stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN...

49
Modul Praktikum Elektroni ka

Transcript of stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN...

Page 1: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum

Elektronika

Program Studi Sistem Komputer

Page 2: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

DAFTAR ISI

MODUL 1. SOFTWARE ELECTRONIC WORKBENCH..................................................3

MODUL 2. PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA...........................................9

MODUL 3. RANGKAIAN SERI DAN PARALEL...........................................................15

MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN

SERI dan PARALEL........................................................................................21

MODUL 5. RANGKAIAN TRANSISTOR........................................................................25

MODUL 6. RANGKAIAN PENYEARAH........................................................................28

MODUL 7. RANGKAIAN OP-AMP.................................................................................31

MODUL 8. PENGUKURAN DENGAN OSILOSKOP.....................................................36

Program Studi Sistem Komputer 2

Page 3: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

MODUL 1. SOFTWARE ELECTRONIC WORKBENCH

TUJUAN

1. Mahasiswa mampu menggunakan software Electronic WorkBench untuk

memahami bentuk dan simbol komponen elektronika

2. Mahasiswa mampu menggunakan software Electronic WorkBench sebagai tool

simulasi praktikum elektronika

3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran nila dan rangkaian komponen

elektronika pasif

TUGAS PENDAHULUAN

1. Mencari sumber referensi tentang software Electronic WorkBench

2. Mempelajari Electronic WorkBench untuk mencari komponen-komponen

elektronika

3. Mempelajari penggunaan library alat ukur pada Electronic WorkBench untuk

media simulasi praktikum

DASAR TEORI

EWB (Electronic WorkBench) merupakan salah satu software komputer

elektronika yang dapat digunakan untuk melakukan simulasi terhadap cara kerja dari suatu

rangkaian elektronika baik analog maupun digital. Dalam mempelajari rangkaian

elektronika, diperlukan pemahaman yang baik terhadap komponen elektronika, teori

rangkaian listrik dan kemampuan analisis. Untuk itu software ini sangat berguna bagi siapa

saja yang ingin memperdalam materi elektronika baik analog maupun digital. Kita dapat

membuat simulasi rangkaian elektronika di depan komputer tanpa takut terjadi salah

sambung, resiko kerusakan alat, dan tentunya dapat melakukan percobaan berkaitan

dengan teori yang ada. Simulasi rangkaian elektronika diperlukan untuk menguji

apakah rangkaian itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan pendekatan teori yang

digunakan pada buku-buku elektronika, tanpa harus membuat rangkaian itu secara nyata.

Yang perlu difahami dalam melakukan simulasi dengan menggunakan software

EWB adalah, hasil simulasi bersifat ideal yang berarti keluaran atau output dari

rangkaian ini tidak terpengaruh oleh faktor-faktor ketidakidealan seperti gangguan

(dikenal dengan noise dalam elektronika) seperti halnya gangguan yang sering terjadipada

Program Studi Sistem Komputer 3

Page 4: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronikarangkaian listrik dan elektronika yang sebenarnya (nyata). EWB merupakan alat bantu

pembelajaran elektronika sehingga perlu didukung oleh pengetahuan dasar tentang

elektronika. Tanpa pengetahuan dasar elektronika yang memadai seperti cara pemakaian

alat ukur (osiloskop, multimeter dan lain sebagainya), tentu saja akan lebih sukar untuk

memahami cara kerja dari software ini. Software EWB menggunakan tampilan sistem

GUI (Graphic User Interface) seperti halnya Windows sehingga pemakai software

yang sudah memahami pengetahuan dasar elektronika akan mudah menguasai penggunaan

software ini.

Gambar 1. Workspace Electronics Workbench 5.12

Penggunaan EWBSecara umum, dalam penggunaan software EWB terdapat tiga hal yang perlu

dikuasai oleh pemakai baru EWB yaitu cara pemakaian alat ukur yang disediakan,

pemakaian komponen elektronika (mencakup komponen aktif, pasif dan sumber

sinyal/sumber tegangan) dan pembentukan rangkaian. Untuk mengetahui penggunaan

berbagai fasilitas yang ada dalam software EWB dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pemakaian Alat Ukur

Pada tampilan utama software EWB, dapat dilihat pada gambar paling kanan terdapat

Toolbar Instrumen seperti pada gambar di bawah ini.

Program Studi Sistem Komputer 4

Page 5: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

Alat ukur yang dapat dipakai pada software EWB adalah osiloskop atau

multimeter. Untuk menggunakan komponen alat ukur ini, tinggal melakukan drag

simbol osiloskop atau multimeter kebawah (layar putih). Pada simbol osiloskop ada empat

titik kecil yang bisa dipakai yaitu channel A dan B serta dua node ground. Untuk

mengubah time/div dan volt/div seperti yang biasa dilakukan pada osiloskop yang

nyata, klik dua kali simbol osiloskop. Tampilan windows kecil akan muncul dan Anda

dapat mengisi nilai time/div , volt/div yang diinginkan ataupun mengubah hal-hal yang

lain. Penggunaan multimeter juga hampir sama dengan osiloskop. Drag simbol

multimeter, klik dua kali untuk mengubah modus pengukuran (pengukuran arus,

tegangan ataupun hambatan).

Pemakaian Komponen Elektronika

Salah satu yang perlu difahami oleh pengguna software EWB adalah letak komponen

elektronika baik analog, digital maupun gabungan antara analog dan digital (mix). EWB

sudah menyediakan komponen-komponen elektronika yang dibungkus dalam komponen

palet.

Program Studi Sistem Komputer 5

Page 6: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

Untuk mengambil komponen, dapat diklik toolbar kumpulan komponen yang

nantinya akan menampilkan semua komponen yang ada. Ada 13 kumpulan komponen

yaitu

Untuk menggunakan komponen yang ada pada kumpulan komponen tadi,

tinggal melakukan drag and drop pada lembar kerja. Cara menyambung kaki-kaki dari satu

simbol ke symbol lainnya. Penyambungan kaki dapat dilakukan dengan: arahkan mouse Program Studi Sistem Komputer 6

Page 7: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronikapointer ke ujung kaki simbol, usahakan ujung kaki simbol berwarna terang; lalu klik dan

tahan mouse, tujukan ke ujung kaki simbol yang ingin disamjbung sampai ujung kaki

symbol tersebut berwarna terang dan lepas mouse. Kedua komponen akan tersambung

dengan suatu simbol kawat penghantar.

Simulasi

Setelah tiga hal tersebut dikuasai, rangkaian elektronika sudah dapat dibentuk.

Setelah rangkaian Elektronika plus alat ukur dipasang pada bagian yang akan diukur

(biasanya input dan output), Anda dapat memulai simulasi dengan menekan simbol

saklar yang terletak di pinggir kanan atas (klik tanda I untuk on simulasi dan klik tanda O

untuk off simulasi).

Kegiatan Praktikum

1. Mengoperasikan library Electronic Workbench

a. Siapkan software Electronic Workbench

b. Klik menu basic untuk memunculkan simbol-simbol komponen elektornika

c. Drag dan drop komponen yang akan digunakan ke halaman ewb

d. Buatlah gambar seperti dbawah ini!

Program Studi Sistem Komputer 7

Page 8: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

TUGAS

1. Buatlah laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan ketas

A4 dan ditulis tangan

2. Cobalah secara mandiri untuk mencari komponen-komponen yang lain pada menu EWB

3. Cobalah untuk bisa menghubungkan antar komponen yang berbeda pada halaman EWB

Program Studi Sistem Komputer 8

Susun komponen resistor seperti dibawah ini!

Page 9: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

MODUL 2. PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

TUJUAN

1. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur listrik

2. Mahasiswa mampu menggunakan dan membaca display AVO meter

3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran rangkaian komponen elektronika pasif

4. Mahasiswa mampu membaca hasil pengukuran

TUGAS PENDAHULUAN

1. Bawa 3 buah resistor yang memiliki hambatan berbeda-beda

2. Tuliskan warna pita yang mengelilingi badan resistor dan hitung nilai tahanan resistor

sesuai dengan teori identifikasi empat pita

3. Gambar dan tuliskan nilai dari setiap resistor dalam sebuah kertas A4 lengkap dengan

warna pita (gunakan gambar dan tulisan tangan)

DASAR TEORI

Resistor merupakan perangkat elektronika yang paling banyak digunakan

dalam listrik dan elektronika. Resistor dibuat dengan berbagai cara, antara lain ada yang

dibuat dari gulungan kawat tertentu yang digulungkan sedemikian rupa pada suatu

kerangka. Resistor ini banyak digunakan dalam pemakaian arus dan tempereatur yang

tinggi.

Selain resistor jenis kawat gulung, ada juga resistor yang dibuat dari keramik atau

dari karbon. Resistor ini kurang tahan terhadap temperatur tinggi sehingga hanya

digunakan untuk arus kecil atau elektronika.

Gambar 1. Jenis resistor menurut konstruksinya.

Resistor juga dapat dibagi menurut tahananya, ada resistor yang dapat diatur harga

tahananya ada juga yang tidak. Resistor yang bisa diatur tahananya disebut variable

resistor atau sering disebut potensiometer. Resistor yang tidak dapat diatur nilai tahananya

disebut fixed resistor.

Program Studi Sistem Komputer 9

Page 10: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

Gambar 2. Simbol resistor

Kode warna

Harga tahanan dari resistor dapat dibaca langsung pada badanya. Akan tetapi, yang

paling lazim dipakai adalah pembacaaan melalui lukisan gelang-gelang berwarna (4 buah

gelang) yang disebut kode warna. Dibawah ini merupakan tabel kode warna beserta

nilainya.

Warna Warna pada gelang

1 2 3 4

Hitam - - 100

Cokelat 1 1 101

Merah 2 2 102

Orange 3 3 103

Kuning 4 4 104

Hijau 5 5 105

Biru 6 6 106

Ungu 7 7 107

Abu-abu 8 8 108

Putih 9 9 109

Emas 10-1 5 %

Perak 10-2 10 %

Tak berwarna 20 %

Program Studi Sistem Komputer 10

Page 11: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

Gambar 3. Cara pembacaan kode warna resistor

Contoh :

Sebuah resistor memiliki empat buah gelang warna sebagai berikut : Merah –

kuning – hijau – emas. Berapakah nilai tahanan dari resistor tersebut?

Jawab :

Gelang 1 warna merah = 2

Gelang 2 warna kuning= 4

Gelang 3 warna hijau = 105

Gelang 4 warna emas = 5 %

Nilai ideal resistor tersebut adalah 24 x 105 ± (5 % x 24x105). Jadi nilai resistor tersebut

berkisar antara 2.280.000 s/d 2.520.000 Ω.

PENGGUNAAN MULTIMETER

Program Studi Sistem Komputer 11

Page 12: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum ElektronikaPerhatikan baik-baik catatan mengenai penggunaan multimeter

Kesalahan penggunaan multimeter dapat menyebabkan fuse pada multimeter putus.

Dalam keadaan tidak dipakai, selector sebaiknya pada kedudukan AC volt pada harga

skala cukup besar (misalnya 250 volt). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kesalahan

pakai yang membahayakan multimeter.

Sebelum mulai mengukur suatu besaran listrik perhatikanlah lebih dahulu besaran apakah

yang akan digunakan. Perhatikan pula polaritas bila diperlukan.

Jangan menyambungkan multimeter pada rangkaian, baru kemudian memilih kedudukan

selector dan skala yang akan digunakan. Jika arus/tegangan melebihi batas maksimal

pengukuran multimeter, fuse akan putus

Pada waktu mulai melakukan pengukuran arus dan tegangan, bila tidak dipastikan

besarnya arus/ tegangan tersebut, maka mulailah dari batas ukur yang paling besar. Setelah

itu selector dapat dipindahkan ke batas yang lebih rendah untuk memperoleh ketelitian

yang lebih baik.

Harus diperhatikan: pengukuran resistansi hanya boleh dilakukan pada komponen atau

rangkaian yang tidak mengandung sumber tegangan.

KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Pengukuran Resistansi Menggunakan Multimeter

Siapkan peralatan sebagai berikut :

A. 3 Buah Resistor dengan resistansi berbeda

B. 1 Buah Multimeter

Lakukan pengukuran resistansi resistor dengan menggunakan multimeter dan buatlah tabel

seperti berikut, isi tabel tersebut dengan hasil pengukuran manual dan melalui multimeter. Lakukan

pengukuran dengan menggunakan beberapa komponen yang sama minimal 3 kali

No Jenis Komponen Pengukuran Manual Pengukuran Multimeter

Buatlah rata-rata error rate dari setiap resistor (R1, R2 dan R3) yang diukur dengan rumus

...................................(1)

Dimana :Program Studi Sistem Komputer 12

Page 13: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronikaa : nilai resistansi dengan pengukuran manual

b : nilai resistansi dari hasil pengukuran menggunakan multimeter

n : banyaknya pengukuran untuk sebuah resistor

E : nilai error rate dari resistor yang diukur

B. Pengukuran Resistor Variabel ( Variable Resistor)

a. Alat dan bahan

1. Power suplay 0 –30 V 1 buah

2. Volt meter 1 buah

3. Amper meter 1 buah

4. Electronic lab trainer (ELT – 01) 1 buah

5. Resistor variabel (potensiometer) 5 kΩ 1 buah

6. Lampu DC 12 V/10 W 1 buah

b. Gambar rangkaian

c. Langkah kerja

1. Rangkailah rangkaian seperti gambar diatas.

2. Hidupkan power suplay.

3. Atur potensiometer pada kedudukan minimum, amati perubahan nyala lampu dan catat

hasilnya pada tabel .

4. Ulangi langkah 2 dengan kedudukan potensiometer yang maksimum.

5. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan diatas.

d. Tabel pengukuran

Keadaan

potensiometer

I (mA) V (volt) Nyala lampu

Minimum

Maksimum

Program Studi Sistem Komputer 13

Page 14: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

TUGAS

1. Buatlah laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan ketas

A4 dan ditulis tangan

2. Analisa hasil pengamatan pada saat praktikum dan jawablah pertanyaan berikut:

Berapakah rata-rata kesalahan pengukuran yang terjadi saat mengukur resistansi

menggunakan multimeter, kenapa kesalahan tersebut dapat terjadi?

Program Studi Sistem Komputer 14

Page 15: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

MODUL 3. RANGKAIAN SERI DAN PARALELTUJUAN

1. Siswa dapat merangkai sebuah rangkaian listrik sederhana menggunakan prinsip hukum

Ohm

2. Siswa dapat mengukur besaran-besaran listrik dalam rangkaian tersebut

3. Siswa dapat membuktikan kebenaran nilai yang diukur dengan analisis perhitungan

menggunakan konsep hukum Ohm.

TUGAS PENDAHULUAN

1. Apa yang anda ketahui tentang hukum ohm? Jelaskan!

2. Sebutkan bunyi dari hukum ohm!

3. Apa yang anda ketahui tentang pembatas arus dan pembagi tegangan? Jelaskan!

A. HUKUM OHM

Diantara dua titik yang berbeda tegangan (diusahakan beda tegangan konstan) dihubungkan

dengan kawat penghantar maka arus akan mengalir dari arah positif ke arah negatif. Apabila beda

tegangan dinaikan dua kali lipat, ternyata arus yang mengalir juga naik dua kali lipat. Jadi, arus

yang mengalir melalui kawat penghantar akan sebanding dengan tegangan yang terdapat antara

kedua ujung penghantar.

Percobaan ini dilakukan oleh Ohm yang selanjutnya disebut hukum Ohm.

Oleh karena itu dirumuskan:

= R

Keterangan :

E = Tegangan dalam Volt (V)

I = Arus dalam ampere (A)

R = Resistansi / tahanan dalam ohm (Ω)

Gambar rangkaian :

B. RANGKAIAN SERI

Program Studi Sistem Komputer 15

I

Page 16: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum ElektronikaYang dimaqksud dengan rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor dihubungkan secara

berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor pertama disambung dengan ujung awal dari resistor

kedua, dan seterusnya. Jika ujung awal dari resistor pertam dan ujung akhir resistor terakhir

diberika tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui semua resistor yang besarnya

sama.

Gambar rangkaian:

Hubungan pada rangkaian seri :

Besar tahanan totalnya adalah

RT = R1 + R2 + R3 + ……Rn

Besar arus listriknya adalah

I = IR1 = IR2 = IR3 ….= In

I =

Besar tegangan listriknya adalah

ER1 = I . R1

ER2 = I . R2

ER3 = I . R3

ERn = I . Rn

ET = ER1 + ER2 + ER3

C. RANGKAIAN PARALEL

Program Studi Sistem Komputer 16

E

RT

Page 17: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum ElektronikaYang dimaksud rangkaian pararel jika beberapa resistor secara bersama dihubungkan antara

dua titik yang dihubungkan antara tegangan yang sama.

Dalam praktek rangkaian paralel, semua alat listrik yang ada dirumah dihubungkan secara

paralel (lampu, setrika, pompa air, dll).

Gambar rangkaian:

Besar tegangan listriknya adalahE = ER1 = ER2 = ER3 = ERn

E = I . RT

KEGIATAN PRAKTIKUM

Program Studi Sistem Komputer 17

Page 18: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum ElektronikaA. MENGUKUR RANGKAIAN SERI

a. Alat dan bahan 1. Power suplay 0 –30 V 1 buah2. Volt meter 3 buah3. Amper meter 1 buah4. Electronic lab trainer (ELT – 01) 1 buah5. Resistor 680 Ω 1 buah6. Resistor 1 kΩ 1 buah7. Resistor 2,2 kΩ 1 buah8. Kabel secukupnya

b. Gambar rangkaian

c. Langkah kerja

1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas

2. Hidupkan power suplay

3. Baca nilai yang tertera pada alat ukur dan masukan hasilnya kedalam tabel

4. Lepaskan sumber tegangan dari rangkaian

5. Buat analisis perhitungan dengan nilai-nilai yang ada dalam rangkaian menggunakan

konsep hukum ohm

6. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran diatas

d. Tabel pengukuran

TeganganSumber(Volt)

Arus(mA)

ER1

(volt)ER2

(Volt)ER3

(Volt)

MENGUKUR RANGKAIAN PARALELa. Alat dan bahan

1. Power suplay 0 –30 V 1 buah

2. Volt meter 3 buah

Program Studi Sistem Komputer 18

Page 19: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika3. Amper meter 1 buah

4. Electronic lab trainer (ELT – 01) 1 buah

5. Resistor 680 Ω 1 buah

6. Resistor 1 kΩ 1 buah

7. Resistor 2,2 kΩ 1 buah

8. Kabel secukupnya

b. Gambar rangkaian

c. Langkah kerja

1. Rangkai rangkaian seperti gambar diatas

2. Hidupkan power suplay

3. Baca nilai yang tertera pada alat ukur dan masukan hasilnya kedalam tabel

4. Lepaskan sumber tegangan dari rangkaian

5. Buat analisis perhitungan dengan nilai-nilai yang ada dalam rangkaian menggunakan

konsep hukum ohm

6. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran diatas.

d. Tabel pengukuran

Tegangan(Volt)

Arus(mA)

IR1

(mA)IR2

(Ma)IR3

(mA)

Program Studi Sistem Komputer 19

Page 20: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI dan PARALEL

TUJUAN

1. Mahasiswa mampu memahami prinsip dasar hukum ohm melalui pengukuran langsungProgram Studi Sistem Komputer 20

Page 21: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika2. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian seri dan paralel

3. Mahasiswa mampu mengukur arus, tegangan, dan hambatan

4. Mahasiswa mampu menghitung rumus-rumus elektronika

TUGAS PENDAHULUAN

4. Apa yang anda ketahui tentang hukum ohm? Jelaskan!

5. Sebutkan bunyi dari hukum ohm!

6. Apa yang anda ketahui tentang pembatas arus dan pembagi tegangan? Jelaskan!

DASAR TEORI

Elektronika merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki hukum-hukum tersendiri.

Karena itu hukum-hukum itu harus dipahami agar gejala-gejala listrik yang terjadi dapat dianalisis.

Salah satu hukum yang paling mendasar, yaitu hukum Ohm, menjadi topik percobaan kali ini.

Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah

penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah

benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung

terhadap besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini

tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan

alasan sejarah. Berikut adalah rumus hukum Ohm : V = I . R

Dimana :

adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere.

adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.

adalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam

satuan ohm.

Suatu rangkaian elektronika biasanya mengandung simpul (node) dan simpal (loop).

Hubungan dasar elemen-elemennya dapat berupa hubungan seri atau paralel. Simpul adalah suatu

(titik) persekutuan ujung-ujung elemen-elemen rangkaian elektronika. Simpal adalah gabungan

elemen-elemen rangkaian elektronika yang membentuk suatu hubungan tertutup. Hubungan seri

adalah hubungan dua atau lebih buah elemen rangkaian elektronika yang memiliki satu simpul atau

titik sekutu. Hubungan paralel adalah hubungan beberapa elemen rangkaian elektronika yang

memiliki satu simpul pada setiap ujungnya. Contohnya seperti Gambar 2.1 di bawah ini.

Program Studi Sistem Komputer 21

Page 22: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

Gambar 2.1

Elemen E4 dan E5 memiliki hubungan paralel dan elemen E6 dan E7 memiliki hubungan

seri.

KEGIATAN PRAKTIKUM

Hukum Ohm

Siapkan peralatan sebagai berikut :

Utama : Papan plug-in

Power Supply PTE-022-01

Saklar SPST

Hambatan 100Ω

Jumper

Kabel Penghubung

Meter Dasar (Basic Meter)

Pendukung : Multimeter Digital

Ikuti langkah kerja berikut :

1. Siapkan papan plug-in, catu-daya tegangan utama, hambatan 100Ω, saklar, dan multimeter

digital.

2. Dengan posisi saklar terbuka, rangkailah alat-alat sesuai dengan Gambar 2.2.

Gambar 2.2

3. Hidupkan saklar. Dengan meter ukurlah arus I dan dengan tegangan E, dan ukurlah

hambatan R dengan multimeter. Kemudian isi dan lengkapi Tabel 2.1.

Tabel 2.1

Program Studi Sistem Komputer 22

E1 E3 E6

E2

E4

E5

E7

+-v

Node Node

Node

+-E V R=100Ω

S +

-

I

LoopLoop

Page 23: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum ElektronikaNo. E (volt) I (amp) R (Ω) I.R (volt) E.I (watt) E2/R (watt) I2.R (watt)

1

2

3

Hambatan Seri dan Pembagi Tegangan

Siapkan peralatan sebagai berikut :

Utama : Papan plug-in

Power Supply PTE-022-01

Saklar SPST

Penghambat 47Ω

Penghambat 100Ω

Meter Dasar (Basic Meter)

Jumper

Kabel Penghubung

Pendukung : Multimeter Digital

Ikuti langkah kerja berikut :

1. Siapkan papan plug-in, catu daya tegangan utama, saklar SPST, dua buah penghambat

dengan nilai masing-masing 47Ω dan 100Ω dan multimeter digital.

2. Dengan keadaan saklar SPST terbuka (off), buatlah rangkaian seperti pada Gambar 2.3

dengan menggunakan papan plug-in.

Program Studi Sistem Komputer 23

Page 24: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

Gambar 2.3

3. Hidupkan saklar. Dengan multimeter ukurlah arus I dan dengan tegangan E, dan ukurlah

hambatan R dengan multimeter. Kemudian isi dan lengkapi Tabel 2.2.

Tabel 2.2

No. E (volt) I (amp) R (Ω) I.R (volt) E.I (watt) E2/R (watt) I2.R (watt)

1

2

3

TUGAS

1. Dari tabel hasil percobaan hukum ohm buktikan bahwa daya yang didisipasikan oleh

hambatan berupa kalor yang nilainya sesuai dengan rumus : P = E.I = I2.R = E2/R

2. Dari tabel buktikan bahwa nilai E = I.R. Hubungan ini disebut persamaan hukum Ohm.

Hukum Ohm sendiri berbunyi : “Tegangan yang terdapat pada suatu elemen rangkaian

elektronika sama dengan perkalian arus yang melaluinya dan hambatan antara kedua

ujungnya”. Buktikan dengan penjelasan tentang hukum ini.

3. Buatlah laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan ketas

A4 dan tulisan tangan tinta biru.

Program Studi Sistem Komputer 24

R1=47Ω

+- R2=100Ω

E

Page 25: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

MODUL 5. RANGKAIAN TRANSISTORTUJUAN

1. Mengetahui cara menentukan kaki-kaki transistor menggunakan Ohmmeter

2. Mengetahui karakteristik transistor bipolar.

3. Mampu merancang rangkaian sederhana menggunakan transistor bipolar.

4. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar

TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan fungsi komponen transistor pada suatu rangkaian !

2. Jelaskan yang dimaksud dengan PNP dan NPN pada transistor ?

DASAR TEORI

Transistor adalah salah satu komponen elektronika aktif. Transistor dapat berfungsi

sebagai penguat arus maupun tegangan. Dibawah ini adalah simbol transistor npn dan pnp.

Transistor memiliki tiga buah kaki, yaitu base, kolektor dan emitter. Ketiga kaki tersebut

dapat ditentukan menggunakan Ohmmeter.

Mencari Kaki Base

- Atur multimeter pada pengukuran ohmmeter x100.

- Lakukan pengukuran seperti gambar dibawah ini.

Perhatikan penunjukkan pergerakan jarum. Apabila jarum bergerak ke kanan

dengan posisi probe yang satu tetap pada kaki 3 dan probe lainnya pada kaki 1 atau kaki 2

Program Studi Sistem Komputer 25

Page 26: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronikaberarti kaki 3 adalah base transistor. Jika probe positif yang berada pada kaki 3 berarti

transistor tersebut berjenis NPN, sebaliknya jika probe negative berada pada kaki 3 berarti

transistor tersebut berjenis PNP.

Mencari Kaki Kolektor dan Emitter

• Misal: transistor berjenis NPN

• Lakukan pengukuran seperti gambar dibawah ini.

• Perhatikan penunjukkan jarum, apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki 1 (pada

probe positif) adalah emitter dan kaki 2 (pada posisi probe negatif) adalah kolektor. Atau

Jika dipasang kebalikkannya (probe positif pada kaki 2 dan probe negatif pada kaki 1) dan

jarum tidak bergerak, maka kaki 1 adalah emitter dan kaki 2 adalah kolektor.

Kegiatan praktikum

1) Periksalah dan uji transistor dan resistor dengan Ohmmeter sebelum digunakan !

2) Rakitlah rangkaian transistor sebagai saklar seperti pada Gambar diagram di bawah ini !

3) Setelah rangkaian diperiksa secara cermat dan tidak ada kesalahan pada rangkaian, hubungkanlah saklar dan catu daya !

4) Aturlah posisi AVO meter pada posisi Volt DC

5) Ukurlah besaran arus kolektor dan arus basis, catatlah hasil pengukuran tersebut ke Tabel

Program Studi Sistem Komputer 26

Page 27: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika6) Ukurlah tegangan kolektor-emitor saat sakelar terbuka dan catatlahlah data tersebut kedalam Tabel.

9) Selesai percobaan, kembalikanlah alat dan bahan ke tempatnya semula!

Tabel 1

Arus kolektor

Arus basis

Arus basis

Tegangan kolektor

Tegangan emitor

Tegangan Basis

Saklar terbukaSaklar tertutup

TUGAS

1. Buatlah laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan

ketas A4 dan ditulis tangan

2. Analisa hasil pengamatan pada saat praktikum dan jawablah pertanyaan-pertanyaan

berikut:

a. Jelaskanlah prinsip kerja rangkaian di atas?

b. Buat kesimpulan pada hasil pengukuran rangkaian transistor diatas !

Program Studi Sistem Komputer 27

Page 28: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

MODUL 6. RANGKAIAN PENYEARAH

TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengetahui bentuk dan fungsi rangkaian penyearah setengah

gelombang

2. Mahasiswa mengetahui bentuk dan fungsi rangkaian penyearah gelombang penuh.

TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan cara kerja rangkaian penyearah setengah gelombang? Gambarkan rangkaian dan

bentuk gelombang input/outputnya!

2. Jelaskan cara kerja rangkaian penyearah gelombang penuh center tap? Gambarkan

rangkaian dan bentuk gelombang input/outputnya!

3. Jelaskan cara kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan jembatan diode (diode

bridge) Gambarkan rangkaian dan bentuk gelombang input/ outputnya!

DASAR TEORI

Penyearah berfungsi untuk mengubah tegangan ac menjadi tegangan dc. Penyearah ada 2macam, yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.

KEGIATAN PRAKTIKUM

Siapkan bahan berikut:

1. Transformator

2. Dioda semikonduktor

3. Resistor

4. Projectboard

5. Multimeter

6. Osiloskop

Langkah Percobaan

A. Penyearah Setengah Gelombang

1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini. Tentukan nilai T1, D1, dan R1

Program Studi Sistem Komputer 28

Page 29: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

Gambar 2. Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

2. Tutup saklar S1.

3. Ukur besar tegangan keluaran pada T1 Menggunakan multimeter.

4. Ukur besar tegangan pada R1 menggunakan multimeter.

5. Gambar bentuk sinyal output dari Osiloskop.

6. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB. (optional)

7. Hitung besar tegangan keluaran pada R1.

B. Penyearah Gelombang Penuh dengan Center Tap

1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

T1 = Transformator, D1 = Dioda Semikonduktor, R1 = Resistor

Gambar 3. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh

2. Tutup sakar S1.

3. Ukur besar tegangan pada T1 menggunakan multimeter.

4. Ukur bedsar tegangan pada resistor beban menggunakan multimeter.

5. Ukur tegangan keluaran pada T1 menggunakan osiloskop.

6. Ukur tegangan keluaran pada R1 menggunakan osiloskop.

Program Studi Sistem Komputer 29

Page 30: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika7. Simulasikan rangkaian datas pada program EWB.

8. Hitung besar keluaran pada R1.

C. Penyearah Gelombang Penuh dengan Dioda Bridge

1. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini:

T1 = Transformator, DB1 = Dioda Bridge, R1 = Resistor

Gambar 4. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Dioda Bridge

2. Tutup sakar S1.

3. Ukur besar tegangan pada T1 menggunakan multimeter.

4. Ukur bedsar tegangan pada resistor beban menggunakan multimeter.

5. Ukur tegangan keluaran pada T1 menggunakan osiloskop.

6. Ukur tegangan keluaran pada R1 menggunakan osiloskop.

7. Simulasikan rangkaian datas pada program EWB.

8. Hitung besar keluaran pada R1.

TUGAS

1. Buatlah analisis laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan

ketas A4 dan tulisan tangan tinta biru.

Program Studi Sistem Komputer 30

Page 31: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

MODUL 7. RANGKAIAN OP-AMP

TUJUAN

1. Mempelajari penggunaan operasional amplifier

2. Mempelajari rangkaian- rangkaian standar operational amplier

TUGAS PENDAHULUAN

1. Apakah yang anda ketahui tentang OP-Amp dan kegunaannya dalam ilmu elektronika?

2. Bagaimana prinsip kerja dari OP-Amp?

DASAR TEORI

Operational Amplier, sering disingkat dengan sebutan Op Amp, merupakan komponen

yang penting dan banyak digunakan dalam rangkaian elektronik berdaya rendah (low power).

Istilah operational merujuk pada kegunaan op amp pada rangkaian elektronik yang memberikan

operasi aritmatik pada tegangan input (atau arus input) yang diberikan pada rangkaian.

Op amp digambarkan secara skematik seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar di atas menunjukkan dua input, output, dan koneksi catu daya pada op amp. Simbol “-”

menunjukkan inverting input dan “+” menunjukkan non-inverting input. Koneksi ke catu daya

pada op amp tidak selalau digambarkan dalam diagram, namun harus dimasukkan pada rangkaian

yang sebanarnya.

Program Studi Sistem Komputer 31

Page 32: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum ElektronikaRANGKAIAN STANDAR OP AMP

Berikut ini merupakan beberapa rangkaian standar op amp.

Gambar 5 Rangkaian Penyangga (voltage follower)

Vout = Vin

Gambar 6 Inverting-Amplifier

Vout = -(R2/R1)Vin

Gambar 7 Noninverting-Amplifier

Vout = (1+R2/R1)Vin

Gambar 8 Difference-Amplifier

Vout = (R2/R1)(Vin,2-Vin,1)

Program Studi Sistem Komputer 32

Page 33: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum ElektronikaKEGIATAN PRAKTIKUM

Alat dan Komponen yang digunakan

Power Supply DC 2 buah

Generator sinyal 1 buah

Osiloskop 1 buah

Kabel BNC – probe jepit 2 buah

Kabel BNC – BNC 1 buah

Kabel 4mm – 4mm max. 5 buah

Kabel 4mm – jepit buaya max 5 buah

Multimeter Digital 2 buah

Breadboard 1 buah

Kabel Jumper 1 meter

IC Op Amp 741 7 buah

Kapasitor 1 nF 1 buah

Resistor 1k ohm 6 buah

Resistor 1,1 k ohm 2 buah

Resistor 2,2 k ohm ` 7 buah

Resistor 3,3 k ohm 4 buah

Pada percobaan ini akan digunakan tegangan catu + 12 V dan -12 V untuk rankaian op amp.

Pastikan tegangan catu OFF ketika menyusun rangkaian. Setelah rangkaian telah dicek (yakin

bahwa tidak terdapat kesalahan perangkaian) baru berikan tegangan. Koneksi tegangan yang

tidak tepat akan merusak IC.

Program Studi Sistem Komputer 33

Page 34: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum ElektronikaRangkaian Penguat Non-Inverting

1. Perhatikan rangkaian berikut.

2. Ukur dan catat nilai aktual resistor 1k ohm.

3. Sambungkan Vp ke titik A, catat nilai Vin dan Vo.

4. Sambungkan Vp ke titik B, catat nilai Vin dan Vo.

5. Sambungkan Vp ke titik C, catat nilai Vin dan Vo.

6. Sambungkan Vp ke titik D, catat nilai Vin dan Vo.

7. Bagaimana hubungan antara Vout dengan Vin? Catat dan analisis pada laporan.

Program Studi Sistem Komputer 34

Page 35: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum ElektronikaRangkaian Penguat Inverting

1. Perhatikan rangkaian berikut.

2. Ukur dan catat nilai aktual resistor yang digunakan.

3. Sambungkan Vp ke titik A, catat nilai Vin dan Vo.

4. Sambungkan Vp ke titik B, catat nilai Vin dan Vo.

5. Bagaimana hubungan antara Vout dengan Vin? Catat dan analisis pada laporan.

6. Selanjutnya, pasang generator sinyal sebagai Vin dengan frekuensi 500 Hz. Atur Keluaran

generator sinyal sehingga menghasilkan output op amp sebesar 4 V peak to peak.

7. Catat besar tegangan Vin peak to peak. Pastikan setting osiloskop menggunakan DC

coupling. Bagaimana hubungan antara Vout dengan Vin? Lakukan analisis pada laporan.

TUGAS

1. Buatlah analisis laporan praktikum dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengunakan

ketas A4 dan tulisan tangan tinta biru.

Program Studi Sistem Komputer 35

Page 36: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika

MODUL 8. PENGUKURAN DENGAN OSILOSKOP

OSILOSKOP

Gambar 1.9 Bagian depan osiloskop

1. Lingkaran 1 menyatakan sumber signal 1.

Switch pada posisi CH1 artinya sumber signal berasal dari Channel 1.

Switch pada posisi CH2 artinya sumber signal berasal dari Channel 2.

Switch pada posisi LINE artinya sumber signal berasal dari Line.

Switch pada posisi EXT artiya sumber signal berasal dari external di luar osiloskop.

2. Lingkaran 2 menyatakan input channel (osiloskop mempunyai 2 input : channel 1 dan

channel 2)

3. Lingkaran 3 menyatakan Channel mana yang ditampilkan pada layar.

Switch pada posisi CH1 artinya layar akan menampilkan grafik dari channel 1.

Switch pada posisi CH2 artinya layar akan menampilkan grafik dari channel 2.

Switch pada posisi DUAL artinya layar akan menampilkan grafik dari channel 1 dan

channel 2 secara bersamaan.

Switch pada posisi ADD artinya layar akan menampilkan grafik dari channel 1 di

superposisi dengan channel 2.

4. Lingkaran 4 menyatakan jenis signal input.

Switch pada posisi AC artinya signal input berupa signal AC.

Switch pada posisi GND artinya signal berupa signal ground.

Switch pada posisi DC artinya signal input berupa signal DC.

5. Lingkaran 5 menyatakan Volts/Div (besarnya volts per kotak pada layar osiloskop).

Tombol Volts/Div diputar ke kanan artinya semakin besar Volts per kotak sehingga

tampilan signal semakin kecil.Program Studi Sistem Komputer 36

Page 37: stiki-indonesia.ac.idstiki-indonesia.ac.id/wp-content/uploads/2019/03/modul... · Web viewRANGKAIAN SERI DAN PARALEL 15 MODUL 4. PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN DAN HAMBATAN RANGKAIAN SERI

Modul Praktikum Elektronika Tombol Volts/Div diputar ke kiri artinya semakin kecil Volts per kotak sehingga

tampilan signal semakin besar.

Perhatikan ada tombol kecil di tengah tombol besar yang berfungsi sama tetapi dengan

skala yang lebih kecil. (fine-tuning).

6. Lingkaran 6 menyatakan Vertical Position (posisi secara vertikal).

Apabila tombol Vertical Position diputar ke kanan maka tampilan signal bergerak ke

atas.

Apabila tombol Vertical Position diputar ke kiri maka tampilan signal bergerak ke

bawah.

7. Lingkaran 7 menyatakan Horizontal Position (posisi secara horizontal).

Apabila tombol Horizontal position diputar ke kanan maka tampilan signal bergerak ke

kanan.

Apabila tombol Horizontal position diputar ke kiri maka tampilan signal bergerak ke

kiri.

8. Lingkaran 8 menyatakan Time/Div (waktu per kotak pada layar osiloskop).

Time/Div merupakan kebalikan dari frekuensi.

Satuan Time/Div adalah second atau millisecond (ms).

Satuan frekuensi adalah Hz atau 1/second.

Contoh:

Time/Div = 1 ms = 0,001 second

Frekuensi = 1/0,001 Hz = 1000 Hz = 1 kHz

C. Penggunaan Osiloskop

Siapkan peralatan sebagai berikut :

1. 1 Buah Osiloskop

2. 1 Buah Power Supply AC dan DC atau Function Generator Jika Ada

3. Beberapa Buah Kabel

Lakukan pengamatan terhadap gambar yang diperoleh saat mengamati listrik AC dan Listrik

DC gambar apa yang anda lihat pada layar osiloskop, lakukan perubahan terhadap voltase dan

amati kembali apa yang terjadi pada gambar pada osiloskop gambarkan kembali pada kertas kerja

anda.

Program Studi Sistem Komputer 37