KASUS KECIL 2-1
-
Upload
sayoku-tenshi -
Category
Documents
-
view
212 -
download
5
Transcript of KASUS KECIL 2-1
DAFTAR MASALAH
N
oMasalah Aktif Masalah inaktif Tanggal
Keteranga
n
1.
Sirosis Hepatis
(Klinis dengan
Hematemesis Melena
dan Ascites)
13 April
2011
Hasil USG
2. Hematemesis Melena→Hematemesis
Melena
13 April 2011 Membaik
3. Anemia Normositik
Hipokromik
9 April 2011
4. Hiperuremia 9 April 2011
5. Hipertensi Stage I 9 April 2011
6. Trombositopeni 10 April 2011
7. Hipokalsemi 11 April 2011
STATUS PASIEN
I. ANAMNESIS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. S
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Widoro 2/5 Sidoharjo Wonogiri
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan : Petani
Tanggal Masuk : 9 April 2011
Tanggal Pemeriksaan : 13 April 2011
No. CM : 01060731
B. DATA DASAR
Anamnesis, dilakukan secara auto dan alloanamnesa.
1. Keluhan Utama : Muntah darah
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
2 hari SMRS pasien mengeluh muntah darah berwarna merah
kehitaman. Muntah darah timbul tiba-tiba saat pasien sedang istirahat
di tempat tidur. Muntahan berupa cairan merah kehitaman tanpa
bercampur dengan makanan yang dikonsumsi, buih (-), jendalan darah
(-). Muntah sebanyak 5 kali @ ½ -1 gelas belimbing. Muntah
dirasakan terus menerus dan tidak berkurang dengan makanan. Pasien
juga mengeluhkan mual (+) dan perut terasa penuh (+) ketika akan
muntah. Nyeri ulu hati (-), rasa terbakar di dada (-), batuk (-), muntah
setelah konsumsi obat (-), muntah setelah trauma pada perut (-), nyeri
kepala (-). Selain muntah, pasien juga mengeluhkan BAB warna hitam
cair seperti aspal @ ¼ - ½ gelas belimbing dengan nyeri saat BAB (-),
dan darah menetes (-). Pasien juga mengeluhkan nafsu makan
menurun (+), lemas (+), perut terasa membesar (+), perut mbeseseg
(+), leher cengeng (+), nggliyer (+), mata berkunang-kunang (+),
jimpe-jimpe (+), badan dan mata terasa kuning (-), telinga berdenging
(-), perdarahan dari hidung dan gusi (-), kesemutan (-), nyeri otot (-).
BAK lancar sebanyak 7-10x sehari @ ½ -1 gelas belimbing, berwarna
kuning jernih. Pasien merupakan rujukan dari RS Amal Sehat
Slogohimo Wonogiri dan telah mendapatkan penanganan awal berupa
pemasangan selang pipa dan obat-obatan yang tidak diketahui pasien.
Sejak 7 hari SMRS pasien juga mengeluh BAB berwarna
hitam. Pada awalnya lembek kemudian cair ± 4 kali tiap harinya
sebanyak ¼- 1/2 gelas belimbing tiap kali BAB, berbau amis (+),
darah (+), nyeri saat BAB (-), lendir (-), pasien juga mengeluh
perutnya terasa penuh setelah BAB. Pasien mengkhawatirkan kondisi
yang dialaminya ini, sehingga pasien mencari pengobatan di
puskesmas dan mantri, tetapi tidak kunjung sembuh. BAK sebanyak
7-10x sehari @ ½ -1 gelas belimbing, berwarna kuning jernih, seperti
teh (-), nyeri (-), panas (-), BAK berpasir (-).
1 bulan SMRS pasien mengeluh nyeri perut kanan atas yang
dirasakan hilang timbul. Nyeri disertai kembung (+), mual (+),
mbesesek (+), mata kuning (-), badan kuning (-), perut mrongkol (-),
perut mengganjal (-), muntah darah (-), berak darah (-), bengkak pada
kedua mata (-), bengkak pada kedua kaki (-), perut terasa membesar
(-), sesak nafas (-), demam (-), BAK lancar @ ½ - 1 gelas belimbing
warna seperti teh (+), nyeri (-), berpasir (-). BAB lancar dengan lendir
(-), warna dempul (-), dan darah (-).
Sejak 3 bulan SMRS pasien mengeluh nyeri ulu hati yang
hilang timbul. Nyeri seperti tertusuk-tusuk dan hilang bila pasien
makan atau minum. Nyeri perut kadang disertai dengan mual (+),
kembung (+), muntah (-), mbeseseg (-), perut terasa sebah (-), mata
kuning (-), kulit kuning (-), sesak nafas (-), bengkak pada kaki dan
mata (-). BAK lancar @ ½ - 1 gelas belimbing warna seperti teh (-),
nyeri (-), berpasir (-). BAB lancar dengan lendir (-) dan darah (-).
± 8 bulan SMRS pasien mengeluh sering pusing di daerah
tengkuk. Pusing dirasakan seperti ditindih benda berat. Pusing
dirasakan hilang timbul. Pusing dirasakan memberat saat beraktivitas
dan berkurang saat istirahat. Pasien juga mengeluhkan leher cengeng.
Pasien memeriksakan keluhan yang dialami di puskemas dan
dinyatakan menderita darah tinggi setelah dilakukan tiga kali
pemeriksaan. Sebelumnya pasien juga merasakan keluhan serupa.
Hanya saja pasien mengobati sendiri keluhan yang dialami dengan
membeli obat Oskadon atau Puyer Bintang Tujuh di warung dekat
rumahnya. Pasien meminum obat tersebut 1-2 kali sehari dan
diminum secara rutin dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
a. Riwayat muntah darah sebelumnya : disangkal.
b. Riwayat pendarahan dari tubuh : disangkal
c. Riwayat sakit maag : (+) sejak 3 bulan yang lalu
d. Riwayat sakit kuning : disangkal.
e. Riwayat tekanan darah tinggi : (+) ± 8 bulan yang lalu
f. Riwayat mondok :.(+).± 15 tahun yang lalu
karena penyakit tifoid
g. Riwayat sakit gula : disangkal.
h. Riwayat sakit jantung : disangkal.
i. Riwayat batuk darah : disangkal.
j. Riwayat tranfusi : disangkal.
4. Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga
a. Riwayat penyakit dengan keluhan serupa : disangkal.
b. Riwayat sakit kuning : disangkal.
c. Riwayat sakit gula : disangkal.
d. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal.
e. Riwayat sakit jantung : disangkal.
f. Riwayat asma : disangkal.
5. Riwayat Kebiasaan
a. Riwayat minum obat-obatan : (+) sejak > 5 tahun yang
lalu, untuk mengobati
pusing, pasien minum
Oskadon atau puyer bintang
tujuh, pasien minum rutin 1-
2 kali sehari.
b. Riwayat penggunaan jarum suntik : (+) ketika periksa ke dokter
c. Riwayat transfusi : disangkal
d. Riwayat minum jamu : disangkal
e. Riwayat minum minuman keras : disangkal.
f. Riwayat merokok : disangkal
6. Riwayat Lingkungan Sosial dan Asupan Gizi
Pasien adalah seorang lelaki berusia 59 tahun, yang merupakan
petani. Pasien memiliki 3 orang anak. Dalam satu ruimah, pasien
tinggal bersama istri dan seorang anak beserta menantunya.
Sebelum pasien sakit, pasien biasa makan 3 x/hr, 2-21/2 centong
nasi dengan lauk pauk tahu, tempe, dan kadang-kadang telur dan
daging, sayur, dan kadang-kadang buah-buahan 1-2 x/mgg.
7. Riwayat Perawatan dan Pengobatan
Pasien (+) ± 15 tahun yang lalu , mondok untuk mendapat
perawatan penyakit demam tifoid.
8. Anamnesa sistem
a. Keluhan utama : muntah darah
b. Kulit :.pucat (+), kuning (-), gatal (-), luka
.(-), kebiruan (-).
c. Kepala :.pusing (+), nyeri kepala (-), terasa berat .
(-), nggilyer (+)
d. Mata : mata berkunang kunang (+) pandangan
..kabur (-), kelopak bengkak (-), gatal (-).
e. Hidung :.tersumbat (-), keluar darah (-), keluar
..lendir atau air berlebihan (-), gatal (-).
f. Telinga : pendengaran berkurang (-), keluar cairan
..atau darah (-), mendengar bunyi
..berdenging (-).
g. Mulut :.bibir kering (+), gusi mudah berdarah ..
(-), sariawan (-), gigi mudah goyah (-).
h. Tenggorokan :.rasa kering dan gatal (-), nyeri untuk
..menelan (-)
i. Sistem respirasi :.sesak nafas (-), nafas terasa berat (-),
..batuk (-), dahak (-), mengi (-).
j. Sistem kardiovaskuler :.dada terasa panas (-), terasa ada yang
..menekan (-), nyeri dada (-),
berdebar-..debar (-)
k. Sistem gastrointestinal : mual (+), muntah darah (+), perut nyeri
..setelah makan (-), perut terasa ..penuh ..
(+), perut mbeseseg (-), nyeri ulu.hati (-),
..nafsu makan berkurang (+), nyeri perut
..(-), susah BAB (-), BAB darah (+).
l. Sistem muskuloskeletal : lemas (+), jimpe-jimpe (+), nyeri sendi ..
(-),bengkak sendi (-) pada sendi lutut.dan
..sendi tangan, nyeri otot (-), kaku otot (-).
m. Sistem genitourinaria :.nyeri saat buang air kecil (-), panas saat
..buang air kecil (-), sering buang air kecil
..(-), warna kencing kuning jernih, buang
..air kecil darah (-), nanah (-).
n. Ekstremitas : luka (-), kaku (-), bengkak (-) gemetar (-),
..terasa dingin (-), nyeri (-), kemerahan (-),
o. Sistem neuropsikiatri :.kejang (-), kesemutan (-), gelisah (-),
..menggigil (-).
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 13 April 2011
1. Keadaan Umum Sakit sedang, compos mentis, gizi kesan cukup
2. Tanda vital Tensi : 140/80 mmHg.
Nadi : 80 x/menit, isi dan tegangan cukup, kanan
dan kiri simetris.
Frekuensi Respirasi : 24 x/menit, spontan,
thoracoabdominal, normopneu.
Suhu : 37 0C per axiller.
Status gizi BB → 48 kg.
TB → 150 cm.
BMI → 21,3 kg/ m2
Kesan : status gizi cukup, normoweight
3. Kulit Ikterik (-), turgor (+) normal, kulit kering (-),
petechiae (-), anemis (-), spider nevi (-), eritema
palmaris (-).
4. Kepala Bentuk mesocephal, rambut warna hitam tidak
mudah dicabut, uban (+), luka (-), atrofi
m.temporalis (-).
5. Mata Konjunctiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-),
perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor
dengan diameter (3 mm / 3 mm), reflek cahaya
(+/+), edema palpebra (-/-), strabismus (-/-), arcus
senilis (-/-).
6. Telinga Membran timpani intak, sekret (-/-), darah (-/-),
nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri tekan tragus (-/-),
gangguan pendengaran (-/-).
7. Hidung Nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-), epistaksis
(-/-), fungsi penghidu baik.
8. Mulut Sianosis (-), gusi berdarah (-), mukosa basah (+),
bibir kering (+), pucat (-), lidah tifoid (-), papil
lidah atrofi (-), stomatitis (-), luka pada sudut
bibir (-).
9. Leher JVP (R+2), trakea di tengah, simetris,
pembesaran tiroid (-), pembesaran limfonodi
cervical (-), leher kaku (-).
10. Thorax Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostal
(-), spider nevi (-), sela iga melebar (-),
pembesaran KGB axilla (-/-), ginekomastia (-).
Jantung :
Inspeksi Iktus kordis tidak tampak.
Palpasi Iktus kordis tidak kuat angkat, teraba di 1 cm
medial SIC V linea medioclavicularis sinistra.
Perkusi Batas jantung kanan atas : SIC II linea parasternal
dextra.
Batas jantung kanan bawah : SIC IV linea
parasternal dextra.
Batas jantung kiri atas : SIC II linea parasternal
sinistra.
Batas jantung kiri bawah : SIC V 1 cm medial
linea medioclavicularis sinistra.
Pinggang jantung : SIC III 2 cm medial linea
medioclavicularis sinistra
→ kesan : konvigurasi jantung dalam batas
normal
Auskultasi HR : 88 kali/menit reguler. Bunyi jantung I-II
murni, intensitas normal, reguler, bising (-),
gallop (-).
Pulmo :
Depan
Inspeksi Statis Normochest, simetris, sela iga tidak melebar.
Dinamis Pengembangan dada kanan = kiri, sela iga tidak
melebar, retraksi intercostal (-).
Palpasi Statis Simetris.
Dinamis Pergerakan dada ka = ki, penanjakan dada ka =
ki, fremitus raba kanan = kiri.
Perkusi Kanan Sonor, batas relatif paru-hepar di SIC IV linea
medioclavicularis dextra, batas absolut paru-
hepar di SIC V linea medioclavicularis dextra.
Kiri Sonor, batas paru-lambung setinggi SIC VI linea
medioclavicularis sinistra.
Auskultasi Kanan Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan
wheezing (-), ronchi basah kasar (-) basal paru,
ronchi basah halus (-), krepitasi (-).
Kiri Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan
wheezing (-), ronchi basah kasar (-) basal paru,
ronchi basah halus (-), krepitasi (-).
Belakang
Inspeksi Statis Normochest, simetris, sela iga tidak melebar.
Dinamis Pengembangan dada simetris kanan = kiri, sela
iga tidak melebar, retraksi interkostal (-).
Palpasi Statis Dada kanan dan kiri simetris, sela iga tidak
melebar, retraksi (-).
Dinamis Pergerakan kanan = kiri, simetris, fremitus raba
kanan = kiri, penanjakan dada kanan = kiri.
Perkusi Ka / Ki Sonor / sonor.
Auskultasi Kanan Suara dasar vesikuler normal, wheezing(-), ronchi
basah kasar (-), ronchi basah halus (-), krepitasi
(-).
Kiri Suara dasar vesikuler normal, wheezing(-), ronchi
basah kasar (-), ronchi basah halus (-), krepitasi
(-).
11. Punggung kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-),
nyeri ketok kostovertebra (-),
12. Abdomen
Inspeksi Dinding perut sejajar dengan dinding
thorak, distended (-), venektasi (-),
sikatrik (-), stria (-), caput medusae (-).
Auscultasi Bising usus (+) normal, bruit hepar (-)
Perkusi Timpani, pekak alih (+), pekak sisi (+),
area troube pekak
Palpasi Supel, nyeri tekan (-), liver span 5 cm
permukaan
13. Genitourinaria Ulkus (-), sekret (-), tanda-tanda radang
(-), atrofi .
14. Ekstremitas
Extremitas superior Extremitas inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Edema - - - -
Sianosis - - - -
Pucat - - - -
Akral dingin - - - -
Luka - - _ _
Deformitas - - - -
Ikterik - - - -
Petekie - - - -
Flat nail - - - -
Spoon nail - - - -
Clubing finger - - - -
Kaku - - - -
Fungsi motorik 5 5 5 5
Fungsi sensorik Normal Normal Normal Normal
Reflek fisiologis +2 +2 +2 +2
Reflek patologis - - - -
16. Rectal Toucher
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Pemeriksaan 9/4/11 10/4/11 11/4/11 12/4/11 Nilai Rujukan SatuanHb 6,0 7,2 6,6 7,5 Lk : 13,5-18.,00
Pr : 12,0-16,0gr/dl
Hct 16,5 19,8 23 23 Lk : 40-54Pr: 38-47
%
AE 2,5 2,45 2,68 2,62 Lk : 4,6-6,2Pr : 4,2-5,4
106/uL
AL 11,7 6,9 7,5 6,2
4,5-11,3103/uL
AT 219 128 117 117 150-440 103/uLMCV 85,3 80,0-96,0 /umMCH 24,7 28,0-33,0 pgMCHC 28,9 33,0-36,0 d/dlRDW 17,5 11,6-14,6 %HDW 3,0 2,2-3,2 g/dlMPV 5,8 7,2-11,1 flPDW 43 25-65 %Eosinofil 5,1 0.00-4,00 %Basofil 0,7 0,00-2,00 %Netrofil 61,7 55,00-80,00 %Limfosit 25,7 22,00-44,00 %Monosit 7,2 0,00-7,00 %LUC 1,2 - %Gol Darah OHbsAg +GDS 125 80-110 mg/dLGDP 70-110 mg/dLGD2PP 80-140 mg/dLHbA1c 4,8-5,9 %Ureum 93 94 10-50 mg/dLKreatinin 0,9 0,9 0,7-1,3 mg/dLElektrolitNaKClCa ion
1334,1107
1414
1,03
136-1463,5-5,198-106
1,17-1,29
mmol/Lmmol/Lmmol/L
Protein total 4,9 6,6-8,7 g/dlAlbumin 2,3 2,2 3,5-5,2 g/dlSGOT 69 83 0-38 U/L
SGPT 56 58 0-41 U/LGama GT 55 5-39 U/LAlkali fosfatase
640-270
U/L
Bilirubin total 0,81 0-1,10 mg/dLBilirubin direk
0,590-0,25 mg/dL
Bilirubin indirek
0,220-0,75 mg/dL
Globulin 2,7 - g/dlAsam urat 3,7 2,4-6,1 mg/dlKolestrol total 50-200 mg/dlHDL-kolesterol
37-92 mg/dl
LDL-kolesterol
88-201 mg/dl
Trigliserid <150 mg/dlBesi 19 33-102 mg/dlRetikulosit 7,47 0,5-1,5 %Feritin 66,4 20-200 ng/mlTIBC 194 228-428 ug/dlSaturasi transferin
10
Anti HBs <5Anti Hbc +HbeAg Non
reaktif
2. Hasil EKG (9 April 2011)
- Irama : sinus rhythm, HR 88 x/1’
- Axis : normoaxis
- Zona transisi : V3
- Gel. P : N (0,8)
- Q-wave : aVR
- PR interval : 0,16 detik
- QRS kompleks : 0,04 detik, R/S di V1 <1
- ST segmen : Normal
- Gel T : Normal
- Kesan : EKG dalam batas normal
3. Urinalisis (11 April 2011)
4. Feces Rutin tanggal 11 April 2011
Makroskopis Warna HitamKonsistensi CairLendir -Pus -Darah -Makanan tidak tercerna -Kuman +MikroskopisSel epitel +Lekosit -Eritrosit +Protozoa -Telur cacing -Lain-lain -
Kesimpulan : tinja cair warna hitam, tidak ditemukan parasit maupun fungus patogen
5. Gambaran Darah Tepi (11 April 2011)
Eritrosit : hipokrom, normosit, akantosit, ovalosit, burr cell, eritroblas (-)
Lekosit : jumlah meningkat, dominasi netrofil, hipergranulasi netrofil (+), sel
muda (-).
Trombosit: jumlah dalam batas normal, trombosit besar (+), penyebaran merata
Pemeriksaan Nilai Rujukan SatuanWarna KuningKejernihan Sl.CloudyBerat jenis 1,015 1,015-1,025Ph 7,0 4,5-8,0Leukosit (-) (-) /µLNitrit (-) (-)Protein (-) (-) mg/dLGlukosa Normal Normal mg/dlKeton (-) (-) mg/dlUrobilinogen Normal Normal mg/dLBilirubin (-) (-) mg/dLEritrosit 250 (-) /µLMIKROSKOPISEritrosit 0 0-1 /LPBEritrosit 1,8 0-5 /µLLeukosit 1 3-5 /LPBLeukosit 2,8 0-12 /µLSEDIMEN- Epitel squamous 0-1 (-) /LPB - Epithel transisional (-) (-) /LPB- Epitel bulat (-) (-) /LPBSILINDER- Hyline 0 0-3 /LPK-Granulated (-) (-) /LPK-Lekosit (-) (-) /LPKKristal 0 0,0-0,0 /µLYeast like cell 0 0,00-0,00 /µLBakteri 59,3 0,0-23,0 /µLMukus 0,12 0,0-0,0Konduktivitas 11,5 mS/cm 3,0-32,0Lain-lain Bakteri (++), Benang mukus (+++)
Simpulan : Anemia hipokromik normositik dengan netrofilia absolut. Suspek ec
proses infeksi
6. Hasil Pemeriksaan USG (13 April 2011)
Hepar : Hepar mengecil, intensitas echo meningkat kasar, tepi tidak rata
Gall Bladder : Ukuran normal, dinding tak menebal, tak tampak batu/kista
Pankreas : Ukuran normal, intensitas echo parenchym homogen normal, tak
..tampak nodul/kista/massa
Lien : Lien membesar
Ren kanan :.Ukuran normal, intensitas echo normal, batas sinus cortex
..medulla jelas, tak tampak ectasis sistem pelvicocalyceal , tak
..tampak batu/kista/massa
Ren kiri :.Ukuran normal, intensitas echo normal, batas sinus cortex
..medulla jelas, tak tampak ectasis sistem pelvicocalyceal , tak
..tampak batu/kista/massa
Buli : Ukuran normal, tak tampak penebalan dinding, tak tampak batu
Prostat : Ukuran normal
Tampak intensitas echo cairan di cavum abdomen
Kesan : Sirosis hepatis dengan splenomegali dan ascites
E. RESUME
2 hari SMRS pasien mengeluh muntah darah berwarna merah kehitaman
sebanyak 5 kali @ ½ -1 gelas belimbing. Muntah timbul tiba-tiba. Muntahan berupa
cairan merah kehitaman tanpa bercampur dengan makanan yang dikonsumsi dan tidak
ada buih. Muntah dirasakan terus menerus dan tidak berkurang dengan makanan.
Penderita juga mengeluhkan mual, perut terasa penuh ketika akan muntah. Selain muntah
pasien juga mengeluh berak darah warna hitam @ ¼ - ½ gelas belimbing. Nafsu makan
menurun (+), lemas (+), nggliyer (+), mata berkunang-kunang (+), jimpe-jimpe (+), perut
terasa membesar (+), badan dan mata terasa kuning (-), batuk (-), perdarahan dari hidung
dan gusi (-). Pasien merupakan rujukan dari RS Amal Sehat Slogohimo Wonogiri dan
telah mendapatkan penanganan awal berupa pemasangan selang pipa dan obat-obatan
yang tidak diketahui pasien.
Sejak 7 hari SMRS pasien juga mengeluh BAB berwarna hitam. Pada awalnya
lembek kemudian cair ± 4 kali tiap harinya sebanyak ¼- 1/2 gelas belimbing tiap kali
BAB, berbau amis (+), darah (+), nyeri saat BAB (+), lendir (-), pasien juga mengeluh
perutnya terasa penuh setelah BAB. Pasien mengkhawatirkan kondisi yang dialaminya
ini, sehingga pasien mencari pengobatan di puskesmas dan mantri, tetapi tidak kunjung
sembuh. BAK sebanyak 7-10x sehari @ ½ -1 gelas belimbing, berwarna kuning jernih,
seperti teh (-), nyeri (-), panas (-), BAK berpasir (-).
1 bulan SMRS pasien mengeluh nyeri perut kanan atas yang dirasakan hilang
timbul. Nyeri disertai kembung (+), mual (+), mbesesek (+), mata kuning (-), badan
kuning (-), perut mrongkol (-), perut mengganjal (-), muntah darah (-), berak darah (-),
bengkak pada kedua mata (-), bengkak pada kedua kaki (-), perut terasa membesar (-),
sesak nafas (-), demam (-), BAK lancar @ ½ - 1 gelas belimbing warna seperti teh (+),
nyeri (-), berpasir (-). BAB lancar dengan lendir (-) dan darah (-).
Sejak 3 bulan SMRS pasien mengeluh nyeri ulu hati yang hilang timbul. Nyeri
seperti tertusuk-tusuk dan hilang bila pasien makan atau minum. Nyeri perut kadang
disertai dengan mual (+), kembung (+), muntah (-), mbeseseg (-), perut terasa sebah (-),
mata kuning (-), kulit kuning (-), sesak nafas (-), bengkak pada kaki dan mata (-). BAK
lancar @ ½ - 1 gelas belimbing warna seperti teh (-), nyeri (-), berpasir (-). BAB lancar
dengan lendir (-) dan darah (-).
± 1 tahun SMRS pasien mengeluh sering pusing di daerah tengkuk. Pusing
dirasakan seperti ditindih benda berat. Pusing dirasakan hilang timbul. Pusing dirasakan
memberat saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat. Pasien juga mengeluhkan leher
cengeng. Pasien memeriksakan keluhan yang dialami di puskemas dan dinyatakan
menderita darah tinggi setelah dilakukan tiga kali pemeriksaan. Sebelumnya pasien juga
merasakan keluhan serupa. Hanya saja pasien mengobati sendiri keluhan yang dialami
dengan membeli obat Oskadon atau Puyer Bintang Tujuh di warung dekat rumahnya.
Pasien meminum obat tersebut 1-2 kali sehari dan diminum secara rutin dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, compos
mentis, gizi kesan cukup. Tensi : 140/80 mmHg. Nadi : 80 x/menit, isi dan tegangan
cukup, kanan dan kiri simetris. Frekuensi Respirasi : 24 x/menit, spontan,
thoracoabdominal, normopneu. Suhu : 37 0C per axiller ; BB = 48 kg; TB = 1,5 m; BMI
= 21,3 kg/m2. conjungtiva pucat (+/+), bibir kering (+), mukosa basah (+), Abdomen=
pekak alih (+), area troube (+), liver span 5 cm.
Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 7,5 g/dl; AE 2,62 juta/ul; Hct 23%;
trombosit 117.000/ul, eosinofil 5,1%, monosit 7,2%, SGOT 83 U/L, SGPT 58 U/L, gama
GT 55 U/L, Ur 94 mg/dl; Protein total 4,9 g/dl; Albumin 2,2 g/dL; retikulosit 7,47 %;
besi 19 mg/dl, TIBC 194 ug/dl; saturasi transferin 10 ug/dl, HbsAg (+), Anti HbS <5,
Anti Hbc (+), Ca ion 1,03. Dari pemeriksaan GDT kesimpulan anemia normositik
hipokromik. Dari pemeriksaan urinalisis didapatkan eritrosit 250/µL, bakteri (++),
benang mukus (+++). Dari pemeriksaan feses ditemukan tinja cair warna hitam, eritrosit
(+), kuman (+). Dari pemeriksaan USG didapatkan kesan sirosis hepatis dengan
splenomegali dan ascites.
F . ANALISIS DAN SINTESIS
Daftar Abnormalitas :
1. Muntah berwarna merah kehitaman
2. mual (+)
3. perut terasa penuh ketika akan muntah (+)
4. BAB warna hitam
5. Nafsu makan menurun
6. Lemas (+)
7. Nggliyer (+)
8. kepala berkunang-kunang (+)
9. jimpe-jimpe (+)
10. perut terasa membesar (+)
11. riwayat konsumsi obat oskadon dan puyer bintang tujuh
12. conjungtiva pucat (+/+)
13. bibir kering (+)
14. tensi 140/80 mmHg
15. Frekuensi Respirasi : 24 x/menit
16. pekak alih (+)
17. area troube (+)
18. liver span 5 cm
19. Hb 7,5 g/dl
20. AE 2,62 juta/ul
21. Hct 23%
22. trombosit 117.000/ul
23. eosinofil 5,1%
24. monosit 7,2%
25. SGOT 83 U/L
26. SGPT 58 U/L
27. gama GT 55 U/L
28. Ur 94 mg/dl
29. Protein total 4,9 g/dl
30. Albumin 2,2 g/dL
31. TIBC 194 ug/dl
32. saturasi transferin 10 ug/dl
33. HbsAg (+)
34. Anti HbS <5
35. Anti HbC (+)
36. Ca ion 1,03
37. Pemeriksaan GDT kesimpulan anemia normositik hipokromik
38. Pemeriksaan feses ditemukan tinja cair warna hitam, eritrosit (+), kuman (+).
39. Pemeriksaan USG didapatkan kesan sirosis hepatis dengan splenomegali dan ascites
Daftar Masalah :
1. Abnormalitas 1,2,3,4,5,10,11,16,17,18,23,24,25,26,27,29,30,33,34,35,38,39
→ Sirosis hepatis
2. Abnormalitas 12,13,19,20,21,31,32,37
→ Anemia normositik hipokromik.
3. Abnormalitas 28
→ Hiperuremia
4. Abnormalitas 7,14
→Hipertensi Stage I
5. Abnormalitas 22
→ Trombositopeni
6. Abnormalitas 36
→ Hipokalsemi
G. PROBLEM DAN PEMECAHAN MASALAH
Problem 1. Sirosis Hepatis Klinis dengan Hematemesis Melena dan Ascites
Ass : Komplikasi : - Hepatoma
- Sindrom Hepatorenal
IpDx : STE/LVE, AFP,CEA
IpTx :- Bedrest total
- 02 3 liter/ menit
- Diet Hepar 1700 kkal (nasi tim)
- Infus NaCl 0,9% 30 tpm
- Infus aminovel dalam martos jumbo 20 tpm
- Injeksi ranitidine 1 amp/12 jam
- Injeksi Ceftriaxone 2 gr/ 24 jam
- lactulac syr 4 x 15 ml
- sukralfat 3 x 1
- Furosemid 40 mg 1-0-0
- Spironolakton 25 mg 1-0-1
IpMx : KU / VS, awasi pendarahan
IpEx : - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnya
- Menghindari makanan dan minuman yang merangsang
- Rencana pemeriksaan dan biayanya
Problem 2. Anemia hipokromik normositik
Ass : etiologi dd - proses infeksi
- Penyakit kronis
IpDx : CRP
Tx : Transfusi PRC 1 kolf
Mx : KU / VS, DR3 post transfusi
Ex : - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnya
- Makan makanan yang bergizi, daging, telur dan sayuran hijau
Problem 3. Azotemia
Ass : Azotemia reaktif e/c DD:- acute on CKD
.- AKI
IpDx : -
IpTx : -
IpMx : KU / VS, balance cairan seimbang, monitor ureum
IpEx : - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnya
Problem 4. Hipertensi Stage I
Ass : Komplikasi : Penyakit Jantung Hipertensi
Retinopati Hipertensi
CVA
IpDx : Reanamnesis, Fundoskopi, CT-scan, Echocardiography
Tx : Captopril tab 12,5 mg 2x1
Mx : awasi KUVS, tensi
Ex : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnya
Problem 5. Trombositopeni
Ass : Trombositopeni reaktif e/c DD : - Pendarahan
- Penyakit Hepar Kronis
IpDx : PT, APTT
Tx : Inj.vit K 1 amp/8 jam
Mx : cek AT tiap hari
Ex : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnya
Problem 6. Hipokalsemi
Ass : Hipokalsemi reaktif e/c perdarahan
IpDx : -
Tx : CaCO3 3x1
Mx : cek elektrolit tiap hari
Ex : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakitnya