Kasus 1_105020307111012_riza Rizky Fitri

16
Pertanyaan Diskusi 1. Kreditor (Bank) merupakan salah satu pemakai laporan keuangan. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. Supaya laporan keuangan dapat digunakan sebagai sarana pengambilan keputusan ekonomi yang tepat, maka harus ada jaminan bahwa laporan keuangan tersebut berisi data yang benar dan tidak menyesatkan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, diperlukanlah jasa auditor sebagai pihak ketiga yang independen dan tidak memihak, sehingga laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen bebas dari pengaruh konflik kepentingan terutama kepentingan manajemen. 2. Menurut saya, KAP bisa menerima ikatan audit tanpa adanya partner atau manajer audit yang ahli di bidang perdagangan barang elektronik. Karena di setiap KAP dan auditor di dalamnya berhak untuk mendapatkan pengalaman untuk mengaudit berbagai jenis perusahaan walaupun sebelumnya belum pernah melakukan audit pada bisnis di bidang tertentu. Hal tersebut tentunya juga akan meningkatkan kompetensi auditor secara umum. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 mengenai pengklasifikasian industri yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan menjelaskan bahwa industri elektronika dan industri otomotif termasuk dalam industri yang sama yaitu industri mesin logam dan elektronika. PT. Maju Makmur yang merupakan perusahaan di bidang retail dan distribusi tidak berbeda secara signifikan dengan perusahaan dealer mobil sehingga pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki auditor sebelumnya dapat digunakan untuk mengaudit PT. Maju Makmur.

description

akuntansi

Transcript of Kasus 1_105020307111012_riza Rizky Fitri

Pertanyaan Diskusi1. Kreditor (Bank) merupakan salah satu pemakai laporan keuangan. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.Supaya laporan keuangan dapat digunakan sebagai sarana pengambilan keputusan ekonomi yang tepat, maka harus ada jaminan bahwa laporan keuangan tersebut berisi data yang benar dan tidak menyesatkan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, diperlukanlah jasa auditor sebagai pihak ketiga yang independen dan tidak memihak, sehingga laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen bebas dari pengaruh konflik kepentingan terutama kepentingan manajemen.

2. Menurut saya, KAP bisa menerima ikatan audit tanpa adanya partner atau manajer audit yang ahli di bidang perdagangan barang elektronik. Karena di setiap KAP dan auditor di dalamnya berhak untuk mendapatkan pengalaman untuk mengaudit berbagai jenis perusahaan walaupun sebelumnya belum pernah melakukan audit pada bisnis di bidang tertentu. Hal tersebut tentunya juga akan meningkatkan kompetensi auditor secara umum. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 mengenai pengklasifikasian industri yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan menjelaskan bahwa industri elektronika dan industri otomotif termasuk dalam industri yang sama yaitu industri mesin logam dan elektronika. PT. Maju Makmur yang merupakan perusahaan di bidang retail dan distribusi tidak berbeda secara signifikan dengan perusahaan dealer mobil sehingga pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki auditor sebelumnya dapat digunakan untuk mengaudit PT. Maju Makmur.

3. Perusahaan memberikan sistem bonus kepada manajer dan asisten manajer untuk memacu penjualan dan meningkatkan pendapatan. Sistem bonus ini diberikan berdasarkan laba yang dihasilkan. Adanya pemberian bonus berdasarkan laba ini cenderung membuat manajer untuk melakukan manajemen laba. Manajemen laba dapat mengaburkan informasi kinerja ekonomis perusahaan dan mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Manajemen laba dapat dilakukan melalui dua cara: (1) mengubah metode akuntansi, dan (2) mengubah estimasi dan kebijakan akuntansi yang menentukan angka akuntansi.

4. Standar umum yang kedua berbunyi sebagai berikut:"Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor"Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik mengatur tentang indpendensi auditor dan stafnya sebagai berikut:101 IndependensiDalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental indpenden di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. SIkap mental independen tersebut harus meliputi indpenden dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in appearance).102 Integritas dan ObjektivitasDalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.Tentunya KAP Adi Susilo akan mengalami permasalahan ini mengakibatkan berpengaruhnya independensi. Independensi akuntan publik dapat terpengaruh jika akuntan publik mempunyai kepentingan keuangan atau mempunyai hubungan usaha dengan klien yang diaudit. Menurut Lanvin (1976) dalam Supriyono (1988) independensi auditor dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :1) Ikatan keuangan dan usaha dengan klien2) Jasa-jasa lain selain jasa audit yang diberikan klien3) Lamanya hubungan kantor akuntan publik dengan klienSedangkan menurut Shockley (1981) dalam Supriyono (1988) independensi akuntan publik dipengaruhi oleh faktor :1. Persaingan antar akuntan publik2. Pemberian jasa konsultasi manajemen kepada klien3. Ukuran KAP4. Lamanya hubungan antara KAP dengan klien

5. Panduan tentang sumber informasi bagi auditor untuk memahami bisnis dan industri klien:1) Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya;2) Diskusi dengan orang dalam entitas;3) Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor intern.4) Diskusi dengan auditor lain dan penasihat hukum atau penasihat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas dalam industri;5) Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar entitas;6) Publikasi yang berkaitan dengan industri;7) Perundangan dan peraturan yang secara signifikan berdampak terhadap entitas;8) Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas;9) Dokumen yang dihasilkan oleh entitasKunjungan sebelum audit biasanya diperlukan agar auditor lebih memhamai ruang lingkup audit dan fasilitas-fasilitas yang ada untuk mempersiapkan rencana audit yang lebih baik. Agenda kunjungan sebelum audit harus disusun sedemikian rupa supaya pelaksanaannya efektif, seperti: Melakukan pertemuan dengan orang yang memegang peran kunci dalam perusahaan Meminta penjelasan proses Tanya jawab Konfirmasi luang lingkup Melakukan tur di area kerja Konfirmasi tentang kompetensi yang dibutuhkan tiap unit.Kunjungan pra audit bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan organisasi, menjaga kelancaran dan efektofotas audit serta memastikan bahwa auditee benar benar telah siap diaudit.

6. Tentunya alasan perusahaan tidak menjalin perikatan dengan KAP yang memiliki klien sejenis dikarenakan, perusahaan khawatir auditor akan kehilangan prinsip objektivitasnya. Kadangkala benturan antara kepentingan akan mempengaruhi pertimbangan professional dari sebuah KAP. Setiap praktisi harus menghindari setiap hubungan yang bersifat subjektif atau yang dapat mengakibatkan pengaruh yang tidak layak terhadap pertimbangan profesionalnya.

Latihan1.a.Sebelum menyetujui atau tidak suatu perikatan, audior harus menempuh suatu proses yang terdiri dari 6 tahapan, yaitu :a. Mengevaluasi integritas manajemen,b. Mengidentifikasi keadaan khusus dan resiko luar biasa,c. Memntukan kompentensi untuk melaksanakan audit,d. Menilai independensi,e. Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesionalnya dengan kecermatan dan keseksamaan,f. Membuat surat perikatan auditDalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan risiko audit. Menurut SA Seksi 312, risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Cara utama yang dipergunakan oleh auditor untuk mempertimbangkan risiko yang ada dalam merencanakan bukti audit yang akan dikumpulkan adalah melalui penerapan model risiko audit (audit risk model). Sumber dari model risiko audit ini adalah literatur profesional yang terdapat dalam SAS 39 (AU 350) tentang sampling audit serta dalam SAS 47 (AU 312) tentang materialitas dan risiko. Dan risiko yang mungkin dihadapi oleh auditor adalah :a) Planned Detection Risk (risiko deteksi terencana)b) Risiko Inherenc) Risiko Pengendalian (control risk)d) Risiko akseptabilitas audit (acceptable audit risk)

b.Dalam hal ini, auditor harus menentukan pilihan diterima atau tidaknya perikatan audit ini, auditor harus menimbang resiko yang ada, jika perikatan diterima dan harus mengahadapi resiko yang ada, audior harus berhat-hati dalam menjalan tugasnya, agar tidak merugikan auditornya sendiri. Serta meneliti secara detail mengenai resiko-resiko yang ada agar proses audit berjalan dengan lancar.

2. Laporan Audit Tahun 2009 oleh KAP Umar dan Rekan, dapat diambil pada PSA 29 atau SA seksi 508 paragraf 26 Laporan Auditor IndependenPT. Maju MakmurKami telah mengaudit neraca perusahaan PT. Maju Makmur tanggal 31 Desember 2009 serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.Kecuali seperti yang diuraikan dalam paragraf berikut ini, kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.Kami tidak dapat menemukan kesesuaian pengakuan nilai investasi atas property toko perusahaan yang terdapat di Sidoarjo sebesar Rp 1.488.000.000 dengan Standar Akuntansi Keuangan seperti yang dijelaskan pada Catatan PT. Maju Makmur dalam catatan atas laporan keuangan. Kami tidak dapat memperoleh keyakinan atas nilai investasi tersebut dengan prosedur audit kami.Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut, jika ada, yang mungkin perlu dilakukan jika kami memeriksa bukti tentang investasi, laporan keuangan yang kami sebut dalam paragraf pertama di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan PT. Maju Makmur tanggal 31 Desember 2009, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, nomor publik, nomor izin kantor akuntan publik]

[Tanggal]

Mengenai opini yang diutarakan oleh KAP Umar dan Rekan, bahwa perusahaan tersebut tidak menghendaki untuk menuliskan nilai yang dilaporkan untuk properti tersebut sebesar Rp 1.488.000.000,00 . Hal ini diungkapkan oleh KAP Umar dan Rekan dikarenakan, menurut standar yang ada bahwa : Klien membatasi ruang lingkup audit Kondisi-kondisi yang ada diluar kekuasaan klien ataupun auditor menyebabkan auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting Laporan keuangan tidak disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan Ketidakkonsistenan penerapan standar akuntansi keuangan yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan.

3. Langkah-langkah yang harus diambil perusahaan sebelum menerbitkan saham ke publik Penawaran Umum (Go Public)Secara tahap awal, perusahaan harus melakukan penawaran umum. Penawaran Umum (go public) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal dengan cara menjual saham atau obligasi. Penawaran umum dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada publik sehingga masyarakat dari berbagai lapisan membeli dan turut memegang saham atas perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan melakukan go public, perusahaan mendapat berbagai keuntungan antara lain sebagai berikut: Mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha dan memperbaiki struktur modal, karena dana tersebut diterima langsung tanpa melalui berbagai tahapan (termin) Dengan kepemilikan saham yang tersebar di masyarakat, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya dengan transparan dan profesional sehingga memacu perusahaan tersebut untuk berkembang. Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi dengan jalan kepemilikan saham. Lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung aktivitas promosi turut berjalan.Berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam proses penawaran umum go public.1) Tahap persiapanPerusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membentuk kesepakatan di antara para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah sepakat, emiten menentukan penjamin emisi serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi lembaga-lembaga berikut ini. a. Penjamin emisi (under writer), merupakan pihak yang membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Tugasnya antara lain, menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.b. Akuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang bertugas melakukan audit dan pemeriksaan laporan keuangan calon emiten.c. Penilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan tingkat kelayakannya.d. Konsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan pendapat dari sisi hukum.e. Notaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran dasar, akta-akta perjanjian, dan notulensi rapat.2) Tahap Pengajuan Pernyataan PendaftaranCalon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan calon emiten memenuhi persyaratan atau tidak.3) Tahap Penawaran SahamPada tahapan inilah emiten menawarkan sahamnya kepada masyarakat investor melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Dalam tahapan ini keinginan investor untuk memiliki saham terkadang tidak terpenuhi. Misalnya, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 150 juta lembar saham, sementara investor berminat untuk sejumlah 250 juta lembar saham. Investor yang belum mendapatkan saham dapat membelinya di pasar sekunder setelah saham dicatatkan di bursa efek.4) Tahap Pencatatan Saham di Bursa EfekSetelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di bursa efek tersebut.

---Ketentuan yang diatur pada sarbanes oxley act dan bagaimana dapat berpengaruh pada keputusan iniSarbanes-Oxley Act (SOA) merupakan sebuah undang-undang di Amerika Serikat (AS) yang mengatur tentang akuntabilitas, praktik akuntansi dan keterbukaan informasi, termasuk tata cara pengelolaan data di perusahaan publik. Negara Indonesiapun juga menjadikannya sebagai pedoman namun baru sebagian kecil yang menerapkan aturan tersebut. Sarbanes-Oxley Act juga mengatur semua ketentuan-ketentuan umum mengenai sekuritas yang akan diterbitkan oleh perusahaan, sehingga Sarbanes-Oxley Act dijadikan sebagai pedoman oleh perusahaan sebelum mereka menerbitkan sekuritas.Menurut Sarbanes-Oxley Act, perusahaan yang akan menerbitkan saham ke public harus menyertakan laporan audit independen yang menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan sehat financial serta harus memiliki asset minimal 5 miliar.

---Hubungan antara penjualan saham ke publik dengan persyaratan pelaporan keuangan perusahaanOpini yang dikeluarkan Pendapat Wajar Tanpa Syarat (Unqualified Opinion), Pendapat Wajar Dengan Syarat (Qualified Opinion), Pendapat Tidak Setuju (Adverse Opinion), dan Laporan Tanpa Pendapat (Diclimer of Opinion) Tidak akan menyesatkan para pengguna pelaporan atau laporan keuangan perusahaan dan juga untuk menjamin bahwa pelaporan keuangan tersebut terbebas dari fraud. Untuk menjamin shareholders maupun stockholders bahwa pelaporan disajikan secara real tanpa terdapat manipulasi data, sehingga hal ini dapat membantu shareholders maupun stockholders dalam membuat keputusan terkait buy, sell, hold sahamnya. Agar tidak terjadi asimetri informasi atau kesenjangan informasi, sehingga informasi yang dihasilkan sama dengan realisasinya dan tidak menyesatkan pihak-pihak tertentu.

4. Keputusan Langgeng Santoso untuk menawarkan saham ke publik dapat mempengaruhi keputusan KAP Adi Susilo dan Rekan dalam menerima atau tidak perikatan audit dengan PT. Maju Makmur.Masalah yang paling utama karena KAP Adi Susilo dan Rekan belum pernah mengaudit perusahaan publik sebelumnya. Apabila KAP dapat memberikan laporan audit yang berkualitas maka ia bisa membuka peluang untuk menjaring klien perusahaan go publik. Namun apabila KAP terbukti tidak memberikan opini sesuai dengan PSAK dan tidak dapat mempertahankan integritas, independensi, dan obyektivitasnya, maka KAP terancam kehilangan kepercayaan baik dari klien sebelumnya maupun yang akan ditangani.

Riset KelompokPergantian Auditor dan factor Perusahaan mengganti auditornyaKeputusan pergantian perusahaan dari satu auditor ke auditor yang lain menurut Keputusan Menteri Keuangan nomor: 359/KMK.06/2003, disebabkan karena adanya regulasi, karena Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan regulasi yang mengatur masa kerja Kantor Akuntan Publik di suatu perusahaan. Aturan tersebut menyebutkan bahwa masa kerja Kantor Akuntan Publik di suatu perusahaan paling lama lima tahun berturut-turut. Sementara masa kerja akuntan publik (perorangan) di suatu perusahaan paling lama tiga tahun buku berturut-turut.KMK No. 359/PMK.06/2003 diperbarui pada tahun 2008 dengan KMK No. 17/PMK.01/2008 dengan masa penugasan audit KAP diperpanjang menjadi enam tahun, sedangkan untuk auditor AP selama tiga tahun. Wibowo & Rossieta (2009) mengungkapkan bahwa regulasi membatasi hal tersebut agar auditor dan klien tidak menciptakan suatu ketergantungan satu sama lain sehingga kualitas audit tetap terjaga dengan hasil opini audit yang objektif. Pergantian KAP (auditor switch) yang di lakukan oleh klien merupakan salah satu cara untuk meningkatkan independensi KAP.Hartwell, Lightle, dan Moreland (2001) menyebutkan bahwa keputusan yang diambil suatu perusahaan untuk mengganti auditor mereka disebabkan karena alasan-alasan yang lain. Alasan tersebut antara lain karena ada perbedaan pendapat dengan aditor sebelumnya, biaya audit yang lebih rendah, auditor sakit, auditor meninggal, auditor dipensiunkan, perusahaan ditutup, perusahaan melakukan merger atau akuisisi, ada pergantian manajemen perusahaan, konflik antara auditor dan klien, serta keinginan perusahaan untuk menarik auditor yang memiliki lokasi di sekitar perusahaan.Faktor-faktor yang memicu pergantian auditor adalah sebagai berikut:a. Ukuran perusahaanPerusahaan besar memiliki kemungkinan akan mengganti perusahaan audit untuk meyesuaikan dengan kebutuhan jasa yang diperlukan. Akan tetapi terdapat kemungkinan hubungan negatif antara ukuran perusahaan dan pergantian auditor. Hal ini disebabkan karena auditor perlu memahami perusahaan klien. Apabila perusahaan mengganti auditor dengan auditor yang baru maka auditor baru memerlukan waktu untuk memahami keadaan perusahaan klien. Perusahaan besar dianggap memiliki resiko bisnis yang kecil, serta untuk menjaga persepsi di pasar modal. Jika perusahaan mengganti auditor maka masyarakat menduga bahwa perusahaan sedang mengalami masalah kesulitan keuangan (Stocken,2000).b. Pertumbuhan PerusahaaKetika klien memperluas usahanya maka terdapat peningkatan luas, penyebaran secara geografi, dan volume aktivitas. Kuantitas dan kompleksitas transaksi akuntansi semakin meningkat (Johnson dan Lys, 1990).c. KebangkrutanPerusahaan yang mengalami kesulitan keuangan memiliki kecenderungan untuk mengganti auditor. Hal ini disebabkan karena perusahaan ingin menjaga reputasi perusahan. Untuk menjaga agar persepsi debitur terhadap kredibilitas perusahaan tetap baik maka perusahaan akan mengganti auditor kepada auditor yang lebih besar, dengan demikian diharapkan debitur memandang perusahaan masih memiliki kemampuan secara finansial (Kida, 1980).d. Resiko Bisnis KlienKlien yang memiliki resiko bisnis yang tinggi akan bertindak sekuat tenaga untuk menjaga kredibilitas perusahaan dimata investor untuk meyakinkan mereka bahwa meskipun perusahaan memiliki resiko bisnis yang tinggi akan tetapi perusahaan dapat mengelola resiko tersebut sehingga mereka tetap bisa beroperasi sebagaimana mestinya. Dengan cara berpindah ke Kantor Akuntan Publik yang besar, dengan cara tersebut diharapkan investor akan merasa yakin terhadap operasi perusahaan sebab Kantor Akuntan Publik besar akan menjaga nama besar mereka dengan tidak mengambil resiko menerima klien yang beresiko (Stocken, 2000).e. Opini AuditKlien akan menggunakan tekanan terhadap auditor agar memberikan opini yang lebih memuaskan. Jika auditor tidak berhasil ditekan maka perusahaan akan mengganti auditor. Sehingga semakin konservatif auditor akan semakin besar kemungkinan klien mengganti auditor (Stocken, 2000).f. Audit DelaySemakin lama penyampaian pelaporan keaungan perusahaan akan menyebabkan pasar modal menilai perusahaan sedang dalam masalah sehingga akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Lamanya waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan auditnya bisa menyebabkan pada pergantian auditor (Chow dan Rice, 1982).g. Audit FeePerusahaan akan mengganti auditor untuk mendapatkan fee yang lebih rendah daripada yang dibayarkan sekarang (Garsombke dan Armitage, 1993).

Pengungkapan yang dibutuhkan ketika perusahaan mengganti auditorAuditor pengganti harus meminta keterangan yang spesifik dan masuk akal kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang menurut keyakinan auditor pengganti akan membantu dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan. Hal-hal yang dimintakan keterangan harus mencakup:1. Informasi yang kemungkinan berkaitan dengan integritas manajemen.2. Ketidaksepakatan dengan manajemen mengenai penerapan prinsip akuntansi, prosedur audit, atau soal-soal signifikan yang serupa.3. Komunikasi dengan komite audit' atau pihak lain dengan kewenangan dan tanggung jawab setara tentang kecurangan, unsur pelanggaran hukum oleh klien, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengendalian intern 4. Pemahaman auditor pendahulu tentang alasan penggantian auditor.Auditor pengganti harus meminta klien agar memberikan izin kepada auditor pendahulu untuk memperbolehkan auditor pengganti melakukan review atas kertas kerja auditor pendahulu. Auditor pendahulu dapat meminta izin dan surat pengakuan dari klien untuk mendokumentasikan izin yang diberikan oleh klien tersebut dalam usaha untuk mengurangi salah pengertian tentang lingkup komunikasi yang diizinkan. Biasanya dalam keadaan seperti itu auditor pendahulu menyediakan diri bagi auditor pengganti daft menyediakan kertas kerjanya untuk di review oleh auditor pengganti. Auditor pendahulu harus menentukan kertas kerja yang mana yang disediakan untuk di-review dan mana yang dapat di-copy oleh auditor pengganti. Biasanya auditor pendahulu harus mengizinkan auditor pengganti untuk melakukan review atas kertas kerja, termasuk dokumentasi perencanaan, pengendalian intern, hasil audit, dan hal-hal signifikan di bidang akuntansi dan auditing seperti kertas kerja analisis akun neraca, dan yang berkaitan dengan kontinjensi. Auditor pendahulu juga harus mencapai kesepakatan dengan auditor pengganti tentang penggunaan kertas kerja. Luasnya izin akses ke kertas kerja yang diberikan oleh auditor pendahulu, jika ada, merupakan masalah pertimbangan auditor pendahulu.

Perusahaan tidak dapat memilih KAPPerusahaan tidak dapat memilih KAP yang dapat bekerja sama dengan perusahaan untuk memberikan opini audit sesuai dengan yang dikehendakinya. Hal ini dikarenakan para akuntan publik diwajibkan untuk menjaga integritas dan objektivitasnya dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan etika profesi yang menyatakan:Integritas, Objektivitas dan Independensi (Pernyataan Etika Profesi No.1)1. Setiap anggota harus mempertahankan integritas dan objektivitas dalam melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan integritas, ia akan bertindak jujur, tegas dan tanpa pretensi. Dengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadi;2. Jika terlibat sebagai auditor, setiap anggota harus mempertahankan sikap independensi .Ia harus bebas dari semua kepentingan yang bisa dipandang tidak sesuai dengan integritas maupun objektivitasnya, tanpa tergantung efek sebenarnya dari kepentingan itu;3. Jika ada masalah tertentu yang belum diatur dalam standar etika profesi atau hukum negara, setiap anggota harus tetap mempertahankan integritas dan objektivitas dalam melaksanakan tugasnya. Dengan mempertahankan integritas, ia akan bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan pribadi ;4. Auditor harus selalu mempertahankan sikap independen in fact dan in appearance (citra bebas) selama melaksanakan tugas audit;5. Dalam hal seorang anggota tidak bisa mempertahankan sikap di atas yang relevan dengan profesinya, ia harus menolak untuk menerima atau mengundurkan diri dari tugas yang bersangkutan.Hal yang dapat mempengaruhi independensi dan objektivitas seorang auditor seperti: Hubungan keuangan dengan klien Kedudukan dalam perusahaan yang diaudit; Keterlibatan dalam usaha yang tidak sesuai dan tidak konsisten; Pelaksanaan jasa lain untuk klien audit; Hubungan keluarga dan pribadi; Imbalan atas jasa profesional; Penerimaan barang atau jasa dari klien; Pemberian barang atau jasa kepada klien.Pemesanan opini audit dan pemenuhan pesanan tersebut oleh suatu Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik bukan suatu tindakan yang etis. Sebagai Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik mereka dituntut untuk bekerja dengan integritas dan objektivitas yang terjaga. Ketika hal ini tidak dapat mereka jaga, akan berdampak buruk pada citra profesi akuntan dan menghilangkan manfaat utama seorang auditor independen yang berguna untuk meningkatkan kepercayaan user terhadap laporan keuangan yang telah di audit.