KATA PENGANTAR -...

25
Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] i KATA PENGANTAR Bumi adalah tempat kita berpijak, berbagai kebutuhan kita disediakan oleh bumi. Yang lahir dan hidup di bumi bukan hanya generasi saat ini, namun berkelanjutan untuk anak cucu di masa depan. Jika mengulas tentang bumi, begitu banyak aspek yang diperhatikan. Mulai dari aspek lingkungan, ekonomi, politik, sampai kegiatan manusia. Semua mempunyai kontribusi besar bagi keadaan bumi nantinya. Salah satu faktor terpenting adalah faktor meteorologi, yang berperan dalam mendorong berbagai program pembangunan di bumi. Dengan meninjau hal itu, serta mengkhususkan pada pembangunan di kawasan Barelang (Batam, Rempang, Galang), Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam setiap bulannya menerbitkan BULETIN METEOROLOGI. Buletin Meteorologi edisi Agustus 2018 ini akan mengulas informasi hasil evaluasi cuaca dan iklim wilayah Kepulauan Riau pada bulan Juli 2018, prakiraan hujan serta prakiraan pasang surut bulan Agustus 2018. Buletin ini dibuat sebagai salah satu sarana penunjang penyampaian informasi meteorologi, baik kepada para pengguna jasa informasi meteorologi dan juga kepada masyarakat umum. Kami menyadari bahwa penulisan buletin ini masih belum sempurna, terdapat banyak kekurangan dan belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas dari media informasi ini. Besar harapan kami agar buletin ini dapat terus berkembang dan berkesinambungan, serta dapat menjawab semua pertanyaan mengenai isu-isu meteorologi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau. KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I HANG NADIM BATAM PARMIN, S.Si, MM NIP. 19640218 199102 1 001

Transcript of KATA PENGANTAR -...

Page 1: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] i

KATA PENGANTAR

Bumi adalah tempat kita berpijak, berbagai kebutuhan kita disediakan oleh bumi. Yang lahir

dan hidup di bumi bukan hanya generasi saat ini, namun berkelanjutan untuk anak cucu di masa depan.

Jika mengulas tentang bumi, begitu banyak aspek yang diperhatikan. Mulai dari aspek lingkungan,

ekonomi, politik, sampai kegiatan manusia. Semua mempunyai kontribusi besar bagi keadaan bumi

nantinya. Salah satu faktor terpenting adalah faktor meteorologi, yang berperan dalam mendorong

berbagai program pembangunan di bumi. Dengan meninjau hal itu, serta mengkhususkan pada

pembangunan di kawasan Barelang (Batam, Rempang, Galang), Stasiun Meteorologi Hang Nadim

Batam setiap bulannya menerbitkan BULETIN METEOROLOGI.

Buletin Meteorologi edisi Agustus 2018 ini akan mengulas informasi hasil evaluasi cuaca dan

iklim wilayah Kepulauan Riau pada bulan Juli 2018, prakiraan hujan serta prakiraan pasang surut bulan

Agustus 2018. Buletin ini dibuat sebagai salah satu sarana penunjang penyampaian informasi

meteorologi, baik kepada para pengguna jasa informasi meteorologi dan juga kepada masyarakat

umum.

Kami menyadari bahwa penulisan buletin ini masih belum sempurna, terdapat banyak

kekurangan dan belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh pembaca. Kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas dari media informasi ini. Besar harapan

kami agar buletin ini dapat terus berkembang dan berkesinambungan, serta dapat menjawab semua

pertanyaan mengenai isu-isu meteorologi di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I

HANG NADIM BATAM

PARMIN, S.Si, MM

NIP. 19640218 199102 1 001

Page 2: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] ii

TIM REDAKSI

Pelindung : Parmin, S.Si, MM

Penanggung Jawab : Suratman, S.Kom

Editor : Hana Solihah, S.Si

Tim Pengumpulan Data : Heritan, S.E

Aprilia Susilowati, S.Tr

Tim Analisis dan Prakiraan : Nizam Mawardi, S.Tr

Pande Made Rony Kurniawan, SST

Debora Truly Marpaung, SST

Ibnu Susilo, S.Tr

Tim Distribusi : Suryanti Agustina, SP

Adelina M Situmorang, SE

Desain : M. Taufik, S.SI

Teknisi : Kuswito

Alamat Redaksi

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam

Jalan Batu Besar, Bandara Hang Nadim Batam

Batu Besar, Batam 29466

Telpon : 0778-761415

Fax : 0778-761401

Website : hangnadim.kepri.bmkg.go.id

Email : [email protected]

Page 3: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] iii

DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................................................................................. i

Tim Redaksi .................................................................................................................................................................. ii

Daftar Isi ....................................................................................................................................................................... iii

I. RINGKASAN........................................................................................................................................................ 1

II. PENGERTIAN ...................................................................................................................................................... 1

III. ANALISA CUACA DAN IKLIM JULI 2018 ................................................................................................... 2

IV. PRAKIRAAN CUACA AGUSTUS 2018 ................................................................................................... 11

V. PRAKIRAAN PASANG SURUT AGUSTUS 2018.................................................................................... 16

VI. PRAKIRAAN TERBIT/ TERBENAM BULAN DAN MATAHARI

AGUSTUS 2018 ................................................................................................................................................ 19

DAFTAR ISTILAH .................................................................................................................................................... 22

Page 4: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 1

RINGKASAN

1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang Nadim,

maka evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan bulan Juli 2018 adalah sebagai berikut :

a. Kejadian hujan di Pulau Batam cukup bervariasi yaitu berada pada kondisi bawah normal,

normal maupun di atas normal terhadap rata – ratanya. Sedangkan kondisi angin didominasi

dari arah Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan rata-rata 8,3 km/jam.

b. Pada bulan Juli nilai IOD, SOI, dan ENSO di wilayah Indonesia berada pada kondisi netral

sehingga kurang cukup memberikan pengaruh terhadap penambahan maupun pengurangan

curah hujan di wilayah Kepulauan Riau pada bulan Juli. Perambatan MJO dengan sifat lemah

pada awal hingga pertengahan bulan Juli turut memberikan pengaruh dengan berkurangnya

curah hujan di wilayah Indonesia khususnya wilayah Kepulauan Riau. Namun perambatan

MJO dengan sifat kuat pada akhir bulan Juli dan suhu muka laut yang hangat cukup

memberikan pengaruh dalam petumbuhan awan-awan yang berpotensi menjadi hujan di

wilayah Kepulauan Riau.

II. Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi ARIMA (Autoregressive

Integrated Moving Average) diperoleh prediksi curah hujan tiap dasarian mulai Agustus 2018 hingga Juli

2019. Data masukan yang digunakan adalah data series hujan dasarian Hang Nadim periode Agustus

1998 s.d Juli 2018. Dengan membandingkan prediksi hujan model ARIMA dengan normal hujan

dasarian periode 1993-2012 diperoleh nilai korelasi 0.95367 dan RMSE (error) 8.1372 yang

menunjukkan bahwa curah hujan di bulan Agustus 2018 pada dasarian I, II dan III diprakirakan berada

pada kisaran normalnya. Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi ARIMA

(Autoregressive Integrated Moving Average) diperoleh prediksi curah hujan tiap dasarian mulai Agustus

2018 hingga Juli 2019. Data masukan yang digunakan adalah data series hujan dasarian Hang Nadim

periode Agustus 1998 s.d Juli 2018. Dengan membandingkan prediksi hujan model ARIMA dengan

normal hujan dasarian periode 1993-2012 diperoleh nilai korelasi 0.9225 dan RMSE (error) 8.6262

yang menunjukkan bahwa curah hujan di bulan Agustus 2018 pada dasarian I, II dan III diprakirakan

berada pada kisaran normalnya.

PENGERTIAN

A. SIFAT HUJAN

Sifat Hujan adalah Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan

dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu:

1. Di atas normal ( A ), jika nilai perbandingannya lebih besar dari 115 %.

2. Normal ( N ), jika nilai perbandingannya antara 85 % - 115 %.

3. Di bawah normal ( B ), jika nilai perbandingannya kurang dari 85 %.

B. NORMAL CURAH HUJAN

1. RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN:

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.

2. NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

3. STANDARD NORMAL CURAH HUJAN BULANAN:

Page 5: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 2

Nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari 1 Juli

1901 s/d 31 Juli 1930, 1 Juli 1931 s/d 31 Juli 1960, 1 Juli 1961 s/d 31 Juli 1990, dan seterusnya.

C. INTENSITAS CURAH HUJAN (CH)

KRITERIA CH CH/hari CH/Jam

Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm

Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm

Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm

Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm

ANALISA CUACA DAN IKLIM JULI 2018

A. KERAGAMAN HUJAN

Kepulauan Riau merupakan wilayah negara Indonesia yang berbentuk kepulauan dan dilewati

garis khatulistiwa. Wilayah negara Indonesia dilewati oleh garis katulistiwa serta dikelilingi oleh dua

Samudra dan dua Benua. Posisi ini menjadikan Indonesia sebagai daerah pertemuan sirkulasi

meridional (Utara-Selatan) dikenal sebagai Sirkulasi Hadley dan sirkulasi zonal (Timur-Barat) dikenal

sebagai Sirkulasi Walker, dua sirkulasi yang sangat mempengaruhi keragaman iklim di Indonesia.

Pergerakan matahari yang berpindah dari 23.5o Lintang Utara ke 23.5o Lintang Selatan sepanjang tahun

mengakibatkan timbulnya aktivitas monsun yang juga ikut berperan dalam mempengaruhi keragaman

iklim. Pengaruh lokal terhadap keragaman iklim juga tidak dapat diabaikan, karena Kepri merupakan

kepulauan dengan bentuk topografi sangat beragam menyebabkan sistem golakan lokal cukup

dominan. Faktor lain yang diperkirakan ikut berpengaruh terhadap keragaman iklim ialah gangguan

siklon tropis. Semua aktivitas dan sistem ini berlangsung secara bersamaan sepanjang tahun akan

tetapi besar pengaruh dari masing-masing aktivitas atau sistem tersebut tidak sama dan dapat berubah

dari tahun ke tahun.

El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan iklim. Fenomena ini akan

menyebabkan penurunan dan peningkatan jumlah curah hujan untuk beberapa daerah di Indonesia.

Pengaruh El-Nino kuat pada daerah yang berpola hujan monsun, lemah pada daerah berpola hujan

equatorial dan tidak jelas pada daerah dengan pola hujan lokal, sedangkan IOD (Indian Ocean Dipole)

hanya berpengaruh jelas pada daerah berpola hujan monsun.

Selain akibat pengaruh fluktuasi suhu permukaan laut di samudera pasifik (El Nino-Southern

Oscillation / ENSO) dan Samudera Hindia (Indian Ocean Dipole / IOD), fenomena fase aktif osilasi

intra-musiman yang dikenal sebagai MJO (Madden-Agustusan Oscillation) juga mempengaruhi keragaman

hujan di Indonesia. Menurut Geerts and Wheeler (1998) MJO akan menyebabkan terjadinya variasi

pada pola angin, SML (Suhu Muka Laut), awan dan hujan. Fase aktif MJO bila bersamaan waktunya

dengan monsun timur laut di Kepulauan Riau (April-Juli) dapat menyebabkan terjadinya peningkatan

curah hujan sekitar 200%.

Pergerakan MJO ke timur dari samudra India menuju samudra Pasifik dibagi dalam 8 phase.

Phase-1 di Afrika (210° BB - 60° BT), phase-2 di samudra India bagian barat (60° BT – 80° BT), phase-

3 di samudra India bagian timar (80° BT – 100° BT) phase-4 & phase-5 di benua maritim Indonesia (

100° BT – 140° BT), phase-6 di kawasan Pasifik barat (140°BT-160° BT), phase 7 di Pasifik tengah (

160° BT – 180° BT) , dan phase-8 daerah konveksi di belahan bumi bagian barat ( 180° – 160° BB).

Pada umumnya hujan tropis berasal dari awan konvektif dengan puncak awan sangat dingin (sedikit

mengemisi radiasi gelombang panjang), oleh karenanya sangat baik memonitor MJO dengan

memperhatikan variasi OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang dipantau melalui sensor infra merah

pada satelit.

Page 6: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 3

B. DINAMIKA ATMOSFER DAN LAUTAN BULAN JULI 2018

1. Monsun

Pada bulan Juli, matahari telah berada pada titik paling utara bumi yaitu 23.5°LU atau biasa

disebut ‘summer soltice’ kemudian menuju equator dan mengalami pergerakan semu sejauh

kurang lebih 9.3° yaitu dari 18.8°LU menuju 9.5°LU. Hal ini berdampak ke peningkatan suhu muka

laut di daerah sekitar ekuator dan BBU yang memicu terbentuknya pola-pola tekanan udara

rendah. Pola-pola tekanan rendah tersebut menjadi tempat pengumpulan massa udara yang cukup

mempengaruhi kondisi cuaca di Indonesia termasuk Kepulauan Riau.

Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png

Gambar 1. Peta Rata-rata Suhu Muka Laut Juli 2018

Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png

Gambar 2. Peta Anomali Suhu Muka Laut Bulan Juli 2018

Kondisi rata-rata suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia pada bulan Juli 2018 berkisar

antara 27.00 - 30.00C (Gambar.1) dengan anomali -1.50 - +0.50C (Gambar.2). Di wilayah Kepulauan

Page 7: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 4

Riau, anomali suhu muka laut berkisar antara -0.50 - +0.50C yang menunjukkan suhu muka laut

masih dalam kondisi yang cukup hangat sehingga memberi banyak pasokan uap air di udara. Suhu

muka laut yang hangat serta anomali suhu muka laut yang positif sangat mendukung proses

pertumbuhan awan-awan yang berpotensi menjadi hujan.

Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi?variable=mslp&area=rsmc&map=mean&time=latest

Gambar 3. Rata-rata Tekanan Udara Permukaan Laut Bulan Juli 2018

Pada bulan Juli 2018, tekanan udara di BBU secara umum lebih rendah dari pada BBS dan

sekitar equator karena matahari berada di sekitar wilayah BBU. Hal ini menyebabkan massa udara

bergerak dari BBS (bertekanan tinggi) menuju BBU (bertekanan rendah) dan ekuator sehingga

membentuk pola belokan angin (shearline) di sekitar wilayah Kepulauan Riau. Pada daerah belokan

angin terjadi perlambatan kecepatan angin yang menyebabkan penumpukkan massa udara sehingga

terjadi pengangkatan massa udara yang berpotensi dalam pembentukan awan–awan konvektif yang

dapat menghasilkan hujan.

Berdasarkan hasil analisis (Gambar. 4), pada daerah Kepulauan Riau angin pada bulan Juli

umumnya bertiup dari arah Tenggara hingga Barat Daya yang di dominasi dari arah Tenggara

dengan kecepatan rata-rata 5 hingga 15 knot (Gambar. 5).

Sumber: Bidang Meteorologi Publik BMKG

Gambar 4. Klimatologi Arah Angin 3000 Feet pada Bulan Juli 2018

Page 8: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 5

Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi?variable=850wind&area=rsmc&map=mean&time=latest

Gambar 5. Pola Angin 850mb Bulan Juli 2018

2. ENSO (El Nino - Southern Oscillation)

ENSO berada pada kondisi netral yaitu antara −0.8 °C sampai +0.8 °C. Pada akhir bulan Juli

2018, nilai anomali SST Nino 3.4 yaitu sebesar +0.40 dan nilai rata-rata harian SOI (Southern

Oscillation Index) selama bulan Juli sebesar +1.6. Hal tersebut tidak mengindikasikan adanya

pengaruh terhadap penambahan pasokan uap air sebagai pembentuk hujan di wilayah Indonesia

khususnya Indonesia bagian timur.

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml

Gambar 6. Grafik indeks SST Nino3.4

Page 9: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 6

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/enso/monitoring/soi30.png

Gambar 7. Grafik indeks ENSO / SOI

3. MJO (Madden-Julian Oscillation)

a. OLR (Outgoing Longwave Radiation)

Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi?variable=olr&area=rsmc&map=mean&time=latest

Gambar 8. Rata-rata OLR Juli 2018

OLR merupakan suatu radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke luar

angkasa. Namun, tidak semua radiasi gelombang panjang tersebut sampai ke luar angkasa. Awan-

awan konvektif adalah salah satu faktor yang menghalangi perjalanan gelombang panjang tersebut.

Suatu wilayah di permukaan bumi yang terdapat tutupan awan konvektif memiliki nilai OLR yang

kecil/rendah. Pada bulan Juli 2018, nilai OLR terendah di wilayah Indonesia terdapat di wilayah

utara Pulau Papua yaitu berkisar antara 180 – 200 W/m2, sementara untuk wilayah Kepulauan Riau

secara keseluruhan, nilai OLR seperti yang ditunjukkan pada gambar 8 berada pada kisaran 200 -

240 W/m2. Hal ini mengindikasikan bahwa tutupan awan konvektif di wilayah Kepulauan Riau pada

bulan Juli 2018 tidak cukup banyak.

Page 10: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 7

b. Fase MJO

MJO selama bulan Juli 2018 berada pada fase 3 sampai 6 dengan sifat yang lemah pada

perambatannya dan kuat pada pertengahan hingga akhir bulan Juli. Wilayah Indonesia berada pada

fase 3 sampai 5. Pada gambar 9 terlihat bahwa pada awal bulan Juli wilayah Indonesia terlewati oleh

perambatan MJO. Secara teori, kondisi MJO ini memberikan pengaruh pada penambahan maupun

pengurangan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk juga untuk wilayah Kepulauan Riau.

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/

Gambar 9. Fase MJO

4. IOD (Indian Ocean Dipole)

Fenomena Dipole Mode di Samudera Hindia atau IOD (Indian Ocean Dipole) berada pada

kisaran normal dengan kondisi netral (-0.4 s.d 0.4). Pada akhir bulan Juli 2018 nilai IOD berada

pada kondisi negatif yang bernilai -0.35. Sehingga dapat diketahui bahwa selama bulan Juli 2018

secara umum IOD tidak berpengaruh dalam menambah peluang pertumbuhan awan di wilayah

Indonesia bagian barat termasuk wilayah Kepulauan Riau.

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml

Gambar 10. Grafik IOD

C. ANALISIS HUJAN BULAN JULI 2018

Page 11: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 8

Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima dari Stasiun Meteorologi Hang

Nadim di Pulau Batam yang mewakili daerah-daerah di sekitarnya, maka evaluasi jumlah curah hujan

dan sifat hujan bulan Juli 2018 adalah sebagai berikut:

Page 12: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 9

D. ANALISIS UNSUR CUACA SIGNIFIKAN BULAN JULI 2018

a. Hujan

Hujan bulan Juli 2018 Barelang bersifat Normal (N) dengan curah hujan selama satu bulan

berkisar 48,2 mm – 273,2 mm atau antara 19 % - 108 %. Curah hujan terendah terjadi di

Sengkuang dan tertinggi di Mukakuning. Khusus di Hang Nadim dalam bulan Juli 2018 terdapat 13

hari hujan terukur dan 4 hari hujan tidak terukur (ttu) dengan total curah hujan sebesar 51,8 mm

atau berkisar 20% dari rata-rata, yang berarti sifat hujan Bawah Normal (BN). Pada dasarian I

terjadi 6 hari hujan dengan jumlah curah hujan 32,6 mm, dasarian II terdapat 4 hari hujan dengan

jumlah curah hujan 12,4 mm dan dasarian III terjadi 3 hari hujan dengan jumlah curah hujan 6,8

mm. Curah hujan tertinggi 15,0 mm terjadi pada tanggal 2 Juli 2018.

Gambar 11. Grafik Curah Hujan bulan Juli 2018 di Hang Nadim

Page 13: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 10

b. Suhu Udara

Suhu udara harian rata-rata berkisar antara 25,6°C - 29,3 °C. Suhu udara terendah dalam

bulan Juli 2018 adalah 22,5 °C terjadi pada tanggal 9 Juli 2018 pagi hari dan suhu udara tertinggi

33,2°C terjadi pada tanggal 28 Juli 2018 siang hari.

Gambar 12. Grafik Suhu Udara bulan Juli 2018 di Hang Nadim

c. Kelembaban Udara

Kelembaban udara harian rata-rata berkisar antara 76 % - 91 %. Kelembaban udara

terendah mutlak 56% terjadi pada tanggal 28 Juli 2018 siang hari, sedangkan kelembaban udara

tertinggi 99% terjadi pada tanggal 4 Juli 2018 pagi hari. Dengan demikian kelembaban udara pada

bulan Juli 2018 lebih kering dibandingkan bulan Juni 2018.

Gambar 13. Grafik Kelembaban Udara Bulan Juli 2018 di Hang Nadim

d. Angin Permukaan

Selama periode dasarian I – III Juli 2018 angin permukaan secara umum didominasi dari arah

Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan rata-rata 8,3 km/jam, arah dan kecepatan maksimum dari

Tenggara dengan kecepatan 29,6 km/jam terjadi pada tanggal 6 Juli 2018.

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

TEM

PER

ATU

R (

°C)

TANGGAL

T-MAKSIMUM

T-RATA-RATA

T-MINIMUM

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31

RH

(%

)

TANGGAL

RH-MAKSIMUM

RH-RATA-RATA

RH-MINIMUM

Page 14: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 11

PRAKIRAAN CUACA AGUSTUS 2018

A. DINAMIKA ATMOSFER

1. Tekanan Udara dan Angin

Pada bulan Agustus, posisi matahari dalam gerak semunya berada di BBU (Belahan Bumi

Utara) paling ujung dan kembali menuju equator dan BBS (Bumi Bagian Selatan) dengan pergerakan

semu sejauh kurang lebih 14.5° yaitu dari 9.5°LU menuju 5.0°LS

(http://www.physicalgeography.net). Sehingga, dominasi pola-pola daerah bertekanan udara rendah

pada bulan Agustus 2017 diprakirakan masih akan banyak berada di wilayah Bumi Bagian Utara

(BBU) dan equator.

Prediksi Anomali Suhu Muka Laut periode Agustus 2018 Rata-rata Tekanan Udara pada Bulan Agustus 2018

Sumber: http://iridl.ldeo.columbia.edu/maproom/Global/Forecasts/SST.html?L=2.5

http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/realtime/clim/annual/monthly/monthly.12.slp.html

Gambar 14. Prediksi Anomali Suhu Muka Laut periode dan Rata-rata Tekanan Udara pada Bulan Agustus 2018

Pola angin rata-rata bulan Agustus secara dominan akan bertiup dari Bumi Bagian Selatan

(BBS) menuju Bumi Bagian Utara (BBS) dan membentuk belokan angin (shearline) serta serta

konvergensi di sekitar bagian ekuator. Berdasarkan gambar 15, terdapat daerah belokan angin

(shearline) serta pertemuan massa udara (konvergensi) di sekitar wilayah Kepulauan Riau yang

menyebabkan perlambatan kecepatan angin yang memupuk massa udara serta mendukung dalam

proses pertumbuhan awan-awan hujan.

Sumber: Meteo Publik, BMKG

Gambar 15. Rata-rata Streamline 3000 feet pada Bulan Agustus 2018

Page 15: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 12

2. ENSO (EL-NinoSouthern Oscillation)

ENSO merupakan salah satu fenomena cuaca skala global yang mempengaruhi penambahan

curah hujan (fase La-Nina) maupun pengurangan curah hujan (fase El-Nino) di wilayah Indonesia.

Prediksi ENSO menurut institusi internasional yaitu BMKG, NOAA (National Oceanic and

Atmospheric Administration), JAMSTEC (Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology) dan

BOM/ POAMA (Predictive Ocean Atmosphere Model for Australia) menyatakan bahwa pada bulan

Agustus 2018 dalam kondisi Normal. Secara umum, ENSO diprediksi akan tidak cukup memberi

pengaruh terhadap penambahan jumlah curah hujan di wilayah khusunya wilayah timur.

Sumber: Pusat Data Dokumen, BMKG

Gambar 16. Prediksi ENSO dari NOAA, JAMSTEC, POAMA dan BMKG

Salah satu parameter ENSO yaitu data SOI (Southern Oscillation Index) dari BoM (Bureau of

Meteorology Australia) hingga akhir Juli 2018 menunjukkan berada pada kondisi normal dengan nilai

SOI sebesar +1.6, sehingga tidak memiliki pengaruh terhadap penambahan curah hujan di wilayah

Indonesia khususnya bagian timur.

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/monitoring/soi30.png

Gambar 17. Grafik SOI Bulan Juli 2015 s.d. Awal Agustus 2018

Page 16: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 13

3. MJO (Madden-Julian Oscillation)

Salah satu fenomena cuaca global yang juga mempengaruhi jumlah curah hujan di Indonesia,

khususnya daerah dekat khatulistiwa adalah osilasi gugusan awan yang lazim disebut MJO. Menurut

NOAA, diperkirakan MJO pada awal hingga pertengahan Agustus 2018 dengan sifat lemah dan

berada pada fase 6 hingga 7 sehingga tidak mempengaruhi penambahan curah hujan di wilayah

Indonesia (Gambar 18). Nilai anomali OLR bernilai positif berada di wilayah Indonesia, khususnya

bagian barat wilayah Indonesia (Gambar 19) pada awal dan pertengahan bulan Agustus. Hal

tersebut mengindikasikan tutupan awan konvektif di wilayah tersebut pada awal dan pertengahan

bulan Juli tidak banyak, untuk wilayah Kepulauan Riau nilai anomali OLR berkisar antara -5 hingga

10 sehingga tutupan awan di wilayah Kepulauan Riau diprediksi juga tidak cukup banyak.

Sumber: http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/CWlink/MJO/foregfs.shtml

Gambar 18. Grafik Fase MJO pada Bulan Juli 2018 dan prakiraan Bulan Agustus 2018

Sumber: http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/CWlink/MJO/spatial_olrmap_CA_full.gif

Gambar 19. Anomali OLR sampai dengan 31 Juli 2018 dan prakiraan 15 hari kedepan

4. Dipole Mode / IOD (Indian Ocean Dipole)

Fenomena cuaca global terakhir yang juga mempengaruhi peluang hujan di Indonesia,

khususnya Indonesia Bagian Barat, adalah dipole mode. Menurut data dari BMKG dan BoM (gambar

20) bulan Agustus 2018 DMI akan berada pada kondisi normal, sedangkan NASA memprediksi

Agustus 2018 DMI bernilai positif, sehingga secara umum tidak mempengaruhi penambahan jumlah

curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya bagian barat.

Page 17: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 14

Sumber: http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Klimatologi/Dinamika_Atmosfir.bmkg

Gambar 20. Prediksi Indeks Dipole Mode dari BoM dan BMKG

5. Tinjauan Klimatologis

Kondisi cuaca bulan Juli di Batam berdasarkan data klimatologis selama 25 tahun (1993-

2017) diketahui:

Secara klimatologis selama 16 tahun (1996 – 2011) jumlah curah hujan dibagi menjadi tiga

bagian di Pulau Batam selama Bulan Agustus. Batam bagian Timur sekitar 200 – 300 mm,

sedangkan Batam bagian Tengah sekitar 200 – 250 mm dan Batam bagian Barat dan Selatan

jumlahnya sekitar 150 – 200 mm.

Kesimpulan:

Dari uraian di atas diketahui bahwa peluang pertumbuhan awan-awan hujan di Batam pada

bulan Agustus 2018 akan sama dengan bulan Juli 2018, sehingga peluang curah hujannya cenderung

sama bila dibandingkan dengan bulan Juli 2018.

B. PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS 2018

1. Prakiraan Hujan Dasarian

Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7 dengan model prediksi ARIMA

(Autoregressive Integrated Moving Average) diperoleh prediksi curah hujan tiap dasarian mulai

Agustus 2018 hingga Juli 2019. Data masukan yang digunakan adalah data series hujan dasarian

Hang Nadim periode Juli 1998 s.d Agustus 2018.

Dengan membandingkan prediksi hujan model ARIMA dengan normal hujan dasarian

periode 1993-2012 diperoleh nilai korelasi 0.9225 dan RMSE (error) 8.6262. Hasilnya

menunjukkan bahwa curah hujan di bulan Juli 2018 diprakirakan:

Minimum Rata-rata Maksimum

SUHU UDARA 22.4 27.1 33.5

KELEMBAPAN UDARA 45% 84% 100%

ANGIN 7 Km/jam 11 Km/jam 55 Km/jam

HARI HUJAN 10 18* 26

*11 hari disertai petir

Page 18: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 15

Sesuai dengan kriteria sifat hujan dalam dasarian, prakiraan curah hujan pada dasarian I, II

dan III berada pada kisaran atas normalnya.

2. Prakiraan Hujan Bulanan

Berdasarkan data-data dan analisis model serta program HyBMG 2.0.7 dapat diperoleh hasil

prakiraan curah hujan satu bulan pada bulan Agustus 2018 di wilayah Barelang sebagai berikut:

Tabel : Prakiraan Curah Hujan Bulan Agustus 2018

dan membandingkan dengan normal hujannya maka sifat hujan bulan Agustus 2018 di Barelang

dapat diprakirakan sebagai berikut:

Tabel: Prakiraan Sifat Hujan Bulan Agustus 2018

SIFAT HUJAN WILAYAH

Atas Normal

Normal Batam, Rempang dan Galang

Bawah Normal -

Gambar. 21 Peta Prakiraan Curah dan Sifat Hujan Barelang bulan Agustus 2018

Page 19: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 16

PRAKIRAAN PASANG SURUT (TIDAL) AGUSTUS 2018

A. Pendahuluan

Pasang surut air adalah gelombang yang mirip dengan gelombang air yang terjadi akibat tiupan

angin. Pasang surut memiliki panjang gelombang yang panjang, seperti yang terdapat pada laut dalam

namun terjadi untuk air dangkal, ini berarti pasang surut dibiaskan oleh keadaan topografi kedalaman

bawah air. Periodenya pun cukup panjang, dalam orde jam. Pasang surut air terjadi disebabkan oleh gaya

gravitasi dan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh gerakan bumi, bulan, dan matahari.

B. Pola Pasang Surut

Di seluruh dunia pasang surut berbeda baik ketinggian paras air maupun waktu kejadiannya.

Area pantai yang hanya punya satu pasang surut tertinggi dan terendah setiap hari disebut diurnal tide

(air pasang harian). Wilayah yang mengalami dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari disebut

mempunyai semi-diurnal tide. Jika semi-diurnal tide mempunyai ketinggian air pasang yang dicapai

berbeda dan saat surut juga level air tidak sama disebut semi-diurnal mixed tide.

Pola pasang surut dapat dijelaskan secara gelombang dengan grafik yang menunjukkan paras

air untuk sumbu vertikal dan sumbu horisontal menyatakan waktu hari. Pengamatan pasang surut

dalam jangka waktu yang lama digunakan untuk menghitung rata-rata ketinggian pasang. Dengan nilai

rata-rata ini dapat dihitung anomali pasang naik dan pasang surut air.

C. Paras Pasang Surut.

Ketinggian air tertinggi yang dicapai permukaan air setiap hari disebut High Water (HT) /

Higt Tide (Ht). Titik terendah dimana permukaan air surut disebut Low Water (LW) / Low Tide.

Mengingat Propinsi Kepulauan Riau sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan maka fenomena

pasang surut air laut sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan yang berhubungan dengan kelautan

seperti bongkar muat di Pelabuhan Laut, kegiatan para nelayan dan lain sebagainya. Untuk itu dalam

buletin ini kami sajikan prediksi pasang surut di seluruh Propinsi Kepulauan Riau yang meliputi 6

(enam) Kabupaten Kota sebagai berikut :

1. KOTA BATAM

i. BATU AMPAR

ii. SEKUPANG

Page 20: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 17

2. KABUPATEN BINTAN

i. TANJUNG UBAN

3. KABUPATEN KARIMUN

i. TANJUNG BALAI KARIMUN

ii. TANJUNG PINANG

4. KABUPATEN LINGGA

i. DABO SINGKEP

Page 21: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 18

5. KABUPATEN ANAMBAS

i. SELAT PENINTING

6. KABUPATEN NATUNA

i. SEDANAU

Page 22: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 19

PRAKIRAAN TERBIT/ TERBENAM

BULAN DAN MATAHARI AGUSTUS 2018

1. STASIUN METEOROLOGI HANG

NADIM BATAM

Location : E104 07, N01 07, August 2018

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm Hm hm hm

1 0605 1815 2138 0914

2 0605 1815 2221 0958

3 0605 1815 2306 1043

4 0605 1815 2353 1130

5 0605 1814 0 1219

6 0605 1814 0044 1312

7 0605 1814 0138 1408

8 0604 1814 0236 1508

9 0604 1814 0337 1610

10 0604 1814 0440 1713

11 0604 1813 0542 1814

12 0604 1813 0642 1912

13 0604 1813 0739 2006

14 0604 1813 0833 2058

15 0604 1813 0924 2148

16 0603 1812 1014 2235

17 0603 1812 1102 2323

18 0603 1812 1150 0

19 0603 1812 1238 0010

20 0603 1811 1325 0058

21 0602 1811 1414 0145

22 0602 1811 1502 0234

23 0602 1811 1550 0322

24 0602 1810 1638 0410

25 0601 1810 1724 0457

26 0601 1810 1809 0543

27 0601 1809 1853 0628

28 0601 1809 1937 0713

29 0600 1809 2020 0757

30 0600 1808 2105 0842

31 0600 1808 2151 0928

2. STASIUN METEOROLOGI

TANJUNGPINANG

Location : E104 32, N00 55, August 2018

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm Hm hm hm

1 0604 1813 2136 0913

2 0603 1813 2220 0957

3 0603 1813 2305 1041

4 0603 1813 2352 1128

5 0603 1813 0 1217

6 0603 1812 0042 1310

7 0603 1812 0136 1406

8 0603 1812 0234 1506

9 0603 1812 0335 1608

10 0603 1812 0438 1711

11 0603 1812 0541 1812

12 0603 1811 0641 1910

13 0602 1811 0738 2005

14 0602 1811 0832 2056

15 0602 1811 0923 2146

16 0602 1811 1012 2234

17 0602 1810 1100 2321

18 0602 1810 1148 0

19 0601 1810 1236 0009

20 0601 1810 1323 0056

21 0601 1809 1412 0144

22 0601 1809 1500 0232

23 0600 1809 1548 0321

24 0600 1808 1636 0409

25 0600 1808 1722 0456

26 0600 1808 1807 0542

27 0559 1808 1851 0627

28 0559 1807 1935 0711

29 0559 1807 2019 0755

30 0559 1807 2103 0840

31 0558 1806 2149 0926

Page 23: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 20

3. STASIUN METEOROLOGI RANAI

Location : E108 24, N03 55, August 2018

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm hm hm hm

1 0544 1801 2121 0855

2 0544 1801 2203 0940

3 0544 1801 2247 1026

4 0544 1801 2334 1114

5 0544 1801 0 1204

6 0544 1801 0023 1257

7 0544 1800 0116 1354

8 0544 1800 0214 1454

9 0544 1800 0315 1557

10 0544 1800 0418 1659

11 0544 1759 0521 1759

12 0544 1759 0622 1856

13 0544 1759 0720 1950

14 0544 1759 0814 2041

15 0544 1758 0907 2129

16 0544 1758 0957 2216

17 0543 1758 1046 2303

18 0543 1757 1135 2349

19 0543 1757 1223 0

20 0543 1757 1312 0036

21 0543 1756 1400 0123

22 0543 1756 1449 0212

23 0543 1756 1537 0300

24 0542 1755 1624 0348

25 0542 1755 1709 0436

26 0542 1755 1754 0523

27 0542 1754 1837 0609

28 0542 1754 1920 0654

29 0542 1753 2003 0739

30 0541 1753 2046 0825

31 0541 1753 2131 0911

4. STASIUN METEOROLOGI

TANJUNG BALAI KARIMUN

Location : E103 23, N01 03, August 2018

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm hm hm hm

1 0608 1818 2141 0917

2 0608 1818 2224 1001

3 0608 1818 2309 1046

4 0608 1817 2356 1133

5 0608 1817 0 1222

6 0608 1817 0047 1314

7 0608 1817 0141 1411

8 0607 1817 0239 1511

9 0607 1817 0340 1613

10 0607 1817 0443 1716

11 0607 1816 0545 1817

12 0607 1816 0645 1915

13 0607 1816 0742 2009

14 0607 1816 0836 2101

15 0607 1816 0927 2151

16 0606 1815 1017 2239

17 0606 1815 1105 2326

18 0606 1815 1153 0

19 0606 1815 1240 0013

20 0606 1814 1328 0101

21 0605 1814 1417 0149

22 0605 1814 1505 0237

23 0605 1813 1553 0325

24 0605 1813 1640 0413

25 0604 1813 1727 0500

26 0604 1813 1812 0546

27 0604 1812 1856 0632

28 0604 1812 1940 0716

29 0603 1812 2023 0800

30 0603 1811 2108 0845

31 0603 1811 2154 0931

Page 24: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 21

5. STASIUN METEOROLOGI DABO

SINGKEP

Location : E104 34, S00 28, August 2018

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm hm hm hm

1 0604 1812 2136 0913

2 0604 1812 2219 0956

3 0604 1812 2305 1041

4 0604 1812 2352 1127

5 0604 1812 0 1216

6 0604 1812 0042 1309

7 0604 1812 0137 1405

8 0603 1811 0235 1505

9 0603 1811 0336 1607

10 0603 1811 0439 1710

11 0603 1811 0541 1811

12 0603 1811 0641 1909

13 0603 1811 0738 2004

14 0603 1810 0832 2056

15 0602 1810 0922 2146

16 0602 1810 1012 2234

17 0602 1810 1100 2322

18 0602 1810 1147 0

19 0602 1809 1235 0009

20 0601 1809 1323 0057

21 0601 1809 1411 0145

22 0601 1809 1459 0233

23 0601 1808 1547 0321

24 0600 1808 1635 0409

25 0600 1808 1721 0456

26 0600 1807 1806 0542

27 0600 1807 1851 0627

28 0559 1807 1934 0711

29 0559 1806 2018 0755

30 0559 1806 2103 0840

31 0559 1806 2149 0925

6. STASIUN METEOROLOGI

TAREMPA

Location : E106 15, N03 12, August 2018

DATE

SUN MOON

Rise Set Rise Set

hm hm hm Hm

1 0554 1809 2129 0905

2 0554 1809 2212 0949

3 0554 1809 2257 1035

4 0554 1809 2343 1122

5 0554 1808 0 1212

6 0554 1808 0033 1305

7 0554 1808 0126 1402

8 0554 1808 0224 1502

9 0553 1808 0325 1605

10 0553 1807 0428 1707

11 0553 1807 0530 1807

12 0553 1807 0631 1905

13 0553 1807 0729 1959

14 0553 1807 0824 2050

15 0553 1806 0916 2138

16 0553 1806 1006 2226

17 0553 1806 1055 2312

18 0553 1805 1143 2359

19 0552 1805 1231 0

20 0552 1805 1320 0046

21 0552 1804 1408 0133

22 0552 1804 1457 0222

23 0552 1804 1545 0310

24 0552 1803 1632 0358

25 0551 1803 1717 0446

26 0551 1803 1802 0532

27 0551 1802 1845 0618

28 0551 1802 1928 0703

29 0551 1802 2011 0748

30 0550 1801 2055 0833

31 0550 1801 2141 0920

Page 25: KATA PENGANTAR - hangnadim.kepri.bmkg.go.idhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2018/08/28082018102237_AGT2018.pdf · 1. Berdasarkan data curah hujan bulan Juli 2018 yang diterima

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam | BULETIN METEOROLOGI [Edisi.056] 22

DAFTAR ISTILAH

Anomali : Penyimpangan suatu variabel dari nilai rata-rata

Awan Konvektif : Awan tebal menjulang tinggi yang terbentuk dari proses pemanasan vertikal yang

membawa uap air. Awan ini mengakibatkan terjadinya hujan secara tiba-tiba, petir

dan angin kencang.

Cold Surge : Aliran udara dingin dari daratan Asia yang menjalar memasuki wilayah Indonesia

bagian barat, cold surge biasa terjadi pada saat Asia memasuki musim dingin.

Cuaca : Kondisi fisis atmosfer pada suatu wilayah yang sempit pada waktu tertentu

Dasarian : Periode sepuluh harian

Dipole Mode /IOD

(Indian Ocean Dipole)

: Tingkat ketersediaan uap air akibat perbedaan suhu muka laut antara Samudera

Hindia dan Perairan Pantai Timur Afrika.

DMI

(Dipole Mode Index)

: Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas Dipole Mode. DMI yang

bernilai negatif akan menambah kandungan uap air di sekitar wilayah Sumatera,

sehingga curah hujannya secara umum meningkat. Sedangkan nilai positif tidak

menambah kandungan uap air, sehingga curah hujan cenderung berkurang.

Divergensi : Beraian angin, yang mengindikasikan daerah cuaca baik

Eddy : Pusaran angin dengan durasi harian dan biasanya jika suatu daerah terdapat eddy,

maka cenderung banyak hujan.

El Nino : Fenomena memanasnya suhu permukaan laut di Pasifik Timur sehingga secara

umum menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang.

ENSO

(El Nino-Shouthern Oscillation)

: Fluktuasi musiman antara fase El Nino dan La Nina.

Gelombang : Pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan laut.

Iklim : Kondisi Rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama dan wilayah yang luas

ITCZ (Intertropical

Convergence Zone)

: Daerah pertemuan massa udara antar benua dengan cakupan yang luas. Umumnya

daerah-daerah yang dilintasi ITCZ berpotensi terjadi pertumbuhan awan-awan

hujan lebat dan cukup lama (bisa lebih dari satu hari).

Konvergensi : Pumpunan angin, pola angin yang mengumpul

La Nina : Fenomena yang merupakan kebalikan dari El Nino. Secara umum menyebabkan

curah hujan di Indonesia meningkat.

MJO (Madden-Julian

Oscillation)

: Fluktuasi musiman/osilasi/gelombang tekanan (pola tekanan tinggi-tekanan rendah)

di kawasan tropik yang terkait dengan penambahan gugusan uap air yang

menyuplai pembentukan awan hujan dengan periode lebih kurang 48 hari yang

menjalar dari barat ke timur. Biasanya berawal di pantai timur Afrika kemudian

menjalar ke timur dan menghilang di bagian tengah Pasifik. MJO ini berkaitan

dengan OLR (Outgoing Longwave Radiation)

Monsun : Suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik pada suatu periode

(minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya akan berlawanan. Di

Indonesia dikenal dengan 2 istilah monsun yaitu monsun Asia dan Monsun

Australia. Monsun Asia berkaitan dengan musim hujan di Indonesia, sedangkan

Monsun Australia berkaitan dengan musim kemarau.

Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang

tidak ditentukan (1971-2000, 1976-2005, 1978-2007, dsb)

OLR (Outgoing Longwave

Radiation)

: Radiasi gelombang panjang (infra merah) yang dipancarakan keluar dari bumi. OLR

yang bernilai negatif menunjukkan tutupan awan konvektif yang banyak, sedangkan

nilai positif tutupan awan konvektifnya sedikit.

Rata-rata : Nilai rata-rata suatu variabel selama minimal periode 10 tahun (1971-1980, 1976-

1985, 1993-2002, 1995-2010, dsb)

Shearline : Garis atau zona lintasan yang terdapat perubahan arah dan kecepatan angin secara

tiba-tiba.

SOI (Southern Oscillation Index) : Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas El Nino atau La Nina.

Standar Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang

sudah ditentukan, dimulai tahun berakhiran 1 diakhiri tahun berakhiran 0 (1961-

1990, 1971-2000, 1981-2010, dst)

Konveksi : Pergerakan molekul-molekul pada fluida (cairan atau gas)

Updraft : Pergerakan vertikal ke atas dari suatu kolom udara yang berhubungan dengan

fenomena cuaca