muhammad rizky - 1111015000098

258
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 29 JAKARTA SKRIPSI Diajukkan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : MUHAMAD RIZKY NIM : 1111015000098 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of muhammad rizky - 1111015000098

Page 1: muhammad rizky - 1111015000098

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI

SISWA KELAS X SMA NEGERI 29 JAKARTA

SKRIPSI

Diajukkan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMAD RIZKY

NIM : 1111015000098

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: muhammad rizky - 1111015000098
Page 3: muhammad rizky - 1111015000098
Page 4: muhammad rizky - 1111015000098
Page 5: muhammad rizky - 1111015000098
Page 6: muhammad rizky - 1111015000098

i

ABSTRAK

Muhamad Rizky, Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning

Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X SMA Negeri 29 Jakarta,

Skripsi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

discovery learning terhadap hasil belajar sosiologi siswa. Metode penelitian yang

digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen dengan

desain penelitian the post-test only control design.

Populasinya adalah seluruh siswa kelas X IIS SMA Negeri 29 Jakarta,

dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling. dipilih dua

kelas sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas X IIS 2 sebagai kelas

Eksperimen dan kelas X IIS 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan

adalah tes hasil belajar sosiologi berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan

jawaban. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t

dan uji Mann-Whitney (Uji “U”).

Rata-rata nilai hasil belajar diperoleh nilai 77,63 untuk kelas eksperimen

dan 71,8 untuk kelas kontrol. yang berarti nilai rata-rata hasil belajar sosiologi

siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih

tinggi dari nilai rata-rata hasil belajar sosiologi siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajaran tradisional.

Berdasarkan perhitungan uji-t pretest untuk kelas kontrol dan eksperimen

menunjukkan diperoleh hasil nilainya Sig (2-tailed) (0,909) yang berarti lebih

besar dari a (0,05) yang artinya Sig (2-tailed) (0,909) > a (0,05) atau sama

dengan thitung < ttabel yang berarti H0 diterima , jadi hasil pengujian hipotesis

dapat disimpulkan bahwa Berarti tidak ada pengaruh terhadap nilai tes. Hasil

perhitungan untuk nilai postest ternyata didapat sebesar 0,227 yang artinya

Sig.(2-tailed) (0,227) > a (0,05) atau sama dengan U > Ukritis yang berarti H0

diterima. Berarti tidak ada pengaruh dan perbedaan setelah menggunakan model

pembelajaran discovery learning dengan pembelajaran konvensional.

Kata kunci: model pembelajaran discovery learning, hasil belajar

Page 7: muhammad rizky - 1111015000098

ii

ABSTRACT

Muhammad Rizky, Discovery Learning Model Learning Effect Learning

Outcomes Of Sociology Class X SMA Negeri 29 Jakarta, Thesis Department of

Education of Social Sciences, Faculty of Science and Teaching Tarbiyah,

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to determine the effect of discovery learning model

learning on learning outcomes of sociology students. The method used is

quantitative method with a quasi-experimental research design of the post-test

only design.

The population is all students of class XI IS SMA Negeri 29 Jakarta, with

sampling using purposive sampling. two classes chosen as samples in this study,

namely the class X IIS 2 as a class experiment and IIS 3 class X as the control

class. The instruments used were the test results of studying sociology with five

multiple choice answers. The data analysis technique used in this study is t-test

and Mann-Whitney test (Test "U").

The average value of learning outcomes obtained value 77.63 to 71.8 for the experimental class and control class. which means that the average value of

the results of studying sociology students are taught using learning discovery

learning model is higher than the average value of the results of studying

sociology students are taught using traditional learning models.

Based on the calculation of the t-test for a class pretest control and

experimental result shows the value Sig (2-tailed) (0.909) which is longer than a

(0.05), which means Sig (2-tailed) (0.909)> a (0 , 05) or equal to tcount <ttabel

meaning H0 is accepted, so results of hypothesis testing can be concluded that

means there is no effect on test scores. Results of calculation for the value

obtained for 0.227 postest turns which means Sig. (2-tailed) (0.227)> a (0,05) or

equal to U> Ukritis meaning H0 is accepted. Means no influence and difference

after using discovery learning model learning with conventional learning.

Keywords: discovery learning model, outcomes

Page 8: muhammad rizky - 1111015000098

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis

diberi kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa

Kelas X SMA Negeri 29 Jakarta.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan

kita yakni Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya

hingga insya Allah sampai kepada kita selaku umatnya yang selalu mengikuti

ajarannya serta selalu taat kepada Allah SWT. Aamiin yaa Robbal Aalamiin.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan,

arahan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah bekerjasama dan sangat

membantu proses penyelesaian pelaksanaan penelitian sehingga laporan ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua & Bapak Syaripulloh,

M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan

3. Ibu Anissa Windarti, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu membimbing saya dalam perkuliahan.

4. Bapak Dr. Nurochim, MM selaku dosen pembimbing I dan Ibu Tri

Hajarwati, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberi

masukan, ilmu, dan arahan yang amat bermanfaat kepada penulis

selama melaksanakan penelitian.

Page 9: muhammad rizky - 1111015000098

iv

5. Para dosen-dosen jurusan pendidikan IPS yang telah memberikan

ilmu-ilmunya selama proses perkuliahan ini yang diberikan kepada

penulis.

6. Ibu Dra. Carol Titaley selaku kepala sekolah SMA Negeri 29 Jakarta

yang sudah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

7. Bapak Drs. Sugiatno selaku wakil kepala sekolah yang selalu

memberikan pesan, saran dan arahan kepada penulis selama

melaksanakan penelitian.

8. Bapak Sururudin, S.Pd selaku guru mata pelajaran sosiologi yang

senantiasa memberikan kesempatan, saran, serta arahan kepada

penulis selama melaksanakan penelitian.

9. Kedua orang tua penulis, alm. papa Apid Ruskandi serta mama Iis

Rohmaniah yang tidak henti-hentinya memberikan do’a dan

dukungannya baik moril maupun materil

10. Saudara dan sepupu penulis Yunita Damayanti, Achmad Faridz,

Firman Hidayah, Yuliani, Teh iyang, Vira, Vini, Vany, dan Reza yang

selalu memberikan semangat kepada penulisselama proses

perkuliahan.

11. Bibi Titin Lisnawati, bibi Anih, Mang Asep, Mang Wawan yang selalu

memberikan motivasi yang begitu besar selama ini.

12. Para siswa dan siswi kelas X SMA Negeri 29 Jakarta yang selama ini

telah bersedia belajar bersama-sama dengan praktikan.

13. Teman-teman BDS Fari Agung, Firdaus, Akmal M, Khoirul F, Dedi P,

Emil DF, Sadam H, Delvi A, Jonathan A, Dendy H, Ibent dan Antoni

yang senantiasa bbersama penulis dikala suka maupun duka.

14. Teman-teman Pendidikan IPS angkatan 2011 dan teman-teman

konsentrasi Sosiologi yang senantiasa membantu memberi masukkan

untuk peneliti dalam proses selama melaksanakan penelitian.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan

penelitian ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Page 10: muhammad rizky - 1111015000098

v

Tiada untaian kata yang terindah dan berharga kecuali ucapan

Alhamdulillahirobbil’alamiin atas rahmat dan ridho-Nya. Semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan adalah semata-mata keterbatasan ilmu

yang penulis miliki.

. Jakarta, 29 Oktober 2015

Penulis

Page 11: muhammad rizky - 1111015000098

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACK ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 7

C. Pembatasan Masalah........................................................................ 7

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritis ............................................................................ 9

1. Hakikat Model Pembelajaran Discovery Learning ...................... 9

a. Pengertian Model Pembelajaran ............................................... 9

b. Pengertian Discovery Learning ................................................ 11

c. Fungsi Model Pembelajaran Discovery Learning .................... 13

d. Langkah-langkah Discovery Learning ..................................... 13

Page 12: muhammad rizky - 1111015000098

vii

e. Keunggulan & Kelemahan Discovery Learning ...................... 15

f. Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning .................... 17

2. Hakikat Hasil Belajar ..................................................................... 20

a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 20

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................... 21

c. Pengukuran Hasil Belajar ......................................................... 22

3. Hakikat Sosiologi ........................................................................... 24

a. Pengertian Sosiologi.................................................................. 24

b. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi .............................................. 26

c. Karakteristik Sosiologi .............................................................. 27

d. Manfaat Sosiologi ..................................................................... 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 30

C. Kerangka Konseptual ..................................................................... 32

D. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 34

B. Metode Penelitian ............................................................................ 35

C. Desain Penelitian ............................................................................. 35

D. Prosedur Penelitian .......................................................................... 36

E. Populasi dan Sampel ........................................................................ 39

F. Variabel Penelitian .......................................................................... 39

Page 13: muhammad rizky - 1111015000098

viii

G. Teknik & Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 40

H. Teknik Validasi Data ....................................................................... 44

1. Uji Validitas .................................................................................. 44

2. Uji Reliabilitas............................................................................... 45

3. Taraf Kesukaran ............................................................................ 46

4. Daya Beda ..................................................................................... 46

I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 47

1. Uji Normalitas ............................................................................... 47

2. Uji Homogenitas ........................................................................... 48

3. Uji Hipotesis .................................................................................. 48

J. Hipotesis Statistik ............................................................................ 49

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Validasi Data .......................................................................... 51

1. Uji Validitas .................................................................................. 51

2. Uji Reliabilitas............................................................................... 51

3. Taraf Kesukaran ............................................................................ 52

4. Daya Beda ..................................................................................... 52

B. Hasil Belajar Siswa .......................................................................... 54

1. Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen ................................ 54

2. Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen .............................. 55

3. Hasil Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ........ 56

4. Hasil Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen . 57

5. Grafik Hasil Perkembangan Nilai Pretest dan Postest .................. 59

Page 14: muhammad rizky - 1111015000098

ix

C. Hasil Analisis Data .......................................................................... 60

1. Uji Normalitas ............................................................................... 60

2. Uji Homogenitas ........................................................................... 62

3. Uji Hipotesis .................................................................................. 64

D. Hasil Observasi ................................................................................ 66

E. Hasil Wawancara ............................................................................. 66

F. Pembahasan Penelitian .................................................................... 67

G. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 72

B. Saran ................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 74

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: muhammad rizky - 1111015000098

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perencanaan Waktu Penelitian ............................................................32

Tabel 3.2 Desain Penelitian.................................................................................34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Butir Soal .............................................................................39

Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi ..............................................................................39

Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Terhadap Guru ..................................................39

Tabel 3.6 Kisi-kisi Wawancara Terhadap Siswa ................................................40

Tabel 3.7 Kategori Besarnya Reliabilitas............................................................42

Tabel 4.1 Klasifikasi Uji Validitas ......................................................................47

Tabel 4.2 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal ..........................................48

Tabel 4.3 Klasifikasi Daya Beda .........................................................................49

Tabel 4.4 Kesimpulan Instrumen Penelitian .......................................................50

Tabel 4.5 Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen ......................................51

Tabel 4.6 Hasil Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen .....................................51

Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol .........................52

Tabel 4.8 Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelas Eksperimen ..................53

Tabel 4.9 Uji Normalitas Pretest dan Postest Kelas Kontrol..............................56

Tabel 4.10 Uji Normalitas Pretest dan Postest Kelas Eksperimen .....................57

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen ................58

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen ................58

Tabel 4.13 Uji Hipotesis Pretest Kontrol & Eksperimen Melalui Uji t ..............60

Tabel 4.14 Uji Hipotesis Nilai Postest Kontrol & Eksperimen Melalui Uji U ...6

Page 16: muhammad rizky - 1111015000098

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Grafik Line Nilai perkembangan Pretest dan Postest .......................55

Grafik 4.2 Grafik Batang Nilai Perkembangan Pretest dan Postest ..................55

Page 17: muhammad rizky - 1111015000098

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Sekolah

Lampiran 2 Lembar Observasi 1

Lampiran 3 Lembar Observasi 2

Lampiran 4 Lembar Observasi 3

Lampiran 5 Kutipan Wawancara

Lampiran 6 Hasil Wawancara

Lampiran 7 Hasil Pengujian ANATES

Lampiran 8 Hasil Soal yang Valid

Lampiran 9 RPP Kelas Eksperimen

Lampiran 10 RPP Kelas Kontrol

Lampiran 11 Hasil Perhitungan Mean, Median, Modus, Untuk Skor Hasil

Pretest nt

Page 18: muhammad rizky - 1111015000098

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting karena

melalui pendidikan bisa membentuk sebuah karakter seorang anak, dan

dengan pendidikan pun seseorang bisa mengembangkan potensinya

didalam pendidikan. Didalam kamus besar bahasa Indonesia, “secara

bahasa pendidikan berasal dari kata dasar didik yang diberi awalan me-

menjadi mendidik (kata kerja) yang artinya memelihara dan memberi

latihan”.1 Sedangkan pengertian pendidikan menurut beberapa ahli adalah

menurut John Dewey dalam menjelaskan “pendidikan adalah rekonstruksi

atau reorganisasi pengalaman yang konstan dari pengalaman, dan yang

menambah kemampuan untuk mengarahkan pengalaman selanjutnya”.2

Menurut Mudyahardjo “pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta

pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di

sekolah sebagai lembaga pendidikan formal”. 3

Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional juga dijelaskan pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan sarana belajar dan proses

pembelajaran agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 4

Dari beberapa pendapat diatas, bisa disimpulkan bahwa pendidikan

adalah usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana

1 Haryanto Al-Fandi, Desain Pembelajaran yang Demokratis & Humanis, (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media, 2011), h. 96.

2 Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 41

3 Syaifurahman dan Tri Ujiati, Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT. Indeks, 2013), h.

52.

4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, h. 2

Page 19: muhammad rizky - 1111015000098

2

(bertahap) dalam meningkatkan potensi diri peserta didik dalam segala

aspeknya menuju terbentuknya kepribadian dan akhlak mulia dengan

menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat guna

melaksanakan tugas hidupnya sehingga dapat mencapai keselamatan dan

kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Implementasi sistem di Indonesia saat ini menggunakan kurikulum

2013, kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum

sebelumnya, dari kurikulum 2004 dan KTSP 2006. Dalam

pengimplementasian kurikulum 2013 banyak sekali kendala yang dihadapi

didalam prosesnya. Menurut Furqon Hidayatullah yang merupakan

Pemerhati pendidikan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

menyatakan bahwa ada delapan masalah. Yaitu :

Sulitnya mengubah mindset guru, perubahan proses pembelajaran

dari teacher centered ke student centered, rendahnya moral spiritual,

budaya membaca dan meneliti masih rendah. Kemudian, kurangnya

penguasaan teknologi informasi, lemahnya penguasaan bidang

administrasi, dan kecenderungan guru yang lebih banyak menekankan

aspek kognitif. Padahal, semestinya guru juga harus memberikan porsi

yang sama pada aspek afektif dan psikomotorik. Permasalahan

kedelapan atau yang terakhir, masih banyak guru yang belum mau

menjadi manusia pembelajar. Padahal, seorang guru dituntut untuk

terus menambah pengetahuan dan memperluas wawasannya, terlebih

setelah diberlakukannya kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini

menuntut guru untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif. Artinya, guru

harus menjadi manusia pembelajar.5

Pembelajaran itu sebenarnya sangat terkait pada bagaimana bisa

menyatukan dan membangun interaksi antara dua komponen yaitu guru

dan juga peserta didik. Dalam hubungan interaksi dikelas guru menjadi

pusat perhatian dari para peserta didik. Mulai dari gaya pembelajaran,

sikap, kedisiplinan, pengetahuan, serta hal-hal lainnya. Guru pun bisa jadi

objek penilaian yang dilakukan oleh peserta didik, tak jarang peserta didik

melakukan imitasi dari kebiasaan atau pola pikir yang dilakukan oleh

gurunya.

5 Ferdinandus,” Ini Delapan Masalah dalam Implementasi Kurikulum 2013”, metronews.com,

Surakarta, 19 Oktober 2014, h. 1.

Page 20: muhammad rizky - 1111015000098

3

Interaksi yang baik dapat dilihat dari suatu keadaan dimana guru

mampu membuat peserta didik bisa belajar dengan mudah dan terdorong

oleh kemauan dan keinginannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada

didalam kurikulum untuk kebutuhan dari mereka sendiri. Karena itu, setiap

pembelajaran, terutama pembelajaran sosiologi hendaknya berupaya

menggambarkan nilai-nilai yang terkandung pada kurikulum dan

menghubungkan dengan kenyataan yang ada pada peserta didik.

Mata pelajaran Sosiologi sendiri pun sangat penting didalam dunia

pendidikan, karena disitu kita akan mempelajari banyak apa-apa yang

harus dilakukan oleh manusia. Contohnya, interaksi sosial yang harus

dilakukan peserta didik disekolah dan nilai dan norma sosial apa saja yang

harus ditaati peserta didik. Sosiologi juga berperan sangat penting didunia

pendidikan karena dari belajar sosiologi lah peserta didik dapat

menerapkan perilaku yang baik itu seperti apa. Untuk mengarah ke efiensi

dalam mengolah pendidikan, kegiatan belajar-mengajar harus mengarah

kepada kemandirian peserta didik dalam belajar. Menurut teori

konstruktivisme peserta didik harus menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks. Mengecek informasi baru

dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak

sesuai lagi.6

Selama ini dari apa yang saya amati masih ada guru sosiologi yang

menjelaskan materi hanya dengan ceramah namun jarang sekali peserta

didik diikut sertakan aktif dalam mengembangkan materi sehingga hanya

terjadi guru mentransfer ilmu ke siswa namun tanpa adanya timbal balik

didalam prosesnya.

Mata pelajaran sosiologi di tingkat sekolah menengah atas

merupakan mata pelajaran yang memiliki cakupan materi yang cukup

abstrak dan harus mampu berfikir kritis. Oleh karena itu, diperlukan

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model,

6 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta Prestasi

Pustaka, 2007) h. 13.

Page 21: muhammad rizky - 1111015000098

4

strategi, dan media pembelajaran yang tepat, sehingga target ketuntasan

belajar siswa dapat tercapai. Peran model pembelajaran sosiologi pun

sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, karena dengan model

pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa untuk memperoleh

pengetahuan yang mendalam tentang materi pelajaran sosiologi yang

diajarkan oleh guru.

Akan tetapi, pada kenyataannya penggunaan model pembelajaran

sosiologi oleh guru belum maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

Banyak permasalahan yang menyebabkan guru kurang memaksimalkan

peran model untuk pembelajaran sosiologi. Adapun permasalahan tersebut

diantaranya adalah keterbatasan model pembelajaran sosiologi yang

diajarkan guru. Dengan adanya keterbatasan model pembelajaran

sosiologi, maka dalam proses belajar pada pelajaran sosiologi membuat

siswa menjadi kurang tertarik dengan mata pelajaran sosiologi, sehingga

hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar sosiologi yang didapat

siswa.

Hal serupa juga dialami siswa kelas X SMA Negeri 29 Jakarta,

dimana siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran sosiologi, hal ini

dikarenakan guru sosiologi hanya ceramah di depan kelas dan tidak

menggunakan model pembelajaran yang bervariatif untuk membuat siswa

tertarik dengan pelajaran sosiologi. Terbukti dari hasil studi pendahuluan

yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 29 Jakarta, dari kelas X IIS ada

sekitar 45% siswa yang memperoleh nilai sosiologi berkisar antara 50-70.

Sementara nilai sosiologi mencapai standar ketuntasan yakni 75. Hal lain

juga ditunjukkan dari hasil wawancara kepada 20 siswa pada hari Kamis

23 April 2015 pukul 11.45 WIB, diperoleh data yang menyatakan bahwa

siswa merasa kurang tertarik dengan pelajaran sosiologi karena siswa

mengaku bahwa pelajaran sosiologi selalu menekankan pada aspek

membaca, menulis, dan menghafal.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di kelas X IIS SMA Negeri

29 Jakarta, menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang

Page 22: muhammad rizky - 1111015000098

5

maksimal. Oleh karena itu, untuk memperoleh pengetahuan yang

mendalam tentang materi yang diajarkan oleh guru, siswa memerlukan

model pembelajaran yang menarik. Dalam pembelajaran sosiologi

dibutuhkan pemilihan model pembelajaran yang tepat.

Mengajar harus bertitik tolak dari kondisi siswa untuk diberi

berbagai pengalaman baru, serta pemberian bimbingan untuk memperoleh

berbagai pengalaman baru guna mencapai berbagai kemajuan.7 Dan

didalam kurikulum 2013 pada jenjang SMP dan SMA dilaksanakan

menggunakan pendekatan ilmiah demi mencapai kemajuan tersebut.

Sebagaimana permendikbud no 65 tahun 2013 tentang proses pendidikan

dasar dan menengah mengisyaratkan perlu kaidah-kaidah pendekatan

saintifik ilmiah. Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif

dibandingkan pembelajaran tradisional.8

Banyak para ahli mengatakan pembelajaran menggunakan

pendekatan ilmiah/saintifik siswa bisa mengembangkan dan

mengkontruksi pengetahuan dan keterampilan yang dia miliki. Dan siswa

juga bisa menyelidiki fakta-fakta atau fenomena-fenomena yang sedang

terjadi. Artinya disini siswa diajarkan bagaimana cara menemukan

kebenaran ilmiah dan bukan opini apalagi fitnah didalam sebuah fenomena

yang terjadi.

Untuk memperkuat pendekatan saintifik perlu diaplikasikan

pembelajaran berbasis penyikapan/penelitian (discovery/inquiry learning).

Model discovery learning adalah didefinisikan sebagai proses

pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran

dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.

Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be

defined as the learning that takes place when the student is not presented

7 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, (Jakarta: Kencana Prenanda Media

Group, 2007), h. 92.

8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam

Pembelajaran “dalam Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013; Konsep

Pendekatan Scientifiic, 2013, h. 1-3.

Page 23: muhammad rizky - 1111015000098

6

with subject matter in the final form, but rather is required to organize it

him self”. Ide gagasan dasar Bruner ialah pendapat dari Piaget yang

menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di dalam kelas.

Model discovery learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan,

melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan

proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.

discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,

penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan

discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating conceps

and principles in the mind. Seseorang guru yang mengajar mengunakan

model ini harus menjelaskan tugas apa yang harus peserta didik lakukan.

Apa tujuan dari tugas itu lalu kemana mereka harus mencari informasi,

mengolah, membahas, dalam kelompoknya masing-masing.

Tujuan digunakan pendekatan saintifik dengan model

pembelajaran discovery learning adalah supaya pembelajaran lebih

menarik dan peserta didik bisa ikut aktif. Pengetahuan siswa semakin luas,

interaksi dengan guru bisa terjalin dan para peserta didik bisa memecahkan

masalah dari suatu permasalahan.

Hasil penelitian sebelumnya Skripsi yang ditulis oleh Siti

Zubaedah mahasiswa jurusan pendidikan matematika fakultas sains dan

teknologi UIN Sunan Kalijaga yang berjudul “Upaya Meningkatkan

Kemandirian dan Kreatifitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika

melalui Metode Discovery Learning di kelas X MAN Kebumen 2 Tahun

Pelajaran 2009-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode

discovery learning yang dilakukan melalui kegiatan investigasi berupa

pengumpulan dan pemprosesan data oleh peserta didik untuk menemukan

suatu konsep, refleksi dan penemuan tugas ternyata dapat meningkatkan

dan kreatifitas peserta didik difokuskan pada saat investigasi. Dari melihat

hasil Penelitian yang sudah pernah dilaksanakan maka dari itu peneliti

menawarkan pembelajaran Sosiologi menggunakan pendekatan saintifik

Page 24: muhammad rizky - 1111015000098

7

model discovey learning. Hal inilah yang menjadikan alasan peneliti untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas X

SMA Negeri 29 Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang diatas maka yang jadi

permasalahan terkait penelitian ini adalah:

1. Minat belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi masih rendah.

2. Guru masih kurang kreatif didalam proses pembelajaran sosiologi.

3. Guru sosiologi selalu menggunakan model pembelajaran konvensional,

sehingga menumbuhkan rasa kejenuhan didalam diri para peserta didik.

4. Sebagian besar hasil belajar siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) pada mata pelajaran sosiologi.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah di atas, maka peneliti sangat

menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini, peneliti memiliki

keterbatasan dalam melakukan penelitian, baik tenaga, biaya, maupun

waktu. Agar lebih terarah, maka peneliti membatasi permasalahan pada:

1. Guru sosiologi selalu menggunakan model pembelajaran konvensional,

sehingga menumbuhkan rasa kejenuhan didalam diri para peserta didik.

2. Sebagian besar hasil belajar siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) pada mata pelajaran sosiologi.

Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah hasil belajar

sosiologi.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “adakah

Page 25: muhammad rizky - 1111015000098

8

pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar

sosiologi siswa kelas X SMA Negeri 29 Jakarta?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh model

pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar sosiologi siswa

kelas X SMA Negeri 29 Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Kalau dilihat secara teoritis, manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk menjadi bahan referensi untuk para guru, untuk

mengembangkan terutama di bidang pendidikan. Karena penelitian

ini berhubungan dengan bidang pendidikan.

2. Untuk menambah wawasan yang lebih luas di bidang pendidikan

mengenai pendekatan saintifik didalam pembelajaran terutama

model discovery learning.

2. Manfaat praktis

Secara praktis mudah-mudahan penelitian ini mempunyai manfaat

sebagai :

1. Menjadi bahan masukan bagi guru dan kepala sekolah SMA

Negeri 29 Jakarta dalam memahami pentingnya pembelajaran

menggunakan pendekatan sanitifik terutama di mata pelajaran

sosiologi.

2. Menjadi bahan masukan bagi guru-guru SMA Negeri 29 Jakarta

untuk memahami pendekatan saintifik model discovery learning

terutama di mata pelajaran sosiologi.

Page 26: muhammad rizky - 1111015000098

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritis

1. Hakikat Model Pembelajaran Discovery Learning

Discovery learning merupakan salah satu model

pembelajaran yang dilakukan melalui pendekatan saintifik.

Pendekatan saintifik dan model discovery learning adalah suatu

pendekatan dan model pembelajaran wajib yang harus diterapkan

didalam kurikulum 2013. Pendekatan Saintifik adalah konsep

dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari

pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan

berdasarkan teori tertentu. Kemendikbud (2013) memberikan

konsepsi tersendiri bahwa pendekatan saintifik (scientific

appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen:

mengamati, menanya, menalar, mencoba/mencipta,

menyajikan/mengkomunikasikan.1 Model pembelajaran discovery

learning salah satu model pembelajaran yang sangat mendukung

dalam pengimplementasiannya.

a. Pengertian Model Pembelajaran

Sebelum membahas tentang model pembelajaran terlebih

dahulu dikaji secara mendalam apakah yang dimaksud dengan

model. Model adalah suatu objek atau konsep yang digunakan

untuk mempresentasikan sesuatu hal. Model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan

sebagai pedoman untuk merencanakan pembelajaran dikelas

atau pembelajaran dalam melakukan suatu tutorial dan untuk

1

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.“Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam

Pembelajaran“ dalam diklat guru dalam rangka implementasi kurikulum 2013; konsep pendekatan scientific, Bandung, 2013.

Page 27: muhammad rizky - 1111015000098

10

menentukan suatu perangkat yang akan dipakai dalam proses

tersebut.

Adapun Soekamto, dkk mengemukakan maksud dari model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan

berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran

dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar

mengajar.2 Artinya setiap aktivitas pembelajaran akan selalu

menggunakan model sebagai peninjau kesuksesan proses

belajar mengajar karena model pembelajaran merupakan suatu

perangkat yang telah tersedia untuk kelangsungan belajar.

Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu

model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Salah satu

contoh model pembelajaran berdasarkan masalah, dimana

kelompok-kelompok siswa bekerja sama dalam memecahkan

suatu masalah yang telah disepakati bersama dan disepakati

guru. Ketika guru menerapkan model tersebut tuntutan kepada

siswa harus mampu berpiki kritis dan mampu menggali

keterampilan yang ada dalam dirinya untuk memecahkan suatu

masalah.

Model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan

tujuan pembelajarannya. Sebagai salah satu contoh berdasarkan

tujuan yaitu pembelajaran langsung, suatu model pembelajaran

yang baik untuk membantu siswa dalam mempelajari

keterampilan dasar seperti memahami kebutuhan dalam

kegiatan ekonomi atau topik-topik bahasan lain yang berkaitan

dengan penggunaan alat.

2Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). (Jakarta: Kencana, 2009) h.

22

Page 28: muhammad rizky - 1111015000098

11

Setiap model pembelajaran membutuhkan lingkungan yang

berbeda. Misalnya pembelajaran kooperatif memerlukan

lingkungan belajar yang fleksibel seperti tersedianya meja dan

kursi yang dapat dengan mudah untuk dipindahkan. Pada

model diskusi para siswa membutuhkan duduk bersamaan dan

berhadap-hadapan untuk mencurahkan pendapat dari masing-

masing siswa tersebut.

Menurut Khabibah, bahwa untuk melihat tingkat kelayakan

model pembelajaran untuk aspek validitas dibutuhkan ahli dan

praktisi untuk memvalidasi model pembelajaran yang

dikembangkan.3 Yang dimaksud ahli dan praktisi disini adalah

seorang guru, dimana guru dituntut mampu mengembangkan

model pembelajaran agar suatu proses pembelajaran dengan

topik tertentu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan

tujuan yang diinginkan.

Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu guru

harus mampu memilih model yang sesuai dengan kebutuhan

pengajaran tersebut dan terutama sesuai dengan tujuan yang

akan dicapai. Oleh karena itu, dalam memilih model

pembelajaran harus perlu dipertimbangkan terlebih dahulu agar

model tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain harus

mempertimbangkan guru juga harus mampu mengembangkan

potensi dirinya agar model pembelajaran berlangsung secara

sempurna dan materi yang akan disampaikan dapat diterima

dengan baik oleh siswa.

b. Pengertian Discovery Learning

Discovery learning merupakan suatu rangkaian kegiatan

pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh

kemampuan para peserta didik utuk mencari dan menyelidiki

3 Ibid h. 25

Page 29: muhammad rizky - 1111015000098

12

secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat

menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan

sebagai wujud adanya perubahan perilaku.4

Metode discovery diartikan sebagai prosedur mengajar

yang mementingkan pengajaran perseorang, memanipulasi

objek sebelum sampai pada generalisasi. Sedangkan Bruner

menyatakan bahwa anak harus berperan aktif didalam belajar.

Lebih lanjut dinyatakan, aktivitas itu perlu dilaksanakan

melalui suatu cara yang disebut discovery. Discovery yang

dilaksanakan siswa dalam proses belajarnya, diarahkan untuk

menemukan suatu konsep atau prinsip.

Discovery ialah proses mental dimana siswa mampu

mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental

yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti,

menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,

mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan

teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami

proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan

memberikan intruksi. Dengan demikian pembelajaran

discovery ialah suatu pembelajaran yang melibatkan siswa

dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan

berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak

dapat belajar sendiri.

Metode ini mencoba menggabungkan cara belajar aktif,

berorientasi pada proses, mengarahkan peserta didik lebih

mandiri, dan reflektif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

metode discovery adalah suatu metode dimana dalam proses

4 Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep dan Strategi Pembelajaran, (Bandung: Refika Aditama,

2009) h. 77.

Page 30: muhammad rizky - 1111015000098

13

belajar-mengajar guru memperkenankan peserta didiknya

menemukan sendiri beragam informasi yang dibutuhkan.5

c. Fungsi Model Pembelajaran Discovery Learning

Ada beberapa fungsi model discovery learning, yaitu

sebagai berikut :

a. Membangun komitmen dikalangan peserta didik untuk

belajar, yang diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan

dan loyalitas terhadap mencari dan menemukan sesuatu

dalam pembelajaran.

b. Membangun sikap, kreatif, dan inovatif dalam proses

pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.

c. Membangun sikap percaya diri (self Confidance) dan

terbuka (openess) terhadap hasil penemuannya.6

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Discovery Learning

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan

model discovery learning yaitu ada persiapan dan pelaksanaan

untuk persiapan terdiri dari:

a. Menentukan tujuan pembelajaran.

b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan

awal, minat, gaya, belajar dan sebagainya).

c. Memilih mata pelajaran.

d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara

induktif (dari contoh-contoh generalisasi).

e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-

contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari

siswa.

5 Ahmad Munjir Nasih dan Lilik Nur Kholidah. Metode dan teknik pembelajaran pendidikan

agama islam, (Bandung: PT. Refika Aditama: 2009), h. 94.

6 op. cit., h. 78.

Page 31: muhammad rizky - 1111015000098

14

f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke

kompleks dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap

enaktif, ikonik sampai ke simbolik.

g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

Dan pada tahap pelaksanaan mempunyai beberapa langkah

pula sebagai berikut:

a. Stimulasis (pemberian perangsangan)

Guru mulai bertanya mengajukan persoalan, atau menyuruh

peserta didik membaca atau mendengarkan uraian yang

memusat permasalahan.

b. Problem stetement (mengidentifikasi masalah)

Peserta didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai

permasalahan, sebanyak mungkin memilihnya yang

dipandang lebih menarik dan fleksibel untuk dipecahkan.

c. Data Collection (pengumpulan data)

Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar

tidaknya hipotesis itu, peserta didik diberi kesempatan

untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan,

dengan jelas membaca literatur, mengamati objeknya,

mencoba sendiri dan sebagainya

d. Data proccesing (pengolahan data)

Semua informasi itu diolah, diacak, diklarifikasi, ditabulasi,

bahkan kalau perlu dihitung dengan cara tertentu serta

diitafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.

e. Verifikasi

Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi

yang ada tersebut, pertanyaan yang telah dirumuskan

terdahulu dicek, apakah terbukti apa tidak.

Page 32: muhammad rizky - 1111015000098

15

f. Generalisasi

Berdasarkan verifikasi, siswa belajar menarik verifikasi

atau kesimpulan tertentu.7

Salah satu metode belajar yang akhir-akhir ini banyak

digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode

discovery. Hal ini disebabkan karena metode ini: (1) merupakan

suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif; (2)

dengan menemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang

dipelajari, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam

ingatan dan tidak mudah dilupakan siswa; (3) pengertian yang

ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul

dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi

lain; (4) dengan menggunakan strategi discovery anak belajar

menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat

dikembangkan sendiri; (5) siswa belajar berpikir analisis dan

mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri,

kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan nyata.

e. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran

Discovery Learning

Dalam menggunakan model pembelajaran discovery

learning mempunyai Beberapa keuntungan yaitu:

a. pengetahuan bertahan lama dan mudah diingat.

b. hasil belajar discovery mempunyai efek transfer yang lebih

baik dari pada hasil lainnya.

c. secara menyeluruh belajar discovery meningkatkan

penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas.

Secara khusus belajar penemuan melatih keterampilan-

7 A. Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar-mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1994), h. 117.

Page 33: muhammad rizky - 1111015000098

16

keterampilan kognitif siswa untuk menemukan dan

memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.

Beberapa keunggulan metode penemuan juga diungkapkan

oleh Suherman, dkk sebagai berikut:

a. siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan

menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir.

b. siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami

sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh

dengan cara ini lebih lama diingat.

c. menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan

batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi

sehingga minat belajarnya meningkat.

d. siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode

penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya

ke berbagai konteks.

e. metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.

Selain memiliki beberapa keuntungan, metode discovery

(penemuan) juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:

a. membutuhkan waktu belajar yang lebih lama dibandingkan

dengan belajar menerima. Untuk mengurangi kelemahan

tersebut maka diperlukan bantuan guru. Bantuan guru

dapat dimulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan

dan dengan memberikan informasi secara singkat.

Pertanyaan dan informasi tersebut dapat dimuat dalam

lembar kerja siswa (LKS) yang telah dipersiapkan oleh

guru sebelum pembelajaran dimulai.

b. Metode ini berdasarkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran

untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan

mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau

Page 34: muhammad rizky - 1111015000098

17

mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang

tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan

menimbulkan frustasi. Di pihak lain justru menyebabkan

akan timbulnya kegiatan diskusi.

c. Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang

banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk

membantu mereka menemukan teori atau pemecahan

masalah lainnya.

d. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat

buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah

terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.

e. Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan

pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep,

keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang

mendapat perhatian.

f. Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas

untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para

siswa.

g. Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan bagi berfikir

yang akan ditemukan oleh siswa telah dipilih lebih dahulu

oleh guru, dan proses penemuannya adalah dengan

bimbingan guru.8

f. Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning

Pendekatan saintifik dan discovery learning merupakan

pendekatan dan model atau strategi pembelajaran aktif, yaitu

pembelajaran yang berpusat pada peserta didik agar peserta

didik berusaha menemukan sendiri beragam informasi yang

dibutuhkan. Dalam pembelajaran bukan hanya guru yang aktif

atau menjelaskan terus-menerus materi yang dipelajari tapi

8Oemar Hamalik. Media Pendidikan, (Bandung: Alumni, 1986) h. 122.

Page 35: muhammad rizky - 1111015000098

18

peserta didik juga berperan aktif mencari sendiri informasi-

informasi untuk melengkapi materi pembelajaran yang

dipelajari.

Pendekatan saintifik ini juga disebut pendekatan 5 M, yaitu

mengamati, menanya, menalar, mencoba dan menyajikan

(mempublikasikan). Untuk memperkuat pendekatan saintifik,

tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran) dan tematik

(dalam satu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran

berbasis penyikapan/penelitian (discovery/inquiry learning).9

Adapun langkah-langkah pendekatan saintifik model

discovery learning:

a. Mengamati melalui problem statement

Dalam langkah mengamati peserta didik mencari informasi

dengan cara melihat, membaca, mencermati, dan

menyimak. Sedangkan model discovery learning pada

tahap problem statement peserta didik diminta untuk

mengidentifikasi suatu problem yang ada. Maka langkah

mengamati bisa melalui problem statement karena langkah-

langkahnya atau tahapannya hampir sama yaitu dengan cara

mencari informasi

b. Menanya melalui Stimulasi

Dalam langkah menanya ini guru menstimulus peserta

didik untuk dapat bertanya kepada guru, jadi tidak hanya

guru yang bertanya tetapi peserta didik juga aktif bertanya.

Maka langkah menanya disini dapat melalui stimulus,

karena untuk mengajak peserta didik aktif dalam menanya,

guru menstimulus peserta didik terlebih dahulu.

9 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2013

tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 3

Page 36: muhammad rizky - 1111015000098

19

c. Mengumpulkan data melalui data colection

Tindak lanjut dari bertanya yaitu menggali dan

mengumpulkan informasi atau data dari berbagai sumber

melalui berbagai cara. Mengumpulkan data ini dapat

dilakukan melalui data colection karena pada intinya

merupakan teknik mengumpulkan data. Dan ini dapat

dilaksanakan dengan metode diskusi, jadi peserta didik

dapat mencari informasi bersama kelompok belajarnya

untuk berdiskusi dan mendapatkan berbagai informasi yang

relevan.

d. Mengasosiasi data melalui Data proccesing dan

Generalization

Dari informasi dan data-data yang didapat peserta didik

mengolah data melalui data prosessing. Semua data diolah,

diacak, diklarifikasi atau dengan cara tertentu untuk

menyajikan data dan informasi yang didapat. Kemudian

peserta didik belajar menarik kesimpulan tertentu. Maka

langkah mengasosiasi ini dapat melalui data prosessing dan

generalization atau menyimpulkan.

e. Mengkomunisasikan melalui verifikasi

Untuk mengecek berhasil atau tidaknya hasil penemuan

tersebut dibutuhkan pembuktian/verifikasi, maka disini

peserta didik dapat mengkomunikasikannya atau

mempresentasikannya hasil tersebut di depan kelas. Pada

saat mengkomunikasikan hasil tersebut, maka peserta didik

yang lain dapat mencermati apakah hasil diskusi/penemuan

itu ada atau tidak.

Page 37: muhammad rizky - 1111015000098

20

2. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas mental psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan keterampilan dan

nilai sikap.10

Sedangkan menurut pandangan Benjamin Bloom

belajar adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai

pribadi masyarakat, maupun sebagai mahluk Tuhan yang Maha

Esa.11

Dengan demikian belajar merupakan hasil interaksi

antara individu dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan kemampuan tingkah laku dan keterampilan kearah

yang lebih baik.

Sedangkan hasil belajar menurut Purwanto “hasil belajar

adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai

dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar diukur untuk

mengetahui pencapaian tujuan pendidikan sehingga hasil

belajarharus sesuai dengan tujuan pendidikan”.12

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan

tingkah laku yang mencangkup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik.13

Hasil belajar merupakan kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima belajar.14

Belajar dikatakan

berhasil bila terjadi perubahan tingkah laku yang lebih baik,

penambahan pengetahuan, dan juga lebih terampil dari

sebelumnya.

10 Suroto, “Pembelajaran Matematika Model Kooperatif Tipe Jigsaw pada Materi Prisma dan

Limas Kelas VIII”, Journal of Primary Education, Vol 1, 2012, h. 52.

11

Syaifurahman & Tri Ujiati, Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT. Indeks, 2013), h.

58.

12

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet. I, h. 54

13

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2012) h. 3.

14

Ibid h. 22

Page 38: muhammad rizky - 1111015000098

21

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya

perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku

tersebut meliputi perubahan pengetahuan (kognitif),

keterampilan (psikomotor), dan nilai sikap (afektif).15

Proses

dan hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor internal baik

yang bersifat fisik maupun psikis, dan faktor eksternal dalam

lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, ataupun masyarakat

luas.16

Dalam hal ini ada berbagai model klasifikasi pembagian

macam-macam faktor psikologis yang diperlukan dalam

kegiatan belajar. Thomas F. Staton menguraikan enam macam

faktor psikologis itu :

1. Motivasi, Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau

pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan

atau dorongan untuk belajar inilah yang disebut dengan

motivasi.

2. Konsentrasi, Konsentrasi dimaksudkan memusatkan

segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar.

3. Reaksi, Belajar membutuhkan reaksi yang melibatkan

ketangkasan mental, kewaspadaan, perhitungan, ketekunan

dan kecermatan untuk menangkap fakta-fakta dan ide-ide

sebagaimana disampaikan oleh pengajarnya. Jadi kecepatan

jiwa seseorang dalam memberikan respons pada suatu

pelajaran merupakan faktor yang penting dalam belajar.

4. Organisasi, Belajar juga dapat dikatakan sebagai kegiatan

mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-

15 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2008), h. 62

16

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009), h.172

Page 39: muhammad rizky - 1111015000098

22

bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian.

Dalam hal ini, dibutuhkan keterampilan mental untuk

mengorganisasikan stimulus (fakta-fakta, ide-ide).

5. Pemahaman, Pemahaman atau comprehension dapat

diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu

belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan

filosofisnya, maksud dan implikasi serta aplikasi-

aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat memahami

suatu situasi.

6. Ulangan, Mengulangi atau memeriksa dan mempelajari

kembali apa yang sudah dipelajari, maka kemungkinan

untuk mengingat bahan pelajaran menjadi lebih besar.

Hanya perlu ditegaskan bahwa kegiatan mengulang harus

disertai dengan pemikiran dan bertujuan.17

c. Pengukuran Hasil Belajar

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

pendidikan, baik tujuan kurikuler dan tujuan intruksional

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin S Bloom

yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu :

1. Ranah Kognitif. Ranah ini memiliki enam jenjang

kemampuan, yaitu:

a. Pengetahuan (knowledge)

b. Pemahaman (comprehension)

c. Penerapan (application)

d. Analisis (analysis)

e. Sintesis (synthesis)

f. Evaluasi (evaluation)

17 Sardiman A.M., Interaksi & Motivasi: Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h.

39-44

Page 40: muhammad rizky - 1111015000098

23

Kedua aspek disebut kognitif tingkat rendah dan

keempat aspek berikutnya kognitif tingkat tinggi.18

2. Ranah Afektif, yaitu internalisasi sikap yang menunjukkan

ke arah pertumbuhan batiniah yang terjadi bila peserta didik

menjadi sadar tentang nilai yang diterima, kemudian

menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan

menentukan tingkah laku. Domain ini terdiri atas:

a. Kemauan menerima (receiving).

b. Kemauan menanggapi/menjawab (responding).

c. Menilai (valuing).

d. Organisasi (organization).

e. Karakterisasi (characterization).

3. Ranah Psikomotorik, yaitu kemampuan peserta didik yang

berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak.

Namun pengukuran ranah psikomotorik biasanya disatukan

atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus.19

Ada enam aspek psikomotorik yaitu:

a. Gerakan reflek.

b. Keterampilan gerakan dasar.

c. Kemampuan perseptual.

d. Keharmonisan atau ketetapan.

e. Gerakan keterampilan kompleks.

f. Gerakan ekspresif dan intrepretatif.20

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil

belajar. Hasil belajar sebagai objek penilaian dapat

dibedakan kedalam beberapa kategori. Kategori yang paling

banyak digunakan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

18 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2012) h. 22.

19

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) h.182.

20

Nana Sudjana, loc. cit.

Page 41: muhammad rizky - 1111015000098

24

afektif dan psikomotorik. Dari masing-masingranah

mempunyai aspek yang mempunyai keterkaitan. Di antara

ketiga ranah tersebut, ranah kognitif yang paling banyak

dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan

kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan

pembelajaran.

3. Hakikat Sosiologi

a. Pengertian Sosiologi

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang

memiliki arti teman atau kawan, dan Logos memiliki arti ilmu

pengetahuan. Permulaan definisi sosiologi ini dipublikasikan

dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive"

yang di tulis oleh Auguste Comte. Sosologi adalah suatu ilmu

mengenai “das sein” dan bukan “das sollen”. Sosiologi

menyelidiki masyarakat serta perubahannya menurut keadaan

kenyataan.21

Masyarakat adalah kumpulan individu yang memiliki

hubungan, kepentingan bersama dan budaya. Sosiologi

bertujuan mempelajari perilaku sosial masyarakat kegiatan

masyarakat itu sendiri dengan mengamati perilaku kelompok

yang dibangunnya. Sosiologi merupakan pengetahuan tentang

masyarakat yang tumbuh dari hasil pemikiran ilmiah yang bisa

dikontrol secara kritis oleh orang lain. Kelompok atau

masyarakat tersebut terdiri atas keluarga, negara, suku bangsa

dan berbagai organisasi sosial, politik dan ekonomi. Berikut

definisi menurut beberapa ahli :

1. Pitirim Sorokin Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari

hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam

21 Phil. Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung: Binacipta,

1992), h. 11.

Page 42: muhammad rizky - 1111015000098

25

gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan

gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari

hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial

dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi

adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis

gejala-gejala sosial lain.

2. Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang

mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-

kelompok.

3. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf Sosiologi

adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan

hasilnya, yaitu organisasi sosial.

4. J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers Sosiologi adalah ilmu

pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses

kemasyarakatan yang bersifat stabil.

5. Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berupaya

memahami tindakan-tindakan sosial.

6. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah

ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial

(yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang

pokok seperti kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga

sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan sosial) dan

proses-proses sosial (yang berupa pengaruh timbal balik

antara berbagai kehidupan bersama seperti kehidupan

ekonomi dan kehidupan politik, kehidupan hukum dan

kehidupan agama, dan lain sebagainya), termasuk

didalamnya adalah perubahan-perubahan sosial.22

22

Elly M.Setiadi & Usman Kolip, Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta dan Gejala

Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. (Jakarta: Kencana, 2011), h. 2.

Page 43: muhammad rizky - 1111015000098

26

b. Ruang Lingkup Kajian Sosiologi

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih

mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Misalnya

seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di

Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja

tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal,

sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut.

Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota

baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang

cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah.

Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial

lainnya. Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup

semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan

individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan

kelompok di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup kajian

sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal,

misalnya antara lain:

1. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang

berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan

sumber-sumber kekayaan alam.

2. Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat

kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya.

3. Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan

kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta

prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.

Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu

pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian

sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah,

sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian

proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau

Page 44: muhammad rizky - 1111015000098

27

beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok

manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari

dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu

negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai

perjalanan negara pada masa yang akan datang.

Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan

kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam

kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang

dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama

kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-

bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan

perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut

dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh

terhadap analisis sosiologi.23

c. Karakteristik Sosiologi

Jika ditelaah lebih lanjut, tentang karakteristik sosiologi

menurut Soekanto mencakup hal-hal berikut.

1. Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, bukan

merupakan bagian ilmu kerohanian. Perbedaan tersebut

bukan semata-mata perbedaan metode, namun menyangkut

perbedaan substansi,, yang kegunaannya untuk

membedakan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan

dengan gejala-gejala alam dengan ilmu-ilmu pengetahuan

yang berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.

2. Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif,

melainkan suatu disiplin yang bersifat kategoris. Artinya

sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi saat ini, dan

23Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, sosiologi, dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi. Di akses pada 6 Desember 2015, pukul 14.42

Page 45: muhammad rizky - 1111015000098

28

bukan mengenai apa yang semestinya terjadi atau

seharusnya terjadi.

3. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-

pengertian dan pola umum (nomotetik). Berbeda dengan

sejarah misalnya, (lebih banyak meneliti dan mencari pola-

pola khusus atau ideografik) yang menekankan tentang

keunikan sesuatu yang dikaji.

4. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang empiris, faktual, dan

rasional. Dalam istilah Spencer dan Inkeles dan Popene

mereka menyebutnya the science of the obvious atau jelas

nyata.

5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak,

bukan tentang ilmu pengetahuan yang konkret. Artinya,

bahan kajian yang diperhatikan dalam sosiologi adalah

bentuk-bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat,

dan bukan wujudnya tentang masyarakat yang konkret.

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menghasilkan

pengertian dan pola-pola umum. Karena dalam sosiologi,

meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip-prinsip atau

hukum-hukum umum daripada interaksi antarmanusia dan

juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi, dan struktur dari

masyarakat.24

d. Manfaat Sosiologi

Ada eberapa manfaat mempelajari ilmu sosiologi sebagai

berikut:

1. Sosiologi bermanfat menumbuhkan kepekaan masyarakat

terhadap toleransi sosial dalam kehidupan sehari-hari,

sehingga akan terwujud masyarakat yang saling mengerti.

24 Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial, Sebuah Kajian Pendekatan Struktural. (Jakarta:

Bumi Aksara, 2009), h. 74.

Page 46: muhammad rizky - 1111015000098

29

2. Sosiologi membantu setiap masyarakat tentang tempat kita

dalam masyarakat maupun budaya lain yang belum

diketahui.

3. Sosiologi membantu masyarakat untuk mengontrol dan

mengendalkan tindakan dan perilaku pada tiap-tiap

interaksi masyarakat.

4. Sosiologi juga diharapkan mampu membuat masyarakat

semakin mengerti norma, tradisi, keyakinan, dan nilai –

nilai yang dianut oleh masyarakat lain serta mampu

memahami perbedaan – perbedaan uang ada pada

masyarakat.

5. Pengetahuan sosiologi bermanfaat untuk menghindari

konflik sosial terutama konflik antargolongan, antarsuku,

maupun antarras.

6. Sosiologi bermanfaat untuk menghindari dominasi sosial

misalnya: dominasi politik, dominasi ekonomi, maupun

dominasi kebudayaan.

7. Sosiologi sebagai interaksi sosial yang merupakan

hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang didalamnya

menyangkut hubungan antara individu, kelompok maupun

individu dengan kelompok.

8. Sosiologi dalam masyarakat bermanfaat sebagai ahli riset.

Para sosiolog melakukan riset ilmiah untuk mencari data

tentang kehidupan sosial suatu masyarakat. Dari hasil

penelitian tersebut sosiolog harus menghasilkan kebenaran-

kebenaran agar dampak dampak negatif dalam masyarakat

bisa dihindari.

9. Sosiologi sebagai konsultn kebijakan, artinya sosiologi

dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan-

kebijakan sosial yang mungkin terjadi dalam masyarakat.

Page 47: muhammad rizky - 1111015000098

30

10. Sebagai generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa,

sosiologi akan membuat kita lebih tanggap, kritis, dan

rasional menghadapi gejala-gejala sosial dalam masyarakat

yang semakin kompleks, serta mampu mengambil sikap

dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap situasi sosial

yang dihadapi sehari-hari.25

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada sebuah penelitian yang cukup relevan dengan penelitian yang

akan dilaksanakan penulis, penelitian tersebut :

1. Skripsi yang ditulis oleh Siti Zubaedah mahasiswa jurusan

pendidikan matematika fakultas sains dan teknologi UIN Sunan

Kalijaga yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemandirian dan

Kreatifitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika melalui Metode

Discovery Learning di kelas X MAN Kebumen 2 Tahun Pelajaran

2009-2010”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode

discovery learning yang dilakukan melalui kegiatan investigasi

berupa pengumpulan dan pemprosesan data oleh peserta didik

untuk menemukan suatu konsep, refleksi dan penemuan tugas

ternyata dapat meningkatkan dan kreatifitas peserta didik

difokuskan pada saat investigasi.26

2. Skripsi yang ditulis Reni Sintawati mahasiswi Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan, UIN Sunan

Kalijaga yang berjudul “Implementasi pendekatan Saintifik Model

Discovery Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

di SMA Negeri 1 Jetis Bantul”, hasil penelitian ini menunjukkan

25Abi Muda, 14 Manfaat Sosiologi dalam Kehidupan dan Bermasyarakat, dari

http://www.abimuda.com/2015/08/14-manfaat-sosiologi-dalam-kehidupan-bermasyarakat.html. Di

akses pada 19 agustus 2014 pukul 20:10

26

Siti Zubaedah, “Upaya Meningkatkan Kemandirian dan Kreatifitas Siswa dalam

Pembelajaran Matematika melalui Metode Discovery Learning di kelas X MAN Kebumen 2

Tahun Pelajaran 2009/2010, Skripsi UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,

2013).

Page 48: muhammad rizky - 1111015000098

31

bahwa implementasi discovery learning disekolah itu berjalan

dengan baik dan mengalami peningkatan nilai setiap tahunnya.27

3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Mutoharo Jurusan Pendidikan Kimia

Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah

yang berjudul “Pengaruh Model Guided Discovery Learning

Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Konsep Laju Kreasi”, hasil

penelitian ini menunjukkan ada pengaruh model guided discovery

learning terhadap hasil belajar kimia siswa.28

27

Reni Sintawati, Implementasi pendekatan Saintifik Model Discovery Learning dalam

Pembelajaran dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Jetis Bantul, Skripsi

UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014).

28

Siti Mutoharo, Pengaruh Model Guided Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia

pada Konsep Laju Kreasi, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011).

Page 49: muhammad rizky - 1111015000098

32

C. Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konseptual

1. Guru sosiologi

menggunakan model

pembelajaran

konvensional

2. Hasil belajar siswa di

bawah KKM

Proses Pembelajaran

Discovery Learning sebagai

Model Pembelajaran

Konsep Sosialisasi &

Enkulturasi

Hasil Belajar

Meningkat

Page 50: muhammad rizky - 1111015000098

33

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir yang telah

dikemukakan, maka perumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagai

berikut :

Ho = tidak terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning

terhadap hasil belajar siswa

Ha = terdapat pengaruh model pembelajaran discovery learning

terhadap hasil belajar siswa

Page 51: muhammad rizky - 1111015000098

34

BAB III

Metodologi Penelitian

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 29 Jakarta yang terletak di

jalan Kramat raya No 6 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Alasan

peneliti mengambil tempat penelitian disini, dikarenakan beberapa

pertimbangan: peneliti sudah banyak mengetahui bagaimana kondisi

disekolah itu, sekolah itu salah satu sekolah yang tetap melaksanakan

kurikulum 2013 dan peneliti ingin mengetahui apakah metode

pendekatan saintifik disekolah itu berjalan dengan baik. Penelitian ini

direncanakan bulan Mei 2015.

Tabel 3.1

Perencanaan waktu Penelitian

No. Tahap Penelitian Bulan

1 2 3 4 5

1. Pengajuan Proposal

2. Revisi Bab 1, 2, 3

3. Susunan Instrumen

4. Observasi

5. Pengumpulan Data

6. Pengolahan Data

7. Bab 4, 5

8. Pelengkapan Data

Page 52: muhammad rizky - 1111015000098

35

9. Sidang Munaqosah

10. Revisi Skripsi

B. Metode Penelitian

Berdasarkan tingkat eksplantasinya, penelitian ini tergolong

penelitian dengan pendekatan eksperimen semu (quasi eksperimental

design). Penelitian quasi eksperimental design adalah suatu penelitian

yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis berarti menguji

parameter populasi yang berbentuk perbandingan. Metode ini dipilih

karena sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu

mengetahui perbedaan suatu variabel, yaitu hasil belajar sosiologi

dengan perlakuan yang berbeda.

Peneliti menganalisis pengaruh yang terjadi antara variabel bebas

dan variabel terikat berdasarkan perbedaan hasil belajar siswa antara

kelas yang menggunakan model pembelajaran discovery learning

sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menggunakan model

biasa. Eksperimen merupakan kegiatan yang direncanakan dan

dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang

berhubungan dengan hipotesis yang diajukan, meneliti adanya akibat

setelah subjek dikenai perlakuan pada variabel bebasnya.

Subjek diambil dari kelompok tertentu yang terbagi menjadi

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuan dari metode ini

yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh suatu variabel

dengan variabel lain yang menjadi objek penelitian melalui

pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data serta

pengambilan kesimpulan.

C. Desain Penelitian

Penelitian bersifat quasi eksperimen. Desain ini mempunyai

kelompok kontrol, namun tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Page 53: muhammad rizky - 1111015000098

36

mengontrol variable-variable luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen.1 Penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu

pendidikan atau penelitian lain dengan subjek yang diteliti adalah

manusia.

Adapun desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini

tertera dalam tabel berikut :

Tabel 3.2

Desain Penelitian

Keterangan :

X : Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan model

discovery learning

Y : Pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan model

tradisional

T1 : Hasil Pretest kelas Eksperimen dan Kontrol

T2 : Hasil Postest kelas Eksperimen dan Kontrol

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra penelitian dan

pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut

sebagai berikut:

1. Pra Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada pra penelitian adalah:

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2011.)

cet. 20 h. 77.

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen T1 X T2

Kontrol T1 Y T2

Page 54: muhammad rizky - 1111015000098

37

a. Membuat izin penelitian ke sekolah

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakan penelitian,

untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan

diteliti.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan

kelas pembanding.

d. Membuat instrument soal pretest berupa soal pilihan ganda.

e. Membuat media pembelajaran tentang materi yang akan

diajarkan.

f. Membuat perangkat pembelajaran terdiri dari Power Point dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

g. Membuat intrumen evaluasi yaitu soal postest berupa soal

pilihan ganda.

2. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran menerapkan pembelajaran

menggunakan media grafis untuk kelas pembanding dan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning

untuk kelas eksperimen.

a. Kelas Pembanding

1) Pendahuluan

a) Guru membacakan Standar Kompetensi (SK),

Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pembelajaran.

b) Guru memberikan motivasi kepada siswa.

c) Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan

pertanyaan.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan.

b) Guru menggunakan model tradisional untuk menjelaskan

materi sebagai kegiatan pembelajaran.

Page 55: muhammad rizky - 1111015000098

38

c) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang

diberikan lalu mengumpulkannya.

d) Guru membahas dan memeriksa hasil pekerjaan siswa

dan membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah

dibahas.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai materi yang belum jelas.

3) Penutup

Guru mengadakan tes akhir (postest) sebanyak 8 soal pilihan

ganda mengenai materi yang telah dipelajari.

b. Kelas Eksperimen

1) Pendahuluan

a) Guru membacakan Standar Kompetensi (SK),

Kompetensi Dasar (KD), dan indikator pembelajaran.

b) Guru memberikan motivasi kepada siswa.

c) Guru menggali pengetahuan siswa dengan mengajukan

pertanyaan.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan.

b) Guru menggunakan model discovery learning untuk

menjelaskan materi sebagai kegiatan pembelajaran.

c) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal lalu

mengumpulkannya.

d) Guru membahas dan memeriksa hasil pekerjaan siswa

dan membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah

dibahas.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai materi yang belum jelas.

3) Penutup

Guru mengadakan tes akhir (postest) sebanyak 8 soal pilihan

ganda mengenai materi yang telah dipelajari.

Page 56: muhammad rizky - 1111015000098

39

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok yang menjadi perhatian peneliti,

kelompok yang berkaitan dengan untuk siapa generalisasi hasil

penelitian berlaku.2 Penelitian yang penulis lakukan menggunakan

objek siswa kelas X IIS SMA Negeri 29 Jakarta, dimana kelas X

IIS terdapat 3 kelas. Keseluruhan siswa kelas X IIS berjumlah 84

orang. Untuk itulah penulis menggunakan penelitian sampel.

2. Sampel

Sampel adalah cara untuk memperoleh informasi

mendalam, terperinci dan efisien tentang kelompok individu atau

bukan (populasi) dengan cara hanya mengambil sebagian kecil

(sampel) dari populasi tersebut.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, yaitu pemilihan

sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang

dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri

populasi yang sudah diketahui sebelumnya.3 Sehingga peneliti

dapat memperoleh hasil penelitian sesuai dengan prosedur yang

telah dipilih dalam desain penelitian. Terpilihlah kelas X IIS 2

sebagai kelas eksperimen dan kelas X IIS 3 sebagai kelas kontrol.

F. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel Bebas (X) adalah penggunaan model

pembelajaran discovery learning dalam pelajaran sosiologi, dan

variabel terikat (Y) adalah hasil belajar sosiologi siswa.

2 Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2013) hal. 228

3 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet. 8, hal. 128

Page 57: muhammad rizky - 1111015000098

40

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu

teknik tes dan non tes.

1. Teknik Tes

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

tes objektif, tes objektif sering juga disebut tes dikotomi karena

jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang

diperoleh dari data pretest dan posttest berupa skor hasil belajar

sosiologi pada materi sosialisasi dan enkulturasi.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

hasil belajar sosiologi untuk mengukur sejauh mana pemahaman

siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Tes yang diberikan

adalah tes objektif berupa soal pilihan ganda sebanyak 8 butir soal

dengan 5 pilihan jawaban. Sebelum tes ini diberikan, terlebih

dahulu diuji cobakan untuk diketahui validitas dan realibilitasnya.

Adapun kisi-kisi instrumen tes adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Tes

Kompetensi Dasar Indikator No Butir Soal

Mendeskripsikan Proses

Sosialisasi & Enkulturasi

Materi : Sosialisasi &

Enkulturasi

Mendeskripsikan

Sosialisasi & Enkulturasi

1, 2, 4, 5, 18.

19, 22, 25, 29,

30.

Mendeskripsikan nilai &

norma dalam sosialisasi &

enkulturasi

6, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 24,

26, 27.

Page 58: muhammad rizky - 1111015000098

41

2. Non Tes

Bentuk-bentuk instrumen mana yang akan dipilih

tergantung beberapa faktor, diantaranya adalah teknik

pengumpulan data yang akan digunakan. Observasi digunakan bila

obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala

alam, responden kecil. Wawancara digunakan bila ingin

mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta

jumlah responden sedikit.4 Dalam penelitian ini digunakan teknik

observasi dan wawancara.

a. Observasi

Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan,

meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek

dengan menggunakan seluruh alat indra. Dalam penelitian

kuantitatif instrumen observasi lebih sering digunakan sebagai

alat pelengkap instrumen lain. Lembar observasi ini berkaitan

dengan aktivitas atau kegiatan selama pembelajaran discovery

learning dengan materi sosialisasi dan enkulturasi. Observasi

dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dan observasi dilakukan

berdasarkan lembar observasi yang telah dibuat. Adapun kisi-

kisinya sebagai berikut:

4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2008), h. 172

Mendeskripsikan proses

sosialisasi & pembentukan

kepribadian melalui media

sosialisasi

3, 7, 8, 15, 16,

17, 20, 21, 23,

28.

Page 59: muhammad rizky - 1111015000098

42

Tabel 3.4

Pedoman Observasi

NO Aspek yang diamati

1 Persiapan

� Guru mempersiapkan Rpp

� Guru menerangkan tujuan

pembelajaran

� Guru mengadakan pretest

2 Penyajian Informasi dan

Situasi Pembelajaran

� Guru mengadakan apersepsi

� Guru menjelaskan tentang model

pembelajaran discovery learning

� Guru menerangkan manfaat materi

sosiologi dalam kehidupan sehari-hari

� Guru menerangkan materi sosiologi

dengan sistematis sesuai dengan RPP

� Guru menguasai bahan ajar

� Guru meminta siswa agar aktif dalam

proses pembelajaran

� Guru memperhatikan siswa secara

menyeluruh

� Guru mengadakan diskusi

� Guru menerangkan dengan suara jelas

� Siswa diminta untuk mencari sumber

sebanyak-banyaknya dari imternet

dan perpustakaan sekolah

� Siswa diminta untuk menjelaskan apa

yang telah diperoleh dari internet dan

perpustakaan sekolah

� Guru mengklarifikasi tentang

penjelasan siswa

� Guru menilai dan mengembalikan

hasil diskusi siswa yang telah

dikumpulkan

� Guru memberikan tugas PR individu

3 Penutup

� Guru & siswa memberikan

kesimpulan

� Guru memberikan gambaran tentang

materi berikutnya

� Guru memberikan tugas hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang akan

datang

� Guru & siswa menutup pembelajaran

dengan mengucap hamdalla

Page 60: muhammad rizky - 1111015000098

43

b. Wawancara

Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau

kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.5

Wawancara dilakukan kepada siswa dan guru dengan waktu dan

tempat wawancara tidak ditentukan. Wawancara kepada siswa

dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap

pembelajaran yang telah berlangsung. Wawancara yang

dilakukan antara peneliti dengan guru meliputi hal-hal sebagai

berikut:

Tabel 3.5

Pedoman Wawancara untuk Guru

No Aspek yang ditanyakan Butir Pertanyaan

Sebelum Perlakuan

1 Hasil Belajar 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

2 Model pembelajaran 7 dan 8

Setelah Perlakuan

3 Model Pembelajaran Discovery Learning 1, 2, 3, dan 4

4 Hasil Belajar 5, 6, 7, dan 8

Tabel 3.6

Pedoman Wawancara untuk Siswa

No Aspek yang ditanyakan Butir Pertanyaan

Sebelum Perlakuan

1 Hasil Belajar 1, 2, dan 3

2 Model pembelajaran 4 dan 5

Setelah Perlakuan

3 Model Pembelajaran Discovery Learning 1, 2,3 dan 4

4. Hasil Belajar 5

5 Ibid h. 198

Page 61: muhammad rizky - 1111015000098

44

H. Teknik Validasi Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesasihan sesuatu instrumen.6 Untuk

mengukur validitas soal pada penelitian ini digunakan rumus

koefisien korelasi biserial, karena data yang diperoleh dari soal

hanya mempunyai dua alternatif jawaban, sehingga alat ukur yang

tepat adalah koefisien korelasi biserial, sedangkan bila lebih dari

dua alternatif jawaban maka menggunakan alat ukur product

moment angka kasar.

Rumus koefisien korelasi biserial sebagai berikut:

Keterangan:

Ypbi = koefisien korelasi biserial

Mp = rerata skor subjek yang menjawab betul bagi item yang

dicari validitasnya

Mt = rerata skor total

SDt = standar deviasi dari skor total

P = proporsi siswa yang menjawab benar

P:

Banyaknya siswa

yang benar

Jumlah seluruh

siswa

Q = proporsi siswa yang menjawab salah (q=1-p)

6 Trianto, Pengantar Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010) h. 269.

Page 62: muhammad rizky - 1111015000098

45

Kriteria pengujian jika harga rhitung> rtabel dengan taraf signifikan 0,05

maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya jika harga rhitung<

rtabel maka alat ukur tersebut tidak valid.7

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas innstrumen dikatakan reliabel apabila

instrumen tersebut konsisten atau ajek dalam hasil ukurnya sehingga

dapat dipercaya dan reliabilitas juga menunjuk kepada suatu tingkat

keterandalan tertentu.8 Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian

ini, digunakan rumus KR-21 yang digunakan untuk menguji soal

pilihan ganda, karena data yang diperoleh dari soal hanya

mempunyai dua alternatif jawaban, sehingga alat ukur yang tepat

adalah KR-21, sedangkan bila lebih dari dua alternatif jawaban

maka menggunakan rumus alpha, rumus KR-21 yaitu:

r11 =

Keterangan:

r11 = realibilitas tes secara keseluruhan

M = mean atau rerata skor total

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar

varians)

Besarnya realibilitas dikategorikan seperti table berikut:

7

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011),

h. 79.

8 Trianto, op. cit.,. h. 271.

Page 63: muhammad rizky - 1111015000098

46

Tabel 3.7

Kategori Besarnya Reliabilitas

Nilai r 11 Keterangan

0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah

0,21 sampai 0,40 Rendah

0,40 sampai 0,60 Cukup

0,61 sampai 0,80 Tinggi

0,81 sampai 1,00 Sangat Tinggi

3. Taraf Kesukaran

Untuk menguji tingkat kesukaran soal digunakan rumus:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

4. Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Daya beda soal dapat dicari dengan

menggunakan rumus:

Keterangan :

D = daya beda soal

Page 64: muhammad rizky - 1111015000098

47

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu

benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

itu benar

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi indeks daya beda adalah :

D = 0,00 –0,20 :Jelek

D = 0,20 –0,40 : Cukup

D = 0,40 –0,70 : Baik

D = 0,70 –1,00 : Baik Sekali

D = negative, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang

mempunyai nilai D negative sebaiknya dibuang saja.9

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors

berdasarkan sampel yang akan diuji hipotesisnya. Apakah sampel

berdistrubusi normal atau tidak. Menggunakan rumus:

Lo = F (Zi) –S (Zi)

Keterangan :

Lo = harga mutlak terbesar

F (Zi) = peluang angka baku

S (Zi) = proporsi angka baku

9 Suharsimi Arikunto, op. cit.,. h. 218.

Page 65: muhammad rizky - 1111015000098

48

Kriteria pengujiannya adalah jika Lhitung<Ltabel, dengan

taraf signifikansi 0,05 maka variabel tersebut berdistribusi normal,

demikian pula sebaliknya.

2. Uji Homogenitas

Untuk menentukan rumus t-tes yang akan digunakan untuk

menguji hipotesis, maka perlu diuji dulu varians kedua sampel

homogennya atau tidak. Pengujian homogenitas varians digunakan

uji F dengan rumus sebagai berikut:

Berlaku ketentuan bahwa bila harga Fhitung�Ftabel, maka

data sampel homogennya dan apabila Fhitung>Ftabel,maka data

sampel tidak homogen, dengan taraf signifikansi 0,05 dan dk n-1.10

3. Uji Hipotesis

statistik uji dengan menggunakan uji t dengan taraf

signifikansi = 0,05, dengan rumus yang digunakan untuk menguji

kebenaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Jika dua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal dan varians datanya homogen

� �

Keterangan :

t : hasil hitung distribusi t

10 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Cet 20, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 276.

Page 66: muhammad rizky - 1111015000098

49

X1 : nilai rata-rata hasil belajar IPS kelas eksperimen

X2 : nilai rata-rata hasil belajar IPS kelas kontrol

Sgab : simpangan baku gabungan kelompok eksperimen dan

kontrol

nx� : jumlah siswa pada kelompok eksperimen

nx� : jumlah siswa pada kelompok kontrol

S�² : varians kelompok eksperimen

S�² : varians kelompok kontrol11

Jika pada uji normalitas diperoleh bahwa kelompok

eksperimen dan atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi

yang berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis

digunakan uji non parametrik. Yaitu dengan Uji Mann-Whitney

(Uji “U”) untuk sampel besar dengan taraf signifikasi =0,05. rumus

Uji Mann-Whitney (Uji “U”) yang digunakan yaitu:

U = n1n2+ 2

1)(nn 11 �

- R1

Dimana,

U : Statistik Uji Mann Whitney

n1,n2 : Ukuran sampel pada kelompok 1 dan 2

R1 : Jumlah ranking pada sampel dengan ukuran n1 (n terkecil)

J. Hipotesis Statistik

Penelitian ini menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut :

H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1> µ2

11 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 192.

Page 67: muhammad rizky - 1111015000098

50

Dimana:

µ1 = hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajarnya

menggunakan model pembelajaran discovery learning.

µ2 = hasil belajar dalam kegiatan belajar mengajarnya menggunakan

model tradisional.

Maksud dari rumusan hipotesis statistik diatas adalah sebagai berikut:

H0 = tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar

mengajarnya menggunakan model pembelajaran discovery

dengan hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar

mengajarnya menggunakan model tradisional.

H1 = hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar mengajarnya

menggunakan model pembelajaran discovery lebih besar dari

hasil belajar siswa yang dalam kegiatan belajar mengajarnya

menggunakan model tradisional.

Page 68: muhammad rizky - 1111015000098

51

BAB IV

Hasil Penelitian

A. Hasil Validasi Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan dan kesahihan sesuai instrumen. Berdasarkan dari

hasil pengolahan data yang melalui program ANA tes maka dari 30

soal yang di ujikan diperoleh soal yang valid berjumlah 8 soal.

Klasifikasinya bisa dilihat sebagai berikut.

Tabel 4.1

Klasifikasi Uji Validitas

No Butir Korelasi Signifikansi

9

10

13

16

18

17

20

27

0,784

0,725

0,562

0,777

0,784

0,723

0,385

0,608

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Signifikan

Sangat Signifikan

Data di atas menunjukkan bahwa dari 30 soal yang di

ujikan yang valid berjumlah 8 soal. Yaitu soal nomor 9, 10, 13, 16,

17, 18,20, 27.

2. Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah berkenaan dengan tingkat keajegan atau

ketepatan hasil pengukuran. Berdasarkan dari hasil pengolahan data

yang peneliti peroleh melalui program ANA tes maka diperoleh

Page 69: muhammad rizky - 1111015000098

52

nilai reliabilitas tesnya adalah 0,77 dan menurut keterangan

kategori bahwa 0,77 masuk ke dalam kategori tinggi maka dengan

kata lain instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian.

3. Tingkat Kesukaran

Berdasarkan dari hasil pengolahan data yang peneliti

peroleh melalui program ANA tes maka dihasilkan data sebagai

berikut:

Tabel 4.2

Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Kategori Nomor Soal Jumlah Soal

Sangat Sukar 4, 12, 13, 16, 20, 22, 25, 27,

29 9

Sukar 9, 17, 18, 3

Sedang 1, 10 2

Mudah 26 1

Sangat Mudah 2, 3, 6, 7, 8, 11, 14, 15, 16,

19, 21, 23, 24, 28, 30 15

Jumlah Item 30 Soal

Hasil dari klasifikasi tingkat kesukaran di atas

menunjukkan bahwa dari jumlah butir soal sebanyak 30 dengan

subyek 34 siswa yang masuk ke kategori sangat sukar berjumlah 9

soal, yang masuk ke kategori sukar berjumlah 3 soal, yang masuk

ke kategori sedang berjumlah 2 soal, yang masuk ke kategori

mudah berjumlah 1 soal, dan yang masuk kategori sangat mudah

berjumlah 15 soal.

4. Daya Beda

Daya beda adalah kemampuan suatu soal membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

Page 70: muhammad rizky - 1111015000098

53

berkemampuan rendah. Berdasarkan dari hasil pengolahan data

yang peneliti peroleh melalui program ANA tes maka dihasilkan

data sebagai berikut:

Tabel 4.3

Klasifikasi Daya Beda

Rentang Keterangan Butir Nomor Soal

0.70 – 1.00 Baik Sekali 9, 10, 18

0.40 – 0.70 Baik 13, 16, 17, 26

0.20 – 0.40 Cukup 2, 20, 27

0.00 – 0.20 Jelek 3, 4, 5, 8, 11, 12, 14, 15, 21,

22, 23, 24, 25, 28, 29, 30

Bertanda Negative Jelek Sekali 1, 6, 7, 19

Data di atas menunjukkan bahwa dari jumlah butir soal

sebanyak 30 daya pembeda yang masuk ke dalam kategori dan

yang masuk ke dalam kategori baik sekali berjumlah 3 soal, yang

masuk ke dalam kategori baik sebanyak 4 soal, yang masuk ke

dalam kategori cukup sebanyak 3 soal, yang masuk dalam kategori

jelek sebanyak 16 soal dan yang masuk kategori jelek sekali

sebanyak 4 soal.

Berdasarkan hasil instrumen penelitian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa soal yang valid ada delapan soal yaitu nomor 9,

10, 13, 16, 17, 18, 20, 27 dengan reliabilitas tes 0,77 yang masuk

kategori tinggi dengan tingkat kesukaran nomor 9 = Sukar, 10 =

Sedang, 13 = Sangat Sukar, 16 = Sangat Sukar, 17 = Sukar, 18 =

Sukar, 20 = Sangat Sukar, 27 = Sangat Sukar. Dan daya

pembedanya adalah nomor 9 = 77,78/Baik Sekali, 10 = 88,89/Baik

Sekali, 13 = 44,44/Baik, 16 = 55,56/Baik, 17 = 66,67/Baik, 18 =

77,78/Baik Sekali, 20 = 22,22, 27 = 33,33/Cukup.

Page 71: muhammad rizky - 1111015000098

54

Tabel 4.4

Kesimpulan Instrumen Penelitian

Nomor

soal yang

Valid

Validitas Reliabilitas Tingkat

Kesukaran

Daya

Beda

9

10

13

16

17

18

20

27

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Sangat Signifikan

Signifikan

Sangat Signifikan

0,77

Sukar

Sedang

Sangat Sukar

Sangat Sukar

Sukar

Sukar

Sangat Sukar

Sangat Sukar

77,78

88,89

44,44

55,56

66,67

77,78

22,22

33,33

B. Hasil Belajar Siswa

Hasil nilai pretest dan postest kelas kontrol dan eksperimen dengan

banyak soal yang dikasih sebanyak 8 butir soal, maka nilainya sebagai

berikut :

1. Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Dari hasil pretest kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi

adalah 75 dan nilai terendah adalah 25 dengan nilai rata-rata 50,89

median 50,00 modus 50,0 dan standar deviasi 14,4. Sedangkan dari

kelompok pretest eksperimen diperoleh nilai tertinggi adalah 75

dan nilai terendah adalah 25, dengan nilai rata-rata 51,33, median

50,00 modus 50,0 dan standar deviasi 14.5.

Page 72: muhammad rizky - 1111015000098

55

Tabel 4.5

Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Keterangan:

Max : Nilai Tertinggi

Min : Nilai Terendah

Mean : Rerata

Me : Median (Nilai Tengah)

Mo : Modus (Nilai yang sering muncul)

SD : Standar Deviasi

2. Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Dari hasil posttest kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi

adalah 100 dan nilai terendah adalah 50 dengan nilai rata-rata 75,8,

median 76,16 modus 75,1 dan standar deviasi 14,7. Sedangkan dari

kelompok posttest eksperimen diperoleh nilai tertinggi adalah 100

dan nilai terendah adalah 50, dengan nilai rata-rata 77,5, median

89,5 modus 86,5 dan standar deviasi 15,9.

Data Pretest

Kontrol Eksperimen

Max 75 75

Min 25 25

Mean 50,89 51,33

Me 50,00 50,00

Mo 50 50

SD 14,4 14,5

Page 73: muhammad rizky - 1111015000098

56

Tabel 4.6

Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen

K

e

K

Keterangan:

Max : Nilai Tertinggi

Min : Nilai Terendah

Mean : Rerata

Me : Median (Nilai Tengah)

Mo : Modus (Nilai yang sering muncul)

SD : Standar Deviasi

3. Hasil Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol

Berikut adalah hasil nilai rekapitulasi dari pretest hingga

posttest untuk kelas kontrol:

Tabel 4.7

Rekapitulasi Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol

No Nama Nilai

Pretest Postest

1 Aditiya Eka M 62,5 87,5

2 Alfredo Agustinus 25 37,5

3 Anisa Yustika Dewi 50 62,5

4 Apriyanti F.P 62,5 87,5

Data Postest

Kontrol Eksperimen

Max 100 100

Min 37,5 50

Mean 71,8 77,6

Me 75,00 81,25

Mo 75 87,5

SD 17,8 15,7

Page 74: muhammad rizky - 1111015000098

57

5 Ariq Rizki 37,5 50

6 Bella Kusmia 75 87,5

7 Christin Samosir 37,5 50

8 Daffa Nabilah 62,5 87,5

9 Febian F.S 50 62,5

10 Hasan Nur Fauzi 50 75

11 Heni Puspa N 62,5 62,5

12 Heviona Prahhansya 50 75

13 Hidego Handaru 75 100

14 Izkhy Luthfi Sentana 25 62,5

15 Jovanka Rachel 50 75

16 Kinanti Febriana 50 75

17 Kurnia Yuningsih 50 50

18 Lia Agistina 62,5 75

19 M. Nurhansah 50 62,5

20 Nawwan Husein 75 100

21 Nasa Bhisma P 37,5 100

22 Putri Melati 62,5 75

23 Rafli Adhi Pratama 37,5 50

24 Rika Imelda Apridia 50 87,5

25 Siti Zuhriyah 50 87,5

26 Sabila Vira Utan 62,5 75

27 Syawindra Abi 37,5 75

28 Yudha Pramono 25 37,5

Bisa dilihat dari hasil rekapitulasi nilai kelas kontrol diatas

siswa yang mencapai nilai KKM berjumlah 17 orang siswa.

4. Hasil Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Berikut adalah hasil nilai rekapitulasi dari pretest hingga

postest untuk kelas eksperimen:

Page 75: muhammad rizky - 1111015000098

58

Tabel 4.8

Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

No Nama Nilai

Pretest Postest

1 Aldiansyah A 50 62,5

2 Annastasya R 50 87,5

3 Arfia Nurul 62,5 62,5

4 Aulia Pasya 37,5 50

5 Brigitta Kintan F 62,5 75

6 Cahyo Fikri 62,5 87,5

7 Devin Raditya 37,5 87,5

8 Denya Anna R 62,5 87,5

9 Dinari Achmad 50 62,5

10 Dwi Rachmawati 75 100

11 Ega Aulia Safira 37,5 75

12 Erika Fardila 75 100

13 Fitrina Cahyani 62,5 75

14 Indah P 50 87,5

15 Indra Saputra 37,5 50

16 Januar Farhan Aulia 25 62,5

17 M. Rosy Aldino 62,5 75

18 M. Fajar A 37,5 87,5

19 Nabila Syifa 75 87,5

20 Ni Luh Ariel 50 75

21 Nur Afni 75 100

22 Putri Malahati H 50 87,5

23 Putti 50 87,5

24 Rendi L A 37,5 50

25 Romi Ramadhan 25 87,5

26 Siti Fitriyani 50 62,5

27 TB.M Fabiansyah 37,5 62,5

28 Vika Dwi Anjani 50 100

Bisa dilihat dari hasil rekapitulasi nilai kelas eksperimen

diatas siswa yang mencapai nilai KKM berjumlah 19 orang siswa.

Page 76: muhammad rizky - 1111015000098

59

5. Grafik Hasil Perkembangan Nilai Pretest dan Nilai Postest

Dari hasil pengolahan data yang diperoleh bisa dilihat hasil

dari rekapitulasi hasil nilai pretest dan nilai postest kelas kontrol

dan eksperimen maka bisa dilihat dari grafik berikut :

Grafik 4.1

Grafik Line Nilai Perkembangan Pretest dan Postest

Keterangan:

- Angka yang ke atas adalah nilai siswa

- Angka yang ke samping adalah jumlah siswa

Page 77: muhammad rizky - 1111015000098

60

Grafik 4.2

Grafik Batang Nilai Perkembangan Pretest dan Posttest

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pretest Posttest

Kontrol

Eksperimen

Keterangan:

- Angka yang naik ke atas adalah nilai siswa

Dapat dilihat dari grafik diatas bahwa ada peningkatan

untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen yang sangat signifikan.

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sampel data

yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Dalam menguji

normalitas menggunakan Liliefors dengan taraf signifikansi a =

0.05. Kriteria dalam penerimaan untuk suatu data berdistribusi

normal atau tidak menggunakan rumus sebagai berikut :

Page 78: muhammad rizky - 1111015000098

61

Jika Lhitung ≤ Ltabel, Ha diterima maka sampel berdistribusi

normal

Jika Lhitung ≥ Ltabel, H0 ditolak maka sampel tidak

berdistribusi normal.

a. Uji Normalitas Kelas Kontrol

Pada hasil perhitungan uji normalitas yang dilakukan

dikelas kontrol diperoleh hasil seperti berikut :

Tabel 4.9

Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

N Hasil Lhitung Ltabel Kesimpulan

28 Pretest 0,156

0,167 Berdistribusi Normal

Potstest 0,336

Berdistribusi tidak

Normal

Pada tabel diatas menunjukkan hasil pretest 0,156 dan hasil

postest 0,336 dengan N (Jumlah Responden) 28 siswa dengan

taraf signifikansi a = 0,05 maka Ltabel = 0,167. Hal ini

menunjukkan untuk kelas pretest Lhitung < Ltabel sehingga H0

diterima dan sampel berdistribusi normal. Sedangkan untuk

kelas posttest Lhitung > Ltabel sehingga H0 ditolak dan sampel

berdistribusi tidak normal.

b. Uji Normalitas Kelas Eksperimen

Pada hasil perhitungan uji normalitas yang dilakukan

dikelas kontrol diperoleh hasil seperti berikut:

Page 79: muhammad rizky - 1111015000098

62

Tabel 4.10

Uji Normalitas pretest dan posttest Kelas Eksperimen

N Hasil Lhitung Ltabel Kesimpulan

28 Pretest 0,142

0,167 Berdistribusi Normal

Postest 0,367

Berdistribusi tidak

Normal

Pada tabel diatas menunjukkan hasil pretest 0,142 dan hasil

postest 0,367 dengan N (Jumlah Responden) 28 siswa dengan

taraf signifikansi a = 0,05 maka Ltabel = 0,167. Hal ini

menunjukkan untuk kelas pretest Lhitung < Ltabel sehingga H0

diterima dan sampel berdistribusi normal. Sedangkan untuk

kelas posttest Lhitung > Ltabel sehingga H0 ditolak dan sampel

berdistribusi tidak normal.

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas menggunakan uji fisher pada taraf

signifikansi 5 % (a = 0,05 ). Kriteria nya pun bisa dilihat sebagai

berikut :

Jika Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima dan kedua sampel homogen

Jika Fhitung>Ftabel, maka H0 ditolak dan kedua sampel tidak homogen

a. Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Hasil untuk pengujian homogenitas untuk kelas pretest

kontrol dan eksperimen bisa dilihat pada tabel berikut :

Page 80: muhammad rizky - 1111015000098

63

Tabel 4.11

Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen

A Fhitung Ftabel N Kesimpulan

0,05 1,02 1,90 28

H0

Diterima

Hasil penelitian uji homogenitas pretest untuk kelas kontrol

dan eksperimen diperoleh Fhitung sebesar 1,02 dan Ftabel

sebesar 1,90 ini artinya Fhitung < Ftabel. Dengan taraf signifikansi

a = 0,05 (5%) H0 diterima. Dan dapat disimpulkan bahwa

kedua data diatas berdistribusi homogen.

b. Uji Homogenitas Postttest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Hasil untuk pengujian homogenitas untuk kelas posttest

kontrol dan eksperimen bisa dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.12

Uji Homogenitas Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen

Hasil penelitian uji homogenitas posttest untuk kelas

kontrol dan eksperimen diperoleh Fhitung sebesar 1,29 dan

Ftabel sebesar 1,90 ini artinya Fhitung < Ftabel. Dengan taraf

signifikansi a = 0,05 (5%) H0 diterima. Dan dapat disimpulkan

bahwa kedua data diatas berdistribusi homogen.

A Fhitung Ftabel N Kesimpulan

0,05 0,77 1,90 28 H0 Diterima

Page 81: muhammad rizky - 1111015000098

64

3. Uji Hipotesis

Pengujian selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Karena

ada kelompok data yang berdistribusi tidak normal, maka dari itu

digunakan uji “t” untuk data yang berdistribusi normal dan uji non

parametrik yaitu dengan Uji Mann-Whitney (Uji “U”) untuk

menguji data yang berdistribusi tidak normal. untuk kriteria

pengujian hipotesis dengan menggunakan uji “t” Dengan taraf

signifikansi a = 0,05 bisa dilihat sebagai berikut :

Jika thitung < ttabel maka H0 diterima

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak

Diketahui data yang berdistribusi normal adalah data

kelompok pretest kelas kontrol dan eksperimen. Setelah dilakukan

pengujian hipotesis menggunakan uji “t” maka diperoleh data

sebagai berikut:

Tabel 4.13

Uji Hipotesis Pretest Kontrol dan Eksperimen Melalui Uji t

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

Nilai Equal variances assumed

,059

,809

,115 54 ,909 ,4464 3,8719 -7,3163

8,2091

Equal variances not assumed

,115 53,993 ,909 ,4464 3,8719 -7,3163

8,2092

Page 82: muhammad rizky - 1111015000098

65

Pada hasil untuk perhitungan uji “t” pretest untuk kelas

kontrol dan eksperimen diperoleh hasil nilainya Sig (2-tailed)

(0,909) yang berarti lebih besar dari a (0,05) yang artinya Sig (2-

tailed) (0,909) > a (0,05) atau sama dengan thitung < ttabel yang

berarti H0 diterima. Berarti tidak ada pengaruh terhadap nilai tes.

Selanjutnya perhitungan untuk kelompok posttest kelas

kontrol dan eksperimen. Karena kelompok datanya berdistribusi

tidak normal, maka dari itu digunakan uji non parametrik yaitu

dengan Uji Mann-Whitney (Uji “U”) dengan taraf signifikansi a =

0,05 dan kriterianya sebagai berikut:

Tolak H0 jika statistik U ≤ Ukritis

terima H0 jika U > Ukritis

Diketahui data yang berdistribusi tidak normal adalah

kelompok data posttest kontrol dan eksperimen. Setelah dilakukan

uji non-parametrik Uji Mann-Whitney (Uji “U”) maka diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.14

Uji Hipotesis Nilai Posttest Kontrol dan Eksperimen Melalui

Uji Mann-Whitney

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 320,000

Wilcoxon W 726,000

Z -1,209

Asymp. Sig. (2-tailed) ,227

a. Grouping Variable: Metode

Page 83: muhammad rizky - 1111015000098

66

Hasil perhitungan untuk nilai posttest ternyata didapat

sebesar 0,227 yang artinya Sig.(2-tailed) (0,227) > a (0,05) atau

sama dengan U > Ukritis yang berarti H0 diterima. Berarti tidak ada

perbedaan setelah menggunakan model pembelajaran discovery

learning dengan pembelajaran tradisional.

D. Hasil Observasi

Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan

belajar-mengajar selama pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning, guru mata

pelajaran sosiologi berperan sebagai obsever/pengamat selama proses

pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan berpacuh dari lembar

observasi yang telah dibuat. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran

peneliti mendiskusikan terlebih dahulu tentang proses pembelajaran

yang nanti akan dilaksanakan bagaimana caranya agar proses

pembelajaran tersebut akan berjalan dengan baik. Dan observasi hanya

dilakukan pada kelas eksperimen saja.

Berdasarkan hasil pengamatan yang obsever lakukan maka dapat

dilihat hasilnya sebagai berikut:

Pada awal kegiatan yaitu tahap persiapan berjalan dengan baik,

kemudian pada tahap penyajian informasi dan situasi pembelajaran

lumayan berjalan dengan lancar walau masih ada beberapa kendala

yang dihadapi dari siswa yang masih malas, siswa yang kurang aktif

dan siswa yang bercanda, tapi secara keseluruhan bisa berjalan dengan

lumayan baik. Kegiatan penutup pun berjalan dengan baik.

E. Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung teradap guru mata pelajaran

sosiologi bapak sururudin, S.Pd dan siswi bernama Dwi Rahmawati

siswi kelas X IIS 2. Wawancara dilakukan masing-masing dua kali

Page 84: muhammad rizky - 1111015000098

67

dengan narasumber yang sama yaitu pra penelitian dan pasca penelitian

dari hasil yang didapat dari wawancara pra penelitian yang dilakukan

kepada guru terkait persiapan hasil belajar dan model pembelajaran

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sosiologi siswa selama ini

ternyata masih ada beberapa siswa yang nilainya masih dibawa KKM

dan proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini hanya biasa saja

yaitu diskusi kelompok dan presentasi. Lalu kemudian dari hasil

wawancara pra penelitian kepada salah satu siswi terkait hasil belajar

dan model pembelajaran dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya

cukup dan model pembelajaran yang dilaksanakan membuat dia

senang-senang saja namun terkadang membuat dia bosan. Itu hasil

wawancara sebelum melakukan penelitian.

Dan kemudian wawancara setelah dilakukannya penelitian atau

pasca penelitian yang dilakukan kepada guru terkait model

pembelajaran yang telah dilaksanakan dan hasil belajar dapat

disimpulkan bahwa model discovery learning sangat bagus sekali

karena menuntut anak untuk belajar secara aktif dan mandiri dan hasil

belajarnya pun lumayan meningkat walau tidak terlalu signifikan.

F. Pembahasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan ternyata setelah diperlakukannya model

pembelajaran discovery learning hasilnya tidak berpengaruh pada hasil

belajar siswa, ini dibuktikan dengan hasil nilai akhir posttest yang

dimana nilai tersebut perbedaan nilai kelas kontrol dan kelas

eksperimen tidak terlalu jauh, peneliti pun amat merasakan tidak

sempurnanya proses pembelajaran yang dilakukan pada saat penelitian,

menurut peneliti ada beberapa faktor yang membuat penelitian ini tidak

berpengaruh diantaranya yang pertama, kurang tegasnya peneliti yang

pada saat itu bertindak sebagai guru pada saat penelitian, sehingga

banyak siswa yang tidak mendengarkan pada saat peneliti memberikan

instruksi. Yang kedua, ketidaksiapan siswa pada saat belajar

Page 85: muhammad rizky - 1111015000098

68

menggunakan model pembelajaran discovery learning, ini dibuktikan

dengan banyaknya siswa yang kebingungan dengan cara belajar

discovery learning dan banyak siswa yang tidak peduli pada

kelompoknya pada saat proses pembelajaran berlangsung. Yang ketiga

adalah tes pretest dan posstest hanya menggunakan 8 soal pilihan

ganda, kesalahan peneliti pada saat uji validitas adalah ketika hasil uji

validitasnya terbukti yang valid 8 soal, peneliti tidak mencoba

mengulang kembali uji validitas tersebut. Sehingga tes pretest dan

posttest siswa pada saat itu hanya menggunakan 8 soal, yang menurut

peneliti kurang bisa mengukur kemampuan siswa pada hasil belajar

sosiologi.

Pada tahap analisis, berdasarkan hasil koreksi nilai didapat nilai

rata-rata pretest untuk kelas kontrol sebesar 50,89 dan kelas eksperimen

sebesar 51,33. Ini menandakan masih lemah nya tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang di ajarkan yaitu sosialisasi. Bisa di lihat dari

nilai rata-ratanya hasil pemahamannya pun tidak begitu jauh.

Untuk nilai postest didapat nilai rata-rata dikelas kontrol sebesar

71,8 dan untuk dikelas eksperimen 77,6 dari hasil nilai rata-rata yang

didapat, dapat disimpulkan ada peningkatan dari nilai pretest ke nilai

posstest namun bisa dilihat bedanya nilai posstest eksperimen dan

kontrol tidak begitu jauh.

Pada saat uji hipotesis uji “t” pretest diperoleh thitung = < ttabel maka

H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada pengaruh

penerapan discovery learning terhadap hasil belajar sosiologi. Dan pada

saat pengujian hipotesis untuk postest karena berdistribusi tidak normal,

digunakan uji non parametrik yaitu dengan Uji Mann-Whitney (Uji

“U”) dan diperoleh hasil U > Ukritis yang berarti H0 diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan tidak ada perbedaan dan pengaruh

penerapan discovery learning terhadap hasil belajar sosiologi.

Dalam pembelajaran sosiologi menggunakan metode discovery

learning melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan para peserta

Page 86: muhammad rizky - 1111015000098

69

didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis

sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan

keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.

Metode discovery diartikan sebagai prosedur mengajar yang

mementingkan pengajaran perseorang, memanipulasi objek sebelum

sampai pada generalisasi. Dengan teknik ini siswa dibiarkan

menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya

membimbing dan memberikan intruksi. Sehingga pembelajaran

melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat,

dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak

dapat belajar sendiri.

Namun ada beberapa kelemahan menggunakan metode discovery

learning yaitu Metode ini berdasarkan asumsi bahwa ada kesiapan

pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami

kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara

konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan

menimbulkan frustasi. Di pihak lain justru menyebabkan akan

timbulnya kegiatan diskusi. Metode ini tidak efisien untuk mengajar

jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama

untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah

lainnya. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat

buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan

cara-cara belajar yang lama. Pengajaran discovery lebih cocok untuk

mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek

konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat

perhatian. Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas

untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa. Tidak

menyediakan kesempatan-kesempatan bagi berfikir yang akan

Page 87: muhammad rizky - 1111015000098

70

ditemukan oleh siswa telah dipilih lebih dahulu oleh guru, dan proses

penemuannya adalah dengan bimbingan guru.1

Pada tahap kesimpulan, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran menggunakan discovery learning bisa membuat siswa

bisa lebih aktif didalam pembelajaran, siswa mendapatkan suatu

pengalaman baru dalam belajar. Melihat beberapa kelemahan diatas

bisa disimpulkan peneliti merasakan beberapa kelemahan-kelemahan

diatas, sehingga hasil belajarnya tidak maksimal sehingga tidak

memberi pengaruh lebih terhadap pembelajaran menggunakan metode

biasa, namun peneliti sangat merasakan sekali perbedaan didalam

aktivitas pembelajarannya, metode yang menggunakan discovery

learning yang lebih membuat siswa lebih aktif didalam pembelajaran

dibandingkan metode tradisional.

G. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti begitu menyadari banyak sekali

kekurangan dalam penerapan discovery learning didalam proses

belajar-mengajarnya. Peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin

didalam melakukan penelitian ini namun banyak suatu hambatan yang

tidak pernah diduga-duga datang didalam proses pembelajarannya.

Sehingga peneliti memiliki beberapa keterbatasan penelitian sebagai

berikut:

1. Penelitian hanya pada ruang lingkup pembahasan sosialisasi

sehingga tidak dapat meluas lagi.

2. Ada disatu kelas dimana ketika proses pembelajaran ingin dimulai

kabel proyektor tidak berfungsi, sehingga peneliti harus mengganti

dan meminjam dikelas lain dan membuat waktu terbuang cukup

banyak.

1 Oemar Hamalik. Media Pendidikan, (Bandung: Alumni, 1986) h. 122.

Page 88: muhammad rizky - 1111015000098

71

3. Pembelajaran menjadi kurang maksimal karena waktu yang kurang

akibat kerusakan kabel proyektor yang sehingga membuat waktu

terbuang cukup banyak.

4. Sulitnya mengkondisikan kelas karena penelliti bukan guru asli

sekolah.

5. Terkadang ada saja siswa yang tidak memperhatikan pembelajaran

dan cuek terhadap kelompoknya.

6. Terkadang ada siswa yang menjelaskan teorinya kurang tepat dengan

tema pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

7. Ada beberapa siswa yang kurang disiplin dalam proses

pembelajaran. Seperti di pembelajaran pertama dia hadir, namun di

pembelajaran kedua dia tidak hadir.

Page 89: muhammad rizky - 1111015000098

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian

pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar

sosiologi siswa di kelas X SMA Negeri 29 Jakarta, diperoleh nilai rata-rata

hasil belajar sosiologi kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas

kontrol. Dengan nilai rata-rata 77,63 untuk kelas eksperimen dan 71,8

untuk kelas kontrol. Dan kemudian hasil uji hipotesis diperoleh nilai

sebesar 0,227 yang artinya Sig.(2-tailed) (0,227) > a (0,05) atau sama

dengan U > Ukritis yang berarti H0 diterima. yang berarti tidak ada

pengaruh yang didapat dari hasil belajar sosiologi siswa dengan

menggunakan metode discovery learning. Namun walaupun tidak ada

pengaruh tapi bisa dilihat dari nilai rata-ratanya kelas eksperimen lebih

unggul dan juga pembelajaran menggunakan discovery learning bisa

membuat siswa bisa lebih aktif didalam pembelajaran, siswa mendapatkan

suatu pengalaman baru dalam belajar.

B. Saran

Berdasarkan dari apa yang peneliti dapatkan dan rasakan pada saat

melakukan penelitian terdapat beberapa saran diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk sekolah agar memperhatikan alat-alat media yang dipakai dalam

pembelajaran jangan sampai ada alat-alat media yang tidak berfungsi

dengan baik.

2. Untuk para guru yang ingin menggunakan model pembelajaran

discovery learning, agar senantiasa selalu mempersiapkan materi

dengan matang dan sumber belajarnya, agar ketika didalam praktiknya

tidak terjadi kekeliruhan yang dialami guru maupun siswa.

Page 90: muhammad rizky - 1111015000098

73

3. Siswa harus lebih teliti lagi didalam mencari informasi terkait materi

yang sedang diajarkan, agar bisa tepat dan sesuai dengan tema

pembelajaran yang sedang dilaksanakan.

4. Lebih disiplin lagi untuk kehadiran siswa dalam proses pembelajaran,

agar siswa tidak ketinggalan pelajaran dan siswa bisa mengerti dan

memahami setiap tahap demi tahap dalam pembelajaran.

5. Untuk peneliti lain yang ingin meneliti tentang model discovery

learning, disarankan untuk bisa mengkaji lebih dalam lagi tentang

discovery learning sebelum melakukan sebuah penelitian.

6. Untuk peneliti lain disarankan untuk menguji validitas hingga sampai

hasil yang ideal.

7. Untuk peneliti lain disarankan untuk mengambil sampel maksimal dari

subyek yang ada ketika ingin meneliti tentang model discovery

learning.

Page 91: muhammad rizky - 1111015000098

74

DAFTAR PUSTAKA

Al-Fandi, Haryanto. Desain Pembelajaran yang Demokratis & Humanis.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

A.M., Sadirman. Interaksi & Motivasi: Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Press, 2012.

Abi Muda, 14 Manfaat Sosiologi dalam Kehidupan dan Bermasyarakat, dari

http://www.abimuda.com/2015/08/14-manfaat-sosiologi-html. Di akses

pada 19 agustus 2014.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara,

2007

-----. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Elly M.Setiadi & Usman Kolip. Pengantar Sosiologi, Pemahaman Fakta dan

Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta:

Kencana, 2011.

Ferdinandus, ”Ini Delapan Masalah dalam Implementasi Kurikulum 2013”, dari

http://news.metrotvnews.com/read/2014/10/19/307023/ini-delapan-

masalah-dalam-implementasi-kurikulum-2013-html. Di akses pada 19

Oktober 2014

Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep dan Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika

Aditama, 2009.

Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: Alumni, 1986.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga, 2009.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam

Pembelajaran“ dalam diklat guru dalam rangka implementasi kurikulum

2013; konsep pendekatan scientific, Bandung, 2013.

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Page 92: muhammad rizky - 1111015000098

75

Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:

Bumi Aksara, 2013.

Nasih, Ahmad Munjir dan Lilik Nur Kholidah. Metode dan Teknik Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65

tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A

Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum.

Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009

Reni Sintawati, Implementasi pendekatan Saintifik Model Discovery Learning

dalam Pembelajaran dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

SMA Negeri 1 Jetis Bantul, Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2014.

Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis. Jakarta: Kencana Prenanda

Media Group, 2007.

Rusyan, A. Tabrani, dkk. Pendekatan dalam Proses Belajar-mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1994.

Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2010.

S. Susanto, Phil. Astrid. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung:

Binacipta, 1992.

Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta, 2012.

-----. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2011.

Sanjaya, Wina Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2013.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2009.

-----. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007.

Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial, Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.

Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Page 93: muhammad rizky - 1111015000098

76

Suroto. Pembelajaran Matematika Model Kooperatif Tipe Jigsaw pada Materi

Prisma dan Limas Kelas VIII. Journal of Primary Education, 1, 2012.

Syaifurahman & Tri Ujiati. Manajemen dalam Pembelajaran. Jakarta: PT. Indeks,

2013.

Trihendradi, Cornelius. Langkah Mudah Memecahkan Kasus Statistik:

Desskriptif, Parametrik, dan Non-Parametrik dengan SPSS 12.

Yogyakarta: ANDI, 2004.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan,

dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Kencana, 2009.

-----. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007.

-----. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana, 2010.

Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:

Rineka Cipta, 2008.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, sosiologi, dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Sosiologi. Di akses pada 6 Desember 2015.

Page 94: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 1

PFOFIL SEKOLAH

1. Sejarah SMA Negeri 29 Jakarta

Pada awal bulan September 1966, atas prakarsa Bapak Camat Kebayoran

Lama yang pada saat itu dijabat oleh M.T. Koesnadi, merasa tergugah serta

terpanggil untuk mendirikan dan merintis sebuah lembaga pendidikan tingkat

atas yang berada di wilayah Kebayoran Lama, yang pada saat itu belum ada

sekolah setingkat SLTA. Sehingga dengan adanya sekolah ini akan

mempermudah bagi siswa SLTP untuk melanjutkan ke jenjang SLTA tanpa

mengeluarkan biaya tinggi dan jauh dari domisili tempat tinggalnya. Setelah

melalui beberapa kali proses konsultasi dengan para tokoh pendidik dan ulama

serta bekerja sama dengan SMA VI Bulungan Jakarta Selatan, maka akhirnya

pada tanggal 5 Januari 1967 berhasil didirikan SMA VI Filial di Kebayoran

Lama yang dipimpin oleh Drs. Sunardi dengan menempati gedung bekas SD

Sie Ming Wie di Jalan Kebayoran Lama. Pada saat kunjungan kerja Bapak

Gubernur DKI Ali Sadikin ke Kebayoran Lama, beliau sangat memperhatikan

akan kesulitan tidak adanya sekolah setingkat SLTA di wilayah Kebayoran

Lama. Kemudian beliau menginstruksikan kepada bawahannya untuk segera

membongkar gedung SD tersebut diperuntukan SLTP dan SLTA untuk

sementara waktu, disusul instruksi segera membangun gedung baru baru bagi

SMA VI Filial pada sebidang tanah seluas 3800m2 dekat Komplek Polri di

Jalan Kramat No. 6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Pada tahun 1973, SMA VI Filial yang merupakan cabang dari SMA VI

Bulungan, akhirnya tepat pada bulan Juni 1973 melepaskan diri dari induknya

dan statusnya menjadi SMA 29 Jakarta. Seirama dengan bergulirnya waktu,

pada tahun 1989 di bawah pimpinan R.M. Radjagoekgoek dilakukan

Page 95: muhammad rizky - 1111015000098

pembangunan gedung baru yang terdiri dari dua lantai, sebanyak 16 ruang

belajar dengan masa penyelesaian gedung selama satu tahun dengan Tipe B.

Awal tahun 1994 dibawah pimpinan Drs. Sutan Achirudin Djamin, berhasil

menambah tiga ruang bangunan yang diperuntukan laboratorium kimia,

laboratorium fisika, dan gudang penyimpanan barang serta satu bangunan

musholla SMA Negeri 29 Jakarta. Pada saat Kepala SMA Negeri 29 Jakarta

dijabat oleh Bapak Drs. Syahrial Gazali, M.Pd., yang menggantikan Bapak

Drs. Sutan Achirudin Djamin sejak tahun 1997. Di bawah pimpinannya, gigih

berbenah diri terhadap situasi dan kondisi sekolah, selalu diadakan

penyempurnaan dan perbaikan sarana gedung, sarana KBM, keindahan kebun

dan pemagaran sekolah serta pengaspalan lapangan upacara / lapangan

olahraga. Hal ini semata-mata dilakukan untuk meningkatkan mutu dan

kualitas sekolah agar dapat menjadikan SMA Negeri 29 Jakarta sejajar dengan

SMA unggulan di DKI Jakarta.

PROFIL SEKOLAH

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Tahun Operasional : 1973

Status tanah : Milik Pemerintah Prov. DKI Jakarta

Perubahan : 2012/2013

Alamat : Jl. Kramat Raya No 6, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Telepon/Fax : 021-7395831

2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 29 Jakarta

VISI:

Mewujudkan Institusi Pendidikan Berkualitas Berlandaskan Keimanan dan

Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang Unggul dalam IPTEK,

Berprestasi Tinggi, dan Siap berkompetisi dalam Era Globalisasi ”.

Page 96: muhammad rizky - 1111015000098

MISI:

1. Meningkatkan keselarasan kemampuan intelektual, emosional dan spiritual

untuk mewujudkan situasi yang kondusif terhadap terwujudnya tujuan

pendidikan nasional.

2. Menyelenggarakan ibadah keagamaan dalam meningkatkan ketaqwaan

guna membentuk anak didik yang bermartabat.

3. Disiplin dalam bertindak

4. Meningkatkan kemampuan IPTEK di lingkungan sekolah.

5. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing.

6. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

7. Melestarikan 5 S (salam, sapa, senyum, sopan dan santun) dan 7K

(keamanan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, kenyamanan dan

kerindangan).

8. Menghasilkan lulusan yang berakhlak dan berilmu.

TUJUAN:

1. Melaksanakan Kurikulum 2013

2. Tingkat pemahaman keagamaan siswa 95 %

3. Tingkat partisipasi dalam kegiatan ibadah keagamaan 95 %

4. Tingkat pelanggaran kedisiplinan siswa 0 %

5. Prosentasi kehadiran guru dan karyawan 100 %

6. Prosentasi Daya Serap Siswa 85 %

7. Rata – rata perolehan skor NUAN 80 %

8. Prosentasi siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri 73%

9. Sistem Administrasi Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

10. Kemampuan bahasa Inggris lisan baik siswa, guru maupun karyawan

11. Team kesenian dapat tampil ditingkat propinsi

12. Kegiatan olah raga memperoleh prestasi tingkat nasional

Page 97: muhammad rizky - 1111015000098

13. Prestasi lomba mata pelajaran tingkat propinsi dan nasional

14. Prestasi kebersihan tingkat propinsi

15. Kepribadian dan budi pekerti luhur dengan memasyarakatkan 5 S :

Senyum – Sapa – Salam – Sopan – Santun.

3. Guru dan Tenaga Kependidikan

NO NAMA L/P JABATAN MULAI BERTUGAS PEND. TERAKHIR

SMAN 29 Jakarta STRATA

1 Dra. Carol P Ka.Sekolah 2015 S1

2 Drs.

Sugiatno L

Wa.Ka.Sek

Kurikulum/Gu

ru Sosiologi

1987 S1

3 Supadiyono,

S.Pd P

Wa.Ka

Kesiswaan/Gu

ru Matematika

1997 S1

4 Dra. H. Sri

Sumaryani L

Guru

Matematika 1980 S 1

5 Dra. Hj.

Latifah, MA L

Guru Pend.

Agama Islam 1993 S2

6 Drs. H.

Rahmat L

Guru Pend.

Agama Islam 1982 S1

7 Agus Nur

Cahyadi,

S.Pd

P Guru Sejarah 2004 S1

8 Sururudin,

S.Pd L

Guru

Sejarah/Sosiol

ogi

2004 S1

9 Wijiatun,

S.Pd P Guru Sejarah 1991 S1

10 Lina

Danawati,

S.Pd

P Guru Bhs.

Indonesia 2014 S1

11 Merlita

Paruri

Rahayu,

S.Pd

P Guru Bhs.

Indonesia 2009 S1

12 Syahrir,

S.Pd L Guru Bhs.

Indonesia/PK2013 S1

Page 98: muhammad rizky - 1111015000098

N

13 Marapi

Amboko,

S.Pd

L Guru Bhs.

Indonesia 2009 S1

14 Dra. Sri

Widayati P

Guru Bhs.

Indonesia 1997 S1

15 Dra.

Ratnawati P

Guru Bhs.

Inggris 1998 S1

16 Bisowarno,

S.Pd L

Guru Bhs.

Inggris 2007 S1

17 Dra. D.

Radjagukgu

k

P Guru Bhs.

Inggris 1990 S1

18 Faizah, S.Pd P

Guru Bhs.

Jepang 2007 S1

19 Meli

Melgawati,

S.Pd

P Guru Bhs.

Jepang 2005 S1

20 Dra. Hj.

Artika

Damayanti,

MM

P Guru Biologi 1987 S1

21 Susi

Kristanti,

S.Pd

P Guru Biologi 1985 S1

22 Rismawati

S.pd P Guru Biologi 2005 S1

23 Hj. Endang

L., S.Pd P Guru Kimia 2000 S1

24 Joko

Suryadi,

S.Pd

L Guru Kimia 2013 S1

25 Dra. H.

Sriyatun P Guru Kimia 2001 S1

26 Mudjiono,

S.Pd P

Guru

Kimia/Fisika/

Komputer

2002 S1

27 Nur Asiah,

S.Pd L Guru Fisika 1997 S1

28 Ita Yunita,

S.Pd P Guru Fisika 1998 S1

29 Hj. Miroah, L Guru Fisika 2000 S1

Page 99: muhammad rizky - 1111015000098

S.Pd

30

Dra. Ratih

Andayani P

Guru

Sosiologi/PK

N

1990 S1

31 Laili

Hadiati,

S.Pd

P Guru Geografi 1999 S1

32 Dra. Juliana

Rosa

Monding

P Guru Geografi 1997 SI

33 Dra. Hj.

Zulhafna P Guru Ekonomi 1981 S1

34 Rafiani,

S.Pd. P Guru Ekonomi 2008 S1

35 Yuni Tri

Retnani,

S.Pd P

Guru Ekonomi 2014 S1

36 Feryenti,

S.Pd L

Guru

Matematika 2014 S1

37 Rizka

Fitriani,

S.Pd

P Guru

Matematika 2006 S1

38 Dra. Hj. Ani

Mardiana P

Guru

Matematika 1992 S1

39 Drs. Agni

Karnadibrata P

Guru Pend.

Seni 2004 S1

40 Ifa Sarifah,

S.Kom P

Guru

Komputer 2006 S1

41 Hj. Afriyanti

Z. Sani, S.Pd P Guru BK 1985 S1

42 Drs.

Sukirman L Guru BK 2015 S1

43. Puguh

Sambodo

S.Pd

L Guru Seni

Rupa 2014 S1

44. Hendri

Mariko,

S.Pd

L Guru

Penjaskes 2014 S1

45. Dra. Hj.

Djamila,

M.Pd

P Guru

Penjaskes 2014 S2

46. Dra. Hj. Yuli P Guru 2008 S1

Page 100: muhammad rizky - 1111015000098

Heriyanti Penjaskes

47. Drs.

Otomozi

Jalakhu

L

Guru Pend.

Agama

Kristen

2014 S1

4. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 29 Jakarta

adalah sebagai berikut :

No. SARANA INDOOR Jumlah

Ruangan Tersedia

1. Ruang Kepala Sekolah 1 √

2. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 √

3. Ruang Guru 1 √

4. Ruang Kelas 21 √

5. Ruang Tata Usaha 1 √

6. Ruang Tamu 1 √

7. Ruang Aula 1 √

8. Laboratorium Biologi 1 √

9. Laboratorium Fisika 1 √

10. Laboratorium Kimia 1 √

11. Laboratorium Komputer 1 √

12. Laboratorium Bahasa 1 √

13. Ruang Bimbingan dan Konseling 1 √

14. Ruang UKS 1 √

15. Gudang 1 √

16. Toilet 9 √

Page 101: muhammad rizky - 1111015000098

5. Ekstrakulikuler

Berikut daftar kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMAN 29 Jakarta :

No. SARANA OUTDOOR Tersedia

1. Lapangan Basket √

2. Lapangan Bola √

3. Kantin √

4. Musholah √

NO KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KET**

1. ROHIS ü

2. ROKRIS ü

3. ECC ü

4. PMR ü

5. KIR ü

6. MARAWIS ü

7. VOCAL GROUP ü

8. AKUSTIK ü

9. BASKET PUTRI ü

10. BASKET PUTRA ü

11. FUTSAL ü

12. PRAMUKA ü

13. JURNALISTIK ü

14. FOTOGRAFI ü

15. KARATE ü

16. TAEKWONDO ü

17. PASKIBRA ü

18. CHEERS ü

19. TARI SAMAN ü

20. MODERN DANCE ü

21. TEATER ü

22. BRIDGE ü

Page 102: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 2

Lembar Observasi

Lingkungan/Latar Kelas dalam Proses Belajar Mengajar Sosiologi

Hari / Tanggal : Rabu, 29 April 2015

Kelas / Sekolah : X IIS 2/ SMA Negeri 29 Jakarta

Waktu : 09. 45 s/d Selesai

Nama Guru : Sururudin, S.Pd

NO URAIAN YA TIDAK

1.

Pengaturan meja dan kursi dapat diubah

sesuai kebutuhan yang diperlukan

ü

2. Pencahayaan ruangan kelas sesuai ü

3. Ventilasi Cukup ü

4. Kegaduhan di luar kelas ü

5.

Pengaturan meja dan kursi memudahkan

siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain

ü

6.

Siswa hanya berada dikursinya selama

proses belajar mengajar

ü

7. Posisi guru saat memberi materi dapat

berubah

ü

8. Penggunaan media pembelajaran dapat

meningkatkan ketertarikan dalam belajar

ü

9. Letak papan tulis dapat dilihat semua siswa ü

10. Proyektor dapat digunakan dengan baik ü

11. Siswa memiliki loker untuk menyimpan

perlengkapan sekolah

ü

12. Meja siswa memiliki tempat intuk

menyimpan buku dan alat tulis

ü

Page 103: muhammad rizky - 1111015000098

Obsever

Muhamad Rizky

Page 104: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 3

Lembar Observasi

Pengamatan Pembelajaran Sosiologi

SMA Negeri 29 Jakarta

Hari / Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015

Kelas / Sekolah : X IIS 2/ SMA Negeri 29 Jakarta

Waktu : 09. 45 s/d Selesai

Pertemuan ke : 1 (satu)

NO URAIAN YA TIDAK

Persiapan

1. Guru menyiapkan RPP ü

2. Guru menerangkan tujuan pembelajaran ü

3. Guru mengadakan pretest ü

Penyajian Informasi dan Situasi Pembelajaran

4. Guru mengadakan apersepsi ü

5. Guru menjelaskan tentang model

pembelajaran discovery learning

ü

6. Guru menerangkan manfaat materi

sosiologi dalam kehidupan sehari-hari

ü

7. Guru menerangkan materi sosiologi dengan

sistematis sesuai dengan RPP

ü

8. Guru menguasai bahan ajar ü

9. Guru meminta siswa agar aktif dalam

proses pembelajaran

ü

10. Guru memperhatikan siswa secara

menyeluruh

ü

11. Guru mengadakan diskusi ü

12. Guru menerangkan dengan suara jelas ü

13. Guru memberikan kesempatan untuk

bertanya

ü

14. Siswa diminta untuk mencari sumber ü

Page 105: muhammad rizky - 1111015000098

Obsever

Sururudin, S.Pd

sebanyak-banyaknya dari imternet dan

perpustakaan sekolah

15. Siswa diminta untuk menjelaskan apa yang

telah diperoleh dari internet dan

perpustakaan sekolah

ü

16. Guru mengklarifikasi tentang

penjelasan siswa

ü

17. Guru menilai dan mengembalikan hasil

diskusi siswa yang telah dikumpulkan

ü

18. Guru memberikan tugas PR individu ü

Penutup

19. Guru & siswa memberikan kesimpulan ü

20. Guru memberikan gambaran tentang materi

berikutnya

ü

21. Guru memberikan tugas hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang akan datang

ü

22. Guru & siswa menutup pembelajaran

dengan mengucap hamdalla

ü

Page 106: muhammad rizky - 1111015000098

Lembar Observasi

Pengamatan Pembelajaran Sosiologi

SMA Negeri 29 Jakarta

Hari / Tanggal : Rabu, 13 Mei 2015

Kelas / Sekolah : X IIS 2/ SMA Negeri 29 Jakarta

Waktu : 09. 45 s/d Selesai

Pertemuan ke : 2 (dua)

NO URAIAN YA TIDAK

Persiapan

1. Guru menyiapkan RPP ü

2. Guru menerangkan tujuan pembelajaran ü

3. Guru mengadakan postest ü

Penyajian Informasi dan Situasi Pembelajaran

4. Guru mengadakan apersepsi ü

5. Guru menjelaskan tentang model

pembelajaran discovery learning

ü

6. Guru menerangkan manfaat materi

sosiologi dalam kehidupan sehari-hari

ü

7. Guru menerangkan materi sosiologi dengan

sistematis sesuai dengan RPP

ü

8. Guru menguasai bahan ajar ü

9. Guru meminta siswa agar aktif dalam

proses pembelajaran

ü

10. Guru memperhatikan siswa secara

menyeluruh

ü

11. Guru mengadakan diskusi ü

12. Guru menerangkan dengan suara jelas ü

13. Guru memberikan kesempatan untuk

bertanya

ü

14. Siswa diminta untuk mencari sumber

sebanyak-banyaknya dari imternet dan

perpustakaan sekolah

ü

Page 107: muhammad rizky - 1111015000098

Obsever

Sururudin, S.Pd

15. Siswa diminta untuk menjelaskan apa yang

telah diperoleh dari internet dan

perpustakaan sekolah

ü

16. Guru mengklarifikasi tentang

penjelasan siswa

ü

17. Guru menilai dan mengembalikan hasil

diskusi siswa yang telah dikumpulkan

ü

18. Guru memberikan tugas PR individu ü

Penutup

19. Guru & siswa memberikan kesimpulan ü

20. Guru memberikan gambaran tentang materi

berikutnya

ü

21. Guru memberikan tugas hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang akan datang

ü

22. Guru & siswa menutup pembelajaran

dengan mengucap hamdalla

ü

Page 108: muhammad rizky - 1111015000098

Lembar Observasi

Pengamatan Pembelajaran Sosiologi

SMA Negeri 29 Jakarta

Hari / Tanggal : Rabu, 20 Mei 2015

Kelas / Sekolah : X IIS 2/ SMA Negeri 29 Jakarta

Waktu : 09. 45 s/d Selesai

Pertemuan ke : 3 (tiga)

NO URAIAN YA TIDAK

Persiapan

1. Guru menyiapkan RPP ü

2. Guru menerangkan tujuan pembelajaran ü

3. Guru mengadakan postest ü

Penyajian Informasi dan Situasi Pembelajaran

4. Guru mengadakan apersepsi ü

5. Guru menjelaskan tentang model

pembelajaran discovery learning

ü

6. Guru menerangkan manfaat materi

sosiologi dalam kehidupan sehari-hari

ü

7. Guru menerangkan materi sosiologi dengan

sistematis sesuai dengan RPP

ü

8. Guru menguasai bahan ajar ü

9. Guru meminta siswa agar aktif dalam

proses pembelajaran

ü

10. Guru memperhatikan siswa secara

menyeluruh

ü

11. Guru mengadakan diskusi ü

12. Guru menerangkan dengan suara jelas ü

13. Guru memberikan kesempatan untuk

bertanya

ü

14. Siswa diminta untuk mencari sumber

sebanyak-banyaknya dari imternet dan

perpustakaan sekolah

ü

Page 109: muhammad rizky - 1111015000098

Obsever

Sururudin, S.Pd

15. Siswa diminta untuk menjelaskan apa yang

telah diperoleh dari internet dan

perpustakaan sekolah

ü

16. Guru mengklarifikasi tentang

penjelasan siswa

ü

17. Guru menilai dan mengembalikan hasil

diskusi siswa yang telah dikumpulkan

ü

18. Guru memberikan tugas PR individu ü

Penutup

19. Guru & siswa memberikan kesimpulan ü

20. Guru memberikan gambaran tentang materi

berikutnya

ü

21. Guru memberikan tugas hal-hal yang

berkaitan dengan materi yang akan datang

ü

22. Guru & siswa menutup pembelajaran

dengan mengucap hamdalla

ü

Page 110: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 4

Lembar Observasi

Instrumen Penelitian Responden Siswa SMA Negeri 29 Jakarta

Hari / Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015

Kelas / Sekolah : X II 2/SMA Negeri 29 Jakarta

Waktu : 09.45 s/d Selesai

Pertemuan : 1 (Satu)

No URAIAN A B C D E KET

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru ü B

2. Siswa mencatat penjelasan guru ü C

3. Siswa antusias dan tertarik dengan

penjelasan guru

ü B

4. Siswa aktif bertanya ü B

5. Siswa diam, bertopang dagu, dan melamun ü C

6. Siswa tidak memahami penjelasan guru ü C

7. Siswa senang mengerjakan tugas ü C

8. Siswa terlihat bosan dengan penjelasan guru ü D

9. Siswa mengantuk saat guru menjelaskan

materi

ü D

10. Siswa bermalas-malasan mengerjakan

latihan

ü C

11. Siswa aktif bekerjasama menyelesaikan

tugas dalam berkelompok

ü B

Keterangan:

A = Semua

B = Sebagian Besar

C = Sebagian Kecil

D = Ada Beberapa

E = Tidak Ada

Page 111: muhammad rizky - 1111015000098

Obsever

Muhamad Rizky

Page 112: muhammad rizky - 1111015000098

Lembar Observasi

Instrumen Penelitian Responden Siswa SMA Negeri 29 Jakarta

Hari / Tanggal : Rabu, 13 Mei 2015

Kelas / Sekolah : X II 2/SMA Negeri 29 Jakarta

Waktu : 09.45 s/d Selesai

Pertemuan : 2 (Dua)

No URAIAN A B C D E KET

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru ü B

2. Siswa mencatat penjelasan guru ü C

3. Siswa antusias dan tertarik dengan

penjelasan guru

ü B

4. Siswa aktif bertanya ü C

5. Siswa diam, bertopang dagu, dan melamun ü D

6. Siswa tidak memahami penjelasan guru ü C

7. Siswa senang mengerjakan tugas ü C

8. Siswa terlihat bosan dengan penjelasan guru ü D

9. Siswa mengantuk saat guru menjelaskan

materi

ü D

10. Siswa bermalas-malasan mengerjakan

latihan

ü C

11. Siswa aktif bekerjasama menyelesaikan

tugas dalam berkelompok

ü B

Keterangan:

A = Semua

B = Sebagian Besar

C = Sebagian Kecil

D = Ada Beberapa

E = Tidak Ada

Page 113: muhammad rizky - 1111015000098

Obsever

Muhamad Rizky

Lembar Observasi

Page 114: muhammad rizky - 1111015000098

Instrumen Penelitian Responden Siswa SMA Negeri 29 Jakarta

Hari / Tanggal : Rabu, 20 Mei 2015

Kelas / Sekolah : X II 2/SMA Negeri 29 Jakarta

Waktu : 09.45 s/d Selesai

Pertemuan : 3 (Tiga)

No URAIAN A B C D E KET

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru ü B

2. Siswa mencatat penjelasan guru ü C

3. Siswa antusias dan tertarik dengan

penjelasan guru

ü C

4. Siswa aktif bertanya ü B

5. Siswa diam, bertopang dagu, dan melamun ü C

6. Siswa tidak memahami penjelasan guru ü B

7. Siswa senang mengerjakan tugas ü C

8. Siswa terlihat bosan dengan penjelasan guru ü C

9. Siswa mengantuk saat guru menjelaskan

materi

ü D

10. Siswa bermalas-malasan mengerjakan

latihan

ü C

11. Siswa aktif bekerjasama menyelesaikan

tugas dalam berkelompok

ü B

Keterangan:

A = Semua

B = Sebagian Besar

C = Sebagian Kecil

D = Ada Beberapa

E = Tidak Ada

Page 115: muhammad rizky - 1111015000098

Obsever

Muhamad Rizky

Page 116: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 5

KUTIPAN WAWANCARA

Tahap : Pra Penelitian

Hari/tanggal : 5 Mei 2015

Responden : Bapak Sururudin, S.Pd

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar sosiologi siswa dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan

pembelajaran sosiologi

Daftar Pertanyaan :

1. Apa yang bapak persiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran ?

2. Bagaimana dengan nilai hasil belajar siswa pada ulangan harian sebelumnya ?

3. Apa yang akan bapak lakukan apabila terdapat siswa yang nilainya tidak

mencapai KKM ?

4. Apakah bapak menerapkan program remedial pada siswa yang nilainya

dibawah KKM ?

5. Apakah siswa memperhatikan bapak saat menjelaskan materi pelajaran

sosiologi ?

6. Apabila siswa tidak memperhatikan penjelasan bapak, apa yang akan bapak

lakukan ?

7. Media pembelajaran apa saja yang disediakan sekolah untuk menunjang

pembelajaran sosiologi ?

8. Pembelajaran yang seperti apa yang biasa bapak gunakan dalam

pembelajaran sosiologi ?

Page 117: muhammad rizky - 1111015000098

KUTIPAN WAWANCARA

Tahap : Pasca Penelitian

Hari/tanggal : 22 Mei 2015

Responden : Bapak Sururudin, S.Pd

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran sosiologi

terhadap hasil belajar sosiologi

Daftar Pertanyaan :

1. Apakah menurut bapak, pembelajaran discovery learning ini cocok dalam

pembelajaran sosiologi ?

2. Menurut bapak, apakah kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dari

discovery learning ini?

3. solusi yang seperti apa yang cocok untuk mengatasi kekurangan dalam

penerapan pembelajaran discovery learning ?

4. Akankah ada kemungkinan anda menerapkan model pembelajaran discovery

learning ini di kelas yang anda ajarkan ?

5. Adakah kemajuan siswa setelah anda melakukan pengamatan ?

6. Berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam

hasil belajar sosiologi siswa setelah diterapkan model pembelajaran discovery

learning?

7. Dari pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat perhatian

siswa terhadap pelajaran ?

8. Menurut bapak, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa terkait dengan penggunaan pembelajaran discovery learning sebagai

model pembelajaran ?

Page 118: muhammad rizky - 1111015000098

KUTIPAN WAWANCARA

Tahap : Pra Penelitian

Hari/tanggal : 5 Mei 2015

Responden : Dwi Rahmawati

Kelas : .X IIS 2

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar sosiologi siswa dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan model

pembelajaran sosiologi

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran sosiologi di kelas ?

2. Apakah kamu merasa senang dengan pelajaran sosiologi ?

3. Bagaimana hasil belajar sosiologi kamu ?

4. Bagaimana pendapatmu tentang cara guru mengajar pelajaran sosiologi ?

5. Model pembelajaran apa yang sering digunakan guru sosiologi dalam

mengajar ?

Page 119: muhammad rizky - 1111015000098

KUTIPAN WAWANCARA

Tahap : Pasca Penelitian

Hari/tanggal : 22 Mei 2015

Responden : Dwi Rahmawati

Kelas : X IIS 2

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran sosiologi

terhadap hasil belajar sosiologi

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana menurut kamu belajar menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning?

2. Menurut kamu apa kelebihan menggunakan model Discovery Learning?

3. Menurut kamu apa kekurangan menggunakan model Discovery Learning ?

4. Apa kamu suka belajar menggunakan pembelajaran model Discovery

Learning?

5. Bagaimana hasil belajar sosiologi kamu pada materi yang dipelajari

menggunakan model pembelajaran discovery learning ?

Page 120: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 6

HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU

Tahap : Pra Penelitian

Hari/tanggal : 5 Mei 2015

Responden : Bapak Sururudin, S.Pd

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar sosiologi siswa dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan model

pembelajaran sosiologi.

Daftar Jawaban :

1. Apa yang bapak persiapkan sebelum melaksanakan proses pembelajaran ?

Jawab; mempersiapkan silabus, RPP, materi pembelajaran

2. Bagaimana dengan nilai hasil belajar siswa pada ulangan harian

sebelumnya ?

Jawab; ada yang bagus dan ada yang buruk, siswa yang dibawah KKM

ada sekitar 14 orang, tapi ketika saya lakukan remedial semuanya

mencapai KKM

3. Apa yang akan bapak lakukan apabila terdapat siswa yang nilainya tidak

mencapai KKM ?

Jawab; saya akan memberikan remedial dengan cara memberikan tugas-

tugas individu

4. Apakah bapak menerapkan program remedial pada siswa yang nilainya

dibawah KKM ?

Jawab; iya, karena akan membantu mereka untuk memperbaiki nilai-

nilainya yang jelek

5. Apakah siswa memperhatikan bapak saat menjelaskan materi pelajaran

sosiologi ?

Jawab; ya gitulah mas namanya anak-anak ada saja yang tidak

memperhatikan dan ada yg memperhatikan, tapi saya selalu menegur para

siswa yang tidak mendengarkan.

Page 121: muhammad rizky - 1111015000098

6. Apabila siswa tidak memperhatikan penjelasan bapak, apa yang akan

bapak lakukan ?

Jawab; biasanya saya menegur dan langsung memberikan mereka

pertanyaan

7. Media pembelajaran apa saja yang disediakan sekolah untuk menunjang

pembelajaran sosiologi ?

Jawab; disekolah ini udah enak mas sekarang, sudah ada proyektor 2 buah

yang satu yang langsung nyala ke papan tulis dan satu touchscreen mas

jadi lebih memudahkan didalam proses pembelajarannya

8. Pembelajaran yang seperti apa yang biasa bapak gunakan dalam

pembelajaran sosiologi ??

Jawab; biasanya saya lebih banyak melakukan diskusi mas dikelas, karena

kan sekarang memakai k13 ya mas jadi lebih banyak memberikan

pembelajaran yang lebih membuat siswa aktif

Page 122: muhammad rizky - 1111015000098

HASIL WAWANCARA TERHADAP GURU

Tahap : Pasca Penelitian

Hari/tanggal : 22 Mei 2015

Responden : Bapak Sururudin, S.Pd

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

sosiologi terhadap hasil belajar sosiologi

Daftar Jawaban :

1. Apakah menurut bapak, pembelajaran discovery learning ini cocok dalam

pembelajaran sosiologi ?

Jawab; iya memang pembelajaran yang cocok didalam k13 yang model

seperti ini mas, karena saya melihat disini siswa lebih kreatif didalam

mengekspresikan segala hal yang ada dipikirannya terkait pembelajaran

dan guru hanya sebagai fasilitator .

2. Menurut bapak, apakah kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dari

discovery learning ini?

Jawab; kelebihannya menurut saya adalah disini siswa jadi bisa

mengekspor pemikirannya dan juga mampu berkreasi didalam

pembelajaran, namun kekurangannya yang saya lihat disini masih banyak

juga siswa-siswa yang acuh tak acuh sama kelompoknya sehingga

mungkin yang paham yang kerja didalam kelompok dan yang gak peduli

sama kelompoknya gak bakal bisa ngerti apa-apa.

3. Solusi yang seperti apa yang cocok untuk mengatasi kekurangan dalam

penerapan pembelajaran discovery learning ?

Jawab; menurut saya ya mas, sebenarnya model pembelajaran ini sudah

bagus, mungkin dari gurunya sendiri ya mas harus tegas dan bisa lebih

mengarahkan anak-anak agar tetap fokus pada pembelajaran, memang sulit

mas memanage kelas itu, tapi kalo kita lakukan dengan maksimal mungkin

kita bisa lebih meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

4. Akankah ada kemungkinan anda menerapkan model pembelajaran

discovery learning ini di kelas yang anda ajarkan ?

Page 123: muhammad rizky - 1111015000098

Jawab; pastinya sangat mungkin ya mas, karena model pembelajaran yang

seperti ini yang bisa membuat siswa-siswa lebih mandiri belajar didalam

kelas dan saya rasa ini model pembeajaran yang modern.

5. Adakah kemajuan siswa setelah anda melakukan pengamatan ?

Jawab; banyak kemajuan mas saya melihat banyak siswa-siswa yang

biasanya malas bisa jadi antusias pada saat membuat peta konsep seperti

januar.

6. Berdasarkan pengamatan yang anda lakukan, apakah terdapat kemajuan

dalam hasil belajar sosiologi siswa setelah diterapkan model pembelajaran

discovery learning?

Jawab; ya, ada peningkatan dalam hasil belajar siswa karena mereka

tertarik dengan materi yang diberikan.

7. Dengan pengamatan yang anda lakukan selama ini, bagaimana tingkat

perhatian siswa terhadap pelajaran ?

Jawab; tingakt perhatian lumayan banyak ya mas, mungkin mereka

menyukai dengan sesuatu hal yang baru seperti ini, tapi saya mengamati

ya mas masih ada juga yang seperti biasanya siswa-siswa yang malas.

8. Menurut bapak, apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa terkait dengan penggunaan pembelajaran discovery learning

sebagai model pembelajaran ?

Jawab; ya harus lebih mengetahui lagi banyak hal tentang keinginan siswa

itu maunya belajar yang seperti apa si, karena kan ya mas tipe-tipe siswa

kan sangat berbeda-beda ya mas, maka dari itu tugas guru sangat berat

bagaimana caranya men generalisasikan tipe-tipe yang berbeda tersebut

didalam satu pembelajaran.

Page 124: muhammad rizky - 1111015000098

HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA

Tahap : Pra Penelitian

Hari/tanggal : 5 Mei 2015

Responden : Dwi Rahmawati

Kelas : X IIS 2

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui hasil belajar sosiologi siswa dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan model

pembelajaran sosiologi

Daftar Jawaban :

1. Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran sosiologi di kelas ?

Jawab; bagus kok ka, pelajaran sosiologi materinya enak untuk dibahas

2. Apakah kamu senang dengan pelajaran sosiologi ?

Jawab; iya kak, senang

3. Bagaimana hasil belajar sosiologi kamu ?

Jawab; belum tau kak kalo yang sekarang, tapi kalo yang kemarin lumayan

kak

4. Bagaimana pendapatmu tentang cara guru mengajar pelajaran sosiologi ?

Jawab; sebenernya enak si kak tapi gurunya jarang masuk kak dan

terkadang ngebosenin.

5. Model pembelajaran apa yang sering digunakan guru sosiologi dalam

mengajar ?

Jawab; paling presentasi kak sama diskusi kelompok, terus kerjain latihan

soal.

Page 125: muhammad rizky - 1111015000098

HASIL WAWANCARA TERHADAP SISWA

Tahap : Pasca Penelitian

Hari/tanggal : 22 Mei 2015

Responden : Dwi Rahmawati

Kelas : X IIS 2

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

sosiologi

terhadap hasil belajar sosiologi

Daftar Jawaban :

1. Bagaimana menurut kamu belajar menggunakan model pembelajaran

discovery learning?

Jawab; Model pembelajaran seperti ini bisa membuat siswa dapat kerja

mandiri dan memotivasi untuk kreatif, lebih menekankan ditemukannya

konsep yang sebelumnya belum diketahui.

2. Menurut kamu apa kelebihan menggunakan model discovery learning?

Jawab; Melatih kita untuk bisa bekerja sama dalam kelompok dan kita bisa

jadi mandiri dan kreatif.

3. Apa kamu suka belajar menggunakan pembelajaran model discovery

learning?

Jawab; Terkadang banyak siswa yang asal-asalan membuatnya. Suasana

kurang kondusif, siswa yang tidak mendengarkan presentasi kelompok

lain pada model pembelajaran ini mengakibatkan materi tidak

tersampaikan dengan baik karena kurangnya perhatian.

4. Menurut kamu apa kekurangan menggunakan model discovery learning ?

Jawab; Iya, karena dengan menggunakan pembelajaran seperti ini

memberi kebebasan kepada siswa untuk mengeksplor kemampuannya

masing-masing didalam belajar dan tidak terpaku pada sumber buku.

Page 126: muhammad rizky - 1111015000098

5. Bagaimana hasil belajar sosiologi kamu pada materi yang dipelajari

menggunakan model pembelajaran discovery learning ?

Jawab; Lumayan naik ka, dari pada sebelumnya

Page 127: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 7

HASIL PENGUJIAN ANATES

SKOR DATA DIBOBOT

=================

Jumlah Subyek = 34

Jumlah butir = 30

Bobot jwb benar = 1

Bobot jwb salah = 0

Nama berkas: Hasil Ana Tes

No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot

1 Achmad Rom... 15 15 0 15 15

2 Aditya Putra 17 13 0 17 17

3 Alifia Sri... 17 13 0 17 17

4 Alyssa Vel... 24 6 0 24 24

5 Anggia Ayasha 21 9 0 21 21

6 Anugrahani... 16 14 0 16 16

7 Aprillia P... 16 14 0 16 16

8 Devi Amelia 16 14 0 16 16

9 Eda Amelinda 16 14 0 16 16

10 Erviana Ad... 16 14 0 16 16

11 Fadhil Muh... 20 10 0 20 20

12 Farah Khai... 20 10 0 20 20

13 Fatimah Um... 16 14 0 16 16

14 Felina Ama... 22 8 0 22 22

Page 128: muhammad rizky - 1111015000098

15 Fidda Riya... 15 15 0 15 15

16 Geriet Amor 15 15 0 15 15

17 Haliana Pe... 18 12 0 18 18

18 Harmita Ra... 17 13 0 17 17

19 Ilyasa Dwi... 15 15 0 15 15

20 Irvan Faiz 16 14 0 16 16

21 Karlina Am... 22 8 0 22 22

22 Krisna Taufik 15 15 0 15 15

23 Larasati 17 13 0 17 17

24 Mentari Pu... 16 14 0 16 16

25 Muhammad F... 18 12 0 18 18

26 Mustika Ra... 16 14 0 16 16

27 Myra Junia... 17 13 0 17 17

28 Nurliyah Sari 15 15 0 15 15

29 Raka Ahinsa P 15 15 0 15 15

30 Rama Alkadri 22 8 0 22 22

31 Rani Gasetya 17 13 0 17 17

32 Shifa Inda... 18 12 0 18 18

33 Tita Perma... 16 14 0 16 16

34 Tsany Afif... 16 14 0 16 16

Page 129: muhammad rizky - 1111015000098

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 17,29

Simpang Baku= 2,44

KorelasiXY= 0,62

Reliabilitas Tes= 0,77

Nama berkas: Hasil Ana Tes

No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 Achmad Romdoni 5 9 14

2 Aditya Putra 7 9 16

3 Alifia Srikandi 7 9 16

4 Alyssa Velian... 10 13 23

5 Anggia Ayasha 10 10 20

6 Anugrahani Putri 7 8 15

7 Aprillia Pratiwi 7 8 15

8 Devi Amelia 7 8 15

9 Eda Amelinda 7 8 15

10 Erviana Ade K... 7 8 15

11 Fadhil Muhammad 9 10 19

12 Farah Khairiya 8 11 19

13 Fatimah Umi . H 7 8 15

14 Felina Amarissa 9 12 21

15 Fidda Riyaldi... 5 9 14

16 Geriet Amor 5 9 14

17 Haliana Pertiwi 7 10 17

18 Harmita Rahma... 7 9 16

19 Ilyasa Dwi Ca... 5 9 14

Page 130: muhammad rizky - 1111015000098

20 Irvan Faiz 6 9 15

21 Karlina Amalia 10 11 21

22 Krisna Taufik 5 9 14

23 Larasati 7 9 16

24 Mentari Putri R 7 8 15

25 Muhammad Fadli 8 9 17

26 Mustika Ratna G 6 9 15

27 Myra Juniar .... 7 9 16

28 Nurliyah Sari 6 8 14

29 Raka Ahinsa P 5 9 14

30 Rama Alkadri 10 11 21

31 Rani Gasetya 7 9 16

32 Shifa Indayanti 7 10 17

33 Tita Permata ... 7 8 15

34 Tsany Afifah S 7 8 15

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 34

Klp atas/bawah(n)= 9

Butir Soal= 30

Nama berkas: Hasil Ana Tes

No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 6 7 -1 -11,11

2 7 5 2 22,22

3 9 9 0 0,00

Page 131: muhammad rizky - 1111015000098

4 0 0 0 0,00

5 9 8 1 11,11

6 7 9 -2 -22,22

7 8 9 -1 -11,11

8 9 8 1 11,11

9 7 0 7 77,78

10 8 0 8 88,89

11 9 9 0 0,00

12 1 0 1 11,11

13 4 0 4 44,44

14 9 9 0 0,00

15 9 9 0 0,00

16 5 0 5 55,56

17 6 0 6 66,67

18 7 0 7 77,78

19 8 9 -1 -11,11

20 2 0 2 22,22

21 9 9 0 0,00

22 1 0 1 11,11

23 9 9 0 0,00

24 9 9 0 0,00

25 1 0 1 11,11

26 8 3 5 55,56

27 3 0 3 33,33

28 8 7 1 11,11

29 0 0 0 0,00

30 9 9 0 0,00

Page 132: muhammad rizky - 1111015000098

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 34

Butir Soal= 30

Nama berkas: Hasil Ana Tes

No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 23 67,65 Sedang

2 24 70,59 Sangat Mudah

3 34 100,00 Sangat Mudah

4 0 0,00 Sangat Sukar

5 32 94,12 Sangat Mudah

6 32 94,12 Sangat Mudah

7 33 97,06 Sangat Mudah

8 33 97,06 Sangat Mudah

9 7 20,59 Sukar

10 11 32,35 Sedang

11 34 100,00 Sangat Mudah

12 1 2,94 Sangat Sukar

13 4 11,76 Sangat Sukar

14 34 100,00 Sangat Mudah

15 34 100,00 Sangat Mudah

16 5 14,71 Sangat Sukar

17 7 20,59 Sukar

18 7 20,59 Sukar

19 33 97,06 Sangat Mudah

Page 133: muhammad rizky - 1111015000098

20 2 5,88 Sangat Sukar

21 34 100,00 Sangat Mudah

22 1 2,94 Sangat Sukar

23 34 100,00 Sangat Mudah

24 33 97,06 Sangat Mudah

25 1 2,94 Sangat Sukar

26 27 79,41 Mudah

27 3 8,82 Sangat Sukar

28 31 91,18 Sangat Mudah

29 0 0,00 Sangat Sukar

30 34 100,00 Sangat Mudah

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 34

Butir Soal= 30

Nama berkas: Hasil Ana Tes

No Butir Korelasi Signifikansi

1 0,111 -

2 0,159 -

3 NAN NAN

4 NAN NAN

5 0,134 -

6 -0,177 -

7 -0,051 -

8 0,166 -

Page 134: muhammad rizky - 1111015000098

9 0,784 Sangat Signifikan

10 0,725 Sangat Signifikan

11 NAN NAN

12 0,196 -

13 0,562 Sangat Signifikan

14 NAN NAN

15 NAN NAN

16 0,777 Sangat Signifikan

17 0,723 Sangat Signifikan

18 0,784 Sangat Signifikan

19 -0,196 -

20 0,385 Signifikan

21 NAN NAN

22 0,340 -

23 NAN NAN

24 0,094 -

25 0,340 -

26 0,334 -

27 0,608 Sangat Signifikan

28 0,081 -

29 NAN NAN

30 NAN NAN

Page 135: muhammad rizky - 1111015000098

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01

10 0,576 0,708 60 0,250 0,325

15 0,482 0,606 70 0,233 0,302

20 0,423 0,549 80 0,217 0,283

25 0,381 0,496 90 0,205 0,267

30 0,349 0,449 100 0,195 0,254

40 0,304 0,393 125 0,174 0,228

50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH

=================

Jumlah Subyek= 34

Butir Soal= 30

Nama berkas: Hasil Ana Tes

No Butir a b c d e *

1 3++ 23** 7--- 0-- 1- 0

2 0-- 0-- 10--- 0-- 24** 0

3 34** 0 0 0 0 0

4 33--- 1-- 0-- 0-- 0** 0

5 0-- 2--- 0-- 32** 0-- 0

6 32** 0-- 2--- 0-- 0-- 0

7 0-- 0-- 33** 1--- 0-- 0

8 0-- 1--- 0-- 33** 0-- 0

Page 136: muhammad rizky - 1111015000098

9 0-- 7** 0-- 27--- 0-- 0

10 0-- 19--- 11** 4+ 0-- 0

11 0 0 34** 0 0 0

12 4- 0-- 0-- 29--- 1** 0

13 30--- 4** 0-- 0-- 0-- 0

14 0 34** 0 0 0 0

15 34** 0 0 0 0 0

16 5** 2- 27--- 0-- 0-- 0

17 3- 7** 24--- 0-- 0-- 0

18 26--- 7** 1-- 0-- 0-- 0

19 0-- 0-- 1--- 0-- 33** 0

20 0-- 4- 0-- 28--- 2** 0

21 0 0 0 0 34** 0

22 5+ 1** 28--- 0-- 0-- 0

23 0 0 34** 0 0 0

24 0-- 1--- 0-- 33** 0-- 0

25 21--- 12+ 0-- 1** 0-- 0

26 27** 5--- 1+ 1+ 0-- 0

27 0-- 3** 0-- 0-- 31--- 0

28 0-- 3--- 0-- 31** 0-- 0

29 0-- 0-- 34--- 0** 0-- 0

30 0 34** 0 0 0 0

Keterangan:

** : Kunci Jawaban

++ : Sangat Baik

+ : Baik

- : Kurang Baik

Page 137: muhammad rizky - 1111015000098

-- : Buruk

---: Sangat Buruk

Page 138: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 8

Hasil Soal yang Valid

1. Contoh nilai yang mendarah daging di bawah ini adalah . . . .

A. Setiap hari ibu memberi uang jajan kepada anaknya

B. Ayah berpesan kepada ibu agar menjaga anak-anak dengan baik

C. Seorang prajurit berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh

D. Syukuran tujuh bulan selalu dilaksanakan oleh masyarakat tertentu bagi wanita yang

mengandung anak pertama

E. Larangan buang air kecil di sembarang tempat

2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .

A. Nilai

B. Adat istiadat

C. Norma

D. Pandangan hidup

E. Kebiasaan

3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma

. . . .

A. Agama D. Kebiasaan

B. Kesusilaan E. Hukum

C. Kesopanan

4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya

dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role talking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada

disekitarnya dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role taking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,

adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .

A. Sosialisasi D. Interaksi

B. Enkulturasi E. Diffusi

C. Integrasi

Page 139: muhammad rizky - 1111015000098

7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi

sebagai . . . .

A. Lembaga sosial

B. Tempat mencari teman

C. Pengganti peranan keluarga

D. Tempat fasilitas pendidikan

E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial

8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .

A. Agama D. Hukum

B. Kesopanan E. Kesusilaan

C. Kebiasaan

Page 140: muhammad rizky - 1111015000098

Kunci Jawaban

1. B

2. C

3. B

4. A

5. B

6. B

7. E

8. B

Page 141: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Sosiologi

Pertemuan ke : 1 (Satu)

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit (3 JP)

A. KOMPETENSI INTI :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR:

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial

antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

Page 142: muhammad rizky - 1111015000098

4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi

untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok

serta antar kelompok

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

1. Mendeskripsikan Pengertian Sosialisasi dan Enkulturasi

2. Mengidentifikasi Perbedaan Sosialisasi dan Enkulturasi

3. Menganalisis Macam-macam Sosialisasi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:

1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian sosialisasi dan enkulturasi

2. Siswa mampu mengidentifikasi perbedaan sosialisasi dan enkulturasi

3. Siswa mampu menganalisis macam-macam sosialisasi

E. MATERI AJAR:

1. Sosialisasi dan Enkulturasi

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Discovery Learning

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN:

1. Sumber : Buku Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII Vina Dwi 2009,

Buku Sosiologi dan Antropologi untuk SMA/MA Kelas X

Kun Maryati, Bahan-bahan dari Internet, Surat Kabar,

Majalah, Buku-buku Perpustakaan.

2. Media Pembelajaran

Media : Power Point, Kertas Presentasi.

Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan

laptop.

Page 143: muhammad rizky - 1111015000098

H. Kegiatan pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan

berdoa bersama (nilai-nilai religius).

2. Mengecek kehadiran Siswa.

3. Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran yang

sebelumnya.

4. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran untuk hari

ini

10 Menit

Inti

1. Mengamati

guru memberi pengantar untuk pembelajaran hari ini

2. Menanya

Peserta didik menanyakan tentang apa yang dijelaskan

guru

3. Mengumpulkan data/informasi

a. Guru memberi arahan mengenai tema pembelajaran

dan menginstruksikan kepada peserta didik untuk

mencari materi sendiri sesuai dengan tema

pembelajaran dengan sumber data pelajaran dari

berbagai sumber apa saja.

4. Mengasosiasi

a. Guru memberikan soal Pretest

b. Guru menyuruh setiap individu siswa untuk mencari

terkait materi pembelajaran

c. Guru membebaskan siswa untuk mencari sumber di

120 menit

Page 144: muhammad rizky - 1111015000098

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

perpustakaan

d. Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat

e. Peserta didik merumuskan diskusi dari hasil curah

pendapat.

5. Mengomunikasikan

a. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis

didepan kelas oleh setiap individu.

b. Peserta didik lain diminta memberi tanggapan atau

pertanyaan terhadap hasil presentasi individu yang

sedang presentasi.

c. Peserta didik mengambil kesimpulan atas materi

yang telah dipresentasikan dan jawaban dari

pertanyaan yang diajukan.

Penutup

1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Menyampaikan materi yang akan datang

3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran

dengan berdoa dan salam.

5 menit

Page 145: muhammad rizky - 1111015000098

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian

a. Sikap Spiritual

1) Teknik Penilaian : Penilaian diri

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format

Penilaian

1. Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan

Tuhan YME . Terlampir

2. Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi

merupakan karunia dan nikmat Allah YME. Terlampir

3. Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat

yang harus disyukuri. Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

b. Sikap Sosial

1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Peserta didik memiliki sikap :

a. Bijaksana

b. Peduli

c. Santun

d. Percaya diri

Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

Page 146: muhammad rizky - 1111015000098

c. Pengetahuan

1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

d. Keterampilan

1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

2. Pedoman Penskoran

a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

b) Sikap Sosial (Penilaian Antarteman)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Page 147: muhammad rizky - 1111015000098

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

c) Pengetahuan (Tes Tertulis)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat baik = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Baik = Skor 3 = Skor 2

Kurang baik = Skor 2 = Skor 3

Tidak baik = Skor 1 = Skor 4

d) Keterampilan (Tes Unjuk Kerja)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat bagus = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Bagus = Skor 3 = Skor 2

Kurang bagus = Skor 2 = Skor 3

Tidak bagus = Skor 1 = Skor 4

Page 148: muhammad rizky - 1111015000098

LAMPIRAN-LAMPIRAN

a. Intrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Diri

Penilai : Diri Sendiri

No Kompetensi yang Dinilai

Pilihan Jawaban

Skor Sangat

Setuju

Setuju Ragu

-ragu

Tidak

Setuju

1 Meyakini bahwa segala yang ada dibumi

merupakan ciptaan Tuhan YME .

2

Meyakini bahwa segala kekayaan alam di

muka umi merupakan karunia dan nikmat

Allah YME.

3 Memahami bahwa setiap penciptaan Allah

memiliki manfaat yang harus disyukuri.

Jumlah Skor

Keterangan

Nilai Nilai Akhir

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X

100 = ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

Page 149: muhammad rizky - 1111015000098

Penilaian Sikap Spiritual

No.

Nama

Peserta didik

Indikator:

Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

(1-4)

1

2

3

4

5

Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

1. Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh

2. Kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh

3. Sering berdoa dengan sungguh-sungguh

4. Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : apabila memperoleh skor 4

Baik : apabila memperoleh skor 3

Cukup : apabila memperoleh skor 2

Kurang : apabila memperoleh skor 1

Page 150: muhammad rizky - 1111015000098

b. Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

Penilai : Teman Kelas

No Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Bijaksana Peduli Santun Percaya diri

1

2

3

c. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Pengetahuan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Penilai : Guru

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

Page 151: muhammad rizky - 1111015000098

No. Indikator Format Penilaian Bobot

1 Mendeskripsikan Pengertian Sosialisasi

dan Enkulturasi

Apa pengertian dari sosialisasi

dan enkulturasi?

2

2 Mengidentifikasi perbedaan sosialisasi

dan enkulturasi

Jelaskan perbedaan sosialisasi

dan enkulturasi?

2

3

Menganalisis macam-macam sosialisasi Sebutkan macam-macam

sosialisasi?

2

Keterangan :

Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2

d. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Keterampilan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

Penilai : Guru

Rubrik Penilaian Laporan Tugas

No Deskripsi Penilaian

Aspek

Jumlah

1 2 3 4

1 Isi laporan

2 Teknik penulisan

3 Kelengkapan data

Page 152: muhammad rizky - 1111015000098

Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi

No. Nama

Peserta didik

Aspek yang dinilai

Nilai Akhir Kelayakan Isi

(1-4)

Kelayakan

Penyajian

(1-4)

Bahasa

(1-4)

Kreativitas

(1-4)

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan :

1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran

2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan

disajikan secara kontekstual

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Lengkap sekali = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Lengkap = Skor 3 = Skor 2

Cukup lengkap = Skor 2 = Skor 3

Tidak lengkap = Skor 1 = Skor 4

Page 153: muhammad rizky - 1111015000098

3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif

4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : Apabila memperoleh skor 13 - 16

Baik : Apabila memperoleh skor 9 - 12

Cukup : Apabila memperoleh skor 5 - 8

Kurang : Apabila memperoleh skor 1 – 4

Page 154: muhammad rizky - 1111015000098

Terlampir

SOAL PRETEST-POSTEST

1. Contoh nilai yang mendarah daging di bawah ini adalah . . . .

A. Setiap hari ibu memberi uang jajan kepada anaknya

B. Ayah berpesan kepada ibu agar menjaga anak-anak dengan baik

C. Seorang prajurit berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh

D. Syukuran tujuh bulan selalu dilaksanakan oleh masyarakat tertentu bagi wanita yang

mengandung anak pertama

E. Larangan buang air kecil di sembarang tempat

2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .

A. Nilai

B. Adat istiadat

C. Norma

D. Pandangan hidup

E. Kebiasaan

3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma

. . . .

A. Agama D. Kebiasaan

B. Kesusilaan E. Hukum

C. Kesopanan

4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya

dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role talking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada

disekitarnya dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role taking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,

adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .

A. Sosialisasi D. Interaksi

Page 155: muhammad rizky - 1111015000098

B. Enkulturasi E. Diffusi

C. Integrasi

7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi

sebagai . . . .

A. Lembaga sosial

B. Tempat mencari teman

C. Pengganti peranan keluarga

D. Tempat fasilitas pendidikan

E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial

8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .

A. Agama D. Hukum

B. Kesopanan E. Kesusilaan

C. Kebiasaan

Page 156: muhammad rizky - 1111015000098

Kunci Jawaban

1. B

2. C

3. B

4. A

5. B

6. B

7. E

8. B

Page 157: muhammad rizky - 1111015000098

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Sosiologi

Pertemuan ke : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit (3 JP)

A. KOMPETENSI INTI :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR:

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial

antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi

untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok

serta antar kelompok

Page 158: muhammad rizky - 1111015000098

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

1. Mendeskripsikan Pengertian Nilai dan Norma

2. Menganalisis Perbedaan Nilai dan Norma

3. Mengidentifikasi macam-macam Nilai dan Norma

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:

1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian nilai dan norma

2. Siswa mampu menganalisis perbedaan nilai dan norma

3. Siswa mampu mengaidentifikasi macam-macam nilai dan norma

E. MATERI AJAR:

1. Sosialisasi dan Enkulturasi

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Discovery Learning

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN:

1. Sumber : Buku Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII Vina Dwi 2009,

Buku Sosiologi dan Antropologi untuk SMA/MA Kelas X

Kun Maryati, Bahan-bahan dari Internet, Surat Kabar,

Majalah, Buku-buku Perpustakaan.

2. Media Pembelajaran

Media : Power Point, Kertas Presentasi.

Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan

laptop.

Page 159: muhammad rizky - 1111015000098

H. Kegiatan pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan

berdoa bersama (nilai-nilai religius).

2. Mengecek kehadiran Siswa.

3. Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran yang

sebelumnya.

4. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran untuk hari

ini

10 Menit

Inti

1. Mengamati

guru memberi pengantar untuk pembelajaran hari ini

2. Menanya

Peserta didik menanyakan tentang apa yang dijelaskan

guru

3. Mengumpulkan data/informasi

a. Guru memberi arahan mengenai tema pembelajaran

dan menginstruksikan kepada peserta didik untuk

membagi kelompok dan mencari sumber data

pelajaran dari berbagai sumber apa saja.

4. Mengasosiasi

a. Guru membagi 5 kelompok untuk metode

pembelajaran discovery learning.

b. Guru membebaskan siswa untuk mencari sumber di

perpustakaan

c. Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat

d. Peserta didik merumuskan diskusi dari hasil curah

pendapat.

5. Mengomunikasikan

a. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan

generalisasi semua siswa yang ada dikelompok

120 menit

Page 160: muhammad rizky - 1111015000098

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

didepan kelas oleh anggota kelompok masing-

masing.

b. Kelompok lain diminta memberi tanggapan atau

pertanyaan terhadap hasil presentasi kelompok yang

sedang presentasi

c. Peserta didik mengambil kesimpulan atas materi

yang telah dipresentasikan dan jawaban dari

pertanyaan yang diajukan.

Penutup

1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Menyampaikan materi yang akan datang

3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran

dengan berdoa dan salam.

5 menit

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian

a. Sikap Spiritual

1) Teknik Penilaian : Penilaian diri

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format

Penilaian

1. Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan

Tuhan YME . Terlampir

2. Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi

merupakan karunia dan nikmat Allah YME. Terlampir

Page 161: muhammad rizky - 1111015000098

3. Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat

yang harus disyukuri. Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

b. Sikap Sosial

1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Peserta didik memiliki sikap :

a. Bijaksana

b. Peduli

c. Santun

d. Percaya diri

Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

c. Pengetahuan

1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

d. Keterampilan

1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

Page 162: muhammad rizky - 1111015000098

2. Pedoman Penskoran

a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

b) Sikap Sosial (Penilaian Antarteman)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

c) Pengetahuan (Tes Tertulis)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat baik = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Baik = Skor 3 = Skor 2

Kurang baik = Skor 2 = Skor 3

Page 163: muhammad rizky - 1111015000098

Tidak baik = Skor 1 = Skor 4 Skor maks

d) Keterampilan (Tes Unjuk Kerja)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat bagus = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Bagus = Skor 3 = Skor 2

Kurang bagus = Skor 2 = Skor 3

Tidak bagus = Skor 1 = Skor 4

LAMPIRAN-LAMPIRAN

a. Intrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Diri

Penilai : Diri Sendiri

No Kompetensi yang Dinilai

Pilihan Jawaban

Skor Sangat

Setuju

Setuju Ragu

-ragu

Tidak

Setuju

1 Meyakini bahwa segala yang ada dibumi

merupakan ciptaan Tuhan YME .

2

Meyakini bahwa segala kekayaan alam di

muka umi merupakan karunia dan nikmat

Allah YME.

3 Memahami bahwa setiap penciptaan Allah

memiliki manfaat yang harus disyukuri.

Jumlah Skor

Page 164: muhammad rizky - 1111015000098

Penilaian Sikap Spiritual

No.

Nama

Peserta didik

Indikator:

Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

(1-4)

1

2

3

4

5

Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

1. Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh

2. Kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh

3. Sering berdoa dengan sungguh-sungguh

Keterangan

Nilai Nilai Akhir

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X

100 = ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

Page 165: muhammad rizky - 1111015000098

4. Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : apabila memperoleh skor 4

Baik : apabila memperoleh skor 3

Cukup : apabila memperoleh skor 2

Kurang : apabila memperoleh skor 1

b. Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

Penilai : Teman Kelas

No Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Bijaksana Peduli Santun Percaya diri

1

2

3

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh Sering = Skor 3 = Skor 2

Page 166: muhammad rizky - 1111015000098

c. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Pengetahuan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Penilai : Guru

No. Indikator Format Penilaian Bobot

1 Mendeskripsikan Pengertian Sosialisasi

dan Enkulturasi

Apa pengertian dari sosialisasi

dan enkulturasi?

2

2 Mengidentifikasi perbedaan sosialisasi

dan enkulturasi

Jelakan perbedaan sosialisasi

dan enkulturasi?

2

3

Menganalisis macam-macam sosialisasi Sebutkan macam-macam

sosialisasi?

2

Keterangan :

Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2

d. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Keterampilan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

Penilai : Guru

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3 ------------- X 100

= ...

Skor maks Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

Page 167: muhammad rizky - 1111015000098

Rubrik Penilaian Laporan Tugas

No Deskripsi Penilaian

Aspek

Jumlah

1 2 3 4

1 Isi laporan

2 Teknik penulisan

3 Kelengkapan data

Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi

No. Nama

Peserta didik

Aspek yang dinilai

Nilai Akhir Kelayakan Isi

(1-4)

Kelayakan

Penyajian

(1-4)

Bahasa

(1-4)

Kreativitas

(1-4)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Lengkap sekali = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Lengkap = Skor 3 = Skor 2

Cukup lengkap = Skor 2 = Skor 3

Tidak lengkap = Skor 1 = Skor 4

Page 168: muhammad rizky - 1111015000098

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan :

1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran

2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan

disajikan secara kontekstual

3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif

4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : Apabila memperoleh skor 13 - 16

Baik : Apabila memperoleh skor 9 - 12

Cukup : Apabila memperoleh skor 5 - 8

Kurang : Apabila memperoleh skor 1 – 4

Page 169: muhammad rizky - 1111015000098

Terlampir

SOAL PRETEST-POSTEST

1. Contoh nilai yang mendarah daging di bawah ini adalah . . . .

A. Setiap hari ibu memberi uang jajan kepada anaknya

B. Ayah berpesan kepada ibu agar menjaga anak-anak dengan baik

C. Seorang prajurit berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh

D. Syukuran tujuh bulan selalu dilaksanakan oleh masyarakat tertentu bagi wanita yang

mengandung anak pertama

E. Larangan buang air kecil di sembarang tempat

2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .

A. Nilai

B. Adat istiadat

C. Norma

D. Pandangan hidup

E. Kebiasaan

3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma

. . . .

A. Agama D. Kebiasaan

B. Kesusilaan E. Hukum

C. Kesopanan

Page 170: muhammad rizky - 1111015000098

4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya

dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role talking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada

disekitarnya dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role taking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,

adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .

A. Sosialisasi D. Interaksi

B. Enkulturasi E. Diffusi

C. Integrasi

7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi

sebagai . . . .

A. Lembaga sosial

B. Tempat mencari teman

C. Pengganti peranan keluarga

D. Tempat fasilitas pendidikan

E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial

8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .

A. Agama D. Hukum

B. Kesopanan E. Kesusilaan

C. Kebiasaan

Page 171: muhammad rizky - 1111015000098

Kunci Jawaban

1. B

2. C

3. B

4. A

5. B

6. B

7. E

8. B

Page 172: muhammad rizky - 1111015000098

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Sosiologi

Pertemuan ke : 3 (Tiga)

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit (3 JP)

A. KOMPETENSI INTI :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR:

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial

antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

Page 173: muhammad rizky - 1111015000098

4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi

untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok

serta antar kelompok

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

1. Mendeskripsikan Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

2. Menganalisis Proses Enkulturasi dan Pembentukan Pola Pikir Sesuai Konteks Budaya

3. Mengidentifikasi Agen-agen Sosialisasi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:

1. Siswa mampu mendeskripsikan proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

2. Siswa mampu menganalisis proses enkulturasi dan pembentukan pola pikir sesuai

konteks budaya

3. Siswa mampu mengidentifikasi agen-agen sosialisasi

E. MATERI AJAR:

1. Sosialisasi dan Enkulturasi

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model : Discovery Learning

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN:

1. Sumber : Buku Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII Vina Dwi 2009,

Buku Sosiologi dan Antropologi untuk SMA/MA Kelas X

Kun Maryati, Bahan-bahan dari Internet, Surat Kabar,

Majalah, Buku-buku Perpustakaan.

2. Media Pembelajaran

Media : Power Point, Kertas Presentasi.

Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, laptop.

Page 174: muhammad rizky - 1111015000098

H. Kegiatan pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan

berdoa bersama (nilai-nilai religius).

2. Mengecek kehadiran Siswa.

3. Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran yang

sebelumnya.

4. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran untuk hari

ini

10 Menit

Inti

1. Mengamati

guru memberi pengantar untuk pembelajaran hari ini

2. Menanya

Peserta didik menanyakan tentang apa yang dijelaskan

guru

3. Mengumpulkan data/informasi

a. Guru memberi arahan mengenai tema pembelajaran

dan menginstruksikan kepada peserta didik untuk

membagi kelompok dan mencari sumber data

pelajaran dari berbagai sumber apa saja.

4. Mengasosiasi

a. Guru membagi 5 kelompok untuk metode

pembelajaran discovery learning.

b. Guru membebaskan siswa untuk mencari sumber di

perpustakaan

c. Peserta didik melakukan kegiatan curah pendapat

d. Peserta didik merumuskan diskusi dari hasil curah

120 menit

Page 175: muhammad rizky - 1111015000098

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

pendapat.

5. Mengomunikasikan

a. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan

generalisasi semua siswa yang ada dikelompok

didepan kelas oleh anggota kelompok masing-

masing.

b. Kelompok lain diminta memberi tanggapan atau

pertanyaan terhadap hasil presentasi kelompok yang

sedang presentasi.

c. Peserta didik mengambil kesimpulan atas materi

yang telah dipresentasikan dan jawaban dari

pertanyaan yang diajukan.

d. Guru memberikan soal Postest

Penutup

1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Menyampaikan materi yang akan datang

3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran

dengan berdoa dan salam.

5 menit

Page 176: muhammad rizky - 1111015000098

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian

a. Sikap Spiritual

1) Teknik Penilaian : Penilaian diri

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format

Penilaian

1. Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan

Tuhan YME . Terlampir

2. Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi

merupakan karunia dan nikmat Allah YME. Terlampir

3. Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat

yang harus disyukuri. Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

b. Sikap Sosial

1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Peserta didik memiliki sikap :

a. Bijaksana

b. Peduli

c. Santun

d. Percaya diri

Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

Page 177: muhammad rizky - 1111015000098

c. Pengetahuan

1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

d. Keterampilan

1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

2. Pedoman Penskoran

a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

b) Sikap Sosial (Penilaian Antarteman)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Page 178: muhammad rizky - 1111015000098

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

c) Pengetahuan (Tes Tertulis)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat baik = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Baik = Skor 3 = Skor 2

Kurang baik = Skor 2 = Skor 3

Tidak baik = Skor 1 = Skor 4

d) Keterampilan (Tes Unjuk Kerja)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat bagus = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Bagus = Skor 3 = Skor 2

Kurang bagus = Skor 2 = Skor 3

Tidak bagus = Skor 1 = Skor 4

Page 179: muhammad rizky - 1111015000098

LAMPIRAN-LAMPIRAN

a. Intrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Diri

Penilai : Diri Sendiri

No Kompetensi yang Dinilai

Pilihan Jawaban

Skor Sangat

Setuju

Setuju Ragu

-ragu

Tidak

Setuju

1 Meyakini bahwa segala yang ada dibumi

merupakan ciptaan Tuhan YME .

2

Meyakini bahwa segala kekayaan alam di

muka umi merupakan karunia dan nikmat

Allah YME.

3 Memahami bahwa setiap penciptaan Allah

memiliki manfaat yang harus disyukuri.

Jumlah Skor

Keterangan

Nilai Nilai Akhir

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X

100 = ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

Page 180: muhammad rizky - 1111015000098

Penilaian Sikap Spiritual

No.

Nama

Peserta didik

Indikator:

Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

(1-4)

1

2

3

4

5

Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

1. Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh

2. Kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh

3. Sering berdoa dengan sungguh-sungguh

4. Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : apabila memperoleh skor 4

Baik : apabila memperoleh skor 3

Cukup : apabila memperoleh skor 2

Kurang : apabila memperoleh skor 1

Page 181: muhammad rizky - 1111015000098

b. Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

Penilai : Teman Kelas

No Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Bijaksana Peduli Santun Percaya diri

1

2

3

c. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Pengetahuan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Penilai : Guru

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

Page 182: muhammad rizky - 1111015000098

No. Indikator Format Penilaian Bobot

1 Mendeskripsikan Proses Sosialisasi dan

Pembentukan Kepribadian

Sebutkan faktor-faktor

pembentukan Kepribadian?

2

2 Menganalisis Proses Enkulturasi dan

Pembentukan Pola Pikir Sesuai Konteks

Budaya

Bagaimana cara pembentukan

pola pkir yang baik?

2

3

Mengidentifikasi Agen-agen Sosialisasi Berikan beberapa contoh agen-

agen sosialisasi berikut

penjelasannya !

2

Keterangan :

Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2

d. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Keterampilan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

Penilai : Guru

Rubrik Penilaian Laporan Tugas

No Deskripsi Penilaian

Aspek

Jumlah

1 2 3 4

1 Isi laporan

2 Teknik penulisan

Page 183: muhammad rizky - 1111015000098

3 Kelengkapan data

Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi

No. Nama

Peserta didik

Aspek yang dinilai

Nilai Akhir Kelayakan Isi

(1-4)

Kelayakan

Penyajian

(1-4)

Bahasa

(1-4)

Kreativitas

(1-4)

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Lengkap sekali = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Lengkap = Skor 3 = Skor 2

Cukup lengkap = Skor 2 = Skor 3

Tidak lengkap = Skor 1 = Skor 4

Page 184: muhammad rizky - 1111015000098

Keterangan :

1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran

2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan

disajikan secara kontekstual

3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif

4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : Apabila memperoleh skor 13 - 16

Baik : Apabila memperoleh skor 9 - 12

Cukup : Apabila memperoleh skor 5 - 8

Kurang : Apabila memperoleh skor 1 – 4

Page 185: muhammad rizky - 1111015000098

Terlampir

SOAL PRETEST-POSTEST

1. Contoh nilai yang mendarah daging di bawah ini adalah . . . .

A. Setiap hari ibu memberi uang jajan kepada anaknya

B. Ayah berpesan kepada ibu agar menjaga anak-anak dengan baik

C. Seorang prajurit berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh

D. Syukuran tujuh bulan selalu dilaksanakan oleh masyarakat tertentu bagi wanita yang

mengandung anak pertama

E. Larangan buang air kecil di sembarang tempat

2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .

A. Nilai

B. Adat istiadat

C. Norma

D. Pandangan hidup

E. Kebiasaan

3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma

. . . .

A. Agama D. Kebiasaan

B. Kesusilaan E. Hukum

C. Kesopanan

4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya

dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role talking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada

disekitarnya dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role taking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

Page 186: muhammad rizky - 1111015000098

6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,

adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .

A. Sosialisasi D. Interaksi

B. Enkulturasi E. Diffusi

C. Integrasi

7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi

sebagai . . . .

A. Lembaga sosial

B. Tempat mencari teman

C. Pengganti peranan keluarga

D. Tempat fasilitas pendidikan

E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial

8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .

A. Agama D. Hukum

B. Kesopanan E. Kesusilaan

C. Kebiasaan

Page 187: muhammad rizky - 1111015000098

Kunci Jawaban

1. B

2. C

3. B

4. A

5. B

6. B

7. E

8. B

Page 188: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Sosiologi

Pertemuan ke : 1 (Satu)

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit (3 JP)

A. KOMPETENSI INTI :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR:

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial

antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

Page 189: muhammad rizky - 1111015000098

4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi

untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok

serta antar kelompok

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

1. Mendeskripsikan Pengertian Sosialisasi dan Enkulturasi

2. Mengidentifikasi Perbedaan Sosialisasi dan Enkulturasi

3. Menganalisis Macam-macam Sosialisasi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:

1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian sosialisasi dan enkulturasi

2. Siswa mampu mengidentifikasi perbedaan sosialisasi dan enkulturasi

3. Siswa mampu menganalisis macam-macam sosialisasi

E. MATERI AJAR:

1. Sosialisasi dan Enkulturasi

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:

1. Pendekatan : Konvensional

2. Model : Ceramah, Tanya Jawab

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN:

1. Sumber : Buku Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII Vina Dwi 2009,

Buku Sosiologi dan Antropologi untuk SMA/MA Kelas X

Kun Maryati.

2. Media Pembelajaran

Media : Power Point.

Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan

laptop.

Page 190: muhammad rizky - 1111015000098

H. Kegiatan pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan

berdoa bersama (nilai-nilai religius).

2. Mengecek kehadiran Siswa.

3. Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran yang

sebelumnya.

4. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran untuk hari

ini

10 Menit

Inti

1. guru memberi pengantar untuk pembelajaran hari ini

2. Peserta didik menanyakan tentang apa yang dijelaskan

guru

3. Guru memberikan soal Pretest

4. Guru mulai menjelaskan materi yang sudah ada di power

point

5. Setelah materi yang disampaikan telah selesai guru

membbuka sesi tanya jawab

6. Peserta didik mulai menanyakan terkait materi yang

telah disampaikan

7. Guru mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

dilontarkan oleh beberapa murid yang bertanya

8. Guru mencoba memberikan kesimpulan dari berbagai

pertanyaan yang telah dilontarkan

120 menit

Page 191: muhammad rizky - 1111015000098

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Penutup

1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Menyampaikan materi yang akan dating dan memberi

tugas pekerjaan rumah (PR)

3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran

dengan berdoa dan salam.

5 menit

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian

a. Sikap Spiritual

1) Teknik Penilaian : Penilaian diri

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format

Penilaian

1. Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan

Tuhan YME . Terlampir

2. Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi

merupakan karunia dan nikmat Allah YME. Terlampir

3. Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat

yang harus disyukuri. Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

Page 192: muhammad rizky - 1111015000098

b. Sikap Sosial

1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Peserta didik memiliki sikap :

a. Bijaksana

b. Peduli

c. Santun

d. Percaya diri

Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

c. Pengetahuan

1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

d. Keterampilan

1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

Page 193: muhammad rizky - 1111015000098

2. Pedoman Penskoran

a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

b) Sikap Sosial (Penilaian Antarteman)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

c) Pengetahuan (Tes Tertulis)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat baik = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh Baik = Skor 3 = Skor 2

Page 194: muhammad rizky - 1111015000098

Kurang baik = Skor 2 = Skor 3 ------------- X 100

= ...

Skor maks Tidak baik = Skor 1 = Skor 4

d) Keterampilan (Tes Unjuk Kerja)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat bagus = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Bagus = Skor 3 = Skor 2

Kurang bagus = Skor 2 = Skor 3

Tidak bagus = Skor 1 = Skor 4

Page 195: muhammad rizky - 1111015000098

LAMPIRAN-LAMPIRAN

a. Intrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Diri

Penilai : Diri Sendiri

No Kompetensi yang Dinilai

Pilihan Jawaban

Skor Sangat

Setuju

Setuju Ragu

-ragu

Tidak

Setuju

1 Meyakini bahwa segala yang ada dibumi

merupakan ciptaan Tuhan YME .

2

Meyakini bahwa segala kekayaan alam di

muka umi merupakan karunia dan nikmat

Allah YME.

3 Memahami bahwa setiap penciptaan Allah

memiliki manfaat yang harus disyukuri.

Jumlah Skor

Keterangan

Nilai Nilai Akhir

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X

100 = ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

Page 196: muhammad rizky - 1111015000098

Penilaian Sikap Spiritual

No.

Nama

Peserta didik

Indikator:

Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

(1-4)

1

2

3

4

5

Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

1. Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh

2. Kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh

3. Sering berdoa dengan sungguh-sungguh

4. Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : apabila memperoleh skor 4

Baik : apabila memperoleh skor 3

Cukup : apabila memperoleh skor 2

Kurang : apabila memperoleh skor 1

Page 197: muhammad rizky - 1111015000098

b. Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

Penilai : Teman Kelas

No Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Bijaksana Peduli Santun Percaya diri

1

2

3

c. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Pengetahuan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Penilai : Guru

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

Page 198: muhammad rizky - 1111015000098

No. Indikator Format Penilaian Bobot

1 Mendeskripsikan Pengertian Sosialisasi

dan Enkulturasi

Apa pengertian dari sosialisasi

dan enkulturasi?

2

2 Mengidentifikasi perbedaan sosialisasi

dan enkulturasi

Jelaskan perbedaan sosialisasi

dan enkulturasi?

2

3

Menganalisis macam-macam sosialisasi Sebutkan macam-macam

sosialisasi?

2

Keterangan :

Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2

d. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Keterampilan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

Penilai : Guru

Rubrik Penilaian Laporan Tugas

No Deskripsi Penilaian

Aspek

Jumlah

1 2 3 4

1 Isi laporan

2 Teknik penulisan

3 Kelengkapan data

Page 199: muhammad rizky - 1111015000098

Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi

No. Nama

Peserta didik

Aspek yang dinilai

Nilai Akhir Kelayakan Isi

(1-4)

Kelayakan

Penyajian

(1-4)

Bahasa

(1-4)

Kreativitas

(1-4)

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan :

1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran

2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan

disajikan secara kontekstual

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Lengkap sekali = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Lengkap = Skor 3 = Skor 2

Cukup lengkap = Skor 2 = Skor 3

Tidak lengkap = Skor 1 = Skor 4

Page 200: muhammad rizky - 1111015000098

3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif

4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : Apabila memperoleh skor 13 - 16

Baik : Apabila memperoleh skor 9 - 12

Cukup : Apabila memperoleh skor 5 - 8

Kurang : Apabila memperoleh skor 1 – 4

Page 201: muhammad rizky - 1111015000098

Kunci Jawaban

1. B

2. C

3. B

4. A

5. B

6. B

7. E

8. B

Page 202: muhammad rizky - 1111015000098

Terlampir

SOAL PRETEST-POSTEST

1. Contoh nilai yang mendarah daging di bawah ini adalah . . . .

A. Setiap hari ibu memberi uang jajan kepada anaknya

B. Ayah berpesan kepada ibu agar menjaga anak-anak dengan baik

C. Seorang prajurit berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh

D. Syukuran tujuh bulan selalu dilaksanakan oleh masyarakat tertentu bagi wanita yang

mengandung anak pertama

E. Larangan buang air kecil di sembarang tempat

2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .

A. Nilai

B. Adat istiadat

C. Norma

D. Pandangan hidup

E. Kebiasaan

3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma

. . . .

A. Agama D. Kebiasaan

B. Kesusilaan E. Hukum

C. Kesopanan

4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya

dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role talking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada

disekitarnya dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role taking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,

adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .

A. Sosialisasi D. Interaksi

Page 203: muhammad rizky - 1111015000098

B. Enkulturasi E. Diffusi

C. Integrasi

7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi

sebagai . . . .

A. Lembaga sosial

B. Tempat mencari teman

C. Pengganti peranan keluarga

D. Tempat fasilitas pendidikan

E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial

8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .

A. Agama D. Hukum

B. Kesopanan E. Kesusilaan

C. Kebiasaan

Page 204: muhammad rizky - 1111015000098

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Sosiologi

Pertemuan ke : 2 (Dua)

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit (3 JP)

A. KOMPETENSI INTI :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR:

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial

antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

Page 205: muhammad rizky - 1111015000098

4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi

untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok

serta antar kelompok

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

1. Mendeskripsikan Pengertian Nilai dan Norma

2. Menganalisis Perbedaan Nilai dan Norma

3. Mengidentifikasi macam-macam Nilai dan Norma

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:

1. Siswa mampu mendeskripsikan pengertian nilai dan norma

2. Siswa mampu menganalisis perbedaan nilai dan norma

3. Siswa mampu mengaidentifikasi macam-macam nilai dan norma

E. MATERI AJAR:

1. Sosialisasi dan Enkulturasi

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:

1. Pendekatan : Konvensional

2. Model : Ceramah, Tanya Jawab

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN:

1. Sumber : Buku Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII Vina Dwi 2009,

Buku Sosiologi dan Antropologi untuk SMA/MA Kelas X

Kun Maryati.

2. Media Pembelajaran

Media : Power Point.

Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan

laptop.

Page 206: muhammad rizky - 1111015000098

H. Kegiatan pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan

berdoa bersama (nilai-nilai religius).

2. Mengecek kehadiran Siswa.

3. Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran yang

sebelumnya.

4. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran untuk hari

ini

10 Menit

Inti

1. guru memberi pengantar untuk pembelajaran hari ini

2. Peserta didik menanyakan tentang apa yang dijelaskan

guru

3. Guru mulai menjelaskan materi yang sudah ada di power

point

4. Setelah materi yang disampaikan telah selesai guru

membbuka sesi tanya jawab

5. Peserta didik mulai menanyakan terkait materi yang

telah disampaikan

6. Guru mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

dilontarkan oleh beberapa murid yang bertanya

7. Guru mencoba memberikan kesimpulan dari berbagai

pertanyaan yang telah dilontarkan

120 menit

Page 207: muhammad rizky - 1111015000098

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Penutup

1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Menyampaikan materi yang akan dating dan memberi

tugas pekerjaan rumah (PR)

3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran

dengan berdoa dan salam.

5 menit

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian

a. Sikap Spiritual

1) Teknik Penilaian : Penilaian diri

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format

Penilaian

1. Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan

Tuhan YME . Terlampir

2. Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi

merupakan karunia dan nikmat Allah YME. Terlampir

3. Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat

yang harus disyukuri. Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

Page 208: muhammad rizky - 1111015000098

b. Sikap Sosial

1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Peserta didik memiliki sikap :

a. Bijaksana

b. Peduli

c. Santun

d. Percaya diri

Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

c. Pengetahuan

1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

d. Keterampilan

1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

Page 209: muhammad rizky - 1111015000098

2. Pedoman Penskoran

a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

b) Sikap Sosial (Penilaian Antarteman)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

c) Pengetahuan (Tes Tertulis)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat baik = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh Baik = Skor 3 = Skor 2

Page 210: muhammad rizky - 1111015000098

Kurang baik = Skor 2 = Skor 3 ------------- X 100

= ...

Skor maks Tidak baik = Skor 1 = Skor 4

d) Keterampilan (Tes Unjuk Kerja)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat bagus = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Bagus = Skor 3 = Skor 2

Kurang bagus = Skor 2 = Skor 3

Tidak bagus = Skor 1 = Skor 4

Page 211: muhammad rizky - 1111015000098

LAMPIRAN-LAMPIRAN

a. Intrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Diri

Penilai : Diri Sendiri

No Kompetensi yang Dinilai

Pilihan Jawaban

Skor Sangat

Setuju

Setuju Ragu

-ragu

Tidak

Setuju

1 Meyakini bahwa segala yang ada dibumi

merupakan ciptaan Tuhan YME .

2

Meyakini bahwa segala kekayaan alam di

muka umi merupakan karunia dan nikmat

Allah YME.

3 Memahami bahwa setiap penciptaan Allah

memiliki manfaat yang harus disyukuri.

Jumlah Skor

Keterangan

Nilai Nilai Akhir

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X

100 = ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

Page 212: muhammad rizky - 1111015000098

Penilaian Sikap Spiritual

No.

Nama

Peserta didik

Indikator:

Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

(1-4)

1

2

3

4

5

Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

1. Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh

2. Kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh

3. Sering berdoa dengan sungguh-sungguh

4. Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : apabila memperoleh skor 4

Baik : apabila memperoleh skor 3

Cukup : apabila memperoleh skor 2

Kurang : apabila memperoleh skor 1

Page 213: muhammad rizky - 1111015000098

b. Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

Penilai : Teman Kelas

No Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Bijaksana Peduli Santun Percaya diri

1

2

3

c. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Pengetahuan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Penilai : Guru

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

Page 214: muhammad rizky - 1111015000098

No. Indikator Format Penilaian Bobot

1 Mendeskripsikan Pengertian Sosialisasi

dan Enkulturasi

Apa pengertian dari sosialisasi

dan enkulturasi? Jelaskan

perbedaannya!

2

2 Mengidentifikasi Perbedaan Nilai dan

Norma

Jelakan perbedaan nilai dan

norma?

2

3

Menganalisis Macam-macam Nilai dan

Norma

Sebutkan macam-macam nilai

dan norma!

2

Keterangan :

Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2

d. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Keterampilan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

Penilai : Guru

Rubrik Penilaian Laporan Tugas

No Deskripsi Penilaian

Aspek

Jumlah

1 2 3 4

1 Isi laporan

2 Teknik penulisan

3 Kelengkapan data

Page 215: muhammad rizky - 1111015000098

Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi

No. Nama

Peserta didik

Aspek yang dinilai

Nilai Akhir Kelayakan Isi

(1-4)

Kelayakan

Penyajian

(1-4)

Bahasa

(1-4)

Kreativitas

(1-4)

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan :

1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran

2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan

disajikan secara kontekstual

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Lengkap sekali = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Lengkap = Skor 3 = Skor 2

Cukup lengkap = Skor 2 = Skor 3

Tidak lengkap = Skor 1 = Skor 4

Page 216: muhammad rizky - 1111015000098

3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif

4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : Apabila memperoleh skor 13 - 16

Baik : Apabila memperoleh skor 9 - 12

Cukup : Apabila memperoleh skor 5 - 8

Kurang : Apabila memperoleh skor 1 – 4

Page 217: muhammad rizky - 1111015000098

Terlampir

SOAL PRETEST-POSTEST

1. Contoh nilai yang mendarah daging di bawah ini adalah . . . .

A. Setiap hari ibu memberi uang jajan kepada anaknya

B. Ayah berpesan kepada ibu agar menjaga anak-anak dengan baik

C. Seorang prajurit berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh

D. Syukuran tujuh bulan selalu dilaksanakan oleh masyarakat tertentu bagi wanita yang

mengandung anak pertama

E. Larangan buang air kecil di sembarang tempat

2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .

A. Nilai

B. Adat istiadat

C. Norma

D. Pandangan hidup

E. Kebiasaan

3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma

. . . .

A. Agama D. Kebiasaan

B. Kesusilaan E. Hukum

C. Kesopanan

4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya

dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role talking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada

disekitarnya dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role taking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,

adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .

A. Sosialisasi D. Interaksi

Page 218: muhammad rizky - 1111015000098

B. Enkulturasi E. Diffusi

C. Integrasi

7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi

sebagai . . . .

A. Lembaga sosial

B. Tempat mencari teman

C. Pengganti peranan keluarga

D. Tempat fasilitas pendidikan

E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial

8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .

A. Agama D. Hukum

B. Kesopanan E. Kesusilaan

C. Kebiasaan

Page 219: muhammad rizky - 1111015000098

Kunci Jawaban

1. B

2. C

3. B

4. A

5. B

6. B

7. E

8. B

Page 220: muhammad rizky - 1111015000098

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Kelas/Semester : X/II

Mata Pelajaran : Sosiologi

Pertemuan ke : 3 (Tiga)

Alokasi Waktu : 3 X 45 menit (3 JP)

A. KOMPETENSI INTI :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR:

1.1 Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan

lingkungannya.

2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,gotong

royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial

antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

Page 221: muhammad rizky - 1111015000098

4.3 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi

untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok

serta antar kelompok

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI:

1. Mendeskripsikan Proses Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

2. Menganalisis Proses Enkulturasi dan Pembentukan Pola Pikir Sesuai Konteks Budaya

3. Mengidentifikasi Agen-agen Sosialisasi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:

1. Siswa mampu mendeskripsikan proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian

2. Siswa mampu menganalisis proses enkulturasi dan pembentukan pola pikir sesuai

konteks budaya

3. Siswa mampu mengidentifikasi agen-agen sosialisasi

E. MATERI AJAR:

1. Sosialisasi dan Enkulturasi

F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN:

1. Pendekatan : Konvensional

2. Model : Ceramah, Tanya Jawab

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN:

1. Sumber : Buku Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII Vina Dwi 2009,

Buku Sosiologi dan Antropologi untuk SMA/MA Kelas X

Kun Maryati.

2. Media Pembelajaran

Media : Power Point.

Alat/Bahan : Whiteboard, spidol, penghapus, infokus, dan

laptop.

Page 222: muhammad rizky - 1111015000098

H. Kegiatan pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan

1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan

berdoa bersama (nilai-nilai religius).

2. Mengecek kehadiran Siswa.

3. Apersepsi: Guru menanyakan kembali pelajaran yang

sebelumnya.

4. Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran untuk hari

ini

10 Menit

Inti

1. guru memberi pengantar untuk pembelajaran hari ini

2. Peserta didik menanyakan tentang apa yang dijelaskan

guru

3. Guru mulai menjelaskan materi yang sudah ada di power

point

4. Setelah materi yang disampaikan telah selesai guru

membbuka sesi tanya jawab

5. Peserta didik mulai menanyakan terkait materi yang

telah disampaikan

6. Guru mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

dilontarkan oleh beberapa murid yang bertanya

7. Guru mencoba memberikan kesimpulan dari berbagai

pertanyaan yang telah dilontarkan

8. Guru memberikan soal post test

120 menit

Page 223: muhammad rizky - 1111015000098

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

Penutup

1. Guru menyampaikan kesimpulan terkait materi

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Menyampaikan materi yang akan dating dan memberi

tugas pekerjaan rumah (PR)

3. Guru bersama peserta didik menutup pembelajaran

dengan berdoa dan salam.

5 menit

I. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian

a. Sikap Spiritual

1) Teknik Penilaian : Penilaian diri

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian diri

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format

Penilaian

1. Meyakini bahwa segala yang ada dibumi merupakan ciptaan

Tuhan YME . Terlampir

2. Meyakini bahwa segala kekayaan alam di muka bumi

merupakan karunia dan nikmat Allah YME. Terlampir

3. Memahami bahwa setiap penciptaan Allah memiliki manfaat

yang harus disyukuri. Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

Page 224: muhammad rizky - 1111015000098

b. Sikap Sosial

1) Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

2) Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Antarteman

3) Kisi-kisi :

No. Kompetensi yang Dinilai Format Penilaian

1 Peserta didik memiliki sikap :

a. Bijaksana

b. Peduli

c. Santun

d. Percaya diri

Terlampir

Instrumen: Lihat Lampiran.

c. Pengetahuan

1) Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2) Bentuk Instrumen : Tes Uraian dan project

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

d. Keterampilan

1) Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

2) Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

3) Kisi-kisi :

Instrumen: Lihat Lampiran.

Page 225: muhammad rizky - 1111015000098

2. Pedoman Penskoran

a. Sikap Spiritual (Penilaian Diri)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

b) Sikap Sosial (Penilaian Antarteman)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

c) Pengetahuan (Tes Tertulis)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat baik = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh Baik = Skor 3 = Skor 2

Page 226: muhammad rizky - 1111015000098

Kurang baik = Skor 2 = Skor 3 ------------- X 100

= ...

Skor maks Tidak baik = Skor 1 = Skor 4

d) Keterampilan (Tes Unjuk Kerja)

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Sangat bagus = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Bagus = Skor 3 = Skor 2

Kurang bagus = Skor 2 = Skor 3

Tidak bagus = Skor 1 = Skor 4

Page 227: muhammad rizky - 1111015000098

LAMPIRAN-LAMPIRAN

a. Intrumen Penilaian (Aspek Sikap Spiritual)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Diri

Penilai : Diri Sendiri

No Kompetensi yang Dinilai

Pilihan Jawaban

Skor Sangat

Setuju

Setuju Ragu

-ragu

Tidak

Setuju

1 Meyakini bahwa segala yang ada dibumi

merupakan ciptaan Tuhan YME .

2

Meyakini bahwa segala kekayaan alam di

muka umi merupakan karunia dan nikmat

Allah YME.

3 Memahami bahwa setiap penciptaan Allah

memiliki manfaat yang harus disyukuri.

Jumlah Skor

Keterangan

Nilai Nilai Akhir

Pilihan Positif Negatif

Sangat setuju = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X

100 = ...

Skor maks

Setuju = Skor 3 = Skor 2

Ragu-ragu = Skor 2 = Skor 3

Tidak setuju = Skor 1 = Skor 4

Page 228: muhammad rizky - 1111015000098

Penilaian Sikap Spiritual

No.

Nama

Peserta didik

Indikator:

Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

(1-4)

1

2

3

4

5

Kisi-kisi Indikator sikap spiritual: Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

1. Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh

2. Kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh

3. Sering berdoa dengan sungguh-sungguh

4. Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : apabila memperoleh skor 4

Baik : apabila memperoleh skor 3

Cukup : apabila memperoleh skor 2

Kurang : apabila memperoleh skor 1

Page 229: muhammad rizky - 1111015000098

b. Instrumen Penilaian (Aspek Sikap Sosial)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Penilaian Antarteman

Penilai : Teman Kelas

No Nama Siswa

Aspek

Jumlah

Bijaksana Peduli Santun Percaya diri

1

2

3

c. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Pengetahuan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Tertulis

Penilai : Guru

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Selalu = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Sering = Skor 3 = Skor 2

Kadang-kadang = Skor 2 = Skor 3

Tidak pernah = Skor 1 = Skor 4

Page 230: muhammad rizky - 1111015000098

No. Indikator Format Penilaian Bobot

1 Mendeskripsikan Pengertian Sosialisasi

dan Enkulturasi

Apa pengertian dari sosialisasi

dan enkulturasi? Jelaskan

perbedaannya!

2

2 Mengidentifikasi Perbedaan Nilai dan

Norma

Jelakan perbedaan nilai dan

norma?

2

3

Menganalisis Macam-macam Nilai dan

Norma

Sebutkan macam-macam nilai

dan norma!

2

Keterangan :

Tiap nomor diberi nilai 2 maka nilai pengetahuan adalah 5 x 2

d. Instrumen Penilaian (Aspek Penilaian Keterampilan)

Nama sekolah : SMA Negeri 29 Jakarta

Nama Siswa : ……………………………………..

Kelas / Semester : X / II

Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja (Performance)

Penilai : Guru

Rubrik Penilaian Laporan Tugas

No Deskripsi Penilaian

Aspek

Jumlah

1 2 3 4

1 Isi laporan

2 Teknik penulisan

3 Kelengkapan data

Page 231: muhammad rizky - 1111015000098

Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi

No. Nama

Peserta didik

Aspek yang dinilai

Nilai Akhir Kelayakan Isi

(1-4)

Kelayakan

Penyajian

(1-4)

Bahasa

(1-4)

Kreativitas

(1-4)

1.

2.

3.

4.

5.

Keterangan :

1. Kelayakan isi : Keakuratan materi dan kemutakhiran

2. Kelayakan penyajian : Keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan

disajikan secara kontekstual

Keterangan

Nilai

Pilihan Positif Negatif

Lengkap sekali = Skor 4 = Skor 1 Skor yang

diperoleh

------------- X 100

= ...

Skor maks

Lengkap = Skor 3 = Skor 2

Cukup lengkap = Skor 2 = Skor 3

Tidak lengkap = Skor 1 = Skor 4

Page 232: muhammad rizky - 1111015000098

3. Bahasa : Jelas, mudah dipahami, dan komunikatif

4. Kreativitas : Menarik, ide yang berbeda dan inovatif

Petunjuk Penyekoran :

Baik Sekali : Apabila memperoleh skor 13 - 16

Baik : Apabila memperoleh skor 9 - 12

Cukup : Apabila memperoleh skor 5 - 8

Kurang : Apabila memperoleh skor 1 – 4

Page 233: muhammad rizky - 1111015000098

Terlampir

SOAL PRETEST-POSTEST

1. Contoh nilai yang mendarah daging di bawah ini adalah . . . .

A. Setiap hari ibu memberi uang jajan kepada anaknya

B. Ayah berpesan kepada ibu agar menjaga anak-anak dengan baik

C. Seorang prajurit berjuang untuk mempertahankan diri dari serangan musuh

D. Syukuran tujuh bulan selalu dilaksanakan oleh masyarakat tertentu bagi wanita yang

mengandung anak pertama

E. Larangan buang air kecil di sembarang tempat

2. Aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat disebut . . . .

A. Nilai

B. Adat istiadat

C. Norma

D. Pandangan hidup

E. Kebiasaan

3. Petunjuk hidup yang berasal dari akhlak dan hati nurani tentang baik dan buruk disebut norma

. . . .

A. Agama D. Kebiasaan

B. Kesusilaan E. Hukum

C. Kesopanan

4. Masa ketika seorang anak mulai mengambil peran orang-orang yang berada disekitarnya

dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role talking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

5. Tahap ketika seorang anak mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada

disekitarnya dengan meniru disebut . . . .

A. Play stage

B. Game stage

C. Role taking

D. Looking-glass self

E. Generalized others

6. Proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran sikap individu dengan sistem norma,

adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya disebut . . . .

A. Sosialisasi D. Interaksi

Page 234: muhammad rizky - 1111015000098

B. Enkulturasi E. Diffusi

C. Integrasi

7. Lingkungan sekolah merupakan salah satu media sosialisasi. Karena, sekolah berfungsi

sebagai . . . .

A. Lembaga sosial

B. Tempat mencari teman

C. Pengganti peranan keluarga

D. Tempat fasilitas pendidikan

E. Penyaluran berbagai nilai dan norma sosial

8. Norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di dalam masyarakat, adalah norma . . . .

A. Agama D. Hukum

B. Kesopanan E. Kesusilaan

C. Kebiasaan

Page 235: muhammad rizky - 1111015000098

Kunci Jawaban

1. B

2. C

3. B

4. A

5. B

6. B

7. E

8. B

Page 236: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 11

Hasil Perhitungan Mean, Median, Modus, Untuk Skor Hasil Pretest Kelas

Kontrol

Statistics

Pretest Kontrol

N Valid 28

Missing 0

Mean 50,893

Std. Error of Mean 2,7223

Median 50,000

Mode 50,0

Std. Deviation 14,4051

Variance 207,507

Range 50,0

Minimum 25,0

Maximum 75,0

Sum 1425,0

Pretest Kontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

25,0 3 10,7 10,7 10,7

37,5 5 17,9 17,9 28,6

50,0 10 35,7 35,7 64,3

62,5 7 25,0 25,0 89,3

75,0 3 10,7 10,7 100,0

Total 28 100,0 100,0

Dari skor hasil pretest kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi adalah 75 dan

nilai terendah adalah 25 dengan nilai rata-rata 50,89 median 50,00 modus 50,0

standar deviasi 14,4 standar error 2,7 dan varians 207.

Page 237: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 12

Hasil Perhitungan Mean, Median, Modus, Untuk Skor Hasil Pretest Kelas

Eksperimen

Statistics

Pretest Eksperimen

N Valid 28

Missing 0

Mean 51,339

Std. Error of Mean 2,7533

Median 50,000

Mode 50,0

Std. Deviation 14,5692

Variance 212,260

Range 50,0

Minimum 25,0

Maximum 75,0

Sum 1437,5

Pretest Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

25,0 2 7,1 7,1 7,1

37,5 7 25,0 25,0 32,1

50,0 9 32,1 32,1 64,3

62,5 6 21,4 21,4 85,7

75,0 4 14,3 14,3 100,0

Total 28 100,0 100,0

Dari skor hasil pretest kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi adalah 75

dan nilai terendah adalah 25 dengan nilai rata-rata 51,33 median 50,00 modus

50,0 standar deviasi 14,5 standar error 2,7 dan varians 212.

Page 238: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 13

Hasil Perhitungan Perhitungan Mean, Median, Modus, Untuk Skor Hasil

Postest Kelas Kontrol

Statistics

Postest Kontrol

N Valid 28

Missing 0

Mean 71,875

Std. Error of Mean 3,3792

Median 75,000

Mode 75,0

Std. Deviation 17,8811

Variance 319,734

Range 62,5

Minimum 37,5

Maximum 100,0

Sum 2012,5

Postest Kontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

37,5 2 7,1 7,1 7,1

50,0 4 14,3 14,3 21,4

62,5 5 17,9 17,9 39,3

75,0 8 28,6 28,6 67,9

87,5 6 21,4 21,4 89,3

100,0 3 10,7 10,7 100,0

Total 28 100,0 100,0

Dari skor hasil postest kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi adalah 100

dan nilai terendah adalah 37,5 dengan nilai rata-rata 71,87 median 75,00 modus

75,0 standar deviasi 17,8 standar error 3,3 dan varians 319.

Page 239: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 14

Hasil Perhitungan Perhitungan Mean, Median, Modus, Untuk Skor Hasil

Postest Kelas Eksperimen

Statistics

Postest Eksperimen

N Valid 28

Missing 0

Mean 77,679

Std. Error of Mean 2,9712

Median 81,250

Mode 87,5

Std. Deviation 15,7223

Variance 247,189

Range 50,0

Minimum 50,0

Maximum 100,0

Sum 2175,0

Postest Eksperimen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

50,0 3 10,7 10,7 10,7

62,5 6 21,4 21,4 32,1

75,0 5 17,9 17,9 50,0

87,5 10 35,7 35,7 85,7

100,0 4 14,3 14,3 100,0

Total 28 100,0 100,0

Dari skor hasil postest kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi adalah

100 dan nilai terendah adalah 50 dengan nilai rata-rata 77,67 median 81,25

modus 87,5 standar deviasi 15,7 standar error 2,9 dan varians 247.

Page 240: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 15

Rekapitulasi Nilai Pretest & Postest Kelas Kontrol

No Nama Nilai

Pretest Postest

1 Aditiya Eka M 62,5 87,5

2 Alfredo Agustinus 25 37,5

3 Anisa Yustika Dewi 50 62,5

4 Apriyanti F.P 62,5 87,5

5 Ariq Rizki 37,5 50

6 Bella Kusmia 75 87,5

7 Christin Samosir 37,5 50

8 Daffa Nabilah 62,5 87,5

9 Febian F.S 50 62,5

10 Hasan Nur Fauzi 50 75

11 Heni Puspa N 62,5 62,5

12 Heviona Prahhansya 50 75

13 Hidego Handaru 75 100

14 Izkhy Luthfi Sentana 25 62,5

15 Jovanka Rachel 50 75

16 Kinanti Febriana 50 75

17 Kurnia Yuningsih 50 50

18 Lia Agistina 62,5 75

19 M. Nurhansah 50 62,5

20 Nawwan Husein 75 100

21 Nasa Bhisma P 37,5 100

22 Putri Melati 62,5 75

23 Rafli Adhi Pratama 37,5 50

24 Rika Imelda Aprilia 50 87,5

25 Siti Zuhriyah 50 87,5

26 Sabila Vira Utan 62,5 75

27 Syawindra Abi 37,5 75

28 Yudha Pramono 25 37,5

Page 241: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 16

Rekapitulasi Nilai Pretest & Postest Kelas Eksperimen

No Nama Nilai

Pretest Postest

1 Aldiansyah A 50 62,5

2 Annastasya R 50 87,5

3 Arfia Nurul 62,5 62,5

4 Aulia Pasya 37,5 50

5 Brigitta Kintan F 62,5 75

6 Cahyo Fikri 62,5 87,5

7 Devin Raditya 37,5 87,5

8 Denya Anna R 62,5 87,5

9 Dinari Achmad 50 62,5

10 Dwi Rachmawati 75 100

11 Ega Aulia Safira 37,5 75

12 Erika Fardila 75 100

13 Fitrina Cahyani 62,5 75

14 Indah P 50 87,5

15 Indra Saputra 37,5 50

16 Januar Farhan Aulia 25 62,5

17 M. Rosy Aldino 62,5 75

18 M. Fajar A 37,5 87,5

19 Nabila Syifa 75 87,5

20 Ni Luh Ariel 50 75

21 Nur Afni 75 100

22 Putri Malahati H 50 87,5

23 Putti 50 87,5

24 Rendi L A 37,5 50

25 Romi Ramadhan 25 87,5

26 Siti Fitriyani 50 62,5

27 TB.M Fabiansyah 37,5 62,5

28 Vika Dwi Anjani 50 100

Page 242: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 17

UJI NORMALITAS DATA

A. Kelas Kontrol

1. Pretest

SD = 19,52 Lhitung = 0,156 Mean = 50

Ltabel = 0,167

Jadi : 0,156 < 0,167

Kesimpulan: populasi sampel berdistribusi normal

2. Postest

SD = 23,38 Lhitung = 0,336 Mean = 68,75

Ltabel = 0,167

Jadi : 0,336 > 0,167

Kesimpulan: populasi sampel berdistribusi tidak normal

No X F Zn z f(z) s(z) If(z)-s(z)I

1 25 3 3 -1,26491 0,102952 0,107143 0,004191

2 37,5 5 8 -0,63246 0,263545 0,285714 0,02217

3 50 10 18 0 0,5 0,642857 0,142857

4 62,5 7 25 0,632456 0,736455 0,892857 0,156402

5 75 3 28 1,264911 0,897048 1 0,102952

No X F Zn z f(z) s(z) If(z)-s(z)I

1 37,5 2 2 -1,336306 0,090725 0,071429 0,019296

2 50 4 6 -0,801784 0,211339 0,214286 0,002947

3 62,5 5 11 -0,267261 0,394634 0,392857 0,001777

4 75 8 19 0,2672612 0,605366 0,678571 0,073205

5 87,5 6 25 0,8017837 0,788661 0,892857 0,104196

6 100 3 28 1,3363062 1,336306 1 0,336306

Page 243: muhammad rizky - 1111015000098

B. Kelas Eksperimen

1. Pretest

SD = 19,76 Lhitung = 0,142 Mean = 50

Ltabel = 0,167

Jadi : 0,142 < 0,167

Kesimpulan: populasi sampel berdistribusi normal

2. Postest

SD = 19,76 Lhitung = 0,367 Mean = 75

Ltabel = 0,167

Jadi : 0,367 > 0,167

Kesimpulan: populasi sampel berdistribusi tidak normal

No X F Zn z F(z) S(z) If(z)-s(z)I

1 25 2 2 -1,264911 0,102952 0,071429 0,031523

2 37,5 7 9 -0,632456 0,263545 0,321429 0,057884

3 50 9 18 0 0,5 0,642857 0,142857

4 62,5 6 24 0,6324555 0,736455 0,857143 0,120687

5 75 4 28 1,2649111 0,897048 1 0,102952

No X F Zn z f(z) s(z) If(z)-s(z)

1 50 3 3 -1,26491 0,102952 0,107143 0,004191

2 62,5 6 9 -0,63246 0,263545 0,321429 0,057884

3 75 5 14 0 0,5 0,5 0

4 87,5 10 24 0,632456 0,736455 0,857143 0,120687

5 100 4 28 1,264911 0,897048 1 0,367863

Page 244: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 18

UJI HOMOGENITAS DATA

A. Homogenitas Pretest

Eksperimen Kontrol

S² 212 207

N 28 28

Perhitungan pengujian homogenitas dengan menggunakan rumus

Fisher sebagai berikut:

F =

=

= 1,02

db = n -1

db = 28 – 1 = 27 pembilang

db = 28 – 1 = 27 penyebut

Berdasarkan rumus diatas maka didapat hasil Fhitung < Ftabel dengan

taraf signifikansi a = 0,05 yaitu 1,02 < 1,90 maka dapat disimpulkan

bahwa data homogen.

Page 245: muhammad rizky - 1111015000098

B. Homogenitas Postest

Eksperimen Kontrol

S² 247 319

N 28 28

Perhitungan pengujian homogenitas dengan menggunakan rumus

Fisher sebagai berikut:

F =

=

= 0,77

db = n -1

db = 28 – 1 = 27 pembilang

db = 28 – 1 = 27 penyebut

Berdasarkan rumus diatas maka didapat hasil Fhitung < Ftabel dengan

taraf signifikansi a = 0,05 yaitu 0,77 < 1,90 maka dapat disimpulkan

bahwa data homogen.

Page 246: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 19

UJI HIPOTESIS

A. Uji Hipotesis Hasil Pretest

Diketahui data yang berdistribusi normal adalah data kelompok

pretest kelas kontrol dan eksperimen. Setelah dilakukan pengujian

hipotesis menggunakan uji “t”.

Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis maka diperoleh data

sebagai berikut:

Tabel Hasil Pengujian Hipotesis

Pada hasil untuk perhitungan pretest untuk kelas kontrol dan

eksperimen diperoleh hasil nilainya Sig (2-tailed) (0,909) yang berarti

lebih besar dari a (0,05) yang artinya Sig (2-tailed) (0,909) > a (0,05) atau

Group Statistics

Metode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Nilai 1 28 51,339 14,5692 2,7533

2 28 50,893 14,4051 2,7223

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T Df

Sig. (2-

tailed) Mean

Difference Std. Error Difference

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper

Nilai Equal variances assumed

,059

,809

,115 54 ,909 ,4464 3,8719 -7,3163

8,2091

Equal variances not assumed

,115 53,993 ,909 ,4464 3,8719 -7,3163

8,2092

Page 247: muhammad rizky - 1111015000098

sama dengan thitung < ttabel yang berarti H0 diterima. Berarti tidak ada

pengaruh terhadap nilai tes.

B. Uji Hipotesis Hasil Postest

Diketahui data yang berdistribusi tidak normal adalah kelompok

data postest kontrol dan eksperimen. Setelah dilakukan uji non-parametrik

Uji Mann-Whitney (Uji “U”) maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel Hasil Pengujian Hipotesis

Hasil perhitungan untuk nilai postest ternyata didapat sebesar

0,227 yang artinya Sig.(2-tailed) (0,227) > a (0,05) atau sama dengan U >

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Percentiles

25th 50th (Median) 75th

Nilai 56 74,777 16,9376 37,5 100,0 62,500 75,000 87,500

Metode 56 1,50 ,505 1 2 1,00 1,50 2,00

Ranks

Metode N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai

1 28 25,93 726,00

2 28 31,07 870,00

Total 56

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 320,000

Wilcoxon W 726,000

Z -1,209

Asymp. Sig. (2-tailed) ,227

a. Grouping Variable: Metode

Page 248: muhammad rizky - 1111015000098

Ukritis yang berarti H0 diterima. Berarti tidak ada perbedaan setelah

menggunakan model discovery learning dengan model biasa.

Page 249: muhammad rizky - 1111015000098

Lampiran 20

Dokumentasi Penelitian

Page 250: muhammad rizky - 1111015000098
Page 251: muhammad rizky - 1111015000098
Page 252: muhammad rizky - 1111015000098
Page 253: muhammad rizky - 1111015000098
Page 254: muhammad rizky - 1111015000098
Page 255: muhammad rizky - 1111015000098
Page 256: muhammad rizky - 1111015000098
Page 257: muhammad rizky - 1111015000098
Page 258: muhammad rizky - 1111015000098

BIODATA PENULIS

Nama : Muhamad Rizky

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Juli 1994

Alamat : Jl. Apus IV no.20 Rt 09/03 Kota Bambu Selatan, Palmerah,

Jakarta Barat.

Email : [email protected]

Telepon : 089689025519

Anak Ke : 1 dari 3 bersaudara

Nama Orang Tua

Ayah : Apid Ruskandi

Ibu : Iis Rohmaniah

Saudara Kandung : Achmad Faridz, Firman Hidayah

Riwayat Pendidikan : TK Al-Ihsan, Tahun 1998-1999

MI Al-Ihsan, Tahun 1999-2005

SMP Islam Said Na’um, Tahun 2005-2008

SMA Muhammadiyah 15, Tahun 2008-2011

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2011-2015

Motto Hidup : Jangan Takut tuk berlari disini kita semua mampu, hadapi

semua rintanganmu dan gapailah semua mimpi-mimpimu. ^_^