Kasus Dislokasi Sendi Bahu

7
KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA SMF ILMU BEDAH RS EFARINA ETAHAM PURWAKARTA Tanda tangan Nama : Zahril akmal b Usaili NIM : 11-2009-100 ........................................ Pembimbing : dr. Antonius Agung, Sp.B ......................................... IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. A Jenis kelamin : Perempuan Usia : 50 tahun Suku bangsa : Sunda Status : Menikah Agama : Islam Pekerjaan : Ibu Rumahtangga Pendidikan : SMA Alamat : Purwakarta, Jawa Barat I. ANAMNESIS Dari: Autoanamnesis Tanggal: 15/11/2009 Jam : 0700 WIB Keluhan utama: Nyeri pada bahu kiri setelah kecelakaan lalu-lintas 6 jam SMRS. Keluhan tambahan: 1

Transcript of Kasus Dislokasi Sendi Bahu

Page 1: Kasus Dislokasi Sendi Bahu

KEPANITERAAN KLINIKSTATUS ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDASMF ILMU BEDAH

RS EFARINA ETAHAM PURWAKARTA

Tanda tanganNama : Zahril akmal b UsailiNIM : 11-2009-100 ........................................

Pembimbing : dr. Antonius Agung, Sp.B .........................................

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. A Jenis kelamin : PerempuanUsia : 50 tahun Suku bangsa : SundaStatus : Menikah Agama : IslamPekerjaan : Ibu Rumahtangga Pendidikan : SMAAlamat : Purwakarta, Jawa Barat

I. ANAMNESIS

Dari: Autoanamnesis Tanggal: 15/11/2009 Jam : 0700 WIB

Keluhan utama:

Nyeri pada bahu kiri setelah kecelakaan lalu-lintas 6 jam SMRS.

Keluhan tambahan:

Luka robek pada dorsum pedis dekstra.

Riwayat penyakit sekarang:

Sejak 6 jam SMRS Os mengalami kecelakaan lalu-lintas Os di tabrak oleh speda motor dari arah belakang ketika sedang berjalan sehingga menyebabkan Os jatuh ke samping dgn terbentur di daerah skapula kiri dan tangan dalam keadaan out stretched.Os kemudiannya menyeluh nyeri hebat di bahu kirinya serta tangannya tidak bisa digerakkan. Mual muntah disangkal, tidak ada hematom dikepala, demam (-), BAB & BAK normal. Nyeri CVA (-/-), Jejas (-).

Setelah ke UGD RS Etaham, Os dikonsul ke dokter spesialist bedah dan direncanakan untuk reposisi Cito. Reposisi terpaksa ditunda besok siangnya kerna masih tidak ada penanggungjawab.

1

Page 2: Kasus Dislokasi Sendi Bahu

Riwayat penyakit dahulu:

Penyakit : tidak adaTrauma : tidak ada trauma dislokasi pada sendi yg sama sebelumnya.Operasi : tidak adaSistem pernafasan : tidak adaSistem kardiovaskular : tidak adaSistem gastrointestinal : tidak adaSistem genitourinari : tidak adaSistem saraf : tidak adaSistem muskuloskeletal : tidak ada

II. PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Keadaan umum:

Tampak sakit sedang.

Kesadaran:

Kompos mentis.

Tanda-tanda vital:

Tekanan darah = 110/70 mmHgNadi = 80 x/minPernafasan = 24 x/minSuhu = 360C

Kepala:

Dalam batas normal.

Mata:

Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).

Telinga:

Dalam batas normal.

Hidung:

Dalam batas normal.

Tenggorok:

2

Page 3: Kasus Dislokasi Sendi Bahu

Tonsil T1 – T1 dan tidak hiperemis.

Gigi-mulut:

Dalam batas normal.

Leher:

Kelenjar getah bening dan tiroid tidak teraba membesar.

Paru:

Inspeksi : tidak ada bagian dada yang tertinggal saat bernafas, retraksi sela iga (-).Palpasi : nyeri (-), benjolan (-), vocal fremitus simetris.Perkusi : sonor.Auskultasi : suara nafas vesikuler, ronchi (-), wheezing (-).

Jantung:

Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat.Palpasi : iktus kordis teraba pada sela iga V linea midklavikula sinistra.Perkusi : batas kanan – sela iga V linea sternal dekstra.

batas kiri – sela iga V linea midklavikula sinistra. batas atas – sela iga II linea parasternal sinistra.

Auskultasi : bunyi jantung I & II reguler murni, gallop (-), murmur (-)..

Perut:

Inspeksi : datar, benjolan (-), sikatriks (-).Palpasi : supel, nyeri tekan (-), defans muskuler (-),

hati & limpa tidak teraba membesar, ballotement ginjal (-/-).Perkusi : timpani, shifting dullness (-), nyeri ketok CVA (-/-).Auskultasi : bising usus (+) normal.

Tungkai:

Penonjolan tulang pada kruris dekstra anterior 1/3 media,akral hangat, edema (-), varises (-).

3

Page 4: Kasus Dislokasi Sendi Bahu

STATUS ORTOPEDIK

Regio Deltoid Sinistra:

L : kulit – luka (-), merah (-), jaringan lunak – bengkak (+), atrofi (-).

tulang – penonjolan pada daerah bahu anterior,

F : kulit – suhu hangat, sensoris normal, keringat (+). jaringan lunak – terdapat lekukan di distal klavikula, nyeri tekan (+),

benjolan di bahu anterior(+), mempunyai permukaan licin dan berkonsistensi keras.,pulsasi A. Brakialis dan A. Radialis teraba normal

tulang – nyeri tekan (+),

M : aktif – ROM terhambat. pasif – ROM terhambat. tahanan – stabilitas terganggu, kekuatan 0 dan refleks normal.

III. PEMERIKSAAN LABORATORIUM / RÖNTGEN

1. Kaput humerus terlihat berada di depan dan media glenoid.

IV. RINGKASAN

Sejak 6 jam SMRS Os mengalami kecelakaan lalu-lintas Os di tabrak oleh speda motor dari arah belakang ketika sedang berjalan sehingga menyebabkan Os jatuh ke samping dgn terbentur di daerah skapula kiri dan tangan dalam keadaan out stretched. Mual muntah disangkal, tidak ada hematom dikepala, demam (-), BAB & BAK normal. Nyeri CVA (-/-), Jejas (-).Os kemudiannya menyeluh nyeri hebat di bahu kirinya serta tangannya tidak bisa digerakkan.

Setelah ke UGD RS Etaham, Os dikonsul ke dokter spesialist bedah dan direncanakan untuk reposisi Cito. Reposisi terpaksa ditunda besok siangnya kerna masih tidak ada penanggungjawab.

Pada pemeriksaan fisik, Os tampak sakit sedang, Compos mentis, GCS 15, terdapat VL dan VE di pedis dekstra, dan pada daerah bahu kiri sesuai dgn status ortopedi di atas. Os tidak punya riwayat penyakit sistemik yg lain dan tidak pernah mengalami riwayat trauma.

V. DIAGNOSIS KERJA

1. Suspek dislokasi anterior sendi bahu kiri2. MHI + Multiple VL + VE

4

Page 5: Kasus Dislokasi Sendi Bahu

VI. DIAGNOSIS BANDING

1. Subluksasi sendi akromioklavikula.

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan darah lengkap.2. Röntgen AP & Lat humerus sinistra dan regio deltoid.

VIII. PENATALAKSANAAN

1. Medikamentosa:- Cairan : Ringer laktat, 30 tetes/min IV.- Antibiotika : Novelmycin, 2 x 2 g IV.- Analgesik : ketorolac, 3 x 1amp IV - Piracetam : 3x3g-ATS : 1500 IU-TT :0,5ml

2. Tindakan: - Hecting dan debdridement. - Fiksasi - Pro reposisi cito

IX. PROGNOSIS

1. Ad vitam : dubia ad bonam.2. Ad functionam : dubia ad bonam.3. Ad sanationam : dubia ad bonam.

5