Kasus Alda Risma

23
8/10/2019 Kasus Alda Risma http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 1/23 KASUS ALDA RISMA BIOFARMASEUTIKA DAN FARMAKODINAMIKA

Transcript of Kasus Alda Risma

Page 1: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 1/23

KASUS ALDA RISMABIOFARMASEUTIKA DAN FARMAKODINAMIKA

Page 2: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 2/23

KELOMPOK 6

Yuliana Puspita Sari 1211011008

Dona Febrianti 1211012010

Widya Putri 1211012027

Sally Marcelina Juniasti 1211013008

Naura Prima Vidian 1211013025

Page 3: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 3/23

ANAMNESA KORBAN

Pengkonsumsi Alkohol

Sering menggunakan obat tidur bersamaan dengan

alkohol

Menggunakan obat pelangsing jenis amfetamin danmetamfetamin secara suntikan

Page 4: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 4/23

Daftar obat yang dikonsumsi korban menjelang

kematiannya:

 Amfetamin

Obat tidur (Dormicum) OMZ (omeprazol)

Neurobium

Diazepam

Propofol

Page 5: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 5/23

HASIL VISUM JENAZAH KORBAN

Dalam perut

 Shabu cair

Pada empedu dan ginjal

 Morfin

Pada urine Amfetamin dan metamfetamin kadar tinggi

Pada tubuh ditemukan propovol dan benzodentin yang

merupakan penyebab utama kematian

Page 6: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 6/23

AMFETAMIN

Merupakan salah satu amin simpatomimetik yang paling kuatdalam merangsang SSP, disamping memiliki kerja perifer pada

reseptor α dan β melalui pelepasan NE endogen.

 Amfetamin meningkatkan pelepasan katekolamin yangmengakibatkan jumlah neurotransmiter golongan monoamine

(dopamin, norepinefrin, dan serotonin) dari saraf pra-sinapsis

meningkat.

 Amfetamin merangsang pusat napas di medula oblongata dan

mengurangi depresi sentral yang diimbulkan oleh beberapa

obat. Efek ini disebabkan oleh perangsangan pada korteks dan

sistem aktivasi retikular.

MEKANISME KERJA

Page 7: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 7/23

  Amfetamin menimbulkan perasaan kesejahteraan dan

meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan kinerja kognitif padaberbagai tugas motorik. Amfetamin merupakan obat kuat dan

sangat adiktif.

 Amfetamin memiliki banyak efek stimulan diantaranya

meningkatkan aktivitas dan gairah hidup, menurunkan rasa lelah,

meningkatkan mood , meningkatkan konsentrasi, menekan nafsumakan, dan menurunkan keinginan untuk tidur. Akan tetapi, dalam

keadaan overdosis, efek-efek tersebut menjadi berlebihan.

 Amfetamin memiliki nama kimia α–methyl-phenethylamine

merupakan suatu senyawa yang telah digunakan secara terapetik

untuk mengatasi obesitas, attention-deficit hyperactivity disorder  (ADHD), dan narkolepsi.

Sebagai perangsang SSP, isomer d  (dekstroamfetamin) 3-

4 kali lebih kuat daripada isomer l -nya.

INDIKASI DAN EFEK TERHADAP TUBUH

Page 8: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 8/23

  Secara klinis, efek amfetamin sangat mirip dengan

kokain, tetapi amfetamin memiliki waktu paruh lebih panjang

dibandingkan dengan kokain (waktu paruh amfetamin 10  – 15

 jam) dan durasi yang memberikan efek euforianya 4  – 8 kalilebih lama dibandingkan kokain.

Hal ini disebabkan oleh stimulator-stimulator tersebut

mengaktivasi “reserve powers”  yang ada di dalam tubuh

manusia dan ketika efek yang ditimbulkan oleh amfetaminmelemah, tubuh memberikan “signal ”  bahwa tubuh

membutuhkan senyawa-senyawa itu lagi.

Berdasarkan ICD-10 (The International Statistical

Classification of Diseases and Related Health Problems),kelainan mental dan tingkah laku yang disebabkan oleh

amfetamin diklasifikasikan ke dalam golongan F15 (Amfetamin

yang menyebabkan ketergantungan psikologis).

Page 9: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 9/23

Sediaan yang berbentuk tablet, dikonsumsi dengan cara

ditelan (oral), sedangkan yang berbentuk kristal atau

bubuk, di konsumsi dengan cara membakarnya dengan

menggunakan alumunium foil sebagai alas dan asapnya

dihirup. Cara ini dikenal dijalan dengan nama 'ngedrag',dapat pula dengan cara membakar dengan tools  yang

dirancang khusus sedemikian rupa dan dikenal dengan

nama 'Bong', dapat pula dipakai dengan cara

melarutkannya dan disuntikan.

CARA PENGGUNAAN AMFETAMIN

Page 10: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 10/23

4-30 jam

Diekskresikan lebih cepat pada urin asam daripada urin

basa.

Dewasa : 5-20 mg

 Anak > 6 th : 2,5-5 mg/hari

WAKTU PARUH

DOSIS

Page 11: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 11/23

 Adalah penggunaan amfetamin yang cukup banyak

hingga terjadi penurunan kesadaran dengan berbagai

tingkatan hingga koma. Penurunan kesadaran terjadi

akibat kerusakan pada sel otak. Diikuti pula dengan

kejang, henti nafas dan gangguan irama jantung.

Selain merangsang otak, amfetamin meningkatkan

tekanan darah dan denyut jantung. Pernah terjadi

serangan jantung yang berakibat fatal, bahkan pada

atlet muda yang sehat.

OVER DOSIS 

Page 12: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 12/23

Page 13: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 13/23

Tekanan darah bisa sedemikian tinggi sehingga pembuluh darah di

otak bisa pecah, menyebabkan stroke dan kemungkinan terjadi

kelumpuhan atau bahkan kematian. Kematian mungkin terjadi jika:

- MDMA digunakan dalam ruangan dengan ventilasi kurang

- Pemakai sangat aktif secara fisik (misalnya menari dengan cepat)

- Pemakai berkeringat banyak dan tidak minum sejumlah cairan yang

cukup untuk menggantikan cairan yang hilang.

Pada dosis tertentu, hampir semua pecandu menjadi psikostik, karenaamfetamin dapat menyebabkan kecemasan hebat, paranoia dan

gangguan pengertian terhadap kenyataan hidup. Reaksi psikotik

meliputi halusinasi dengar dan lihat (melihat dan mendengar sesuatu

yang sebenarnya tidak ada) dan merasa sangat berkuasa. Efek

tersebut bisa terjadi pada siapa saja, tetapi yang lebih rentan adalahpengguna dengan kelainan psikiatrik (ex: skizopenia)

Page 14: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 14/23

Pengguna amfetamin yang terus menerus dapat mengalami

toleransi dan ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan

penggunaan amfetamin dari skala kecil, menjadi lebih besar untuk

mendapatkan pengaruh yang sama. Ketergantungan adalah

keadaan dimana penghentian atau pengurangan penggunaan

amfetamin menimbulkan gejala putus amfetamin.

Jika pengguna berhenti menggunakan amfetamin atau mengurangi

dosis amfetamin, yang bersangkutan akan mengalami gejala putus

amfetamin yang puncaknya pada kedua sampai hari ke empat

seperti:

- Depresi dengan atau tanpa ide bunuh diri.

- Kelelahan

- Mimpi buruk- Kesulitan tidur

- Kram otot lambung

- Keringat bercucuran

- Kejiwaan (paranoid)

TOLERANSI DAN KETERGANTUNGAN 

Page 15: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 15/23

DORMICUM (MIDAZOLAM)

Midazolam adalah obat induksi tidur jangka pendek,

Efek sampingnya terjadi perubahan tekanan darah

arteri, denyut nadi dan pernafasan umumnya hanya

sedikit.

Kerja obat ini cepat yaitu dalam 30 menit dan bertahan

sampai 5-7 jam. Midazolam diikat pada protein plasma

sebanyak 96%. Perombakan berjalan cepat dan

sempurna (60-80%) menjadi metabolit akhif 1-

hidroksimetil-midazolam yang dikeluarkan lewat urindalam bentuk glukuronida. Plasma t 1/2  –nya sangat

pendek yaitu 1,5-2,5 jam dan metabolit akhirnya 60-80

menit.

Page 16: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 16/23

Dosis :- Obat Tidur : 7,5-15 mg (maleat)

- Pramedikasi anestesi lokal : oral 25 mg selama 45

menit; intramuskular 5 mg (klorida)

Efek Samping : jika melebihi dosis di atas dapat

menyebabkan penghambatan pada pernafasan yang

dapat menjadi fatal.

Page 17: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 17/23

OMEPRAZOL (OMZ)

Penghambatan sekresi asam tidak tergantung dari kadar

plasma, melainkan dari permukaan di bawah kurva

(AUC). Reabsorpsinya lengkap, dalam waktu 2-5 jam

Protein plasmanya tinggi (95%), plasma t ½-nya hanya

lebih kurang 1 jam tetapi kerjanya bertahan 24 jam.

Dalam hati, zat ini dirombak seluruhnya menjadi

metabolit-metabolit inaktif, yang dieksresi dengan kemih

untuk 80%. Antara darah dan efeknya tidak terdapat

korelasi. Omeprazol terurai dalam suasana asam

sehingga perlu diberikan salut tahan asam.

Efek samping : nyeri kepala, nyeri otot, susah tidur

Eliminasi dari diazepam dan fenitoin terhambat.

Page 18: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 18/23

PROPOFOL

Obat ini dikemas dalam cairan emulsi lemak berwarna

putih susu, digunakan sebagai anastesia intravena dan

lebih dikenal dengan nama dagang Diprivan. obat ini dapat

menyebabkan penurunan tekanan darah. Hal ini

disebabkan karena propofol bersifat sebagai inhibitor dariaktivitas vasokonstriksi simpatis sehingga tekanan darah

menurun namun konsisten. selain menurunkan tekanan

darah, obat ini juga dapat menyebabkan ketidaksadaran

dan dapat menurunkan frekuensi pernafasan.

Page 19: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 19/23

CONT..

Setelah injeksi iv, propofol dengan cepat disalurkan ke

otak, jantung, hati dan ginjal yang kemudian disusul

dengan redistribusi yang sangat cepat ke otot, kulit, tulang

dan lemak. Redistribusi ini menyebabkan kadar dalam otak

menurun dengan cepat. Di hati, profolol dirombak menjadimetabolit-metabolit inaktif yang dieksresikan melalui urin.

Efek samping : agak serius yaitu sesak nafas, depresi

kardiovaskuler, eksitasi ringan dan tromboflebitis.

Page 20: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 20/23

Page 21: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 21/23

ANALISA KASUS

Pengkonsumsian obat tidur yang sudah lama bersamaan

dengan alkohol akan meningkatkan kerja obat tidur yang

memungkinkan keracunan

Korban memiliki kebiasaan mengkonsumsi amfetamin,menyebabkan menurunnya nafsu makan. Penggunaan

alkohol dalam keadaan lambung kosong dapat

meningkatkan asam lambung dan untuk menurunkannya

diberikan omeprazol. Obat ini dapat menurunkan kadar

asam lambung dengan sangat cepat dan kuat dengan cara

penghambatan pompa proton.

Page 22: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 22/23

Penggunaan obat pelangsing (amfetamin dan

metamfetamin) akan merangsang ssp, peningkatan

frekuensi jantung dan tekanan darah. Untuk mengatasipenggunaan yang berulang dari amfetamin ini akan

meyebabkan toleransi.

Karena kondisi overdosis, timbul rasa nyeri dan kejang

yang merupakan gejala hipoksia. Untuk mengatasinya

diberikan neurobion, namun tidak efektif.

Diberikanlah diazepam dosis tinggi (400 mg iv). Hal ini

memperparah kondisi hipoksia dan menyebabkanhenti nafas seketika.

Page 23: Kasus Alda Risma

8/10/2019 Kasus Alda Risma

http://slidepdf.com/reader/full/kasus-alda-risma 23/23

TERIMA KASIH