Kasus Malaria

3
Page 1 Tn. Maladi 45 tahun, seorang pekerja tambang datang ke rumah sakit tempat anda bekerja dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu. 1 minggu yang lalu dia baru pulang dari Papua setelah bertugas selama 6 bulan disana. Keluhan demam didahului oleh malaise, anoreksia, nausea, vomitus juga disertai dengan myalgia, atralgia. Demam dirasakan hilang timbul setiap 2 hari sekali,. Keluhan sakit kepala hebat (-), mata kuning (-), riwayat batuk pilek (-), sakit tenggorokan (-), sesak napas (-), bintik-bintik di ekstremitas (-), BAK normal, penurunan kesadaran (-), kejang (-). Di Papua, Tn.Maladi tinggal di mess karyawan disekitar mess banyak rawa. Temen satu mess ada yang menderita keluhan yang sama. Tn.Maladi belum mengobati keluhan tersebut. Page 2 Pemeriksaan fisik Keadaan umum : tampak sakit sedang, kesaran compos mentis. Tanda vital : - T : 110/80 mmHg N : 98 x/m S : 38,5 o C - R : 26 x/m BB/TB : 70 kg / 169 cm Kepala : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, coated tongue (-)

description

kasus tutorial

Transcript of Kasus Malaria

Page 1Tn. Maladi 45 tahun, seorang pekerja tambang datang ke rumah sakit tempat anda bekerja dengan keluhan demam sejak 6 hari yang lalu.1 minggu yang lalu dia baru pulang dari Papua setelah bertugas selama 6 bulan disana.Keluhan demam didahului oleh malaise, anoreksia, nausea, vomitus juga disertai dengan myalgia, atralgia.Demam dirasakan hilang timbul setiap 2 hari sekali,. Keluhan sakit kepala hebat (-), mata kuning (-), riwayat batuk pilek (-), sakit tenggorokan (-), sesak napas (-), bintik-bintik di ekstremitas (-), BAK normal, penurunan kesadaran (-), kejang (-).Di Papua, Tn.Maladi tinggal di mess karyawan disekitar mess banyak rawa. Temen satu mess ada yang menderita keluhan yang sama.Tn.Maladi belum mengobati keluhan tersebut.

Page 2Pemeriksaan fisikKeadaan umum : tampak sakit sedang, kesaran compos mentis.Tanda vital: T : 110/80 mmHgN : 98 x/mS : 38,5oC R : 26 x/mBB/TB : 70 kg / 169 cmKepala: konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, coated tongue (-)Leher: KGB tidak membesar, faring tidak hiperemis, tonsil T1 / T2 tenangToraks Cor: Batas kana: Linea sternalis dekstra Batas kiri: Medial dari linea medioclavicularis sinistra Batas atas: Intercostal space III sinistra Bunyi jantung I-II murni, regular, murmur (-), S3 gallop (-). Pulmo: Vocal fremitus normal kiri = kanan Suara napas vesikuler kiri = kanan Ronchi (-) / (-) , wheezing (-) / (-).

Abdomen : datar lembut Hepar tidak teraba, nyeri tekan (-) Lien schuffner II lunak, nyeri tekan (-) Bising usus (+) normal Ekstremitas : ptekie (-), edema (-) / (-).

Page 3Pemeriksaan laboratoriumDarah : Hb: 9 mg/dl- MCV: 84 fl Ht: 30 %- MCH: 28 pg Leukosit : 9000/mm3- MCHC: 34 g/dl Trombosit : 185.000/mm3

Pemeriksaan serologiWidal :OH Typhi (-)(-)Paratyphi A (-)(-)Paratyphi B (-)(-)NS (-)IgM anti Dengue (-), IgG anti Dengue (-).

Page 4Intepretasi hasil specimen darah :Apus darah tipis dengan Pewarnaan Giemsa tampak trofozoit bentuk cincing Plasmodium Vivax. Teradapat titik Schuffner pada eritrosit. Sediaan darah tebal tampak trofozoit bentuk cincin Plasmodium Vivax.