KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian...

26
Sistem Digital BAB IV LOGIKA KOMBINASIONAL Alokasi Waktu : 15 x 45 menit Tujuan Instruksional Khusus : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan rangkaian logika kombinasi seperti : Adders, Substractor, Decoder, Encoder, Multiplexer, dan Demultiplexer. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan ROM. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan PLA. 4.1. PENDAHULUAN Rangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan berurutan/rentetan (sequential). Rangkaian digital Kombinasional, yang keluarannya adalah fungsi dari masukan, digambarkan dengan satu atau satu set fungsi-penyambungan. Sedangkan rangkaian digital berurutan/rentetan, yang keluarannya adalah fungsi dari masukan dan keadaan (state) dari elemen pengingat (memory element), digambarkan dengan mesin rentetan. Rangkaian digital rentetan, yang merupakan perluasan dari rangkaian digital kombinasional akan dibahas pada bab berikutnya. Rangkaian kombinasional terdiri dari variabel input, gerbang logika (logic gates), dan variabel output. Gerbang logika tersebut menerima sinyal dari input dan menghasilkan sinyal ke output-nya. Proses ini mengubah 63

Transcript of KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian...

Page 1: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Rangkaian Logika

Kombinasional

n variabel input

m variabel output

Sistem Digital

BAB IV

LOGIKA KOMBINASIONALAlokasi Waktu : 15 x 45 menit

Tujuan Instruksional Khusus :

1. Mahasiswa dapat menjelaskan rangkaian logika kombinasi seperti : Adders, Substractor, Decoder, Encoder, Multiplexer, dan Demultiplexer.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan ROM.3. Mahasiswa dapat menjelaskan PLA.

4.1. PENDAHULUAN

Rangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional

(combinational) dan berurutan/rentetan (sequential). Rangkaian digital Kombinasional,

yang keluarannya adalah fungsi dari masukan, digambarkan dengan satu atau satu set

fungsi-penyambungan. Sedangkan rangkaian digital berurutan/rentetan, yang

keluarannya adalah fungsi dari masukan dan keadaan (state) dari elemen pengingat

(memory element), digambarkan dengan mesin rentetan. Rangkaian digital rentetan,

yang merupakan perluasan dari rangkaian digital kombinasional akan dibahas pada bab

berikutnya.

Rangkaian kombinasional terdiri dari variabel input, gerbang logika (logic gates), dan

variabel output. Gerbang logika tersebut menerima sinyal dari input dan menghasilkan

sinyal ke output-nya. Proses ini mengubah informasi biner dari data input yang

diberikan ke data output yang dibutuhkan.

Diagram blok dari rangkaian kombinasional ditunjukkan pada Gambar 4.1 n Variabel

biner input berasal dari sumber eksternal; m variabel output dihubungkan ke tujuan

eksternal.

Untuk n variabel input, ada sejumlah 2n kemungkinan kombinasi dari nilai input

binernya. Untuk setiap kemungkinan kombinasi input, ada satu dan hanya satu

kemungkinan kombinasi output.

Gambar 4.1 Diagram blok rangkaian kombinasional

63

Page 2: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

4.2. PROSEDUR PERANCANGAN

Perancangan rangkaian kombinasional dimulai dari garis besar permasalahan dan

berakhir dalam diagram rangkaian logika, atau himpunan fungsi Boole yang mana dari

fungsi tersebut diagram logika dapat dengan mudah didapatkan. Prosedur tersebut

meliputi tahap-tahap berikut :

1. Tentukan permasalahannya

2. Tentukan jumlah variabel input yang sesuai dan variabel output yang dibutuhkan.

3. Tentukan simbol huruf untuk variabel input dan output.

4. Dapatkan tabel kebenaran yang mendefinisikan hubungan yang dibutuhkan antara

input dan output.

5. Dapatkan hasil sederhana dari fungsi Boole untuk masing-masing output

6. Gambarlah diagram logikanya

Tabel kebenaran untuk rangkaian kombinasional terdiri dari kolom input dan kolom

output. 1 dan 0 pada kolom input didapatkan dari 2n kombinasi biner sesuai bentuk n

variabel input. Nilai-nilai biner untuk output-nya didapatkan dari pengujian

permasalahan yang ditentukan. Sebuah output bisa sama dengan 0 atau 1 untuk setiap

kombinasi input yang valid. Bagaimanapun juga, spesifikasinya mungkin mengindikasi

bahwa beberapa kombinasi input tidak akan terjadi. Kombinasi ini menjadi kondisi tak

peduli (don’t care conditions).

Fungsi Boole output dari tabel kebenaran tersebut disederhanakan dengan metode apa

saja yang sesuai, seperti manipulasi aljabar atau metode peta, misalnya Peta-Karnough.

Metode perancangan praktis akan mempertimbangkan batasan-batasan seperti :

1. Jumlah minimum gerbang logika (gate)

2. Jumlah minimum input ke gerbang logika

3. Minimum waktu propagasi sinyal sepanjang rangkaian

4. Jumlah minimum interkoneksi

5. Batasan kemampuan penggerak masing-masing gate.

64

Page 3: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

4.3. ADDERS (Penjumlah)

Komputer digital mempunyai bermacam-macam tugas pengolah informasi. Di antara

fungsi dasar yang dihadapi adalah bermacam-macam operasi arithmatika. Operasi

arithmatika yang paling dasar adalah penambahan dua digit biner. Penambahan

sederhana ini terdiri dari empat kemungkinan operasi dasar, yaitu, 0 + 0 = 0, 0 + 1 = 1,

1 + 0 = 1, dan 1 + 1 = 10. Tiga operasi yang pertama menghasilkan jumlah (sum) yang

panjangnya satu digit, tetapi jika kedua bit yang ditambahkan dan bit penambah sama

dengan 1, jumlah binernya terdiri dari dua digit. Bit yang bobotnya lebih tinggi dari

hasil tersebut dinamakan pembawa (carry).

Rangkaian kombinasional yang menunjukkan penambahan dua bit dinamakan

penambahan setengah (half-adder). Dan yang menunjukkan penambahan tiga bit

dinamakan penjumlah penuh (full-adder).

Catatan : Dua buah half-adder dapat digunakan untuk mengimplementasikan sebuah

full-adder.

Half-Adder

Rangkaian ini membutuhkan dua input biner dan dua output biner. Variabel input

menunjukkan bit yang ditambahkan dan bit penambah; variabel output menghasilkan

sum dan carry (jumlah dan pembawa).

Tabel kebenaran half-adder ditunjukkan di bawah ini :x y C S

0 0 0 0

0 1 0 1

1 0 0 1

1 1 1 0

Output carry adalah 0 kecuali kedua input adalah 1. Output S mewakili bit yang

bobotnya paling kecil dari jumlah.

Hasil sederhana dari fungsi Boole untuk dua output bisa didapatkan langsung dari tabel

kebenaran.

65

C = CarryS = Sum

Page 4: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

Ekspresi sederhana dalam bentuk sum-of-products adalah :

S = x’y + xy’

C = xy

Gambar 4.2 Bermacam-macam implementasi Half-Adder

Diagram logika untuk implementasi ini ditunjukkan pada Gambar 4.2 (a), juga empat

implementasi lain untuk half-adder.

Gambar 4.2 (a), sebagaimana disebutkan di atas, adalah implementasi half-adder dalam

bentuk sum-of-products. Gambar 4.2 (b) menunjukkan implementasi dalam bentuk

product-of sums :

S = (x + y)(x’ + y’)

C = xy

Untuk mendapatkan implementasi Gambar 4.2 (c), kita catat bahwa S adalah exclusive-

OR x dan y. Komponen S adalah ekuivalen dari x dan y :

66

(e) S = X + Y C = X.Y

Page 5: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

S’ = xy + x’y’

Tetapi C = xy, dan sehingga kita memiliki :

S = (C + x’y’)’

Pada Gambar 4.2 (d) kita menggunakan implementasi product-of-sums dengan C

didapatkan sebagai berikut :

C = xy = (x’ + y’)’

Half-adder dapat diimplementasikan dengan sebuah exclusive-OR dan sebuah AND

gate seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 (e). Bentuk ini digunakan kemudian

untuk menunjukkan bahwa dua rangkaian half-adder diperlukan untuk membentuk

rangkaian full-adder.

Full-Adder

Full-adder adalah rangkaian kombinasional yang menunjukkan penjumlahan

arithmatika dari tiga bit input. Rangkaian tersebut terdiri dari tiga input dan dua output.

Dua dari variabel input ditandai dengan x dan y, mewakili dua bit untuk ditambahkan.

Input yang ketiga, z mewakili carry dari posisi bobot yang lebih rendah sebelumnya.

Dua output dibutuhkan karena penjumlahan arithmatika dari tiga digit biner mempunyai

batas nilai dari 0 sampai 3, dan biner 2 atau 3 membutuhkan dua digit. Dua output

tersebut ditandai dengan simbol S untuk sum dan C untuk carry. Variabel biner S

memberi nilai bit yang bobotnya paling rendah dari penjumlahan. Variabel biner C

memberi output carry.

Tabel kebenaran dari full-adder adalah sebagai berikut :x y z C S

0 0 0 0 0

0 0 1 0 1

0 1 0 0 1

0 1 1 1 0

1 0 0 0 1

1 0 1 1 0

1 1 0 1 0

1 1 1 1 1

Hubungan logika input-output dari rangkaian full-adder dapat diekspresikan dalam dua

fungsi Boole, satu untuk setiap variabel output. Setiap fungsi Boole output memerlukan

67

Page 6: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

peta untuk penyederhanaannya. Peta pada Gambar 4.3 digunakan untuk

menyederhanakan dua fungsi output.

Gambar 4.3 Peta untuk full-adder

Diagram logika untuk full-adder diimplementasikan dalam bentuk sum-of-products

ditunjukkan pada Gambar 4.4. Implementasi ini menggunakan ekspresi Boole berikut :

S = x’y’z + x’yz’ + xy’z’ + xyz

C = xy + xz + yz

Gambar 4.4 Implementasi full-adder dalam sum-of-products

Konfigurasi lain dari full-adder dapat dibuat. Implementasi product-of-sums

membutuhkan jumlah gerbang logika (gate) yang sama seperti Gambr 4.4, dengan

jumlah gerbang AND dan OR ditukar tempat. Full-adder dapat diimplementasikan

dengan dua half-adder dan satu OR gate, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.5. Output

S dari half-adder yang kedua adalah exclusive-OR dari z dan output half-adder yang

pertama, memberi :

S = z + (x + y)

= z’(xy’ + x’y) + z(xy’ + x’y)’

68

Page 7: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

= z’(xy’ + x’y) + z(xy + x’y’)

= xy’z’ + x’yz’ + xyz + x’y’z

Dan output carry adalah :

C = z(xy’ + x’y) + xy = xy’z + x’yz + xy

Gambar 4.5 Implementasi dari full-adder dengan dua half-adder dan sebuah OR gate

4.4. SUBTRACTORS (Pengurang)

Half-Subtractor (Pengurang Petengah)

Half-subtractor adalah rangkaian kombinasional yang mengurangkan dua bit dan

menghasilkan selisihnya. Half-subtractor tersebut juga mempunyai satu output untuk

menentukan jika 1 telah dipinjam (borrow). Menandai bit yang dikurangkan dengan x

dan bit pengurang dengan y. Untuk menunjukkan x-y, kita harus mengecek besaran

relatif dari x dan y. Jika x > y, kita mempunyai tiga kemungkinan : 0-1, dan ini perlu

meminjam 1 dari tingkat yang lebih tinggi berikutnya. Nilai 1 yang dipinjam dari tahap

yang lebih tinggi berikutnya tersebut menambah 2 ke bit yang dikurangkan, sama

seperti pada sistem desimal pinjam menambahkan 10 pada digit yang dikurangkan.

Dengan yang dikurangkan sama dengan 2, selisihnya menjadi 2-1 = 1. Half-subtractor

membutuhkan dua output.

Satu output menghasilkan selisih dan akan ditandai dengan simbol D (Different).

Output yang kedua, ditandai dengan D untuk pinjam (Borrow), menghasilkan sinyal

biner yang menginformasikan tahap berikutnya bahwa 1 telah dipinjam. Tabel

kebenaran untuk hubungan input-output dari half-subtractor bisa didapatkan sebagai

berikut :x y B D

69

Page 8: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

0 0 0 0

0 1 1 1

1 0 0 1

1 1 0 0

Output pinjam B adalah 0 sepanjang x > y. Output B tersebut 1 untuk x = 0 dan y = 1.

Output D adalah hasil operasi arithmatika 2B + x – y.

Fungsi Boole untuk dua output dari half-subtractor didapat langsung dari tabel

kebenaran :

D = x’y + xy’

B = x’y

Menarik untuk dicatat bahwa logika untuk D adalah tepat sama seperti logika untuk

output S pada half-adder.

Full-Subtractor

Full-subtractor adalah rangkaian kombinasional yang menunjukkan pengurangan

antara dua bit, akan diperhitungkan bahwa 1 mungkin sudah dipinjam oleh bit yang

tingkat bobotnya lebih rendah. Rangkaian full-subtractor mempunyai tiga input dan dua

output. Tiga input tersebut x, y, dan z, berturut-turut menandai yang dikurangi,

pengurang, dan pinjaman sebelumnya. Dua outputnya, yaitu D dan B, mewakili selisih

dan output pinjam. Tabel kebenaran untuk rangkaian tersebut adalah sebagai berikut :x y z B D

0 0 0 0 0

0 0 1 1 1

0 1 0 1 1

0 1 1 1 0

1 0 0 0 1

1 0 1 0 0

1 1 0 0 0

1 1 1 1 1

70

Page 9: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

Gambar 4.6 Peta untuk full-subtractor

Nilai 1 dan 0 untuk variabel output ditentukan dari pengurangan x-y-z.

Untuk x = 0, y = 0, dan z = 1, kita harus pinjam 1 dari urutan berikutnya, yang

membuat B = 1 dan menambah 2 ke x. Karena 2-0-1 = 1, D = 1. Untuk x = 0 dan yz =

11, kita butuh pinjam lagi, membuat B = 1 dan x = 2. Karena 2-1-1 = 0. Terakhir, untuk

x = 1, y = 1, z = 1, kita harus pinjam 1, membuat B = 1 dan x = 3, dan 3-1-1 = 1,

membuat D = 1.

Penyederhanaan fungsi Boole untuk dua output dari full-subtractor didapat dari peta

Gambr 4.6. Hasil sederhana fungsi output dalam sub-of-products adalah :

D = x’y’z + x’yz’ + xy’z’ + xyz

B = x’y + x’z + yz

Lagi, kita catat bahwa fungsi logika untuk output D dalam full-subtractor adalah tepat

sama seperti output S pada full-adder. Lebih lagi, output B menyerupai fungsi untuk C

pada full-adder, kecuali bahwa variabel input x adalah di-NOT-kan.

Karena kesamaan ini, adalah mungkin untuk mengubah full-adder ke dalam full-

substractor dengan hanya meng-komplemen-kan input x sebelum aplikasinya ke

gerbang/gates yang membentuk output carry.

4.5. DECODER

Decoder (penyandi) merupakan rangkaian digital yang berfungsi untuk

menterjemahkan suatu kode input digital ke bentuk yang lebih bermanfaat dan mudah

dikenali. Contoh sederhana dari decoder ialah decoder 1 ke 2 seperti ditunjukkan pada

Gambar 4.7

71

Page 10: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

INPUT OUTPUT

E I0D1 D1

0 0

1

1 0

0 1

1 x 1 1

Gambar 4.7 (a) Decoder 1 ke 2 (b) Tabel Kebenaran

Dari tabel kebenaran dapat dilihat bahwa saat E = 0, maka output D0=0 (aktif

rendah), D1 = 1. Sedangkan saat E = 0, I0 = 1, maka output D0 = 1, D1 = 0. Bila E = 1,

maka semua output akan berlogika 1 (D0 = 1, D1 = 1). Dengan menggunakan

persamaan boolean didapatkan :

D1 =( E ) I 0 D0 =( E )I 0

Gambar 4.8 Rangkaian Dasar Decoder 1 ke 2

Contoh lain dari decoder ialah decoder 2 ke 4, yang ditunjukkan pada Gambar 4.9 (a).

Decoder ini mempunyai 2 buah input selector (I1 dan I0), dan sebuah input kontrol E

(aktif rendah) sedangkan outputnya ada 4 buah yaitu D3 , D2 , D1 , D0 . Output

decoder ini aktif rendah. Dalam keadaan aktif, output ini berlogika 0, bila tidak aktif

outputnya berlogika 1.

72

Page 11: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

INPUT OUTPUT

E I0 I1 D3 D2 D1 D0

0 0 0 1 1 1 0

0 1 1 1 0 1

0 1 0 1 0 1 1

1 1 0 1 1 1

1 x x 1 1 1 1

Gambar 4.9 (a) Decoder 2 ke 4 (b) Tabel Kebenaran

Dari tabel kebenaran, didapatkan persamaan boolean output sebagai berikut :

D0=(E ) . I 1 . I 0

D1=( E ). I 1 . I0

D2=( E ). I 1 . I 0

D3=( E ) . I 1 . I 0

Gambar 4.10 Rangkaian Decoder 2 ke 4

Decoder lain yang umum dipakai ialah decoder BCD ke 7- Segmen. Decoder ini

dipakai untuk mengubah 4-bit biner kode bilangan desimal ke peraga 7-segmen, yaitu

73

Page 12: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

Common Anoda (Anoda Bersama) dan Common Katoda (Katoda Bersama). Pada jenis

Common Anoda, Anoda dari ketujuh Led (segmen) digabung menjadi satu. Dengan

demikian Katoda Led berfungsi sebagai input aktif rendah [Gambar 4.11 (b)].

Sedangkan pada jenis Common Katoda, Katoda dari ketujuh Led digabung menjadi

satu, dan Anodanya berfungsi sebagai input aktif tinggi [Gambar 4.11 (c)].

Gambar 4.11 (a) Peraga 7 Segmen (b) Common Anoda (c) Common Katoda

Decoder BCD ke 7-Segmen mempunyai empat buah biner, dan tujuh buah output untuk

mengendalikan peraga 7-segmen. Kombinasi dari input-inputnya akan menghasilkan

kode angka desimal pada peraga 7-segmen.

Gambr 4.12 Decoder BCD ke 7-Segmen

INPUT OUTPUT

D C B A a b c d e f g DES

0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0

74

Page 13: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1

0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2

0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3

0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4

0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 5

0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6

0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7

1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8

1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 9

Gambar 4.13 Tabel Kebenaran BCD ke 7-Segmen

4.6. ENCODER

Encoder merupakan rangkaian digital yang menerima input digital dan mengubahnya

ke kode tertentu pada outputnya. Cara kerjanya Encoder berlawanan dengan cara kerja

Decoder. Contoh sederhana dari Encoder ialah Encoder Desimal ke BCD. Encoder ini

mempunyai 10 buah input, masing-masing mewakili angka 0 sampai 9, dan 4 buah

output hasil penterjemahan desimal input ke nilai biner 4-bit.

DESIMAL INPUT D C B A

0 S00 0 0 0

1 S10 0 0 1

2 S20 0 1 0

3 S30 0 1 1

4 S40 1 0 0

5 S50 1 0 1

6 S60 1 1 0

7 S70 1 1 1

8 S81 0 0 0

9 S91 0 0 1

Gambar 4.14 Tabel Kebenaran Encoder Desimal ke BCD

Dari tabel kebenaran bisa dicari persamaan Boolean untuk outputnya, yang hasilnya

dapat ditulis sebagai berikut :

A = S1 +S3 +S5 +S7 +S9

B = S2 +S3 +S6 +S7

75

Page 14: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

C = S4 +S5 +S6 +S7

D = S8 +S9

Realisasi rangkaian digital dari persamaan di atas dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Rangkaian Dasar Encoder Desimal ke BCD

4.7. MULTIPLEXER

Multiplexer merupakan rangkaian digital yang mempunyai input lebih dari satu dan

output hanya satu. Pemilihan input, yang akan diteruskan ke output, diatur oleh input

pemilih (Data Selector). Contoh sederhana multiplexer ialah Mulplaxer 4 ke 1.

SELECTOR OUTPUT

S1 S0Y

0 0 I0

0 1 I1

1 0 I2

1 1 I3

76

Page 15: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

Gambar 4.16 (a) Multiplaxer 4 ke 1 (b) Tabel Kebenaran

Dari tabel kebenaran bisa dicari persamaan Boolean untuk outputnya, yang hasilnya

dapat ditulis sebagai berikut :

Y = I0.S1 . S0 + I1. S1 . S0 + I2. S1. S0 + I3. S1 . S0

Realisasi rangkaian multiplaxer 4 ke 1 dapat dilihat pada Gambar 4.17

Gambar 4.17 Rangkaian Dasar Multiplexer 4 ke 1

4.8. DEMULTIPLAXER

Demultiplaxer merupakan rangkaian digital yang mempunyai sebuah input dan

beberapa output. Pemilihan output dilakukan oleh input pemilih (Data Selector).

Dengan pemilihan ini maka hanya ada satu output aktif yang menerima data input.

Contoh sederhana dari demultiplexer ialah Demultiplaxer 1 ke 4.

SELECTOR OUTPUT

S1 S0D1 D2 D3 D4

0 0 0 0 0 1

0 1 0 0 1 0

1 0 0 1 0 0

1 1 1 0 0 0

77

Page 16: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

Gambar 4.18 (a) Demultiplaxer 1 ke 4 (b) Tabel Kebenaran

Dari tabel kebenaran Demultiplaxer 1 ke 4, dapat disusun persamaan Boolean Output

sebagai berikut :

D0 = I. S1 .S0

D1 = I. S1 .S0

D2 = I. S1. S0

D3 = I. S1 . S0

Realisasi rangkaian digital dari persamaan di atas dapat dilihat pada gambar 4.19

Gambar 4.19 Rangkain Dasar Demultiplaxer 1 ke 4

Ringkasan

Rangkaian Digital Kombinasional adalah rangkaian yang outputnya hanya ditentukan oleh

input-input yang diberikan saat itu. Prosedur perancangan rangkaian kombinasional meliputi

tahap-tahap berikut :

1. Tentukan permasalahannya

2. Tentukan jumlah variabel input yang sesuai dan variabel output yang dibutuhkan.

78

Page 17: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

3. Tentukan simbol huruf untuk variabel input dan output.

4. Dapatkan tabel kebenaran yang mendefinisikan hubungan yang dibutuhkan antara input

dan output.

5. Dapatkan hasil sederhana dari fungsi Boole untuk masing-masing output

6. Gambarlah diagram logikanya

Adders

Adders adalah rangkaian kombinasioanal yang berfungsi sebagai penjumlah. Rangkaian

kombinasional yang menunjukkan penambahan dua bit dinamakan penambahan setengah

(half-adder). Dan yang menunjukkan penambahan tiga bit dinamakan penjumlah penuh (full-

adder).

Full-adder dapat diimplementasikan dengan dua half-adder dan satu OR gate.

Subtractors

Subtractors adalah rangkaian kombinasioanal yang berfungsi sebagai pengurang.

Half-subtractor adalah rangkaian kombinasional yang mengurangkan dua bit dan

menghasilkan selisihnya.

Full-subtractor adalah rangkaian kombinasional yang menunjukkan pengurangan antara dua

bit, akan diperhitungkan bahwa 1 mungkin sudah dipinjam oleh bit yang tingkat bobotnya

lebih rendah.

Decoder

Decoder (penyandi) merupakan rangkaian digital yang berfungsi untuk menterjemahkan sutu

kode input digital ke bentuk yang lebih bermanfaat dan mudah dikenali.

Encoder

Encoder merupakan rangkaian digital yang menerima input digital dan mengubahnya ke kode

tertentu pada outputnya. Cara kerjanya Encoder berlawanan dengan cara kerja Decoder.

Multiplexer

Multiplexer merupakan rangkaian digital yang mempunyai input lebih dari satu dan output

hanya satu.

79

Page 18: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

Demultiplexer

Demultiplaxer merupakan rangkaian digital yang mempunyai sebuah input dan beberapa

output.

Soal-Soal

1. Decoder BCD-ke-tujuh-segmen adalah rangkaian kombinasional yang menerima digit desimal dalam BCD (Binary Coded Decimal) dan menghasilkan output-output yang sesuai untuk pemilihan segmen dalam sebuah indikator peraga (display) yang digunakan untuk menampilkan digit desimal. Tujuh output dari decoder tersebut (a, b, c, d, e, f, g ) memilih segmen-segmen yang sesuai dalam display seperti yang ditunjukkan dalam Gambar P-1(a). Simbol angka yang dipilih untuk mewakili digit desimal ditunjukkan pada Gambar P-1(b). Rancanglah rangkaian decoder BCD-ke-tujuh-segmen tersebut hanya untuk output d saja ?.

80

Page 19: KATA PENGANTARdinus.ac.id/repository/docs/ajar/file_2013-09-12_10:32:... · Web viewRangkaian logika untuk sistem digital ada dua jenis, yaitu : kombinasional (combinational) dan

Sistem Digital

(a) Simbol segmen (b) Simbol angka untuk display

Gambar P-1

81