KATA PENGANTAR 2019.pdf · karena atas izin dan ridhoNya Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian...
Transcript of KATA PENGANTAR 2019.pdf · karena atas izin dan ridhoNya Laporan Kinerja Balai Karantina Pertanian...
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas izin dan ridhoNya Laporan Kinerja Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2019 selesai disusun.
Laporan Kinerja ini merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan
program/kegiatan, anggaran dan rangkuman pencapaian sasaran yang dijabarkan
dalam Rencana Kinerja Tahun 2019 yang dilaksanakan pada Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin di Propinsi Kalimantan Selatan. . Selain itu, Laporan
Kinerja ini memberikan gambaran tentang keberhasilan maupun kegagalan
mencapai kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin.
Capaian kinerja tahun 2019 yang tertuang dalam Laporan Kinerja merupakan
cerminan kinerja dari seluruh komponen pegawai yang ada di lingkungan Balai
Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. Berkat kebersamaan, kedisiplinan dan
kerja keras dari seluruh jajaran serta optimalisasi terhadap sumber daya yang ada
maka target-target yang ditetapkan dapat dilaksanakan dengan capaian kinerja yang
memuaskan.
Akhirnya, dari Laporan ini diharapkan dapat diperoleh suatu gambaran untuk
digunakan sebagai titik tolak dan bahan analisis dalam rangka meningkatkan kinerja
Balai Karantina Pertanian pada tahun-tahun berikutnya.
Banjarmasin, Januari 2020 Kepala ,
drh. ACHMAD GOZALI, MM
NIP. 19620331 199103 1 001
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF .......................................................................... iii
BAB I.. PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................... 1
1.2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ........................ 2
1.3. Landasan Hukum Operasional ................................. 3
1.4. Visi dan Misi ............................................................... 3
1.5. Organisasi dan Tata Kerja ......................................... 5
1.6. Wilayah Kerja ............................................................. 7
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................. 8
2.1. Sasaran dan Indikator Kinerja ..................................... 8
2.2. Perjanjian Kinerja ........................................................ 10
2.3. Program, Kegiatan dan Output ................................... 12
2.4. Analisis Lingkungan Strategis .................................... 13
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ................................................. 17
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ........................................ 17
3.4. Realisasi Anggaran ....... ............................................. 50
BAB VI. PENUTUP .......................................................................... 54
LAMPIRAN
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
Tahun 2019 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Balai Karantina Pertanian
Kelas I Banjarmasin untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan
dalam pencapaian visi dan misi, tujuan, program, sasaran, dan kegiatan yang telah
ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2019, serta sebagai umpan balik untuk
memacu perbaikan kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin pada
tahun yang akan datang.
Visi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin untuk membangun
Karantina Pertanian adalah “Terwujudnya Karantina Pertanian Banjarmasin Yang
Tangguh, Profesional, Modern dan Terpercaya“, dengan mengemban 6 (enam) misi:
1) Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari
serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme
pengganggu tumbuhan (OPTK)
2) Mendukung trwujudnya keamanan pangan
3) Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan
akses pasar komoditas pertanian
4) Meningkatkan kualitas layanan publik
5) Mendukung keberhasilan program agribisnis dan ketahanan pangan nasional
6) Mendorong peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan karantina
pertanian.
Dalam upaya mencapai dan mewujudkan visi dan misi tersebut Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin telah merumuskan 6 (enam) sasaran kegiatan
strategis yang selanjutnya sesuai dengan Rencana Kinerja Tahun 2019 untuk
mengukur keberhasilan sasaran strategis telah ditetapkan 9 (sembilan) Indikator
Kinerja dengan capaian sebagai berikut :
Sasaran 1. :
Meningkatnya kualitas layanan publik karantina pertanian
IK. 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin (realisasi 102,93%).
IK. 2. Tingkat Kepuasan Eselon III terhadap layanan internal (realisasi 104,22%).
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Sasaran 2
Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional
IK.3. Jumlah kasus komoditas pertanian di lingkup perkarantinaan BKP Kelas I
Banjarmasin yang diselesaikan (realisasi 400%).
Sasaran 3
Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan
Karantina Pertanian
IK. 4. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BKP Kelas I Banjarmasin
yang terjadi berulang (realisasi 100%).
IK. 5. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan
yang terjadi berulang (realisasi 100%).
Sasaran 4
Terkendalinya penyebaran OPTK pada tumbuhan
IK. 6. Jumlah temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di
lingkup perkarantinaan BKP Kelas I Banjarmasin (realisasi 300%).
Sasaran 5
Terkendalinya penyebaran HPHK pada hewan
IK. 7. Jumlah temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di
lingkup perkarantinaan BKP Kelas I Banjarmasin (realisasi 100%).
Sasaran 6
Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional
IK. 8. Jumlah komodits ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak negara tujuan
karena masalah kesehatan dan keamanan produk (realisasi 100%).
IK. 9. Jumlah komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan
impor Indonesia (realisasi 46,67%).
Input yang diperlukan untuk mendukung Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
secara keseluruhan pada Tahun 2019 dianggarkan sebesar Rp.13.164.326.000,-
dengan realisasi sebesar 13.098.497.223,- atau 99,50%.
Dari penjabaran di atas secara umum capaian kinerja sasaran kegiatan
strategis Tahun 2019 telah tercapai/terealisasi rata-rata diatas target yang
ditetapkan. Selain itu, keberhasilan capaian sasaran strategis yang diukur dengan
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
IKK tersebut menggambarkan semakin berperannya Balai Karantina Pertanian Kelas
I Banjarmasin dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
Berkenaan dengan capaian kinerja tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin secara terus menerus berupaya melakukan perbaikan dalam rangka
meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
Banjarmasin, Januari 2020
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu tuntutan publik pada saat ini adalah adanya transparansi dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah. Muara tuntutan ini pada intinya
adalah terselenggaranya tata kepemerintahan yang baik, sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung-jawab serta bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan
pemerintah untuk mereformasi system penyelenggaraan pemerintah terus
dilakukan melalui berbagai kebijakan yang mendorong kearah perbaikan
penyelenggaraan pemerintah.
Langkah untuk mewujudkan hal tersebut ditegaskan dalam berbagai
peraturan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), serta Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Reviu Atas Pelaporan Kinerja, tujuannya adalah untuk
mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah
satu prasyarat untuk terwujudnya pemerintahan yang baik (good govermance).
Karena SAKIP pada dasarnya merupakan system manajemen berorientasi
pada hasil, yang merupakan salah satu instrument untuk mewujudkan instansi
pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efektif, efisien,
transparan serta responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan.
Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
Tahun 2019 merupakan perwujudan pertanggung jawaban atas kinerja
pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
dalam rangka pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2015-2019 yang ditetapkan
ditetapkan, dan juga merupakan realisasi dari Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
Tahun 2019.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Kedudukan
Berdasarkan Peraturann Menteri Pertanian Nomor : 22/Permentan/
OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian, maka Balai Karantina Pertanian Kelas
I Banjarmasin bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Karantina
Pertanian, dan mempunyai
Tugas Pokok
Tugas pokok melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan
tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.
Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan.
2) Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa
hama penyakit hewan karantrina (HPHK) dan organism pengganggu
tumbuhan karantina (OPTK).
3) Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK.
4) Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK.
5) Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.
6) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan.
7) Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewanai dan nabati.
8) Pengelolaan system informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan.
9) Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan
keamanan hayati hewani dan nabati.
10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
1.3. Landasan Hukum Operasional
2. UU No. 16 / 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
3. UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
4. PP No. 82 / 2000 tentang Karantina Hewan
5. PP No 14 / 2002 tentang Karantina Tumbuhan
6. Peraturan Menteri Pertanian terkait Karantina Hewan dan Karantina
Tumbuhan
7. Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait Karantina Hewan dan
Karantina Tumbuhan
8. Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait Pengelolaan Data dan
Teknologi Informasi
9. Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait Penyelenggaraan
Pelayanan Publik Perkarantinaan
10. Peraturan Kepala Badan Karantina Pertanian terkait Pengawasan dan
Kepatuhan Kegiatan Perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan
11. Keputusan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin terkait
dukungan manajemen dan teknis.
1.4. Visi dan Misi
V i s i
Komitmen Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin untuk
membangun Karantina Pertanian adalah : “Terwujudnya Karantina Pertanian
Banjarmasin yang Tangguh, Profesional, Modern dan Terpercaya “
Penentuan Visi tersebut didasarkan pada landasan Rencana Strategis
dan arah kebijakan pembangunan perkarantinaan BARANTAN, sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian tahun 2015 –
2019.
Tangguh dimaknai :
Penyelenggaraan karantina pertanian pada hakekatnya adalah perwujudan
pertahanan negara di bidang kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan
tumbuhan. Prinsip pertahanan adalah tangguh menghadapi serangan.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Terpercaya dimaknai :
Keberhasilan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin berkaitan dengan
peran serta masyarakat dan mitra kerja baik di dalam maupun di luar negeri
oleh karena itu setiap kebijakan dan tindakan Balai Karantina Pertanian Kelas
I Banjarmasin perlu mendapat kepercayan (trust) yang tinggi.
Profesional dimaknai :
SDM Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dalam melaksanakan
tugas memiliki kemampuan yang tinggi dan senantiasa berpegang teguh
kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan
Modern dimaknai :
Teknik, metode dan sumber daya pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin senantiasa mengikuti tuntutan dan perkembangan zaman
M i s i
Misi adalah pernyataan tentang hal yang akan dilakukan untuk mencapai
Visi. Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, maka Balai Karantina Pertanian
Kelas I Banjarmasin mengemban misi berikut :
1) Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan
dari serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan
organisme pengganggu tumbuhan (OPTK)
2) Mendukung terwujudnya keamanan pangan
3) Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian
4) Meningkatkan kualitas layanan publik
5) Mendukung keberhasilan program agribisnis dan Ketahanan Pangan
Nasional
6) Mendorong peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan karantina
pertanian.
1.5. Organisasi dan Tata Kerja
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/
OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008, Balai Karantina Pertanian Kelas I
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Banjarmasin dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang membawahi Sub Bagian
Tata Usaha, Seksi Karantina Tumbuhan, Seksi Karantina Hewan, Seksi
Pengawasan dan Penindakan dan Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur
Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dapat dilihat pada
Bagan di bawah ini.
STRUKTUR ORGANISASI BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN
KA SUB BAGIAN TATA USAHA
KEPALA SEKSI KARANTINA HEWAN
KEPALA SEKSI KARANTINA TUMBUHAN
KEPALA SEKSI PENGAWASAN DAN
PENINDAKAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Tugas pokok jabatan di atas adalah sebagai berikut :
1) Subbagian Tata Usaha, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan, serta urusan tata usaha dan
rumah tangga.
2) Seksi Karantina Hewan, mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan
operasional karantina hewan, pengawasan keamanan hayati hewani, sarana
teknik, pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, serta pengawasan dan
penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina
hewan dan keamanan hayati hewani
3) Seksi Karantina Tumbuhan, mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan operasional karantina tumbuhan, pengawasan keamanan hayati
nabati, sarana teknik, pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, serta
pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati.
4) Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan, mempunyai tugas melakukan
pengawasan dan penindakan pelanggararan peraturan perundang-undangan di
bidang karantina hewan dan karantina tumbuhan, serta keamanan hayati hewani
dan nabati.
5) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari Jabatan Fungsional Medik
Veteriner, Paramedik Veteriner, Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan
(POPT).
- Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner
mempunyai tugas:
a. melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemunahan dan pembebasan media pembawa
hama penyakit hewan karantina ( HPHK)
b. melakukan pemantauan daerah sebar HPHK
c. melakukan pembuatan koleksi HPHK
d. melakukan pengawasan keamanan hayati hewani
e. melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
- Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu
Tumbuhan, mempunyai tugas:
a. melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemunahan dan pembebasan media pembawa
organisme pengganggu tumbuhan karantina ( OPTK )
b. melakukan pemantauan daerah sebar OPTK
c. melakukan pembuatan koleksi OPTK
d. melakukan pengawasan keamanan hayati nabati
e. melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
1.6. Wilayah Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
44/Permentan/OT.140 /3/2014 tanggal 2 April 2014, jangkauan wilayah Balai
Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin meliputi 4 (empat) wilayah kerja,
yaitu: Wilayah Kerja Pelabuhan Trisakti, Wilayah Kerja Bandara Syamsudin
Noor, Wilayah Kerja Pelabuhan Batulicin, dan Wilayah Kerja Pelabuhan Kota
Baru.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Arah Kebijakan operasional dan strategi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin berpedoman Misi yang dibangun Badan Karantina Pertanian yang
tertuang dalam Renstra Barantan 2015-2019. Arah Kebijakan yang ditetapkan oleh
Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dalam lima tahun ini adalah:
1) Memperkuat sistem perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati
yang modern, tangguh dan terpercaya.
2) Mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan karantina
Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran. Adapun strategi
pencapaian tujuan dan sasaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin adalah
sebagai berikut:
- Peningkatan sistem karantina hewan dan karantina tumbuhan dan keamanan
hayati.
- Peningkatan kualitas pelayanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan
hayati;
- Peningkatan kualitas penyelenggaraan laboratorium
- Peningkatan kepatuhan, kerjasama dan pengembangan IT perkarantinaan;
- Peningkatan dukungungan manajemen dan teknis
- Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang meliputi penguatan
kelembagaan, penguatan SDM dan pengembangan infrastruktur
(sarana/prasarana).
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan dan pengembangan
perkarantinaan.
2.1. Sasaran dan Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, adalah
sebagai berikut :
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Sasaran Indikator Kinerja
1 Meningkatnya kualitas
layanan public karantina
pertanian
IK.1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
atas layanan publik Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin
IK.2 Tingkat Kepuasan Eselon III terhadap
layanan internal
2 Terjaminnya kualitas
dan keamanan pangan
strategis nasional
IK.3 Jumlah kasus komoditas pertanian di
lingkup perkarantinaan BKP Kelas I
Banjarmasin yang diselesaikan
3 Terwujudnya
akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah di
lingkungan Badan
Karantina Pertanian
IK.4 Jumlah temuan BPK atas pengelolaan
keuangan BKP Kelas I Banjarmasin
yang terjadi berulang
IK.5 Jumlah temuan Itjen atas implementasi
SAKIP dan pengelolaan keuangan yang
terjadi berulang
4 Terkendalinya
penyebaran OPTK pada
tumbuhan
IK.6 Jumlah temuan OPTK pada komoditas
pertanianmelalui media pembawa di
lingkup perkarantinaan BKP Kelas I
Banjarmasin
5 Terkendalinya
penyebaran HPHK
pada hewan
IK.7 Jumlah temuan HPHK pada komoditas
pertanian melalui media pembawa di
lingkup perkarantinaan BKP Kelas I
Banjarmasin
6 Meningkatnya nilai
tambah dan daya saing
komoditas pertanian
nasional
IK.8 Jumlah komodits ekspor hewan dan
hayati hewani yang ditolak negara
tujuan karena masalah kesehatan dan
keamanan produk
IK.9 Jumlah komoditas impor tumbuhan dan
hayati nabati yang sesuai persyaratan
impor Indonesia
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Peningkatan efektivitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan
keluarnya HPHK dan OPTK diperlukan dalam rangka memaksimalkan tugas
dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, mengingat besarnya
ancaman dan risiko berbagai jenis HPHK dan OPTK yang dapat masuk dan
tersebar ke wilayah Propinsi Kalimantan Selatan sekitarnya, sehingga
diperlukan implementasi yang konsisten dalam pelaksanaan dan efektivitas
tindakan karantina.
Peningkatan kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan
keamanan hayati terhadap ekspor/impor media pembawa HPHK dan OPTK
dan keamanan hayati, diperlukan dalam rangka memberikan pelayanan
perkarantinaan yang maksimal sesuai dengan standar internasional.
Peningkatan kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian
diperlukan dalam rangka memberikan jaminan terhadap kesehatan dan
keamanan produk pertanian kepada masyarakat Indonesia dan negara mitra
sesuai tata aturan internasional.
2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Manfaat khusus Perjanian Kinerja adalah untuk : (1) Memantau dan
mengendalikan pencapaian kinerja organisasi (2) Melaporkan capaian kinerja
organisasi (3) Menilai keberhasilan organisasi.
Perjanjian Kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dengan
Badan Karantina Pertanian Tahun 2019 selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
5 di bawah ini.
Tabel 1 PERJANJIAN KINERJA 2019
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya
kualitas layanan
public karantina
pertanian
Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) atas layanan publik Balai
Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin
84 Nilai
Tingkat Kepuasan Eselon III
terhadap layanan internal 83 Nilai
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
2 Terjaminnya
kualitas dan
keamanan pangan
strategis nasional
Jumlah kasus komoditas pertanian
di lingkup perkarantinaan BKP
Kelas I Banjarmasin yang
diselesaikan
1 Jumlah
3 Terwujudnya
akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah
di lingkungan Badan
Karantina Pertanian
Jumlah temuan BPK atas
pengelolaan keuangan BKP Kelas
I Banjarmasin yang terjadi
berulang
1 Jumlah
Jumlah temuan Itjen atas
implementasi SAKIP dan
pengelolaan keuangan yang terjadi
berulang
1 Jumlah
4 Terkendalinya
penyebaran OPTK
pada tumbuhan
Jumlah temuan OPTK pada
komoditas pertanianmelalui media
pembawa di lingkup
perkarantinaan BKP Kelas I
Banjarmasin
1 Jumlah
5 Terkendalinya
penyebaran HPHK
pada hewan
Jumlah temuan HPHK pada
komoditas pertanian melalui
media pembawa di lingkup
perkarantinaan BKP Kelas I
Banjarmasin
1 Jumlah
6 Meningkatnya nilai
tambah dan daya
saing komoditas
pertanian nasional
Jumlah komodits ekspor hewan
dan hayati hewani yang ditolak
negara tujuan karena masalah
kesehatan dan keamanan produk
0 Jumlah
Meningkatnya
kualitas layanan
public karantina
pertanian
Jumlah komoditas impor tumbuhan
dan hayati nabati yang sesuai
persyaratan impor Indonesia 60 Jumlah
Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian
dan Pengawasan Keamanan Hayati = Rp. 13.164.326.000,-
Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra
BKP Kelas I Banjarmasin dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran
kegiatan, dalam hal ini pengukuran kinerja. Untuk menguatkan pencapaian
sasaran kegiatan tersebut disusunlah perjanjian kinerja. Sebagai dokumen
pernyataan kinerja berupa perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
dalam hal ini antara Kepala Badan Karantina Pertanian dengan Kepala BKP
Kelas I Banjarmasin untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen
perjanjian kinerja memuat pernyataan dalam format yang mencantumkan
sasaran kegiatan, Indikator Kinerja (IK), dan target kinerja.
Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh
anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran
kegiatan sesuai dengan IK. Perjanjian kinerja BKP Kelas I Banjarmasin yang
telah ditandatangani baru sebatas pada target capaian output.
Perjanjian Kinerja BKP Kelas I Banjarmasin Tahun 2019 telah
menetapkan target kinerja berupa indikator output dan besaran target output-
nya yang akan menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja. Indikator kinerja
yang menjadi tolok ukur adalah indikator kinerja input (rencana/anggaran
keuangan) dan output.
2.3. Program, Kegiatan dan Output
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan, Balai
Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin menyesuaikan program/kegiatan
yang dilaksanakan oleh BARANTAN yaitu “Program Peningkatan Kualitas
Perkarantinaan Pertanian dan pengawasan Keamanan Hayati”.
Untuk mendukung keberhasilan program tersebut, sesuai dengan
pedoman penetapan Program dan Kegiatan yang diterbitkan oleh BARANTAN,
maka kegiatan utama BKP Kelas I Banjarmasin adalah “Peningkatan Kualitas
Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati”. Yang
selanjutnya difokuskan pada Output sebagi berikut :
1. Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
2. Standar Kualitas Pelayanan Perkarantinaan
3. Pengawasan dan Penindakan
4. Layanan Dukungan Manajemen Satker
5. Layanan Sarana dan Prasarana Internal
6. Layanan Perkantoran
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
2.5. Analisis Lingkungan Strategis
Berdasarkan Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman), banyak faktor yang berhubungan dengan ancaman resiko penyakit
pada hewan dan tumbuhan, serta status penyakit di suatu area yang terkait
dengan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin adalah sebagai
berikut :
1) Faktor Internal
a. Kekuatan
1) Dari aspek kebijakan/regulasi telah memiliki peraturan perundang –
undangan yang memadai sebagai dasar pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi, baik berupa undang-undang, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Menteri, Keputusan Kepala Barantan, Juklak dan Juknis.
2) Karantina merupakan salah satu dari 3 unsur teknis Custom,
Imigration and Quarantine (CIQ) berdasarkan ketentuan international
(Annex IX) bertanggung jawab dan mempunyai kewenangan di
tempat pemasukan dan pengeluaran suatu negara
3) Memiliki SDM yang berkompeten dalam penyelenggaraan
perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati, yang terdiri dari
tenaga fungsional karantina hewan (Medik Veteriner dan Paramedik
Veteriner), fungsional karantina tumbuhan (Pengendali Organisme
Penganggu Tumbuhan – POPT), Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS), POLSUS, dan Intelijen Karantina
4) Telah memiki Standar Pelayanan Publik yang telah diakui oleh
Ombusdmen RI serta komitmen dari pimpinan dan pegawai untuk
meningkatkan kualitasnya.
5) Telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu pelayanan ISO
9001:2015, Standar Akreditasi Laboratorium ISO 17025 : 2017,
Sistem Manajemen Anti Suap (SNI ISO 37001) dan Standar
Pelayanan Publik sehingga proses bisnis organisasi dapat dijalankan
dengan efektif.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
6) Mempunyai sarana dan prasarana operasional utama yang mampu
mendukung terlaksananya operasional pengawasan dan pelayanan
karantina.
7) Dari aspek penganggaran, selain APBN Rupiah Murni Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin memiliki Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) yang sebagian dapat dimanfaatkan untuk membiayai
dalam rangka peningkatan kegiatan operasional.
8) Dengan status kedudukan sebagai unit kerja eselon III maka
koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait dalam
rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi akan lebih mudah dan
cepat.
a. Kelemahan
1) Kebijakan teknis operasional, standar teknik dan metoda masih perlu
dilengkapi untuk meningkatkan cakupan pengendalian resiko dan
akuntabilitas pelaksanaan pengawasan dan pelayanan
2) Distribusi SDM belum memperhitungkan analisis beban kerja
disebabkan masih terbatasnya SDM yang ada, baik jumlah maupun
kualifikasinya dalam rangka mengintensifkan kegiatan tindakan
karantina di wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin.
3) Kualifikasi dan kompetensi SDM belum merata dan masih diperlukan
peningkatan.
4) Sarana/prasarana operasional perlu penataan dan peningkatan
kualitas sesuai peruntukkannya dan standar
5) Belum semua sarana pelayanan memenuhi standar minimal
6) Teknologi dan sistem informasi belum cukup memuaskan
pemanfaatannya dalam meningkatkan pelayanan dan manajemen
kinerja internal
7) Masih terbatasnya alokasi anggaran dari Pusat untuk mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
2) Faktor Eksternal
a. Peluang
1) Dengan semakin dibatasinya penggunaan berbagai bentuk subsidi,
tarif, dan ketentuan tata niaga yang dianggap sebagai sarana restriksi
pasar maka ketentuan teknis yang menyangkut karantina dan
keamanan pangan menjadi sangat penting dalam perdagangan
internasional, khususnya perdagangan komoditas pertanian,
2) Peningkatan jumlah konsumen produk pertanian domestik, regional
maupun dunia.
3) Berlakunya Kebijakan Perjanjian Perdagangan Bebas dan bebagai
kesepakatan (MOU) antar negara dan telah terintegrasinya
perdagangan dunia atau antar kawasan.
4) Persyaratan teknis (persyaratan karantina) dipergunakan sebagai
instrument perdagangan dunia.
5) Adanya fokus pemerintah pada RPJM 1015-2019 untuk mengatasi
krisis pangan, dan target swasembada pangan.
6) Kerjasama penerapan standarisasi mutu secara internasional
berbasis ISO
7) Pengembangan dan produksi berbagai produk untuk kesehatan
hewan dan tanaman (pencegahan, diagnosis dan pengobatan)
8) Kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait di Provinsi
Kalimantan Selatan merupakan dukungan yang kuat bagi
peningkatan dan pengembangan karantina pertanian,
9) Fungsi penyelenggaraan karantina masih kewenangan pemerintah
pusat.
10) Dengan ditetapkannya karantina sebagai fungsi dan kewenangan
Pemerintah Pusat maka pelaksanaan karantina pertanian di seluruh
Indonesia mempunyai dasar hukum dan pembinaan yang sama yaitu
Badan Karantina Pertanian, sehingga pelaksanaannya tidak dibatasi
oleh daerah administrasi.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
b. Tantangan
1) Semakin meningkatnya hambatan non tarif terhadap produk-produk
pangan yang dikenakan oleh Negara tujuan ekspor utama, terutama
terkait dengan Sanitary and Phytosanitary (SPS).
2) Meningkatnya volume dan kompleksitas perdagangan
3) Kebijakan proteksi dari negara mitra
4) Standarisasi produk pertanian dari negara pengimpor
5) Tingginya frekuensi lalu lintas perdagangan internasional untuk
produk pertanian
6) Meningkatnya permintaan konsumen di negara tujuan ekspor terkait
produksi pertanian yang sehat bermutu dan aman konsumsi serta
bebas penyakit
7) Meningkatnya ancaman kelestarian sumberdaya alam hayati hewan
dan tumbuhan selain HPHK dan OPTK, seperti IAS dan GMO serta
ancaman terhadap keanekaragaman hayati
8) Adanya kebijakan zoning dalam importasi produk hewan (daging)
9) Kemajuan teknologi transportasi, perdagangan dan pariwisata
mengakibatkan peningkatan kegiatan lalu lintas komoditas
10) Banyaknya HPHK dan OPTK dari berbagai negara
11) Makin beragamnya jenis media pembawa HPHK & OPTK
12) Adanya bioterorisme.
13) Semakin beragamnya bentuk dan jenis komoditas berkaitan dengan
produk produk rekayasa genetik (Genetically Modified
Organism/GMO)
14) Sulitnya menelusuri tempat asal suatu produk.
15) Berlakunya kebijakan perjanjian perdagangan bebas dunia dan MEA
16) Meningkatnya tuntutan masyarakat khususnya para pengguna jasa
karantina atas pelayanan prima (tranparansi dan efisiensi).
17) Meningkatnya volume, kompleksitas dan frekuensi lalulintas media
pembawa OPTK/HPHK baik impor, ekspor maupun antar area,
18) Masih banyaknya pintu – pintu masuk dan keluar yang tidak resmi
yang belum dapat dijangkau pengawasannya.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, maka capaian kinerja Balai Karantina Pertanian
Kelas I Banjarmasin Tahun 2019 dianalisa dengan:
1. Membandingkan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2019,
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2019
dengan tahun sebelumnya
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2019 dengan target
jangka menengah
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2019 dengan standar di Badan
Karantina Pertanian/Kementerian Pertanian
5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan/
penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
7. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian kinerja.
Keberhasilan dan ketidakberhasilan setiap sasaran ditentukan dengan
persentase pencapaian target yang telah ditetapkan, adapun kisarannya seperti
berikut :
A. Sangat Berhasil : > 100%
B. Berhasil : 80 – 100%
C. Cukup Berhasil : 60 – (< 80%)
D. Kurang Berhasil : < 60%
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Pencapaian target dari masing-masing Indikator kinerja yang ditetapkan
untuk mengukur keberhasilan sasaran kegiatan yang dicapai Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin pada Tahun 2019 secara rinci dapat diuraikan
pada Tabel 2 berikut :
Tabel 2 PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA
BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN TAHUN 2019
No Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi
% Capaian Target
1 Meningkatnya kualitas layanan public karantina pertanian
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
84 Nilai 86,46 102,93%
2 Tingkat Kepuasan Eselon III terhadap layanan internal
83 Nilai 86,50 104,22%
3 Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional
Jumlah kasus komoditas pertanian di lingkup perkarantinaan BKP Kelas I Banjarmasin yang diselesaikan
1 Jumlah 4 400%
4 Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian
Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BKP Kelas I Banjarmasin yang terjadi berulang
1 Jumlah 0 200%
5 Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang
1 Jumlah 0 200%
6 Terkendalinya
penyebaran
OPTK pada
tumbuhan
Jumlah temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di lingkup perkarantinaan BKP Kelas I Banjarmasin
1 Jumlah 3 300%
7 Terkendalinya penyebaran HPHK pada hewan
Jumlah temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di lingkup perkarantinaan BKP Kelas I Banjarmasin
1 Jumlah 1 100%
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
8 Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional
Jumlah komodits ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk
0 Jumlah 0 100%
9 Meningkatnya kualitas layanan public karantina pertanian
Jumlah komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan impor Indonesia
60 Jumlah 28 46,67%
Pengukuran capaian kinerja yang mencakup penetapan indikator dan
capaian kinerjanya digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan program/kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja
Tahunan. Rincian pengukuran kinerja berisi indikator kinerja, target yang harus
dicapai, dan pencapaian target masing-masing kegiatan dan sasaran yang
disajikan.
Selanjutnya dari aspek hasil pengukuran kinerja anggaran, pada Tahun
2019 secara umum Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin telah dapat
mencapai keberhasilan yang sangat memuaskan.
Penjelasan/Analisis Atas Pencapaian Kinerja :
Perhitungan dan analisis capaian kinerja setiap Indikator kinerja Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin adalah sebagai berikut :
1) IK 1 : Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai
Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.
Dalam rangka akuntabilitas pelayanan publik, Pemerintah telah
mengeluarkan kebijakan pendayagunaan aparatur Negara bidang pelayanan
publik melalui Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
(MENPAN) Nomor: 81/1995, yang menyebutkan bahwa layanan prima adalah
layanan yang memberikan kepuasan pelanggan. Lebih lanjut keputusan
tersebut diperkuat dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor Kep/25/M.Pan/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, dan surat
edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia No. 4/M/PAN-RB/03/2012 tentang pelaksanaan survey
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
indeks kepuasan masyarakat (IKM) pada seluruh unit penyelenggara
pelayanan publik.
Dalam perkembangannya untuk peningkatan kualitas pelayanan publik
secara berkelanjutan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi menerbitkan Peraturan Nomor 14 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik, dengan berlakunya Peraturan ini maka terbit Peraturan
Menteri Pertanian Nomor : 19/PERMENTAN/OT.080/4/2018 sebagai
pedoman survey kepuasan masyarakat pada Unit Kerja Pelayanan Publik
lingkup Kementerian Pertanian sebagai pengganti Permentan Nomor
78/Permentan/OT.140/08/2013 tentang Pedoman Pengukuran Indeks
Kepuasan Masyarakat di lingkungan Kementerian Pertanian.
Kebijakan tersebut dibuat dalam merespon keluhan dan tuntutan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang ada di semua unit
pelayanan milik pemerintah tak terkecuali Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin. Pelayanan publik oleh aparatur negara dewasa ini telah menjadi
isu strategis, karena tingkat kualitas kinerja pelayanan publik akan
menentukan baik buruknya pelayanan kepada masyarakat dan pada
gilirannya akan menentukan citra dari aparatur negara.
IKM merupakan salah satu tolok ukur penilaian masyarakat terhadap
kepuasan layanan perkarantinaan. Penilaian IKM dilakukan berdasarkan
survey kepada pengguna jasa karantina di Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin. Nilai IKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata
tertimbang” masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan IKM
terhadap 14 (empat belas) unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur
pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut :
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟=
1
14= 0.071
Untuk memperoleh nilai IKM digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang
dengan rumus sebagai berikut :
𝐼𝐾𝑀 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖× 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 – 100
maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25,
dengan rumus sebagai berikut:
𝐼𝐾𝑀 𝑈𝐾𝑃𝑃 × 25
Tabel 3. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja UKPP
Nilai
Persepsi Nilai Interval IKM
Nilai Interval Konversi
IKM Mutu Pelayanan
1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D (Tidak Baik)
2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C (Kurang Baik)
3 3,064 – 3,532 76,61 – 88,30 B (Baik)
4 3,532 – 4,00 88,30 - 100,00 A ( Sangat Baik)
Analisa capaian indikator ini adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
atas layanan publik Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin. 84 Nilai 86,46 102,93
Capaian IK ini diukur berdasarkan target nilai IKM yang ditetapkan
dengan dengan capaian hasil pengukuran IKM tahun 2019 atas pelayanan
dilaksanakan di lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.
Untuk mengetahui pelayanan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin diperlukan suatu penilaian kepada masyarakat/pengguna jasa
yaitu dengan melaksanakan survei indeks kepuasan masyarakat di masing-
masing wilayah kerja lingkup Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.
Tahun 2019 capaian nilai indeks adalah 86,46. Dengan demikian Nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
masuk dalam kategori interval IKM antara 76,61 – 88,30 dengan simpulan
bahwa mutu pelayanan adalah B, dengan kinerja unit pelayanan Baik.
Dari uraian tersebut maka pencapaian kinerja pada Indikator Kinerja
Kegiatan ini dapat direalisasikan melebihi yang ditargetkan yakni 84.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini
Realisasi Realisasi kinerja IKM tahun 2019 dengan nilai sebesar 86,46
atau lebih tinggi 2,46 poin dari target yang ditetapkan sebesar 84.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja IKM tahun 2019 sebesar 86,46, realisasi tersebut lebih
tinggi 0,13 poin dibanding realisasi tahun 2018 sebesar 86,33.
Perkembangan capaian IK 1 sebagaimana Tabel 4.
Tabel 4. Perkembangan capaian IK. 1
Target dan
Realisasi 2017 2018 2019
% realisasi
thd target
th 2019
% realisasi
thd target
th 2018
% realisasi
thd target
jangka
menengah
Target IK.1 82 83 84 100% 100% 100%
Realisasi IK.1 83,68 86,33 86,46 102,93 % 100,15 % 102,93 %
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka
menengah.
Dilihat Dilihat dari capaian kinerja IKM selama 2 tahun terakhir tahun 2018
(86,33) dan 2019 (86,46) maka sejak tahun 2018 realisasi IKM telah
memenuhi target jangka menengah ( tahun 2019 ) sebesar 84.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian
Kelas I Banjarmasin dengan Badan Karantina Pertanian.
Tabel 5. Target Nilai IKM Badan Karantina Pertanian tahun 2019.
Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Target Nilai IKM 80 81 82 83 84
Sumber: Renstra Badan Karantina Pertanian tahun 2015 – 2019
Perbandingan realisasi kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin dengan Badan Karantina Pertanian menunjukkan bahwa
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
nilai IKM Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin 86,46 telah
melebihi target Nilai IKM Badan Karantina Pertanian sebesar 84 pada
tahun 2019 sebagaimana Tabel 9. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
mutu pelayanan Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang termasuk
dalam kategori baik, serta telah selaras dengan Renstra Badan Karantina
Pertanian .
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut antara lain:
1) Upaya peningkatan pelayanan terhadap pengguna jasa karantina
mulai dari permohonan pemeriksaan sampai dengan pelepasan MP
HPHK/OPTK dengan terus memperbaiki sarana dan prasarana
tindakan karantina, kompetensi SDM, peningkatan sistem informasi
yang lebih mudah didapatkan melalui media online/website.
2) Satker telah menerapkan SNI ISO 9001:2015 tentang standar
pelayanan dan penerapan SNI ISO/IEC 17025:2017 untuk akreditasi
laboratorium dan Sistem Manajemen Anti Suap (SNI ISO 37001).
3) Pemenuhan standar pelayanan publik di BKP Kelas I Banjarmasin
sesuai standar Undang-undang pelayanan publik dan telah
mendapatkan pengakuan dari OMBUDSMAN.
4) Penerapan SPIP secara konsisten.
5) Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin telah ditetapkan
sebagai Unit Kerja Berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun
2018 berdasar Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 841/Kpts/
PW.410/ 12/2018 tentang Unit Kerja Berpredikat Wilayah Bebas dari
Korupsi Lingkup Kementerian Pertanian Tahun 2018.
Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun mendatang
dapat dilakukan:
1) Pengembangan inovasi dalam pelayanan publik di UPT Balai
Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.
2) Menjaga konsistensi penerapan SNI ISO 9001:2015 tentang standar
pelayanan dan penerapan SNI ISO/IEC 17025:2017 untuk akreditasi
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
laboratorium dan Sistem Manajemen Anti Suap (SNI ISO
37001)ISO/IEC 17025:2008.
3) Mengoptimalisasi pemanfaatan IQ-FAST dalam pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan kegiatan perkarantinaan
4) Meningkatkan kompetensi petugas pelayanan karantina
5) Standarisasi conter pelayanan
6) Peningkatan pemahaman masyarakat melalui penderasan informasi
perkarantinaan melalui media sosial
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 1
menunjukkan efisiensi sebesar 0,97 dengan nilai efisiensi 50,42%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 6.
Tabel 6. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK. 1
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK
(RAK/
RVK) /
(PAK/TV
K)
Item
keluaran
Satuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
IK.6 84,46 Nilai IKM 84 86,46 358.665.000
358.432.738
4.145.648 4.269.821 0,97
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 0,97/ 1 = 0,97
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((0,97/ 20))*50 = 52,42%
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah
dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya serta kegiatan
pelayanan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.
2) Penguatan komitmen dalam implementasi pelayanan publik oleh
Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.
3) Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka percepatan
pelayanan melalui inovasi teknologi informasi.
4) Keterbukaan informasi publik terhadap pelaksanaan pelayanan
publik termasuk tarif, prosedur, dan waktu layanan.
5) Pengadaan dan perbaikan sarana pendukung pelayanan karantina.
6) Penguatan komitmen dalam implementasi pelayanan publik oleh
seluruh pegawai Balai karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.
2) IK 2 : Tingkat Kepuasan Eselon III terhadap Layanan Internal.
Capaian Capaian IKK ini diukur menggunakan quesioner pengukuran
Pengguna Layanan Internal terhadap layanan Subbag Tata Usaha di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. Hasil pengukuran dilakukan
dalam bentuk pengisian quesioner yang bersifat tertutup dan menggunakan
metode kuantitatif yang disebarkan kepada responden. Responden
dilakukan kepada seluruh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin.
Pengukuran indikator ini dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Tingkat Kepuasan Eselon III terhadap layanan internal.
83 86,50 104,22%
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini
Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 86,50 lebih besar dengan target
dari target tahun 2019 sebesar 83 atau dengan capaian 104,22%
sebagaimana Tabel 6.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 86,50 atau 104,22% dari target,
realisasi tersebut jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2018
sebesar 86,25 mengalami kenaikan 100,29%. Perkembangan capaian
indikator kinerja pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
Tahun 2018 – 2019 sebagaimana Tabel 7.
Tabel 7. Perkembangan capaian IK. 2.
Target dan
Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
%
realisasi
thd target
th 2019
% realisasi
th 2019 thd
2018
% realisasi thd
target jangka
menengah
Target IKK.2 - - - 83 83. 100% 100% 100%
Realisasi IKK. 2 - - - 86,25 86,50 104,22% 100,29% 104,22%
.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka
menengah
Dilihat dari capaian kinerja tahun 2019 sebesar 86,50 telah melebihi
jangka menengah sampai dengan tahun 2019 sebesar 83 atau
104,22%.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian
Kelas I Banjarmasin dengan Badan Karantina Pertanian.
Realisasi capaian Kinerja tahun 2019 sebesar 104,22%. realisasi
tersebut tidak dapat dibandingkan dengan realisasi kinerja Badan
Karantina Pertanian karena pada IKU Badan Karantina Pertanian Tidak
ada IKU tersebut
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Perlayanan terhadap layanan internal di BKP Kelas I Banjarmasin
berjalan dengan baik
2) Terpasilitasinya semua kebutuhan sarana dan prasarana untuk
operasional perkarantinaan
3) Pelayanan terhadap administrasi pegawai berjaan dengan baik
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
4) Kemudahan dalam berkoordinasi dan bekerjasama
5) Kecakapan personil dalam memehami keluhan dan feedback
pengguna layanan internal
Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun
mendatang dapat dilakukan:
1) Mengembangkan inovasi berupa aplikasi terkait layanan internal
pada BKP Kelas I Banjarmasin. misal : Aplikasi pengurusan Cuti,
Kearsipan dan lainnya.
2) Meningkatkan konpetensi petugas administrasi/ketatausahaan
melalui diklat/workshop.
3) Meningkatkan kemampuan petugas dalam penyampaian imformasi
terhadap pengguna layanan internal
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 2
menunjukkan efisiensi sebesar 0,95 dengan nilai efisiensi 52,37%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 8.
Tabel 8. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK. 1
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK (RAK/ RVK)
/ (PAK/TVK) Item
keluaran
Satuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
IK.6 86,50 Nilai 83 86,50 11.476.209.000
11.416.672.279
131.984.650 138.267.578 0,95
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 0,95/ 1 = 0,95
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((0,95/ 20))*50 = 52,37%
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Penguatan komitmen dan implementasi pelayanan oleh seluruh
jajaran tata usaha kepada pengguna layanan internal.
2) Pengadaan dan perbaikan/pemeliharaan sarana pendukung
pelayanan internal.
3) Keterbukaan informasi terhadap pengguna layanan internal,
berkaitan dengan pengurusan ketatausahaan
3.) IK.3 Jumlah kasus komoditas pertanian di lingkup perkarantinaan
BKP Kelas I Banjarmasin yang diselesaikan
Penegakan hukum merupakan salah satu bagian penting dalam
mendukung pelaksanaan perkarantinaan. Pengukuran indikator kinerja ini
dilakukan dengan membandingkan jumlah kasus yang terjadi pada tahun
2019 dibanding jumlah kasus yang dapat diselesaikan sampai tahap P21.
Batasan kasus yang dihitung pada indikator ini adalah kasus yang
ditangani oleh PPNS Balai Karantina Pertanian Kelasa I Banjarmasin.
Capaian pengukuran indikator tersebut dapat disajikan sebagaimana
matrik di bawah ini.
Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian
Jumlah kasus komoditas pertanian di lingkup perkarantinaan BKP Kelas I Banjarmasin yang diselesaikan
1 kasus 4 kasus 400
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini
Realisasi penyelesaian kasus tahun 2019 sebanyak 4 kasus yang
dilanjutkan tindakan penyidikan terhadap lima tersangka yang
melakukan pengiriman maupun pemasukan media pembawa HPHK
(burung dan sarang burung walet). Seluruh tersangka dapat
diselesaikan sampai dengan tahap II (penyerahan tersangka dan
barang bukti). Hal ini menunjukkan bahwa target tahun 2019 dapat
direalisasikan melampaui target 1 kasus dengan capaian sebesar 400%.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Penentu keberhasilan penanganan kasus tersebut tidak terlepas
dari dukungan dan komitmen Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin serta dukungan dari Seksi Karantina Tumbuhan dan Seksi
Karantina Hewan dalam penangan setiap kasus, mengingat dalam
penegakan hukum pasti akan timbul resiko dan benturan kepentingan
para pihak sehingga secara moral akan mempengaruhi penyidik dalam
pengungkapan dan penyelesaian suatu kasus maka dukungan dan
komitmen dari pimpinan sangat dibutuhkan..
Karena adanya komitmen khususnya para pejabat PPNS untuk
dapat menyelesaikan kasus-kasus yang ada sehingga semua kasus
dapat tertangani dengan dengan baik. Selain itu, keberhasilan ini tidak
terlepas dari adanya sinergi dan kerjasama dengan instansi lain berupa
dukungan nyata dari Korwas PPNS Polda Kalimantan Selatan maupun
dukungan dari pihak Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan melalui
Jaksa Penuntut Umum yang ditunjuk dalam menangani kasus yang
menjadi tanggung jawabnya.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebanyak 4 kasus sedangkan realisasi tersebut
jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebanyak 1 kasus maka
capaiannya mengalami kenaikan sebesar 400%. Perkembangan
capaian indikator kinerja pada Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin Tahun 2018 – 2019 sebagaimana Tabel 9.
Tabel 9. Perkembangan capaian IK 3
Target dan
Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target th
2019
% realisasi
th 2019 thd
2018
% realisasi thd
target jangka
menengah
Target IK.2 - - - 1 1. 100% 100% 100%
Realisasi IK. 2 - - - 1 4 100 % 400% 400 %
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka
menengah.
Capaian kinerja tahun 2019 sejumlah 4 kasus yang menyatakan lebih dari
target jangka menengah (sampai dengan tahun 2019) sebesar 1 kasus
maka perbandingan capaian realisasi sebesar 400 %.
d. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Peningkatan kompetensi SDM karantina pertanian dalam bidang
kewasdakan
2) Dukungan operasional melalui kerjasama dengan TNI AD, TNI AL,
POLRI dan instansi terkait dalam pengawasan dan penindakan
perkarantinaan.
3) Penguatan kerja sama perkarantinaan antar UPT
4) Optimalisasi petugas karantina yang menjabat sebagai POLSUS,
PPNS dan Intelijen dalam penguatan pengawasan dan penindakan.
Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun mendatang
dapat dilakukan:
1) Penguatan sinergitas petugas karantina dalam melaksanakan fungsi
PPNS, Intelijen dan pelaksanaan teknis perkarantinaan.
2) Peningkatan kualitas PPNS, Intelijen dan Polsus melalui pendidikan
dan pelatihan kewasdakan
3) Penguatan koordinasi dengan TNI-POLRI dan pengembangan
kerjasama dengan instansi terkait lainnya yang mendukung
pengawasan dan penindakan perkarantinaan.
4) Penguatan kerja sama antar UPT
5) Penguatan pengawasan berbasis data melalui IQ FAST
6) Penderasan informasi perkarantinaan melalui media informasi..
e. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Dukungan menejemen dan dukungan teknis lainnya pada BKP Kelas I
Banjarmasin dan kegiatan kewasdakan di UPT
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
2) Penguatan Komitmen dalam implementasikegiatan kewasdakan oleh
petugas POLSUS, PPNS dan INTELIJEN pada BKP Kelas I
Palembang
3) Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka penyelesaian kasus
4) Pengadaan dan perbaikan sarana pendukung kegiatan Kewasdakan
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 3
menunjukkan efisiensi sebesar 0,94 dengan nilai efisiensi 52,35%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 10.
Tabel 10. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK. 3
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK (RAK/ RVK)
/ (PAK/TVK) Item
keluaran
Satuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
IK.6 86,50 Nilai 83 86,50 237.086.000
234.607.030
2.712.220 2.856.457 0,94
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 0,94/ 1 = 0,94
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((0,94/ 20))*50 = 52,35%
4.) IK 4. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BKP Kelas I Banjarmasin yang terjadi berulang
Obyek pemeriksaan/atau audit Atas Kepatuhan pengelolaan keuangan
sesuai peraturan perundangan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan
setiap tahun dilakukan pada UPT lingkup Badan Karantina Pertanan secara acak.
Pada tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin tidak masuk
dalam pemeriksanaan BPK. Sehingga jumlah temuan BPK atas pengelolaan
keuangan BKP Kelas I Banjarmasin yang terjadi berulang tidak ditemukan atau
hasilnya nihil dari target 1 temuan.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Tabel 11. Capaian indikator IK.4
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Jumlah temuan BPK atas
pengelolaan kuangan BKP
Kelas I Palembang yang terjadi
secara berulang
1 0 200 %
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0 temuan atau tidak memenuhi target
tahun 2019 sebesar 1 temuan sebagaimana Tabel 9.
Tabel 12. Perkembangan capaian IK. 4
Target dan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target th
2019
% realisasi th 2019 thd
2018
% realisasi thd target
jangka menengah
Target IK.8 - - - 1 1 100% 100% 100%
Realisasi IK.8 - - - 0 0 200% 100% 200 %
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebanyak 0 temuan, namun jika dibandingkan
dengan realisasi tahun 2018 sebanyak 0 temuan, maka capaian kinerja
tersebut tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka
menengah.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0 temuan, realisasi tersebut telah
mencapai target jangka menengah tahun 2019.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas
I Banjarmasin dengan standar Badan Karantina Pertanian
Realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
0 temuan masih di bawah standar Badan Karantina Pertanian. Indikator
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
kinerja ini merupakan cascading dari Badan Karantina Pertanian dan telah
selaras dengan Renstra Badan Karantina Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Komitmen pemimpin dan pegawai dalam melaksanakan kegiatan yang
sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia
2) Menyajikan laporan keuangan secara wajar sesuai dengan standar
akutansi pemerintahan
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 4
menunjukkan efisiensi sebesar 0,95 dengan nilai efisiensi 52,37%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 13.
Tabel 13. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK. 4
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK
(RAK/
RVK) /
(PAK/TVK) Item
keluaran
Satuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
IK.6 86,50 Nilai 83 86,50 152.728.000
152.278.222
1.760.441 1.840.096 0,95
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 0,95/ 1 = 0,94
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((0,95/ 20))*50 = 52,37%
g. Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di
atas dilakukan dengan:
1) Memelihara kompetensi sumber daya manusia sesuai dengan bidang
tugasnya dan menerapkan SPI secara berkelanjutan.
2) Tersedianya SDM yang memadai
3) Menyelesaikan perencanaan secara tepat waktu
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
5.) IKK 5. Jumlah temuan itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan keuangan yang terjadi berulang
Dalam upaya mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP), Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin terus melaksanakan berbagai upaya perbaikan, dengan
tujuan untuk mendorong terwujudnya pemerintahan yang baik (good
governance) dan berorientasi kepada hasil (result oriented
government).Telah dilakukan berbagai agenda akuntabilitas kinerja di
semua komponen yang merupakan bagian integral dari sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah (SAKIP), meliputi aspek : perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan capaian kinerja,
sehingga memperkecil temuan itjen terhadap implementasi SAKIP dan
Pengelolaan Keuangan. Pada tahun 2019 Itjen Kementerian Pertanian
tidak melakukan audit regular ke UPT Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin, sehingga jumlah temuan Itjen Kementan yang terjadi
berulang tidak ditemukan atau hasilnya nihil dari target 1 temuan.
Tabel 14. Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Jumlah temuan itjen atas
implementasi SAKIP dan
pengelola keuangan yang
terjadi secara berulang
1 0 200%
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebanyak 1 temuan atau sesuai dengan yang
ditargetkan yaitu sebanyak 0 temuan sebagaimana Tabel 15.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Tabel 15. Perkembangan capaian IK. 9
Target dan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019 % realisasi thd target
th 2019
% realisasi th 2019 thd
2018
% realisasi thd target
jangka menengah
Target IK.9 - - - 1 1 100% 100% 100%
Realisasi IK.9 - - - 0 0 100 % 100% 100 %
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebanyak 0 temuan, namun jika dibandingkan
dengan realisasi tahun 2018 sebanyak 0 temuan maka tidak mengalami
kenaikan/penurunan.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka
menengah.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebanyak 0 temuan, realisasi tersebut
dibawah target jangka menengah (tahun 2019) sebanyak 1 temuan.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas
I Banjarmasin dengan standar Badan Karantina Pertanian
Realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
sebayak 0 temuan masih di bawah standar Badan Karantina Pertanian.
Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Badan Karantina Pertanian
dan telah selaras dengan Renstra Badan Karantina Pertanian.
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Komitmen pemimpin dan pegawai dalam melaksanakan kegiatan yang
sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia
2) Menyajikan laporan keuangan secara wajar sesuai dengan standar
akutansi pemerintahan
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 4
menunjukkan efisiensi sebesar 0,95 dengan nilai efisiensi 52,37%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 16.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Tabel 16. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK. 5
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK
(RAK/
RVK) /
(PAK/TV
K)
Item
keluaran
Satuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
IK.6 86,50 Nilai 83 86,50 127.499.000
127.486.001
1.473.826 1.536.132 0,96
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 0,96/ 1 = 0,96
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((0,96/ 20))*50 = 52,40%
g. Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di
atas dilakukan dengan:
1) Memelihara kompetensi sumber daya manusia sesuai dengan bidang
tugasnya dan menerapkan SPI secara berkelanjutan.
2) Penelesaian tindak lanjut hasil temuan BPK ataupun Irjen
3) Tersedianya SDM tang memadai
4) Menyelesaikan perencanaan secara tepat waktu
6.) IK 6. Jumlah temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media
pembawa di lingkup perkarantinaan BKP Kelas I Banjarmasin
Temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa
merupakan indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan tugas pokok
dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dalam melakukan
upaya mencegah masuk dan tersebarnya OPTK ke dalam wilayah
Indonesia. Perhitungan capaian indikator kinerja yang digunakan adalah
sebagai berikut:
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Tabel 12. Jumlah OPTK yag ditemukan di tahun 2019
Kegiatan Operasional Target Realisasi
Jumlah temuan OPTK pada komoditas
pertanian melalui media pembawa di
lingkup perkarantinaan BKP Kelas I
Banjarmasin
1 3
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 3 jenis temuan OPTK, realisasi
tersebut tercapai telah melebihi target yaitu 1 jenis OPTK.
Tabel 17. Perkembangan capaian IK. 6
Target dan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target th
2019
% realisasi th 2019 thd
2018
% realisasi thd target
jangka menengah
Target - - - 3 1 100% 100% 100%
Realisasi - - - 3 3 300% 100% 300 %
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 3 jenis temuan OPTK, realisasi
tersebut jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebesar 3
mengalami kenaikan/penurunan. Perkembangan capaian indikator kinerja
pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2018 – 2019
sebagaimana Tabel 13.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka
menengah.
Capaian kinerja tahun 2019 sejumlah 3 jenis temuan OPTK telah
melampaui target jangka menengah sampai dengan tahun 2019.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas
I Banjarmasin dengan standar Badan Karantina Pertanian.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
sebesar 3 jenis temuan OPTK di bawah standar Badan Karantina
Pertanian. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Badan Karantina
Pertanian dan telah selaras dengan Renstra Badan Karantina Pertanian..
e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:
1) Peningkatan kemampuan deteksi OPTK terhadap pemasukan MP ke
atau pengiriman dari satu área ke área lain di dalam wilayah Indonesia.
2) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam melaksanakan
tindakan karantina (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan,
Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan)
melalui pendidikan dan pelatihan.
3) Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan rekomendasi
hasil analisis risiko OPTK.
4) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
operasional laboratorium.
Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di
atas dilakukan dengan:
1) melakukan mitigasi risiko secara dini sesuai dengan perkembangan
lingkungan strategis antara lain status dan situasi OPTK, serta
peningkatan lalulintas media pembawa..
2) Penguatan kemampuan dan penambahan ruang lingkup pengujian,
analisis risiko terhadap OPTK antara lain:
a) mengupayakan akses informasi dan basis data yang akurat dan
terkini,
b) membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi lain
c) meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui pendidikan
dan pelatihan baik nasional maupun internasional.
3) Penguatan sarana dan prasarana tindakan karantina di tempat-tempat
pemasukan dan pengeluaran.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
4) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi
penyelenggaraan karantina.
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 6
menunjukkan efisiensi sebesar 0,33 dengan nilai efisiensi 50,27%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 18.
Tabel 18. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK. 6
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK
(RAK/
RVK) /
(PAK/TVK) Item
keluaran
Satuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
IK.6 3 Temuan
OPTK
1 3 452.541.000 451.531.230 150.510.410 452.541.000 0,33
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 0,33% / 3 = 0,11%
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((0,11%/ 20))*50 = 50,27%
g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1) Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati
2) Sertifikasi kesehatan terhadap pemasukan MP OPTK ke dan
pengiriman MP OPTK dari satu área ke área lain di BKP Kelas I
Banjarmasin dilakukan oleh petugas karantina yang kompeten.
3) Implementasi peraturan perkarantinaan dan keamanan hayati terhadap
pemasukan media pembawa di BKP Kelas I Banjarmasin terlaksana
dengan baik.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
7.) IK 7. Jumlah temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di lingkup perkarantinaan BKP Kelas I Banjarmasin
Temuan HPHK merupakan indikator kinerja yang mencerminkan
keberhasilan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin dalam melakukan upaya mencegah masuk dan tersebarnya
HPHK ke dalam wilayah Indonesia.
Temuan HPHK pada tahun 2019 pada BKP Kelas I Banjarmasin sebagaimana
Tabel 19.
Tabel 19. Jumlah HPHK yag ditemukan di tahun 2019
Kegiatan Operasional Target Realisasi
Jumlah temuan HPHK pada
komoditas pertanian melalui media
pembawa di lingkup perkarantinaan
BKP Kelas I Banjarmasin
1 1
Dari target kinerja jumlah temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui
media pembawa di lingkup perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin sebanyak 1 jumlah HPHK. Selam tahun 2019 ditemukan 1 HPHK
yaitu telur cacing Avitelina sp. pada lalu lintas domestik masuk Rusa Timor pada
bulan Desember 2019. Hal ini dapat ditemukan berkat peningkatan kompetensi
dari petugas laboratorium karantina hewan yang terus ditingkatkan. Selain itu,
dukungan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin secara bertahap
melengkapi sarana dan prasana laboratorium juga berperan dalam pencapaian
indikator konerja ini.
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 1 temuan HPHK, realisasi tersebut
sama dengan target yang telah ditetapkan yaitu 1 temuan HPHK.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Tabel 20. Perkembangan capaian IK. 20
Target dan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target th
2019
% realisasi th 2019 thd
2018
% realisasi thd target
jangka menengah
Target
- - - 1 1 100% 100% 100%
Realisasi
- - - 2 1 100 % 50% 100%
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebanyak 1 temuan HPHK, realisasi tersebut
jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sebanyak 2 temuan HPHK
mengalami penurunan 50%. Perkembangan capaian indikator kinerja pada
Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2018 – 2019
sebagaimana Tabel 16.
c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka
menengah.
Capaian kinerja tahun 2019 sejumlah 1 temuan HPHK telah memenuhi
target jangka menengah (sampai dengan tahun 2019).
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas
I Banjarmasin dengan standar Badan Karantina Pertanian
Realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
0 HPHK di bawah standar Badan Karantina Pertanian. Indikator kinerja ini
merupakan cascading dari Badan Karantina Pertanian dan telah selaras
dengan Renstra Badan Karantina Pertanian..
e..Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:
Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan :
1) Peningkatan kemampuan deteksi HPHK terhadap pemasukan MP ke
atau pengiriman dari satu área ke área lain di dalam wilayah Indonesia.
2) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam melaksanakan
tindakan karantina (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan,
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan)
melalui pendidikan dan pelatihan.
3) Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan rekomendasi
hasil analisis risiko HPHK.
4) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
operasional laboratorium.
Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di
atas dilakukan dengan:
1) melakukan mitigasi risiko secara dini sesuai dengan perkembangan
lingkungan strategis antara lain status dan situasi HPHK, serta
peningkatan lalulintas media pembawa..
2) Penguatan kemampuan dan penambahan ruang lingkup pengujian,
analisis risiko terhadap HPHK antara lain:
a) mengupayakan akses informasi dan basis data yang akurat dan
terkini,
b) membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi lain
c) meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui
pendidikan dan pelatihan baik nasional maupun internasional.
3) Penguatan sarana dan prasarana tindakan karantina di tempat-tempat
pemasukan dan pengeluaran.
4) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi
penyelenggaraan karantina.
g. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 7
menunjukkan efisiensi sebesar 0,99 dengan nilai efisiensi 52,47%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 21.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Tabel 21. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK. 7
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK
(RAK/
RVK) /
(PAK/TVK) Item
keluaran
Satuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
IK.6 1 Temuan
HPHK
1 1 115.718.000
115.686.900
115.718.000
115.686.900
0,99
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 0,99 / 1 = 0,99
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((0,99 / 20))*50 = 52,47%
h. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati
2. Sertifikasi kesehatan terhadap pemasukan MP HPHK ke dan pengiriman
MP HPHK dari satu área ke área lain di BKP Kelas I Banjarmasin
dilakukan oleh petugas karantina yang kompeten.
3. Implementasi peraturan perkarantinaan dan keamanan hayati terhadap
pemasukan media pembawa di BKP Kelas I Banjarmasin terlaksana
dengan baik.
8.) IK 8. Jumlah komodits ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk
Analisa capaian indikator ini adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi % Pencapaian
Target
Jumlah komodits ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk
0 Jumlah 0 Jumlah 100%
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Pada tahun 2019 frekuensi kegiatan ekspor hewan dan hayati hewani
yang dilalulintaskan melalui Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
sebanyak 6 kali yaitu 3 kali kegiatan ekspor bulu ungags ke Finlandia dan
Jerman, 1 kali ekspor sarang burung wallet ke Hongkong, taring babi
sebanyak 1 kali, dan paruh burung enggang sebanyak 1 kali masing-
masing ke negara Jerman.
Dalam rangka mendukung akselerasi ekspor, Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin melakukan sertifikasi kesehatan terhadap
media pembawa ekspor. Keberhasilan sertifikasi ekspor diukur dari jumlah
ekspor komoditas pertanian yang disertifikasi dibanding jumlah komoditas
pertanian ekspor yang tidak memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor,
dengan indikasi jumlah pemberitahuan ketidak sesuaian dari negara tujuan
ekspor dalam bentuk Notification of Non Compliance (NNC) atau dokumen
lainnya. Tahun 2019 target dari indikator kinerja Jumlah komodits ekspor
hewan dan hayati hewani yang ditolak negara tujuan karena masalah
kesehatan dan keamanan produk sebanyak 0 dan realisasinya 0 artinya
seluruh kegiatan sertifikasi produk pertanian ekspor memenuhi persyaratan
negara tujuan.
Lalu lintas ekspor media pembawa dan pemberitahuan
ketidaksesuaian dari negara tujuan ekspor selama tahun 2019 adalah
sebagaimana Tabel 22.
Tabel 22. Lalulintas ekspor media pembawa dan jumlah pemberitahuan
ketidaksesuaian atas ekspor media pembawa tahun 2019
Kegiatan Operasional Frek.
Pemeriksaan (kali)
Frek. Pembebasan*)
(kali) JNNC
Karantina Hewan 6 6 -
*) Frekuensi Pembebasan = jumlah sertifikasi ekspor (JE)
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini
Realisasi kinerja tahun 2019, dari 6 sertifikat yang diterbitkan tidak ada
pemberitahuan ketidaksesuaian dari negara tujuan ekspor dalam
bentuk Notification of Non Compliance (NNC), artinya seluruh
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
komoditas pertanian yang diekspor memenuhi persyaratan negara
tujuan.
Tabel 23. Perkembangan capaian IK. 4
Target dan
Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target
th 2019
% realisasi
th 2019
thd 2018
% realisasi thd
target jangka
menengah
Target - - - 1 0 100% 100% 100%
Realisasi - - - 0 0 100 % 100% 100 %
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2019 dan tahun sebelumnya (2018) dua tahun
berturut-turut tidak ada NNC dari negara tujuan ekspor.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka
menengah.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0 NNC, realisasi kinerja tersebut
telah mencapai target yaitu tidak melebihi target maksimal jangka
menengah tahun 2019, yaitu sebesar 0 NNC.
d. Analisis penyebab:
Keberhasilan atas nihilnya NNC tersebut dikarenakan :
1) Penyediaan informasi teknis dan upaya-upaya dalam rangka
menembus pasar ekspor untuk komoditas pertanian.
2) Penyediaan protokol ekspor untuk beberapa komoditas unggulan
dalam pemenuhan persyaratan negara tujuan terlampir.
3) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di BKP Kelas I
Banjarmasin dalam menjalankan tindakan karantina berupa
tindakan pemeriksaan dan (Perlakuan,) melalui pelatihan, dan
bimbingan teknis (diseminasi).
4) Pengembangan teknik dan metode perlakuan terhadap MP yang
akan di ekspor
Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun
mendatang dapat dilakukan:
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
1) Akreditasi laboratorium pengujian yang diakui secara internasional,
2) Membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi terkait
yang mendukung akselerasi ekspor,
3) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan
baik nasional maupun internasional.
4) Peningkatan pengawasan terhadap pihak ketiga yang sudah
terdaftar sebagai pelaksanaan tindakan karantina tertentu dengan
sistem audit
5) Pemenuhan sarana dan prasarana tindakan pemeriksaan dan
perlakuan media pembawa di UPT tempat pengeluaran.
6) Penyampaian informasi teknis komoditas ekspor yang diperlukan
Negara tujuan.
e. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 7
menunjukkan efisiensi sebesar 0,99 dengan nilai efisiensi 52,47%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 24.
Tabel 24. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK. 7
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK
(RAK/
RVK) /
(PAK/TVK) Item
keluaran
Satuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
IK.6 1 Temuan
HPHK
0 0 457.512.000
455.922.930
0 0 1
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 1 / 1 = 1
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((1 / 20))*50 = 52,50%
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
9.) IK 9. Jumlah komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan impor Indonesia
Analisa capaian indikator ini adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi % Pencapaian
Target
Jumlah komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan impor Indonesia
60 Jumlah 28 Jumlah 46,67
Jaminan kesehatan merupakan outcome atas proses tindakan karantina
dengan diterbitkannya sertifikat pembebasan terhadap media pembawa yang
masuk atau diimpor, untuk memastikan bebas OPTK. Target tahun 2019
adalah 60 kali/sertifikat. Lalulintas media pembawa Impor selama tahun 2019
sebagaimana Tabel 20.
Tabel 20. Lalulintas media pembawa Impor tahun 2019
No Bulan Frekuensi
1 Januari 2 kali
2 Pebruari 1 kali
3 Maret 2 kali
4 April 8 kali
5 Mei 2 kali
6 Juni -
7 Juli 4 kali
8 Agustus -
9 September 1 kali
10 Oktober 1 kali
11 Nopember 4 kali
12 Desember 3 kali
28 kali
a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 28 kali/sertifikat, hal ini menunjukkan
bahwa sertifikasi yang terealisasi lebih kecil dari target tahun 2018 sebesar
65 kali/sertifikat atau 43,08
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Tabel 21. Perkembangan capaian
Target dan
Realisasi 2015 2016 2017 2018 2019
% realisasi
thd target
th 2019
% realisasi
thn 2019
thdp 2018
% realisasi thd
target jangka
menengah
Target 92 60 60 100% 100% 100%
Realisasi 91 65 28 46,67% 43,08% 46,67%
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.
Realisasi kinerja tahun 2019 sebanyak 22 kali/sertifikat, realisasi
tersebut berkurang/menurun 37 kali/sertifikat jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2018 sebesar 65 kali/sertifikat. Perkembangan capaian
IK 9 sebagaimana tabel 21. Hal itu disebabkan karena berkurangnya
frekwensi pemasukan media pembawa impor melalui BKP Kelas I
Banjarmasin oleh pengguna jasa karantina.
c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan target jangka
menengah.
Capaian kinerja tahun 2019 sebesar 28 kali/sertifikat telah memenuhi
target jangka menengah sampai dengan tahun 2019 sebesar 60
kali/sertifikat.
d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian
Kelas I Banjarmasin dengan standar Badan Karantina Pertanian
Realisasi kinerja tahun 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin sebayak 28 kali/sertifikat masih di bawah standar Badan
Karantina Pertanian. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari
Badan Karantina Pertanian dan telah selaras dengan Renstra Badan
Karantina Pertanian.
e. Analisis penyebab tidak tercapainya target kinerja
Tidak tercapaianya target kinerja IK.9 disebabkan:
- Berkurangnya frekwensi pemasukan media pembawa impor melalui
BKP Kelas I Banjarmasin karena kebutuhan bahan baku industry
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
masih mencukupi sehingga pengguna jasa karantina mengurangi
frekuensi importasi barang.
Upaya untuk meningkatkan capaia kinerja tersebut di atas dilakukan
dengan:
2) Melakukan mitigasi risiko secara dini sesuai dengan
perkembangan lingkungan strategis antara lain status dan situasi
OPTK, serta peningkatan lalulintas media pembawa..
3) Penguatan kemampuan dan penambahan ruang lingkup
pengujian, analisis risiko terhadap HPHK/ OPTK antara lain:
a) mengupayakan akses informasi dan basis data yang akurat
dan terkini,
b) membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi lain.
c) meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui
pendidikan dan pelatihanl.
4) Penguatan sarana dan prasarana tindakan karantina di tempat-
tempat pemasukan yang berisiko tinggi.
5) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi
penyelenggaraan karantina.
f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 9
menunjukkan efisiensi sebesar 0,10 dengan nilai efisiensi 50,25%
sebagaimana perhitungan pada Tabel 22.
Tabel 22. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK 9.
IKK
Keluaran (output) Volume keluaran Anggaran
RAK/ RVK PAK/ TVK (RAK/ RVK) /
(PAK/TVK) Item
keluaran
Satuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu
Anggaran per
Keluaran
(PAK) (Rp)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran
(RAK) (Rp)
IKK5 22 Kali/Sertifi
kat
60 28 19.100,000 19.099.830 682.136 318.333 2,14
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Efisiensi = (Total (RAK/RVK)/(PAK/TVK)) / Jumlah Keluaran
= 2,14 / 1 = 2,14
Nilai Efisiensi = 50%+((Efisiensi/20))*50
= 50%+((2,14 / 20))*50 = 55,35%
3.4. Realisasi Anggaran
Tahun Anggaran 2019 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
dalam melaksanakan peran dan fungsinya mendapat dukungan alokasi
anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp.13.164.326.000,-.yang
dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor : SP DIPA-
018.12. 237910/2019 tanggal 5 Desember 2018, dengan rincian:
-Belanja Pegawai Rp.4.885.684.000,-
-Belanja Barang Rp.5.460.053.000,-
-Belanja Modal Rp.2.818.589.000,-
Realisasi anggaran DIPA Tahun 2018 secara keseluruhan sebesar Rp.
13.098.497.223,- atau 99,50%. Dalam pelaksanaannya ada optimalisasi dan
efisiensi dari pembiayaan beberapa kegiatan. Secara global pagu, realisasi, dan
sisa anggaran per belanja dapat dilihat pada Tabel 10 di bawah ini.
Tabel 24 Data Realisasi dan Sisa Anggaran
Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2019
Kode Jenis Belanja Pagu DIPA Realisasi Sisa Anggaran
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
51 BELANJA PEGAWAI 4.885.684.000,- 100 4.879.413.052 99.87 6.270.948 0,13
52 BELANJA BARANG 5.460.053.000,- 100 5.415.267.171 99,18 44.785.829 0,82
53 BELANJA MODAL 2.818.589.000,- 100 2.803.817.000 99,48 14.772.000 0,52
Jumlah 13.164.326.000,- 100 13.098.497.223 99,50 65.828.777 0,50
a. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai sebesar Rp. 4.885.684.000,- yang telah digunakan untuk
keperluan gaji pokok, tunjangan suami/istri, tunjangan anak, tunjangan struktural,
tunjangan fungsional, tunjangan pajak, tunjangan beras, belanja uang makan,
tunjangan umum, dan belanja uang lembur. Untuk belanja ini secara keseluruhan
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
terealisasi sebesar Rp. 4.879.413.052,- atau 99,87% dari pagu, sehingga terdapat
sisa Belanja Pegawai sebesar Rp. 6.270.948,- atau 0,13%.
Alokasi anggaran Belanja Pegawai Tahun 2019 mengalami kenaikan tahun
sebelumnya dikarenakan adanya mutasi masuk, bertambahnya jumlah keluarga
yang masuk tanggungan, kenaikan pangkat pegawai, kenaikan gaji berkala, dan
kenaikan jabatan fungsional
b. Belanja Barang
Pagu DIPA untuk Belanja Barang dialokasikan sebesar Rp. 5.460.053.000,-
dapat terealisasi sebesar Rp 5.415.267.171,- atau 99,18%. Belanja Barang ini
digunakan untuk membiayai keperluan capaian output sebagai berikut :
a. 1823.101 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamaan Hayati
• Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Impor
• Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Antar
Area
• Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Eksport
b. 1823.102 Standar Kualitas Pelayanan Perkarantinaan
c. 1823.103 Pengawasan dan Penindakan
d. 1823.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker
e. 1823.994 Layanan Perkantoran (Operasional dan Pemeliharaan Kantor)
Secara detail belanja barang ini digunakan untuk membiayai keperluan -
perkantoran yang meliputi belanja bahan, belanja perjalanan, pengadaan
makanan/minuman penambah daya tahan tubuh pegawai, pengadaan pakaian
dinas pegawai, pengadaan pakaian petugas laboratorium dan petugas satpam,
pengadaan pas bandara, pemeliharaan/perawatan gedung dan instalasi kantor,
pemeliharaan dan operasional sarana kantor, pemeliharaan dan operasional
kendaraan dinas, pengadaan perlengkapan kantor dan keperluan sehari-hari,
honor yang terkait dengan operasional Satker, belanja langganan daya dan jasa,
belanja operasional tata kelola kegiatan, sosialisasi karantina pertanian,
koordinasi pelayanan dan pengawasan dengan instansi terkait serta belanja
barang operasional mengikat lainnya dalam rangka mendundukung tupoksi Balai
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Karantina Pertanian . Sisa anggaran Belanja Barang adalah sebesar Rp.
44.785.829,- atau 0,82%.
c. Belanja Modal
Tahun 2019 plafon Belanja Modal yang dialokasikan dalam DIPA sebesar
Rp. 2.818.589.000,- terealisasi Rp. 2.803.817.000,- atau 99,48%. Belanja ini
digunakan untuk membiayai membiayai capaian output Layanan Internal
(1823.951), yang meliputi pengadaan :
- Kendaraan Bermotor (Roda 2 dan Roda 4)
- Perangkat Pengolah (PC, printer, Notebook)
- Perangkat Komunikasi
- Peralatan Teknis dan Laboratorium (Tabung Nitrogen, pH Meter, Timbangan
dan Mikropipette, GPS serta Drone)
- Fasilitas Perkantoran (meubelair : lemari, podium, AC, microphone wireless,
alat perekam dan sepeda)
- Gedung Kantor Pelayanan Karantina Pertanian (Pengadaan Tanah Wilker
Kotabaru, Siring Pondasi dan Rehab Ruang Kerja Kantor Induk)
Sisa anggaran belanja modal sebesar Rp. 14.772.000,- atau 0,52%, sisa
anggaran ini dikarenakan terjadi penghematan dan optimalisasi terhadap realisasi
anggaran belanja modal tersebut.
d. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Menurut UU No. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak,
PNBP adalah seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari
penerimaan perpajakan. Salah satu kelompok PNBP menurut Undang-undang
tersebut adalah penerimaan dari pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah.
Dasar penetapan Tarif PNBP yang dipungut Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin selama Tahun 2019 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 35
Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berlaku pada Kementerian Pertanian sebagai pengganti Peraturan
Pemerintah Nomor 48 Tahun 2012 yang berlaku efektif mulai tanggal bulan
Oktober 2016.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Tahun 2019 total PNBP Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
sebesar Rp.3.263.955.244,- yang terdiri dari penerimaan fungsional dari sensor
jasa karantina sebesar Rp. 3.220.307.204,- dari sewa rumah dinas sebesar
Rp.296.580,- dari hasil penerimaan kembali belanja pegawai Rp.4.795.180,- dari
penerimaan pendapatan penjualan peralatan dan mesin sebesar Rp.38.556.280,-
. Penerimaan tersebut seluruhnya telah disetorkan kembali ke Kas Negara.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, penerimaan jasa karantina, masih
merupakan kontributor/sumbangan terbesar dari seluruh penerimaan negara
bukan pajak pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. Fluktuasi
penerimaan jasa karantina sangat berpengaruh terhadap pencapaian target.
Selain itu fluktuasi penerimaan jasa karantina juga tidak terlepas dari frekuensi
dan kuantitas/volume komoditi yang dilalulintaskan serta PP tarif yang berlaku.
Pada Tahun 2019, Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin mendapat
alokasi anggaran yang bersumber dari PNBP sebesar Rp.1.374.500,- yang
dituangkan dalam (DIPA) Nomor : SP DIPA-018.12. 237910/2019 tanggal 5
Desember 2018 dan anggaran tersebut digunakan untuk menunjang dan
meningkatkan kegiatan operasional Balai Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
BAB IV PENUTUP
Tujuan utama penyusunan Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Karantina Pertanian
Kelas I Banjarmasin ini adalah dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan
program, kegiatan dan anggaran Tahun 2019. Selain itu laporan ini diharapkan dapat
berperan selain sebagai alat kendali, tetapi juga dapat digunakan sebagai alat penilai
kualitas kinerja, serta sebagai alat pendorong demi terwujudnya penyelenggaraan
perkarantinaan yang baik.
Dari LAKIN ini dapat diketahui bahwa seluruh sumber daya yang ada di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin telah dicurahkan secara maksimal dalam
rangka berupaya untuk mengemban dan mewujudkan Visi ““Terwujudnya Karantina
Pertanian Banjarmasin yang Tangguh, Profesional, Modern dan Terpercaya “
Kegiatan pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin sebagai sasaran
kinerja yang direncanakan mendapat alokasi anggaran Tahun 2019. Pada saat yang
sama juga telah banyak kegiatan yang dilakukan baik yang berbentuk fisik maupun
non fisik, yang secara keseluruhan mempunyai tingkat keberhasilan pencapaian
realisasi penyerapan anggaran sebesar 99,50% dari pagu yang ditetapkan.
Belajar dari pengalaman, kedepan dalam rangka meningkatkan kinerja perlu :
1) mengefektifkan kerja tim dalam rangka menyelesaikan tugas-tugas yang terkait
dengan kegiatan yang telah dijadwalkan; 2) penguatan dan peningkatan kompetensi
SDM secara terus menerus 3) meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan
pihak-pihak terkait; 4) bertahap melengkapi sarana dan prasarana penunjang yang
memadai.
Beberapa keberhasilan yang telah dicapai merupakan suatu kebanggaan yang
akan memotivasi staf dalam meningkatkan kinerja dalam mencapai tujuan, program
dan sasaran strategis pembangunan perkarantinaan yang telah ditetapkan. Predikat
Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin sebagai instansi Pemerintah di
lingkungan Kementerian Pertanian yang bebas dari korupsi akan terus
dipertahankan.
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Data Pemakaian Sertifikat Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin
Tahun 2019
No Bulan Domestik
Masuk
Domestik
Keluar Ekspor Impor
1 Januari 642 609 2 -
2 Februari 568 579 - -
3 Maret 752 725 - -
4 April 595 450 - -
5 Mei 783 929 - -
6 Juni 734 669 - -
7 Juli 891 657 - -
8 Agustus 844 646 2 -
9 September 721 652 - -
10 Oktober 769 802 1 -
11 Nopember 718 695 - -
12 Desember 616 845 - -
Jumlah 8.633 8.258 5 -
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Lampiran 2.
Data Pemakaian Sertifikat Karantina Tumbuhan
Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2019
No Bulan Domestik
Masuk
Domestik
Keluar Ekspor Impor
1 Januari 586 17 107 2
2 Februari 566 10 106 1
3 Maret 710 7 81 2
4 April 643 3 81 8
5 Mei 637 7 135 2
6 Juni 587 7 68 0
7 Juli 697 12 132 4
8 Agustus 677 5 136 0
9 September 787 4 103 1
10 Oktober 916 0 119 1
11 November 778 41 111 4
12 Desember 747 59 95 3
Jumlah 8331 172 1274 28
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Lampiran 3.
Nilai capaian kinerja berdasarkan Aplikasi Smart
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Lampiran 4.
E SAKIP BKP Kelas I BanjarmasinTahun 2019
LAKIN 2019 BKP KLS I BANJARMASIN i
Lampiran 3.
PK Pdf