Kasus Bedah Umum

6
Appendisitis Cholelithiasis Ileus Obstruktif Hernia Inguinalis Hemorrhoid Peritonitis Carcinoma Colon Tumor Jinak STT Luka Bakar dr. Syahar, Sp.B Anatomi Organ GIT Kuadran Abdomen Intraperitoneal Retroperitoneal Etiologi Congenital ≠ sejak lahir Infeksi/inflam ≠ tanda radang Neoplasma ≠ benjolan tumbuh progresif Trauma ≠ riw. trauma Other/Obstruksi ≠ kolik (nyeri hilang timbul) Anamnesis terstruktur sesuai lokasi Keluhan utama Pemeriksaan Fisik Status Lokalis Rectal Toucher Diagnosis Banding Diagnosis Kerja Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan Ilustrasi kasus 1. Wanita/44 tahun/Gemuk/punya 4 anak) Keluhan : Nyeri epigastrium berulang Kadang-kadang mata agak kuning Ikterus : Gangguan sistem hepatobiliar Pre-hepatik Hemolitik Hepatik Hepatitis Post hepatik Obstruksi (cholelithiasis) Faktor Risiko 4F : Female, Forty, Fat, Fertile Pemeriksaan Penunjang : Bilirubin Indirek 2. Wanita dewasa, nyeri perut kanan bawah a. Organ : Appendix, Caecum, Colon Ascendend Adnexa, Ureter b. Etiologi : Infeksi/inflamasi, Obstruksi c. Anamnesa terstruktur 3. Laki-laki dewasa, naik sepeda motor, kemudian terjatuh, nyeri perut kiri atas a. Organ : Gaster, Spleen, Colon (flexura lienalis) Renal kiri b. Etiologi : Infeksi/inflam, Trauma, Ostruksi c. Anamnesa terstruktur penting untuk menanyakan keluhan pernah dirasa sebelum/ baru setelah trauma

description

bedah

Transcript of Kasus Bedah Umum

Appendisitis

Cholelithiasis

Ileus Obstruktif

Hernia Inguinalis

Hemorrhoid

Peritonitis

Carcinoma Colon

Tumor Jinak

STT

Luka Bakar

dr. Syahar, Sp.B

Anatomi Organ GIT

Kuadran Abdomen

Intraperitoneal

Retroperitoneal

Etiologi

Congenital sejak lahir

Infeksi/inflam tanda radang

Neoplasma benjolan tumbuh progresif

Trauma riw. trauma

Other/Obstruksi kolik (nyeri hilang timbul)

Anamnesis terstruktur sesuai lokasi Keluhan utamaPemeriksaan Fisik

Status Lokalis

Rectal Toucher

Diagnosis Banding

Diagnosis Kerja

Pemeriksaan PenunjangPenatalaksanaanIlustrasi kasus

1. Wanita/44 tahun/Gemuk/punya 4 anak)

Keluhan : Nyeri epigastrium berulang

Kadang-kadang mata agak kuning

Ikterus : Gangguan sistem hepatobiliar

Pre-hepatik Hemolitik

Hepatik Hepatitis

Post hepatik Obstruksi (cholelithiasis)

Faktor Risiko 4F : Female, Forty, Fat, Fertile

Pemeriksaan Penunjang : Bilirubin Indirek 2. Wanita dewasa, nyeri perut kanan bawaha. Organ : Appendix, Caecum, Colon Ascendend

Adnexa, Ureter

b. Etiologi : Infeksi/inflamasi, Obstruksi

c. Anamnesa terstruktur

3.Laki-laki dewasa, naik sepeda motor, kemudian terjatuh, nyeri perut kiri atas

a.Organ : Gaster, Spleen, Colon (flexura lienalis)

Renal kiri

b. Etiologi : Infeksi/inflam, Trauma, Ostruksi

c.Anamnesa terstrukturpenting untuk menanyakan keluhan pernah dirasa sebelum/ baru setelah trauma4. Pria/ 60 thn/Penonjolan lipat paha keluar masuk

a.Anamnesis

Saluran kemih : Mengejan/Sulit BAK = BPH

Saluran cerna: Mengejan/Sulit BAB = Hemoroid

Saluran nafas: Batuk Kronis = PPOK

Phlegmon : massa padat

Abses : Cairan pus (tes Fluktuasi (+)

Tumor pada Abdomen

Dinding Abdomen

Palpasi dinding dan gerakkan ke kiri dan kanan

Retroperitoneal

Palpasi bimanual (mobile)

Intraperitoneal

Palpasi (terfiksir)Palpasi tumor > dinding perut, intraperitoneal, atau retroperitoneal, caranya:

Tumor dari dinding perut: dengan mengangkat dinding perut > pembengkakan bertambah atau tetap.

Tumor dari intraperitoneal: dengan menegangkan dinding perut > pembengkakan menghilang berarti tumor berasal dari intra abdominal.

Tumor retroperitoneal: dengan pemeriksaan bimanual, ballotementnya positif.

ApppendisitisDefinisi

Inflamasi pada Appendix Vermiformis

Patofisiologia. Obstruksi lumen oleh:1. fekalith atau appendicolith

2. hiperplasia limfoid

3. materi sayur atau biji

4. parasit

5. neoplasma

Lumen apendiks kecil ( predisposisi obstruksi loop tertutup b. Akibat obstruksi terjadi distensi intraluminal dan peningkatan tekanan dinding melalui 1. Pertumbuhan bakteri yang berlebihan

2. Sekresi terus lendir intraluminalc. Akibat distensi terjadi

1. Sensasi nyeri viseral yang dialami oleh pasien sebagai nyeri periumbilikalis. 2. Penurunan aliran vena dan limfatik menyebabkan mukosa iskemia yang dapat berkembang menjadi gangren dan perforasi.

3. Peradangan peritoneum parieta menimbulkan nyeri terlokalisasi di kuadran kanan bawah.Anamnesis

Keluhan utama : Nyeri perut kanan bawah1. Migrating Pain : Nyeri perut yang awalnya dirasakan disekitar ulu hati dan pusar, kemudian pindah ke perut kanan bawah

2. Anorexia: penurunan nafsu makan

3. nause vomitus: mual dan muntah

4. Singkirkan DD

Pemeriksaan Fisik1. Status Generalis

Suhu > 38o C = Appendisitis Akut

Suhu > 39o C = Appendisitis Perforasi

Suhu < 38o C = Appendicular Infiltrat

2. Status Lokalis (regio kuadran kanan bawah)I : Datar, warna kulit sama sekitar, bekas operasi Darm Contour (-), Darm Steifung (-)

P: hepar,lien tidak teraba, massa (-), Defans lokal, nyeri tekan titik Mc.Burney, Rovsings Sign, Blumberg Sign, Psoas Sign, Obturator Sign

P : Timpani, pekak hati (positif pada perforasi)A : Bising usus

3. Rectal Toucher

Nyeri pada jam 10-11

Diagnosis BandingPria :

Appendisitis Akut

Ureterolithiasis dekstraWanita :

Appendisitis Akut

Ureterolithiasis dekstra

Adnexitis/abses tubo-ovarianKehamilan ekstra tubaPemeriksaan Penunjang Darah Rutin (Leukosit, Diff Count) PP Test (wanita) USG Abdomen (diameter > 6 mm) CT-Scan

Diagnosis Kerja

Appendisitis Akut (bila baru pertama dirasa)

Appendisitis Kronis Eksaserbasi Akut ( > 3 bulan)

Appendisitis Infiltrat (bila teraba massa )

Appendisitis Perforasi (bila suhu meningkat tinggi)Penatalaksanaan

Non-operatif1. Inj. Ceftriakson 1 gr / 12 jam

2. Paracetamol tab 3 x 500 mgOperatif1. Appendektomi

Komplikasi

Appendiks perforasi Peritonitis

Appendicular Infiltrat

Appendicular infiltrat adalah Appendicular infiltrat adalah infiltrat/massa yang terbentuk akibat mikro atau makro perforasi dari Appendix yang meradang yang kemudian ditutupi oleh omentum, usus halus atau usus besar. Umumnya massa Appendix terbentuk pada hari ke-4 sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis umum.CholelithiasisDefinisi

Batu EmpeduPatofisiologi Anatomi sistem hepatobilier

(vesica felea) (hepar)

duktus sistikus + duktus hepatika komunis

Duktus biliaris komunis + duktus pankreatikus

m. sphincter odii (duodenum)

Patofisiologi 1. Faktor metabolik; faktor diet atau infeksi merupakan awal presipitasi kolesterol 2. Infeksi dari kandung empedu 3. Stasis saluran empedu Etiologi :1. Hiperkolesterolemia(batu kolesterol2. Infeksi kuman gram negatif E. coli dan infestasi cacing Clonorchis sinensis atau Ascaris lumbricoides (ascending dari duodenum).3. Hiperbilirubinemia (batu pigmen Faktor Risiko

1. usia tersering 40-50 tahun (Forty)2. > (Female)3. Obesitas (Fat)4. Banyak anak (Fertil)

Tipe dari batu adalah

1. kolesterol primer (75% dari semua batu)2. pigment primer (25% dari semua batu)

pigment hitam: berisi kalsium bilirubin pigment coklat: gabungan dari infeksi traktus biliary 3. 75% campuran (kolesterol dan pigment) Batu kolesterol: 70-95% kristal kolesterol sisanya adalah kalsiumkarbonat, kalsiumpalmitit, dan kalsium bilirubinat. Bentuk variasi dibandingkan bentuk batu pigmen. Terbentuk hampir selalu di dalam kandung empedu, berupa soliter atau multiple. Permukaannya mungkin licin atau multifaset, bulat, berduri dan ada yang seperti buah murbei. Proses pembentukan batu kolesterol melalui empat tahap yaitu:1. Penjenuhan empedu oleh kolesterol 2. Bertambahnya sekresi kolesterol atau relatif asam empedu atau phospholipid. Pembentukan nidus 3. Berasal dari pigmen empedu, mukoprotein, lendir, protein lain, bakteria, atau benda asing 4. Kristalisasi dan pertumbuhan batu Batu pigmen Ada dua jenis yaitu batu pigmen hitam (black pigmen stone) dan batu pigmen coklat (brown pigmen stone). Bentuk tidak teratur, kecil-kecil, dapat berjumlah banyak, warnanya bervariasi antara coklat, kemerahan, hijau sampai hitam dan berbentuk seperti lumpur atau tanah yang rapuh. Batu kalsium bilirubinat adalah batu empedu dengan kadar kolesterol kurang dari 25%. Faktor penyebab: infeksi, stasis, dekonyugasi bilirubin dan ekskresi kalsium Anamnesis

Nyeri perut kanan atas hilang timbul, menjalar ke punggung kanan, mual muntah

Mata kuning, BAK teh, BAB dempul, gatal di kulit,

Riwayat : Pekerjaan, Riwayat kontak penderita ikterus, Riwayat alkoholisme , Transfusi, Pemakaian narkoba, Tindakan pembedahan Pemeriksaan Fisik

Status Lokalis (regio kuadran kanan atas)

I : Datar, warna kulit sama sekitar, bekas operasi

P: hepar,lien tidak teraba, massa (-), Murphys Sign, Courvosier law P : TimpaniA : Bising usus

Couvosier Law

Kandung empedu yang teraba pada ikterus tidak mungkin disebabkan oleh batu kandung empedu. Hal ini biasanya menunjukkan adanya striktur neoplastik tumor (tumor pankreas, ampula, duodenum, CBD), striktur pankreatitis kronis, atau limfadenopati portal.

Kolangitis : Trias Charcot yaitu : demam dan menggigil, nyeri di daerah hati dan ikterus Pentade Reynold :trias Charcot + syok & kekacauan mentalDiagnosis BandingIkterus obstruktif e.c. cholelithiasis

Tumor pankreas

Kolik Abdomen e.c. cholelithiasis

nefrolithiasis

Pemeriksaan Penunjang

Bilirubin direk , Bilirubin Indirek, SGOT/SGPT, albuminBilirubin urin USG abdomen (gall bladder tampak melebar besar dan ukuran batu)

CEAPenatalaksanaanIVFD RL XX gtt/menit

Inj. Ketorolac 30 mg / 8 jam

Paracetamol tab 3 x 500 mg

Cholecystectomi