat Daerah teknis terkait.

e. Antar Jemput Dokumen Berbasis Android, adalah aplikasi yang

dikembangkan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat

dalam pengurusan dokumen-dokumen perizinan dan nonperizinan

melalui perangkat Android.

f. LAPERON Versi Android merupakan layanan perizinan online

berbasis mobile dengan sistem operasi android, untuk mempermudah

akses layanan oleh masyarakat melalui perangkat gawai/gadget.

Realisasi dari indikator jumlah layanan perizinan dan non perizinan

(aplikasi) berbasis teknologi informasi pada Tahun 2019 telah terbangun

dan diterapkan 6 aplikasi dari keseluruhan 9 aplikasi yang direncanakan

sampai dengan Tahun 2021. Jadi capaian pada Tahun 2019 telah sesuai

target yaitu sebesar 66%, maka secara persentase indikator jumlah

layanan perizinan dan nonperizinan berbasis teknologi informasi

komunikasi pada Tahun 2019 telah mencapai 100 %.



Pencapaian target kinerja atas sasaran strategis 3 yaitu Meningkatkan Kapasitas

dan Integritas Aparatur dalam Penyelenggaraan Pelayanan Prima diukur dengan

3 (tiga) indikator, ditunjukkan pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Capaian Sasaran Strategis 3

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

No. Indikator Target Realisasi Capaian 1 2 3

Persentase Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Prima Persentase Aparatur yang berkompeten Persentase Pengaduan Masyarakat yang ditindaklanjuti

55 %

75 %

100 %

60 %

76,92 %

100 %

109 %

102,56 %

100 %

Analisa Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3:

1. Persentase Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Prima

• Pengertian dari penerapan sistem manajemen mutu pelayanan prima

adalah cakupan ruang lingkup pelayanan yang menerapkan Sistem

Manajemen Mutu (ISO 9001:2015). Persiapan penerapan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2015 pada DPMPTSP Kabupaten Badung

dimulai pada Tahun 2018 dan pada akhir tahun diraih Sertipikat ISO

9001:2015. Selanjutnya pada Tahun 2019 dilaksanakan audit survailent

dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), dan berdasarkan hasil audit

Sasaran Strategis 3 Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Aparatur dalam

Penyelenggaraan Pelayanan Prima



tersebut maka kembali diraih Sertifikat SNI-ISO 9001;2015 untuk ke dua

kalinya.

• Target capaian persentase Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada

Tahun 2019 yaitu 55 % yang diperoleh dari perbandingan cakupan ruang

lingkup dengan keseluruhan lingkup pelayanan pada Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

• Pencapaian pada Tahun 2019 dari indikator penerapan Sistem

Manajemen Mutu sesuai tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu mencapai 109 %, dihitung dari

penguasaan terhadap ruang lingkup Penerapan Sistem Manajemen Mutu

meliputi urusan penanaman modal, pelayanan perizinan, kepegawaian,

keuangan perangkat daerah, pengelolaan barang milik daerah/aset,

kearsipan, perencanaan program dan anggaran, pelaporan dan

pertanggungjawaban, pengendalian internal dan melaksanakan tugas

kedinasan lainnya yang diberikan atasan. Dibandingkan dengan

pencapaian Tahun 2018 yaitu sebesar 50 %, maka pada Tahun 2019

mencapai 60% atau terjadi peningkatan sebesar 10%.

2. Persentase Aparatur yang Berkompeten

• Pengertian dari Aparatur yang Berkompeten adalah jumlah pegawai Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang telah

mengikuti Pendidikan dan Pelatihan terkait bidang tugas dalam bidang

urusan penanaman modal dan PTSP, sehingga memiliki kemampuan dan

kompetensi yang memadai untuk menangani tugas dan kewajiban yang

dibebankan.

• Adapun target capaian pada Tahun 2019 sebesar 75 % dihitung dengan

formula berikut : jumlah pegawai yang pernah mengikuti pendidikan

pelatihan sesuai bidang tugas dibandingkan dengan jumlah keseluruhan

pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

dikalikan 100 %.



• Realisasi capaian dari indikator persentase aparatur yang berkompeten

adalah sebesar 102,56 % yang ditunjukkan pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6.

Daftar Jumlah Peserta Diklat DPMPTSP Kabupaten Badung

No Jenis Diklat/Workshop Jumlah Peserta

Persentase

1. Workshop Sistem Manajemen Mutu ISO 9001”2015

50 orang

2 Bimbingan Teknis Peningkatan Pelayanan Prima 50 orang

Total 100 orang

76,92 %

Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan Pelatihan adalah 100 orang dari

keseluruhan 130 pegawai, sehingga dapat disimpulkan bahwa 76,92 % aparatur

telah mendapatkan peningkatan kompetensi pada bidang tugasnya masing-

masing. Jika dibandingkan dengan target sebesar 75 % maka diperoleh capaian

102,56 %. Nilai capaian diatas 100 % dari target merupakan gambaran terhadap

terpenuhinya pendidikan dan pelatihan yang sesuai kompotensi yang diikuti oleh

Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dalam

melaksanakan tugas yang dibebankan. Bila dibandingkan dengan tahun

sebelumnya terdapat 83 dari 134 orang pegawai (61,94%) yang mendapat

bimbingan teknis, sehingga terjadi peningkatan jumlah petugas yang mendapat

bimbingan teknis pada Tahun 2019 yaitu sebanyak 100 orang dari 130 orang

pegawai (76,92%) atau mengalami peningkatan sebesar 19,47%.

Dalam upaya meningkatkan integritas pegawai dalam memberikan layanan,

seluruh pejabat telah menandatangani pakta integritas dan terpasang pada

ruang pelayanan. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam menjaga integritas

dan meningkatkan profesionalitas petugas pelayanan.



3. Persentase Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti

• Pengertian dari pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah pengelolaan

pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat kepada Dinas Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung mulai dari

penerimaan pengaduan, pengolahan, sampai dengan pengiriman tanggapan

kepada masyarakat dalam batas waktu yang telah ditetapkan sesuai SOP.

• Pencapaian dari indikator persentase Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti ditampilkan pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7.

Jumlah dan Persentase Pengaduan yang Ditindaklanjuti

No BULAN PENGADUAN PENGADUAN YANG DITINDAKLANJUTI PERSENTASE

1 JANUARI 1 1 100 % 2 PEBRUARI 6 6 100% 3 MARET 2 2 100 % 4 APRIL 3 3 100 % 5 MEI 3 3 100 % 6 JUNI 1 1 100% 7 JULI 3 3 100 % 8 AGUSTUS 4 4 100% 9 SEPTEMBER 3 3 100 % 10 OKTOBER 2 2 100 % 11 NOPEMBER 2 2 100% 12 DESEMBER 2 2 100% TOTAL 32 32 100 %

• Pada Tahun 2019 jumlah pengaduan masyarakat yang masuk sebanyak 32

pengaduan dan sudah ditindaklanjuti seluruhnya (100 %) dari target 100 %..

Capaian terhadap indikator pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti pada

Tahun 2019 sama dengan capaian tahun 2018 yaitu mencapai 100 % yang

diperoleh dari perbandingan antara tindaklanjut dengan target yang ditetapkan.



5.3 REALISASI ANGGARAN Realisasi anggaran dan kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2019 sebagai berikut: 1. Anggaran Belanja pada Tahun 2019 sebesar Rp. 29.147.921.872,00

dengan rincian : ANGGARAN BELANJA Rp. 29.147.921.782,00 Belanja Tidak Langsung Rp. 23.263.308.672,00

Belanja langsung : Rp. 5.884.613.110,00 a. Belanja Pegawai Rp. 23.852.350.672,00

b. Belanja barang/ jasa Rp. 5.095.571.110,00

c. Belanja Modal Rp. 200.000.000,00

2. Realisasi anggaran per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 27.029.380.417 dengan rincian:

REALISASI BELANJA Rp. 27.029.380.417,00 Belanja Tidak Langsung Rp. 21.701.291.902,00

Belanja langsung : Rp. 5.328.088.515,00

a. Belanja Pegawai Rp. 22.239.025.152,00

b. Belanja barang & jasa Rp. 4.596.093.065,00

c. Belanja Modal Rp. 194.262.200,00

Pencapaian kinerja sasaran, program dan kegiatan tersebut diatas, ditunjang

dengan jumlah dana yang dianggarkan pada Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung Tahun 2019 (termasuk

Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung) sebesar Rp. 29.147.921.782,00 dan Realisasi Belanja sebesar Rp. 27.029.380.417,00 dengan capaian sebesar

92,73 %, dengan efisiensi penggunaan anggaran sebesar Rp. 2.118.541.365,00 (7,27 %).

Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi belanja pada Tahun 2019 ditampilkan

pada Tabel 5.8.



Tabel 5.8. Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2019

Dinas Penanaman Modal dan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung

Uraian Anggaran Realisasi %

Belanja

1.BelanjaTidak Langsung

2.Belanja Langsung

a. Belanja Pegawai

b.Belanja barang dan

jasa

c.Belanja Modal

Rp.29.147.921.782,00

Rp.23.263.308.672,00

Rp. 5.884.613.110,00

Rp.23.263.308.672,00

Rp. 5.095.571.110,00

Rp. 200.000.000,00

Rp.27.029.380.417,00

Rp.21.701.291.902,00

Rp. 5.328.088.515,00

Rp.21.701.291.902,00

Rp. 4.596.093.065,00

Rp. 194.262.200,00

92,73

93,29

90,54

93,29

90,20

97,13

Distribusi anggaran Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung untuk belanja langsung meliputi 11 Program yang

dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2019. Dari 11 program tersebut terdapat 7

program prioritas dan 31 kegiatan prioritas untuk mendukung tercapainya 3

sasaran strategis Perangkat Daerah. Rincian anggaran per program ditampilkan

pada Tabel 5.9.



Tabel 5.9. Distribusi Anggaran dan Realisasi Program

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2019

No PROGRAM ANGGARAN (Rp)

REALISASI (Rp) %

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2.200.260.120,00 2.095.780.925,00 95,25

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

541.075.000,00 501.950.556,00 92,77

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan

397.862.164,00 363.601.982,00 91,39

4. Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD (Renja, RKA)

9.983.227,00 9.963.000,00 99,80

5. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

2.837.074,00 2.493.100,00 87,88

6. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

76.701.700,00 70.833.642,00 92,35

7. Program Pengembangan Data dan Informasi

477.445.119,00 331.783.600,00 86,49

8. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Unggulan Kompetitif UMKM

4.810.985,00 4.491.200,00 93,35

9. Program Peningkatan Kapasitas Pelayanan Publik

1.928.605.027,00 1.716.025.017,00 88,98

10. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

25.110.436,00 19.364.407,00 77,12

11. Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa

219.922.258,00 211.801.086,00 96,31

TOTAL 5.884.613.110,00 5.328.088.515,00 90,54

Dari 11 Program terdapat 7 Program Prioritas penunjang tercapainya sasaran


dan setiap indikator kinerja terdapat kegiatan prioritas penunjang, ditampilkan

pada Tabel 5.10.



Tabel 5.10 Anggaran Kegiatan Penunjang Indikator Kinerja Utama

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2019

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

MENINGKATNYA PERTUMBUHAN INVESTASI

Persentase Realisasi Investasi

Penyusunan Rencana Usulan Potensi Penanaman Modal

1.320.000,00 1.182.000,00 89,55

Informasi Investasi Untuk Pertumbuhan Ekonomi Daerah

1.517.074,00 1.311.100,00 86,42

Persentase Permasalahan PMA/PMDN yang Difasilitasi

Pembinaan dan Fasiitasi Penyelesaian Permasalahan Penanaman Modal di Kabupaten Badung

42.613.058,00 37.386.232,00 87,73

Pemantauan dan Pengawasan Penanaman Modal di Kabupaten Badung

16.140.792,00 15.569.190,00 96,46

Analisa Dampak Atas Pemantauan Penanaman Modal di Kabupaten Badung

6.111.292,00 6.061.520,00 99,19

Pemberdayaan Usaha Daerah di Bidang Penanaman Modal

10.685.592,00 10.671.900,00 93,99

Penyusunan Analisa Dampak Promosi Penanaman Modal terhadap Realisasi Investasi

1.150.966,00 1.144.800,00 99,46

Pembinaan Perizinan bagi Pengusaha UMKM

3.289.406 3.054.900 92,87

Pemberdayaan 1.521.579 1.436.300 94,40



UMKM melalui Kemitraan Usaha bagi Pelaku UMKM

MENINGKATNYA KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK DI BIDANG PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

Persentase Izin dan Non Izin yang Terbit Tepat Waktu

Verifikasi Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Pembangunan

74.561.974,00

71088.500,00

95,34

Penerbitan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Pembangunan

124.477.554,00 219.210.840,00 81,82

Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintah dan Pembangunan

13.115.008,00 12.841.500,00 97.91

Verifikasi Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi

50.741.5650,00 32.938.500,00 64.91

Penerbitan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi

49.202.530,00 14.919.000,00 30,32

Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Ekonomi

20.279.767,00 20.087.600,00 99,05

Verifikasi Perizinan Kesra dan Non Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Kesra dan Non Perizinan

70.079.874,00 68.014.000,00 97,05

Penerbitan Perizinan Kesra dan Non

17.862.700,00 17.856.500,00 99,97



Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Kesra dan Non Perizinan Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Kesra dan Non Perizinan Bidang Pelayanan Perizinan Kesra dan Non Perizinan

16.870.205,00 16.712.500,00 99,07

Bantuan Teknis Pelayanan Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung

303.800.980,00 303.800.980,00 100

Persentase Layanan Perizinan dan Non Perizinan yang Berbasis Teknologi Informasi Komunikasi

Publikasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Kabupaten Badung

919.761,00 918.400,00 96,69

Pemutakhiran Data Website Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung

17.840.161,00 16.794.300,00 94,14

Pameran Festival Budaya Pertanian

18.195.423,00 17.656.420,00 97,04

Pemutakhiran Data Base Perizinan Kabupaten Badung

74.003.016 74.000.800 100

Pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen Perizinan Kabupaten Badung

74.003.016 70.964.516 95,89



Pengembangan dan Pengintegrasian sistem informasi pada Dinas penanaman Modal dan pelayanan Terpadu satu pintu

34.960.881

31.466.650

90,01

Penyusunan Master Plan Ranperda dan Rancangan Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan Reklame di Kab. Badung

477.445.119 331.783.600 69,49

MENINGKATKAN KAPASITAS DAN INTEGRITAS APARATUR DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN PRIMA

Persentase Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Prima

Pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu, ISO 9001:2015

90.820.570,00 87.275.920,00 96,10

Persentase Aparatur yang Berkompeten

Penyelenggaraan Pelayanan Prima Perizinan dan Non Perizinan pada DPMPTSP

1.096.267.667,00

948.560.917,00 86,53

Bimtek Mal Pelayanan Publik pada DPMPTSP

524.633,00 519.100,00 98,95

Persentase Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti

Pelayanan Pengaduan Perizinan di Kab. Badung

25.110.436,00 19.364.407,00 77,12

Monitoring dan Evaluasi Pengaduan Pelayanan Perizinan di Kab. Badung

8.695.437,00 7.800.800,00 89,71



5.4 REALISASI RETRIBUSI IZIN

Berdasarkan jumlah izin yang telah diterbitkan Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung pada periode Januari s/d

Desember 2019, terdapat 2 (dua) jenis izin yang wajib retribusi yaitu : Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman

Beralkohol (SIUP-MP). Pemungutan retribisi kedua jenis perizinan tersebut

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan (IMB) dan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013

tentang Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol.

Jumlah retribusi yang diperoleh dan menjadi salah satu sumber Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Badung dari 2 (dua) jenis izin tersebut sebesar

Rp.18.319.163.351,30 (delapan belas milyar tiga ratus sembilan belas juta

seratus enam puluh tiga ribu tiga ratus lima puluh satu rupiah tiga puluh sen)

dengan rincian :

• Retribusi IMB sebesar : Rp. 17.981.163.351,30

• Retribusi SIUP-MP sebesar : Rp. 338.000.000,00



5.5 CAPAIAN PRESTASI DAN PENGHARGAAN

Dalam kurun waktu Tahun 2019 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung telah menunjukkan berbagai prestasi

dengan memperoleh penghargaan meliputi :

1. Penghargaan Role Model Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kategori

Pelayanan Prima (A) Tahun 2019 dari Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi, Tanggal 22 Nopember 2019.



2. Penghargaan Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tanggal 10

Desember 2019.

3. Penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi sebagai Pelopor Perubahan Pembangunan Zona

Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Badung, Tanggal 10 Desember 2019.



4. Penerimaan Sertifikat SMM ISO 9001;2015 dari Lembaga Sertifikasi

Internasional PT. Garuda Sertifikasi Indonesia (GSI), Tanggal 31

Desember 2019.

5. Penghargaan Peringkat Pertama Komisi Informasi Propinsi Bali Award

2019, Tanggal 10 Oktober 2019.



6. Penghargaan Publik Service Of The Year Bali 2019 dari MarkPlus.Inc

Tanggal 6 Agutus 2019.

7. Penghargaan International Council Small Business (ICSB) Indonesia

Presidential Award 2019, Tanggal 17 September 2019.



BAB VI P E N U T U P

6.1 SIMPULAN a. Laporan Tahunan penyelenggaraan PTSP Kabupaten Badung menyajikan

hasil dari berbagai capaian sasaran strategis yang tercermin dari capaian

Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan

sasaran. Selaras dengan hal tersebut Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung berkomitmen selalu

memberikan pelayanan prima kepada masyarakat yang telah dibuktikan

dengan banyaknya prestasi yang diraih diantaranya Penghargaan Role Model

Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kategori Pelayanan Prima (A) dan

Penghargaan Predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia.

b. Hasil pengukuran indikator kinerja terhadap 3 sasaran strategis menunjukkan

hasil sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pertumbuhan Investasi, terdiri dari 2

(dua) Indikator Sasaran dengan capaian kinerja meliputi :

• Persentase Pencapaian Realisasi Investasi sebesar 162,40% meningkat signifikan dari Tahun 2018 sebesar 91,62% sehingga terjadi

peningkatan sebesar 70,78 %.

• Persentase Penyelesaian Permasalahan PMA/PMDN yang Difasilitasi

telah mencapai 100%, sama dengan pencapaian Tahun 2018.

2. Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Publik di Bidang Perizinan dan Nonperizinan, terdiri dari 2 (dua)

Indikator Sasaran dengan capaian kinerja meliputi :



• Persentase pencapaian izin dan nonizin yang terbit tepat waktu

sebesar 102,34 %, melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar

94%.

• Persentase pencapaian layanan perizinan yang berbasis teknologi informasi komunikasi sebesar 100% atau telah memenuhi target yang

ditetapkan.

3. Sasaran Strategis 3: Meningkatkan Kapasitas dan Integritas Aparatur

dalam Penyelenggaraan Pelayanan Prima, terdiri dari 3 (tiga) Indikator

Sasaran dengan capaian kinerja meliputi:

• Persentase Pencapaian Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Prima sebesar 109 %. Terjadi peningkatan dari Tahun 2018

sebesar 2,62% dari capaian sebesar 106,38%.

• Persentase Pencapaian Aparatur yang Berkompeten telah mencapai

102,56 %.

• Persentase Penyelesaian Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti

sebesar 100%.

c. Pencapaian kinerja sasaran, program dan kegiatan tersebut diatas, ditunjang

dengan anggaran sebesar Rp. 29.147.921.782,00 (termasuk Belanja Tidak

Langsung dan Belanja Langsung) dengan Realisasi mencapai Rp. 27.029.380.417,00 atau 92,73 %, meningkat dibandingkan dengan realisasi

pada Tahun 2018 sebesar 84,48%.

d. Penyerapan anggaran mencapai 92,73 % dengan efisiensi anggaran

sebesar Rp. 2.118.541.365,00 atau 7,27 %.



6.2 REKOMENDASI

1. Perlu dibentuk Tim Koordinasi untuk mengidenfikasi produk-produk hukum

perizinan dan nonperizinan dalam penyelenggaraan PTSP di Kabupaten

Badung yang tidak sesuai dengan kebijakan dan peraturan perundang-

undangan terkini dalam rangka penyelenggaran kemudahan berusaha dan

peningkatan daya saing daerah;

2. Mendorong Perangkat Daerah teknis yang mempunyai kompetensi untuk

segera merubah dan/atau menyusun produk-produk hukum berpedoman

pada kebijakan dan peraturan perundang-undangan terkini;

3. Untuk mengoptimalkan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan

nonperizinan pada maka Anggota Tim Teknis yang terdiri dari Perangkat

Daerah terkait perlu ditugaskan secara permanen dan berkantor di Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Badung;

4. Sesuai amanat Pasal 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun

2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah

menyatakan bahawa “Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan

Perizinan dan Nonperizinan, DPMPTSP tidak dibebani target penerimaan

retribusi daerah”. Berkenaan ketentuan tersebut kami merekomendasikan

agar Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Badung

tidak memberikan target penerimaan retribusi daerah kepada DPMTSP agar

penyelengaraan layanan perizinan dan nonperizinan berjalan optimal.

5. Pemberian Tunjungan Khusus / Insentif kepada seluruh Pegawai DPMPTSP

Kabupaten Badung sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja dan mutu

layanan, yang telah menyelenggarakan pelayanan perizinan dan

nonperizinan dengan prestasi Pelayanan Prima (A) serta meraih Zona Integritas dengan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

KATA PENGANTAR...2020/11/16 · Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016...

Documents

Transcript of KATA PENGANTAR...2020/11/16 · Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor 78 Tahun 2016...