13 irigasi curah
-
Upload
kharistya-amaru -
Category
Education
-
view
702 -
download
53
description
Transcript of 13 irigasi curah
IRIGASI CURAHPERTEMUAN - 04
PRINSIP IRIGASI CURAH
Irigasi curah adalah metode pemberian air dengan cara menyemprotkan air seperti curah hujan akan tetapi tersebar secara merata diatas permukaan lahan, diberikan hanya saat diperlukan dan dengan kecepatan kurang dari laju infiltrasi tanah untuk menghindari terjadinya limpasan permukaan dari irigasi
Disebut juga sebagai overhead irrigation karena pemberian air dilakukan dari bagian atas tanaman menyerupai curah hujan
PRINSIP IRIGASI CURAH
Penyemprotan dibuat dengan mengalirkan air bertekanan melalui orifice kecil atau nozzle.
Tekanan biasanya didapatkan dengan pemompaan.
Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing sprinkler dan laju infiltrasi tanah yang sesuai
Cara yang paling sederhana yang sering digunakan untuk irigasi sayuran oleh petani kecil adalah dengan menyiram menggunakan emrat (ebor)
KESESUAIAN PEMAKAIAN IRIGASI CURAH
Tanaman Cocok hampir semua tanaman (pohon, semak,
hamparan), dapat disiramkan di atas atau di bawah kanopi
Tidak cocok untuk beberapa jenis sayuran yang mudah rusak karena tetesan air
Kemiringan lahan Cocok untuk lahan datar maupun
bergelombang Tanah
Paling cocok untuk tanah pasiran Air irigasi
Cocok untuk air yang bersih dan bebas sedimen
KELEBIHAN IRIGASI CURAH
1. Efisiensi pemakaian air cukup tinggi2. Dapat digunakan untuk lahan dengan topografi
bergelombang dan kedalaman tanah (solum) yang dangkal, tanpa diperlukan perataan lahan (land grading).
3. Cocok untuk tanah berpasir di mana laju infiltrasi biasanya cukup tinggi.
4. Aliran permukaan dapat dihindari sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya erosi.
5. Pemupukan terlarut, herbisida dan fungisida dapat dilakukan bersama-sama dengan air irigasi.
6. Biaya tenaga kerja untuk operasi biasanya lebih kecil daripada irigasi permukaan
7. Dengan tidak diperlukannya saluran terbuka, maka tidak banyak lahan yang tidak dapat ditanami
8. Tidak mengganggu operasi alat dan mesin pertanian.
KELEMAHAN IRIGASI CURAH
Memerlukan biaya investasi dan biaya operasional yang cukup tinggi, antara laian untuk operasi pompa air dan tenaga pelaksana yang terampil
Memerlukan rancangan dan tata letak yang cukup teliti untuk memperoleh tingkat efisiensi yang tinggi
Kecepatan dan arah angin berpengaruh terhadap pola penyebaran air
Potensi kehilangan air akibat evaporasi ketika dioperasikan dibawah suhu lingkungan yang tinggi
Air irigasi harus cukup bersih bebas dari pasir dan kotoran lainnya
Diperlukan tenaga penggerak di mana tekanan air berkisar antara 0,5 - 10 kg/cm2 .
JENIS IRIGASI CURAH : BERDASAR PENYUSUNAN ALAT Sistem berputar (rotating head
system). Terdiri dari satu atau dua buah nozzle miring yang berputar dengan sumbu vertikal akibat adanya gerakan memukul dari alat pemukul (hammer blade). Sprinkler ini umumnya disambung dengan suatu pipa peninggi (riser) berdiameter 25 mm yang disambungkan dengan pipa lateral. Alat pemukul sprinkler bergerak karena adanya gaya impulse dari aliran jet semprotan air, kemudian berbalik kembali karena adanya regangan pegas.
Sistem pipa berlubang (perforated pipe system). Terdiri dari pipa berlubang-lubang, biasanya dirancang untuk tekanan rendah antara 0,5 -2,5 kg/cm2 , sehingga sumber tekanan cukup diperoleh dari tangki air yang ditempatkan pada ketinggian tertentu
SISTEM IRIGASI CURAH (01)
Sistem Konvensional Sistim sprinkler yang paling awal dirancang
adalah sprinkler putar kecil yang beroperasi simultan, mulai populer tahun 1930-an dan masih digunakan sampai sekarang.
Sprinkler jenis ini bekerja dengan tekanan rendah sampai medium (2 ~ 4 bar) dan mampu mengairi suatu areal lahan lebar 9 ~ 24 m dan panjang sampai 300 m untuk setiap settingnya (0,3 ~ 0,7 ha).
Laju aplikasi bervariasi dari 5 ~ 35 mm/jam.
SISTEM IRIGASI CURAH (02)
Sistem Berpindah Sistem Berpindah Manual
Sistim berpindah yang sangat sederhana adalah memindahkannya dengan tenaga manusia secara manual. Sistim ini terdiri dari sebuah pompa, pipa utama, lateral dan sprinkler putar. Lateral tetap di suatu posisi sampai irigasi selesai. Pompa dihentikan dan lateral dilepaskan dari pipa utama dan dipindahkan ke posisi lateral berikutnya. Bila irigasi satu blok lahan telah selesai, keseluruhan sistim (lateral, pipa utama dan pompa) dipindahkan ke blok lahan lainnya. Kebanyakan, yang dipindah-pindahkan hanya lateralnya saja, sedangkan pompa dan pipa utamanya tetap. Sistem seperti ini disebut dengan sistim semi-portable.
Sistem Berpindah Manual
SISTEM IRIGASI CURAH (03)
Sistem Berpindah Sistem Berpindah Dengan Mesin
Laeral-move atau roll-move system. Pada sistem ini, pipa lateral selain untuk mengalirkan air digunakan juga sebagai poros roda berdiameter 1,5 ~ 2,0 m. Roda ditempatkan pada jarak 9 ~ 12 m sehingga lateral dapat mudah didorong dari satu setting irigasi ke setting lainnya dengan menggunakan tenaga gerak motor bakar (internal combustion engine).Pada waktu irigasi, lateral tetap pada satu lokasi sampai sejumlah air irigasi selesai diaplikasikan. Pompa dihentikan dan pipa lateral dilepas dari pipa utama, airnya dibuang, kemudian posisi lateral dipindahkan dengan tenaga penggerak. Lateral disambung kembali dengan pipa utama di posisi berikutnya.
Sistem Berpindah dengan alat/mesin
SISTEM IRIGASI CURAH (04)
Solid-set atau Sistim Permanen Jika jumlah lateral dan sprinkler cukup meliput seluruh
lahan, sehingga tak diperlukan peralatan untuk berpindah, maka sistim tersebut disebut sebagai solid-set system
Umumnya pada sistim solid atau permanen hanya sebagian dari sistim bekerja secara simultan. Hal ini tergantung pada ukuran pipa dan jumlah air tersedia. Debit aliran disalurkan dari satu blok ke blok lainnya melalui hidran atau katup.
Sistim solid atau permanen ini memerlukan tenaga kerja jauh lebih sedikit daripada sistim bergerak dan juga memerlukan tenaga trampil lebih sedikit. Akan tetapi investasi awalnya lebih besar karena jumlah pipa, sprinkler, dan perlengkapannya akan lebih banyak.
Sistem Permanen - Solid
KOMPONEN IRIGASI CURAH
Umumnya komponen irigasi curah terdiri dari: Sumber Air Irigasipompa dengan tenaga
penggerak sebagai sumber tekanan,
Jaringan Pipakepala sprinkler (sprinkler
head)
KOMPONEN IRIGASI CURAH
Sumber Air Irigasi Sumber air irigasi dapat berasal dari
mata air, sumber air yang permanen (sungai, danau, dsb), sumur, atau suatu sistem suplai regional. Idealnya sumber air terdapat di atas hamparan, bersih (tidak keruh) dan tersedia sepanjang musim.
KOMPONEN IRIGASI CURAH
PompaSistem irigasi dapat dioperasikan
dengan menggunakan sumber energi yang berasal dari gravitasi (jauh lebih murah), pemompaan pada sumber air, atau penguatan tekanan dengan menggunakan pompa penguat tekanan (booster pump).
KOMPONEN IRIGASI CURAH
Jaringan Pipa Jaringan Pipa yang terdiri dari :
Lateral, merupakan pipa tempat diletakkannya sprinkler
Manifold, merupakan pipa dimana pipa-pipa lateral dihubungkan.
Valve line, merupakan pipa tempat diletakkan katup air.
Mainline, merupakan pipa yang dihubungkan dengan valve line.
Supply line, merupakan pipa yang menyalurkan air dari sumber air.
Jaringan Pipa Irigasi Curah
KOMPONEN IRIGASI CURAH
Kepala SprinklerDigunakan untuk memancarkan air dalam
bentuk butiran seperti curah hujan
Lay Out Sistem Irigasi Curah
Sumber Air
Pompa
Pipa pengalir
By Pass Valve
Filter
Pressure Gauge
konektor pompa
Sprinkler
TeeControl Valve
Riser pipe
Bend
Service Saddle
End Cap